Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s"

Transkripsi

1 8/5/ Sudaryano Sudirham Analii angaian Liri Di Kawaan

2 8/5/ Kuliah Terbua ppx beranimai eredia di Buu-e Analii angaian Liri Jilid eredia di dan

3 8/5/ Penganar Kia elah meliha bahwa analii di awaan faor lebih ederhana dibandingan dengan analii di awaan wau arena ida melibaan peramaan diferenial melainan peramaan-peramaan alabar biaa. Aan eapi analii erebu erbaa hanya unu inyal inu dalam eadaan manap. Beriu ini ia aan mempelaari analii rangaian di awaan, yang dapa ia erapan pada rangaian dengan inyal inu maupun buan inu, eadaan manap maupun eadaan peralihan. 3 3

4 8/5/ Ii Kuliah:. Tranformai Laplace. Analii Menggunaan Tranformai Laplace 3. Fungi Jaringan 4. Tanggapan Freueni angaian Orde- 5. Tanggapan Freueni angaian Orde- 4 4

5 8/5/ Tranformai Laplace 5 5

6 8/5/ Pada langah awal ia aan beruaha memahami ranformai Laplace beera ifa-ifanya. Melalui ranformai Laplace ini, berbagai benu gelombang inyal di awaan wau yang dinyaaan ebagai fungi, dapa diranformaian e awaan menadi fungi. Jia inyal diyaaan ebagai fungi, maa pernyaaan elemen rangaian pun haru dieuaian dan penyeuaian ini membawa ia pada onep impedani di awaan. Perhiungan rangaian aan memberian epada ia hail yang uga merupaan fungi. Jia ia perlu mengeahui hail perhiungan dalam fungi ia dapa mencari ranformai bali dari pernyaaan benu gelombang inyal dari awaan e awaan. 6 6

7 8/5/ Tranformai Laplace Dalam pelaaran Analii angaian di awaan faor, ia melauan ranformai fungi inu fungi e dalam benu faor melalui relai Euler. Dalam pelaaran Analii di Kawaan, ia aan melauan ranformai pernyaaan fungi dari awaan e awaan melalui Tranformai Laplace, yang ecara maemai didefiniian ebagai uau inegral F f e d Fungi wau adalah peubah omple: σ Baa bawah inegrai adalah nol yang berari bahwa ia hanya meninau inyal-inyal aual 7 7

8 8/5/ Sebelum membaha Taranformai Laplace lebih lanu, ia aan mencoba memahami proe apa yang eradi dalam ranformai ini. Kia liha benu yang ada di dalam anda inegral, yaiu f e σ f e f e σ e Fungi wau Eponenial omple Meredam f ia σ > benu inuoidal e co in Jadi peralian f dengan faor eponenial omple menadian f berbenu inuoidal eredam. Sehingga inegral dari ampai mempunyai nilai limi, dan buan bernilai a hingga. Kia liha earang Tranformai Laplace 8 8

9 8/5/ F f e d Benu gelombang inyal yang ia hadapi dalam rangaian liri eruun dari iga benu gelombang daar yaiu: ana angga, eponenial, dan 3 inuoidal f Au Ae Ae σ Ae σ e Ae σ co in 3 a f e u f Aco u Ae co a e e σ Ae e e σ a e co e e e Ae Ae σ σ a σ a e e e co in e σ σ inu eredam Jadi emua benu gelombang yang ia emui dalam rangaian liri, eelah dialian dengan e dan emudian diinegrai dari ampai aan ia peroleh F yang memilii nilai limi. 9 9

10 8/5/ Conoh: Jia f adalah fungi eapan f Au F A A e d e Dalam conoh fungi ana angga ini, walaupun inegrai memilii nilai limi, namun eramai bahwa ada nilai yang memberian nilai huu pada F yaiu. Pada nilai ini F menadi a menenu dan nilai yang membua F a menenu ini diebu pole. adalah bearan omple. Poii pole di bidang omple dalam conoh ini dapa ia gambaran ebagai beriu. A A f Au F A Im X e Poii pole diberi anda X

11 8/5/ Conoh: Jia f adalah fungi exponenial f Ae α u F A e -α e d Ae α α Ae α A α f Ae -a u A F α Unu α, nilai F menadi a enu. α ini adalah pole Im Penggambaran pada bidang omple: X α e Poii Pole diberi anda X

12 8/5/ Conoh: Jia f adalah fungi coinu f Aco u relai Euler: co e e / F e e A A A e d e d e d A f Aco u Penggambaran pada bidang omple Zero diberi anda O Pole diberi anda X F A Im X O X e Unu, nilai F menadi nol. Nilai ini diebu zero Unu, aau ± nilai F menadi a enu. Nilai ini merupaan pole

13 8/5/ Salah au ifa Tranformai Laplace yang anga pening adalah Sifa Uni Sifa ini dapa dinyaaan ebagai beriu: Jia f mempunyai ranformai Laplace F maa ranformai bali dari F adalah f. Sifa ini memudahan ia unu mencari F dari uau fungi f dan ebalinya mencari fungi f dari dari uau fungi F dengan menggunaan abel ranformai Laplace. Mencari fungi f dari uau fungi F diebu mencari ranformai bali dari F. Tabel beriu ini memua paangan fungi f dan fungi F. Walaupun hanya memua beberapa paangan, namun unu eperluan ia, abel ini udah dianggap cuup. 3 3

14 8/5/ Tabel Tranformai Laplace Pernyaaan Sinyal di Kawaan f impul : δ ana angga : u eponenial : [e a ]u coinu : [co ] u inu : [in ] u coinu eredam : [e a co ] u inu eredam : [e a in ] u coinu ergeer : [co θ] u inu ergeer : [in θ] u ramp : [ ] u ramp eredam : [ e a ] u Pernyaaan Sinyal di Kawaan L[f] F a a a a coθ in θ in θ coθ a 4 4

15 8/5/ Sifa-Sifa Tranformai Laplace 5 5

16 8/5/ Sifa Uni Sifa ini dapa dinyaaan ebagai beriu: Jia f mempunyai ranformai Laplace F maa ranformai bali dari F adalah f. Dengan aa lain Jia pernyaaan di awaan uau benu gelombang v adalah, maa pernyaaan di awaan uau benu gelombang adalah v. 6 6

17 8/5/ Sifa Linier Karena ranformai Laplace adalah ebuah inegral, maa ia berifa linier. Tranformai Laplace dari umlah beberapa fungi adalah umlah dari ranformai maing-maing fungi. Bui: Jia f A f A f maa ranformai Laplace-nya adalah F A [ A f A f ] A F A f d A F f e d dengan F dan F adalah ranformai Laplace dari f dan f. d 7 7

18 8/5/ Fungi yang merupaan inegrai uau fungi Jia f f x dx, maa ranformai Laplacenya adalah F F Bui: Mialan F f f x dx f x dx e maa e d f x dx e f d bernilai nol unu arena e pada, bernilai nol unu arena inegral yang di dalam anda urung aan bernilai nol inervalnya nol. e F F f d f e d 8 8

19 8/5/ Fungi yang merupaan difereniai uau fungi Bui: Mialan f df Jia f d maa ranformai Laplacenya adalah df maa d F F f [ f e ] df F e d f e d d bernilai nol unu arena e unu bernilai f unu. L df f e d f d F f Ini adalah nilai f pada 9 9

20 8/5/ Tranlai di Kawaan Jia ranformai Laplace dari f adalah F, maa ranformai Laplace dari faua unu a > adalah e a F. Tranlai di Kawaan Jia ranformai Laplace dari f adalah F, maa ranformai Laplace dari e α f adalah F α.

21 8/5/ Pen-alaan caling Jia ranformai Laplace dari f adalah F, maa unu a > ranformai dari fa adalah F a a Nilai Awal dan Nilai Ahir Nilai Nilai awal : ahir : lim f lim F lim f lim F

22 8/5/ Tabel Sifa-Sifa Tranformai Laplace linier : A f A f inegrai : difereniai : Pernyaaan f f x dx df d d d d 3 f f d 3 Pernyaaan F L[f] A F A F F F f F f f 3 F f f f linier : A f A f ranlai di : ranlai di : penalaan : nilai awal : nilai ahir : onvolui : [ f a ] u a A F A F e a F e a f F a f a a F lim f lim F lim f f x f x dx F F a lim F

23 8/5/ Tranformai Laplace Diagram pole zero Tranformai Bali 3 3

24 8/5/ 4 CONTOH: Carilah ranformai Laplace dari benu gelombang beriu: 3 c. ; 5in b. ; 5co a. 3 u e v u v u v Mencari Tranformai Laplace u e v a Dari abel ranformai Laplace: f [co ] u F Penyeleaian: 5 5 5co u v b Dari abel ranformai Laplace: f [in ] u F 5 5 5in u v c Dari abel ranformai Laplace: f [e a ]u a F 4

25 8/5/ Mencari Diagram pole-zero CONTOH: Gambaran diagram pole-zero dari A a. F b. F c. F 3,4 5 a. Fungi ini mempunyai pole di anpa zero erenu. Im e b. Fungi ini mempunyai zero di Sedangan pole dapa dicari dari 3,4 3,4 ±,8 pole di ±,8 Im,8 e,8 c. Fungi ini ida mempunyai zero erenu edangan pole erlea di ii aal,. Im e 5 5

26 8/5/ Mencari Tranformai Bali Tranformai bali adalah mencari f dari uau F yang dieahui. Jia F yang ingin dicari ranformai balinya ada dalam abel ranformai Laplace yang ia punyai, peeraan ia cuup mudah. Aan eapi pada umumnya F berupa raio polinomial yang benunya ida eederhana dan ida elalu ada paangannya eperi dalam abel. Unu mengaai hal iu, F ia uraian menadi uau penumlahan dari benu-benu yang ada dalam abel, ehingga ia aan memperoleh f ebagai umlah dari ranformai bali eiap uraian. Hal ini dimunginan oleh ifa linier dari ranformai Laplace 6 6

27 8/5/ Benu Umum F Benu umum fungi adalah F K z p z L z m p L p n Dalam benu umum ini umlah pole lebih bear dari umlah zero, Jadi inde n > m Jia F memilii pole yang emuanya berbeda, p i p unu i, diaaan bahwa F mempunyai pole ederhana. Jia ada pole yang berupa bilangan omple ia aaan bahwa F mempunyai pole omple. Jia ada pole-pole yang bernilai ama ia aaan bahwa F mempunyai pole ganda. 7 7

28 8/5/ 8 Fungi Dengan Pole Sederhana p n p p n e e e f L n n n m p p p p p p z z z K L L L F F merupaan ombinai linier dari beberapa fungi ederhana.,,.. n di ebu reidu. Jia emua reidu udah dapa dienuan, maa Bagaimana cara menenuan reidu? Apabila F hanya mempunyai pole ederhana, maa ia dapa diuraian ebagai beriu 8

29 8/5/ 9 Jia ia alian edua rua dengan p, faor p hilang dari rua iri, dan rua anan menadi diambah uu-uu lain yang emuanya mengandung faor p. diperoleh dengan mengaalian edua rua dengan p emudian ubiuian p, d. Jia emudian ia ubiuian p maa emua uu di rua anan bernilai nol ecuali p p p p z p z p z p K n m L L Cara menenuan reidu: n n n m p p p p p p z z z K L L L F n n n m p p p p p p p p z z z K L L L Dengan demiian ia peroleh 9

30 8/5/ CONTOH: Carilah f dari fungi ranformai beriu. F 4 F mauan mauan 3 3 F 3 f e e 3 3 3

31 8/5/ CONTOH: Carilah f dari fungi ranformai beriu. F 4 3 F mauan mauan 3 3 F 3 f e e 3 3 3

32 8/5/ CONTOH: Carilah f dari fungi ranformai beriu. F F 4 F mauan mauan mauan f 3 e e 4 3 3

33 8/5/ Fungi Dengan Pole Komple Dalam formulai geala fiia, fungi F merupaan raio polinomial dengan oefiien riil. Jia F mempunyai pole omple yang berbenu p α β, maa ia uga haru mempunyai pole lain yang berbenu p* α β; ebab ia ida maa oefiien polinomial erebu ida aan riil. Jadi unu inyal yang ecara fii ia emui, pole omple dari F harulah eradi ecara berpaangan onuga. Oleh arena iu uraian F haru mengandung dua uu yang berbenu * F L L α β α β eidu dan * uga merupaan reidu onuga ebab F adalah fungi raional dengan oefiien raional. eidu ini dapa ia cari dengan cara yang ama eperi mencari reidu pada uraian fungi dengan pole ederhana

34 8/5/ Tranformai bali dari dua uu dengan pole omple * F L L α β α β adalah f e e e e α β θ e α β * e α βθ α e βθ α β e e e θ e α βθ βθ α β e α co β θ α f L e co β θ L 34 34

35 8/5/ 35 CONTOH: Carilah ranformai bali dari F ± ± Memberian pole ederhana di memberi pole omple F / 3 π e 4 / 3 π e [ ] 4 / 3 co 4 / 3 4 / 3 4 / 3 4 / 3 π π π π π e u e e e u e e e e u f

36 8/5/ 36 Pada ondii erenu, F dapa mempunyai pole ganda. Penguraian F yang demiian ini dilauan dengan memecah faor yang mengandung pole ganda dengan uuan unu mendapaan benu fungi dengan pole ederhana yang dapa diuraian eperi conoh ebelumnya. p p z K F pole ganda p p z K p F pole ederhana p p Fungi Dengan Pole Ganda 36 Uraian menadi:

37 8/5/ 37 p p p p p p F p p p F p p p e e e f 37 Maa: ehingga:

38 8/5/ 38 CONTOH: Tenuan ranformai bali dari fungi: F F F F e e e f 38

39 8/5/ Analii angaian Liri Menggunaan Tranformai Laplace 39 39

40 8/5/ Hubungan Tegangan-Aru Elemen di Kawaan Kia mengeahui hubungan ergangan-aru di awaan wau pada elemen-elemen, L, dan C adalah v v i L C i dil L d dv C d C aau Dengan meliha abel ifa-ifa ranformai Laplace, ia aan memperoleh hubungan egangan-aru elemen-elemen di awaan ebagai beriu: v C C i c d 4 4

41 8/5/ eior: I Induor: LI Li L L L Kapaior: C C I C v C Kondii awal Kondii awal adalah ondii elemen eaa ebelum peninauan. 4 4

42 8/5/ 4 Konep Impedani di Kawaan Impedani di awaan adalah raio egangan erhadap aru di awaan dengan ondii awal nol C C Z L L Z Z C C L L ; ; I I I Dengan onep impedani ini maa hubungan egangan-aru unu reior, induor, dan apaior menadi ederhana. ; ; C L C C L L I I I Admiani, adalah Y /Z C Y L Y Y C L ; ; 4

43 8/5/ epreenai Elemen di Kawaan Elemen, L, dan C di awaan, ia haru memperhiungan adanya impanan energi awal pada elemen, dapa dinyaaan dengan meggunaan umber egangan aau umber aru. epreenai dengan Menggunaan Sumber Tegangan I LI Li I L L L L L I L Li L C C I C C I C v v C C Kondii awal 43 43

44 8/5/ Jia impanan energi awal adalah nol, maa umber egangan ida perlu digambaran. Jia Kondii awal I I L I C L L C I LI L L C IC C 44 44

45 8/5/ epreenai dengan Menggunaan Sumber Aru I L L I L I C i L C Cv C C I il L L IL I Cv Kondii awal Jia Kondii awal C C C C I I L I C L L C I LI L L C IC C 45 45

46 8/5/ Tranformai angaian epreenai elemen dapa ia gunaan unu menranformai rangaian e awaan. Dalam melauan ranformai rangaian perlu ia perhaian uga apaah rangaian yang ia ranformaian mengandung impanan energi awal aau ida. Jia ida ada impanan energi awal, maa umber egangan aaupun umber aru pada repreenai elemen ida perlu ia gambaran

47 8/5/ CONTOH: Salar S pada rangaian beriu elah lama ada di poii. Pada alar dipindahan e poii ehingga rangaian LC eri erhubung e umber egangan e 3. Tranformaian rangaian e awaan unu >. 8 S 3 Ω e 3 H / F Salar S elah lama ada di poii dan umber 8 membua rangaian memilii ondii awal, yaiu v C 8 dan i L v C Tranformai 3 aru awal induor 3 8 egangan awal apaior 8/ C egangan apaior Kondii awal aan nol ia rangaiannnya adalah epei beriu 47 47

48 8/5/ S 3 Ω e 3 H / F Salar S elah lama ada di poii dan a ada umber egangan, maa ondii awal v C dan i L v C Tranformai 3 aru awal induor egangan awal apaior 3 C egangan apaior 48 48

49 8/5/ 49 Huum aru Kirchhoff HAK dan huum egangan Kirchhoff HTK berlau di awaan n i n n n d e i d e i I n v n n n d e v d e v HAK di Kawaan : HAK di Kawaan HTK di Kawaan : HTK di Kawaan 49 Huum Kirchhoff

50 8/5/ Kaidah-Kaidah angaian Pembagi Tegangan dan Pembagi Aru Z Z ; Yeiv paralel eiv eri Y Y Z I Ioal ; oal Y Z eiv paralel eiv eri CONTOH: Carilah C pada rangaian impedani eri LC beriu ini in 3 C / 3 in 3 in in 5 5

51 8/5/ Mialan in / in 3 C C 3 C v C e 3 e ; ; Inilah anggapan rangaian LC eri dengan 3Ω, L H, C,5 F dan inyal mauan ana angga dengan ampliudo. 5 5

52 8/5/ Prinip Proporionalia Teorema angaian X K Y Y K X Hubungan linier anara mauan dan eluaran CONTOH: in L /C L / C in LC C C in 5 5

53 8/5/ Prinip Superpoii Y o 3 3 K X K X K X Keluaran rangaian yang mempunyai beberapa mauan adalah umlah eluaran dari eiap mauan endainya mauan-mauan iu beera endiri-endiri X X K Y o X K Y K X X K Y K X Y o K X K X 53 53

54 8/5/ Teorema Thévenin dan Noron T h I Tegangan Thévenin N Z Z T T ; Y N I Impedani Thévenin T N T I N Ih ZT Aru Noron CONTOH: Carilah rangaian eivalen Thevenin dari rangaian impedani beriu ini. C B E B A N T h / C / C / C Z T / C / C C / C / C / C T Z T B E B A N 54 54

55 8/5/ 55 Meoda Uni Oupu CONTOH: Dengan menggunaan meoda uni oupu, carilah pada rangaian impedani di bawah ini L /C I I C I I L / Mialan : LC C L C C C L C L C C I I I * * C LC K C LC I K C LC C LC LC LC L C L I I I I I I 55 Meoda Meoda Analii

56 8/5/ Meoda Superpoii CONTOH: Dengan menggunaan meoda uperpoii, carilah egangan induor v o pada rangaian beriu ini. Au L v o Binβ A L o Bβ β A L o L o Bβ β Z L // o L L L L L L A / / L A L L A / L Bβ o L I L L β L L Bβ Bβ L β / L β 56 56

57 8/5/ 57 θ θ β β β θ β β β β β β β β L e L L e L L L L L L B L A 3 / 3 o o o 4 / / an, 4 / / / / / / / / β β β θ β θ β o 4 / / / L L e e L e L L B e A v co 4 / 4 o θ β β β β β L B e L B A v L L A / / o / o β β L B 57

58 8/5/ Meoda edui angaian CONTOH: Dengan menggunaan meoda redui rangaian carilah egangan induor v o pada rangaian beriu ini A L o Bβ β A L o Bβ β / L o Bβ β A L o / Bβ β A o o L L / Bβ β A A / Bβ / / L / L β 58 58

59 8/5/ 59 Meoda angaian Eivalen Thévenin CONTOH: Cari egangan induor dengan menggunaan rangaian eivalen Thévenin. L o A β β B A β β B / / β β β β B A B A h T Z T Z T L o T / / / / / / / o β β β β L B L A B A L L Z L L T T 59

60 8/5/ 6 Meoda Tegangan Simpul L o A β β B CONTOH: Cari egangan induor dengan menggunaan meoda egangan impul. o β β B A L / / / / aau o o β β β β β β L B L A B A L L B A L L 6

61 8/5/ Meoda Aru Meh CONTOH: Pada rangaian beriu ini ida erdapa impanan energi awal. Gunaan meoda aru meh unu menghiung i u mh Ω Ω i µf I I B A. 4 I A I B I I A B I A I B I

62 8/5/ 6,, β α B B B I I I I,[ ] ma ; e e i I 5,4 8 ;, β α 6

63 8/5/ Fungi Jaringan 63 63

64 8/5/ Bahaan ia beriu ini adalah mengenai Fungi Jaringan Fungi Jaringan merupaan fungi yang merupaan araerii rangaian dalam menghadapi adanya uau mauan aaupun memberian relai anara mauan dan eluaran. Bahaan aan mencaup Pengerian Dan Macam Fungi Jaringan. Peran Fungi Alih. Hubungan Beringa Kaidah anai 64 64

65 8/5/ Pengerian dan Macam Fungi Jaringan Fungi Jaringan Prinip proporionalia berlau di awaan. Faor proporionalia yang menghubungan eluaran dan mauan berupa fungi raional dalam dan diebu fungi aringan newor funcion. Fungi Jaringan Tanggapan Sau Nol Sinyal Mauan Definii ini mengandung dua pembaaan, yaiu a ondii awal haru nol dan b iem hanya mempunyai au mauan 65 65

66 8/5/ Fungi aringan yang ering ia hadapi ada dua benu, yaiu fungi mauan driving-poin funcion dan fungi alih ranfer funcion Fungi mauan adalah perbandingan anara anggapan di uau gerbang por dengan mauan di gerbang yang ama. Fungi alih adalah perbandingan anara anggapan di uau gerbang dengan mauan pada gerbang yang berbeda

67 8/5/ 67 Fungi Mauan ; Y Z I I impedani mauan admiani mauan Fungi Alih : Alih Impedani ; : Alih Admiani : Alih Aru Fungi ; Alih Tegangan : Fungi o o o o T T T T in Z in Y in I in I I I I 67

68 8/5/ CONTOH: Carilah impedani mauan yang diliha oleh umber pada rangaian-rangaian beriu ini a. C b. I C C a. Zin C C C b. Yin C Zin C ; 68 68

69 8/5/ CONTOH: Carilah fungi alih rangaian-rangaian beriu in o I in I o a. b. a. T o in / C / C ; C b. T I I I o in / / C C 69 69

70 8/5/ CONTOH: Tenuan impedani mauan dan fungi alih rangaian di bawah ini v in L C v o Tranformai e awaan in /C L o Z in / C L / C L / C C L LC L C T o in L 7 7

71 8/5/ CONTOH: Tenuan impedani mauan dan fungi alih rangaian di amping ini v in C C v o Tranformai rangaian e awaan Z in / C / C / C C in /C /C o T o in Z Z C C C C / C / C 7 7

72 8/5/ CONTOH: µf 6 / v A MΩ MΩ µf v x µv x v o 6 A 6 x 6 / µ x o Peramaan egangan unu impul A: A / edangan : x 6 6 A / A A x µ aau x in x µ in 3 µ 6 x x in x Fungi alih : T o in 6 6 µ x x µ x 6 µ 3 µ 7 7

73 8/5/ 73 Peran Fungi Alih Dengan pengerian fungi alih, eluaran dari uau rangaian di awaan dapa diulian ebagai. awaan nol di au eluaran anggapan : awaan mauan di inyal pernyaaan : alih adalah fungi dengan ; T T Y X X Y a a a a b b b b a b T n n n n m m m m n m p p p z z z K T Fungi alih T aan memberian zero di z. z m pole di p. p n. T pada umumnya berbenu raio polinom aio polinom ini dapa diulian: 73

74 8/5/ Pole dan zero dapa mempunyai nilai riil aaupun omple onuga arena oefiien dari b dan a adalah riil. Semenara iu inyal mauan X uga mungin mengandung zero dan pole endiri. Oleh arena iu inyal eluaran Y aan mengandung pole dan zero yang dapa beraal dari T aaupun X. Pole dan zero yang beraal dari T diebu pole alami dan zero alami, arena merea dienuan emaa-maa oleh parameer rangaian dan buan oleh inyal mauan; Pole dan zero yang beraal dari X diebu pole paa dan zero paa arena merea dienuan oleh fungi pemaa mauan

75 8/5/ CONTOH: 6 / 6 A 6 x 6 / µ x o in Jia v in co u, carilah pole dan zero inyal eluaran o unu µ,5 Fungi alih : 4 µ,5 T 3 µ,5 Pole dan zero adalah :.5 : : pole pole o T alami alami in,5,5,5,5 riil riil : : : au pole pole zero paa paa 4 paa riil imaginer imainer 75 75

76 8/5/ angaian Dengan Mauan Sinyal Impul Impul dinyaaan dengan x δ. Pernyaaan inyal ini di awaan adalah X T X T o o yang diperoleh dengan X ini diebu H agar ida rancu dengan T. H Karena X ida memberian pole paa, maa H hanya aan mengandung pole alami. Keluaran di awaan, v o h, diperoleh dengan ranformai bali H. Benu gelombang h erai dengan pole yang diandung oleh H. Pole riil aan memberian omponen eponenial pada h; pole omple onuga dengan bagian riil negaif aan memberian omponen inu eredam pada h. Pole-pole yang lain aan memberian benu-benu h erenu yang aan ia liha melalui conoh beriu

77 8/5/ CONTOH: Jia inyal mauan pada rangaian dalam conoh-3.5 adalah v in δ, carilah pole dan zero inyal eluaran unu nilai µ,5 ; ; ; 3 ; 4, 5. Dengan mauan v in δ berari in, maa eluaran rangaian adalah : H µ 3 µ T 6 6 / A 6 x 6 / µ 3 µ, 5, 5 µ,5 H dua pole riil di dan,5, 5, 5 µ x o,5 µ H dua pole riil di µ H dua pole omple di,5 ±,5 3 /,5 3 / 3 3 µ 3 H dua pole imainer di ± 4 4 µ 4 H dua pole omple di,5 ± 3 /,5 3 /,5 3 / 5 5 µ 5 H dua pole riil di 77 3 / 77

78 8/5/ Conoh ini memperlihaan bagaimana fungi alih menenuan benu gelombang inyal eluaran melalui pole-pole yang diandungnya. Berbagai macam pole erebu aan memberian h dengan perilau ebagai beriu. µ,5 : dua pole riil negaif ida ama bear; inyal eluaran anga eredam. µ : dua pole riil negaif ama bear ; inyal eluaran eredam rii. µ : dua pole omple onuga dengan bagian riil negaif ; inyal eluaran urang eredam, berbenu inu eredam. µ 3 : dua pole imaginer; inyal eluaran berupa inu ida eredam. µ 4 : dua pole omple onuga dengan bagian riil poiif ; inyal eluaran ida eredam, berbenu inu dengan ampliudo main bear. µ 5 : dua pole riil poiif ama bear; inyal eluaran eponenial dengan eponen poiif; inyal main bear dengan beralannya

79 8/5/ Poii pole dan benu gelombang eluaran 79 79

80 8/5/ angaian Dengan Mauan Sinyal Ana Tangga Tranformai inyal mauan yang berbenu gelombang ana angga x u adalah X /. Jia fungi alih adalah T maa inyal eluaran adalah T Y T X Tanggapan erhadap inyal ana angga ini dapa ia ebu T G H Karena H hanya mengandung pole alami, maa dengan meliha benu G ia egera mengeahui bahwa anggapan erhadap inyal ana angga di awaan aan mengandung au pole paa diamping pole-pole alami. Pole paa ini erlea di liha gambar 8 8

81 8/5/ CONTOH: Jia µ dan inyal mauan berupa inyal ana angga, carilah pole dan zero inyal eluaran dalam rangaian conoh-3.7, Dengan µ fungi alihnya adalah T Dengan inyal mauan X /, anggapan rangaian adalah G,5 3 /,5 3 / Dari ini ia peroleh :,5 ± 3 / : dua pole omple onuga dengan bagian riil negaif : au pole paa di 8 8

82 8/5/ Hubungan Beringa CONTOH: in /C o dan in L o T / C / C C T L Dua angaian dihubungan L in /C o T / C L L / C L / C L L / C L L LC L L / C L / C L C 8 8

83 8/5/ Fungi alih dari rangaian yang diperoleh dengan menghubungan edua rangaian ecara beringa ida era mera merupaan peralian fungi alih maing-maing. Hal ini diebaban eradinya pembebanan rangaian perama oleh rangaian edua pada wau merea dihubungan. Unu mengaai hal ini ia dapa menambahan rangaian penyangga di anara edua rangaian ehingga rangaian menadi eperi di bawah ini. in L /C o Diagram blo rangaian ini menadi : in T o o T o 83 83

84 8/5/ Kaidah anai Jia uau ahap ida membebani ahap ebelumnya berlau aidah ranai. X T Y T Y T T T T Oleh arena iu agar aidah ranai dapa digunaan, impedani mauan haru diuahaan ebear mungin, yang dalam conoh diaa dicapai dengan menambahan rangaian penyangga. Dengan cara demiian maa hubungan mauan-eluaran oal dari eluruh rangaian dapa dengan mudah diperoleh ia hubungan mauan-eluaran maing-maing bagian dieahui

85 8/5/ 85 85

86 8/5/ Peroalan anggapan rangaian erhadap perubahan nilai freueni aau anggapan rangaian erhadap inyal yang eruun dari banya freueni imbul arena impedani au macam rangaian mempunyai nilai yang berbeda unu freueni yang berbeda Kia aan membaha anggapan freueni dari rangaian orde- dan orde

87 8/5/ angaian Orde

88 8/5/ Tanggapan angaian Terhadap Sinyal Sinu Keadaan Manap Dalam analii rangaian di awaan ia liha bahwa pernyaaan di awaan dari inyal di awaan wau X x Aco θ adalah coθ in θ A Jia T adalah fungi alih dari uau rangaian, maa anggapan rangaian erebu adalah co θ in θ Y T X A T co θ in θ A T 88 88

89 8/5/ co θ in θ Y T X A T co θ in θ memberian pole alami A T memberian pole paa Tanggapan rangaian ini dapa ia ulian Y * p p n p n omponen manap yang ia manfaaan omponen ranien yang biaanya berlangung hanya beberapa dei Dengan menghilangan omponen ranien ia peroleh anggapan manap di awaan yaiu Y * 89 89

90 8/5/ 9 * Y Nilai peramaan ini dapa ia cari dari in co in co θ θ θ θ T A T A Y in co T A T θ θ X Y ehingga θϕ ϕ θ e T A e T e A Ini adalah uau pernyaaan omple yang dapa diuli ϕ e T T 9

91 8/5/ 9 θϕ θϕ θϕ θϕ e AT e AT e T A e T A * Y Tanggapan eadaan manap rangaian di awaan menadi Dari abel ranformai Laplace ia liha a F Jia f e a maa Oleh arena iu anggapan manap di awaan menadi θ ϕ θϕ θϕ θϕ θϕ A T e e A T e A T e A T y m co 9

92 8/5/ y m A T co θ ϕ Peramaan anggapan di awaan wau ini menunuan bahwa rangaian yang mempunyai fungi alih T dan mendapa mauan inyal inu, aan memberian anggapan yang: berbenu inu uga, anpa perubahan freueni ampliudo inyal berubah dengan faor T udu faa inyal berubah ebear udu dari T, yaiu ϕ. Jadi, walaupun freueni inyal eluaran ama dengan freueni inyal mauan eapi ampliudo maupun udu faanya berubah dan perubahan ini erganung dari freueni 9 9

93 8/5/ CONTOH: Carilah inyal eluaran eadaan manap dari rangaian di amping ini ia mauannya adalah v co5 6 o. Penyeleaian: Tranformai rangaian e awaan Fungi alih rangaian ini T Karena 5, maa T an 5 / e e 45 o Jadi eluaran eadaan manap: o o vo co co5 5 o 93 93

94 8/5/ Pernyaaan Tanggapan Freueni Fungi Gain dan Fungi Faa Faor pengubah ampliudo, yaiu T diebufungigain Pengubah faa ϕ diebu fungi faa dan ia ulian ebagai ϕ Bai fungi gain maupun fungi faa merupaan fungi freueni Jadi edua fungi erebu menunuan bagaimana ampliudo dan udu faa inyal inu dari anggapan rangaian berubah erhadap perubahan freueni aau dengan inga diebu ebagai anggapan freueni 94 94

95 8/5/ CONTOH: Selidiilah perubahan gain dan udu faa erhadap perubahan freueni dari rangaian orde perama di amping ini Penyeleaian: fungi alih rangaian T : T fungi gain : T fungi faa 5 : 5 5 Beriu ini ia gambaran perubahan gain dan perubahan udu faa ϕ an 95 95

96 8/5/ Gain.5 gain : T 5-45 ϕ[ o ] -9 E5 faa : ϕ an E5 Pada freueni rendah erdapa gain inggi yang relaif onan; pada freueni inggi, gain menurun dengan cepa Perhaian bahwa umbu freueni dibua dalam ala logarimi Pada freueni rendah udu faa ida erlalu berubah eapi emudian cepa menurun mulai uau freueni erenu 96 96

97 8/5/ Gain Gain.5.5/ paband C opband Gain inggi di daerah freueni rendah pada conoh ini menunuan bahwa inyal yang berfreueni rendah mengalami perubahan ampliudo dengan faor inggi E5 Nilai freueni yang menadi baa anara paband dan opband diebu freueni cuoff, C. Nilai freueni cuoff biaanya diambil nilai freueni dimana gain menurun dengan faor / dari gain maimum pada paband. Gain rendah di freueni inggi menunuan bahwa inyal yang berfreueni inggi mengalami perubahan ampliudo dengan faor rendah Daerah freueni dimana eradi gain inggi diebu paband edangan daerah freueni dimana eradi gain rendah diebu opband 97 97

98 8/5/ Dalam conoh di aa, rangaian mempunyai au paband yaiu dari freueni ampai freueni cuoff C, dan au opband yaiu mulai dari freueni cuoff e aa Dengan aa lain rangaian ini mempunyai paband di daerah freueni rendah aa ehingga diebulow-pa gain. Kebalian dari low-pa gain adalah high-pa gain, yaiu ia paband berada hanya di daerah freueni inggi aa eperi pada conoh beriu ini 98 98

99 8/5/ CONTOH: Selidiilah anggapan freueni rangaian di amping ini Penyeleaian: Fungi alih rangaian adalah T 5,5 5 /,5 T T ϕ 9 o,5 an 4 ; Gain.5.5/ 9 45 ϕ[ o ] opband paband C E

100 8/5/ Gain biaanya dinyaaan dalam decibel diinga db yang didefiniian ebagai Gain dalam db Decibel logt Pernyaaan gain dalam db dapa bernilai nol, poiif, aau negaif Gain dalam db aan nol ia T bernilai au, yang berari inyal ida diperua aaupun diperlemah; adi gain db berari ampliudo inyal eluaran ama dengan inyal mauan. Gain dalam db aan poiif ia T >, yang berari inyal diperua. Gain aan bernilai negaif ia T <, yang berari inyal diperlemah.

101 8/5/ Freueni cuoff adalah freueni dimana gain elah urun /.77 ali nilai gain maimum dalam paband. Jadi pada freueni cuoff, nilai gain adalah log T ma logt T ma ma db log 3 db Dengan demiian dapa ia aaan bahwa freueni cuoff adalah freueni di mana gain elah urun ebanya 3 db

102 8/5/ CONTOH: Berapa db-ah nilai gain inyal yang diperua K ali, ia K ; ; ; ; 3; ;? Dan berapa nilai gain ia eradi pelemahan dimana K / ; / ; /; /3; /; /? Penyeleaian: Unu inyal yang diperua K ali, gain K T log T log K log Penguaan Pelemahan K K K K K K K 3 gain : log db gain : log 3 db gain : log 6 db gain : log db gain : log3 3 db gain : log 4 db gain : log 6 db K K K K K K / / / / 3 / / gain : 3 db gain : 6 db gain : db gain : 3 db gain : 4 db gain : 6 db

103 8/5/ KurvaGain DalamDecibel Kurva gain dibua dengan abi freueni dalam ala logarimi; ia gain dinyaaan dalam db yang uga merupaan bilangan logarimi ebagaimana didefiniian, maa urva gain aan berbenu gari-gari luru Low-pa gain. Dengan menggunaan auan db, urva low-pa gain pada conoh ebelumnya adalah eperi erliha pada ganbar di amping ini. Gain hampir onan 6 db di daerah freueni rendah, edangan di daerah freueni inggi gain menurun dengan emiringan yang hampir onan pula. Gain 6 [db] C E5 3 3

104 8/5/ High-pa gain. Dalam ala db, high-pa gain pada conoh ebelumnya adalah eperi erliha pada ganbar di bawah ini. Gain hampir onan 6 db di daerah freueni inggi edangan di daerah freueni rendah gain meninga dengan emiringan yang hampir onan pula Gain [db] C E5 Band-pagain.Apabila gain meninga di daerah freueni rendah dengan emiringan yang hampir onan, dan menurun di daerah freueni inggi dengan emiringan yang hampir onan pula, edangan gain inggi berada di anara dua freueni cuoff ia memilii araerii band-pa gain. Gain [db] C E5 Freueni cuoff pada band-pa gain ada dua; elang anara edua freueni cuoff diebu bandwidh lebar pia 4 4

105 8/5/ Band-pa gain ia peroleh pada rangaian orde- yang aan ia pelaari lebih lanu. Walaupun demiian ia aan meliha rangaian orde- beriu ini ebagai conoh CONTOH: Selidiilah perubahan gain dari rangaian orde- di amping ini. Gain belum dinyaaan dalam db. 5 / in o Penyeleaian: T 5 5 / T T 5 5

106 8/5/ Gain.4 /.7 opband paband opband Apabila urva gain dibua dalam db, urva yang aan diperoleh adalah Gain [db] C E5 6 6

107 8/5/ CONTOH: Selidiilah perubahan gain dari rangaian orde edua di amping ini. Gain belum dinyaaan dalam db. Penyeleaian: T,, / / T 4 T Gain.4 /.7 paband opband paband Kurva ini menunuan bahwa ada au opband pada anara dan dua paband maingmaing di daerah freueni rendah dan inggi Karaerii gain eperi ini diebu band-op gain. 7 7

108 8/5/ Kia liha Low-Pa Gain Bode Plo Benu fungi alih rangaian orde perama dengan araerii low-pa gain adalah: K T α Tenang eapan K ia memahaminya ebagai beriu: K yang bernilai poiif ia fahami ebagai K dengan udu θ K o K yang bernilai negaif ia fahami ebagai K dengan udu θ K ±8 o Tenang pole dari uau fungi alih, ia inga diagram poii pole eperi di amping ini: Jia rangaian yang ia inau adalah rangaian abil maa ia haru memilii pole dengan bagian riil negaif arena hanya pole yang demiian ini yang dapa membua rangaian abil. Komponen raniennya menuu nol unu. Hanya rangaian abil aa yang ia inau dalam analii anggapan freueni. 8 8

109 8/5/ Pendeaan Gari Luru dari Kurva Gain Jia fungi alih rangaian yang ia inau adalah: maa T Fungi gain dan fungi faa-nya adalah K α α K / α K T α T K / α / α dan ϕ θ K an / α Fungi gain dalam auan db, menadi T log K db / α log / α Komponen-perama fungi gain ini bernilai onan unu eluruh freueni Komponen-edua fungi gain Ini erganung dari freueni Komponen-edua inilah yang menyebaban gain berurang dengan nainya freueni Komponen-edua ini pula yang menenuan freueni cuoff, yaiu aa /α dimana omponen ini mencapai nilai log 3 db 9 9

110 8/5/ Jadi freueni cuofff dienuan oleh omponen yang beraal dari pole fungi alih, yaiu C α Perubahan nilai omponen-edua dari gain ebagai fungi freueni, yang dibua dengan α adalah ebagai beriu Unu freueni rendah, /α << aau << α, omponen edua dapa dideai dengan db log /α C pendeaan gari luru [rad/] Unu freueni inggi, /α>> aau >>α, omponen edua eebu dideai dengan log / α log log / α log / α Jadi pendeaan gari luru unu omponen edua ini adalah gari nol unu <<α dan gari luru db per deade unu >α. Tii belo erlea pada perpoongan edua gari ini, yaiu pada /α, yang berari erlea di freueni cuoff. E5 E6

111 8/5/ Pendeaan Gari Luru Kurva Fungi Faa Tanggapan faa ia peroleh dari fungi faa ϕ θ K an / α Komponen-perama fungi ini bernilai onan. Komponen-edua memberi pengurangan faa yang uga menadi penenu pola perubahan anggapan faa ϕ [ o ] an /α C pendeaan gari luru E5 E6 [rad/] Pada /α freueni cuoff an /α45 o. Pada, C an /α o. Pada C an /α 9 o ; Unu > C an /α9 o. Jadi dalam elang. C << C perubahan faa dapa dianggap linier 45 o per deade.

112 8/5/ Dengan pendeaan gari luru, bai unu fungi gain maupun unu fungi faa, maa anggapan gain dan anggapan faa dapa digambaran dengan nilai eperi ercanum dalam dua abel di bawah ini. Gain Freueni C α <<α >α Komponen log K /α log K /α log K /α Komponen db/de Toal log K /α log K /α db/de ϕ Freueni C α,α<<α >α Komponen θ K θ K θ K Komponen 45 o /de Toal θ K θ K 45 o /de θ K Perhaianlah bahwa nilai omponen-perama onan unu eluruh freueni edangan omponen-edua mempunyai nilai hanya pada renang freueni erenu.

113 8/5/ Kurva pendeaan gari luru anggapan gain dan anggapan faa ini, dengan mengambil α adalah ebagai beriu Gain [db] log K /α db/de - C α -4 ϕ [ o ] 45 θ K o /de. C C E5 E6 [rad/] E5 E6 [rad/] Perhaian bahwa penurunan gain dimulai dari C edangan penurunan udu faa eradi anara, C dan C 3 3

114 8/5/ Kia liha High-Pa Gain Fungi alih rangaian orde perama dengan araerii high-pa gain adalah K T ehingga T α K α α Fungi alih ini mempunyai zero pada. K / α Fungi gain dan fungi faa-nya adalah T K / α / α dan ϕ θ K 9 o an / α Gain dalam db: T db log K / α log log / α Dengan menggunaan pendeaan gari luru, nilai fungi gain dan fungi faa adalah eperi dalam abel beriu 4 4

115 8/5/ Gain Freueni C α <<α >α Komponen log K /α log K /α log K /α Komponen db/de logα/db/de Komponen 3 db/de Toal log K /α log K /αdb/de log K /αlogα/ Gain Freueni C α <<α >α Komponen log K /α log K /α log K /α Komponen db/de logα/db/de Komponen 3 db/de Toal log K /α log K /αdb/de log K /αlogα/ 4 Gain [db] db/de log K /α - C α [rad/] -4 E5 E6 9 ϕ [ o ] 45 θ K -45 θ K 9 o 45 o /de C. C [rad/] E5 E6 5 5

116 8/5/ CONTOH: Gambaran pendeaan gari luru anggapan gain dari rangaian yang mempunyai fungi alih: T Penyeleaian: T T db log T log. log /. / T. / Gain Freueni C rad/ << > Komponen 4 db 4 db 4 db Komponen db/de Toal 4 db 4 db 4 db db/de Gain [db] Gain C Komp- Komp- [rad/] 6 6

117 8/5/ CONTOH: Gambaran pendeaan gari luru anggapan gain dari rangaian yang mempunyai fungi alih: Penyeleaian: T T, / T. / T db log. log log / Gain Freueni C rad/ << > Komponen 4 db 4 db 4 db Komponen db/de 4 db/de Komponen 3 db/de Toal 4 db 4 db db/de 6 db Gain [db] 4 Komp- Gain - -4 Komp- Komp-3-6 [rad/] 7 7

118 8/5/ 8 Kia liha Band-Pa Gain angaian dengan araerii band-pa gain dapa diperoleh dengan menghubungan ecara beringa dua rangaian orde perama dengan menaga agar rangaian yang di belaang rangaian edua ida membebani rangaian di depannya rangaian perama. angaian perama mempunyai araerii high-pa gain edangan rangaian edua mempunyai araerii low-pa gain. Hubungan aade demiian ini aan mempunyai fungi alih euai aidah ranai dan aan berbenu β α K K T T T { } / / / / / β α αβ β β α α β α K K T K K K K T / log / log log / log db β α αβ K K T Dengan membua β >> α maa aan diperoleh araerii band-pa gain dengan freueni cuoff C α dan C β. 8

119 8/5/ angaian Orde- 9 9

120 8/5/ angaian Orde-Dengan Pole iil Pole dari fungi alih rangaian orde- bia riil aaupun omple onuga Kia aan mulai pembahaan enang fungi alih dengan pole riil

121 8/5/ Band-Pa Gain Fungi alih rangaian orde- dengan au zero dan dua pole riil dapa diuli ebagai K K T ehingga T α β α β Fungi gain T Dalam db / α K / αβ / β K / αβ / α / β db / αβ log log / α log / T log K β

122 8/5/ db / αβ log log / α log / T log K β Fungi gain ini erdiri dari omponen-omponen yang benunya elah ia enal pada pembahaan rangaian orde- Komponen-perama bernilai onan Komponen-edua berbanding luru dengan log dengan perubahan gain db per deade Komponen-eiga memberi pengurangan gain db per deade mulai dari α C freueni cu-off Komponen-eempa uga memberi pengurangan gain db / deade mulai dari β C freueni cu-off

123 8/5/ db / αβ log log / α log / T log K β Nilai fungi gain dengan pendeaan gari luru unu β > α adalah eperi dalam abel di bawah ini Gain Freueni C α rad/ C β rad/ <<α α<<β >β Komp. log K /αβ log K /αβ log K /αβ log K /αβ Komp. db/de logα/ db/de logβ/ db/de Komp.3 db/de logβ/α db/de Komp.4 db/de Toal log K /αβ log K /αβ db/de log K /αβ logα/ log K /αβ logα db/de 3 3

124 8/5/ CONTOH Gambaran Bode plo pendeaan gari luru anggapan gain dan anggapan faa rangaian yang dieahui fungi alihnya adalah : T 5 Penyeleaian: T 5 T / /,5,5 / / T log,5 log log / log / db ϕ 9 o an / an / 4 4

125 8/5/ Gain T log,5 log log / log / db Gain Freueni C rad/ C rad/ << << 4 > 4 Komponen 6 db 6 db 6 db 6 db Komponen db/de db/de 8 db/de Komponen 3 db/de 6 db/de Komponen 4 db/de Toal 6 db 6 db db/de 4 db 4 db db/de Gain 4 [db] C C [rad/] 5 5

126 8/5/ Faa ϕ 9 ϕ o an / an / Freueni C rad/ C 4 rad/ << 3 << 5 > 5 Komponen o o o o Komponen 9 o 9 o 9 o 9 o Komponen 3 o 45 o /de 9 o 9 o Komponen 4 o o o 45 o /de 9 o Toal 9 o 9 o 45 o /de o 45 o /de 9 o ϕ [ o ] C C E5 [rad/],, 6 6

127 8/5/ High-Pa Gain Karaerii high-pa gain dapa diperoleh dari rangaian orde edua yang fungi alihnya mengandung dua zero di CONTOH: Gambaran anggapan gain dan anggapan faa ia dieahui fungi alihnya adalah Penyeleaian: T 4 T 4 8 / 4 / T T db 8 / 4 log / 8 log log log / / / 4 7 7

128 8/5/ Gain T db log / 8 log log / 4 log /, onan log/8 58 db Kenaian gain berbanding luru dengan log;enaian db per deade Pengurangan gain db per deade mulai pada C 4 rad/ Pengurangan gain db per deade mulai pada C rad/ Gain [db] db/de 4dB/de [rad/] 8 8

129 8/5/ Faa ϕ 9 o an / 4 an / Mulai, ϕ o 9 o 8 o Pengurangan faa 45 o per deade mulai dari, C ampai c eharunya 5 ϕ [ o ] Pengurangan faa 45 o per deade mulai dari. C ampai C, C, C C C [rad/] Karena, C < C maa urva menurun 9 o per deade pada, C dan embali menurun 45 o per deade pada C 9 9

130 8/5/ Low-pa Gain Karaerii low-pa gain dapa diperoleh dari rangaian orde edua yang fungi alihnya ida mengandung zero CONTOH: Gambaran Bode plo pendeaan gari luru rangaian yang fungi alihnya adalah : 4 5 T Penyeleaian: 4 5,5 T / / T /,5 / T log,5 log / log / db ϕ an / an / 3 3

131 8/5/ Gain: T log,5 log / log / db gain log,5 6 db pengurangan gain db per deade mulai C pengurangan gain db per deade mulai C, ehingga mulai C perubahan gain adalah 4 db per deade Gain [db] C C [rad/] 3 3

132 8/5/ Faa: ϕ an / an / Pada, ϕ pengurangan faa 45 o per deade mulai ampai pengurangan faa 45 o per deade mulai ampai. Jadi pada elang << perubahan faa adalah 9 o per deade 45 ϕ [ o ] [rad/] 3 3

133 8/5/ CONTOH: Fungi Alih Dengan Zero iil Negaif Dalam conoh-conoh ebelumnya, fungi alih mempunyai zero di. Fungi alih dalam conoh beriu ini mempunyai zero di Gambaran anggapan gain dan anggapan faa ia dieahui fungi alihnya adalah 4 4 T Penyeleaian: 4 4 T T 8 / / / 8 / / / db T log8 log / log / log / ϕ an / an / an / 33 33

134 8/5/ Gain: db T log8 log / log / log / log8 8 db perubahan gain db per deade, mulai pada perubahan db per deade mulai pada, menyebaban urva menadi mendaar 4 Gain [db] 3 8 db/de perubahan db per deade mulai pada db/de [rad/] 34 34

135 8/5/ Faa: ϕ an / an / an / Pada, ϕ perubahan faa 45 o per deade mulai dari ampai perubahan faa 45 o per deade mulai dari ampai, membua urva adi mendaar ϕ [ o ] perubahan faa 45 o per deade mulai dari ampai Peran omponen- hilang; urva menurun 9 o per deade Peran omponen-3 hilang; urva menurun 45 o per deade Peran omponen-4 hilang; urva embali mendaar -35 [rad/] 35 35

136 8/5/ angaian Orde- dengan Pole Komple Konuga angaian orde e-dua yang memilii pole omple onuga dinyaaan oleh fungi alih yang berbenu K K T p p α β α β p α β T K p p K α β α β β α K β α p p * α β A α β β σ A A Unu * p A σ 36 36

137 8/5/ T β α K β α A A A Jadi ia berambah: Unu > Unu > β α A σ A elalu berambah. A pada awalnya menurun namun emudian berambah. A A mencapai nilai minimum pada aa β. A σ Maa:gain T meninga pada awal peningaan ampai mencapai nilai maimum dan emudian menurun lagi. Punca anggapan gain diebu reonani. Unu 3 > A 3 A σ 37 37

138 8/5/ Keadaan di eiar freueni reonani Unu mempelaari anggapan freueni di eiar freueni reonani, ia ulian fungi alih rangaian orde- dalam benu yang dapa ia ulian T K T ζ K T dapa ia ulian K b c dengan / ζ / b ζ c diebu raio redaman c dan freueni alami anpa redaman ζ T K / ζ/ 38 38

139 8/5/ T K / ζ/ Gain: T db T db K / ζ/ K log ζ, ζ,5 log / ζ/ ζ,5 aio redaman menenuan perubahan nilai gain T ζ - pendeaan linier -4 [rad/] 39 39

140 8/5/ Faa: ϕ θ K 9 o an ζ/ / aio redaman menenuan perubahan nilai udu faa ϕ [ o ] ζ, ζ,5 ζ ζ, pendeaan linier [rad/] 4 4

141 8/5/ Kuliah Terbua Analii angaian Liri di Kawaan Sudaryano Sudirham 4 4

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE MODUL 7 APLIKASI TRAFORMASI LAPLACE Tranformai Laplace dapa digunaan unu menyeleaian bai peroalan analia maupun perancangan iem. Apliai Tranformai Laplace erebu berganung pada ifa-ifa ranformai Laplace,

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryatno Sudirham nalii angaian itri Di Kawaan - Sudaryatno Sudirham, nalii angaian itri 3 nalii angaian Menggunaan Tranformai aplace Setelah mempelajari bab ini ita aan memahami onep impedani di awaan.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST BAB 4 PENGANAISAAN RANGAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINGGI Oleh : Ir. A.Rachman Haibuan dan Naemah Mubarakah, ST 4. Pendahuluan Pada umumnya peramaan diferenial homogen orde dua

Lebih terperinci

Transformasi Laplace Bagian 1

Transformasi Laplace Bagian 1 Modul Tranformai aplace Bagian M PENDAHUUAN Prof. S.M. Nababan, Ph.D eode maemaika adalah alah au cabang ilmu maemaika yang mempelajari berbagai meode unuk menyeleaikan maalah-maalah fii yang dimodelkan

Lebih terperinci

Model Rangkaian Elektrik

Model Rangkaian Elektrik Tuga Siem Linier Model Rangkaian Elekrik Model model unuk beberapa rangkaian elekrik, eperi: reiani, kapaiani, dan indukani ecara ederhana diperlihakan dalam gambar dibawah. Dalam gambar erebu juga di

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku 4 erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku.. endahuluan ada bab ini, akan dibaha mengenai perancangan uau iem konrol ingleinpu-ingle-oupu linier ime-invarian

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE

TRANSFORMASI LAPLACE BAB 2 Pokok Pembahaan : Prinip Daar Linieria Singularia Perkalian dan Pembagian Dengan Waku Pergeeran Tranformai Fungi-fungi Elemener . PRINSIP DASAR Tranformai Laplace adalah ranformai dari uau fungi

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu #3

Sudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu #3 Sudarano Sudirham AnaliiRangkaian RangkaianLirik di awaanwaku #3 Bahan uliah Terbuka dalam forma pdf eredia di www.buku-e.lipi.go.id dalam forma pp beranimai eredia di www.ee-cafe.org Teori dan Soal ada

Lebih terperinci

Oleh: Kelompok IV CICI NARTIKA RELA SEPTIANI RIKA OCTALISA ULPA ARISANDI RIRIN BRILLIANTI

Oleh: Kelompok IV CICI NARTIKA RELA SEPTIANI RIKA OCTALISA ULPA ARISANDI RIRIN BRILLIANTI Oleh: Kelompok IV CICI NARTIKA 759 RELA SEPTIANI 7433 RIKA OCTALISA 7447 ULPA ARISANDI 745 RIRIN BRILLIANTI 7467 KELAS : 6.L MATA KULIAH : MATEMATIKA LANJUTAN DOSEN PENGASUH : FADLI, S.Si FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Sudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham Analii angaian Liri Di Kawaan Bahan Kuliah Trbua dalam forma pdf rdia di www.buu-.lipi.go.id dalam forma pp branimai rdia di www.-caf.org Tori dan Soal ada di buu Analiiangaian angaianliri

Lebih terperinci

Bab 9 Transformasi Laplace

Bab 9 Transformasi Laplace Meode Maemaika Aronomi- Bab 9 Tranformai aplace 9-. Definii Tranformai aplace Mialkan f() uau fungi real dengan variable dan >. Tranformai aplace didefiniikan ebagai: T f ( ) F( ) lim f ( ) e d f ( ) e

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham Analisis angkaian Lisrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham, Analisis angkaian Lisrik () BAB 3 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi

Lebih terperinci

Bab III. Menggunakan Jaringan

Bab III. Menggunakan Jaringan Bab III Pembuaan Jadwal Pelajaran Sekolah dengan Menggunakan Jaringan Pada bab ini akan dipaparkan cara memodelkan uau jaringan, ehingga dapa merepreenaikan uau jadwal pelajaran di ekolah. Tahap perama

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS BAB KINEMATIKA GERAK LURUS.Pada ekiar ahun 53, eorang ilmuwan Ialia,Taraglia,elah beruaha unuk mempelajari gerakan peluru meriam yang diembakkan. Taraglia melakukan ekperimen dengan menembakkan peluru

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2 Sudaryatno Sudirham nalii angkaian itrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalii angkaian itrik nalii angkaian Menggunakan Tranformai aplace Setelah mempelajari bab ini kita akan memahami konep impedani di kawaan.

Lebih terperinci

5. Transformasi Integral dan Persamaan Integral

5. Transformasi Integral dan Persamaan Integral 5. Tranformai Integral dan Peramaan Integral 5.. Tranformai Integral 5.. Tranformai Laplace 5.3. Tranformai Fourier 5.4. Peramaan Integral 5.. Tranformai Integral Di dalam Fiia Matematia ita ering menjumpai

Lebih terperinci

Matriks Transformasi

Matriks Transformasi Marik Tranformai A Marik Tranformai dan Koordina Homogen Kombinai benuk perkalian dan ranlai unuk ranformai geomeri 2D ke dalam uau marik dilakukan dengan mengubah marik 2 2 menjadi marik 3 3 Unuk iu maka

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI HOMOGEN SISTEM BATCH

KINETIKA REAKSI HOMOGEN SISTEM BATCH KINETIK REKSI HOMOGEN SISTEM BTH SISTEM REKTOR BTH OLUME TETP REKSI SEDERHN (SERH/IREERSIBEL Beberapa sisem reasi sederhana yang disajian di sini: Reasi ireversibel unimoleuler berorde-sau Reasi ireversibel

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

Laplace Transform. Pengantar Matematika Teknik Kimia. Muthia Elma

Laplace Transform. Pengantar Matematika Teknik Kimia. Muthia Elma Lalace Tranform Penganar Maemaika Teknik Kimia Muhia Elma Penemu Pierre-Simon LPLCE 749 87 hli Maemaika dari Peranci Lalace Tranform Rumu lain.. ω σ π σ σ j d e j x d e x j j.. 0 [x] x - [] Kone variabel

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.

Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Tujuan Pembelajaran Saa kueleaikan bab ini, kuingin dapa melakukan hal-hal beriku. Menyeleaikan model dinamik linear orde au dan dua ecara analii Menyaakan model dinamik kedalam fungi alih ranfer funcion

Lebih terperinci

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENDAHULUAN Laar Belakang Salah au maalah aru dalam uau nework adalah penenuan pah erpendek. Maalah pah erpendek ini merupakan maalah pengopimuman, karena dengan diperolehnya pah erpendek diharapkan dapa

Lebih terperinci

BAB IV SIMULASI MODEL

BAB IV SIMULASI MODEL 21 BAB IV SIMULASI MODEL Pada bagian ini aan diunjuan simulasi model melalui pendeaan numeri dengan menggunaan ala banu peranga luna Mahemaica. Oleh arena iu dienuan nilai-nilai parameer seperi yang disajian

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EVALUASI

4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EVALUASI 4. ALIDITAS DA RELIABILITAS DALAM MEMBUAT EALUASI Tujuan : Seelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu membua ala evaluasi bau unu program pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah ahap ahir dalam prosedur

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s On Cour Analii angaian iri Di Kawaan Olh : Sudaryano Sudirham Pnganar Kia lah mliha bahwa analii di awaan faor lbih drhana dibandingan dngan analii di awaan wau arna ida mlibaan ramaan difrnial mlainan

Lebih terperinci

PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION

PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION Bayu Seio Handhoko Ir. Agung Wario DHET Sumardi, ST, MT Juruan Teknik Elekro Fakula Teknik Univeria Diponegoro Semarang Abrak - Semenjak

Lebih terperinci

BAB II TEKNOLOGI MIMO-OFDM

BAB II TEKNOLOGI MIMO-OFDM BAB II EKOLOGI MIMO-OFDM.. Siem Muliple Inpu Muliple Oupu (MIMO Siem Muliple-Inpu Muliple-Oupu (MIMO merupaan iem yang erdiri dari eumlah erminal (anena pengirim dan penerima. ida eperi iem anenna onvenional

Lebih terperinci

Tentukan invers transformasi dari hasil kali kedua fungsi dalam kawasan frekuensi berikut :

Tentukan invers transformasi dari hasil kali kedua fungsi dalam kawasan frekuensi berikut : Tenuan nver ranforma ar hal al eua fung alam awaan freuen beru : Pen: F () an F () Inver ranforma Laplace mang-mang fung erebu enu aja aalah f () u() an f () e - u() engan menggunaan negral onvolu ang

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih

Lebih terperinci

REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL

REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL Proiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-6-6--9 hal 5-4 November 6 hp://jurnal.fkip.un.ac.id REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL Chaarina Enny Murwaningya,,

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2 85 Sudaryano Sudirham nalii angaian iri Di awaan uliah Trbua x branimai rdia di www.-caf.org Buu- nalii angaian iri Jilid rdia di www.buu-.lii.go.id dan www.-caf.org Pnganar ia lah mliha bahwa analii di

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MATEMATIS

LATAR BELAKANG MATEMATIS 8 II LATAR BELAKANG MATEMATIS Derii : Bab ini memberian gambaran tentang latar belaang matemati ang digunaan ada item endali eerti eramaan linear diferenial orde (atu), orde (dua), orde tinggi, tranformai

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2 Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Jilid Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik () BAB 5 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi masukan,

Lebih terperinci

Bab 5 BEBERAPA HUBUNGAN DASAR DALAM FISIKA

Bab 5 BEBERAPA HUBUNGAN DASAR DALAM FISIKA Bab 5 BEBERAPA HUBUNGAN DASAR DALAM FISIKA 5. Pendahuluan Keia memodelan sisem fisis, ia enu harus mulai dengan pengeahuan mengenai fisia. Dalam bab ini ia aan merangum hubungan hubungan paling umum dalam

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL

UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL Univeria Indoneia Fakula Ekonomi dan Bini UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL 2017-2018 Hari /gl : Rabu, 18 Okober 2017 Waku : 120 Meni Pengajar : Riyano Sifa : Caaan

Lebih terperinci

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012 InfiniyJurnal Ilmiah Program Sudi Maemaia STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, Sepember 2012 GRUP PERMUTASI SIKLIS DALAM PERMAINAN SUIT Oleh: Bagus Ardi Sapuro Jurusan Pendidian Maemaia, IKIP PGRI Semarang

Lebih terperinci

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat

Lebih terperinci

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m Ulangan Bab 3 I. Peranyaan Teori. Seekor cheeah menempuh jarak 6 m dalam waku dua meni. Jika kecepaan cheeah eap, berapakah bearnya kecepaan cheeah erebu? Pembahaan : Dikeahui : = 6 m = meni = ekon 6 m

Lebih terperinci

( ) r( t) 0 : tingkat pertumbuhan populasi x

( ) r( t) 0 : tingkat pertumbuhan populasi x III PEMODELAN Model Perumbuan Koninu Terbaasnya sumber-sumber penyoong (ruang, air, maanan, dll) menyebaban populasi dibaasi ole suau daya duung lingungan Perumbuan populasi lamba laun aan menurun dan

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryano Sudirham Analisis Rangkaian Lisrik Di Kawasan Waku 2-2 Sudaryano Sudirham, Analisis Rangkaian Lisrik (1) BAB 2 Besaran Lisrik Dan Model Sinyal Dengan mempelajari besaran lisrik dan model sinyal,

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1 TRANSFORMASI LAPLACE Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani April 20 EL2032 Sinyal dan Sitem Tujuan Belajar : mengetahui ide penggunaan dan definii tranformai Laplace. menurunkan

Lebih terperinci

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.

Lebih terperinci

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2) FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya

Lebih terperinci

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan

Lebih terperinci

15. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah seperti yang digambarkan pada grafik berikut ini.

15. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah seperti yang digambarkan pada grafik berikut ini. NAMA : NO ABSEN : ULANGAN HARIAN KELAS VIII D SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN DAN BENDA Rabu, 03 Sepember 2014 A. Pilihlah au jawaban yang paling epa 1. Gerak pada umbuhan yang dipengaruhi rangangan dari luar

Lebih terperinci

Lag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X)

Lag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X) Lag: Waku yang diperlukan imbulnya repon ( akiba uau aki ( Conoh: Pengaruh kredi erhadap produki Suplai Uang mempengaruhi ingka inflai eelah beberapa kwaral Hubungan pengeluaran R & D dengan produkifia

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-4 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-4 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini BANGUN-BANGUN GEOMETRI P PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-4 dalam maa kuliah Maemaika. Ii modul ini membaha enang bangun-bangun geomeri. Modul ini erdiri dari 3 kegiaan belajar. Pada kegiaan belajar

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB 5 Tanggapan Frekuensi Rangkaian Orde Ke-Dua 5.1. Rangkaian Orde Kedua Dengan Pole Riil

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL FISIKA OSN Medan, 1 7 Agustus 2010

JAWABAN SOAL FISIKA OSN Medan, 1 7 Agustus 2010 JAWABAN SOAL FISIKA OSN 00 Medan, 7 Aguu 00 Gaya gaya yang ekeja pada ola diunjukkan pada gama diamping. Peamaan geak unuk pua maa ola adalah () () dan pada ola yang eoai elaku Syaa aga ola menggelinding

Lebih terperinci

UJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST

UJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST Vol. 7. No. 3, 36-44, Desember 004, ISSN : 1410-8518 UJI LINEARITAS DATA TIME SERIES DENGAN RESET TEST Budi Warsio, Dwi Ispriyani Jurusan Maemaia FMIPA Universias Diponegoro Absra Tulisan ini membahas

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini aan diemuaan beberapa onsep dasar yang beraian dengan analisis runun wau, dianaranya onsep enang esasioneran, fungsi auoorelasi dan fungsi auoorelasi parsial, macam-macam

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Tinggi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Tinggi Iiu Teologi Sepuluh Nopember Surabaya Karaerii Siem Orde Tiggi Maeri Cooh Soal Rigaa Laiha Aeme Maeri Cooh Soal Siem Orde Tiga Siem Orde Tiggi Rigaa Laiha Aeme Maeri Cooh Soal Rigaa Laiha Aeme Pada bagia

Lebih terperinci

ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA

ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA Nama No Aben Kela ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA Romawi I 1. Gerak umbuhan yang dipengaruhi oleh rangangan dari dalam umbuhan iu endiri diebu... a. Endonom c. Higrokopi b. Eionom

Lebih terperinci

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

SIMULASI KESTABILAN SISTEM KONTROL PADA PERMUKAAN CAIRAN MENGGUNAKAN METODE KURVA REAKSI PADA METODE ZIEGLER- NICHOLS BERBASIS BAHASA DELPHI

SIMULASI KESTABILAN SISTEM KONTROL PADA PERMUKAAN CAIRAN MENGGUNAKAN METODE KURVA REAKSI PADA METODE ZIEGLER- NICHOLS BERBASIS BAHASA DELPHI SIMUSI KESTIN SISTEM KNT PD PEMUKN CIN MENGGUNKN METDE KUV EKSI PD METDE ZIEGE- NICS ESIS S DEPI Munhidhoul Ummah STK Dalam bidang eknologi elah dikembangkan uau pengonrol yang dapa mengaur keinggian cairan

Lebih terperinci

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr. Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.

Lebih terperinci

Pencuplikan Sinyal Waktu Kontinyu dan Rekonstruksi. Edisi Semester 2 17/18 EYH 1

Pencuplikan Sinyal Waktu Kontinyu dan Rekonstruksi. Edisi Semester 2 17/18 EYH 1 5 Pencuplikan Sinyal Waku Koninyu dan Rekonruki Edii Semeer 2 17/18 EYH 1 5.1 Pengolahan Sinyal Waku Dikri 5.1.1 Sampling 5.1.1.1 Sampling Priodik 5.1.1.2 Repreenai domain frekueni proe ampling 5.1.1.3

Lebih terperinci

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

RANK DARI MATRIKS ATAS RING Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias

Lebih terperinci

BALOK DENGAN PERKUATAN

BALOK DENGAN PERKUATAN BALOK DNGAN PRKUATAN. TUJUAN PRKULAHAN A. TUJUAN UMUM PRKULAHAN (TUP) Setelah mempelajari materi tentang balo dengan peruatan, ecara umum anda diharapan :. Mampu menjelaan pengertian dan item dan analia

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t 9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudarano Sudirham Sudi Mandiri Fungi dan Grafik Difrnial dan Ingral Sudarano Sudirham, Fungi dan Grafik, Difrnial dan Ingral Darublic 6 Pramaan Difrnial Ord Dua 6.. Pramaan Difrnial Linir Ord Dua Scara

Lebih terperinci

Darpublic Nopember 2013

Darpublic Nopember 2013 Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya arakteritik Sitem Orde Pertama Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Materi Contoh Soal Sitem Orde Pertama arakteritik Repon Waktu Ringkaan Latihan Pada bagian

Lebih terperinci

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi

Lebih terperinci

Chapter 7. hogasaragih.wordpress.com

Chapter 7. hogasaragih.wordpress.com Chaper 7 7. ebuah gaya berpengaruh erhadap kg peluru meriam yang bergerak pada ebuah bidang xy yang mempunyai bear 5,0 N. Kecepaan mula mula peluru 4 m/ pada arah x poiif dan beberapa aa kemudian memiliki

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

daerah domain 0 t 100, tentukan nilai λ(64). a b c d => b

daerah domain 0 t 100, tentukan nilai λ(64). a b c d => b AAI4 Tipe Soal A Pembenukan Tabel Moralia. Survival Diribuion didefiniikan ebagai. / didalam daerah domain, enukan nilai 64. a.. b..5 c..4 d.. > b..5. Survival Diribuion didefiniikan ebagai. 5 / didalam

Lebih terperinci

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Faradina GERAK LURUS BERATURAN GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB 4 Tanggapan Frekuensi Rangkaian Orde Pertama Sebagaimana kita ketahui, kondisi operasi

Lebih terperinci

Sistem Komunikasi II (Digital Communication Systems)

Sistem Komunikasi II (Digital Communication Systems) Siem Komunikai II (Digial Communicaion Syem) Topik: Lecure #2: Modulai Baeband (Baeband Modulaion) 2. Mapping (Formaing). - Binary (2-Level) PAM / PCM. - M-ary (Muli-Level) PAM / PCM. 2.2 Pule Shaping

Lebih terperinci

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber

Lebih terperinci

B a b. Aplikasi Dioda

B a b. Aplikasi Dioda Aplikasi ioda B a b 2 Aplikasi ioda Seelah mengeahui konsruksi, karakerisik dan model dari dioda semikondukor, diharapkan mahasiswa dapa memahami pula berbagai konfigurasi dioda dengan menggunkan model

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

BAB 8 PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR CSTR

BAB 8 PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR CSTR BB 8 PEMODELN DN SIMULSI REKTOR STR Perhatian gambar eta 3 buah STR (ontinuou Stirred-Tan Reactor) iotermal di bawah ini: F 0 F F 2 F 3 V V 2 2 V 3 3 0 (t) (t) 2 (t) 3 (t) Ketiga STR itu digunaan untu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN BAB PENDAHUUAN. ATAR BEAKANG Seringali ara enelii aau saisiawan melauan enganalisaan erhada suau eadaan/masalah dimana eadaan yang dihadai adalah besarnya jumlah variabel samel yang diamai. Unu iu erlu

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

Menentukan Disability Normal Cost Dengan Mempertimbangkan Pengaruh Kurs Valuta Asing

Menentukan Disability Normal Cost Dengan Mempertimbangkan Pengaruh Kurs Valuta Asing Menenuan Diabiliy Normal Co Dengan Memperimbangan Pengaruh Kur Valua Aing Gao Riwi eyano Juruan aiia, Univeria Padjadjaran (gao_riwi@unpad.ac.id) ATRAK Program pendanaan peniun merupaan uau upaya unu menyediaan

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 1. di Kawasan Fasor (Rangkaian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Keadaan Mantap) 8/25/2012

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 1. di Kawasan Fasor (Rangkaian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Keadaan Mantap) 8/25/2012 8/5/0 udaryatn udirham nalii angkaian itrik di Kawaan Far (angkaian ru lak-alik inuidal Keadaan Mantap) Kuliah erbuka ppx beranimai teredia di www.ee-cafe.rg uku-e nalii angkaian itrik Jilid teredia di

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN. Evaluasi Pendidikan

ANALISIS INSTRUMEN. Evaluasi Pendidikan 1 ANALISIS INSTRUMEN Pengerian inrumen dalam lingku evaluai didefiniikan ebagai erangka unuk mengukur hail belajar iwa yang mencaku hail belajar dalam ranah kogniif, afekif dan ikomoor. Benuk inrumen daa

Lebih terperinci

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu .4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS TES. Evaluasi Pendidikan ANALISIS TIAP BUTIR SOAL ANALISIS KESELURUHAN TES. - Daya Pembeda - Tingkat Kesukaran - Pengecoh - Homogenitas

ANALISIS TES. Evaluasi Pendidikan ANALISIS TIAP BUTIR SOAL ANALISIS KESELURUHAN TES. - Daya Pembeda - Tingkat Kesukaran - Pengecoh - Homogenitas Evaluai Pendidikan 1 AALISIS TES AALISIS KESELURUHA TES AALISIS TIAP BUTIR SOAL - Analii Validia Te - Analii Reliabilia Te - Daya Pembeda - Tingka Keukaran - Pengecoh - Homogenia Evaluai Pendidikan I.

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi

Lebih terperinci

4. Hukum Dan Kaidah Rangkaian

4. Hukum Dan Kaidah Rangkaian Inroducon o rcu naly Tme Doman www.drhamblora.com. Huum Dan Kadah angaan.. Huum-Huum angaan Peerjaan anal erhadap uau rangaan lner yang parameernya deahu mencaup pemlhan en anal dan penenuan bearan eluaran

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC

Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC Bab I, Efek Transien Hal: 04 BAB I EFEK TANSIEN Kapasior pada sinyal D Jika sinyal D berikan pada kapasior (mula-mula ak ermuai) yang -seri-kan dengan hambaan, maka pada saa hubungkan ( 0 s) akan ada arus

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator

Lebih terperinci