Oleh: Kelompok IV CICI NARTIKA RELA SEPTIANI RIKA OCTALISA ULPA ARISANDI RIRIN BRILLIANTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Kelompok IV CICI NARTIKA RELA SEPTIANI RIKA OCTALISA ULPA ARISANDI RIRIN BRILLIANTI"

Transkripsi

1 Oleh: Kelompok IV CICI NARTIKA 759 RELA SEPTIANI 7433 RIKA OCTALISA 7447 ULPA ARISANDI 745 RIRIN BRILLIANTI 7467 KELAS : 6.L MATA KULIAH : MATEMATIKA LANJUTAN DOSEN PENGASUH : FADLI, S.Si FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2 Tranformai Laplace merupakan kla dari ranformai inegral yang dimanfaakan : Unuk meruah enuk peramaan diferenial iaa menjadi enuk peramaan aljaar. Unuk meruah peramaan diferenial parial menjadi peramaan diferenial iaa.. Definii Mial fungi f( erdefinii unuk. Maka ranformai Laplace (au ii aau unilaeral dari f( didefiniikan eagai: L(f( e - f( d...(. Inegral (. merupakan fungi dalam parameer, maka noai lain yang iaa digunakan adalah F( L (f(. Sedangkan fungi aal f( dapa diperoleh dari Tranformai inver f( L (F(. Agar ranformai Laplace F( ada maka inegral ak wajar (. harulah konvergen dan ini dapa diceak dengan mencari limi : e - f( d lim e- f( d...(. Bila kia coa unuk eerapa nilai ilangan ula n, ecara indukif didapakan ranformai Laplace unuk f( n yaiu : n! F( ( >...(.3 n Maka didapakan ranformai inver, L n Conoh : Tenukan ranformai Laplace dari f( e a. Jawa : Dengan menggunakan definii (. didapakan, F(S lim e(- a d lim (- a e a Dari enuk (.4 didapakan ranformai inver, L e a a n ( n! a ( > a...(.4

3 Beerapa ifa : Sifa keeradaan ranformai, ifa keunggalan dan ifa linear dari ranfomai Laplace namun eelumnya, perhaikan eerapa definii eriku. Fungi f( dieu koninu agian demi agian pada inerval [a,] ila : i. Inerval [a,] dapa diagi menjadi u-u inerval yang erhingga anyaknya yang menyeakan f( koninu pada u-u inerval ereu. ii. Limi dari f( pada eiap ujung u inerval ernilai hingga. Fungi f( dieu eraa ekponenial pada inerval [a,] ila erdapa ilangan real M dan r ehingga erlaku f ( M e r unuk eiap [a,]. Sifa Keeradaan Tranformai Laplace : Tranformai Laplace dari f( dengan ada ila f( koninu agian demi agian dan eraa ekponenial unuk. Sifa Keunggalan Tranformai Laplace : Tranformai lalace dari uau fungi adalah unggal yaiu ila F ( dan F ( merupakan ranformai Laplace dari f( maka F ( F (. Sifa Linear Tranformai Laplace : Dengan menggumakan definii (., didapa ahwa Tranformai Laplace mempunyai ifa linear, L ( af ( g( e ( af ( g( d a f ( d g( d...(.5 e af ( G( e Inver dari ranformai Laplace juga mempunyai ifa linear, karena : L (c F( d G( L (L(cf( dg( cf( dg(...(.6 cl (F( d L (G( Conoh : Tenukan ranfomai Laplace dari f( ( Jawa : Dengan menggunakan ifa (.5 dan rumu umum unuk ranformai Laplace dari fungi polinom (.3 didapakan ranformai Laplace dari fungi f( ( 4 4, yaiu : F(

4 . Tranformai Laplace dari Turunan Fungi Tingka n Mial f( dan urunannya f ( koninu dan eraa ekponenial, maka f( dan f ( mempunyai ranformai Laplace. Dengan menggunakan inegral parial dan ifa eraa ekponenial dari f( maka diperoleh : L(f ( e f ( d e - f( e f ( d...(.7 Dengan menggunakn noai (.7 didapakan ranformai Laplace dari urunan orde dan orde 3 dari fungi f( yaiu: L(f ( F( f ( f ( Dan L(f ( 3 F( f ( f ( f ( Secara indukif dapa diperoleh ranformai Laplace dari urunan orde n fungi f (, L(f (n ( n F( n - f( n f ( -... f (n (...(.8 Meode penurunan fungi (.8 akan leih mudah dierapkan unuk menenukan ranformai Laplace dari fungi yang apaila diurunkan ampai ingka-n akan kemali ke enuk emula. Unuk jelanya dierikan conoh eriku. Tenukan ranformai Laplace dari f ( in a Jawa : Dilakukan penurunan ampai ingka ke- didapakan, f( in a f ( f ( a co a f ( a f ( -a in a f ( Pada penurunan ingka- udah dihailkan enuk aal, ehingga digunakan : L(f ( F( f ( f ( L(-a in a L(in a f ( f ( a L(in a a Dari hail yang didapakan pada conoh (.5 didapakan ranformai inver, in a L a a

5 3. Tranformai Laplace dari Inegral Fungi Pada meode penurunan fungi (.8 diperlihakan ahwa ranformai Laplace dari urunan fungi didapakan dengan mengalikan hail ranformai fungi dengan. Karena inegral merupakan ani urunan maka dapa diurunkan ranformai Laplace dari inegral fungi yang merupakan pemagian dari hail ranformai fungi oleh. Mial F( L (f( ada. Maka : L f ( x dx F(...(.5 Dengan >. Sedang dengan menggunakan ranformai inver didapakan : F( L Conoh : Tenukan inver dari : G( Jawa : f ( x dx...(.6 4 Menggunakan ifa (., G( dapa diulikan eagai : G( F( 4. Inver dari F( adalah f( 4e. Oleh karena iu, inver dari G( adalah F ( dengan g( 4e x dx (e - Beriku dierikan ael paangan ranformai Laplace unuk eerapa fungi yang ia dieleaikan menggunakan meode yang dierikan eelumnya. Tael. Tranformai Laplace f( F( L(f( Domain dari F( n! T n (n B n S > e a Sin Co Sinh a S > a S > S > S >

6 Coh S > 4. Pergeeran Terhadap Sumu S Mial fungi f( mempunyai ranformai Laplace, F( L (f(. Maka grafik hail ranformai Laplace dari g( e a f(, dengan menggeer grafik hail ranformai dari f( aau grafik F( epanjang a auan kea rah kanan (ila a> aau kea rah kiri (ila a<.maka didapakan ranformai Laplace : L ( f ( e a a e ( e f ( d ( a e f ( d F( a Sehingga ranformai inver.7 L - (F(- a e a f(..8 Conoh. Tenukan ranformai Laplace dari : g( e in 3 Penyeleaiaian : Mial f( in 3. Maka g( e f( 3 Tranformai laplace dari f( yaiu F(.Oleh karena iu, 9 3 G( F( ( 9 Conoh. Tenukan inver Dari G( Penyeleaian : G(S ( ( Mial F ( dan F (, maka keduanya mempunyai inver eruru uru f ( co dan f ( -in, ehingga G( F ( F(. Oleh karena iu inver dari G( adalah g( e - (co in

7 5. Pergeeran erhadap umu Mial F( L(f( ada dan didefiniikan fungi angga g ( { ; < a f a ; > a ( dengan a. Unuk mencari ranformai laplace dari fungi angga g( yang erdefinii unuk > dapa dieleaikan dengan memperkenalakan fungi angga auan Fungi angga auan aau fungi Heaviide didefiniikan eagai eriku, < a U (-a...(,9, > a Dengan a > Garafik fungi angga auan (,9 diunjukan pada gamar. eriku a Gamar L(g(T L (f(-au(-a ω e f ( a u( a d ω e f ( y a u( y a dy a e f ( y ady e f ( y a dy ω a e f ( y a dy ω ( A T e f ( d a e -a e e -a F ( f ( ω a Sehingga diperoleh ranformai laplace unuk g( f( a u ( a

8 L(g( L(f( au( a e -a F(. Sedangkan ranformai inver ( L - e a F( f( au( a g(... Mial f( a maka f( dan F( S, maka didapakan ranformai Laplace dari fungi angga auan L [ ( a ] e a u Dan Tranformai Inver :. L - e a u( a.3 Conoh : Tenukan ranformai Laplace dari fungi g( u( Penyeleaian : Bila kia padankan dengan paangan ranformai Laplace, g( f( au( a G( e -a F(, maka dimialkan f ( -. Oleh karena iu, f( dan F(.Jadi Tranformai Laplace dari fungi g( adalah G( e-a F( e -a Conoh : e π Tenukan Inver dari ranformai, G( 4 Penyeleaian : Mial : F( 4 Maka inver dari F( adalah f( in Dengan menggunakan enuk. maka didapakan inver dari G(, g( in ( π u( π

9 6. Tranformai Laplace dari Fungi Tangga Mial dierikan fungi f( u( (3 u ( 5 u (. Maka nilai fungi f( unuk eerapa inerval : Inerval <, Pada inerval ini, nilai u ( u ( u (, ehingga f( Inerval < < Pada inerval ini, nilai u ( dan u ( u (, ehingga f( Inerval < < Pada inerval ini, nilai u ( u ( dan u (, ehingga f( (3 3 Inerval > Pada inerval ini, nilai u ( u (, ehingga f( (3-5 Grafik fungi f( diunjukan pada gamar.3. Sehingga ila fungi f( dinyaakan dalam fungi angga maka f( : ; < ; < < F( ; < < 3 ; > Bila dikaikan dengan ranformai laplace, maka hanya akan di perhaikan nilai fungi f( unuk, ehingga fungi f( : ; < < ; < < F( 3 ; >

10 Mial dihadapkan permaalahan unuk mendapakan rnformai Laplace erhadap dua fungi yang ama yaiu fungi : F( u( (3 u ( 5 ; < < U ( dan fungi f( 3 ; < < ; > Langkah langkah unuk menenukan ranformai laplace dari fungi angga g( : (i Uahlah g( ke dalam enuk uku uku dengan facor fungi angga auan u ( a dengan cara eriku : a Nilai a pada u( a diamil dari aa maing maing u inerval fungi g(. Nilai uau uku dari g( akan merupakan perkalian anara u( a dan nilai fungi ereuaian dengan a yang diamil anda poiif dan anda negaive dienukan dari perandingan anara dan a. Unuk a < diamil anda poiif ( dan unuk < a diamil anda negaive (- (ii Tranformaikan maing maing uku yang didapakan dari (i menggunakan meode.. Conoh : ; < Dik : g( ; < < ; >. Nyaakan g( ke dalam uku uku dari u( a. Tenukan ranformai Laplace dari g( Penyeleaian :. Baa u inerval dari g( adalah dan, ehingga g( dapa dinyaakan dalam uku- uku dengan facor u( dan ( jadi : G( u( u(.u ( u ( ( - u (. Dengan menerapakan enuk.5 didapakan ranformai Laplace dari g( yaiu : e e G( Conoh maalah nilai awal yang erkaian dengan pemakaian fungi angga auan dierikan conoh eriku : ; < y 4y 4y r( ; r( ; y( y ( ; >

11 . Tenukan ranformai laplace r(. Tenukan olui maalah nilai awal ereu. Penyeleaian :. Baa u inerval dari fungi r( adalah dan, maka enuk fungi angga auan yang akan menjadi facor di dalam iap uku dari fungi r( adalah u( dan u( -!, jadi r (.u ( (-u ( u ( diperoleh hail ranformainya : L [ r( ] e. Dengan memiahkan L ( y( Y ( dan dengan mengamil ranformai pada kedua rua didapakan : Y( e ( ( Mial 3 F( 3 ( ( Dan G( e e ( ( Maka eruru uru inver dari F( dan G( adalah e F( ( Dan G( u ( e ( e ( Oleh karena iu olui maalah nilai awal adalah : Y( f( g( e ( - u ( e ( e (

12 7. Fungi Dela Dirac Diperkenalkan fungi impul auan aau fungi dela direc. Fungi dela direc aau fungi impul auan didefiniikan :, a δ ( a a Tranformai laplace dari fungi dela direc diperoleh dari perhiungan langung aau menggunakan faka ahwa fungi dela direc merupakan urunan dari fungi angga : L [ δ ( a ] L [ u' ( a ] L [ u' ( a ] e -a Sedangakan ranformai inver e δ ( a L - a ( Conoh : - u( Tenukan nilai maalah awal : y; y y δ ( π ; y( y ( Penyeleaian : Dengan melakukan ranformai pada kedua rua dan menggunakn (.9 didapakan, e π Y(.Solui maalah nilai awal merupakan inver dari y( yaiu y( ( ( π e in( π u( π Dierikan ale Dario paangan ranformai laplace yang erkaian dengan pergeeran umu dan fungi angga auan. Tael. Paangan Tranformai Laplace Berkaian Dengan Pergeeran Sumu f( f ( L (f( Domain dari F( n a e ( n B n! S > a n ( a e a in S > a e a co e a inh e a coh ( a a S >a ( a ( a a ( a S > a S > a

13 Tael.3 Paangan Tranformai Laplace Berkaian dengan Fungi Tangga Sauan No F( F( Au( a A a e Au ( a A Aa a e 3 A u( a A A Aa a e 3 4 Ae u ( a a Ae a e 5 A co u( a A( co a A(in a a e 6 A in u( a A( co a A(in a a e co a c A(in a ( c ( c 7 Ae -c co u ( a A ( ( a( c 8 Ae -c in u ( a A ( co a A(in a( c a( c ( c ( c e e 8. Meode Penurunan dan Inegrai Tranformai a. Penurunan Tranformai Mial L[ f ( ] e f ( d. Bila F( diurunkan erhadap maka rua kanan juga diurunkan erhadap yaiu inegran diurunkan erhadap dengan memandang peuah lain ( eagai konana. Turunan Perama : F '( e ( f ( d L( f ( Turunan Kedua : F ''( e f ( (3 3 Turunan Keiga : F ( e - f ( ( d L( f ( 3 ( d L( f ( Maka ecara indukif dapa diperoleh ranformai dari urunan fungi ingka-n yaiu: n n ( n L( f ( ( F (... ( Sedang ranformai inver, n n n L F f... ( ( ( ( (

14 Conoh: g in π! 4 Tenukan ranformai Laplace dari fungi ( Jawa: Mial: π f ( in in co 4 Maka didapakan hail ranformai dari f(, F ( ( ( Sehingga ranformai laplace dari g( yaiu: G ( F' ( (. Penginegralan Tranformai Mial L(f( F( dan F f ( lim ada, maka: x ( x dx e f ( d dx f ( f ( e ( x d e e x f ( d dx d... (3 f L Tranformai Laplace inver. f ( ( L F x dx... (4 Meode penginegralan ranformai akan leih mudah dierapkan unuk menenukan inver ranformai ila enuk ranformai erupa fungi logarima aau fungi inver rigonomeri. Mial dierikan ranformai G(. Maka dapa diulikan: G ( F( x dx. Sehingga G ( dan inver dari G(. g( Conoh: a G ln! a Tenukan inver dari ( f (

15 Jawa: Fungi G( dapa dinyaakan, G( ln ( a ln (. hail urunan perama dari G(, G ( a Mial F(x - G ( -, maka inver dari F( adalah: a a f ( e e. Didapakan inver: g( e e a 9. Konvolui Definii: Konvolui dari dua fungi f(x dan g( didefiniikan eagai eriku: f ( g( ( f * g( f ( x g( xdx *... ( Sifa-ifa daar (aljaar dari konvolui fungi anara lain: komuaif, diriuif, dan aoiaif.. f * g g * f (komuaif. f * (g h f * g f * h (diriuif 3. (f * g * h f * (g * h (aoiaif 4. f * * f Conoh: Tenukan f( * g ( ila :. f ( ; g ( in. f ( ; g ( in Jawa:. ( f * g( f ( x g( x dx x in( x dx xd( co( x x co ( x in( x in( x in. ( f * g( in xdx co x co Meode Konvolui Kadang-kadang hail ranformai Laplace H( dapa dinyaakan eagai hail kali dua uah ranformai F( dan G( yang ereuaian dengan ranformai inver f( dan g(. inver dari H(, h( dapa diperoleh dari konvolui f( dan g(, eagaimana dijelakan eriku.

16 Mial : L (f( F( L (h( H( dan H ( F(. G(, Maka : F xy ( G( f ( x dx e g( y f f. dy ( x y ( x e g( y dy dx ( x e g( x d dx f L f ( x f ( x g( x dx d ( x g( x dx L( f ( * g( Jadi diperoleh paangan ranformai Laplace, h f * g H F G....3 ( ( ( ( ( ( Conoh: Tenukan inver dari ranformai: H ( 4 Jawa: Mial H( F ( G( dengan F( dan G( Maka didapakan eruru-uru inver dari F( dan G( yaiu f( dan G( in. Kemudian didapakan h( f( * g( in.. Gerak Harmonik Trayekori x( dari gerak harmonik uau enda dengan maa m yang erganung pada alu dengan konana li k dan egai damping erm era gaya yang ekerja pada enda adalah f( dinyaakan dengan peraamaan diferenial idak homogen. mx ''( x'( kx( f (....3 Tranformai Laplace [ x( x( x' ( ] [ x( x( ] kx( f ( m Bila enda mulai dari diam maka x( dam x (. Sehingga peramaan.3 diulikan menjadi....3

17 k m f x ( ( Mial m α ; m k ω dan α ω ω maka peramaan.33 menjadi: m k m m f x ( ( ( α ω m f ( ( α ω α m f ( ( ω α ω m f Dengan meode konvolui didapakan olui peramaan diferenial (.34, yaiu: ( [ ] e f m x in * ( ω ω α. Peramaan Inegral Benuk peramaan inegral dierikan eagai eriku: ( ( dx x y x g f y ( ( Dengan fungi f( dan g( dierkan. Benuk inegral di rua kanan dapa diuah menjadi enuk konvolui anara fungi g( dan y(, ehingga peramaa inegral dapa diulika: y ( f ( g ( * y ( olui peramaan inegral dapa dicari dengan mengamil ranformai Laplace unuk kedua rua ehingga didapakan fungi y( merupakan ranformai inver dari Y(. conoh: carilah olui peramaan inegral ( ( dx e x y y e y x ( jawa: dengan menggunakan noai konvolui fungi y( dapa diulikan menjadi ( * ( e y e y Tranformaikan kedua rua, didapakan: ( ( Y Y

18 Dinyaakan ecara ekplii fungi Y( 3 3 ( Y 4 4 ( 4 Solui peramaan inegral merupakan inver dari Y( yaiu: 3 y( e 4 4 Tael.4 Sifa Tranformai Laplace No Sifa Tranformai L af g af G Linear ( ( ( ( ( L ( cf( dg( cf ( dg( Pergeeran umu a L( f ( a e f ( 3 Pergeeran umu L e f ( F a 4 Skala 5 Turunan 6 Inegral 7 Perkalian dengan L ( ( a a df d d f L F d ( f ( a F L F( f ( ( f ( f '( n d f n d n n L F( f (... f ( n ( ( F L ( f x dx f df ( ( L f d d F ( ( L f d n n n d F L( f ( n d ( ( ( 8 Pemagian oleh f ( L F( y dy L f * g F G ( ( ( ( ( ( ( x dx

19 LATIHAN KERJA MAHASISWA Tenukan ranformai Laplace dari :. f(. f( e Carilah inver dari : 3. F( Gunakan meode Tranformai urunan aau inegral unuk mencari ranformai Laplace dari: 4. f( Sin 5. f( in Tenukan f( ila dikeahui F(: a 4 4 Gamarkan grafik fungi eriku dan enukan ranformainya: 8. f( u (- 9. f( u π in fungi eriku didefiniikan ernilai unuk nilai di luar inerval yang dierikan. Gamar grafik dan enukan ranformai Laplacenya:. ( < <. Sin (π < < 4π Tenukan gamar dan inver ranformai Laplace eriku: 4 e e. Gunakan meode Penurunan Tranformai unuk menenukan ranformai Laplace dari fungi eriku: 3. 4 e 4. f( e - in carilah inver dari ranformai Laplace eriku: a 5. F( ln (

20 Seleaikan konvolui eriku: 6. * e a 7. co * co enukan h( ila H( 8. ( 4 9. ( Gunakan ranformai Laplace unuk menyeleaikan peramaan inegral eriku:. y( y( xdx. y( in y( x in ( xdx 3 Gunakan meode yang epa unuk menenukan f( ila F( (. ( ( ( 3

21 PEMBAHASAN. f(. f( e 3. F( 4. f ( in f '( in d 3 u co du co.u. du f '( co.( in f.in u ' v v' u in co in co f 4e u 4 4 u'. v e e v ' f ' u' v v' 5. ( 6. ( f ' ( ( ( ( u ( 4( e (. e 4 f '( 4. e 8. e 7. f (. e in u u' v e v'. e w in co f ' u' vw v' uw w' f ' f ' ( uv ( ( ( e ( in ( e ( ( e 3 (. e.in. e.in. e.co 3

22

23

24

Bab 9 Transformasi Laplace

Bab 9 Transformasi Laplace Meode Maemaika Aronomi- Bab 9 Tranformai aplace 9-. Definii Tranformai aplace Mialkan f() uau fungi real dengan variable dan >. Tranformai aplace didefiniikan ebagai: T f ( ) F( ) lim f ( ) e d f ( ) e

Lebih terperinci

Transformasi Laplace Bagian 1

Transformasi Laplace Bagian 1 Modul Tranformai aplace Bagian M PENDAHUUAN Prof. S.M. Nababan, Ph.D eode maemaika adalah alah au cabang ilmu maemaika yang mempelajari berbagai meode unuk menyeleaikan maalah-maalah fii yang dimodelkan

Lebih terperinci

Laplace Transform. Pengantar Matematika Teknik Kimia. Muthia Elma

Laplace Transform. Pengantar Matematika Teknik Kimia. Muthia Elma Lalace Tranform Penganar Maemaika Teknik Kimia Muhia Elma Penemu Pierre-Simon LPLCE 749 87 hli Maemaika dari Peranci Lalace Tranform Rumu lain.. ω σ π σ σ j d e j x d e x j j.. 0 [x] x - [] Kone variabel

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE

TRANSFORMASI LAPLACE BAB 2 Pokok Pembahaan : Prinip Daar Linieria Singularia Perkalian dan Pembagian Dengan Waku Pergeeran Tranformai Fungi-fungi Elemener . PRINSIP DASAR Tranformai Laplace adalah ranformai dari uau fungi

Lebih terperinci

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE MODUL 7 APLIKASI TRAFORMASI LAPLACE Tranformai Laplace dapa digunaan unu menyeleaian bai peroalan analia maupun perancangan iem. Apliai Tranformai Laplace erebu berganung pada ifa-ifa ranformai Laplace,

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL

REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL Proiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-6-6--9 hal 5-4 November 6 hp://jurnal.fkip.un.ac.id REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL Chaarina Enny Murwaningya,,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST BAB 4 PENGANAISAAN RANGAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINGGI Oleh : Ir. A.Rachman Haibuan dan Naemah Mubarakah, ST 4. Pendahuluan Pada umumnya peramaan diferenial homogen orde dua

Lebih terperinci

Bab III. Menggunakan Jaringan

Bab III. Menggunakan Jaringan Bab III Pembuaan Jadwal Pelajaran Sekolah dengan Menggunakan Jaringan Pada bab ini akan dipaparkan cara memodelkan uau jaringan, ehingga dapa merepreenaikan uau jadwal pelajaran di ekolah. Tahap perama

Lebih terperinci

Matriks Transformasi

Matriks Transformasi Marik Tranformai A Marik Tranformai dan Koordina Homogen Kombinai benuk perkalian dan ranlai unuk ranformai geomeri 2D ke dalam uau marik dilakukan dengan mengubah marik 2 2 menjadi marik 3 3 Unuk iu maka

Lebih terperinci

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1 PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 12 Diferensiasi dan Integrasi Transformasi Laplace

MATEMATIKA IV. MODUL 12 Diferensiasi dan Integrasi Transformasi Laplace MATEMATIKA IV MODUL 2 Difereniai dan Integrai Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2008 年 0 月 3 日 ( 日 ) Difereniai dan Integrai Tranformai Laplace Tranformai Laplace

Lebih terperinci

Model Rangkaian Elektrik

Model Rangkaian Elektrik Tuga Siem Linier Model Rangkaian Elekrik Model model unuk beberapa rangkaian elekrik, eperi: reiani, kapaiani, dan indukani ecara ederhana diperlihakan dalam gambar dibawah. Dalam gambar erebu juga di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENDAHULUAN Laar Belakang Salah au maalah aru dalam uau nework adalah penenuan pah erpendek. Maalah pah erpendek ini merupakan maalah pengopimuman, karena dengan diperolehnya pah erpendek diharapkan dapa

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 016/017 9 Mare 017 Kuliah yang Lalu 11 Fungsi dua (aau lebih) peubah 1 Turunan Parsial 13 Limi dan Kekoninuan 14 Turunan ungsi dua peubah 15 Turunan berarah

Lebih terperinci

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

RANK DARI MATRIKS ATAS RING Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias

Lebih terperinci

BAB III PERSAMAAN ARPS DAN METODE TABEL

BAB III PERSAMAAN ARPS DAN METODE TABEL BAB III ERSAMAAN ARS DAN METODE TABEL 3. ersamaan Ars Meoda decline curve analysis (analisis enurunan kurva) meruakan suau meode yang sering digunakan unuk mengesimasi erhiungan cadangan yang daa diamil

Lebih terperinci

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan

Lebih terperinci

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

Transformasi Laplace. Slide: Tri Harsono PENS - ITS. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS Tranformai Laplace Slide: Tri Harono PENS - ITS 1 1. Pendahuluan Tranformai Laplace dapat digunakan untuk menyatakan model matemati dari item linier waktu kontinu tak ubah waktu, Tranformai Laplace dapat

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

Transformasi Laplace

Transformasi Laplace Tranformai Laplace Muhafzan Agutu 22 Tranformai Laplace 3 Denii Tranformai Laplace Dalam bagian ini kita akan membicarakan ifat-ifat dan beberapa aplikai dari tranformai Laplace. Denii Diberikan uatu fungi

Lebih terperinci

Integral dan Persamaan Diferensial

Integral dan Persamaan Diferensial Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku 4 erancangan Siem onrol dengan anggapan Waku.. endahuluan ada bab ini, akan dibaha mengenai perancangan uau iem konrol ingleinpu-ingle-oupu linier ime-invarian

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL FISIKA OSN Medan, 1 7 Agustus 2010

JAWABAN SOAL FISIKA OSN Medan, 1 7 Agustus 2010 JAWABAN SOAL FISIKA OSN 00 Medan, 7 Aguu 00 Gaya gaya yang ekeja pada ola diunjukkan pada gama diamping. Peamaan geak unuk pua maa ola adalah () () dan pada ola yang eoai elaku Syaa aga ola menggelinding

Lebih terperinci

daerah domain 0 t 100, tentukan nilai λ(64). a b c d => b

daerah domain 0 t 100, tentukan nilai λ(64). a b c d => b AAI4 Tipe Soal A Pembenukan Tabel Moralia. Survival Diribuion didefiniikan ebagai. / didalam daerah domain, enukan nilai 64. a.. b..5 c..4 d.. > b..5. Survival Diribuion didefiniikan ebagai. 5 / didalam

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1988

Matematika EBTANAS Tahun 1988 Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu #3

Sudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu #3 Sudarano Sudirham AnaliiRangkaian RangkaianLirik di awaanwaku #3 Bahan uliah Terbuka dalam forma pdf eredia di www.buku-e.lipi.go.id dalam forma pp beranimai eredia di www.ee-cafe.org Teori dan Soal ada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari

Lebih terperinci

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1 LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real

Lebih terperinci

5. Transformasi Integral dan Persamaan Integral

5. Transformasi Integral dan Persamaan Integral 5. Tranformai Integral dan Peramaan Integral 5.. Tranformai Integral 5.. Tranformai Laplace 5.3. Tranformai Fourier 5.4. Peramaan Integral 5.. Tranformai Integral Di dalam Fiia Matematia ita ering menjumpai

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu

Lebih terperinci

BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE

BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE Kompeteni Mahaiwa mampu. Menentukan nilai tranformai Laplace untuk fungi-fungi yang ederhana. Menggunakan ifat-ifat tranformai untuk menentukan nilai tranformai Laplace untuk

Lebih terperinci

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu .4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan

Lebih terperinci

Fungsi Bernilai Vektor

Fungsi Bernilai Vektor Fungsi Bernilai Vekor 1 Deinisi Fungsi bernilai vekor adalah suau auran yang memadankan seiap F R R dengan epa sau vekor Noasi : : R R F i j, 1 1 F i j k 1 dengan 1,, ungsi bernilai real Conoh : 1. 1 F

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah PEMETAAN LAPLACE

Ringkasan Materi Kuliah PEMETAAN LAPLACE Ringaan Mari Kuliah PEMETAAN APACE Pndahuluan Diini ia ajian mod lain unu mnlaian pramaan difrnial linar dngan ofiin onana Mod ini diu mod pmaan aplac Olh mod ini uau maalah nilai awal dipaan uau pramaan

Lebih terperinci

Darpublic Nopember 2013

Darpublic Nopember 2013 Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran

Lebih terperinci

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2) FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM Analisa perancangan erdasarkan hasil simulasi dan pengukuran rangkaian, dimaksudkan unuk

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Fakulas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universias Brawijaa Luas Penampang a. Bidang erenuk ak erauran Luas penampang didefinisikan seagai inegral dari luas elemen diferensial dengan A : Luas penampang secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham Analisis angkaian Lisrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham, Analisis angkaian Lisrik () BAB 3 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi

Lebih terperinci

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber

Lebih terperinci

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR MUHG/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR TIM DOSEN 8 VEKTOR DAN NILAI EIGEN /5/7 9.9 Beberapa Aplikasi Ruang Eigen Uji Kesabilan dalam sisem dinamik Opimasi dengan SVD pada pengolahan Cira Sisem Transmisi dan lain-lain.

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE

TRANSFORMASI LAPLACE TRANSFORMASI LAPLACE. Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah uatu metoda operaional yang dapat digunakan ecara mudah untuk menyeleaikan peramaan linier diferenial. Dengan menggunakan tranformai Laplace,

Lebih terperinci

Aljabar Linear Elementer

Aljabar Linear Elementer Silabus : Aljabar Linear Elemener MA SKS Bab I Mariks dan Operasinya Bab II Deerminan Mariks Bab III Sisem Persamaan Linear Bab IV Vekor di Bidang dan di Ruang Bab V Ruang Vekor Bab VI Ruang Hasil Kali

Lebih terperinci

PERGESERAN KELAS-PANJANG DAN LENGTH-WEIGHT

PERGESERAN KELAS-PANJANG DAN LENGTH-WEIGHT PERGESERAN KELAS-PANJANG DAN LENGTH-WEIGHT I. Pergeseran Kelas-Panjang Model perumuhan panjang (formula vbgf) isa diduga jika kia mempunyai panjang ikan, L, pada eragai umur,, yang ereda. Pendugaan umur

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.

Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Tujuan Pembelajaran Saa kueleaikan bab ini, kuingin dapa melakukan hal-hal beriku. Menyeleaikan model dinamik linear orde au dan dua ecara analii Menyaakan model dinamik kedalam fungi alih ranfer funcion

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ARTION-FUNDO. Naufal Helmi, Mariatul Kiftiah, Bayu Prihandono

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ARTION-FUNDO. Naufal Helmi, Mariatul Kiftiah, Bayu Prihandono Bulein Ilmiah Ma. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 5, No. 3 (216), hal 195 24. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ARTION-FUNDO Naufal Helmi, Mariaul

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014

Hendra Gunawan. 28 Maret 2014 MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semeser II, 013/014 8 Mare 014 Kuliah ang Lalu 1.1 Fungsi dua aau lebih peubah 1. Turunan Parsial 1.3 Limi dan Kekoninuan 1.4 Turunan ungsi dua peubah 1.5 Turunan berarah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida 4 II LANDASAN TEORI Dala bab ini akan diberikan eori-eori yang berkaian dengan peneliian ini. Teori-eori ersebu elipui persaaan dasar fluida yang akan disarikan dari Billingha dan King [7], dan Wiha [8].

Lebih terperinci

PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION

PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION Bayu Seio Handhoko Ir. Agung Wario DHET Sumardi, ST, MT Juruan Teknik Elekro Fakula Teknik Univeria Diponegoro Semarang Abrak - Semenjak

Lebih terperinci

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

Chapter 7. hogasaragih.wordpress.com

Chapter 7. hogasaragih.wordpress.com Chaper 7 7. ebuah gaya berpengaruh erhadap kg peluru meriam yang bergerak pada ebuah bidang xy yang mempunyai bear 5,0 N. Kecepaan mula mula peluru 4 m/ pada arah x poiif dan beberapa aa kemudian memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS BIFURKASI MODEL PERTUMBUHAN TUMOR DENGAN PERSAMAAN LOGISTIK WAKTU TUNDA. Febriana Dewi 1 dan Sutimin 2

ANALISIS BIFURKASI MODEL PERTUMBUHAN TUMOR DENGAN PERSAMAAN LOGISTIK WAKTU TUNDA. Febriana Dewi 1 dan Sutimin 2 ANALISIS BIFURASI MODEL PERTUMBUHAN TUMOR DENGAN PERSAMAAN LOGISTI WATU TUNDA Febriana Dewi Suimin, Program Sudi Maemaika Juruan Maemaika FMIPA UNDIP Jl Prof H Soedaro, SH, Semarang, 575 Abrac In hi paper

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL

UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL Univeria Indoneia Fakula Ekonomi dan Bini UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL 2017-2018 Hari /gl : Rabu, 18 Okober 2017 Waku : 120 Meni Pengajar : Riyano Sifa : Caaan

Lebih terperinci

BAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

BAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. BAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. KERANGKA PEMBAHASAN. Nilai Eigen dan Vekor Eigen. Diagonalisasi. Diagonalisasi secara Orogonal 7. NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Definisi

Lebih terperinci

BANGUN RUANG. ABFE dan sisi DCGH, dan sisi ADHE dan sisi

BANGUN RUANG. ABFE dan sisi DCGH, dan sisi ADHE dan sisi NGUN RUNG. Pengeian 1. Kubu Kubu adalah bangun uang yang dibaai oleh enam buah bidang peegi yang konguen (benuk dan E beanya ama). (Pehaikan Gamba 1) Kubu mempunyai 6 ii, 8 iik udu, dan 12 uuk. Semua uuk

Lebih terperinci

METODE PEMECAHAN MASALAH INTEGER PROGRAMMING

METODE PEMECAHAN MASALAH INTEGER PROGRAMMING METODE PEMECAHAN MASALAH INTEGER PROGRAMMING Oleh : Siti Malihah Fakulta Ilmu Tariyah dan Keguruan Univerita Ilam Negeri Waliongo Email : ratik0@yahoo.com Atrak Variael keputuan dalam penyeleaian maalah

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS BAB KINEMATIKA GERAK LURUS.Pada ekiar ahun 53, eorang ilmuwan Ialia,Taraglia,elah beruaha unuk mempelajari gerakan peluru meriam yang diembakkan. Taraglia melakukan ekperimen dengan menembakkan peluru

Lebih terperinci

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi Bab II Maeri Penunjang BAB II MATERI PENUNJANG.1 Keuangan.1.1 Opsi Sebuah opsi keuangan memberikan hak (bukan kewajiban) unuk membeli aau menjual sebuah asse di waku yang akan daang dengan harga yang disepakai.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Veko [MA4] Deinisi Deinisi ungsi veko Fungsi veko meupakan auan yang mengkaikan ε R dengan epa sau veko F R Noasi : F : R R F î gĵ, g aau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 11 Laar Belakang Seiap orang mendambakan berheni bekerja di suau masa dalam siklus kehidupannya dan menikmai masa uanya dengan enram Terjaminnya kesejaheraan di masa ua akan mencipakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1

0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1 BAB 7 LIMIT FUNGSI Sandar Kompeensi Menggunakan konsep i fungsi dan urunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompeensi Dasar. Menjelaskan secara inuiif ari i fungsi di suau iik dan di akhingga. Menggunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI I. PENDAHULUAN. Laar Belakang Menuru Sharpe e al (993), invesasi adalah mengorbankan ase yang dimiliki sekarang guna mendapakan ase pada masa mendaang yang enu saja dengan jumlah yang lebih besar. Invesasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Faradina GERAK LURUS BERATURAN GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI BAB 4 PENANAISAAN RANKAIAN DENAN PERSAMAAN DIFERENSIA ORDE DUA ATAU EBIH TINI 4. Pendahuluan Persamaan-persamaan ferensial yang pergunakan pada penganalisaan yang lalu hanya erbaas pada persamaan-persamaan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1 TRANSFORMASI LAPLACE Aep Najmurrokhman Juruan Teknik Elektro Univerita Jenderal Achmad Yani April 20 EL2032 Sinyal dan Sitem Tujuan Belajar : mengetahui ide penggunaan dan definii tranformai Laplace. menurunkan

Lebih terperinci

Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC

Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC Bab I, Efek Transien Hal: 04 BAB I EFEK TANSIEN Kapasior pada sinyal D Jika sinyal D berikan pada kapasior (mula-mula ak ermuai) yang -seri-kan dengan hambaan, maka pada saa hubungkan ( 0 s) akan ada arus

Lebih terperinci

ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA

ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA Nama No Aben Kela ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA Romawi I 1. Gerak umbuhan yang dipengaruhi oleh rangangan dari dalam umbuhan iu endiri diebu... a. Endonom c. Higrokopi b. Eionom

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr. Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ASITEKTU ELEKTO ELASI ANTAA DEBIT DENGAN KENAIKAN EAD DI DALAM ESEOI GANDA Daud Paabang* dan Kriian Seleng * Abrac A double ued reervoir i commonly found a e inallaion of demin waer a feeding

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SISTEM PENTANAHAN PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 kv NGIMBANG- LAMONGAN DENGAN METODE FINITE ELEMENT METHOD (FEM)

ANALISIS KINERJA SISTEM PENTANAHAN PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 kv NGIMBANG- LAMONGAN DENGAN METODE FINITE ELEMENT METHOD (FEM) JURNAL TEKNIK POMITS, (2014 1-6 1 ANALISIS KINERJA SISTEM PENTANAHAN PT. PLN (PERSERO GARDU INDUK 150 kv NGIMBANG- LAMONGAN DENGAN METODE FINITE ELEMENT METHOD (FEM Yoe Rizal, IGN Sariyadi Hernanda, S.T,

Lebih terperinci

Lag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X)

Lag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X) Lag: Waku yang diperlukan imbulnya repon ( akiba uau aki ( Conoh: Pengaruh kredi erhadap produki Suplai Uang mempengaruhi ingka inflai eelah beberapa kwaral Hubungan pengeluaran R & D dengan produkifia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar eori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini, yaiu model regresi dua level, meode penaksiran maximum likelihood, mariks parisi, kronecker

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t 9 TKE 35 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a (bagian 2) Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 29 2.4. Isyara Periodik

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mengumpulkan Daa (Selec Proses pengumpulan daa merupakan ahap perama dari ahap-ahap peningkaan proses erkesinamungan (Coninuous Process Improvemen / CPI dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s 8/5/ Sudaryano Sudirham Analii angaian Liri Di Kawaan 8/5/ Kuliah Terbua ppx beranimai eredia di www.ee-cafe.org Buu-e Analii angaian Liri Jilid eredia di www.buu-e.lipi.go.id dan www.ee-cafe.org 8/5/

Lebih terperinci