PERAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE ULUWATU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE ULUWATU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE"

Transkripsi

1 TRI TANAMI SUKRAINI : RAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN 47 PERAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE ULUWATU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE Tri Tanami Sukraini Jurusan Adminisrasi Niaga Polieknik Negeri Bali Jln. Kamus Buki Jimbaran, Bali Tel Fax rianami@nb.ac.id Absrak: Ramalan jumlah kunjungan wisaawan yang daang ke dalam suau daerah ujuan wisaa sanga dierlukan oleh elaku bisnis wisaa unuk erencanaan bisnis mereka. Tujuan eneliian ini adalah membua model dan memeroleh hasil eramalan jumlah kunjungan wisaawan ada beberaa eriode ke dean. Meode yang digunakan dalam eneliian ini adalah meode Box-Jenkins dengan endekaan model Auoregressive Inegraed Moving Average (). Langkah erama yang dilakukan dengan cara meliha kesasioneran daa, selanjunya mengidenifikasi model dari correlogram ACF dan PACF. Dari correlogram ersebu daa dibenuk model semenara dan dilakukan overfiing. Langkah berikunya yaiu enaksiran dan esimasi arameer model. Selanjunya langkah akhir adalah emeriksaan diagnosik dengan meliha nilai residual dan normalias. Hasil akhir menunjukkan bahwa model (1,1,0) ana konsana adalah model yang erbaik dalam meramalkan kunjungan wisaawan. Kaa-kaa kunci:, Meode Box-Jenkins, Peramalan. Touriss Visi Predicion In Uluwau Using Auoregressive Inegraed Moving Average Model Absrac: Predicing he number of ouriss coming o ourism desinaion is required by ourism businesses o lan heir business. The urose of his research is o creae a model and know he resuls of redicing he number of ouriss visi for several eriods ino he fuure. The mehod used in his research is he Box-Jenkins wih Auoregressive Inegraed Moving Average () model aroach. The firs se is look a he saionary daa and idenify he model of he ACF and PACF correlogram. The emorary model are formed from he correlogram and hen o be overfied. The nex se is o measure and esimae he model arameers.the final se is o conduc diagnosic examinaion by looking a residual value and normaliy. The final resul shows ha he (1,1,0) wihou consan is he bes model in redicing he ouris visis. Keywords:, Box-Jenkins mehod, redicion. I. PENDAHULUAN Sekor ariwisaa bereranan ening dalam erekonomian Indonesia. Pariwisaa menjadi sekor unggulan bagi erekonomian daerah Bali. Hal ini daa diliha dari daa Badan Pusa Saisik Bali, erumbuhan ekonomi Bali lebih banyak diunjang oleh laangan usaha enyediaan akomodasi. Pada ahun 014 jumlah kunjungan wisaawan yang daang mencaai 3,77 jua orang, Meningka seikiar 14,89 ersen dari ahun sebelumnya []. Usaha unuk engembangan ariwisaa yang erarah dan ea sanga dierlukan. Oleh karenanya. ihakihak yang erkai elah beruaya meningkakan kegiaan emasaran, erbaikan berbagai fasilias dan elayanan yang dierlukan wisaawan. Conohnya, objek wisaa kawasan Uluwau yang erleak di wilayah Bali Selaan, kini menjadi salah sau ujuan wisaa andalan di Bali. Selain anorama yang indah, Uluwau juga menghadirkan emenasan Tari Kecak yang menjadi salah sau seni budaya yang dikagumi engunjung. Pihak engelola kawasan Uluwau bersama-sama dengan emerinah, dan elaku bisnis ariwisaa lainnya elah beruaya meningkakan elayanan dan melakukan erbaikan fasilias. Namun, kedaangan jumlah wisaawan yang bersifa flukuaif menjadi kendala ihak erkai dalam mengambil suau indakan. Unuk membua suau erencanaan yang cerma, ihak erkai memerlukan gambaran enang ola kujungan wisaawan ke Uluwau. Peneliian ini berujuan membua model eramalan kunjungan wisaawan ke kawasan wisaa Uluwau. Peramalan meruakan ala banu yang ening dalam suau erencanaan agar daa mengambil suau indakan yang ea. Dalam suau erisiwa, eramalan dierlukan unuk meneakan kaan suau erisiwa akan erjadi aau imbul, sehingga indakan yang ea daa dilakukan.

2 48 JURNAL MATRIX VOL. 6, NO. 1, MARET 016 Daa masa lamau yang elah dikumulkan secara eraur (baik dalam benuk harian, minggu, bulan, ahun dan sebagainya) dianalisis menggunakan eknik eramalan yang ea. Hasilnya daa dijadikan acuan unuk eramalan nilai di masa yang akan daang. Hal okok yang harus dierhaikan dalam roses eramalan adalah engumulan daa yang relevan dan emilihan eknik eramalan yang ea. Peramalan haruslah daa memanfaakan daa yang dieroleh semaksimal mungkin. Aabila kedua hal ini daa erenuhi, roses eramalan akan memeroleh hasil yang akura dan bermanfaa. Makridakis e al [1] menjelaskan bahwa model Auoregressive Inegraed Moving Average () meruakan meode yang dierakan unuk analisis dere berkala, eramalan dan engendalian. Model secara enuh mengabaikan variabel bebas dalam embuaan eramalan. Noasi yang diusulkan Box-Jenkins [3] dalam buku mereka Time Series Analysis : Forecasing and Conrol (San Fransisco : Holden-Day,1976) adalah (,d,q) dengan: AR : = orde dari roses auoregresif I : d = ingka embedaan (berhubungan dengan sasionerias) MA : q = orde dari roses raa raa bergerak Model Box-Jenkins () dibagi ke dalam 3 kelomok, yaiu model auoregressive (AR), moving average (MA), dan model camuran (auoregressive moving average) yang memunyai karakerisik dari dua model erama. a. Auoregressive Model (AR) Benuk umum model auoregressive dengan ordo (AR()) aau model (,0,0) dinyaakan sebagai beriku: Z= µ + φ1z 1+ φz + + φz + e (1) dengan: Z = engamaan Z ada waku ke- Z i= engamaan Z ada waku ke--i, dengan i = 1,,, µ = suau konsana φ1, φ, φ = arameer auoregresif (AR) e = nilai error ada waku ke- dengan disribusi whie noise ( 0,σ ). Dengan menggunakan oeraor backward shif ada roses AR (), maka roses AR() daa diulis sebagai beriku : Z φz φ Z φ Z = e 1 1 Z φ BZ φ B Z φ B Z = e 1 0 ( 1 φ1 φ φ ) B B B Z = e φ ( BZ ) = e () φ ( B) = (1 φb φ B ) dengan 1 Unuk fungsi auokorelasi dan auokorelasi arsial ada model AR() yaiu: Fungsi auokorelasi akan urun secara eksonensial Fungsi auokorelasi arsial : φ kk = 0, k > Auokorelasi arsial akan nol seelah lag b. Moving Average Model (MA) Benuk umum model moving average orde q (MA(q)) aau model (0,0,q) dinyaakan sebagai beriku: Z= µ + e θ1e 1 θe θqe q (3) dengan: Z = engamaan Z ada waku ke- µ = suau konsana θ1, θ, θq = arameer moving average (MA) e = nilai error ada waku ke- dengan disribusi whie noise ( 0,σ ) Unuk fungsi auokorelasi dan auokorelasi arsial ada model MA(q) yaiu: Fungsi Auokorelasi Auokorelasi akan nol seelah lag Fungsi Auokorelasi Parsial Kurva fungsi auokorelasi arsial akan urun secara eksonensial c. Model camuran i. Proses ARMA Model ARMA: Z = µ + φz + + φ Z + e 1 1 θ e θ e 1 1 q q (4) dimana, Z = engamaan Z ada waku ke- Z i= engamaan Z ada waku ke--i, dengan i = 1,,, φ1, φ, φ = arameer auoregresif (AR) θ1, θ, θq = arameer moving average (MA) e = nilai error ada waku ke- dengan disribusi whie noise ( 0,σ ) ii. Proses Model (,d,q) model eramalan nonsasioner yang seelah diambil selisih dari lag erenu akan dilakukan differencing menjadi sasioner yang memunyai model auoregresif orde dan moving average orde q. Model

3 TRI TANAMI SUKRAINI : RAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN 49 (,d,q) dengan differencing orde d dinyaakan dalam ersamaan sebagai beriku: d φ ( B)(1 B) Z = µ + θ ( Be ) (5) q dimana: φ ( B) = (1 φb φ B ) AR 1 q θ ( B) = (1 θ B θ B ) q MA 1 = oeraor dari = oeraor dari Variasi model idak erbaas jumlahnya. Model umum,yang mencaku seluruhnya dikenal dengan (,d,q). Meode Box-Jenkins hanya daa dierakan, menjelaskan, aau mewakili daa yang sasioner aau elah dijadikan sasioner. Suau daa runun waku dikaakan sasioner jika memunyai mean dan variansi dari runun waku ersebu yang idak diengaruhi oleh berubahnya waku engamaan. Daa runun waku yang sasioner memunyai kecenderungan bergerak di sekiar raa-raa yang aabila digambarkan erhada waku akan melewai sumbu raa-raa [1]. Pada kenyaaannya, daa runun waku lebih banyak bersifa idak sasioner. Jika daa idak sasioner maka meode yang digunakan unuk membua daa sasioner adalah differencing unuk daa yang idak sasioner dalam raa-raa dan roses ransformasi unuk daa yang idak sasioner dalam variansi [4]. Analisis ime series dengan meode Box-Jenkins ini erdiri aas ema ahaan, yaiu idenifikasi model, enaksiran arameer, emeriksaan diagnosik dan eramalan. Beriku enjelasan dari masing-masing ahaan ersebu. 1. Idenifikasi Model Pengujian visual dari suau lo dere berkala seringkali cuku meyakinkan bahwa daa ersebu adalah sasioner aau idak sasioner demikian ula lo auokorelasi daa dengan mudah memerlihakan keidaksasioneran. Nilai-nilai q auokorelasi dari daa sasioner akan urun secara cea menuju nol (urun samai nol sesudah ime-lag kedua aau keiga), sedangkan unuk daa yang idak sasioner akan urun menuju nol secara lamban. Unuk engujian secara inferensi daa digunakan uji ADF (Augmened Dickey Fuller). Prosedur engujian uni roo dengan ADF es sebagai beriku: Model AR(1) : Z = φz + e, 1< φ < Z Z = φ Z Z + e ( φ 1) Z = Z + e 1 1 Z = δ Z + e (6) 1 Model AR() : Z = φz + φ Z + e 1 1 Z Z Z = φz Z Z + φ Z Z + e Z = φ 1 Z + φ 1 Z + e ( ) ( ) 1 1 Z = δ Z + δ Z + e (7) 1 1 Dari ersamaan ersebu dieroleh hioesis : H0 = δ = 0 (daa idak sasioner) H1 = δ 0 (daa sasioner) H 0 diolak jika ADF Tes Saisic > Criical Value unuk nilai α erenu (1%, 5%, 10%). Rosadi [5] menjelaskan bahwa sasionerias dari daa daa diliha juga dari benuk Auo Correlaion Funcion (ACF) dan Parial Correlaion Funcion (PACF). Tabel 1 menunjukkan rangkuman sifa-sifa ACF/PACF. Tabel 1. Rangkuman sifa-sifa ACF/PACF Proses ACF PACF Whie noise Tidak ada yang melewai baas inerval ada lag>0 Tidak ada yang melewai baas inerval ada lag>0 AR () Meluruh menuju nol secara eksonensial Di aas baas inerval maksimum samai lag ke dan di bawah baas ada lag > MA(q) Di aas baas inerval maksimum samai Meluruh menuju nol secara eksonensial ARMA(,q) lag ke q dan di bawah baas ada lag > q Meluruh menuju nol secara eksonensial seelah lag q Meluruh menuju nol secara eksonensial seelah lag. Esimasi Parameer Seelah model semenara suau dere berkala eridenifikasi, langkah selanjunya adalah mencari esimasi erbaik aau aling efisien unuk arameerarameer dalam model ersebu. Esimasi arameer daa dilakukan dengan menggunakan meode Leas

4 50 JURNAL MATRIX VOL. 6, NO. 1, MARET 016 Square. Wei [6] mengaakan bahwa meode Leas Square meruakan suau meode dengan meminimalkan nilai jumlah kuadra dari selisih nilai akual (daa sebenarnya) dengan nilai ramalan. Dalam emodelan, juga dilakukan analisis overfiing, yaiu mengkaji dan menganalisis model ime series yang memiliki order lebih inggi dariada model yang elah eridenifikasi. 3. Diagnosic Checking Uji diagnosik yaiu memeriksa aau menguji aakah model elah disesifikasi secara benar aau elah diilih, d dan q yang benar. Cara yang sebaiknya digunakan unuk memeriksa model adalah dengan memelajari nilai sisa (residual) unuk meliha aakah masih erdaa beberaa ola yang belum dierhiungkan. Nilai sisa (gala) yang eringgal sesudah dilakukan encocokan model diharakan hanya meruakan gangguan acak. Oleh karena iu, aabila auokorelasi dan arsial dari nilai sisa dieroleh, diharakan akan diemukan (i) idak ada auokorelasi yang nyaa, arinya idak ada korelasi di anara serangkaian gala observasi (residual) yang beruruan menuru waku, (ii) residual bersifa homokedasis, arinya variansi residual konsan, dan (iii) residual berdisribusi normal. Unuk memilih model erbaik di anara modelmodel yang memenuhi uji diagnosic. Ala yang biasanya digunakan unuk emilihan model biasanya didasarkan ada kesalahan/error. Jika Z meruakan daa acual unuk eriod ke I dan F meruakan rediksi/eramalan ada eriode ke-i maka kesalahan/error didefinisikan sebagai : e = Z F (8) i i i Jika erdaa nilai engamaan dan ramalan unuk n eriode waku maka akan erdaa n kesalahan/error. Krieria emilihan model berdasarkan ukuran ingka keslahan/error ersebu daa didefinisikan anara lain berdasarkan nilai Akaike s Informaion Crierion (AIC). SSE AIC = n ln + k. n (9) dimana k adalah jumlah arameer yang ada di dalam model (+q+1), n adalah jumlah daa dan SSE (Sum of Squared Error) yang daa diesimasi dari jumlah kuadra semua nilai residual. Ukuran krieria informasi lainnya yaiu Schwarz s Bayesian Crierion (SBC). Semakin kecil nilai AIC dan SBC maka semakin baik modelnya. SSE SBC = n ln + k ln( n). n (10) 4. Peramalan Seelah dieroleh model yang memadai, maka model ersebu daa digunakan unuk melakukan eramalan unuk eriode waku selanjunya. Menuru Wei [6] aabila dikeahui n adalah eriode eramalan, l adalah ukuran langkah ke dean (l-se), dan Zn() l adalah eramalan engamaan Z ada eriode waku ke n + l ( Z n + l), daa didefinisikan sebagai beriku: Z () l = E Z Z, Z, (11) ( ) n n + l n n 1 Sehingga jika diberikan : d + d ψ( B) = φ( B)(1 B) = 1 ψ B ψ B (1) ( 1 + d ) Maka ersamaan model (,d,q) daa di sederhanakan menjadi : + d q ( 1 ψ1b ψ + db ) Z= ( 1 θ1b θqb ) e, (13) Unuk = n + l, dieroleh : Z = ψ Z + + ψ Z + e θ e θ e (14) n+ l 1 n+ l 1 + d n+ l d n+ l 1 n+ l 1 q n+ l q Sehingga nilai eramalan Z n+ l dengan n adalah eriode eramalan dan l adalah ukuran langkah kedean (l-se), yaiu: n ψ1 n ψ + d n n θ1 n θq en( l q), Z ( l) = Z ( l 1) + + Z ( l d) + e ( l) e ( l 1) dimana, Zn( j) = E Zn+ j Zn, Zn 1,, j 1, Z ( j) = Z, j 0, n n + j en( j) = 0, j 1, en( j) Zn+ j Zn+ j 1(1) en+ j, = = j 0. (15) Beberaa enelii elah menggunakan meode Box-Jenkins dengan endekaan model dalam eramalan. Rahmi [7] menelii enang eramalan jumlah wisaawan mancanegara yang masuk melalui inu kedaangan Bandara Soekarno Haa dan Bandara Juanda. Model ini digunakan karena ada fakor eksernal yaiu krisis oliik Thailand yang mendorong wisaawan mengalihkan erjalanannya ke Indonesia. Terjadi eningkaan jumlah kunjungan wisaawan ke Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa model yang dieroleh adalah ( )( ) 1 1,1, 0 0,1,1 dan model ini sesuai unuk daa jumlah kunjungan yang masuk melalui Bandara Soekarno Haa dan Bandara

5 TRI TANAMI SUKRAINI : RAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN 51 Juanda. Pengunjung wisaawan dari Malaysia menduduki eringka eraas yang erbanyak masuk ke Indonesia melalui bandara Soekarno Haa dan Bandara Juanda. Mifahurrohmah [8] menelii eramalan kunjungan wisawan bahari Lamongan dengan menggunakan. Model yang dieroleh dengan niai MAD (Mean Absolue Deviaion) dan MAPE (Mean Absolue Percenage Error) erkecil adalah model ( 1, 0,1)( 1, 0,1 ) 1. Hasil eneliian menunjukkan enurunan jumlah engunjung ada bulan Agusus dan eningkaan jumlah engunjung dierkirakan akan naik sanga sediki ada bulan Juni dan Seember. Sulisyawai [9] menelii eramalan jumlah engunjung domesik dan macanegara di Maharani Zoo & Goa menggunakan Box-Jenkins. Berdasarkan daa yang ada engunjung domesik aling banyak ada bulan Juni 009 dan engunjung mancanegara ada bulan Desember 013. Dari daa ersebu dieroleh model erbaik unuk engunjung domesik adalah X ( 1, 0, 0)( 0,1,1 ) 1 dan engunjung mancanegara adalah (0, 1, 1). Hasil ramalan menunjukkan jumlah engunjung domesik ada ahun 014 dierkirakan aling nggi ada bulan Mei dan jumlah engunjung aling rendah ada bulan Juli. Peramalan jumlah engunjung mancanegara ada ahun 014 aling inggi dierkirakan ada bulan Januari dan unuk bulan-bulan selanjunya jumlah engunjung ea. II. METODE PENELITIAN Peneliian ini ermasuk jenis analisis ime series dengan meode Box-Jenkins. Meode ini erdiri aas ema ahaan, yaiu idenifikasi, enaksiran (esimaion) arameer, emeriksaan diagnosik (diagnosic checking) dan eramalan (forecasing) sebagaimana elah dijelaskan ada bagian sebelumnya. Peneliian ini menggunakan variabel erika (4 daa) dan variabel ersebu menjadi masukan dalam roses eramalan. Daa yang digunakan adalah kunjungan wisaawan ke kawasan wisaa Uluwau mulai ahun Januari 013 Desember 014 (daa bulanan). Daa Januari hingga Aril 015 digunakan sebagai erbandingan erhada hasil eramalan. Daa dieroleh dari Kanor Desa Ada Pecau Kua Selaan Proinsi Bali. Inu daa yang dieroleh diliha ola daa dan diidenifikasi kesasionerannya. Seelah daa dikaakan sasioner dalam mean dan variansi, kemudian dilakukan idenifikasi lo ACF dan PACF yang diliha dari lo correlogram unuk membenuk model. Selanjunya dilakukan overfiing erhada model sebagai salah sau langkah unuk membandingkan model sau dengan yang lainnya demi mendaakan model yang memberikan hasil rediksi yang diangga baik dan kemudian melakukan uji signifikansi arameer dan uji kelayakan model. Bagian erakhir dari eneliian ini adalah menghiung nilai eramalan jumlah kunjungan wisaawan ke Uluwau unuk 4 bulan kedean (Januari 015 Aril 015). III.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Plo Daa dan Mensasionerkan Daa Langkah erama yang dilakukan dalam roses embenukan model yaiu meliha kesasioneran daa. Daa yang digunakan adalah daa jumlah kunjungan wisaawan ke Uluwau dari Januari 013 hingga Desember 014 (4 bulan). Tabel. Daa Akual Jumlah Kunjungan Wisaawan ke Uluwau Bulan Tahun 013 Tahun 014 Januari 87, Pebruari 77, Mare 74, Aril 8, Mei 86, Juni 83, Juli 68, Agusus 9, Seember 69, Okober 77, Noember 71, Desember 8, Tamak daa asli idak sasioner (gambar 1a) di mana daa idak berflukuasi sabil aau daa idak berflukuasi disekiar iik nol sehingga daa dikaakan daa idak sasioner dalam mean dan variansi. Unuk mensasionerkannya maka dilakukan differencing (sau kali) dan ransformasi kemudian di bua kembali lonya (gambar 1b). Gambar 1a. Plo daa

6 5 JURNAL MATRIX VOL. 6, NO. 1, MARET 016 Gambar 1b. Plo daa seelah diansformasi Terliha bahwa daa elah sasioner dalam mean dan variansi, unuk memasikannya lagi dilakukan dengan uji Augmened Dickey-Fuller (ADF), dimana nilai ADF es > criical value (Tabel 3). Tabel 3. Hasil Uji Augmened Dickey-Fuller -Saisic Prob.* Augmened Dickey-Fuller es saisic Tes criical 1% level values: 5% level % level Idenifikasi Plo ACF dan PACF Seelah daa dikaakan sasioner dalam mean dan variansi, maka kemudian dilakukan idenifikasi lo ACF dan PACF yang diliha dari lo correlogram (Gambar ). Dari lo erliha lo ACF dan PACF ada engamaan lag, lag yang keluar baas signifikansi adalah lag ke-1, hal ini menunjukkan adanya roses AR(1) dan MA(1). Sebelumnya elah dilakukan differencing erhada daa sebanyak 1 kali, sehingga dieroleh model semenara yaiu (1,1,1) ana konsana. rediksi yang diangga baik. Kemudian dilakukan uji hioesis unuk mengeahui aakah model-model ersebu lolos dalam uji signifikansi arameer aau idak. Uji signifikan arameer daa dilakukan dengan krieria engambilan keuusan sebagai beriku: H 0 : Parameer = 0 (idak signifikan) H 1 : Parameer 0 (signifikan) Tingka signifikansi: α = 5% Tingka kriik : Prob ( ˆα ) Daerah kriik : H 0 diolak jika robabilias < α = 5% Model yang mungkin dibenuk adalah seeri ada Tabel 4. Tabel 4. Overfiing model (1,1,1) (1,1,1)C (1,1,0) (1,1,0) C (0,1,1) (0,1,1)C Hasil uji signifikansi arameer dengan α = 5% unuk model dan model di sekiar model dirangkum dalam Tabel 5. Tabel 5. Hasil Uji Signifikansi Parameer Model C AR(1) MA(1) Kesimulan (1,1,1) Lolos Tidak lolos (1,1,0) (0,1,1) Lolos Tidak lolos Lolos Tidak lolos Gambar. Correlogram ACF dan PACF 3.3 Overfiing Model dan Esimasi Parameer Model yang dieroleh adalah (1,1,1) ana konsana, maka dilakukan overfiing disekiar model sebagai salah sau langkah unuk membandingkan model sau dengan model lainnya demi mendaakan model yang memberikan hasil Dari analisis di aas, model (1,1,1) dengan konsana, (1,1,0) dengan konsana dan (0,1,1) dengan konsana idak lolos dalam uji signifikansi arameer karena mengandung arameer-arameer yang idak signifikan sehingga model idak layak digunakan. Dari abel uji signifikansi (Tabel 5) erdaa 3 model yang lolos uji signifikansi arameer yaiu model (1,1,1) ana konsana, (1,1,0) ana konsana, dan (0,1,1) ana konsana. 3.4 Analisis Residual dan Uji Kelayakan Model Selanjunya dilakukan analisis residual dari ke iga model ersebu. Unuk hasil analisis residual, daa diliha ada Tabel 6.

7 TRI TANAMI SUKRAINI : RAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN 53 Tabel 6. Analisis Residual Model No auokorelasi Homokedasisias Normalisasi Tidak ada lag yang Tidak ada lag yang keluar ada lag-lag keluar ada lag-lag (1,1,1) (1,1,0) (0,1,1) Tidak ada lag yang keluar ada lag-lag Tidak ada lag yang keluar ada lag-lag Tidak ada lag yang keluar ada lag-lag Tidak ada lag yang keluar ada lag-lag Prob = > α = 0.05 (normalias erenuhi) Prob = > α = 0.05 (normalias erenuhi) Prob = > α = 0.05 (normalias erenuhi) Unuk mendaakan model erbaik akan dilakukan erbandingan keiga model ersebu berdasarkan ukuran kebaikan model yang dirangkum dalam Tabel 7. Tabel 7. Ukuran Kebaikan Model Model AIC SBC (1,1,1) (1,1,0) (0,1,1) Terliha ada Tabel 7 model yang ermasuk baik berdasarkan erhiungan AIC dan SBC adalah model (1,1,0) ana konsana. Hal ini daa diliha dari nilai AIC dan SBC erkecil. Sehingga dieroleh model yang erbaik dari model lain yang mungkin erjadi adalah model (1,1,0) ana konsana. 3.7 Peramalan Berdasarkan hasil analisis, model erbaik yang dieroleh yaiu (1,1,0) ana konsana yang diformulasikan sebagai beriku. Z = Z 1+ φz 1 φz + e (16) dengan nilai arameer seeri ada Tabel 8. Tabel 8 Nilai arameer (1,1,0) Variable Coefficien Sd.Error -Saisic Prob AR(1) Unuk = n + l, dengan l adalah ukuran langkah kedean (l-se) dan n adalah eriode eramalan, berdasarkan ersamaan (8) nilai eramalan engamaan Z ada eriode waku ke n + l unuk model (1,1,0) ana konsana adalah: Zn( l) = Zn( l 1) + φ Zn( l 1) φ Zn( l ) + en( l) (17) dengan nilai arameer φ adalah Dieroleh hasil ramalan unuk 4 eriode ke dean, yaiu Januari, Februari, Mare dan Aril 015. Hasil eramalan dibandingan dengan daa akual yang dieroleh di Kanor Desa Ada Pecau dieroleh nilai Mean Square Error (MSE) 3, (Tabel 9). Tabel 9 Hasil Peramalan Bulan Akual Peramalan Januari ,607 73,830 Februari ,859 77,908 Mare ,77 75,844 Aril ,95 76,889 Berdasarkan hasil eramalan, erliha bahwa jumlah kunjungan wisaawan ke Uluwau ada ahun 015 akan mengalami enurunan ada bulan Januari 015. Sehingga ihak manajemen Uluwau harus memersiakan romosi aau even unuk menarik engunjung lebih banyak. Teai engunjung ada bulan Februari 015 mengalami kenaikan sehingga ihak manajemen Uluwau harus meningkakan kualias elayanan sera fasilias yang memadai unuk memberikan rasa nyaman dan uas keada engunjung. Peningkaan wisaawan juga mengakibakan ihak manajemen Uluwau bersama emerinah harus memikirkan jumlah enaga kerja, lahan akir yang memadai, dan engauran arus lalu linas unuk menghindari erjadinya kemacean. Memodelkan daa jumlah kunjungan wisaawan erlu dilakukan unuk meramalkan jumlah kunjungan wisaawan. Hasil eramalan jumlah kunjungan wisaawan ini akan sanga dibuuhkan unuk ara elaku bisnis dalam menganisiasi halhal yang erjadi. Sehingga segala kekurangan daa dierbaiki dan kelebihan daa diingkakan. IV. KESIMPULAN Dieroleh model erbaik unuk eramalan jumlah kunjungan wisaawan ke Uluwau adalah model (1,1,0) ana konsana. Dengan nilai arameer AR(1) adalah Daa ramalan dibandingan dengan daa akual dan dieroleh nilai MSE 3, Model (1,1,0) ana konsana cuku baik dalam meramalkan jumlah

8 54 JURNAL MATRIX VOL. 6, NO. 1, MARET 016 kedaangan wisaawan ke Uluwau unuk 4 eriode ke dean. Unuk ke deannya diharakan meode ini daa memrediksi kunjungan wisaawan dalam eriode waku yang lebih anjang dan daa digunakan unuk memrediksi kunjungan wisaawan baik di ema wisaa aauun akomodasi wisaa lainnya (hoel, ema makan). DAFTAR PUSTAKA [1] Makridakis, S., Wheelwrigh, S.C., dan McGee, V.E., Forecasing: Mehods and Alicaions, Edisi Kedua, John Wiley dan Sons, New York. [] Badan Pusa Saisik Provinsi Bali., 015. Tinjauan Perekonomian Bali 014. Badan Pusa Provinsi Bali. [3] Box, G.E.P., dan Jenkins, G.M., Time Series Analysis: Forecasing and Conrol, Revised Ediion, Holden-Day San Fransisco. [4] Box, P.E.G, Jenkins, G.M dan Reinsel C. G., 1994, Time Series Analysis: Forecasing and Conrol, New Jersey, Prenice Hall. [5] Rosadi, D., 01. Ekonomerika dan Analisis Runun Waku Teraan dengan Eviews, Andi Offse, Yogyakara. [6] Wei, W.W.S., Time Series Analysis: Univariae dan Mulivariae Mehods, Addison- Wesley Publishing Comany, Inc. New York. [7] Rahmi, Indira, 01. eramalan jumlah wisaawan mancanegara yang masuk melalui inu kedaangan Bandara Soekarno Haa dan Bandara Juanda, Insiu Teknologi Seuluh Noember Surabaya. [8] Mifahurrohmah, Brina., 013. Peramalan Jumlah Pengunjung Wisaa Bahari Lamongan dengan Meode Box Jenkins, Insiu Teknologi Seuluh Noember Surabaya. [9] Sulysiawai, Vivi Kusuma., 014. Peramalan Jumlah Pengunjung Domesik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan Box Jenkin, Insiu Teknologi Seuluh Noember Surabaya.

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN ANALISIS FUNGSI TRANSFER

PENENTUAN MODEL INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN ANALISIS FUNGSI TRANSFER Sains, Teknologi, Kedokeran, dan Ilmu Kesehaan Vol., No., Aril 07: hlm 8-8 ISSN 579-640 (Versi Ceak) ISSN-L 579-640 (Versi Elekronik) PENENTUAN MODEL INDEKS HARGA SAHAM GAUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN ANALISIS

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN ANALISIS FUNGSI TRANSFER

PENENTUAN MODEL INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN ANALISIS FUNGSI TRANSFER Jurnal Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokeran, dan Ilmu Kesehaan Vol., No., Okober 07: hlm 97-07 ISSN 579-640 (Versi Ceak) ISSN-L 579-640 (Versi Elekronik) PENENTUAN MODEL INDEKS HARGA SAHAM GAUNGAN

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Kombinasi Terhadap Jumlah Permintaan Darah di Surabaya (Studi Kasus: UDD PMI Kota Surabaya)

Analisis Peramalan Kombinasi Terhadap Jumlah Permintaan Darah di Surabaya (Studi Kasus: UDD PMI Kota Surabaya) JURNAL STATISTIKA Vol., No., () 5 Analisis Peramalan Kombinasi Terhada Jumlah Perminaan Darah di Surabaya (Sudi Kasus: UDD PMI Koa Surabaya) Winda Eka F., Ir. Dwiamono Agus W.,MIKom Jurusan Saisika, FMIPA,

Lebih terperinci

Pemodelan ARIMA Dalam Prediksi Penumpang Pesawat Terbang Pada Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado

Pemodelan ARIMA Dalam Prediksi Penumpang Pesawat Terbang Pada Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Pemodelan ARIMA Dalam Prediksi Penumang Pesawa Terbang Pada Bandara Inernasional Sam Raulangi Manado Sinnyo H.A. Salmon, Nelson Nainggolan 2, Djoni Haidja 3 Program Sudi Maemaika, FMIPA, UNSRAT, sinnyosalmon@ymail.com

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Peramalan Jumlah Pengunjung Domesik dan Mancanegara di Maharani oo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Vivi Kusuma Sulisyawai (3030085) Dosen Pembimbing Dr. Irhamah, S.Si.,M.Si Laar Belakang Rumusan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA Oleh : Liviani Nursia 307030040 Dosen Pembimbing: Dr. Brodjol Suijo S.U, MSi Laar Belakang

Lebih terperinci

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) ARIMA (Auoregressive Inegraed Moving Average) I. Prinsip Dasar dan Tujuan Analisis. Prinsip Dasar ARIMA sering juga disebu meode runun waku Box-Jenkins. ARIMA sanga baik keepaannya unuk peramalan jangka

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial

Lebih terperinci

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

MAKALAH PERAMALAN DATA TIME SERIES MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS. OLEH : SHANTIKA MARTHA, S.Si NIP

MAKALAH PERAMALAN DATA TIME SERIES MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS. OLEH : SHANTIKA MARTHA, S.Si NIP MAKALAH PERAMALAN DATA TIME SERIES MENGGUNAKAN METODE BO-JENKINS OLEH : SHANTIKA MARTHA, S.Si NIP. 9840308008003 UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan) Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Program Sudi MMT-ITS, Surabaya 1 Agusus 2009 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Sudi Kasus: PT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Menggunakan Pendekatan Gabungan antara Fungsi Transfer dan Intervensi dengan Deteksi Outlier

Peramalan Inflasi Menggunakan Pendekatan Gabungan antara Fungsi Transfer dan Intervensi dengan Deteksi Outlier Peramalan Inflasi Menggunakan Pendekaan Gabungan anara Fungsi Transfer dan Inervensi dengan Deeksi Oulier Tahira Ea Adisi, Dr. Suharono, S.Si. M.Sc. Saisika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam,

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG ISSN: 9-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 6-60 Online di: hp://eournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

PENGUKURAN VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi Kasus Data Saham PT. Gudang Garam Tbk.

PENGUKURAN VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi Kasus Data Saham PT. Gudang Garam Tbk. Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Teraannya (Bimaser) Volume 4, No. 3 (ahun), hal 69 78. PENGUKURAN VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTIC (ARCH) (Sudi Kasus Daa Saham PT.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY Hermansah Program Sudi Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Joko Ariyadi (308 030 060) Pembimbing : Drs. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si Laar Belakang 2 Laar

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 XV-1 ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Muhammad Sjahid Akbar, Jerry Dwi Trijoyo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting. METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Oleh : Dwi Hapsari K (1306 100 015) Dosen Pembimbing : Dra. Karika Firiasari, M.Si 1 Pendahuluan Laar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function)

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function) DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Sudi Aplikasi Model Inervensi dengan Sep Funcion) S-3 Kismianini dan Dhoriva Urwaul Wusqa Jurusan Pendidikan Maemaika

Lebih terperinci

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih. 1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP :

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP : Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Nama : Nesia Brilliana I.P NRP : 20800023 Jurusan : Maemaika Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes Pemberian pupuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016) Prosiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-602-622-20-9 hal 935-950 November 206 hp://jurnal.fkip.uns.ac.id PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Nama: Zahroh Aiqoh 05 00 0 Dosen Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes Drs. Sulisiyo, MT Jurusan Maemaika

Lebih terperinci

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan Jurnal Sains Maemaika dan Saisika, Vol. 4, No., Januari 8 ISSN 46-454 prin/issn 65-8663 online Penerapan Model ARCH/GARCH unuk Peramalan Nilai Tukar Peani Ari Pani Desvina, Inggrid Ocaviani Meijer, Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print) D-326

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ( X Print) D-326 JURNAL AIN DAN ENI OMIT Vol. 3, No., (4) 337-35 (-98X rin) D-36 eramalan Toal Marke eeda Moor dan Toal enjualan Moor X di roinsi Jawa Timur dengan endekaan ARIMA Box-Jenkins dan Auoregressive Inegraed

Lebih terperinci

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 6, No. 3 (27), hal 83 2. MODEL SPACE-TIME DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Ella Kurniawai, Naomi Nessyana

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 701-710 Online di: hp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian VERIFIKASI MODEL ARIMA MUSIMAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI MOVING

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU NONLINIER THRESHOLD AUTOREGRESSIVE (TAR) Puji Noviandari Universitas Jenderal Soedirman

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU NONLINIER THRESHOLD AUTOREGRESSIVE (TAR) Puji Noviandari Universitas Jenderal Soedirman JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 01, hal. 13-134 KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU NONLINIER THRESHOLD AUTOREGRESSIVE (TAR) Pui Noviandari Universias Jenderal Soedirman veeyan_love18@yahoo.com Renny Universias

Lebih terperinci

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance. 7 999 sampai bulan Sepember 8. Daa ini diperoleh dari yahoo!finance. Meode Langkah-langkah pemodelan nilai harian IHSG secara garis besar dapa diliha pada Lampiran dengan penjelasan sebagai beriku:. Melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN KOMBINASI TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN DARAH DI SURABAYA (STUDI KASUS:

ANALISIS PERAMALAN KOMBINASI TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN DARAH DI SURABAYA (STUDI KASUS: ANALISIS PERAMALAN KOMBINASI TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN DARAH DI SURABAYA (STUDI KASUS: UDD PMI KOTA SURABAYA) Oleh: Winda Eka Febriana (0500) Pembimbing: Ir. Dwiamono Agus W., MIKom . LATAR BELAKANG DARAH

Lebih terperinci

PEMODELAN SMOOTH TRANSITION AUTOREGRESSIVE (STAR) PADA KURS THAI BATH TERHADAP RUPIAH RAHMA NUR CAHYANI

PEMODELAN SMOOTH TRANSITION AUTOREGRESSIVE (STAR) PADA KURS THAI BATH TERHADAP RUPIAH RAHMA NUR CAHYANI erusakaan.uns.ac.id PEMODELAN SMOOH RANSIION AUOREGRESSIVE (SAR PADA KURS HAI BAH ERHADAP RUPIAH oleh RAHMA NUR CAHYANI M005059 SKRIPSI diulis dan diajukan unuk memenuhi sebagian ersyaraan memeroleh gelar

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SARIRAZTY DWIJANTARI NRP 1314 030 010 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Peramalan Inflow dan Outflow Uang Kartal Bank Indonesia di Wilayah Jawa Tengah dengan Menggunakan Metode ARIMA, Time Series Regression, dan ARIMAX

Peramalan Inflow dan Outflow Uang Kartal Bank Indonesia di Wilayah Jawa Tengah dengan Menggunakan Metode ARIMA, Time Series Regression, dan ARIMAX JURNA SAINS DAN SENI ITS Vol., No., () - (-X rin) D- eramalan Inflow dan Ouflow Uang Karal Bank Indonesia di Wilayah Jawa Tengah dengan Menggunakan Meode ARIMA, Time Series Regression, dan ARIMAX Noorgam

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS (ARIMA)

PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS (ARIMA) Prosiding Seminar Nasional Peneliian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakulas MIPA, Universias Negeri Yogyakara, 16 Mei 2009 PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 robabilias 2.1.1 Definisi robabilias adalah kemungkinan yang daa erjadi dalam suau erisiwa erenu. Definisi robabilias daa diliha dari iga macam endekaan, yaiu endekaan klasik,

Lebih terperinci

MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Negeri Yogyakara unuk memenuhi

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneliian ini, penulis akan menggunakan life cycle model (LCM) yang dikembangkan oleh Modigliani (1986). Model ini merupakan eori sandar unuk menjelaskan perubahan dari

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014 JEKT Model ARIMAX Dan Deeksi GARCH Unuk Peramalan Inflasi Koa Denpasar Tahun 2014 Rukini *) Badan Pusa Saisik Provinsi Bali ABSTRAK pemerinah dalam mengambil kebijakan unuk menjaga sabilias moneer di masa

Lebih terperinci

Analisis Pola Hubungan Pemodelan ARIMA Curah Hujan dengan Curah Hujan Maksimum, Lama Waktu Hujan, dan Curah Hujan Rata-Rata

Analisis Pola Hubungan Pemodelan ARIMA Curah Hujan dengan Curah Hujan Maksimum, Lama Waktu Hujan, dan Curah Hujan Rata-Rata Analisis Pola Hubungan Pemodelan ARIMA Curah Hujan dengan Curah Hujan Maksimum, Lama Waku Hujan, dan Curah Hujan Raa-Raa Fahin Fahimah 33 Jurusan Teknik Elekro-FTI, Insiu Teknologi Seuluh Noember Kamus

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Puri Handayani NRP 1314 030 112 Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si. Deparemen

Lebih terperinci

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR S - 27 Rukini, Suharono2 2,2 Jurusan Saisika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA Maskur Efendi ), Widandi Soeopo 2), Piojo Tri Juwono 2) ) Mahasiswa Magiser

Lebih terperinci

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Vol.. No., 03 PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Ari Pani Desvina, Sari Marlinda, Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

PROSES AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY DENGAN DUGAAN VARIANSI INFLASI INDONESIA

PROSES AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY DENGAN DUGAAN VARIANSI INFLASI INDONESIA PROSES AUOREGRESSIVE CONDIIONAL HEEROSCEDASICIY DENGAN DUGAAN VARIANSI INFLASI INDONESIA Rianiai Monica, Suyono, dan Vera Maya Sani Jurusan Maemaika FMIPA UNJ Absrak Model-model runun waku konvensional,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-212

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-212 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) ISSN: 337-3539 (30-97 Prin) D- Peramalan Jumlah Penumang Pesawa Terbang di Pinu Kedaangan Bandar Udara Inernasional Lombok dengan Meode ARIMA Box-Jenkins,

Lebih terperinci

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1 FORECASTING & ARIMA Dwi Marani /26/200 Saisik unuk Bisnis 9 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suau dere berkala merupakan suau himpunan observasi dimana variabel yang digunakan diukur dalam uruan periode waku,

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER Muflih Rori Pura Harahap 30 00 052 Pembimbing : Dr. Drs. Agus Suharsono, M.S. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. untuk Analisis Peramalan Data Ekspor Non Migas Indonesia Di Sektor Pertanian, Sektor Perindustrian dan Sektor

TUGAS AKHIR. untuk Analisis Peramalan Data Ekspor Non Migas Indonesia Di Sektor Pertanian, Sektor Perindustrian dan Sektor TUGAS AKHIR Pendekaan Meode ARIMA Box Jenkins unuk Analisis Peramalan Daa Ekspor Non Migas Indonesia Di Sekor Peranian, Sekor Perindusrian dan Sekor Nurul Laifa Perambangan 307 030 70 Dosen pembimbing

Lebih terperinci

(T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES

(T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES PROSIDING ISSN : 087-590. Seminar Nasional Saisika November 0 Vol, November 0 (T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES Yahya Ubaid ), Budi Nurani R. ), Mulyana K. 3) )Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA DENGAN METODE WINTER S EXPONENTIAL SMOOTHING DAN SEASONAL ARIMA SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA Fadil Rahman Hakim, Dr. Ir. Achmad Mauludiyano, MT. Program Sudi Telekomunikasi Mulimedia Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknologi Indusri

Lebih terperinci

PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Affanda Abdul Hakim Aminullah NRP 1314 030 048 Dosen Pembimbing : Dr. Brodjol Suijo S.U., M.Si Deparemen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

ANALISIS DATA INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DENGAN PENAMBAHAN OUTLIER.

ANALISIS DATA INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DENGAN PENAMBAHAN OUTLIER. Analisis Daa (Supari) ANALISIS DAA INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL AUOREGRESSIVE INEGRAED MOVING AVERAGE (ARIMA) DENGAN PENAMBAHAN OULIER Supari 1 dan Alfi Faridaus Sa adah 2 1 Saf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

ESTIMASI MODEL UNTUK DATA DEPENDEN DENGAN METODE CROSS VALIDATION. Oleh: Tarno Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Semarang

ESTIMASI MODEL UNTUK DATA DEPENDEN DENGAN METODE CROSS VALIDATION. Oleh: Tarno Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Semarang ESTIMASI MODEL UNTUK DATA DEPENDEN DENGAN METODE CROSS VALIDATION Oleh: Tarno Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Semarang Absrac This paper discuss abou applicaion of cross-validaion mehod for modeling of

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN FUNGSI TRANSFER PADA PERAMALAN CURAH HUJAN KABUPATEN WONOSOBO

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN FUNGSI TRANSFER PADA PERAMALAN CURAH HUJAN KABUPATEN WONOSOBO PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN FUNGSI TRANSFER PADA PERAMALAN CURAH HUJAN KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI Disusun Oleh : SITI LIS INA ATUL HIDAYAH 24010211120006 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU

PENERAPAN METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp. 8 89 ISSN 693-39 prin/issn 47-939 online PENERAPAN METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Api Penaaran Tujuan Surabaya-Malang Oleh. Andria Prima Diago 08.00.0 Dosen Pembimbing. r. Dwiamono Agus, M.komp Andria Prima Diago 08.00.0 nsiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS

MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS 1. Pendahuluan MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh : Febriana Dwi P. (1306 100 011) Dosen Pembimbing I : Dr. Irhamah, S.Si,

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si.

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si. TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI IMPOR NON MIGAS DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS BOBBY AKBAR NRP 1314 030 002 Dosen Pembimbing Dr Brodjol Suijo Suprih Ulama, MSi DEPARTEMEN

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Mohammad Fariq NRP 1314 030 015 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Renaningsih,

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC

Lebih terperinci

PENDEKATAN PERAMALAN TINGKAT KONSUMSI MINYAK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS

PENDEKATAN PERAMALAN TINGKAT KONSUMSI MINYAK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS PENDEKATAN PERAMALAN TINGKAT KONSUMSI MINYAK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS Ari Pani Desvina, Abdur Rahman Siddiq Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau E-mail:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikir BAB III METODE PENELITIAN Peneliian ini diujukan unuk membukikan adanya hubungan dan pengaruh dari nilai ukar Rupiah erhadap Dollar Amerika Serika (exchange rae),

Lebih terperinci

Penerapan Model ARIMA Dalam Memprediksi IHSG

Penerapan Model ARIMA Dalam Memprediksi IHSG Penerapan Model ARIMA Dalam Memprediksi IHSG Bambang Hendrawan Polieknik Baam Parkway Sree, Baam Cenre, Baam 29461, Indonesia e-mail: benks@polibaam.ac.id Absrak: Tujuan peneliian ini adalah unuk mencari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci