PENERAPAN METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU"

Transkripsi

1 Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp ISSN prin/issn online PENERAPAN METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU Ari Pani Desvina Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau aripanidesvina@gmail.com ABSTRAK Jumlah mahasiswa suau perguruan inggi mengalami peningkaan dan penurunan seperi di UIN Suska Riau, dengan demikian perlu adanya prediksi aau peramalan unuk mengeahui jumlah mahasiswa UIN Suska Riau seiap ahunnya, agar semua kebija dan kepuusan dalam menyusun perencanaan ke depan dapa erpenuhi dengan baik sesuai dengan visi, misi, ujuan dan sasaran UIN Suska Riau. Peneliian ini membahas enang rend daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau, dan menemu model erbaik unuk daa jumlah mahasiswa ersebu, sera menenu hasil esimasi jumlah mahasiswa UIN Suska Riau pada waku yang a daang. Daa pengamaan yang diguna adalah daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau dari Tahun Akademik 966/967 sampai /3. Pengolahan daa dilaku dengan mengguna meode Box- Jenkins. Dalam membangun model pada meode Box-Jenkins erdiri dari empa langkah dasar, yaiu langkah idenifikasi model, esimasi parameer model, pemeriksaan diagnosik dan prediksi. Hasil analisis pada peneliian ini mendapa model erbaik unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau yaiu model ARIMA(,,3), dan model ini dapa diguna unuk analisis prediksi jumlah mahasiswa unuk ahun yang a daang. Hasil prediksi menunjuk bahwa adanya peningkaan jumlah jumlah mahasiswa UIN Suska Riau dari Tahun Akademik 3/4 sampai /3 jika dibanding dari waku sebelumnya. Kaa Kunci: ARIMA, Box-Jenkins, jumlah mahasiswa ABSTRACT The number of sudens of a universiy have increased and decreased as in UIN Suska Riau. Thus, predicion or forecasing is needed o deermine he number of sudens each year. The main aim of his research is o discuss he rend daa on he number of sudens of UIN Suska Riau, and find he bes model, as well as deermining he resuls of he esimaed number of sudens in he fuure. Observaional daa ha is used is he number of sudens of UIN Suska Riau for Academic Year 966/967 o /3. Daa processing is done by using he Box-Jenkins mehod ha consiss four basic seps such as idenificaion, parameer esimaion models, diagnosic es, and predicions. Based on he resuls of research, he bes model for he daa on he number of sudens UIN Suska Riau is ARIMA (,,3)model, and his model can be used o predic and analysis he number of he sudens for nex years. The predicion resuls shows ha here is an increase number of he sudens of UIN Suska Riau for academic year 3/4 o /3 when compared from he previous years. Key Words: ARIMA, Box-Jenkins, The number of sudens PENDAHULUAN Universias Islam Negeri Sulan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau) merupa hasil peningkaan saus insiusi pendidi dari Insiu Agama Islam Negeri Sulhan Syarif Qasim (IAIN Susqa) Pebaru. Perama kali IAIN Susqa didiri erdiri dari 3 fakulas yaiu Fakulas Tarbiyah, Fakulas Syari ah dan Fakulas Ushuluddin, dengan jumlah mahasiswa 7 orang. Pada ahun 998 berambah sau fakulas yaiu Fakulas Dakwah (BPPM UIN Suska Riau, 8). Berdirinya UIN Suska Riau memberi keniscayaan yang bermanfaa unuk meningka kualias manusia Indonesia yang beriman dan beraqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekeri luhur, berkepribadian, mandiri, maju, angguh, cerdas, disiplin, kreaif, profesional, beranggungjawab, sera seha jasmani dan rohani. Sehingga dengan semanga mengubah saus IAIN Susqa menjadi UIN Suska Riau dapa memberi manfaa unuk meningka kualias dan memperluas cakrawala kajian Islam. Unuk memenuhi 8

2 Desvina/Penerapan Meode Box-Jenkins unuan masyaraka yang semakin luas dan mendalam erhadap pemahaman keagamaan. Perubahan saus IAIN Susqa menjadi UIN Suska Riau membawa perubahan erhadap jumlah mahasiswa. Raa-raa seiap ahun jumlah mahasiswa UIN Suska Riau mengalami peningkaan, dan beberapa ahun mengalami penurunan. Akiba erjadinya peningkaan aaupun penurunan jumlah mahasiswa UIN Suska Riau, maka perlu adanya prediksi unuk mengeahui jumlah mahasiswa seiap ahunnya, agar semua kebija dan kepuusan dalam menyusun perencanaan ke depan dapa erpenuhi dengan baik sesuai dengan visi, misi, ujuan dan sasaran UIN Suska Riau (BPPM UIN Suska Riau, 8). Prediksi jumlah mahasiswa pada suau insiusi Perguruan Tinggi sanga pening dilaku, karena dengan adanya prediksi jumlah mahasiswa ersebu, maka suau insiusi Perguruan Tinggi dapa membua suau perencanaan aau pengambilan kepuusan unuk kemajuan suau Perguruan Tinggi. Dalam hal ini perencanaan yang dapa dilaku oleh suau Perguruan Tinggi berdasar hasil prediksi jumlah mahasiswa pada waku yang a daang, adalah dengan menenu jumlah kelas yang a dibuka, jumlah dosen pengajar, jumlah pegawai sebagai enaga pendidik, jumlah sarana dan prasarana yang harus mendukung, pembuaan jadwal perkuliahan, semua ini memerlu waku, enaga dan keeliian dalam perencanaannya. Analisis daa dere waku merupa salah sau meode yang mampu menggambar pola daa dere waku jumlah mahasiswa. Dalam penulisan ini daa yang dimaksud adalah daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau. Peneliian-peneliian erkai yang elah dilaku oleh beberapa penelii adalah enang prediksi aau peramalan, dianaranya: Rahanimi dan M. Isa Irawan () melaku peneliian enang Peramalan jumlah mahasiswa pendafar PMDK Jurusan Maemaika mengguna meode auomaic clusering dan relasi logika Fuzzy (Sudi Kasus di Insiu Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Hazaki. H, dkk () melaku peneliian enang Aplikasi unuk prediksi jumlah mahasiswa pengambil maa kuliah dengan mengguna algorima geneika (sudi kasus di Jurusan Teknik Informaika ITS). Pani. A.D () melaku peneliian enang Analisis Time Series Pencemaran Udara oleh Pariculae Maer (PM). Aulia () melaku peneliian enang analisis jumlah calon mahasiswa baru ahun di Fakulas Ekonomi Universias Muhammadiyah Sumaera Uara. Menginga peningnya mengeahui jumlah mahasiswa UIN Suska Riau di waku yang a daang, maka peneliian ini mencoba memberi sau benuk prediksi erhadap jumlah mahasiswa UIN Suska Riau dengan mengguna meode Box-Jenkins. Tujuan peneliian ini adalah mengkaji rend daa jumlah mahasiswa di UIN Suska Riau. Menemu model erbaik unuk daa jumlah mahasiswa di UIN Suska Riau. Menenu hasil prediksi jumlah mahasiswa di UIN Suska Riau pada waku yang a daang dengan mengguna meode Box-Jenkins. Tinjauan Pusaka Time Series dengan Model Box-Jenkins Prediksi sanga pening dilaku dalam berbagai bidang ilmu pengeahuan yaiu ekonomi, kesehaan, lingkungan, eknik, peerna dan peranian, dan lain-lain. Dengan adanya prediksi, suau insiusi dapa membua suau kepuusan aau kebija enang apa yang a erjadi di masa yang a daang berdasar fenomena yang erjadi sebelumnya. Analisis ime series berujuan unuk memperoleh sau uraian ringkas enang ciri-ciri sau proses ime series yang erenu. Time series bermakna sebagai sau koleksi sampel yang dikaji secara beruruan melalui waku (Bowerman e al. 5). Suau ime series y dapa dijelas dengan mengguna suau model rend y dengan y nilai ime series TR pada masa, TR rend pada masa, rala pada masa (Brocklebank e all, 3). Meode prediksi yang elah dikenal oleh G.E.P. Box dan G.M. Jenkins adalah meode Box-Jenkins. Model yang dihasil oleh meode Box-Jenkins ada beberapa model yaiu model moving average (MA), auoregressive (AR), sau kelas model yang berguna unuk ime series yang merupa kombinasi proses MA dan AR yaiu ARMA. Model-model ini Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp

3 Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp ISSN prin/issn online adalah model dari meode Box-Jenkins yang linier dan sasioner. Sedang model unuk meode Box-Jenkins yang non sasioner adalah model ARIMA dan SARIMA. Proses membenuk model dengan meode Box- Jenkins dapa dilaku dengan empa langkah dasar. Langkah perama yaiu idenifikasi model, langkah kedua esimasi parameer model-model yang diperoleh, langkah keiga verifikasi model dan langkah keempa menenu hasil prediksi unuk waku yang a daang (Vandaele, 983). Idenifikasi model dengan meode Box- Jenkins, perama sekali yang harus dienu adalah apakah daa ime series yang hendak dilaku peramalan adalah saionary aau non-saionary. Jika idak saionary, kia perlu mengubah daa ime series iu kepada daa ime series yang saionary dengan melaku differencing beberapa kali sampai daa ime series ersebu adalah saionary. Saionary aau non-saionary suau daa dapa diuji dengan mengguna uji saisik yaiu uji uni roo. Terdapa beberapa uji saisik yang dapa diguna unuk menenu saionary aau non-saionary. Uji yang sering diguna adalah uji Augmened Dickey Fuller (ADF), uji ini dilaku dengan mengguna persamaan sebagai beriku: y y y i i i dengan i; i,, n adalah parameer, adalah waku rend variabel dan adalah rala (Brocklebank e al. 3). Uji berikunya adalah dengan mengguna uji Phillips Perron (PP), persamaannya adalah: y y dengan, adalah parameer, adalah waku rend variabel dan n adalah rala (Maddala 99). Selain kedua uji ersebu, uji Kwiakowski Phillips Schmid Shin (KPSS) juga dapa diguna unuk menguji saionary aau non-saionary daa, dengan persamaannya adalah (Wai e al. 8): ' ' y Auocorrelaion funcion (ACF) dan Parial auocorrelaion funcion (PACF) diguna unuk menenu model semenara. Seelah model semenara diperoleh maka perlu dilaku esimasi parameer dari modelmodel semenara ersebu. Esimasi parameer dapa dilaku dengan mengguna meode kuadra erkecil. Hasil esimasi parameer yang diperoleh harus diuji signifisinya, sehingga model yang kia dapa benar-benar model yang sesuai unuk daa (Cryer e al, 8). Model yang diperoleh idak dapa diguna langsung unuk analisis selanjunya yaiu peramalan, eapi perlu dilaku ahap berikunya yaiu verifikasi model. Sau cara yang baik unuk memeriksa kecukupan keseluruhan model dari meode Box-Jenkins adalah analisis residual yang diperoleh dari model. Dengan demikian kia mengguna uji saisik Ljung-Box unuk menenu apakah K sampel perama auokorelasi bagi residual menunjuk kecukupan bagi model aau idak. Uji saisik Ljung-Box adalah: dengan, n=bilangan daa ime series asal, d = deraja differensing, r = kuadra dari r ˆ sampel auokorelasi residual di lag l. lawannya = daa adalah acak = daa adalah idak acak. Jika Q* lebih kecil dari x K n, kia erima H. Residual iu adalah idak () berkorelasi dan model esebu dikaa sesuai unuk daa. Jika Q* lebih besar dari x K nc maka kia gagal a erima K ˆ i Q* n' n' n' r H n' n d H a i H a. Model iu gagal mewakili daa dan penenuan model yang baru hendak dilaku (Bowerman e al. 5). Selain dari uji saisik Ljung-Box, dengan mengguna plo ACF dan () PACF residual, uji kenormalan residual sera uji Akaike Informaion crierion (AIC) sera uji Schwarz Crierion (SC) dapa juga diguna unuk verifikasi model. Jika suau model mempunyai nilai uji AIC dan SC yang paling minimum jika dibanding dengan model yang lain, maka model ersebu dikaa model erbaik unuk analisis selanjunya yaiu analisis prediksi aau peramalan. Seelah (3) model yang dieap adalah sesuai, kemudian prediksi aau peramalan ime series unuk waku yang a daang dapa dilaku (Bierens, 6). c i ˆ 8

4 Jumlah Mahasiswa Desvina/Penerapan Meode Box-Jenkins BAHAN DAN METODE Daa yang Diguna Daa yang diguna dalam peneliian ini adalah daa jumlah mahasiswa Universias Islam Negeri Suska Riau, yaiu banyaknya jumlah mahasiswa unuk seiap ahun unuk semua fakulas yang ada di UIN Suska Riau. Daa ini adalah daa jumlah mahasiswa dari delapan fakulas di UIN Suska Riau yang mempunyai jumlah mahasiswa seiap ahunnya. Daa yang diguna adalah daa dari Tahun Akademik 966/967 sampai dengan Tahun Akademik /3. Meode Peneliian Prosedur peneliian mempunyai auranauran khusus dalam memasuk daa unuk dianalisis, yang disebu sebagai prosedur simulasi seperi diunjuk pada gambar dibawah ini: MULAI Daa jumlah mahasiwa UIN Suska Riau Tahun Akademik 966/967-/3. Perhiungan Meode Box-Jenkins: Perama, idenifikasi model. Tenu saionary dari daa asal, jika idak saionary laku diferensing unuk beberapa kali sampai daa ersebu saionary. Plo daa dengan mengguna fungsi auokorelasi (ACF) dan PACF unuk mendapa model yang sesuai unuk daa. Kedua, menenu esimasi parameer seiap model. Keiga, penenuan model erbaik dengan uji saisik: Ljung-Box, AIC, SC dan uji rasio log likelihood. Keempa, prediksi unuk daa pada waku yang a daang. Ceak hasil: Model unuk daa, esimasi parameer model, model erbaik dan hasil prediksi jumlah mahasiswa UIN Suska Riau SELESAI Gambar. Flowchar Meodelogi Peneliian Daa yang diguna dalam proses membenuk model dengan meode Box- Jenkins erlalu besar dan susah dianalisis secara manual, maka proses ini dapa dilaku dengan banuan sofware miniab versi 4, SPSS dan EVIEWS. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis deskripif unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau dari Tahun Akademik 966/967 sampai /3 erdapa pada abel beriku ini: Tabel. Saisik Deskripif Daa Jumlah Mahasiswa UIN Suska Riau Saisik Deskripif unuk Daa Jumlah Mahasiswa N 47 Raa-raa 4453 Sandar Deviasi 558 Minimum 8 Maksimum 5 Berdasar saisik deskripif, diperoleh raa-raa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau dari Tahun Akademik 966/967 sampai /3 adalah 4453 orang. Daa pengamaan yang diguna adalah daa jumlah mahasiswa seiap ahun akademik selama 47 ahun akademik. Sedang jumlah mahasiswa erendah hanya 8 orang yang erjadi pada Tahun Akademik 97/973. Jumlah mahasiswa maksimum erjadi pada Tahun Akademik /3 yaiu 5 orang. Plo ime series daa asal jumlah mahasiswa UIN Suska Riau dari Tahun Akademik 966/967 sampai /3 dapa diliha pada grafik beriku ini: / /969 97/97 Time Series Plo of Daa Jumlah Mahasiswa 97/ / / /979 98/98 98/ / / /989 99/99 Tahun Akademik 99/ / / /999 / /3 4/5 6/7 8/9 / /3 Sumber Daa: Bagian Perencanaan Subbagian Evaluasi dan Pelaporan UIN Suska Riau Gambar. Plo Daa Akual Jumlah Mahasiswa erhadap Waku Berdasar plo ersebu secara kasa maa dapa diliha bahwa ciri-ciri daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau mengalami rend naik dan idak memenuhi syara-syara sasioner aau pergera daa idak mengikui raa-raa ime series yang konsan. Sehingga model Box-Jenkins yang diguna adalah model unuk daa yang idak sasioner aau Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp

5 Jumlah Mahasiswa Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp ISSN prin/issn online daa yang mengalami rend naik. Unuk lebih meyakin perlu dilaku uji uni roo seperi uji Augmened Dickey Fuller (ADF), Phillips Perron (PP) dan Kwiakowski Phillips Schmid Shin (KPSS) unuk meliha apakah daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau erdapa sasioner aau idak sasioner. Hipoesis awal dan hipoesis alernaif unuk uji ADF dan PP adalah sama yaiu : H Daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau UIN Suska Riau mempunyai uni roo (arinya bahwa daa ime series jumlah mahasiswa ersebu adalah idak sasioner), lawannya H : Daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau idak mempunyai uni roo (arinya bahwa daa ime series jumlah mahasiswa ersebu adalah sasioner). Sedang uji KPSS mempunyai hipoesis awal dan hipoesis alernaif yaiu H : Daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau adalah sasioner, lawannya H : Daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau idak sasioner. Tabel-abel beriku adalah nilai saisik unuk uji ADF, PP dan KPSS: Tabel. Uji ADF Berbanding dengan Kriik MacKinnon Anggaran Saisik - Augmened Fuller (ADF) Kriik MacKinnon Dickey % % % p Tabel. Uji PP Berbanding dengan Kriik MacKinnon Anggaran Saisik - - p Phillips Perron (PP) Kriik % Mac-Kinnon 5 % % -.64 Tabel 3. Uji KPSS Berbanding dengan Kriik MacKinnon Anggaran Saisik - Kwiakowski Phillips Schmid.746 Shin (KPSS) Kriik %.739 MacKinnon 5 %.463 %.347 Berdasar uji ADF dan PP menunjuk bahwa nilai mulak saisik lebih kecil dari nilai mulak bagi kriik Mac-Kinnon. Sedang uji KPSS menunjuk bahwa nilai mulak saisik lebih besar dari nilai mulak bagi kriik Mac-Kinnon. Hal ini berari bahwa hasil analisis keiga uji saisik ersebu menunjuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau adalah idak sasioner. Karena daa jumlah mahasiswa ersebu idak sasioner maka perlu dilaku diferensing perama, agar daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau menjadi sasioner. Beriku adalah plo daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau seelah dilaku diferensing perama, yaiu: Plo Time Series Hasil Diferensing Perama Tahun Akademik Gambar 3. Plo Daa Jumlah Mahasiswa erhadap Waku seelah Diferensing Perama Berdasar Gambar 3 secara kasa maa dapa diliha bahwa plo ersebu menunjuk gera ke aas dan ke bawah dalam waku peneliian ersebu, namun geranya mengalami rend naik. Hal ini menunjuk bahwa daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau seelah dilaku diferensing perama adalah idak sasioner. Beriku adalah plo pasangan auocorrelaion funcion (ACF) dan parial auocorrelaion funcion (PACF), yaiu: Gambar 4. Plo ACF dan PACF bagi Daa Jumlah Mahasiswa Hasil Diferensing Perama Berdasar pasangan plo ACF dan PACF ersebu, daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau seelah dilaku diferensing perama adalah idak sasioner, karena erliha pada plo ACF dan PACF pola daa idak urun secara eksponensial aau idak urun secara sinusoidal. Sehingga, unuk menjadi daa ersebu sasioner maka perlu dilaku 84

6 Jumlah Mahasiswa Desvina/Penerapan Meode Box-Jenkins diferensing kedua. Beriku adalah plo daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau seelah dilaku diferensing kedua, yaiu: Gambar 5. Plo Daa Jumlah Mahasiswa erhadap Waku seelah Diferensing Kedua Berdasar Gambar 5 menunjuk bahwa plo ersebu secara kasa maa sudah menunjuk erjadinya kesasioneran daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau, hal ini diliha dari ciri-ciri plo daa jumlah mahasiswa ersebu adanya pergera ke aas dan ke bawah dalam waku peneliian ersebu di sepanjang sumbu horizonal. Sera daa jumlah mahasiswa seelah dilaku diferensing kedua sudah memenuhi syarasyara sasioner aau pergera daa sudah mengikui raa-raa ime series yang konsan. Unuk lebih meyakin perlu dilaku uji uni roo seperi uji ADF, PP dan KPSS unuk meliha apakah daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau erdapa sasioner aau idak sasioner seelah dilaku diferensing kedua. Hipoesis awal H dan hipoesis alernaif Plo Time Series Hasil Diferensing Kedua H unuk uji ADF, PP dan KPSS seelah dilaku diferensing kedua adalah sama dengan H dan H unuk uji ADF, PP dan KPSS sebelum dilaku diferensing. Tabelabel beriku adalah nilai saisik unuk uji ADF, PP dan KPSS seelah dilaku diferensing kedua: Tabel 4. Uji ADF Berbanding dengan Kriik MacKinnon Diferensing Kedua Anggaran Tahun Akademik Augmened Dickey Fuller (ADF) Kriik MacKinnon Saisik - - p % % % -.63 Tabel 5. Uji PP Berbanding dengan Kriik MacKinnon Diferensing Kedua Anggaran Saisik - - p Phillips Perron (PP) Kriik Mac- % Kinnon 5 % % -.63 Tabel 6. Uji KPSS Berbanding dengan Kriik MacKinnon Diferensing Kedua Anggaran Saisik - Kwiakowski Phillips Schmid.4 Shin (KPSS) Kriik MacKinnon % %.463 %.347 Berdasar uji ADF dan PP menunjuk bahwa nilai mulak saisik lebih besar dari nilai mulak bagi kriik Mac-Kinnon. Sedang uji KPSS menunjuk bahwa nilai mulak saisik lebih kecil dari nilai mulak bagi kriik Mac-Kinnon. Hal ini berari bahwa hasil analisis keiga uji saisik ersebu menunjuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau seelah diferensing kedua adalah sasioner. Beriku adalah grafik unuk pasangan plo ACF dan plo PACF seelah dilaku diferensing kedua erhadap daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau, yaiu: Gambar 6. Plo ACF dan PACF bagi Daa Jumlah Mahasiswa Hasil Diferensing Kedua Berdasar Gambar 6 adalah plo pasangan ACF dan PACF unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau seelah dilaku diferensing kedua. Berdasar pasangan plo ersebu, daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau seelah dilaku diferensing kedua adalah sasioner, karena erliha pada plo ACF daa sudah urun secara sinusoidal dan nilainya erpoong pada lag, dan 3, sedang plo PACF nilainya erpoong pada lag. Berdasar plo pasangan ACF dan PACF ersebu, maka model semenara yang dapa diguna adalah model ARIMA(p,d,q) yaiu ARIMA(,,),ARIMA(,,), ARIMA(,,3) dan ARIMA(,,). Persamaan maemais unuk model ARIMA(,,) dapa diunjuk oleh persamaan beriku: Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp

7 Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp ISSN prin/issn online z z z z 3 a Persamaan maemais unuk model ARIMA(,,) yaiu: z z z a a (6) Persamaan maemais unuk model ARIMA(,,3) yaiu: z z z a a a a (7) 3 3 Persamaan maemais unuk model ARIMA(,,) yaiu: z z z z a a a (8) 3 Esimasi parameer pada keempa model ersebu di aas mengguna meode kuadra erkecil yaiu: Tabel 7. Parameer Model Jenis Angga ran San dar Erro r Nil ai- Nil ai-p Signifi Model ARIMA(,,) Signifi Tidak Signifi Model ARIMA(,,) Signifi Tidak Signifi Model ARIMA(,,3) Signifi Signifi Signifi Signifi Model ARIMA(,,) Signifi Signifi Signifi Tidak Signifi Berdasar nilai parameer masing-masing model yang diunjuk pada abel di aas, jika erdapa nilai parameer model yang idak signifi maka dapa dikeluar dari masing-masing modelnya. Agar model yang (5) diperoleh dapa diguna unuk analisis selanjunya yaiu analisis prediksi daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau, maka dapa dilaku verifikasi keempa model ersebu erlebih dahulu. Uji saisik yang diguna unuk verifikasi keempa model adalah uji Box-Pierce (Ljung-Box), uji independensi residual pada plo pasangan ACF dan PACF residual, uji Akaike Informaion Crierion (AIC) dan Schwarz Crierion (SC), sera uji kenormalan residual. Beriku adalah abel nilai uji Box-Pierce (Ljung-Box): Tabel 8. Box-Pierce (Ljung-Box) unuk Daa Jumlah Mahasiswa Lag 4 36 ARIMA(,,) Q * p ARIMA(,,) Q * p ARIMA(,,3) Q * p ARIMA(,,) Q * p Box-Pierce (Ljung-Box) pada Tabel 8 menunjuk bahwa semua nilai p unuk semua lag pada semua model adalah melebihi.5, maka semua model adalah sesuai unuk diguna pada analisis selanjunya. Selain uji Box-Pierce (Ljung-Box) dapa juga mengguna uji independensi residual pada plo pasangan ACF dan PACF residual unuk menenu model yang sesuai unuk daa. Beriku adalah pasangan plo ACF dan PACF residual model ARIMA(,,), ARIMA(,,), ARIMA(,,3) dan ARIMA(,,) yaiu: Gambar 7. Plo ACF dan PACF bagi Residual Model ARIMA(,,) 86

8 Desvina/Penerapan Meode Box-Jenkins ersebu pada kedua model ARIMA(,,3) dan ARIMA(,,) yaiu: Gambar 8. Plo ACF dan PACF bagi Residual Model ARIMA(,,) Gambar. Plo Hisogram bagi Residual Model ARIMA(,,3) dan ARIMA(,,) Gambar 9. Plo ACF dan PACF bagi Residual Model ARIMA(,,3) Gambar. Plo ACF dan PACF bagi Residual Model ARIMA(,,) Berdasar pasangan plo ACF residual dan plo PACF residual pada keempa model ersebu, dikeahui bahwa lag pada plo PACF residual unuk model ARIMA(,,) ada yang memoong garis baas aas dan baas bawah nilai korelasi residual. Sedang lag pada plo ACF residual unuk model ARIMA(,,) ada yang memoong garis baas aas dan baas bawah nilai korelasi residual. Sehingga kedua model ini idak layak diguna unuk analisis selanjunya aau idak sesuai unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau yaiu prediksi jumlah mahasiswa. Berbeda dengan dua model yang lain yaiu model ARIMA(,,3) dan ARIMA(,,), dikeahui bahwa lag-lag pada pasangan plo ACF residual dan PACF residual kedua model ersebu idak memoong garis baas aas dan baas bawah nilai korelasi residual. Dengan demikian kedua model ini layak diguna unuk analisis selanjunya aau sesuai unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau yaiu prediksi jumlah mahasiswa unuk waku yang a daang. Beriku adalah uji kenormalan dengan mengguna hisogram residual bagi daa jumlah mahasiswa Berdasar kedua plo hisogram residual unuk kedua model ersebu erliha bahwa nilai residual daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau pada model ARIMA(,,3) menunjuk bahwa kurva residual daa lebih mengikui pola daa kurva normal, jika dibanding dengan plo hisogram residual pada model ARIMA(,,). Dengan demikian model ARIMA(,,3) ini sesuai unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau unuk analisis selanjunya yaiu analisis prediksi jumlah mahasiswa unuk waku yang a daang. Selanjunya, unuk memilih model erbaik dari kedua model ersebu yaiu model ARIMA(,,3) dan ARIMA(,,) unuk diguna pada analisis selanjunya yaiu prediksi jumlah mahasiswa UIN Suska Riau, maka perlu dilaku uji yang lain yaiu uji Akaike Informaion Crierion (AIC) dan Schwarz Crierion (SC) dimana model erbaik adalah model yang mempunyai nilai AIC dan SC yang paling kecil. Beriku adalah abel nilai uji AIC dan SC unuk model ARIMA(,,3) dan ARIMA(,,): Tabel 9. AIC dan SC unuk Daa Jumlah Mahasiswa Model AIC SC ARIMA(,,3) ARIMA(,,) Berdasar nilai AIC dan SC yang ada pada Tabel 9 diperoleh bahwa, nilai AIC dan SC pada model ARIMA(,,3) lebih kecil jika dibanding dengan model ARIMA(,,). Hal ini menunjuk bahwa model ARIMA(,,3) ersebu adalah model yang sesuai unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau unuk analisis selanjunya yaiu analisis prediksi jumlah mahasiswa unuk Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp

9 Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp ISSN prin/issn online waku yang a daang. Persamaan maemais unuk model ARIMA(,,3) yaiu: z z z a.6463a.545a.6589a 3 Tahap prediksi pada model ini adalah prediksi daa raining, daa esing dan prediksi unuk waku yang a daang dengan mengguna model ARIMA(,,3). Prediksi daa raining merupa prediksi yang mengguna daa akual yaiu daa mulai dari Tahun Akademik 966/967 sampai /3, hasil prediksi daa raining unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau dapa diunjuk dalam abel beriku ini: Tabel. Hasil Prediksi Daa Training Jumlah Mahasiswa Waku (Tahun Akademik) Akual Prediksi 966/967 7 * 967/ * 968/ / / /97.8 / Prediksi daa esing mengguna daa mulai dari Tahun Akademik 3/4 sampai /3 dengan mengguna model ARIMA(,,3), hasil prediksi daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau dapa diunjuk dalam abel beriku ini: Tabel. Hasil Prediksi Daa Tesing Jumlah Mahasiswa Waku (Tahun Akademik) Akual Prediksi 3/ / / / / Prediksi daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau unuk ahun berikunya yaiu mulai dari Tahun Akademik 3/4 sampai /3 dengan mengguna model ARIMA(,,3), hasil prediksinya dapa diunjuk dalam abel beriku ini: Tabel. Hasil Prediksi Daa Jumlah Mahasiswa UIN Suska Riau Waku (Tahun Akademik) Prediksi 95% Baas Bawah 95% Baas Aas 3/ / / / / / / / / / Berdasar abel hasil prediksi ersebu, erliha bahwa unuk daa raining nilai prediksinya mengikui pola daa akual, karena daa yang diguna adalah daa akual. Sedang pada daa esing nilai prediksinya idak erlalu mendekai daa akual karena daa yang diguna unuk prediksi daa esing anpa mengguna daa akual. Selanjunya prediksi unuk ahun yang a daang mulai dari Tahun Akademik 3/4 sampai /3 menunjuk bahwa erjadinya peningkaan jumlah mahasiswa UIN Suska Riau secara signifi dari ahun ke ahun jika dibanding dari ahun sebelumnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Prediksi ime series dengan mengguna meode Box-Jenkins merupa salah sau meode yang sesuai dalam memprediksi daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau. Berdasar hasil dan pembahasan maka diperoleh model yang sesuai unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau adalah model ARIMA(,,3). Model ini dapa diguna unuk analisis selanjunya yaiu analisis prediksi daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau unuk waku yang a daang mulai dari Tahun Akademik 3/4 sampai /3 ( Tahun). Hasil peramalan unuk ahun yang a daang mulai dari Tahun Akademik 3/4 sampai /3 menunjuk bahwa adanya peningkaan yang signifi unuk jumlah mahasiswa UIN Suska Riau dari ahun ke ahun jika dibanding 88

10 Desvina/Penerapan Meode Box-Jenkins dari waku sebelumnya. Dengan demikian pihak UIN Suska Riau dapa merencana suau kebija mengenai peningkaan jumlah mahasiswa ersebu, dimana dengan berambahnya jumlah mahasiswa maka baik sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia a berambah juga. Saran Hasil analisis yang diperoleh dalam peneliian ini hanya berlaku unuk daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau. Diharap kepada pembaca bahwa dapa mengguna daa dengan ukuran sampel yang lebih besar, sehingga dapa memberi hasil analisis yang lebih bagus supaya dapa memberi gambaran kepada pihak-pihak erkai unuk mencari solusi sebelum semakin berambahnya permasalahan yang diakiba oleh berambahnya jumlah mahasiswa UIN Suska Riau pada waku yang a daang. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kasubag Evaluasi dan Pelaporan Bagian Perencanaan UIN Suska Riau, yang elah memberi banuan kepada penelii unuk mendapa daa jumlah mahasiswa UIN Suska Riau. DAFTAR PUSTAKA Aulia, Z. (). Analisis Jumlah Calon Mahasiswa Baru Tahun di Fakulas Ekonomi Universias Muhammadiyah Sumaera Uara. Fakulas Ekonomi Universias Muhammadiyah Sumaera Uara. Medan. Bierens, H.J. (6). Informaion Crieria and Model Selecion. Pennsylvania Sae Universiy, Pennsylvania. Bowerman, B.L., O Connell, R.T. & Koehler, A.B. (5). Forecasing, Time Series, Regression An applied approach, 4 h ed. Thomson Brooks/cole, Belmon, CA. Brocklebank, J.C. & David, A.D. (3). SAS for Forecasing Time Series, h Ediion. New York: John Wiley & Sons, Inc. Cryer, J.D. & Kung, S.C. (8). Time Series Analysis wih Applicaions in R. Springer Dordrech Heidelberg London, New York. Hazaki, H., Joko, L.B. & Anny, Y. (). Aplikasi unuk Prediksi Jumlah Mahasiswa Pengambil Maa Kuliah dengan Mengguna Algorima Geneika (Sudi Kasus di Jurusan Teknik Informaika ITS). Jurusan Teknik Informaika ITS. Surabaya. Maddala, G.S. (99). Inroducion o Economerics. Edisi ke-. New York: Macmillan Publishing Company. Pani, A. D. (). Analisis Time Series Pencemaran Udara oleh Pariculae Maer (PM). Jurnal Siekin. Volume 9, No. Desember. Rahanimi & M. Isa, I. (). Peramalan Jumlah Mahasiswa Pendafar PMDK Jurusan Maemaika Mengguna Meode Auomaic Clusering dan Relasi Logika Fuzzy (Sudi Kasus di Insiu Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya). ITS. Surabaya. Vandaele, W. (983). Applield Time Series and Box-Jenkins Models. Academic Press, Inc, New York. Wai, H.M., Teo, K. & Yee, K.M. (8). FDI and Economic Growh Relaionship: An Empirical Sudy on Malaysia. Inernaional Business Research, :: -8. BPPM UIN Suska Riau. (8). Profil Universias Islam Negeri Sulan Syarif Kasim Riau. UIN Suska Riau. Pebaru. Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp

PENDEKATAN PERAMALAN TINGKAT KONSUMSI MINYAK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS

PENDEKATAN PERAMALAN TINGKAT KONSUMSI MINYAK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS PENDEKATAN PERAMALAN TINGKAT KONSUMSI MINYAK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS Ari Pani Desvina, Abdur Rahman Siddiq Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau E-mail:

Lebih terperinci

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Vol.. No., 03 PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Ari Pani Desvina, Sari Marlinda, Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

PERAMALAN PENCEMARAN UDARA OLEH SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ) DI PEKANBARU DENGAN MODEL AR(3)

PERAMALAN PENCEMARAN UDARA OLEH SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ) DI PEKANBARU DENGAN MODEL AR(3) PERAMALAN PENCEMARAN UDARA OLEH SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ) DI PEKANBARU DENGAN MODEL AR(3) Ari Pani Desvina Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau aripanidesvina@gmail.com ABSTRAK Meode

Lebih terperinci

PERAMALAN PARTICULATE MATTER (PM10) DI KAJANG MALAYSIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE

PERAMALAN PARTICULATE MATTER (PM10) DI KAJANG MALAYSIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri PERAMALAN PARTICULATE MATTER (PM10) DI KAJANG MALAYSIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE Ari Pani Desvina Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska

Lebih terperinci

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan Jurnal Sains Maemaika dan Saisika, Vol. 4, No., Januari 8 ISSN 46-454 prin/issn 65-8663 online Penerapan Model ARCH/GARCH unuk Peramalan Nilai Tukar Peani Ari Pani Desvina, Inggrid Ocaviani Meijer, Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PEKANBARU

PENERAPAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PEKANBARU Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol. 11, No., Juni, pp. 151-159 ISSN 93-3 prin/issn 07-0939 online PENERAPAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PEKANBARU 1 Ari Pani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK WILAYAH SUMBAR RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE (AR)

ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK WILAYAH SUMBAR RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE (AR) Vol. 9. No. 1, 011 ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK WILAYAH SUMBAR RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE (AR) Zulfari Aini Jurusan Teknik Elekro, Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan) Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Program Sudi MMT-ITS, Surabaya 1 Agusus 2009 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Sudi Kasus: PT

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting. METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA Oleh : Liviani Nursia 307030040 Dosen Pembimbing: Dr. Brodjol Suijo S.U, MSi Laar Belakang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

PERAMALAN RATA-RATA TEMPERATUR UDARA HARIAN KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN MODEL ARIMA (0,1,1) TUGAS AKHIR

PERAMALAN RATA-RATA TEMPERATUR UDARA HARIAN KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN MODEL ARIMA (0,1,1) TUGAS AKHIR PERAMALAN RATA-RATA TEMPERATUR UDARA HARIAN KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN MODEL ARIMA (0,,) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Maemaika Oleh: DEWI

Lebih terperinci

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih. 1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA TUMOR JINAK (NEOPLASMA) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA(0,1,1) TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA TUMOR JINAK (NEOPLASMA) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA(0,1,1) TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENDERITA TUMOR JINAK (NEOPLASMA) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA(,1,1) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara Unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

ANALISIS CRITICAL ROOT VALUE PADA DATA NONSTATIONER

ANALISIS CRITICAL ROOT VALUE PADA DATA NONSTATIONER ANALISIS CRITICAL ROOT VALUE PADA DATA NONSTATIONER Abdul Aziz Dosen Jurusan Maemaika Fakulas Sains Teknologi Universias Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail : abdulaziz_uinmlg@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Oleh : Dwi Hapsari K (1306 100 015) Dosen Pembimbing : Dra. Karika Firiasari, M.Si 1 Pendahuluan Laar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 XV-1 ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Muhammad Sjahid Akbar, Jerry Dwi Trijoyo

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS (ARIMA)

PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS (ARIMA) Prosiding Seminar Nasional Peneliian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakulas MIPA, Universias Negeri Yogyakara, 16 Mei 2009 PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA Leopoldus Ricky Sasongko, Lydia Ninuk Rahayu, dan Alberh Roy Koa 3,,3 Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias

Lebih terperinci

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) ARIMA (Auoregressive Inegraed Moving Average) I. Prinsip Dasar dan Tujuan Analisis. Prinsip Dasar ARIMA sering juga disebu meode runun waku Box-Jenkins. ARIMA sanga baik keepaannya unuk peramalan jangka

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY Hermansah Program Sudi Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor

Lebih terperinci

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP :

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP : Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Nama : Nesia Brilliana I.P NRP : 20800023 Jurusan : Maemaika Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes Pemberian pupuk

Lebih terperinci

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function)

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function) DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Sudi Aplikasi Model Inervensi dengan Sep Funcion) S-3 Kismianini dan Dhoriva Urwaul Wusqa Jurusan Pendidikan Maemaika

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Peramalan Jumlah Pengunjung Domesik dan Mancanegara di Maharani oo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Vivi Kusuma Sulisyawai (3030085) Dosen Pembimbing Dr. Irhamah, S.Si.,M.Si Laar Belakang Rumusan

Lebih terperinci

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014 JEKT Model ARIMAX Dan Deeksi GARCH Unuk Peramalan Inflasi Koa Denpasar Tahun 2014 Rukini *) Badan Pusa Saisik Provinsi Bali ABSTRAK pemerinah dalam mengambil kebijakan unuk menjaga sabilias moneer di masa

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 6, No. 3 (27), hal 83 2. MODEL SPACE-TIME DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Ella Kurniawai, Naomi Nessyana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance. 7 999 sampai bulan Sepember 8. Daa ini diperoleh dari yahoo!finance. Meode Langkah-langkah pemodelan nilai harian IHSG secara garis besar dapa diliha pada Lampiran dengan penjelasan sebagai beriku:. Melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016) Prosiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-602-622-20-9 hal 935-950 November 206 hp://jurnal.fkip.uns.ac.id PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SARIRAZTY DWIJANTARI NRP 1314 030 010 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 91-100 Online di: hp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI BREAKPOINT DAN PEMODELAN AUTOREGRESSIVE STRUCTURAL

Lebih terperinci

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA Fadil Rahman Hakim, Dr. Ir. Achmad Mauludiyano, MT. Program Sudi Telekomunikasi Mulimedia Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknologi Indusri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa

Lebih terperinci

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Meode Inervensi dan Regresi Spline Rina Andriani, Dr. Suharono, M.Sc 2 Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS, 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network D-378 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) 2337-3520 (23-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Plaform MK di PT X Menggunakan Meode ARIMA, Neural Nework, dan Hibrida ARIMA-Neural

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si.

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si. TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI IMPOR NON MIGAS DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS BOBBY AKBAR NRP 1314 030 002 Dosen Pembimbing Dr Brodjol Suijo Suprih Ulama, MSi DEPARTEMEN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini diujukan unuk menenukan meode erbaik yang dapa digunakan dalam meramalkan harga ayam pada enam koa besar di Jawa-Bali. Meode peramalan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneliian ini, penulis akan menggunakan life cycle model (LCM) yang dikembangkan oleh Modigliani (1986). Model ini merupakan eori sandar unuk menjelaskan perubahan dari

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Mohammad Fariq NRP 1314 030 015 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Renaningsih,

Lebih terperinci

(T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES

(T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES PROSIDING ISSN : 087-590. Seminar Nasional Saisika November 0 Vol, November 0 (T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES Yahya Ubaid ), Budi Nurani R. ), Mulyana K. 3) )Mahasiswa Program

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Negeri Yogyakara unuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

Peramalan Return Saham Bank Central Asia Menggunakan Self Exciting Threshold Autoregressive Genetic Algorithm

Peramalan Return Saham Bank Central Asia Menggunakan Self Exciting Threshold Autoregressive Genetic Algorithm JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (2016) 2337-3520 (2301-928X Prin) D-71 Peramalan Reurn Saham Bank Cenral Asia Menggunakan Self Exciing Threshold Auoregressive Geneic Algorihm Tesalonika Puri dan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (ARCH-M) PADA RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada PT.

PENERAPAN MODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (ARCH-M) PADA RETURN SAHAM (Studi Kasus Pada PT. PENERAPAN MODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (ARCH-M) PADA RETURN SAHAM (Sudi Kasus Pada PT. Indosa Tbk) SKRIPSI Oleh : Linda Wiguna J2A 605 068 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS

MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS 1. Pendahuluan MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh : Febriana Dwi P. (1306 100 011) Dosen Pembimbing I : Dr. Irhamah, S.Si,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA Maskur Efendi ), Widandi Soeopo 2), Piojo Tri Juwono 2) ) Mahasiswa Magiser

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR S - 27 Rukini, Suharono2 2,2 Jurusan Saisika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) bulanan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) bulanan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Daa Daa yang digunakan adalah daa sekunder runun waku (ime series) bulanan dari 2002:01 sampai dengan 2009:06 yang bersumber dari Laporan dan websie Bank Indonesia

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci