BAB 2 TINJAUAN TEORI
|
|
- Suryadi Agus Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan ersebu dapa didasarkan aas bermacam macam cara yaiu Meode Pemulusan Eksponensial aau Raa raa Bergerak, Meode Box Jenkis, dan Meode Regresi. Semua iu dikenal dengan meode peramalan. Meode peramalan adalah cara unuk memperkirakan secara kuaniaif apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan dasar daa yang relevan pada masa lalu. Dengan kaa lain meode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifa objekif Disamping iu meode peramalan memberikan uruan pengerjaan dan pemecahan aas pendekaan suau masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekaan yang sama dalam suau permasalahan dalam suau kegiaan peramalan, maka akan dapa dasar pemikiran dan pemecahan yang sama. Baik idaknya suau peramalan yang disusun, di samping dienukan oleh meode yang digunakan, juga dienukan baik idaknya informasi yang digunakan. Selama Universias Sumaera Uara
2 8 informasi yang digunakan idak dapa meyakinkan, maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar dipercaya akan keepaannya. 2.2 Jenis-Jenis Meode Peramalan Meode sisem peramalan yang sering digunakan dapa diliha pada gambar di bawah ini: a. Meode Dere Waku (Time series Mehod) Meode peramalan ini menggunakan dere waku (ime series) sebagai dasar peramalan memerlukan daa akual lalu yang akan diramalkan unuk mengeahui pola daa yang diperlukan unuk menenukan meode peramalan yang sesuai. Beberapa meode dalam ime series yaiu sebagai beriku: 1) ARIMA (Auoregressive Inegraed Moving Average) pada dasarnya menggunakan fungsi ere waku, meode ini memerlukan pendekaan model idenificaion sera penaksiran awal dari paramaernya. Universias Sumaera Uara
3 9 2) Kalman Filer banyak digunakan pada bidang rekayasa sisem unuk memisahkan sinyal dari noise yang masuk ke sisem. Meoda ini menggunakan pendekaan model sae space dengan asumsi whie noise memiliki disribusi Gaussian. 3) Bayesian merupakan meode yang menggunakan sae space berdasarkan model dinamis linear (dynamical linear model). Sebagai conoh: menenukan diagnosa suau penyaki berdasarkan daa-daa gejala (hiperensi aau saki janung). 4) Meode smoohing dipakai unuk mengurangi keidakerauran daa yang bersifa musiman dengan cara membua keseimbangan raa-raa dari daa masa lampau. 5) Regresi menggunakan dummy variabel dalam formulasi maemaisnya. Sebagai conoh: kemampuan dalam meramal sales suau produk berdasarkan harganya. b. Meode Kausal Meode ini menggunakan pendekaan sebab-akiba, dan berujuan unuk meramalkan keadaan di masa yang akan daang dengan menemukan dan mengukur beberapa variabel bebas (independen) yang pening besera pengaruhnya erhadap variabel idak bebas yang akan diramalkan. Pada meode kausal erdapa iga kelompok meode yang sering dipakai : 1) Meoda regresi dan korelasi memakai eknik kuadra erkecil (leas square). Meoda ini sering digunakan unuk prediksi jangka pendek. Conohnya: Universias Sumaera Uara
4 10 meramalkan hubungan jumlah kredi yang diberikan dengan giro, deposio dan abungan masyaraka. 2) Meoda ekonomeri berdasarkan pada persamaan regresi yang didekai secara simulan. Meoda ini sering digunakan unuk perencanaan ekonomi nasional dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Conohnya: meramalkan besarnya indikaor moneer bua beberapa ahun ke depan, hal ini sering dilakukan pihak BI iap ahunnya. 3) Meoda inpu oupu biasa digunakan unuk perencanaan ekonomi nasional jangka panjang. Conohnya: meramalkan perumbuhan ekonomi seperi perumbuhan domesik bruo (PDB) unuk beberapa periode ahun ke depan 5-10 ahun mendaang. Tahapan perancangan peramalan : Secara ringkas erdapa iga ahapan yang harus dilalui dalam perancangan suau meoda peramalan, yaiu : a) Melakukan analisa pada daa masa lampau. Langkah ini berujuan unuk mendapakan gambaran pola dari daa bersangkuan. b) Memilih meoda yang akan digunakan. Terdapa bermacam-macam meoda yang ersedia dengan keperluannya. Meoda yang berlainan akan menghasilkan sisem prediksi yang berbeda pula unuk daa yang sama. Secara umum dapa dikaakan bahwa meoda yang berhasil adalah meoda yang menghasilkan penyimpangan (error) sekecilkecilnya anara hasil prediksi dengan kenyaaan yang erjadi. c) Proses ransformasi dari daa masa lampau dengan menggunakan meoda yang dipilih. Kalau diperlukan, diadakan perubahan sesuai kebuuhannya. Universias Sumaera Uara
5 Kegunaan Peramalan Sering erdapa senjang waku (Time Lag) anara kesadaran akan perisiwa. Adanya waku enggang (Lead Time) ini merupakan alasan uama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam siuasi iu peramalan diperlukan unuuk meneapkan kapan suau perisiwa akan erjadi aau imbul, sehingga indakan yang epa dapa dilakukan. Dalam perencanaan di organisasi aau perusahaan peramalan merupakan kebuuhan yang sanga pening, dimana baik buruknya peramalan dapa mempengaruhi seluruh bagian organisasi, karena waku enggang unuk pengambilan kepuusan dapa berkisar dari beberapa ahun. Peramalan merupakan ala banu yang pening dalam perencanaan yang efekif dan efisien. Di dalam bagian organisasi erdapa kegunaan peramalan, yaiu : 1. Berguna unuk penjadwalan sumber daya yang ersedia. Penggunaan sumber daya yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, ransporasi, kas, personalia dan sebagainya. Inpu yang pening unuk penjadwalan seperi iu adalah ramalan ingka perminaan akan konsumennya aau pelanggan. 2. Berguna dalam penyediaan sumber daya ambahan Waku enggang (Lead Time) unuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru, aau membeli mesin dan peralaan dapa berkisar anara beberapa hari sampai beberapa ahun. Peramalan diperlukan unuk menenukan kebuuhan sumber daya dimasa daang. 3. Unuk menenukan sumber daya yang diinginkan. Seiap organisasi harus menenukan sumber daya yang dimiliki dalam jangka panjang. Kepuusan semacam iu berganung kepada fakor fakor lingkungan, manusia dan Universias Sumaera Uara
6 12 pengembangan sumber daya keuangan. Semua penenuan ini memerlukan ramalan yang baik dan menejer yang dapa menafsirkan pendugaan sera membua kepuusan yang baik. Walaupun erdapa banyak bidang lain yang memerlukan peramalan namun, iga kelompok diaas merupakan benuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah dan panjang. Dari uraian diaas dap dikaakan Meode Peramalan sanga berguna, karena akan membanu dalam mengadakan analisis erhadap daa dari masa lalu, sehingga dapa memberikan cara pemikiran, pengerjaan yang eraur dan erarah, perencanaan yng sisemais sera memberikan keepaan hasil peramalan yang dibua aau disusun. 2.4 Meode Peramalan Berdasarkan sifanya eknik peramalan dibagi dalam 2 (dua) kaegori uama yaiu : 1. Meode peramalan kualiaif aau ekhnologis Peramalan kualiaif adalah peramalan yang didasarkan aas daa kualiaif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibua sanga berganung pada orang yang menyusunnya. Hal ini pening karena hasil peramalan ersebu dienukan berdasarkan pemikiran yang bersifa inuisi, pendapa dan pengeahuan dari orang yang menyusunnya. Meode kualiaif aau ekhnologis dapa dibagi menjadi meode eksploraoris dan normaif. 2. Meode peramalan kuaniaif Peramalan kuaniaif adalah peramalan yang didasarkan aas daa kuaniaif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibua sanga berganung pada meode Universias Sumaera Uara
7 13 yang dipergunakan dalam peramalan ersebu. Dengan meode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik idaknya meode yang digunakan dienukan oleh perbedaan aau penyimpangan anara hasil peramalan dengan kenyaaan yang erjadi. Semakin kecil penyimpangan anara hasil ramalan dengan kenyaaan yang erjadi berari meode yang dipergunakan semakin baik. Meode kuaniaif dapa dibagi dalam dere berkala (Time Series) dan meode kausal. Peramalan kuaniaif dapa digunakan bila erdapa 3 (iga) kondisi yaiu : 1. Adanya informasi enang masa lalu 2. Informasi ersebu dapa dikuaniaifkan dalam benuk daa 3. Informasi ersebu dapa diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan erus berlnju di masa yang akan daang. Kondisi yang erakhir ini dibua sebagai asumsi yang berkesinambungan (Asumion of Coninuiy), asumsi ini merupakan modal yang mendasari semua meode peramalan kuaniaif dan banyak meode peramalan ekhnologis, erlepas dari bagaimana canggihnya meode ersebu. 2.5 Pemilihan Teknik dan Meode Peramalan Dalam pemilihan eknik dan meode peramalan, perama-ama perlu dikeahui ciri ciri pening yang perlu diperhaikan bagi pengambil kepuusan dan analisa keadaan dalam mempersiapkan peramalan. Universias Sumaera Uara
8 14 Ada 6 (enam) fakor uama yang diidenifikasikan sebagai eknik dan meode peramalan, yaiu : 1. Horizon Waku Ada 2 (dua) aspek dari Horizon Waku yang berhubungan dengan masing masing meode peramalan. Perama adalah cakupan waku dimasa yang akan daang, kedua adalah jumlah periode unuk peramalan yang diinginkan. 2. Pola Daa Dasar uama dari meode peramalan adalah anggapan bahwa macam macam dari pola yang didapai didalam daa yang diramalkan akan berkelanjuan. 3. Jenis dari Model Model model merupakan suau dere dimana waku digambarkan sebagai unsur yang pening unuk menenukan perubahan perubahan dalam pola. Model model perlu diperhaikan karena masing masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan unuk pengambilan kepuusan. 4. Biaya yang Dibuuhkan Umumnya ada 4 (empa) unsur biaya yang ercakup di dalam penggunaan suau prosedur peramalan, yaiu biaya biaya pengembangan, penyimpanan (Sorage) daa, operasi pelaksanaan dan kesempaan dalam penggunaan eknik eknik dan meode lainnya. 5. Keepaan Meode Peramalan Tingka keepaan yang dibuuhkan sanga era kaiannya dengan ingka perincian yang dibuuhkan dalam suau peramalan. 6. Kemudahan dalam Penerapan Meode meode yang dapa dimengeri dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suau prinsip umum bagi pengambil kepuusan. Universias Sumaera Uara
9 Analisa Dere Berkala Daa berkala (Time Series) adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk memberikan gambaran enang perkembangan suau kegiaan dari waku ke waku. Analisis daa berkala memungkinkan unuk mengeahui perkembangan suau kejadian aau beberapa kejadian sera hubungannya dengan kejadian yang lain. Meode Time Series merupakan meode peramalan kuaniaif yang didasarkan aas penggunaan analisis pola hubungan anara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waku. Tujuan Time Series ini mencakup peneliian pola daa yang digunakan unuk meramalkan apakah daa ersebu sasioner aau idak dan eksrapolasi ke masa yang akan daang. Sasioner iu sendiri berari bahwa idak erdapa perumbuhan / penurunan pada daa. Daa secara kasar harus horizonal sepanjang waku. Dengan kaa lain flukuasi daa eap konsan seiap waku. 1. Penenuan Pola Daa Hal yang pening diperhaikan dalam meode dere berkala adalah menenukan jenis pola daa hisorisnya. Sehingga pola daa yang epa dengan pola daa hisoris ersebu dapa di uji, dimana pola daa pada umumnya dapa dibedakan sebagai beriku : Universias Sumaera Uara
10 16 a. Gerakan Trend Jangka Panjang (Long Term Movemen or Secular Trend) Gerakan rend jangka panjang adalah suau gerakan yang menunjukkan arah perkembangan secara umum (kecenderungan menaik / menurun). Garis rend sanga berguna unuk membua ramalan (forecasing) yang sanga diperlukan bagi perencanaan. Waku (ahun) Gambar 1. Grafik siklus rend b. Gerakan / Variasi Siklis (cyclical Movemens or Variaions) Gerakan / variasi siklis adalah gerakan / variasi jangka panjang disekiar garis rend (berlaku unuk daa ahunan). Gerakan siklis ini bisa erulang seelah jangka waku erenu dan bisa juga erulang dalam jangka waku yang sama. conoh gerakan siklis yaknikemakmuran (prosperiy), kemunduran (recession), depresi (depression), dan pemulihan (recovery) Jumlah Jumlah Waku (ahun) Gambar 2. Grafik siklus sikklikal Universias Sumaera Uara
11 17 c. Gerakan / Variasi Musiman (Seasonal Movemens or Variaion) Gerakan / variasi musiman adalah gerakan yang mempunyai pola eap dari waku ke waku, misalnya naiknya harga pohon cemara menjelang Naal, menurunnya harga beras pada waku panen, dan lain sebagainya. Walaupun pada umumnya gerakan musiman erjadi pada daa bulanan yang dikumpulkan dari ahun ke ahun, namun juga berlaku bagi daa harian, mingguan, aau sauan waku yang lebih kecil lagi. Waku (ahun) Gambar 3. grafik siklus musiman d. Gerakan / Variasi yang Tidak Teraur (Iregular or Random Movemens) Gerakan / variasi yang idak eap adalah gerakan / variasi yang sifanya sporadis, misalnya naik-urunnya produksi akiba banjir yang daangnya idak eraur. Jumlah Jumlah Waku (ahun) Gambar 4. grafik siklus random Universias Sumaera Uara
12 Meode Pemulusan (Smoohing) Meode Smoohing adalah meode peramalan dengan mengadakan penghalusan erhadap masa lalu, yaiu dengan mengambil raa raa dari nilai beberapa ahun unuk menaksir nilai pada beberapa ahun ke depan. Secara umum meode smoohing diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian, yaiu: 1 Meode Raa Raa a) Meode raa-raa bergerak unggal Jika daa berkala idak erjadi gejala rend naik maupun urun, musiman, dan lainnya, melainkan suli dikeahui polanya, maka meode yang digunakan adalah meode raa-raa bergerak unggal (Pangesu Subagyo, 1986: 13). Meode ini cocok unuk melakukan peramalan yang bersifa random. Unuk menenukan ramalan pada periode yang akan daang memerlukan daa hisoris selama jangka waku erenu. Rumus umumnya adalah: S S = = X 1 n + X j= n+ i 1 X j + X 2 n X 1 n+ b) Meode raa-raa bergerak ganda Meode ini sediki lebih suli jika dibandingkan dengan meode Meode raaraa bergerak unggal. Ada beberapa langkah yang harus dienukan dalam meramal dengan raa-raa bergerak ganda yaiu : Universias Sumaera Uara
13 19 1) Menghiung raa-raa bergerak perama, diberi simbol S. ini dihiung dari daa hisoris yang ada. Hasilnya dileakkan pada periode erakhir raa-raa bergerak perama. ' X + X 1 + X X n+ S = n 1 2) Menghiung raa-raa bergerak kedua, diberi simbol S. ini dihiung dari raa-raa bergerak perama. Hasilnya dileakkan pada periode erakhir raaraa bergerak kedua. ' ' ' ' '' S + S 1 + S S n+ S = n 3) Menenukan besarnya nilai a (konsana). 1 a = S ' + ( S ' S " ) 4) Menenukan besarnya nilai b (slope). b = ' 2( S S v 1 " ) V= jangka waku raa-raa bergerak 5) Menenukan ramalan. F m = a + + b (m). m =jangka waku peramalan ke depan 2 Meode Pemulusan (Smoohing) Eksponensial Benuk umum dari Meode Pemulusan (Smohing) Eksponensial ini adalah: F +1 = αx + (1 α)f Universias Sumaera Uara
14 20 Dengan : F +1 = ramalan suau periode ke depan X = daa akual periode F = ramalan pada periode α = parameer pemulusan (0<α<1) Bila benuk umum ersebu diperluas maka akan berubah menjadi : F +1 = αx + α(1 α)x -1 +α(1 α) 2 X (1 α) N F +(N-1) Dari perluasan benuk umum di aas dapalah dikaakan bahwa Meode Smoohing Eksponensial secara eksponensial erhadap nilai observasi yang lebih ua aau dengan kaa lain observasi yang baru diberikan bobo yang relaif lebih besar dengan nilai observasi yang lebih ua. Meode ini erdiri aas: a. Smoohing Eksponensial Tunggal 1) Sau Parameer (one parameer) 2) Pendekaan adiif (ARRES) Digunakan unuk daa daa yang bersifa sasioner dan idak menunjukkan pola aau rend. b. Smoohing Eksponen Ganda 1) Meode Linier Sau Parameer dari Brown 2) Meode Dua Paremeer Dari Hol c. Smoohing Eksponensial Triple 1) Meode Kuadraik Sau Parameer dari Brown Digunakan unuk pola daa kuadrai, kubik, aau orde yang lebih inggi. Universias Sumaera Uara
15 21 2) Meode kecenderungan dan musiman iga parameer dari Winer Dapa digunakan unuk daa yang berbenuk rend dan musiman. d. Smoohing Eksponensial Menuru Klasifikasi Pegels. 2.8 Keepaan Peramalan Keepaan peramalan adalah suau hal yang paling mendasar didalam peramalan, yaiu bagaimana mengukur kesesuaian suau kumpulan daa yang diberikan. Keepaan yang dipandang sebagai crieria penolakan unuk memilih suau peramalan. Dalam pemodelan pemulusan (smoohing), dari daa masa lalu dapa diramalakan siuasi yang akan erjadi dimasa yang akan daang. Unuk menguji kebenaran ini digunakan peramalan. Unuk mendapa hasil peramalan yang lebih akura adalah ramalan yang bias meminimalkan kesalahan meramal (forecas error). Besarnya (forecas error) dihiung dengan : e i = X i F i Dimana : X i = daa periode ke-i F i =ramalan period eke-i Unuk mengukur kesalahan ramalan (error forecas) biasanya digunakan mean absolue error, mean square error, aau mean absolue percenage error. a. Percenage error PE X F = X 100 Universias Sumaera Uara
16 22 b. Absolu percenage error (APE) adalah kesalahan persenase absolue APE = X F X 100 c. Mean percenage error (MPE) adalah persenase raa-raa kesalahan absolue MPE = MPE = n i= 1 X F X n PE n 100 d. Mean absolue percenage error (MAPE) adalah persenase raa-raa kesalahan absolu MAPE = X F X 100 n X : daa sebenarnya erjadi F : daa ramalan dihiung dari model yang digunakan pada waku aau ahun n : banyak daa hasil ramalan Universias Sumaera Uara
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciAPLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND
APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciPerancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciPerbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien, diperlukan adanya suau cara yang epa, sisemais dan dapa diperanggungjawabkan. Salah sau ala yang diperlukan
Lebih terperinciSISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi
S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Perminaan 2.1.1. Konsep Dasar Manajemen Perminaan Pada dasarnya manajemen perminaan (demand managemen) didefinisikan sebagai suau fungsi pengelolaan dari semua perminaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING
Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa
Lebih terperinciFORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1
FORECASTING & ARIMA Dwi Marani /26/200 Saisik unuk Bisnis 9 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suau dere berkala merupakan suau himpunan observasi dimana variabel yang digunakan diukur dalam uruan periode waku,
Lebih terperinciSISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG
ITEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOTHING UNTUK TOK BAHAN PARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG 1 Muhammad Iqbal (1110651220) 2 Bagus eya R,.Kom M.Kom, 3 Heny Wahyu,.Kom Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI. peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan teknik dan
BAB 3 LANDASAN TEORI 3. Peramalan Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengerian peramalan, kegunaan meode peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan eknik dan meode peramalan,
Lebih terperinciPENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC
Lebih terperinciMinggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series
Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING Bab ini memperkenalkan model berlaku unuk daa ime series dengan musiman, ren, aau keduana komponen musiman dan ren dan daa sasioner. Meode peramalan
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciPROYEKSI BISNIS. Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakultas Ekonomi Universitas Wiyana Mukti
PROYEKSI BISNIS Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakulas Ekonomi Universias Wiyana Muki PENDAHULUAN Teknik Proyeksi Bisnis merupakan suau cara/pendekaan u menenukan ramalan (perkiraan) mengenai sesuau di masa
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias
Lebih terperinciBab II LANDASAN TEORI
5 Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Menuru Sofjan Assauri (1984, p1), kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang, kia kenal dengan apa yang disebu peramalan (forecasing).
Lebih terperinciBAB IX TEKNIK PERAMALAN
Peramalan 93 BAB IX TEKNIK PERAMALAN Kepuusan persediaan yang dihasilkan dari pembelian cenderung bersifa jangka pendek dan hanya unuk produk yang khas. Peramalan yang mengarah pada kepuusan ini harus
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bahasa Yunani Sustema yang berarti satu kesatuan yang atas komponen atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sisem Aplikasi Menuru Jogiano (2004), sisem berasal dari bahasa lain Sysema dan bahasa Yunani Susema yang berari sau kesauan yang aas komponen aau elemen-elemen yang dihubungkan
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciAPLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA
APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA Lies Sunarminyasui 1, Salman Alfarisi 2, Firia Sari Hasanusi 3 1,2,3 Program Sudi Teknik Informaika,
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya
5 Bab 2 Tinjauan Pusaka 2.1 Peneliian Sebelumnya Dalam skripsi peneliian yang berjudul Pemodelan dinamis pola anam berbasis meode LVQ (Learning Vecor Quanizaion) (Bursa, 2010), menghasilkan sisem informasi
Lebih terperinciPERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.
PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciPemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped
Pemulusan Eksponensial dengan Meode Hol Winer Addiive Damped Hurul in 1),Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si 2), Andi Kresna Jaya, S.Si., M.Si 3) Program Sudi Saisika Jurusan Maemaika FMIPA Unhas Jln. Perinis
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)
BAB 3 LANDAAN TEORI 3.1 Pengerian dan Kegunaan Peramalan (Forecasing) Dalam melakukan analisis dibidang ekonomi, sosial dan sebagainya, kia memerlukan suau perkiraan apa yang akan erjadi aau gambaran enang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2. Pengerian Peramalan Di dalam melakukan suau kegiaan dan analisis usaha aau produksi di bidang manufakur aau perekonomian, suau peramalan aau yang lebih kia kenal dengan forecasing
Lebih terperinciDEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI KABUPATEN DAIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING GANDA UNTUK TAHUN 2009-2014 TUGAS AKHIR JULIANA NAINGGOLAN 062407067 DEPARTEMEN MATEMATIKA AKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT
PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA DENGAN METODE WINTER S EXPONENTIAL SMOOTHING DAN SEASONAL ARIMA SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kapasias Produksi Kapasias adalah kemampuan pembaas dari uni produksi (enaga kerja, mesin, uni sasiun kerja, proses produksi, perencanaan produksi, dan organisasi produksi) unuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER Moh Afwan 1) S1 / Jurusan Sisem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Kompuer & Teknik Kompuer Surabaya, email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERONIKA S TARIGAN
PROYEKSI JUMLAH PENUMPANG DOMESTIK PADA PT.(PERSERO) ANGKASA PURA II BANDARA POLONIA MEDAN TAHUN 2010-2011 TUGAS AKHIR PERONIKA S TARIGAN 062407043 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pusaka 2.1.1 Teknik Indusri Teknik indusri adalah suau rekayasa yang berkaian dengan desain, pembaruan, dan insalasi dari sisem erinegrasi yang melipui manusia, maerial,
Lebih terperinciSekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,
Lebih terperinciPEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN
Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime
Lebih terperinciKAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN
JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME
Lebih terperinciPERAMALAN TINGKAT KEBUTUHAN BERAS PADA TAHUN 2008 DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN SAMIRA SIREGAR
PERAMALAN TINGKAT KEBUTUHAN BERAS PADA TAHUN 2008 DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN SAMIRA SIREGAR 052407082 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciMetode Peramalan Deret Waktu
6//5 Meode Peramalan Dere Waku Dr. Fari M. Afendi, M.Si Pika Silviani, M.Si Wha is a forecas? Why Forecas? Forecasing How o Forecas Forecas Types 6//5 enables us o do somehing abou i. o discern wha is
Lebih terperinciPeramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model
Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Tinjauan Pusaka 2.. Peramalan 2... Pengerian Peramalan Peramalan adalah suau langkah kerja dalam perencanaan unuk mengeahui aau memperkirakan sesuau yang akan erjadi di masa yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Akivias produksi sebagai suau bagian dari fungsi organisasi perusahaan yang beranggung jawab erhadap pengolahan bahan baku menjadi produksi jadi yang dapa dijual. Terdapa
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES
IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya
Lebih terperinciJurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN
Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap US Dollar sangat fluktuatif dalam dua
BAB I PENDAHULUAN. Laar Belakang Masalah Nilai ukar maa uang rupiah erhadap US Dollar sanga flukuaif dalam dua belas ahun erakhir ini, dan puncaknya adalah saa erjadi krisis moneer pada ahun 998. Keidaksabilan
Lebih terperinci*Corresponding Author:
Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN EORI 2. injauan Pusaka 2.. Peramalan Peramalan (forecasing) merupakan ala banu yang pening dalam perencanaan yang efekif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern
Lebih terperinciAPLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI
Lebih terperinci