ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING"

Transkripsi

1 ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Nama: Zahroh Aiqoh Dosen Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes Drs. Sulisiyo, MT Jurusan Maemaika Fakulas Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 00 Absrak Peramalan debi air sungai merupakan salah sau langkah unuk menganisipasi keidaksabilan aliran sungai. Salah sau meode yang dapa digunakan dalam peramalan debi air sungai adalah meode ime series. Model ARMA (auoregressive moving average) merupakan salah sau model ime series. Pada proses peramalan, seelah idenifikasi model dilakukan esimasi parameer. Unuk mengesimasi parameer model ARMA digunakan pendekaan condiional leas square dan selanjunya diopimalkan dengan menggunakan goal programming. Model ARMA unuk raa-raa bulanan debi air sungai Branas sasiun pengamaan Kediri adalah: Z" = μ + φ Z" + φ Z" + a θ a Θ a θ Θ a 3 Z" = μ + ARZ" + ARZ" + a MAa SMAa MASMAa 3 Dengan: AR = 0,7956, AR = 0,000, MA = 0,000, SMA = 0,000, Cm = 0,450847, Z " = ln Z Kaa kunci: debi air, ime series, ARMA, goal programming.. Pendahuluan Air merupakan sumber daya alam yang memiliki manfaa bagi keberlangsungan hidup manusia sera makhluk hidup lainnya. Sungai merupakan empa dan wadah sera jaringan pengaliran air dari maa air sampai ke muara (Suhari, 004). Seiap sungai memiliki beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berfungsi pening dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjuan. Maka perlu dilakukan langkah-langkah unuk menganisipasi keidaksabilan aliran sungai. Salah saunya adalah dengan peramalan debi air sungai. Salah sau meode umum dalam peramalan debi air sungai adalah dengan menggunakan analisis ime series berdasarkan daa masa lalu yang relevan. Seiring berkembangnya pengeahuan, analisis ime series mengalami perubahan dalam dekade erakhir. Meskipun demikian, masih erdapa aplikasi-aplikasi dimana esimasinya akura unuk digunakan dalam analisis ime series, seperi model Auoregressive Moving Average (ARMA). (Mohammadi, 006). Cuaca saa ini semakin suli diprediksi, hal ini berakiba pula pada debi air sungai yang semakin suli diprediksi, eruama saa musim hujan. Oleh karena iu, perlu digunakan meode unuk mengesimasi parameer model ARMA yang bisa memprediksi debi air sungai dengan meminimalkan nilai penyimpangan. Meode yang dapa digunakan adalah goal programming. Goal programming merupakan pengembangan dari linier programming (LG). Goal programming diperkenalkan oleh Charnes dan Cooper pada awal ahun enam puluhan. Teknik ini disempurnakan dan diperluas oleh Ijiri pada perengahan ahun enam puluhan, dan penjelasan yang lengkap dengan beberapa aplikasi, dikembangkan oleh Ignizio dan Lee pada ahun ujuh puluhan. Dalam goal programming semua ujuan digabungkan dalam sebuah fungsi ujuan. Ini dapa dilakukan dengan mengekspresikan ujuan iu dalam benuk sebuah kendala (goal consrain), memasukkan

2 suau variabel simpangan (deviaional variable) dalam kendala ersebu, dan menggabungkan variabel simpangan dalam fungsi ujuan. Tujuan goal programming adalah meminimumkan penyimpanganpenyimpagan dari ujuan-ujuan erenu. (Mulyono, 004). Tujuan dari ugas akhir ini adalah unuk menerapkan goal programming dalam eknik hidrologi, yaiu dalam mengesimasi parameer model ARMA unuk peramalan debi air sungai. Tujuannya adalah unuk meminimalkan kesalahan perkiraan-perkiraan dalam ime series.. ARMA Peramalan merupakan suau eknik unuk memprediksi suau nilai pada masa yang akan daang dengan memperhaikan daa masa lalu maupun saa ini. Secara umum, meode peramalan dibagi dalam dua kelompok uama, yaiu meode kualiaif (subjekif) dan meode kuaniaif (Salamah dkk., 003). Time series adalah serangkaian pengamaan erhadap suau variabel yang diambil dari waku ke waku dan dicaa secara beruruan menuru uruan waku kejadiannya dengan inerval waku yang eap (Wei, 994). Daa yang dianalisis ime series haruslah sasioner dalam varian dan mean. Beberapa model ime series dianaranya ialah model auoregressive (AR), model moving average (MA), dan model auoregressive moving average (ARMA). Model Auoregressive Moving Average merupakan model campuran dari model auoregressive dan moving average. Benuk umum model ARMA (p,q) adalah(makridakis dkk., 999): Z Z... pz p a a... qaq aau ( B ) Z ( B) a p Z a q : besarnya pengamaan (kejadian) pada waku ke- : konsana model : nilai kesalahan pada waku ke- φ, φ,, φ p : parameer auoregressive θ, θ,, θ q : parameer moving average ARMA (p,q)(p,q) S adalah model ARMA reguler dan ARMA musiman. Benuk umum ARMA (p,q)(p,q) S adalah: S S ( B ) B Z B ( B ) a P p q Q,,..., P : parameer auoregressive musiman,,..., Q : parameer moving average musiman. Idenifikasi Syara erpening yang harus dipenuhi agar daa dapa diolah dengan meode ime series adalah sasioner, baik dalam mean maupun varian (Wei, 990). Sebuah dere disebu sasioner jika sifa saisiknya bebas dari waku periode selama pengamaan (Makridakis dkk.,999). Unuk mengaasi keidaksaioneran dalam varian perlu dilakukan ransformasi erlebih dahulu. Transformasi yang biasa digunakan adalah ransformasi Box-Cox (Wei, 990). Nilai λ (parameer ransformasi) yang umum digunakan dalam ransformasi Box-Cox dapa diliha pada Tabel.. Tabel. Transformasi Box-Cox Transformasi - /Z -0.5 / Z 0 ln Z 0.5 Z Z (idak diransformasi)

3 .. Esimasi dan Uji Signifikansi Parameer Pada peneliian ini meode yang digunakan unuk mengesimasi parameer Model ARMA adalah Condiional Leas Squares (CLS) dengan benuan sofware Miniab. Model ARMA yang baik adalah model yang menunjukkan bahwa penaksiran parameernya signifikan. Secara umum, misalkan adalah suau parameer pada model ARMA dan ˆ adalah nilai aksiran dari parameer ersebu, sera SE( ˆ ) adalah sandar error dari ˆ, maka uji kesignifikanan parameer dapa dilakukan dengan hipoesa sebagai beriku: Hipoesa: H 0 : 0 H : 0 Saisik uji: ˆ SE( ˆ) H 0 diolak jika, df n n p : banyaknya parameer yang diaksir aau H 0 diolak jika P-value <. n p.3. Diagnosic Checking dan Overfiing Pemeriksaan diagnosik pada residual melipui uji asumsi whie noise (independen dan idenik) dan berdisribusi normal. Pengujian dengan menggunakan uji L-jung Box dilakukan dengan hipoesa sebagai beriku: Hipoesa: H : k H : minimal ada sau nilai k 0, k =,,..., K. Saisik uji: Q n K n ( n k) ˆ k k K : lag maksimum n : banyak pengamaan ˆ k : sampel ACF residual pada lag-k. Daerah Kriis : H 0 diolak jikaq ( ); df K pq dimana p dan q adalah order dari ARMA. Unuk mengeahui apakah residual berdisribusi normal aau idak dilakukan uji Kolmogorov Smirnov dengan hipoesa sebagai beriku (Daniel, 989): Hipoesa: H 0 F( a ) F ( a ) : 0 : F( a ) F0 ( a H ) Saisik Uji: D Sup S a ) F ( a ) a ( 0 S ( a ) : fungsi peluang kumulaif yang dihiung dari daa sampel. F 0 ( a ): fungsi peluang kumulaif disribusi yang dihipoesiskan. F ( a ) : fungsi disribusi yang belum dikeahui Sup : nilai supremum unuk semua a. 3

4 Daerah Kriis: H 0 diolak jika D D, n aau P-value <, dengan = 5%. Salah sau prosedur diagnosic checking yang dikemukakan oleb Box dan Jenkins adalah overfiing. Yaiu penggunaan beberapa parameer lebih banyak daripada yang diperlukan. Ini merupakan prosedur yang berguna meskipun memerlukan banyak waku..4. Goal Programming Goal programming merupakan salah sau eknik opimasi dari beberapa ujuan yang dikembangkan dari linier programming dalam rise operasi. Benuk umum dari goal programming yang digunakan dalam mengesimasi parameer model ARMA adalah (Mohammadi dkk., 006): NT min i= U m EP i + V m EN i m =,,3,..., (.3) dan fungsi kendalanya adalah: AR X i + + AR n X i n MA R i + MA n R i n + SAR X i + + SAR n X i n SMA R i + + SMA n R i n + Cm EP + EN < + div i X i AR X i + + AR n X i n MA R i + + MA n R i n + SAR X i + + SAR n X i n SMA R i + + SMA n R i n + Cm EP + EN > div i X i 0 EP i Ediv X i 0 EN i Ediv X i AR,, AR n : parameer auoregressive MA,, MA n : parameer moving average SAR,, SAR n : parameer auoregressive musiman SMA,, SMA n : parameer moving average musiman V m dan U m : koefisien deviasi bulanan dari nilai sebenarnnya EP dan EN : error relaif posiif dan negaif div : error relaif unuk peramalan Ediv : error relaif maksimum unuk peramalan X : nilai daa R : nilai residual C m : konsana dalam model NT : jumlah daa.5. Pemilihan Model Terbaik Unuk menenukan model erbaik dapa digunakan beberapa krieria anara lain krieria in-sample dan ou-sample. Krieria in-sample anara lain AIC dan SBC. Krieria ou-sample anara lain RMSE dan MAPE. Penjelasan mengenai krieria pemilihan model adalah sebagai beriku: a. AIC (Akaike s Informaion Crierion) Krieria AIC dirumuskan sebagai beriku (Wei, 990): AIC(M) n ln ˆ a M dengan; n : banyaknya residual ˆa : esimasi dari varians residual M : jumlah parameer dalam model b. SBC (Schwar z Bayesian Crierion) Schwarz (978) di dalam Wei (990) menggunakan krieria Bayesian dalam pemilihan model erbaik yang disebu dengan SBC dengan perumusan sebagai beriku: SBC(M)= n ln ˆ a M ln n c. Mean Square Error (MSE) Krieria MSE dirumuskan sebagai beriku MSE n ˆ Z Z n 4

5 Pada peneliian ini akan digunakan krieria RMSE (Roo Mean Square Error), dengan nilai RMSE = MSE. d. Mean Absolue Percenage Error (MAPE) Krieria MAPE dirumuskan sebagai beriku : n Z Zˆ MAPE Z 00 % n 3. Debi Air Dalam hidrologi dikemukakan, debi air sungai adalah, inggi permukaan air sungai yang erukur oleh ala ukur pemukaan air sungai. Pengukurannya dilakukan iap hari, aau dengan pengerian yang lain debi aau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam benuk volume air) yang melewai suau penampang melinang sungai per sauan waku. Dalam sisem sauan SI besarnya debi dinyaakan dalam sauan meer kubik per deik (m 3 /d). 4. Meodologi Peneliian 4.. Pembenukan model ARMA Pada pembenukan model ARMA dilakukan dengan langkah-langkah sebagai beriku: a. Daa dibagi menjadi dua, yaiu daa in sample dan daa ou sample. b. Melakukan idenifikasi Model ARMA dengan langkah sebagai beriku: i. Membua ime series plo unuk meliha kesaioneran daa, jika daa belum saioner dalam varian maka dilakukan ransformasi. ii. Membua plo Auocorrelaion Funcion (ACF) dan Parial Auocorrelaion Funcion (PACF) dari daa yang sudah sasioner. c. Melakukan esimasi dan uji signifikansi parameer model ARMA (p, q)(p,q) s. d. Melakukan diagnosic checking, yang melipui uji residual whie noise dan uji kenormalan residual. e. Melakukan overfiing yaiu mencoba beberapa model yang lain. f. Melakukan esimasi parameer model ARMA menggunakan goal programming sebagai pengopimalan dari hasil esimasi parameer model yang elah dilakukan sebelumnya. g. Melakukan seleksi model unuk menenukan model erbaik dengan menghiung nilai AIC, SBC, RMSE, MAPE dari seluruh model yang mungkin. 4.. Peramalan Peramalan debi sungai dilakukan dengan memanfaakan model yang elah diperoleh Penarikan Kesimpulan Dari hasil pembahasan dapa disimpulakn beberapa hal sebagai beriku: a. Diperoleh model yang sesuai dan erbaik unuk memprediksi debi air sungai. b. Penggunaan model yang elah diperoleh unuk memprediksi debi air sungai pada periode mendaang. Program yang digunakan dalam peneliian ini adalah Miniab dan LINDO. 5. Hasil Peneliian 5.. Idenifikasi Model Idenifikasi model dilakukan dengan pemeriksaan plo ime series, ACF dan PACF unuk variabel inpu jumlah debi air sungai Branas raa-raa bulanan. Tahap idenifikasi model dapa diliha dari plo ime series dan plo Box-Cox, selain iu dapa juga diliha dari plo ACF. Jika pada plo Box- Cox nilai rounded value mendekai maka daa sudah sasioner dalam varian. Karena model yang dicari adalah model ARMA, maka daa diasumsikan sasioner dalam mean dan idak perlu dilakukan differencing. Unuk dere in sample menggunakan daa debi air mulai dari januari ahun 000 sampai desember ahun 008 dan unuk dere ou sample menggunakan daa debi air mulai januari ahun 009 sampai april ahun 00. Unuk mengeahui apakah daa sudah sasioner varian harus dilakukan plo ime series. Dari plo Box-Cox pada Gambar 5. diperoleh λ = 0 sehingga daa debi air belum sasioner dalam varian. Unuk mengaasi keidaksaioneran dalam varians perlu dilakukan ransformasi Z = ln Z. Seelah 5

6 Auocorrelaion Parial Auocorrelaion ransformasi SDev ransformasi SDev debi ai (in sampel) SDev dilakukan ransformasi Z = ln Z diperoleh plo ime series dan plo Box-Cox seperi dalam Gambar 5.. Dari gambar ersebu diperoleh λ = 0,50 sehingga daa debi air belum sasioner dalam varian dan perlu dilakukan ransformasi Z" = Z = ln Z. Seelah dilakukan ransformasi Z" = Z = ln Z diperoleh plo ime series dan plo Box-Cox seperi dalam Gambar 5.3. Time Series Plo of debi ai (in sampel) Box-Cox Plo of debi ai (in sampel) Lower CL Upper CL (using 95,0% confidence) Esimae -0, Lower CL -0,36 Upper CL 0, Rounded Value 0, Limi ,0 -,5 0,0,5 5,0 Index Gambar 5. Plo Time Series dan Box-Cox (In Sample) Debi Air Sasiun Kediri Time Series Plo of ransformasi Box-Cox Plo of ransformasi 6,0 0,36 Lower CL Upper CL 5,5 0,35 (using 95,0% confidence) Esimae 0,67 0,34 Lower CL -0,79 Upper CL,0 5,0 0,33 Rounded Value 0,50 0,3 4,5 0,3 0,30 4,0 0,9 3,5 0,8 0,7 Limi ,0 -,5 0,0,5 5,0 Index Gambar 5. Plo Time Series dan Box-Cox Transformasi Z = ln Z Time Series Plo of ransformasi Box-Cox Plo of ransformasi,4 0,069 Lower CL Upper CL (using 95,0% confidence),3 0,068 Esimae,35 Lower CL -,5, 0,067 Upper CL 4,35 Rounded Value,00, 0,066,0 0,065,9 0,064 Limi,8 0, ,0 -,5 0,0,5 5,0 Index Gambar 5.3 Plo Time Series dan Box-Cox Transformasi Z" = Z = ln Z Pada Gambar 5.3 erliha bahwa daa debi air sudah sasioner dalam varian karena diperoleh λ=. Auocorrelaion Funcion for ransformasi (wih 5% significance limis for he auocorrelaions) Parial Auocorrelaion Funcion for ransformasi (wih 5% significance limis for he parial auocorrelaions),0 0,8 0,6,0 0,8 0,6 0,4 0, 0,0-0, -0,4-0,6-0,8 -,0 0,4 0, 0,0-0, -0,4-0,6-0,8 -, Lag Lag Gambar 5.4 Plo ACF dan PACF Transformasi Z" = Z = ln Z Debi Air 5.. Esimasi dan Uji Signifikansi Parameer Tabel 5. Esimasi Parameer Debi Air Model ARMA(,)(0,0) Par Esimasi Sandar Error hiung P value φ,676 0, ,04 0 φ -0,995 0,0443-0,98 0 θ,34 0,0988,47 0 θ -0,5336 0,0975-5,47 0 μ 0, , ,03 0 6

7 Pada Gambar 5.4 pola dari ACF adalah cus off seelah lag dan pola dari PACF adalah cus off seelah lag. Maka unuk semenara, model yang diduga adalah ARMA(,)(0,0). Selanjunya akan dilakukan esimasi parameer dan pengujian signifikansi parameer dari model ersebu dengan menggunakan saisik uji -suden dengan α = 5%. Hasil esimasi parameer dapa diliha pada abel 5. kolom dan pengujian signifikansi masing-masing parameer adalah sebagai beriku: Uji Signifikansi Parameer φ Hipoesis: H 0 : φ = 0 H : φ 0 Saisik Uji : hiung = φ sd φ =,676 0,0478 = 35,04 abel = α,n p q = 0,05,03 =,9836 Karena hiung > abel aau p value = 0 < 0,05 maka H 0 diolak arinya parameer φ signifikan. Begiu juga unuk uji signifikansi parameer μ, φ, θ dan θ dapa dilakukan dengan cara yang sama seperi pada parameer φ. Berdasarkan hasil uji signifikasi paramaer μ, φ, φ, θ dan θ dapa disimpulkan bahwa pada model ARMA(,)(0,0) semua parameernya signifikan Diagnosic Checking dan Overfiing Ada dua asumsi yang harus dipenuhi dalam menenukan kecukupan model, yaiu residual bersifa whie noise dan berdisribusi normal. Pengujian asumsi residual whie noise dapa dilakukan dengan menggunakan uji Ljung-Box dengan α = 5% sebagai beriku : Hipoesis: H o ρ = ρ = = ρ k = 0 H minimal ada sau ρ j 0, dengan j =,,, K Saisik uji Ljung-Box : Q = n n + K k= Unuk K = maka: Q = ρ k, n > k n k ρ k k= = 7,73 08 k χ α,k p q = χ 0.05,7 = 4,067 Dengan cara yang sama seperi perhiungan Q di aas maka unuk K =, 4, 36, dan 48 hasil Q yang diperoleh dapa diliha pada Tabel 5.. Karena pada lag dan 4 Q > χ 0.05,7 aau p value < 0,05 maka H 0 diolak arinya residual idak whie noise. Tabel 5. Uji Asumsi Residual Whie noise ARMA(,)(0,0) Lag Q χ α,k p q P-value 7,7 4,067 0, ,3 30,44 0, ,3 44,9853 0, 48 56, 59,3035 0,085 Sedangkan pengujian asumsi disribusi normal dapa dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan α = 5%. Pengujian ini dapa dilakukan melalui hipoesis sebagai beriku : 7

8 Percen Hipoesis : H 0 F x = F 0 (x) H F x F 0 (x) Saisik uji : D Sup S( x) F0 ( x) x D, n D0.05,08 0,739 0, Karena D < D 0.05,08 maka H 0 dierima arinya residual model berdisribusi normal. Hal ini sesuai dengan hasil yang ada pada Gambar 5.5 yaiu p value > 0,50 > 0,05 yang berari residual model berdisribusi normal. Probabiliy Plo of (,)(0,0) Normal 99, Mean 0, SDev 0,08038 N 08 KS 0,046 P-Value >0, , -0,3-0, -0, 0,0 (,)(0,0) Gambar 5.5 Plo Kenormalan Residual Model ARMA(,)(0,0) Dari hasil pengujian parameer signifikan, residual idak whie noise dan residual berdisribusi normal dapa disimpulkan bahwa model ARMA(,)(0,0) idak sesuai unuk dere in sample debi air sasiun Kediri. Selanjunya dilakukan overfiing dengan meliha kemungkinan model-model yang lain, yaiu ARMA(,)(0,0), ARMA(,)(0,), ARMA(,) (0,), ARMA(,0)(,). Dari esimasi parameer, uji signifikansi parameer, uji residual whie noise, dan uji kenormalan residual, maka model ARMA(,)(0,0) dan ARMA (,)(0,) memenuhi kecukupan model. Hal ini dapa diliha pada Tabel 5.6. (,0)(,) Tabel 5.3 Esimasi dan Uji Signifikansi Model ARMA Parameer hiung abel P value Kepuusan φ =, signifikan (,)(0,0) φ = -0,7494-8,98 0 signifikan,98304 θ = 0,634 4,3 0 signifikan μ = 0, ,66 0 signifikan φ =,4903 9,78 0 signifikan φ = -0,6733-6,45 0 signifikan (,)(0,) θ = 0,6657 3,6, signifikan Θ = -0,304-3,34 0,00 signifikan μ = 0,3965 3,8 0 signifikan φ =,506 0,75 0 signifikan φ = -0,6958-6,89 0 signifikan (,)(0,) θ =0,6509 3,74 0 signifikan,98350 Θ = -0,895 -,79 0,006 signifikan Θ = 0,0805 0,73 0,469 Tidak signifikan μ = 0,406 0,93 0 signifikan Θ =,004 40, 0 signifikan,983 Φ = 0,888 9,77 0 signifikan φ = 0,670 9,07 0 signifikan μ = -0,003,77 0,079 Tidak signifikan 0, 0, 0,3 8

9 Model ARMA (,)(0,0) Tabel 5.4 Uji Residual Whie Noise Lag Q χ α,k p q P Kepu value usan,95 5,5073 0,4 whie noise 4 7,6 3,404 0,8 whie noise 36 4,9 46,943 0, whie noise 48 57,7 60,4809 0,08 whie noise (,)(0,) 4 4,8 30,435 0,68 whie noise 36 38,6 44,9853 0,64 whie noise 8, 4,067 0,33 whie noise 48 55,3 59,3035 0,099 whie noise (,)(0,) 4 3,5 8,8693 0,7 whie noise 36 36, 43,7730 0,06 whie noise 7,6,596 0,64 whie noise 48 54, 58,40 0,00 whie noise (,0)(,) 4 4, 3,404 0,38 whie noise 36 33, 46,943 0,45 whie noise 7,4 5,5073 0,494 whie noise 48 4, 60,4809 0,55 whie noise Tabel 5.5 Uji Kenormalan Residual Model D ARMA (,)(0,0) 0,04309 D P value Kepu,n usan 0,74 >0,50 (,)(0,) 0,04639 >0,50 (,)(0,) 0,00339 >0,50 (,0)(,) 0,03699 >0,50 mengikui disribusi normal mengikui disribusi normal mengikui disribusi normal mengikui disribusi normal Tabel 5.6 Kecukupan Model Model Uji Signifikansi Uji Residual Whie Noise Uji Kenormalan Residual ARMA (,)(0,0) signifikan idak whie noise berdisribusi normal (,)(0,0) signifikan whie noise berdisribusi normal (,)(0,) signifikan whie noise berdisribusi normal (,)(0,) idak signifikan whie noise berdisribusi normal (,0)(,) idak signifikan whie noise berdisribusi normal 5.4. Esimasi Parameer menggunakan Goal Programming Dari dua model yang elah memenuhi kecukupan model, akan dilakukan esimasi aau penaksiran parameernya dengan menggunakan goal programming. Tujuannya adalah unuk meminimalisasi deviasi. ARMA (,)(0,0) Dengan menggunakan persamaan (.3) didapakan: AR = 0,75669, AR = 0, MA = 0, dan Cm = 0,5348 ARMA (,)(0,) Dengan menggunakan persamaan (.3) didapakan: AR = 0,7956, AR = 0, MA = 0, SMA = 0 dan Cm = 0, Meode goal programming dapa meminimalkan deviasi aau penyimpangan pada dere ou sampel. Hal ini dapa diliha pada Tabel 5.7. Oleh karena iu, model ARMA yang parameernya elah diesimasi menggunakan goal programming lebih akura (dari pada yang sebelum diesimasi menggunakan goal programming) unuk digunakan pada peramalan debi air. Tabel 5.7 Mean Absolu Error Mode Meode Mean absolu error ARMA Dere in sample Dere ou sample (,)(0,0) CLS 0, , GP 0, , (,)(0,) CLS 0,0650 0,09503 GP 0,0797 0,

10 5.5. Pemilihan Model Terbaik Tabel 5.8 Seleksi Model Model In sample Ou sample ARMA AIC SBC RMSE MAPE (,)(0,0) -496,0-485,358 0, ,8544% (,)(0,) -446,55-433,73 0,0986 3,4486% Dari hasil Tabel 5.8, erliha bahwa model ARMA(,)(0,) adalah model erbaik unuk peramalan debi air karena memiliki nilai RMSE dan MAPE yang lebih kecil dibandingkan dengan model yang lain Peramalan Hasil peramalan delapan periode berikunya berdasarkan model yang diperoleh adalah sebagai beriku: Tabel 5.9 Peramalan Debi Air (dalam m 3 / deik) Periode Ramalan Periode Ramalan Mei 00 9,588 Sepember 00 3,587 Juni 00 68,08 Okober 00 6,3893 Juli 00 5,68 November 00,765 Agusus 00 40,896 Desember 00 8, Penuup Dari analisa yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai beriku: a. Model yang sesuai unuk peramalan debi air sungai Branas pada sasiun pengamaan Kediri adalah: ARMA(,)(0,) aau: Z" = μ + φ Z" + φ Z" + a θ a Θ a θ Θ a 3 Z" = μ + ARZ" + ARZ" + a MAa SMAa MASMAa 3 AR = 0,7956, AR = 0,00, MA = 0,00, SMA = 0,00, Cm = 0,450847, Z " = ln Z b. Raa-raa debi air sungai pada bulan Mei ahun 00 sampai dengan Desember ahun 00 adalah 43,8 m 3 /deik dan sandar deviasinya adalah 5,5 m 3 /deik. Pada peneliian ini menggunakan daa raa-raa bulanan. Maka disarankan pada peneliian selanjunya menggunakan daa yang lebih banyak seperi raa-raa harian. Selain iu, disarankan pula menggunakan goal programming unuk mengesimasi parameer model selain ARMA, seperi ARIMA, ARFIMA, maupun model yang lainnya. Dafar Pusaka Daniel, W. W Saisika Non Paramerik Terapan. Jakara: Penerbi PT. Gramedia. Makridakis, W. M. G Meode dan Aplikasi Peramalan. Edisi kedua. Bina Rupa Aksara. Jakara. Mohammadi, K., Eslami H.R., dan Kahwia R. May 006. Parameer esimaion of an ARMA model for rifer flow forecasing using goal programming. Journal of Hydrology 33, Mulyono, S Operaion Research. Jakara: Fakulas Ekonomi Universias Indonesia. Perum Jasa Tira I. 00. Profil Perusahaan Perum Jasa Tira I. Malang. hp:// (diakses anggal 5 Juli 00) Salamah, M., Suharono., dan Wulandari S Analisis Time Series. Surabaya: Jurusan Saisika ITS. Suhari, T Pengelolaan sungai, danau, dan waduk unuk konservasi sumber daya air. hp:// (diakses anggal 4 Juli 00) Wei, W.W.S Time Series Analysis: Univariae and Mulivariae Mehods. Unied Sae of America: Addison-Wesley Publishing Company. 0

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA Oleh : Liviani Nursia 307030040 Dosen Pembimbing: Dr. Brodjol Suijo S.U, MSi Laar Belakang

Lebih terperinci

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Nama : Zahroh Atiqoh NRP : 1205 100 021 Dosen Pembimbing : 1. Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes 2. Drs. Sulistiyo,

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Peramalan Jumlah Pengunjung Domesik dan Mancanegara di Maharani oo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Vivi Kusuma Sulisyawai (3030085) Dosen Pembimbing Dr. Irhamah, S.Si.,M.Si Laar Belakang Rumusan

Lebih terperinci

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP :

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP : Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Nama : Nesia Brilliana I.P NRP : 20800023 Jurusan : Maemaika Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes Pemberian pupuk

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Joko Ariyadi (308 030 060) Pembimbing : Drs. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si Laar Belakang 2 Laar

Lebih terperinci

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih. 1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Oleh : Dwi Hapsari K (1306 100 015) Dosen Pembimbing : Dra. Karika Firiasari, M.Si 1 Pendahuluan Laar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN KOMBINASI TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN DARAH DI SURABAYA (STUDI KASUS:

ANALISIS PERAMALAN KOMBINASI TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN DARAH DI SURABAYA (STUDI KASUS: ANALISIS PERAMALAN KOMBINASI TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN DARAH DI SURABAYA (STUDI KASUS: UDD PMI KOTA SURABAYA) Oleh: Winda Eka Febriana (0500) Pembimbing: Ir. Dwiamono Agus W., MIKom . LATAR BELAKANG DARAH

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER Muflih Rori Pura Harahap 30 00 052 Pembimbing : Dr. Drs. Agus Suharsono, M.S. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Jumlah Permintaan Kerudung di Industri Kecil Kerudung Arin di Surabaya dengan Metode Variasi Kalender

Analisis Peramalan Jumlah Permintaan Kerudung di Industri Kecil Kerudung Arin di Surabaya dengan Metode Variasi Kalender Analisis Peramalan Jumlah Perminaan Kerudung di Indusri Kecil Kerudung Arin di Surabaya dengan Meode Variasi Kalender Disusun oleh : Sely Enggar Rusiano 307 030 030 Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, M.Si

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. untuk Analisis Peramalan Data Ekspor Non Migas Indonesia Di Sektor Pertanian, Sektor Perindustrian dan Sektor

TUGAS AKHIR. untuk Analisis Peramalan Data Ekspor Non Migas Indonesia Di Sektor Pertanian, Sektor Perindustrian dan Sektor TUGAS AKHIR Pendekaan Meode ARIMA Box Jenkins unuk Analisis Peramalan Daa Ekspor Non Migas Indonesia Di Sekor Peranian, Sekor Perindusrian dan Sekor Nurul Laifa Perambangan 307 030 70 Dosen pembimbing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 XV-1 ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Muhammad Sjahid Akbar, Jerry Dwi Trijoyo

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Api Penaaran Tujuan Surabaya-Malang Oleh. Andria Prima Diago 08.00.0 Dosen Pembimbing. r. Dwiamono Agus, M.komp Andria Prima Diago 08.00.0 nsiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014 JEKT Model ARIMAX Dan Deeksi GARCH Unuk Peramalan Inflasi Koa Denpasar Tahun 2014 Rukini *) Badan Pusa Saisik Provinsi Bali ABSTRAK pemerinah dalam mengambil kebijakan unuk menjaga sabilias moneer di masa

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA Maskur Efendi ), Widandi Soeopo 2), Piojo Tri Juwono 2) ) Mahasiswa Magiser

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 6, No. 3 (27), hal 83 2. MODEL SPACE-TIME DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Ella Kurniawai, Naomi Nessyana

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SARIRAZTY DWIJANTARI NRP 1314 030 010 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA Leopoldus Ricky Sasongko, Lydia Ninuk Rahayu, dan Alberh Roy Koa 3,,3 Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias

Lebih terperinci

PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Affanda Abdul Hakim Aminullah NRP 1314 030 048 Dosen Pembimbing : Dr. Brodjol Suijo S.U., M.Si Deparemen

Lebih terperinci

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function)

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function) DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Sudi Aplikasi Model Inervensi dengan Sep Funcion) S-3 Kismianini dan Dhoriva Urwaul Wusqa Jurusan Pendidikan Maemaika

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Puri Handayani NRP 1314 030 112 Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si. Deparemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Meode Inervensi dan Regresi Spline Rina Andriani, Dr. Suharono, M.Sc 2 Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS, 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

metodologi penelitian

metodologi penelitian pendahuluan injauan pusaka meodologi peneliian hasil dan pembahasan kesimpulan Pusaka Meodologi Peningkaan Energi lisrik Kebuuhan energi lisrik Pengembangan sisem energi lisrik Peramalan beban lisrik Slide

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMAH MOBIL PRIBADI YANG BERADA DI KOTA SURABAYA

PERAMALAN JUMAH MOBIL PRIBADI YANG BERADA DI KOTA SURABAYA TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN JUMAH MOBIL PRIBADI YANG BERADA DI KOTA SURABAYA RIZKI FEBRIASTO NRP 1314 030 102 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN STATISTIKA BISNIS Fakulas Vokasi

Lebih terperinci

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA Fadil Rahman Hakim, Dr. Ir. Achmad Mauludiyano, MT. Program Sudi Telekomunikasi Mulimedia Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknologi Indusri

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina

Lebih terperinci

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting. METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE

Lebih terperinci

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu 1 Penenuan Pelebaran Window Time Opimal Pada Daa Dere Waku (1) Nursya`bani Hendro Prabowo dan (2) Raden Mohamad Aok Deparemen Saisika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Insiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016) Prosiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-602-622-20-9 hal 935-950 November 206 hp://jurnal.fkip.uns.ac.id PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS

MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS 1. Pendahuluan MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh : Febriana Dwi P. (1306 100 011) Dosen Pembimbing I : Dr. Irhamah, S.Si,

Lebih terperinci

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR S - 27 Rukini, Suharono2 2,2 Jurusan Saisika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan) Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Program Sudi MMT-ITS, Surabaya 1 Agusus 2009 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Sudi Kasus: PT

Lebih terperinci

MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Negeri Yogyakara unuk memenuhi

Lebih terperinci

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) ARIMA (Auoregressive Inegraed Moving Average) I. Prinsip Dasar dan Tujuan Analisis. Prinsip Dasar ARIMA sering juga disebu meode runun waku Box-Jenkins. ARIMA sanga baik keepaannya unuk peramalan jangka

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG ISSN: 9-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 6-60 Online di: hp://eournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Mohammad Fariq NRP 1314 030 015 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Renaningsih,

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN KORAN HARIAN BERLANGGANAN DI PT. JAWA POS DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN KORAN HARIAN BERLANGGANAN DI PT. JAWA POS DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN KORAN HARIAN BERLANGGANAN DI PT. JAWA POS DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TRI EMIRA RISMAYANTI NRP 1314 030 070 Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Suijo

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KEBERANGKATAN PENUMPANG PELAYARAN DALAM NEGERI DARI PELABUHAN TANJUNG PERAK MENGGUNAKAN ARIMA-BOX JENKINS

PERAMALAN JUMLAH KEBERANGKATAN PENUMPANG PELAYARAN DALAM NEGERI DARI PELABUHAN TANJUNG PERAK MENGGUNAKAN ARIMA-BOX JENKINS TUGAS AKHIR SS 4556 PERAMALAN JUMLAH KEBERANGKATAN PENUMPANG PELAYARAN DALAM NEGERI DARI PELABUHAN TANJUNG PERAK MENGGUNAKAN ARIMA-BOX JENKINS Nina Fannani NRP 34 030 02 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo,

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si.

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si. TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI IMPOR NON MIGAS DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS BOBBY AKBAR NRP 1314 030 002 Dosen Pembimbing Dr Brodjol Suijo Suprih Ulama, MSi DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network D-378 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) 2337-3520 (23-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Plaform MK di PT X Menggunakan Meode ARIMA, Neural Nework, dan Hibrida ARIMA-Neural

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk) Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance. 7 999 sampai bulan Sepember 8. Daa ini diperoleh dari yahoo!finance. Meode Langkah-langkah pemodelan nilai harian IHSG secara garis besar dapa diliha pada Lampiran dengan penjelasan sebagai beriku:. Melakukan

Lebih terperinci

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Vol.. No., 03 PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Ari Pani Desvina, Sari Marlinda, Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

(T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES

(T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES PROSIDING ISSN : 087-590. Seminar Nasional Saisika November 0 Vol, November 0 (T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES Yahya Ubaid ), Budi Nurani R. ), Mulyana K. 3) )Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 4, No., () 2337-3 (2-928X Prin) D-67 Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Fakor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekaan ime Series Klasik dan ANFIS Clara Agusin Sephani, Agus

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

PEMODELAN ARIMA UNTUK KANAL HF LINK MALANG - SURABAYA

PEMODELAN ARIMA UNTUK KANAL HF LINK MALANG - SURABAYA PEMODELAN ARIMA UNTUK KANAL HF LINK MALANG - SURABAYA Lissa Rosdiana Noer, Achmad Mauludiyano. Program Sudi Telekomunikasi Mulimedia Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknologi Indusri Insiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME

Lebih terperinci

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan Jurnal Sains Maemaika dan Saisika, Vol. 4, No., Januari 8 ISSN 46-454 prin/issn 65-8663 online Penerapan Model ARCH/GARCH unuk Peramalan Nilai Tukar Peani Ari Pani Desvina, Inggrid Ocaviani Meijer, Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY Hermansah Program Sudi Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN WAVELET

PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN WAVELET PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN WAVELET Garini Widosari 1 T-7 1 Polieknik Negeri Samarinda 1 garini_72@yahoo.com Absrak Peramalan adalah salah sau unsur yang sanga pening dalam pengambilan kepuusan. Peranan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA DENGAN METODE WINTER S EXPONENTIAL SMOOTHING DAN SEASONAL ARIMA SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1 FORECASTING & ARIMA Dwi Marani /26/200 Saisik unuk Bisnis 9 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suau dere berkala merupakan suau himpunan observasi dimana variabel yang digunakan diukur dalam uruan periode waku,

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 9 PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Y.P.Y. Asmara,

Lebih terperinci

Model Dinamis: Autoregressive Dan Distribusi Lag (Studi Kasus : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB))

Model Dinamis: Autoregressive Dan Distribusi Lag (Studi Kasus : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)) Model Dinamis: Auoregressive Dan Disribusi Lag (Sudi Kasus : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Terhadap Produk Domesik Regional Bruo (PDRB)) Dynamic Model : Auoregressive and Disribuion Lag (Case Sudy: Effecs

Lebih terperinci