Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model"

Transkripsi

1 Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan FMIPA Universias Mulawarman,3 Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman adisianovi@gmail.com, swahyuningsih@gmail.com, riogoeanoro@yahoo.com 3 Absrac Transfer funcion model combines some characerisics of he muliple regression analysis wih he characerisics of ime series (Auoregressive Inegraed Moving Average). Muliple inpu ransfer funcion model is a ransfer funcion model ha has wo or more inpu variables ime series. This model can be used o ge forecasing resuls simulaneously. This research explains he procedure for esablishing muliple inpu ransfer funcion model and is applicaion o forecas inflaion in Eas Kalimanan. Wih he inpu variables, inflaions in Samarinda, Balikapan, and Tarakan. Daa were used from June 009 o December 04. Here is he obained muliple inpu ransfer funcion model Y 0,4808 0,3884 0,37 3 0, 6480a a. Based on he muliple inpu ransfer funcion model, he obained resuls of inflaion in Eas Kalimanan forecasing for he nex one year showed a fairly consan number, range from 7,8% o 7,53%. Keywords:, inflaion, muliple inpu, ransfer funcion Pendahuluan Peramalan merupakan suau eknik unuk memperkirakan suau nilai pada masa yang akan daang dengan memperhaikan daa masa lalu maupun daa saa ini. Meode peramalan dapa dibagi dalam dua kaegori uama, yaiu meode kualiaif dan meode kuaniaif. Dimana meode kualiaif lebih banyak menunu analisis yang didasarkan pada pemikiran inuiif, pemikiran logis dan informasi aau pengeahuan yang elah diperoleh penelii sebelumnya. Peramalan seperi ini biasanya digunakan unuk ramalan angka pendek. Sedangkan unuk kuaniaif dibuuhkan informasi masa lalu yang dikuaniaifkan dalam benuk daa numerik. Meode peramalan secara kuaniaif mendasarkan ramalannya pada meode saisika dan maemaika. Terdapa dua enis model peramalan kuaniaif yaiu, model dere waku (ime series) dan model regresi (Aswi & Sukarna, 006). Analisis daa dere waku pada dasarnya digunakan unuk melakukan analisis daa yang memperimbangkan pengaruh waku. Analisis daa dere waku idak hanya dapa dilakukan unuk sau variabel (univaria) eapi uga dapa unuk banyak variabel (mulivaria). Salah sau model peramalan kuaniaif yang dapa digunakan dalam peramalan dere waku mulivaria adalah model fungsi ransfer (Makridakis dkk, 999). Model fungsi ransfer menggabungkan beberapa karakerisik analisis regresi berganda dengan karakerisik dere waku. Model fungsi ransfer merupakan salah sau model ime series yaiu gabungan pendekaan regresi dan ime series () unuk errornya. Dalam fungsi ransfer, erdapa dere waku oupu yang disebu Y, yang diperkirakan akan dipengaruhi oleh sau aau lebih dere waku inpu yang disebu, dan inpu-inpu lain yang akan digabungkan dalam sau kelompok yang disebu gangguan (noise), n. Dengan kaa lain, dere inpu memberikan pengaruhnya kepada dere oupu Y melalui fungsi ransfer, yang mendisribusikan dampak melalui beberapa periode waku yang akan daang. Tuuan pemodelan fungsi ransfer adalah unuk meneapkan model yang sederhana, yang menghubungkan Y dengan dan n. Dapa disimpulkan bahwa uuan uama pemodelan enis ini adalah unuk meneapkan peranan indikaor penenu (leading indicaor) aau dere inpu dalam rangka meneapkan variabel yang dibicarakan (dere oupu) (Makridakis dkk, 999). Dalam kehidupan ini banyak hal yang dapa diramalkan guna membua sebuah perencanaan, idak hanya sebaas iu saa ini peramalan uga digunakan unuk menadi salah sau fakor perimbangan dalam membua suau kepuusan aau kebiakan dimasa yang akan daang. Salah saunya adalah peramalan inflasi. Inflasi adalah proses kenaikan harga umum barang secara erus-menerus selama sau periode erenu. Inflasi menadi sanga pening khususnya unuk diramalakan karena memberikan sebuah efek yang besar erhadap perekonomian suau daerah, sehingga dapa membua aau merancang kebiakan-kebiakan. Selain iu, inflasi merupakan perumbuhan dari Indeks Harga Konsumen (IHK), dan dalam penenuan IHK didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH). Dari cakupan koa SBH ahun Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman 7

2 007 dapa diliha bahwa di Kalimanan Timur hanya ada iga koa yang ermasuk dalam koakoa SBH, yaiu koa Samarinda, Balikpapan dan Tarakan sehingga hanya keiga koa ersebu yang dapa mewakili unuk dilakukan agregasi menadi IHK dan inflasi Kalimanan Timur (Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kalimanan Timur, 03). Jadi, dapa disimpulkan bahwa inflasi koa Samarinda, Balikpapan dan Tarakan menyumbang aau mempengaruhi inflasi yang eradi di Kalimanan Timur. Dirasa epa ika peramalan inflasi menggunakan model fungsi ransfer muli inpu dengan inflasi koa Samarinda, Balikpapan dan Tarakan sebagai variabel inpu dan inflasi Kalimanan Timur sebagai variabel oupu, dimana Inflasi yang digunakan adalah inflasi years on years (yoy). Adapun uuan yang ingin dicapai dalam peneliian ini adalah mengeahui model fungsi ransfer muli inpu unuk peramalan daa inflasi Kalimanan Timur dan mengeahui hasil ramalan dari inflasi Kalimanan Timur. Peramalan Peramalan merupakan suau eknik unuk memperkirakan suau nilai pada masa yang akan daang dengan memperhaikan daa masa lalu maupun daa saa ini. Meode peramalan dapa dibagi dalam dua kaegori uama, yaiu meode kualiaif dan meode kuaniaif. Meode kualiaif lebih banyak menunu analisis yang didasarkan pada pemikiran inuiif, pemikiran logis dan informasi aau pengeahuan yang elah diperoleh penelii sebelumnya. Peramalan seperi ini biasanya digunakan unuk ramalan angka pendek, aau ika pengambilan kepuusan lebih mempercayai inuisinya daripada rumus maemaik. Sau ciri meode ini adalah fakor yang mempengaruhi ramalan dan cara menilainya sanga bersifa pribadi dan suli diirukan orang lain. Sedangkan pada meode kuaniaif dibuuhkan informasi masa lalu yang dikuaniaifkan dalam benuk daa numerik. Meode peramalan secara kuaniaif mendasarkan ramalannya pada meode saisika dan maemaika. Terdapa dua enis model peramalan kuaniaif yaiu, model runun waku (ime series) dan model regresi (regression) aau kausal (Aswi dan Sukarna, 006). Model regresi aau kausal mengasumsikan bahwa fakor yang diramalkan menunukkan suau hubungan sebab-akiba dengan sau aau lebih variabel bebas. Sedangkan model dere waku, penduga masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suau variabel dan/aau kesalahan yang lalu. Tuuan peramalan runun waku seperi iu adalah menemukan pola dalam dere daa hisoris mengeksrapolasikan pola ersebu ke masa depan(makridakis dkk, 999). Meode Box-Jenkins Meode Box-Jenkins merupakan salah sau eknik peramalan model runun waku yang hanya berdasarkan perilaku daa variabel yang diamai. Model Box-Jenkins ini secara eknis dikenal sebagai model (p,d,q). Alasan uama penggunaan meode Box-Jenkins karena gerakan variabel-variabel ekonomi yang dielii seperi pergerakan nilai ukar, saham, inflasi, sering kali suli dielaskan oleh eori-eori ekonomi. Meode Box-Jenkins sebagai eknik peramalan berbeda dengan kebanyakan model peramalan yang ada. Di dalam model ini idak ada asumsi khusus enang daa dan hisoris dari runun waku, eapi menggunakan meode ieraif unuk menenukan model yang erbaik. Model Box-Jenkins ini erdiri dari beberapa model yaiu: AR (p), MA (q), ARMA (p,q), dan (p,d,q) (Widarono, 007). Model Fungsi Transfer Muli Inpu Model fungsi ransfer merupakan salah sau model ime series yaiu gabungan pendekaan regresi dan ime series () unuk errornya. Dalam fungsi ransfer, erdapa dere berkala oupu yang disebu Y, yang diperkirakan akan dipengaruhi oleh sau aau lebih dere berkala inpu yang disebu, dan inpu-inpu lain yang akan digabungkan dalam sau kelompok yang disebu gangguan (noise), n. Dengan kaa lain, dere inpu memberikan pengaruhnya kepada dere oupu Y melalui fungsi ransfer, yang mendisribusikan dampak melalui beberapa periode waku yang akan daang. Tuuan pemodelan fungsi ransfer adalah unuk meneapkan model yang sederhana, yang menghubungkan Y dengan dan n. Sehingga dapa disimpulkan bahwa uuan uama pemodelan enis ini adalah unuk meneapkan peranan indikaor penenu (leading indicaor) aau dere inpu dalam rangka meneapkan variabel yang dibicarakan (dere oupu) (Makridakis dkk, 999). Secara umum, suau dere oupu mungkin bisa dipengaruhi oleh beberapa dere inpu, sehingga model kausal yang diperoleh adalah: Y k v n k b B ( ) Y B a, ( B) dimana, ( B) B B... s 0 B B B B qb p ( B) B B... pb a = nilai gangguan acak r, s, p, q, dan b konsana B s B r r q 8 Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman

3 dan v dere inpu b k B ke- dan adalah fungsi ransfer a diasumsikan saling bebas unuk seiap dere inpu x,,,..., k dan dere inpu idak berkorelasi unuk i i dan. Bobo ( ) respon fungsi ransfer B B unuk masingmasing variabel inpu didefinisikan pada model fungsi ransfer single inpu. Sebagai conoh, kia membua fungsi ransfer v (B) erkai Y dan secara erpisah, sau per sau. Model gangguan kemudian diidenifikasi melalui runun gangguan yang dihasilkan (Wei, 990). Pemilihan Model Terbaik a. Akaike s Informaion Crierion (AIC) AIC adalah suau krieria pemilihan model erbaik yang diperkenalkan oleh Akaike pada ahun 973 dengan memperimbangkan banyaknya parameer dalam model. AIC nln( SSE/ n) f n nln( ) b. Schwarz Bayesian Crierion (SBC) SBC adalah krieria pemilihan model erbaik yang berdasarkan pada nilai yang erkecil. SBC nln( SSE/ n) f ln( n) nln( ) c. Mean Squre Error (MSE) MSE adalah suau krieria pemilihan model erbaik berdasarkan pada nilai sisa peramalannya. n MSE aˆ n Semakin kecil nilai AIC, SBC, dan MSE berari nilai aksiran semakin mendekai nilai sebenarnya, aau model yang dipilih merupakan model erbaik (Aswi dan Sukarna, 006). Inflasi Menuru Nopirin (994), inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum baranbarang secara erus-menerus. Ini idak berari bahwa harga-harga berbagai macam barang naik dengan persenase yang sama. Mungkin dapa eradi kenaikan ersebu idaklah bersamaan. Namun, ininya adalah erdapa kenaikan harga umum barang secara erus-menerus selama sau periode erenu. Kenaikan yang eradi hanya sekali saa (meskipun dengan perenase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi. Kenaikan harga ini diukur dengan mengunakan indeks harga. Beberapa indeks b harga yang sering digunakan unuk mengukur inflasi anara lain:. Indeks Harga Konsumen (IHK) / Consumer Price Index (CPI). Indeks Harga Perdagangan Besar (wholesale price index) 3. GNP deflaor Di Indonesia perubahan harga aau inflasi dihiung berdasarkan perubahan IHK. Penenuan umlah, enis dan kualias dalam pake komodii barang dan asa sera bobo imbangannya dalam IHK didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH). SBH ini dimaksudkan unuk mendapakan pola konsumsi masyaraka yang selanunya daa ini digunakan sebagai bahan penyusunan diagram Timbang IHK. Dari cakupan koa SBH di Indonesia dapa diliha bahwa di Kalimanan Timur hanya ada iga koa yang masuk dalam koa-koa SBH, yaiu Samarinda, Balikpapan, dan Tarakan sehingga hanya keiga koa ersebu yang dapa mewakili unuk dilakukan agregasi menadi IHK dan inflasi Kalimanan Timur. Meode perhiungan inflasi yang digunakan adalah meode poin o poin, yaiu dengan membandingkan IHK dari periode sebelumnya. Lau inflasi bulanan dihiung dengan meode monh o monh (mom) yaiu dengan membandingkan IHK bulan beralan dengan IHK bulan sebelumnya. Unuk inflasi seahun dihiung dengan meode year on year (yoy) yaiu dengan menghiung IHK bulan Desember ahun beralan dengan membandingkan IHK bulan Desember ahun sebelumnya. Adapun rumus umum perhiungan inflasi adalah sebagai beriku. IHKperiode( n) IHKperiode( n ) Inflasi IHKperiode( n ) dimana n adalah bulan aau ahun erenu (Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kalimanan Timur, 03). Meode Analisis Adapun ahapan-ahapan dalam pemodelan fungsi ransfer muli inpu adalah sebagai beriku :. Tahap Idenifikasi Model a. Melakukan idenifikasi dere inpu,, dan 3 b. Melakukan Penenuan Model semenara unuk dere inpu,, dan 3 c. Melakukan esimasi parameer d. Melakukan pemeriksaan diagnosik dibagi dalam ahap, yaiu ui signifikasi parameer dan ui kesesuaian model. Ui Kesesuaian model erdiri aas penguian, yaiu penguian residual whie noise dan penguian kenormalan residual. Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman 9

4 Penguian residual whie noise menggunakan ui Lung Box, sedangkan penguian kenormalan residual menggunakan ui Kolmogorov Smirnov. e. Memilih model erbaik unuk dere inpu,, dan 3 f. Melakukan pemuihan dere inpu,, dan 3 g. Melakukan pemuihan dere oupu Y h. Melakukan pemeriksaan plo ACF dere inpu dan oupu yang elah dipuihkan ( dan ) dengan banuan sofware MINITAB 4 dan melakukan perhiungan korelasi silang. i. Meneapkan (r,s,b) unuk model fungsi ransfer single inpu,, dan 3 berdasarkan iga prinsip peunuk penenuan nilai (r,s,b).. Meneapkan model unuk dere noise,, dan 3. k. Melakukan penaksiran parameer masing-masing model fungsi ransfer inpu unggal menggunakan meode condiional leas square. l. Melakukan pemeriksaan diagnosik dalam ahap, yaiu pemeriksaan korelasi silang (cross correlaion check) dan pemeriksaan auokorelasi (auocorrelaion check). m. Meneapkan model fungsi ransfer muli inpu berdasarkan fungsi ransfer single inpu. n. Menenukan model gangguan (noise series) unuk fungsi ransfer muli inpu berdasarkan plo ACF dan PACF dere noise.. Tahapan Penaksiran Parameer Pada ahapan ini, dilakukan penaksiran parameer fungsi ransfer muli inpu dengan menggunakan meode condiional leas square. 3. Tahapan Pemeriksaan Diagnosik Model dibagi dalam ahap, yaiu pemeriksaan korelasi silang (cross correlaion check) dan pemeriksaan auokorelasi (auocorrelaion check). 4. Tahapan Peramalan menggunakan model fungsi ransfer muli inpu. Hasil dan Pembahasan a. Deskripsi Variabel Inpu dan Oupu Pada bagian ini akan dibahas mengenai deskripsi variabel-variabel yang digunakan sebagai variabel inpu dan variabel oupu. Adapun inflasi (yoy) Kalimanan Timur (Y) adalah variabel oupu, dan inflasi (yoy) koa Samarinda ( ), Balikpapan ( ), dan Tarakan ( 3 ) yang merupakan variabel inpu. Tabel. Saisika Deskripif Sandar Variabel Mean Min Deviasi Max Y 6,5800,750 3,300 0,400 6,600,50,6800 0,8500 6,4750,600,3500 9, ,000,7540 4,800,9400 b. Idenifikasi Model Dere Inpu Beriku merupakan ime series plo dari keiga variabel inpu, yang selanunya akan dienukan model dan model fungsi ransfer masing-masing variabel inpu. Gambar. Time Series Plo Daa Inflasi Koa Samarinda ( ) Gambar. Time Series Plo Daa Inflasi Koa Balikpapan ( ) Gambar 3. Time series plo daa inflasi koa Tarakan ( 3 ) Berdasarkan keempa gambar diaas dikeahui bahwa daa masih belum sasioner dalam raa-raa, maka dilakukan differencing 30 Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman

5 sebanyak dua kali (d=) unuk variabel dan sera differencing sau kali (d=) unuk variabel. Beriku merupakan hasil penaksiran parameer dan ui signifikansi parameer model erbaik dari masing-masing variabel inpu yang memenuhi ui diagnosik (kenormalan residual dan ui whie noise) sera yang memiliki nilai AIC dan SBC erkecil. Tabel. Penaksiran dan Penguian Signifikansi Parameer Var Model Parameer p-value Kesimpulan = 0,9738 (0,,) 0,0000 Signifikan = -,696 0,0000 Signifikan (,,) = -0,433 0,000 Signifikan = -0,9485 0,0000 Signifikan 3 (,,) = 0,700 0,0000 Signifikan = 0,584 0,0040 Signifikan = 0,485 0,000 Signifikan Gambar 4. Plo ACF c. Idenifikasi Model Dere Inpu dan Oupu Seluruh parameer elah signifikan berbeda dengan nol dan memenuhi pemeriksaan diagnosik yaiu kenormalan residual dan penguian whie noise. Maka, selanunya melakukan pemuihan dere inpu dan oupu ( dan ). Sehingga diperoleh hasil pemuihan dere inpu,, dan 3 diperoleh hasil model sebagai beriku: 0, 9738,696( 3 ) 0,433( 3 4) 0, ,700( 3 3 ) 0, ,485 3 dan diperoleh pula hasil pemuihan dere oupu (Y) sebagai beriku: Y Y Y 0, 9738, Y Y Y,696( Y Y Y 3) 0,433( Y Y 3 Y 4) 0, 9485, 3 Y Y,700( Y Y ) 0, , d. Pemeriksaan Plo ACF unuk Dere Inpu dan Oupu yang elah Dipuihkan ( dan ) Beriku adalah hasil auokorelasi dere inpu yang elah dipuihkan. Gambar 5 Plo ACF Gambar 6. Plo ACF 3 Pada plo ACF dere inpu di aas memperlihakan auokorelasi pada inpu yang elah dipuihkan idak ada yang cu off aau erpoong pada lag berapapun, sehingga idak membenuk sebuah model. Oleh karena iu, dere inpu yang elah dipuihkan pada dasarnya memang idak erdapa auokorelasi yang signifikan aau cu off sehingga model pada dere inpu dapa dierima. Gambar 7. Plo ACF Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman 3

6 Berdasarkan Tabel 3 dikeahui nilai keiga bobo respon impuls dimana dengan memperimbangkan nilai ersebu selanunya akan digunakan dalam penenuan nilai (r,s,b). Gambar 8. Plo ACF Gambar 9. Plo ACF 3 Pada Gambar 7 ACF cu off pada lag, Gambar 8 ACF cu off pada lag, dan pada Gambar 9 ACF cu off pada lag, sehingga Plo ACF oupu membenuk sebuah model. Oleh karena iu, dere oupu yang elah dipuihkan pada dasarnya memang seharusnya erdapa auokorelasi yang signifikan aau cu off sehingga model pada dere oupu dapa dierima. e. Perhiungan Korelasi Silang (Cross Correlaion) dan Penaksiran Langsung Bobo Respon Impuls Beriku merupakan abel hasil perhiungan bobo respon impuls dengan menggunakan 5 lag. Tabel 3. Nilai Korelasi Silang dan Bobo Respon Impuls K 3 r(k) vk r(k) vk r(k) v3k 0 0,936 0,785 0,896 0,7795 0,486 0,439 0,380 0,85-0,0936-0,0879 0,064 0,095 0,465 0,40-0,874-0,70 0,075 0, ,0959 0,0746-0,73-0,609 0,60 0, ,050 0,07 0,03 0,90 0,06 0, ,074 0,0563 0,07 0,0669 0,08 0, ,57 0,3-0,0047-0,0044 0,403 0,06 7-0,047-0,0367-0,043-0,0388-0,0076-0, ,093 0,08-0,0677-0,0636-0,0-0, ,085-0,044-0,339-0,58-0,065-0,08 0-0,04-0,080 0,67 0,57 0,034 0,05 0,0870 0,0677 0,698 0,535-0,043-0,0369-0,04-0,75-0,805-0,636-0,09-0, ,356-0,834-0,44-0,05-0,065-0, ,0583 0,0454 0,78 0,64-0,0095-0, ,0550-0,048 0,0650 0,06-0,0868-0,0746 f. Peneapan (r,s,b) unuk Model Fungsi Transfer Berdasarkan keenuan peneapan nilai (r,s,b), diperoleh nilai (r,s,b) unuk dere inpu dengan dere oupu Y adalah (0,0,0) dan dere inpu 3 dengan dere oupu Y adalah (0,0,0). Seelah didapa (b) nilai (r,s,b) masing-masing inpu unggal, yaiu (0,0,0), (0,0,0), dan (0,0,0), maka model fungsi ransfer inpu unggal yang erbenuk unuk variabel yaiu menadi sebagai beriku: Y 0 n unuk variabel yaiu, Y 0 n sedangkan, unuk variabel 3 yaiu, Y3 0 3 n3 g. Peneapan (p n,q n ) unuk model (p n,0,q n ) dari Dere Gangguan (Noise) Dengan menggunakan meode Box-Jenkins diperoleh model erbaik unuk masingmasing dere noise, yaiu idak diperolehnya model dari dere noise dan, sera model (,0,0) unuk dere noise 3. sehingga diperoleh model fungsi ransfer inpu unggal variabel,, dan 3 adalah sebagai beriku: a Y 0 Y 0 a a3 Y3 0 3 B Seelah diperoleh masing-masing model fungsi ransfer inpu unggal, maka ahapan selanunya adalah melakukan penaksiran parameer dan penguian diagnosik unuk masing-masing model fungsi ransfer inpu unggal yang erbenuk. Tabel 4. Penaksiran dan Penguian Signifikansi Parameer Masing-Masing Model Fungsi Transfer Inpu Tunggal Var Parameer hi p-value Kesimpulan 0 =,053 87,48 <0,000 Signifikan 0 =,050 83,85 <0,000 Signifikan 3 = 0,978 Signifikan 3,07 <0,000 0 = 0,505 8,59 <0,000 Signifikan Dan dari hasil ersebu dapa dibua model fungsi ransfer volume ampung dengan variabel 3 Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman

7 inpu inflasi koa Samarinda ( ), sebagai beriku: Y, 053 a unuk model fungsi ransfer volume ampung dengan variabel inpu inflasi koa Balikpapan ( ), yaiu: Y, 050 a dan model fungsi ransfer volume ampung dengan variabel inpu inflasi koa Tarakan ( 3 ), yaiu: a3 Y3 0, ,978 B h. Tahap Pemeriksaan Diagnosik Masingmasing Model Fungsi Transfer Inpu Tunggal. Pemeriksaan korelasi silang (cross correlaion check) Var 3 Tabel 5. Hasil Oupu Korelasi Silang Pada Masing-masing Model Fungsi Transfer Inpu Tunggal Dengan ui hipoesis yang digunakan adalah H 0 : Korelasi anara dere noise dan dere inpu idak signifikan H : Korelasi anara dere noise dan dere inpu signifikan Dapa disimpulkan bahwa korelasi anara dere noise dan dere inpu idak signifikan aau dapa disimpulkan dere noise dan dere inpu saling independen.. Pemeriksaan auokorelasi (auocorrelaion check) Dengan ui hipoesis yang digunakan adalah H 0 : Auokorelasi residual dari model noise idak signifikan H : Auokorelasi residual dari model noise signifikan Dapa disimpulkan bahwa suokorelasi residual dari model noise idak signifikan aau aau idak erdapa korelasi anar lag. Var 3 Tabel 6. Hasil Oupu Auokorelasi Pada Masing-masing Model Fungsi Transfer Inpu Tunggal Lag Chi- Kepuusan p-value Square 5,900 0,8600 diolak 5,4800 0,8977 diolak 7 7,400 0,90 diolak 3 5,9700 0,935 diolak 5,9300 0,8584 diolak 4,5300 0,958 diolak 7 7,000 0,9808 diolak 3 4,5600 0,9096 diolak 5 6,00 0,867 diolak 8,8000 0,6399 diolak 7,6600 0,80 diolak 3 8,6700 0,700 diolak Lag Chi- Kepuusan p-value Square 6,700 0,6397 diolak 4,6400 0,8099 diolak 8 8,8700 0,70 diolak 4 5,800 0,7438 diolak 6 3,00 0,684 diolak 7,9800 0,838 diolak 8 4,4300 0,6499 diolak 4 9,6300 0,734 diolak 6 3,500 0,65 diolak,4700 0,4046 diolak 8 8,400 0,3736 diolak 4 0,900 0,5866 diolak i. Pemodelan Fungsi Transfer Muli Inpu Secara Serenak Dalam pemodelan ini, seluruh variabel inpu yang elah diidenifikasi, yaiu inflasi koa Samarinda ( ), inflasi koa Balikpapan ( ), dan inflasi koa Tarakan ( 3 ) dimasukkan ke dalam sisem fungsi ransfer secara serenak. Dimana model fungsi ransfer muli inpu yang elah erbenuk yaiu (0,0,0), (0,0,0), dan (0,0,0), aau secara maemais dapa diulis: Y n Pemodelan Dere Noise Seelah model fungsi ransfer muli inpu semenara erbenuk, yang erdiri dari model single inpu (0,0,0), (0,0,0), dan (0,0,0), maka dilakukan pemodelan erhadap dere noisenya. Pemodelan dere noise dapa dilakukan dengan meliha plo ACF dan PACF unuk residual. Berdasarkan plo ACF dan PACF dikeahui bahwa model semenara yang diperoleh yaiu (,0,), (,0,), (,0,0), (0,0,), dan (0,0,), namun yang memenuhi ui signifikansi parameer hanya (,0,0) dan (0,0,). Jadi, dipuuskan (,0,0) dan (0,0,) digunakan sebagai model noise. Sehingga diperoleh model fungsi ransfer muli inpu yaiu, a Y B dan Y B) a ( Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman 33

8 Gambar 0. Plo ACF residual model fungsi ransfer muli inpu Gambar. Plo PACF residual model fungsi ransfer muli inpu k. Penguian Signifikansi dan Penaksiran Parameer Model Fungsi Transfer Muli Inpu Seelah diperoleh model fungsi ransfer muli inpu, ahapan selanunya adalah menaksir parameer dan penguian signifikansi parameer. Beriku hasil penaksiran dan penguian signifikansi parameer: Tabel 7. Hasil Oupu Penguian Signifikansi dan Penaksiran Parameer Model Fungsi Transfer Muli Inpu Model Dere Noise (,0,0) (0,0,) Parameer p-value Var Kepuusan = 0,697 <0,000 Y H 0 diolak 0 = 0,4779 <0,000 H 0 diolak 0 = 0,3888 <0,000 H 0 diolak 0 = 0,334 <0,000 3 H 0 diolak = -0,6480 <0,000 Y H 0 diolak 0 = 0,4808 <0,000 H 0 diolak 0 = 0,3884 <0,000 H 0 diolak 0 = 0,37 <0,000 3 H 0 diolak Berdasarkan hasil ui signifikansi parameer diperoleh seluruh parameer memiliki p-value<, maka H 0 diolak. Sehingga dapa disimpulkan Parameer model fungsi ransfer muli inpu yaiu (0,0,0), (0,0,0), dan (0,0,0) dengan dere noise (,0,0) sera model fungsi ransfer muli inpu yaiu (0,0,0), (0,0,0), dan (0,0,0) dengan dere noise (0,0,) signifikan berbeda dengan nol. l. Tahap Pemeriksaan Diagnosik Model Fungsi Transfer Muli Inpu Pemeriksaan diagnosik pada model fungsi ransfer muli inpu ada dua ahap, yaiu:. Pemeriksaan korelasi silang (cross correlaion check) Var 3 Tabel 8. Hasil Oupu Korelasi Silang Pada Model Fungsi Transfer Muli Inpu dengan Model Dere Noise (,0,0) Tabel 9. Hasil Oupu Korelasi Silang Pada Model Fungsi Transfer Muli Inpu dengan Model Dere Noise (0,0,) Var 3 Lag Chi- Square p-value Kepuusan 5 7,7500 0,704 diolak 7,900 0,04 diolak 7 4,0500 0,80 diolak 3 6,400 0,898 diolak 5 0,8900 0,0536 diolak 6,600 0,98 diolak 7 4,6700 0,03 diolak 3 3,500 0,9 diolak 5,6000 0,90 diolak 8,800 0,6398 diolak 7 5,0400 0,599 diolak 3 5,8600 0,860 diolak Lag Chi- Square p-value Kepuusan 5 8,4300 0,34 diolak 4,5000 0,066 diolak 7 4,4000 0,089 diolak 3 6,3500 0,845 diolak 5 0,6600 0,0584 diolak 3,900 0,375 diolak 7,5700 0,07 diolak 3 7,3000 0,433 diolak 5 3,0000 0,6996 diolak,7000 0,3867 diolak 7 7,900 0,3945 diolak 3 8,3800 0,7368 diolak Adapun ui hipoesis yang digunakan adalah H 0 : Korelasi anara dere noise dan dere inpu idak signifikan H : Korelasi anara dere noise dan dere inpu signifikan Berdasarkan hasil penguian dapa disimpulkan bahwa korelasi anara dere noise dan dere inpu idak signifikan aau dapa disimpulkan dere noise dan dere inpu saling independen. Pemeriksaan auokorelasi (auocorrelaion check) Tabel 0. Hasil Oupu Auokorelasi Pada Model Fungsi Transfer Muli Inpu 34 Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman

9 Model Dere Noise (,0,0) (0,0,) Lag Chi- Square p-value 6 4,700 0,558 8,9500 0,669 8,4300 0, ,4700 0,9409 6,8600 0,73 9,6400 0, ,9900 0, ,3500 0,8397 Kepuusan diolak diolak diolak diolak diolak diolak diolak diolak Dengan ui hipoesis yang digunakan adalah H 0 : Auokorelasi residual dari model noise idak signifikan H : Auokorelasi residual dari model noise signifikan Berdasarkan hasil penguian dapa disimpulkan bahwa auokorelasi residual dari model noise idak signifikan aau aau idak erdapa korelasi anar lag m. Pemilihan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Terbaik Pemilihan model erbaik dilakukan dengan meliha nilai Mean Square Error (MSE) yang erkecil. Diperoleh hasil sebagai beriku: Tabel. Nilai MSE Model Fungsi Transfer Muli Inpu Model Dere Noise MSE (,0,0) 0, (0,0,) 0, Berdasarkan hasil perhiungan diperoleh nilai MSE yang erkecil dari kedua model dere noise yaiu model (0,0,), yang berari lebih baik digunakan. Jadi, peramalan inflasi Kalimanan Timur diperoleh model fungsi ransfer muli inpu yaiu (0,0,0), (0,0,0), dan (0,0,0) dengan model dere noise (0,0,). n. Peramalan Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Karena parameer model yang diperoleh elah signifikan sera kedua asumsi elah erpenuhi, maka nilai esimasi parameer dapa disubsiusikan pada model fungsi ransfer yang diperoleh. Dengan mensubsiusikan nilai-nilai penaksiran parameer maka diperoleh model sebagai beriku: Y B) a ( Y 0,4808 0,3884 0, ,6480 a a Dari model fungsi ransfer muli inpu yang diperoleh dapa disimpulkan bahwa inflasi Kalimanan Timur pada bulan ini dipengaruhi oleh inflasi koa Samarinda, inflasi koa Balikpapan, dan inflasi koa Tarakan pada bulan yang sama. Dimana inflasi koa Samarinda, inflasi koa Balikpapan, dan inflasi koa Tarakan pada bulan ini memberikan kenaikan pada inflasi Kalimanan Timur di bulan yang sama apabila inflasi masing-masing koa ersebu mengalami kenaikan. Seelah model fungsi ransfer muli inpu didapakan dan seluruh penaksiran parameer sera penguian diagnosik erpenuhi, selanunya dapa digunakan unuk meramalkan inflasi Kalimanan Timur (Y) unuk beberapa periode yang akan daang. Beriku ini adalah hasil peramalan inflasi Kalimanan Timur sau ahun aau dua belas bulan kedepan yang dipengaruhi oleh inflasi koa Samarinda ( ), inflasi koa Balikpapan ( ), dan inflasi koa Tarakan ( 3 ) dengan menggunakan model fungsi ransfer muli inpu. Dengan mensubiusikan hasil ramalan masing-masing variabel inpu yaiu inflasi inflasi koa Samarinda, inflasi koa Balikpapan, dan inflasi koa Tarakan maka dapa dikeahui nilai hasil ramalan inflasi Kalimanan Timur. Tabel. Hasil Peramalan Inflasi Kalimanan Timur Tahun Bulan Inflasi Kalimanan Timur Januari 7,38% Februari 7,49% Mare 7,8% April 7,53% 05 Mei 7,3% Juni 7,5% Juli 7,3% Agusus 7,5% Sepember 7,3% Okober 7,5% November 7,3% Desember 7,5% Berdasarkan perhiungan diperoleh nilai MSE yang kecil yaiu 0,000335, menandakan bahwa hasil peramalan baik unuk digunakan. Selain iu, dari hasil ramalan uga diperoleh perbandingan grafik daa akual dan daa ramalan erdapa pada Gambar. Berdasarkan Gambar dikeahui bahwa daa hasil ramalan dan daa akual berhimpi, yang mengindikasikan bahwa hasil ramalan adalah baik, dan hasil ramalan sau ahun ke depan dikeahui cukup konsan berada di kisaran 7%. Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman 35

10 beruru-uru yaiu 7,38%, 7,49%, 7,8%, 7,53%, 7,3%, 7,5%, 7,3%, 7,5%, 7,3%, 7,5%, 7,3%, dan 7,5%. Dimana diperoleh hasil ramalan yang cukup konsan berada di kisaran 7%. Gambar. Time series plo daa akual dan ramalan inflasi Kalimanan Timur Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang elah dilakukan, dapa diambil kesimpulan sebagai beriku:. Model fungsi ransfer muli inpu unuk peramalan inflasi Kalimanan Timur (Y) dengan inflasi Koa Samarinda ( ), inflasi Koa Balikpapan ( ), dan inflasi Koa Tarakan ( 3 ) sebagai variabel inpu adalah sebagai beriku: Y 0,4808 0,3884 0,37 3 0, Berdasarkan model fungsi ransfer muli inpu yang diperoleh, dikeahui hasil ramalan inflasi (yoy) Kalimanan Timur pada bulan Januari hingga Desember 05 a a Dafar Pusaka Aswi dan Sukarna Analisis Dere Waku: Teori dan Aplikasi. Makassar: Andira Publisher. Badan Pusa Saisik Provinsi Kalimanan Timur. Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kalimanan Timur 03. Makridakis S., Wheelwrigh, S.C. dan V.E. McGee Meode dan Aplikasi Peramalan. Teremahan Hari Sumino. Jilid I. Edisi II. Jakara: Bina Rupa Aksara. Nopirin Penganar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro. Edisi I. Yogyakara: BPFE- Yogyakara. Wei, W. W. S Time Series Analysis Univariae and Mulivariae Mehods. California: Adisson Wesley Publishing Company, Inc. Widarono, Agus Ekonomerika Teori dan Apliasi unuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakara: Ekonisia. 36 Program Sudi Saisika FMIPA Universias Mulawarman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP :

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP : Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Nama : Nesia Brilliana I.P NRP : 20800023 Jurusan : Maemaika Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes Pemberian pupuk

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA Oleh : Liviani Nursia 307030040 Dosen Pembimbing: Dr. Brodjol Suijo S.U, MSi Laar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih. 1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG ISSN: 9-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 6-60 Online di: hp://eournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014 JEKT Model ARIMAX Dan Deeksi GARCH Unuk Peramalan Inflasi Koa Denpasar Tahun 2014 Rukini *) Badan Pusa Saisik Provinsi Bali ABSTRAK pemerinah dalam mengambil kebijakan unuk menjaga sabilias moneer di masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan) Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Program Sudi MMT-ITS, Surabaya 1 Agusus 2009 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Sudi Kasus: PT

Lebih terperinci

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Meode Inervensi dan Regresi Spline Rina Andriani, Dr. Suharono, M.Sc 2 Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS, 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Peramalan Jumlah Pengunjung Domesik dan Mancanegara di Maharani oo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Vivi Kusuma Sulisyawai (3030085) Dosen Pembimbing Dr. Irhamah, S.Si.,M.Si Laar Belakang Rumusan

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Oleh : Dwi Hapsari K (1306 100 015) Dosen Pembimbing : Dra. Karika Firiasari, M.Si 1 Pendahuluan Laar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) ARIMA (Auoregressive Inegraed Moving Average) I. Prinsip Dasar dan Tujuan Analisis. Prinsip Dasar ARIMA sering juga disebu meode runun waku Box-Jenkins. ARIMA sanga baik keepaannya unuk peramalan jangka

Lebih terperinci

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR S - 27 Rukini, Suharono2 2,2 Jurusan Saisika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 XV-1 ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Muhammad Sjahid Akbar, Jerry Dwi Trijoyo

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016) Prosiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-602-622-20-9 hal 935-950 November 206 hp://jurnal.fkip.uns.ac.id PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN

Lebih terperinci

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting. METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT DAN APLIKASINYA UNTUK MERAMALKAN CURAH HUJAN DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Negeri Yogyakara unuk memenuhi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Joko Ariyadi (308 030 060) Pembimbing : Drs. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si Laar Belakang 2 Laar

Lebih terperinci

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function)

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function) DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Sudi Aplikasi Model Inervensi dengan Sep Funcion) S-3 Kismianini dan Dhoriva Urwaul Wusqa Jurusan Pendidikan Maemaika

Lebih terperinci

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network D-378 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) 2337-3520 (23-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Plaform MK di PT X Menggunakan Meode ARIMA, Neural Nework, dan Hibrida ARIMA-Neural

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA Maskur Efendi ), Widandi Soeopo 2), Piojo Tri Juwono 2) ) Mahasiswa Magiser

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. untuk Analisis Peramalan Data Ekspor Non Migas Indonesia Di Sektor Pertanian, Sektor Perindustrian dan Sektor

TUGAS AKHIR. untuk Analisis Peramalan Data Ekspor Non Migas Indonesia Di Sektor Pertanian, Sektor Perindustrian dan Sektor TUGAS AKHIR Pendekaan Meode ARIMA Box Jenkins unuk Analisis Peramalan Daa Ekspor Non Migas Indonesia Di Sekor Peranian, Sekor Perindusrian dan Sekor Nurul Laifa Perambangan 307 030 70 Dosen pembimbing

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 4, No., () 2337-3 (2-928X Prin) D-67 Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Fakor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekaan ime Series Klasik dan ANFIS Clara Agusin Sephani, Agus

Lebih terperinci

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan Jurnal Sains Maemaika dan Saisika, Vol. 4, No., Januari 8 ISSN 46-454 prin/issn 65-8663 online Penerapan Model ARCH/GARCH unuk Peramalan Nilai Tukar Peani Ari Pani Desvina, Inggrid Ocaviani Meijer, Jurusan

Lebih terperinci

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 6, No. 3 (27), hal 83 2. MODEL SPACE-TIME DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Ella Kurniawai, Naomi Nessyana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Api Penaaran Tujuan Surabaya-Malang Oleh. Andria Prima Diago 08.00.0 Dosen Pembimbing. r. Dwiamono Agus, M.komp Andria Prima Diago 08.00.0 nsiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN FUNGSI TRANSFER PADA PERAMALAN CURAH HUJAN KABUPATEN WONOSOBO

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN FUNGSI TRANSFER PADA PERAMALAN CURAH HUJAN KABUPATEN WONOSOBO PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN FUNGSI TRANSFER PADA PERAMALAN CURAH HUJAN KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI Disusun Oleh : SITI LIS INA ATUL HIDAYAH 24010211120006 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER Muflih Rori Pura Harahap 30 00 052 Pembimbing : Dr. Drs. Agus Suharsono, M.S. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Nama: Zahroh Aiqoh 05 00 0 Dosen Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes Drs. Sulisiyo, MT Jurusan Maemaika

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk) Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias

Lebih terperinci

Model Dinamis: Autoregressive Dan Distribusi Lag (Studi Kasus : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB))

Model Dinamis: Autoregressive Dan Distribusi Lag (Studi Kasus : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)) Model Dinamis: Auoregressive Dan Disribusi Lag (Sudi Kasus : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Terhadap Produk Domesik Regional Bruo (PDRB)) Dynamic Model : Auoregressive and Disribuion Lag (Case Sudy: Effecs

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

metodologi penelitian

metodologi penelitian pendahuluan injauan pusaka meodologi peneliian hasil dan pembahasan kesimpulan Pusaka Meodologi Peningkaan Energi lisrik Kebuuhan energi lisrik Pengembangan sisem energi lisrik Peramalan beban lisrik Slide

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini diujukan unuk menenukan meode erbaik yang dapa digunakan dalam meramalkan harga ayam pada enam koa besar di Jawa-Bali. Meode peramalan yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

Pemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped

Pemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped Pemulusan Eksponensial dengan Meode Hol Winer Addiive Damped Hurul in 1),Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si 2), Andi Kresna Jaya, S.Si., M.Si 3) Program Sudi Saisika Jurusan Maemaika FMIPA Unhas Jln. Perinis

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 9 PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Y.P.Y. Asmara,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Mohammad Fariq NRP 1314 030 015 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Renaningsih,

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SARIRAZTY DWIJANTARI NRP 1314 030 010 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA Leopoldus Ricky Sasongko, Lydia Ninuk Rahayu, dan Alberh Roy Koa 3,,3 Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA DENGAN METODE WINTER S EXPONENTIAL SMOOTHING DAN SEASONAL ARIMA SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Puri Handayani NRP 1314 030 112 Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si. Deparemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 5 Penaksiran Fungsi Perminaan 1 Ekonomi Manajerial Manajemen Peranyaan Umum Tenang Perminaan Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah seelah adanya peningkaan harga? Berapa banyak produk yang

Lebih terperinci

ANALISIS DATA INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DENGAN PENAMBAHAN OUTLIER.

ANALISIS DATA INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DENGAN PENAMBAHAN OUTLIER. Analisis Daa (Supari) ANALISIS DAA INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL AUOREGRESSIVE INEGRAED MOVING AVERAGE (ARIMA) DENGAN PENAMBAHAN OULIER Supari 1 dan Alfi Faridaus Sa adah 2 1 Saf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

(T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES

(T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES PROSIDING ISSN : 087-590. Seminar Nasional Saisika November 0 Vol, November 0 (T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES Yahya Ubaid ), Budi Nurani R. ), Mulyana K. 3) )Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu 1 Penenuan Pelebaran Window Time Opimal Pada Daa Dere Waku (1) Nursya`bani Hendro Prabowo dan (2) Raden Mohamad Aok Deparemen Saisika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Insiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 91-100 Online di: hp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI BREAKPOINT DAN PEMODELAN AUTOREGRESSIVE STRUCTURAL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PEKANBARU

PENERAPAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PEKANBARU Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol. 11, No., Juni, pp. 151-159 ISSN 93-3 prin/issn 07-0939 online PENERAPAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PEKANBARU 1 Ari Pani

Lebih terperinci