WEEKLY REPORT 23 January 2017

Transkripsi

1 WEEKLY REPORT NEWS HEADLINES ADHI naikkan target nilai emisi obligasi WIKA dan ITDC garap pantai Kuta JSMR akan divetasi dua anak usaha PPRO bidik penjualan Rp 2,9 triliun tahun ini PPRO gandeng BBNI CTRA bidik kenaikan penjualan 20% BVIC targetkan kerdit tumbuh 13% SDRA akan tambah modal NISP targetkan laba tumbuh 15% NISP luncurkan kartu kredit Voyage BKSW akan rights issue pada April 2017, RUPSLB 28 Februari 2017 Merger Andara DNAR Anak usaha KREN, JAS Kapital & WeCash bentuk JV RIGS tambah nilai pinjaman ke BAL jadi USD 45 juta ASSA tambah armada baru CTTH akan agresif di AS SOBI tender offer Rp per lembar IPO saham HK Realtindo tunggu izin Kementerian BUMN JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Indikator teknikal mengisyaratakan potensial terjadinya mementum positif bagi ihsg. Indikasi tersebut terkonfirmasikan dari indikator Stochastic dan juga indikator MACD. Sedangkan konfirmasi dari lagging indikator baik MA2 dan MA 20 mengindikasi negative bagi indeks. IHSG akan menguji support level di 5185, resistance di 5284 JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Pekan lalu IHSG bergerak volatil. Dua hari pertama perdagangan pekan lalu IHSG melanjutkan koreksi minggu sebelumnya, sehingga melengkapi koreksi selama 7 hari berturut-turut. Bursa saham global mencermati pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May, Ketua ECB Mario Draghi dan Ketua The Fed Janet Yellen. Investor khawatir atas dampak hard Brexit terhadap perekonomian Inggris dan Uni Eropa serta berspekulasi atas pidato May tentang langkah Brexit. Sementara Mario Draghi menyatakan akan tiba waktunya bagi ECB untuk mengakhiri stimulus karena pertumbuhan ekonomi dan inflasi sudah naik, tapi saat itu belum tiba. Investor juga mencermati pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS pada 20 Januari. Pasar khawatir atas efek kebijakan Trump terhadap perekonomian global dan perkembangan politik dunia. Di dalam negeri AS muncul penolakan atas pelantikan Trump sebagai presiden AS. Situasi ini potensial berlanjut selama Trump menjabat presiden AS dan hal ini tidak menguntungkan AS. Bila situasi dalam negeri AS terus bergejolak, dikhawatirkan mengganggu pemulihan ekonomi AS dan bisa mempengaruhi perekonomian global. Dua hari berikutnya IHSG rebound pasca pidato May yang menyatakan Inggris akan memilih Brexit dan meninggalkan Uni Eropa dalam pemungutan suara parlemen. Apresiasi IHSG itu didukung oleh data surplus neraca perdagangan tahun 2016 sebesar USD 8,78 miliar dibanding surplus USD 7,67 miliar di tahun Sedang neraca perdagangan bulan Desember 2016 tercatat surplus USD 990 juta dari USD 837,8 juta di November Selain itu JP Morgan Chase & Co. menaikkan penilaiannya atas pasar saham Indonesia menjadi Neutral dari sebelumnya Underweight. Proyeksi IMF, World Bank dan UN atas perekonomian dunia tahun 2017 yang lebih optimis, terutama AS dan Cina, memberi sentimen positif ke pasar. United Nations memproyeksi ekonomi dunia tumbuh 2,7% di tahun 2017 dan 2,9% di Dalam World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS tahun akan lebih cepat pulih dari prediksi sebelumnya dan diproyeksi tumbuh 2,3% di 2017 dan 2,5% di 2018, karena kebijakan Donald Trump, presiden terpilih AS. Sementara World Bank mengestimasi ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,1% dan 5,3% di 2017, jika didukung oleh kebijakan fiskal dan iklim usaha yang baik. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia mempertahankan BI 7D RR Rate di level 4,75%. Kebijakan BI itu diperkirakan juga merespon pernyataan Ketua The Fed yang menegaskan rencana kenaikan Fed Fund Rate di tahun 2017 mengingat ekonomi AS cukup kuat. Ketua The Fed menyatakan ekonomi AS tidak boleh dibiarkan berjalan terlalu panas agar tidak menimbulkan risiko yang merugikan pemulihan yang telah diupayakan. Disebutkan, akan lebih bijaksana untuk menyesuaikan kebijakan moneter secara bertahap. Menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS pada 20 Januari 2017, bursa saham Asia pada Jumat ditutup bervariasi. IHSG ditutup -0,842% di 5254,311 atau - 0,354% selama sepekan. Sedang bursa saham Eropa tentatif menguat. MARKET VIEW Diperkirakan inflasi Januari pada tahun 2017 cenderung dapat terkendali. Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi pada pekan ketiga Januari 2017 sebesar 0,67%. Inflasi ini sedikit lebih rendah dibandingkan inflasi pada pekan pertama 0,74%. Sementara itu, angka inflasi inflasi tahun 2016 sebesar 3,02% terbilang cukup baik. Namun, pada tahun ini diperkirakan inflasi dapat meningkat menyusul dicabutnya sebagian subsidi listrik 900 VA dan masih bergejolaknya harga cabai. Kendati demikian otoritas moneter dan pemerintah serta pemerintah daerah tkan memperkuat koordinasi untuk menjaga inflasi tidak terlalu tinggi. Sehingga diharapkan inflasi pada tahun ini berada di kisaran 4% plus minus 1%. Selain inflasi, BI juga memperkirakan defisit transaksi berjalan Indonesia akan melebar pada tahun 2017 namun masih lebih kecil dari 2,4% gross domestic product (GDP). BI memperkirakan defisit transaksi berjalan untuk tahun 2016 sebesar 1,8% GDP. Sementara itu pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi Trump effect, melalui Kementiran Keuangan mengatakan akan mewaspadai apabila Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump merealisasikan kebijakan proteksionisme di dalam negerinya. Apabila Presiden Trump melakukan upaya proteksionisme yang kemudian menutup pasarnya maka ini juga perlu diwaspadai Indonesia. Maka nanti pemerintah Indonesia akan lihat secara umum. Karena pemerintah Indonesia memiliki banyak pilihan market-market yang lain. Pemerintah akan terus mengamati kebijakan-kebijakan Donald Trump yang telah dilantik pada 20 Januari Namun, apabila Trump mengambil kebijakan fiskal untuk mendorong APBN menjadi motor infrastruktur maka ekonomi AS, diprediksi akan lebih kuat sehingga permintaan barang dan jasa dari AS bisa meningkat. Hal ini bisa berdampak positif bagi Indonesia. Selain itu, kerja sama positif dari sisi prospek perekonomian di AS juga akan menjadi perhatian sebagai salah satu faktor yang bisa memberi pengaruh kepada Indonesia atau tidak sama sekali. Pelaku pasar mengkhawatirkan tehadap Trump apa yang disampaikan dalam kampanye akan di laksanakan. Penyataan Trump yang cukup kondang dengan janji mendeportasi imigran, membangun tembok perbatasan antara AS dan Meksiko, mencegah kaum muslim masuk wilayah AS dan mengancam akan meninggalkan sekutu-sekutunya. Komentar kontroversial saat kampanye tersebut membuat pelaku pasar global khawatir, hal ini terkait dengan ekonomi yang dilanda ketidakpastian. Setelah pelantikan Trump pada akhir pekan lalu, pelaku pasar tetap akan menyikapi perkembangan paska pelantikannya ini, terutama tentang kebijakan-kebijakan yang akan di lakukannya. Artinya ketidakpastian masih tetap menyelimuti kondisi pasar global. Hal ini pun, bisa menjadi hambatan bagi pergerakan IHSG untuk kembali menuju teritorial negatif pada pekan ini. 1

2 DAILY NEWS Adhi Karya (ADHI) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 3,5 triliun pada 2017 atau meningkat dari target awal Rp 2,5 triliun. Rencana penerbitan obligasi tersebut mengalami perubahan dan penyesuaian tergantung kebutuhan perseroan. Dana yang diperoleh rencananya akan digunakan untuk refinancing, penyertaan di anak perusahaan dan modal kerja. Salah satu rencana penggunaan dana hasil penerbitan obligasi pada 2017 itu antara lain untuk keperluan proyek kereta ringan (LRT) Jabodetabek. Wijaya Karya (WIKA) bekerja sama dengan Indonesia Tou rism Development Corporation (ITDC) menggarap kawasan Pantai Kuta, Lombok, untuk mendukung pengembangan KEK Mandalika. Proyek senilai Rp 138 miliar tersebut akan diselesaikan selama 12 bulan. Jasa Marga (JSMR) berencana kembali mengurangi porsi kepemilikan saham di dua anak perusahaan pada tahun ini. Dengan rencana tersebut, JSMR secara keseluruhan akan mengurangi kepemilikan saham di empat anak usaha, di mana diantarnaya adalah PT Trans Marga Jateng dan PT Lingkar Barat. PP Property (PPRO) menargetkan penjualan sekitar Rp 2,9 triliun pada tahun 2017, tumbuh sekitar 26% dibanding realisasi penjualan tahun 2016 yang mencapai Rp 2,3 triliun. PP Properti (PPRO) optimistis tahun 2017 bisnis properti akan membaik mengingat tingginya animo masyarakat untuk membeli apartemen. Terkait hal itu, perseroan menggandeng BNI untuk memasarkan apartemen The Ayoma, Serpong, Tangerang. Ciputra Development (CTRA) menargetkan peningkatan penjualan properti (marketing sales) sebesar 20% menjadi Rp 8,5 triliun tahun ini. Perhitungan ini telah mempertimbangkan selesainya merger dengan kedua anak usahanya, Ciputra Surya (CTRS) dan Ciputra Property (CTRP). Tahun lalu, penjualan properti perseroan mencapai Rp 7,2 triliun atau di bawah angka perkiraan semula sebesar Rp 9,3 triliun. Bank Victoria International (BVIC) menargetkan penyaluran kredit pada tahu ini tumbuh dua digit hingga 13%. Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan kredit yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK). Bank Woordi Saudara 1906 (SDRA) berencana untuk menambah modal pada tahun depan. Perseroan tetap memprioritaskan untuk dapat naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dengan modal inti Rp5 triliun sampai dengan Rp30 triliun. Bank OCBC NISP (NISP) menargetkan pertumbuhan laba tahun 2017 mencapai 15%. Hingga kuartal III/2016, laba bersih perseroan mencapai Rp1,35 triliun atau naik 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,06 trilun. Bank OCBC NISP (NISP) meluncurkan kartu kredit Voyage bagi kalangan high affluent seperti Business Owner, Professional, dan Executive. Kartu Kredit ini memperkenalkan keunggulan produk kartu kredit dalam memenuhi kebutuhan nasabah premium secara eksklusif dengan berbagai layanan concierge premium tanpa batas. Kartu Kredit Voyage merupakan kartu kredit metal pertama di Indonesia yang terbuat dari bahan duralumin, sebuah material yang sangat ringan. permodalan BKSW dan untuk meningkatkan aset produktif perseroan dalam bentuk penyaluran kredit. Perseroan akan meminta persetujuan atas rencana ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 28 Februari Rencana aksi konsoldiasi ata merger antaa Bank Andara dengan Bank Dinar (DNAR) diperkiarkan secepatnya pada tahun ini atau awal tahun depan. Saat ini salah satu pemilik Bank Andara sedang melakukan proses akuisis DNAR. Segera setelah proses akuisisi tersebut, investor akan menyelesaikan proses merger kedua bank. Kresna Graha Investama (KREN) membentuk PT Digital Tunai Kita (DTK), sebuah joint venture antara anak usaha perseroan yaitu PT Kresna Usaha Kreatif (KUK) dengan PT JAS Kapital da n WeCash, perusahaan dari Cina. Ini merupakan ekspansi kedua WeCash ke pasar internasional dan ekspansi pertama di Asia Tenggara setelah mendirikan kantor pusat regional di Singapura. Rig Tenders (RIGS) melakukan penambahan nilai pinjaman ke entitas usaha yakni PT Batuah Abadi Lines (BAL) menjadi US D 45 juta pada September Pinjaman itu akan digunakan untuk pembayaran vendor notes. Rig Tenders memiliki 95% saham Batuah Abadi Lines melalui salah satu anak usahanya yakni Grundtvig Marine Pte Ltd (GM). Penambahan pinjaman ini dilakukan dari sebelumnya pada tahun 2012 lalu, perseroan sudah memberikan pinjaman awal sebesar USD 25 juta, sehingga dengan demikian perseroan saat ini melakukan penambahan sebesar USD 20 juta. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 31 Desember Adi Sarana Armada (ASSA) berencana menambah armada baru sebanyak unit. Penambahan armada itu salah satunya akan didanai dari pinjaman baru Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp400 miliar. Perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp0 miliar hingga Rp1 triliun. Pinjaman baru dari BMRI hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan capex hingga April Untuk itu, perseroan akan terus menjajaki pinjaman baru guna menopang belanja modal hingga akhir Desember Citatah (CTTH) akan membuka jalur ekspor baru di Ameriak Serikat (AS) menyusul tanghgopa npsoitif preduisen bar neagra tersebut erhadap Indonesia. Hal tersebut akan membantu perseroan dalam mendorong penjualan. Perseroan menargetkan penjualan di AS berkontribusi sebesar 20% terhadap total penjualan perseroan. Saat ini, komposisi ekspor mencapi 15% sedangkan domestik 85%. Sorini Agro Asia Corporindo ( SOBI) menggelar tender offer saham dengan tingkat harga penawaran Rp per lembar. Dengan penawaran tersebut, perseroan harus menyiapkan dana untuk menyerap tender offer senilai Rp 52,06 miliar. RUPSLB akan diselenggarakan pada 28 Februari IPO saham HK Realtindo, anak usaha Hutama Karya, segera direalisasikan setelah mendapatkan izin Kementerian BUMN. HK Realtindo berencana melepas maksimal 35% saham ke publik dengan target dana Rp 1-1,4 triliun. Aksi ini ditargetkan terlaksana pada April atau Mei tahun ini. Sebelum melangsungkan IPO saham, perseroan akan menaikkan asetnya dari Rp 3 triliun menjadi Rp 5-7 triliun. Bank QNB Indonesia (BKSW) akan melakukan rights issue atau Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu V (PMHMETD V) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya saham dengan nominal Rp 250 per saham. Perseroan berencana melaksanakan PMHMETD V pada April Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD V akan terkena dilusi atas prosentase kepemilikan saham perseroan maksimum sebesar 48,48% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dana yang akan diperoleh perseroan dari pelaksanaan PMHMETD V setelah dikurangi biaya emisi akan dipergunakan untuk memperkuat struktur 2

3 MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 28 9, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS ,671.9 USA NASDAQ COMPOSITE ,661.8 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,814.1 CHINA SHANGHAI SE A SH ,182.7 CHINA SHENZHEN SE A SH ,143.4 HONG KONG HANG SENG INDEX ,862.2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,018.4 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 14, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 10, AUD / USD GBP/IDR 16, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.75 JIBOR (IDR) Indonesia 5.83 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 3.81 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description December-16 November-16 Description Rate (%) Inflation YTD % M 6.12 Inflation YOY % M 6.28 Inflation MOM % M 6.28 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M GDP (IDR Bn) 3,216, ,084,

4 MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 24 Jan US Existing Home Sales MoM Turun menjadi -2.0% dari 0.7% 24 Jan US Existing Home Sales Turun menjadi 5.52 juta dari 5.61 juta 26 Jan US Advance Goods Trade Balance Defisit naik menjadi $66.6 Bn dari $65.3 Bn 26 Jan US Wholesale Inventories MoM Jan US Retail Inventories MoM Jan US Leading Index Naik menjadi 0.5% dari 0.0% 26 Jan US Initial Jobless Claims Jan US Continuing Claims Jan US New Home Sales Turun menjadi 586 ribu dari 592 ribu 26 Jan US New Home Sales MoM Turun menjadi -1.0% dari 5.2% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt PLIN IJ TLKM IJ BNGA IJ ASII IJ NIKL IJ BBRI IJ EMTK IJ HMSP IJ UNTR IJ BBCA IJ UNVR IJ PGAS IJ MNCN IJ GGRM IJ JKON IJ ICBP IJ MIKA IJ BMRI IJ AKRA IJ INTP IJ UPCOMING IPO'S Company PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Property & Real TBA TBA Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real , TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Estate Securities Consumer TBA TBA Bahana Securities 4

5 CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CMNP 9 : 2 Stock Dividend 10 Jan Jan Jan Jan 17 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BINA Rights Issue 1000: Jan Jan Jan 02 Feb 17 BULL Rights Issue 1: Feb Feb Feb 21 Feb 17 PSKT Rights Issue 5: Feb Feb Feb 22 Feb 17 BPFI Rights Issue 613: Mar Mar Mar 15 Mar 17 RIMO Rights Issue 5: Mar Mar Mar - 17 Mar 17 GREN Rights Issue 1: TBA TBA TBA KICI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA SOBI Tender offfer Apr 05 May 17 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BCIP RUPSLB 23-Jan-17 LTLS RUPSLB 25-Jan-17 RIMO RUPSLB 27-Jan-17 INDY RUPSLB 30-Jan-17 BNII RUPSLB 30-Jan-17 BUVA RUPSLB 31-Jan-17 HADE RUPSLB 02-Feb-17 BRPT RUPSLB 03-Feb-17 BUMI RUPST/LB 07-Feb-17 BKSL RUPSLB 07-Feb-17 BCIP RUPSLB 09-Feb-17 KBLV RUPSLB 10-Feb-17 5

6 TECHNICAL ANALYSIS January January UNVR S R Trend Grafik Major Down Minor Up S R UNVRDownward Sloping Channel 48, ,000 MACD line dan signal line indikasi positif 44,000 Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI mendekati area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp Rp Entry Rp 40500, take Profit Rp Stochastics Negatif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Positif UNVR-Stochastic %D(6,3,3)= 61.41, Stochastic %K =.00,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= UNVR-MACD(5,3) = ,Signal()= UNVR-TSI(3,5,3) = 27.23, Volume()= 961, Created UNVR-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 961, , ,950 42,000 40,500 40,500 40,500 40,210 40,000 40, ,067 40,067 39, ,000 39,400 36, , , , BBTN S R Trend Grafik Major Down Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral BBTNUpward Sloping Channel 2, , ,100 2,000 1,915 1,890 1,890 1,900 1,890 1,886 1, ,840 1,0 1,797.5 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1850-Rp 1970 Entry Rp 1890, take Profit Rp 1970 Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1798 Positif MA Positif BBTN-Stochastic %D(6,3,3)= 65.79, Stochastic %K = 60.92,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= BBTN-MACD(5,3) = -3.61,Signal()= BBTN-TSI(3,5,3) = 29.31, Volume()= 10,8, Created BBTN-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 10,8, ,700 1, , ,600 1, ,8, ,8,

7 TECHNICAL ANALYSIS January January AKRA S R Trend Grafik Major Down Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 6350-Rp 6600 Entry Rp 6500, take Profit Rp 6600 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 5994 Positif MA Positif AKRAWedge AKRA-Stochastic %D(6,3,3)= 45.67, Stochastic %K = 65.28,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= AKRA-MACD(5,3) = ,Signal()= AKRA-TSI(3,5,3) = 46.05, Volume()= 4,712, Created AKRA-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting -8.11, and Volume()= technical analysis 4,712, ,200 6,650 6,650 6,500 6,600 6,500 6,500 6,250 6,200 6, ,000 6, , ,000 5, ,400 5, ,0 4, ,712, ,712, AALI S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band AALI DecendingTriangle 18,000 17,950 17,400 17,150 17,150 17,000 16,0 16, , ,510 16,200 16,200 16,200 15,600 16,150 16,150 16,150 15,000 Trading range Rp Rp Entry Rp 16200, take Profit Rp Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Negatif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Negatif 14,400 13,0 AALI - Stochastic %D(6,3,3)= 17.25, Stochastic %K = 13.47,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= AALI - MACD(5,3) = 97.27, Signal()= AALI - TSI(3,5,3) = ,Volume()= 2,168, ,168, ,168, Created AALI with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 2,168,

8 TECHNICAL ANALYSIS January January ROTI S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1620-Rp 1695 Entry Rp 1655, take Profit Rp 1695 Stochastics Negatif MACD 3.96 Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1606 Positif MA Positif ROTI Upward SlopingChannel ROTI -Stochastic %D(6,3,3)= 25.56, Stochastic %K = 25.56,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= ROTI -MACD(5,3) = -1.19,Signal()= 0.40 ROTI -TSI(3,5,3) = -1.84,Volume()= 374, Created ROTI with -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 374, , , ,750 1, ,655 1,6.0 1,655 1,655 1, ,639 1, , ,600 1, , , , , , ,3.0 1, , , SDMU S1 440 R1 460 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 420 R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band SDMUDownward SlopingChannel Bullish Breakout Trading range Rp 440-Rp 4 Entry Rp 452, take Profit Rp 4 Stochastics Positif MACD 3.69 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 432 Positif MA5 440 Positif SDMU- Stochastic %D(6,3,3)= 89.44, Stochastic %K = 84.11,OverboughtLevel=.00,Oversold Level= SDMU- MACD(5,3) = -4.65,Signal()= SDMU- TSI(3,5,3) = 50.61, Volume()= 6,500, Created SDMU- with William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 6,500, ,500, ,500,

9 23 TRADING January 2017 VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy Negatif Negatif Negatif LSIP Trading Buy Negatif Negatif Negatif SGRO Trading Buy Positif Positif Positif Mining PTBA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADRO Trading Sell Positif Positif Positif MEDC Trading Sell Negatif Negatif Negatif INCO Trading Buy Negatif Negatif Negatif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Negatif TINS Trading Buy Negatif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy Negatif Negatif Negatif SMGR Trading Sell Negatif Negatif Negatif INTP Trading Sell Negatif Negatif Negatif SMCB Trading Sell Negatif Negatif Negatif Miscellaneous Industry ASII Trading Sell Negatif Negatif Negatif GJTL Trading Buy Negatif Negatif Negatif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Positif GGRM Trading Sell Negatif Negatif Negatif UNVR Trading Buy Positif Positif Positif KLBF Trading Sell Negatif Negatif Negatif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell Negatif Negatif Positif PTPP Trading Sell Negatif Negatif Negatif WIKA Trading Buy Negatif Negatif Negatif ADHI Trading Buy Negatif Negatif Negatif WSKT Trading Buy Negatif Negatif Negatif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell Negatif Negatif Negatif JSMR Trading Sell Negatif Negatif Negatif ISAT Trading Buy Positif Positif Positif TLKM Trading Sell Negatif Negatif Negatif Finance BMRI Trading Sell Negatif Negatif Positif BBRI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBNI Trading Buy Negatif Negatif Negatif BBCA Trading Buy Negatif Negatif Negatif BBTN Trading Buy Negatif Negatif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Positif MPPA Trading Sell Negatif Negatif Negatif

10