DAILY REPORT 22 February 2017

Transkripsi

1 DAILY REPORT NEWS HEADLINES JSMR targetkan peningkatan 2% Laba SMGR relatif flat pada tahun 2016 PTPP raih kenaikan laba bersih 38.26% YoY pada 2016 Waskita cari investor untuk memenuhi kekurangan ekuitas BSDE dan DMAS anggarkan capex Rp4,7 triliun BSDE incar penjualan komersial tumbuh 71% YoY pada 2017 DILD siapkan capex hingga Rp 2 triliun MTLA raih Rp256 miliar Wika Realty siapkan anggaran Rp2,4 triliun PPRO kembangkan rumah tapak KIJA fokus bangun kawasan terpadu Tiga bank BUMN tertarik biayai LRT BBRI bersiap salurkan kredit super mikro BTPN bukukan pertumbuhan laba bersih 3% YoY pada 2016 MCOR targetkan naik buku III TRIM ditunjuk tangani underwriting 4 obligasi MIDI tambah modal ke STL MYOR tetapkan kupon obligasi 9,25% Tiger Investment akan lepas 49% saham TOWR Laba BSSR naik 4% YoY pada 2016 JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen teknikal untuk pergerakan IHSG dalam pekan ini dari Support Level 5327/5312/5288 leading indicator mengkonfirmasikan negatif. Indikasi tersebut terkonfirmasikan Resistance Level dari Stichastic 5366/5390/5404 dan MACD. Namun, sinyal IHSG dari lagging Major Trend indicator baik MA5 dan Up MA20 masih mengkonfirmasikan positif bagi Minor IHSG. Trend Pattern dari perspektif Down tenikal IHSG, up to down JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Bursa saham Asia kemarin ditutup mix, menunggu minutes meeting/notulensi The Fed pada 22 Februari Investor menunggu petunjuk atas outlook Fed Fund Rate (FFR) d ari notulensi The Fed tersebut. IHSG ditutup melemah % di Investor asing mencatatkan net sell Rp 146 miliar. Selain isu FFR, investor juga merespon langkah People s Bank of China (PboC) yang menginjeksi Yuan 100 miliar ke pasar uang pada Selasa (21/2), yang terdiri dari Yuan 40 miliar (USD 5,82 miliar) melalui kesepakatan pembelian kembali 7-day reverse bond, Yuan 30 miliar melalui 14-day reverse repo dan Yuan 30 miliar melalui 28-day reverse repo. Sebelumnya PboC juga menarik Yuan 150 miliar dari pasar keuangan pada minggu lalu. Selain itu, PboC melakukan evaluasi pada bank-bank setiap bulan Februari atas kelayak untuk ditargetkan pemangkasan Reserve Requirement Ratio (RRR), berdasarkan pinjaman bank ke industri pertanian dan perusahaan kecil. Daftar bank yang disesuaikan berlaku sejak 27 Februari PboC tidak mengumumkan nama-nama bank tersebut. PboC mempertahankan Preferential reserve Ratio pada beberapa bank. Sementara bursa Eropa tentatif bergerak bervariasi. The UK House of Lords mulai memperdebatkan RUU yang memungkinkan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mendorong Inggris keluar dari Uni Eropa/ Brexit. Sementara angota European Central Bank (ECB) menilai bahwa sebelum menaikkan suku bunga acuan, ECB perlu menunggu apakah inflasi bergerak stabil di zona target di bawah 2% atau tidak. Consumer Index di Eropa pada Januari naik 1,8% YoY dibanding 1,1% di Desember 2016, atau tertinggi sejak Februari US dolar menguat dan tingkat imbal hasil AS meningkat menyusul pernyataan presiden Federal Reserva Bank Philadelphia, Patrick Harker, bahwa terdapat kemungkinan kenaikan FFR pada FOMC 16 Maret Hal itu meningkatkan ekspektasi kenaikan FFR pada Maret Memasuki puncak musim hujan pada Februari 2017, Indonesia mewaspadai potensi kenaikan laju inflasi periode Februari. Sebelumnya inflasi Januari 2017 juga tercatat tinggi. Hujan dengan intensitas tinggi telah menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Indonesia. Hal itu bisa berdampak pada panen, terutama bahan pokok, serta terhambatnya distribusi, yang dapat mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa. Selanjutnya hal itu bisa mendorong laju inflasi. Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan kebijakan defisit anggaran masih menjadi andalan pemerintah untuk mendorong pembangunan, sebagai antisipasi turunnya penerimaan pajak, akibat lesunya harga komoditas global. Untuk itu pemerintah juga menerbitkan utang. MARKET VIEW Ketidakpastian ekonomi terutam di sektor keuangan global masih akan membayangi dunia, termasuk Indonesia. Tidak hanya berasal dari rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS dan arah kebijakan negara tersebut, namun kondisi ekonomi di Eropa juga menjadi pemicunya. Selain krisis utang Yunani, ekonomi Eropa juga makin goyah seiring membengkaknya utang Italia. Rasio utang Yunani saat ini mendekati 200% dari PDB. Selain itu, defisit anggaran Yunani saat ini juga telah mencapai 4,2% dari PDB. Di samping itu, kondisi menjadi lebih rumit karena Jerman, Perancis, dan Belanda, yang selama ini menjadi penyelamat Yunani, tengah menghadapi pemilu. Sentimen ketidakpastian ini diperkirakan terus terjadi hingga Juni-Juli tahun ini. Kondisi utang Italia juga parah, dimana utang negara tersebut terus mengalami kenaikanhingga mencapai 133,3% dari PDB pada tahun ini. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 132,8% dari PDB. Padalah Uni Eropa mengatakan bahwa Italia harus mengurangi utangnya sektiar 3,6% dari PDB per tahun. Komisi Eropa mengancam akan member peringatan disipliner kepada Italia dan meinta Itali merealisasikan janjinya untuk memotong defisit struktural sebesar 0,2% dari PDB tahun ini hingga mencapai keseimbangan. Dari sisi domestik, penerimaan negara tahun ini dibayangi risiko meleset dari target karena momentum amnesti pajak telah berlalu. Meski demikian, pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi untuk menutupi defisit anggaran. Salah satunya adalah merealisasikan pengenaan cukai plastik. Dari target penerimaan cukai dalam APBN 2017 sebesar Rp157,16 triliun, pemerintah mematok target penerimaan cukai kemasan plastik sebesar Rp1,6 triliun. Upaya lain yang akan dilakukan pemerintah untuk mendorong penerimaan negara adalah membentuk identitas tunggal dengan menggabungkan Nomor Indentitas Kepabeanan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Penggabungan NIK dan NPWP ini akan memudahkan perusahaan untuk melakukan kewajiban mereka dan akan mempersempit ruang gerak perusahaan nakal karena sinergi ini memungkinkan Dirjen Bea Cukai (DJBC) dan Ditjen Pajak (DJP) mejatuhkan hukum bersama jika ada pelanggaran. Demi menjaga target defisit 2,41%, penerimaan akan bertumpu pada reformasi perpajakan dengan pembenahan organisasi DJP dan DJBC. Semenatara itu, bursa saham AS ditutup menguat pada perdagangan semalam. Begitu juga dengan bursa saham Asia yang menunjukkan penguatan pada pembukaan perdagangan pagi hari ini. Pergerakan bursa global dan regional yang dipadu dengan sentimensentimen diatas, mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini yang diperkirakan masih bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. 1

2 DAILY NEWS Jasa Marga (JSMR) mengincar peningkatan volume transaksi kendaraan sebesar 2% pada tahun ini dibandingkan dengan 1,36 miliar transaksi pada Perseroan optimis volume lalu lintas transaksi dapat terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Dari target volume transaksi tersebut, perseroan menargetkan pendapatan tol dan usaha lain sekitar Rp10 triliun pada 2017 atau meningkat 13,6% dibandingkan Rp8,8 triliun pada Semen Indonesia (SMGR) meraih laba bersih sebesar Rp4,52 triliun pada 2016 atau bergerak flat dibandingkan laba bersih Rp4,52 triliun pada Pendapatan turun jadi Rp26,13 triliun dibandingkan pendapatan periode tahun sebelumnya yang Rp26,95 triliun dan beban pokok pendapatan yang mencapai Rp16,27 triliun dibandingkan beban pokok tahun sebelumnya Rp16,30 triliun. Pembangunan Perumahan (PTPP) meraih kenaikan laba bersih sebesar 38,26% menjadi Rp1,02 triliun pada 2016 dibandingkan laba bersih periode tahun sebelumnya sebesar Rp740,17 miliar. Pendapatan usaha meningkat menjadi Rp16,45 triliun dibandingkan pendapatan usaha tahun sebelumnya sebesar Rp14,21 triliun. Laba usaha meningkat menjadi Rp1,96 triliun dari laba usaha sebesar Rp1,59 triliun pada Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya (WSKT), masih mencari investor untuk guna memenuhi kekurangan ekuitas perseroan sebesar Rp 20,5 triliun untuk membangun 15 konsesi ruas tol sepanjang 751,69 km. Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Puradelta Lestari (DMAS) menyiapkan belanja modal (capex) pada tahun ini hingga Rp4,7 triliun. BSDE akan menggunakan capex sebesar Rp3-Rp4 triliun untuk membangun AEON Mall di Southgate Residence di kawasan TB Simatupang, pembebasan lahan, dan pembangunan infrastruktur serta investasi lainnya. Sedangkan DMAS akan mengalokasikan capex sebesar Rp700 miliar untuk pembebasan lahan. Bumi Serpong Damai (BSDE) akan meningkatkan penjualan produk komersial pada tahun 2017 untuk mencapai target marketing sales yang mencapai Rp7,23 triliun. Target marketing sales pada tahun ini meningkat 15,6% dibandingkan dengan pencapaian pada tahun lalu sebesar Rp6,25 triliun. Untuk mencapai target tersebut, BSDE akan meningkatkan marketing sales segmen komersial pada tahun ini dengan target Rp2,85 triliun, atau naik 71% dibandingkan pencapaian tahun lalu Rp1,67 triliun. Intiland Development (DILD) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,8-2 triliun tahun ini. Perseroan akan menggunakan sebagian besar capex untuk mengembangkan empat proyek yang sudah ada. Empat proyek yang sedang dikerjakan DILD saat ini adalah Praxis dengan total investasi sebesar Rp 700 miliar, Spazio sebesar Rp 400 miliar, Regata sebesar Rp 1 triliun, dan Graha Golf sebesar Rp miliar. Sebagian besar pendanaan capex berasal dari pinjaman bank. Perseroan berencana meluncurkan dua proyek baru mixed use di Jakarta dan Surabaya. Untuk proyek di Jakarta, DILD memperkirakan kebutuhan dana sebesar Rp 2 triliun, sedangkan di Surabaya sebesar Rp 600 miliar. Adapun penjualan unit properti ( marketing sales) dua proyek tersebut diharapkan mencapai Rp miliar tahun ini. Perseroan menargetkan peningkatan marketing sales sebesar 35-40% pada Metropolitan Land (MTLA) sepanjang 2016 meraih penjualan Rp256 miliar dari proyek perumahan Metland Menteng di Cakung, Jakarta Timur. Nilai tersebut meningkat Rp100 miliar atau 64% YoY. Wika Realty, anak usaha Wijaya Karya (WIKA) pada tahun ini menyiapkan anggaran Rp2,4 triliun guna merealisasikan proyekproyek pengembangan. Secara lebih terinci, dana tersebut akan digunakan untuk pembelian lahan baru dan operasional pengembangan proyek-proyek baru maupun yang telah ada. PP Properti (PPRO) berencana mengembangkan rumah tapak di lahan seluas 30 ha. Perseroan masih belum dapat memberitahukan lokasi yang tengah diincar karena belum terjadi kesepakatan. Namun, apabila semuanya berjalan lancar, lahan pengembangan dan pembangunan diproyeksikan membutuhkan waktu selama 5-6 tahun. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) melakukan transformasi kawasan industri Jababeka dengan membangun Jababeka Residence. Kawasan ini terdiri atas hunian dan area komersial seluas total m2 untuk fase pertama. Transformasi ini dilakukan untuk mengubah citra Kota Jababeka dari kawasan industri modern menjadi kawasan hunian terpadu. Tiga bank badan usaha milik negara (BUMN) tertarik ikut membiayai proyek light rapid transit (LRT) Jakarta. Ketiga bank BUMN tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Mandiri (BMRI). Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bersiap jika ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan fasilitas pembiayaan kepada segmen di bawah Kredit Usaha Rakyat atau yang didesain dengan nama kredit super mikro. Perseroan sudah memiliki pemetaan skema kredit untuk profil berbagai usaha sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Bahkan, saat ini BRI memiliki pangsa pasar kredit mikro yang luas untuk nilai kredit di bawah Rp5 juta. BRI memiliki segmen kredit mikro berplafon maksimal Rp200 juta dengan jangka waktu pembiayaan maksimal lima tahun. Sedangkan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI memiliki tiga segmen KUR yakni KUR Mikro, KUR Ritel, dan KUR TKI. Segmen KUR Mikro memiliki plafon kredit terendah yakni Rp25 juta per debitur. Bunga untuk KUR adalah 9%. Bank BTPN (BTPN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 3% menjadi Rp1,75 triliun pada 2016 dibandingkan laba bersih Rp1,7 triliun pada Pendapatan bunga dan syariah bersih naik jadi Rp8,85 triliun dibandingkan pendapatan bunga dan syariah tahun sebelumnya yang Rp7,69 triliun. Bank China Construction Bank Indonesia (MCOR) berencana meningkatkan permodalan di atas Rp5 triliun dan masuk kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dalam tiga tahun ke depan. Tahun ini perseroan berencana mulai masuk pada penyaluran kredit di segmen korporasi khususnya di sektor infrastruktur dan menargetkan kredit dapat tumbuh 70% YoY. Trimegah Sekuritas (TRIM) membukukan sebanyak 3-4 perusahaan dalam pipeline yang akan menerbitkan obligasi berkisar Rp 5-6 triliun pada semester I tahun ini. Selain perusahaan dalam pipeline, perseroan sedang menjadi penjamin emisi obligasi dua perusahaan senilai Rp 3 triliun. Tahun ini, TRIM menargetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh sekitar 20% YoY pada Midi Utama Indonesia (MIDI) yang merupakan sal ah satu pemegang saham pendiri PT Sumber Trijaya Lestari (STL) dengan kepemilikan Rp atau setara 0,05% dari modal 2

3 DAILY NEWS ditempatkan dan disetor STL menambah setoran modalnya. MIDI melakukan peningkatan setoran modal ke STL sebesar Rp sehingga nilai kepemilikan perseroan di STL menjadi Rp atau tetap di level 0,05%. Transaksi ini bukan merupakan transaksi material atau transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No.IX.E-2. Mayora Indah (MYOR) menetapkan kupon sebesar 9,25% untuk obligasi berkelanjutan I tahap I senilai Rp 500 miliar. Perseroan juga menetapkan emisi obligasi tersebut hanya dalam satu seri berjangka waktu 5 tahun, dibandingkan dengan rencana semula dalam dua seri. Tiger Global Investments LP akan menjual sebanyak 4,9% saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) dengan target pada kuartal II Tiger Investments akan menggelar private placement untuk menjual kepemilikan sahamnya. Perseroan berharap penjualan saham Tiger Investments akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham TOWR di BEI. Baramulti Suksessarana (BSSR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 4% menjadi US$27,42 juta pada 2016 dibandingkan laba bersih US$26,37 juta pada Penjualan turun menjadi US$242,59 juta dari penjualan US$259,02 juta di akhir Desember

4 MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 29 9, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS ,874.5 USA NASDAQ COMPOSITE ,099.8 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,867.1 CHINA SHANGHAI SE A SH ,391.1 CHINA SHENZHEN SE A SH ,353.5 HONG KONG HANG SENG INDEX ,942.6 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,075.5 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 14, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 10, AUD / USD GBP/IDR 16, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.75 JIBOR (IDR) Indonesia 5.84 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.08 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description January-17 December-16 Description Rate (%) Inflation YTD % M 6.63 Inflation YOY % M 6.25 Inflation MOM % M 5.63 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M 6.5 GDP (IDR Bn) 3,194, ,205,

5 MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 22 Feb US Existing Home Sales Naik menjadi 5.54 juta dari 5.49 juta 22 Feb US Existing Home Sales MoM Naik menjadi 0.9% dari -2.8% 23 Feb FOMC Meeting Minutes Feb US Initial Jobless Claims Naik menjadi 240 ribu dari 239 ribu 23 Feb US Continuing Claims Turun menjadi 2065 ribu dari 2076 ribu 23 Feb US House Purchase Index Feb US New Home Sales Naik menjadi 571 ribu dari 536 ribu 24 Feb US New Home Sales MoM Naik menjadi 6.5% dari -10.4% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNVR IJ HMSP IJ BBRI IJ CPIN IJ BBCA IJ BUMI IJ ITMG IJ BMRI IJ TLKM IJ EXCL IJ ISAT IJ NIKL IJ SMBR IJ ICBP IJ ADRO IJ BIPI IJ MDIA IJ BNGA IJ INTP IJ ASII IJ UPCOMING IPO'S Company PT Nusantara Pelabuhan Handal PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Shipping Mar Mar 2017 Trimegah Securities Transportation Property & Real TBA TBA Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real , TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Estate Securities Consumer TBA TBA Bahana Securities 5

6 CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BJTM Cash Dividend 07 Feb Feb Feb Mar 17 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period PSKT Rights Issue 5: Feb Feb Feb 22 Feb 17 BPFI Rights Issue 613: Mar Mar Mar 15 Mar 17 RIMO Rights Issue 5: Mar Mar Mar - 17 Mar 17 BKSL Rights Issue 5: TBA TBA TBA BULL Rights Issue 1: TBA TBA TBA BUMI Rights Issue TBA TBA TBA TBA GREN Rights Issue 1: TBA TBA TBA PPRO Stock Split 1: Feb Feb Feb 17 KKGI Stock Split 1:5 -- TBA TBA TBA KICI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA ENRG Reverse Stock 8: Apr Apr Apr 17 UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA BLTZ Tender Offfer Feb 03 Mar 17 SOBI Tender Offfer Apr 05 May 17 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda PADI RUPSLB 23 Feb 2017 DAJK RUPSLB 27 Feb 2017 BKSW RUPST 28 Feb 2017 BYAN RUPSLB 28 Feb 2017 SOBI RUPSLB 28 Feb 2017 GZCO RUPSLB 01 Mar 2017 KKGI RUPSLB 01 Mar 2017 BPFI RUPST 03 Mar 2017 LAMI RUPSLB 03 Mar 2017 INVS RUPSLB 07 Mar 2017 GREN RUPSLB 08 Mar 2017 PPRO RUPST 08 Mar 2017 POLY RUPST 09 Mar 2017 SCPI RUPSLB 09 Mar 2017 ADHI RUPST 10 Mar 2017 DAYA RUPSLB 10 Mar 2017 ICON RUPSLB 10 Mar 2017 WTON RUPST 13 Mar

7 TECHNICAL ANALYSIS February February BWPT S1 368 R1 386 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 350 R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif BWPT Upward SlopingChannel RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 368-Rp 386 Entry Rp 376, take Profit Rp 386 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 354 Positif MA Positif BWPT - Stochastic %D(6,3,3)= 29.41, Stochastic %K = 24.31,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= BWPT - MACD(5,3) = 0.52, Signal()= 0.27 BWPT - TSI(3,5,3) = -8.34,Volume()= 12,293, Created BWPTwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 12,293, software ,903, ,903, CTRA S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi negatif CT RAUpward Sloping Channel 1,700 1,600 Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1370-Rp 1400 Entry Rp 1385, take Profit Rp 1400 Stochastics Negatif MACD 2.25 Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1361 Positif MA Positif CTRA-Stochastic %D(6,3,3)= 31.87, Stochastic %K = 51.23,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= CTRA-MACD(5,3) = 2.88, Signal()= 6.78 CTRA-TSI(3,5,3) = ,Volume()= 4,498, Created CTRA-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 4,498, software. 1, ,500 1, ,450 1, ,385 1,400 1,385 1,385 1,383 1,365 1,365 1,300 1, ,355 1, , ,059, ,059,

8 TECHNICAL ANALYSIS February February BDMN S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band BDMNDownward SlopingChannel 5,200 4,990 4,990 4,990 4,838 4,800 4, ,630 4,469 4,400 4,410 4,000 3, ,600 Trading range Rp 4960-Rp 5025 Entry Rp 4990, take Profit Rp 5025 Stochastics Negatif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 4469 Positif MA Positif BDMN- Stochastic %D(6,3,3)= 45.62, Stochastic %K = 70.03,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= BDMN- MACD(5,3) = -9.96,Signal()= BDMN- TSI(3,5,3) = 3.29, Volume()= 929, Created BDMN- with William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 929, software. 3, ,200 3, , , , , ADRO S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif ADRO Downward SlopingChannel 1, ,755 1, , ,800 1,720 1,720 1,720 1, , ,600 1,684 1,615 1, , ,400 RSI berada dalam area netral 1,200 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1705-Rp 1730 Entry Rp 1720, take Profit Rp 1730 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1766 Negatif MA Positif 800 ADRO - Stochastic %D(6,3,3)= 89.70, Stochastic %K = 86.58,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= = = ,Signal() ADRO - MACD(5,3) ADRO - TSI(3,5,3) = 69.21, Volume()= 29,637, ,430, ,430, Created ADROwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -9.80, and Volume()= technical analysis 29,637, software. 1,000

9 TECHNICAL ANALYSIS February February ACST S R Trend Grafik Major Down Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral Trading range Rp 2730-Rp 2790 Entry Rp 2760, take Profit Rp 2790 Stochastics Positif MACD 7.91 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 2690 Positif MA Positif ACST BroadeningWedge 3,600 3,400 3,200 2, ,878 3,000 2,878 2,850 2,760 2,800 2,760 2,760 2,724 2, ,600 2,690 2, , ACST -Stochastic %D(6,3,3)= 47.40, Stochastic %K = 31.58,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= ACST -MACD (5,3) = 19.05, Signal() = , ACST -TSI(3,5,3) = ,Volume()= R(14) ACST -William's% = , Volume()= 468, , Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. 2,470 2,400 DOID S1 630 R1 705 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 555 R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif DOID Upward Sloping Channel RSI berada dalam area overbought 400 Harga berada dalam area upperband Trading range Rp 630-Rp 705 Entry Rp 665, take Profit Rp 705 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 572 Positif MA5 619 Positif DOID -Stochastic %D(6,3,3)= 93.08, Stochastic %K = 93.47,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= DOID -MACD(5,3) = ,Signal()= DOID -TSI(3,5,3) = 97.54, Volume()= 253,430, DOID -William's% R(14)= -5.21, Volume() = 253,430, Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software ,949, ,949,

10 22 TRADING February 2017 VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell Negatif Negatif Negatif LSIP Trading Sell Negatif Positif Negatif SGRO Trading Sell Negatif Negatif Negatif Mining PTBA Trading Buy Positif Positif Positif ADRO Trading Buy Positif Positif Positif MEDC Trading Buy Positif Negatif Positif INCO Trading Sell Negatif Negatif Negatif ANTM Trading Sell Negatif Positif Negatif TINS Trading Sell Negatif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell Positif Negatif Negatif SMGR Trading Sell Negatif Negatif Negatif INTP Trading Buy Negatif Positif Positif SMCB Trading Sell Negatif Negatif Negatif Miscellaneous Industry ASII Trading Sell Negatif Negatif Negatif GJTL Trading Sell Negatif Negatif Negatif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Positif GGRM Trading Sell Negatif Negatif Negatif UNVR Trading Buy Negatif Positif Positif KLBF Trading Sell Negatif Negatif Negatif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Negatif Positif Positif PTPP Trading Sell Negatif Negatif Negatif WIKA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADHI Trading Sell Negatif Negatif Negatif WSKT Trading Sell Negatif Positif Negatif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell Negatif Positif Negatif JSMR Trading Sell Negatif Negatif Negatif ISAT Trading Buy Positif Positif Positif TLKM Trading Buy Positif Positif Positif Finance BMRI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBRI Trading Buy Negatif Positif Positif BBNI Trading Sell Negatif Negatif Positif BBCA Trading Buy Positif Positif Positif BBTN Trading Buy Positif Negatif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Positif MPPA Trading Sell Negatif Negatif Negatif

11