WEEKLY REPORT 03 January 2017

Transkripsi

1 WEEKLY REPORT 0 NEWS HEADLINES SMGR perkirakan pertumbuhan 4% pada Krakatau Semen Indonesia siap beroperasi BIPP tambah modal disetor ke 2 anak usaha PTBA kebut akuisisi tambang baru PGAS tambah pelanggan baru di 9 kota pada Desember 2016 INAF pacu kinerja tiga sektor INAF menargetkan penjualan Rp2,11 triliun di Pengaluran KPR bersubsidi BBTN naik BBTN meluncurkan proyek KPR mikro BBTN dan BCIC emisi surat utang BBNI & Brimob Polri kerja sama BBMD tutup 2 kantor kas di Surabaya GREN terbitkan promissory note SKBM turunkan jumlah rights issue dari 71% jadi 45,74% dari modal IIKP catat rugi Rp 18,75 miliar per 9M16 dari rugi Rp 9,9 miliar SAME tambah penyertaan modal ke anak saua, SMA & SMN TKIM tingkatkan modal ke anak usaha, SHJ CANI akan fokus efisiensi di tahun CANI proyeksikan rugi sebesar USD 6,04 juta APEX sasar target konservatif JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Apresiasi IHSG dalam pekan lalu secara teknikal mengindikasikan trend penguatan dalam pekan ini. Sinyalemen penguatan IHSG terkonfirmasi dari indikator MACD dan Stochastics. Sinyal penguatan IHSG juga terkonfirmasikan dari lagging indicator baik MA5 maupun MA20. IHSG akan menguji level 560. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Dalam sepekan terakhir di akhir tahun 2016, bursa saham global cenderung berada dalam tekanan. Berbagai sentimen baik faktor ekonomi, politik mau pun keamanan mempengaruhi pergerakan bursa saham global. Bursa saham Indonesia menunjukkan performa relatif bagus diantara bursa saham global lainnya. Setelah sempat mengalami tekanan pasca pemilihan presiden AS dan kenaikan Fed Fund Rate Desember lalu, bursa saham Indonesia tampaknya cukup confidence untuk melanjutkan apresiasi. Pada hari pertama perdagangan di minggu terakhir Desember 2016, IHSG rally dan mencatatkan kenaikan sebesar,91%. Hal itu dipicu oleh dinaikkannya outlook Indonesia dari stabil menjadi positif dengan peringkat BBB- oleh Fitch Ratings. BI menilai jika laju inflasi tahun terjaga dan pemerintah melanjutkan deregulasi kebijakan melalui Paket Kebijakan Ekonomi, maka Fitch Ratings bisa menaikkan peringkat Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Selain itu survei terhadap beberapa perusahaan aset manajemen menunjukkan bahwa India dan Indonesia menjadi negara paling populer bagi investor dan menjadi pilihan investasi di tahun dibandingkan negara lain di emerging market. Hal itu menjadi katalis positif bagi Indonesia di tengah ketidakpastian global tahun. Namun pada perdagangan akhir tahun 2016 IHSG ditutup melemah 0,11% ke 5296,711 karena aksi take profit, sehingga belum mampu kembali ke atas resistance 500. Sepanjang tahun 2016 IHSG menguat 15,2%. Ketidakpastian global berasal dari rencana The Fed untuk menaikkan Fed Fund Rate (FFR) lagi sebanyak kali pada tahun, kebijakan Donald Trump sebagai presiden AS periode -2021, prospek pemulihan ekonomi global terutama di Cina dan AS serta faktor keamanan global. Banyak negara dan pelaku usaha mengkalkulasi kebijakan Trump sebagai presiden AS. Pasar juga mencermati komposisi kabinet pemerintahan Trump, terutama posisi menteri keuangan. Kebijakan ekonomi pemerintahan Trump dan kebijakan The Fed adalah yang paling dicermati dunia dan sedikit banyak mempengaruhi arah kebijakan negara lain. Nilai rupiah pada minggu terakhir Desember 2016 sempat melemah hingga ke Rp 1.47/USD dipicu oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal karena meningkatnya permintaan US dolar menjelang akhir tahun untuk kebutuhan korporasi mau pun masyarakat. Sedang faktor eksternal antara lain karena sejumlah data ekonomi AS tercatat positif dan kenaikan harga minyak dinilai bisa mendorong inflasi AS, sehingga potensi kenaikan Fed rate makin terbuka dan mengapresiasi US dolar. Depresiasi rupiah itu berawal dari sentimen terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS pada November dan kenaikan FFR sebesar 25 bps pada Desember Namun sepanjang tahun 2016 rupiah terapresiasi,2%. Tampaknya sentimen eksternal relatif kuat dampaknya terhadap nilai rupiah dibanding dengan sentimen internal, seperti realisasi nilai pernyataan harta dalam program tax amnesty yang mencapai Rp triliun hingga 29 Desember Pencapaian uang tebusan pada periode II tax amnesty tidak setinggi periode I. Realisasi penerimaan uang tebusan tax amnesty pada periode II hingga 29 Desember 2016 hanya Rp 8,8 triliun dibandingkan pencapaian pada periode I sebesar Rp 97,2 triliun. Hal itu karena sebagian Wajib Pajak besar telah mengikuti tax amnesty pada periode I. MARKET VIEW Hari ini sebagai transaksi perdana perdagangan bursa efek Indonesia (BEI) tahun, tentunya perdagangan saham tersebut juga akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor baik dari dalam negeri maupun faktor yang muncul dari luar negeri. Dari dalam negeri yang diperkirakan berdampak bagi pergerakan IHSG, berkenaan dengan pemerintah Indonesia memutuskan kemitraan dengan JP Morgan Chase Bank NA dengan alasan lembaga tersebut dinilai menciptakan gangguan stabilitas sistem keuangan nasional. Hal ini terkait dengan riset yang di keluarkan JP Morgan pada November 2016 yang menyatakan kepemilikan aset Indonesia dari overweight menjadi underweight. Riset yang di keluarkan JP Morgan bersamaan dengan maraknya dana asing yang keluar paska terpilihnya presiden Amarika Serikat (AS) Donald Trump. Pemerintah melayangkan konfirmasi atas keputusan tersebut. Beberapa hal menjadi pertanyaan pemerintah antara lain seperti cara analisanya. Hasilnya, pemerintah menemui beberapa hal yang ganjil dalam riset tersebut. Selain penurunan peringkat yang drastis, kondisi ekonomi dan politik di Indonesia saat ini lebih baik dibanding Brazil. Sementara Brazil hanya turun satu tingkat. Hal itu menimbulkan Indonesia menjadi sasaran spekulasi. Di Indonesia sendiri, JP Morgan berperan sebagai bank persepsi dan agen penjual utama surat utang pemerintah. Di pihak lain, beberapa waktu lalu lembaga pemeringkat internasional Fitch Rating meningkatkan outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari Stabil menjadi Positif. Hal ini pun mengafirmasi rating Indonesia pada BBB- atau Investment Grade. Setelah Fitch Rating yang telah menaikan peringkat Indonesia, dikabarkan S&P segera akan mengkaji ulang kemampuan RI untuk membayar utang. Kemungkinan S&P bakal melakukan review pada kuartal I. Apakah S&P akan mengikuti jejak dari Ficth Rating yang akan menaikan peringkat Indonesia tersebut? Tentunya ini yang akan menjadi perhatian pelaku pasar dalam penantiannya. Hal positif bagi Indonesia juga datang dari Bloomberg. Bloomberg menempatkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden terbaik 2016 di antara delapan negara Asia - Australia. Menurut Bloomberg, Jokowi terbukti mampu menguatkan nilai tukar sebesar 2,41%, menjaga pertumbuhan ekonomi 5,02% yoy, serta memiliki tingkat penerimaan publik cukup tinggi 69%. Bloomberg juga menyebutkan bahwa Jokowi cukup piawai dalam berpolitik, terbukti dapat merangkul dua pertiga kursi di parlemen. Selain itu, program amnesti pajak juga berhasil diloloskan untuk membiayai program pembangunan infrastruktur. Selain dari faktor di atas, rilis data ekonomi pekan ini baik dari AS maupun dari negara utama lainnya, akan menambah sentimen bagi pasar dalam pekan pertama perdagangan saham tahun ini. Namun di pekan ini potensi IHSG untuk apresiasi cukup terbuka lebar. 1

2 DAILY NEWS Semen Indonesia (SMGR) memperkirakan pertumbuhan penjualan semen sekitar -4% pada atau meningkat dibandingkan perkiraan pertumbuhan sekitar 1% pada Perseroan mengincar pertumbuhan di atas pertumbuhan penjualan secara keseluruhan di industri semen. Sementara itu, SMGR tengah menjajaki pembelian perusahaan lain yang terkait dengan semen, salah satunya adalah perusahaan bahan bangunan. Pabrik Krakatau Semen Indonesia, perusahaan patungan antara Krakatau Steel (KRAS) dan Semen Indonesia (SMGR), akan beroperasi pada Mei tahun ini dengan nilai investasi mencapai Rp 451 miliar. KRAS dan SMGR masing-masing menguasai 50% saham. Kapasitas awal pabrik semen slag mencapai ton. Bhuwanatala Indah Permai (BIPP) melakukan tambahan setoran modal ke PT Tridaya Investindo dan PT Asri Kencana Gemilang masing-masing sebesar Rp 76,5 miliar menjadi Rp 144 miliar dan sebesar Rp 16 miliar menjadi Rp 41 miliar. Kedua anak usaha ini adalah anak usaha perseroan dengan kepemilikan 99,9%. Tujuan dari penambahan modal guna menambah modal kerja anak-anak perusahaan. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) tengah dalam tahap uji tuntas akuisisi beberapa perusahaan tambang batu bara yang memiliki cadangan di atas 200 juta ton di Kalimantan. Akuisisi tambang baru akan menambah cadangan batu bara perusahaan yang kini mencapai,4 miliar ton. Perusahaan akan mengakuisisi langsung perusahaan yang tengah dibidik karena cadangannya cukup besar. Perusahaan Gas Negara (PGAS) menambah pelanggan baru di sektor usaha kecil dan menengah (UKM) serta industri di 9 kota pada periode Desember Pelanggan baru tersebut antara lain di Area Batam, PGN menambah pasokan gas bumi ke PT Accord Mandiri, Hotel Best Western Premier Panbil, PT Fastcoat hingga ke Rumah Makan Mie Tarempa. Di Bekasi PGN memasok gas bumi ke PT Oceancash Felts dan PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia. PGN juga memasok ke PT Tirta Sukses Perkasa (Indofood Group) di Pasuruan, Hotel Alila SCBD (Jakarta), PT Madani (Medan), PT Indorack Multikreasi (Tangerang), dan PT Tenang Jaya Sejahtera (Karawang). Indofarma (INAF) akan memperkuat kinerja tiga sektor pada. Kontribusi pendapatan yang akan digenjot adalah dari program Jaminan Kesehatan Nasional, obat herbal, dan ekspo./ Dari program Jaminan Kesehatan Nasional, pada tahun lalu, KAEF menadapat sekitar Rp250 miliar, sedangkan tahun ini ditargetkan sekitar Rp50 miliar. Adapun di sektor obat herbal, INAF akan menggenjot kontribusi hingga 20% terhadap penjualan konsolidasi, seiring dengan rampungnya pembangunan produksi obat herbal tahun lalu. Untuk ekspor, INAF menargetkan negara tujuan ekspor bisa bertambah hingga sembilan negara. Indofarma (INAF) menargetkan penjualan hingga Rp2,11 triliun dengan laba bersih minimal Rp0 miliar, didukung oleh beberapa factor. Pertama, INAF telah merampungkan fasilitas produksi obat herbal. Kedua, perusahaan telah menyelesaikan pembangunan fasilitas laboratorium mikrobiologi/ Ketiga, fasilitas steril noncephalosporin direncanakan pada Mei, serta penambahan minimal tiga cabang distribusi. Bank Tabungan Negara (BBTN) sepanjang tahun lalu sudah mengucurkan KPR subsidi setidaknya unit, naik dari tahun sebelumnya. Dengan realisasi tersebut, BBTN menargetkan penyaluran KPR bersubsidi tahun ini tumbuh 20% YoY. Bank Tabungan Negara (BBTN) akan meluncurkan proyek percontohan KPR segmen mikro pada Januari, dengan kisaran harga rumah sebesar Rp25-75 juta termasuk harga tanah. BBTN akan bekerja sama dengan BUMN Perum Perumnas. KPR mikro ini diharapkan akan mengurangi tingkat kekurangan rumah (backlog) untuk masyarakat yang saat ini mencapai 1, juta uni. BBTN menargetkan tingkat kekurangan rumah dapat berkurang sekitar 2,6 juta unit atau 20%. Bank Tabungan Negara (BBTN) dan Bank Jtrust Indonesia (BCIC) berencana menerbitkan surat utang pada semester I- untuk memenuhi kebutuhan likuiditas. BCIC berencana menerbitkan surat utang pada semester I- melalui medium term notes. Sementara itu, BBTN berencana menerbitkan obligasi dengan mekanisme penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 6 triliun. BBTN berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp triliun pada kuartal I-. Bank Negara Indonesia (BBNI) menjalin kerja sama Pengamanan, Pengawalan, dan Penjagaan Bank dengan Brigade Mobil Kepolisian Negara Republik Indonesia (BRIMOB POLRI). Langkah ini akan memaksimalkan kenyamanan dan keamanan pelayanan BNI terhadap masyarakat yang membutuhkan transaksi perbankan. Selain kerja sama pengamanan, BNI juga melakukan kerja sama dalam layanan perbankan, khususnya untuk menunjang kesejahteraan anggota BRIMOB, dalam pengelolaan Tunkin, pinjaman pegawai dan Cash Management keuangan BRIMOB. Bank Mestika Dharma (BBMD) melakukan penutupan dua kantor kas di Surabaya Jawa Timur pada 0 Desember Usaha perseroan tetap berjalan seperti biasa karena kegiatan transaksi di dua kantor kas tersebut masih bisa dilakukan melalui kantor cabang dan kantor cabang pembantu terdekat. Evergreen Invesco (GREN) berencana menerbitkan promissory note senilai Rp 2- triliun pada Januari. Surat sanggup bayar ini akan dibeli oleh pengusaha Erick Thohir yang berkomitmen menyelamatkan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera Sekar Bumi (SKBM) memangkas jumlah saham rights issue dari 2,29 miliar saham atau 71% menjadi 789,47 juta saham atau 45,74% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nominal Rp 100 per lembar. Setiap pemegang 121 saham lama yang tercatat namanya hingga 10 Januari berhak atas 102 HMETD (rasio 121 : 102), dimana 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru dengan harga Rp 720 per saham. Dengan demikian total dana yang diraih mencapai Rp 568,42 miliar. PT Multi Karya Sejati (MKS) selaku pemegang saham pengendali perseroan akan melaksanakan hak sesuai dengan porsi kepemilikan dalam rights issue II yakni sebanyak 59,24 juta saham. Cum dan ex di pasar reguler dan negosiasi pada 5 dan 6 Januari dan di pasar tunai pada 10 dan 11 Januari dengan periode perdagangan pada Januari. Dana yang diperoleh sebesar Rp 268 miliar digunakan untuk pembayaran atas pengambilalihan saham SBB milik Clareville International Limited, sebesar Rp 125 miliar untuk tambahan penyertaan modal ke SBB, Rp 150 miliar untuk penyertaan modal kepada anak usaha BPU dan sisanya Rp 12 miliar untuk modal kerja perseroan. Inti Agri Resources (IIKP) membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar Rp 40,95 miliar per September 2016 dari sebelumnya Rp14.41 miliar. Rugi bersih naik menjadi Rp 18,75 miliar dari rugi bersih Rp 9,90 miliar per September

3 DAILY NEWS Sarana Meditama Metropolitan (SAME) melakukan penambahan penyertaan modal anak perusahaan yaitu sebanyak saham senilai Rp125 miliar kepada PT Sarana Meditama Anugerah (SMA) dengan kepemilikan 99,99% dan sebanyak saham senilai Rp 25 miliar ke PT Sarana Meditama Nusantara (SMN) dengan kepemilikan 99,99%. Penambahan modal ke SMA dan ke SMN dengan cara mengkonversi piutang perusahaan menjadi penyertaan saham. Dengan demikian modal disetor SMA berubah dari Rp 10 miliar menjadi Rp 15 miliar dan modal disetor SMN berubah dari Rp 10 miliar menjadi Rp 5 miliar. Tujuan penambahan modal kedua anak usaha tersebut guna memperkuat struktur permodalan dalam mengembangkan bisnisnya. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) melakukan peningkatan modal ke anak usahanya yaitu PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) dengan kepemilikan 99,9% menjadi Rp 0 miliar dari Rp 12,02 miliar. SHJ juga meningkatkan modal ditempatkan dari Rp 12,00 miliar menjadi Rp 69,50 miliar. Peningkatkan modal di anak perusahaan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan. Capitol Nusantara Indonesia (CANI) pada tahun masih akan fokus memperbaiki kinerjanya. Perseroan akan melakukan efisiensi besar-besaran pada tahun depan. Dengan adanya penekanan biaya, perusahaan berharap rugi usaha CANI akan turun dari USD di tahun 2016 menjadi USD Sedangkan rugi komprehensif pada tahun diperkirakan menjadi USD dari tahun 2016 yang diproyeksikan akan sebesar USD Pendapatan tahun diperkirakan masih akan mengalami penurunan menjadi USD juta dari USD juta di tahun Apexindo Pratama Duta (APEX) membidik target pendapatan konservatif pada tahun ini yaitu di kisaran USD juta. Untuk bottom line tahun lalu, perseroan diperkirakan masih merugi. Adapun untuk bottom line tahun ini, perseroan memproyeksikan dapat lebih baik daripada tahun lalu, meskipun akan sulit meraih laba bersih. Sementara itu, untuk, perseroan sudah memperoleh omzet hingga USD 50 juta. Pada, perseroan menganggarkan belanja modal USD 10 juta untuk perawatan berkala alat produksi.

4 MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 29 9, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E F 2016E F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS ,678.5 USA NASDAQ COMPOSITE ,97.4 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,842.4 CHINA SHANGHAI SE A SH ,077. CHINA SHENZHEN SE A SH ,197.2 HONG KONG HANG SENG INDEX ,794.1 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,891.4 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 1, IDR/ USD EUR/IDR 14, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 9, AUD / USD GBP/IDR 16, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.75 JIBOR (IDR) Indonesia 7. BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.0 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.0 PBOC Rate (%) China 4.5 SHIBOR (RENMINBI) China.1 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description November-16 October-16 Description Rate (%) Inflation YTD % M 6.25 Inflation YOY %.58.1 M 6.41 Inflation MOM % M 6.0 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M GDP (IDR Bn),216,799.00,084,

5 MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 0 Dec Indonesia CPI YoY -- 0 Dec US Construction Spending MoM Tetap 0.5% 0 Dec US ISM Manufacturing Naik menjadi 5.7 dari Dec ISM s Paid Naik menjadi 55.5 dari Dec US Domestic Vehicle Sales Turun menjadi 1. juta dari 1.85 juta 04 Dec US Total Vehicle Sales Turun menjadi juta dari juta 05 Dec FOMC Meeting Minutes Dec US Initial Jobless Claims Dec US Continuing Claims -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ HMSP IJ TLKM IJ UNVR IJ BBCA IJ NISP IJ EMTK IJ KLBF IJ AMRT IJ INAF IJ BTEK IJ PGAS IJ UNTR IJ SMGR IJ BDMN IJ AALI IJ BBNI IJ PWON IJ MIKA IJ WSKT IJ UPCOMING IPO'S Company PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Property & Real TBA TBA Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real ,. TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Estate Securities Consumer TBA TBA Bahana Securities 5

6 CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ADRO $ Cash Dividend 28 Dec Dec 16 0 Jan 16 1 Jan 16 CMNP 9 : 2 Stock Dividend 10 Jan Jan 16 1 Jan Jan 16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period CENT Rights Issue 1: Dec 16 0 Dec Jan 11 Jan 17 SKBM Rights Issue 20: Jan Jan Jan 17 Jan 17 BINA Rights Issue 1000: Jan 16 2 Jan Jan 02 Feb 17 BULL Rights Issue 1: Feb Feb 17 1 Feb 21 Feb 17 PSKT Rights Issue 5: 0 09 Feb Feb Feb 22 Feb 17 RIMO Rights Issue 5: TBA TBA TBA GREN Rights Issue 1: TBA TBA TBA KICI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda POOL RUPSLB 09-Jan-17 MAYA RUPSLB 1-Jan-17 MYRX RUPSLB 1-Jan-17 SMDM RUPST 16-Jan-17 KOIN RUPSLB 18-Jan-17 AKKU RUPSLB 20-Jan-17 CTTH RUPSLB 20-Jan-17 BCIP RUPSLB 2-Jan-17 LTLS RUPSLB 25-Jan-17 RIMO RUPSLB 27-Jan-17 INDY RUPSLB 0-Jan-17 BUVA RUPSLB 1-Jan-17 6

7 TECHNICAL ANALYSIS ASII S R1 850 Trend Grafik Major Up Minor Down S R ASII Downward Sloping Channel 9, MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band 8,275 8,400 8,275 8,275 7,85 7,760 7,750 7,0 7, , , ,25 7,200 7, , ,06.25 Trading range Rp 8125-Rp 8575 Entry Rp 8275, take Profit Rp 8575 Stochastics.74 Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 862 Positif MA5 785 Positif ASII - Stochastic %D(6,,) = 81.68, Stochastic %K = 98.99, Overbought Level =.00, Oversold Level = ASII - MACD (5,) = , Signal() = ASII - TSI(,5,) = 46.21, Vo lume() = 58,57,0.00 Created ASII with William's AmiBroker% advanced R(14) = charting 000and Volume() technical analysis = 58 software amibroker com 6, , ,57, ,57, INDF S R1 00 Trend Grafik Major Up Minor Down S R INDF Do wnward Sloping Channel Bullish Breakout 9,500 9,000 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band 8,500 8, ,125 7,925 7,925 7,925 8,000 7, , ,715 7,665 7,500 7, Trading range Rp 7850-Rp 8150 Entry Rp 7925, take Profit Rp 8150 Stochastics 5.08 Negatif MACD Positif True Strength Index (TSI) 2.81 Positif Bollinger Band (Mid) 24 Positif MA Positif INDF - Stochastic %D(6,,) = 69.50, Stochastic %K = 84.7, Overbought Level =.00, Oversold Level = INDF - MACD (5,) = , Signal() = INDF - TSI(,5,) = 2.81, Volume() = 8,171, Created INDF with William's AmiBroker % advanced R(14) charting = 21 and 62 technical Volume() analysis = 8software amibroker com 7,200 7,150 7,000 7, ,171, ,171,

8 TECHNICAL ANALYSIS BBRI S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp Rp Entry Rp 11675, take Profit Rp Stochastics Negatif MACD Positif True Strength Index (TSI) 49.9 Positif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Positif BBRI Wedge BBRI - Stochastic %D(6,,) = 68.24, Stochastic %K = 87.60, Overbought Level =.00, Oversold Level = BBRI - MACD (5,) = , Signal() = -.16 BBRI - TSI(,5,) = 49.9, Volume() = 8,741, Created BBRI with William's AmiBroker % advanced R(14) charting = 18 and 18 technical Volume() analysis = 8 software amibroker com 1,200 12,600 11,675 12,000 11,675 11,675 11,450 11,15 11,400 11,01. 11, , , ,0 10, , ,775 10,200 10,425 9, ,741, ,741, BBNI S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI mendekati area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 5425-Rp 5625 Entry Rp 5525, take Profit Rp 5625 Stochastics Positif MACD.74 Positif True Strength Index (TSI) 6.92 Positif Bollinger Band (Mid) 187 Positif MA5 575 Positif BBNI Wedge Bullish Breakout BBNI - Stochastic %D(6,,) = 50.99, Stochastic %K = 71.72, Overbought Level =.00, Oversold Level = BBNI - MACD (5,) = -7.7, Signal() = BBNI - TSI(,5,) = 6.92, Volume() = 28,427,0.00 Created BBNI with William's AmiBroker % advanced R(14) charting = 27 and 78 technical Volume() analysis = 28 software amibroker com 6,000 5,550 5,0 5,525 5,525 5,600 5,525 5,47 5,47 5,400 5, ,75 5,65.6 5,200 5,20 5,20 5,000 5,200 4, ,0 4,600 4, ,427, ,427,

9 TECHNICAL ANALYSIS BBCA S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1575-Rp Entry Rp 15500, take Profit Rp Stochastics Negatif MACD -.91 Negatif True Strength Index (TSI) 5.90 Positif Bollinger Band (Mid) 626 Positif MA Positif BBCA Bullish Breakout BBCA - Stochastic %D(6,,) = 77.26, Stochastic %K = 85., Overbought Level =.00, Oversold Level = BBCA - MACD (5,) = , Signal() = BBCA - TSI(,5,) = 5., Vo lume() = 47,100,0 Created BBCAwith William's AmiBroker advanced % R(14) charting = 51 and technical Volume() analysis = 47 software amibroker com 16,200 15,500 15,500 15,500 15,600 15,425 15,425 15,000 15,000 14,965 14, , ,400 14,125 14,125 1,0 14,125 1,978 1, , ,100, ,100, ITMG S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral ITMG Broadening Wedge 18, ,900 18,000 16,875 16,875 16,875 16,715 16,000 16,75 16,0 15,600 15,500 14,000 15,500 14, ,000 10,000 Trading range Rp Rp Entry Rp 16875, take Profit Rp ,000 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI).08 Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA5 160 Positif ITMG - Stochastic %D(6,,) = 42.99, Stochastic %K = 66.00, Overbought Level =.00, Oversold Level = ITMG - MACD (5, ) = , Signal() = ITMG - TSI(,5,) =.08, Volume() = 1,024, Created ITMGwith William's AmiBroker % advanced R(14) charting = 44and 57technical Volume() analysis = software amibroker com ,024, ,024,

10 TRADING VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell Positif Negatif Negatif LSIP Trading Buy Positif Positif Positif SGRO Trading Buy Positif Positif Positif Mining PTBA Trading Buy Positif Positif Positif ADRO Trading Buy Positif Positif Positif MEDC Trading Buy Positif Positif Positif INCO Trading Buy Positif Positif Positif ANTM Trading Buy Positif Positif Positif TINS Trading Sell Positif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell Positif Negatif Negatif SMGR Trading Sell Positif Negatif Negatif INTP Trading Buy Positif Positif Positif SMCB Trading Buy Positif Positif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Positif Positif Positif GJTL Trading Buy Positif Positif Positif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Positif GGRM Trading Buy Positif Positif Positif UNVR Trading Sell Positif Negatif Negatif KLBF Trading Buy Positif Negatif Positif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Positif Positif PTPP Trading Buy Positif Positif Positif WIKA Trading Sell Positif Negatif Negatif ADHI Trading Buy Positif Positif Positif 22 1 WSKT Trading Buy Positif Negatif Positif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy Positif Negatif Positif JSMR Trading Buy Positif Positif Positif ISAT Trading Buy Positif Positif Positif TLKM Trading Buy Positif Positif Positif Finance BMRI Trading Buy Positif Negatif Positif BBRI Trading Buy Positif Positif Positif BBNI Trading Buy Positif Positif Positif BBCA Trading Buy Positif Positif Positif BBTN Trading Buy Positif Negatif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Positif MPPA Trading Buy Positif Positif Positif

11