Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network"

Transkripsi

1 D-378 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) (23-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Plaform MK di PT X Menggunakan Meode ARIMA, Neural Nework, dan Hibrida ARIMA-Neural Nework Windia Cinde Prameswari, Desri Susilaningrum, dan Suharono Jurusan Saisik Fakulas MIPA, siu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 6 donesia desri_s@saisika.is.ac.id, suharono@saisika.is.ac.id, dan windia.cinde@mhs.saisika.is.ac.id Absrak Minyak dan gas bumi dapa diambil secara langsung melalui sumur-sumur yang dibu namun sumursumur ersebu idak akan menghasilkan jumlah minyak dan gas bumi yang konsan seiap hari. Keika kandungan minyak dan gas mulai urun maka yang harus dilakukan adalah memberikan reamen erhadap sumur ersebu, sehingga minyak dan gas yang masih erkandung di dasar bumi bisa naik dengan jumlah yang lebih banyak. Tujuan dilakukannya peneliian ini adalah unuk membanu perusahaan dalam menganalisis jumlah produksi minyak dan gas bumi selama periode 4 hari selanjuny sehingga dapa dikeahui apakah selama periode 4 hari selanjunya diperlukan reamen erhadap sumur. Daa yang digunakan adalah jumlah produksi minyak dan gas bumi pada plaform MK pada ahun 25. Pemodelan jumlah produksi minyak dan gas bumi dilakukan menggunakan iga meode, yaiu ARIMA, neural nework, dan Hibrida ARIMA-neural nework. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis keiga meode ersebu adalah pada jumlah produksi minyak bumi model erbaik diperoleh dari meode hibrida ARIMA-neural nework, dengan hasil ramalan yang cenderung sama selama 4 hari yaiu 96 barel. Sedangkan jumlah produksi gas bumi model erbaik diperoleh dari meode neural nework, dengan ramalan produksi unuk 4 hari selanjunya cenderung meningka. Kaa Kunci ARIMA, Hibrida ARIMA-NN, Minyak dan Gas Bumi, Neural Nework. M I. PENDAHULUAN inyak dan gas bumi adalah campuran senyawa hidrokarbon yang ersusun dari sebagian besar karbon dan hidrogen dengan sediki belerang, nirogen, dan unsur-unsur lainnya. Minyak dan gas bumi diduga secara idak langsung berasal dari sisa-sisa organisme hidup. Di donesia cadangan minyak bumi yang ersisa saa ini sebanyak 3,7 miliar barel, sedangkan konsumsi minyak dunia per harinya sebesar barel dan diperkirakan akan habis 0 sampai ahun mendaang []. Hal yang pening dilakukan unuk dapa mengambil kandungan minyak yang ada di dasar bumi adalah dengan melakukan pengeboran sumur. Dalam proses penyedoan minyak bumi, sebuah sumur idak bisa hanya menyedo minyak saja. Banyak kandungan lain dari dasar bumi yang juga erambil, conohnya adalah gas yang selanjunya gas ini disebu dengan gas bumi. Siklus hidup sumur pening diperhaikan unuk mendapakan minyak bumi yang banyak. Sebuah sumur idak akan erus-menerus menghasilkan minyak bumi yang berlimpah secara konsan. Keika kandungan minyak dan gas mulai urun maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan reamen erhadap sumur ersebu, sehingga minyak dan gas yang masih erkandung di dasar bumi ersebu bisa naik. Dalam melakukan reamen erhadap sumur, dibuuhkan persiapan-persiapan khusus sebelumnya. Agar perusahaan dapa merencanakan dilakukan reamen pada sumur ersebu, maka perlu mengeahui jumlah produksi minyak dan gas bumi unuk periode selanjunya. Keika produksi minyak dan gas mengalami penurunan yang idak sediki, maka pada saa iu dibuuhkan reamen unuk sumur ersebu [2]. Tujuan dari peneliian ini adalah meramalkan jumlah produksi minyak dan gas unuk periode 4 hari selanjuny sehingga dapa dikeahui selama 4 hari selanjunya dibuuhkan reamen erhadap sumur aau idak. Pemodelan ini dilakukan dengan iga meode, yaiu ARIMA, neural nework, dan hibrida ARIMA-neural nework. Peneliian ini diharapkan dapa memberikan informasi mengenai jumlah produksi minyak dan gas unuk periode 4 hari selanjuny sehingga perusahaan dapa membua kebijakan baru keika jumlah produksi minyak dan gas bumi menurun selama periode 4 hari selanjunya. II. Saisika Deskripif TINJAUAN PUSTAKA Saisika deskripif adalah meode-meode yang berkaian dengan pengumpulan dan penyajian suau gugus daa sehingga memberikan informasi yang berguna [3]. ARIMA Model ARIMA merupakan gabungan anara model AR dan MA sera differencing orde d. Model ARIMA dapa digunakan pada daa musiman maupun non musiman [4]. Secara umum, model ARIMA non musiman dapa diuliskan sebagai ARIMA (p,d,q) dengan model maemais sebagai beriku. d ( B)( B) ( B () p Z 0 q ) a Unuk daa yang mengandung pola musiman dengan differencing orde ke-d dapa dinoasikan sebagai ARIMA (P,D,Q) s. Secara umum model ARIMA muliplikasi musiman dapa diulis pada persamaan sebagai beriku.

2 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) (23-928X Prin) D-379 s d s D s P ( B ) p ( B)( B) ( B ) Z q ( B) Q ( B ) a (2) Dalam melakuka analisis menggunakan meode ARIMA, erdapa beberapa ahapan yang harus dilakukan. Perama adalah pengecekan sasionerias da kemudian pendugaan model melalui plo ACF dan PACF, selanjunya pengujian signifikansi parameer, uji kesesuaian model, dan erakhir adalah pemilihan model erbaik. Krieria yang digunakan dalam memilih model erbaik adalah krieria RMSE, beriku rumus umum dari RMSE. M 2 RMSE ( Z nl Z n ( l)) (3) M l Neural Nework Neural nework menggunakan elemen perhiungan nonlinier dasar yang disebu neuron yang diorganisasikan sebagai jaringan yang saling berhubungan. NN dienukan oleh iga hal yaiu pola hubungan neuron, meode raining/learning, dan fungsi akivasi. Seiap pola-pola informasi inpu dan oupu yang diberikan ke dalam NN diproses dalam neuron [5]. Hubungan anara oupu dan inpu memiliki rumus maemais sebagai beriku. q p Z w0 w j f ( w oj w ij Z i ) (4) j i w j (j =,2,...,q) dan w ij (i =,2,...,p; j =,2,...,q) p adalah jumlah inpu nodes dan q adalah jumlah hidden nodes. Fungsi akivasi yang sering digunakan adalah fungsi sigmoid dengan rumus maemais sebagai beriku. Hibrida f ( x) (5) x e Hibrida adalah kombinasi dua aau lebih sisem dalam sau fungsi, dalam peneliian ini adalah kombinasi ARIMA dan NN. Model ARIMA dapa menghasilkan peramalan yang baik pada kondisi yang non-linier unuk iu dilakukan kombinasi dengan NN yang menunjukkan performa yang baik jika daa bersifa non-linier. Jadi model hibrida dapa membanu mengaasi srukur yang kompleks dari suau daa [6]. Secara umum kombinasi dari model ime series dapa diuliskan sebagai beriku. y L N (6) Dimana L menunjukkan komponen linier dan N menunjukkan komponen non linier. Terdapa dua komponen yang harus di esimasi, yaiu model ARIMA digunakan unuk menyelesaikan kasus daa linier dimana residual dari model linier masih mengandung informasi hubungan non linier. Secara maemais dapa diuliskan sebagai beriku. e y Lˆ (7) Minyak dan Gas Bumi Minyak dan gas bumi adalah campuran senyawa hidrokarbon, yang ersusun dari sebagian besar karbon dan hidrogen, dengan sediki belerang, nirogen, dan unsur-unsur lainnya. Minyak dan gas bumi diduga secara idak langsung berasal dari sisa-sisa organisme hidup. Terdapa beberapa cara unuk menemukan minyak dan gas bumi, yaiu dengan cara observasi geologi, survei graviasi, survei magneik, survei seismik, membor sumur uji, aau dengan fakor keberunungan. seelah yakin menemukan minyak selanjunya adalah membangun sumur yang melipui pemboran (drilling), memasang ubular sumur (casing), dan penyemenan (cemening). Lalu proses compleion unuk membua sumur siap digunakan. Keika sumur sudah dapa digunakan, selanjunya secara berkala dilakukan pengujian kandungan minyak bumi dari sumur ersebu aau biasa disebu well esing [2]. III. METODOLOGI PENELITIAN Daa yang digunakan pada peneliian ini merupakan daa sekunder, yaiu daa jumlah produksi minyak dan gas bumi selama ahun 25 dari bulan Januari hingga Desember yang berasal pada plaform MK di PT X. Pengukuran daa dilakukan seiap 2 jam dalam sehari, sehingga daa yang digunakan merupakan daa harian sebanyak 365 daa. Variabel yang akan digunakan pada peneliian ini adalah jumlah produksi minyak dan gas bumi di plaform MK seiap hari dalam sauan barel unuk minyak dan sauan mscf unuk gas. Langkah langkah dalam pemodelan jumlah produksi minyak dan gas bumi dengan iga meode adalah sebagai beriku.. Mendeskripsikan karakerisik daa jumlah produksi minyak bumi di plaform MK. 2. Membagi daa ime series menjadi daa in dan ou sampel. 3. Memodelkan daa menggunakan meode ARIMA, neural nework, dan hibrida ARIMA-NN. Model ARIMA a. Membua ime series plo. b. Melakukan pengecekan sasionerias erhadap varians dan mean. Jika daa idak sasioner dalam varian maka dilakukan ransformasi. Sedangkan jika daa idak sasioner dalam mean, maka dilakukan differencing. c. Melakukan idenifikasi model daa jumlah produksi minyak bumi di plaform MK berdasarkan plo ACF dan PACF. d. Melakukan esimasi dan pengujian parameer berdasarkan model yang elah diduga. e. Melakukan pengujian asumsi yaiu, whie noise dan disribusi normal. Jika daa idak berdisribusi normal, maka dapa dideeksi dengan oulier. f. Pemilihan model erbaik dengan meliha nilai RMSE paling rendah Model Neural-Nework a. Menenukan arsiekur neural nework yaiu menenukan banyak inpu, jumlah neuron dalam hidden layer, bobo awal, dan fungsi akivasi. b. Melakukan pelaihan (in-sampling raining) pada daa pelaihan dengan memasukkan bobo dan arsiekur neural nework yang elah didapakan

3 D-380 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) (23-928X Prin) unuk mendapakan model erbaik. c. Menghiung nilai RMSE dan memilih model erbaik berdasarkan nilai RMSE erkecil. Hibrida ARIMA-NN a. Menenukan model ARIMA erbaik b. Melakukan pemodelan dengan meode ARIMA c. Residual yang diperoleh dari peramalan model ARIMA digunakan sebagai inpu, kemudian dimodelkan kembali menggunakan neural nework. d. Menenukan model erbaik dari meode hibrida ARIMA NN dengan meliha nilai RMSE erendah. e. Menggabungkan model a dan c sehingga didapakan model hibrida ARIMA NN. 4. Membandingkan model ARIMA, neural nework, dan hibrida ARIMA-NN berdasarkan nilai RMSE. 5. Meramalkan jumlah produksi minyak dan gas bumi di plaform MK menggunakan model erbaik. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakerisik Produksi Minyak dan Gas Bumi Langkah perama yang perlu dilakukan dalam peneliian ini adalah meliha karakerisik daa dari jumlah produksi minyak dan gas bumi di plaform MK selama ahun 25. Hasil karakerisik dapa diliha pada Tabel. TABEL. KARAKTERISTIK MINYAK DAN GAS BUMI Variabel Minyak Bumi Gas Bumi Raa-raa 2555,6 5704, Maximum 407,0 878,0 Minimum 649,5 577,0 Varians 42576, ,9 Median 2587,6 5790,0 Raa-raa jumlah produksi minyak bumi seiap harinya sebanyak 2555,6 barel dengan median sebesar 2587,6. Arinya adalah hasil produksi minyak bumi seiap hari hampir sama jumlahnya. Tidak berbeda jauh dengan karakerisik pada minyak bumi, dikeahui bahwa raa-raa produksi gas bumi seiap hari selama ahun 25 sebesar 5704,23 barel dengan median sebesar Raa-raa jumlah produksi gas bumi seiap hari hampir sama dengan variansi sebesar ,9. Pemodelan Produksi Minyak Bumi Dalam memodelkan jumlah produksi minyak dan gas bumi digunakan iga meode sebagai perbandingan, yaiu meode ARIMA, neural nework, dan hibrida ARIMAneural nework. Pemodelan perama menggunakan meode ARIMA pada daa jumlah produksi minyak bumi ahun 25. ) Pemodelan Produksi Minyak Bumi Dengan ARIMA Langkah perama yang harus dilakukan dalam memodelkan daa dengan ARIMA adalah membua plo daa ime series unuk mengeahui pola daa yang erbenuk. Selain iu juga dapa menduga apakah daa yang digunakan sudah sasioner aau belum. Hasil dari plo daa ime series diampilkan pada Gambar. BBL Day Monh Jan Gambar. Time Series Plo Produksi Minyak Bumi Berdasarkan ime series plo di aas dikeahui bahwa daa jumlah produksi minyak bumi ahun 25 memiliki pola yang flukuaif dan idak erdapa pola musiman. Berdasarkan ime series plo dan plo ACF dapa diduga bahwa daa belum sasioner dalam mean, karena pola ACF urun secara lamba. Sehingga perlu dilakukan differencing sebanyak sau kali. Selanjunya plo ACF dan PACF dari daa yang sudah sasioner digunakan unuk menduga model ARIMA. Plo ACF menunjukkan cu off seelah lag 2, sedangkan plo PACF menunjukkan dies down. Berdasarkan hasil plo ACF dan PACF ersebu diduga bahwa model ARIMA yang erbenuk adalah ARIMA (0,,) dan ARIMA (0,,2). Kedua model ersebu memiliki parameer yang signifikan erhadap model, Namun belum memenuhi asumsi whie noise dan berdisribusi normal, sehingga dilakukan deeksi oulier dengan cara memasukkan daa oulier ke dalam model. Hasil yang diperoleh dari deeksi oulier adalah pada model ARIMA (0,,) erdapa 84 oulier yang dimasukkan ke dalam model dan residual sudah memenuhi asumsi whie noise, namun eap idak berdisribusi normal. Kemudian unuk model ARIMA (0,,2) erdapa 57 oulier yang dimasukkan ke dalam model dan hasilnya adalah residual sudah whie noise dan berdisribusi normal. Langkah selanjunya adalah melakukan pemilihan model erbaik. Krieria yang digunakan adalah nilai RMSE paling kecil. Tabel 2 beriku menunjukkan krieria model erbaik berdasarkan in dan ou. TABEL 2. PEMILIHAN MODEL TERBAIK PRODUKSI MINYAK BUMI Model Feb Mar Apr Mei RMSE Ou ARIMA (0,,) 65,5 6,48 ARIMA (0,,2) 7,47 48,92 Jun Berdasarkan hasil pemilihan model erbaik diperoleh nilai RMSE yang paling kecil pada ou erdapa pada model ARIMA (0,,2), sehingga model maemais yang erbenuk adalah sebagai beriku Z Z 0,987a 0,59695a 2 a,436.6 I 88,3 I ,5 I 99,3 I 923,2 I 793,9 I 73,0 I , I 240,8 I 804,I 67,3I 559,3I , I 56,5I 568,8 I 426,0 I 298,0 I ,7 I 433,6 I 340,6 I 764,7 I 675,8 I ,4 I 3,4 I 363,7 I 346,6 I 295,I ,6 I 268,2 I 248,5 I 327,0I 26,4 I ,I 67, I 284,5I 344,7 I 253,0 I ,2 I 79,2 I 260,3I 294,6 I 373,0 I ,8 I 80,8I 88,6 I 242,3I 53,7 I ,2 I 467,0I 368,6 I 320,7 I 247,8I ,0 I 294,6 I 694,9 I 327,3I 3,3 I Jul Agu Sep Ok Nov Des

4 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) (23-928X Prin) D-38 2) Pemodelan Produksi Minyak Bumi Dengan NN Langkah awal dalam melakukan pemodelan dengan neural nework adalah menenukan inpu, jumlah neuron pada hidden layer, dan fungsi akivasi apa yang digunakan. pu yang digunakan dalam NN berdasarkan pada model ARIMA erbaik. Karena model ARIMA erbaik adalah ARIMA (0,,2) dengan lag yang keluar dari plo PACF yaiu lag, 2, dan 3, maka inpu pada NN adalah Y -, Y -2, Y -3, dan Y -4 karena ada differencing. Jumlah neuron yang digunakan pada hidden layer mulai dari hingga 0. Nilai RMSE dari pemodelan menggunakan NN dapa diliha pada Tabel 3. TABEL 3. NILAI RMSE PEMODELAN METODE NN DATA PRODUKSI MINYAK BUMI Ou Ou 278,4 94, ,22, ,46 86, ,83 7, ,55 92, ,50 34, ,50 24, ,50 96, ,90 70, ,88 87,46 Berdasarkan hasil dari nilai RMSE dengan menggunakan NN pada daa ou, dikeahui bahwa yang erkecil erdapa pada neuron 5. Arsiekur jaringan model NN dapa dimodelkan sesuai dengan fungsi akivasi sigmoid pada hidden layer dan fungsi linier pada oupu. Gambar 2 menunjukkan arsiekur dari model NN 5 neuron. inpu dalam meode hibrida adalah N -, N -2, N -3, dan N - 4. Pemodelan menggunakan meode hibrida ini juga menggunakan jumlah neuron pada hidden layer yang berbeda yaiu mulai hingga 0. Nilai RMSE dari pemodelan menggunakan hibrida ARIMA-NN dapa diliha pada Tabel 4. TABEL 4. NILAI RMSEPEMODELAN METODE HIBRIDA ARIMA-NN DATA PRODUKSI MINYAK BUMI Ou Ou 7,55 47,02 6 7,45 47,4 2 7,56 46,88 7 7,47 46,8 3 7,5 47,43 8 7,44 47,20 4 7,42 47, ,54 5,88 5 7,38 47, ,67 46, Berdasarkan hasil pemodelan menggunakan meode hibrida ARIMA-NN, diperoleh nilai RMSE pada ou yang paling kecil yaiu pada jumlah neuron 0. Beriku persamaan maemaik yang diperoleh dari model hibrida ARIMA-NN 0 neuron. Nˆ 0,64,768H (,) 0,859H (,2) 0,499H (,3),98H (,4),697H (,5),097H (,6) 0,04H (,7),225H (,8) 0,24H (,9),525H (,0) H (,) H (,2) exp (,724 2,857 N,959 N 2,585 N 3,042 N ) exp ( 0,444 0,245 N 0,50 N 0,443 N 0,205 N ) H (,3) exp (0,43 0,849 N 0,022 N 0,047 N,75 N ) Gambar 2. Arsiekur NN 5 Daa Produksi Minyak Bumi Persamaan maemaik yang didapakan berdasarkan model NN 5 neuron adalah sebagai beriku. Zˆ 0,995 2,266H (,) 0,544H (,2) 0,289H (,3) 0,48H (,4),356H (,5) H (,) H (,2) H (,3) H (,4) H (,5) exp (0,802,933 Z 0,449 Z 0,6 Z 0,237 Z ) exp ( 0,096 0,353 Z 0,483 Z 0,370 Z 0,378 Z ) exp (0, 0,79 Z 0,3 Z 0,226 Z 0,443 Z ) exp (0,7 0,225 Z 0,222 Z 0,296 Z 0,359 Z ) exp ( 0,090 0,37 Z 0,047 Z 0,646 Z 0,90 Z ) ) Pemodelan Produksi Minyak Bumi Dengan Hibrida ARIMA-NN Dalam melakukan pemodelan menggunakan meode hibrida ARIMA-NN, yang menjadi inpu adalah nilai residual dari model ARIMA erbaik. Model ARIMA erbaik adalah ARIMA (0,,2), sehingga yang menjadi H (,4) H (,5) H (,6) H (,7) H (,8) H (,9) H (,0) exp (0,748 2,096 N 0,46 N 0,222 N 0,528 N ) exp (,660,487 N,666 N 0,429 N,052 N ) exp (0,744 0,62 N,54 N,686 N 2,368 N ) exp ( 0,207 0,404 N 0,69 N 0,502 N 0,644 N ) exp ( 0,833,236 N 0,893 N,6 N 0,67 N ) exp (0,207 0,266 N 0,347 N 0,024 N 0,2 N ) exp (,782,32 N 0,078 N 0,479 N,92 N ) Seelah dilakukan pemodelan pada daa jumlah produksi minyak bumi menggunakan 3 meode, maka dapa disimpulkan bahwa yang memiliki nilai RMSE pada ou erkecil erdapa pada meode hibrida ARIMA- NN. Selanjunya model hibrida ARIMA-NN digunakan unuk meramalakan produksi minyak bumi 4 hari selanjunya. Hasil ramalan minyak bumi 4 hari ke depan dapa diliha pada Tabel 5.

5 D-382 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) (23-928X Prin) TABEL 5. RAMALAN PRODUKSI MINYAK BUMI Hari Ramalan Hari Ramalan //26 926,2 08//26 96,408 02//26 962,49 09//26 96,396 03//26 962,369 0//26 96,395 04//26 96,5 //26 96,398 05//26 96,435 2//26 96,396 06//26 96,45 3//26 96,397 07//26 96,36 4//26 96,397 Pemodelan Produksi Gas Bumi Analisis selanjunya adalah memodelkan daa jumlah produksi gas bumi di plaform MK. Sama seperi sebelumny dalam memodelkan produksi gas bumi ini dilakukan dengan iga meode, yaiu ARIMA, NN, dan hibrida ARIMA-NN. ) Pemodelan Produksi Gas Bumi Dengan ARIMA Langkah perama dalam melakukan pemodelan menggunakan ARIMA adalah meliha pola daa yang akan dimodelkan erlebih dahulu. Hasil ime series plo dapa diliha pada Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3 dikeahui bahwa pola daa dari jumlah produksi gas bumi selama ahun 25 adalah flukuaif. Berdasarkan ime series plo dan plo ACF dapa diduga bahwa daa belum sasioner dalam mean, sehingga perlu dilakukan differencing sebanyak sau kali. mscf Day Monh Jan Gambar 3. Time Series Plo Produksi Gas Bumi Selanjunya plo ACF dan PACF dari daa yang sudah sasioner digunakan unuk menduga model ARIMA. Plo ACF menunjukkan cu off seelah lag, sedangkan plo PACF menunjukkan dies down. Berdasarkan hasil plo ACF dan PACF ersebu diduga bahwa model ARIMA (0,,), ARIMA (,,), ARIMA (2,,), dan ARIMA (3,,). Berdasarkan hasil dari uji signifikansi parameer, dikeahui bahwa model yang memiliki parameer yang signifikan semua adalah model ARIMA (0,,) dan ARIMA (,,). Kedua model ARIMA ersebu belum memenuhi asumi whie noise dan berdisribusi normal, sehingga perlu melakukan deeksi oulier. Seelah melakukan deeksi oulier dikeahu bahwa residual dari kedua model ersebu sudah memenuhi asumsi whie noise dan berdisribusi normal. Selanjunya memilih model erbaik berdasarkan nilai RMSE yang paling kecil. Hasil pemilihan model erbaik dapa diliha pada Tabel 6. TABEL 6. PEMILIHAN MODEL TERBAIK DATA PRODUKSI GAS BUMI Model Feb Mar Apr Mei Jun RMSE Ou ARIMA (0,,) 98,2455 8,772 ARIMA (,,) 95, ,7969 Berdasarkan hasil pemilihan model erbaik, diperoleh nilai RMSE yang paling kecil erdapa pada model ARIMA (,,) dengan deeksi oulier, sehingga model maemais yang erbenuk adalah sebagai beriku Jul Agu Sep Ok Nov Des 07 Z Z 0,4492Z 0,4492Z 2 0,88073a a 2992,3 I ,3 I 2804,6 I 877,4 I 627,3 I 526,5 I ,8 I 929,I 742,I 689,7 I 470,3I 346,5 I ,2 I 559, I 09,3 I 32,5 I 54,2 I ,2 I 978,7 I 688,4 I 887,2I 959,9 I 597,I ,9 I 04,2 I 67, I 529,4 I 457,0I I ,9 I 398,0 I 605,9 I 77,9I 426,9 I 630,9 I ,7 I 773,9 I 4659,0 I 65,7 I 799,5I 646,I ,3 I 47, I 747,3I 55,0 I 39,9 I 400,2 I ,5 I 454,5I 464,5I 353,9 I 382,2 I 2) Pemodelan Produksi Gas Bumi Dengan NN pu yang digunakan dalam meode NN adalah model ARIMA erbaik yang diperoleh sebelumny yaiu ARIMA (,,) sehingga yang menjadi inpu adalah Y - dan Y -2 karena ada efek diffrencing. Jumlah neuron yang digunakan mulai dari sampai 0. Nilai RMSE dari pemodelan menggunakan NN dapa diliha pada Tabel 7. TABEL 7. NILAI RMSE PEMODELAN NN DATA PRODUKSI GAS BUMI Ou Ou 582,95 92, ,95 26, ,43 90, ,05 340, ,92 268, ,0 284, ,03 26, ,00 282, ,52 294, ,73 97,39 Berdasarkan abel nilai RMSE ou yang paling kecil erdapa pada jumlah neuron 2, sehingga dipilih model NN dengan neuron dengan arsiekur yang dapa diliha pada Gambar 4. Gambar 4. Arsiekur NN 2 Daa Produksi Gas Bumi Arsiekur jaringan model NN dapa dimodelkan sesuai dengan fungsi akivasi sigmoid pada hidden layer dan fungsi linier pada oupu. Beriku persamaan maemaik dari model NN 2 neuron. Z ˆ 0,344,743H (,),860H (,2) H (,) exp ( 0,408,37Z 0,04Z 2 ) H (,2) exp (0,462,083Z 0,254Z 2 ) 3) Pemodelan Produksi Gas Bumi Dengan Hibrida ARIMA-NN pu dalam meode hibrida ARIMA-NN adalah nilai residual dari model ARIMA erbaik, yaiu ARIMA (,,). Jumlah neuron yang digunakan mulai dari sampai 0. Nilai RMSE yang diperoleh dari meode hibrida ARIMA-NN dapa diliha pada Tabel 8. TABEL 8. NILAI RMSE PEMODELAN HIBRIDA ARIMA-NN PRODUKSI GAS BUMI Ou Ou 67,29 95,4 6 67,09 95, , 95, ,08 95,53

6 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) (23-928X Prin) D ,20 95, ,03 95, ,0 95, ,05 95, ,07 95, ,05 95,60 Nilai RMSE erkecil pada daa ou erdapa pada jumlah neuron, sehingga model hibrida ARIMA-NN yang dipilih adalah model dengan neuron. Beriku model maemaik dari model hibrida ARIMA-NN neuron. H (,) N ˆ,843 3,52H (,) exp (0,525,536N 0,052N 2 ) Seelah melakukan pemodelan menggunakan iga meode yaiu ARIMA, NN, dan hibrida ARIMA-NN pada daa jumlah produksi gas bumi di plaform MK ahun 25, maka dapa disimpulkan bahwa meode NN memiliki nilai RMSE pada ou paling kecil. Selanjunya meode NN digunakan unuk meramalkan produksi gas bumi 4 hari ke depan. Ramalan produksi gas bumi dapa diliha pada Tabel 9. TABEL 9. RAMALAN PRODUKSI GAS BUMI Hari Ramalan Hari Ramalan // ,4 08// ,976 02// ,388 09// ,63 03// ,97 0//26 44,56 04// ,928 // ,264 05// ,023 2// ,56 06// ,823 3// ,523 07//26 439,693 4// ,239 Kesimpulan V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada hasil analisis dapa diambil kesimpulan:. Raa-raa jumlah produksi minyak bumi seiap hari cenderung konsan selama ahun 25, yaiu sekiar 2500 barel seiap hari. Jumlah produksi erendah sebesar 649,5 barel erjadi pada hari Sabu. Unuk gas bumi memiliki raa-raa jumlah produksi seiap hari juga cenderung konsan yaiu sebesar 5500 mscf. Pada hari Sabu selama ahun 25 erdapa jumlah produksi yang sanga inggi dan sanga rendah yaiu rendah sebesar 577 mscf. 2. Model erbaik dari daa jumlah produksi minyak bumi adalah model hibrida ARIMA-neural nework. Hasil ramalan yang diperoleh unuk 4 hari ke depan jumlah produksi minyak bumi cenderung konsan. 3. Model erbaik dari daa jumlah produksi gas bumi adalah model neural nework. Hasil ramalan unuk 4 hari ke depan mengalami peningkaan jumlah produksi, namun idak signifikan. Saran Saran dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada peneliian ini yaiu pihak perusahaan idak perlu melakukan reamen pada sumur di plaform MK selama anggal -4 Januari 26, karena produksi minyak dan gas bumi cenderung naik perlahan. DAFTAR PUSTAKA [] Ansyari, I. (25). Beberapa Faka Menarik Tenang Minyak Bumi. hp://learnmine.blogspo.co.id/25/04/ faka-menarikenang-minyak-bumi.hml. Diakses pada anggal 0 Februari 26. [2] Samperuru, D. (2007). Dari Mana Daangnya Minyak Bumi. Buku Pinar Migas donesi -7. [3] Walpole, E. R.,995. Ilmu Peluang dan Saisika Unuk Ilmuwan dan sinyur Edisi Keiga. Bandung : ITB. [4] Wei, W. W. S. (2006). Time Series Analysis: Univariae and Mulivariae Mehod 2 nd Ediion. New York: Pearson. [5] Khashei, M., & Bijari, M. (2). A Novel Hybridizaion of Arificial Neural Nework and ARIMA Model for Time Series Forecasing. Applied Sof Compuing, [6] Jan, S., & Kaarin H. (20). The Implemenaion of Hybrid ARIMA-Neural Nework Predicion Model. Journal of Applied Mahemaic volume 3,

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. Z Menggunakan Metode ARIMA, FFNN, dan Hybrid ARIMA-FFNN

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. Z Menggunakan Metode ARIMA, FFNN, dan Hybrid ARIMA-FFNN D-444 JURNAL SANS DAN SEN TS Vol. 5 No. 2 (206) 27-520 (20-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. Z Menggunakan Meode ARMA, FFNN, dan Hybrid ARMA-FFNN Daniar Kusumaning Ayu, Desri Susilaningrum

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Bahan Bakar Premium di Depot Ampenan dengan Metode Hibrida Arima- Neural Network untuk Optimasi Persediaan

Peramalan Kebutuhan Bahan Bakar Premium di Depot Ampenan dengan Metode Hibrida Arima- Neural Network untuk Optimasi Persediaan JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sep. 202) ISSN: 230-928X D-94 Peramalan Kebuuhan Bahan Bakar Premium di Depo Ampenan dengan Meode Hibrida Arima- Neural Nework unuk Opimasi Persediaan Okivianis Kusumaningrum,

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih. 1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 XV-1 ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Muhammad Sjahid Akbar, Jerry Dwi Trijoyo

Lebih terperinci

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Meode Inervensi dan Regresi Spline Rina Andriani, Dr. Suharono, M.Sc 2 Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS, 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Oleh : Dwi Hapsari K (1306 100 015) Dosen Pembimbing : Dra. Karika Firiasari, M.Si 1 Pendahuluan Laar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA Oleh : Liviani Nursia 307030040 Dosen Pembimbing: Dr. Brodjol Suijo S.U, MSi Laar Belakang

Lebih terperinci

Peramalan Beban Listrik di Jawa Timur Menggunakan Metode ARIMA dan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)

Peramalan Beban Listrik di Jawa Timur Menggunakan Metode ARIMA dan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) -50 (0-9X Prin) D-9 Peramalan Beban Lisrik di Jawa Timur Menggunakan Meode ARIMA dan Adapive Neuro Fuzzy Inference Sysem () Indana La Zulfa dan Suharono Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER Muflih Rori Pura Harahap 30 00 052 Pembimbing : Dr. Drs. Agus Suharsono, M.S. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SARIRAZTY DWIJANTARI NRP 1314 030 010 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Prediksi Permintaan BBM di PT. Pertamina Region V dengan Metode Peramalan Data Time Series Hirarki

Prediksi Permintaan BBM di PT. Pertamina Region V dengan Metode Peramalan Data Time Series Hirarki Prediksi Perminaan BBM di PT. Peramina Region V dengan Meode Peramalan Daa Time Series Hirarki Prania Dian Uari dan 2 Suharono Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS (38 57) 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014 JEKT Model ARIMAX Dan Deeksi GARCH Unuk Peramalan Inflasi Koa Denpasar Tahun 2014 Rukini *) Badan Pusa Saisik Provinsi Bali ABSTRAK pemerinah dalam mengambil kebijakan unuk menjaga sabilias moneer di masa

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 4, No., () 2337-3 (2-928X Prin) D-67 Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Fakor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekaan ime Series Klasik dan ANFIS Clara Agusin Sephani, Agus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

Pemodelan Volatilitas Saham Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Algoritma Genetika

Pemodelan Volatilitas Saham Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Algoritma Genetika Pemodelan Volailias Saham Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Algorima Geneika Hasbi Yasin 1 1 Jurusan Saisika Undip, hasbiyasin@undip.ac.id Absrak. Flukuasi yang besar dan idak pasi dalam peramalan

Lebih terperinci

PERAMALAN YIELD DAN HARGA OBLIGASI PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN ARIMA DAN BACKPROPAGATION-ANN

PERAMALAN YIELD DAN HARGA OBLIGASI PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN ARIMA DAN BACKPROPAGATION-ANN PERAMALAN YIELD DAN HARGA OBLIGASI PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN ARIMA DAN BACKPROPAGATION-ANN Yuli Wahyuningsih (), Brodjol Suijo S. U (), Suharono () Mahasiswa Jurusan Saisika, FMIPA, Insiu Teknologi

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Api Penaaran Tujuan Surabaya-Malang Oleh. Andria Prima Diago 08.00.0 Dosen Pembimbing. r. Dwiamono Agus, M.komp Andria Prima Diago 08.00.0 nsiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Joko Ariyadi (308 030 060) Pembimbing : Drs. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si Laar Belakang 2 Laar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG ISSN: 9-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 6-60 Online di: hp://eournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

Peramalan Return Saham Bank Central Asia Menggunakan Self Exciting Threshold Autoregressive Genetic Algorithm

Peramalan Return Saham Bank Central Asia Menggunakan Self Exciting Threshold Autoregressive Genetic Algorithm JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (2016) 2337-3520 (2301-928X Prin) D-71 Peramalan Reurn Saham Bank Cenral Asia Menggunakan Self Exciing Threshold Auoregressive Geneic Algorihm Tesalonika Puri dan

Lebih terperinci

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial

Lebih terperinci

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP :

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP : Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Nama : Nesia Brilliana I.P NRP : 20800023 Jurusan : Maemaika Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes Pemberian pupuk

Lebih terperinci

Peramalan Pengguna Kapal Ferry Ujung-Kamal dengan Metode Intervensi

Peramalan Pengguna Kapal Ferry Ujung-Kamal dengan Metode Intervensi D-480 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. No. 2 (6) 2337-3 (2-928X Prin) Peramalan Pengguna Kapal Ferry Ujung-Kamal dengan Meode Inervensi Eka Apriliani, dan Irhamah Jurusan Saisika, Fakulas MIPA, Insiu eknologi

Lebih terperinci

Peramalan Curah Hujan di Wilayah Surabaya Timur dengan Vector Autoregressive Neural Network

Peramalan Curah Hujan di Wilayah Surabaya Timur dengan Vector Autoregressive Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prin) D-175 Peramalan Curah Hujan di Wilayah Surabaya Timur dengan Vecor Auoregressive Neural Nework Febrian Krisianda dan Karika Fihriasari

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA Fadil Rahman Hakim, Dr. Ir. Achmad Mauludiyano, MT. Program Sudi Telekomunikasi Mulimedia Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknologi Indusri

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR S - 27 Rukini, Suharono2 2,2 Jurusan Saisika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan

Lebih terperinci

Pemodelan VAR-NN dan GSTAR-NN untuk Peramalan Curah Hujan di Kabupaten Malang

Pemodelan VAR-NN dan GSTAR-NN untuk Peramalan Curah Hujan di Kabupaten Malang JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., () - (-X Prin) D- Pemodelan VAR-NN dan GSTAR-NN unuk Peramalan Curah Hujan di Kabupaen Malang Kadek Ardya Novi Diani dan Seiawan dan Suharono Saisika, Fakulas Maemaika

Lebih terperinci

2 efek dari pengaruh kejadian luar (exernal even) pada daa ime series (Wei, 2006). Bila y adalah daa ime series yang mengandung variasi kalender, maka

2 efek dari pengaruh kejadian luar (exernal even) pada daa ime series (Wei, 2006). Bila y adalah daa ime series yang mengandung variasi kalender, maka . PERAMALAN VOLUME KENDARAAN MASUK DI TOL DUPAK-WARU MENGGUNAKAN MODEL VARIASI KALENDER Yosua D. Charismawan (1304 100 024) Pembimbing : Ir. Dwiamono Agus W.,M.Ikom ABSTRAK Tol Surabaya-Gempol merupakan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 9 PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Y.P.Y. Asmara,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Peramalan Jumlah Pengunjung Domesik dan Mancanegara di Maharani oo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Vivi Kusuma Sulisyawai (3030085) Dosen Pembimbing Dr. Irhamah, S.Si.,M.Si Laar Belakang Rumusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

APLIKASI METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA

APLIKASI METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA APLIKASI METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA 1 Arani Indraseianigsih, 2 Ika Damayani 1,2 Program Sudi Saisika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Mohammad Fariq NRP 1314 030 015 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Renaningsih,

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Puri Handayani NRP 1314 030 112 Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si. Deparemen

Lebih terperinci

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting. METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si.

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si. TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI IMPOR NON MIGAS DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS BOBBY AKBAR NRP 1314 030 002 Dosen Pembimbing Dr Brodjol Suijo Suprih Ulama, MSi DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN KORAN HARIAN BERLANGGANAN DI PT. JAWA POS DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN KORAN HARIAN BERLANGGANAN DI PT. JAWA POS DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN KORAN HARIAN BERLANGGANAN DI PT. JAWA POS DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TRI EMIRA RISMAYANTI NRP 1314 030 070 Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Suijo

Lebih terperinci

metodologi penelitian

metodologi penelitian pendahuluan injauan pusaka meodologi peneliian hasil dan pembahasan kesimpulan Pusaka Meodologi Peningkaan Energi lisrik Kebuuhan energi lisrik Pengembangan sisem energi lisrik Peramalan beban lisrik Slide

Lebih terperinci

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu 1 Penenuan Pelebaran Window Time Opimal Pada Daa Dere Waku (1) Nursya`bani Hendro Prabowo dan (2) Raden Mohamad Aok Deparemen Saisika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Insiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED Wahyuda 1, Budi Sanosa 2, Nani Kurniai 3 1 Teknik Indusri Universias Mulawarman-Samarinda

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Premium dengan Metode ARIMAX untuk Optimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun

Peramalan Kebutuhan Premium dengan Metode ARIMAX untuk Optimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun JURNAL AIN DAN ENI IT Vol. 1, No. 1, (ep. 2012 IN: 2301-928X D-230 Peramalan Kebuuhan Premium dengan Meode ARIMAX unuk Opimasi Persediaan di Wilayah TM Madiun Nindia ekar Dini, Haryono, dan uharono Jurusan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KEBERANGKATAN PENUMPANG PELAYARAN DALAM NEGERI DARI PELABUHAN TANJUNG PERAK MENGGUNAKAN ARIMA-BOX JENKINS

PERAMALAN JUMLAH KEBERANGKATAN PENUMPANG PELAYARAN DALAM NEGERI DARI PELABUHAN TANJUNG PERAK MENGGUNAKAN ARIMA-BOX JENKINS TUGAS AKHIR SS 4556 PERAMALAN JUMLAH KEBERANGKATAN PENUMPANG PELAYARAN DALAM NEGERI DARI PELABUHAN TANJUNG PERAK MENGGUNAKAN ARIMA-BOX JENKINS Nina Fannani NRP 34 030 02 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD

Lebih terperinci

PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Affanda Abdul Hakim Aminullah NRP 1314 030 048 Dosen Pembimbing : Dr. Brodjol Suijo S.U., M.Si Deparemen

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH PERMINTAAN DARAH JENIS PACKED RED CELL DI PMI SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA, ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN HYBRID ARIMA ANN

ANALISIS JUMLAH PERMINTAAN DARAH JENIS PACKED RED CELL DI PMI SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA, ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN HYBRID ARIMA ANN TUGAS AKHIR SS450 ANALISIS JUMLAH PERMINTAAN DARAH JENIS PACKED RED CELL DI PMI SURABAA MENGGUNAKAN ARIMA, ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN HBRID ARIMA ANN FAHRIZAL ANDRANSAH NRP 35 05 08 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA Leopoldus Ricky Sasongko, Lydia Ninuk Rahayu, dan Alberh Roy Koa 3,,3 Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Premium dengan Metode ARIMAX untuk Optimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun

Peramalan Kebutuhan Premium dengan Metode ARIMAX untuk Optimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun Peramalan Kebuuhan Premium dengan Meode ARIMAX unuk Opimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun Oleh: Nindia Sekar Dini 1308100088 Pembimbing: Drs. Haryono, MSIE Dr. Suharono 1 Ouline Pendahuluan Tinjauan

Lebih terperinci

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 6, No. 3 (27), hal 83 2. MODEL SPACE-TIME DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Ella Kurniawai, Naomi Nessyana

Lebih terperinci

Peramalan Outflow Uang Pecahan di Jawa Timur Menggunakan Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR)

Peramalan Outflow Uang Pecahan di Jawa Timur Menggunakan Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) JURNA SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (16) 7-5 (1-98X Prin) D-59 Peramalan Ouflow Uang Pecahan di Jawa Timur Menggunakan Generalized Space Time Auoregressive (GSTAR) Rahmah Safiri, Seiawan, dan Imam Safawi

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada

Lebih terperinci

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function)

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function) DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Sudi Aplikasi Model Inervensi dengan Sep Funcion) S-3 Kismianini dan Dhoriva Urwaul Wusqa Jurusan Pendidikan Maemaika

Lebih terperinci

Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series

Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING Bab ini memperkenalkan model berlaku unuk daa ime series dengan musiman, ren, aau keduana komponen musiman dan ren dan daa sasioner. Meode peramalan

Lebih terperinci

Metode Regresi Linier

Metode Regresi Linier Modul 1 Meode Regresi Linier Prof. DR. Maman Djauhari A PENDAHULUAN nalisis regresi linier, baik yang sederhana maupun yang ganda, elah Anda pelajari dalam maa kuliah Meode Saisika II. Dengan demikian

Lebih terperinci

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance. 7 999 sampai bulan Sepember 8. Daa ini diperoleh dari yahoo!finance. Meode Langkah-langkah pemodelan nilai harian IHSG secara garis besar dapa diliha pada Lampiran dengan penjelasan sebagai beriku:. Melakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016) Prosiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-602-622-20-9 hal 935-950 November 206 hp://jurnal.fkip.uns.ac.id PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA Maskur Efendi ), Widandi Soeopo 2), Piojo Tri Juwono 2) ) Mahasiswa Magiser

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN WAVELET

PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN WAVELET PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN WAVELET Garini Widosari 1 T-7 1 Polieknik Negeri Samarinda 1 garini_72@yahoo.com Absrak Peramalan adalah salah sau unsur yang sanga pening dalam pengambilan kepuusan. Peranan

Lebih terperinci