BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design 1. Desain ini memiliki sau kelompok eksperimen yang diberikan suau perlakuan yang diberikan prees dan kemudian diberikan poses dan sau kelompok konrol yang diberikan prees dan kemudian diberikan poses anpa diberikan perlakuan 2 seperi yang erera pada abel III.1 beriku ini. TABEL III.1 RANCANGAN PRETEST POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN Kelompok Prees Perlakuan Poses Eksperimen X Konrol O Keerangan O X : Pembelajaran konvensional : Perlakuan dengan pembelajaran akif dengan meode Quesion Suden Have 11 Sugiyono, Meode Peneliian Kuaniaif Kualiaif dan R & D, (Bandung : Alfabea, 2010), h.79 2 Yulius Slame, Penganar Peneliian Kuaniaif, (Surakara: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbi dan Perceakan UNS (UNS Press), 2008), h

2 32 B. Waku dan Tempa Peneliian Peneliian ini akan dilaksanakan pada semeser genap Tahun Ajaran 2013/2014. Peneliian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tambang yang beralama di Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang Km. 29 Kabupaen Kampar. C. Populasi dan Sampel Peneliian ini dilakukan pada siswa SMA Negeri 1 Tambang dengan populasi berjumlah 90 siswa kelas XI IPA, yang erdiri dari 3 kelas yaiu: XI IPA 1 = 30 siswa, XI IPA 2 = 31 siswa, dan XI IPA 3 = 29 siswa. Berdasarkan uji homogenias dengan menggunakan uji F diperoleh bahwa F hiung unuk kelas eksperimen dan kelas konrol lebih kecil dari F abel yang berari varians ersebu homogen, dan uji normalias dengan menggunakan uji Lilifors diperoleh bahwa nilai L hiung < L abel yang berari daa berasal dari populasi yang berdisribusi normal. Jadi, dapa disimpulkan bahwa dua kelas ersebu adalah homogen dan normal yaiu kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2. Kelas XI IPA 1 erpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 erpilih sebagai kelas konrol. D. Teknik Pengumpulan Daa Teknik yang digunakan dalam peneliian ini adalah sebagai beriku: 1. Observasi. Teknik observasi menggunakan lembar pengamaan siswa unuk mengamai kegiaan siswa yang diharapkan muncul dalam pembelajaran maemaika dengan meode Quesion Suden Have yang dilakukan seiap kali aap muka.

3 33 2. Dokumenasi Dokumenasi ini dilakukan unuk mengeahui sejarah sekolah, keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 1 Tambang. 3. Tes Tes adalah serangkaian peranyaan aau laihan yang digunakan unuk mengukur pengeahuan, kemampuan aau baka, ineligensia, keerampilan yang dimiliki individu aau kelompok. 3 Soal disusun dalam beberapa buir soal essay yang berguna unuk mengukur kemampuan pemecahan masalah maemaika siswa. Sebelum soal es diujikan kepada siswa pada masing-masing sampel, penelii elah mengujicobakan soal-soal ersebu dan menganalisis soal uji coba unuk meliha validias buir soal, daya pembeda, ingka kesukaran, dan reliabilas soal. Karena dengan menggunakan insrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan daa, diharapkan hasil peneliian akan menjadi valid (sahi h). 4 Senada dengan pernyaaan Arikuno bahwa insrumen yang baik harus memenuhi dua persyaraan pening yaiu valid dan reliabel. 5 3 Harono, Meodologi Peneliian, (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2011), h Riduwan, Belajar Mudah Peneliian (Unuk Guru, Karyawan, dan Penelii Pemula), (Bandung: Alfabea, 2010), h.97 5 Suharsimi Arikuno, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakara: Bumi Aksara, 2009), h. 211

4 34 a. Validias Tes Valid berari insrumen ersebu dapa digunakan unuk mengukur apa yang seharusnya diukur. 6 Unuk melakukan uji validias suau soal, harus mengkorelasikan anara skor soal yang dimaksud dengan skor oalnya. Unuk menenukan koefisien korelasi ersebu digunakan rumus korelasi Produc Momen Pearson sebagai beriku : 7 =. ( ) ( ).. di mana: = Koefisien validias = Jumlah siswa = Jumlah skor iem = Jumlah skor oal (seluruh iem) Selanjunya dihiung dengan Uji- dengan rumus : hiung r n r Disrubusi (Tabel ) unuk 0, 05 dan derajad kebebasan (dk = n-2). Kaidah kepuusan: Jika hiung > abel berari valid, sebaliknya Jika hiung < abel berari idak valid Jika insrumen iu valid, maka krieria yang digunakan unuk menenukan validias buir soal adalah: 6 Sugiyono, Op. Ci., h Riduwan, Op, Ci., h. 98

5 35 TABEL III.2 KRITERIA VALIDITAS BUTIR SOAL Besarnya r Inerpreasi 0,80 < r <1,00 Sanga inggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 Cukup Tinggi 0,20 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sanga rendah III.3 Hasil pengujian validias disajikan secara singka pada Tabel No Soal TABEL III.3 HASIL RANGKUMAN UJI VALIDITAS SOAL h h = 18 Saus Keerangan 1 0,441 2, Valid Dapa digunakan 2 0,499 2, Valid Dapa digunakan 3 0,556 3, Valid Dapa digunakan 4 0,561 3, Valid Dapa digunakan 5 0,401 2, Valid Dapa digunakan 6 0,369 1, Valid Dapa digunakan Berdasarkan abel III.3 dikeahui bahwa nilai hiung lebih besar dari nilai abel pada arafsignifikan 5%. Dengan demikian, dapa dikaakan bahwa seluruh iem soal valid aau dapa digunakan. b. Reliabilias Tes Reliabilias adalah keeapan aau keeliian suau ala evaluasi, sejauh mana es aau ala ersebu dapa dipercaya kebenarannya. Unuk menghiung reliabilias es ini digunakan rumus Alpha dengan rumus : 8 8 Riduwan, Op. Ci., h

6 36 S S i X X 2 i N 2 N X N X i N 2 2 k S r 11 1 k 1 S i Keerangan: r 11 = Nilai Reliabilias S i = Varians skor iap-iap iem S i = Jumlah varians skor iap-iap iem S = Varians oal 2 X i X 2 i 2 X X 2 k N = Jumlah kuadra iem X i = Jumlah iem X i dikuadrakan = Jumlah kuadra X oal = Jumlah X oal dikuadrakan = Jumlah iem = Jumlah siswa Unuk mengeahui apakah suau es memiliki reliabilias inggi, sedang aau rendah dapa diliha dari nilai koefisien reliabiliasnya. 9 Beriku abel proporsi reliabilias es dapa diliha pada Tabel III.4 : 9 Suharsimi Arikuno, Op. Ci., h. 104

7 37 TABEL III.4 PROPORSI RELIABILITAS TES Reliabilias Tes Krieria 0,70 < r 11 1,00 Sanga inggi 0,40 < r 11 0,70 Tinggi 0,30 < r 11 0,40 Sedang 0,20 < r 11 0,30 Rendah 0,00 < r 11 0,20 Sanga rendah Berdasarkan hasil ujicoba reliabilias buir soal secara keseluruhan diperoleh koefisien reliabilias es sebesar 0,319 yang berari bahwa es pemecahan masalah mempunyai reliabilias yang sedang. c. Daya Pembeda Soal Yang dimaksud dengan daya pembeda suau soal es ialah bagaimana kemampuan soal iu unuk membedakan siswa yang ermasuk kelompok pandai (Upper Group) dengan siswa yang ermasuk kelompok kurang ( Lower Group). Daya pembeda suau soal es dapa dihiung dengan menggunakan rumus beriku: DP 1 2 T SA ( S max SB S min ) Keerangan: DP = Daya Pembeda SA = Jumlah skor aas SB = Jumlah skor bawah T = Jumlah siswa pada kelompok aas dan bawah S max = Skor maksimum S min = Skor minimum

8 38 Tabel III.5 : 10 Proporsi daya pembeda soal yang digunakan dapa diliha pada TABEL III.5 PROPORSI DAYA PEMBEDA SOAL Daya Pembeda Krieria DP < 0 Sanga Jelek 0,00 DP < 0,20 Jelek 0,20 DP < 0,40 Cukup 0,40 DP < 0,70 Baik 0,70 DP < 1,00 Sanga Baik Daya pembeda unuk es pemecahan masalah dapa disajikan pada Tabel III.6 beriku ini: Nomor Soal TABEL III.6 HASIL RANGKUMAN UJI DAYA PEMBEDA Daya Pembeda Inerpreasi DayaPembeda 1 0,730 Sanga baik 2 0,365 Cukup 3 0,346 Cukup 4 0,538 Baik 5 0,615 Baik 6 0,557 Baik Dari abel III.6 dapa disimpulkan bahwa dari enam soal es pemecahan masalah ersebu 1 yang mempunyai daya beda yang sanga baik, 2 mempunyai daya beda yang cukup, dan 3 mempunyai daya beda baik. 10 Ibid, h. 210

9 39 d. Tingka Kesukaran Soal Tingka kesukaran soal adalah besaran yang digunakan unuk menyaakan apakah suau soal ermasuk kedalam kaegori mudah, sedang aau sukar. Unuk mengeahui indeks kesukaran dapa digunakan rumus: TK ( SA SB) T ( S T ( S S ) max min min ) Keerangan: TK = Tingka Kesukaran Soal SA = Jumlah skor aas SB = Jumlah skor bawah T = Jumlah siswa pada kelompok aas dan bawah S max = Skor maksimum S min = Skor minimum TABEL III.7 KRITERIA TINGKAT KESUKARAN SOAL Indeks Kesukaran TK 0,70 0,40 TK TK 0,39 0,70 Krieria Mudah Sedang Sukar

10 40 Tingka kesukaran unuk es pemecahan masalah disajikan pada Tabel III.8 beriku ini: TABEL III.8 HASIL RANGKUMAN UJI TINGKAT KESUKARAN Nomor Soal Tingka Kesukaran (%) Inerpreasi Tingka Kesukaran 1 0,634 Sedang 2 0,548 Sedang 3 0,538 Sedang 4 0,730 Mudah 5 0,692 Sedang 6 0,548 Sedang Dari abel III.8 di aas dapa disimpulkan bahwa dari sebanyak 6 soal pemecahan masalah 5 soal merupakan soal dengan kaegori soal sedang, dan 1 soal merupakan soal dengan kaegori mudah. E. Teknik Analisis Daa Teknik analisis daa yang akan dilakukan pada peneliian ini adalah saisik inferensial. Saisik inferensial digunakan unuk menguji keberhasilan dengan membandingkan hasil kemampuan maemaika siswa yang diberikan indakan dengan siswa yang hanya diajarkan dengan meode pembelajaran konvensional. Selanjunya ahapan yang dilakukan sebelum menganalisis daa sebagai beriku : 1. Uji Homogenias Uji homogenias digunakan unuk mengeahui apakah sampel yang dielii mempunyai varians yang sama. Uji homogenias disebu juga uji kesamaan varians. Cara yang paling sederhana unuk menguji

11 41 homogenias varians populasi dapa dilakukan dengan uji F. Rumus yang digunakan adalah: 11 = Krieria pengujian : Jika : F hiung F abel idak homogen Jika : F hiung F abel homogen Jika daa berdisribusi normal dan homogen dapa dilanjukan uji hipoesis dengan menggunakan rumus uji. 2. Uji Normalias Uji normalias digunakan unuk mengeahui apakah sampel yang digunakan dalam peneliian berdisribusi normal aau idak. Uji yang digunakan adalah uji Liliefors dengan mencari L hiung yakni nilai. 12 Jika < maka daa berdisribusi normal. Pada perhiungan diperoleh bahwa dari keiga kelas yang diuji normaliasnya erdapa dua kelas yang berdisribusi normal yaiu kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2. Kedua kelas ersebu yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas konrol. 3. Uji Hipoesis Analisis daa peneliian ini menggunakan uji jika daa berdisribusi normal dan homogen, unuk dua variabel yang idak berkorelasi dan akan diliha perbedaan raa-raa dari kedua variabel. 11 Riduwan, Op. Ci., h Muhammad Ali Gunawan, Saisik unuk Peneliian Pendidikan, (Yogyakara: Nuha Medika, 2013), h. 74

12 42 Teknik analisa daa yang digunakan pada peneliian ini adalah menganalisa daa dengan uji unuk sampel besar (N 30). Apabila kedua syara elah dilaksanakan maka daa ersebu dapa dianalisis dengan menggunakan rumus uji. Adapun rumus uji adalah: 13 = + Keerangan: M x M y = Mean variabel x = Mean variabel y SD x = Sandar deviasi x SD y = Sandar deviasi y N = Jumlah sampel Rumus uji ersebu digunakan unuk menguji hipoesis dengan meliha perbedaan kemampuan pemecahan masalah maemaika siswa yang menggunakan model pembelajaran akif dengan meode Quesion Suden Have dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Apabila maka hipoesis nol diolak dan sebaliknya apabila < maka hipoesis nol dierima. 13 Harono, Saisik Unuk Peneliian, (Yogyakara: Pusaka Pelajar, 2008) h. 207