WEEKLY REPORT 27 February 2017

Transkripsi

1 WEEKLY REPORT 27 February 217 NEWS HEADLINES ASII akan suntik modal Rp 3 triliun ke BNLI ASII siapkan belanja modal Rp 15 triliun UNTR targetkan pendapatan tumbuh 15% YoY pada 217 JSMR dan Waskita garap tol Sukabumi-Padalarang Laba bersih WSKT naik 62,9% YoY pada 216 ACSTkerjakan proyek snilai total RP 5,2 triliun ACST tetapkan fokus di sektor infrastruktur pada tahun 217 SSIA terima Rp345 miliar dari Astratel DILD targetkan marketing sales Rp9 miliar DILD berencana bangun Maja 2 tahun mendatang Pemegang saham lakukan penawaran tender wajib TOBA INCO efisienkan bahan bakar dengan batu bara TBLA akan bentuk anak usaha di Singapura BBRI fokus garap nasabah antarpulau BBTN luncurkan KPR BTN Mikro Laba ASGR per 216FY naik jadi Rp 2,71 T dari Rp 2,65 T Penjualan FASW naik 18,44% YoY pada 216` SMGR peroleh ijin lingkungan dan operasi pabrik semen JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen teknikal untuk pergerakan IHSG dalam pekan ini dari Support Level 5356/5339/533 leading indicator mengkonfirmasikan negatif. Indikasi tersebut terkonfirmasikan Resistance Level dari Stichastic 5382/5391/547 dan MACD. Namun, sinyal IHSG dari lagging Major Trend indicator baik MA5 dan Up MA2 masih mengkonfirmasikan positif bagi Minor IHSG. Trend Pattern dari perspektif Uptenikal IHSG, up to down JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Sepanjang pekan lalu investor fokus pada minutes meeting The Federal Reserve pada 22 Februari waktu setempat. Pasar menantikan petunjuk atas rencana kenaikan Fed Fund rate (FFR). Selama menanti notulensi The Fed itu, pasar merespon data-data ekonomi antara lain dari AS, Jerman, Cina, Hong Kong. Investor juga mencermati kinerja keuangan perusahaan tahun 216. Pasca minutes meeting The Federal Reserve, mayoritas bursa saham Asia melemah pada perdagangan Kamis (23/2). Minutes meeting The Fed menunjukkan kepercayaan bahwa The Fed dapat menaikkan FFR secara bertahap, karena ada ancaman inflasi yang kecil akan tiba-tiba berakselerasi. Koreksi di bursa saham Asia kontinu pada perdagangan Jumat (24/2), kecuali Cina dan Indonesia. Pelemahan bursa Asia itu mengikuti bursa Wall Street yang berakhir mix. Meski minutes meeting The Fed telah disampaikan, tetapi investor masih dihinggapi kekhawatiran atas rencana kenaikan FFR dan kebijakan ekonomi Donald Trump. Bursa Jepang turun karena terbebani oleh apresiasi Yen. Sementara IHSG ditutup +,245% di 5385,96 atau naik,6% selama sepekan. Namun investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 334 miliar. Bursa saham Eropa tentatif melemah pada akhir pekan lalu setelah emiten melaporkan kinerja yang lebih rendah dari ekspektasi konsensus. Investor juga mencermati proses British Exit (Brexit) dan perkembangan pemilihan presiden Perancis. Meski calon presiden Emmanuel Macron makin mendapat dukungan, tetapi pasar terutama Eropa mulai khawatir terjadinya French Exit (Frexit), karena pencalonan Marine Le Pen sebagai calon presiden Perancis. Terkait kebijakan ekonomi Trump, pasar menunggu rincian pemangkasan pajak AS. Bank Indonesia memperkirakan kenaikan Fed Fund rate (FFR) oleh The Fed akan sangat hati-hati, karena AS masih menunggu pencapaian inflasi AS. BI memperkirakan The Fed akan menaikkan FFR sebanyak 2 kali di tahun 217. Sementara itu BI memperkirakan inflasi di minggu IV Februari 217 masih akan tinggi dan diprediksi mendekati 4% YoY. Inflasi tinggi pada Februari itu masih karena kebijakan administered price, diantaranya kenaikan TDL subsidi 9 VA. Potensi inflasi tinggi juga bisa datang dari bencana banjir di sejumlah wilayah Indonesia menyusul curah hujan dengan intensitas tinggi. Hal itu bisa berdampak pada gagal panen, terutama bahan pokok, dan terhambatnya distribusi, yang dapat mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa, sehingga mendorong laju inflasi. BI menyatakan target pertumbuhan ekonomi 5,4% di tahun 217 bukan mustahil dicapai, jika stabilitas terjaga dan didukung oleh peningkatan realisasi belanja pemerintah dan swasta. Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 217 menjadi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 5,5% YoY. Saat ini proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 217 cenderung di bagian bawah rentang proyeksi BI 5%-5,4 YoY. Meski demikian BI masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi 217 di kisaran 5%-5,4% dalam APBN 217. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 217 di 5,1%. MARKET VIEW Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan I-217 yang sebelumnya diperkirakan sebesar 5,5 persen (year on year/yoy), karena masih rendahnya konsumsi pemerintah. Kuartal I-217 diperkarakan akan ada di bawah 5,5 persen. Kontribusi belanja pemerintah sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto. Sayangnya, di triwulan I-217 ini, belanja pemerintah belum terealisasikan dengan baik berdasarkan informasi dari BI. Kondisi tersebut seperti yang lazimnya terjadi di awal tahun, karena pemerintah harus melakukan konsolidasi fiskal setelah menutup tahun anggaran 216. Selain belanja pemerintah, kontributor pertumbuhan ekonomi lain, yakni ekspor diperkirakan BI membaik pada triwulan I-217. Perbaikan tersebut karena pemulihan harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Proyeksi BI pada 217 harga delapan komoditas akan naik rata-rata 1,2 persen, setelah pada 216 harga komoditas lesu dan berakibat negative pada kontribusi ekspor. Untuk pertumbuhan ekonomi 217, BI memperkirakan akan bergerak di rentang 5-5,4 persen (yoy). Selain iti, BI memprediksi bahwa Bank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate pada tahun ini. BI memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga pastinya akan dilakukan The Fed pada semester I atau semester II tahun 217. Akan tetapi, mempertimbangkan kehati-hatian yang dilakukan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), ada kemungkinan kenaikan terjadi pada semester II 217. Pekan ini, para investor menantikan pidato Trump di depan kongres demi mendapatkan kejelasan lebih lanjut akan kebijakan ekonominya. Trump pada pekan lalu berbicara kepada pejabat eksekutif sejumlah perusahaan AS tentang rencananya mendatangkan kembali jutaan pekerjaan ke AS. Meski demikian, Trump tidak menyatakan secara spesifik bagaimana membalikkan keadaan penurunan panjang pada lapangan pekerjaan. Selain itu, para pelaku pasar akan menunggu lebih detail kebijakan Trump akan pemotongan pajak dan aktifitas ekonomi lainnya, yang diperkirakan akan dipaparkan pada pidato Trump. Dari Eropa, United Kingdom (UK) akan mempertimbangkan perubahan aturan tentang Brexit pada Senin dan Rabu depan yang mungkin akan menangani hak-hak warga negara Uni Eropa yang tinggal di Inggris dan memberikan kepada parlemen hak voting yang mengikat untuk kesepakatan akhir. Kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan reli kenaikan di pekan ini, seiring adanya fakor positif dari aksi window dressing yang akan dilakukan investor dalam menyikapi laporan keuangan. 1

2 DAILY NEWS 27 February 217 Astra Internasional (ASII) berencana menyuntikkan modal lagi ke Bank Permata (BNLI) sebesar Rp 3 triliun pada tahun 217 dengan menjaga pencadangan modal. Penambahan modal tersebut diharapkan Bank Permata bisa memperkuat sistem keuangannya, sehingga mampu meredam resiko-resiko keuangan yang muncul tahun 217 ini. Astra International (ASII) menyiapkan belanja modal konsolidasi sebesar Rp 15 triliun, di antaranya untuk pembelian alat berat di anak usaha United Tractors (UNTR) dan menyuntik Bank Permata (BNLI) yang tengah merugi. Dari total anggaran belanja tersebut, sebanyak Rp 2,2 triliun untuk lini usaha agribisnis. Belanja modal juga dialokasikan bagi perbaikan outlet usaha Astra Group dengan rencana anggaran maksimal Rp 2 triliun untuk Astra Graphia dan Serasi Raya. Sisa belanja modal lain akan mengalir untuk membiayai penyelesaian proyek infrastruktur. United Tractors (UNTR) menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh sekitar 1-15% YoY. Perseroan menargetkan pendapatan dari tiga lini bisnisnya membukukan kinerja lebih baik tahun ini. Pada 217, UNTR menargetkan penjualan sebanyak 2.7 unit. Pasar penjualan alat berat paling besar berasal dari industri konstruksi dan industri pertambangan. Sementara itu, perseroan menargetkan tambang batubara yang baru diakuisisi akan memulai produksinya pertengahan tahun ini. UNTR memperkirakan tambang Suprabari Mapindo Mineral di Kalimantan Timur akan memproduksi sekitar 2-3 ribu ton pada 217. Selain itu, perseroan berharap proses financial closing proyek Tanjung Jati berkapasitas 2X1. MW dapat selesai tahun ini. Proyek jalan tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang sepanjang 6 km di Jawa Barat batal dilelang setelah pemerintah menugaskan Jasa Marga (JSMR) dan Waskita Toll Road untuk menggarap ruas tersebut. Pada ruas itu, sepanjang 3 km dari arah Sukabumi akan ditugaskan ke Waskita Toll Road, sedangkan 3 km yang mengarah ke Padalarang ditugaskan ke JSMR agar menyambung dengan jalan tol Cipularang yang dioperasikan perseroan. Laba bersih Waskita Karya (WSKT) tumbuh 62,9% YoY menjadi Rp 1,71 triliun pada 216. Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 23,79 triliun atau tumbuh 63,84% YoY. Kenaikan terbesar berasal dari bisnis konstruksi yang naik menjadi Rp 22,37 triliun dari sebelummnya Rp 12,4 triliun. Kemudian, dari bisnis jalan tol juga naik menjadi Rp 218,5 miliar dari Rp 31,79 miliar dan dari bisnis hotel naik menjadi Rp11,29 miliar dari Rp 1,34 miliar. Sepanjang 216, perseroan juga mendapat pemasukan dari bisnis properti sebesar Rp 34,12 miliar dan bisnis energi sebesar Rp1,82 miliar. Acset Indonusa (ACST) tengah mengerjakan proyek -proyek dengan total nilai sebesar Rp 5,2 triliun. Proyek yang dikerjakan perusahaan terdiri dari carry over order di tahun 215 yang sebesar Rp 1,52 triliun dan carry over order tahun 216 sebesar Rp 3,5 triliun. Beberapa kontrak besar yang diperoleh sepanjang tahun 216 adalah proyek Indonesia 1 (Rp 1,8 triliun), proyek pengerjaan Mixed-Use Development Gedung Indonesia 1 (Rp 1,4 triliun) dari perusahaan terafiliasi, Millenium Centennial Center (Rp 317,8 miliar), Apartemen Grand Mansion Borobudur (Rp 81,8 miliar) dan Kino Office Tower (Rp 21,4 miliar). Pada tahun 217, ACST juga mendapat kepercayaan untuk membangun akses bawah tanah yang langsung terhubung dengan sarana transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta ke salah satu proyek prestisiusnya, yakni Gedung Indonesia 1, setelah beberapa waktu lalu mendapatkan hak istimewa serupa di proyek Millenium Centennial Center, Sudirman, Jakarta. Acset Indonusa (ACST) pada tahun 217 telah menetapkan fokusnya pada sektor infrastruktur melalui aliansi strategis dengan mitra yang terpercaya, baik dengan badan usaha milik negara (BUMN) maupun perusahaan swasta lainnya. Sektor infrastruktur diyakini lebih stabil dan seirama dengan strategi usaha Grup Astra dan United Tractors (UNTR), serta sinergis dengan r encana prioritas pembangunan nasional pemerintah Indonesia. Di samping itu, perseroan juga aktif melakukan diversifikasi sebagai kunci utama dalam menghadapi dinamika perekonomian global. Safety, inovasi dan kualitas merupakan faktor pembeda yang diusung oleh ACST sebagai penyedia jasa konstruksi terintegrasi. Surya Semesta Internusa (SSIA) akan menerima pembayaran sebesar Rp345 miliar dari Astratel Nusantara pada April 217. Dana tersebut sebesar 15% dari nilai penjualan saham Lintas Marga Sedaya (LMS) milik Surya Internusa yang mencapai Rp2,3 triliun. LMS adalah pemegang konsesi jalan tol ruas Cikopo- Palimanan (Cipali). Intiland Development (DILD) menargetkan dapat membukukan marketing sales antara Rp8-Rp9 miliar dari dua proyek baru yang akan mulai dipasarkan pada tahun ini, yakni proyek mix used Kebon Melati, Jakarta Barat dan Darmo Harapan, Surabaya Barat. Adapun dari proyek Kebon Melati diharapkan dapat meraih marketing sales Rp52 miliar sementara dari Darmo Harapan sebesar Rp227 miliar. Adapun tahun ini perseroan menganggarkan capex Rp1,8 trilun hingga Rp2 triliun. Kedua proyek baru tersebut belum akan terlalu banyak menyerap belanja modal karena tahun ini masih dalam tahap pengembangan yang sangat awal. Intiland Development (DIL D) berencana mulai menggarap pengembangan properti residensial di Kota Baru Maja, Banten, dalam dalam satu tahun hingga dua tahun mendatang. Tantangan utama pengembangan kawasan Maja adalah belum adanya aktivitas ekonomi sebagai motor penggerak pengembangan kawasan. Perseroan sedikitnya memiliki 1.1 ha lahan di Maja. Penawaran tender wajib dilakukan atas sebanyak-banyaknya saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham publik Toba Bara Sejahtera (TOBA) atau setara dengan 28,21% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 2 per saham dan harga penawaran Rp 813 per saham. Vale Indonesia (INCO) berhasil mencapai efisiensi bahan bakar pada tahun 216 dengan konversi minyak dengan pemakaian batu bara. Kinerja beban pokok pendapatan terus membaik di tahun 216 dan perseroan berhasil menurunkan 18% beban pokok pendapatan pada tahun 215. Hal ini memberikan topangan dalam menghadapi harga nikel yang rendah yang turun 22% dari tingkat harga di tahun 215. Tunas Baru Lampung (TBLA) berencana untuk membentuk anak usaha di Singapura untuk menjadi eksekutor emisi surat utang global senilai US$2 juta. Perseroan berencana untuk mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada April 217. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadikan pelayanan bank melalui kapal sebagai program yang akan dikembangkan terus menerus. Program tersebut difokuskan untuk menjangkau pulau-pulau yang sukar dicapai kantor fisik. Bank Tabungan Negara (BBTN) meluncurkan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk pekerja informal yaitu KPR BTN Mikro. Produk 2

3 DAILY NEWS 27 February 217 ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah terutama pekerja di sektor informal yang jumlahnya diprediksi mencapai 6,5 juta orang. Meski menyasar segmen MBR, KPR BTN Mikro ini bukan bagian dari program bantuan pendanaan program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah. Astra Graphia (ASGR) membukukan pendapatan bersih hingga 31 Desember 216 sebesar Rp 2,71 triliun atau naik dibandingkan sebelumnya Rp 2,65 triliun di 215. Laba bersih yang didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 255,11 miliar, turun dari sebelumnya Rp 265,12 miliar. Fajar Surya Wisesa (FASW) membukukan kenaikan penjualan sebesar 18,44% YoY menjadi Rp 5,87 triliun pada 216 dengan raihan laba bersih sebesar Rp 778,1 miliar. Kinerja positif itu berbanding terbalik dengan raihan rugi bersih sebesar Rp 38,89 miliar pada 215. Sementara itu, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 15% YoY pada 217 menjadi Rp 7 triliun, ditopang kenaikan kapasitas produksi seiring beroperasinya pabrik kertas ke-8. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, merilis izin Lingkungan dan operasi pabrik untuk Semen Indonesia (SMGR) di Kabupaten Rembang. Izin tersebut tercantum melalui Keputusan Gubernur Jateng dengan Nomor 66.1/6 Tahun 217. Warga berharap kebijakan tersebut dapat mengakhiri polemik pro dan kontra yang selama ini terjadi. 3

4 MARKET DATA 27 February 217 COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 29 9, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR).4 1,42 57 Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 216E 217F 216E 217F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS ,922.2 USA NASDAQ COMPOSITE ,19.3 ENGLAND FTSE 1 INDEX ,854.9 CHINA SHANGHAI SE A SH ,44.9 CHINA SHENZHEN SE A SH ,394.8 HONG KONG HANG SENG INDEX ,944.5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,1.3 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD.8.1 EUR/IDR 14, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD.1. SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 1, AUD / USD GBP/IDR 16, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD.23.5 KRW/IDR KRW / USD.9.5 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US.75 JIBOR (IDR) Indonesia 5.85 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England.27 ECB Rate (%) Euro. SIBOR (USD) Singapore.17 BOJ Rate (%) Japan.1 D TIBOR (YEN) Japan.3 BOE Rate (%) England.25 Z TIBOR (YEN) Japan.3 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.9 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description January-17 December-16 Description Rate (%) Inflation YTD %.97. 1M 6.17 Inflation YOY % M 6.35 Inflation MOM % M 6.28 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M 6.22 GDP (IDR Bn) 3,194, ,25,

5 MARKET DATA 27 February 217 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 27 Feb US Pending Home Sales MoM Turun menjadi.9% dari 1.6% 27 Feb US Pending Home Sales NSA YoY Feb US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 2.1% dari 1.9% 28 Feb US Personal Consumption Feb US GDP Index Tetap di level 2.1% 28 Feb US Chicago Purchasing Manager Naik menjadi 53. dari Mar Indonesia CPI -- 1 Mar US ISM Manufacturing Tetap di level Mar US Initial Jobless Claims -- 2 Mar US Markit Services PMI -- 2 Mar US ISM Non-Manf. Composite -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt GGRM IJ LPPF IJ HMSP IJ INCO IJ UNTR IJ EXCL IJ CPIN IJ BMRI IJ ASII IJ BUMI IJ SMGR IJ PPRO IJ DNET IJ NISP IJ MNCN IJ JSMR IJ AKRA IJ PWON IJ TBIG IJ TRAM IJ UPCOMING IPO'S Company PT Nusantara Pelabuhan Handal PT Bintraco Dharma PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Shipping Mar Mar 217 Trimegah Securities Transportation Trade & Service TBA Mar Mar 217 Ciptadana Securities Auto Dealership CIMB Securities Indonesia Property & Real TBA TBA Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real , TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Estate Securities Consumer TBA TBA Bahana Securities 5

6 CORPORATE INFO 27 February February 217 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BJTM Cash Dividend 7 Feb 17 8 Feb 17 1 Feb 17 2 Mar 17 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period PSKT Rights Issue 5: Feb 17 1 Feb Feb 27 Feb 17 BPFI Rights Issue 613: Mar 17 3 Mar 17 9 Mar 15 Mar 17 RIMO Rights Issue 5: Mar 17 7 Mar Mar - 17 Mar 17 PPRO Rights Issue TBA TBA 3 Mar Mar 17 6 Apr 12 Apr 17 BKSL Rights Issue 5: TBA TBA TBA BULL Rights Issue 1:1 1. TBA TBA TBA BUMI Rights Issue TBA 926. TBA TBA TBA GREN Rights Issue 1:2 55. TBA TBA TBA PPRO Stock Split 1: Feb Feb Feb 17 KKGI Stock Split 1:5 -- TBA TBA TBA KICI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA ENRG Reverse Stock 8: Apr 17 6 Apr 17 6 Apr 17 UNSP Reverse Stock 1:1 -- TBA TBA TBA BLTZ Tender Offfer Feb 3 Mar 17 SOBI Tender Offfer Apr 5 May 17 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda DAJK RUPSLB 27 Feb 217 BKSW RUPST 28 Feb 217 BYAN RUPSLB 28 Feb 217 SOBI RUPSLB 28 Feb 217 GZCO RUPSLB 1 Mar 217 KKGI RUPSLB 1 Mar 217 LAMI RUPSLB 3 Mar 217 INVS RUPSLB 7 Mar 217 GREN RUPSLB 8 Mar 217 PPRO RUPST 8 Mar 217 POLY RUPST 9 Mar 217 SCPI RUPSLB 9 Mar 217 ADHI RUPST 1 Mar 217 DAYA RUPSLB 1 Mar 217 ICON RUPSLB 1 Mar 217 6

7 TECHNICAL ANALYSIS February February SMGR S1 94 R Trend Grafik Major Down Minor Up S R2 995 SMGR Upward Sloping Channel 12, 9575 MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 94-Rp 995 Entry Rp 9575, take Profit Rp 995 Stochastics Positif MACD 1.7 Positif True Strength Index (TSI) -2.5 Positif Bollinger Band (Mid) 9314 Positif MA5 928 Positif August September October Nov em ber December 217 February SMGR - Stochastic %D(6,3,3)= 26.82,Stochastic %K = 48.56, Ov erbought Lev el= 8., Ov ersoldlev el= 2. SMGR - MACD (5,3) = -29.9, Signal() = 3.73 SMGR - TSI(3,5,3)= -2.5, Volume()= 6,44,9. Created SMGR with -AmiBroker William's - advanced % R(14)= charting and -37.5, technical Volume()= analysis software. 6,44, ,4 1,8 9, , ,2 9, 875 9, 575 9, 575 9, , 4 9, , 35 9, 75 8, , , ,44, ,44, AALI S1 148 R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 148-Rp 155 Entry Rp 14975, take Profit Rp 155 Stochastics 3.88 Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Positif AALI Decending Triangle August September October Nov em ber December 217 February AALI - Stochastic %D(6,3,3)= 6.42, Stochastic %K= 12.65, Ov erbought Lev el= 8., Ov ersold Lev el= 2. AALI - MACD (5,3) = 76.64, Signal() = AALI - TSI(3,5, 3) = , Volum e()= 2,614, 4. Created AALIwith - William's AmiBroker - advanced %R(14)= charting , and technical Volum analysis e()= software. 2,614, , 17,4 17, , 91 16, 91 16,8 16, , 15 16, , , , , 14, , , , , ,614, ,614,

8 TECHNICAL ANALYSIS February February ITMG S R1 175 Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band ITMG Wedge 17, , 17, , , 25 15, , 15, 75 15, , , , 15, , , 95 14, , Trading range Rp Rp 175 Entry Rp 17225, take Profit Rp 175 Stochastics 67.4 Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Positif August September October Nov em ber December 217 February ITMG - St ochastic %D(6, 3,3) = 73.85, St ochastic %K = 85.51, Ov erbought Lev el= 8., Ov ersold Lev el= ITMG - MACD (5, 3) = , Signal() = ,177, ITMG - TSI(3,5, 3) = 78.11, Volume()=3,177, ITMG - W illiam's % R(14) = , Volum e()= 3,177, 9. 3,177, Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. 1, CPIN S1 314 R1 334 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 294 R MACD line dan signal line indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 314-Rp 334 Entry Rp 327, take Profit Rp 334 Stochastics Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 3288 Negatif MA Positif CPIN UpwardSloping Channel August September October Nov em ber December 217 February CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 17.73, Stochastic %K = 22.92, Ov erbought Lev el= 8., Ov ersold Lev el= 2. CPIN - MACD (5,3) = 23.83, Signal() = CPIN - TSI(3,5,3) = , Volum e()= 12,191,1. Created CPINwith - William's AmiBroker - advanced % R(14) charting = -56. and technical, Volum analysis e()= software. 12,191, , 3, 8 3, , , 6 3, 55 3, , , 27 3, 27 3, , , , 234 3, 3, 1 2, , , 191, , 191,

9 TECHNICAL ANALYSIS February February DOID S1 65 R1 7 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 6 R MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif DOID Upward Sloping Channel RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 65-Rp 7 Entry Rp 67, take Profit Rp 7 Stochastics Positif MACD 1.96 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 595 Positif MA5 65 Positif August September October Nov em ber December 217 February DOID - Stochastic %D(6,3,3) = 59.84, Stochastic %K =58.62, Overbought Lev el= 8., Oversold Lev el= 2. DOID - MACD (5,3) = -8.53, Signal() = -8.2 DOID - TSI(3,5, 3) = 41.22, Volume()= 45,418, 2. Created DOIDwith -AmiBroker William's - advanced % R(14) charting = -22. and technical 58, Volume()= analysis software. 45,418, ,. 418, , , SRIL S1 288 R1 31 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 266 R MACD line dan signal line indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 288-Rp 332 Entry Rp 32, take Profit Rp 332 Stochastics Positif MACD 4.3 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 262 Positif MA5 284 Positif SRI L August September October Nov em ber December 217 February SRIL- Stochastic %D(6,3,3)= 36.81,Stochastic %K = 4.2, Ov erbought Lev el= 8.,Ov ersold Lev el= 2. SRI L- MACD (5,3) = -3.75, Signal() = SRI L- TSI(3,5, 3) = 19.93, Volum e()= 326,184,74. Created SRIL- with William's AmiBroker - advanced %R(14)= charting -1.53, and technical Volume()= analysis software. 326,184, ,184, ,184,

10 27 TRADING February 217 VIEW 27 February 217 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy Positif Positif Positif LSIP Trading Buy Negatif Positif Negatif SGRO Trading Buy Positif Positif Positif Mining PTBA Trading Sell Positif Negatif Negatif ADRO Trading Sell Positif Negatif Negatif MEDC Trading Buy Negatif Positif Positif INCO Trading Sell Negatif Negatif Negatif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Negatif TINS Trading Sell Negatif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell Negatif Negatif Negatif SMGR Trading Buy Positif Positif Positif INTP Trading Sell Negatif Negatif Positif SMCB Trading Buy Positif Negatif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Positif Positif Positif GJTL Trading Buy Positif Positif Positif Consumer Goods Industry INDF Trading Sell Negatif Negatif Negatif GGRM Trading Buy Positif Positif Positif UNVR Trading Sell Negatif Negatif Negatif KLBF Trading Buy Positif Negatif Positif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell Negatif Negatif Negatif PTPP Trading Sell Negatif Negatif Negatif WIKA Trading Buy Positif Negatif Positif ADHI Trading Sell Negatif Negatif Negatif WSKT Trading Sell Negatif Positif Negatif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy Positif Positif Positif JSMR Trading Buy Positif Negatif Positif ISAT Trading Buy Positif Negatif Positif TLKM Trading Sell Negatif Negatif Negatif Finance BMRI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBRI Trading Buy Positif Negatif Positif BBNI Trading Sell Negatif Negatif Positif BBCA Trading Sell Negatif Negatif Positif BBTN Trading Sell Negatif Negatif Negatif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Positif MPPA Trading Sell Negatif Positif Negatif

11