x Lingkaran satuan, adalah lingkaran berjari-jari satu dan berpusat di titik asal, direprentasikan dengan z = 1.
|
|
- Suryadi Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab. Fungsi Kmpleks BAB. FUNGSI KOMPLEKS Sebelum membahas ungsi kmpleks,berikut ini diberikan beberapa knsep dan istilah ang akan banak digunakan dalam pembahasan selanjutna.. Daerah di bidang kmpleks Bagian berikut ini kita akan membahas beberapa kurva dan daerah penting dan sejumlah knsep terkait ang akan sering kita gunakan. Lingkaran C dengan pusat dan berjari-jari R, C : R, merupakan tempat kedudukan titik-titik ang berjarak R dari. R. Lingkaran satuan, adalah lingkaran berjari-jari satu dan berpusat di titik asal, direprentasikan dengan. Cakram lingkaran, adalah interir lingkaran C, aitu < R, atau lebih tepat disebut cakram lingkaran terbuka dan disebut juga lingkungan dari. Cincin lingkaran terbuka atau anulus terbuka, adalah daerah antara dua lingkaran sepusat dengan jari-jari R dan R, direprentasikan dengan R < <. R Himpunan titik-titik pada bidang kmpleks berarti sembarang kleksi titik-titik pada bidang kmpleks. Sebuah himpunan S dikatakan terbuka jika setiap titik di dalam S mempunai suatu lingkungan ang seluruhna terletak di dalam S.
2 Bab. Fungsi Kmpleks Suatu himpuan S dikatakan terhubung jika sebarang dua titik di dalam himpunan ini dapat dihubungkan dengan suatu garis patah-patah ang terdiri atas terhingga banakna ruas garis ang seluruhna terletak di dalam S. Dmain adalah himpunan terbuka ang terhubungkan. Kmplemen himpunan S adalah himpuan semua titik ang tidak terletak di dalam S. Titik Batas himpunan S adalah titik ang setiap lingkunganna mengandung titiktitik di dlam S maupun di luar S. Wilaah atau regin adalah sebuah himpunan ang terdiri atas sebuah dmain ditambah sebagian atau seluruh titik batasna.. Fungsi Kmpleks Perhatikan ungsi : I C, dengan I merupakan sub himpunan bilangan real dan C himpunan bilangan kmpleks. Maka ungsi ini merupakan ungsi bernilai kmpleks. Fungsi ini merupakan bentuk penederhanaan ungsi ang memetakan sub himpuan bilangan real ke bidang, atau lebih dikenal sebagai ungsi bernilai vektr. Sebagai cnth, diberikan ungsi t cst + i sin t, t π. Maka kurva dari ungsi kmpleks ini berupa lingkaran satuan, aitu lingkaran ang berpusat di pisat krdinat dan berjari-jari satu. Sedangkan ungsi t, akan berupa parabla berikut. g t + it t,, dari sampai, seperti gambar Selanjutna akan dibahas tentang ungsi kmpleks dengan dmain bilangan kmpleks. Misalkan S merupakan sub himpunan bilangan kmpleks dan ungsi
3 Bab. Fungsi Kmpleks pada S adalah aturan ang menetapkan setiap di dalam S dengan tepat satu unsur di C dan dituliskan sebagai : S C.. Pada rumus di atas, adalah bilangan kmpleks, jadi S merupakan dmain deinisi ungsi dan himpunan ang merupakan seluruh nilai ungsi disebut sebagai range jangkauan dari. Sedangakn adalah juga bilangan kmpleks, sehingga dapat ditulis sebagai u + iv, ang bergantung pada bilangan kmpleks + i. Jadi dapat ditulis sebagai u, + iv,. + i Dmain u, + iv, Range Dengan demikian ungsi kmpleks ekuivalen dengan pasangan ungsi u, dan v, ang keduana bergantung pada dua peubah dan. Himpunan S disebut daerah asal dmain dari, ditulis D dan disebut nilai dari atau peta dari leh. Range atau daerah hasil jelajah dari ditulis R, aitu himpunan untuk setiap anggta S. Cnth : a + i b 4 + i c 5 d + Cnth a,b,c adalah ungsi kmpleks dengan dmain semua titik pada bidang Z. Sedangkan cnth d adalah ungsi kmpleks dengan dmain semua titik pada bidang Z, kecuali.
4 Bab. Fungsi Kmpleks Jika + i, maka ungsi dapat diuraikan menjadi u, + iv, ang berarti Re dan Im masing-masing merupakan ungsi dengan dua variabel real dan. Apabila rcsθ + i sinθ, maka ur, θ + ivr, θ. Cnth : Tuliskan i dalam bentuk u dan v! Penelesaian. Misal + i, maka ungsi i + i i +i- i - + i-. Jadi u - dan v -. Cnth. Jika rcsθ + i sinθ, tentukan u dan v jika + i Penelesaian. + i [r csθ+i sinθ] + i r [cs θ - sin θ + isinθ csθ] + i r cs θ - sin θ + r i sinθ + i r cs θ - sin θ ++r sinθi berarti u r csθ - sin θ dan v +r sinθ. Kmpsisi Fungsi Diberikan ungsi dengan dmain D dan ungsi g dengan dmain D g. Jika R D g φ, maka ada ungsi kmpsisi g g, dengan dmain D. 4
5 Bab. Fungsi Kmpleks g g g g Tidak berlaku hukum kmutati pada g dan g. Cnth 4. Misal i dan g + + i, maka Jika R D g φ, maka g g g i i + i + i 9 6i + i + i 9 6i Jika R g D φ, maka g g + + i + + i i Karena 9 6i + + i i. Jadi g g atau g g tidak kmutati. Interpretasi Gemetris Untuk setiap variabel bebas + i anggta dmain ada satu dan hana satu variabel tak bebas u + iv ang terletak pada suatu bidang kmpleks. Masing-masing variabel terletak pada suatu bidang kmpleks, pada bidang Z dan pada bidang W. Karena pasangan, mengandung 4 dimensi, maka kita tidak dapat menggambarkanna pada satu sistem. Tetapi kita dapat melihat gambaran dari. Carana dengan memandang ungsi tersebut sebagai pemetaan 5
6 Bab. Fungsi Kmpleks transrmasi dari titik di bidang Z ke titik di bidang W dengan aturan. Untuk suatu titik maka disebut peta dari. Cnth 5. Diketahui ungsi + i. Untuk setiap variabel bebas + i didapat nilai + + i. Misalna untuk + i, dan i, berturut-turut diperleh : + i, dan 5i. Gambar dari,,, dan dapat dilihat pad gambar berikut. V Y bidang Z bidang W O X O U 5 Cnth 6. Diketahui ungsi. Dengan menggunakan r csθ+i sinθ, maka diperleh r csθ+i sinθ. Jika sebuah lingkaran pusat O berjari-jari r pada bidang Z, maka dapat dipetakan ke bidang W menjadi sebuah lingkaran pusat O berjari-jari r. Daerah arg α dipetakan menjadi daerah arg α. Gambar keduana dapat dilihat di baah ini. 6
7 Bab. Fungsi Kmpleks bidang W bidang Z r r α α. Limit dan kekntinuan Pengertian it dan kekntinuan ungsi kmpleks secara esensi sama dengan pengertian it dan kekntinuan ungsi real. δ.. l Suatu ungsi dikatakan mempunai it l untuk mendekati jika untuk sebarang > terdapat bilangan psiti δ sehingga untuk < < δ berlaku l < dan ditulis sebagai l. 7
8 Bab. Fungsi Kmpleks Perlu diperhatikan baha :. Titik adalah titik it dmain ungsi.. Titik menuju melalui sebarang lengkungan K, artina menuju dari segala arah.. Apabila menuju melalui dua lengkungan ang berbeda, mengakibatkan menuju dua nilai ang berbeda, maka it ungsi tersebut tidak ada untuk mendekati. Cnth 7. Buktikan baha : Bukti: 5 Misalkan diberikan bilangan >, kita akan mencari δ > sedemikian, sehingga: < < δ 5 <, untuk Lihat bagian sebelah kanan Dari persamaan kanan diperleh: 5 < Hal ini menunjukkan baha Bukti Frmal : + 5 < + 5 < < < Jika diberikan >, maka terdapat δ telah diperleh. δ, sehingga untuk, diperleh 8
9 Bab. Fungsi Kmpleks 9 δ δ < + < < 5 5 Jadi < 5 apabila < δ < Terbukti 5. Terema Limit Terema : Jika ungsi mempunai it untuk menuju, maka nilai itna tunggal. Bukti: Misal itna dan, maka Terema : Misalkan, +i dan u, + iv, dengan dmain D. Titik, +i di dalam D atau batas D. Maka i + jika dan hana jika u, dan v,. Terema : Misalkan ungsi dan g itna ada. a dan g b, maka. + g a + b untuk jadi sehingga + + +
10 Bab. Fungsi Kmpleks.. g a. b untuk. / g a / b untuk Tugas : Buktikan ketiga terema it tersebut! Cnth 8. Hitunglah : Penelesaian. i + i i + + i i i i i + i i i Cnth 9. Jika + i. Buktikan tidak ada! + + Penelesaian. Kita tunjukkan baha untuk menuju di sepanjang garis, maka,, Sedangkan di sepanjang garis,,, i + i + Karena dari dua arah nilaina berbeda, maka terbukti tidak ada. Kekntinuan Fungsi Deinisi : Misalkan ungsi terdeinisi di D pada bidang Z dan titik terletak pada interir D, ungsi dikatakan kntinu di jika untuk menuju, maka. Jadi, ada tiga sarat ungsi kntinu di, aitu :. ada. ada.
11 Bab. Fungsi Kmpleks Fungsi dikatakan kntinu pada suatu daerah R, jika kntinu pada setiap titik pada daerah R tersebut. Terema 4 : Jika u, + iv,, terdeinisi di setiap titik pada daerah R, dan + i titik di dalam R, maka ungsi kntinu di jika dan hana jika u, dan v, masing-masing kntinu di,. Terema 5 : Andaikan dan g kntinu di, maka masing-masing ungsi :. + g.. g. / g, g 4. g; kntinu di g, juga kntinu di. Cnth. + 4, i i Fungsi, apakah kntinu di i + 4, i Penelesaian i + 4i + 4i, sedangkan untuk mendekati i, + i, sehingga i. Jadi diskntinu di i. i Cnth. Dimanakah ungsi Penelesaian. + g kntinu? + Perhatikan baha g diskntinu di dan. Jadi g kntinu di daerah { > }.
12 Bab. Fungsi Kmpleks.4. Turunan Diberikan ungsi ang dideinisikan pada daerah D dan D. Jika diketahui baha nilai ada, maka nilai it ini dinamakan turunan atau derivati ungsi di titik. Dintasikan : Jika ada, maka dikatakan terdierensial atau dierensiabel di. Dengan kata lain : ' +. Jika terdierensial di semua titik pada D, maka terdierensial pada D Cnth. Buktikan terdierensiasi diseluruh C Penelesaian. Perhatikan baha ditinjau sebarang titik C ' + Karena sebarang maka terdeerensial di seluruh C Terema 6 Jika ungsi kmpleks dan ada, maka kntinu di Bukti : Diketahui ada Akan dibuktikan kntinu di atau
13 Bab. Fungsi Kmpleks ' sehingga. Dengan kata lain kntinu di. Cnth. Buktikan kntinu di seluruh bidang kmpleks tetapi hana terdierensial di Bukti : + berarti u, + dan v, u dan v kntinu di D, maka kntinu di D ' Jadi terdierensial di..5 Sarat Chauch-Riemann Sarat ang diperlukan agar ungsi terdierensial di + i adalah sarat Chauch-Riemann, ang menghubungkan derivati-derivati parsial tingkat pertama dari ungsi bagian real dan ungsi bagian imajiner dari. Terema 7 Sarat Chauch-Riemann Jika u, + i v, terdierensial di + i, maka u, dan v, mempunai derivati parsial pertama di, dan di titik ini dipenuhi persamaan Cauch Riemann v u dan v u derivati di dapat dinatakan dengan,, ' v i u + Jika persamaan C-R tidak dipenuhi di, maka
14 Bab. Fungsi Kmpleks u, + i v, tidak terdierensial di + i Cnth 4. Buktikan tidak terdierensiasi di Bukti : + sehingga u, + v, Persamaan Cauch Riemann u u dan u u dan u v u v Dua persamaan terakhir tidak dipenuhi jika atau, jadi pasti tidak terdeerensial di Catatan : Sarat C-R hana sarat perlu untuk keterdierensialan + i i Cnth 5. Buktikan ungsi + terdierensial di, memenuhi C-R Bukti : dan, tidak u + dengan u, + v dengan v, + u, u, u, u, u, u, 4
15 Bab. Fungsi Kmpleks v, v, v, v, v, v, Jadi persamaan Cauch Riemann terpenuhi tetapi + i i + + i Sepanjang garis real + i + i. Sepanjang garis real i i. + i + i Jadi tidak ada, sehingga tidak terdierensial di meskipun persamaan C-R dipenuhi di,. Dengan demikian dapat disimpulkan baha : i. Sarat perlu u, + iv,, + i ada maka : v u, u, v, v ada di, berlaku Persamaan C-R, aitu u dan v u dan u, + i v,. ii. Sarat cukup u,, v,, u,, v,, u,, v, kntinu pada kitar + i dan di, dipenuhi C-R maka ada. Cnth 6. Buktikan e cs + i sin terdierensial untuk setiap dalam C Bukti : u, e cs u, e cs u, -e sin v, e sin v, e sin. v, e cs Perhatikan baha u, u, v, v ada dan kntinu di setiap, C. 5
16 Bab. Fungsi Kmpleks Berdasarkan persamaan C-R : u v dan u -v dipenuhi di, C, dan ada persekitaran dimana keenam ungsi kntinu dan C-R dipenuhi di,.jadi ada C dan u, + i v, e cs + i e sin. Sarat C-R Pada Krdinat Kutub Jika u, + i v, dapat diilustrasikan dalam krdinat kartesius maka dengan menggunakan hubungan r cs ϕ dan r sin ϕ, diperleh r cs ϕ + i sin ϕ, sehingga ur, ϕ + i vr, ϕ dalam sistem krdinat kutub. Tereama 8. Jika ur, ϕ + i vr, ϕ terdierensial dan kntinu pada suatu kitar r, ϕ dan jika dalam kitar tersebut u r, u ϕ, v r, v ϕ ada dan kntinu di r, ϕ dan dipenuhi Persamaan C-R aitu: u r vϕ dan v r u ϕ, r. r r maka ada di dan cs ϕ i sin ϕ [u r r, ϕ + i v r r, ϕ ]. Cnth 7. Diketahui -, tentukan dalam bentuk ktdinat kutub. Penelesaian. - r - cs ϕ - i sin ϕ, maka : u r - cs ϕ, sehingga u r -r -4 cs ϕ dan u ϕ -r - sin ϕ, v -r - sin ϕ, sehingga v r r -4 sin ϕ dan v ϕ -r - cs ϕ keenam ungsi ini kntinu dan sarat C-R dipenuhi untuk semua Jadi - terdierensial untuk Dengan demikian dalam krdinat kutub adalah : cs ϕ i sin ϕ -r -4 cs ϕ + i r -4 sin ϕ cis-ϕ -r -4 cis-ϕ -r -4 cis-4ϕ. 6
17 Bab. Fungsi Kmpleks Aturan Pendierensialan Jika, g dan h adalah ungsi- ungsi kmpleks serta, g dan h ada, maka berlaku rumus-rumus :.. dc d d, [ c ] d d d c '. d d 4. d d 5. d d g [ ± g ] [ g ] ' ± g' ' g + g' ' g g' [ g ] n d n n d Jika h g[ ] maka h' g'[ ] ' biasa disebut dengan kmpsisi aturan rantai d d d dϕ.. dϕ d.6 Fungsi Analitik Deinisi Fungsi dikatakan analitik di, jika ada r > sedemikian, hingga ada untuk setiap N,r persekitaran. Fungsi ang analitik untuk setiap C dinamakan ungsi utuh entire. Cnth 8. analitik kecuali di.. + i diperleh : u ; v sehingga u ; v ; u ; v dengan menggunakan persamaan C-R : ± dan v u persamaan C-R dipenuhi dan kntinu digaris ± berarti ada hana di ±. Jadi tidak analitik dimanapun karena tidak ada persekitaran. 7
18 Bab. Fungsi Kmpleks Siat siat ungsi analitik Misalna dan g analitik pada D, maka :. ± g merupakan ungsi analitik. g merupakan ungsi analitik. /g merupakan ungsi analitik dengan g 4. h g merupakan ungsi analitik 5. berlaku aturan L hspital aitu : g ' g', dengan g g'.7. Titik Singular Deinisi Titik disebut titik singular dari jika tidak analitik di tetapi untuk setiap persekitaran dari memuat paling sedikit satu titik dimana analitik. Jenis kesingularan atau titik singular antara lain :. Titik singular terislasi Titik dinamakan titik singular terislasi dari jika terdapat δ > demikian sehingga lingkaran δ hana melingkari titik singular lainna. Jika δ seperti itu tidak ada, maka disebut titik singular tidak terislasi.. Titik Ple titik kutub n Titik disebut titik ple tingkat n, jika berlaku A Jika n, disebut sebagai titik ple sederhana.. Titik Cabang Dari ungsi bernilai banak dapat menjadi titik singular. 4. Titik Singular dapat dihapuskan Titik singular disebut titik singular dapat dihapuskan dari jika ada. 8
19 Bab. Fungsi Kmpleks 5. Titik Singular Essensial Titik singular ang tidak memenuhi sarat titik singular ple titik cabang atau titik singular ang dapat dihapuskan disebut titik singular essensial. 6. Titik Singular tak hingga Jika mempunai titik singular di, maka sama dengan menatakan / mempunai titik singular di. Cnth 9. g berarti titik i adalah titik ple tingkat dari g.. h tidak merupakan titik singular. k ln + maka titik cabang adalah dan karena Fungsi Harmnik Jika u, + iv, analitik pada D maka u dan v mempunai derivati parsial di semua rde ang kntinue pada D. Jadi dalam D berlaku C-R, u v dan u v. Karena deriati-derivati parsial dari u dan v kntinue dalam D, maka berlaku v v. Jika dalam u v dan u v diderivatikan parsial terhadap dan maka, D berlaku u + u v v. Jika analitik pada D maka u dan v pada D memenuhi persamaan dierensial Laplace dalam dimensi. ϕ ϕ +, u dan v dimana u, + iv, analitik pada suatu dmain maka dikatakan harmnik pada dmain tersebut. 9
20 Bab. Fungsi Kmpleks Dua ungsi u dan v sedemikian sehingga u, + iv, analitik dalam suatu dmain dinamakan dua ungsi ang harmnik knjugat dalam dmain itu. Cnth. Diberikan u, harmnik pada D dan tentukan ungsi v ang harmnik knjugat dengan u 4,, C Penelesaian : Misal knjugatna adalah v,. Jadi u, + iv, analitik pada C sedemikian sehingga berlaku C-R u v dan u -v. u 4, v 4 u 4, v g karena v u maka + g + 4 sehingga g 4 diperleh g 4 + C Jadi v C. Sal latihan:. Natakan hubungan/ implikasi antara ungsi seluruh entire, ungsi analitik, ungsi dierensiabel, dan ungsi kntinu.. Diberikan i. a. Apakah merupakan ungsi seluruh. b. Jika bukan ungsi seluruh, apakah analitik di suatu titik. c. Jika tidak analitik di suatu titik, apakah ada titik ang menebabkan ungsi terdierensial di titik tersebut.. Diberikan u, + k a. Tentukan k agar u, merupakan ungsi harmnik b. Tentukan ungsi analitik, u, + i,. 4. Tunjukkan baha u + + merupakan ungsi harmnik dan tentukan ungsi analitik u + iv ang sesuai.
MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS
MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS 1 BAB III. TURUNAN 3.1 Definisi Turunan Diberikan fungsi f yang didefinisikan pada daerah D dan z D. Jika diketahui bahwa nilai lim zz f(z) z f(z z ) ada,
Lebih terperinciANALISA VARIABEL KOMPLEKS
ANALISA VARIABEL KOMPLEKS Oleh: BUDI NURACHMAN, IR BAB I BILANGAN KOMPLEKS Dengan memiliki sistem bilangan real R saja kita tidak dapat menelesaikan persamaan +=0. Jadi disamping bilangan real kita perlu
Lebih terperinciBAB II FUNGSI ANALITIK
BAB II FUNGSI ANALITIK Sekarang kita akan mempelajari ungsi dari variabel kompleks dan pengembanganna dalam teori dierensial. Sebagai awal dari bab ini kita mulai dari ungsi analitik, ang mana sangat berperan
Lebih terperinciBUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd
BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd i DAFTAR ISI BAB I. BILANGAN KOMPLEKS... 1 I. Bilangan Kompleks dan Operasinya... 1 II. Operasi Hitung Pada Bilangan Kompleks... 1 III.
Lebih terperinciFungsi Dua Peubah atau Lebih. Pertemuan 9. Contoh. Gambar. 14-Feb-17. Pada gambar di atas P(x 1. ,y 1. ) adalah sebarang titik pada oktan I, dengan
1-eb-17 ungsi Dua Peubah atau Lebih Pertemuan 9 Turunan Parsial ungsi dua peubah atau lebih dapat ditulis dalam bentuk eksplisit atau implisit. Jika fungsi dua peubah dinatakan dalam bentuk eksplisit maka
Lebih terperinciMODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI
MODUL MATEMATIKA II Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI DEPARTEMEN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL KATA PENGANTAR Puji sukur kehadirat Allah SWT
Lebih terperinciBab 2 Fungsi Analitik
Bab 2 Fungsi Analitik Bab 2 ini direncanakan akan disampaikan dalam 4 kali pertemuan, dengan perincian sebagai berikut: () Pertemuan I: Fungsi Kompleks dan Pemetaan. (2) Pertemuan II: Limit Fungsi, Kekontiuan,
Lebih terperinciMATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS
MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS 1 BAB II FUNGSI LIMIT DAN KEKONTINUAN Sebelum dibahas mengenai fungsi kompleks, maka perlu dipelajari konsep-konsep topologi yang akan digunakan pada fungsi
Lebih terperinciTinjauan Tentang Fungsi Harmonik. Oleh : Atmini Dhoruri Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK
Tinjauan Tentang Fungsi Harmonik Oleh : Atmini Dhoruri Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Tujuan penulisan ini untuk mengkaji tentang pengertian fungsi harmonik, fungsi harmonik konjugat pada
Lebih terperinciRespect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV Turunan. Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7
Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV - 101 SKS : 3 SKS Turunan Pertemuan 3, 4, 5, 6, 7 Kemampuan Akhir ang Diharapkan Mahasiswa mampu : - menjelaskan arti turunan ungsi - mencari turunan ungsi - menggunakan
Lebih terperinciMATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS
MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS 2 PENDAHULUAN SISTEM BILANGAN KOMPLEKS REAL IMAJINER RASIONAL IRASIONAL BULAT PECAHAN BULAT NEGATIF CACAH ASLI 0 3 ILUSTRASI Carilah akar-akar persamaan x 2 + 4x
Lebih terperinci3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi
. Teorema-Teorema Limit Fungsi Menghitung it fungsi di suatu titik dengan menggunakan definisi dan pembuktian seperti ang telah diuraikan di atas adalah pekerjaan rumit. Semakin rumit bentuk fungsina,
Lebih terperinciDIKTAT ANALISA KOMPLEKS. BINTI ANISAUL K, M.Pd.
DIKTAT ANALISA KOMPLEKS BINTI ANISAUL K, M.Pd. BAB I BILANGAN KOMPLEKS Sistem bilangan ang sudah dikenal sebelumna aitu sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternata masih belum cukup untuk
Lebih terperinciBAB 1. FUNGSI DUA PEUBAH
BAB. FUNGSI DUA PEUBAH. PENDAHUUAN Pada baian ini akan dibahas perluasan konsep pada unsi satu peubah ke unsi dua peubah atau lebih. Setelah mempelajari bab ini anda seharusna dapat: - Menentukan domain
Lebih terperinciFungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Fungsi Peubah Banak Prof. Dr. Bambang Soedijono PENDAHULUAN D alam modul ini dibahas masalah Fungsi Peubah Banak. Dengan sendirina para pengguna modul ini dituntut telah menguasai pengertian mengenai
Lebih terperinci4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )
4. TURUNAN 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendauluan dua masala dalam satu tema a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adala : m PQ Jika, maka tali busur PQ akan beruba menjadi garis ggung
Lebih terperinci4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1
4. TURUNAN MA4 Kalkulus I 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendauluan dua masala dalam satu tema a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adala : m PQ Jika, maka tali busur PQ akan beruba
Lebih terperinciMATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS
MATEMATIKA TEKNIK 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS BAB I BILANGAN KOMPLEKS Dengan memiliki sistem bilangan real R saja kita tidak dapat menelesaikan persamaan +=0. Jadi disamping bilangan real kita perlu bilangan
Lebih terperinciBab I. Fungsi Dua Peubah atau Lebih. Pengantar
Bab I Fungsi Dua Peubah atau Lebih Pengantar Seperti halna dengan fungsi satu peubah kita dapat mendefinisikan fungsi dua peubah atau lebih sebagai pemetaan dan sebagai pasangan berurut.fungsi dengan peubah
Lebih terperinciTURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n
TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n A. Fungsi Dua Variabel atau Lebih Dalam subbab ini, fungsi dua variabel atau lebih dikaji dari tiga sudut pandang: secara verbal (melalui uraian dalam kata-kata) secara aljabar
Lebih terperinciMODUL BAB 2 KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS. Standar Kompetensi: 2. Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
MODUL BAB KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS Standar Kompetensi:. Menentukan komposisi dua ungsi dan invers suatu ungsi Kompetensi Dasar. Menentukan komposisi ungsi dari dua ungsi. Menentukan invers suatu
Lebih terperinciBAB I SISTEM KOORDINAT
BAB I SISTEM KOORDINAT 1.1 Sistem Koordinat Sistem koordinat adalah suatu cara ang digunakan untuk menentukan letak suatu titik pada bidang ( R ) atau ruang ( R ). Beberapa macam sistem koordinat ang kita
Lebih terperinci3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi
. Teorema-Teorema Limit Fungsi Menghitung it fungsi di suatu titik dengan menggunakan definisi dan pembuktian seperti ang telah diuraikan di atas adalah pekerjaan rumit. Semakin rumit bentuk fungsina,
Lebih terperinciBAB I BILANGAN KOMPLEKS
BAB I BILANGAN KOMPLEKS. Pengertian Bilangan Kompleks Pada awal perkuliahan bilangan real (R), kita telah mempelajari bilangan real beserta sifat-sifatnya. Sekarang kita akan melanjutkan perkuliahan pada
Lebih terperinciBab 3 Fungsi Elementer
Bab 3 Fungsi Elementer Bab 3 ini direncanakan akan disampaikan dalam 3 kali pertemuan, dengan perincian sebagai berikut: (1) Pertemuan I: Fungsi Eksponensial dan sifat-sifatnya, Fungsi Trigonometri. ()
Lebih terperinciBagian 2 Turunan Parsial
Bagian Turunan Parsial Bagian Turunan Parsial mempelajari bagaimana teknik dierensiasi diterapkan untuk ungsi dengan dua variabel atau lebih. Teknik dierensiasi ini tidak hana akan diterapkan untuk ungsi-ungsi
Lebih terperinciBab II Fungsi Kompleks
Bab II Fungsi Kompleks Variabel kompleks z secara fisik ditentukan oleh dua variabel lain, yakni bagian realnya x dan bagian imajinernya y, sehingga dituliskan z z(x,y). Oleh sebab itu fungsi variabel
Lebih terperinciPersamaan Diferensial Orde Satu
Modul Persamaan Diferensial Orde Satu P PENDAHULUAN Prof. SM. Nababan, Ph. ersamaan Diferensial (PD) adalah salah satu cabang matematika ang banak digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah fisis. Masalahmasalah
Lebih terperinciFungsi Komposisi dan Fungsi Invers
Bab 6 Sumber: Let s Learn about Korea, 00 Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, siat, dan aturan ungsi komposisi dalam pemecahan masalah;
Lebih terperinciUnit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan
Unit KONSEP DASAR ALJABAR Clara Ika Sari Pendahuluan P ada unit ini kita akan mempelajari beberapa konsep dasar dalam aljabar seperti persamaan dan pertidaksamaan ang berbentuk linear dan kuadrat, serta
Lebih terperinciMAT 602 DASAR MATEMATIKA II
MAT 60 DASAR MATEMATIKA II Disusun Oleh: Dr. St. Budi Waluya, M. Sc Jurusan Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Unnes 1 HIMPUNAN 1. Notasi Himpunan. Relasi Himpunan 3. Operasi Himpunan A B : A B
Lebih terperinciPOTENSIAL LISTRIK. Mengingat integral garis dari medan listrik tidak bergantung pada bentuk lintasan, maka didefinisikan suatu besaran baru, yaitu
POTENSIL LISTRIK Mengingat integral garis dari medan listrik tidak bergantung pada bentuk lintasan, maka didefinisikan suatu besaran baru, yaitu Keterangan: = = ptensial listrik pada suatu titik dengan
Lebih terperinciBAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI
BAB I. SISTEM KRDINAT, NTASI & FUNGSI (Pertemuan ke 1 & 2) PENDAHULUAN Diskripsi singkat Pada bab ini akan dijelaskan tentang bilangan riil, sistem koordinat Cartesius, notasi-notasi ang sering digunakan
Lebih terperinciyang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.
3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada
Lebih terperinciskala = 550 mm = 55 cm 2. Nilai dari 8 81 A. 0 B. 1 C. 3 KUNCI D. 5 E. 7 Pembahasan: = = 3 3. Bentuk sederhana dari A. 74 C.
Andri Nurhidaat, S.Pd http://www.asiknabelajar.wrdpress.cm PEMBAHASAN SALAH SATU PAKET SOAL UN MATEMATIKA SMK KELOMPOK TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN PERTANIAN /. Sebuah benda kerja jika digambar dengan skala
Lebih terperinci7. RESIDU DAN PENGGUNAAN. Contoh 1 Carilah titik singular dan tentukan jenisnya dari fungsi berikut a. f(z) = 1/z
MATEMATIKA 6 TEKNIK Residu dan Penggunaan 6 7. RESIDU DAN PENGGUNAAN 7.. RESIDU DAN KUTUB disebut titik singular dari f() bila f() gagal analitik di tetapi analitik pada suatu titik dari setiap lingkungan
Lebih terperinci11. Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit
Darpublic Nopember 01.darpublic.com 11. Turunan erkalian Fungsi, angkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit 11.1. Fungsi Yang Merupakan erkalian Dua Fungsi Misalkan kita memiliki dua fungsi,
Lebih terperinciFungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.
4 INTEGRAL Definisi 4.0. Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika untuk setiap D. F () f() Fungsi integral tak tentu f dinotasikan dengan f ( ) d dan f () dinamakan
Lebih terperinciFungsi Analitik (Bagian Pertama)
Fungsi Analitik (Bagian Pertama) Supama Jurusan Matematika, FMIPA UGM Yogyakarta 55281, INDONESIA Email:maspomo@yahoo.com, supama@ugm.ac.id (Pertemuan Minggu IV) Outline 1 Fungsi Variabel Kompleks 2 Pemetaan/Transformasi/Mappings
Lebih terperinciFungsi Elementer (Bagian Kedua)
Fungsi Elementer (Bagian Kedua) Supama Jurusan Matematika, FMIPA UGM Yogyakarta 55281, INDONESIA Email:maspomo@yahoo.com, supama@ugm.ac.id (Pertemuan Minggu IX) Outline 1 Fungsi Hiperbolik 2 sin(iz) =
Lebih terperinci: D C adalah fungsi kompleks dengan domain riil
BAB 4. INTEGRAL OMPLES 4. Integral Garis ompleks Misalkan ( : D adalah fungsi kompleks dengan domain riil b D [ a, b], maka integral (, dimana ( x( + iy( dapat dengan mudah a b dihitung, yaitu a i contoh
Lebih terperinciBab III. Integral Fungsi Kompleks
Bab III Integral Fungsi ompleks Integrasi suatu fungsi kompleks f() = u + iv dilakukan pada bidang Argand, sehingga integrasinya menyerupai integral garis pada integral vektor. Hal ini terjadi mengingat
Lebih terperinciBAB III EKSTRIM FUNGSI DUA PEUBAH MASALAH MAKSIMUM DAN MINIMUM Pengantar
BAB III EKSTRIM FUNGSI DUA PEUBAH 3.1. MASALAH MAKSIMUM DAN MINIMUM Pengantar Konsep Ekstrim dan relative (Maksimum-Minimum) ungsi dua peubah real dirancang dengan cara ang sama sepertiekstrim satu peubah
Lebih terperinciBilangan Kompleks. Anwar Mutaqin. Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA
Bilangan Kompleks Anwar Mutaqin Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA DAFTAR ISI 1 BILANGAN KOMPLEKS 1 1.1 Eksistensi Bilangan Kompleks.................... 1 1.2 Operasi Aritmatika..........................
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar ang akan digunakan sebagai landasan berpikir seperti beberapa teorema dan definisi ang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan begitu
Lebih terperinciFUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA
FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kalkulus 1 Dosen Pengampu : Muhammad Istiqlal, M.Pd Disusun Oleh : 1. Sufi Anisa (23070160086)
Lebih terperinciyang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.
3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada
Lebih terperinciBab I. Bilangan Kompleks
Bab I Bilangan Kompleks Himpunan bilangan yang terbesar di dalam matematika adalah himpunan bilangan kompleks. Himpunan bilangan real yang kita pakai sehari-hari merupakan himpunan bagian dari himpunan
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaratn Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic BAB 6 Fungsi Trignmetri 6.. Peubah Bebas Bersatuan Derajat Berikut ini adalah fungsi-fungsi trignmetri dengan sudut
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic
Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Diferensiasi ii Darpublic BAB Turunan Fungsi-Fungsi () (Fungsi Perkalian Fungsi, Fungsi Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit).1. Fungsi Yang Merupakan
Lebih terperincipanjang yang berukuran x i dan y i. Ambil sebuah titik pada sub persegi d
INTEGAL ANGKAP. Integral angkap Dua. Volume dan Pusat Massa. Integral angkap Tiga.4 Koordinat Tabung dan Koordinat Bola.. Intergral angkap Dua Misal diberikan daerah di bidang XOY ang berbentuk persegi
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic
Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik ii Darpublic BAB 1 Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik 1.1. Fungsi Apabila suatu besaran memiliki nilai ang tergantung dari nilai besaran lain, maka
Lebih terperinciMATEMATIKA 3 Turunan Parsial. -Irma Wulandari-
MATEMATIKA 3 Turunan Parsial -Irma Wulandari- Pengertian Turunan Parsial T = (,) Rata-rata perubahan suhu pelat T per satuan panjang dalam arah sumbu, sejauh, untuk koordinat tetap ; (, ) (, ) Rata-rata
Lebih terperinciKuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti
Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL Indah Yanti Definisi Dasar Perhatikan fungsi f: A R n R m : x f x n = m = 1 fungsi bernilai riil satu variabel n = 1, m > 1 fungsi bernilai vektor satu variabel n > 1, m
Lebih terperinci-LIMIT- -KONTINUITAS- -BARISAN- Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ
-LIMIT- -KONTINUITAS- -BARISAN- Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ agustina.mipa@unej.ac.id Konsep Limit Fungsi mendasari pembentukan kalkulus dierensial dan integral. Konsep ini
Lebih terperinciFungsi Analitik (Bagian Ketiga)
Fungsi Analitik (Bagian Ketiga) Supama Jurusan Matematika, FMIPA UGM Yogyakarta 55281, INDONESIA Email:maspomo@yahoo.com, supama@ugm.ac.id (Pertemuan Minggu VI) Outline 1 Persamaan Cauchy-Riemann 2 Persamaan
Lebih terperinciANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 1 (2018), hal 41-46. ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI Analisis kompleks salah satu cabang matematika
Lebih terperinciMATEMATIKA. Sesi PROGRAM LINEAR CONTOH SOAL A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN. ax + by c
MATEMATIKA KELAS XII - KURIKULUM GABUNGAN 07 Sesi N PROGRAM LINEAR A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR a + b c CONTOH SOAL 1. Ubahlah 4-4 kedalam bentuk umumna 4 - -4 B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN
Lebih terperinci1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik
Darpublic Oktober 3 www.darpublic.com. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik Fungsi Apabila suatu besaran memiliki nilai ang tergantung dari nilai besaran lain, maka dikatakan bahwa besaran tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB II DISTRIBUSI PEUBAH ACAK
H. Maman Suherman,Drs.,M.Si BAB II DISTIBUSI PEUBAH ACAK. Peubah Acak Variable andom Pada bab anda telah mengenal ruang peluang S, Ω, P dimana S adalah ruang sampel dari eksperimen acak, Ω adalah lapangan
Lebih terperinciTURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T.
TURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T. DEFINISI TURUNAN Turunan dari ( terhadap dideinisikan dengan: d d ' ' ( lim h 0 ( h-( h RUMUS DASAR TURUNAN ' n n n k k ' 0 k ' u' nu u n n '( ( '( ( '( ( '( ( 0 '( ( n
Lebih terperinciBAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI
BAB II FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI. Funsi. Graik Funsi. Barisan dan Deret.4 Irisan Kerucut. Funsi Dalam berbaai aplikasi, korespondensi/hubunan antara dua himpunan serin terjadi. Sebaai contoh, volume bola
Lebih terperinciPENDAHULUAN KALKULUS
. BILANGAN REAL PENDAHULUAN KALKULUS Ada beberapa jenis bilangan ang telah kita kenal ketika di bangku sekolah. Bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan asli, bulat, cacah, rasional, irrasional. Tahu
Lebih terperinciMODUL ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS
1 MODUL ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS Oleh: DIDIK HERMANTO, M. Pd. STKIP PGRI BANGKALAN PRODI S1PENDIDIKAN MATEMATIKA 2014 2 BAB I BILANGAN KOMPLEKS A. PENGERTIAN BILANGAN KOMPLEKS Bilangan kompleks merupakan
Lebih terperinciFT UNIVERSITAS SURABAYA VARIABEL KOMPLEKS SUGATA PIKATAN. Bab V Aplikasi
Bab V Aplikasi Selain aplikasi yang sudah diperkenalkan di bab I, teori variabel kompleks masih memiliki banyak ragam aplikasi lainnya. Beberapa di antaranya akan dibahas di dalam bab ini. Perhitungan
Lebih terperincimatematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s
K- matematika K e l a s XI PERSAMAAN GARIS LURUS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami pengertian garis, garis pada koordinat Cartesius,
Lebih terperinciDISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK
0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,
Lebih terperinci2 Akar Persamaan NonLinear
2 Akar Persamaan NonLinear Beberapa metoda untuk mencari akar ang telah dikenal adalah dengan memfaktorkan atau dengan cara Horner Sebagai contoh, untuk mencari akar dari persamaan 2 6 = 0 ruas kiri difaktorkan
Lebih terperinciDisusun oleh: 1. Diah Sani Susilawati ( / 7B) 2. Farid Hidayat ( / 7B) 3. Rico Nurcahyo ( / 7B)
DISTRIBUSI MARGINAL DAN DISTRIBUSI GABUNGAN Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Statistika Matematika Dosen Pengampu: Supandi, M.Si Disusun oleh:. Diah Sani Susilawati (8355/ 7B). Farid Hidaat (836/
Lebih terperinciTURUNAN / DIFERENSIAL TURUNAN DAN DIFERENSIAL
TURUNAN / DIFERENSIAL 4. Devinisi Turunan Derivati Turunan ungsi adala yang nilainya pada bilangan dan dideinisikan ole : ' lim0 untuk semua dengan limit tersebut ada. Conto Andaikan cari 4? Penyelesaian
Lebih terperinciTURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T.
TURUNAN FUNGSI IKA ARFIANI, S.T. DEFINISI TURUNAN Turunan dari ( terhadap dideinisikan dengan: d d ( lim h 0 ( h-( h RUMUS DASAR TURUNAN n n n k k 0 k u nu u n n ( ( ( ( ( ( ( ( 0 ( ( n n n c RUMUS JUMLAH
Lebih terperinciB. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.
ANALISIS VEKTOR A. Deskripsi Materi ini akan membahas tentang pengertian, sifat, operasi dan manipulasi besaran fisik scalar dan vector. Pada pembahasan materi medan elektromagnetik berikutna akan melibatkan
Lebih terperinciTRY OUT UJIAN NASIONAL SMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
TRY OUT UNBK KODE SOAL : TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA TAHUN PELAJARAN / KERJASAMA BINTANG PELAJAR Bidang Studi Hari, Tanggal Waktu LEMBAR SOAL : MATEMATIKA IPA : Oktober M / Muharram H : Menit PETUNJUK UMUM.
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral i Darpublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham
Lebih terperinciSistem Bilangan Real. Apa yang dimaksud dengan bilangan real, rasional dan bilangan irasional?
Oleh: Endang Ded Sistem Bilangan Real Apa ang dimaksud dengan bilangan real, rasional dan bilangan irasional? Bilangan Real adalah bilangan-bilangan ang merupakan gabungan dari bilangan rasional dan bilangan
Lebih terperinciBab 2. Persamaan Parametrik dan Sistim Koordinat Kutub
Bab. Persamaan Parametrik dan Sistim Koordinat Kutub Persamaan Parametrik Kurva-kurva ang berada dalam bidang datar dapat representasikan dalam bentuk persamaan parametrik. Dalam persamaan ini, setiap
Lebih terperinciBab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK
Bab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK Tinjauan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep dasar defleksi (lendutan) pada balok, memahami metode-metode penentuan defleksi dan dapat menerapkan
Lebih terperinciRingkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36
Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36 Irisan Kerucut animation 1 animation 2 Irisan kerucut adalah kurva ang terbentuk dari perpotongan antara sebuah kerucut dengan bidang datar. Kurva irisan ini
Lebih terperincikkkk EKSPONEN 1. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 A. 4 2 B. 3 2 C. 2 D. 1 E. 0 Solusi: [B] 2. SIMAK UI Matematika Dasar 911, 2009 Jika x1
kkkk. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009... EKSPONEN A. 4 B. C. D. E. 0 Solusi: [B]. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009 Jika dan merupakan akar-akar persamaan 6, maka... A. B. C. D. E. Solusi: [C] 6 6 0. SIMAK
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic Hak cipta pada penulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darpublic,
Lebih terperinciPertemuan XV X. Tegangan Gabungan
Pertemuan XV X. Tegangan Gabungan 0. Beban Gabungan Pada kebanakan struktur, elemenna harus mampu menahan lebih dari satu jenis beban, misalna suatu balok dapat mengalami aksi simultan momen lentur dan
Lebih terperinciPERANAN GEOMETRI DALAM MENGOPTIMALKAN FUNGSI 2 PEUBAH ATAU LEBIH. Drs. R.Johannes P. Mataniari; Drs. Gim Tarigan
PERANAN GEOMETRI DALAM MENGOPTIMALKAN FUNGSI PEUBAH ATAU LEBIH Drs. R.Johannes P. Mataniari; Drs. Gim Tarigan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Matematika Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinci4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1
4. TURUNAN MA4 Kalkulus I 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendauluan dua masala dalam satu tema a. Garis Sinun Kemirinan tali busur PQ adala : m PQ Jika à, maka tali busur PQ akan beruba menjadi
Lebih terperinciPada integral diatas, dalam mencari penyelesaiannya, pertama diintegralkan terlebih dahulu terhadap x kemudian diintegralkan lagi terhadap y.
PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dibahas perluasan integral tertentu ke bentuk integral lipat dua dari fungsi dua peubah Akan dibahas bentukbentuk integral lipat dalam koordinat kartesius koordinat kutub
Lebih terperinciMatematika Teknik I. Prasyarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks
Kode Mata Kuliah : TE 318 SKS : 3 Matematika Teknik I Prasarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks Tujuan : Mahasiswa memahami permasalahan teknik dalam bentuk PD atau integral, serta
Lebih terperinciPP' OP = OP' PERSAMAAN UMUM LINGKARAN
Bab III : Lingkaran 30 Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik ang berjarak sama terhadap suatu titik tetap. Jarak ang sama itu disebut jari-jari sedangkan titik tetap dinamakan pusat lingkaran 3..
Lebih terperinciBab 1 Sistem Bilangan Kompleks
Bab 1 Sistem Bilangan Kompleks Bab 1 ini direncanakan akan disampaikan dalam 3 kali pertemuan, dengan perincian sebagai berikut: (1) Pertemuan I: Pengertian bilangan kompleks, Sifat-sifat aljabat, dan
Lebih terperinciSolusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde-1 dengan Metode Analitis Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH
Solusi Analitis Persamaan-persamaan Diferensial Orde- dengan Metode Analitis.. Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH a. Bentuk Umum: f ( ) g( ), f dan g fungsi sembarang. b. Metode
Lebih terperinciHimpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Himpunan dan Fungsi Dr Rizky Rosjanuardi P PENDAHULUAN ada modul ini dibahas konsep himpunan dan fungsi Pada Kegiatan Belajar 1 dibahas konsep-konsep dasar dan sifat dari himpunan, sedangkan pada
Lebih terperinciPertemuan 12 MAKSIMUM dan MINIMUM
Pertemuan MAKSIMUM dan MINIMUM. Pengertian Kita anggap turunan pertama, kedua, dan ketiga suatu fungsi masih merupakan fungsi juga. ' ' ' ' ' ' F(), F () f(), F () f () g(), F () f () g () h() f () g ()
Lebih terperinciSOAL-SOAL LATIHAN KALKULUS I SISTEM BILANGAN REAL, PERTAKSAMAAN DAN OPERASI GEOMETRIS KURVA SEDERHANA
SOAL-SOAL LATIHAN KALKULUS I BAB I. SISTEM BILANGAN REAL PERTAKSAMAAN DAN OPERASI GEOMETRIS KURVA SEDERHANA. Tentukan bilangan rasional ang mempunai penajian desimal 5777777.... Tentukan himpunan penelesaian
Lebih terperinciINTEGRAL TAK TENTU (subtitusi parsial) Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ
INTEGRAL TAK TENTU subtitusi parsial Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ agustina.mipa@unej.ac.id DEFINISI Untuk ungsi yang terdeinisi pada selang terbuka I, dpt ditentukan ungsi
Lebih terperinci( ) = dan f 5 3 ( )( ) =? ( ) =. Hitung nilai a. 1. Operasi untuk himpunan bilangan A ={ ,,,,, } didefi nisikan sesuai tabel di bawah ini
1. Operasi untuk himpunan bilangan A ={ 01,,,,, } didefi nisikan sesuai tabel di bawah ini 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 Jika x = x x n n 1, x = x x, Hitunglah nilai 1 0 B) 1 D). Sebuah operasi bilangan
Lebih terperinciFungsi Analitik (Bagian Kedua)
Fungsi Analitik (Bagian Kedua) Supama Jurusan Matematika, FMIPA UGM Yogyakarta 5528, INDONESIA Email:maspomo@yahoo.com, supama@ugm.ac.id (Pertemuan Minggu V) Outline Limit Menuju Tak Hingga 2 Fungsi Kontinu
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial
Sudaratno Sudirham Integral dan Persamaan Diferensial Bahan Kuliah Terbuka dalam format pdf tersedia di www.buku-e.lipi.go.id dalam format pps beranimasi tersedia di www.ee-cafe.org Bahasan akan mencakup
Lebih terperinciA. Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat. Salah satu akar persamaan kuadrat ( a ) (3a ) 3a 0 adalah, maka akar lainna adalah. Nilai m ang memenuhi agar persamaan kuadrat ( m ) (m ) ( m ) 0 mempunai dua
Lebih terperinciMA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II 016/017 4 Maret 017 Kulia ang Lalu 1.1 Fungsi dua atau lebi peuba 1. Turunan Parsial 1.3 Limit dan Kekontinuan 1.4 Turunan ungsi dua peuba 1.5 Turunan berara
Lebih terperinci4.1 Konsep Turunan. lim Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema ) a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adalah :
4. TURUNAN 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendahuluan dua masalah dalam satu tema a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adalah : m PQ c c Q -c Jika c, maka tali busur PQ akan berubah
Lebih terperincimatematika WAJIB Kelas X SUDUT Kurikulum 2013 A. Definisi Sudut
Kurikulum 20 Kelas X matematika WAJIB SUDUT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi sudut. 2. Memahami sudut kterminal.. Memahami
Lebih terperinciBAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN
STANDAR KOMPETENSI: BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN Menusun persamaan lingkaran dan garis singgungna. KOMPETENSI DASAR Menusun persamaan lingkaran ang memenuhi persaratan ang ditentukan Menentukan persamaan
Lebih terperinci