yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut."

Transkripsi

1 3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada suatu postulat ang berbuni sebagai berikut: melalui dua buah titik ang berbeda terdapat tepat satu dan hana satu garis lurus. melalui sebuah titik di luar garis ang diberikan ada satu dan hana satu garis ang sejajar dengan garis ang diberikan tersebut. Dua postulat di atas akan digunakan dalam menganalisis secara aljabar karakteristik suatu garis dan menatakanna dalam bentuk persamaan. 3.. Persamaan Garis Bentuk Titik-Kemiringan Pandanglah suatu garis ang melalui titik tetap P(x, ) dan mempunai kemiringan m. (Perhatikan gambar 3..) Jika diambil sembarang titik P(x, ) untuk x berbeda dengan x maka dengan rumus (3) seksi., kemiringan garis PP adalah x x 3.. Bentuk Titik - Kemiringan 64

2 Y P(x, ) xx P(x, ) O Gambar 3. X Kemiringan garis akan sama dengan m jika dan hana jika titik P berada pada garis ang diberikan. Jadi, jika P(x, ) berada pada garis ang diberikan maka harus dipenuhi kesamaan x x = m. atau jika dilakukan penederhanaan bentuk pembagian diperoleh persamaan : = m(x x). () Persamaan () di atas disebut persamaan garis lurus bentuk titik-kemiringan dan perlu ditekankan kembali bahwa koordinat suatu titik akan memenuhi persamaan di atas jika dan hana jika titik itu berada pada garis ang melalui titik P(x, ) dan mempunai kemiringan m. 3.. Bentuk Titik - Kemiringan 65

3 Contoh : Tentukan persamaan garis ang melalui (3, ) dengan kemiringan 3/5. Jawab: Dengan menggunakan rumus () di atas diperoleh = m(x x). ( ) = 3/5(x 3). 3x 5 9 = 0. Grafik garis lurus ang melalui titik (3, ) dan mempunai kemiringan 3/5 dapat dilihat pada gambar 3. di bawah ini. P(3, ) Gambar Bentuk Titik - Kemiringan 66

4 Contoh : Tentukan persamaan garis ang melalui P(, ) dan membuat sudut 45 dengan garis x 3 = 6. Jawab: Misalkan m kemiringan garis l ang akan dicari. Diketahui garis ang diminta membentuk sudut 45 dengan garis l x 3 = 6 ang mempunai kemiringan m = /3. Dalam hal ini ada dua garis kasus ang memenuhi sifat garis ang dicari aitu : Kasus : Jika = (l, l) = 45 Maka menurut rumus (3) seksi.3 didapatkan: tan = m m m m tan 45 = 3 m m 3 = 3 m 3 m m = Bentuk Titik - Kemiringan 67

5 Karena garis melalui titik P(, ) dan mempunai kemiringan m =, maka menurut rumus () persamaan garis bentuk titik-kemiringan 5 persamaan garis ang dicari adalah: = 5 (x ) atau x + 5 = 7. Kasus : Jika = (l, l) = 45 Maka menurut rumus (3) seksi.3 didapatkan: tan = m m m m tan 45 = m 3 3 m = m 3 3 m m = 5 Karena garis melalui titik P(, ) dan mempunai kemiringan m = 5, maka menurut rumus () persamaan garis bentuk titik-kemiringan persamaan garis ang dicari adalah: 3.. Bentuk Titik - Kemiringan 68

6 = 5(x ) atau 5x = 9. Gambar Persamaan Garis Bentuk Titik Titik. Mengingat postulat pertama tentang karakteristik garis lurus, maka apabila diketahui dua titik ang berbeda pada bidang, maka garis ang melalui dua titik tersebut dapat dilukis. Dengan demikian persamaan garisna pun juga dapat ditemukan. 3.. Bentuk Titik- Titik 69

7 Y P(x, ) x x P(x, ) O Gambar 3.4 X Misalkan sebuah garis melalui titik P(x, ) dan P(x, ), x x maka menurut rumus (3) seksi. garis PP mempunai kemiringan m = x x Berdasarkan rumus () seksi 3., dengan mengganti kemiringan m = x x dan memilih satu dari dua titik ang diketahui diperoleh hubungan : = x x (x x) () atau dituliskan dalam bentuk = x x x x () 3.. Bentuk Titik- Titik 70

8 Persamaan ()atau () di atas disebut persamaan garis bentuk titik titik. Satu hal ang menjadi catatan bahwa penamaan titik sebagai titik pertama dan titik kedua diambil secara sembarang. Contoh : Tentukan persamaan garis ang melalui (4, ) dan (, 3). Jawab: Dengan menggunakan persamaan () di atas diperoleh persamaan = x x (x x). = 3 (x 4). 4 x = 0 Contoh : Tentukan persamaan garis ang tegak lurus dengan segmen ang menghubungkan titik (5, 3) dengan B(, 7) dan melalui titik tengah segmen tersebut (bisektor). 3.. Bentuk Titik- Titik 7

9 Jawab: Misalkan titik tengah segmen B adalah P. Pertama kita cari koordinat titik P dengan rumus (5) seksi.8. xp = 5 = 3; P = 3 7 = Jadi koordinat titik P (3, ). Kemiringan dari segmen ang menghubungkan titik (5, 3) dan (, 7) adalah m = = 5 ; sehingga kemiringan dari garis ang tegak lurus B adalah m = /5. Dengan menggunakan persamaan () seksi 3. untuk titik (3, ) dan m = /5 diperoleh persamaan ang kita cari aitu = 5 (x 3), x = Bentuk Titik- Titik 7

10 3.3. Persamaan Garis Bentuk Kemiringan Titik Potong Jika sebuah garis mempunai kemiringan m dan memotong sumbu- sejauh b satuan maka dihasilkan suatu kasus khusus dari permasalahan ang diuraikan dalam seksi 3.. (Lihat gambar 3.5.) (0, b) O X Gambar 3.5 persamaan Untuk titik tetap (0, b) dan kemiringan m, maka dari () seksi 3. diperoleh b = m(x 0) atau = mx + b () Persamaan () di atas disebut bentuk kemiringan titik potong dari persamaan garis lurus. Jelasna garis dengan persamaan () merupakan garis ang 3.3. Bentuk Kemiringan - Titik Potong 73

11 mempunai kemiringan m, dan memotong sumbu- di b, aitu untuk x = 0, maka = b. Contoh : Tentukan persamaan garis ang mempunai kemiringan dan memotong sumbu- di 5. Jawab: = mx + b = x + 5 x + 5 = 0 Contoh : Tentukan persamaan garis p ang tegak lurus dengan garis l x + 3 = 6 dan terhadap sumbu-sumbu koordinat membentuk segitiga ang luasna 6 satuan. Jawab: Karena p tegak lurus l maka menurut teorema.3 maka diperoleh 3.3. Bentuk Kemiringan - Titik Potong 74

12 mp = /ml = 3 = 3 Misalkan garis p memotong sumbu- di titik B(0, b), maka persamaan garis p menurut rumus () berbentuk = 3x + b () Misalkan memotong sumbu-x di titik maka dari rumus () diperoleh x = 3 b Diketahui bahwa luas segitiga OB = 6, maka ½ O OB = 6 b b = 6 3 b = 36 b = 6 Jadi garis ang dicari ada dua macam aitu = 3x + 6 dan = 3x Bentuk Kemiringan - Titik Potong 75

13 atau p 3x + 6 = 0 dan p 3x 6 = 0 p 3x + 6 = 0 B p 3x 6 = 0 B Gambar Garis-garis Sejajar Sumbu Koordinat Garis-garis vertikal tidak dapat direpresentasikan dengan bentuk titikkemiringan, sebab tidak mempunai kemiringan. Perlu diingat bahwa tidak mempunai kemiringan bukan berarti kemiringan nol. Sebuah garis horisontal mempunai kemiringan nol, dan dapat direpresentasikan dengan bentuk titikkemiringan, ang memberikan bentuk persamaan = 0. Dalam hal ini persamaan tidak memuat x. Tetapi titik-titik pada garis horisontal memenuhi keadaan ini, aitu 3.4. Garis-garis Sejajar Sumbu Koordinat 76

14 mempunai koordinat ang sama, tanpa memandang berapa koordinat x. Dengan cara ang sama, titik-titik pada garis vertikal memenuhi kondisi bahwa semua titik mempunai koordinat x ang sama. Jadi jika (x, ) adalah salah satu titik di garis vertikal, maka setiap titik (x, ) dengan x = x atau x x = 0 berada pada garis vertikal tersebut. Y = x = x O x X Gambar 3.7 Contoh : Tentukan persamaan garis vertikal ang melalui (5, ). Jawab: Karena koordinat x dari titik ang diketahui adalah 5, maka semua titik ang berada pada garis tersebut mempunai absis 5. Jadi x = 5 atau x 5 = Garis-garis Sejajar Sumbu Koordinat 77

15 3.5. Persamaan Umum Garis Lurus Dari pembahasan pada seksi-seksi sebelumna terlihat bahwa persamaan sembarang garis lurus adalah berderajad satu dalam koordinat tegak lurus x dan. Sebalikna akan ditunjukkan bahwa sembarang persamaan berderajad satu dalam x dan menatakan sebuah garis lurus. (Hal ini merupakan jawaban mengapa sebuah persamaan derajad satu disebut persamaan linier). Persamaan umum derajad satu dalam x dan adalah x + B + C = 0 () di mana dan B tidak keduana nol. Jika B 0, bagilah kedua ruas persamaan () dengan B dan setelah disusun ulang akaan diperoleh, = B x B C () Ini adalah sebuah garis dengan kemiringan B dan memotong sumbu- di B C, meskipun atau C atau keduana bernilai nol. Jika B = 0, maka 0 dan selanjutna akan diperoleh persamaan x = C, (3) 3.5. Persamaan Umum Garis Lurus 78

16 ang mana ini merupakan persamaan garis lurus ang sejajar dengan sumbu- jika C 0, dan berimpit dengan sumbu- jika C = 0. Dengan demikian dalam semua kasus, persamaan () merepresentasikan sebuah garis lurus. Seperti telah diperlihatkan bahwa kemiringan garis () adalah B dan memotong sumbu- di B C (dengan asumsi pada masing-masing kasus B 0). Untuk menentukan perpotongan dengan sumbu-x diambil = 0 akan menghasilkan x = C. (dengan asumsi 0). Pada penggambaran sketsa grafik sembarang persamaan derajad satu ang berbentuk x + B + C = 0 dapat ditentukan dengan cukup mengambil plot dua koordinat titik berbeda sembarang ang termuat dalam garis itu, kemudian lukis garis ang melalui kedua titik. Salah satu cara termudah dan tercepat dalam membuat sketsa garis adalah mengambil titik-titik potong dengan sumbu koordinat sebagai dua titik sembarang itu kemudian menghubungkan kedua titik itu sebagai garis lurus. Satu masalah ang mungkin timbul adalah apabila garis melalui titik pusat koordinat, atau kedua titik potong sangatlah dekat, atau mungkin sulit menggambarkan secara tepat dikarenakan perpotongan di kedua sumbu berupa nilai pecahan. Tetapi hal ini bisa diatasi dengan 3.5. Persamaan Umum Garis Lurus 79

17 mengambil sembarang titik lain ang termuat dalam garis, kemudian digambar sebagaimana cara sebelumna. Contoh : Buat sketsa grafik dari garis x 3 6 = 0 Jawab: Titik potong dengan sumbu-x dapat dicari dengan memberi nilai = 0, sehingga diperoleh x = 3. Jadi (3, 0) adalah titik potong dengan sumbu-x. Titik potong dengan sumbu- dapat dicari dengan memberi nilai x = 0, sehingga diperoleh =. Jadi (0, ) adalah titik potong dengan sumbu-. Dari titik (3, 0) dan (0, -) dapat dilukis sketsa grafik persamaan tersebut seperti pada gambar.. Gambar Persamaan Umum Garis Lurus 80

18 Latihan 3. Pada soal 8, tentukan persamaan garis ang mempunai kemiringan dan melalui titik ang diberikan dan buatlah sketsa grafikna.. (, 4); m =. (, ); m = 3 3. (5, ); m = 4 4. (, 3); m = 5. (0, 0); m = 6. (0, ); m = 4 7. ( 3, ); m = 0 8. ( 4, 5); tidak mempunai kemiringan Pada soal 9 6, tentukan persamaan garis ang melalui dua titik ang diberikan dan buatlah sketsa grafikna. 9. (, 4) dan (3, 5) 0. (, ) dan (6, ). (, 4) dan (3, 5). (, ) dan (, ) 3. (0, 0) dan (, 5) 4. (, ) dan (8, 0) 5. (4, 5) dan (4, 8) 6. (, ) dan (, 4) 7. Tentukan perpotongan dengan sumbu-sumbu koordinat dan kemiringan masingmasing garis berikut. Gambar garisna pada bidang koordinat. a. 3x = 0, b. x + 7 = 0, Latihan 3 8

19 c. x = 0, d. = 3x + 5, e. 4x = 0, f. x = 3 4, g. 3x + 5 = 0, h. x + 5 = 0, i. = 0, j. x = Tentukan persamaan bisektor tegak lurus (garis bagi) dari segmen garis ang dihubungkan oleh titik-titik: a. (4, ), (8, 6), b. (, ), (8, 3), c. (8, ), ( 3, 6), d. (, 7), (8, 4), e. (4, 6), ( 0, 0), f. (0, 5), (7, 4), g. (8, 3), ( 4, 3), h. (a, 0), (0, b), i. (7, 0), (0, 4), j. (0, 0), (a, b). 9. Tunjukkan bahwa persamaan garis ang memotong sumbu-x di a dan sumbu- di b dengan a, b 0 adalah x + = a b Persamaan ini disebut bentuk perpotongan dari persamaan garis. Latihan 3 8

20 0. Tentukan persamaan garis ang memotong sumbu-x di 5 dan sumbu- di.. Tentukan persamaan sisi-sisi segitiga dengan titik-titik sudutna (, 4), (3, 0), dan (, ).. Tentukan persamaan garis-garis tengah dari segitiga soal no Tentukan persamaan garis-garis tinggi dari segitiga soal no Tentukan persamaan garis ang sejajar dengan 3x + = 0 dan melalui titik (5, ). 5. Tentukan persamaan garis ang sejajar dengan x + 3 = 0 dan memotong sumbu- di Tentukan persamaan garis ang tegak lurus dengan x + 5 = 0 dan memuat titik (4, ). 7. Tentukan persamaan garis ang tegak lurus dengan 3x + 5 = 0 dan memotong sumbu-x di Tentukan persamaan garis ang mempunai kemiringan m dan memotong sumbu-x di a. 9. Tentukan persamaan garis ang di kuadran satu dengan sumbu-sumbu koordinat membentuk segitiga sama kaki dengan luas 8 satuan. Latihan 3 83

21 30. Tentukan persamaan garis ang melalui titik (, 4) dan membentuk segitiga sama kaki dengan sumbu koordinat di kuadran empat. 3. Tentukan persamaan garis ang melalui titik (4, ) dan membentuk segitiga sama kaki dengan sumbu koordinat di kuadran satu. 3. Tentukan persamaan garis ang melalui titik (3, 5) dan membentuk segitiga dengan sumbu koordinat di kuadran pertama dengan luas 30 satuan. 33. Tentukan persamaan garis ang melalui titik (, 3) dan membentuk segitiga dengan sumbu koordinat di kuadran kedua dengan luas satuan. 34. Tunjukkan bahwa persamaan garis ang melalui (x, ) dan (x, ) dapat dinatakan dalam bentuk x x = 0 x 35. Buktikan bahwa garis-garis x + B + C = 0 dan x + B + C = 0 adalah saling tegak lurus jika dan hana jika + BB = Tentukan tangen sudut dari garis pertama ke garis kedua pada persamaan berikut a. x = 0, 3x = 0 b. x = 0, x = 0 Latihan 3 84

22 c. x + 3 = 0, 5x = 0 d. x 7 5 = 0, 4x 3 7 = 0 e. + 3 = 0, x + 3 = 0 f. 5x = 0, 3 4 = 0 g. 7x + 4 = 0, 7x 8 = 0 h. 6x + 3 = 0, 3x 5 = Tentukan persamaan garis ang melalui titik (, 3) dan membuat sudut 45 dengan garis l 3x 4 4 = Tentukan tangen sudut dalam segitiga ang sisi-sisina dibentuk oleh garis-garis x + 0 = 0, x = 0, dan x + 5 = Tentukan besar sudut dalam segitiga ang sisi-sisina dibentuk oleh garis-garis 3x + 6 = 0, 3x = 0, dan 3x 3 = Tentukan luas segitiga pada soal nomor 36 dan Tentukan titik pada garis 4x = 0 ang berjarak sama dari titik ( 3, ) dan (7, 3). Latihan 3 85

23 3.6. Persamaan Garis Bentuk Normal Suatu garis dapat ditentukan dengan menentukan panjang p ang tegak lurus atau normal dari titik asal ke garis tersebut, dan sudut aitu sudut arah positif ang dibentuk oleh sumbu-x dengan garis normalna ang ditetapkan sebagai arah dari titik asal terhadap garis. (lihat gambar 3.9) l Y Q O p R x P(x, ) Q M X Gambar 3.9 Untuk menurunkan persamaan garis dalam bentuk p dan diambil sembarang titik P(x, ) pada garis. Ditarik garis dari P ang tegak lurus dengan sumbu-x, hingga memotong sumbu x di M. Dari M digambar garis ang tegak lurus dengan garis normal ON dan berpotongan dititik R. Proeksi tegak lurus dari OM pada ON adalah: OR = OM cos = x cos. () 3.6. Persamaan Garis Bentuk Normal 86

24 Secara sama proeksi tegak lurus dari MP pada ON adalah: RQ = MP cos (90 ) = sin. () Tetapi OR + RQ = OQ = p, (3) dan dengan menggunakan hubungan (), (), dan (3) dapat dituliskan sebagai: x cos + sin p = 0 (4) Persamaan (4) disebut bentuk normal dari persamaan garis lurus ang panjang normalna p dan besar sudut normalna. Perlu diingat bahwa p adalah besaran positif (kecuali pada kasus garis melalui titik asal, ang mana dalam kasus ini nilai p adalah nol) Reduksi Persamaan ke Bentuk Normal Untuk menunjukkan bagaimana mereduksi persamaan umum garis lurus x + B + C = 0 () ke bentuk normal, kita kalikan masing-masing ruas dengan konstanta k sehingga diperoleh : kx + kb + kc = 0. () 3.7. Reduksi Ke Bentuk Normal 87

25 Jika persamaan () dalam bentuk normal, maka jika dibandingkan dengan persamaan (4) seksi 3.6, maka harus dipunai k = cos ; kb = sin ; kc = p. (3) Jika dua persamaan pertama masing-masing dikuadratkan, kemudian dijumlahkan akan diperoleh: k + k B = cos + sin = (4) sehingga diperoleh k = B, k = B. (5) Jika hasil ini disubstitusikan ke persamaan (3) akan didapatkan: cos = B, sin = B B, p = C B (6) Sehingga persamaan () dapat dituliskan sebagai: x B C B 0 (7) Tanda ang berada di depan tanda akar dipilih sedemikian hingga p bernilai positif, dan tanda pada konstanta (aitu p) dalam bentuk normal adalah negatif. Hal 3.7. Reduksi Ke Bentuk Normal 88

26 ini berarti tanda harus dipilih ang berlawanan dengan bentuk konstanta pada persamaan asal aitu C. Jika dalam persamaan (), C = 0 tetapi B 0, maka tanda diambil sedemikian hingga koefisien dalam bentuk normal harus positif, aitu diambil tanda ang sama dengan tanda pada koefisien persamaan asal. Jika dalam persamaan (), B = C = 0 tetapi 0, maka tanda dipilih sedemikian hingga koefisien x adalah positif. Dalam kasus ini garis adalah sumbu-. Contoh : Reduksi persamaan 3x 4 5 = 0 ke dalam persamaan normal dan buat sketsa grafikna. Jawab: Menurut (5) nilai k adalah k = B = 3 ( 4) = 5 Karena C = 5 ang berarti bertanda negatif, maka k bertanda positif aitu k = 5. Kemudian kalikan ke persamaan asal diperoleh bentuk normal: 3x 4 5 = 0, atau 5 53 x 54 3 = 0, 3.7. Reduksi Ke Bentuk Normal 89

27 ang menunjukkan bahwa cos = 53, sin = 54, p = 3 Untuk membuat sketsa grafikna, pertama tentukan normal garis dengan sudut normal = arc tan = 4. 3 Dengan demikian adalah sudut ang berada di kuadran empat dan dengan menggunakan tabel trigonometri maka besar sudut dapat ditemukan aitu = ,3 = 306,7. Sudut dapat dikonstruksikan dengan memplot titik N(3, 4) pada bidang koordinat, kemudian buatlah garis berarah ON sebagai normal garis, maka ukuran sudut XON sama dengan. Lukisan garis ang dicari adalah garis ang tegak lurus dengan ON pada titik Q sedemikian hingga OQ = p = 3. Contoh : Reduksi persamaan 3x 4 = 0 ke dalam persamaan normal dan buat sketsa grafikna Reduksi Ke Bentuk Normal 90

28 Jawab: Menurut (5) nilai k adalah k = B = 3 ( 4) = 5 Karena C = 0 dan kofisien adalah negatif, maka k dipilih ang bertanda negatif aitu k = 5. Kemudian kalikan ke persamaan asal diperoleh bentuk normal: 3x 4 5 = 0, atau 53 x + 54 = 0, ang menunjukkan bahwa cos = 53, sin = 54, p = 0 = arc tan = 4. 3 Kemudian dapat dicari dengan hubungan = arc tan = 4 3. ang berarti adalah sudut ang berada di kuadran dua dan dengan menggunakan tabel trigonometri diperoleh besar sudut = 6, Reduksi Ke Bentuk Normal 9

29 Latihan 3 B. Tentukan persamaan bentuk normal dari garis dengan dan p ang diberikan berikut ini, dan konstruksikan grafikna. (a) = 45, p = 4, (h) = 60, p = 5 (b) = 90, p = 3, (i) = 50, p = 0 (c) = 80, p = 7, (j) = 5, p = 6 (d) = 70, p =, (k) = 300, p = 3 3 (e) = 0, p =, 5 (f) = arc cos 3 di kuadran II, p = 6 7 (g) = arc cos 5 di kuadran IV, p = 8 Reduksi masing-masing persamaan berikut ke dalam bentuk normal, dan konstruksikan grafikna.. 5x + 6 = x = x 8 5 = 0. Latihan 3 B 9

30 5. x = x = = x x + = x = = 3.. x = 5.. = x. 3. = x. 4. Tentukan semua nilai k sedemikian hingga garis 5x + k 5 = 0 sejauh 3 satuan dari titik asal. 5. Tentukan persamaan garis ang melalui titik ( 3, ) dan berjarak satuan dari titik asal. (ada dua jawaban) 6. Tentukan persamaan garis ang melalui titik (, 7) dan meninggung lingkaran ang berpusat di titik asal dan dengan jari-jari 5. (ada dua jawab) Latihan 3 B 93

31 3.8. Jarak Titik ke Garis Sebelum membahas jarak titik ke garis, kita ingat kembali beberapa kenataan ang telah dibahas pada seksi sebelumna. Garis x + B + C = 0 dan x + B + C = 0 haruslah dua garis ang sejajar karena memberikan bentuk C = x C dan = x () B B B B untuk B 0 dan mereka merepresentasikan dua garis vertikal jika B = 0. Perhatikan bahwa kedua garis mempunai kemiringan ang sama. Selain itu jika diberikan garis x + B + C = 0 dan titik (x, ), maka garis ang melalui (x, ) dan sejajar garis ang diberikan mempunai persamaan x + B (x + B) = 0 () Juga garis x + B + C = 0 dan Bx + C = 0 adalah saling tegak lurus, karena mereka memberikan bentuk C = x B B B C dan = x (3) B jika dan B 0; dan memberikan garis horisontal dan garis vertikal jika = 0 atau B = 0. Perhatikan bahwa kemiringan kedua garis jika dikalikan hasilna adalah. Lebih lanjut, 3.8. Jarak Titik Ke Garis 94

32 3.8. Jarak Titik Ke Garis 95 Bx + (Bx ) = 0 (4) adalah garis ang memuat (x, ) dan tegak lurus x + B + C = 0. Sekarang misalkan diberikan garis l x + B + C = 0 dan titik P(x, ), maka jarak titik P ke garis l ditulis d(p, l) adalah panjang dari titik P ke titik proeksi tegak lurus titik tersebut di garis l. Menurut (4) maka l Bx (Bx ) = 0 adalah garis ang tegak lurus dengan garis l dan melalui P(x, ) (lihat gambar 3.0). Misalkan kedua garis l dan l berpotongan di titik Q maka koordinat titik Q adalah, B Bx BC B B x B C Q (5) PQ adalah jarak titik P ke garis l. Dengan menggunakan rumus jarak, maka panjang d(p, l) = PQ adalah d(p, l) = B Bx BC B B x B C x = B Bx BC B B B C x

33 = x B C Bx B C B B = B x B C B = x B B C d(p, l) = x B B C = x B B C (6) Tanda didepan tanda akar di penebut dipilih sedemikian hingga jarak ang dicari d(p, l) bernilai positif. P(x, ) d Bx (Bx ) = 0 Q x l x + B + C = 0 Gambar 3.0 Contoh : Tentukan jarak titik (, 4) ke garis 3x 5 + = Jarak Titik Ke Garis 96

34 Jawab: d = x B B C = ( 5) = 5 34 = Contoh : Tentukan semua panjang garis tinggi dari segitiga dengan koordinat titik-titik sudutna (, ), B(4, 6), dan C(, 7). Jawab: C B Gambar 3. Kita cari persamaan masing-masing garis sisi segitiga BC. Persamaan garis B adalah 3.8. Jarak Titik Ke Garis 97

35 = x x x x ( ) 6 ( ) = x 4 7x 3 0 = 0 Kemudian kita hitung jarak titik C(, 7) terhadap garis 7x 3 0 = 0 Maka diperoleh d(c, B) = x B B C = 7 ( ) ( 3) = Dengan cara ang sama jarak titik terhadap garis BC dan jarak titik B terhadap garis C dapat dicari sebagai latihan Jarak Titik Ke Garis 98

36 Latihan 3 C. Tentukan jarak garis 5x + 30 = 0 terhadap titik : (a) (9, ), (b) (, 7), (c) ( 4, ), (d) ( 6, 5).. Tentukan jarak garis 8x = 0 terhadap titik : (a) ( 7, 3), (b) (4, 4), (c) (, 7), (d) (5, 0). 3. Tentukan jarak garis = x 6 terhadap titik : (a) (4, 5), (b) (3, 5), (c) ( 3, 8), (d) ( 0, ). 4. Tentukan jarak garis 4x + 3 = 0 terhadap titik : (a) (, 6), (b) (3, 6), (c) (4, ), (d) ( 8, 3). 5. Tentukan jarak garis = 3x terhadap titik : (a) (, 4), (b) (0, 45), (c) ( 8, 6), (d) (0, 0). 6. Tentukan jarak garis = 3 terhadap titik : (a) (6, 8), (b) (3, 8), (c) (, ). 7. Tentukan jarak garis x + 3 = 0 terhadap titik : (a) (7, 3), (b) (, 4), (c) (, 4). 8. Tentukan jarak titik (5, 7) terhadap garis ang melalui titik (8, 3) dan ( 4, 6). 9. Tentukan jarak titik (0, 3) terhadap garis ang melalui titik (8, 6) dan ( 6, ). 0. Tentukan titik-titik ang berabsis 3 dan berjarak 6 satuan dari garis 5x = 3. Latihan 3 C 99

37 . Tentukan jarak antara garis x = 0 dan x = 0.. Tentukan nilai a sehingga garis (x/a) + (/) = berjarak satuan dari titik (4, 0). 3. Tentukan c sedemikian hingga jarak dari garis 4x 3 4 = 0 terhadap titik (c, ) sama dengan Sebuah garis berpotongan dengan sumbu- di. Tentukan kemiringan garis itu jika jarakna terhadap titik (3, 4) adalah Tentukan panjang semua garis tinggi dari segitiga ang mempunai titik-titik sudut ( 4, 3), (8, 6), (6, 8). 6. Persamaan sisi segitiga diberikan oleh 3x 4 5 = 0, x + 5 = 0, x = 0. Tentukan panjang semua garis tinggina. 7. Tentukan persamaan tempat kedudukan titik-titik ang berjarak sama terhadap garis 3x + 4 = 0 dan terhadap titik (, 3). 8. Tentukan persamaan tempat kedudukan titik-titik ang jarakna terhadap garis x = 0 adalah dua kali jarakna terhadap titik asal. Latihan 3 C 00

38 3.9. Garis Bagi Sudut Garis Bagi Sudut Dengan pengertian rumus atau aturan untuk jarak dari suatu garis ke suatu titik, dapat ditemukan persamaan garis bagi sudut ang dibentuk oleh dua garis ang berpotongan. Dalam hal ini garis bagi sudut adalah tempat kedudukan titik-titik ang berjarak sama terhadap kedua garis ang mengapit sudut. Misalkan dua garis l x + B + C = 0 dan l x + B + C = 0 adalah dua garis sembarang ang membentuk sudut. Misalkan P(xP, P) adalah tempat kedudukan titik-titik ang berjarak sama dari l dan l. Maka d(p, l) = B C B x P P dan d(p, l) = B C B x P P () Jadi tempat kedudukan titik P sedemikian hingga d(p, l) = d(p, l) adalah B C B x P P = B C B x P P () Jika koordinat titik P dijalankan maka diperoleh persamaan garis bagi sudut g dicari adalah : B C B x = B C B x (3)

39 l Y b P(x, ) l P(x, ) b O X Gambar 3.: Garis Bagi Sudut Contoh : Tentukan persamaan garis bagi sudut ang dibentuk oleh garis l 5x + 5 = 0 dengan l 4x = 0 Jawab: Dengan menggunakan persamaan (3) maka persamaan garis bagi ang dicari adalah: 5x 5 5 4x 3 34 = 4 ( 3) Garis bagi sudut ang pertama adalah 3.9. Garis Bagi Sudut 0

40 5x 5 3 = 4x x + 78 = 0 Sedangkan garis bagi sudut ang kedua adalah 5x 5 3 4x 3 34 = 5 x = 0 Jadi persamaan garis bagi ang dicari adalah 3x + 78 = 0 dan x = 0 Latihan 3 D Pada soal, tentukan persamaan garis-garis bagi sudut antara dua garis ang persamaanna diberikan di bawah ini:. x 5 = 0, x 7 47 = 0. x = 0, 4x 7 + = 0 3. x = 0, 3x 9 = 0 4. x = 0, 3x 9 7 = 0 Latihan 3 D 03

41 5. 9x 7 = 0, x 3 + = 0 6. x + 0 = 0, 7x = 0 7. x = 0, 5x = x = 0, 3 = x = 0, 3x + 4 = 0 0. x = 0, 3x 4 = 0. 5x + = 0, 3 = 0. 8x = 0, 5x = 0 3. Tunjukkan bahwa garis-garis bagi sudut antara dua garis adalah saling tegak lurus. 4. Tentukan persamaan garis bagi sudut segitiga ang sisi-sisina diberikan oleh persamaan: 3x 9 75 = 0, 3x + 5 = 0, x = 0 5. Tentukan persamaan garis bagi sudut segitiga dengan koordinat titik-titik sudut adalah (40, 0), B(, 6), dan C( 5, 5). Latihan 3 D 04

42 3.0. Keluarga Garis Persamaan = x + b menatakan semua garis ang mempunai kemiringan. Untuk setiap perubahan nilai b (ang mana merupakan perpotongan dengan sumbu-) hanalah mempunai pengaruh pada pergerakan garis ke atas atau ke bawah tanpa perubahan kemiringan. Kuantitas b disebut parameter. Sebuah parameter adalah suatu konstanta ang dapat disesuaikan fungsina. Ia mempunai beberapa karakteristik variabel dan beberapa karakteristik konstanta. Parameter menjadi variabel jika dalam hal kita memberikan sembarang perubahan nilai, tetapi setelah pemberian nilaina ia dipandang sebagai tetapan atau konstan, sementara itu kita memposisikan x dan bervariasi, jadi diperoleh sebuah garis tunggal untuk setiap nilai tetap b. Y O X Gambar 3.3 : Keluarga garis = x + b Keluarga Garis 05

43 Dengan pemberian b semua nilai ang mungkin diperoleh himpunan semua garis sejajar ang mempunai kemiringan. Himpunan seperti itu disebut juga sebuah sistem atau keluarga garis. Perhatikan gambar 3.3 menunjukkan keluarga garis ang mempunai kemiringan. Secara sama, persamaan 3 = m(x ) menatakan himpunan semua garis ang melalui titik (, 3) (dengan perkecualian garis vertikal x = ). Dalam hal ini parameter m menunjukkan kemiringan garis. Keluarga garis ang melalui titik (, 3) dapat digambarkan seperti pada gambar 3.4 di bawah ini. Y O X Gambar 3.4 : Keluarga garis 3 = m(x ). Persamaan 3x = k menatakan himpunan semua garis sejajar dengan garis ang mempunai kemiringan 3/, meskipun parameter k tidak mempunai arti 3.0. Keluarga Garis 06

44 geometrik secara khusus. Hal ini memberikan salah satu metoda ang sedikit berbeda dalam menelesaikan masalah pada topik pembahasan persamaan umum garis lurus. Contoh : Tentukan persamaan garis ang melalui titik (4, ) dan sejajar dengan garis x = 0. Jawab: Garis ang akan dicari merupakan anggota keluarga garis ang berbentuk x 3 = k. Karena melalui titik (4, ), maka jika titik ini disubstitusikan untuk nilai x dan ke persamaan akan diperoleh : 4 3( ) = k, atau k =. Oleh karena itu persamaan garis ang dicari adalah x 3 =. 3.. Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis Untuk menentukan perpotongan antara dua garis, berarti kita mencari dua bilangan ang tidak diketahui, ang memenuhi dua persamaan garis tersebut. Jika (, ) adalah perpotongan antara garis 3x + 8 = 0 dan garis x 3 = 0, maka 3.. Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis 07

45 x = dan = merupakan penelesaian dari kedua persamaan tersebut atau titik (, ) terletak pada garis 3x + 8 = 0 dan juga pada garis x 3 = 0. Y 3x + 8 = 0 x 3 = 0 O P(, ) X Gambar 3.5: Dua Garis ang berpotongan Jika k adalah konstanta tertentu, maka garis dengan persamaan (3x + 8) + k(x 3) = 0 juga memuat titik (, ) aitu titik potong antara garis 3x + 8 = 0 dan garis x 3 = 0. Untuk harga k ang berbeda, maka akan terdapat garis lain ang juga melalui (, ). Sebagai contoh jika kita tentukan k = 4 maka akan didapatkan garis dengan persamaan (3x + 8) + (-4)(x 3) = 0 5x = 0, 5x = Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis 08

46 dan garis ini juga melalui titik (, ). Jadi persamaan setiap garis ang melalui titik (, ) dapat ditulis dalam bentuk (3x + 8) + k(x 3) = 0, dengan menentukan nilai tertentu k. Secara umum jika U(x, ) = 0 dan V(x, ) = 0 adalah dua buah persamaan kurva (lurus maupun lengkung) maka U(x, ) + kv(x, ) = 0 () merupakan persamaan kurva ang melalui titik-titik potong kurva U(x, ) = 0 dan V(x, ) = 0. Jika U(x, ) = 0 dan V(x, ) = 0 tidak berpotongan maka U(x, ) + kv(x, ) = 0 juga tidak memotong kedua kurva tersebut. Persamaan U(x, ) + kv(x, ) = 0 disebut berkas kurva (lihat gambar 3.6). Jika U(x, ) = 0 dan V(x, ) = 0 merupakan persamaan garis lurus (linear) ang berpotongan maka U(x, ) + kv(x, ) = 0 disebut berkas garis. Jadi berkas garis adalah keluarga garis ang berpotongan di satu titik seperti pada gambar 3.4. Dan jika U(x, ) = 0 dan V(x, ) = 0 tidak berpotongan, maka U(x, ) + kv(x, ) = 0 disebut berkas pensil (a pencil of lines) aitu keluarga garis ang sejajar (lihat gambar 3.3). Y U(x, ) O X U(x, ) + kv(x, ) V(x, ) Gambar 3.6: Berkas Kurva 3.. Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis 09

47 Misalkan l dan l adalah dua buah garis ang berpotongan, maka dengan memberikan semua nilai k ang mungkin dalam persamaan l + kl = 0 diperoleh semua garis ang mungkin melalui perpotongan daris l dan l kecuali garis l sendiri. Hal ini memberikan suatu motoda atau cara menemukan persamaan garis ang melalui perpotongan dua titik ang diberikan dan memenuhi satu sarat lain tanpa mencari terlebih dahulu titik perpotongan kedua garis ang diketahui. Contoh : Tentukan persamaan garis ang melalui titik potong garis l 3x + 8 = 0 dan garis l x 3 = 0 dan melalui (4, ). Jawab: Metoda I: Biasana untuk memperoleh persamaan ang diinginkan, pertama dicari titik potong antara dua garis tersebut baik dengan cara eleminasi maupun substitusi variabel, kemudian dicari persamaan garis ang melalui kedua titik tersebut. Cara ini mungkin menghabiskan waktu pada proses eleminasi atau substitusi. Silakhan dicoba untuk membandingkan dengan cara kedua. 3.. Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis 0

48 Metoda II: Persamaan garis ang melalui titik potong 3x + 8 = 0 dan x 3 = 0 adalah l + kl (3x + 8) + k(x 3) = 0. Karena garis ang ditanakan juga melalui (4, ) maka berlaku: (34 + 8) + k(4 3) = k = 0, atau k = 3 8 Selanjutna dengan mensubstitusikan nilai k = 3 8, maka akan diperoleh persamaan garis ang dicari aitu : l + kl (3x + 8) (x 3) = 0. 3(3x + 8) 8(x 3) = 0 7x + 4 = 0 x = 0 Jadi persamaan garis ang melalui titik potong garis 3x + 8 = 0 dan x 3 = 0 dan melalui titik (4, ) adalah x = Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis

49 Contoh : Tentukan persamaan garis ang melalui titik potong garis l 3x 8 = 0 dan garis l x = 0 dan melalui P(, ). Jawab: Persamaan garis ang melalui titik potong 3x 8 + = 0 dan x = 0 adalah l + kl (3x 8 + ) + k(x + 3 7) = 0. Karena garis ang ditanakan juga melalui P(, ) maka harus dipenuhi: (3 8 + ) + k( + 3 7) = k0 = 0 Dalam hal ini tidak ada nilai k ang menatakan persamaan garis ang dicari. Dengan kata lain garis ang dicari adalah garis tunggal ang melalui titik potong l dan l ang tidak diberikan oleh l + kl = 0, aitu garis l sendiri. Hal itu berarti titik P adalah berada pada garis l, di mana mudah untuk menunjukkanna. 3.. Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis

50 Contoh 3: Tentukan persamaan garis ang melalui titik potong garis x = 0 dan garis 3x + 4 = serta tegak lurus dengan garis 4x + 5 = 3. Jawab: Berkas garis x = dan 3x + 4 = adalah (x ) + k(3x + 4 ) = 0 ( + 3k)x ( 4k) ( + k) = 0 Persamaan garis ini mempunai kemiringan 3k. Sedangkan kemiringan 4k garis 3x + 4 = 3 adalah 5 4, maka menurut teorema.3 berlaku 4 3k 5 4k = 4( + 3k) = 5( 4k) 3 + 3k = 0 k = Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis 3

51 Persamaan garis ang dicari adalah: ( + 3( 3 3 ))x ( 4( 3 3 )) ( + ( 3 3 )) = 0 (3 + 3(-3))x (3 4 (-3)) (3 + (-3)) = 0 55x 44 6 = 0 Jadi persamaan garis ang diinginkan adalah 55x 44 6 = 0. Contoh 4: Buktikan bahwa ketiga garis berat setiap segitiga berpotongan di satu titik. Jawab: Untuk membuktikan soal ini, kita tempatkan titik-titik ujung segitiga pada titiktitik (a, 0), B(b, 0), dan C(0, c). Sedangkan P, Q, dan R masing-masing titik tengah dari garis BC, C, dan B. Dengan menggunakan rumus titik tengah diperoleh koordinat masing-masing titik tengah aitu P(½b, ½c), Q(½a, ½c), R(½(a + b), 0) (lihat gambar 3.7 berikut). 3.. Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis 4

52 3.. Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis 5 Gambar 3.7: Persamaan garis ang melalui titik C dan R adalah: c c 0 = 0 ) ( 0 b a x cx + (a + b) (a + b)c = 0 () Persamaan garis ang melalui titik dan P adalah: 0 0 c = a b a x cx + (a b) ac = 0 () Persamaan garis ang melalui titik B dan Q adalah: 0 0 c = b a b x cx + (b a) bc = 0 (3) R B P C Q D Y X O

53 Jika kita dapat menunjukkan bahwa masing-masing garis (), () dan (3) adalah anggota suatu berkas garis, dengan kata lain bahwa satu garis merupakan hasil kombinasi linear dari dua garis lainna maka kita telah membuktikan bahwa ketiga garis adalah berpotongan di satu titik. Berkas garis () dan (3) adalah (cx + (a b) ac) + k(cx + (b a) bc) = 0 Jika diambil k = maka akan diperoleh anggota berkas garis cx + (a b) ac + cx + (b a) bc = 0 cx + (a + b) (a + b)c = 0. Persamaan terakhir tidak lain adalah persamaan (). Hal ini membuktikan bahwa ketiga garis tersebut berpotongan di satu titik. Latihan 3 F. Tentukan persamaan keluarga garis ang bersifat : (a) mempunai kemiringan 3, (b) memotong dengan sumbu- di 4, (c) memotong sumbu-x di 5, (d) melalui titik (, 7), Latihan 3 F 6

54 (e) sejajar dengan garis x = 0, (f) tegak lurus dengan garis 5x = 0.. Tentukan keluarga garis ang jarakna terhadap titik asal adalah. 3. (a) Tentukan keluarga garis ang perpotonganna dengan sumbu- adalah dua kali perpotonganna dengan sumbu-x. (b) Tentukan persamaan anggota keluarga garis di (a) ang melalui titik (7, 0). 4. (a) Tentukan keluarga garis ang perpotonganna dengan sumbu- dan perpotonganna dengan sumbu-x berjumlah 5. (b) Tentukan persamaan anggota keluarga garis di (a) ang mempunai kemiringan 3 5. (a) Tentukan keluarga garis ang perpotonganna dengan sumbu- dikurangi perpotonganna dengan sumbu-x adalah 5. (b) Tentukan persamaan anggota keluarga garis di (a) ang melalui (, 4). 6. Tentukan persamaan keluarga garis ang perkalian perpotongan dengan sumbu-x dan sumbu- adalah Tentukan persamaan keluarga garis ang perpotongan dengan sumbu-x dibagi perpotongan dengan sumbu- adalah 5. Latihan 3 F 7

55 8. Tentukan persamaan keluarga garis ang membentuk sudut 45 dengan garis x 3 0 = Tentukan persamaan keluarga garis ang jarakna terhadap titik (6, ) adalah Tentukan persamaan garis ang melalui perpotongan garis x = 0 dan 5x 8 = 0 dan (a) melalui titik asal, 6 (b) mempunai kemiringan 5, (c) sejajar dengan garis x = 0. (d) tegak lurus dengan garis 4x + 3 = 0.. Tentukan persamaan garis ang melalui perpotongan garis x 3 6 = 0 dan 6x = 0 dan (a) tegak lurus dengan garis ang pertama, (b) tegak lurus dengan garis kedua, (c) sejajar dengan sumbu-x, (d) tegak lurus dengan sumbu-x.. Tentukan persamaan garis ang melalui perpotongan garis 5x 3 0 = 0 dan x + = 0 dan (a) melalui titik (7, 6), Latihan 3 F 8

56 (b) membagi dua sama panjang segmen ang menghubungkan titik (, 6) dengan ( 3, ), (c) memotong sumbu-x di Tentukan persamaan garis ang melalui perpotongan garis x 3 3 = 0 dan x = 0 dan (a) berjarak dari titik asal, (b) memotong sumbu- di, (c) perkalian titik potong dengan sumbu koordinat sama dengan Tunjukkan bahwa ketiga garis tinggi suatu segitiga berpotongan di satu titik. 5. Tunjukkan bahwa titik berat suatu segitiga membagi garis berat dengan perbandingan :. 6. B dan CD adalah sisi-sisi ang sejajar dari sebuah trapesium BCD, sedangkan P dan Q masing-masing merupakan titik tengah sisi-sisi B dan CD. (a) Buktikan bahwa sisi D dan BD serta garis PQ berpotongan di satu titik. (b) Buktikan bahwa diagonal C dan BD serta garis PQ berpotongan di satu titik. Latihan 3 F 9

57 Table of Contents 3.. Persamaan Garis Bentuk Titik-Kemiringan Persamaan Garis Bentuk Titik Titik Persamaan Garis Bentuk Kemiringan Titik Potong Garis-garis Sejajar Sumbu Koordinat Persamaan Umum Garis Lurus 78 Latihan Persamaan Garis Bentuk Normal Reduksi Persamaan ke Bentuk Normal 87 Latihan 3 B Jarak Titik ke Garis 94 Latihan 3 C Garis Bagi Sudut 0 Latihan 3 D Keluarga Garis Garis ang Melalui Perpotongan Dua Garis 07 Latihan 3 F 6 Latihan 3 F 0

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. 3 Gariis Lurus Dalam geometri aksiomatik/euclide konsep garis merupakan salah satu unsur ang tak terdefinisikan dalam arti keberadaanna tidak perlu didefinisikan. Karakteristik suatu garis diberikan pada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN KALKULUS

PENDAHULUAN KALKULUS . BILANGAN REAL PENDAHULUAN KALKULUS Ada beberapa jenis bilangan ang telah kita kenal ketika di bangku sekolah. Bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan asli, bulat, cacah, rasional, irrasional. Tahu

Lebih terperinci

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak 4 Lingkaran 4.1. Persamaan Lingkaran Bentuk Baku. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak tetap dari suatu titik tetap. Titik tetap dari lingkaran disebut pusat lingkaran,

Lebih terperinci

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1 GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT sofyan mahfudy-iain Mataram 1 Sasaran kuliah hari ini 1. Mahasiwa dapat menjelaskan konsep kemiringan garis/gradien 2. Mahasiswa dapat menentukan

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Analisis Penampang. Pertemuan 4, 5, 6 Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS nalisis Penampang Pertemuan 4, 5, 6 TU : Mahasiswa dapat menghitung properti dasar penampang, seperti luas, momen statis, momen inersia TK : Mahasiswa

Lebih terperinci

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s K- matematika K e l a s XI PERSAMAAN GARIS LURUS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami pengertian garis, garis pada koordinat Cartesius,

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 5 Bangun Geometris 5.1. Persamaan Kurva Persamaan suatu kurva secara umum dapat kita tuliskan sebagai F (, )

Lebih terperinci

Melukis Grafik Irisan Kerucut Tanpa Transformasi Sumbu-sumbu Koordinat

Melukis Grafik Irisan Kerucut Tanpa Transformasi Sumbu-sumbu Koordinat JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME NOMOR JANUARI 0 Melukis Grafik Irisan Kerucut Tanpa Transformasi Sumbu-sumbu Koordinat La Arapu (Lektor pada Program Pendidikan Matematika FKIP Universitas Haluoleo)

Lebih terperinci

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran LINGKARAN Persamaan Persamaan garis singgung lingkaran Persamaan lingkaran berpusat di (0, 0) dan (a, b) Kedudukan titik dan garis terhadap lingkaran Merumuskan persamaan garis singgung yang melalui suatu

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 BAHAN BELAJAR MANDIRI 4 PERSAMAAN GARIS PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep garis, dan persamaan garis lurus yang dinyatakan ke dalam bentuk implisit maupun bentuk

Lebih terperinci

2 Akar Persamaan NonLinear

2 Akar Persamaan NonLinear 2 Akar Persamaan NonLinear Beberapa metoda untuk mencari akar ang telah dikenal adalah dengan memfaktorkan atau dengan cara Horner Sebagai contoh, untuk mencari akar dari persamaan 2 6 = 0 ruas kiri difaktorkan

Lebih terperinci

F u n g s i. Modul 3 PENDAHULUAN

F u n g s i. Modul 3 PENDAHULUAN Modul 3 F u n g s i Drs. Wahu Widaat, M.Ec D PENDAHULUAN alam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan

Lebih terperinci

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA Pembahasan Soal SIMAK UI 0 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika IPA Disusun Oleh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pembahasan

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS PERSAMAAN GARIS LURUS ( PERSAMAAN LINEAR ) Indikator :. Siswa dapat contoh persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel.. Siswa dapat menusun tabel pasangan dan menggambar grafik pada koordinat

Lebih terperinci

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI BAB I. SISTEM KRDINAT, NTASI & FUNGSI (Pertemuan ke 1 & 2) PENDAHULUAN Diskripsi singkat Pada bab ini akan dijelaskan tentang bilangan riil, sistem koordinat Cartesius, notasi-notasi ang sering digunakan

Lebih terperinci

BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI

BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI 5.1 Persamaan garis singgung Bentuk umum persamaan garis adalah = m + n, dimana m adalah koeffisien arah atau kemiringan garis dan n adalah penggal garis. Sekarang perhatikan

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KOORDINAT

BAB I SISTEM KOORDINAT BAB I SISTEM KOORDINAT 1.1 Sistem Koordinat Sistem koordinat adalah suatu cara ang digunakan untuk menentukan letak suatu titik pada bidang ( R ) atau ruang ( R ). Beberapa macam sistem koordinat ang kita

Lebih terperinci

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1

BAB I PRA KALKULUS. Nol. Gambar 1.1 BAB I PRA KALKULUS. Sistem bilangan ril.. Bilangan ril Sistem bilangan ril adalah himpunan bilangan ril dan operasi aljabar aitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Biasana bilangan

Lebih terperinci

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Standar Kompetensi BAB 5 TEOREMA SISA Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar Menggunakan algoritma pembagian sukubanyak untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Dalam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan kait-mengkait

Lebih terperinci

syarat tertentu yang diberikan. Atau bisa juga diartikan sebagai lintasan dari sebuah

syarat tertentu yang diberikan. Atau bisa juga diartikan sebagai lintasan dari sebuah 2 Tempat Kedudukan dan Persamaan 2.1. Tempat Kedudukan Tempat kedudukan (locus) adalah himpunan titik-titik yang memenuhi suatu syarat tertentu yang diberikan. Atau bisa juga diartikan sebagai lintasan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Non Linear Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan variabel-variabel ekonomi

Lebih terperinci

LINGKARAN. Lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap titik tertentu. Perhatikan gambar berikut.

LINGKARAN. Lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap titik tertentu. Perhatikan gambar berikut. LINGKARAN Lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik ang berjarak sama terhadap titik tertentu. Perhatikan gambar berikut. r P Titik P disebut pusat, sedangkan Jarak P ke lingkaran dinamakan jari-jari.

Lebih terperinci

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus Bab Sumb er: Scien ce Enclopedia, 997 Persamaan Garis Lurus Dalam suatu perlombaan balap sepeda, seorang pembalap mengauh sepedana dengan kecepatan tetap. Setiap 5 detik, pembalap tersebut menempuh jarak

Lebih terperinci

fungsi Dan Grafik fungsi

fungsi Dan Grafik fungsi fungsi Dan Grafik fungsi Suatu fungsi adalah pemadanan dua himpunan tidak kosong dengan pasangan terurut (x, y) dimana tidak terdapat elemen kedua yang berbeda. Fungsi (pemetaan) himpunan A ke himpunan

Lebih terperinci

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1 TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Apa yang dimaksud sukubanyak (polinom)? Ingat kembali bentuk linear seperti 2x + 1 atau bentuk kuadrat 2x 2-3x + 5 dan juga bentuk pangkat tiga 2x 3 x 2 + x 7. Bentuk-bentuk

Lebih terperinci

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada f =, maka fungsi f naik + 1 pada selang (A), 0 (D), 1. Jika ( ) (B) 0, (E) (C),,. Persamaan garis singgung kurva lurus + = 0 adalah (A) + = 0 (B) + = 0 (C) + + = 0 (D) + = 0 (E) + + = 0 = ang sejajar dengasn

Lebih terperinci

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Pengantar Kalkulus. Pertemuan - 1

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Pengantar Kalkulus. Pertemuan - 1 Mata Kuliah Kode SKS : Kalkulus : CIV-101 : 3 SKS Pengantar Kalkulus Pertemuan - 1 Kemampuan Akhir ang Diharapkan : Mahasiswa mampu menjelaskan sistem bilangan real Mahasiswa mampu menelesaikan pertaksamaan

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER

MATEMATIKA BISNIS BAB 2 FUNGSI LINIER MATEMATIKA BISNIS BAB FUNGSI LINIER Hikmah Agustin, S.P.,MM DEFINISI FUNGSI Fungsi adalah hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainna. Unsur-unsur pembentukan fungsi : 1. Variabel Variabel

Lebih terperinci

A. Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat. Salah satu akar persamaan kuadrat ( a ) (3a ) 3a 0 adalah, maka akar lainna adalah. Nilai m ang memenuhi agar persamaan kuadrat ( m ) (m ) ( m ) 0 mempunai dua

Lebih terperinci

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran. 4 INTEGRAL Definisi 4.0. Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika untuk setiap D. F () f() Fungsi integral tak tentu f dinotasikan dengan f ( ) d dan f () dinamakan

Lebih terperinci

x X dapat dipetakan ke setiap y Y. hanya jika (jikka) satu x X dapat dipetakan ke satu y Y. RELASI : F: X Y menghasilkan himpunan pasangan berurut:

x X dapat dipetakan ke setiap y Y. hanya jika (jikka) satu x X dapat dipetakan ke satu y Y. RELASI : F: X Y menghasilkan himpunan pasangan berurut: RELASI DAN FUNGSI Dalam matematika modern, Relasi dan Fungsi digunakan untuk menunjukkan hubungan setiap elemen Domain dengan setiap elemenrange ang membentuk pasangan bilangan berurut. Hubungan himpunan

Lebih terperinci

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara Sistem Koordinat Cartesius.. Geometri Analitik Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang merupakan kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara persamaan

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI MODUL MATEMATIKA II Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI DEPARTEMEN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL KATA PENGANTAR Puji sukur kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Modul 1 Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Drs. Sukirman, M.Pd. D alam Modul Pertama ini, kita akan membahas tentang Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis

Lebih terperinci

MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS

MATEMATIKA TEKNIK 1 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS MATEMATIKA TEKNIK 3 SKS TEKNIK ELEKTRO UDINUS BAB I BILANGAN KOMPLEKS Dengan memiliki sistem bilangan real R saja kita tidak dapat menelesaikan persamaan +=0. Jadi disamping bilangan real kita perlu bilangan

Lebih terperinci

E. Grafik Fungsi Kuadrat

E. Grafik Fungsi Kuadrat /9/05 Jurnal Materi Umum Persamaan Kuadrat Peta Konsep Fungsi Kuadrat Peta Konsep Daftar Hadir MateriE SoalLatihan5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT Kelas X, Semester E. Grafik Fungsi Kuadrat Menelesaikan

Lebih terperinci

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f.

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f. Pertemuan ke 8 GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(,y): y = f(), D f } disebut grafik fungsi f. Grafik metode yang paling umum untuk menyatakan hubungan antara dua himpunan yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36 Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36 Irisan Kerucut animation 1 animation 2 Irisan kerucut adalah kurva ang terbentuk dari perpotongan antara sebuah kerucut dengan bidang datar. Kurva irisan ini

Lebih terperinci

AB = AB = ( ) 2 + ( ) 2

AB = AB = ( ) 2 + ( ) 2 Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA HUBUNGAN ANTAR GARIS Titik Tengah Sebuah Segmen Garis : : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.10 Menganalisis sifat dua garis sejajar dan saling tegak lurus dan

Lebih terperinci

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n A. Fungsi Dua Variabel atau Lebih Dalam subbab ini, fungsi dua variabel atau lebih dikaji dari tiga sudut pandang: secara verbal (melalui uraian dalam kata-kata) secara aljabar

Lebih terperinci

A. Menentukan Letak Titik

A. Menentukan Letak Titik Apa yang akan Anda Pelajari? Koordinat Cartesius Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus Menentukan persamaan garis lurus Menggambar grafik garis lurus Menentukan Gradien, Persamaan garis

Lebih terperinci

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987 MATEMATIKA DASAR TAHUN 987 MD-87-0 Garis singgung pada kurva y di titik potong nya dengan sumbu yang absisnya positif mempunyai gradien 0 MD-87-0 Titik potong garis y + dengan parabola y + ialah P (5,

Lebih terperinci

Bab I. Fungsi Dua Peubah atau Lebih. Pengantar

Bab I. Fungsi Dua Peubah atau Lebih. Pengantar Bab I Fungsi Dua Peubah atau Lebih Pengantar Seperti halna dengan fungsi satu peubah kita dapat mendefinisikan fungsi dua peubah atau lebih sebagai pemetaan dan sebagai pasangan berurut.fungsi dengan peubah

Lebih terperinci

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

A. PERSAMAAN GARIS LURUS A. PERSAMAAN GARIS LURUS Persamaan garis lurus adalah hubungan nilai x dan nilai y yang terletak pada garis lurus serta dapat di tulis px + qy = r dengan p, q, r bilangan real dan p, q 0. Persamaan dalam

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 9 Turunan Fungsi-Fungsi (1 (Fungsi Mononom, Fungsi Polinom 9.1. Pengertian Dasar Kita telah melihat bahwa apabila

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan UN Matematika Program IPA 2008

Soal dan Pembahasan UN Matematika Program IPA 2008 Soal dan Pembahasan UN Matematika Program IPA 2008. Diketahui premis premis : () Jika hari hujan, maka udara dingin. (2) Jika udara dingin, maka ibu memakai baju hangat. (3) Ibu tidak memakai baju hangat

Lebih terperinci

BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN

BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN STANDAR KOMPETENSI: BAB 4 PERSAMAAN LINGKARAN Menusun persamaan lingkaran dan garis singgungna. KOMPETENSI DASAR Menusun persamaan lingkaran ang memenuhi persaratan ang ditentukan Menentukan persamaan

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 008/009. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh

Lebih terperinci

Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada

Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada Parabola 6.1. Persamaan Parabola Bentuk Baku Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada bidang sedemikian hingga titik itu berjarak sama dari suatu titik tertentu yang disebut

Lebih terperinci

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E. 1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6-2 -4 Kunci : E -6-8 2. Himpunan penyelesaian sistem persamaan Nilai 6x 0.y 0 =... A. 1 Kunci : C 6 36 3. Absis titik

Lebih terperinci

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran Bab Sumber: www.panebiancod.com Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu merumuskan persamaan lingkaran dan menggunakannya dalam pemecahan masalah; menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran

Lebih terperinci

Bagian 2 Turunan Parsial

Bagian 2 Turunan Parsial Bagian Turunan Parsial Bagian Turunan Parsial mempelajari bagaimana teknik dierensiasi diterapkan untuk ungsi dengan dua variabel atau lebih. Teknik dierensiasi ini tidak hana akan diterapkan untuk ungsi-ungsi

Lebih terperinci

Bab 2. Persamaan Parametrik dan Sistim Koordinat Kutub

Bab 2. Persamaan Parametrik dan Sistim Koordinat Kutub Bab. Persamaan Parametrik dan Sistim Koordinat Kutub Persamaan Parametrik Kurva-kurva ang berada dalam bidang datar dapat representasikan dalam bentuk persamaan parametrik. Dalam persamaan ini, setiap

Lebih terperinci

PP' OP = OP' PERSAMAAN UMUM LINGKARAN

PP' OP = OP' PERSAMAAN UMUM LINGKARAN Bab III : Lingkaran 30 Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik ang berjarak sama terhadap suatu titik tetap. Jarak ang sama itu disebut jari-jari sedangkan titik tetap dinamakan pusat lingkaran 3..

Lebih terperinci

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks FUNGSI Riri Irawati, M.Kom 3 sks Agenda 1. Sistem Koordinat Kartesius. Garis Lurus 3. Grafik persamaan Tujuan Agar mahasiswa dapat : Menggunakan sistem koordinat untuk menentukan titik-titik dan kurva-kurva.

Lebih terperinci

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank 1 MODUL 2 GARIS LURUS Gambar 4. 4 Mesin Antrian Bank Persamaan garis lurus sangat berperan penting terhadap kemajuan teknologi sekarang ini. Bagi programmer handal, banyak aplikasi yang membutuhkan persamaan

Lebih terperinci

Darpublic Nopember 2013

Darpublic Nopember 2013 Darpublic Nopember 1 www.darpublic.com 1. Turunan Fungsi Polinom 1.1. Pengertian Dasar Kita telah melihat bahwa apabila koordinat dua titik ang terletak pada suatu garis lurus diketahui, misalna [ 1, 1

Lebih terperinci

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Fungsi Peubah Banak Prof. Dr. Bambang Soedijono PENDAHULUAN D alam modul ini dibahas masalah Fungsi Peubah Banak. Dengan sendirina para pengguna modul ini dituntut telah menguasai pengertian mengenai

Lebih terperinci

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a Soal - Soal UM UGM. Soal Matematika Dasar UM UGM 00. Jika x = 3 maka + 3 log 4 x =... a. b. c. d. e.. Jika x+y log = a dan x y log 8 = b dengan 0 < y < x maka 4 log (x y ) =... a. a + 3b ab b. a + b ab

Lebih terperinci

III HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN PEMBAHASAN Fungsi periodizer kutub tersebut dapat dituliskan pula sebagai: p θ, N, θ 0 = π N N.0 n= n sin Nn θ θ 0. () f p θ, N, θ 0 = π N N j= j sin Nj θ θ 0 diperoleh dengan menyubstitusi variabel θ pada f θ =

Lebih terperinci

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR TEORI FUNGSI Fungsi yaitu hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Unsur-unsur pembentukan fungsi yaitu variabel (terikat dan bebas), koefisien dan

Lebih terperinci

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari MBS - DTA Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI SMK Muhammadiyah Singosari SERI : MBS-DTA FUNGSI STANDAR KOMPETENSI Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linear dan fungsi

Lebih terperinci

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009 1. 1. Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara. 2. Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut bertanding. Ingkaran dari kesimpulan kedua premis diatas adalah... A. Saya giat belajar dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI

PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI D. Rumus Perbandingan Trigonometri di Semua Kuadran Dalam pembahasan sebelumna, kita telah melihat nilai perbandingan trigonometri untuk sudut sudut istimewa ang besarna

Lebih terperinci

PTE 4109, Agribisnis UB

PTE 4109, Agribisnis UB MATEMATIKA EKONOMI PTE 4109, Agribisnis UB 1 Materi ang dipelajari Pengertian dan Unsur- unsur Fungsi Jenis- jenis fungsi Penggambaran fungsi Linear Penggambaran fungsi non linear -Penggal -Simetri - Perpanjangan

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah [MA114] Sistem Koordinat Kuadran II Kuadran I P(,) z P(,,z) Kuadran III Kuadran IV R (Bidang) Oktan 1 R 3 (Ruang) 7/6/007

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS. Dua garis sejajar mempunyai gradien sama, sehingga persamaan garis yang sejajar l dan melalui titik (3,4) adalah

PERSAMAAN GARIS. Dua garis sejajar mempunyai gradien sama, sehingga persamaan garis yang sejajar l dan melalui titik (3,4) adalah PERSAMAAN GARIS. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 9 Diketahui adalah garis l yang dinyatakan oleh det( A) dimana A x y, persamaan garis yang sejajar l dan melalui titik (,4) adalah... A. x y 7 C. x y E. x

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika

Solusi Pengayaan Matematika Solusi Pengaaan Matematika Edisi Januari Pekan Ke-, 006 Nomor Soal: 1-0 1. Melalui (0, 0) buatlah garis-garis ang memotong lingkaran 0 pada dua titik. Carilah tempat kedudukan pertengahan ke dua titik.

Lebih terperinci

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier Materi Fungsi Linear Admin 8:32:00 PM Duhh akhirnya nongol lagi... kali ini saya akan bahas mengenai pelajaran yang paling disukai oleh hampir seluruh warga dunia :v... MATEMATIKA, ya itu namanya. materi

Lebih terperinci

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus PErSamaan GarIS lurus Untuk SMP Kelas VIII Peta Konsep Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 8/9. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut

Lebih terperinci

2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang

2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang TUJUAN EMBELAJARAN Agar pembaca memahami tentang Sistem Koordinat Kartesian beserta fungsinya yaitu titik, jarak dua titik, persamaan bola serta Vektor dalam ruang dimensi tiga beserta aplikasinya yaitu

Lebih terperinci

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA BAHAN AJAR FUNGSI LINIER & KUADRAT SMK NEGERI 1 SURABAYA Halaman 1 BAB FUNGSI A. FUNGSI DAN RELASI Topik penting yang

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS Bab 4 PERSAMAAN GARIS LURUS A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar 1. Mampu mentransformasi diri dalam berpilaku jujur, tangguh mengadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan

Lebih terperinci

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi . Teorema-Teorema Limit Fungsi Menghitung it fungsi di suatu titik dengan menggunakan definisi dan pembuktian seperti ang telah diuraikan di atas adalah pekerjaan rumit. Semakin rumit bentuk fungsina,

Lebih terperinci

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik Darpublic Oktober 3 www.darpublic.com. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik Fungsi Apabila suatu besaran memiliki nilai ang tergantung dari nilai besaran lain, maka dikatakan bahwa besaran tersebut merupakan

Lebih terperinci

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA Fungsi Non Linier Diskripsi materi: -Harga ekstrim pada fungsi kuadrat 1 Fungsi non linier FUNGSI LINIER DAPT BERUPA FUNGSI KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. C. Operasi Aljabar pada Vektor di R 3 1. Penjumlahan Vektor Pengurangan vektor Perkalian skalar dengan vektor...

DAFTAR ISI. C. Operasi Aljabar pada Vektor di R 3 1. Penjumlahan Vektor Pengurangan vektor Perkalian skalar dengan vektor... PRAKATA Puji sukur kehadirat Allah SWT. Tanpa karunia-na kami tidak akan bisa menelesaikan buku ini terselesaikan tepat pada waktuna. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi besar kita, Muhammad

Lebih terperinci

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan Unit KONSEP DASAR ALJABAR Clara Ika Sari Pendahuluan P ada unit ini kita akan mempelajari beberapa konsep dasar dalam aljabar seperti persamaan dan pertidaksamaan ang berbentuk linear dan kuadrat, serta

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB Fungsi Linier.. Fungsi Tetapan Fungsi tetapan bernilai tetap untuk rentang nilai x dari sampai +. Kita tuliskan

Lebih terperinci

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi . Teorema-Teorema Limit Fungsi Menghitung it fungsi di suatu titik dengan menggunakan definisi dan pembuktian seperti ang telah diuraikan di atas adalah pekerjaan rumit. Semakin rumit bentuk fungsina,

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012 Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 01 Tanggal Ujian: 13 Juni 01 1. Lingkaran (x + 6) + (y + 1) 5 menyinggung garis y 4 di titik... A. ( -6, 4 ). ( -1, 4 ) E. ( 5, 4 ) B. ( 6, 4) D. ( 1, 4 )

Lebih terperinci

1.1. GARIS BILANGAN = 2 2 = 4 = 3 P 1 B P 2-2

1.1. GARIS BILANGAN = 2 2 = 4 = 3 P 1 B P 2-2 ab I : Titik dan Garis.. GARIS ILANGAN Jika pada suatu garis g terdapat titik tetap O, lengkap dengan tanda-tanda serta satuanna maka tiap titik lain pada garis itu ditentukan oleh sebuah bilangan saja.

Lebih terperinci

PENERAPAN DIFERENSIAL BAGIAN I

PENERAPAN DIFERENSIAL BAGIAN I ENEAAN DIFEENSIAL BAGIAN I ersamaan garis lurus ersamaan dasar suatu garis lurus adalah m Dengan m = kemiringan (slope) = d, d perpotongan dengan sumbu- riil. erhatikan bahwa jika skala dan identik, d

Lebih terperinci

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK

VII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK A. Sistem Koordinat Tegak Lurus Suatu sistem koordinat tegak lurus disebut juga dengan sistem koordinat cartesian. Di dalam ruang, terdapat tiga buah garis lurus

Lebih terperinci

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*) PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*) A. Faktor Prima Dalam tulisan ini yang dimaksud dengan faktor prima sebuah bilangan adalah pembagi habis dari sebuah bilangan

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS PREVIEW KALKULUS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa mampu: menyebutkan konsep-konsep utama dalam kalkulus dan contoh masalah-masalah yang memotivasi konsep tersebut; menjelaskan menyebutkan konsep-konsep

Lebih terperinci

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75 Here is the Problem and the Answer. Diketahui premis premis berikut! a. Jika sebuah segitiga siku siku maka salah satu sudutnya 9 b. Jika salah satu sudutnya 9 maka berlaku teorema Phytagoras Ingkaran

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR SISWA

KEGIATAN BELAJAR SISWA KEGIATAN BELAJAR SISWA Bidang studi : Matematika Satuan Pendidikan: SLTP Kelas: 3 (tiga) Caturwulan: 1 (satu) Pokok Bahasan: Transformasi Subpokok Bahasan: Refleksi Waktu: 150 Menit Endang Mulyana 2003

Lebih terperinci

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8 . Turunan dari f ( ) = + + (E) 7 + +. Turunan dari y = ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( + ) ( + ) ( ) ( + ) (E) ( ) ( + ) 7 5 (E) 9 5 9 7 0. Jika f ( ) = maka f () = 8 (E) 8. Jika f () = 5 maka f (0) +

Lebih terperinci

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

matematika KTSP & K-13 GARIS SINGGUNG LINGKARAN K e a s A. Definisi Garis Singgung Lingkaran Tujuan Pembelajaran

matematika KTSP & K-13 GARIS SINGGUNG LINGKARAN K e a s A. Definisi Garis Singgung Lingkaran Tujuan Pembelajaran KTSP & K-3 matematika K e l a s XI GARIS SINGGUNG LINGKARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami definisi garis singgung lingkaran..

Lebih terperinci

Pecahan Parsial (Partial Fractions)

Pecahan Parsial (Partial Fractions) oki neswan (fmipa-itb) Pecahan Parsial (Partial Fractions) Diberikan fungsi rasional f (x) p(x) q(x) f (x) r(x) : Jika deg p deg q; maka r (x) ^p (x) q(x) ; dengan deg r < deg q: p (x) q (x) r (x) ^p (x)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar ang akan digunakan sebagai landasan berpikir seperti beberapa teorema dan definisi ang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan begitu

Lebih terperinci

Modul Matrikulasi, SMA Labschool Kebayoran 2017 Page 1

Modul Matrikulasi, SMA Labschool Kebayoran 2017 Page 1 Modul : Grafik Fungsi Kuadrat Teori: Bagian bagian grafik fungsi kuadrat = a + b + c, a 0 Grafik fungsi kuadrat Titik ekstrim fungsi kuadrat = f () = a + b + c D = 0 Memiliki dua akar kembar Grafik fungsi

Lebih terperinci

PERTIDAKSAMAAN

PERTIDAKSAMAAN PERTIDAKSAMAAN A. Pengertian 1. Notasi Pertidaksamaan Misalnya ada dua bilangan riil a dan b. Ada beberapa notasi yang bisa dibuat yaitu: a. a dikatakan kurang dari b, ditulis a b jika dan hanya jika a

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 007 TINGKAT PROVINSI TAHUN 006 Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Bagian Pertama Disusun oleh : Solusi Olimpiade Matematika Tk Provinsi

Lebih terperinci