METODE PENYELESAIAN MASALAH CAUCHY DEGENERATE NONHOMOGEN MELALUI PENYELESAIAN MASALAH CAUCHY NONDEGENERATE NONHOMOGEN
|
|
- Iwan Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Junal Maemaika Vol 11 No3 Desembe 28: ISSN: MEODE PENYELESIN MSLH CUCHY DEGENERE NONHOMOGEN MELLUI PENYELESIN MSLH CUCHY NONDEGENERE NONHOMOGEN Susilo Haiyano Pogam Sui Maemaika Juusan Maemaika FMIP Univesias Diponegoo Jln Pof H Soeao SH embalang Semaang bsac In his aicle we invesigae how o solve absac egeneae Cauchy poblems nonhomogen via absac nonegeneae Cauchy poblems nonhomogen he poblem ae iscusse in he Hilbe space H which can be wien as an ohogonal iec sum of Ke M an RanM Une ceain assumpions i is possible o euce he poblems o an equivalen nonegeneae Cauchy poblem in he faco space H/Ke M which can be easie o solve Moeove we efines an opeao Z which maps he soluions of absac nonegeneae Cauchy poblems nonhomogen o absac egeneae Cauchy poblems nonhomogen Keywos : Degeneae Chaucy poblems Nonegeneae Chaucy poblems 1 PENDHULUN Pehaikan masalah Cauchy absak Mz( = z( + f ( z() = z (1) engan opeao M iak haus mempunyai inves Masalah Cauchy absak isebu masalah Cauchy absak egeneae jika M iak mempunyai inves Masalah Cauchy absak isebu masalah Cauchy absak nonegeneae jika M mempunyai inves Jika f( = maka isebu masalah Cauchy absak homogen Sebaliknya jika f ( isebu masalah Cauchy absak nonhomogen Masalah Cauchy absak alam kasus imensi behingga elah ibahas secaa lengkap besea conoh an aplikasinya alam eoi conol [2] Masalah Cauchy alam kasus imensi behingga apa ibahas an ipahami secaa lengkap kaena imungkinkan membawa maik M an alam (1) ke benuk nomal besama yang mempunyai penyelesaian unggal unuk seiap nilai awal yang ibeikan Seangkan alam kasus imensi ak hingga i anaanya ibicaakan oleh [1] Dalam pembahasannya iasumsikan bahwa opeao M self ajoin an nonnegaive Selain iu masalah Cauchy alam uang uang Banach juga elah ibahas [6] Meoe fakoisasi unuk menyelesaian masalah Cauchy absak egeneae homogen melalui penyelesaian masalah Cauchy absak nonegeneae homogen engan menggunakan asumsi-asumsi eenu elah ibahas oleh Susilo (22) Di anaa asumsiasumsi esebu aalah iasumsikannya M opeao-opeao linie euup yang eefinisi ense Ruang Hilbe H inyaakan sebagai hasil ambah langsung ai Ke M an RanM Selain iu juga iasumsikan pembaasan opeao paa Ke M yaiu KeM : KeM D( ) KeM mempunyai inves Unuk mengawankan seiap penyelesaian nonegeneae ke egeneae iefinisikan suau opeao eenu sehingga penyelesaian masalah Cauchy absak egeneae apa ipeoleh ai penyelesaian nonegeneae Meoe fakoisasi an penekaan solusi masalah Cauchy egeneae ibahas oleh halle i ahun 1996 [161718] engan mengasumsikan opeao 1 2 meupakan geneao ai semigup koninu kua ibahas oleh Kappel Pazy [1214] Dalam aikel ini akan ibicaakan meoe menyelesaikan masalah Cauchy egeneae nonhomogen melalui penyelesaian masalah Cauchy nonegeneae nonhomogen 2 KONSEP DSR Dalam menyelesaikan masalah Cauchy absak egeneae iawali menyelesaikan kasus homogen elebih ahulu ( f ( = ) yakni: 13
2 Susilo Haiyano (Meoe Penyelesaian Masalah Cauchy Degeneae Nonhomogen melalui penyelesaian) Mz( = z( z() = z (2) engan asumsi efinisi lemme an eoema sebagai beiku sumsi 1 Opeao M euup an eefinisi secaa ense i uang Hilbe H an ipeakan ke uang Hilbe K Kaena M opeao euup maka Ke M meupakan uang bagian euup ai H Misalkan P poyeksi ohogonal paa Ke M akibanya P = 1 P juga meupakan poyeksi ohogonal paa (Ke M) Kaena M euup an eefinisi ense alam H maka M euup an eefinisi ense alam K Unuk selanjunya misalkan pula Q poyeksi ohogonal paa Ke M akibanya Q = 1 - Q juga meupakan poyeksi ohogonal paa (Ke M ) Dengan emikian apa iuliskan PH = Ke M P H = ( Ran M ) QK = Ke M an Q K = (Ran M ) Definisi Suau penyelesaian sic ai egeneae Chauchy poblem aalah suau fungsi z :[ ) H sehingga z( D() D(M) unuk semua Mz coninuosly iffeeniable an memenuhi pesamaan (2) Seiap penyelesaian sic masalah Cauchy absak egeneae pasi memenuhi z( D unuk semua engan D = { z( D() z( ( Ran M ) } (3) Lemma 1 Dengan asumsi 1 opeao D euup Opeao M injekif jika an hanya jika Ke M = {} Oleh kaena iu aga imungkinkan meeuksi opeao M yang belum enu mempunyai inves ke opeao yang mempunyai inves elebih ahulu iefinisikan opeao pembaasan ai M paa (Ke M) D(M) sebagai M = M D ( M ) engan D(M )= (ke M) D(M) Opeao M D ( M ) = M mempunyai inves Misalkan ( ) P {} meupakan bayangan inves ai ( Ke M ) ehaap poyeksi P yaiu P {}={ + y( y( Ke M} ( ) 1 ( Ke M ) pabila ipehaikan himpunan ( ) P {} belum enu meupakan singelon Selanjunya iefinisikan opeao yang meupakan opeao pembaas ai opeao paa ( Ke M ) engan { } = ( P ) { { } D } RanM unuk seiap D( ) engan D( ) { { )} D φ} = ) ( KeM ) ( P ) Opeao benilai unggal jika ( P ) { } D Disisi lain himpunan ( ) meupakan singelon P {} belum enu meupakan singelon Unuk iu ipelukan sumsi 2 an Lemma 2 sumsi 2 PD D an opeao (QP) PD mempunyai inves yang ebaas Lemma 2 Dengan sumsi 1 an sumsi 2 maka veko z( H meupakan anggoa uang bagian D apabila z( D() Pz( = ( QP) QP z( Menuu lemma 5 seiap P D (ke M ) menyaakan engan unggal z ( D sehingga = P z( an z( = (1-(QP) -1 Q) Selanjunya apa iefinisikan opeao Z yaiu: Z = P ( QP) QP Opeao Z eefinisi paa D(Z ) P D Pembaasan aalah 1 ( QP) 1 Q paa meupakan inves ai Z P D P D yang poyeksi P D alam ai: Z P = 1 paa D an P Z = 1 paa P D (4) Jai opeao apa inyaakan menjai = Z paa D( )= P D (5) 131
3 Junal Maemaika Vol 11 No3 Desembe 28: an unuk seiap z( D ipeoleh : ) = z( engan = P z( Kaena z = Q z unuk semua z D maka opeao apa iulis alam benuk yang simeik yaiu = Q P Q P( QP) QP Unuk memfakokan iefinisikan opeao Y = Q Q P( QP) Q Oleh kaena Y P = maka Y P = Y an = Y paa D( )= P D (6) sumsi 3 Opeao euup an mempunyai inves ebaas Dengan sumsi 1 ini ekuivalen engan opeao injekif engan Ran = K Hal ini beakiba D mempunyai inves ebaas yaiu D : D Q K ( D ) -1 : Q K D Dengan emikian opeao -1 = ( Z ) -1 = P ebaas an eefinisi paa Q K Q K Lemma 3 Dengan sumsi 1 2 an 3 opeao euup paa D( )= P D Dengan mengkonsuksikan unuk semua z D ipeoleh z= x engan = P z( Lebih lanju unuk z D(M) Mz = M x engan M opeao mempunyai inves Jai egeneae Chauchy poblem (2) apa ieuksi menjai pemasalahan M = = P z (7) Bagaimana poses selanjunya eganung paa asumsi opeao M sumsi 4 D D(M) an memenuhi paling seiki sau ai penyaaan beiku: Kasus a Opeao M mempunyai ange euup Kasus b Opeao M mempunyai omain euup Jika sumsi 4 Kasus a ipenuhi imungkinkan menefinisikan opeao 1 = ( M ) paa omain alamiah D( 1 ) = {y Q K ( M ) y D( )} = M P D = MD Opeao 1 euup kaena opeao ini meupakan komposisi ai opeao euup an opeao ebaas ( M ) Opeao 1 eefinisi secaa ense i uang Hilbe K D ) Jika sumsi 3 Kasus b ipenuhi maka iefinisikan opeao 2 ) Opeao ini euup paa D( 2 )={x P D x Ran M}= 1 Ran M kaena meupakan komposisi ai opeao inves ebaas ( M ) engan opeao euup Opeao 2 eefinisi secaa ense i uang Hilbe H = P D ) ( sumsi 5 Opeao 1 membangun semigup koninu kua i K Opeao 2 membangun semigup koninu kua i H eoema 1 Dengan sumsi an 5 beakiba penyaaan-penyaaan beiku Kasus a Unuk seiap nilai awal z D egeneae Cauchy poblem (2) mempunyai solusi sic unggal 1 z( = Z ( M ) e Mz Kasus b Unuk seiap awal z Ran M engan unggal solusi sic (2) 2 aalah z( = Z e P z 3 PEMBHSN anpa menguangi keumuman unuk menyelesaikan masalah Cauchy egeneae nonhomogen (1) yakni Mz( = z( + f ( z() = z imisalkan nilai f( = Sehinga pemasalahan eeuksi menjai masalah (2) yang meoe penyelesaiaannya elah ibahas secaa lengkap alan konsep asa sumsi 6 Dengan asumsi an eoema 1 an M ebaas an mempunyai inves ebaas sea eefinisi secaa ense i P H 132
4 Susilo Haiyano (Meoe Penyelesaian Masalah Cauchy Degeneae Nonhomogen melalui penyelesaian) Jika z( aalah solusi maka menuu (3) apa isimpulkan z( anggoa D Dengan beakiba pesamaan (9) apa inyaakan alam benuk sifa alam pesamaan (4) maka z( apa = 2 ( + ) inyaakan alam benuk z( = Z P z( (1) Oleh kaena iu apa isimpulkan bahwa syaa pelu z( meupakan solusi ai (1) Buki aalah z( = Z P z( (QP) -1 Qf( unuk 2 ) P f ( semua Ini meupakan konsekuensi ) Z P f ( langsung ai syaa bahwa z(+f( Ran M Sebagai akibanya jika masalah (1) ibaasi ) YP f ( paa D maka ) Y f ( Mz( D = z( + f ( D Jika ialam D( 2 )= P D maka solusi ai pesamaan (1) aalah = Q ( z( + f ( ) 2 2 ( s) = e P z + e 2 s) s = Q ( Pz( + P z( ) + Q f ( 2 2 ( s) = e P z + 2 = Q ( P( QP) QP z( e s) s apun solusi ai masalah oiginalnya aalah + P z( ) + Q f ( z( = Z ( QP) Qf ( (11) = Q ( 1 P( QP) Q) P z( 4 PENUUP + Q f ( Masalah Cauchy egeneae nonhomogen apa iselesaikan melalui = ( Q Q P( QP) Q) P z( penyelesaian masalah Cauchy nonegeneae homogen Masalah Cauchy egeneae + ( Q Q P( QP) Q) f ( nonhomogen (1) engan asumsi-asumsi eenu apa ieuksi ke masalah Cauchy = + ( Q Q P( QP) Q) f ( nonegeneae nonhomogen (8) Lebih lanju (8) apa ibawa ke masalah (1) yang lebih = + Y f ( (8) muah unuk iselesaikan Selanjunya engan opeao eenu Z solusi masalah Cauchy engan = Z =Y sepei paa pesamaan absak nonegeneae nonhomogen apa (5) an pesamaan (6) ianfomasi ke solusi masalah Cauchy Dengan eoema 1 eapa ua meoe yang ekuivalen alam menyelesaikan masalah (8) egeneae nonhomogen 5 DFR PUSK sebagai akiba langsung sumsi 4 paa konsep [1] Caoll RW & ShowaleRE (1976) asa Oleh kaena iu masalah ebagi menjai Singula an Degeneae Cauchy Kasus a an Kasus b yang masing-masing Poblems Mah Sci Engg Vol 127 apa ianfomasi ke caemic Pess New Yok-San Fansisco-Lonon y( = 1 y( + Y f ( aau [2] Dai L (1989) Singula Conol Sysems Lecue Noes in Conol an Infom = 2 + ( M ) Y f ( (9) Sci Vol118 Spinge-Velag Belin Heielbeg-New Yok engan 1 = ( M ) an 1 2 ) [3] Favini (1979) Laplace anfom Kaena iasumsikan -1 ebaas (sumsi 3) Meho fo a Class of Degeneae Evoluion Poblems Ren Ma ppl apa iefinisikan = P f ( yang (2)
5 Junal Maemaika Vol 11 No3 Desembe 28: [4] Favini (198) Conollabiliy Coniion of Linie egeneae Evoluion Sysems ppl Mah Opim [5] Favini (1981) bsac Poenial Opeao an Specal Meho fo a Class of Degeneae Evoluion Poblems J Diffeenial Equaions 39 [6] Favini (1985) Degeneae an Singula Evoluion Equaions in Banach Space Mah nn 273 [7] Favini Plazzi P (1988) On Some bsac Degeneae Poblems of Paabolic ype-1 he Linea Case Nonlinea nalysis 12 [8] Favini Plazzi P (1989) On Some bsac Degeneae Poblems of Paabolic ype-2 henonlinea Case Nonlinea nalysis 13 [9] Favini Plazzi P (199) On Some bsac Degeneae Poblems of Paabolic ype-3 pplicaions o Linea an Nonlinea Poblems Osaka J Mah 27 [1] Favini Yagi (1992) Space an ime Regulaiy fo Degeneae Evoluion Equaions J Mah Soc Japan 44 [11] Henanez M (25) Exisence Resul Fo Secon-Oe bsac Cauchy Poblem Wih NonLocal Coniions Eleconic Jounal of Diffeenial Equaions Vol 25 [12] Kappel F & Schappache W (2) Songly Coninuous Semigoups n Inoucion [13] L Byszewski V Lakshmikanham (1991) heoem bou he Exisence an Uniqueness of Soluions of Semilinea Evoluion Nonlocal bsac Cauchy Poblem in Banach Space [14] Pazy (1983) Semigoups of Linea Opeaos an pplicaions o Paial Diffeenial Equaions Spinge-Velag New Yok [15] Susilo H & Lina (22) Meoe Penyelesaian Masalah Cauchy Degeneae Melalui Masalah Cauchy Nonegeneae Majalah eknosains Vol 15 No8 PascaSajana UGM [16] halle B (1992) he Diac Equion ex an Monogaphs in Physics Spinge Velag Belin Heielbeg-New Yok [17] halle B & halle S (1996) Facoizaion of Degeneae Cauchy Poblems : he Linea Case J Opeao heoy [18] halle B & halle S (1996) ppoximaion of Degeneae Cauchy Poblems SFB F3 Opimieung un Konolle 76 Univesiy of Gaz [19] Weiman J (198) Linea Opeaos in Hilbe Spaces Spinge-Velag Belin- Heielbeg- New Yok 134
Penyelesaian Masalah Cauchy Degenerate dengan Mereduksi ke Bentuk Masalah Cauchy Nondegenerate
Junal Sains & Maemaika JSM) ISSN Kajian 854-675 Pusaka Volume14, Nomo 4, Okobe 26 Kajian Pusaka: 141-145 Penyelesaian Masala Caucy Degeneae engan Meeuksi ke Benuk Masala Caucy Nonegeneae Susilo Haiyano
Lebih terperinciAPLIKASI SEMIGRUP OPERATOR LINEAR PADA PENYESELESAIAN MASALAH CAUCHY ABSTRAK DEGENERATE HOMOGEN
PLIKSI SEIGRUP OPEROR LINER PD PENYESELESIN SLH CUCHY BSRK DEGENERE HOOGEN Susilo Haiyanto Depatemen atematika FS Univesitas Diponegoo Semaang Jl.Pof. H.Soeato,SH, embalang, Semaang sus_haiyanto@yahoo.co.i
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORITIS
BAB URAIAN EORIIS Paa bab ini akan ibaas enang masala opimisasi berpembaas persamaan. Sebelum membaas masala opimisasi berpembaas persamaan maka erlebi aulu iberikan pengerian an sia-sia eksrim ari suau
Lebih terperinciGROUP YANG DIBANGUN OPERATOR LINEAR TERBATAS SEBAGAI SUATU PENYELESAIAN MCA HOMOGEN
M-10 GROUP YANG DIBANGUN OPERATOR LINEAR TERBATAS SEBAGAI SUATU PENYELESAIAN MCA HOMOGEN Susilo Hariyanto Departemen Matematika Fakultas Sains an Matematika Universitas Diponegoro Semarang sus2_hariyanto@yahoo.co.i
Lebih terperinciτ. Lebih khusus lagi akan dijelaskan metode untuk menganalisa perubahan sifat
PODNG BN : 978 979 65 T Analisa Kesabilan Ekuilibium Model Maemaika Bebenuk isim Pesamaan Difeensial Tundaan dengan Waku Tundaan Diski ubono eiawan Mahasiswa Juusan Maemaika, Univesias Gadah Mada, Yogyakaa,
Lebih terperinci= 0 adalah r(dimana r konstan);
MODEL PEMAEA LOGISTI UTU PEMAEA IA DEGA LAJU PEMAEA PROPOSIOAL Sigi ova Riyano, aono Juusan Maemaika FMIPA UDIP Semaang Jl. Pof. H. Soedao, SH, Tembalang, Semaang, 575 Absak: Tedapa banyak model pemanenan,
Lebih terperinciProgram Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor
Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Veko [MA4] Deinisi Deinisi ungsi veko Fungsi veko meupakan auan yang mengkaikan ε R dengan epa sau veko F R Noasi : F : R R F î gĵ, g aau
Lebih terperinciANALISIS MODEL INTERVENSI FUNGSI PULSE Studi Kasus : Peramalan Harga Saham Malaysia Airlines dan Jumlah Wisatawan Asing
Bulein Ilmiah Ma. Sa an Teapannya (Bimase) Volume 04, No. 3 (05), hal 85-94. ANALISIS MODEL INTERVENSI FUNGSI PULSE Sui Kasus : Peamalan Haga Saham Malaysia Ailines an Jumlah Wisaawan Asing Muhamma Mukhlis,
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI KONTROL DALAM LINIERISASI MODEL PERSAMAAN GERAK SATELIT
APLIKASI TEORI KONTROL DALAM LINIERISASI MODEL PERSAMAAN GERAK SATELIT Swesi Yunia Puwani, Asep K. Supiana, Nusani Anggiani Absak Maemaika sanga bepean dalam pengembangan ilmu konol. Aplikasi sisem konol
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT ALJABAR GENERALIZED INVERSE PADA MATRIKS
BEBERAPA SFAT ALJABAR GEERALZED ERSE PADA MATRKS Ema Ria * S Gemawai A Siai Mahaiwa Pogam Sudi S Maemaika Doen Juuan Maemaika Fakula Maemaika dan lmu Pengeahuan Alam niveia Riau Kampu Binawidya Pekanbau
Lebih terperinciMETODE BEDA HINGGA UNTUK SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL
METDE BEDA HIGGA UTUK SLUSI UMERIK PERSAMAA DIFERESIAL Sangadi ABSTRACT Tee ae many oblems in alied sciences ysics and engineeing a ae maemaically modeled by using diffeenial euaions and bounday condiions.
Lebih terperinciANALISIS MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP UNTUK PERAMALAN KENAIKAN TARIF DASAR LISTRIK (TDL) TERHADAP BESARNYA PEMAKAIAN LISTRIK
Bulein Ilmiah Ma. Sa. an Teapannya (Bimase) Volume 3, No. 3 (4), hal 75-84. ANALISIS MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP UNTUK PERAMALAN KENAIKAN TARIF DASAR LISTRIK (TDL) TERHADAP BESARNYA PEMAKAIAN LISTRIK
Lebih terperincikimia LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 kimia K e l a s XI LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaan Seelah mempelajai maei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beiku. 1. Mengeahui pesamaan laju eaksi.. Memahami ode eaksi dan konsana laju
Lebih terperinciKAJIAN OPERATOR ACCRETIVE DAN SIFAT KETERBATASAN PADA RUANG HILBERT
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 1 Oktober 017 KAJIAN OPERATOR ACCRETIVE DAN SIFAT KETERBATASAN PADA RUANG HILBERT Susilo Hariyantoe 1), Y.D Sumanto ), Solikhin 3), Abdul Aziz 1 Departemen
Lebih terperinciBANGUN RUANG. ABFE dan sisi DCGH, dan sisi ADHE dan sisi
NGUN RUNG. Pengeian 1. Kubu Kubu adalah bangun uang yang dibaai oleh enam buah bidang peegi yang konguen (benuk dan E beanya ama). (Pehaikan Gamba 1) Kubu mempunyai 6 ii, 8 iik udu, dan 12 uuk. Semua uuk
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Solusi Eksak Persamaan Boltzman dengan Nilai Awal Bobylev Misalkan dipilih nilai awal Bobylev berikut:
PEMBAHASAN Paa karya ilmiah ini persamaan Bolzmann yang akan icari solusinya aalah persamaan Bolzmann spasial homogen yaiu persamaan Bolzmann engan x bernilai nol iuliskan: S cos [ ] e. g θ 4 uas kiri
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 3) Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Posisi dan Pepindahan Kecepaan Pecepaan Geak Paabola Geak Melingka Geak dalam Dua dan Tiga Dimensi Menggunakan anda + aau
Lebih terperinciPersamaan Differensial Parsial Difusi Homogen pada Selang. dengan Kondisi Batas Dirichlet dan Neumann
Okober 16, Vol. 1, No.1. ISSN: 57-618 Persamaan Differensial Parsial Difusi Homogen pada Selang, dengan Kondisi Baas Dirichle dan Neumann Rukmono Budi Uomo Universias Muhammadiyah Tangerang rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI KENDALI PADA MASALAH INVENTORI
Jurnal Maemaika Murni an erapan Vol.6 No. Desember 01 : 38 46 PENERAPAN EORI KENDALI PADA MASALAH INVENORI Pari Affani, Faisal, Yuni Yulia Program Sui Maemaika Universias Lambung Mangkura Jl. Jen. A. Yani
Lebih terperinciANALISA SISTEM ANTRIAN MULTISERVER MULTIQUEUE MENGGUNAKAN METODE JOCKEYING
ANALISA SISTEM ANTRIAN MULTISERVER MULTIQUEUE MENGGUNAKAN METODE JOCKEYING Ewin Panggabean Pogam Sudi Teknik Infomaika STMIK Pelia Nusanaa Medan, Jl. Iskanda Muda No 1 Medan, Sumaea Uaa 20154, Indonesia
Lebih terperinciOPTIMALISASI WAKTU PRODUKSI MIE INSTAN MENGGUNAKAN ANALISIS INPUT-OUTPUT SISTEM LINEAR MAKS-PLUS WAKTU INVARIAN
Bulein Ilmiah Ma. Sa. an Terapannya (Bimaser) Volume 04, No. 1 (2015), hal 63 68. OTIMALISASI WAKTU RODUKSI MIE INSTAN MENGGUNAKAN ANALISIS INUT-OUTUT SISTEM LINEAR MAKS-LUS WAKTU INVARIAN Wina Firi Winari,
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN DAN BIAYA PERAWATAN MESIN PENGAIRAN AREAL
PENENTUAN WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN DAN BIAYA PERAWATAN MESIN PENGAIRAN AREAL ADI JAYA NBI : 4110606 Pogam Teknik Indusi Univeesias 17 Agusus 1945 Suabaya Adijaya1910@gmail.com ABSTRAK Dalam angka peningkaan
Lebih terperinciDekomposisi Graf Hasil Kali Tiga Lintasan ke Dalam Sub Graf Perentang Reguler
Vol. 10, No. 1, 14-25, Juli 2013 Dekompoii Gaf Hail Kali Tiga Linaan ke Dalam Sub Gaf Peenang Regule Hamaai 1 Abak Dekompoii gaf G adala impunan * + dengan meupakan ubgaf dai Gyang memenui ( ) ( ) ( )
Lebih terperinciPENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU
LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 PENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU Siskha Handayani STKIP PGRI Sumaera Bara Email: siskhandayani@yahoo.com Absrak. Dalam peneliian ini akan dibahas penyelesaian dari sisem
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BROWNIAN MOTION (THE WIENER PROCESS) DAN SURPLUS PROCESS
HBNGAN ANTARA BROWNIAN MOTION (THE WIENER PROCE DAN RPL PROCE Tohap Manuung Pogam sudi Maemaika FMIPA nivesias am Raulangi Jl Kampus nsa Manado, 955 Kis_on79@yahoocom ABTRAK uau analisis model coninous-ime
Lebih terperinciAljabar C* dan Mekanika Kuantum 1
Aljabar C* dan Mekanika Kuanum 1 Oleh: Rizky Rosjanuardi rizky@upi.edu Jurusan Pendidikan Maemaika FPMIPA Universias Pendidikan Indonesia Absrak Pada makalah ini dibahas konsep aljabar-c* dan kaiannya
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinciBAB 2 CONTOH - CONTOH MODEL
BAB COTOH - COTOH MODEL. Penahuluan Dalam bab ini kia akan mempelajari sejumlah conoh-conoh seerhana moel yang ibangun ari area yang berbea. Tujuan uamanya aalah unuk mengilusrasikan cara berpikir keika
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet
JURNAL FOURIER Okober 6, Vol. 5, No., 67-8 ISSN 5-763X; E-ISSN 54-539 Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan eori Floque Syarifah Inayai Program Sudi Maemaika, Fakulas Maemaika dan
Lebih terperinciBAB III PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIK
A III PENGEMANGAN MODEL MATEMATIK Pada analisis manual ang akan dikembangkan, unuk menjamin bahwa eoi maupun umusan ang diuunkan belaku (valid) maka pelu dieapkan asumsi dasa. Sehingga hasil analisis manual
Lebih terperinciHubungan antara Keterobservasian dan Keterkonstruksian Sistem Linier Kontinu Bergantung Waktu
Mah Educa Jurnal () (7): 86-95 Jur na l Maem aika Pend i di ka n Maema i ka Email: mejuinibpag@gmailcm Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian Sisem Linier Kninu Berganung Waku Ezhari Asfa ani adris
Lebih terperinciEnergetika Gelombang. Bab 4. Penyusun: Andhy Setiawan
Bab 4 Energeika Gelombang Penyusun: nhy Seiawan Penahuluan Paa bab ini na akan mempelajari mengenai energi yang irambakan gelombang sera pemanuan an ransmisi gelombang engan arah aang normal erhaap biang
Lebih terperinciKONKURENSI TITIK GERGONNE. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia.
KONKURENSI TITIK GERGONNE Tisna Desi *, M. Nasi, Hasiai Mahasiswa Poga S Maeaika Dosen Juusan Maeaika Fakulas Maeaika dan Ilu Pengeahuan la Unieias Riau Kapus Bina Widya 89 Indonesia *desiisnanubi@yahoo.co
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinci1.1. Sub Ruang Vektor
1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi
Lebih terperinciAnalisis Model Kinematik Peluru Kendali Pada Penembakan Target Menggunakan Metode Kendali Optimal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., -6 Analisis Moel Kinemaik Peluru Kenali Paa Penembakan Targe Menggunakan Meoe Kenali Opimal Resu Tri Asui, Subchan [], an Kamiran [] Maemaika, Fakulas Maemaika an Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBab 3. Migrasi Data Seismik. Migrasi dilakukan untuk memindahkan posisi reflektor yang terlihat pada
Bab 3 Migrasi Daa Seismik Migrasi ilakukan unuk meminahkan posisi reflekor yang erliha paa rekaman aa seismik menjai posisi yang sebenarnya sesuai engan posisi i bawah permukaan. Unuk srukur geologi yang
Lebih terperinciGEOMETRI METRIK. Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Sains. Program Studi Matematika
GEOMETRI METRIK Skipsi Diajukan unuk Memenuhi Salah Sau Saa Mempeoleh Gela Sajana Sains Pogam Sudi Maemaika Oleh: Monica Lili Megawai NIM: 043405 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS
Lebih terperinciPertemuan 10 MENDIFERENSIALKAN FUNGSI TERSUSUN
Peremuan 0 MENDIFERENSIALKAN FUNGSI TERSUSUN Jika Y z F (z) f() Y F[f()] (Fungsi Tersusun) p p q q r r Auran Ranai Meneferensialkan : Benuk Y [f()] g() V Aau Y imana V f() g() Y V Y V V ln V + Penerivaifan
Lebih terperinciTransien 1. Solusi umum persamaan gelombang. Contoh contoh Switch on kondisi unmatched. Mudrik Alaydrus, Univ. Mercu Buana, 2008 Presentasi 9 1
Tansien Slusi umum pesamaan gelmbang Cn cn Swic n kndisi unmaced pecabangan Mudik Alaydus, Uni. Mecu Buana, 008 Pesenasi 9 Pada pembaasan sebelumnya : pengandaikan sinyalyangyang amnis, aau kndisi sinyal
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR DAN BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT (Sudi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Oleh: Devni Pima Sai, S.Si, M.Sc.
Lebih terperinciSEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galatia Ballangan)
SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galaia Ballangan) SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Saionary Disribuion of Swiss Bonus-Malus
Lebih terperinciMASALAH PENELUSURAN (KASUS KONTINU)
MASALAH PENELUSUAN KASUS KONINU Oleh : Noii Hasi Dose Pogam Si Sisem Ifomasi UNIKOM Absak Sisem kool opimm aalah sa sisem yag meacag opimasi ilai, baik maksimm map miimm, ai sa fgsi objekif. Sisem ii bepa
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ARTION-FUNDO. Naufal Helmi, Mariatul Kiftiah, Bayu Prihandono
Bulein Ilmiah Ma. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 5, No. 3 (216), hal 195 24. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ARTION-FUNDO Naufal Helmi, Mariaul
Lebih terperinciz`?ï%!$# (#qãztb#uä (#qãy?ïètgó?$# Î?ö9 Á9$$Î/ Ío4qn= Á9$#ur 4 bî)
Juma, 15 Januai 2016 10:58 RIHLAH IBADAH HAJI SABAR DAN SABAR LAGI [1] g'» ì B û ï É» Á Ç Ê Ì È z`ï% (qzbu (qyïgó ö Á/ Ío4qn= Áu 4 b Aina: Hai oang-oang ang beiman, Jadikanlah saba dan shala sebagai penolongmu[ada
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI
rima: Jurnal endidikan Maemaika Vol., No., Juli 7, hal. 33-4 -ISSN: 579-987, E-ISSN: 58-6 ERSAMAAN DIFERENSIAL ARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI Rukmono Budi Uomo Universias Muhammadiyah Tangerang,
Lebih terperinciMEMBAWA MATRIKS KE DALAM BENTUK KANONIK JORDAN. Irmawati Liliana. KD Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati
Jurnal Euclid, vol., No., p.568 MEMBW MTRIKS KE DLM BENTUK KNONIK JORDN Irmawai Liliana. KD Program Sudi Pendidikan Maemaika FKIP Unswagai irmawai.liliana@gmail.com bsrak Benuk kanonik Jordan erbenuk apabila
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciSOLUSI-SOLUSI PERIODIK PADA PERLUASAN FRACTIONAL VAN-DER POL TAK LINEAR
Jurnal Maemaika Vol. 8, No., Desember 5: 7-77 SOLUSI-SOLUSI PERIODIK PADA PERLUASAN FRACTIONAL VAN-DER POL TAK LINEAR S. B. Waluya Jurusan Maemaika FMIPA Universias Negeri Semarang sevanusbudi@yahoo.com
Lebih terperinciPenerapan Metode Fuzzy Time Series Using Percentage Change ( Studi Kasus : Jumlah Penduduk Kalimantan Timur Tahun 1980 sampai dengan Tahun 2013)
Penerapan Meoe Fuzzy Time Series Using Percenage Change ( Sui Kasus : Jumlah Penuuk Kalimanan Timur Tahun 1980 sampai engan Tahun 013) Applicaion of Fuzzy Times Series Mehos Using Percenage Change (Case
Lebih terperinciRUANG METRIK FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA
RUANG METRIK FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Negeri Yogyakara Unuk Memenuhi Sebagai Persyaraan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI
ISSN: 3-989 Vol. V, No. II, April 6 ERSAMAAN DIFFERENSIAL ARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI Rukmono Budi Uomo endidikan Maemaika FKI UMT E-mail: rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id Absrak Dalam peneliian
Lebih terperinciMODEl PERSAMAAN DIFERENSIAL STOKASTIK UNTUK PROSES PRENDIVILLE
βea p-issn: 285-5893 / e-issn: 2541-458 hp://jurnalbea.ac.id Vol. 5 No. 1 (Mei) 212, Hal. 75-8 βea 212 MODEl PERSAMAAN DIFERENSIAL STOKASTIK UNTUK PROSES PRENDIVILLE Grania Absrak: Suau model yang banyak
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciSYARAT PERLU EXTREMAL FUNGSIONAL DENGAN WAKTU AKHIR BEBAS TITIK AKHIR TETAP 1. Oleh: Muhammad Fauzan
Ke Makalah M-8 SYARAT PERLU EXTREMAL FUNGSIONAL DENGAN WAKTU AKHIR BEBAS TITIK AKHIR TETAP 1 Oleh: Muhamma Fauzan Absrak Dalam ulisan ini akan iunakan Terema Funamenal alculus Variains an Lemma Funamenal
Lebih terperinciNilai π Melalui Polygon Di luar dan Di dalam Lingkaran dengan Fungsi Trigonometri. OLEH WARMAN, S.Pd.
Nilai π Melalui Polygon i lua dan i dalam Lingkaan dengan Fungsi Tigonomei. OLEH WARMAN, S.Pd. INAS PENIIKAN KABUPATEN BLITAR SMP NEGERI 1 GANUSARI Agusus 29 ABSTRACT The value of π is pocessed fom division
Lebih terperinciSTRUKTUR SUBGRUP FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA
LAPORAN PENELITIAN STRUKTUR SUBGRUP FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA Oleh: 1. Mushofa, S.Si 2. Karyai, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciOleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber
Lebih terperinciK ata Kunci. K D ompetensi asar. P B engalaman elajar. Bab V. Bangun Ruang Sisi Lengkung. Di unduh dari : Bukupaket.
Bab V Bangun Ruang Sisi Lengkung K aa Kunci Tabung Jaing-jaing Keucu Luas Pemukaan Bola Volume K D ompeensi asa 1.1 Menghagai dan menghayai ajaan agama yang dianunya. 2.2 Memiliki asa ingin ahu, pecaya
Lebih terperinciRosy M., Rahardjo S., Susiswo Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) KOTA MALANG BULAN JANUARI SAMPAI BULAN JUNI TAHUN 013 MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) Rosy M., Raharjo S., Susiswo Jurusan Maemaika
Lebih terperinciTEKNIK FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN
0 TEKNIK FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN Penenuan ungsi peluang aau ungsi densias dai ungsi peubah acak bisa juga dilakukan melalui ungsi pembangki momen Dalam penenuannya, enu saja haus digunakan siasia dai ungsi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
1 I PENDAHULUAN 11 Laar Belakang Seiap orang mendambakan berheni bekerja di suau masa dalam siklus kehidupannya dan menikmai masa uanya dengan enram Terjaminnya kesejaheraan di masa ua akan mencipakan
Lebih terperinciGEOMETRI BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
Maemaika Kelas IX Semese Maei Bangun Ruang Sisi Lengkung GEOMETRI BB II BNGUN RUNG SISI LENGKUNG. Pengeian dan Unsu-unsu Tabung, Keucu, dan Bola. Tabung Tabung adalah bangun uang yang dibaasi oleh dua
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciMODEL PERTUMBUHAN LOGISTIK DENGAN WAKTU TUNDA. Jl. Prof. H. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275
Junal Maeaika Vol. No. Apil 008: 43-5 ISSN: 40-858 MODEL PERTUMBUHAN LOGISTI DENGAN WATU TUNDA Henny M. Tiuneno R. Hei Soelisyo Uoo dan Widowai 3 3 Juusan Maeaika FMIPA UNDIP Jl. Pof. H. Soedao SH Tebalang
Lebih terperinciJl. Prof. Dr.Hamka Air Tawar Padang, 25131, Telp. (0751)444648, Indonesia
Analisis Kovaiansi pada Rancangan Acak Lengkap dengan Peubah Pengiing Beganda Menggunakan Pendekaan Maiks Wimi Saika #1, Lufian Almash *, Yenni Kuniawai #3 # Mahemaics Depaemen Sae Univesiy of Padang Jl.
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer
Silabus : Aljabar Linear Elemener MA SKS Bab I Mariks dan Operasinya Bab II Deerminan Mariks Bab III Sisem Persamaan Linear Bab IV Vekor di Bidang dan di Ruang Bab V Ruang Vekor Bab VI Ruang Hasil Kali
Lebih terperinciInterferensi cahaya menghasilkan suatu pola interferensi (terang-gelap)
NTRFRNS CAHAYA nefeensi cahaya meupakan ineaksi dua aau lebih gelombang cahaya yang menghasilkan suau adiasi yang menyimpang dai jumlah masing-masing komponen adiasi gelombangnya. nefeensi cahaya menghasilkan
Lebih terperinciMODEL INVENTORI TINGKAT PERMINTAAN LINEAR, TINGKAT PRODUKSI TERBATAS DAN KEKURANGAN PERSEDIAAN YANG DIPENUHI SAAT PRODUKSI
Roni Hasudungan H e.al. Model Invenory Tingka Linear MODEL INVENTORI TINGKAT PERMINTAAN LINEAR, TINGKAT PRODUKSI TERBATAS DAN KEKURANGAN PERSEDIAAN YANG DIPENUHI SAAT PRODUKSI Roni Hasudungan H, T.P Nababan,
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciLINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) UNTUK SISTEM DESKRIPTOR BERINDEKS SATU
LINEAR QUADRAIC REGULAOR (LQR) UNUK SISEM DESKRIPOR BERINDEKS SAU Muhammad Wakhid Mushoa Program Sudi Maemaika Universias Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakara, mwakhid_m@yahoocom Absrak Dalam makalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB II Metode Pembentukan Fungsi Distribusi
Saisika Maemaika II b Dian Kniai BAB II Meode Pembenkan Fngsi Disibsi Pada bab akan dibahas bebeapa meode alenaive nk menenkan fngsi disibsi dai pebah acak ba ang ebenk dai pebah acak ang lama. Dengan
Lebih terperinciPENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI DENGAN KINCIR MOMENTUM GRAVITASI AIR
Poseding Semina Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabu, 1 Novembe 015 Bale Sawala Kampus Univesias Padjadjaan, Jainango PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI DENGAN KINCIR MOMENTUM GRAVITASI AIR AYU LUSIYANA-1
Lebih terperinciADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI
ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.
Lebih terperinciIII METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data
III METODOLOGI 3. Waku dan Tempa Peneliian dilakukan pada Bulan Mare sampai dengan Bulan April 007. Lokasi peneliian berada di Pelabuhan Perikanan Nusanara Pemangka Kabupaen Sambas, Provinsi Kalimanan
Lebih terperinciDesain Cover : Sandi Agus & Yoyok Yulianto
Desain Cove : Sandi Agus & Yoyok Yulianto Semina Nasional Matematika ( 2009 : Jembe) osiding semina nasional matematika, Jembe 28 ebuai 2009 enyunting, Kiswaa A Santoso. - - Jembe : Juusan Matematika 04
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. peternakan UIN SUSKA Riau dan Laboratorium Agronomi Fakultas pertanian
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempa dan Waku Peneliian Peneliian ini elah dilakukan di Lahan pecobaan Fakulas peanian dan peenakan UIN SUSKA Riau dan Laboaoium Agonomi Fakulas peanian dan peenakan UIN SUSKA
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 robabilias 2.1.1 Definisi robabilias adalah kemungkinan yang daa erjadi dalam suau erisiwa erenu. Definisi robabilias daa diliha dari iga macam endekaan, yaiu endekaan klasik,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Penelitian ini berlangsung selama
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempa dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Laboaoium Lapang (Agosologi) Fakulas Peanian dan Peenakan UIN Suska Riau. Peneliian ini belangsung selama bulan yaiu pada
Lebih terperinciJULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1
KOM341 Temu Kembali Informasi KULIAH #3 Invere Inex Invere inex consrucion Kumpulan okumen Token Moifikasi oken Tokenizer Linguisic moules perkebunan, peranian, an kehuanan perkebunan peranian kebun ani
Lebih terperinciMUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR
MUHG/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR TIM DOSEN 8 VEKTOR DAN NILAI EIGEN /5/7 9.9 Beberapa Aplikasi Ruang Eigen Uji Kesabilan dalam sisem dinamik Opimasi dengan SVD pada pengolahan Cira Sisem Transmisi dan lain-lain.
Lebih terperinciBAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
BAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. KERANGKA PEMBAHASAN. Nilai Eigen dan Vekor Eigen. Diagonalisasi. Diagonalisasi secara Orogonal 7. NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Definisi
Lebih terperinciKAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN
JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciPekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)
FI Mekanika B Sem. 7- Pekan #3 Osilasi Persamaan diferensial linear Misal kia memiliki sebuah fungsi berganung waku (. Persamaan diferensial linear dalam adalah persamaan yang mengandung variabel dan urunannya
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n untuk d = 1 atau d = 2
Jurnal Maemaika UNAND Vol. No. 1 Hal. 3 36 ISSN : 303 910 c Jurusan Maemaika FMIPA UNAND PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n unuk d = 1 aau d = DINA YELNI Program Sudi Maemaika,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. E-Journal SPEKTRUM Vol. 2, No. 4 Desember , 2,
ANALISA SETTING RELAY PENGAMAN GENERATOR PLTG DI PT INDONESIA POWER UBP BALI UNIT PESANGGARAN I.G.N. Ruy, I. W. Rinas, I. M. Suarika,, JurusanTeknikElekro, FakulasTeknik,UniversiasUayana Email: swee.black9@yahoo.com,
Lebih terperinciOPTIMASI OPERASIONAL WADUK WONOREJO SEBAGAI WADUK SERBAGUNA MENGGUNAKAN PROGRAM DINAMIK
OPIMASI OPEASIONAL WADUK WONOEJO SEBAGAI WADUK SEBAGUNA MENGGUNAKAN POGAM DINAMIK Dwi Indiyani 1, Pof. D. I. Nadjadji Anwa, MSc 2, D. I. Edijano 2 1 Mahasiswa Pascasajana eknik Sipil Juusan Hidoinfomaik
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan
Lebih terperinciSIMULASI PERGERAKAN TINGKAT BUNGA BERDASARKAN MODEL VASICEK
Jurnal Maemaika Murni dan Terapan εpsilon Vol.9 No.2 (215) Hal. 15-24 SIMULASI PEGEAKAN TINGKAT BUNGA BEDASAKAN MODEL VASICEK Shanika Marha, Dadan Kusnandar, Naomi N. Debaaraja Fakulas MIPA Universias
Lebih terperinciDrs. H. Karso, M.M.Pd. Modul 11 NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS
Drs. H. Karso, M.M.Pd. Modul NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS Pendahuluan Modul yang ke- dari maa kuliah Aljabar Linear ini akan mendiskusikan beberapa konsep yang berguna bagi kia sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciMODEL PENYUSUTAN DARAB JUMLAH PESERTA ASURANSI PADA ASURANSI JIWA. Sunarsih 1, Meidar Sakinata 2
MODEL PENYUSUTAN DARAB JUMLAH PESERTA ASURANSI PADA ASURANSI JIWA Sunarsih, Meidar Sakinaa 2 Program Sudi Maemaika FMIPA UNDIP 2 Alumni Program Sudi Maemaika FMIPA UNDIP Absrac Muliple decremen model in
Lebih terperinciPENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC
Lebih terperinci