III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data
|
|
- Yuliani Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III METODOLOGI 3. Waku dan Tempa Peneliian dilakukan pada Bulan Mare sampai dengan Bulan April 007. Lokasi peneliian berada di Pelabuhan Perikanan Nusanara Pemangka Kabupaen Sambas, Provinsi Kalimanan Bara. 3. Meode Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode deskripif daa sekunder dengan jenis meode survei. Menuru Nazir M (988), meode peneliian survei digunakan unuk memperoleh fakor dari gejala-gejala yang ada dan mencari keerangan secara akual, baik enang insiusi poliik, sosial aau ekonomi dari suau kelompok aau daerah. Meode survei membedah dan mengulii sera mengenal masalah-masalah dan mendapakan pembenaran erhadap keadaan dan prakek-prakek yang sedang berlangsung. Survei digunakan unuk mengukur gejala-gejala yang ada anpa menyelidiki kenapa gejala-gejala ersebu ada, sehingga idak perlu memperhiungkan hubungan anara variabel-variabel, karena hanya menggunakan daa yang ada unuk pemecahan masalah daripada menguji hipoesis (Umar H 005). 3.3 Meode Pengumpulan Daa Meode pengumpulan daa dalam peneliian ini dilakukan dengan cara penelusuran lieraur (lieraur survey) dan wawancara (inerview). Penelusuran lieraur dilakukan erhadap beberapa daa saisik yang relevan dengan peneliian sera beberapa laporan hasil sudi lainnya yang berkaian dengan ujuan peneliian. Daa yang dikumpulkan dalam peneliian melipui daa primer dan daa sekunder. Daa primer diperoleh secara langsung di lapangan melalui pengamaan kegiaan operasi pendaraan ikan di PPN Pemangka dan melakukan wawancara erhadap nelayan berdasarkan kuesioner unuk mendapakan daa biaya operasional nelayan unuk iap jenis ala penangkapan. Daa sekunder yang dikumpulkan adalah daa berkala (ime series) hasil angkapan, upaya
2 penangkapan dan harga raa-raa ikan selama periode Daa sekunder diperoleh dari Kanor PPN Pemangka, Dinas Kelauan dan Perikanan, BPS dan BAPPEDA Kabupaen Sambas. 3.4 Meode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan eknik non acak aau non probabilias sampling, yaiu pengambilan sampel idak dilakukan secara acak, yaiu pengambilan sampel dengan menggunakan meode purposive sampling aau pemilihan responden dengan sengaja dan dengan perimbangan bahwa responden mampu berkomunikasi dengan baik dalam pengisian kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan erhadap nelayan yang mendarakan hasil angkapannya di PPN Pemangka dan dianggap mewakili sifa-sifa dari keseluruhan nelayan Purse seine, Gill ne dan Lampara dasar. Jumlah sampel nelayan yang diambil sebagai sampel sebanyak 5, yaiu 5 sampel unuk masing-masing jenis ala angkap. 3.5 Analisis Daa 3.5. Hasil Tangkapan per Upaya Penangkapan (Cach per Uni Effor) Daa hasil upaya penangkapan ikan dapa dianalisis dengan menghiung nilai hasil angkapan per upaya penangkapan (CPUE). Tujuan dari penghiungan CPUE adalah unuk mengeahui kelimpahan dan ingka pemanfaaan perikanan yang didasari oleh pembagian oal hasil angkapan (cach) dengan upaya penangkapan (effor). Rumus yang digunakan unuk menghiung nilai CPUE adalah (Gulland JA 983) : CPUE i = cach effor i i i =,,3 =,,3...n Keerangan : CPUE i = hasil angkapan per upaya penangkapan ikan ke-i pada ahun ke- (kg per rip) cach i = hasil angkapan ikan ke-i pada ahun ke- (kg) effor i = upaya penangkapan ikan ke-i pada ahun ke-(rip).
3 Sandardisasi Ala Tangkap Beragamnya ala angkap yang digunakan nelayan di Pemangka memungkinkan ikan dapa erangkap oleh beberapa jenis ala angkap. Seiap ala angkap mempunyai kemampuan yang berbeda, sehingga perlu dilakukan sandardisasi ala angkap unuk penyeragaman. Ala angkap yang dijadikan sandar adalah ala angkap yang paling banyak aau dominan menangkap ikan yang didarakan di PPN Pemangka aau mempunyai nilai raa-raa CPUE erbesar pada suau periode waku dan memiliki nilai fakor daya angkap (Fishing Power Indeks) sama dengan sau. Rumus yang digunakan unuk mensandardisasi upaya penangkapan adalah sebagai beriku (Gulland JA 983) : () Menghiung Fishing Power Indeks CPUE FPI= CPUE i s..() Keerangan : FPI = Fishing Power Indeks CPUE i = CPUE ala angkap yang akan disandardisasi (kg per rip) CPUE s = CPUE ala angkap sandar (kg per rip). () Menghiung upaya sandar Keerangan : f s f i f s =FPIx f i..() = upaya penangkapan hasil sandardisasi (rip) = upaya penangkapan yang akan disandardisasi (rip) Sandarisasi Biaya per Uni Upaya Sandarisasi biaya per uni upaya dalam peneliian ini mengikui pola sandarisasi yang digunakan Anna S (003) yang secara maemais dapa diuliskan sebagai beriku: C e n = n i= dimana: C e TC n i h CPI...(3) E = i 00 i ( h + ) i h j = biaya per uni upaya pada periode
4 4 TC i = biaya oal unuk ala angkap i unuk i =, E i = oal sandarized effor unuk ala angkap i h i = produksi ala angkap i pada waku ( h i + h j ) = oal produksi ikan unuk seluruh ala angkap n = jumlah ala angkap CPI = indeks harga konsumen pada periode Analisis Laju Degradasi Sumberdaya Perikanan Sumberdaya perikanan merupakan salah sau sumberdaya yang mempunyai kompleksias inggi dan renan erdegradasi akiba adanya akivias ekonomi (penangkapan). Degradasi sumberdaya perikanan ini secara maemais dapa dienukan laju dan prosenasenya dengan memanfaakan hasil rise Anna (003) enang Model Embedded Dinamik Ekonomi Ineraksi Perikanan Pencemaran. Berdasarkan hasil rise ersebu didesain suau model penenuan koefisien aau laju degradasi (ø D ) unuk sumberdaya perikanan sebagai beriku: φ D = + e h h δ 0...(4) Keerangan: h δ adalah produksi lesari, h 0 adalah produksi akual dan ø D merupakan koefisien laju degradasi. Model ersebu di aas dapa menunjukkan adanya perubahan mendasar dari keadaan sumberdaya perikanan di suau kawasan. Dalam hal ini, produksi lesari dijadikan sebagai olak ukur penenuan laju dan prosenase degradasi sumberdaya perikanan. Oleh karena perhiungan model ersebu melibakan perhiungan produksi lesari, maka secara sederhana eap dapa diesimasi dengan menggunakan model Schaefer (954) Analisis Biologi Analisis biologi digunakan unuk menduga sok aau poensi sumberdaya ikan, sera unuk mengeahui kondisi opimum dari ingka upaya penangkapan. Meode yang digunakan adalah meode surplus produksi. Meode ini berujuan unuk menenukan ingka upaya opimum, yaiu suau upaya yang dapa menghasilkan angkapan maksimum yang lesari anpa mempengaruhi produkivias sok secara jangka panjang, dan biasa disebu hasil angkapan
5 5 maksimum lesari MSY (maksimum susainable yield). Hasil angkapan maksimum lesari dilakukan dengan cara menganalisis hubungan anara upaya penangkapan (E) dengan hasil angkapan per upaya penangkapan (CPUE). Model produksi Schaefer yang menghubungkan anara upaya penangkapan (E) dengan hasil angkapan per upaya (CPUE), diperoleh dari hubungan anara upaya penangkapan (E) dengan hasil angkapan (h) yang kedua sisinya dibagi dengan upaya penangkapan (E). Persamaannya sebagai beriku : h=k.e- h E q.k r.e.(5) q. k = k. E r...(6) aau CPUE=a b.e (7) Keerangan : CPUE = hasil angkapan per upaya penangkapan h = hasil angkapan E = ingka upaya penangkapan a = nilai inersep b = slope aau kemiringan dari garis regresi Upaya penangkapan yang dilakukan unuk mencapai produksi maksimum lesari diperoleh dengan menurunkan persamaan (7) : h = k.e- q.k r h = a.e b.e h E = 0. E, aau...(8) a b.e = 0 a = b.e a E MSY =.(9) b Hasil angkapan maksimum diperoleh dengan mensubsiusikan persamaan (9) ke dalam persamaan (8) : h = a.e b.e
6 6 a a h = a - b b b a a b h = b 4b h = a a b 4b a h MSY = 4 b..(0) Menuru Fauzi A (006), unuk memperoleh nilai r, q dan k dilakukan dengan menggunakan eknik CYP (Clark, Yoshimoo dan Pooley), yaiu dengan cara meregresikan persamaan beriku : r + r ln(u + ) = ln( k) ( ) + ( r) ( + r) ln ( U ) q ( ) ( E ) + E+ + r.() Seelah persamaan () disederhanakan, maka dapa diesimasi dengan menggunakan Ordinary Les Square (OLS) : ln(u + )=α + β ln(u ) + γ (E + E + )... () sehingga nilai r, q dan k pada persamaan () dapa diperoleh r= ( β ) ( + β ).(3) q= γ ( + r).(4) e k= α ( + r ) ( r ) q...(5) Analisis Bio-Ekonomi Agar dapa digunakan unuk meneapkan ingka upaya pemanfaaan maksimum lesari secara ekonomi, dari konsep sederhana biologi di aas, Gordon menambahkan fakor ekonomi dengan memasukkan fakor harga dan biaya. Model Gordon-Schaefer dikembangkan dengan pendekaan ekonomi yang berujuan unuk memaksimumkan keunungan. Keunungan yang diperoleh merupakan selisih anara oal penerimaan (oal revenue) dan oal biaya yang digunakan (oal cos). Secara maemais dapa diuliskan sebagai beriku :
7 7 π = TR TC =p.h c.e E =p.h c. p. k. E c. E... (6) r Keerangan : TR = penerimaan oal (Rp) TC = biaya oal (Rp) π = keunungan (Rp) p = harga raa-raa ikan (Rp) q = koefisien penangkapan (cachabiliy) k = daya dukung alam (carrying capaciy) r = laju perumbuhan alami (inrinsik) h = hasil angkapan (kg) c = biaya penangkapan persauan upaya (Rp) E = upaya penangkapan (rip) Parameer ekonomi yang mempengaruhi model bioekonomi dalam perikanan angkap adalah biaya (c) dan harga hasil angkapan (p). Biaya penangkapan dalam kajian bioekonomi model Gordon-Schaefer didasarkan pada asumsi bahwa hanya fakor penangkapan diperhiungkan yang disesuaikan dengan ingka discoun rae ahunan. Dengan diperolehnya nilai r, q dan k, maka dapa dikaakan solusi pengelolaan sumberdaya ikan melalui pendekaan bioekonomik. Pendekaan ersebu dapa dihiung dengan pendekaan model CYP seperi pada Tabel. Tabel. Formula Perhiungan Pengelolaan Ikan dengan Pendekaan Model CYP Variabel Biomassa (x) Cach (h) Effor (E) Rene Ekonomi (π) Sumber : Fauzi A 006 Kondisi MEY MSY OPEN ACCES k c k c p. k p. q r. k c c r.k r. c + c 4 p. k p. k 4 p. q p. k r c r r c q p. k q q p. k E r. k r p.k.e c. E p. c. r 4 q c p F( x) x
8 Esimasi Discoun Rae Discoun rae dalam penilaian ekonomi-ekologi sumberdaya alam akan sanga berbeda dengan discoun rae yang biasa digunakan dalam analisis finansial. Dalam hal ini nilai discoun rae berbasis pasar (marke discoun rae), dalam peneliian ini dienukan melalui formula yang digunakan Kula (984), yang diacu dalam Anna S (003) sebagai beriku: r = ρ-γg...(7) dimana ρ menggambarkan pure ime preference, γ adalah elasisias pendapaan erhadap konsumsi sumberdaya alam dan g adalah perumbuhan ekonomi (Newel and Pizer 00). Kula (984) yang diacu dalam Anna S (003) mengesimasi laju perumbuhan dengan meregresikan : ln C = α 0 - α ln...(8) dimana adalah periode waku dan C adalah konsumsi per kapia pada periode. Hasil regresi ini menuru Anna S (003) akan menghasilkan formula elasisias dimana : ln C α = ln..(9) Persamaan di aas secara maemais dapa disederhanakan sebagai beriku: α = g = ΔC C Δ..(0) Selanjunya unuk menghasilkan nilai real discoun rae dalam benuk annual coninues discoun rae digunakan model δ = ln( + r).() 3.6 Konsep, Pengukuran dan Asumsi-asumsi 3.6. Konsep dan Pengukuran Konsep dan pengukuran dalam peneliian ini adalah sebagai beriku: () Harga ikan adalah harga raa-raa ahunan dari beberapa jenis ikan yang ermasuk pada masing-masing sumberdaya ikan dari ahun () Biaya penangkapan ikan (cos per uni effor) adalah biaya oal yang dikeluarkan unuk melakukan penangkapan ikan per ahun per uni effor. (3) Tingka upaya penangkapan adalah banyaknya rip penangkapan perahun
9 9 yang dalam hal ini sebanding dengan jumlah rip oal per ahun pada masing-masing ala angkap yang elah disandarisasi. (4) δ adalah real discoun rae yang merupakan annual (coninuous) discoun rae menuru Clark CW (985). δ dijusifikasi dengan menggunakan persamaan δ = ln( + r), r adalah ingka diskon sebesar 7, persen kemudian digunakan sebagai discoun rae pada perhiungan opimal susainable yield. (5) Perikanan open acces adalah kondisi dimana seiap nelayan dapa iku erliba dalam memanfaakan aau melakukan perburuan ikan aau mengeksploiasi ikan anpa adanya konrol dan pembaasan. (6) Pemanfaaan sumberdaya ikan berlebih (over fishing) secara biologi adalah kondisi dimana pemanfaaan sumberdaya ikan elah melebihi aau melampaui poensi maksimum lesari (maximum susainable yield, MSY) dari sumberdaya ikan di suau perairan, sehingga penambahan hasil angkap ikan akan mengalami penurunan. (7) Pemanfaaan sumberdaya ikan berlebih secara ekonomi adalah kondisi dimana penerimaan oal yang diperoleh dari hasil penangkapan ikan sama dengan biaya oal penangkapan, sehingga keunungan yang diperoleh akan sama dengan nol (π =0). (8) Nilai rene adalah selisih anara oal penerimaan dikurangi dengan oal biaya pemanfaaan sumberdaya ikan yang dalam hal ini dinoasikan sebagai π = TR TC = ph ce 3.6. Asumsi-asumsi Asumsi-asumsi yang digunakan dalam peneliian ini mengikui asumsiasumsi yang dikembangkan Clark CW (976) dan Clark CW (985) yang juga elah diacu dalam Adriano (99): () Populasi ikan menyebar secara meraa () Sok ikan mengalami kendala yang sama dari daya dukung lingkungan perairan. (3) Tidak ada kejenuhan penggunaan uni upaya penangkapan di wilayah Perairan Pemangka.
10 30 (4) Uni penangkapan purse seine unuk menangkap ikan pelagis besar dan pelagis kecil adalah homogen. (5) Uni penangkapan gill ne unuk menangkap ikan demersal adalah homogen. (6) Biaya penangkapan per uni upaya penangkapan ikan adalah konsan dan proporsional erhadap upaya. (7) Harga ikan per sauan dalam sau ahun adalah konsan. Semua asumsi di aas berlaku apabila model dasar yang digunakan adalah model Gordon-Schaefer (954) dan elah disesuaikan dengan kondisi lapangan pada waku peneliian berlangsung.
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Pengolahan dan Analisis Data Analisis catch per unit effort
3 METODE PENELITIAN 3. Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Agusus sampai Sepember 2008. Tempa yang dadikan obyek peneliian adalah Pelabuhan Perikanan Nusanara (PPN)
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
29 III. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam usaha unuk memenuhi kebuuhan hidupnya manusia berupaya mengeksploiasi sumberdaya alam yang ada di sekiarnya. Keerganungan manusia erhadap sumberdaya alam elah erjadi sejak
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 5 Peta lokasi penelitian. PETA PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH JAYA. Lokasi sampel. Lokasi Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempa dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di pesisir Kabupaen Aceh Jaya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Peneliian ini dilaksanakan pada bulan Agusus 2008 sampai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
25 III METODOLOGI PENELITIAN 3 Kerangka Pendekaan Sudi Penerapan kebijakan pemasangan rumpon sebagai ala banu penangkapan ikan yang dilaksanakan pada aun 2002, ela meruba pola sebgian nelayan dalam melakukan
Lebih terperinciAlokasi Optimum Sumberdaya Perikanan di Perairan Teluk Palabuhanratu : Sumberdaya Ikan Demersal
Alokasi Opimum Sumberdaya Perikanan di Perairan Teluk Palabuhanrau : Sumberdaya Ikan Demersal YUDI WAHYUDIN 1, TRIDOYO KUSUMASTANTO 2, dan MOCH. PRIHATNA SOBARI 3 1. Divisi Kebijakan Pembangunan dan Ekonomi
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat
23 3 METODOLOGI 3. Waku dan Tempa Peneliian dilakukan pada bulan Mei 200 sampai Mei 20. Pengambilan daa dilakukan di Perairan Selaan Prigi dan Pelabuhan Perikanan Nusanara (PPN) Prigi, Trenggalek, Jawa
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGATURAN PERIKANAN LEMURU BERDASARKAN MEKANISME SUPPLY DAN DEMAND DI SELAT BALI
J. Bijak dan Rise Sosek KP. Vol.4 No.1, 2009 1 OPTIMALISASI PENGATURAN PERIKANAN LEMURU BERDASARKAN MEKANISME SUPPLY DAN DEMAND DI SELAT BALI Yesi Dewia Sari¹, Sonny Koeshendrajana¹ dan Benny Osa Nababan²
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinci20 Peneliian ini berujuan merumuskan sraegi pada model pengelolaan yang cocok unuk keberlanjuan perikanan angkap di daerah ersebu. Daa yang diambil be
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempa dan Waku Peneliian Peneliian berjudul Model Pengelolaan Perikanan Pelagis secara Berkelanjuan di PPN Prigi, Trenggalek, Jawa Timur ini dilakukan di PPN Prigi, Kabupaen Trenggalek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciASPEK BIOTEKNIK DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TERI DI PERAIRAN PALABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI
ASPEK BIOTEKNIK DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TERI DI PERAIRAN PALABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI (Bio-Technique Aspec of Anchovy Resources Uilizaion in Palabuhanrau Waer Sukabumi Disric) Diniah 1, Moch.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciASPEK BIOTEKNIK DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA RAJUNGAN DI PERAIRAN TELUK BANTEN
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelauan. Vol. 1. No. 2 Mei 2011: 71-80 ISSN 2087-4871 ASPEK BIOTEKNIK DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA RAJUNGAN DI PERAIRAN TELUK BANTEN (BIO-TECHNIQUE ASPECT OF BLUE SWIMMING
Lebih terperinciMuhammad Firdaus, Ph.D
Muhammad Firdaus, Ph.D DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FEM-IPB 010 PENGERTIAN GARIS REGRESI Garis regresi adalah garis yang memplokan hubungan variabel dependen (respon, idak bebas, yang dipengaruhi) dengan variabel
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciPerbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinci*Corresponding Author:
Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, berempa di Laboraorium Perikanan Program Sudi Budidaya Perairan Fakulas Peranian Universias Lampung.
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinci4 METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat 4.2 Alat dan Bahan 4.3 Metode Penelitian 4.4 Metode Pengambilan Sampel
4 METODOLOGI 4. Waku dan Tempa Peneliian dilaksanakan pada Bulan Mae 009 sampai dengan Bulan Mei 009. Peneliian dilaksanakan di Peaian Teluk Banen dengan basis pendaaan di Pelabuhan Peikanan Panai (PPP)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Ekosisem lau memiliki banyak manfaa ekonomi, baik yang selama ini elah erkuanifikasikan maupun manfaa-manfaa yang belum erhiung, dikarenakan nilainya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciESTIMASI POPULASI / STOK IKAN
ESTIMASI POPULASI / STOK IKA Populasi ikan didefinisikan sebagai kelompok individu sau spesies aau sau sub-spesies yang secara spasial, geneic, aau demografi erpisah dengan kelompok yang lain. Pengelola
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Model Peneliian Dalam menganalisa efekifias kebijakan pemerinah, maka model yang digunakan dalam skripsi ini adalah model yang diurunkan dari eori kekuaan monopoli,
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciAplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg
Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian ini berlokasi di pulau-pulau kecil wilaya Kabupaen Bengkalis Propinsi Riau, yang dilaksanakan pada bulan Desember 3 sampai dengan Agusus 4. Pea lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinci3 METODE UMUM PENELITIAN
3 METODE UMUM PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waku Peneliian Lokasi peneliian dienukan secara sengaja (purposive) di dua lokasi, masing-masing mewakili daerah pada nelayan dan daerah yang relaif rendah kegiaan
Lebih terperinciKOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak
KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen
Lebih terperinciPENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN
M-6 PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN Enny Suparini 1) Soemarini 2) 1) & 2) Deparemen Saisika FMIPA UNPAD arhinii@yahoo.com 1) ine_soemarini@yahoo.com 2) Absrak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai
BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciMarine Fisheries ISSN Vol. 2, No. 2, November 2011 Hal:
Marine Fisheries ISSN 2087-4235 Vol. 2, No. 2, November 2011 Hal: 141-154 MODEL BIOEKONOMI EKSPLOITASI MULTISPESIES SUMBER DAYA PERIKANAN PELAGIS DI PERAIRAN SELAT BALI (Bio-economic Model of Mulispecies
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinci