Penerapan Metode Fuzzy Time Series Using Percentage Change ( Studi Kasus : Jumlah Penduduk Kalimantan Timur Tahun 1980 sampai dengan Tahun 2013)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Metode Fuzzy Time Series Using Percentage Change ( Studi Kasus : Jumlah Penduduk Kalimantan Timur Tahun 1980 sampai dengan Tahun 2013)"

Transkripsi

1 Penerapan Meoe Fuzzy Time Series Using Percenage Change ( Sui Kasus : Jumlah Penuuk Kalimanan Timur Tahun 1980 sampai engan Tahun 013) Applicaion of Fuzzy Times Series Mehos Using Percenage Change (Case Suy : The Populaion of Eas Kalimanan in 1980 unil 013) Nurul Hiayah 1, Ika Purnamasari, Memi Nor Hayai 3 1 Mahasiswa Program Sui Saisika FMIPA Universias Mulawarman,3 Dosen Program Sui Saisika FMIPA Universias Mulawarman Nurulhiayah703@gmail.com Asrac In 1993, Song an Chissom inrouce fuzzy imes series is capale of hanling he prolem of aa forecasing if hisorical aa are he values of linguisic. The suy uses he moeling ouline y way of fuzzy relaion equaions an approximae reasoning o preic he numer of suens. In his suy, he approach o he heory of fuzzy ime series use is fuzzy ime series using percenage change evelope y Sevenson an Porer in 009. The case suies use in his suy is he populaion of Eas Kalimanan Province. This suy aims o eermine how he applicaion of fuzzy ime series meho using percenage change in he populaion of Eas Kalimanan from 1980 unil 013. Forecasing is one menggukan linguisic value of he fuzzy se which is forme of he ifferences an convere ino a percenage of he universe of iscourse as a value aa. Base on he resuls of he applicaion of he meho using fuzzy ime series of he percenage change oaine 1 fuzzy se which is linguisics of he aa, he accuracy of forecasing value from 1981 o 013 using MAPE (Avarage Forcasing Error Rae) ha is equal o 0.557%. Keywors: AFER, Fuzzy ime series, fuzzy Se, linguisic value. Penahuluan Peramalan mempunyai peranan pening alam kehiupan sehari-hari. Salah sau meoe peramalan yang sering igunakan aalah meoe ime series seperi meoe ime series klasik. Meskipun anyak ikenal meoe peramalan ime series klasik, eapi erkaang hasil ari peramalan meoe erseu suli ipahami apa yang ieskripsikan jika hasil peramalannya erupa angka real, maka meoe ime series klasik akan gagal sehingga muncul meoe fuzzy ime series unuk menyelesaikan kekurangan erseu, imana meoe fuzzy ime series merupakan meoe yang mampu menguah nilai hasil ramalan yang erupa angka real ke alam nilai linguisik (ahasa sehari -hari) (Hernasary,007). Salah sau meoe fuzzy ime series aalah fuzzy ime series using percenage change yang merupakan meoe peramalan erasarkan peruahan persenase suau aa paa kurun waku erenu (Sevenson an Porer, 010). Konsep Dasar Peramalan Peramalan merupakan suau eknik unuk memperkirakan suau nilai paa masa yang akan aang engan memperhaikan aa masa lalu maupun aa saa ini (Kusnano, 1984).Meoe peramalan apa iagi alam ua kaegori uama yaiu, meoe kualiaif an meoe kuaniaif. Meoe kualiiaif leih anyak menunu analisis yang iasarkan paa pemikiran inuiif, perkiraan logis an informasi aau pengeahuan yang elah iperoleh penelii seelumnya. Seangkan paa meoe kuaniaif iuuhkan informasi masa lalu yang ikuaniaifkan alam enuk aa numerik (Rosai, 005). Secara umum peramalan apa iklasifikasikan menjai macam yaiu: 1. Peramalan yang Bersifa Sujekif Peramalan sujekif iagi menjai ua meoe yaiu: a. Meoe Dhelpi. Meoe Peneliian Dasar. Peramalan yang Bersifa Ojekif Peramalan ojekif iagi menjai eerapa meoe yaiu: a. Meoe Inrinsik. Meoe Eksrinsik. Peramalan juga iklasifikasikan erasarkan horizon waku masa epan yang icakupnya. Horizon waku eraas eriri ari eerapa kaegori yaiu: 1. Peramalan Jangka Penek. Peramalan Jangka Menengah 3. Peramalan Jangka Panjang Berasarkan moelnya erapa ua jenis moel peramalan yang uama, yaiu: 1. Moel Time Series. Moel Regresi (Suagyo, 009). Program Sui Saisika FMIPA Universias Mulawarman 187

2 Pola Dasar Times series Peramalan engan menggunakan meoe ime series iasarkan paa perkiraan masa epan yang ilakukan erasarkan nilai masa lalu. Langkah pening alam memilih suau meoe ime series yang epa aalah engan memperimangkan jenis pola aa. Aapun pola aa yaiu: 1. Pola horisonal (H). Pola musiman. 3. Pola ren (T. 4. Pola siklis (C) (Kusumaewi an Purnomo, 004). Logika Fuzzy Secara umum, logika fuzzy aalah seuah meoologi erhiung engan variael kaa-kaa (linguisic variale), seagai penggani erhiung engan ilangan. Logika fuzzy aalah suau cara yang epa unuk memeakan suau ruang inpu ke alam suau ruang oupu. Skema logika fuzzy aalah seagai eriku: Gamar. 1. Moel Inpu Oupu Logika Fuzzy Alasan eriku ini irangkum eerapa alasan mengapa kia menggunakan logika fuzzy : 1. Konsep logika fuzzy muah imengeri. Logika fuzzy sanga fleksiel, arinya mampu eraapasi engan peruahanperuahan, an keiakpasian yang menyerai permasalahan. 3. Logika fuzzy memiliki oleransi erhaap aa yang iak epa, jika ierikan sekelompok aa yang cukup homogen. 4. Logika fuzzy mampu memoelkan fungsifungsi nonlinier yang sanga kompleks. 5. Logika fuzzy apa memangun an mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung anpa harus melalui proses pelaihan. 6. Logika fuzzy iasarkan paa ahasa alami, ahasa sehari-hari sehingga muah imengeri. Aa eerapa hal yang perlu ikeahui alam memahami sisem fuzzy, yaiu: 1. Variael fuzzy. Himpunan fuzzy, 3. Semesa pemicaraan 4. Domain himpunan fuzzy (Kusumaewi an Purnomo, 004). Dalam eori logika fuzzy ikenal himpunan fuzzy (fuzzy se) yang merupakan pengelompokkan suau erasarkan variael ahasa (variael linguisik), yang inyaakan alam fungsi keanggoaan. Dalam himpunan semesa ( univers of iscourse) U, fungsi keanggoaan ari suau himpunan fuzzy erseu ernilai anara 0 sampai engan (Kusumaewi an Purnomo, 004). Fuzzy Time Series Fuzzy ime series aalah seuah konsep aru yang iusulkan oleh Song an chissom paa ahun 1993 unuk meramalkan jumlah penafar i suau Universias. Fuzzy ime series aalah meoe peramalan aa yang mengguanakan prinsip-prinsip fuzzy seagai asarnya. Sisem peramalan Fuzzy ime series menangkap pola ari aa yang elah lalu kemuian igunakan unuk memproyeksikan aa yang akan aang. Fuzzy ime series igunakan unuk menyelesaikan masalah peramalan imana aa hasil ramalan erupa nilai-nilai real yang erkaang susah ipahami alam ahasa sehari-hari (Arga, 1985). Fuzzy Time Series Using Percenage Change Meoe fuzzy ime series using percenage change unuk meramalkan moel aa ime series imana memuuh kaninpu aa x x, 1 x,..., x an yang akan iramalkan aalah persenase peruahan anara aa yang eruruan,yaiu 1,,..., kemuian iua fuzzy ime series A i, i = 1,, k engan menggunakan fungsi keanggoaan riangular. Fuzzy ime series yang erenuk akan iramalkan persenase peruahan aanya. Secara rinci, langkah-langkah peramalan fuzzy ime series using percenage change seperi eriku ini: 1. Daa yang akan iramalkan moel aanya aalah aa ime series x x, 1 x,..., x.. Menransformasi aa x ke alam enuk persenase, 1,,..., engan: x x %,,..., n (1) x 1 3. Dienukan himpunan semesa U = [BB, BA] engan BB aalah suau ilangan ari aa minimum ikurang engan nilai 1 seangkan BA aalah suau ilangan ari aa maksimum iamah engan nilai, imana 1 an aalah ilangan posiif yang epa. 4. Fuzzy ime series apa ienuk engan langkah-langkah seagai eriku : a. Himpunan semesa U iagi menjai inerval yang sama.. Kelompokkan alam inerval yang sesuai, enukan frekuensi masingmasing inerval. 188 Program Sui Saisika FMIPA Universias Mulawarman

3 c. Himpunan fuzzy ienuk engan meliha jumlah frekuensi yang erea, misalkan erapa h frekuensi yang erea, maka paa frekuensi eranyak perama iagi menjai h inerval yang sama. Berikunya, frekuensi eranyak keua iagi aas h-1 inerval yang sama, inerval paa frekuensi eranyak keiga iagi menjai h- inerval yang sama. Hal ini ilakukan sampai paa inerval engan frekuensi yang iak apa iagi lagi. u u,... u,. Misal erapa 1 k su-inerval, maka akan aa seanyak k himpunan fuzzy engan masing-masing su-inerval seagai omain himpunan fuzzy. e. Menefinisikan seiap himpunan fuzzy A i, i = 1,, k sesuai engan jumlah nilai linguisik (himpunan fuzzy A i. Menefinisikan himpunan fuzzy erasarkan jumlah inerval yang iapa f. Menefinisikan himpunan fuzzy A i, i = 1,, k aau iseu proses efuzzifikasi g. Menenukan seiap, eraa paa himpunan fuzzy A i, engan meliha erleak paa omain A i. 5. Meramalkan nilai aa ke - engan rumus erasarkan fungsi keanggoan riangular : 0,5 1 0,5 0,5 1 0,5 j 1 1 0,5 1 0,5 j j j1 0,5 1 0,5 1 j 1 j 1 jika j 1 jika j k 1 jika j k () imana j-1 aalah iik engah ari inerval A i-1, j aalah iik engah ari inerval A i an j+1 aalah iik engah ari inerval A i+1. Menenukan nilai aa erasarkan hasil ramalan (3) x Dimana x aalah aa hasil peramalan engan menggunakan rumus seagai eriku : x x x (4) (Song an chissom, 009) Ukuran Keepaan Peramalan Keepaan peramalan apa ihiung engan menggunakan Avarage Forcasing Error Rae (AFER), secara maemais iformulasikan seagai eriku: x x x AFER 100 % n (5) Dimana x = nilai akual, x = nilai hasil peramalan an n = anyaknya aa hasil ransformasi. Semakin kecil nilai AFER, menginikasikan aa hasil prakiraan semakin pula menekai nilai akualnya (Jumingan, 009). Meoe Peneliian Variael Peneliian Variael peneliian yang igunakan aalah jumlah penuuk Kalimanan Timur, yang inyaakan alam enuk x Himpunan fuzzy unuk aa jumlah penuuk Kalimanan Timur an nilai linguisik ari jumlah penuuk koa Samarina, yang inyaakan alam A i. Teknik Analisis Daa Langkah-langkah paa fuzzy ime series yang iasarkan paa aa runun waku hisoris: 1. Daa yang akan iramalkan aalah moel aanya aalah aa ime series x x1, x,..., x. Menenukan himpunan persenase peruahan aa, 1,...,. 3. Menenukan himpunan semesa U = [BB, BA] engan BB aalah suau ilangan yang eka an leih kecil ari minimum seangkan BA aalah suau ilangan yang eka an leih esar ari maksimum. 4. Fuzzy ime series apa ienuk engan langkah-langkah seagai eriku : a. Himpunan semesa U iagi menjai K inerval yang sama.. Mengelompokkan alam inerval yang sesuai an frekuensi masingmasing inerval. c. Menenukan cacah frekuensi yang erea an leih esar ari nol, misalkan erapa h frekuensi yang erea, kemuian paa frekuensi eranyak perama iagi menjai h inerval yang sama. Berikunya, frekuensi eranyak keua iagi aas h- 1 inerval yang sama, inerval paa frekuensi eranyak keiga iagi menjai h- inerval yang sama. Hal ini ilakukan sampai paa inerval engan frekuensi yang iak apa iagi. Misal erapa 1 k su-inerval, maka akan aa seanyak k himpunan fuzzy seagai omain himpunan fuzzy. u u,..., u, Program Sui Saisika FMIPA Universias Mulawarman 189

4 e. Menefinisikan himpunan erasarkan su-inerval yang erenuk an menggunakan fungsi keanggoan riangular. f. Menenukan seiap, eraa paa himpunan fuzzy A i g. Meramalkan nilai aa ke- h. Menghiung Nilai AFER Hasil an Pemahasan Tahap Pemenukan Moel Time series plo aa jumlah penuuk Kalimanan Timur ari ahun 1980 sampai engan ahun 013 erapa paa Gamar. Berasarkan nilai min an max, apa iliha himpunan semesa, imana 1 an merupakan ilangan posiif yang epa, an penulis mengamil 1 = 0,000 an = 0,000 sehingga : U = [-4,533 0,000, 1,71+ 0,000] = [-4,533, 1,71] Range aa iperoleh ari hasil pengurangan nilai maksimum an minimum ari aa hasil ransformasi. Sehingga iperoleh nilai seesar R = ( 1,71 (- 4,533)) = 16,803, an anyaknya kelas inerval engan menggunakan persamaan Surges (.10) yaiu seagai eriku: Time S eries Plo of C1 K = 1 + 3, log (33) = 5,89 iulakan menjai 6 C In e x Gamar. Time Series Plo Paa Gamar menunjukkan ahwa ime series plo aa jumlah penuuk Kalimanan Timur ari ahun 1980 sampai engan ahun 013 erenuk ren posiif aau ren kenaikan, ini erari jumlah penuuk Kalimanan imur erseu mengalami peningkaan secara signifikan. Gamar 3 erseu akan ianingkan engan ime series plo aa seelah ierapkan meoe fuzzy ime series using percenage change Selanjunya mencari lear inerval kelas yaiu seagai eriku: Lear Inerval = 16,803 6 =,801 Seelah ikeahui erapa 6 kelas inerval an lear inerval,801 ari seluruh aa yang aa apa inyaakan himpunan semesa masingmasing inerval paa Tael 1. Tael 1. Frekuensi Kepaaan Berasarkan Daa Hasil Transformasi Berasarkan Tael 1 apa iunjukkan ahwa erapa 4 frekuensi aau jumlah aa peruahan persenase yang erea, yaiu 0, 8, Transformasi aa Dilakukan ransformasi aa jumlah penuuk Kalimanan Timurari ahun 1980 sampai engn ahun 013 ke alam enuk persenase engan menggunakan persamaan 1. Paa ransformasi aa ini ihiung mulai perioe, yakni perhiungannya seagai eriku an seerusnya unuk ahun-ahun lainnya : ,45 % ,15% ,909 % ,08% Seelah iapakan nilai persenase aa jumlah penuuk erseu unuk iap perioe yang aa, maka iapakan nilai maksimum an minimum ( min = -4,533 max = 1,71). u i Baas Bawah Baas Aas Jumlah Daa Jumlah Inerval Lear Su- Su- Inerval u 1-4,533-1,73 1 1,801 u -1,73 1, ,801 u 3 1,068 3, ,700 u 4 3,869 6, ,934 u i 6,670 9, ,801 u i 9,470 1,71 1,400, an 1, sehingga inerval engan frekuensi eranyak perama, yaiu 0 iagi menjai 4 suinerval yang sama, inerval engan frekuensi eranyak keua, yaiu 8 akan iagi menjai 3 su-inerval yang sama, inerval engan frekuensi eranyak keiga, yaiu akan iagi menjai su-inerval yang sama, inerval engan frekuensi eranyak keempa, yaiu 1 akan iagi menjai 1 su-inerval yang sama, an seerusnya iagi menjai 1 su-inerval yang sama. Paa akhirnya erapa 1 su-inerval yang akan menjai omain ari himpunan fuzzy yang ienuk. Selanjunya mencari lear su-inerval yaiu nilai aas aas ikurangi aas awah an 190 Program Sui Saisika FMIPA Universias Mulawarman

5 masing- masing su- iagi engan jumlah inervalnya. Tahap Fuzzifikasi Paa ahap fuzzifikasi akan icari nilai-nilai iik engah unuk 1 himpunan fuzzy, an seelum mencari nilai iik engah maka erleih ahulu mengeahui nilai aas awah an aas ari ke 1 himpunan fuzzy erseu, engan menggunakan aa minimum yaiu -4,533. Selanjunya unuk nilai aas aas paa masingmasing inerval aalah penjumlahan ari aas awah engan lear masing-masing su inerval, perhiungannya yakni seagai eriku: unuk aas aas A 1 =-4,533+,801 maka iperoleh -1,73, an nilai -1,73 ini menjai aas awah paa A. Unuk aas aas A =-1,73+,801 maka iperoleh 1,068, an nilai 1,068 ini menjai aas awah paa A 3 an seerusnya. Selanjunya mencari nilai iik engah imana nilai iik engah ini akan igunakan mencari nilai egas ( crisp) seperi Tael. Tael. Inerval Fuzzy Menggunakan Kepaaan Frekuensi Baas Bawah Baas Aas Nilai Tengah -4,533-1,73-3,13-1,73 1,068-0,33 1,068 1,768 1,418 1,768,469,118,469 3,169,819 3,169 3,869 3,519 3,869 4,80 4,335 4,80 5,736 5,69 5,736 6,670 6,03 6,670 9,471 8,071 9,471 10,871 10,171 10,871 1,71 11,571 Paa Tael, enukan masing-masing aa hasil ransformasi yang akan eraa paa himpunan fuzzy, imana i = 1,..1 engan meliha aas aas an aas awah masing-masing inerval fuzzy erseu. Defuzzifikasi Himpunan Fuzzy Seelah ieapkan himpunan fuzzy masingmasing unuk aa ransformasi paa ahap fuzzifikasi selanjunya unuk memperoleh nilai efuzzifikasi ( ) engan menggunakan persamaan () erasarkan fungsi keanggoan riangular yakni seagai eriku: a. Unuk A 1 sampai A imana i k 1menggun 11 akan persamaan: 0,5 1 0,5 0,5 1 0,5 j1 j j1. Unuk A imana, i 1 maka menggunakan 1 persamaan: 1 0,5 1 0,5 j j 1 c. Unuk A imana Jika i = k, maka 1 menggunakan persamaan: 0,5 1 0,5 1 j 1 Berasarkan nilai hasil efuzifikasi erasarkan 1 himpunan fuzzy maka jika iulis alam ahasa sehari-hari aau nilai linguisik ke 1 himpunan fuzzy erseu seagai eriku : = Turun Sanga Seiki A 1 A = Turun Seiki A 3 = Turun A 4 = Naik Seiki A 5 = Naik A 6 = Naik Sekali A 7 = Sanga Naik Sekali A 8 = Sanga Sanga Naik Sekali A 9 = Naik Drasis A 10 = Sanga Naik Drasis A 11 = Sanga Naik Drasis Sekali A 1 = Sanga Sanga Naik Drasis Sekali Peramalan Daa Dari hasil efuzzifikasi apa ilakukan peramalan aa engan menggunakan persamaan (4). x ,77 x = Hasil peramalan lengkap erapa paa Tael 3. Ukuran Keepaan Peramalan Dengan menggunakan persamaan 5 maka iperoleh nilai AFER seesar 0,557 %. imananilai 0,557 % menunjukkan ahwa peramalan aa engan menggunakan meoe fuzzy ime series using percenage change suah ikaakan epa igunakan, karena nilai ukuran akurasi peramalannya relaif kecil. Program Sui Saisika FMIPA Universias Mulawarman 191

6 Tael 3. Hasil Peramalan Jumlah Penuuk Kalimanan TimurTahun Tahun Jumlah Penuuk Tahun Peramalan Kusumaewi, S an Purnomo, S Aplikasi Logika Fuzzy unuk penukung kepuusan. Jakara : Erlangga. Makriakis, S. Wheelwrigh, S.C. an McGee, V.E Meoe an Aplikasi Peramalan Jili. Jakara: Binarupa Aksara. Rosai, D Penganar Analisa Runun Waku. Yogyakara : Ani Sevenson, M an Porer, J. E Fuzzy Time Series Using Percenage as he Universe of Discourse. Prosiing Worl Acaemy of Science, Engineering an Technology. Vol , hal 1-6. Suagyo, P Forecasing Konsep an Aplikasi. Yogyakara : BPFE-Yogyakara. Kesimpulan 1. Menggunakan meoe fuzzy ime series using percenage change paa aa jumlah penuuk Kalimanan Timur 1980 sampai engan ahun 013 iperoleh 1 himpunan fuzzy yang merupakan linguisik ari aa erseu, an grafik ime series plo penerapan meoe fuzyy ime series erseu iak erea jauh engan pola aa aslinya. Pola aa aik seelum aau seelah penerapan meoe fuzzy ime series using percenage change sama-sama mengalami ren posiif. Ukuran akurasi peramalan menggunakan Avarage Forcasing Error Rae (AFER), maka iperoleh nilai seesar 0,557. Nilai ini menunjukkan ahwa peramalan aa engan menggunakan meoe fuzzy ime series using percenage change suah ikaakan epa igunakan, karena nilai ukuran akurasi peramalannya relaif kecil. Dafar Pusaka Arga,W Analisa Runun Waku Teori an Aplikasi. Yogyakara : BPFE- Yogyakara Hernasary, Y Meoe Time Invarian Fuzzy Time Series unuk Peramalan Penafaran Calon Mahasiswa. Skripsi Sarjana Sains Bianf Maemaika, Universias Sumaera Uara. Jumingan Analisis Laporan Penapaan. Surakara : Bumi Aksara Kusnano, B Saisik Analisa Runun Waku an Regresi Korelasi: BPFE- Yogyakara. 19 Program Sui Saisika FMIPA Universias Mulawarman

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

Bab 3. Migrasi Data Seismik. Migrasi dilakukan untuk memindahkan posisi reflektor yang terlihat pada

Bab 3. Migrasi Data Seismik. Migrasi dilakukan untuk memindahkan posisi reflektor yang terlihat pada Bab 3 Migrasi Daa Seismik Migrasi ilakukan unuk meminahkan posisi reflekor yang erliha paa rekaman aa seismik menjai posisi yang sebenarnya sesuai engan posisi i bawah permukaan. Unuk srukur geologi yang

Lebih terperinci

Rosy M., Rahardjo S., Susiswo Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang

Rosy M., Rahardjo S., Susiswo Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) KOTA MALANG BULAN JANUARI SAMPAI BULAN JUNI TAHUN 013 MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) Rosy M., Raharjo S., Susiswo Jurusan Maemaika

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ORDER STATISTICS DALAM MENENTUKAN SAMPEL PADA EKSPERIMEN LIFE-TESTING

PENGGUNAAN ORDER STATISTICS DALAM MENENTUKAN SAMPEL PADA EKSPERIMEN LIFE-TESTING BIASaisics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 1-7 PENGGUNAAN ORDER STATISTICS DALAM MENENTUKAN SAMPEL PADA EKSPERIMEN LIFE-TESTING Yeny Krisa Frany 1, Budhi Handoko 2 1,2 Deparemen Saisika FMIPA Universias Padjadjaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Solusi Eksak Persamaan Boltzman dengan Nilai Awal Bobylev Misalkan dipilih nilai awal Bobylev berikut:

PEMBAHASAN. Solusi Eksak Persamaan Boltzman dengan Nilai Awal Bobylev Misalkan dipilih nilai awal Bobylev berikut: PEMBAHASAN Paa karya ilmiah ini persamaan Bolzmann yang akan icari solusinya aalah persamaan Bolzmann spasial homogen yaiu persamaan Bolzmann engan x bernilai nol iuliskan: S cos [ ] e. g θ 4 uas kiri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

PERGESERAN KELAS-PANJANG DAN LENGTH-WEIGHT

PERGESERAN KELAS-PANJANG DAN LENGTH-WEIGHT PERGESERAN KELAS-PANJANG DAN LENGTH-WEIGHT I. Pergeseran Kelas-Panjang Model perumuhan panjang (formula vbgf) isa diduga jika kia mempunyai panjang ikan, L, pada eragai umur,, yang ereda. Pendugaan umur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

KOMPARASI METODE ANFIS DAN FUZZY TIME SERIES KASUS PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN AUSTRALIA KE BALI

KOMPARASI METODE ANFIS DAN FUZZY TIME SERIES KASUS PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN AUSTRALIA KE BALI E-Jurnal Maemaika Vol. 2, No.2, Mei 2013, 18-26 ISSN: 2303-1751 KOMPARASI METODE ANFIS DAN FUZZY TIME SERIES KASUS PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN AUSTRALIA KE BALI IDA BAGUS KADE PUJA ARIMBAWA K 1, KETUT JAYANEGARA

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU PRODUKSI MIE INSTAN MENGGUNAKAN ANALISIS INPUT-OUTPUT SISTEM LINEAR MAKS-PLUS WAKTU INVARIAN

OPTIMALISASI WAKTU PRODUKSI MIE INSTAN MENGGUNAKAN ANALISIS INPUT-OUTPUT SISTEM LINEAR MAKS-PLUS WAKTU INVARIAN Bulein Ilmiah Ma. Sa. an Terapannya (Bimaser) Volume 04, No. 1 (2015), hal 63 68. OTIMALISASI WAKTU RODUKSI MIE INSTAN MENGGUNAKAN ANALISIS INUT-OUTUT SISTEM LINEAR MAKS-LUS WAKTU INVARIAN Wina Firi Winari,

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME

Lebih terperinci

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD

Lebih terperinci

KOMPARASI METODE PERAMALAN AUTOMATIC CLUSTERING TECHNIQUE AND FUZZY LOGICAL RELATIONSHIPS DENGAN SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

KOMPARASI METODE PERAMALAN AUTOMATIC CLUSTERING TECHNIQUE AND FUZZY LOGICAL RELATIONSHIPS DENGAN SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Komparasi Meode Peramalan (Beik E.) KOMPARASI METODE PERAMALAN AUTOMATIC CLUSTERING TECHNIQUE AND FUZZY LOGICAL RELATIONSHIPS DENGAN SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Beik Endaryai 1, Rober Kurniawan 2 1,2

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III PERSAMAAN ARPS DAN METODE TABEL

BAB III PERSAMAAN ARPS DAN METODE TABEL BAB III ERSAMAAN ARS DAN METODE TABEL 3. ersamaan Ars Meoda decline curve analysis (analisis enurunan kurva) meruakan suau meode yang sering digunakan unuk mengesimasi erhiungan cadangan yang daa diamil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM Analisa perancangan erdasarkan hasil simulasi dan pengukuran rangkaian, dimaksudkan unuk

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu suatu keuntungan yang tidak kalah penting, dari segi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu suatu keuntungan yang tidak kalah penting, dari segi BAB I PENAHUUAN. AAR BEAKANG Penggunaan aang rismais aa geagar aja eah sering ijumai aa konsruksi-konwsruksi yang menggunakan aja seagai komonen srukurnya, eai sekarang ini aa konisi-konisi erenu aang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mengumpulkan Daa (Selec Proses pengumpulan daa merupakan ahap perama dari ahap-ahap peningkaan proses erkesinamungan (Coninuous Process Improvemen / CPI dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya

Lebih terperinci

PENGARUH IMPEDANSI PEMBUMIAN MENARA TRANSMISI TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN SURJA PADA TIAP MENARA TRANSMISI

PENGARUH IMPEDANSI PEMBUMIAN MENARA TRANSMISI TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN SURJA PADA TIAP MENARA TRANSMISI PENGARUH IMPEDANSI PEMBUMIAN MENARA TRANSMISI TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN SURJA PADA TIAP MENARA TRANSMISI Renha L. Daalok (1, Ir. Syahrawardi ( Konsenrasi Teknik Energi Lisrik, Deparemen Teknik Elekro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk) Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

Penerapan Metode Exponential Smoothing Untuk Prediksi Jumlah Penjualan Air Minum Dalam Kemasan

Penerapan Metode Exponential Smoothing Untuk Prediksi Jumlah Penjualan Air Minum Dalam Kemasan ISSN: 2089-3787 505 Penerapan Meode Exponenial Smoohing Unuk Prediksi Jumlah Penjualan Air Minum Dalam Kemasan Taufiq, Ey Musyafiroh Program Sudi Sisem Informasi STMIK Banjararu Jl. A. Yani Km. 33,3 Lokaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

Proyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran

Proyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran Saisika, Vol. 10 No. 2, 129 138 Nopember 2010 Proyeksi Penduduk Provinsi Riau 2010-2015 Menggunakan Meode Campuran Ari Budi Uomo, Yaya Karyana, Tei Sofia Yani Program Sudi Saisika, Universias Islam Bandung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORITIS

BAB 2 URAIAN TEORITIS BAB URAIAN EORIIS Paa bab ini akan ibaas enang masala opimisasi berpembaas persamaan. Sebelum membaas masala opimisasi berpembaas persamaan maka erlebi aulu iberikan pengerian an sia-sia eksrim ari suau

Lebih terperinci

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) I Wayan Supriana Program Pascasarjana Ilmu Kompuer Fakulas MIPA Universias Gadjah Mada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Perminaan 2.1.1. Konsep Dasar Manajemen Perminaan Pada dasarnya manajemen perminaan (demand managemen) didefinisikan sebagai suau fungsi pengelolaan dari semua perminaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang

Lebih terperinci

SISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG

SISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG ITEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOTHING UNTUK TOK BAHAN PARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG 1 Muhammad Iqbal (1110651220) 2 Bagus eya R,.Kom M.Kom, 3 Heny Wahyu,.Kom Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUAT TATITIK 3.. ejarah ingka BP (Badan Pusa aisik) A. Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 920, Kanor aisik perama kali didirikan oleh Direkur peranian, Kerajinan

Lebih terperinci

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu .4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan

Lebih terperinci

APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA

APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA Lies Sunarminyasui 1, Salman Alfarisi 2, Firia Sari Hasanusi 3 1,2,3 Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci