DAILY REPORT 03 Juni 2016

Transkripsi

1 DAILY REPORT 03 Juni 2016 NEWS HEADLINES AALI anggarkan Rp 30 miliar di tahun 2016 untuk infrastruktur DSNG bangun 1 PKS di Kalimantan Tengah RUPS DSNG sutju bagi dividen tahun buku 2015 Rp 5/saham PGAS selesaikan bangun pipa gas 27 km di Jawa Timur TLKM & Advantage Partners sepakat akhiri perjanjian ISAT siapkan obligasi Rp 3,5 triliun WIKA bidik PLTMG Sumbagut-1 ACST lepas 200 juta saham rights issue DGIK targetkan pertumbuhan pendapatan 26,6% AMRT akan bagi dividen tahun 2015 Rp 4,35/saham ECII siap tambah lima gerai RUPS BEST setuju bagi dividen tahun 2015 Rp 1,23/saham BMRI perkirakan NPL stabil di semester II/2016 RELI tingkatkan penjualan surat utang ASJT targetkan premi tahun 2016 tumbuh 20% TAXI belum temukan peminat BIRD revisi capex BIRD bagikan dividen Rp 66 per saham SMDR targetkan Rp1,5 triliun BTON optimis bukukan laba tahun 2016 sebesar Rp 6,3 miliar GDST anggarkan capex tahun 2016 sebesar Rp 60 miliar Fajar Mentari lepas saham MARI di harga Rp 805 JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Secara Support teknis Level potensi IHSG untuk 4824/4815/4796 melanjutkan kenaikan pada pekan ini masih dapat berlanjut, kendati apresiasi atas indeks mulai terbatas. Resistance Level 4852/4870/4879 Stochastic menunjukan IHSG berada dalam ruang jenuh beli. Namun, indikator Major Trend MACD masih mengkonfirmasikan Down positif. Resistance level bagi Minor IHSG Trend di level 4878 dan support Up level di JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Perdagangan IHSG hari Kamis (02/06) ditutup turun sebanyak 6,44 poin (0,13%) ke level 4.833,23. Dari domestik, S&P masih belum memberikan peringkat investment grade ke Indonesia. Lembaga pemeringkat utang internasional ini tetap mempertahankan rating utang Indonesia di level BB+ untuk jangka panjang dan B untuk jangka pendek. S&P mempertahankan peringkat BB+ dengan prospek positif, dengan alasan, kerangka fiskal Indonesia membaik, namun kinerja fiskal belum membaik karena permasalahan struktural. Namun, peringkat Indonesia dalam 12 bulan ke depan dimungkinkan naik ke level investment grade bila Pemerintah Indonesia mampu memperbaiki kerangka fiskal, menggenjot belanja yang berkualitas, dan menurunkan defisit anggaran. S&P melihat, secara makro Indonesia telah menerapkan reformasi struktural melalui pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif, seperti infrastruktur. Indonesia juga memperbaiki iklim investasi, mempercepat perizinan usaha, dan memberikan insentif kepada investor yang mau menanamkan investasi. Sementara itu, Bank Dunia menilai pengumpulan pendapatan pajak di Indonesia saat ini diperkirakan hanya setengah dari potensi pajak yang ada. Lembaga ini juga menilai, rasio pendapatan terhadap PDB Indonesia termasuk yang terendah (13,1% pada 2015) dan begitu pula dengan rasio pajak terhadap PDB (10,8%). Oleh sebab itu, Bank Dunia menyetujui pinjaman Reformasi Fiskal Kebijakan Pembangunan (Fiscal Reform Development Policy Loan) senilai Rp 5,4 triliun atau US$ 400 juta untuk meningkatkan pendapatan pajak dan memperkuat mutu belanja negara di Indonesia. Program Fiscal Reform Development Policy Loan merupakan perangkat pertama dari serangkaian pembiayaan anggaran oleh Bank Dunia. Pendanaan ini diberikan untuk memperbaiki komposisi dan efisiensi pembelanjaan, implementasi anggaran, penguatan dan pengurangan biaya pembayaran pajak, serta memperbanyak potensi penerimaan melalui perluasan basis pajak. Pembelanjaan negara hanya sekitar 16,9% dari PDB di 2014, lebih kecil dibanding rata-rata rasio negara berpenghasilan menengah di Asia, yaitu sebesar 28%. Dari global, saham-saham US ditutup naik tipis pada hari Rabu (01/06). Dari regional, Nikkei 225 ditutup turun 2,32% ke level ,55 sedangkan indeks Hang Seng ditutup naik 0,47% ke level ,22 dan indeks Shanghai Composite ditutup naik 0,40% ke level 2.925,23. Dari Eropa, saham-saham tentatif menguat. MARKET VIEW Kendati telah keluar hasil untuk peringkat Indonesia oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor s (S&P) yang kembali mempertahankan peringkat Indonesia pada level BB+ dengan outlook. Namun, S & P tetap memberikan pandangan positif bagi Indonesia, sehingga hal ini tidak berdampak negatif bagi pelaku pasar. S&P menyebutkan faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut mencakup perbaikan kebijakan dan tata kelola kelembagaan, termasuk kerangka kebijakan fiskal, kebijakan moneter yang kredibel dan pertumbuhan ekonomi yang baik. Kedepannya peluang Indonesia untuk mendapat peringkat layak investasi masih terbuka besar. S&P menyatakan, peningkatan rating dimungkinkan jika momentum perbaikan tata kelola kelembagaan, khususnya kerangka kebijakan fiskal, dapat menghasilkan pengeluaran pemerintah yang berkualitas, penurunan tren defisit fiskal, moderasi utang pemerintah dan terjaganya kewajiban kontijensi fiskal. Selain itu, implementasi reformasi subsidi BBM secara utuh dan tepat waktu menjadi perhatian S&P. Indonesia secara konsisten melakukan berbagai upaya reformasi struktural untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat, berkesinambungan dan inklusif. Selain dari faktor dari dalam negeri sentimen dari ekternal yang diperkirakan dapat memberikan andil bagi pergerakan IHSG. Pelaku pasar akan menyikapi perkembangan yang terjadi yakni sidang OPEC, sidang European Bank Central (ECB), referendum Brexit di Inggris dan FOMC meeting pada Juni. Sidang OPEC ke-169 di Vienna, Austria membahas 3 tema utama, yaitu permasalahan internal OPEC, strategi jangka panjang menghadapi dinamika harga minyak dan kerja sama dengan lembaga internasional dan negara-negara non-opec, serta pemilihan Sekjen OPEC peride Presiden ECB, Mario Draghi, diperkirakan akan menahan diri untuk menambah stimulus moneter. PM Inggris, David Cameron, akan menjawab hubungan Inggris dengan Uni Eropa guna meyakinkan pemilih untuk mendukung kelanjutan keanggotan Inggris dalam UE sebelum referendum pada 23 Juni. Sementara data manufaktur AS pada Mei 2016 tumbuh di atas perkiraan dan angka tenaga kerja minggu ini membentuk ekspektasi waktu kenaikan Fed Fund Rate berikutnya. Isu-isu krusial global tersebut, nampaknya tidak berlanjut untuk menekan indeks saham global. Indeks Wall Street di tutup positif pada Kamis, seiring optimisme ekonomi Amerika cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi. Sementara, saham Asia dibuka naik terkait dengan kenaikan saham bursa Jepang pada hari ini. Investor mengalihkan perhatian pada sisi ekonomi bulan ini ketimbang referendum Brexit dan ekspektasi bank sentral AS menaikkan biaya pinjaman. Sentimen dari pasar AS yang positif dan ekspektasi pasar Asia yang juga positif, membuka peluang bagi IHSG untuk melaju ke zona hijau, meski pola pergerakan indeks cenderung mixed. 1

2 3 June 2016 Astra Agro Lestari (AALI) menganggarkan Rp 30 miliar di sepanjang tahun 2016 untuk mempersiapkan infrastruktur dan alat-alat pemadam jika terjadi kebakaran lahan dan hutan di kawasan lingkup perseroan. Hingga Mei 2016 serapan anggaran untuk pembelian dan persiapan infrastruktur pemadam kebakaran sudah mencapai 95% atau sekitar Rp 27,5 miliar. Dengan serapan tersebut perseroan tidak menutup kemungkinan untuk kembali menambah dana investasinya. Dharma Satya Nusantara (DSNG) membangun satu pabrik kelapa sawit (PKS) b aru guna mendorong produksinya. PKS yang sedang dalam proses pembangunan berada dekat perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah dengan kapasitas produksi 60 ton CPO per jam. Untuk itu Dharma Satya menyiapkan belanja modal senilai USD 55 juta-usd 60 juta. Alokasi belanja modal paling besar adalah untuk pembangunan PKS. Saat ini Dharma Satya sudah mengoperasikan 6 PKS di Pulau Kalimantan dengan kapasitas produksi total 2,3 juta ton crude palm oil (CPO) per tahun. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Dharma Satya Nusantara (DSNG) menyetujui pembagian di viden tunai total Rp 50 miliar. Dividen itu setara 19,4% dari laba bersih tahun 2015 atau setara Rp 5 per saham. Perusahaan Gas Negara (PGAS) menyelesaikan pembangunan proyek pipa gas bumi sepanjang 27 km di wilayah Jetis Mojokerto-Ploso Jombong, Jawa Timur pada akhir Mei Dengan selesainya proyek pipa gas Jetis-Ploso tersebut menambah panjang pipa gas bumi PGN yang saat ini sudah lebih dari km. Jumlah tersebut setara dengan 76% pipa gas bumi hilir di seluruh Indonesia. Khusus Jawa Timur, PGN memiliki dan mengoperasikan pipa gas seperti di Surabaya sepanjang lebih dari 493 km, di Sidoarjo lebih dari 313 km, dan Pasuruan sepanjang lebih dari 189 km. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dan Advantage Partners bersepakat untuk mengakhiri perjanjian terkait akuisisi Telkom terhadap kepemilikan Advantage Partners di AP Teleguam Holdings Inc. Dengan pengumuman ini kedua belah pihak akan mengakhiri proses akuisisi termasuk proses perizinan dengan Commitee on Foreign Investment di Amerika Serikat, Team Telecom dan Federal Communications Commission. Advantage Partners akan tetap mempertahankan kepemilikannya di AP Teleguam Holding Inc. Indosat Ooredoo (ISAT) berencana menerbitkan sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi I senilai Rp 3,5 triliun pada semester II Perseroan menargetkan untuk mengurangi porsi utang berdenominasi USD menjadi 10% terhadap total utang tahun ini. Salah satu penggunaan obligasi adalah untuk pelunasan utang jatuh tempo. Perseroan konsisten mengurangi utang valas untuk terhindar dari kerugian akibat fluktuasi nilai tukar Rupiah. Setelah menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun di Aceh, Wijaya Karya (WIKA) kembali berniat mengincar pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 250 MW di kawasan yang sama. Berdasarkan rencana pembangunan pembangkit listrik MW, untuk pembangkit yang akan ditender di wilayah Sumatra bagian utara (Sumbagut) adalah PLTGU/MGU Sumbagut-3&4 dengan kapasitas 2x250 MW dan PLTGU/MGU Sumbagut MW. Acset Indonusa (ACST) akan menawarkan saham rights issue sebanyak 200 juta saham dengan nominal Rp 100 atau setara 28,57% dari modal disetor. Rasio ditetapkan 5:2 dengan harga penawaran Rp per lembar. Cum dan ex right di pasar reguler/negosiasi adalah 8 dan 9 Juni 2016 dengan periode perdagangan Juni Dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek perseroan dan belanja modal antara lain pembelian alat dan mesin pendukung proyek perseroan. Nusa Konstruksi Enjiring (DGIK) menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 1,9 triliun, tumbuh 26,6% YoY. Laba bersih perseroan tahun ini diproyeksikan sebesar Rp 6,8-7 miliar. Tahun ini, DGIK menargetkan kontrak baru sebesar Rp 3 triliun. Hingga Mei, perseroan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 620 miliar. Kontrak tersebut berasal dari proyek konstruksi pembangkit listrik di Jawa serta pembangunan apartemen. Pada 2016, DGIK menganggarkan belanja modal Rp 50 miliar untuk menambah peralatan konstruksi. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 4,35 per saham pada 27 Juni Jadwal cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi 3 dan 6 Juni 2016 dan di pasar tunai 8 dan 9 Juni 2016 dengan DPS hingga 8 Juni Di tengah perlambatan daya beli masyarakat, Electronic City Indonesia (EC II) tetap menggencarkan kehadiran fisik melalui gerai baru dan toko keliling guna mendorong penjualan dan brand awerness. Perseroan berniat menambah empat hingga lima gerai fisik serta meluncurkan toko keliling yang akan hadir di 200 titik di seluruh Indonesia. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) menyetujui untuk membagikan dividen total senilai Rp 11,87 miliar kepada pemegang saham, setara dengan 5,6% dari laba bersih tahun Dividen tunai sebesar Rp 1,23 per saham akan dibayarkan segera sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Mandiri (BMRI) memperkirakan tingkat rasio kredit bermasalah perseroan stabil pada semester II/2016. Pada tahun ini perseroan juga terus berupaya menahan laju pertumbuhan kredit bermasalah dengan restrukturisasi sejak dini. Tren NPL perseroan sampai Arpil 2016 masih menunjukkan sedikit kenaikan dan menyentuh level sekitar 3,2%. Reliance Securities (RELI) akan mengurangi ketergantungan terhadap transaksi di pasar saham dengan mendorong lini usaha perantara perdagangan produk surat utang dan terlibat dalam kegiatan penjaminan emisi. Perseroan telah memperoleh penjaminan emisi efek dari empat sampai lima perusahaan yang mencakup emisi surat utang korporasi senilai lebih dari Rp1 triliun dan IPO saham hampir Rp500 miliar. Asuransi Jasa Tania (ASJT) menargetkan pertumbuhan premi hampir 20% dibandingkan realisasi tahun 2015 menjadi Rp 313 miliar. Express Transindo Utama (TAXI ) belum menemukan peminat setelah berkali-kali ingin melego kepemilikan 51% melalui PT Rajawali Corpora. Divestasi saham oleh Grup Rajawali hingga saat ini batal. Di sisi lain perseroan akan mengurangi utang bank dengan cara penjualan asset tidak produktif. Akhir tahun ini, ditargetkan total utang bank perseroan akan berkurang 30%-40%. Penjualan asset yang tidak terpakai tersebut dimaksudkan untuk mengurangi beban utang kepada perbankan senilai Rp600 miliar. 2

3 3 June 2016 Aset yang akan dijual berupa tanah di Bekasi, Jakarta, dan Tangerang. Blue Bird (BIRD) memperkirakan anggaran belanja modal Rp1 - Rp1,2 triliun sepanjang 2016 atau lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan awal sekitar Rp1,7-Rp2 triliun. Penggunaan belanja modal itu antara lain digunakan untuk armada, tanah, dan bangunan, termasuk kantor perseroan. Blue Bird (BIRD) sepakat menggunakan 20% dari laba bersih tahun lalu atau setara Rp 165 miliar sebagai dividen tunai. Pembagian dividen tersebut setara Rp 66 per saham. Samudera Indonesia (SMDR) membidik dana di atas Rp1,5 triliun dari pelepasan saham anak usaha yang bergerak di bisnis terminal. Perseroan menargetkan bisa melepas saham anak usaha ke public paling lambat pada Saat ini perseroan telah menyelesaikan pembentukan sub holding bisnis terminal dengan melakukan inbreng tiga anak usaha ke perusahaan terafiliasi PT Samudera Terminal Indonesia (STI). Transaksi inbreng itu mencapai Rp822,05 miliar atau US$59,59 juta. Betonjaya Manunggal (BTON) tetap optimis tahun 2016 akan mampu membukukan penjualan Rp 67,7 miliar. Perseroan menargetkan laba bersih tahun 2016 sebesar Rp 6,3 miliar. Hingga April 2016 penjualan telah mencapai Rp 21,8 miliar atau setara dengan 32% dari target dan membukukan laba bersih Rp 6,0 miliar. Gunawan Dianjaya Steel (GDST) menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2016 sebesar Rp 60 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan pondasi mesin Plate Mill pabrik kedua. Pembangunan fondasi mesin kedua akan dselesaikan tahun ini, sehingga pada semester akhir 2017 pabrik kedua bisa beroperasi. Perseroan juga menganggarkan dana Rp 25 miliar untuk perawatan mesin plate mill I. Fajar Mentari melepas semua kepemilikan sahamnya di Mahaka Radio Integra (MARI) sebanyak saham di harga Rp 805 dengan total transaksi mencapai Rp pada 24 Mei Dengan pelepasan tersebut, maka Fajar Mentari sudah tidak memiliki saham lagi di Mahaka Radio Integra. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, sebentar lagi akan ada kerja sama PT Antam (Persero) dengan negara lain dalam industri bauksit di Kalimantan Barat yang memerlukan dukungan pasokan listrik. Diharapkan tahun ini ditandatangani dan segera beroperasi. 3

4 COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 56 19, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS ,307.8 USA NASDAQ COMPOSITE ,816.7 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,553.6 CHINA SHANGHAI SE A SH ,761.1 CHINA SHENZHEN SE A SH ,111.8 HONG KONG HANG SENG INDEX ,694.1 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,726.2 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 15, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 9, AUD / USD GBP/IDR 19, GBP / USD CNY/IDR 2, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.07 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.84 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description May-16 April-16 Description Rate (%) Inflation YTD % SBI (9M) 6.60 Inflation YOY % SBIS (9M) 6.60 Inflation MOM % SBI (12M) 6.75 Foreign Reserve (USD) Bn Bn SBIS (12M) 6.75 GDP (IDR Bn) 2,947, ,945, SBI 4

5 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 03 Jun US Trade Balance Defisit naik menjadi $41.00 Bn dari $40.40 Bn 03 Jun US Unemployment Rate Turun menjadi 4.9% dari 5.0% 03 Jun US Underemployment Rate Jun US Factory Orders Naik menjadi 1.5% dari 1.1% 03 Jun US Durable Goods Orders Jun Indonesia Foreign Reserves Jun Indonesia Net Foreign Assets Jun Indonesia Consumer Confidence Index Jun US Consumer Credit Turun menjadi $18.00 Bn dari $29.67 Bn Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TLKM IJ ASII IJ HMSP IJ BBRI IJ BNLI IJ UNVR IJ AALI IJ PGAS IJ INDF IJ BBNI IJ AMRT IJ ICBP IJ UNTR IJ INTP IJ ADRO IJ EXCL IJ PTBA IJ WSKT IJ SCMA IJ AKRA IJ UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Cikarang Listrindo Power Producer , Jun Jun 16 Indo Premier, Deutsche Bank, Citigroup, UBS PT Sillo Maritime Perdana Shipping Transportation Jun Jun 16 Lautandhana Securindo, UOB Kay Hian Securities PT Duta Intidaya Trade & Service Jun Jun 16 Trimegah Securities PT Buyung Poetra Sembada Consumer TBA TBA Bahana Securities 5

6 3 June 2016 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment LPPF Cash Dividend 02 Jun Jun Jun Jun-16 PUDP Cash Dividend 02 Jun Jun Jun Jun-16 MIKA Cash Dividend 03 Jun Jun Jun Jun-16 SAME 7.00 Cash Dividend 03 Jun Jun Jun Jun-16 IMPC 0 Cash Dividend 03 Jun Jun Jun Jun-16 MIDI Cash Dividend 03 Jun Jun Jun Jun-16 AMRT 4.35 Cash Dividend 03 Jun Jun Jun Jun-16 KBLM 3.00 Cash Dividend 06 Jun Jun Jun Jul-16 SMSM Cash Dividend 07 Jun Jun Jun Jun-16 KLBF Cash Dividend 07 Jun Jun Jun Jun-16 MPMX Cash Dividend 07 Jun Jun Jun Jul-16 NRCA Cash Dividend 07 Jun Jun Jun Jul-16 SCCO Cash Dividend 07 Jun Jun Jun Jul-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period RAJA Stock Split 1: Jun Jun 16 BNLI Rights Issue 283: May May Jun 08 Jun 16 BLTZ Rights Issue TBA Jun Jun Jun 14 Jun 16 CSAP Rights Issue 5: Jun Jun Jun 15 Jun 16 AALI Rights Issue 9: Jun Jun Jun 17 Jun 16 ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun Jun Jun 17 Jun 16 RMBA Rights Issue 36: Jun Jun Jun 22 Jun 16 AKKU Rights Issue 2: Jun Jun Jul 19 Jul 16 BHIT Rights Issue 5: July July Jul 28 Jul 16 BINA Rights Issue 84: July July Jul 21 Jul 16 BEKS Rights Issue 1000: Aug Aug Aug 22 Aug 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda CENT RUPST/LB 03-Jun-16 TIRT RUPST 03-Jun-16 RIMO RUPST 03-Jun-16 APLN RUPST 03-Jun-16 ICBP RUPST/LB 03-Jun-16 ASRI RUPST 03-Jun-16 INDF RUPST 03-Jun-16 MLBI RUPST 03-Jun-16 YPAS RUPST 03-Jun-16 MLIA RUPST 03-Jun-16 AMFG RUPST 03-Jun-16 HOME RUPST 03-Jun-16 INRU RUPST 06 Jun-16 POOL RUPST 06 Jun-16 TOTO RUPST 06 Jun-16 TPIA RUPST 06 Jun-16 DNET RUPST 06 Jun-16 BISI RUPST 07-Jun-16 GJTL RUPST 07-Jun-16 FAST RUPST 07-Jun-16 BRAM RUPST 08-Jun-16 AKPI RUPST 08-Jun-16 MDRN RUPST 08-Jun-16 6

7 3 June 2016 INDF S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R Candle chart indikasi sinyal positif INDF Decending Triangle Bullish Breakout 7,125 7,125 7,500 7,125 7,100 7, , ,000 7,020 7,020 6, ,500 6,825 6,800 6,800 6,000 Trading range Rp 7025-Rp 7200 Entry Rp 7125, take Profit Rp 7200 Stochastics Positif MACD 7 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 7020 Positif MA Positif 80 November December 2016 February March April May Jun INDF - Stochastic %D(6,3,3)= 53.38, Stochastic %K= 52.59, OverboughtLevel = 0, Oversold Level = INDF - MACD(5,3) = , Signal() = ,227,100 INDF - TSI(3,5,3)= 14.72, Volume()= 7,227, ,227,100 INDF - William's % R(14) = , Volume()= 7,227, ,500 5,000 LSIP S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Candle chart indikasi potensi rebound LSIP Downward Sloping Channel Bullish Breakout 1,800 1, ,700 1,550 1,550 1,550 1,600 1,530 1, ,500 1, , ,489 1,400 1, ,450 1,300 1,325 1,325 1,200 Trading range Rp 1490-Rp 1600 Entry Rp 1550, take Profit Rp 1600 Stochastics Positif MACD 1.45 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1503 Positif MA Positif 1, November December 2016 February March April May Jun LSIP - Stochastic %D(6,3,3)= 53.97, Stochastic %K= 56.86, OverboughtLevel = 0, Oversold Level = LSIP - MACD(5,3) = , Signal() = ,307,100 LSIP - TSI(3,5,3)= 12.68, Volume()= 38,307, ,307,100 LSIP - William's % R(14) = , Volume()= 38,307,

8 3 June 2016 PTBA S R Trend Grafik Major Down Minor Up S R Candle chart indikasi sinyal positif PTBA Downward Sloping Channel 7,800 7, ,975 6,975 7,200 6,975 6,800 6,650 6,600 6, , ,375 6,000 6,300 6,300 5, ,400 5, ,800 Trading range Rp 6650-Rp 7125 Entry Rp 6975, take Profit Rp 7125 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 6499 Positif MA Positif 4, November December 2016 February March April May Jun PTBA - Stochastic %D(6,3,3) = 54.69, Stochastic %K= 54.50, Overbought Level = 0, OversoldLevel = PT BA - MACD(5,3)= , Signal() = ,385,600 PT BA - TSI(3,5,3)= 24.93, Volume() = 8,385, ,385,600 PT BA - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 8,385, TLKM S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R Candle chart indikasi sinyal positif TLKMUpward Sloping Channel 4, ,200 4, ,800 4,000 3,770 3,770 3,800 3,770 3, , ,600 3, ,730 3,400 3,703 3,670 3,200 3, Trading range Rp 3720-Rp 3820 Entry Rp 3770, take Profit Rp 3820 Stochastics Positif MACD 6.64 Positif True Strength Index (TSI) 7.73 Positif Bollinger Band (Mid) 3703 Positif MA Positif 3,000 2,800 2,600 November December 2016 February March April May Jun TLKM- Stochastic %D(6,3,3) = 38.64, Stochastic %K= 42.74, Overbought Level = 0, OversoldLevel = TLKM- MACD(5,3)= -6.54, Signal() = TLKM- TSI(3,5,3) = 7.73, Volume()= 87,912, ,912, TLKM- William's % R(14) = , Volume() = 87,912, ,912,

9 3 June 2016 SCMA S R Trend Grafik Major Down Minor Up S R Candle chart indikasi sinyal positif SCMA UpwardSloping Channel 3,610 3,540 3,600 3,460 3,460 3,460 3,400 3,408 3, , ,200 3, , ,200 3, ,000 Trading range Rp 3390-Rp 3540 Entry Rp 3460, take Profit Rp 3540 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 3317 Positif MA Positif November December 2016 February March April May Jun 80 SCMA - Stochastic %D(6,3,3)= 43.09, Stochastic %K= 42.56, OverboughtLevel = 0, Oversold Level = SCMA - MACD(5,3) = , Signal() = ,373,300 SCMA - TSI(3,5,3)= 15.26, Volume()= 7,373, ,373,300 SCMA - William's % R(14) = , Volume()= 7,373, ,800 2,600 DILD S1 560 R1 590 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 545 R Candle chart indikasi sinyal positif DILDUpwardSloping Channel Trading range Rp 560-Rp 590 Entry Rp 575, take Profit Rp 590 Stochastics Positif MACD 6.60 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 527 Positif MA5 560 Positif 4 80 November December 2016 February March April May Jun DILD- Stochastic %D(6,3,3)= 56.59, Stochastic %K= 56.70, OverboughtLevel = 0, Oversold Level = DILD- MACD(5,3) = -5.36, Signal() = ,897,400 DILD- TSI(3,5,3)= 34.76, Volume()= 36,897, ,897,400 DILD- William's % R(14) = , Volume()= 36,897,

10 3 June 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy Positif Positif Positif LSIP Trading Buy Positif Positif Positif SGRO Trading Buy Positif Positif Positif Mining PTBA Trading Buy Positif Positif Positif ADRO Trading Buy Positif Negatif Positif MEDC Trading Buy Positif Positif Positif INCO Trading Buy Positif Positif Positif ANTM Trading Sell Negatif Positif Negatif TINS Trading Sell Negatif Positif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell Negatif Negatif Negatif SMGR Trading Buy Positif Positif Negatif INTP Trading Sell Positif Negatif Negatif SMCB Trading Buy Positif Negatif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Sell Negatif Negatif Negatif GJTL Trading Buy Positif Positif Positif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Positif GGRM Trading Sell Negatif Positif Negatif UNVR Trading Sell Negatif Negatif Negatif KLBF Trading Buy Positif Negatif Positif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Negatif Positif PTPP Trading Buy Positif Negatif Positif WIKA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADHI Trading Sell Negatif Negatif Negatif WSKT Trading Sell Negatif Negatif Negatif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell Negatif Negatif Negatif JSMR Trading Sell Negatif Negatif Negatif ISAT Trading Sell Negatif Negatif Negatif TLKM Trading Buy Positif Positif Positif Finance BMRI Trading Buy Positif Positif Positif BBRI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBNI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBCA Trading Buy Positif Positif Positif BBTN Trading Buy Positif Positif Negatif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Positif MPPA Trading Buy Positif Positif Positif

11