WEEKLY REPORT 30 Mei 2016

Transkripsi

1 WEEKLY REPORT 30 Mei 2016 NEWS HEADLINES Emiten semen perkuat ekspor PPRO mulai bangun hunian vertikal di Bogor GWSA turunkan capex 55% KIJA siapkan belanja modal Rp 350 miliar Laba NIKL per 1Q16 Rp 855 ribu dari rugi USD 1,16 juta NIKL anggarkan capex tahun 2016 sebesar USD 1 juta SUPR jajaki pinjaman perbankan SUPR targetkan pendapatan Rp 1,9 triliun RANC perkuat Ranch dan Farmers Market AMRT targetkan pertumbuhan di atas 16% RUPS MIDI setuju bagi dividen tahun 2015 Rp 15/saham MIDI siapkan belanja modal Rp 900 miliar MIDI tahan ekspansi Lawson BBNI dan BBRI akan refinancing obligasi global BBRI siap tampung tambahan KUR BBRI tingkatkan fee based income Laba bersih LPGI turun 62,17% SAME akan bangun rumah sakit di Balikpapan, Kalimantan SAME anggarkan capex US$30 juta FREN siapkan 140 BTS di pulau Jawa menjelang Ramadhan IMPC proyeksi penjualan tahun 2016 naik 21% YoY, laba 121% RUPS IMPC setuju bagi dividen 2015 total Rp 9,667 miliar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Secara teknis potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikan pada pekan ini masih dapat berlanjut, kendati apresiasi atas indeks mulai terbatas. Stochastic menunjukan IHSG berada dalam ruang jenuh beli. Namun, indikator MACD masih mengkonfirmasikan positif. Resistance level bagi IHSG di level 4878 dan support level di JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Menutup perdagangan pada pekan ini, IHSG ditutup menguat, naik sebesar 30,17 poin (0,63%) dari level 4.784,57 ke level 4.814,73. Dari dalam negeri, Bank Indonesia melaporkan arus modal asing hingga kini mencapai US$5 miliar (year to date), meningkat dari catatan BI pada kuartal I/2016 yang mencapai US$4,9 miliar. Selanjutnya, BI mencatat telah terjadi inflasi sebesar 0,1% hingga pekan ketiga bulan ini, dari deflasi sebesar 0,45% pada bulan April Saat itu, penurunan harga bahan bakar minyak dan listrik menjadi faktor yang menekan harga. Beberapa komoditas mengalami kenaikan seperti gula, minyak goreng dan ayam. Selain itu, harga gas elpiji mengalami kenaikan. Sementara itu, beberapa komoditas lain mengalami penurunan seperti beras dan cabai merah. Walaupun akan tampak suit untuk terjadi deflasi, laju kenaikan harga pada Mei tahun ini tampaknya lebih rendah dibandingkan tahun 2015 lalu, dipicu oleh dampak penurunan harga BBM. Inflasi musiman di bulan Mei tersebut dipicu oleh harga bahan pangan (volatile food) yang biasa naik menjelang ramadan dan perayaan lebaran. Dari global, harga minyak sempat melonjak ke tingkat tertinggi pada tahun ini, yaitu mendekati USD50 per barel, dipicu oleh data ekonomi yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat, meningkatkan ekspektasi pengetatan pasar global. Di sisi lain, Iran sempat menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan pembekuan produksi yang dilakukan produsen lainnya. Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) di mana Iran juga anggota OPEC dijadwalkan menggelar pertemuan di Wina, 2 Juni, setelah pembicaraan di Doha, Qatar, yang melibatkan anggota OPEC dan sejumlah produsen utama lainnya, seperti Rusia, April lalu, gagal mencapai kata sepakat untuk membekukan output. Selanjutnya, para pelaku pasar berspekulasi mengenai potensi kenaikan suku bunga the Fed pada bulan Juni ini dipicu oleh positifnya data ekonomi AS belakangan ini. Penjualan rumah baru untuk bulan April mencapai unit, atau lebih tinggi dari ekspektasi analis sebesar unit dan realisasi periode sebelumnya sebesar unit. Hasil penjualan rumah baru untuk bulan April tersebut juga menunjukkan kenaikan ke tingkat tertinggi dalam lebih dari delapan tahun. Dari pasar regional, kekhawatiran para pelaku pasar akan pelemahan ekonomi China sempat membayangi pergerakan bursa regional sepanjang pekan lalu. MARKET VIEW Para pemimpin negara G7 menegaskan berkomitmen untuk tidak mengintervensi pasar valuta asing. Komitmen G7 mengikuti dorongan di ditengah-tengah pertemuan terpisah menteri keuangan kelompok tersebut pada pekan lalu. Menteri Keuangan Amerika, menekan Jepang agar tidak mendevaluasi mata uangnya. Sementara itu, Jepag berulang kali mengancam akan melakukan intervensi di pasar forex untuk mengatasi lonjakan yen, yang berdampak pada eksportir Jepang karena membuat produk negara ini jadi lebih mahal di luar negeri. Meski demikian, palaku pasar masih menunggu akan membaiknya kondisi ekonomi global yang diharapkan bisa berdampak positif bagi pergerakan indeks saham global, termasuk pengaruhnya bagi IHSG ke level yang lebih baik. Di pihak lain, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kondisi ekonomi global akhir Mei 2016 mulai membaik, sehingga tekanan terhadap negara berkembang mereda, termasuk Indonesia. Membaiknya kondisi ekonomi global dipicu dengan mulai naiknya harga minyak dunia yang akan memacu produksi negara-negara produsen, setelah sempat turundi awal tahun. Hal ini akan mendorong pemulihan ekonomi global akibat lesunya konsumsi yang telah terjadi sejak akhir Dari sisi kebijakan, sejumlah otoritas moneter global mulai menurunkan ekspektasi suku bunga, namun Federal Reserve ekepektasinya menaikan suku bunga pada Juni mendatang. Dalam rapat FOMC April 2016 lalu, peserta rapat meyakini bunga The Fed naik bisa Juni Keyakinan itu sempat menimbulkan gejolak di pasar keuangan, termasuk Indonesia, dengan melemahnya nilai tukar rupiah, hingga ke level Rp Selain itu, gejolak di pasar keuangan bisa menurun jika Inggris akhirnya tetap bertahan dari Uni Eropa. Dengan begitu, tekanan terhadap mata uang poundsterling akan menurun, sehingga transmisi gejolaknya pun mereda ke mata uang lain di pasar keuangan. Sedangkan, para pemimpin negara-negara anggota kelompok G-7 memperingatkan jika Inggris keluar dari Uni Eropa bulan depan maka hal itu akan membahayakan perekonomian dunia. Pasalnya, keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan membalikkan tren perdagangan global dan investasi yang lebih besar, serta mengancam lapangan kerja, dan merupakan risiko serius lebih lanjut untuk pertumbuhan. Dari dalam negeri, pelaku pasar saham dalam pekan ini akan menyikapi rilis data ekonomi, termasuk angka inflasi. Bank Indonesia (BI) melakukan survei pemantauan harga, laju Indeks Harga Konsumen (IHK) hingga pekan ketiga Mei 2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,19 % mom. Inflasi sepanjang tahun ini tetap terkendali berada di kisaran 4% plus minus 1%. Tren penurunan laju inflasi secara tahunan ditopang oleh penurunan inflasi volatile food. Katalis positif di atas baik dari dalam negeri maupun luar negeri tersebut diharapkan mampu mendorong IHSG untuk melaju ke zona positif dalam pekan ini. 1

2 30 May 2016 Di tengah kelebihan penawaran semen dan perlambatan pertumbuhan pasar dalam negeri, sejumlah emiten semen berencana memperkuat penjualan produk ke luar Indonesia. Holcim Indonesia (SMCB) berencana mengekspor semen ke pasar baru, Bangladesh dan Sri Lanka, setelah sebelumnya melakukan penjualan ke Australia. Sementara Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) berencana meningkatkan penjualan ekspor hingga ton pada 2016 atau meningkatkan dibandingkan dengan 200 ton pada Adapun Semen Indonesia (SMGR) berencana mendirikan entitas anak, Semen Indonesia Internasional yang secara khusus mengurus penjualan semen ke dan dari luar negeri. PP Properti (PPRO) mulai membangun menara terakhir atau Palem pada proyek hunian vertikal Gunung Putri Square di Gunung Putri, Bogor. Proyek tersebut sekaligus menjadi kawasan terpadu pertama di daerah industri Selatan Jakarta. Gunung Putri Square merupakan proyek yang dibangun di area 2,1 hektare dengan investasi Rp600 miliar dan memiliki ruang hijau terbuka hingga 60% dari total luas lahan yang tersedia. Greenwood Sejahtera (G WSA) memangkas rencana anggaran belanja modal perseroan dari Rp 450 miliar menjadi sekitar Rp 200 miliar pada Pengurangan rencana belanja modal tersebut disebabkan oleh persoalan perizinan dalam pembangunan menara kedua perkantoran TCC Batavia di Jakarta. Dengan demikian, belanja modal GWSA akan lebih banyak dialokasikan untuk proyek Capital Square di Surabaya. Sementara itu, perseroan menargetkan marketing sales sebesar Rp 400 miliar pada 2016, sebagian besar dari proyek Surabaya. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) menyiapkan belanja modal senilai Rp 350 miliar untuk akuisisi lahan di Kendal. Harga lahan di Kendal lebih rendah dibandingkan dengan harga rata-rata di kawasan industri di Jakarta Raya. Untuk pengembangan tahap pertama, perseroan membutuhkan lahan seluas 860 ha. Pelat Timah Nusantara (NIKL) membukukan laba bersih USD di triwulan I 2016 dari sebelumnya rugi USD 1,16 juta di triwulan I Penjualan turun 1,22% menjadi USD 35,24 juta. Kontribusi terbesar penjualan di kuartal I 2016 mencapai 29% dari penjualan kaleng segmen susu, disusul dari penjualan kaleng segmen bahan kimia sebesar 19%, penjualan kaleng biskuit dan permen sebesar 18%, kaleng makanan 12%, kaleng cat 12%, kaleng umum 7%, kaleng minyak goreng 2%, kaleng buah dan minuman 1%. Penjualan Latinusa meningkat di segala segmen, volume juga meningkat. Pasar susu masih mendominasi, kemudian makanan, aerosol dan biskuit juga masih bisa menguasai pasar. Pelat Timah Nusantara (NIKL/Latinusa) menganggarkan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) tahun 2016 senilai USD 1 juta. Sumber pendanaan capex 2016 berasal dari dana kas internal perusahaan. Dana digunakan untuk operasional di tahun 2016, dimana dananya untuk mendukung operasi produksi roll dan motor. Realisasi capex hingga kuartal I 2016 mencapai USD 465 ribu. Dana tersebut telah dan akan dipakai untuk mendukung bisnis perusahaan. Tahun 2016 perseroan berfokus pada penjualan tinplate ke pasar domestik. Tahun 2016 perusahaan berencana untuk menambah utilisasi pabrik menjadi 100 metrik ton per tahun. Solusi Tunas Pratama (SUPR) tengah menjajaki pinjaman perbankan dan penerbitan surat utang untuk melunasi utang (refinance) senilai US$311 juta. Pinjaman yang akan di-refinance adalah long term loan sebesar US$315 juta dan fasilitas revolving senilai Rp530 miliar dan US$10 juta yang ditandatangani pada 3 Juni Tujuan pinjaman tersebut antara lain untuk membayar sebagian pinjaman bridge 2014 dan untuk membiayai kegiatan operasional perseroan. Solusi Tunas Pratama (SUPR) menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,9 triliun atau tumbuh sekitar 8% YoY. Perseroan juga menargetkan laba bersih tahun ini tumbuh kurang lebih sama dengan pertumbuhan laba bersih pada kuartal I tahun ini. Pertumbuhan pendapatan diekspektasikan berasal dari pendapatan konvensional dari penyewaan menara telekomunikasi. SUPR juga akan me-review kembali cost of fund perseroan. Selain itu, SUPR berniat mengurangi utangnya tahun ini sebesar USD 24,4 juta. Supra Boga Lestari (RANC) memutuskan untuk kembali fokus pada kemampuan inti (core competency) perusahaan dengan mengembangkan Ranch Market dan Farmers Market tahun ini. Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp2,15 triliun atau tumbuh 11,97% dibandingkan dengan realisasi 2015 senilai Rp1,92 triliun. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas 16% pada tahun ini dengan membangun gerai Alfamart baru dan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp2,9 triliun. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk membuka toko baru dan perpanjangan sewa toko senilai Rp2,2 triliun, Rp500 miliar untuk pembangunan gudang, dan Rp200 miliar untuk infrastruktur teknologi informasi (IT). Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Midi Utama Indonesia (MIDI) menyetujui untuk membagi dividen tahun buku 2015 senilai total Rp 43,2 miliar atau setara 30,7% dari laba tahun Nilai dividen itu sebesar Rp 15 per saham. Midi Utama Indonesia (MIDI) merencanakan penambahan 255 gerai baru pada tahun ini dengan total belanja modal sebesar Rp 900 miliar. Anggaran belanja modal sepenuhnya dialokasikan untuk membangun 250 gerai Alfamidi dan 5 gerai Alfasupermarket. Sebanyak 60% gerai baru akan dibangun di luar Jawa dan 40% dibangun di Jawa. Agresifnya penambahan gerai di luar Jawa didorong oleh tingginya pertumbuhan penjualan toko yang sama di luar Jawa, terutama di wilayah Sumatera. Midi Utama Indonesia (MIDI) memutuskan untuk menahan ekspansi convenience store Lawson pada tahun ini dan fokus pada peningkatan kinerja 38 gerai yang masih beroperasi di Jabodetabek. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas 20% pada Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana melakukan pendanaan kembali atau refinancing obligasi global sebelum jatuh tempo yang masing-masing senialai US$500 juta atau secara total mencapai Rp13 triliun (kurs Rp per dolar AS). Obligasi global BBNI akan jatuh tempo pada 27 April 2017, sedangkan milik BBRI akan jatuh tempo pada 28 Maret Bank Rakyat Indonesia (BBRI) siap menerima tambahan alokasi untuk kredit usaha rakyat (KUR) ritel yang telah habis sejak Maret lalu. Perseroan sudah menyalurkan KUR ritel sebesar Rp6 triliun sepanjang awal tahun ini atau mencapai target alokasi yang ditentukan. 2

3 30 May 2016 Bank Rakyat Indonesia (BBRI) meningkatkan sistem pembayaran elektronik untuk mendorong pertumbuhan fee based income. Pada kuartal I-2016, total transaksi pembayaran di BBRI telah mencapai Rp 2 triliun. Perseroan menargetkan hingga akhir tahun ini dapat mendorong pertumbuhan transaksi pembayaran hingga mencapai double digit atau di atas Rp 10 triliun secara keseluruhan. Untuk mencapai target tersebut, BBRI gencar melakukan kerja sama, salah satunya dengan AirAsia. Laba bersih Lippo General Insurance (LPGI) pada kuartal I/2016 mengalami penurunan karena peningkatan nilai klaim. Kendati demikian, perseroan meyakini pertumbuhan pendapatan premi sebesar 8,4% YoY menjadi Rp409,35 miliar pada 1Q16 menjadi tanda pemulihan kinerja. Adapun laba bersih perseroan mengalami penurunan hingga 62,17% YoY menjadi Rp8,43 miliar pada 1Q16. Sarana Meditama Metropolitan (SAME) menyatakan rendahnya tingkat layanan kesehatan secara nasional membuka ruang bagi perseroan untuk fokus membidik pangsa pasar di luar Pulau Jawa. Strategi perseroan untuk memperluas pangsa pasar adalah meningkatkan layanan medis tersier kompleks dan layanan kesehatan berkualitas. Perseroan sudah mempersiapkan pembangunan rumah sakit keempat di Balikpapan, Kalimantan dan ditargetkan bisa beroperasi pada tahun Sarana Mediatama Metropolitan (SAME) menganggarkan belanja modal senilai US$30 juta pada tahun ini. Dana capex akan digunakan untuk membangun rumah sakit OMNI Hospital di Balikpapan. Rumah sakit di Balikpapan akan memiliki kapasitas tempat tidur yang sam dengan rumah sakit di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat yaitu sejumlah 250 tempat tidur. Adapun sumber dana capex sebesar 70% berasal dari pinjaman bank dan sisanya kas internal. Menjelang Ramadhan 2016, Smartfren (FREN) menyiapkan sekitar 140 base transceiver station (BTS) tambahan untuk disiagakan di sepanjang jalur mudik di Pulau Jawa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 50 unit merupakan BTS mobile yang bisa dipindah dengan mudah. Sedangkan sisanya merupakan BTS fixed yang dioptimalkan untuk pemakaian saat keramaian mudik dan setelahnya. Selain persiapan tersebut, Smartfren akan meningkatkan kapasitas seluruh jaringan hingga 40% lebih tinggi dibanding hari biasa. Fokusnya adalah menjaga agar layanan data tidak tumbang dan telepon serta SMS tetap lancar. Pengguna layanan Smartfren sudah 90% di data, sedangkan sisanya di voice (telepon) atau SMS. Perseroan memprediksi keseluruhan traffic pengguna di Smartfren naik 15%-25%. Dengan adanya VoLTE, perseroan juga berharap banyak orang yang akan memakainya saat lebaran karena bisa dipakai video call. Impack Pratama Industri (IMPC) optimis mampu meningkatkan kinerja perseroan di tahun 2016 dengan membidik peluang baru di pasar retail dan pasar proyek pemerintah. Perseroan memproyeksikan penjualan tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 21% menjadi Rp 1,389 triliun dari tahun 2015 sebesar Rp 1,147 triliun. Laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ditargetkan mencapai Rp 169,9 miliar, naik 121% YoY dari tahun 2015 sebesar Rp 76,8 miliar. Tahun 2016, perseroan masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang berpotensi menekan kinerja perusahaan, diantaranya kondisi perekonomian yang belum membaik dan daya beli masyarakat yang rendah. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Impack Pratama Industri (IMPC) menyetujui pembagian divid en tahun buku 2015 senilai total Rp 9,667 miliar. Sisa dana dari laba bersih tersebut akan dibukukan sebagai saldo laba untuk menambah modal kerja perseroan, pengembangan dan ekspansi usaha. Bintang Mitra Semestaraya (BMSR) mencatat rugi sebesar Rp 11,32 miliar di triwulan I 2016 dari rugi sebesar Rp 3,30 miliar di triwulan I Pendapatan triwulan I 2016 sebesar Rp 578,89 miliar dari Rp 550,65 miliar pada triwulan Pembangunan Graha Lestari (PGLI) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 0,9 per saham pada 23 Juni Jadwal cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi 1 dan 2 Juni 2016, sedangkan di pasar tunai pada 6 dan 7 Juni 2016 dengan DPS hingga 6 Juni Dividen payout ratio sebesar 93,39% dari laba tahun 2015 atau sebesar Rp Cikarang Listrindo berpotensi meningkatkan perolehan dana dari hasil IPO saham menjadi sebesar Rp 4,8 triliun dari target semula Rp 3,3 triliun. Para investor memesan hampir dua kali lipat dari jumlah saham yang ditawarkan. Survei Bank Indonesia (B I) mencatat inflasi pada Mei 2016 sebesar 0,19%. Sementara secara tahunan, inflasi tercatat 3,3% YoY atau masih sesuai target BI sebesar 4%±1%. Kondisi inflasi masih cukup baik mengingat tekanan harga dari hortikultura seperti cabai mulai mereda. Meskipun begitu Gubernur BI tetap mengingatkan perlu diwaspadainya tekanan inflasi yang bersumber dari harga daging ayam. BI juga tetap mewaspadai adanya perlambatan konsumsi sampai dengan bulan Ramadan nanti. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa perusahaan publik yang penjualannya agak turun dan ketersediaan barangnya yang turun. Namun BI masih melihat jika nanti gaji ke-13 dan ke-14 dibayarkan Juni Hal ini diharapkan akan membantu pengeluaran sehingga konsumsi akan lebih baik. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Maret 2016 menunjukkan realisasi penyaluran kredit ekspor pada kuartal I 2016 sebesar Rp 90,5 triliun, naik 25,63% yoy dibandingkan kuartal Kenaikan kredit ekspor pada kuartal I 2016 juga lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I 2015 yang sebesar 24,89% YoY. Kualitas Kredit ekspor juga mengalami perbaikan, dimana NPL kredit ekspor pada Maret 2016 adalah 2,12% atau turun 118,73 bps yoy. Penurunan NPL pada kuartal I 2016 ini berbanding terbalik dengan kenaikan kredit bermasalah pada kuartal I 2015 sebesar 103,57% yoy atau 3,31%. Kenaikan NPL di kuartal I 2016 masih dalam batas normal. OJK mematok batas bawah rasio NPL di 5%. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, memastikan target penerimaan cukai yang akan diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016 tidak berubah dari target APBN 2016 yaitu sebesar Rp 146,4 triliun. Target penerimaan Cukai yang dianggarkan dalam APBN selalu mengalami kenaikan dalam APBN-P. Tren 5 tahun terakhir, besaran kenaikan target penerimaan Cukai dari APBN ke APBN-P paling besar terjadi pada tahun

4 COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 56 18, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS ,323.3 USA NASDAQ COMPOSITE ,759.5 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,581.0 CHINA SHANGHAI SE A SH ,637.9 CHINA SHENZHEN SE A SH ,967.3 HONG KONG HANG SENG INDEX ,671.4 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,716.0 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 15, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 9, AUD / USD GBP/IDR 19, GBP / USD CNY/IDR 2, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.06 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.85 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description April-16 March-16 Description Rate (%) Inflation YTD % SBI (9M) 6.60 Inflation YOY % SBIS (9M) 6.60 Inflation MOM % SBI (12M) 6.75 Foreign Reserve (USD) Bn Bn SBIS (12M) 6.75 GDP (IDR Bn) 2,947, ,945, SBI 4

5 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 31 May US Personal Income Tetap 0.4% 31 May US Personal Spending Naik menjadi 0.7% dari 0.1% 31 May US PCE Deflator MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1% 31 May US PCE Deflator YoY Naik menjadi 1.1% dari 0.8% 31 May US PCE Core MoM Naik menjadi 0.2% dari 0.1% 31 May US PCE Core YoY Tetap 1.6% 31 May US Consumer Confidence Index Naik menjadi 96.2 dari Jun Indonesia CPI YoY Jun Indonesia CPI MoM -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ HMSP IJ GGRM IJ TLKM IJ SMMA IJ BBCA IJ UNVR IJ MYOR IJ BBRI IJ JSMR IJ ICBP IJ MIKA IJ UNTR IJ MEDC IJ SMGR IJ MLBI IJ BBNI IJ ANTM IJ WSKT IJ RMBA IJ UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Cikarang Listrindo Power Producer , Jun Jun 16 Indo Premier, Deutsche Bank, Citigroup, UBS PT Sillo Maritime Perdana Shipping Transportation Jun Jun 16 Lautandhana Securindo, UOB Kay Hian Securities PT Buyung Poetra Sembada Consumer TBA TBA Bahana Securities 5

6 30 May 2016 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment MBAP $ Cash Dividend 27 May May May Jun-16 GPRA 5.00 Cash Dividend 27 May May May Jun-16 RALS Cash Dividend 27 May May May Jun-16 MAYA Cash Dividend 30 May May Jun Jun-16 MTLA 3.20 Cash Dividend 30 May May Jun Jun-16 SDPC 3.00 Cash Dividend 30 May May Jun Jun-16 SONA 30 Cash Dividend 31 May Jun Jun Jun-16 EKAD $ Cash Dividend 27 May May May Jun-16 TOBA $ Cash Dividend 31 May Jun Jun Jun-16 ASRM Cash Dividend 01 Jun Jun Jun Jun-16 BBMD Cash Dividend 01 Jun Jun Jun Jun-16 TOTL Cash Dividend 01 Jun Jun Jun Jun-16 DVLA Cash Dividend 01 Jun Jun Jun Jun-16 SSMS Cash Dividend 01 Jun Jun Jun Jun-16 INCI Cash Dividend 01 Jun Jun Jun Jun-16 EPMT 5.00 Cash Dividend 01 Jun Jun Jun Jun-16 PGLI 0.90 Cash Dividend 01 Jun Jun Jun Jun-16 KINO Cash Dividend 01 Jun Jun Jun Jun-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BNLI Rights Issue 283: May May Jun 08 Jun 16 AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May May Jun 10 Jun 16 BLTZ Rights Issue TBA Jun Jun Jun 14 Jun 16 ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun Jun Jun 21 Jun 16 RMBA Rights Issue 36: Jun Jun Jun 22 Jun 16 AKKU Rights Issue 2: Jun Jun Jul 19 Jul 16 BHIT Rights Issue 5: July July Jul 28 Jul 16 BINA Rights Issue 84: July July Jul 21 Jul 16 BEKS Rights Issue 1000: Aug Aug Aug 22 Aug 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda MIDI RUPST 30-May-16 COWL RUPST/LB 30-May-16 OCAP RUPST/LB 30-May-16 HEXA RUPSLB 30-May-16 KBLM RUPST 30-May-16 SIPD RUPST 30-May-16 CMNP RUPST 31-May-16 SMDM RUPST 31-May-16 TRUS RUPST/LB 31-May-16 APLI RUPST/LB 31-May-16 TMPO RUPST 31-May-16 SMSM RUPST 31-May-16 KLBF RUPST 31-May-16 MRAT RUPST/LB 31-May-16 SCCO RUPST 31-May-16 ASBI RUPST/LB 01-Jun-16 FORU RUPST 01-Jun-16 JECC RUPST 01-Jun-16 SSIA RUPST 01-Jun-16 INDS RUPST 01-Jun-16 JKON RUPST/LB 01-Jun-16 TBMS RUPST 01-Jun-16 INTD RUPST 01-Jun-16 TRIM RUPST 01-Jun-16 ICON RUPST 01-Jun-16 6

7 30 May 2016 ASII S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R ASII BroadeningWedge 8, ,000 8, MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 6600-Rp 6900 Entry Rp 6700, take Profit Rp 6900 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 6489 Positif MA Positif 7, ,700 7,200 6,700 6,700 6,700 6,600 6,515 6, ,000 6, ,100 5, ,400 5, ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 90.50, Stochastic %K= 93.94, Overbought Level = 80.00, OversoldLevel = ASII - MACD(5,3)= , Signal() = ,218, ASII - TSI(3,5,3)= 55.37, Volume() = 21,218, ,218,80 ASII - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 21,218, ,400 7,800 ICBP S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral ICBP BroadeningWedge 19,000 18, , ,000 16,450 16,300 17,000 16,300 16,300 16,000 16, ,990 15, ,000 15,400 14, ,000 13, , ,000 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp Rp Entry Rp 16300, take Profit Rp Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Positif ICBP - Stochastic %D(6,3,3)= 54.46, Stochastic %K= 65.87, OverboughtLevel = 80.00, OversoldLevel = ICBP - MACD(5,3) = , Signal() = ,490,700 ICBP - TSI(3,5,3)= 25.34, Volume() = 1,490, ,490,700 ICBP - William's % R(14)= , Volume()= 1,490, ,000

8 30 May 2016 WTON S1 905 R1 925 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 885 R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral WTONDownward Sloping Channel 1, , Trading range Rp 905-Rp 945 Entry Rp 920, take Profit Rp 945 Stochastics Positif MACD 0.57 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 913 Positif MA5 904 Positif WTON- Stochastic %D(6,3,3)= 54.17, Stochastic %K= 66.67, OverboughtLevel = 80.00, Oversold Level = WTON- MACD(5,3) = -4.14, Signal() = ,301,20 WTON- TSI(3,5,3)= 22.58, Volume()= 12,301, ,301,20 WTON- William's % R(14) = , Volume()= 12,301, BBRI S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp Rp Entry Rp 10400, take Profit Rp Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Positif BBRI Downward Sloping Channel 11,400 10, ,550 10,400 10,800 10,400 10,400 10, ,200 10, ,075 10, ,600 9, ,525 9, ,000 9, = 0 8,400 BBRI - Stochastic %D(6,3,3)= 83.79, Stochastic %K = 93.33, Overbought Level = 80.00, OversoldLevel BBRI - MACD(5,3) = , Signal() = BBRI - TSI(3,5,3)= 50.76, Volume() = 19,817, ,817, ,817,600 BBRI - William's % R(14)= 0.00, Volume()= 19,817, ,000

9 30 May 2016 MNCN S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band MNCN Downward Sloping Channel 2,320 2,320 2,400 2, , ,190 2,200 2,190 2,190 2,180 2,000 2,080 1, ,920 1,800 1,920 1,600 1,400 Trading range Rp 2140-Rp 2250 Entry Rp 2190, take Profit Rp 2250 Stochastics Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 2226 Negatif MA Positif 1, MNCN - Stochastic %D(6,3,3)= 25.96, Stochastic %K= 32.33, OverboughtLevel = 80.00, Oversold Level = MNCN - MACD(5,3) = 10.76, Signal() = MNCN - TSI(3,5,3)= , Volume() = 19,535, ,535, ,535, MNCN - William's % R(14) = , Volume()= 19,535, SCMA S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif SCMA UpwardSloping Channel 3,652 3,652 3,540 3,600 3,440 3,440 3,440 3,400 3,384 3,355 3, ,200 3, , ,000 3, RSI mendekati area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 3400-Rp 3480 Entry Rp 3440, take Profit Rp 3480 Stochastics Negatif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 3287 Positif MA Positif SCMA - Stochastic %D(6,3,3)= 67.57, Stochastic %K= 71.24, OverboughtLevel = 80.00, Oversold Level = SCMA - MACD(5,3) = , Signal() = ,133,000 SCMA - TSI(3,5,3)= 27.17, Volume()= 6,133, ,133,000 SCMA - William's % R(14) = , Volume()= 6,133, ,800 2,600

10 30 May 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy Positif Positif Positif LSIP Trading Sell Negatif Negatif Positif SGRO Trading Buy Positif Positif Positif Mining PTBA Trading Sell Negatif Negatif Positif ADRO Trading Sell Negatif Negatif Positif MEDC Trading Sell Negatif Negatif Negatif INCO Trading Sell Negatif Negatif Positif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Positif TINS Trading Sell Negatif Negatif Positif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy Positif Positif Positif SMGR Trading Buy Positif Positif Positif INTP Trading Buy Positif Positif Positif SMCB Trading Buy Positif Positif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Positif Positif Positif GJTL Trading Buy Positif Positif Positif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Positif GGRM Trading Buy Positif Positif Negatif UNVR Trading Buy Positif Positif Positif KLBF Trading Sell Negatif Negatif Negatif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Positif Positif PTPP Trading Buy Positif Positif Positif WIKA Trading Buy Positif Positif Positif ADHI Trading Buy Positif Positif Positif WSKT Trading Buy Positif Positif Positif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy Positif Positif Positif JSMR Trading Buy Positif Positif Positif ISAT Trading Buy Positif Positif Positif TLKM Trading Buy Positif Positif Positif Finance BMRI Trading Buy Positif Positif Positif BBRI Trading Buy Positif Positif Positif BBNI Trading Buy Positif Positif Positif BBCA Trading Buy Positif Positif Negatif BBTN Trading Buy Positif Positif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Positif MPPA Trading Sell Negatif Negatif Negatif

11