SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi"

Transkripsi

1 S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program Sudi Teknik Informaika Fakulas Teknik, Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Indraprasa PGRI salman.hoaru@gmail.com ABSTRAK Unuk mendapakan laba yang besar pada suau perusahaan adalah dengan menenukan prediksi penjualan pada bulan berikunya. Prediksi merupakan salah sau kunci dari keberhasilan penjualan karena dengan nilai prediksi penjualan yang bisa dijadikan panduan sebagai acuan unuk menenukan suau penjualan produk. Meode Single Exponenial Smoohing digunakan unuk menenukan prediksi penjualan pada periode berikunya. Meode exponenial smoohing merupakan meode peramalan yang cukup baik unuk peramalan jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek, eruama pada ingka operasional suau perusahaan, dalam perkembangan dasar maemais dari meode exponenial smoohing. Daa yang akan diolah adalah daa pada Toko Qiaz, pada ahun 2016 dan disajikan pada daa perbulan. Hasil yang didapakan dari peneliian ini adalah hasil analisa dari meode eksponensialunggal unuk memperoleh informasi prediksi penjualan dan ingka keakuraannya dengandaa MAD, MSE, MAPEunuk mencari error erkecil. Pada ahap berikunya dibangun sebuah sisem prediksi penenuan perminaan konsumen dengan menggunakan meode pengembangan sisem waerfall dan pembuaan sofware yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman Java dengan edior NeBeans dan daabase MySQL. Dari hasil pengujian erhadap sisem yang elah dibua, sysem dapa meramalkan daa penjualan gamis pada oko Qiaz sehingga sisem dapa membanu oko Qiaz dalam mengambil kepuusan pada perkiraan sok produk dengan epa. Kaa Kunci : Prediksi, Penjualan, Single Exponenial Smoohing, Sisem A. PENDAHULUAN Perkembangan dunia compuer dan inerne saa ini elah umbuh dengan sanga pesa, seiring dengan kebuuhan manusia yang semakin banyak dan semakin kompleks.kompuer kini elah digunakan secara luas di berbagai bidang, conoh: bisnis, kesehaan, pendidikan, psikologi, permainan dan lain sebagainya. Halini mendorong para ahli danpengembang unuk semakin mengembangkan 80

2 Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) kompuer agar dapa membanu kerja manusia aau bahkan lebih dari iu. Berkembangnya eknologi mulai dari hardware sampai kebuuhan sofwarenya pun meningka. Banyak perusahaan, home indusry dan oko sekalipun sekarang mereka banyak yang menggunakan kompuer yang dilengkapi sysem informasi yang berujuan unuk melakukan proses penyimpanan daa, perkiraan penjualan di periode berikunya, dan sebagainya. Oleh karena iu Toko Qiaz yang saa ini masih melakukan pengauran bisnisnya secara manual memiliki beberapa kendala. Salah sau kendalanya adalah banyaknya barang yang bisa menjadi kendala dalam melakukan proses bisnisnya dan berakiba pada kesalahan memperkirakan penjualan barang unuk pengiriman selanjunya. Dari masalah di aas muncul pemikiran unuk membua sebuah sisem yang dapa membanu dalam melakukan proses mengelola barang dan peramalan penjualan barang unuk periode berikunya. Diharapkan dengan adanya sisem informasi ini, akan membua daa daa barang erkompuerisasi dengan baik anara daabase, user inerface, dan user iu sendiri. Sisem informasi yang dilengkapi dengan adanya sysem peramalan penjualan barang diharapkan dapa menambah kinerja dan pelayanan erhadap para pelanggan dalam hal penyuplaian barang agar idak kehabisan sok barang. Berdasarkan alasan di aas,akhirnya penelii ingin membua suau sisem prediksi penjualan gamis dengan meode single exponenial smoohing dengan ujuan unuk memprediksi penjualan pada 1 periode (per bulan). B. KAJIAN PUSTAKA Peramalan Dalam melakukan analisa ekonomi aau analisa kegiaan usaha/bisnis perusahaan, haruslah diperkirakan apa yang erjadi, baik dalam bidang ekonomi aau dalam dunia usaha/bisnis pada masa yang akan daang. Usaha unuk meliha siuasi dan kondisi pada masa yang akan daang merupakan usaha unuk memperkirakan pengaruh siuasi dan kondisi yang berlaku erhadap perkembangan di masa yang akan daang. Kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang daang, disebu peramalan (forecasing). Heizer & Render menyaakan bahwa peramalan adalah suau seni dan ilmu pengeahuan dalam memprediksi perisiwa-perisiwa pada masa mendaang (Heizer & Render, 2015). Peramalan akan melibakan mengambil daa hisoris (seperi penjualan ahun lalu ) dan memproyeksikan mereka ke masa yang akan daang dengan model maemaika. Sevenson & Shoung menyaakan bahwa peramalan (forecas) adalah pernyaaan mengenai nilai yang akan daang dari variable seperi perminaan (Sevenson & Shoung, 2013). Arinya ramalan adalah prediksi mengenai masa depan. Sedangkan Syofian menyaakan bahwa prakiraan ramalan adalah kegiaan memprediksi nilai masa depan, dengan dasar pengeahuan aau nilai masa lalu yang dipersiapkan. Prakiraan ramalan mencakup penggunaan daa hisoris, dengan memproyeksikannya unuk masa depan yang menggunakan jenis model maemais (Syofian, 2013). 81

3 S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Berdasarkan beberapa definisi diaas, pada hakikanya peramalan merupakan suau kepuusan enang kemungkinan masa yang akan daang yang didasarkan faka-faka ekonomi sekarang dan sejarah masa lalu. Sebelum melakukan peramalan harus dikeahui lebih dulu persoalan dalam pengambilan kepuusan. Dengan adanya peramalan manajemen dapa segera menyiapkan langkah paling baik dalam mengaasi permasalahan dan dapa bersiap-siap memanfaakan siuasi jika erjadi perkembangan yang lebih baik dalam peramalan. Peramalan yang menjadi iik olak bagi indakan perusahaan adalah ramalan penjualan. Pengerian ramalan penjualan adalah proyeksi eknis perminaan konsumen yang poensial pada masa yang akan daang dengan menggunakan berbagai pendekaan. Hal ini sanga berhubungan dengan kegiaan produksi. Dalam proses produksi kegiaan yang dilaksanakan dalam peramalan adalah unuk menenukan jumlah perminaan konsumen erhadap suau produk yang dilakukan pada awal proses perencanaan dan unuk kepeningan proses pengendalian produksi. Oleh sebab iu perangka lunak sanga dibuuhkan, unuk mendukung peramalan perminaan konsumen unuk mempercepa, mempermudah dan menghindari hiungan dengan angan yang kemungkinan erjadi kesalahan. Tipe Peramalan Organisasi menggunakan 3 ipe peramalan uama dalam merencanakan operasional unuk masa mendaang (Heizer & Render, 2015) : 1. Peramalan Ekonomi (Economic Forecas) Menangani siklus bisnis dengan memprediksikan ingka inflasi, uang yang beredar, mulai pembangunan perumahan, dan indikaor perencanaan lainnya. 2. Peramalan Teknologi (Technological Forecas) Berkaian dengan ingka perkembangan eknologi, dimana dapa menghasilkan ercipanya produk baru yang lebih menarik, yang diperlukan pabrik dan perlengkapan yang baru. 3. Peramalan Perminaan (Demand Forecas) Adalah proyeksi aas perminaan produk aau jasa dari perusahaan. Peramalan mendorong kepuusan sehingga para manajer memerlukan informasi dengan segera dan akura mengenai perminaan yang sesungguhnya. Pendekaan Peramalan Menuru (Heizer & Render, 2015), erdapa dua pendekaan umum unuk peramalan, hanya erdapa dua cara unuk mengaasi seluruh permodelan kepuusan.salah sau adalah analisis kuaniaif,yang saunya lagi adalah pendekaan kualiaif. Didalam meode peramalan kualiaif idak digunakan perhiungan-perhiungan dengan rumus dan meode yang pasi melainkan melalui pendapa dari berbagai pihak. Meode peramalan kualiaif anara lain didasarkan pada penilaian dan opini (Opini dewan Eksekuif, Opini bagian Penjualan ), Survei Pasar, Meode Delphi. Sedangkan Meode peramalan kuaniaif adalah meode peramalan yang sanga mengandalkan pola daa hisoris yang dimiliki. Pada meode kuaniaif menggunakan meode yang berhubungan dengan ilmu saisik dan maemaika, sehingga dapa diperanggungjawabkan secara ilmiah. 82

4 Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Meode kuaniaif dikelompokan menjadi dua jenis yaiu : analisis sebab-akiba (Causal Mehods ) yang didasarkan aas pengguna analisa pola hubungan anara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya dan analisa dere berkala ( Time Series ) yang pada umumnya selalu berdasarkan aas penggunaan analisa pola hubungan anara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waku. Meode ini merupakan meode peramalan yang memperkirakan perminaan konsumen/penjualan periode yang akan daang dengan menggunakan daa hisoris. Ada 3 (iga) eknik unuk menghiung dere berkala erdiri dari : meode raa-raa bergerak (Moving Average), raa-raa bergerak erimbang (weigh average) dan penghalusan eksponensial (Exponenial Smoohing). Penjelasan dari keiga eknik menghiung raa-raa pada meode analisa dere berkala (Time Series) adalah sebagai beriku : 1. Meode Raa-Raa Bergerak (Moving Average) Raa-raa bergerak (Moving Average) mengembangkan suau model berdasarkan hasil perhiungan raa-raa dari sebagian besar peneliian dengan menggunakan persamaan : F 1 = 1 ( A A A z ) / N Penjelasan : F 1 = Hasil peramalan unuk periode N = jumlah daa peneliian A = daa hisoris penjualan/perminaan konsumen. A -2.Az = daa hisoris penjualan/perminaan konsumen periode 2 hingga -n 2. Meode Raa-raa Bergerak Terimbang (Weighed Moving Average). Meode ini sama dengan raa-raa bergerak, eapi nilai erbaru dalam dere berkala diberikan beban lebih besar unuk menghiung peramalan.secara maemais, raa-raa bergerak erimbang diunjukan sebagai beriku : Raa-raa bergerak erimbang =w n A -n +w n-1 A -(n-1) +...w 1 A -1 Dimana : Wn = bobo yang diberikan pada nilai erbaru A -1 = nilai akual pada periode Meode Penghalusan Eksponensial (Exponenial Smoohing) Peramalan Penghalusan Eksponensial (Exponenial Smoohing) merupakan salah sau kaegori meode ime series yang menggunakan pemboboan daa masa lalu unuk melakukan peramalan. Besarnya bobo berubah menurun secara eksponensial berganung pada daa hisori.berdasarkan bobo yang digunakan,meode Exsponenal erbagi menjadi iga jenis yaiu : 83

5 S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) a. MeodeSingle Exponenial Smoohing Benuk maemais dari meode Single Exponenial Smoohing diunjukan sebagai beriku: F = α A α F 1 Dimana : α = Ramalan Baru = Ramalan Sebelumnya = Konsana Penghalusan = Perminaan akual periode Sebelumnya b. Meode Double Exponenial Smoohing (Meode Hol) Meode ini merupakan pengembangan dari Single Exponenial dimana menambahkan unsur rend pada bobo perhiungan,sehingga pada Double Exponenial Smoohing (Meode Hol) kia memberikan dua jenis bobo pada perhiungan yaiu level (α) dan rend (β). Benuk maemais dari Double Exponenial Smoohing diunjukan sebagai beriku : A T Y ( 1 )( A 1 T 1) ( A A 1 ) (1 ) T 1 F m A T m A = nilai pemulusan eksponensial α = konsana pemulusan unuk daa (0 < α< 1) β = konsana pemulusan unuk esimasi rend (0 < β< 1) Y = nilai akual pada periode T = esimasi rend F (+m) = Nilai ramalan c. Meode Triple Exponenial Smoohing Meode Triple Exponenial Smoohing aau dapa dikenal dengan nama Winer s Mehod, merupakan pengembangan dari Double Exponenial dimana melakukan peramalan dengan iga parameer dengan bobo yang berbeda yaiu level ( α ), rend ( β ) dan seasonal ( γ ). Berdasarkan ipe musiman ( Triple Exponenial Smoohing ) dibagi menjadi dua yaiu: Muliplicaive Seasonal Model dan Addiive Seasonal Model. Perbedaan anara Muliplicaion Seasonal Model dengan Addiive Seasonal adalah sebagai beriku : Pada Muliplicaive Seasonal Model yaiu mengalikan hasil perhiungan level dan rend dengan perhiungan Seasonal. Sedangkan 84

6 Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Addiive Seasonal Model yaiu menambahkan hasil perhiungan level dan rend dengan perhiungan Seasonal. Y A S L ( 1 )( A 1 T 1) T ( A A 1 ) (1 ) T 1 S Y ( 1 ) A S L Yˆ p ( A T p) S L p A = nilai pemulusan eksponensial α = konsana pemulusan unuk daa (0 <α< 1) β = konsana pemulusan unuk esimasi rend (0 <β< 1) μ = konsana pemulusan unuk esimasi musiman (0 < μ< 1) Y = nilai akual pada periode T = esimasi rend S = esimasi musiman L = panjangnya musim p = jumlah periode ke depan yang akan diramalkan Mengukur Kesalahan Peramalan Beberapa ukuran yang digunakan dalam prakiknya unuk menghiung keseluruhan dalam kesalahan peramalan. Ukuran-ukuran ini dapa digunakan unuk membandingkan model peramalan yang berbeda, sejalan dengan unuk memonior peramalan unuk memasikan bahwa mereka berfungsi dengan baik. Tiga ukuran yang paling erkenal adalah deviasi raa-raa yang absolu (mean absolue deviaion--mad), kesalahan raa-raa-raa yang dikuadrakan (mean squared error--mse), dan kesalahan persenase raa-raa yang absolu (mean absolue percen error--mape). Teapi disini akan diambahkan kesalahan raaraa (mean error--me) sebagai acuan perama mencari nilai error 1. ME (Mean Error) aau Nilai Raa-Raa Kesalahan ME = Σ Akual Peramalan n 2. MAD (Mean Absolue Deviaion) aau Nilai Deviasi Raa-Raa Kesalahan Absolu MAD = Σ Akual Peramalan n 85

7 S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) MAPE (Mean Absolue Percen Error) aau Nilai Raa-Raa Kesalahan Persenase Absolu MAPE = n i Akual i Akual i /Akual i n C. METODE PENELITIAN Jenis Peneliian Jenis peneliian yang dilakukan adalah peneliian deskripif kuaniaif. Menuru pendapa (Yusuf, 2014) pengerian deskripif kuaniaif adalah merupakan usaha sadar dan sisemais unuk memberikan jawaban erhadap suau masalah dan/aau mendapakan informasi lebih mendalam dan luas erhadap suau fenomena dengan menggunakan ahap-ahap peneliian dengan pendekaan kuaniaif Sedangkan menuru pendapa (Syofian, 2013) Peneliian deskripif kuaniaif adalah dengan cara menggambarkan obyek peneliian pada saa sekarang berdasarkan faka-faka sebagaimana adanya, kemudian dianalisis dan diinerpreasikan,benuknya berupa survei dan sudi perkembangan. Sebagai kesimpulan dari pendapa diaas maka yang dimaksud dengan peneliian deskripif kuaniaif adalah mendeskripsikan mengenai siuasi siuasi aau kejadiankejadian berdasarkan faka, dimulai dari menguraikan krieria, kemudian sub krieria sebagai bahan analisa dan inerpreasi unuk mendukung pembuaan peramalan. sera alernaif pemilihan perangka lunak unuk mendukung peramalan. Peneliian ini melibakan daa, perhiungan dan penarikan kesimpulan. Daa ersebu diambil dari daa hisoris dan kuesioner. Sedangkan penghiungan eknik peramalan dengan Single Exponenial Smoohing Model menggunakan eknik saisika. Dari hasil penghiungan dan pembahasan ersebu diambil kesimpulan. Selanjunya akan didesain prooipe perangka lunak yang mendukungnya. Meode yang digunakan unuk pengembangan sisem adalah meode waerfall sedangkan pembuaan perangka lunak ersebu menggunakan bahasa pemrograman Java dengan daabase menggunakan MySQL. Meode Pengumpulan Daa Meode pengumpulan daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah sebagaiberiku : 1. Rise kepusakaan ( Library Research) Peneliian kepusakaan dilakukan unuk mendapakan daa sekunder maupun eori eori yang berhubungan dengan peneliian. Hal ersebu dilaksanakan dengan cara membaca dan mempelajari buku buku yang ersedia di perpusakaan. 2. Rise Lapangan (Field research) Peneliian lapangan adalah suau usaha unuk mendapakan daa daa primer dan informasi sebenarnya dengan cara urun langsung ke lapangan. Penelii mengadakan peninjauan langsung ke lokasi responden diempa 86

8 Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) produksi maupun di empa berjualannya, sehingga diperoleh gambaran enang masalah yang menjadi objek peneliian. Cara yang digunakan penelii adalah dengan menggunakan kuesioner aau angke, yaiu dengan menyebarkan angke kepada responden, dimana responden dimina unuk mengisi angke yang elah disediakan oleh penelii. Responden dalam peneliian ini adalah pemilik oko Qiaz. Teknik Pengolahan dan Analisa Daa Pada peneliian ini menggunakan pendekaan kuaniaif deskripif melalui analisis saisik yaiu meode Single Exponenial Smoohing. Seelah iu akan dilakukan melalui ingka pengujian kesalahan (error) yaiu ME (Mean Error), MAD (Mean Absolue Deviaion), MAPE (Mean Absolue Percenage Error), MSE (Mean Square Error).Kegiaan analisis daanya melipui pengolahan daa dan penyajian daa, melakukan perhiungan unuk mendeskripsikan daa dengan menggunakan uji saisik. Dalam peneliian ini erdapa dua jenis unuk pengolahan dan analisa daa yaiu : daa hisoris dan daa kuesioner sebagai pendukung sera daa perangka lunak. Penjelasan pengolahan dan analisa daa sebagai beriku : 1. Pengolahan dan Analisa Daa Hisoris menggunakan eknik : Single Exponenial Smoohing Model, seperi yang sudah dijelaskan dalam Tinjauan Pusaka. 2. Pengolahan dan Analisa Perangka Lunak menggunakan bagan alir daa berbenuk Flowchar, unuk pengembangan perangka lunak menggunakan meode waerfall, pengkodean menggunakan bahasa pemrograman Java sera unuk daabase menggunakan MySQL. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Daa Daa yang diperlukan dalam peneliian ini diperoleh melalui insrumen kuesioner yang berisi daa hisoris penjualan perbulan selama 1 ahun ( ahun 2016) dari responden dan daa dari hasil wawancara kepada pemilik oko Qiaz, dimana daanya adalah sebagai beriku : 87

9 S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Tabel 1. Daa Penjualan Gamis Toko Qiaz Januari s/d Desember 2016 BULAN AKTUAL Januari 105 Februari 115 Mare 130 April 130 Mei 120 Juni 130 Juli 140 Agusus 115 Sepember 125 Okober 120 November 130 Desember 140 Dari daa diaas akan dijadikan benuk grafik unuk dapa di analisis berdasarkan daa periodik. Gambar 1 Grafik Penjualan Gamis Toko Qiaz Januari-Desember 2016 Analisis Daa dan Pembahasan Dari daa yang ersedia, maka selanjunya diolah dengan single exponenial smoohing. 88

10 Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Pada pengolahan daa menggunakan single exponenial smoohing dilakukan peramalan dengan sau kali penghalusan saja, dengan menggunakan rumus: F = α A α F 1 Dimana, = Ramalan Baru, = Ramalan Sebelumnya, α = Konsana Penghalusan dan = Perminaan akual periode sebelumnya.peramalan dilakukan juga dengan cara meminimalkan selisih (error) erhadap daa diaas. Minimalisasi dilakukan dengan meode manual dengan cara memasukkan nilai α = 0.1 sampai 0.9. Dengan meminimkan error, akan didapa hasil peramalan yang paling opimum. Nilai error yang dimaksud adalah nilai perhiungan ME (Mean Error), MAD (Mean Absolue Deviaion), MAPE (Mean Absolue Percenage Error), MSE (Mean Square Error) Hasil analisis peramalan yang paling opimum dengan error yang paling minimum didapakan dengan memasukkan nilai α = 0.6 dan α = 0.7. Beriku adalah hasil perhiungan dengan memasukkan nilai α = 0.6: Tabel 2. Daa Peramalan Toko Qiaz Januari s/d Desember 2016 meode Single Exponenial Smoohing dengan α = 0.6 Dari daa diaas dapa dijelaskan beberapa hal yaiu, monh adalah bulan erjadinya penjualan. acualadalah daa penjualan perbulan. forecas adalah peramalan unuk bulan berikunya. error adalah selisih dari daa acual dan forecas. abs error adalah nilai absolu error. % error adalah persenase unuk iap error dan sq.error adalah nilai kuadra dari error. ME merupakan raa-raa error yang didapakan dari penjumlahan masingmasing nilai error, lalu dibagi dengan jumlah bulan. MAD adalah nilai raa-raa dari absolu error yang didapa dari penjumlahan masing-masing nilai abs error, lalu dibagi dengan jumlah bulan. MAPE adalah raa-raa persenase nilai error yang didapa dari penjumlahan masing-masing nilai % error, lalu dibagi dengan 89

11 S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) jumlah bulan. MSE adalah nilai raa-raa kuadra error yang didapa dari hasil penjumlahan nilai sq.error, lalu dibagi dengan jumlah bulan. Sedangkan grafik penghalusannya adalah sebagai beriku : Gambar 2. Grafik penjualan Toko Qiaz Januari s/d Desember 2016 meode Single Exponenial Smoohing dengan α = 0.6 Garis biru merupakan grafik dari daa acual aau daa penjualan iap bulan, sedangkan garis merah adalah grafik nilai peramalan yang sudah dihaluskan. Beriku adalah hasil perhiungan dengan memasukkan nilai α = 0.7 : Tabel 3. Daa Peramalan Toko Qiaz Januari s/d Desember 2016 meode Single Exponenial Smoohing dengan α =

12 Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Sedangkan ampilan grafiknya adalah sebagai beriku : Gambar 3. Grafik penjualan Toko Qiaz Januari s/d Desember 2016 meode Single Exponenial Smoohing dengan α = 0.7 Berdasarkan hasil perhiungan dari Single Exponenial Smoohing Model dengan menggunakan nilai α = 0.1sampai 0.9,maka didapa nilai error erkecil dengan menggunakan 4(empa) meode yang memperoleh hasil ME = 4, MAD = 9, MAPE=7% dan MSE= 121,yaiu dari nilai α = 0.6 dan α = 0.7. Nilai α inilah yang akan digunakan unuk menghiung nilai peramalan pada periode berikunya. Single Exponenial Smoohing Model digunakan pada peramalan jangka pendek, biasanya sau bulan kedepan. Model ini mengasumsikan bahwa daa berflukuasi disekiar nilai mean yang eap,anpa rend aau pola perumbuhan. Hal ini sesuai pendapa yang diungkapkan oleh William J Sevenson dan Sum Chee Chuong (2014) yang menyebukan bahwa kecepaan penyesuaian ramalan erhadap kesalahan dienukan dengan konsana pemulusan α. Semakin deka nilai α dengan nol, semakin lamba ramalan akan menyesuaikan diri dengan kesalahan ramalan. Sebaliknya semakin deka nilai α dengan 1,00 semakin besar kemampuan unuk merespon dan pemulusan lebih kecil. Beriku nilai perhiungan ME (Mean Error), MAD (Mean Absolue Deviaion), MAPE (Mean Absolue Percenage Error), MSE (Mean Square Error) dengan nilai α = 0.1 sampai

13 S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Tabel 4. Nilai Perhiungan ME, MAD, MAPE, MSE meode Single Exponenial Smoohing Nilai Kesalahan ME MAD MAPE MSE α = % 251 α = % 171 α = % 141 α = % 128 α = % 123 α = % 121 α = % 121 α = % 123 α = % 126 Dari hasil pengolahan keiga model ersebu proses selanjunya akan dibua rancangan konsep perangka lunak menggunakan flowchar sebagai bagan alir program yang menggambarkan alur daa aau alur pemrograman dari aplikasi yang akan dirancang unuk kebuuhan peramalan kebuuhan konsumen yang akan daang dengan alur sebagai beriku : Gambar 4. Flowchar unuk meode Single Exponenial Smoohing 92

14 Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Bagan alir program perhiungan di aas dapa dijelaskan sebagai beriku : 1. Memasukkan daa penjualan yang akan diramalkan dan nilai alpha 2. Menghiung nilai peramalan 3. Keluaran unuk proses perhiungan peramalan 4. Menghiung nilai Mean Error (ME) 5. Menghiung nilai Mean Absolue Deviaion (MAD) 6. Menghiung nilai Mean Percenage Error(MAPE) 7. Menghiung nilai Mean Square Error (MSE) 8. Keluaran unuk ramalan periode berikunya sera nilai ME, MAD, MAPE, MSE dengan meode single exponenial smoohing. Jika ingin menyimpan hasil peramalan maka kompuer akan memproses penyimpanan daa kemudian selesai. Jika idak maka selesai. Sisem Peramalan Sisem peramalan memiliki kemampuan unuk menyimpan daa penjualan dan peramalan, menghiung peramalan dengan meode single exponenial smoohing sera membua laporan hasil peramalan kepada pemilik oko Qiaz dengan mudah dan akura sesuai dengan kebuuhan dari oko Qiaz. Secara umum sisem ini erbagi dalam beberapa menu yaiu : 1. Halaman Login, digunakan sebagai menu awal keika user ingin masuk kedalam sisem. Hal ini unuk menjaga agar sisem ini hanya bisa diakses oleh orang-orang yang berhak saja, yaiu user. Gambar 5 Halaman Awal (Login) Sisem Peramalan Toko Qiaz 2. Penginpuan daa akual, digunakan unuk memasukkan daa barang berdasarkan kode barang, nama barang, bulan dan jumlah penjualan barang (nilai akual) penjualan gamis oko Qiaz. Dalam menu ersebu ada ombol pilihan yaiu ambah ( digunakan unuk memasukkan daa ), edi ( unuk mengubah daa jika ada kesalahan ), hapus ( unuk menghapus daa jika daanya salah ), dan exi (unuk keluar dari halaman inpu daa akual). 93

15 S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Gambar 6. Form Inpu Sisem Peramalan Toko Qiaz 3. Perhiungan peramalan, digunakan unuk menghiung peramalan peramalan single exponenial smoohing. Unuk menghiung peramalan, erlebih dahulu user memasukkan nilai alpha, seelah iu ekan ombol hiung, lalu sisem akan menghiung dan menampilkan nilai peramalan besera empa nilai error ( ME, MAD, MAPE,dan MSE) dilayar menu. E. SIMPULAN Gambar 6 Form Oupu Sisem Peramalan Toko Qiaz Berdasarkan hasil peneliian dan uraian ersebu diaas maka.penelii membua kesimpulan yakni hasil perhiungan dengan meode Single Exponenial 94

16 Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) Smoohing digunakan unuk peramalan dalam jangka pendek biasanya sau bulan kedepan. Daa dari hasil perhiungannya berflukuasi disekiar nilai mean ( raaraa ) yang eap anpa rend dan perumbuhan.dengan dibuanya sisem aplikasi dari Single Exponenial Smoohing, diharapkan pemilik oko Qiaz akan lebih mudah unuk menyimpan daa penjualan gamisnya, menghiung nilai peramalan unuk periode berikunya dan membua laporan hasil perhiungan peramalan secara cepa dan akura. Sehingga ujuan dan manfaa dari peneliian ini yaiu pendapaan opimal dan efisiensi biaya dapa ercapai. DAFTAR PUSTAKA Assauri, S. (2016). Manajemen Operasi Produksi Edisi 3. Jakara: PT Raja Grafindo Persada. Heizer, J., & Render, B. (2015). Manajemen Operasi Edisi 11. Jakara: Salemba Empa. Sevenson, W. J., & Shoung, S. C. (2013). Operaions Managemen: an Asian Perspecive. Jakara: Salemba Empa. Syofian, S. (2013). Meode Peneliian Kuaniaif dilengkapi Perbandingan Perhiungan Manual & SPSS. Jakara: Kencana Prenadamedia Group. Yusuf, A. M. (2014). Meode Peneliian Kuaniaif, Kualiaif, dan Peneliian Gabungan. Jakara: Kencana Prenadamedia Group. 95

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA

APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA Lies Sunarminyasui 1, Salman Alfarisi 2, Firia Sari Hasanusi 3 1,2,3 Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC

Lebih terperinci

SISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG

SISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG ITEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOTHING UNTUK TOK BAHAN PARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG 1 Muhammad Iqbal (1110651220) 2 Bagus eya R,.Kom M.Kom, 3 Heny Wahyu,.Kom Jurusan Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada

Lebih terperinci

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI

APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69) Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya

LANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien, diperlukan adanya suau cara yang epa, sisemais dan dapa diperanggungjawabkan. Salah sau ala yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER Moh Afwan 1) S1 / Jurusan Sisem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Kompuer & Teknik Kompuer Surabaya, email

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Perminaan 2.1.1. Konsep Dasar Manajemen Perminaan Pada dasarnya manajemen perminaan (demand managemen) didefinisikan sebagai suau fungsi pengelolaan dari semua perminaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

Exponential smoothing

Exponential smoothing Exponenial smoohing This is a widely used forecasing echnique in reailing, even hough i has no proven o be especially accurae, www,cl,asae,edu/crbrown/smoohing07,pp 1 Exponenial Smoohing n Period Moving

Lebih terperinci

Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series

Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING Bab ini memperkenalkan model berlaku unuk daa ime series dengan musiman, ren, aau keduana komponen musiman dan ren dan daa sasioner. Meode peramalan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

Pemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped

Pemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped Pemulusan Eksponensial dengan Meode Hol Winer Addiive Damped Hurul in 1),Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si 2), Andi Kresna Jaya, S.Si., M.Si 3) Program Sudi Saisika Jurusan Maemaika FMIPA Unhas Jln. Perinis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa Yunani Sustema yang berarti satu kesatuan yang atas komponen atau

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa Yunani Sustema yang berarti satu kesatuan yang atas komponen atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sisem Aplikasi Menuru Jogiano (2004), sisem berasal dari bahasa lain Sysema dan bahasa Yunani Susema yang berari sau kesauan yang aas komponen aau elemen-elemen yang dihubungkan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab 13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1 FORECASTING & ARIMA Dwi Marani /26/200 Saisik unuk Bisnis 9 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suau dere berkala merupakan suau himpunan observasi dimana variabel yang digunakan diukur dalam uruan periode waku,

Lebih terperinci

PROYEKSI BISNIS. Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakultas Ekonomi Universitas Wiyana Mukti

PROYEKSI BISNIS. Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakultas Ekonomi Universitas Wiyana Mukti PROYEKSI BISNIS Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakulas Ekonomi Universias Wiyana Muki PENDAHULUAN Teknik Proyeksi Bisnis merupakan suau cara/pendekaan u menenukan ramalan (perkiraan) mengenai sesuau di masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY

IMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY IMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY Ruli Uami 1, Suryo Amojo 2 1, Universias Wijaya Pura 2 e-mail: ruli.uami@ias.ac.id,

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya 5 Bab 2 Tinjauan Pusaka 2.1 Peneliian Sebelumnya Dalam skripsi peneliian yang berjudul Pemodelan dinamis pola anam berbasis meode LVQ (Learning Vecor Quanizaion) (Bursa, 2010), menghasilkan sisem informasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting) BAB 3 LANDAAN TEORI 3.1 Pengerian dan Kegunaan Peramalan (Forecasing) Dalam melakukan analisis dibidang ekonomi, sosial dan sebagainya, kia memerlukan suau perkiraan apa yang akan erjadi aau gambaran enang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pengendali Persediaan Barang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing untuk Peramalan Penjualan (Studi Kasus : Luna Pet Shop)

Sistem Informasi Pengendali Persediaan Barang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing untuk Peramalan Penjualan (Studi Kasus : Luna Pet Shop) , E-ISSN : 2581-0367 Sisem Informasi Pengendali Persediaan Barang Menggunakan Meode Triple Exponenial Smoohing unuk Peramalan Penjualan (Sudi Kasus : Luna Pe Shop) Edi Mardiansyah 1, Dwi Cahyono 2, Rana

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUAT TATITIK 3.. ejarah ingka BP (Badan Pusa aisik) A. Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 920, Kanor aisik perama kali didirikan oleh Direkur peranian, Kerajinan

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kapasias Produksi Kapasias adalah kemampuan pembaas dari uni produksi (enaga kerja, mesin, uni sasiun kerja, proses produksi, perencanaan produksi, dan organisasi produksi) unuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Akivias produksi sebagai suau bagian dari fungsi organisasi perusahaan yang beranggung jawab erhadap pengolahan bahan baku menjadi produksi jadi yang dapa dijual. Terdapa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PERSEDIAAN OBAT PADA APOTIK SIDOARJO DENGAN METODE WINTER

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PERSEDIAAN OBAT PADA APOTIK SIDOARJO DENGAN METODE WINTER ITEM IFORMAI PERAMALA PEREDIAA OBAT PADA APOTIK IDOARJO DEGA METODE WITER Rudy eiawan Program udi isem Informasi, Universias Ma Chung Malang Email: rudy.seiawan@machung.ac.id ABTRAK Forecasing informaion

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KERIPIK PISANG KEMASAN BUNGKUS (Studi Kasus : Home Industry Arwana Food Tembilahan)

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KERIPIK PISANG KEMASAN BUNGKUS (Studi Kasus : Home Industry Arwana Food Tembilahan) ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KERIPIK PISANG KEMASAN BUNGKUS (Sudi Kasus : Home Indusry Arwana Food Tembilahan) Sii Wardah *), Iskandar Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer, Universias

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI 5 Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Menuru Sofjan Assauri (1984, p1), kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang, kia kenal dengan apa yang disebu peramalan (forecasing).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pusaka 2.1.1 Teknik Indusri Teknik indusri adalah suau rekayasa yang berkaian dengan desain, pembaruan, dan insalasi dari sisem erinegrasi yang melipui manusia, maerial,

Lebih terperinci

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED Wahyuda 1, Budi Sanosa 2, Nani Kurniai 3 1 Teknik Indusri Universias Mulawarman-Samarinda

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2. Pengerian Peramalan Di dalam melakukan suau kegiaan dan analisis usaha aau produksi di bidang manufakur aau perekonomian, suau peramalan aau yang lebih kia kenal dengan forecasing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

BAB IX TEKNIK PERAMALAN

BAB IX TEKNIK PERAMALAN Peramalan 93 BAB IX TEKNIK PERAMALAN Kepuusan persediaan yang dihasilkan dari pembelian cenderung bersifa jangka pendek dan hanya unuk produk yang khas. Peramalan yang mengarah pada kepuusan ini harus

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam perencanaan suau proses produksi dapa menggunakan meode perencanaan aggrega. Yaiu proses perencanaan suau sisem produksi mencakup beberapa aspek-aspek yang erliba dalam kegiaan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI. peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan teknik dan

BAB 3 LANDASAN TEORI. peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan teknik dan BAB 3 LANDASAN TEORI 3. Peramalan Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengerian peramalan, kegunaan meode peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan eknik dan meode peramalan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah serangkaian kegiaan yang membua barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Kegiaan membua barang dan jasa erjadi di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Persediaan Persediaan merupakan salah sau ase yang paling mahal bagi perusahaan, mencerminkan oal 40% dari oal modal yang diinvesasikan (Render dan Heizer, 997, p34). Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pea Proses Operasi Pea Proses Operasi merupakan suau diagram yang menggambarkan langkahlangkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai uru-uruan operasi dam pemeriksaan. Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci