Peramalan Kebutuhan Bahan Bakar Premium di Depot Ampenan dengan Metode Hibrida Arima- Neural Network untuk Optimasi Persediaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peramalan Kebutuhan Bahan Bakar Premium di Depot Ampenan dengan Metode Hibrida Arima- Neural Network untuk Optimasi Persediaan"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sep. 202) ISSN: X D-94 Peramalan Kebuuhan Bahan Bakar Premium di Depo Ampenan dengan Meode Hibrida Arima- Neural Nework unuk Opimasi Persediaan Okivianis Kusumaningrum, Suharono, Haryono Jurusan Saisika, Falkulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 Absrak Pemasaran sera pendisribusian BBM berkaian era dengan seberapa besar kebuuhan seiap wilayah, dan perminaan yang cenderung idak konsan, sehingga sanga perlu dilakukan peramalan kebuuhan bahan bakar. Peramalan erhadap perminaan bahan bakar merupakan awal dari semua perencanaan dari kegiaan supply chain. Hasil peramalan bahan bakar Premium di Depo Ampenan menunjukkan bahwa meode hibrida dapa memprediksi lebih baik dibandingkan dengan meode unggal. Kombinasi meode ARIMA dan Neural Nework ernyaa dapa bekerja sama dengan baik unuk menghasilkan peramalan yang lebih baik dengan nilai RMSE yang kecil dibandingkan dengan model ARIMA dan NN secara individu. Hasil uji linierias dengan Terasvira menunjukkan bahwa ada hubungan non-linier, sehingga model non-linier cocok digunakan unuk kasus ini. Hasil peramalan dari model yang erbaik digunakan unuk membua perencanaan persediaan. persediaan yang opimal erjadi keika jumlah pemesanan (Q) mencapai nilai 258 Kl, backorder (B) sebesar 667 Kl dan safey sock yang ada dalam persediaan adalah 86 Kl. Dari hasil ersebu, maka dapa dihiung biaya oal yang dibuuhkan unuk pengadaan persediaan unuk bulan uari 202 yaiu sebesar Rp ,-. Kaa Kunci ARIMA, Neural Nework, Hibrida ARIMA-NN, Opimasi Persediaan I. PENDAHULUAN EIRING dengan perkembangan dan kemajuan eknologi, S Bahan Bakar minyak (BBM) merupakan ke-buuhan dasar dalam bidang indusri maupun ransporasi yang semakin lama semakin meningka perminaannya. Membagi wilayah disribusi menjadi beberapa region merupakan salah sau bagian sraegi manajemen yang dilakukan unuk memudahkan disribusi bahan bakar hingga ke seluruh wilayah Indonesia. Di wilayah NTB, erdapa Depo Ampenan unuk melayani konsumen di Kabupaen Lombok Bara, Lombok Timur, Lombok Uara, Lombok Tengah dan Kodya Maaram. BBM Depo Ampenan iu didaangkan dari TT Manggis, Pulau Bali dan sebagian dari Surabaya. Depo Ampenan merupakan depo dengan kebuuhan BBM paling inggi dibanding dengan depo lain di NTB maupun NTT. Selain iu daerah Nusa Tenggara adalah wilayah yang pendisribusiaan cukup suli karena kondisi geografisnya, maka menarik unuk dilakukan peneliian pada depo ersebu. Pemasaran sera pendisribusian BBM berkaian era dengan seberapa besar kebuuhan seiap wilayah, dimana perminaan yang cenderung idak konsan. Sehingga harus dilakukan peramalan kebuuhan unuk beberapa bulan ke depan guna kepeningan perencanaan persediaan. Pada kenyaaan, jarang diemukan kejadian ime series yang murni linier aaupun murni non-linier, sehingga disarankan menggunakan meode hibrida yaiu kombinasi dua aau lebih sisem dalam sau fungsi, dalam hal ini adalah kombinasi Neural Nework dengan ARIMA []. Meode hibrida merupakan gabungan model yang dapa saling melengkapi, sehingga diharapkan menghasilkan ingka keakuraan yang inggi. Meode peramalan Hibrida ARIMA-NN sudah banyak digunakan pada beberapa sudi kasus yaiu peramalan konsumsi air oleh & Kaarina [2], pemodelan kunjungan wisaawan dari 6 negara asal yang berkunjung ke Bali menunjukkan bahwa Hibrida ARIMA-NN memberikan hasil peramalan yang lebih sesuai dibandingkan dengan ARIMA dan NN secara individu [3], demikian juga peneliian oleh Zhang []. Persediaan memiliki implikasi yang besar erhadap finansial suau perusahaan karena jumlah uang yang eranam pada persediaan sangalah besar. Menuru Tersine [4] model persediaan erdapa dua jenis yaiu deerminisik dan probabilisik. Pada kasus ini sisi probabilisik erleak pada perminaan, sedangkan lead ime konsan. Unuk iu akan dierapkan opimasi persediaan ermasuk persediaan pengaman yang dibuuhkan unuk mengaasi kondisi keidakpasian dari perminaan selama lead ime. Crone [5] elah menerapkan peramalan dengan NN unuk pengambilan kepuusan dalam manajemen persediaan, dimana evaluasi akhirnya berdasarkan pada besar biaya dikeluarkan. Pada peneliian ini akan dierapkan model peramalan yaiu model Hibrida ARIMA-NN dan akan dibandingkan hasilnya dengan meode unggal yaiu ARIMA dan Neural Nework. Hasil peramalan erbaik akan digunakan unuk melakukan perencanaan persediaan bahan bakar premium unuk sau bulan di Depo Ampenan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. ARIMA ARIMA merupakan gabungan dari Auoregressive (p) dan Moving Average (q) dengan differencing orde (d ), secara maemaisnya ( B) d Z. Jika mengandung pola musiman, maka model yang digunakan adalah model ARIMA musiman, dimana s P ( B ) unuk koefisien komponen AR periode musiman S dengan orde P, s Q ( B ) unuk koefisien komponen MA periode musiman S dengan orde

2 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sep. 202) ISSN: X D-95 s D Q dan ( B ) merupakan differencing unuk musiman S dengan orde D [6]. Beriku ini persamaan maemaik secara lengkap : S d S D S P( B ) p( B)( B) ( B ) Z 0 q( B) Q ( B ) a () B. Neural Nework Hubungan dari anara oupu ( Z ) dan inpu ( Z, Z 2,, Z p ) dengan rumus maemaik sebagai beriku. q p Z w w j f w j wi jz i j 0 i, (2) 0 w j ( j 0,,2,, q) dan w ij ( i 0,,2,, p; j,2,, q), p adalah jumlah inpu nodes dan q adalah jumlah hidden nodes. Fungsi logisik yang sering digunakan sebagai ransfer funcion dari hidden layer adalah f ( x) (3) x e C. Hibrida Hibrida adalah kombinasi dua aau lebih sisem dalam sau fungsi, dalam hal ini adalah kombinasi NN dengan ARIMA. ARIMA dapa menghasilkan peramalan yang baik pada kondisi yang linier, eapi akan buruk jika beremu dengan kondisi yang non-linier unuk iu dilakukan kombinasi dengan NN yang menunjukan performa yang baik jika daa bersifa non-linier. Jadi model hibrida dapa membanu mengaasi srukur yang kompleks dari suau daa [2]. Secara umum kombinasi dari model ime series dapa diuliskan sebagai y L N (4) dimana L menunjukkan komponen linier dan N menunjukkan komponen non-linier, dimana residual dari model yang linier masih mengandung informasi hubungan non-linier. Secara maemais dapa diuliskan e y Lˆ (5) D. Opimasi Persediaan Menuru Tersine [4] model persediaan erdapa dua jenis yaiu deerminisik dan probabilisik. Deerminisik arinya perminaan maupun pasokan dianggap pasi, sedangkan probalisik beroperasi pada siuasi dengan keidakpasian perminaan aau lead ime, sehingga membuuhkan persediaan pengaman unuk mengurangi kemungkinan erjadinya kehabisan sok. Oleh karena iu, iik pemesanan kembali suau barang (B) harus memperimbangkan keidakpasian dua aspek ersebu. Selama waku unggu pemesanan (lead ime), dimungkinkan adanya perminaan yang dinoasikan M, sehingga perminaan selama lead ime menjadi fakor yang mempengaruhi kapan dilakukan pemesanan. III. METODE PENELITIAN Daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah daa sekunder yang diperoleh dari PT. Peramina Region V Surabaya bagian Reail dan Region III unuk bagian Supply & Disribuion. Variabel peneliian yang digunakan pada peramalan dan opimasi persediaan adalah sebagai beriku :. Peramalan kebuuhan bahan bakar premium. Daa penjualan bahan bakar premium per bulan pada ahun di Depo Ampenan, NTB. 2. Opimasi persediaan Unuk analisis pada persediaan seelah dilakukan peramalan menggunakan beberapa variabel yaiu perminaan per bulan (D), lead ime (L), perminaan kebuuhan selama lead ime (M), harga per Kilolier Premium (P), biaya penyimpanan (H), biaya pemesanan (C) dan biaya sock ou (A) Lead ime adalah waku unggu pemesanan, dimana pada kasus ini waku unuk pengiriman yang dibuuhkan adalah selama 2 hari. Biaya akiba sock ou adalah biaya ambahan harus yang dikeluarkan karena erjadi kekurangan barang. Langkah-langkah dalam peramalan kebuuhan bahan bakar premium di Depo Ampenan unuk opimasi persedian dan ranai pasokan adalah sebagai beriku :. Mencari karakerisik daa kebuuhan bahan bakar premium dengan saisika deskripif. 2. Membagi daa realisasi kebuuhan bahan bakar premium menjadi dua bagian yaiu daa in-sample pada uari Desember 200 dan daa ou-sample pada uari- Desember 20. Daa in-sample digunakan unuk pembenukan model (raining), sedangkan daa ousample digunakan unuk pemilihan ramalan erbaik. 3. Mengaplikasikan model ARIMA, Neural Nework dan Hibrida ARIMA-NN ARIMA a. Membua ime series plo, plo ACF, dan plo PACF b. Memeriksa kesasioneran daa berdasarkan plo dere waku, plo ACF dan PACF. Melakukan differencing jika daa idak sasioner dalam mean dan ransformasi pada varian. c. Seelah daa sasioner, maka dilakukan idenifikasi berdasarkan plo ACF dan PACF unuk menenukan orde p, q, sehingga dapa menenukan model AR, MA, ARMA aau ARIMA. d. Melakukan esimasi parameer dan uji signifikansi parameer. e. Memeriksa kelayakan model berupa residual yang whie noise menggunakan uji Ljung Box, dan uji normalias dengan Kolmogorov Smirnov. f. Melakukan peramalan dengan model ARIMA dan menghiung nilai MAPE dan RMSE dengan rumus. Z Zˆ T MAPE Z T 00% 2 2 ( ˆ ) RMSE T Z Z T g. Memilih model ARIMA erbaik berdasarkan nilai RMSE erkecil.

3 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sep. 202) ISSN: X D-96 Neural Nework a. Menenukan arsiekur NN yaiu menenukan banyak inpu, jumlah neuron dalam hidden layer, bobo awal dan fungsi akivasi. b. Melakukan pelaihan (in-sample raining) pada daa pelaihan dengan menenukan bobo awal dan arsiekur NN yang elah dienukan. c. Melakukan peramalan dan menghiung nilai MAPE dan RMSE daa in-sample dan daa ou-sample. d. Memilih model erbaik Hibrida ARIMA-NN a. Mencari model ARIMA yang sesuai. b. Melakukan pemodelan dan peramalan dengan model ARIMA. c. Residual yang diperoleh dari peramalan model ARIMA digunakan sebagai inpu, lalu dimodelkan kembali dengan model Neural Nework. d. Menggabungkan model a dan c sehingga didapa model Hibrida ARIMA-NN. e. Melakukan peramalan dan menghiung MAPE dan RMSE daa in-sample dan daa ou-sample. f. Memilih model erbaik 4. Membandingkan model ARIMA, Neural Nework dan Hibrida ARIMA-NN berdasarkan nilai RMSE. 5. Mendapakan hasil peramalan kebuuhan bahan bakar premium dengan model yang erbaik, dimana hasil peramalan ersebu yang akan digunakan dalam menenukan model persediaan. 6. Menenukan model persediaan bahan bakar premium yang opimum di Depo Ampenan dengan memperhiungkan biaya yang dikeluarkan a. Tahap awal adalah mendapakan nilai 2DC Q H sebagai nilai awal ierasi, sedangkan unuk Q i, i 2,3,... menggunakan rumus 2DC AE( M B) Q H dimana nilai D (perminaan) didapa dari hasil peramalan. b. Menghiung probabilias erjadinya sock ou selama HQ lead ime i P( M Bi ) AD c. Menghiung reorder poin ( B i ). d. Menghiung ekspekasi sock ou dengan persamaan E( M B) f ( z) ( M B) F( z) e. Dilakukan ierasi hingga mencapai kondisi konvergen E( M Bi ) E( M Bi ) f. Kondisi konvergen ersebu menunjukkan menunjukkan kondisi opimal persediaan pada nilai Q, B dan E ( M B) erenu. g. Hasil perhiungan pada langkah f dapa digunakan unuk menenukan jumlah safey sock yaiu B M 7. Hasil perhiungan opimasi persediaan pada langkah 6 digunakan unuk membua perencanaan persediaan unuk sau bulan ke depan (uari 202). 8. Menghiung perkiraan oal biaya yang dikeluarkan unuk persediaan Premium di Depo Ampenan pada bulan uari 202. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola kebuuhan bahan bakar premium (sauan Kilolier) di Depo Ampenan memiliki pola ren yang naik seperi yang diunjukkan pada Gambar, karena memang semakin lama kebuuhan akan bahan bakar semakin meningka bersamaan dengan semakin meningkanya populasi kendaraan bermoor. Premium (Kl) Time Year Gambar. Time Series Plo Penjualan Premium (per bulan) pada Tahun di Depo Ampenan. Pada bulan Februari yang selalu menjadi bulan dengan kebuuhan bahan bakar premium paling rendah karena fakor jumlah hari yang hanya 29 hari. Perminaan eringgi berada pada kisaran bulan Sepember sampai Desember. A. Peramalan dengan ARIMA Idenifikasi model ARIMA diawali dengan melakukan pengecekan apakah daa ersebu sasioner. Daa dikaakan non-sasioner dalam mean, jika nilai mean-nya dipengaruhi oleh waku dan mean idak konsan. Hasil ime series menunjukkan bahwa daa idak sasioner dalam mean karena berpola rend naik dan pola ACF yang urun secara lamba, sehingga perlu dilakukan penanganan berupa differencing orde ke-. Plo ACF dan PACF daa yang sudah sasioner dapa digunakan unuk idenifikasi model. Plo ACF menunjukkan bahwa lag yang cu off seelah lag dan 2, sedangkan PACF pada lag,2,8,2. Dari hasil ersebu pendugaan awal adalah daa ersebu mengandung musiman pada periode 2. ARIMA yang didapakan sebanyak iga model yaiu ARIMA (2,,2)(,0,0) 2, ARIMA (0,,)(,0,0) 2 dan ARIMA ([,2,8],,0)(,0,0) 2, dimana keiganya mengan-dung musiman pada periode 2. Tiga model ARIMA ersebu elah memenuhi uji kelayakan model ARIMA berupa parameer yang signifikan, residual yang whie noise, dan berdisribusi normal. Jadi, seluruh asumsi yang diperlukan oleh model ARIMA elah erpenuhi selanjunya adalah pemilihan model

4 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sep. 202) ISSN: X D-97 erbaik. Unuk mengeahui kebaikan model ARIMA dengan meliha dari krieria model erbaik pada daa in-sample maupun ou-sample. Tabel beriku ini menunjukkan krieria model erbaik dengan MAPE dan RMSE. Tabel. Krieria ARIMA Terbaik In-sample Ou-sample AIC SBC MAPE RMSE ARIMA (2,,2)(,0,0) 2 940,8 95,2 5,37 35, ARIMA (0,,)(,0,0) 2 939,4 943,5 5, ,43 ARIMA ([,2,8],,0)(,0,0) 2 938,4 946,7 5, ,72 Pemilihan model berdasarkan krieria model AIC dan SBC memperimbangkan jumlah parameer, sehingga krieria ini digunakan unuk memilih model yang layak. MAPE dan RMSE pada ou-sample menunjukkan kebaikan model dalam meramalkan. ARIMA dengan SBC dan MAPE nilai erkecil yaiu 943,5 dan 5,247% adalah ARIMA (0,,)(,0,0) 2 dengan parameer sebanyak dua. Persamaan maemaik dari model ARIMA (0,,)(,0,0) 2 sebagai beriku Z Z 0,695Z 2 0,695Z 3 a 0,56a B. Peramalan dengan Neural Nework Langkah awal pada NN adalah menenukan inpu, jumlah neuron pada hidden layer dan fungdi akivasi apa yang digunakan. Penenuan inpu yang akan digunakan pada NN berdasarkan pada model ARIMA aau meliha plo PACF. Sesuai dengan model ARIMA, maka inpu yang digunakan adalah lag, 2 dan 3 sera yang berdasarkan lag signifikan pada PACF adalah lag,2,8,2) dan beberapa kombinasi inpu yang eap mengandung unsur lag 2 yaiu inpu dengan lag,2 dan2 dan lag,2,2,3. Dan jumlah neuron yang digunakan pada hidden layer mulai sampai 6. Sebelum melakukan pemodelan dengan NN daa harus melalui proses pre-processing erlebih dahulu dengan rumus 2( min( Z)) Z Zi i, dengan range (-,). max( Z) min( Z) NN dengan beberapa kombinasi inpu sera dengan jumlah neuron hidden layer mulai dari sampai 6, menghasilkan nilai MAPE dan RMSE yang beragam. Inpu A Lag,2,2 B Lag,2, 2,3 C Lag,2,3 D Tabel 2. Krieria Neural Nework Terbaik Jumlah Jumlah In-sample Ou-sample bobo Neuron MAPE RMSE MAPE RMSE 6 3, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Lag,2,8, , , , , , , , , Hasil pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kesesuaian pemilihan inpu, jumlah neuron pada hidden layer dan apa krieria pemilihan model erbaiknya.sanga mempengaruhi hasil prediksi dari model NN. Nilai RMSE pada in-sample berbanding lurus dengan jumlah neuron hidden layer yaiu semakin banyak neuron maka nilai RMSE-nya semakin kecil, karena semakin banyak bobo yang digunakan. Akan eapi hasil ersebu idak berlaku pada RMSE ou-sample. Di anara keempa model ersebu RMSE erkecil adalah model C dengan inpu lag, 2 dan 3 (4 neuron) yang merupakan inpu berdasarkan model ARIMA. Beriku ini arsiekur model NN (3-4-). Gambar. 2. Arsiekur NN(3-4-). Secara umum arsiekur jaringan model NN dapa dimodelkan sesuai dengan fungsi akivasi sigmoid pada hidden layer dan fungsi linier pada oupu. Dengan jumlah neuron pada hidden layer sebanyak 4 dengan fungsi akivasi sigmoid, maka persamaan maemaik yang didapakan adalah Zˆ 0,84 2,96h 2,45h2 4,3h 3,73h4 dengan h exp (0,62 2,48Z 0,02 2,67 Z 2 Z 3 ) h2 exp ( ,05Z 0,07 6,94 Z 2 Z 3 ) h3 exp (0,93,6 Z 0,4,69 Z 2 Z 3 ) h 4 exp ( 0,06 3,3Z 2,59 4,33 Z 2 Z 3 ) C. Peramalan dengan Hibrida ARIMA-NN Meode hibrida ini menggabungkan dua model yaiu model linier berupa ARIMA dan model non-linier yang yaiu pemodelan residual ARIMA dengan meode Neural Nework. Residual yang dimodelkan dengan NN merupakan model ARIMA (0,,)(,0,0) 2. Pemodelan residual dengan

5 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sep. 202) ISSN: X D-98 NN akan dierapkan dua jenis inpu yaiu inpu berdasarkan model ARIMA dan inpu berdasarkan lag pada PACF. Beriku ini adalah abel MAPE dan RMSE in-sample dan ou-sample dari model Hibrida ARIMA-NN yang elah didapakan. Tabel 3. Krieria Terbaik Hibrida ARIMA-NN In-sample Ou-sample Inpu Residual Bobo Neuron MAPE RMSE MAPE RMSE A Lag,2,3 B Lag 8 6 3, , ,5 59 5, , , , , , , , , , , ,05 3 6,78 68 Pada Tabel 3 menunjukkan nilai MAPE dan RMSE ousample erkecil pada model A sebesar 3,826% dan 988 Kilolier. hibrida gabungan ARIMA dengan model NN dari residual dengan inpu lag 8 menghasilkan pemodelan yang sanga baik dengan MAPE 0,05 %, sehingga jika diplo daa akual dengan prediksi berhimpian, namun model ini idak cukup baik digunakan dalam peramalan. Hal ersebu erbuki dari nilai MAPE dan RMSE ou-sample yang cukup besar, jika dibandingkan dengan model yang menggunakan inpu lag,2,3. Jadi, hasil nilai prediksi residual dengan model NN dihasilkan oleh persamaan maemaika di bawah ini, eˆ 3,02,9 h 2,83h2 5,22 h3 dengan h exp (,49 4,6e 4,82 2,4352 e 2 e 3 ) h2 exp (2,48,2e 8,65 5,63 e 2 e 3 ) h 3 exp ( 2,45e,63 0,93 e 2 e 3 ) Secara umum kombinasi dari model ime series hibrida adalah y L N, dimana L menunjukkan komponen linier (ARIMA) dan N menunjukkan komponen non-linier (model NN residual). Jadi model Hibrida ARIMA-NN yang erbenuk adalah Yˆ Lˆ Nˆ dimana L ˆ Z 0,695Z2 0,6945Z3 0,56a dan Nˆ eˆ. D. Perbandingan ARIMA, Neural Nework dan Hibrida ARIMA-NN Kinerja keiga model yaiu ARIMA (0,,)(,0,0) 2, NN (3-4-) dengan inpu lag,2,3 dan model Hibrida ARIMA-NN dengan model NN residual (3-3-) diunjuk-kan dengan nilai MAPE an RMSE sebagai beriku. Tabel 4. Perbandingan Nilai MAPE dan RMSE In-sample MAPE RMSE ARIMA 3, Neural Nework 2, Hibrida ARIMA-NN 2, Beriku ini yang menunjukkan kinerja model ARIMA, NN dan Hibrida ARIMA-NN dalam melakukan peramalan kebuuhan bahan bakar Premium dalam 6 bulan dan 2 bulan ke depan. Tabel 5. Perbandingan Nilai MAPE dan RMSE Ou-sample 6 bulan 2 bulan MAPE RMSE MAPE RMSE ARIMA , Neural Nework , Hibrida ARIMA-NN , Pada peramalan baik pada 6 bulan dan 2 bulan ke depan, nilai RMSE dan MAPE erkecil adalah model Hibrida ARIMA-NN. Unuk model NN menghasilkan nilai RMSE dan MAPE yang lebih besar pada peramalan 6 bulan ke depan, sedangkan pada peramalan 2 bulan ke depan lebih kecil dibandingkan ARIMA. Baik pada peramalan 6 dan 2 bulan, nilai RMSE dan MAPE menunjukkan bahwa model Hibrida ARIMA-NN menghasilkan nilai RMSE dan MAPE erkecil dibandingan model unggal yaiu ARIMA dan NN. Unuk mengeahui adanya hubungan non-linier dari daa dan residual ARIMA, maka dilakukan uji linierias dengan erasvira es unuk memperkua alasan bahwa model nonlinier sesuai pada daa kebuuhan bahan bakar. Hasil uji Terasvira menunjukkan p-value< 0,05, arinya erdapa hubungan yang non-linier. Hasil pengujian linierias ini dapa memperkua alasan mengapa nilai MAPE dan RMSE dari Hibrida ARIMA-NN dan NN lebih kecil dibanding model ARIMA. Pada kasus ini menunjukkan bahwa meode gabungan memang dapa memprediksi lebih baik dibandingkan dengan meode unggal. Kombinasi meode ARIMA dan NN ernyaa dapa bekerja sama dengan baik unuk menghasilkan peramalan yang lebih baik dengan nilai RMSE yang kecil dibandingkan dengan model ARIMA dan NN. Tenu saja pemahaman mengenai karakerisik daa yang akan dielii merupakan hal yang pening unuk meminimalkan kemungkinan keidaksesuaian pemilihan meode. E. Persediaan Pengendalian persediaan di perusahaan mempunyai ujuan unuk menjaga agar idak erjadi kehabisan aaupun kelebihan persediaan. Selain iu juga agar dapa meminimumkan segala biaya yang dikeluarkan. Hasil peramalan pada bulan uari sejumlah Kilolier akan digunakan unuk perencanaan persediaan. Dalam perencanaan persediaan membuuhkan beberapa komponen biaya yaiu biaya pemesanan, biaya simpan dan biaya erjadi sock ou. Biaya pemesanan (C) yang dikeluarkan unuk melakukan pemesanan bahan bakar Premium unuk Depo Ampenan adalah sebesar Rp ,-. Biaya penyimpanan (H ) bahan bakar di Depo sebesar Rp ,-/Kl dan biaya sock ou ( A ) merupakan

6 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sep. 202) ISSN: X D-99 biaya aau kerugian yang dianggung oleh perusahaan, keika erjadi sock ou sebesar Rp ,-. Beriku ini langkah-langkah unuk mendapakan kondisi opimal persediaan dimulai dari ierasi perama.. Langkah awal unuk mendapakan nilai Q (kuanias pemesanan), jumlah safey sock yang opimum, maka yang dilakukan adalah menenukan iik awal ierasi berupa Q 0. 2CD Q 2438, 56Kl H Unuk menenukan iik pemesanan kembali, maka menenukan P( M B ) erlebih dahulu yaiu probalias erjadinya sock ou. P( M B ) merupakan fungsi yang mengikui fungsi kepadaan probablilias unuk variabel berdisribusi normal dengan mean 540 dan sandar deviasi 30,45 yang dapa diliha pada abel disribusi normal sandar. QH 2438, P ( M B) 0,2468 AD B M B Z, maka 540 0, ,45 Hasil perhiungan didapakan B sebesar 622,3348 yaiu nilai backorder awal. Dengan nilai ersebu, maka dapa menenukan ekspekasi sock ou E( M B2) f ( z) ( M B2) F ( z) 30,45 0,2468 ( ,3027) 0,489 8,899 Seelah didapakan nilai E( M B ), maka memulai melakukan ierasi selanjunya dengan langkah yang sama yaiu menghiung Q 2, B 2, P( M B2 ) dan E( M B2 ). 2. Hasil perhiungan E( M B ) dipergunakan unuk melanjukan perhiungan pada ierasi kedua ( (8,899)) Q 253, 9682 Kl Selanjunya dilakukan perhiungan dengan langkah yang sama dengan ierasi perama. Perhiungan dilakukan berulangulang dan akan berheni keika sudah pada kondisi yang konvergen pada nilai E ( M B ) seperi yang diampilkan pada Tabel 6 beriku ini. Tabel 6. Hasil Ierasi unuk Mencapai Kondisi Opimal Ierasi Q P(M>B) B E(M>B) 2438,56 0, ,303 8, ,968 0, ,74 20, ,066 0, ,882 9, ,452 0, ,989 20, ,452 0, ,989 20,040 Pada Tabel 6 erliha bahwa kondisi elah konvergen pada ierasi ke-2. Kondisi ersebu sudah mencapai kondisi opimal dengan Q 258 Kilolier dan B 626 Kilolier. Ari dari nilai Bsebesar ± 626 Kl adalah keika sok berada pada nilai ersebu, maka harus dilakukan pemesanan agar idak erjadi sock ou. Besarnya safey sock yang harus ersedia agar idak erjadi kekurangan persediaan adalah sebesar B M 86 Kl. Unuk berapa kali pemesanan dalam sau bulan dapa dihiung dari pembagian anara perminaan per bulan dengan kuanias pemesanan, sehingga didapakan nilai 9 yang arinya dalam sebulan melakukan pemesanan sebanyak 9 kali. Tingka pemesanan opimal adalah sebesar 258 Kilolier dalam sekali pesan. Seiap kali melakukan pengangkuan kapal idak hanya unuk bahan bakar Premium saja, eapi juga unuk kerosene dan solar. Unuk angki berkapasias 2400 Kl khusus unuk bahan bakar solar, sedangkan 2300 Kl dan 900 Kl unuk premium dan kerosene. Seperi yang ampak pada Gambar 3 bahwa erdapa dua kali pemesanan dengan jumlah 4200 Kl. Hal ersebu dilakukan karena harus menampung sisa 28 Kl yang idak erampung, yang diakumulasikan menjadi 900 Kl, pemesanan sebanyak 4200 dilakukan sebanyak dua kali sehingga menghema biaya pemesanan unuk sau kali pesan. Pada Gambar 3, anggal yang erera merupakan anggal penerimaan pemesanan. Gambar 3. Grafik Perencanaan Persediaan pada bulan uari 202. Jadi, menghiung ekspekasi biaya oal yang dibuuhkan unuk sekali pesan sesuai dengan perencanaan persediaan unuk bulan uari 202 erdiri dari biaya pembelian barang, biaya pemesanan, biaya sock ou, dan biaya penyimpanan dengan rincian perhiungan sebagai beriku. Tabel 7. Perkiraan Biaya selama Bulan uari 202 Jenis Biaya Rumus Jumlah Biaya Pembelian Produk DP Rp ,- Biaya Pemesanan DC Q Rp ,- Biaya Penyimpanan Q Rp ,- H B M 2 Biaya Sock ou AD E( M B) Rp ,- Q Toal Biaya Rp ,- IV. KESIMPULAN & SARAN Dari hasil pembahasan dan analisa yang elah dilakukan, maka didapakan bahwa hasil perbandingan model ARIMA, NN dan Hibrida ARIMA-NN menunjukkan bahwa model Hibrida ARIMA-NN menghasilkan nilai RMSE dan MAPE erkecil dibandingkan dengan model unggal yaiu ARIMA dan NN. Sebagai ambahan dilakukan uji linierias yang menunjukkan bahwa erdapa hubungan yang non-linier pada daa. Oleh karena iu hasil RMSE dan MAPE dari model gabungan lebih akura dibandingkan dengan model unggal. Hasil ersebu sesuai dengan pernyaaan Makridakis & Hibon [8] dalam The M3 Compeiion pada poin iga bahwa model

7 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sep. 202) ISSN: X D-200 kombinasi aau hibrida memberikan akurasi lebih baik dibandingkan dengan model unggal. persediaan yang opimal erjadi keika jumlah pemesanan (Q) mencapai nilai 258 Kl, backorder (B) sebesar 625 Kl dan safey sock yang harus selalu ersedia dalam persediaan adalah 87 Kl. Dari hasil ersebu, maka dapa menghiung biaya oal yang dikeluarkan unuk persediaan selama sau bulan sebesar Rp ,-. DAFTAR PUSTAKA [] Zhang, G. P. (2003). Time Series Forecasing Using A Hybrid ARIMA and Neural Nework. Neurocompuing, hal [2] Zheng, F., & Zhong, S. (20). Timeseries Forecasing Using a Hybrid RBF Neural Nework and AR Based on Binomial Smooing. World Academy of Science and Technology, 75. [3] Susano, R. T. (2009). Hybrid ARIMA dan Neural Nework pada Peramalan Kunjungan Wisaawan ke Bali. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Saisika ITS. [4] Tersine, R. J. (994). Principles of Invenory and Maerials Managemen. USA: Prenice Hall. [5] Crone, S. F. (2003). Arificial Neural Neworks for Time Series Predicion - a novel Approach o Invenory Managemen using Asymmeric Cos Funcions. Hamburg: Universiy of Hamburg, Insiue of Informaion Sysems.. [6] Wei, W. W. (2006). Time Series Analysis : Univariae and Mulivariae. Unied Saes of America: Pearson Educaion. [7], S., & Kaarina, H. (200). The Implemenaion of Hybrid ARIMA- Neural Nework Predicion. Journal of Applied Mahemaics, volume 3. [8] Makridakis, S., & Hibon, M. (2000). The M3 Compeiion: resuls, concluions and implicaions. Inernaional Journal of Forecasing,

8 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sep. 202) ISSN: X D-20

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network D-378 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) 2337-3520 (23-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Plaform MK di PT X Menggunakan Meode ARIMA, Neural Nework, dan Hibrida ARIMA-Neural

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Premium dengan Metode ARIMAX untuk Optimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun

Peramalan Kebutuhan Premium dengan Metode ARIMAX untuk Optimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun JURNAL AIN DAN ENI IT Vol. 1, No. 1, (ep. 2012 IN: 2301-928X D-230 Peramalan Kebuuhan Premium dengan Meode ARIMAX unuk Opimasi Persediaan di Wilayah TM Madiun Nindia ekar Dini, Haryono, dan uharono Jurusan

Lebih terperinci

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih. 1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

Prediksi Permintaan BBM di PT. Pertamina Region V dengan Metode Peramalan Data Time Series Hirarki

Prediksi Permintaan BBM di PT. Pertamina Region V dengan Metode Peramalan Data Time Series Hirarki Prediksi Perminaan BBM di PT. Peramina Region V dengan Meode Peramalan Daa Time Series Hirarki Prania Dian Uari dan 2 Suharono Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS (38 57) 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Oleh : Dwi Hapsari K (1306 100 015) Dosen Pembimbing : Dra. Karika Firiasari, M.Si 1 Pendahuluan Laar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 XV-1 ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Muhammad Sjahid Akbar, Jerry Dwi Trijoyo

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. Z Menggunakan Metode ARIMA, FFNN, dan Hybrid ARIMA-FFNN

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. Z Menggunakan Metode ARIMA, FFNN, dan Hybrid ARIMA-FFNN D-444 JURNAL SANS DAN SEN TS Vol. 5 No. 2 (206) 27-520 (20-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. Z Menggunakan Meode ARMA, FFNN, dan Hybrid ARMA-FFNN Daniar Kusumaning Ayu, Desri Susilaningrum

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Premium dengan Metode ARIMAX untuk Optimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun

Peramalan Kebutuhan Premium dengan Metode ARIMAX untuk Optimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun Peramalan Kebuuhan Premium dengan Meode ARIMAX unuk Opimasi Persediaan di Wilayah TBBM Madiun Oleh: Nindia Sekar Dini 1308100088 Pembimbing: Drs. Haryono, MSIE Dr. Suharono 1 Ouline Pendahuluan Tinjauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

SISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA KITA

SISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA KITA Reka Inegra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Indusri Ienas No.03 Vol.03 Jurnal Online Insiu Teknologi Nasional Juli 2015 SISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER Muflih Rori Pura Harahap 30 00 052 Pembimbing : Dr. Drs. Agus Suharsono, M.S. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu 1 Penenuan Pelebaran Window Time Opimal Pada Daa Dere Waku (1) Nursya`bani Hendro Prabowo dan (2) Raden Mohamad Aok Deparemen Saisika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Insiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014 JEKT Model ARIMAX Dan Deeksi GARCH Unuk Peramalan Inflasi Koa Denpasar Tahun 2014 Rukini *) Badan Pusa Saisik Provinsi Bali ABSTRAK pemerinah dalam mengambil kebijakan unuk menjaga sabilias moneer di masa

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA Oleh : Liviani Nursia 307030040 Dosen Pembimbing: Dr. Brodjol Suijo S.U, MSi Laar Belakang

Lebih terperinci

Pemodelan Volatilitas Saham Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Algoritma Genetika

Pemodelan Volatilitas Saham Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Algoritma Genetika Pemodelan Volailias Saham Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Algorima Geneika Hasbi Yasin 1 1 Jurusan Saisika Undip, hasbiyasin@undip.ac.id Absrak. Flukuasi yang besar dan idak pasi dalam peramalan

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR S - 27 Rukini, Suharono2 2,2 Jurusan Saisika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 4, No., () 2337-3 (2-928X Prin) D-67 Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Fakor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekaan ime Series Klasik dan ANFIS Clara Agusin Sephani, Agus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan

Lebih terperinci

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED Wahyuda 1, Budi Sanosa 2, Nani Kurniai 3 1 Teknik Indusri Universias Mulawarman-Samarinda

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Bahan Bakar Premium di Depot Ampenan dengan Metode Hibrida Arima- Neural Network untuk Optimasi Persediaan

Peramalan Kebutuhan Bahan Bakar Premium di Depot Ampenan dengan Metode Hibrida Arima- Neural Network untuk Optimasi Persediaan Peramalan Kebutuhan Bahan Bakar Premium di Depot Ampenan dengan Metode Hibrida Arima- Neural Network untuk Optimasi Persediaan Oktivianis Kusumaningrum, uhartono 2, Haryono 2 Jurusan tatistika, FMIPA,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SARIRAZTY DWIJANTARI NRP 1314 030 010 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Meode Inervensi dan Regresi Spline Rina Andriani, Dr. Suharono, M.Sc 2 Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS, 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan

Lebih terperinci

Pemodelan VAR-NN dan GSTAR-NN untuk Peramalan Curah Hujan di Kabupaten Malang

Pemodelan VAR-NN dan GSTAR-NN untuk Peramalan Curah Hujan di Kabupaten Malang JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., () - (-X Prin) D- Pemodelan VAR-NN dan GSTAR-NN unuk Peramalan Curah Hujan di Kabupaen Malang Kadek Ardya Novi Diani dan Seiawan dan Suharono Saisika, Fakulas Maemaika

Lebih terperinci

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial

Lebih terperinci

Peramalan Outflow Uang Pecahan di Jawa Timur Menggunakan Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR)

Peramalan Outflow Uang Pecahan di Jawa Timur Menggunakan Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) JURNA SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (16) 7-5 (1-98X Prin) D-59 Peramalan Ouflow Uang Pecahan di Jawa Timur Menggunakan Generalized Space Time Auoregressive (GSTAR) Rahmah Safiri, Seiawan, dan Imam Safawi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP :

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP : Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Nama : Nesia Brilliana I.P NRP : 20800023 Jurusan : Maemaika Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes Pemberian pupuk

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII

DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 6, No. 3 (27), hal 83 2. MODEL SPACE-TIME DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Ella Kurniawai, Naomi Nessyana

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

PERAMALAN YIELD DAN HARGA OBLIGASI PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN ARIMA DAN BACKPROPAGATION-ANN

PERAMALAN YIELD DAN HARGA OBLIGASI PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN ARIMA DAN BACKPROPAGATION-ANN PERAMALAN YIELD DAN HARGA OBLIGASI PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN ARIMA DAN BACKPROPAGATION-ANN Yuli Wahyuningsih (), Brodjol Suijo S. U (), Suharono () Mahasiswa Jurusan Saisika, FMIPA, Insiu Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

2 efek dari pengaruh kejadian luar (exernal even) pada daa ime series (Wei, 2006). Bila y adalah daa ime series yang mengandung variasi kalender, maka

2 efek dari pengaruh kejadian luar (exernal even) pada daa ime series (Wei, 2006). Bila y adalah daa ime series yang mengandung variasi kalender, maka . PERAMALAN VOLUME KENDARAAN MASUK DI TOL DUPAK-WARU MENGGUNAKAN MODEL VARIASI KALENDER Yosua D. Charismawan (1304 100 024) Pembimbing : Ir. Dwiamono Agus W.,M.Ikom ABSTRAK Tol Surabaya-Gempol merupakan

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

Peramalan Return Saham Bank Central Asia Menggunakan Self Exciting Threshold Autoregressive Genetic Algorithm

Peramalan Return Saham Bank Central Asia Menggunakan Self Exciting Threshold Autoregressive Genetic Algorithm JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (2016) 2337-3520 (2301-928X Prin) D-71 Peramalan Reurn Saham Bank Cenral Asia Menggunakan Self Exciing Threshold Auoregressive Geneic Algorihm Tesalonika Puri dan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS

MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS 1. Pendahuluan MAKALAH TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI MODEL ARIMA BOX-JENKINS CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh : Febriana Dwi P. (1306 100 011) Dosen Pembimbing I : Dr. Irhamah, S.Si,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA Fadil Rahman Hakim, Dr. Ir. Achmad Mauludiyano, MT. Program Sudi Telekomunikasi Mulimedia Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknologi Indusri

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016) Prosiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-602-622-20-9 hal 935-950 November 206 hp://jurnal.fkip.uns.ac.id PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian

Lebih terperinci

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting. METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Nama: Zahroh Aiqoh 05 00 0 Dosen Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes Drs. Sulisiyo, MT Jurusan Maemaika

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Joko Ariyadi (308 030 060) Pembimbing : Drs. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si Laar Belakang 2 Laar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD

Lebih terperinci

Peramalan Beban Listrik di Jawa Timur Menggunakan Metode ARIMA dan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)

Peramalan Beban Listrik di Jawa Timur Menggunakan Metode ARIMA dan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) -50 (0-9X Prin) D-9 Peramalan Beban Lisrik di Jawa Timur Menggunakan Meode ARIMA dan Adapive Neuro Fuzzy Inference Sysem () Indana La Zulfa dan Suharono Jurusan

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 9 PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Y.P.Y. Asmara,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

metodologi penelitian

metodologi penelitian pendahuluan injauan pusaka meodologi peneliian hasil dan pembahasan kesimpulan Pusaka Meodologi Peningkaan Energi lisrik Kebuuhan energi lisrik Pengembangan sisem energi lisrik Peramalan beban lisrik Slide

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG ISSN: 9-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 6-60 Online di: hp://eournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Api Penaaran Tujuan Surabaya-Malang Oleh. Andria Prima Diago 08.00.0 Dosen Pembimbing. r. Dwiamono Agus, M.komp Andria Prima Diago 08.00.0 nsiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function)

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function) DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Sudi Aplikasi Model Inervensi dengan Sep Funcion) S-3 Kismianini dan Dhoriva Urwaul Wusqa Jurusan Pendidikan Maemaika

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

SKRIPSI IMELDA YULI YANTI FRANSISKA

SKRIPSI IMELDA YULI YANTI FRANSISKA INVENTORY CONTROL DAN PERENCANAAN BAHAN BAKU DI INDUSTRI MANUFAKTURING PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR - MEDAN SKRIPSI IMELDA YULI YANTI FRANSISKA 050803021 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA Leopoldus Ricky Sasongko, Lydia Ninuk Rahayu, dan Alberh Roy Koa 3,,3 Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO) Arseo Pramono 1) 1) S1/Jurusan Sisem Informasi, STIKOM Surabaya, email: oejayaraya@gmail.com

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Jumlah Permintaan Kerudung di Industri Kecil Kerudung Arin di Surabaya dengan Metode Variasi Kalender

Analisis Peramalan Jumlah Permintaan Kerudung di Industri Kecil Kerudung Arin di Surabaya dengan Metode Variasi Kalender Analisis Peramalan Jumlah Perminaan Kerudung di Indusri Kecil Kerudung Arin di Surabaya dengan Meode Variasi Kalender Disusun oleh : Sely Enggar Rusiano 307 030 030 Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, M.Si

Lebih terperinci