Peramalan Beban Listrik di Jawa Timur Menggunakan Metode ARIMA dan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peramalan Beban Listrik di Jawa Timur Menggunakan Metode ARIMA dan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) -50 (0-9X Prin) D-9 Peramalan Beban Lisrik di Jawa Timur Menggunakan Meode ARIMA dan Adapive Neuro Fuzzy Inference Sysem () Indana La Zulfa dan Suharono Jurusan Saisika, FMIPA, Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 suharono@saisika.is.ac.id Absrak Lisrik merupakan salah sau sumber energi uama yang digunakan hampir pada seluruh aspek kehidupan. Fakanya, kebuuhan lisrik semakin meningka seiring dengan adanya kemajuan pembangunan di bidang eknologi, indusri, dan informasi. Perkembangan dalam berbagai bidang ersebu dapa menimbulkan permasalahan erhadap kualias dan kuanias daya lisrik yang dihanarkan, sehingga disribusi enaga lisrik erhadap konsumen harus dilakukan secara opimal dan sesuai dengan kebuuhan. Tujuannya adalah agar dapa melakukan indakan yang epa seiring dengan perumbuhan kebuuhan enaga lisrik, memperahankan ingka keandalan, dan meningkkan kualias pelayanan kepada konsumen. Oleh karena iu, ramalan konsumsi lisrik unuk beberapa waku ke depan berdasarkan daa konsumsi lisrik pada waku sebelumnya diperlukan sebagai bahan perencanaan pendisribusian lisrik yang lebih efisien. Tujuan dari peneliian ini yaiu unuk meramalkan konsumsi beabn lisrik di Jawa Timur dengan meode ARIMA dan. Krieria pemilihan model erbaik berdasarkan pada nilai, S, dan pada daa ou sample. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa meode ARIMA memberikan ingka keakuraan yang lebih baik unuk meramalkan konsumsi lisrik di Jawa Timur daripada. Kaa Kunci, ARIMA, Lisrik,,,, S. I. PENDAHULUAN merupakan salah sau sumber energi uama L ISTRIK yang digunakan hampir pada seluruh aspek kehidupan. Fakanya, kebuuhan energi lisrik semakin berkembang seiring dengan adanya kemajuan pembangunan di bidang eknologi, indusri, dan informasi. Berdasarkan daa dari Maser Plan Pembangunan Keenagalisrikan 00-0 menunjukkan bahwa disribusi enaga lisrik eringgi di Indonesia erjadi di keiga wilayah yang berdekaan yaiu Jawa, Madura, dan Bali []. Disribusi enaga lisrik erhadap konsumen harus dilakukan secara opimal dan sesuai dengan kebuuhan. Tujuannya adalah agar dapa melakukan indakan yang epa seiring dengan perumbuhan kebuuhan enaga lisrik, memperahankan ingka keandalan, dan meningkakan kualias pelayanan kepada konsumen. Oleh karena iu, diperlukan suau cara yang epa dalam menyesuaikan jumlah kapasias lisrik agar sesuai dengan perminaan konsumen. Salah sau cara yang bisa dilakukan memprediksi perminaan beban lisrik yang dibuuhkan oleh konsumen dalam beberapa jangka waku kedepan. Prediksi beban lisrik jangka pendek ini mempunyai peranan pening dalam real-ime conrol dan fungsi-fungsi keamanan dari suau sisem manajemen energi. Jika hasil dari prediksi beban lisrik jangka pendek menghasilkan akurasi yang epa, maka akan didapakan opimalisasi penyediaan energi lisrik kepada konsumen []. Peneliian yang berkaian dengan peramalan pada sisem keenagalisrikan pernah dilakukan oleh Widyapraiwi e al. []. Meode yang digunakan adalah Adapive Neuro Fuzzy Inference Sysem () dengan case sudy enang peramalan beban lisrik mingguan di Bali. Peneliian lain yang berhubungan dengan peramalan beban lisrik juga pernah dilakukan oleh Azadeh e al. [4]. Pada peneliian ersebu juga menggunakan meode unuk peramalan konsumsi lisrik jangka panjang di Eropa. Hasil dari pendekaan menunjukkan bahwa model yang disulkan elah sesuai dan akura dalam memprediksi kebuuhan lisrik di negara-negara indusri seperi Belanda, Luksemburg, Irlandia, dan Ialia. Algorima dalam peneliian ini juga mampu mengaasi kompleksias daa, ambiguias, dan keidakpasian. Penerapan meode juga pernah digunakan dalam peneliian selain unuk peramalan beban lisrik yaiu penenuan saus akivias gunung Merapi oleh Fakhurrozi e al. [5]. Peneliian lain juga pernah dilakukan oleh Nurviasari dan Irhamah [6] enang peramalan kecepaan angin harian raa-raa di Sumenep menggunakan pendekaan fungsi ransfer sebagai inpu. Kelebihan dari meode yang lain yaiu dapa memberikan hasil yang cukup baik jika digunakan unuk prediksi anpa pengelompokan daa berdasarkan musim. Hal ini elah dibukikan dalam peneliian yang dilakukan oleh Dewi e al. [] enang prediksi cuaca pada daa ime series menggunakan. Berdasarkan uraian yang elah dijelaskan sebelumnya, maka dalam ugas akhir ini akan dilakukan peneliian erhadap peramalan beban lisrik jangka pendek yang dibuuhkan di wilayah Jawa Timur dengan meode ARIMA dan. Dalam peneliian ini diharapkan mampu memberikan informasi ambahan kepada PT. PLN maupun pihak erkai enang peramalan beban lisrik di wilayah Jawa Timur unuk mengopimalkan pendisribusian energi lisrik berdasarkan hasil model erbaik dari meode yang digunakan.

2 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) -50 (0-9X Prin) D-9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Time Series Daa ime series merupakan serangkaian nilai dari suau variabel erenu yang beruruan iap periodenya. Adanya daa ime series ini dapa dijadikan sebagai dasar dalam melakukan perencanaan kegiaan di masa depan (peramalan). Sedangkan menuru Wei [8], ime series merupakan suau rangkaian kegiaan dalam melakukan pengamaan erhadap variabel yang akan diamai secara beruruan berdasarkan uruan waku kejadiannya dalam inerval waku erenu secara konsan. Seiap pengamaan yang dilakukan dapa dinyaakan dalam benuk variabel random Z yang didapakan berdasarkan indeks waku erenu i dengan i,,..., n, sehingga penulisan dari daa ime series adalah Z, Z,..., Z. n B. Model Auoregressive Inegraed Moving Average (ARIMA) ARIMA merupakan suau meode peramalan yang biasanya sanga baik digunakan unuk melakukan peramalan jangka pendek. Selain iu model ARIMA juga merupakan salah sau model yang digunakan dalam peramalan daa ime series yang bersifa non sasioner. Secara umum model ARIMA ( p, d, q ) aau biasanya disebu sebagai ARIMA nonseasonal diulis sebagai beriku [8]. d ( B)( B) Z ( B) a () p 0 q Sedangkan unuk persamaan model ARIMA muliplicaive seasonal adalah s d s D s ( B ) ( B)( B) ( B ) Z ( B) ( B ) a () P p q Q dengan: p( B ) q( B ) ( B) d s P ( B ) Q s ( B ) s D : koefisien komponen AR orde p : koefisien komponen MA orde q : differencing orde d : koefisien komponen AR periode musiman s orde P : koefisien komponen MA periode musiman s orde Q ( B ) : differencing musiman s orde D. C. Deeksi Oulier Ada 4 jenis oulier yaiu Addiive Oulier (AO), Innovaive Oulier (IO), Level Shif (LS), dan Transiory Change (TC). Sedangkan dalam peneliian ini deeksi oulier yang digunakan hanya AO dan LS. Misalkan suau series X, X,..., X dengan model ARMA ( p, q ) aau dapa diulis sebagai ( B) X ( B) a () dimana model elah sasioner dan memenuhi asumsi residual whie noise dan disribusinya normal, sehingga masingmasing model oulier dapa dirumuskan sebagai beriku:. model AO Z = X, T X, T dengan I = =. model LS dengan Z = X I ( T ) ( B) a ( T ) I (4) ( B) ( T ), S 0, X ( T ), T T ( ) ( T ) LS B T 0, T. D. Adapive Neuro Fuzzy Inference Sysem () adalah arsiekur yang secara fungsional sama dengan fuzzy rule base model Sugeno. Arsiekur dari sama dengan jaringan syaraf dengan fungsi radial dan sediki baasan erenu. Benuk dari srukur yang erkenal adalah inferensi model Sugeno yang diunjukkan pada Gambar beriku ini [9]. Gambar. Srukur Pada gambar menunjukkan bahwa erdapa macam node yaiu adapif bersimbol persegi dan node eap bersimbol lingkaran. Oupu dari masing-masing lapisan (layer) dinoasikan sebagai O j, i, dimana i merupakan banyaknya auran dan j adalah banyaknya lapisan. E. Krieria Kebaikan Model Unuk melakukan pemilihan model erbaik pada krieria daa in sample dan ou sample dapa menggunakan perhiungan Roo Mean Square Error () yang dirumuskan sebagai beriku. (5) L nl n (6) l = ( Z Zˆ ( l)) L Selain, perhiungan krieria pemilihan model erbaik dari daa ou sample juga dapa menggunakan Symmeric Mean Absolue Percenage Error (S) dan Mean Absolue Percenage Error (). merupakan suau persenase kesalahan raa-raa absolu. Rumus umum dari dan S dapa diuliskan sebagai beriku: L Z ˆ nl Zn ( l ) = 00 L () Z l nl L ˆ Znl Zn ( l ) S = 00 L ˆ (8) l Znl Zn ( l ) dengan:

3 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) -50 (0-9X Prin) Z n l : daa akual ou sample ke- l, l,,..., L Zˆl (l ) : daa hasil ramalan ou sample ke- l. Gambar. Raa-Raa dan Sandar Deviasi Konsumsi Lisrik Per Seengah Jam dan Harian IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakerisik Konsumsi Beban Lisrik di Jawa Timur Analisis saisika deskripif ini digunakan unuk mengeahui karakerisik konsumsi beban lisrik di Jawa Timur iap seengah jam. Raa-raa konsumsi beban lisrik eringgi sebesar 4549,8 MW dan yang erendah sebesar 4,5 MW. Raa-raa konsumsi eringgi ersebu erjadi pada sekiar pukul 8.0 WIB. Hal ini sanga wajar karena pada saa iu biasanya para konsumen mulai banyak memanfaakan peralaan elekroniknya (unuk konsumen rumah anggga biasanya sudah pulang dari akivias luar rumah dan konsumen indusri lebih banyak membuuhkan penerangan). Sedangkan unuk raa-raa konsumsi lisrik erendah erjadi pada pagi hari pukul 0.00 WIB karena biasanya para konsumen khususnya rumah angga sudah banyak yang melakukan akivias di luar rumah. Sandar deviasi eringgi erjadi pada pukul.0 WIB sebesar 46,5 dan erendah pada pukul WIB sebesar 6, Mean Jan- Mar- Jul- Nov- Jan- Mar- Mei- Jan- Jul- 00 Senin Selasa Rabu Kamis Juma No v- Jan- Mar- Mei- Jan- Mar- Mei- Jul- Sep- Nov- Jan - Mar - Mei- Jul- Gambar. Time Series Plo Pukul 05:00, :00 dan 8:0 Pada gambar menunjukkan bahwa pada keiga daa ersebu idak sasioner dalam mean. Pada gambar menunjukkan bahwa keragaman dari pemakaian lisrik pukul :00 paling besar dibandingkan dengan pukul 05:00 dan 8:0. Pembukian kesasioneran dalam varians dapa dilakukan dengan uji Box-Cox yang hasilnya dapa diliha pada gambar 4. Lower C L Upp er C L Lower CL 500 (using 95.0% confidence) (using 95.0% con fidence) 5 Esimae.5 Lower C L Upper C L.5 Rounded Value SDev Jul- 4 Limi Limi Minggu Jul- Upper CL 95 Sabu (using 95.0% confidence) SDev Lower CL 0 Mar - 50 Mean SDev SDev S. D ev H arian 400 R aa-raa Harian S. Dev Konsumsi Lisrik Raa-Raa Konsumsi lisrik (MW) SDev B. Peramalan Konsumsi Beban Lisrik di Jawa Timur Menggunakan Meode ARIMA Penjelasan ahapan pemodelan ARIMA secara lengkap dalam peneliian ini hanya dilakukan pada pukul 05:00, :00, dan 8:0. Hal ini disebabkan pada saa-saa ersebu merupakan puncak pemakaian lisrik di pagi, siang, dan malam hari. Langkah perama dalam melakukan peramalan menggunakan meode ARIMA adalah idenifikasi daa unuk meliha kesasioneran dalam varians dan mean. Beban Lisrik (MW) B. Langkah Analisis Langkah awal yang dilakukan sebelum menganalisis yaiu membagi daa menjadi dua. Daa konsumsi lisrik pada anggal 6 Januari 0 hingga Agusus 0 sebagai daa in-sample dan daa konsumsi lisrik pada Agusus 0 hingga 5 Agusus 0 sebagai daa ou-sample. Beriku langkah analisis yang digunakan dalam melakukan peneliian ini.. Melakukan idenifikasi erhadap karakerisik beban lisrik di Jawa Timur per seengah jam dengan meode saisika deskripif.. Meramalkan daa beban lisrik di Jawa Timur menggunakan model ARIMA berdasarkan prosedur Box-Jenkins.. Meramalkan daa beban lisrik di Jawa Timur menggunakan model. 4. Membandingan hasil peramalan dari meode ARIMA dan yang mempunyai keakuraan inggi berdasarkan nilai, S, dan. Pada gambar menunjukkan bahwa raa-raa konsumsi beban lisrik per seengah jam bersifa flukuaif, dimana raa-raa rendah erjadi sekiar dini hari pada saa orang berisiraha (idur) yaiu pada pukul 00.0 WIB hingga 0.00 WIB. Kenaikan raa-raa konsumsi lisrik secara drasis erjadi pada saa banyak orang yang pulang dari akivias luar rumah yaiu pada dari pukul.0 WIB hingga 0 WIB. Rendahnya raa-raa konsumsi lisrik dianara pukul 00:00 hingga 06:00 dan ingginya raa-raa pada saa pukul 8:0 sampai :00 yang diserai rendahnya keragaman disebabkan oleh akivias masyaraka pada jamjam ersebu hampir sama. Selain iu berdasarkan gambar menunjukkan bahwa raa-raa harian konsumsi beban lisrik bersifa konsan pada hari Senin hingga Juma. Hal ini disebabkan pada hari ersebu merupakan hari efekif kerja sehingga akivias pemakaian lisrik konsumen pada hari-hari ersebu relaif sama. Raa-raa pemakaian lisrik mengalami penurunan pada hari Sabu dan Minggu karena pada saa iu banyak induri dan perkanoran yang libur sehingga idak memerlukan energi lisrik yang besar. Pada seiap harinya, keberagaman perilaku konsumen yang inggi erjadi pada saa hari kerja yakni Senin hingga Juma. Beban Lisrik (MW) A. Sumber Daa dan Variabel Peneliian Daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah daa sekunder yang diperoleh dari PT. PLN (persero) PB JawaBali berupa daa konsumsi lisrik pada anggal 6 Januari 0 hingga 5 Agusus 0. Variabel yang digunakan dalam peneliian ini yaiu beban lisrik per seengah jam unuk wilayah Jawa Timur. Beban Lisrik (MW) III. METODOLOGI D Limi Esimae.68 Lower C L Upper CL Rounded Value Esimae Lower CL Upper CL. 64 * Rounded Value 4. 00

4 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) -50 (0-9X Prin) (0,,[,0])(0,,) Gambar 4. Box-Cox Transformaion Pukul 05:00, :00 dan 8:0 Seelah melakukan uji ransformasi Box-Cox dan didapakan hasil bahwa semua daa elah sasioner dalam varians, langkah selanjunya adalah mengidenifikasi kesasioneran dalam mean berdasarkan plo ACF. Plo ACF yang sasioner didapakan seelah melakukan differencing dan pada daa konsumsi lisrik pukul 05:00, :00, dan 8:0. Hasil dari plo ACF yang sasioner pada keiga daa ersebu dapa diliha pada Gambar 5. Sedangkan unuk menenukan model dugaan ARIMA yang digunakan dalam melakukan peramalan dapa diliha berdasarkan plo ACF pada Gambar 5 dan plo PACF pada Gambar 6. ACF ACF ACF Gambar 5. Plo ACF differencing dan Pukul 5:00, :00 dan 8:0 (d) PACF PACF (d) PACF Gambar 6. Plo PACF differencing dan Pukul 5:00, :00 dan 8:0 Berdasarkan gambar 6 menunjukkan adanya musiman karena masing-masing plo PACF dies down pada lag ke,,, dan. Berdasarkan gambar 5 dan 6 didapakan dugaan model ARIMA yang dapa digunakan dalam meramalkan konsumsi beban lisrik di Jawa Timur pukul 05:00 adalah (0,,)(0,,). Sedangkan unuk dugaan model ARIMA pukul :00 berdasarkan gambar 5 dan 6 adalah (0,,)(0,,). Unuk dugaan model pada pukul 8:0 berdasarkan gambar 5 dan 6 adalah (0,,[,0]) (0,,). Seelah melakukan idenifikasi model, langkah selanjunya adalah esimasi dan pengujian parameer. Hasil esimasi dan pengujian parameer pada semua model dengan 0, 05 dalam abel elah signifikan semua. Model Tabel. Hasil Uji Signifikansi Parameer Model ARIMA Parameer Esimasi S.E (0,,)(0,,) (0,,)(0,,) 0, ,0 86,0 0,585 0,089 9,4 0 0,5 0,094,8 0,0049 0,850 0,00 4,08 Langkah selanjunya seelah uji signifikansi parameer adalah melakukan pengujian asumsi residual bersifa whie noise dan berdisribusi normal. Hasil uji residual menunjukkan bahwa pada keiga model ARIMA pukul 05:00, :00, dan 8:0 elah memenuhi asumsi whie noise, eapi idak berdisribusi normal. Residual yang idak berdisribusi normal biasanya disebabkan oleh adanya oulier pada daa. Oleh karena iu, dalam mengaasi hal ersebu perlu dilakukan deeksi oulier unuk mengeahui daa yang diduga sebagai oulier. Seelah daa oulier didapakan, langkah selanjunya adalah memasukkan oulier ke dalam model peramalan. Hasil dari pengujian signifikansi parameer dengan deeksi oulier pada model ARIMA (0,,)(0,,) dan (0,,[,0])(0,,) menunjukkan bahwa residual bersifa whie noise dan berdisribusi normal. Sedangkan unuk model ARIMA (0,,)(0,,) pada pukul :00 hanya memenuhi asumsi whie noise, eapi idak berdisribusi normal. Hal ini disebabkan oleh kurva disribusi pada residualnya berbenuk Lepokurik. Kurva jenis Lepokurik ersebu diandai dengan kurva disribusinya lebih runcing dibandingkan dengan kurva normal. Secara maemais, model persamaan ARIMA unuk keiga model ersebu dapa diulis seperi pada abel. Pada peneliian yang dilakukan oleh Kosenko dan Hyndman [0] menyebukan bahwa uji signifikansi saisik seperi signifikansi parameer dan uji asumsi residual berdisribusi normal mempunyai sediki peranan unuk peramalan bisnis. Sedangkan menuru Diebold & Mariano [], dalam menenukan hasil aau kualias ramalan erbaik biasanya diliha dari ingka akurasinya. Tabel. Persamaan Maemais Model ARIMA dengan Deeksi Oulier Pukul Persamaan Maemais Model ARIMA Z 05:00 0, 984 B 0, 09898B 0,9505B a 86, S (50) B B 65, 49 S(45) 68, 45 S(55), 690 S(6) 685,0 S(60) 490, 45 I () 55, 06 S(5) 46,9 I (460) 50,094 S() 4,94I (0) Z 0, 5 B 0, 95 B a B B 864, I () 8, I (459) 0, I (550) 59,8 I (6) 04, 9 I (48) 5 S(569) :00 964, 0 I (450) 985, 00 I (6) 948, 0 S(55) 49, 04I (9) 5, S() 04, 984 I (4) 655, 94 I (04) 9, 0 I (56) 69, 6 I (54) 68, 9 I (5) 60, I (495) 69, 85 I (60) p-value 0,546 0,0454 0, 0,048,45 0,0006 0,9659 0,0 8,8 0,4998 0,064,4 5,9 D , 0 S(5) 59, 455 I (50) 594,6 I (8) 60, 6 I (468) 555, 48 I (9) 64, 56 S() 550, 484 S(8)

5 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) -50 (0-9X Prin) Z 8:0 0, 060 B 0, 0995B0 0,96 B a 859,88 I (6) B B 04, 449 I () 646,8I (459) 580, 59 I (450) 685, 5 S(569) 5,844 I (550) 5, 45 I (0) 59, 08 I (48) 58, 45 S() S 48, 46 I (6) 9, 96 I (8) 5, 04 I (60) 48, 4 I (5) 406, I () Pada gambar pola daa akual dan ramalan daa in sample yang didapakan hampir sama. Begiu juga pada gambar 8 menunjukkan bahwa unuk hasil ramalan berdasarkan daa ou sample pada masing-masing model cukup baik hingga hari ke 8, sedangkan unuk hari ke 9 hingga selisihnya besar. Hal ini disebabkan pada hari ke 9 sampai berepaan dengan anggal 0 sampai Agusus 0, dimana pada saa iu diperkirakan banyak kegiaan dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan RI sehingga membuuhkan lisrik yang besar. akual ramalan A k ual Konsumsi Lisrik (MW) Konsums i Lisrik (MW) S Jul- Nov- Jan- Mar- Mei- Jan- Mar- Jul- Jul- Nov- Jan- Mar- Mei- D. Perbandingan Hasil Meode ARIMA dan Hasil perbandingan meode ARIMA dan dari daa in sample dan ou sample dapa diliha pada abel 4. Akual Konsumsi Lisrik (MW) Jan- Mar- Jul- Nov- Jan- Mar- Mei- Jul- Gambar. Hasil Perbandingan dengan Daa Akual Berdasarkan Pukul 05:00, :00 dan 8: A k ual Akual 450 Kons ums i Lisrik (MW) Akual Konsums i Lisrik (MW) Pukul 05:00 Fungsi Keanggoaan Gaussian Trapezoidal Generalized Bell 54,6 54,899 5,96 4,848 4,668 4,6,095,,050,096,8,06,08,5,06 6,8 6,85 6,55 Pukul :00 Fungsi Keanggoaan Gaussian Trapezoidal Generalized Bell,58 0,5 66, ,8 49,84 46,8 4,8 4,8 4,5,8 8,456 8,4 4,95 4,9 4,869,49 8,09,9 Pukul 8:0 Fungsi Keanggoaan Gaussian Trapezoidal Generalized Bell 66,99 69,0 65,45 86,464 8,050 40,66,69,6,686 6,688 6,54,0,09,,00 6,406 5,95 6,694 Jul Krieria Kebaikan Model Jan- Mar- Krieria Kebaikan Model S Konsumsi Lisrik (MW) Krieria Kebaikan Model D Tabel 4. Hasil Perbandingan Kebaikan dan Meode ARIMA dan S Jam Meode In Ou In Ou In Ou ARIMA 9,065 98,86,5 4,0,58 4,0 05:00 5,96 4,6,050,06,06 6,55 ARIMA 60,600 4,,98,0,998,05 :00,58 409,8 4,8,8 4,95,49,,084,5,05 ARIMA 6,6 96,46 8:0 69,99 8,050,6 6,54, 5, Gambar 8. Hasil Perbandingan dengan Daa Akual Berdasarkan Pukul 05:00, :00 dan 8:0 C. Peramalan Konsumsi Beban Lisrik di Jawa Timur Menggunakan Meode Pada peramalan konsumsi beban lisrik dengan meode ini menggunakan inpu yaiu Z, Z, dan Z 8 dengan banyaknya fungsi keanggoaan dan jenis fungsi keanggoaan yaiu Gaussian, Trapezoidal, dan Generalized Bell. Hasil dari arsiekur dengan variabel inpu dan fungsi keanggoaan. Pada model ini didapakan 8 auran yang berasal dari banyaknya fungsi keanggoaan dipangkakan jumlan variabel inpu yang digunakan ( ). Peramalan menggunakan meode dilakukan dengan cara mengkombinasikan jumlah dan jenis fungsi keanggoaan hingga didapakan model erbaik berdasarkan krieria, S, dan. Tabel. Hasil Perbandingan Kebaikan dan Model Pukul 05:00 :00 Tabel 5. Hasil Konsumsi Beban Lisrik Tanggal LCL 6 Agusus 0 445,96 40,4 Agusus ,8 44, Agusus 0 448,4 45,56 9 Agusus 0 448,09 45,59 0 Agusus 0 444, 406,48 Agusus 0 48,4, Sepember 0 4,5 8,6 Sepember ,89 409,6 Sepember ,9 998,04 4 Sepember 0 450, 99,0 5 Sepember ,99 968, 6 Sepember ,08 9,6 Sepember 0 40, 69,9 8 Sepember 0 4,5 69,4 6 Agusus 0 466,4 440,5 Agusus 0 40,65 445,4 Agusus , 4, 9 Agusus , 45,4 0 Agusus ,45 40,5 Agusus 0 8,4 44,66 Sepember 0 468,0 490,55 Sepember 0 40,5 486, Sepember 0 449,9 499,85 4 Sepember 0 44,00 4,59 UCL 4695,5 456,40 480, 486,58 480,86 459,9 464,88 494,6 490,54 500,58 50,6 508,48 44,90 484,5 4984,9 5058, , 5086, ,66 4,8 55,84 55,6 500,00 5,40

6 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) -50 (0-9X Prin) D-96 8:0 5 Sepember 0 4,99 40,4 55,5 6 Sepember 0 450, 88,5 5,95 Sepember 0 86,5 9,6 450,4 8 Sepember 0 4,4 4068,60 594,5 6 Agusus 0 50,4 500,4 550,0 Agusus 0 559,6 5054,69 56,88 Agusus 0 50, 4968,85 56,88 9 Agusus 0 50,9 4909, 5694,4 0 Agusus 0 509,9 4680, 559, Agusus 0 488, 449,5 54, Sepember 0 56, 490, 58,0 Sepember 0 504,80 4,09 58,50 Sepember 0 584,4 489, 5949,6 4 Sepember 0 56,6 465,86 595,48 5 Sepember 0 544,9 46,49 596,08 6 Sepember 0 5,80 45,8 58,80 Sepember 0 495,99 49,0 568,9 8 Sepember 0 50, ,55 605,8 Secara umum hasil kebaikan model ARIMA yang erdapa dalam abel 4 menghasilkan nilai yang lebih akura dibandingkan dengan meode. Hal ini diunjukkan oleh nilai, S, dan pada meode ARIMA unuk keiga waku ersebu baik dari in sample maupun ou sample memberikan nilai yang lebih kecil dibandingkan hasil. Oleh karena iu, ARIMA merupakan meode yang paling sesuai unuk meramalkan konsumsi lisrik pada pukul 05:00, :00, dan 8:00. Hasil dari peramalan konsumsi lisrik pukul 05:00, :00, dan 8:0 dengan meode ARIMA yang diserai deeksi oulier unuk hari ke depan dapa diliha dalam Tabel 5. V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis dan pembahasan yang elah dilakukan, maka didapakan kesimpulan bahwa karakerisik konsumsi lisrik di Jawa Timur pada Tahun 0 hingga 0 yang dihiung iap seengah jam mempunyai raa-raa eringgi sebesar 4549,8 MW dan erendah 4,5 MW. Raa-raa konsumsi eringgi ersebu erjadi pada pukul 8:0 WIB dan yang erendah erjadi pada pukul 0:00. Pada analisis peramalan unuk konsumsi lisrik pukul 05:00, :00, dan 8:0 didapakan model ARIMA erbaik yaiu (0,,)(0,,), (0,,)(0,,), dan (0,,[,0])(0,,). Sedangkan pada meode, model erbaik dalam meramalkan konsumsi lisrik di Jawa imur pukul 05:00, :00, dan 8:0 yaiu model dengan fungsi keanggoaan Generalized Bell, Gaussian, dan Trapezoidal. Secara umum hasil kebaikan model dengan meode ARIMA menghasilkan nilai yang lebih akura dibandingkan dengan meode. Hal ini diunjukkan oleh nilai, S, dan pada meode ARIMA unuk meramalkan konsumsi lisrik pukul 05:00, :00, dan 8:0 baik dari in sample maupun ou sample memberikan nilai yang lebih kecil dibandingkan hasil. Saran yang diberikan unuk peneliian selanjunya sebaiknya menggunakan meode lain selain ARIMA dan agar mendapakan perbandingan hasil peramalan yang lebih akura. Pada peneliian ini, deeksi oulier hanya dilakukan unuk pemodelan ARIMA. Oleh karena iu, pada peneliian selanjunya diharapkan unuk melakukan deeksi oulier pada pemodelan. DAFTAR PUSTAKA [] ESDM. (009). Maser Plan Pembangunan Keenagalisrikan 00 s.d 0. Jakara: Kemenerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. [] El-Sharkawi, M. A., Peng, P., & Marks, R. J. (999). Sho Term Peak Load Forecas Using Derended Pariioned Daa Training of a Neuro- Fuzzy Regression Machine. Eng In Sys 4, 9-0. [] Widyapraiwi, L. K., Merasana, I. A., & Arjana, I. D. (0). Peramalan Beban Lisrik Jangka Pendek di Bali menggunakan Pendekaan Adapive Neuro Fuzzy Inference Sysem (). Jurnal Teknik Elekro, [4] Azadeh, A., Saberi, M., Nadimi, V., Iman, M., & Behrooznia, A. (00). An inegraed inelligen neuro-fuzzy algorihm for long-erm elecriciy consumpion: cases of seleced EU counries. Journal of Aca Polyechnica Hungarica (4), -90. [5] Fakhurrozi, B., Muslim, M. A., & Sanoso, D. R. (0). Penggunaan dalam Penenuan Saus Akivias Gunung Merapi. Journal of EECCIS, -8. [6] Nurviasari, Y. & Irhamah. (0). Pendekaan Fungsi Transfer sebagai Inpu Adapive Neuro-Fuzzy Inference Sysem () dalam Peramalan Kecepaan Angin Raa-raa Harian di Sumenep. Jurnal Sains dan Seni ITS, [] Dewi, C., Karikasari, D. P., & Mursyo, Y. T. (0). Prediksi Cuaca Pada Daa Time Series Menggunakan Adapive Neuro Fuzzy Inference Sysem (). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Kompuer, 8-4. [8] Wei, W. W. S. (006). Time Series Analysis. New York: Addison Wesley. [9] Kusumadewi, S. & Harai, S. (006). Neuro-Fuzzy: Inegrasi Sisem Fuzzy dan Jaringan Syaraf. Yogyakara: Graha Ilmu. [0] Kosenko, A. V. & Hyndman, R. J. (008). Forecasing Wihou Significance Tess? [] Diebold, F. X. & Mariano, R. S. (995). Comparing Predicive Accuracy. Journal of Business and Economis Saisics (), 5-6.

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA Oleh : Liviani Nursia 307030040 Dosen Pembimbing: Dr. Brodjol Suijo S.U, MSi Laar Belakang

Lebih terperinci

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Platform MK di PT X Menggunakan Metode ARIMA, Neural Network, dan Hibrida ARIMA-Neural Network D-378 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (26) 2337-3520 (23-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi pada Plaform MK di PT X Menggunakan Meode ARIMA, Neural Nework, dan Hibrida ARIMA-Neural

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SARIRAZTY DWIJANTARI NRP 1314 030 010 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER. Muflih Rori Putra Harahap ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN NGAWI DENGAN ARIMA DAN VARIASI KALENDER Muflih Rori Pura Harahap 30 00 052 Pembimbing : Dr. Drs. Agus Suharsono, M.S. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA TUJUAN SURABAYA BALIKPAPAN DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Joko Ariyadi (308 030 060) Pembimbing : Drs. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si Laar Belakang 2 Laar

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins

Peramalan Jumlah Pengunjung Domestik dan Mancanegara di Maharani Zoo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Peramalan Jumlah Pengunjung Domesik dan Mancanegara di Maharani oo & Goa Menggunakan ARIMA Box - Jenkins Vivi Kusuma Sulisyawai (3030085) Dosen Pembimbing Dr. Irhamah, S.Si.,M.Si Laar Belakang Rumusan

Lebih terperinci

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS

Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Faktor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekatan Time Series Klasik dan ANFIS JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 4, No., () 2337-3 (2-928X Prin) D-67 Peramalan Inflasi Nasional Berdasarkan Fakor Ekonomi Makro Menggunakan Pendekaan ime Series Klasik dan ANFIS Clara Agusin Sephani, Agus

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED Wahyuda 1, Budi Sanosa 2, Nani Kurniai 3 1 Teknik Indusri Universias Mulawarman-Samarinda

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih. 1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 XV-1 ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Muhammad Sjahid Akbar, Jerry Dwi Trijoyo

Lebih terperinci

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu 1 Penenuan Pelebaran Window Time Opimal Pada Daa Dere Waku (1) Nursya`bani Hendro Prabowo dan (2) Raden Mohamad Aok Deparemen Saisika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Insiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Meode Inervensi dan Regresi Spline Rina Andriani, Dr. Suharono, M.Sc 2 Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS, 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP :

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP : Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Nama : Nesia Brilliana I.P NRP : 20800023 Jurusan : Maemaika Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes Pemberian pupuk

Lebih terperinci

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN KORAN HARIAN BERLANGGANAN DI PT. JAWA POS DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN KORAN HARIAN BERLANGGANAN DI PT. JAWA POS DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN KORAN HARIAN BERLANGGANAN DI PT. JAWA POS DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TRI EMIRA RISMAYANTI NRP 1314 030 070 Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Suijo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Oleh : Dwi Hapsari K (1306 100 015) Dosen Pembimbing : Dra. Karika Firiasari, M.Si 1 Pendahuluan Laar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting. METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang

Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Penataran Tujuan Surabaya-Malang Analisis Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Api Penaaran Tujuan Surabaya-Malang Oleh. Andria Prima Diago 08.00.0 Dosen Pembimbing. r. Dwiamono Agus, M.komp Andria Prima Diago 08.00.0 nsiu Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014

Model ARIMAX Dan Deteksi GARCH Untuk Peramalan Inflasi Kota Denpasar Tahun 2014 JEKT Model ARIMAX Dan Deeksi GARCH Unuk Peramalan Inflasi Koa Denpasar Tahun 2014 Rukini *) Badan Pusa Saisik Provinsi Bali ABSTRAK pemerinah dalam mengambil kebijakan unuk menjaga sabilias moneer di masa

Lebih terperinci

Prediksi Permintaan BBM di PT. Pertamina Region V dengan Metode Peramalan Data Time Series Hirarki

Prediksi Permintaan BBM di PT. Pertamina Region V dengan Metode Peramalan Data Time Series Hirarki Prediksi Perminaan BBM di PT. Peramina Region V dengan Meode Peramalan Daa Time Series Hirarki Prania Dian Uari dan 2 Suharono Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS (38 57) 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

Peramalan Pengguna Kapal Ferry Ujung-Kamal dengan Metode Intervensi

Peramalan Pengguna Kapal Ferry Ujung-Kamal dengan Metode Intervensi D-480 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. No. 2 (6) 2337-3 (2-928X Prin) Peramalan Pengguna Kapal Ferry Ujung-Kamal dengan Meode Inervensi Eka Apriliani, dan Irhamah Jurusan Saisika, Fakulas MIPA, Insiu eknologi

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si.

Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Sutijo Suprih Ulama, M.Si. TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI IMPOR NON MIGAS DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS BOBBY AKBAR NRP 1314 030 002 Dosen Pembimbing Dr Brodjol Suijo Suprih Ulama, MSi DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN KOMBINASI TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN DARAH DI SURABAYA (STUDI KASUS:

ANALISIS PERAMALAN KOMBINASI TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN DARAH DI SURABAYA (STUDI KASUS: ANALISIS PERAMALAN KOMBINASI TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN DARAH DI SURABAYA (STUDI KASUS: UDD PMI KOTA SURABAYA) Oleh: Winda Eka Febriana (0500) Pembimbing: Ir. Dwiamono Agus W., MIKom . LATAR BELAKANG DARAH

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Nama: Zahroh Aiqoh 05 00 0 Dosen Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes Drs. Sulisiyo, MT Jurusan Maemaika

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Jumlah Permintaan Kerudung di Industri Kecil Kerudung Arin di Surabaya dengan Metode Variasi Kalender

Analisis Peramalan Jumlah Permintaan Kerudung di Industri Kecil Kerudung Arin di Surabaya dengan Metode Variasi Kalender Analisis Peramalan Jumlah Perminaan Kerudung di Indusri Kecil Kerudung Arin di Surabaya dengan Meode Variasi Kalender Disusun oleh : Sely Enggar Rusiano 307 030 030 Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, M.Si

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. Z Menggunakan Metode ARIMA, FFNN, dan Hybrid ARIMA-FFNN

Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. Z Menggunakan Metode ARIMA, FFNN, dan Hybrid ARIMA-FFNN D-444 JURNAL SANS DAN SEN TS Vol. 5 No. 2 (206) 27-520 (20-928X Prin) Pemodelan Produksi Minyak dan Gas Bumi di PT. Z Menggunakan Meode ARMA, FFNN, dan Hybrid ARMA-FFNN Daniar Kusumaning Ayu, Desri Susilaningrum

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN NILAI EKSPOR NON MIGAS SEKTOR PERINDUSTRIAN DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Mohammad Fariq NRP 1314 030 015 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni Renaningsih,

Lebih terperinci

PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN VOLUME PENJUALAN KEDELAI PT. X MENGGUNAKAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Affanda Abdul Hakim Aminullah NRP 1314 030 048 Dosen Pembimbing : Dr. Brodjol Suijo S.U., M.Si Deparemen

Lebih terperinci

metodologi penelitian

metodologi penelitian pendahuluan injauan pusaka meodologi peneliian hasil dan pembahasan kesimpulan Pusaka Meodologi Peningkaan Energi lisrik Kebuuhan energi lisrik Pengembangan sisem energi lisrik Peramalan beban lisrik Slide

Lebih terperinci

PERAMALAN YIELD DAN HARGA OBLIGASI PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN ARIMA DAN BACKPROPAGATION-ANN

PERAMALAN YIELD DAN HARGA OBLIGASI PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN ARIMA DAN BACKPROPAGATION-ANN PERAMALAN YIELD DAN HARGA OBLIGASI PEMERINTAH DENGAN PENDEKATAN ARIMA DAN BACKPROPAGATION-ANN Yuli Wahyuningsih (), Brodjol Suijo S. U (), Suharono () Mahasiswa Jurusan Saisika, FMIPA, Insiu Teknologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD

Lebih terperinci

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR

MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR MODEL ARIMAX DAN DETEKSI GARCH UNTUK PERAMALAN INFLASI KOTA DENPASAR S - 27 Rukini, Suharono2 2,2 Jurusan Saisika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 9 PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Y.P.Y. Asmara,

Lebih terperinci

2 efek dari pengaruh kejadian luar (exernal even) pada daa ime series (Wei, 2006). Bila y adalah daa ime series yang mengandung variasi kalender, maka

2 efek dari pengaruh kejadian luar (exernal even) pada daa ime series (Wei, 2006). Bila y adalah daa ime series yang mengandung variasi kalender, maka . PERAMALAN VOLUME KENDARAAN MASUK DI TOL DUPAK-WARU MENGGUNAKAN MODEL VARIASI KALENDER Yosua D. Charismawan (1304 100 024) Pembimbing : Ir. Dwiamono Agus W.,M.Ikom ABSTRAK Tol Surabaya-Gempol merupakan

Lebih terperinci

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Vol.. No., 03 PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Ari Pani Desvina, Sari Marlinda, Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG ISSN: 9-54 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor, Tahun 05, Halaman 6-60 Online di: hp://eournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan) Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Program Sudi MMT-ITS, Surabaya 1 Agusus 2009 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Sudi Kasus: PT

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016) Prosiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-602-622-20-9 hal 935-950 November 206 hp://jurnal.fkip.uns.ac.id PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN SURABAYA MENGGUNAKAN ARIMA BOX-JENKINS Puri Handayani NRP 1314 030 112 Dosen Pembimbing Dr. Brodjol Suijo Suprih Ulama, M.Si. Deparemen

Lebih terperinci

Peramalan Return Saham Bank Central Asia Menggunakan Self Exciting Threshold Autoregressive Genetic Algorithm

Peramalan Return Saham Bank Central Asia Menggunakan Self Exciting Threshold Autoregressive Genetic Algorithm JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (2016) 2337-3520 (2301-928X Prin) D-71 Peramalan Reurn Saham Bank Cenral Asia Menggunakan Self Exciing Threshold Auoregressive Geneic Algorihm Tesalonika Puri dan

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN LISTRIK DI PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT. PJB) KANTOR PUSAT SURABAYA

PERAMALAN PENJUALAN LISTRIK DI PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT. PJB) KANTOR PUSAT SURABAYA TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN PENJUALAN LISTRIK DI PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT PJB) KANTOR PUSAT SURABAYA DIA LINA WARDATI NRP 1314 030 08 Dosen Pembimbing Dr Wahyu Wibowo SSi, MSi DEPARTEMEN STATISTIKA

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

KOMPARASI METODE ANFIS DAN FUZZY TIME SERIES KASUS PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN AUSTRALIA KE BALI

KOMPARASI METODE ANFIS DAN FUZZY TIME SERIES KASUS PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN AUSTRALIA KE BALI E-Jurnal Maemaika Vol. 2, No.2, Mei 2013, 18-26 ISSN: 2303-1751 KOMPARASI METODE ANFIS DAN FUZZY TIME SERIES KASUS PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN AUSTRALIA KE BALI IDA BAGUS KADE PUJA ARIMBAWA K 1, KETUT JAYANEGARA

Lebih terperinci

Peramalan Outflow Uang Pecahan di Jawa Timur Menggunakan Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR)

Peramalan Outflow Uang Pecahan di Jawa Timur Menggunakan Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) JURNA SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (16) 7-5 (1-98X Prin) D-59 Peramalan Ouflow Uang Pecahan di Jawa Timur Menggunakan Generalized Space Time Auoregressive (GSTAR) Rahmah Safiri, Seiawan, dan Imam Safawi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance. 7 999 sampai bulan Sepember 8. Daa ini diperoleh dari yahoo!finance. Meode Langkah-langkah pemodelan nilai harian IHSG secara garis besar dapa diliha pada Lampiran dengan penjelasan sebagai beriku:. Melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa

Lebih terperinci

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA Fadil Rahman Hakim, Dr. Ir. Achmad Mauludiyano, MT. Program Sudi Telekomunikasi Mulimedia Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknologi Indusri

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci