DAILY REPORT 17 May 2017

Transkripsi

1 DAILY REPORT NEWS HEADLINES WTON peroleh kontrak baru Rp 1,8 triliun hingga April 2017 PPRO bidik landbank 400 ha RUPS RALS setuju bagi dividen 2016 sebesar Rp 36/saham RALS rencana buka 4 gerai baru Penjualan RALS 4M17 Rp2,05 triliun RUPS ROTI setuju bagi dividen 2016 sebesar Rp 13,73/saham ROTI siapkan capex Rp 498 miliar BISI targetkan pendapatan & laba tahun 2017 tumbuh 30% Akuisisi 7-Eleven, CPIN tunggu persetujuan pemilik TPIA bukukan laba bersih 1Q17 US$107,8 juta MSKY rights issue Rp575,2 miliar TMAS tandatangan perjanjian fasilitas modal kerja Rp 175 miliar Grup WINS selesaikan kesepakatan penjadwalan ulang pinjaman ERTX targetkan pendapatan 2017 Rp 76,55 miliar Laba LAMI per 1Q17 turun jadi Rp 2,61 miliar dari Rp 7,28 miliar AMFG bangun pabrik baru TGRA cari pinjaman bank TGRA jajaki tiga mitra strategis JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Akhir pekan lalu IHSG di tutup menguat, artinya secara teknis menjadi Support Level 5630/5614/5581 sinyalemen positif bagi IHSG untuk pergerakannya dalam pekan ini. Konfirmasi Resistance positif Level bagi IHSG terindikasi 5680/5713/5730 dari MACD dan Stochastic. Demikian Major Trendhalnya dari lagging Up indicator, MA5 dan MA20 mengindikasikan Minor Trend trend positif bagi UpIHSG JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Bursa saham Eropa bergerak mixed pada perdagangan Selasa (16/4). Sejumlah sentimen mempengaruhi pergerakan di bursa global, yaitu isu ekonomi Perancis pasca terpilihnya Emmanuel Macron sebagai presiden Perancis, proteksionisme perdagangan oleh Amerika Serikat (AS) dan kembali memanasnya Semenanjung Korea pasca Korea Utara melakukan uji coba rudal balistiknya lagi pada akhir pekan lalu. Selain itu data inflasi Inggris pada April 2017 tercatat naik 0,5% MoM dari periode sebelumnya 0,4% MoM. Sedang secara tahunan inflasi Inggris periode April 2017 tercatat 2,7% YoY dari 2,3% YoY. Sementara bursa saham Asia ditutup bervariasi pada Selasa kemarin. Bursa saham Hang Seng, Taiwan, Singapura, Malaysia, Indonesia melemah. Selain isu global tersebut di atas, pergerakan di bursa Asia diperkirakan juga merespon data industrial production Cina pada April 2017 yang tumbuh 6,5% YoY, tapi lebih rendah dari periode Maret 2017 yang tumbuh 7,6% YoY. Pertumbuhan investasi aset Cina per April 2017 juga melambat ke 8,9% dibanding 9,2% pada Maret Namun belanja infrastruktur Cina tumbuh lebih dari 23% YoY, didukung oleh proyek One Belt, One Road (OBOR) yang bertujuan memperluas investasi ke kawasan Asia, Afrika dan Eropa. IHSG terkoreksi 0,736% ke 5646,999. Saham-saham di sektor keuangan mengalami koreksi terbesar yaitu 1,9%. Sebaliknya indeks sektor industri dasar mencatatkan kenaikan tertinggi 1,34% dan sektor pertambangan menguat sebesar 1,222%. Listing perdana saham Terregra Asia Energy (TGRA) menguat hingga batas atas autorejection. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 438,295 miliar. Kenaikan harga minyak mentah dunia mendekati level USD 50/barel belum mampu memberi katalis berarti di bursa saham. Kenaikan harga minyak berlangsung bertahap, meski sejak beberapa waktu lalu Arab Saudi dan Rusia telah berkomitmen akan memperpanjang masa pemangkasan produksi minyaknya hingga tahun Saat ini target penurunan pasokan minyak global belum tercapai, meski Arab Saudi dan Rusia telah melakukan pemangkasan sejak awal tahun Hal itu karena ancaman kenaikan pasokan minyak dari AS. Amerika Serikat belum menyatakan akan turut membatasi produksi minyaknya, bahkan pasokan minyak AS cenderung meningkat. Hal itu menjelaskan mengapa harga minyak sulit atau lambat rebound meski OPEC dan beberapa produsen minyak non OPEC telah sepakat memangkas produksi. Pasar menanti pertemuan OPEC di Wina, Austria pada 25 Mei 2017 dan mencermati kebijakan OPEC tentang pembatasan atau penambahan produksi minyak. Investor tampaknya cenderung berhati-hati dengan perkembangan saat ini menyangkut keamanan geopolitik, pemulihan ekonomi global, kekhawatiran proteksionisme perdagangan dari AS yang dapat mengganggu perekonomian dunia. Ancaman kejahatan cyber Ransomware Wannacry juga menjadi kekhawatiran tersendiri, karena terbukti telah menyerang sejumlah lembaga di dunia dan mengakibatkan gangguan operasional. MARKET VIEW Rapat dewan Gubernur Bank Indonesia akan berlangsung pada Kamis (18/5) pasar perkirakan otoritas moneter Indonesia ini kemb ali mempertahankan suku bunga acuan yang saat ini di level 4,75 persen, level yang terus dipertahankan sejak Oktober Pada kuartal pertama 2017, ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan 5,01 persen. Meski di sisi lainnya, pada April inflasi tahunan menyentuh level tertinggi 13 bulan, sebesar 4,17 persen, yang utamanya dipicu kenaikan tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga 900 VA. Terkait dengan tingginya inflasi pemerintah menyatakan akan menunda semua kenaikan yang telah direncanakan hingga berakhirnya puasa dan Lebaran, untuk tujuan menjaga inflasi tetap di kisaran 3-5 persen. Hal lain yang menjadi perhatian pasar berkenaan dengan Standard and Poor`s (S&P) adanya sebuah keputusan yang tengah di nantikan. Pasalnya, S&P merupakan satu-satunya lembaga pemeringkat yang belum memberikan level investment grade kepada Indonesia. Peringkat Indonesia saat ini di level BB+/positif outlook.. S&P akan mengeluarkan hasil pemeringkatan terbarunya terhadap kredit Indonesia pada pekan ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap lembaga pemeringkat internasional itu bisa mengafirmasi peringkat Indonesia menjadi layak investasi. Meksi S&P belum menyematkan investment grade, Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menarik, khususnya di portofolio surat utang pemerintah. Hal ini didorong oleh fundamental ekonomi makro Indonesia saat ini masih cukup kuat, sehingga mampu menarik investasi domestik dan asing. Sedangkan dari ekternal, kontroversi terbaru pemerintahan Donald Trump, Washington Post memberitakan Trump telah memberikan rincian data sangat rahasia kepada diplomat Rusia mengenai Islamic State atau ISIS yang bersumber dari intelijen Timur Tengah. Trump dilaporkan mengungkapkan informasi intelijen rahasia AS kepada Menteri Luar Negeri Rusia dalam pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih. Meski, pemerintah AS menjelaskan tidak ada data yang dibocorkan Trump. Pernyataan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, menyebut pertemuan itu fokus pada pemberantasan terorisme. Sedangkan Wakil Penasihat Keamanan Nasional, Dina Powell, menyebut laporan di media itu salah. Geopolitik semenanjung Korea kembali meningkat, AS menambah kapal perang ke Semenanjung Korea, setelah Korea Utara tembakan rudal baru. AS segera mengirimkan kapal perang antirudal, MV Pasific Collector. Kabarnya rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara tidak terdeteksi oleh radar THAAD hingga bisa ke laut di wilayah Rusia. Sentimen ekternal dapat kembali menjadi hambatan bagi laju pergerakan IHSG hari ini, pasar saham AS sebagian di tutup melemah pada Selasa dan regional Asia berpotensi terkoreksi hari Rabu ini. 1

2 DAILY NEWS Wijaya Karya Beton (WTON) memperoleh kontrak baru sebesar Rp 1,8 triliun hingga April 2017, meningkat 50% YoY. Jumlah itu juga meningkat sebesar 20% dibandingkan perolehan hingga Maret 2017 yang sebesar Rp 1,5 triliun. Pencapaian kontrak baru perseroan hingga April sebesar 27% dari target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 6,3 triliun. Pada 2017, WTON akan mendapatkan cukup banyak proyek carry over dari tahun lalu. Dari total kontrak carry over sebesar Rp 3,8 triliun, 60% berpotensi dicatatkan sebagai pendapatan. PP Properti (PPRO) berencana memiliki cadangan lahan mencapai 400 ha hingga akhir tahun ini. Lahan tersebut untuk mendukung pertumbuhan perseroan di masa mendatang. Saat ini, land bank PPRO sudah mencapai 84 ha, naik 40% dibandingkan 60 ha di akhir tahun Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana membuk a 4 gerai baru sebelum lebaran. Perseroan telah membuka 2 gerai di Pondok Aren dan Harapan Indah, Bekasi. Sedang 2 gerai lagi akan dibuka di Jatinegara dan Cikupa. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Ramayana Lestari Sentosa (RALS) menyetujui untuk membagikan dividen senilai total Rp 242 miliar atau Rp 36 per saham. Dividen itu setara 60% dari laba tahun buku Ramayana Lestari Sentosa (RALS) mencatatkan penjualan bersih senilai Rp2,05 triliun sepanjang Januari-April 2017, atau tumbuh 3,1% YoY. Sementara pada 1Q17, penjualan RALS mencapai Rp1,4 triliun, turun tipis sekitar Rp3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan mendatar pada 1Q7 tersebut bukan karena penurunan daya beli masyarakat namun disebabkan oleh penutupan dua toko tidak produktif dan satu toko ditutup akibat kebakaran. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Nippon Indosari Corpindo (ROTI) menyetujui untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2016 senilai total Rp 69,49 miliar atau Rp 13,73 per saham. Dividen itu setara dengan 25% dari laba tahun Nippon Indosari Corpindo (ROTI) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 498 miliar tahun ini. Dana ini akan dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan kinerja keuangan perseroan tahun ini. Mayoritas belanja modal atau setara dengan Rp 398 miliar akan digunakan untuk investasi dalam negeri, sedangkan sisanya Rp 100 miliar untuk membiayai pengembangan di Filipina. Bisi International (BISI) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun 2017 sebesar 30%. Perseroan tidak melakukan ekspansi pada tahun 2017 ini. Tingkat utilisasi pabrik sekitar 70% dari kapasitas produksi benih jagung ton per tahun dan benih padi ton per tahun. MNC Sky Vision (MSKY) akan menerbitkan surat utang dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu dengan target perolehan dana Rp575,2 miliar. Saham baru yang diterbitkan sebanyakbanyaknya 14,35% atau 1,29 miiar dari jumlah saat ini sekitar 7,7 miliar saham. Rencana palaksanaan atas HMETD tersebit sebesar Rp1.000 per saham dengan rasio 6:1. Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) menandatangani perjanjian fasilitas modal kerja dengan pemegang saham. Nilai plafon fasilitas sebesar Rp 175 miliar yang dapat ditarik bertahap hingga RUPS tahun Pinjaman itu akan digunakan untuk menambah service dan port baru guna meningkatkan kinerja operasional. Beberapa perusahaan dalam grup Wintermar Offshore (WINS) telah menyelesaikan kesepakatan penjadwalan ulang pinjaman dengan para kreditur utama. Periode pinjaman dan pembayaran pokok telah diubah untuk lebih menyelaraskan kewajiban pembayaran pinjaman dengan kas yang dihasilkan. Eratex Djaja (ERTX) menargetkan perndapatan tahun 2017 sebesar Rp 76,55 miliar dari Rp 70,55 miliar di tahun Laba bersih ditargetkan mencapai Rp 1,68 miliar dari Rp 1,55 miliar di tahun Proyek penambahan kapasitas produksi perseroan akan selesai pada kuartal III Perseroan yakin bisnis denim akan tumbuh pada tahun 2017 ini, dengan Jepang sebagai pasar yang menjanjikan. Lamicitra Nusantara (LAMI) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 23,88 miliar per Maret 2017 atau turun dibanding sebelumnya Rp 25,5 miliar. Laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun menjadi Rp 2,61 miliar dari Rp 7,28 miliar per Maret Asahimas Flat Glass Indonesia (AMFG) memulai konstruksi pabrik kaca baru di wilayah Cikampek, Jawa Barat yang diproyeksi menghabiskan dana sekitar US$167 juta atau Rp2,2 triliun. Terregra Asia Energy (TGRA) tengah mencari dana pinjaman perbankan untuk pembangunan pembangkit listrik. Dana untuk membangun empat proyek pembangkit listrik mini hidro (PLTMH) berkisar antara US$70-US$90 juta. Terregra Asia Energy (TGRA) sedang menjajaki mitra strategis untuk mengembangkan 4 proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) dengan kapasitas 36 MW pada Mitra strategis yang dibidik adalah perusahaan listrik dari luar negeri. Ke-4 proyek PLTMH yang akan dikerjakan tahun ini merupakan bagian dari target pengembangan pembangkit listrik berkapasitas 300 MW dalam 5-7 tahun mendatang. Kebutuhan investasi seluruh pembangkit tersebut dapat mencapai USD 600 juta dan sebesar USD juta akan terserap untuk membiayai empat proyek PLTMH tahun ini. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) berencana mengakuisisi bisnis ritel 7-Eleven dengan nilai investasi Rp 1 triliun. Namun, saat ini, perseroan masih menunggu persetujuan pemilik jaringan bisnis 7-Eleven. Akuisisi bisnis jaringan ritel tersebut dapat menopang bisnis CPIN seperti sinergi distribusi produk-produk yang dihasilkan perseroan. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) mencatatkan laba bersih pada kuartal I/2017 sebesar US$107,8 juta, meningkat 181% YoY. Pendapatan perseroan meningkat 77% YoY menjadi US$632,7 juta pada 1Q17 yang didukung oleh peningkatan volume penjualan sebesar 37% menjadi ton. 2

3 MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 33 10, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS ,002.3 USA NASDAQ COMPOSITE ,617.6 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,833.6 CHINA SHANGHAI SE A SH ,297.2 CHINA SHENZHEN SE A SH ,209.6 HONG KONG HANG SENG INDEX ,062.9 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,122.5 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 14, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 9, AUD / USD GBP/IDR 17, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 1.00 JIBOR (IDR) Indonesia 5.89 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.05 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description April-17 March-17 Description Rate (%) Inflation YTD % M 6.05 Inflation YOY % M 6.24 Inflation MOM % M 6.18 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M GDP (IDR Bn) 3,227, ,194,

4 MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 18 May Indonesia BI 7D Reverse Reference Rate Tetap 4.75% 16 May Indonesia Local Auto Sales May US Initial Jobless Claims Naik menjadi 240 ribu dari 236 ribu 18 May US Continuing Claims Naik menjadi 1950 ribu dari 1918 ribu 18 May US Leading Index Tetap 0.4% 23 May US New Home Sales Naik menjadi 625 ribu dari 621 ribu 23 May US New Home Sales MoM Turun menjadi 0.6% dari 5.8% 24 May US House Purchase Index May US Existing Home Sales Turun menjadi 5.67 juta dari 5.71 juta 24 May US Existing Home Sales MoM Turun menjadi -0.7% dari 4.4% 25 May FOMC Meeting Minutes May US Advance Goods Trade Balance Defisit turun menjadi $64.2 Bn dari $64.8 Bn Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt INTP IJ BBCA IJ ANTM IJ BBRI IJ SMGR IJ GGRM IJ JPFA IJ ASII IJ HMSP IJ BMRI IJ INCO IJ UNTR IJ PTPP IJ TLKM IJ BRPT IJ UNVR IJ RMBA IJ PGAS IJ MEDC IJ BDMN IJ UPCOMING IPO'S Company PT Totalindo Eka Perkasa PT Hartadinata Abadi PT First Indo American Leasing PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Construction & Jun Jun 2017 CLSA, Bahana Sekuritas, Infrastructure Indo Premier Sekuritas Manufacture & Jun Jun 2017 Mandiri Sekuritas, MNC Industry Sekuritas, RHB Sekuritas Banking & Jun Jun 2017 UOB Kay Hian Sekuritas Finance Property & Real , TBA TBA RHB Securities, Mandiri, Estate CIMB Securities Consumer TBA TBA Bahana Securities 4

5 CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment PGAS Cash Dividend 12 May May Jun 2017 NRCA 30 Cash Dividend 15 May May May Jun 2017 SSIA Cash Dividend 15 May May May Jun 2017 TOTL Cash Dividend 15 May May May Jun 2017 FASW Cash Dividend 16 May May May 2017 BBKP Cash Dividend 18 May May Jun 2017 MYOH 0.01 Cash Dividend 18 May May Jun 2017 PRDA Cash Dividend 18 May May Jun 2017 CSAP 3.50 Cash Dividend 18 May May May Jun 2017 LPGI Cash Dividend 18 May May May Jun 2017 MREI Cash Dividend 18 May May May Jun 2017 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period VRNA Rights Issue 100: May May May 19 May 17 BNLI Rights Issue 474: May May May 30 May 17 SDRA Rights Issue TBA TBA 23 May May May 07 Jun 17 INTA Rights Issue 13: May May Jun 13 Jun 17 BUMI Rights Issue 100: Jun Jun Jun 16 Jun 17 MSKY Rights Issue 6: Jul Jul Jul 27 Jul 17 BKSW Rights Issue : TBA TBA TBA ENRG Reverse Stock 8: TBA TBA BFIN Stock Split 1: TBA TBA PLAS Reverse Stock 10: TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda AMAG RUPST 16 May 2017 MICE RUPST 16 May 2017 RALS RUPST 16 May 2017 ROTI RUPST 16 May 2017 TMPO RUPST 16 May 2017 ADMF RUPST BAYU RUPSLB BUVA RUPSLB FORU RUPST GDYR RUPST KINO RUPST MAYA RUPST RAJA RUPSLB TBIG RUPST AMRT RUPST 18 May 2017 ATIC RUPSLB 18 May 2017 BBMD RUPST 18 May 2017 BUKK RUPST 18 May 2017 DILD RUPST 18 May 2017 EMTK RUPST 18 May 2017 GEMA RUPSLB 18 May

6 TECHNICAL ANALYSIS May May PTPP S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R PT PPDownward Sloping Channel 2840 MACD line dan signal line indikasi positif 4,400 4,000 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Trading range Rp 2750-Rp 2890 Entry Rp 2840, take Profit Rp 2890 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 3062 Negatif MA Positif PTPP-Stochastic %D(6,3,3)= 17.32, Stochastic %K = 17.59,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= PTPP-MACD(5,3) = 12.00, Signal()= PTPP-TSI(3,5,3) = ,Volume()= 36,153, Created PTPP-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 36,153, ,600 3, , ,200 3,050 2, , ,840 2,840 2,800 2,840 2, ,786 2, , , ,153, ,153, INCO S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Trading range Rp 1910-Rp 2030 Entry Rp 1990, take Profit Rp 2030 Stochastics 3.35 Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 2095 Negatif MA Positif INCO Downward Sloping Channel INCO -Stochastic %D(6,3,3)= 12.22, Stochastic %K = 29.08,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= INCO -MACD(5,3) = 2.06, Signal()= INCO -TSI(3,5,3) = ,Volume()= 24,390, Created INCO with -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 24,390, ,600 3,400 3,200 3,000 2,800 2,600 2, ,400 2,300 2, , ,200 2,140 2, , ,000 2, ,990 1, , , , ,390, ,390,

7 TECHNICAL ANALYSIS May May TINS S1 835 R1 900 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 770 R2 965 TINS Downward SlopingChannel 875 MACD line dan signal line indikasi positif 1,300 1,200 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Trading range Rp 835-Rp 900 Entry Rp 875, take Profit Rp 900 Stochastics 9.65 Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 920 Negatif MA5 864 Positif TINS - Stochastic %D(6,3,3)= 11.22, Stochastic %K = 22.22,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= TINS - MACD(5,3) = 4.82, Signal()= 8.23 TINS - TSI(3,5,3) = ,Volume()= 15,823, Created TINS with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 15,823, ,100 1, , ,823, ,823, BBCA S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area netral Trading range Rp Rp Entry Rp 17400, take Profit Rp Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Negatif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Negatif BBCA Upward Sloping Channel 18, , ,600 18,550 17,915 18,000 17, ,750 17,655 17,400 17,400 17,400 16,800 17, , , , BBCA-Stochastic %D(6,3,3)= 47.51, Stochastic %K = 42.01,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= BBCA- MACD(5,3) = 71.40, Signal()= ,554,900 BBCA-TSI(3,5,3) = -4.89,Volume()= 47,554, ,554, Created BBCA-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 47,554, ,600 15,000 14,400

8 TECHNICAL ANALYSIS May May BEST S1 266 R1 282 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 250 R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Trading range Rp 266-Rp 282 Entry Rp 276, take Profit Rp 282 Stochastics 8.07 Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 290 Negatif MA Positif BEST Wedge BEST -Stochastic %D(6,3,3)= 11.03, Stochastic %K = 23.31,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= BEST -MACD(5,3) = 0.88, Signal()= 2.78 BEST -TSI(3,5,3) = ,Volume()= 27,454, Created BESTwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 27,454, ,454, ,454, JPFA S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Trading range Rp 1110-Rp 1220 Entry Rp 1180, take Profit Rp 1220 Stochastics 3.99 Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1386 Negatif MA Positif JPFA BroadeningWedge JPFA -Stochastic %D(6,3,3)= 11.18, Stochastic %K = 22.99,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= JPFA -MACD(5,3) = 15.83, Signal()= JPFA -TSI(3,5,3) = ,Volume()= 24,878, Created JPFAwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 24,878, ,000 1,929 1,929 1,900 1,800 1,700 1, ,600 1,580 1,500 1,510 1,400 1, ,300 1,200 1,195 1,180 1,100 1,180 1,180 1,140 1, , ,878, ,878,

9 17 TRADING May 2017 VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy Positif Positif Positif LSIP Trading Sell Positif Positif Positif SGRO Trading Buy Negatif Negatif Negatif Mining PTBA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADRO Trading Buy Positif Positif Negatif MEDC Trading Sell Positif Positif Positif INCO Trading Buy Positif Positif Positif ANTM Trading Sell Positif Positif Positif TINS Trading Buy Positif Positif Positif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell Negatif Negatif Negatif SMGR Trading Sell Positif Positif Positif INTP Trading Sell Positif Positif Positif SMCB Trading Sell Negatif Negatif Negatif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Negatif Negatif Negatif GJTL Trading Buy Negatif Negatif Negatif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Negatif Negatif Negatif GGRM Trading Buy Negatif Negatif Negatif UNVR Trading Sell Negatif Negatif Positif KLBF Trading Buy Negatif Negatif Negatif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Positif Positif PTPP Trading Buy Positif Positif Positif WIKA Trading Buy Positif Positif Positif ADHI Trading Buy Positif Positif Positif WSKT Trading Buy Positif Positif Positif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell Negatif Negatif Negatif JSMR Trading Sell Negatif Negatif Positif ISAT Trading Buy Positif Positif Positif TLKM Trading Buy Negatif Negatif Negatif Finance BMRI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBRI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBNI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBCA Trading Buy Negatif Negatif Negatif BBTN Trading Buy Positif Positif Negatif Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell Negatif Negatif Negatif MPPA Trading Buy Positif Positif Positif

10 17 TRADING May 2017 VIEW

11