DAILY REPORT 25 Juli 2017

Transkripsi

1 DAILY REPORT 25 Juli 2017 NEWS HEADLINES Pefindo lakukan special review terhadap AISA BBRI targetkan fee based income tumbuh 18% BMRI targetkan pendapatan FBI e-banking Rp 2,9 T di akhir 2017 BMRI belum butuh utang valas di tahun 2017 BMRI akan terbitkan NCD Ro 2,5 triliun di 2H 2017 Laba BBTN naik 22% YoY pada semester I-2017 Kredit BTPN tumbuh 8% YoY pada semester I-2017 Laba AHAP per 1H17 turun jadi Rp 1,23 miliar dari Rp 1,54 miliar ACES tambah 8 gerai di tahun 2017 KOBX revisi target pendapatan 2017 tumbuh 40% dari 20% ANTM akan berpisah dengan Showa Denko DKFT bantah anak usahanya (COR) rugi ARNA produksi keramik baru untuk segmen menengah ke atas ARNA optimis kinerja di 2H17 tumbuh double digit Laba LMAS per 1H17 turun 20,45% YoY IMPC beri pinjaman ke IIPL sebesar SGD 4 juta Pefindo memeringkat rating produk sekuritisasi aset JSMR Dua perusahaan tambang siap listing di BEI Kadin & BEI kerja sama untuk permudah UKM listing di BEI JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen pergerakan IHSG dalam pekan ini dari perspektif teknikal, Support Level 5772/5741/5726 terindikasi variatif dari beberapa indikator teknikal yang ada. Konfirmasi positif Resistance IHSG Level tercermin dari laggaing 5817/5832/5862 indikator yakni MA2 dan MA20. Sedangkan Major Trend sinyal dari indikator Up MACD dan Stochastic mengkonfrimasikan Minor Trend IHSG dalam Up trend konsolidasi. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Pada perdagangan awal pekan ini (24/7) bursa saham Eropa tentatif melemah. Tekanan di bursa Eropa itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi zona Eropa kuartal III 2017 melambat ketika sektor manufaktur mengalami sedikit keterlambatan. Data Purchasing Managers Index pada Juli 2017 turun menjadi 55,8 dari 56,3 pada Juni Hal itu menunjukkan PDB mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 0,6% dari 0,7% di kuartal sebelumnya. Selain itu International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi ekonomi Inggris tahun 2017 menjadi 1,7% setelah tumbuh 0,2% di 1Q Sebelumnya Inggris tumbuh 1,6% di tahun IMF juga merevisi proyeksi beberapa negara Eropa, seperti Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol. Data awal Jerman menunjukkan penurunan. Data Manufacturing PMI preliminary Jerman bulan Juli 2017 turun ke 58,3 dari sebelumnya 59,6. Sedang data Composite PMI turun ke 55,1 dari 56,4 dan data Services PMI turun menjadi 53,5 dari 54. Pasar juga mencermati pernyataan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang akan menandatangani sanksi baru terhadap Rusia. Namun anggota Komisis European Central bank (ECB), Jean -Claude Juncker, memperingatkan bahwa akan ada balasan kepada AS jika hal itu berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan di Eropa. Sebaliknya bursa saham Asia mayoritas menguat, kecuali Jepang dan Singapura. Apresiasi di bursa saham Asia itu dipicu oleh revisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Cina tahun 2017 menjadi 6,7% dari proyeksi pada April 2017 sebesar 6,6%. Sentimen positif lain, Cina dinilai dapat mempertahankan tingkat pengeluaran fiskal yang tinggi untuk menghindari risiko perlambatan ekonomi yang tajam di semester II Cina telah menerbitkan draft peraturan untuk mempromosikan pengembangan Public-Private Partnership (PPP) dalam investasi infrastruktur. Belanja infrastruktur pemerintah yang kuat merupakan kontributor utama bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal II Shanghai Stock Exchange mengumumkan akan mendukung sekuritisasi proyek PPP. Sedang koreksi di bursa saham Jepang karena data PMI Manufacturing bulan Juli 2017 preliminary turun ke 52,2 dari sebelumnya 52,4. Selain itu mata uang Yen rally terhadap US dolar. Bursa saham Indonesia bergerak volatil, tapi ditutup menguat 0,627% ke 5801,587. Investor asing mencatatkan net sell Rp 321,66 miliar, antara lain karena aksi jual saham AISA. Saham AISA kembali tertekan hingga batas bawah autorejection untuk kedua kalinya ke harga Rp 905. Saham AISA masuk dalam top 5 untuk value, volume dan active. AISA masih terbebani oleh sentimen negatif dugaan kecurangan anak usahanya (IBU). Meski manajemen AISA telah memberikan pernyataan, tetapi aksi jual relatif masih kuat. Namun saham AISA kemarin mampu rebound. Tekanan terhadap saham AISA potensial kontinu hingga hasil investigasi diumumkan dan volatilitas transaksi diperkirakan tinggi. Penjelasan perseroan bisa jadi akan meredam aksi jual yang kuat. Sementara itu Bursa Efek Indonesia akan meningkatkan batasan order dari lot per sekali pemesanan. Dengan peningkatan itu, maka kemampuan order akan cukup. Target perubahan ke sistem baru pada akhir Agustus MARKET VIEW Direktorat Jenderal Pajak mengaku masih mengkaji batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) bagi masyarakat. Hal ini sekaligus membantah kabar yang beredar bahwa PTKP akan diatur sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP). Dalam kebijakan ini Pemerintah akan mempertimbangkan bahwa dalam menetapkan batasan PTKP tidak menurunkan daya beli masyarakat. Pemerintah memang tengah mengupayakan untuk mencari cara agar dapat memaksimalkan potensi penerimaan pajak, karena dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang sekitar Rp triliun hanya dapat dipajaki sekitar 50 persennya. Rencana Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengubah batas PTKP akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan revisi PTKP seharusnya menaikkan batas agar tidak menggerus daya beli masyarakat. Darmin memandang, perubahan batas PTKP harus tetap mengikuti perkembangan kondisi perekonomian saat ini. Lebih lanjut, menurutnya PTKP selama ini merupakan insentif yang menguntungkan bagi sebagian wajib pajak. Sebab, otoritas pajak tidak memiliki wewenang memajaki masyarakat yang berpenghasilan di bawah PTKP. Kabar dari OPEC, enam negara OPEC dan Menteri negara non- OPEC menggelar pertemuan di Rusia yang dimulai pada Senin (24/7) yang diperkirakan membahas perkembangan pasar minyak global serta kebijakan pengurangan produksi. Komite Menteri OPEC serta non-opec, bersama-sama diperkirakan akan membahas pemenuhan potongan produksi yang disepakati. Menteri Energi Saudi Khalid al- Falih mengatakan pada Senin (24/7) bahwa negara tersebut akan membatasi ekspor minyak mentah sebesar 6,6 juta bpd pada Agustus, hampir satu juta barel per hari di bawah tingkat tahun lalu. Pertemuan the Fed pada pekan ini, diperkirakan akan menahan suku bungannya untuk memantau perkembangannya. Gubernur the Fed Janet Yellen mengatakan kepada Kongres bulan ini, bank sentral tidak buta terhadap data yang menunjukkan inflasi masih di bawah target dua persen. The Fed memperhatikannya dengan seksama dan siap menyesuaikan kebijakan jika terlihat inflasi terus berlanjut. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pada pekan lalu menyatakan bahwa memiliki kekuasaan penuh untuk memberi maaf setelah pemerintahannya menghadapi investigasi mengenai kemungkinan kaitan antara tim kampanye pada 2016 dengan Rusia. Trump tidak secara khusus menyebut siapa yang akan dia maafkan. Selain sentimen di atas, pelaku pasar juga akan menyikapi laporan laba perusahaan, sentimen yang variatif tersebut masih potensial IHSG untuk melanjutkan kenaikannya pada perdagangan saham hari ini. 1

2 DAILY NEWS PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah melakukan special review terhadap Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) terkait kasus dugaan kecurangan anak usahanya PT Indo Beras Utama (IBU) dalam menjalankan bisnis beras kemasan. Review khusus terhadap AISA akan fokus pada kajian terhadap bisnis dan keuangan perusahaan. Review khusus didasarkan pada data dan tanggapan tertulis dari perseroan dan pihak-pihak terkait kasus tersebut. Kasus tersebut masih dalam tahap investigasi awal. Untuk itu Pefindo akan terus mengikuti perkembangan kasus untuk mengambil keputusan terkait peringkat perusahaan dan surat utang AISA yang saat ini ditetapkan pada level ida dengan outlook stabil. Karena mungkin ada risiko terhadap reputasi yang berujung pada melambatnya penjualan perusahaan, sehingga ada risiko arus kas tertekan. Pefindo menilai saat ini rasio utang terhadap EBITDA Tiga Pilar Sejahtera Food berada pada level agresif untuk sektor makanan, yaitu mencapai 4 kali. Rasio itu lebih mencerminkan kemampuan arus kas dibandingkan dengan debt to equity (DER) 1,1 kali yang masih pada level konservatif. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) meningkatkan pendapatan di luar bunga pinjaman dengan meningkatkan fee based income. Perseroan menargetkan fee based income tahun ini tumbuh 16-18% YoY. BBRI juga akan meningkatkan dana murah (CASA) karena merupakan faktor pertama yang meningkatkan fee based income. Untuk meningkatkan fee based income, perseroan akan mengembangkan layanan digital. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) dari bisnis elektronic banking (e - banking) sebesar Rp 2,9 triliun hingga akhir Fee based income dari e-banking ini diharapkan berasal dari transaksi ATM, mobile dan internet banking. Perseroan siap mendorong sejumlah strategi agar target tersebut bisa terealisasi dengan maksimal. Hingga semester I 2017 Bank Mandiri mencatat fee based income dari e-channel mencapai Rp 1,54 triliun atau naik 4,8% YoY. Bank Mandiri (BMRI ) belum membutuhkan pinjaman bilateral dari luar negeri di tahun 2017, karena permintaan kredit dalam negeri belum begitu besar, terutama untuk kredit valas belum terlalu banyak permintaannya. Selain itu permintaan kredit yang besar saat ini dari rupiah, sedangkan untuk valas masih belum tampak ada kenaikan permintaan. Perseroan setiap tahun selalu menyantumkan rencana pinjaman bilateral dalam rencana bisnis bank (RBB), termasuk di tahun Hal itu disiapkan bila nanti ada kebutuhan pendanaan dari luar negeri untuk ekspansi kredit. Untuk itu perseroan cenderung lebih memilih instrumen pendanaan non-konvensional, eperti, obligasi dan sertifikat deposito atau negotible certificate of deposit (NCD) dalam rupiah. Hal itu menjadi strategi untuk bisa menyokong penyaluran kredit rupiah perseroan pada sektor infrastruktur. Bank Mandiri (BMRI) pada semester II 2017 berencana menerbitkan NCD senilai Rp 2,5 triliun. Sebelumnya pada semester I 2017 BMRI sudah menerbitkan obligasi senilai Rp 5 triliun. HIngga akhir semester I 2017, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit valas sebesar 4,83% menjadi Rp 95,15 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp 1,27 triliun pada semester I-2017, meningkat 22% YoY. Perolehan tersebut bersumber dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 4,2 triliun, tumbuh 14,13% YoY. Pendapatan operasional lainnya meningkat 35,33% YoY menjadi Rp 791 miliar pada semester I Kredit perseroan meningkat 18,81% YoY menjadi Rp 177,4 triliun. Mayoritas disalurkan untuk kredit perumahan dengan porsi 90,04% atau mencapai Rp 159,74 triliun. NPL mengalami penurunan dari 3,41% pada semester I menjadi 3,23% pada semester I Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) membukukan pertumbuhan kredit sebesar 8% YoY menjadi Rp 66,3 triliun pada semester I NPL berada pada level 0,9% dan CAR terjaga di level 24%. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 935 miliar, tumbuh 2% YoY pada semester I Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) meraih pendapatan premi sebesar Rp 99,43 miliar per Juni 2017, naik dari Rp 97,54 miliar per Juni Beban underwriting naik menjadi Rp 67,26 miliar dari Rp 63,70 miliar dan hasil underwriting turun menjadi Rp 32,17 miliar dari Rp 33,83 miliar. Hasil investasi turun menjadi Rp 1,48 miliar dari hasil investasi Rp 3,11 miliar. Laba bersih turun menjadi Rp 1,23 miliar dari sebelumnya Rp 1,54 miliar. Ace Hardware Indonesia (ACES) telah menamba h 8 gerai sepanjang tahun Tren penjualan pada semester I 2017 bagus, karena pertumbuhan same store sales growth ACES juga meningkat. Same store sales growth pada semester I ,5%. ACES semula menargetkan same store sales growth bisa mencapai 5%. Namun karena rata-rata penjualan per toko mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan, sehingga same store sales growth melampaui target. Pada semester I 2016 ACES hanya mencatatkan pertumbuhan penjualan 5% YoY menjadi Rp 2,33 triliun. Kobexindo Tractors (KOBX) merevisi target pendapatan tahun 2017 menjadi tumbuh 40% dari semula 20%, seiring dengan membaiknya kinerja semester I Sepanjang semester I 2017 perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 26,37% menjadi USD 28,65 juta dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar USD 22,67 juta. Pendapatan KOBX ditopang oleh beberapa segmen antara lain segmen penjualan alat berat yang tumbuh 34,51% YoY menjadi USD 23,46 juta. Segmen tersebut berkontribusi sebesar 82% terhadap total pendapatan perseroan. Membaiknya industri pertambangan khususnya batu bara membuat penjualan alat berat tumbuh positif pada enam bulan pertama Sejumlah daerah pertambangan, seperti Kalimantan dan Sumatera menjadi kontributor utama penjualan alat berat perseroan. Oleh karena itu untuk mengantisipasi perkembangan industri pertambangan, perseroan juga melakukan strategi efisiensi guna menekan berbagai beban, seperti beban penjualan, beban umum dan administrasi dan beban operasi lainnya. Aneka Tambang (ANTM) akan berpisah dengan mitranya, Showa Denko KK, di pabrik Chemical Grade Alumina (CGA). Showa Denko memutuskan untuk menjual sahamnya di proyek tersebut kepada ANTM atau pihak lain. Sebelumnya, perseroan dan Showa Denko mendirikan perusahaan patungan (JV) yaitu Indonesia Chemical Alumina (ICA), untuk menggarap proyek CGA di Tayan, Kalimantan Barat. Hal itu disebabkan ICA belum memberikan profitabilitas dan level produksinya di bawah tingkat yang diinginkan. ANTM juga berencana menjual sahamnya di perusahaan tersebut kepada pihak ketiga. Central Omega Resources (DKFT) membantah berita bahwa anak usaha perseroan yakni PT COR Industri mengalami gulung tikar akibat kebijakan relaksasi ekspor konsentrat. Menurut manajemen, PT COR Industri yang mengoperasikan smelter ferro nickel (FeNi)di kabupaten Morowali Utara sampai saat ini masih beroperasi dengan normal. COR telah melaksanakan ekspor perdana produk FeNi dengan jumlah ton dan karyawan COR Industri 2

3 DAILY NEWS Indonesia yang berjumlah 720 orang masih bekerja normal. Arwana Citramulia (ARNA) melakukan berbagai langkah strategis guna mencapai target pertumbuhan dobel digit. Selain melakukan efisiensi disegala lini, ARNA menjajal untuk menyasar segmen tertentu di pasar keramik. Mulai bulan Juli 2017 perseroan memperkenalkan keramik ukuran 50 cmx50 cm yang akan menyasar segmen menengah ke atas. Selain itu di kuartal III 2017 produk keramik ukuran 25 cmx50 cm juga diluncurkan dengan menyasar segmen menengah ke atas. ARNA berusaha memperoleh margin yang lebih tinggi di pasar menengah ke atas. Meski demikian segmen menengah ke bawah tidak ditinggalkan sepenuhnya, sebab 70% produksi keramik ARNA masih didominasi oleh produk segmen tersebut. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meminta agar aturan penawaran umum perdana saham (initial public offering/ipo) khususnya untuk usaha kecil menengah (UKM) dipermudah agar perusahaan yang masuk dalam organisasi itu bisa turut meramaikan papan perdagangan Bursa Efek Indonesia. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berencana bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk meningkatkan jumlah investor di Bursa Efek Indonesia melalui kerja sama dengan kadin di seluruh Indonesia. Selain itu juga ada kerja sama bahwa anggota kadin juga bisa masuk ke Bursa Efek Indonesia, khususnya usaha kecil menengah. Saat ini ada sekitar UKM yang berada di bawah Kadin. Dari jumlah tersebut, belum banyak yang siap untuk IPO, hanya sekitar 3-4 perusahaan. Arwana Citramulia (ARNA) mengakui industri keramik sepanjang semester I 2017 belum tumbuh optimal. Industri ini masih tertekan akibat daya beli masyarakat yang lemah. Apalagi Lebaran tahun 2017 jatuh pada semester I, di mana hari kerja efektif lebih sedikit dibandingkan dengan semester II Namun ARNA masih melihat positif bisnis di semester II, sebagaimana prediksi Bank Indonesia (BI) bahwa ekonomi d i semester II 2017 bisa tumbuh. Perseroan optimis hingga akhir semester II 2017 bisnis bisa tumbuh dobel digit. Limas Indonesia Makmur (LMAS) per Juni 2017 meraih laba neto yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk unaudit sebesar Rp 4,34 miliar atau turun 20,45% YoY dibandingkan laba Rp 5,46 miliar per Juni Impack Pratama Industri (IMPC) telah memberikan pinjaman kepada entitas anak anaknya yaitu Impack International Pte Ltd (IIPL) sebesar SGD 4 juta pada 20 Juli Jangka waktu pinjaman dari 20 Juli 2017 sampai 31 Desember 2021 dimana pinjaman ini tanpa dikenakan bunga sampai dengan adanya pemberitahuan dari IIPL mengenai pengenaan bunga. Perseroan memberikan pinjaman dana kepada IIPL untuk keperluan investasi dan pemberian pinjaman ke anak usaha Alsynite One NZ Ltd yang didirikan di New Zealand dengan kepemilikan 100% untuk pembelian aset dan bisnis perusahaan FRP di New Zealand. Produk sekuritisasi jalan tol dan tagihan ke PLN berpotensi meraih peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Saat ini Pefindo sedang melakukan pemeringkatan terhadap dua instrumen surat utang yang baru, yakni sekuritisasi jalan tol Jagorawi oleh Jasa Marga (JSMR) dan sekuritisasi piutang PT Indonesia Power yang merupakan anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Tujuan sekuritisasi supaya risikonya lebih rendah daripada risiko penerbitnya. Pemeringkatan ditargetkan selesai dalam waktu dekat, sehingga memuluskan rencana JSMR dan PLN untuk menerbitkan produk sekuritisasi perdana pada Agustus Dalam pemeringkatan produk sekuritisasi, Pefindo fokus pada potensi pencapaian arus kas masa depan yang dijadikan aset dasar. Sekuritisasi jalan tol memiliki risiko berupa penurunan trafik kendaraan dan penyesuaian tarif. Untuk melindungi investor dari risiko tersebut, Pefindo akan meminta penerbit untuk melakukan pencadangan dengan besaran tertentu. Dua perusahaan yang memiliki aset dan operasi di Indonesia siap untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun Kedua perusahaan tersebut bergerak di sektor pertambangan. Dari dua perusahaan tersebut, salah satunya telah terdaftar di Bursa Efek Australia. 3

4 MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 35 11,535 0 Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS ,061.9 USA NASDAQ COMPOSITE ,900.0 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,715.2 CHINA SHANGHAI SE A SH ,646.3 CHINA SHENZHEN SE A SH ,268.2 HONG KONG HANG SENG INDEX ,176.7 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,184.4 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 15, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 10, AUD / USD GBP/IDR 17, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 1.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.03 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.25 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 3.93 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description June-17 May-17 Description Rate (%) Inflation YTD % M 6.03 Inflation YOY % M 6.23 Inflation MOM % M 6.18 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M GDP (IDR Bn) 3,227, ,194,

5 MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 26 Jul US New Home Sales Naik menjadi 616 ribu dari 610 ribu 26 Jul US New Home Sales MoM Turun menjadi 0.9% dari 2.9% 27 Jul FOMC Rate Decision Tetap 1.00%-1.25% 27 Jul US Durable Goods Orders Naik menjadi 2.7% dari -0.8% 27 Jul US Initial Jobless Claims Naik menjadi 240 ribu dari 233 ribu 27 Jul US Continuing Claims Turun menjadi 1959 ribu dari 1977 ribu 27 Jul US Advance Goods Trade Balance Defisit naik menjadi $66.3 Bn dari $65.9 Bn 27 Jul US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.4% 27 Jul US Retail Inventories MoM Jul US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 2.5% dari 1.4% 28 Jul US Personal Consumption Naik menjadi 2.8% dari 1.1% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TLKM IJ UNTR IJ BBCA IJ SMBR IJ BMRI IJ DNET IJ UNVR IJ HMSP IJ INTP IJ AGRO IJ GGRM IJ JPFA IJ MABA IJ PNBN IJ ICBP IJ DOID IJ BBNI IJ PTPP IJ CPIN IJ HERO IJ UPCOMING IPO'S Company PT Trafoindo Prima Perkasa PT Anugerah Berkah Mandiri Business Manufacture & Industries Property & Real Estate IPO Issued Offering Date Listing Underwriter (IDR) Shares (Mn) TBA TBA Bahana Sekuritas , TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities 5

6 CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BMTR 5.00 Cash Dividend 7 Jul Jul Jul Aug 2017 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period MSKY Rights Issue 6: Jul Jul Jul 27 Jul 17 TPIA Rights Issue 47: Jul Jul Aug 08 Aug 17 ENRG Reverse Stock 8: Jul Jul 17 ULTJ Stock Split 1: Aug Aug 17 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda TMPO RUPSLB 25 Jul 2017 YPAS RUPSLB 25 Jul 2017 WSBP RUPSLB 26 Jul 2017 MPMX RUPSLB 27 Jul 2017 CNTB RUPSLB 28 Jul 2017 CNTX RUPSLB 28 Jul 2017 BTEK RUPSLB 31 Jul 2017 ELTY RUPST 31 Jul 2017 LMAS RUPST 01 Aug 2017 ITMA RUPSLB 11 Aug 2017 EXCL RUPSLB 15 Aug 2017 PLIN RUPSLB 15 Aug 2017 CASA RUPSLB 16 Aug 2017 SAFE RUPSLB 18 Aug 2017 BMRI RUPSLB 21 Aug 2017 BRMS RUPSLB 22 Aug

7 TECHNICAL ANALYSIS July July TLKM S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral TLKM Upward SlopingChannel 4, , ,660 4,800 4,650 4,650 4,650 4,600 4,615 4,614 4,594 4,560 4,400 4, , , ,200 Harga berada dalam area upper band 4,000 Trading range Rp 4550-Rp 4850 Entry Rp 4650, take Profit Rp 4850 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) 0.60 Positif Bollinger Band (Mid) 4594 Positif MA Positif 2017 February March April May Jun Jul TLKM - Stochastic %D(6,3,3)= 46.27, Stochastic %K = 57.12,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= TLKM - MACD(5,3) = -3.88,Signal()= TLKM - TSI(3,5,3) = 0.60, Volume()= 139,361, Created TLKMwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 139,361, software. 3, ,361, ,361, JSMR S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral JSMRUpward Sloping Channel 5, , , , ,600 5,400 5,400 5,350 5,350 5,350 5,200 5,315 5,285 5, ,000 5,200 4, ,800 4,600 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 5275-Rp 5525 Entry Rp 5350, take Profit Rp 5525 Stochastics Positif MACD 2.88 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 5315 Positif MA Positif 2017 February March April May Jun Jul JSMR-Stochastic %D(6,3,3)= 43.47, Stochastic %K = 59.52,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= JSMR-MACD(5,3) = ,Signal()= JSMR-TSI(3,5,3) = 10.66, Volume()= 3,138, Created JSMR-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 3,138, software. 4,400 4,200 4, ,138, ,138,

8 TECHNICAL ANALYSIS July July UNVR S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band UNVRWedge 49, ,600 50,000 48,350 48,350 48,350 48,240 48,000 48, ,900 47,175 46,000 46, , , ,000 42,000 Trading range Rp Rp Entry Rp 48350, take Profit Rp Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) 0.05 Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Positif 38, February March April May Jun Jul UNVR-Stochastic %D(6,3,3)= 54.30, Stochastic %K = 66.08,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= UNVR-MACD(5,3) = ,Signal()= ,172,300 UNVR-TSI(3,5,3) = 0.05, Volume()= 2,172, ,172, UNVR- William's% R(14)= , Volume()= 2,172, Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. 40,000 INTP S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Candle chart indikasi sinyal positif INTP Wedge 19,200 18, , ,000 18, , ,100 18,100 18,000 18,100 18, ,000 17, ,000 17,615 17,200 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band 16,000 Trading range Rp Rp Entry Rp 18100, take Profit Rp Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) 3.76 Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Positif 2017 February March April May Jun Jul INTP - Stochastic %D(6,3,3)= 43.99, Stochastic %K = 62.50,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= INTP - MACD(5,3) = ,Signal()= INTP - TSI(3,5,3) = 3.76, Volume()= 1,367, Created INTP with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 1,367, software. 15, ,367, ,367,

9 TECHNICAL ANALYSIS July July AKRA S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 6375-Rp 6625 Entry Rp 6450, take Profit Rp 6625 Stochastics Positif MACD 6.36 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 6366 Positif MA Positif AKRADownward Sloping Channel 2017 February March April May Jun Jul AKRA-Stochastic %D(6,3,3)= 44.44, Stochastic %K = 50.00,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= AKRA-MACD(5,3) = ,Signal()= AKRA-TSI(3,5,3) = 20.01, Volume()= 8,038, Created AKRA-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting 0.00,Volume()= and technical analysis 8,038, software. 7,000 6, ,800 6, , ,450 6,600 6,450 6,450 6,450 6,400 6, ,350 6, ,200 6,250 6, , ,000 5,800 5,600 5, ,038, ,038, BSDE S R Trend Grafik Major Down Minor Up S R Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1735-Rp 1815 Entry Rp 1760, take Profit Rp 1815 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1802 Negatif MA Positif BSDEBroadeningWedge December 2017 February March April May Jun Jul BSDE-Stochastic %D(6,3,3)= 14.40, Stochastic %K = 17.65,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= BSDE-MACD(5,3) = 3.44, Signal()= 6.73 BSDE-TSI(3,5,3) = ,Volume()= 14,200, Created BSDE-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 14,200, software. 2,200 2,100 2,000 1, , , ,900 1,835 1, ,800 1, ,765 1,760 1,700 1,760 1,760 1,600 1,747 1,500 1,400 1,300 1, , ,200, ,200,

10 25 TRADING July 2017 VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell Negatif Negatif Negatif LSIP Trading Sell Negatif Negatif Negatif SGRO Trading Buy Positif Positif Positif Mining PTBA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADRO Trading Buy Positif Positif Positif MEDC Trading Sell Negatif Negatif Negatif INCO Trading Buy Positif Negatif Positif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Negatif TINS Trading Sell Negatif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell Positif Negatif Negatif SMGR Trading Sell Negatif Negatif Negatif INTP Trading Buy Positif Positif Positif SMCB Trading Buy Positif Positif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Sell Negatif Positif Negatif GJTL Trading Sell Negatif Negatif Negatif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Negatif Positif Positif GGRM Trading Buy Positif Positif Positif UNVR Trading Buy Positif Positif Positif KLBF Trading Buy Positif Negatif Positif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Positif Positif PTPP Trading Sell Positif Negatif Negatif WIKA Trading Sell Positif Negatif Negatif ADHI Trading Buy Positif Negatif Positif WSKT Trading Buy Positif Positif Positif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell Positif Negatif Negatif JSMR Trading Buy Positif Positif Positif ISAT Trading Sell Negatif Negatif Negatif TLKM Trading Buy Positif Positif Positif Finance BMRI Trading Buy Negatif Negatif Negatif BBRI Trading Buy Negatif Positif Negatif BBNI Trading Buy Negatif Positif Positif BBCA Trading Buy Positif Positif Positif BBTN Trading Buy Positif Positif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell Negatif Negatif Negatif MPPA Trading Buy Positif Positif Negatif

11