PUTUSAN. Nomor 225/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor 225/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara : FERRY MOCH SJARIEF FATAH, Partikulir, beralamat dan bertempat tinggal di Jalan Ir. H. Juanda No. 249 RT. 002 RW. 009 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong Kota Bandung ; Ir. YEYEN TANIA, Partikulir, beralamat dan bertempat tinggal di Jalan Ir. H. Juanda No. 249 RT. 002 RW. 009 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong Kota Bandung ; Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya HOTMA AGUS SIHOMBING, S.H., M.H., HARLES SILABAN, S.H., YUYUS M YUSUF, S.H., SULISTIO PANCA WIJAYANTI, S.H., M.H., kesemuanya adalah Advokat pada Kantor Hukum SALIDE, SIHOMBING & PARTNERS LAW FIRM, yang berkedudukkan dan beralamat Kantor di Jln. Jend. A Yani No. 262 Kota Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 18 Nopember 2013 ; PARA PEMBANDING, SEMULA PENGGUGAT I DAN II ; L A W A N : 1. PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk. DSP. UNIT PASAR SEDERHANA BANDUNG, berkedudukkan di Pasar Sederhana Kecamatan Sukajadi Kota Bandung ; TERBANDING I, SEMULA TERGUGAT I ; SRI HARTATI, beralamat dan bertempat tinggal di Jalan Ir. H. Juanda No. 12/162 A RT. 003 RW. 006 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung ;

2 2 TERBANDING II, SEMULA TERGUGAT II ; NEGARA REPUBLIK INDONESIA CQ. KEMENTERIAN KEUANGAN RI, CQ. DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG, CQ. KANTOR WILAYAH VII BANDUNG, CQ. KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG BANDUNG, berkedudukan di Jalan Ambon No. 1 Bandung ; TERBANDING III, SEMULA TURUT TERGUGAT I ; NEGARA REPUBLIK INDONESIA, CQ. KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI, CQ. KAKANWIL BADAN PERTANAHAN PROVINSI JAWA BARAT, CQ. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG, berkedudukan di Jalan Soekarno Hatta No. 567 Bandung ; TERBANDING IV, SEMULA TURUT TERGUGAT II ; NEGARA REPUBLIK INDONESIA, CQ. KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI, CQ. KAKANWIL BADAN PERTANAHAN PROVINSI JAWA BARAT, CQ. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANDUNG, berkedudukan di Komplek Pemda Kabupaten DT II Bandung Jalan Raya Soreang KM 17 Soreang; TERBANDING V, SEMULA TURUT TERGUGAT III ; Pengadilan Tinggi tersebut ; Telah membaca : 1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 10 Juni 2014, No. 225/Pdt/2014/PT.Bdg, tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak tersebut di atas ; Berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 14 Nopember 2013, No. 153/Pdt/G/2013/PN.Bdg ;

3 3 TENTANG DUDUK PERKARA ; Memperhatikan, mengutip dan menerima keadaan-keadaan sebagaimana tercantum dalam salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Bandung, tertanggal 14 Nopember 2013, No. 153/Pdt/G/2013/PN.Bdg ; Membaca gugatan Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 28 Maret 2013, telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat I, Tergugat II dan Para Turut Tergugat I s/d III, dengan dalil-dalil sebagai berikut : Bahwa Penggugat I dengan persetujuan dari Penggugat II selaku isteri pada tanggal 09 Juni 2008 telah membuat dan menandatangani Perjanjian Kredit dengan Tergugat I sesuai dengan Surat Perjanjian Kredit Nomor : 027/PK/DSP-0676/0608 ; 2. Bahwa Surat Perjanjian Kredit Nomor : 027/PK/DSP-0676/0608 tertanggal 09 Juni 2008 dan ditandatangani Penggugat I sehubungan dengan Penggugat I telah meminjam uang kepada Tergugat I sebesar Rp ,- (Lima Ratus Juta Rupiah); 3. Bahwa Tergugat I dapat memberikan pinjaman uang sebesar Rp ,- (Lima Ratus Juta Rupiah) kepada Penggugat I dengan jaminan berupa : a. Sertipikat Hak Milik Nomor : 1314/Ciburial, GS Nomor : 8380/1993, Luas M2 tertulis atas nama Ir. YEYEN TANIA (Penggugat II); b. Sertipikat Hak Milik Nomor : 1324/Kel. Sekeloa, GS Nomor : 2328/1991 luas 77 M2 tertanggal atas nama Ir. YEYEN TANIA (Penggugat II); 4. Bahwa pinjaman Penggugat I sebesar Rp ,- (Lima Ratus Juta Rupiah) kepada Tergugat I akan dikembalikan selama 60 bulan (5 tahun) dengan bunga setiap tahun 22,084 % ; 5. Bahwa dari Pinjaman Penggugat I tersebut di atas, setelah Tergugat I menghitung pokok sebesar Rp ,- ditambah dengan bunga 22,084 % setiap tahun, maka Penggugat I akan mencicil setiap bulan sebesar Rp ,- selama 60 bulan = Rp ,- ; 6. Bahwa Penggugat I telah melakukan cicilan pembayaran hutang tersebut kepada Tergugat I setiap bulan, namun oleh karena perekonomian Penggugat I telah mengalami kebangkrutan, sehingga pembayaran cicilan Penggugat I kepada Tergugat I telah mengalami kemacetan; 7. Bahwa akibat cicilan Penggugat I kepada Tergugat I telah mengalami

4 4 kemacetan, sehingga Tergugat I pada tanggal 19 April 2010 telah mengirimkan surat kepada Penggugat I sesuai dengan suratnya Nomor : 025/PPJ/DSP-2250/0410 Perihal Permintaan Pengosongan dan Penyerahan jaminan; 8. Bahwa sebagai tindak lanjut dari surat tertanggal 19 April 2010, di mana Pihak Tergugat I juga telah mengirimkan surat kepada Penggugat I sesuai dengan suratnya pada bulan Agustus 2010 Perihal Pemberitahuan Pra Lelang; 9. Bahwa, kemudian secara tiba tiba di mana Penggugat I telah kedatangan surat dari Tergugat I yaitu surat tertanggal 10 Agustus 2011 perihal tentang pemberitahuan lelang kedua jaminan hak milik Penggugat (SHM Nomor : 1314/Ciburial dan SHM Nomor : 1324/Sekeloa) yang akan dilaksanakan pelelangannya pada tanggal 24 Agustus 2011 oleh Turut Tergugat I; 10. Bahwa Turut Tergugat I telah melaksanakan lelangnya pada tanggal 24 Agustus 2011 dan Pihak Pembeli Lelang adalah Tergugat II, dengan kedua obyek tersebut seharga Rp (Tiga Ratus Sepuluh Juta Rupiah); 11. Bahwa apabila diperhatikan pelaksanaan lelang untuk jaminan SHM Nomor : 1314/Ciburial dan SHM Nomor : 1324/Sekeloa milik dari Penggugat I, secara hukum adalah tidak benar serta harus dinyatakan cacat hukum, karena pelaksanaan lelang tersebut Para Penggugat tidak pernah mengetahui apakah sudah diumumkan pada Harian Umum yang terbit di Kota Bandung; 12. Bahwa di samping harus diumumkan melalui surat kabar harian umum yang terbit di Kota Bandung, ternyata pula Tergugat I di dalam menentukan harganya hanya dilakukan sesuai dengan keinginan dari Tergugat I sendiri tanpa melakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, sebab penilaian terhadap nilai obyek yang akan dilelang haruslah dilakukan oleh : a. Penilai yang terdaftar yaitu pihak yang melakukan penilaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya; b. Penaksiran oleh Penaksir/Tim Penaksir yaitu Pihak yang berasal dari Instansi atau Perusahaan Penjual, yang melakukan penaksiran berdasarkan metode yang dapat dipertanggungjawabkan; c. Nilai limit bersifat terbuka tidak rahasia dan harus dicantumkan dalam pengumuman lelang; 13. Bahwa apabila diperhatikan tindakan dari Tergugat I dalam penentuan nilai Limit dan harga lelang sebesar Rp ,- dari kedua obyek jaminan (SHM Nomor : 1314/Ciburial dan SHM Nomor : 1324/Sekeloa Milik Penggugat haruslah dinyatakan cacat hukum karena penentuan nilai limit dan harga lelang itu sendiri adalah merupakan rekayasa dari Tergugat I,

5 5 sebab bilamana diperhatikan Surat Perjanjian Kredit Nomor : 027/PK/DSP- 0676/0608 tertanggal 09 Juni 2009 untuk kedua jaminan tersebut di mana Tergugat I telah memberikan pinjaman sebesar Rp ,- (lima ratus juta rupiah), padahal menurut sistem perjanjian kredit perbankan yang berlaku. Di Indonesia di dalam penentuan jumlah Pinjaman Kredit terlebih dahulu dilakukan penaksiran terhadap nilai jaminan yang diserahkan pihak Debitur (Peminjam), dan tidak diperbolehkan jumlah nilai pinjaman itu sendiri melebihi dari nilai obyek jaminan dengan kata lain jumlah nilai pinjaman itu sendiri diperbolehkan hanya berkisar 80 % dari nilai obyek jaminan, ternyata pinjaman Penggugat sebesar Rp ,- (lima ratus juta rupiah); 14. Bahwa di samping itu juga menurut penilaian dan taksiran harga di lokasi jaminan (SHM Nomor : 1314/Ciburial seluas M2) dan berdasarkan surat keterangan kepala desa ciburial Nomor : 970/06/PEM tertanggal 18 Maret 2011, di mana harga pasaran di lokasi SHM Nomor : 1314/Ciburial luas M2 berkisar Rp ,- sampai dengan Rp ,-; Bahwa dari surat keterangan kepala desa ciburial Nomor : 970/06/PEM tertanggal 18 Maret 2011 di lokasi tanah SHM Nomor : 1314/Ciburial paling rendah harga Rp ,-/M2, maka harga tanah SHM Nomor : 1314/Ciburial seluas M2 = Rp ,- (dua miliyar dua ratus lima puluh juta rupiah); 16. Bahwa tanah beserta bangunan rumah diatasnya sebagaimana yang diuraikan dalam SHM Nomor : 1324/Sekeloa seluas 77 M2 terletak di Kompleks Perumahan Sadang Serang Kota Bandung, dengan pasaran di lokasi berkisar Rp ,- (enam juta rupiah), sehingga untuk tanah seluas 77 M2 x Rp ,-/M2 = Rp ,- (empat ratus enam puluh dua juta rupiah), ditambah nilai bangunan dua tingkat sebesar Rp ,- (tiga ratus juta rupiah), sehingga nilai tanah dan bangunan untuk tanah dan rumah SHM No.1324/Sekeloa seluas 77 M2 = Rp ,- (tujuh ratus enam puluh dua juta rupiah) ; 17. Bahwa dengan demikian nilai kedua jaminan adalah untuk nilai SHM No.1314/Ciburial sebesar Rp ,- ditambah nilai SHM No.1324/Sekeloa sebesar Rp ,- = Rp ,- (tiga milyar dua belas juta rupiah) ; 18. Bahwa ternyata hasil lelang untuk SHM No.1314/Ciburial seluas M2 dan SHM No.1324/Sekeloa seluas 77 M2 sesuai dengan Risalah Lelang No.969/2011 tanggal 24 Agustus 2011 hanyalah berjumlah Rp ,- dengan kata lain untuk membayar hutang Penggugat sendiri tidak cukup menutupinya dari jumlah Rp ,- (tiga ratus Sembilan puluh juta

6 6 rupiah) ; 19. Bahwa menurut Turut Tergugat I, Pelaksanaan Lelang Kedua Jaminan (SHM No. 1314/Ciburial luas M2 dan SHM No. 1324/Sekeloa luas 77 M2 dengan harga Rp ,- dilaksanakan Turut Tergugat I adalah atas dasar adanya permohonan dan penentuan harga dari Tergugat I sendiri, karena Turut Tergugat I hanya bersifat pelaksana saja, sedangkan mengenai Limit dan Taksiran harga semuanya dilakukan Tergugat I. 20. Bahwa tindakan dari Tergugat I yang telah menentukan limit dan taksiran harga untuk tanah SHM Nomor : 1314/Ciburial dan SHM Nomor : 1324/Sekeloa, sebesar Rp ,- dan terjual juga seharga Rp ,- secara hukum adalah tidak benar serta haruslah dinyatakan merupakan perbuatan melawan hukum, karena penentuan harga untuk kedua jaminan tersebut adalah rekayasa dari Tergugat I dan Tergugat II untuk dapat menguasai harta milik dari Penggugat secara tersembunyi dengan berlindung di lelang tersebut, sebab selama ini pihak Penggugat telah berusaha untuk menjual sendiri serta telah ada pihak yang akan membeli dengan penawaran Rp /M2, namun pada saat itu pihak Penggugat bertahan diharga Rp /M2, dan secara tiba tiba ada pemberitahuan dari Tergugat I tentang pelaksanaan tersebut, oleh karena itu secara hukum pelaksanaan lelang sesuai dengan risalah lelang Nomor : 969/2011 tertanggal 24 Agustus 2011 haruslah dinyatakan cacat hukum; 21. Bahwa begitu juga dengan tindakan dari Tergugat II yang membeli tanah milik Penggugat seharga Rp ,- sesuai dengan risalah lelang Nomor : 969/2011 tertanggal 24 Agustus 2011 juga haruslah dinyatakan cacat hukum, karena Tergugat II membeli melalui lelang tersebut diduga ada rekayasa antara Tergugat I dan Tergugat II, terbukti di mana harga tersebut jauh dari harga pasaran di lokasi obyek lelang, sehingga Tergugat II bukanlah pembeli lelang yang beritikad baik yang mengakibatkan Tergugat II tidak perlu dilindungi sesuai dengan Peraturan Perundang undangan yang berlaku ; 22. Bahwa dengan dilakukannya lelang tersebut oleh Pihak Turut Tergugat I, maka pada tanggal 21 September 2011 Pihak Penggugat telah melakukan pemblokiran balik nama SHM Nomor : 1314/Ciburial kepada Turut Tergugat III dan SHM Nomor : 1324/Sekeloa kepada Turut Tergugat II, dan Pemblokiran yang diajukan Penggugat telah dicatat Turut Tergugat III pada buku Tanah SHM No.1314/Ciburial dan Turut Tergugat II pada Buku Tanah SHM No.1324/Sekeloa, namun pada tanggal 27 September 2011 Pihak Tergugat II telah mengajukan permohonan balik nama kepada Turut

7 7 Tergugat II untuk tanah SHM Nomor 1314/Sekeloa dan SHM No.1324/Ciburial dalam status pemblokiran; Bahwa ternyata SHM No.1314/Sekeloa dan SHM No.1324/Ciburial semula atas nama Penggugat II telah berubah menjadi atas nama Tergugat II. Bahwa dengan demikian balik nama SHM Nomor : 1314/Ciburial dan SHM Nomor : 1324/Sekeloa dari semula atas nama Penggugat II menjadi atas nama Tergugat II yang dilakukan Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III adalah cacat hukum serta harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum serta Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III haruslah diperintahkan untuk mencoret nama Tergugat II dari SHM Nomor : 1324/Sekeloa dan SHM Nomor : 1314/Ciburial dan mengembalikannya kepada atas nama Penggugat seperti semula, karena baliknama SHM No. 1314/Sekeloa dan SHM No.1324/Ciburial tersebut dilakukan Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III masih dalam STATUS PEMBLOKIRAN. 23. Bahwa akibat tindakan dari Tergugat I yang telah menentukan limit dan taksiran harga terhadap kedua obyek lelang tersebut jauh dari harga pasaran, sehingga tindakan tersebut adalah merupakan perbuatan melawan hukum sehingga mengakibatkan kerugian kepada Para Penggugat baik kerugian materil maupun immaterial yang harus dibebankan kepada Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng diantaranya : a. Kerugian Materiil : - Bahwa Para Penggugat selaku Pemilik dari tanah SHM Nomor 1314/Ciburial seluas M2, menurut harga pasaran di lokasi berkisar antara Rp ,-/M2 sampai Rp /M2, maka Penggugat meminta harga Rp /M2 x M2 = Rp ,- (dua miliyar dua ratus dua puluh juta rupiah); - Untuk tanah dan bangunan SHM Nomor : 1324/Sekeloa seluas 77 M2 dengan harga pasaran local berkisar Rp /M2, maka harga seluas 77 M2 x Rp /M2 = Rp ,- (empat ratus enam puluh dua juta rupiah) ditambah bangunan dua tingkat seharga Rp ,- (tiga ratus juta rupiah); Bahwa berdasarkan harga lelang uang diajukan Tergugat I, di mana kedua SHM (SHM Nomor : 1314/Ciburial dan SHM Nomor : 1324/Sekeloa) laku terjual seharga Rp ,- (tiga ratus sepuluh juta rupiah); Maka kerugian Para Penggugat sebesar Rp Rp = Rp ,- ; - Biaya biaya yang dikeluarkan Penggugat hingga sekarang ditaksir

8 8 sebesar Rp ,-; b. Kerugian Immaterial hingga sekarang ditaksir sebesar Rp ,- (lima miliyar rupiah); 24. Bahwa Para Penggugat telah berusaha untuk menyelesaikan perkara ini secara damai, tetapi tidak pernah diperoleh hasil yang baik, sehingga dengan terpaksa Penggugat mengajukan perkara ini ke Pengadilan Negeri Klas I A Bandung sebagai jalan terakhir; 25. Bahwa Para Penggugat merasa khawatir jika Para Tergugat akan berusaha mengasingkan atau memindahtangankan obyek sengketa tersebut di atas, sehingga untuk menjaga agar gugatan Penggugat tidak menjadi sia sia (illusior), maka terdapat cukup alasan bagi Para Penggugat untuk memohon sudi kiranya Pengadilan Negeri Klas IA Bandung berkenan untuk memerintahkan diletakkannya terlebih dahulu sita jaminan (Conservatoir Beslag); a. Sebidang tanah darurat sebagaimana yang diuraikan dalam SHM Nomor 1314/Ciburial luas M2 dahulu atas nama Penggugat II yang sekarang menjadi atas nama Tergugat II, setempat dikenal Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung; b. Sebidang tanah beserta bangunan rumah diatasnya sebagaimana diuraikan dalam SHM Nomor : 1324/Sekeloa luas 77 M2 dahulu atas nama Penggugat II yang sekarang menjadi atas nama Tergugat II, setempat dikenal di Komplek Perumahan Sekeloa Kecamatan Coblong Kota Bandung; 26. Bahwa gugatan Penggugat didasarkan kepada bukti bukti authentik, sehingga putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum banding, bantahan atau kasasi; Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Pengadilan Negeri Klas I A Bandung untuk berkenan memutuskan dengan putusan : PRIMAIR : 1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan sah dan berharga atas sita jaminan tersebut di atas; 3. Menyatakan tindakan dari Tergugat I yang mengajukan permohonan lelang kepada Turut Tergugat I untuk tanah SHM Nomor : 1314/Ciburial dan SHM Nomor : 1324/Sekeloa dengan harga Rp ,- (tiga ratus sepuluh juta rupiah) sesuai dengan risalah lelang Nomor : 969/2011 tertanggal 24 Agustus 2011 adalah Perbuatan Melawan Hukum; 4. Menyatakan cacat hukum atau tidak sah serta tidak mempunyai kekuatan

9 9 hukum Risalah lelang No.969/2011 tertanggal 24 Agustus 2011 antara Tergugat I sebagai Pemohon Lelang dengan Tergugat II selaku Pembeli Lelang untuk Tanah SHM No.1314/Ciburial luas 2250 M2 dan SHM No.1324/Sekeloa luas 77 M2 tertulis atas nama Penggugat II dihadapan Turut Tergugat I; 5. Menyatakan Tindakan dari Tergugat II yang membeli Tanah SHM No /Ciburial dan SHM No. 1324/Sekeloa atas nama Penggugat II berdasarkan Risalah Lelang No.969/2011 tertanggal 24 Agustus 2011 adalah merupakan Perbuatan melawan hukum; 6. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum tetap kepemilikan dari Para Penggugat terhadap tanah SHM Nomor : 1314/Ciburial dan SHM Nomor : 1324/Sekeloa; 7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada Para Penggugat baik Material sebesar Rp ,- (tiga miliyar dua belas juta rupiah) dan Immaterial sebesar Rp ,- (lima miliyar rupiah); 8. Menyatakan balik nama SHM Nomor : 1324/Sekeloa dan SHM Nomor : 1314/Ciburial semula atas nama Penggugat II menjadi atas nama Tergugat II adalah tidak sah dan cacat hukum; 9. Menghukum Para Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh pada putusan Pengadilan Negeri Klas IA Bandung; 10. Menyatakan putusan dalam perkara perdata ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum, permohonan banding, bantahan atau kasasi; 11. Menghukum Para Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini. SUBSIDAIR : - Apabila Majelis berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil adilnya (Ex Aequo Et Bono). Mengutip dan memperhatikan tentang hal-hal yang tercantum dalam turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 14 Nopember 2013, No. 153/Pdt/G/2013/PN.Bdg, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM EKSEPSI : - Menolak eksepsi Tegugat II untuk seluruhnya ; DALAM POKOK PERKARA : - Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

10 10 - Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,-(dua juta empat ratus enam belas ribu rupiah) ; Membaca, Akta pernyataan permohonan banding Nomor 147/Pdt.B/ 2013/PN.Bdg, yang ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Bandung, pada hari Selasa tanggal 26 Nopember 2013, Para Penggugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 14 Nopember 2013, No. 153/Pdt/G/2013/PN.Bdg ; Membaca, pemberitahuan permohonan banding Nomor 153/Pdt/ G/2013/PN.Bdg jo Nomor 147/Pdt.B/2013/PN.Bdg, yang ditandatangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bandung, pengajuan permohonan banding oleh Para Pembanding, semula Para Penggugat tersebut di atas telah diberitahukan secara syah kepada Terbanding I/Tergugat I, Terbanding II/Tergugat II, Terbanding III/Turut Tergugat I pada tanggal 18 Desember 2013, kepada Terbanding IV/Turut Tergugat II pada tanggal 17 Desember 2013 dan kepada Terbanding V/Turut Tergugat III pada tanggal 27 Desember 2013 ; Bahwa, Para Pembanding, semula Para Penggugat tidak mengajukan memori banding dalam perkara ini ; Bahwa terhadap permohonan banding yang diajukan oleh Para Pembanding, semula Para Penggugat tersebut di atas, kuasa hukum Terbanding I/Tergugat I telah mengajukan tanggapannya tanggal 19 Mei 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 05 Juni 2014, yang mana tanggapan terhadap permohonan banding tersebut telah diberitahukan/ diserahkan kepada Para Pembanding/Para Penggugat, Terbanding II/Tergugat II, Terbanding III/Turut Tergugat I dan Terbanding IV/Turut Tergugat II pada tanggal 11 Juni 2014 ; Membaca surat pemberitahuan mempelajari berkas perkara banding Nomor 153/Pdt/G/2013/PN.Bdg jo Nomor 147/Pdt.B/2013/PN.Bdg, yang ditanda tangani oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Bandung, telah

11 11 memberitahukan baik kepada Para Pembanding, semula Para Penggugat maupun kepada Para Terbanding, semula Tergugat I, Tergugat II dan Turut Tergugat I s/d Turut Tergugat III telah diberikan kesempatan untuk mempelajari/memeriksa berkas perkara (inzage) dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah pemberitahuan ini diberitahukan, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung untuk diperiksa dalam tingkat banding ; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM ; Menimbang, bahwa upaya hukum banding dari Kuasa Hukum Para Pembanding, semula Para Penggugat terhadap putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 14 Nopember 2013, No. 153/Pdt/G/2013/PN.Bdg, diajukan dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal 26 Nopember 2013, oleh karena mana Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat, bahwa pengajuan banding oleh Para Pembanding, semula Para Penggugat tersebut dilakukan masih dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang ditentukan dalam pasal 190 ayat (1) Reglemen Indonesia yang dibaharui juncto pasal 7 ayat (1) Undang-undang No. 20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura, sehingga permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; - Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari berita acara persidangan Pengadilan Negeri Bandung dan segala surat-surat yang bersangkutan dengan perkara ini serta turunan resmi putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung tanggal 14 Nopember 2013, No. 153/Pdt.G/2013/ PN.Bdg, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa segala yang telah dipertimbangkan oleh Hakim Tingkat Pertama tersebut telah tepat dan benar, selanjutnya semua keadaan serta alasan yang menjadi dasar dalam putusannya harus dianggap telah termasuk dan diambil alih dalam mengadili perkara ini pada tingkat banding ;

12 12 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 14 Nopember 2013, No. 153/Pdt.G/ 2013/PN.Bdg, yang dimohonkan banding tersebut dapat dipertahankan dan dikuatkan ; Menimbang, bahwa karena Para Pembanding, semula Para Penggugat tetap berada pada pihak yang kalah, sehingga haruslah dihukum untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat pengadilan ; Mengingat HIR, Pasal-pasal dari Undang-undang dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; M E N G A D I L I : Menerima permohonan banding dari Para Pembanding, semula Para Penggugat ; Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 14 Nopember 2013, No. 153/Pdt.G/2013/PN.bdg, yang dimohonkan banding tersebut ; Menghukum Para Pembanding, semula Para Penggugat untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat pengadilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp ,-(seratus lima puluh ribu rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung, pada hari ini : RABU, tanggal 27 AGUSTUS 2014, oleh Kami : ARIFIN RUSLI HUTAGAOL, SH.MH. sebagai Ketua Majelis dengan Hj. JURNALIS AMRAD, SH.MH. dan H. NERIS, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung tanggal 10 Juni 2014, No. 225/Pen/Pdt/ 2014/PT.Bdg, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri Para Hakim Anggota dan

13 13 TOLOPAN BANJARNAHOR, SH. sebagai Panitera Pengganti, tanpa hadirnya pihak-pihak yang berperkara.- Hakim Anggota, Hakim Ketua, Hj. JURNALIS AMRAD, SH.MH. ARIFIN RUSLI HUTAGAOL, SH.MH. H. NERIS, SH.MH. Panitera Pengganti, Biaya perkara : - Meterai Rp ,- - Redaksi putusan Rp ,- - Pemberkasan Rp ,- Jumlah Rp ,- TOLOPAN BANJARNAHOR, SH.