Teori Potensial Untuk Aliran Inkompresibel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Teori Potensial Untuk Aliran Inkompresibel"

Transkripsi

1 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 5. Pendahlan epeti telah dijelaskan sebelmnya, ntk alian disekita benda di mana haga R e ckp tinggi, asmsi invisid dapat dignakan. Asmsi ini jga dapat dignakan ntk kass kass di mana sangat kecil sehingga menjadi sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Untk kass kass sepeti ini maka pesamaan (I.3) (lihat sb bagian asmsi inkompesibel) menjadi lebih sedehana, p t Apabila alian adalah alian steady maka 0 sehingga, t (MI) p ekaang kita ambil dot podct pesamaan di atas dengan, e l, nit vecto di aah kecepatan (seaah dengan steamline), maka p 0 ( l )

2 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel ata p konstan sepanjang steamline Catatan:Pesamaan teakhi jga dapat ditnkan dai pesamaan Benolli ntk alian kompesibel dengan e = konstan sepeti telah dijelaskan di Bab. Pesamaan di atas membeikan hbngan antaa p dan. Jadi apabila solsi telah ditemkan, maka p dapat dihitng dengan menggnakan pesamaan Benolli. olsi dapat ditemkan dengan menyelesaikan pesamaan votisitas yang ntk kass ini adalah, d dt Apabila selain asmsi inviscid, alian jga adiabatik maka entopy () tidak bebah d sepanjang pegeakan sebah flid elemen ( 0 dt ) dan alian menjadi alian isentopic (lihat sb-bagian.6 tentang asmsi-asmsi yang biasa dignakan). ehingga apabila asmsi-asmsi ini kita gnakan ntk mempelajai alian inkompesibel disekita benda yang diletakkan pada alian dengan feestam yang seagam, haga menjadi konstan diselh daeah flida dimana asmsi-asmsi tesebt dapat dignakan. ebagaimana telah kita pelajai sebelmnya, ini beati ω = 0 sehingga asmsi iotasional dapat dignakan dan alian ini disebt alian potensial. 5. Teoi potensial ntk alian inkompesibel epeti telah dijelaskan di bab sebelmnya, alian disekita benda di mana R e tinggi pada mmnya adalah alian iotasional kecali di daeah di dekat pemkaan (lapisan batas). Oleh kaena it masalah alian di la lapisan batas dapat diselesaikan dengan menggnakan teoi potensial. Kaena 0 dan kita ketahi dai kalkls vekto bahwa 0ntk setiap skala, maka dapat dinyatakan sebagai,

3 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 3 dan pesamaan kontinitas menjadi, 0 0 (IP.). Pesamaan di atas adalah pesamaan Laplace. Pesamaan ini dapat diselesaikan apabila kondisi batasnya dibeikan. Untk alian inviscid, kondisi batasnya adalah, sehingga nˆ U nˆ ata nˆ U nˆ solid U ˆ solid n n solid (IP.) Kondisi batas lainnya adalah kondisi batas di feesteam (daeah yang jah dai benda). Kondisi batas ini menyatakan bahwa didaeah ini adalah kecepatan feesteam ata, ( x ) U (IP..b). Pemasalahan alian iotasional inkompesibel menjadi pemasalahan ntk mendapatkan solsi dai pesamaan (IP.) dengan kondisi batas (IP.) dan (IP..b). Apabila telah ditemkan maka didapatkan dai definisi. etelah didapatkan maka tekanan p dapat ditemkan. Untk menemkan p, kita kembali ke pesaman momentm ntk alian inkompesibel (MI) (lihat 5.) dengan ω = 0 dan =. p t p 0 t

4 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 4 ata p f ( t). t f(t) yang didapatkan dai integasi, dapat diiktsetakan kedalam kaena tidak didefinisikan secaa nik. ehingga apabila ' f ( t) maka ' '. Dengan demikian maka pesamaan di atas menjadi p t kons tan (IP.3.a) ata kass steady, p kons tan (IP.3.b) Pesamaan (IP.3.b) dapat ditnkan dai pesamaan h kons tan. Dengan e = konstan ntk alian inkompesibel, didapatkan pesamaan Benolli (IP.3.b). 5.3 ifat-sifat mm dai solsi pesamaan Laplace Kita telah lihat pemasalahan alian inviscid inkompesibel bebah menjadi pemasalahan matematik, yait mendapatkan solsi pesamaan Laplace, apabila asmsi iotasional dapat dignakan. Dalam sbbagian ini kita akan mempelajai sifat-sifat mm dai solsi pesamaan Laplace. Kaena sifat-sifat ini adalah sifat-sifat matematis dai sebah pesamaan, maka apa yang kita dapatkan dalam sbbagian ini belak secaa mm ntk segala macam fenomena fisis yang dijelaskan oleh pesamaan Laplace, temask alian potensial ntk kass inkompessible.

5 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 5 ebelm kita mlai mempelajai sifat dai solsi pesamaan Laplace lebih dalam, dipelkan bebeapa definisi dan teoema beikt ini. Definisi-definisi yang dipelkan ntk mempelajai sifat-sifat pesamaan Laplace adalah:. Redcible cicit: adalah sebah sikit yang dapat dikontaksikan menjadi sebah titik tanpa melewati daeah yang dipelajai.. Reconciable cicit: adalah da bah sikit yang dapat dipetemkan dengan caa yang kontiny tanpa melewati daeah yang dipelajai. 3. Daeah simply connected: daeah di mana sema sikit adalah edcible dan econcilable. 4. Daeah Dobly connected: daeah di mana didalamnya tedapat sat sikit yang tidak edcible. Contoh: daeah exteio dai benda 3 dimensi, daeah ini adalah daeah simply connected kaena sema sikit, C dan C misalnya, adalah sikit yang edcible dan econciable. Contoh : daeah exteio dai benda dimensi.

6 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 6 Daeah exteio dai benda yang digambakan di atas (a dan b) adalah daeah dobly connected kaena sikit C misalnya, adalah sikit yang tidak edcible. (C hanya dapat dikontaksikan menjadi sebah titik dengan caa memotong sayap dalam keda gamba di atas. Dengan kata lain, has melewati daeah yang dipelajai (flida). Namn, pada keda gamba di atas sikit C0 adalah edcible. Beikt ini adalah teoema-teoema yang dibthkan ntk mempelajai sifat solsi pesamaan Laplace lebih lanjt: Teoema tokes: Apabila l adalah sikit edcible maka, dl d nd ˆ l (Teoema tokes) l l A di mana l adalah batas dai pemkaan A (sepeti telihat dalam sketsa dibawah).

7 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 7 Teoema Geen: dv nd ˆ..(Teoema Geen) R apabila, adalah fngsi yang single valed. Bkti ntk Teoema Geen: Kita mlai dai Teoema Gass (*) sekaang kita definisikan V AdV A nd ˆ A sehingga, A sekaang kita sbsitsikan kedalam teoema Gass, dv V nd ˆ Pel diingat bahwa (*) belak ntk A yang kontiny (ψ & Jadi teoema ini belak apabila & adalah fngsi yang single valed. haslah kontiny). Bentk lain dai Teoema Geen adalah sebagai beikt, definisikan A A Apabila kita sbsitsikan kedalam teoema Gass,

8 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 8 V nˆ dv. nˆ,. nˆ nˆ nˆ nˆ d (Teoema Geen Keda) 5.3. Kenikan solsi pesamaan Laplace dalam daeah imply Connected Untk kass ini teoema tokes dapat dignakan sehingga,. Γ d ωn ˆ ds 0 l Α 0 Jadi ntk kass ini Γ = 0 ntk setiap sikit. Kaena Γ = 0 maka, sehingga, d A B lewat C d A B lewat C d 0 (B) (A) (B) (A). lewat C lewat C Oleh kaenanya dapat disimplkan bahwa B & A hanya mempnyai sat nilai ( single valed ). Dengan kata lain hanya ada sat haga di setiap titik di daeah simply connected yang mepakan daeah exteio dai benda B (daeah R).

9 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 9 ekaang kita akan lihat apakah solsi dai pesamaan (IP.) dengan kondisi batas (IP.) (Poblem ini disebt jga Nemann exteio poblem ) di daeah simply connected adalah solsi yang nik. Misalkan ada da, &, yang memenhi pesamaan (IP.) dan kondisi batas (IP.) sehingga, n φ φ 0 di R dan φ φ 0 di mana adalah pemkaan benda. elain it tnan dai ( ) di infinity adalah nol kaena φ x U φ x. di ekaang kita gnakan Teoema Geen dengan ψ = & = (teoema ini dapat dignakan kaena daeah di la benda adalah simply connected sehingga adalah single valed). dv nd ˆ d n R Σ Apabila kita ambil Σ yang beada di infinity maka d 0, kaena di sehingga, R dv 0 0 Jadi, k di mana k adalah konstan ata fngsi wakt. Σ n 0

10 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 0 Dengan demikian dapat disimplkan bahwa solsi dai φ 0 di R (daeah exteio dai ) dengan φ nˆ U nˆ di adalah nik sampai dengan sebah additive k wall apabila R adalah daeah simply connected Kenikan solsi pesamaan Laplace dalam daeah Dobly Connected Untk kass ini Teoema tokes hanya dapat dignakan ntk daeah-daeah sepeti yang dibatasi dengan sikit sepeti yang dibatasi oleh C0. Untk daeah-daeah yang dibatasi dengan sikit sepeti C, C, Teoema tokes tidak belak. Oleh kaena it, walapn kita tah bahwa ω = 0 di daeah di la, kita tidak tah apakah Γ C 0 ata tidak (kaena Teoema tokes tidak dapat dignakan). ehingga dapat disimplkan bahwa, Di daeah dobly connected, Γ dai sikit yang tidak edcible tidak has sama dengan nol dan haga Γ tidak dapat ditentkan dengan menggnakan apa yang telah kita pelajai selama ini. Teoema tokes dapat dignakan di daeah σ yang dibatasi oleh sikit C dan C.

11 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel C dl dl ωnˆ d 0 C σ, sehingga ΓC ΓC. Oleh kaena it dapat disimplkan, Γ di sepanjang sikit yang tidak edcible mempnyai haga yang sama. ekaang kita akan lihat sifat dai di dalam daeah dobly connected. B B B dl dl d l A A A Kaena Teoema tokes dapat dignakan di daeah σ maka, B B d d ωn ˆ d 0 A A σ lewat C lewat C (B) (A) (B) (A) lewat C lewat C ehingga dapat disimplkan bahwa sepanjang edcible cicit adalah single valed. Hal yang bebeda tejadi ntk sikit yang tidak edctible sepeti C + C3. Untk sikitsikit sepeti ini Teoema tokes tidak dapat dignakan sehingga, ata A B A B d d Γ lewat C 3 lewat C

12 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel (B) (A) (B) (A) Γ lewat C lewat C Jadi dapat disimplkan bahwa epanjang sikit yang tidak edcible, mltivaled kecali ntk kass = 0. Daeah dobly connected dapat dibah menjadi simply connected dengan memaskkan baie (lihat gamba!). Daeah di dalam baie tidak diiktsetakan di dalam daeah yang dipelajai. ekaang kita hitng siklasi ntk sikit dalam sketsa diatas, p lim lim d p p p p p p p Maka dapat disimplkan bahwa Apabila kita melompati pembatas (baie) maka akan ada lompatan sebesa ekaang kita akan lihat apakah solsi dai (IP.) dengan (IP.) adalah nik sampai dengan sebah additive k, sebagaimana kass di daeah simply connected. Kemdian, sepeti sebelmnya, kita anggap ada da ( dan ), yang memenhi (IP.) dan (IP.) sehingga, di R dan 0 Definisikan sehingga, n 0 di n 0 di R (daeah dobly connected) dan 0 di

13 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 3 ama sepeti kass simply connected, kita akan gnakan Teoema Geen ntk melihat apakah adalah nik. Namn, ntk kass ini R adalah daeah dobly connected sehingga,, dan adalah mltivaled. Oleh kaena it, Teoema Geen tidak dapat dignakan. Untk it kita pel menambahkan baie membat domain yang ba Rb menjadi simply connected dan Teoema Geen dapat dignakan. d dl dl dl dl n n n n AB C CD C0 dl dan Apabila kita ambil C yang beada di infinity maka 0 d dl dl dl dl n n n n AB CD b b C 0 Walapn mltivaled, n adalah single valed kaena kecepatan di sebah titik haslah single valed. Jadi, Dengan demikian, n n b b b b dl b n baie d b

14 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 4 lim D A Kaena D A maka ata d baie baie dl n d dl. n Jadi apabila = maka = + k tetapi apabila maka. Dengan kata lain, solsi nik ntk kecepatan hanya akan didapatkan apabila keda solsi ( dan ) mempnyai siklasi yang sama. Ini beati ntk kass ini selain kondisi batas, siklasi jga has dispesifikasikankan. Jadi dapat disimplkan bahwa olsi dai di 0 di R (daeah dobly connected) dengan nˆ U ˆ s n adalah nik (sampai dengan sebah konstanta k) apabila dibeikan. Untk kondisi batas di dan yang sama, haga yang bebeda akan membeikan solsi yang bebeda. Jadi ntk mendapatkan solsi yang nik ntk masalah alian potensial (inkompesibel) di daeah dobly connected has dibeikan. pesifikasi didapatkan dai pengetian fisis dai alian yang dipelajai. Dalam pemasalahan alian di sekita aifoil, dispesifikasikan oleh apa yang disebt dengan Ktta condition. Kondisi Ktta menyatakan bahwa: alian di pemkaan aifoil has meninggalkan aifoil tepat di tailing edge. ifat-sifat lain dai

15 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 5 ifat-sifat mm dai akan dibahas di sini. ifat-sifat ini belak baik ntk R yang simply connected walapn R yang dobly connected. ifat-sifat ini adalah:. tidak mngkin mempnyai haga maksimm ata minimm di inteio dai flida. Haga maksimm ata minimm hanya dapat dicapai di batas-batas flida. Bkti: Misalkan sebah titik P beada di inteio flida. V adalah sebah volme element kecil yang mengelilingi P dengan pemkaan. Ini atinya di sekita P, d nd ˆ V n n V 0 tidak mngkin selhnya negatif ata positif. Jadi tidak mngkin mempnyai haga minimm ata maksimm di titik P. Tnan spatial dai memenhi pesamaan Laplace. Bkti: Tnan spatial dai adalah, kaena maka, 0, ata 0 ata tnan spatial menti pesamaan Laplace. Oleh kaenanya, maka mempnyai sifat 3 dan 4 di bawah 3. Tnan spatial dai tidak bisa mencapai minimm ata maksimm di inteio dai flida. 4. Komponen kecepatan tidak dapat mencapai minimm ata maximm di inteio flida. 5. Besa kecepatan tidak dapat mencapai haga maksimm di inteio flida

16 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 6 Bkti: Kita gnakan Teoema Geen dengan Kaena ˆnd V s 0 ˆ 0 nd dv v 0 dv,, memathi pesamaan Laplace (sifat ) maka : x y z ˆ 0 di mana nds Jadi di sekita titik P, n mencapai maksimm di dalam inteio flida. 6. Tekanan mencapai minimm di batas dai flida n p Jadi disekita titik P, n x y z tidak mngkin negatif sehingga tidak mngkin p t f t p d p nd ˆ nd ˆ nd ˆ t V 0 minimm di dalam inteio flida. t d n 0 p d 0 n tidak mngkin positif sehingga p tidak mngkin mencapai Pinsip peposisi

17 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 7 Pesamaan Laplace (IP.) adalah pesamaan difeensial pasial yang linie. Oleh kaena it, Pinsip peposisi belak apabila kondisi batasnya dijelaskankan oleh pesamaan yang jga linie. Pinsip ini menyatakan bahwa : Apabila,, 3,, n adalah solsi dai pesamaan-pesamaan : 0 dengan n a, 0 n,, n n n a, 0 a n yang linie. maka... n jga memenhi pesamaan Laplace 0 dengan kondisi batas a a... an n Pinsip ini dapat dibktikan dengan mdah dengan menggnakan kenyataan bahwa (IP.) dan (IP.) adalah pesamaan-pesamaan yang linie. Jadi apabila kita mengetahi bebeapa solsi dai pesamaan Laplace, maka solsi-solsi dapat digabngkan ntk mendapatkan solsi yang ba. Metode ntk mendapatkan solsi dai (IP.) (dengan(ip.)) dengan caa menggabngkan bebeapa solsi adalah salah sat metode yang banyak dignakan. Metode lainnya adalah dengan menggnakan Methods of sepaation of vaiable. 5.4 Pemasalahan alian potensial ditinja dai angka acan yang bebeda

18 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 8 Dalam paktik, seing sekali kita has menyelesaikan pemasalahan alian potensial di sekita benda yang begeak dengan kecepatan U(t) elatif tehadap flida yang diam. Untk kass ini pemasalahan matematis yang has diselesaikan adalah pesamaan (IP.), (IP.), (IP..b) yang ntk kass ini menjadi, 0 nˆ U ( t) nˆ dim ana ( t) b x ( ) 0 ementaa it tekanan dapat dihitng dengan menggnakan pesamaan Benolli ntk kass nsteady yait, p t kons tan b b Hbngan matematis diatas adalah hbngan yang ditliskan dengan menggnakan angka acan yang diam (elatif tehadap ang (K) dalam sketsa diatas). Dai hbngan tesebt dapat dilihat bahwa kita has menjelaskan pemkaan benda yang begeak tesebt (b) dengan menggnakan sebah fngsi wakt walapn benda tesebt adalah benda igid. Namn, apabila kita gnakan angka acan yang begeak dengan benda (K), fngsi yang menjelaskan pemkaan benda menjadi time independent. Ini disebabkan kaena pemkaan benda b tidak bebah tehadap wakt apabila kita jelaskan pemkaan tesebt dengan menggnakan K. Jadi pemasalahan akan menjadi lebih sedehana apabila kita ganakan angka acan K yang begeak besama dengan benda.

19 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 9 Untk melihat ini, kita tansfomasikan hbngan diatas yang ditliskan dengan menggnakan dai K ke K. Dai gamba diatas dapat dilihat bahwa posisi sebah titik P dijelaskan oleh x apabila diamati dai K dan x apabila diamati dai K. Hbngan antaa vekto x dan x adalah :, x x t x U d t Dai pesamaan ini maka telihat bawa kecepatan potensial dan tekanan elatif tehadap K ( x, t, px, t ) adalah, 0 x, t x x, t, t x, t p x, t p x x, t, t p x, t Ini tentnya sesai dengan pinsip bahwa haga sebah skala tidak tegantng dai angka acan yang dignakan. elain it hbngan-hbngan beikt jga belak: x, (kaena U d f x x, t x U t t t x t t ) 0 (3) Jadi dengan menggnakan sistem koodinat yang begeak besama angka acan K, pemasalahan alian potensial disekita benda yang begeak dengan kecepatan U(t) selesaikan dengan mencai solsi dai pemasalahan, 0 nˆ U ( t) nˆ dim ana ( t) b x ( ) 0 b b di mana sekaang x t, Hbngan ini mennjkkan bahwa ketegantngan tehadap wakt didapatkan hanya melali Ut () dan apabila benda begeak dengan kecepatan konstan maka pemasalahan ini dilihat dai K adalah pemasalahan yang steady. Pel ditekankan disini, bahwa b dalam angka acan K bkan mepakan fngsi wakt kaena b dijelaskan dengan

20 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 0 menggnakan x yang tidak bebah tehadap wakt apabila vekto ini beada didalam benda. Dengan menggnakan angka acan K, pesamaan Benolli menjadi, p x, t U kons tan t Teakhi, pemasalahan alian disekita benda yang begeak didalam flida yang diam dapat pla dianggap sebagai pemasalahan alian disekita benda yang diam. Ini dapat dilihat dengan mendefinisikan, ˆ Ut (). Dengan kata lain, sekaang pesoalan ini diamati oleh pengamat yang diam elatif tehadap K dan ˆ adalah kecepatan elatif. Dengan menggnakan definisi ini maka hbngan pesamaan Laplace dan kondisi batasnya menjadi, ˆ 0 ˆ ˆ b U t n U ( t ) n ˆ 0 ˆ ( ) U ( t) b Ini mennjkkan bahwa pemasalahan alian benda yang begeak dengan kecepatan U elatif tehadap flida yang diam ekivalen dengan pemasalah alian disekita benda diam yang diletakkan didalam alian dengan kecepatan feesteam U(t). Dengan kata lain, pemasalahan alian potensial yang dihasilkan oleh benda yang begeak elatif tehadap flida yang diam dapat diselesaikan dengan menyelesaikan pemasalahan elatif tehadap benda (mencai ) kemdian menambahkan kecepatan elatif ini dengan kecepatan benda ata, ˆ Ut () ˆ Dalam liteat ˆ dikenal dengan sebtan petbation potential ata potensial ganggan.

21 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel Namn, dalam menggnakan ekivalensi diatas kita pel behati-hati. ebelmnya kita pel melihat apakah alian ini tetap mepakan alian potensial apabila kita amati dai angka acan K. ecaa mm, benda igid dapat begeak secaa tanslasi dan otasi ( U U ) sehingga kecepatan disebah titik didalam alian dapat dinyatakan sebagai, U tan el tan dimana adalah kecepatan flida dititik tesebt elatif tehadap K dan el kecepatan flida dititik tesebt dilihat oleh pengamat yang begeak besama K. Untk melihat apakah alian tetap mepakan alian potensial di K, kita hitng votisitas di titik tesebt. 3 ( ) ( ) U el tan el el el dimana el el adalah votisitas elatif tehadap K. Dai hasil ini telihat bahwa alian yang iotasional elatif tehadap K, belm tent jga alian yang iotasional apabila dilihat dai K. Alian hanya akan iotasional elatif tehadap keda angka acan apabila benda tesebt tidak bepta ata Gaya-gaya yang beaksi di pemkaan benda yang begeak dalam alian potensial tak tebatas

22 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel Misalkan B begeak dengan kecepatan U(t) dalam flida. Apabila adalah pemkaan dai B maka gaya yang bekeja pada B (gaya-gaya flida) adalah: F p x, tnd ˆ () p x, t dapat ditliskan dengan menggnakan potensial kecepatan dan hbngan antaa p dan didapatkan dai pesamaan Benolli px, t f t p t epeti telah dibahas disb-bagian sebelm ini pemasalahan yang has diselesaikan akan menjadi lebih sedehana, secaa matematis, apabila kita gnakan angka acan K. Pesamaan Benolli yang ditliskan dengan menggnakan angka acan ini adalah, p x t p U p x t t,, Apabila pesamaan ini kita sbstitsikan ke pesamaan () maka, q F nd ˆ U qnd ˆ t q nd ˆ U qnd ˆ t di mana q. I

23 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 3 Kaena ˆ ˆ ˆ U nq U q n U n q maka I q n U n q d U n q d ˆ ˆ ˆ. Kaena nˆ q nˆ U nˆ di (x) maka q II nˆ q nˆ qd Di daeah di antaa dan (daeah R0) II q n ˆ ( q n ˆ) q d q ( q ) q ( q ) dv 0. 0 R0 Kaena 0 adalah pemkaan dan maka, q q II nˆ ( q nˆ ) q d nˆ ( q nˆ ) q d Jadi, apabila kita pilih di infinity, maka II = 0 kaena x alian adalah alian tak tebatas yang tak mempnyai efek di infinity. ( ) q 0 apabila Dengan mensbtitsikan hasil-hasil ini ke pesamaan ntk F didapatkan, F nd ˆ U ( nˆ q) d t (4) ekaang kita akan lihat ati dai ( n ˆ q) d dan ntk it kita akan lihat pemasalahan ini menggnakan sdt pandang altenatif yang dipekenalkan di akhi sb-bagian epeti telah dijelaskan disb-bagian 5.3.5, pemasalahan ini ekivalen dengan pemasalahan alian disekita benda diam yang diletakkan didalam alian dengan kecepatan feesteam U(t). Apabila adalah kecepatan absolt dai flida dalam sdt pandang ini, maka U q

24 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 4 maka, Kaena nˆ U d U nˆ d 0 ( nˆ q) d ( nˆ ) d eˆ d di mana ê dengan n ˆ &. Apabila kita tliskan d dl, di mana adalah span dan dl adalah elemen sepanjang kont benda maka, ( nˆ q) d eˆ d eˆ dl eˆ dl eˆ. l Dengan demikian maka sk ( n ˆ q) d menjelaskan siklasi Γ dai benda. Akhinya fomla ntk gaya F dapat tliskan sepeti, F nd ˆ ( U eˆ) t (F) di mana adalah span dan ê adalah nit vekto yang tegak ls dengan U dan nˆ. Apabila kita ingat bahwa ( x, t) ( x; U( t)) maka du t U dt. Jadi, apabila U konstan, 0, sehingga t nd ˆ 0 t (ntk U = konstan). Dai hasil-hasil di atas, maka dapat disimplkan bahwa ; ) Apabila benda igid 3-D begeak dengan kecepatan yang konstan di dalam alian potensial yang tak tebatas (infinite), maka gaya flida yang beaksi pada benda tesebt adalah nol kaena ini (3-D), 0. ) Apabila benda igid D begeak dengan kecepatan konstan di dalam alian potensial yang tak tebatas, maka pada benda tesebt tidak tedapat Dag (kaena

25 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 5 benda adalah benda -D dan tidak has sama dengan nol. Namn, gaya ( Ueˆ ) adalah tegak ls dengan U sedangkan dag sejaja dengan U ). 3) Alian steady di sekita benda -D yang mempnyai menghasilkan gaya sebesa F Ueˆ. Oleh kaena gaya ini tegak ls dengan U adalah lift pe nit span (l) sehingga, l U (Ktta-Jokowski Theoem) Teoema ini sangatlah penting dalam Aeodinamik. dan ê, maka gaya ini Kesimplan ) dan ) dikenal sebagai D Alembet s Paadox. ekali lagi diingatkan bahwa hasil-hasil di atas didapatkan ntk alian yang tak tebatas. Jadi, ntk alian yang tebatas (alian di sekita benda) dapat menghasilkan dag dan tidak tedapat D Alembet s Paadox. 5.6 olsi Elemente dai Pesamaan Laplace D Dalam sbbagian ini, akan dibeikan solsi-solsi elemente dai pesamaan 0 ntk kass -D. epeti telah dijelaskan sebelmnya, ntk alian -D, pesamaan kontinitas 0 dipenhi jga oleh, x di mana adalah steamfnction yang jga mengikti pesamaan Laplace (ntk kass alian potensial). Dalam sbbagian ini, akan dibeikan solsi-solsi elemente ntk mapn ntk. x

26 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel oce D Untk kass da dimensi, soce flow adalah alian yang didefinisikan oleh : eˆ 0 ( ) 0 B B kecepatan ini belak di mana pn kecali di titik = 0. Di titik ini menjadi infinite. ekaang kita akan mencai haga ntk B. Petama-tama kita definisikan ˆ m e dl dl di mana dl adalah segmen kecil sepanjang lingkaan. m disebt jga soce stength. Dai definisinya, dapat dilihat bahwa q adalah volme flida yang kela dai sebah kva yang mentpi soce tesebt. Apabila kita sbstitsikan m Jadi, eˆ eˆ m B dl B Untk mendapatkan dan, kita tliskan sebagai beikt., 0 m konstan, m log konstan, ( dl d )

27 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 7 di mana x x x dan tan. x 5.6. Doblet D Kita telah lihat bahwa, ntk kass 3-D hbngan antaa doblet dengan kekatan dan soce dengan kekatan M adalah doblet M l di mana l adalah vekto yang menghbngkan posisi sink dan soce. Untk kass doblet -D dengan kekatan maka, sehingga, di mana adalah sdt antaa soce m ˆ ˆ ˆ doblet log e log e e m l doblet cos eˆl dan eˆ. Kaena l l x maka, dan doblet sin x

28 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 8 teamline dai sebah doblet didapatkan dengan menyatakan = konstan. Bentk dai steamline ntk doblet dapat dilihat dalam sketsa di atas Point Votex Kita dapat menggnakan votex ntk mendapatkan solsi pesamaan Laplace -D. Point Votex teamline yang dihasilkan oleh point votex mempnyai bentk sepeti sketsa di atas. Dai sketsa ini kita ketahi bahwa haslah sepeti, ˆ e Dengan = 0 maka, k sehingga,. d 0 0 d Untk mencai konstanta k, kita hitng sepanjang salah sat gais = konstan. k dl d k

29 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 9 sehingga, eˆ. Untk mendapatkan dan kita gnakan, 0 dan Hasilnya adalah log konstan = konstan 6.. Potensial ntk alian seagam U V Kass alian seagam adalah kass yang paling sedehana. Untk kass ini komponen kecepatan baik di x mapn di x tidak bebah tehadap posisi. Dai definisi fngsi as dan potensial kecepatan, U, V x x x x Oleh kaenanya, potensial kecepatandan fngsi as adalah,

30 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 30 V x U x U x V x 6. Contoh peneapan: Kass Alian Disekita ilinde -D Disbbagian ini kita akan melihat contoh peneapan pinsip speposisi dai solsi-solsi elemente -D. ebagai contoh, kita akan pelajai alian di sekita silinde. Contoh ini sangatlah penting kaena, walapn elatif ckp sedehana namn contoh ini membeikan petnjk bagaimana menyelesaikan pemasalahan yang lebih mit. 6.. peposisi dai alian seagam + sebah soce Misalkan kita mempnyai alian seagam diaah x. Fngsi as ntk kass ini adalah, U Kemdian kepada alian ini kita tambahkan sebah soce yang fngsi asnya adalah, so m x Apabila kita gnakan koodinat sistem (,) sepeti digambakan di atas maka, x sin, x cos Dalam koodinat sistem ini U sin menjadi, Alian yang dihasilkan oleh speposisi dai alian nifom dan sebah soce mempnyai, m so U sin

31 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 3 teamline dai alian ini didapatkan dengan menliskan m konstan Usin Beiktnya kita lihat kecepatan, m U cos. U sin Titik-titik stagnasi ata titik-titik di pemkaan benda di mana = 0 ntk kass ini adalah titik di mana m U cos 0 & U sin 0 Apabila kita selesaikan pesamaan di atas ntk & θ maka hasilnya adalah, m ( s, s ), U, dengan s = stagnasi; dan θs = θ stagnasi. Dengan demikian maka titik stagnasi bejaak m U di depan soce. Apabila koodinat titik stagnasi kita sbstitsikan kedalam pesamaan konstan maka didapatkan, U m m m sin konstan U Dengan demikian maka pemkaan benda dijelaskan oleh pesamaan, (steamline dijelaskan oleh pesamaan konstan ) m m U sin ata m m x U x tan x Apabila kita gambakan fngsi ini maka didapatkan,

32 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 3 Jadi dai contoh ini dapat dilihat bahwa speposisi dai alian seagam dengan sebah soce meepesentasikan alian disekita benda tmpl yang panjangnya tak behingga. 6.. Alian di sekita silinde bnda ekaang ktia akan lihat bahwa speposisi dai alian nifom dengan sebah doblet menghasilkan alian yang mepakan epesentasi dai alian potensial (inkompesibel) di sekita sebah silinde bnda. Fngsi as ntk alian yang mepakan speposisi dai alian seagam dan sebah doblet adalah sin doblet Usin Usin U Kaena mempnyai nit m maka kita dapat definisikan U sehingga R U R U sin.

33 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 33 Beiktnya, kita lihat komponen-komponen dai kecepatan ( dan θ). R U cos R U sin Untk menentkan bentk dai benda yang diepesentasikan oleh speposisi ini, kita cai titik-titik stagnasi kaena titik-titik ini beada di pemkaan benda. R 0 R 0 U U olsi dai keda pesamaan teakhi di atas adalah Apabila ktia sbstitsikan keda-danya,0 R dan, cos 0 sin 0, R,0 dan, R,, ini ke, R, 0. dalam pesamaan ntk maka ntk Dengan demikian, maka pemkaan benda dijelaskan oleh pesamaan = 0 ata 0 R U sin Pesamaan ini akan selal tepenhi ntk setiap haga apabila = R = konstan. Dengan demikian maka benda yang alian di sekitanya diepesentasikan adalah sebah silinde bnda dengan adis R U Apabila kita lihat steamline-steamline lainnya maka alian di sekita benda ini telihat sepeti digambakan di bawah.

34 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 34 Kaena alian di sekita silinde bnda ini adalah alian yang simetis, maka distibsi tekanannya jga simetis. Dengan kata lain silinde bnda ini tidak akan mempnyai lift. Dag sdah pasti sama dengan nol kaena alian ini adalah alian potensial. Jadi alian di sekita silinde ini tidak menghasilkan gaya apa pn. Obsevasi ini tentnya dapat dibktikan dengan mengintegasikan distibsi tekanan di sekita silinde tesebt. Untk it petama-tama kita cai Cp. p p U Cp U U di mana telah dignakan pesamaan Benolli, Di pemkaan benda = R, sehingga, U p U p. 0 dan U sin 4U Oleh kaena it, maka Cp di pemkaan benda, sin Cp 4sin Apabila Cp tesebt diintegasikan di pemkaan maka akan didapatkan Cl = 0 dan Cd = 0. Dai contoh ini kita dapat obsevasikan sesat yang penting yait, Distibsi dai soce dan sink yang diletakkan pada gais yang sejaja dengan feesteam memepesentasikan alian di sekita benda yang simetis tehadap gais

35 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 35 tesebt. Oleh kaena alian yang dihasilkan adalah alian yang simetis, maka alian di sekita benda ini tidak menghasilkan lift Alian di sekita silinde bnda yang dengan siklasi Telah kita lihat di iii) bahwa alian di sekita silinde bnda tidak menghasilkan gaya angkat/ lift. ekaang kita akan lihat apabila silinde yang sama bepta ( spinning ), apakah alian di sekita benda tesebt menghasilkan lift. Yang menjadi petanyaan adalah bagaimana meepesentasikan alian ini. Kita akan coba meepesentasikan alian ini dengan menambahkan sebah votex ke dalam alian di sekita silinde bnda. Apabila kita lakkan ini maka fngsi as ntk alian ini adalah dob votex R sin log Di mana votex yang ditambahkan sedemikian pa sehingga aliannya bepta seaah jam jam. epeti sebelmnya, langkah beiktnya adalah mendapatkan dan θ. R U cos R U sin Dengan & maka kita dapat temkan titik-titik stagnasi dipemkaan benda. R cos 0 U R U sin 0 (cc.) (cc.)

36 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 36 Dai pesamaan yang petama kita dapatkan solsi = R. sbstitsikan ke pesamaan yang keda maka didapatkan, sin 4U R Apabila solsi ini kita (cc.3) Kaena 0 maka θ haslah beada di kadan ketiga dan keempat. Jadi dai hasil ini dapat dilihat bahwa titik-titik stagnasi tegantng dai haga. Dengan kata lain, alian di sekita benda ini hanya akan menjadi alian yang nik apabila haga ditentkan. Ini sesai dengan hasil yang telah kita dapatkan sebelmnya bahwa solsi dai pesamaan Laplace ntk alian disekita benda -D yang mempnyai hanya ntk kass-kass di mana dispesifikasikan. 0 adalah solsi yang nik Dai ekspesi ntk θ, dapat disimplkan bahwa titik-titik stagnasi beada di pemkaan benda apabila tidak mempnyai ati. 4U R. Apabila 4U R maka sin θ> dan pesamaan tesebt Untk kass 4U R, kita kembali ke pesamaan (cc.). elain pesamaan ini tepenhi ntk = R, pesamaan ini jga tepenhi ntk ata. Apabila kita sbstitsikan ke dalam (cc.) maka didapatkan R 4U 4U

37 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 37 Jadi ntk kass ini tedapat titik stagnasi yang salah satnya beada di dalam silinde. Beiktnya kita lihat apakah alian ini menghasilkan lift. Untk it kita pelkan distibsi tekanan di pemkaan. epeti sebelmnya (lihat (iii)), c p adalah c p U Untk kass ini distibsi kecepatan di pemkaan adalah 0 dan U sin Dengan didapatkannya c p di pemkaan maka Cd dan Cl dapat dihitng dan hasilnya adalah, C C d l 0 c (cos ) d 0 p, c p. l (sin ) d c p, l c (cos ) d p,. (sin ) d di mana c p, l : c p di pemkaan bawah c p, : c p di pemkaan atas Apabila kita integasikan maka akan didapatkan, C 0 dan Cl d RU Dengan demikian maka dapat disimplkan bahwa alian ini menghasilkan lift. Dai contoh ini kita dapat obsevasikan sesat yang penting yait : Apabila kita tambahkan distibsi votex kepada alian yang awalnya simetis maka alian yang dihasilkan menjadi tidak simetis elatif tehadap gais yang sejaja dengan feesteam dan gaya angkat/lift akan dihasilkan.

38 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel peposisi dai olsi Elemente dan potensial ntk alian seagam Dai hasil yang telah kita dapatkan, kita ketahi bahwa solsi dai pesamaan Laplace, baik 3- D mapn -D, dapat dinyatakan sebagai speposisi dai soce, doblet, dan votex. ebelm kita gnakan kesimplan ini ntk menyelesaikan pemasalahan paktis, kita pel mempelajai lebih dalam sifat-sifat dai setiap solsi elemente tesebt. Untk menyedehanakan pemasalahan, kita akan memfokskan pada kass -D dan melihat apa yang dihasilkan oleh distibsi dai setiap solsi elemente sepanjang sebah axis (lihat sketsa) Distibsi oce Apabila kita letakkan bebeapa soce dengan kekatan (pe nit panjang diaah x), m, yang bebeda pada gais x, maka didapatkan, mtln x t x dt (i) m t dt x xt x x t (ii) x mt dt (iii) x xt x

39 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 39 Apabila kita pehatikan (iii), maka jelaslah bahwa = 0 pada x = 0 kecali pada titik di mana x = t. Dengan demikian maka haga dai integal tesebt hanya ditentkan oleh titik tesebt. Oleh kaenanya, m(t) dapat kita ganti dengan m(x) dan dikelakan dai integal. elain it, limit dai integasi dapat kita bah menjadi kaena ini tidak akan mengbah haga dai integal. ehingga apabila kita mendekati gais x = 0 (axis x di mana sama-sama diletakkan), dai aah atas (+) maka, m x x dt x,0 lim x 0 xt x Pekenalkan sehingga, x t x, dt d x d m x m x x,0 lim tan x 0 m x Dengan caa yang sama maka dapat ditnjkkan bahwa apabila kita mendekati gais x = 0 dai aah bawah (-) didapatkan m x x,0 Dengan demikian maka dapat disimplkan bahwa distibsi soce menghasilkan diskontinitas kecepatan di aah nomal sebesa, m x edangkan kecepatan di aah tangensial adalah kontiny sehingga, sebagaimana telihat pada (ii).

40 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel Distibsi Doblet ( x, x) oce ( + ) ink ( - ) θ (x-t) x Apabila kita letakkan doblet-doblet kekatan κ (pe nit panjang diaah x), m, yang bebeda pada axis x dengan aah vekto l (vekto yang menghbngkan soce dan sink) sejaja dengan smb x maka, cos x t x kaena θ adalah sdt antaa l dan (vekto yang menghbngkan doblet dengan titik (x, x)). Dengan demikian maka, t x x t x t dt xt x x x t x dt xt x t dt xt x Dai hasil ini telihat bahwa bentk integal dai sepa dengan ntk soce (iii). Dengan demikian maka distibsi doblet menghasilkan diskontinitas sebesa,

41 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 4 Kaena (). x x maka distibsi doblet menghasilkan diskontinitas kecepatan tangensial d dx edangkan kecepatan di aah nomal () tidak bebah ata, Distibsi Votex Apabila yang diletakkan di gais x adalah votex dengan kekatan x yang mepakan siklasi pe nit panjang (definisi ini dipekenalkan ntk memastikan aga nit dai potensial kecepatan tetap m /sec) maka, x t tan dt x t x t dt xt x x t t dt xt x Dai hasil ini telihat bahwa sepa dengan ntk soce (iii). Oleh kaena it dapat disimplkan bahwa distibsi votex menghasilkan diskontinitas kecepatan di aah tangensial (x) sebesa, x edangkan kecepatan di aah nomal tidak bebah (kontiny),

42 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 4 Catatan: Untk kass -D sepeti yang dibahas di sini, telihat bahwa distibsi doblet dan distibsi votex menghasilkan alian yang sepa. Dengan kata lain, alian yang dihasilkan oleh distibsi doblet dapat dimodelkan dengan menggnakan distibsi votex yang mempnyai kekatan d x. dx Kesimplan bahwa distibsi doblet dapat digantikan oleh distibsi votex ini sepa dengan apa yang kita telah lihat pada kass 3-D. 5.7 olsi Umm Pesamaan Laplace 3-D dan -D Di dalam sbbagian ini, kita akan memempelajai solsi mm dai pesamaan Laplace 3-D. ecaa mm pesamaan ini dapat ditlis sebagai beikt, = m di mana m = 0. Apabila m 0 maka pesamaan difeensial it disebt pesamaan Poisson. olsi mm ini didapatkan dengan menggnakan apa yang disebt dengan teoema Geen. Teoema ini didapatkan sebagai beikt.

43 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 43 Kita mlai dai teoema Gass yait, Apabila kita pilih A maka, V A dv A nˆ d A ehingga, dv nd ˆ ( L3D.) V Apabila kita tka vaiabel dan ( ) dalam (L3D.), dv nd ˆ ( L3D.) V Beiktnya kita kangi (L3D.) dengan ( L3D.) didapatkan, dv nd ˆ (Teoema Geen) V Untk mendapatkan solsi pesamaan Poisson, kita pilih = dimana x x (lihat sketsa diatas). Dai definisi telihat bahwa, = 0 di V kecali di titik p di mana = 0. Apabila kita tidak setakan titik p, dengan membat bola p dengan jai-jai R (lihat sketsa dibawah) maka = 0 di volme yang ba ini (pemkaan yang ba adalah, b, p). Dengan demikian maka teoema di atas menjadi, dv nd ˆ. V bp Apabila kita definisikan pemkaan t yang mepakan gabngan pemkaan dan b (dan pemkaan lain yang mepakan batas-batas flida) maka, dv nd ˆ nd ˆ V t p

44 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 44 p R p P R P t kita ambil limit R 0 sehingga, ekaang lim nd ˆ lim p 4 R R0 R0 R p R R R (p beada di dalam V). lim R p4 4 p R 0 R Pel diingat bahwa hasil teakhi didapatkan ntk titik p yang beada didalam domain (flida). Apabila titik p beada di pemkaan t, tentnya kita tidak bisa membat sebah bola. Yang bisa kita lakkan ntk kass dimana titik p beada di pemkaan t adalah membat setengah bola (lihat sketsa dibawah sebelah kii) dan ntk kass ini, lim nd ˆ lim p 4 R R R R R R0 R0 p lim R p p R 0 R (p beada di pemkaan t). Dengan demikian maka dapat disimplkan bahwa, ˆ p ( x) ( x, x, x3) dv ( ) nd n V ( x) t ( x) n 4 p didalam V p dipemkaan t Hasil di atas adalah solsi dai pesamaan Poisson 3-D. Kita lihat bahwa apabila (L3D.a) dan ˆn n diketahi di t maka di setiap titik dalam alian dapat dihitng.

45 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 45 Untk pesamaan Laplace, 0 sehingga, ( x) nd ˆ ( ) d n n n n n 4 t( x) t( x) p didalam V p dipemkaan t (L3D.b) Jadi ntk alian iotasional 3-D, solsi didapatkan dengan menggnakan (L3D.b) di mana b dan adalah batas-batas flida (total keda pemkaan adalah t) dalam pemasalahan tesebt. Pel diingat, bahwa integasi dilakkan elatif tehadap vaiabel x dan x x. Untk kass -D, solsi mm ntk pesamaan Laplace didapatkan dengan memilih ln ntk di dalam teoema Geen. Untk kass D, domain dai pesamaan Laplace bkanlah volme melainkan aea. Dengan demikian maka kita pel mengganti integal volme dan aea dalam kass 3D menjadi integal aea dan integal sepanjang kva. ama sepeti kass 3-D, di dalam domain (aea) kecali di titik P di mana = 0. Dengan membat lingkaan p 0 dengan jai-jai R maka 0 di dalam aea yang dibatasi oleh kva-kva, b, p. Di dalam domain ini, teoema Geen menjadi, ln ln ln d ndl ˆ b p epeti sebelmnya kita definisikan kva t yang mepakan gabngan antaa kve dan b (dan kva lain yang mepakan batas-batas flida) sehingga, ˆ d ndl ndl ˆ ln ln ln ln ln t p Apabila kita ambil limit R 0 lim ln ln ndl ˆ lim ln R p ln R R R0 R0 R p R ( p beada di dalam ). lim Rln R p p R 0 R epeti dalam kass 3D, apabila p tedapat di kva t maka,

46 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 46 lim ln ln ndl ˆ lim ln R p ln R R R p R (p beada di pemkaan t). lim Rln R p p R 0 R R 0 R 0 Dengan demikian maka, ln ln ln ˆ p x d ndl n n n p didalam p dikva t t Apabila 0 maka p n ln x ln dl n n n t ( x ) p didalam p dikva t (LD) ekali lagi diingatkan bahwa integasi dilakkan tehadap vaiabel x dan x x olsi mm sebagai speposisi dai soce dan doblet Dalam sb-bagian ini, akan dipelihatkan bahwa solsi mm dai pesamaan Laplace, baik 3D mapn D, adalah speposisi dai soce dan doblet yang tedapat di pemkaan banda ata batas-batas flida. Bentk solsi mm yang akan kita dapatkan ini adalah bentk yang dapat dignakan ntk mendapatkan solsi secaa nmeik. olsi mm ntk pesamaan Laplace, baik 3-D mapn D, dapat ditliskan sepeti (ntk kass D integal aea tentnya dibah menjadi integal sepanjang kva), x di mana φs adalah, s s d n n t ( x ) (MP.)

47 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 47 s n ( kass 3 D) ln n ( kass D). dan haga n tegantng dai letak titik x didalam domain ata dibatas domain (lihat pesamaan (L3D.b) dan (LD)). Jadi haga di setiap titik di dalam alian dapat dihitng apabila kita mengetahi haga dan n bagaimana dengan haga di t? di pemkaan t. n tentnya diketahi dai kondisi batas tetapi Untk it, petama-tama kita pelas domain pehitngan dengan mengiktsetakan daeah di la alian sepeti daeah di dalam t dan kita nyatakan haga yang dihasilkan oleh alian didaeah ini dengan simbol. Untk melihat kontibsi dai alian imajine ini, di sebah titik P di dalam alian, kita kembali ke teoema Geen dan gnakan teoema ini di daeah ba (volme daeah ini adalah Vt) dv Vt d n n t Kaena alian di daeah ba ini adalah alian (imajine) potensial maka 0. elain it, kaena kita pilih titik P yang beada di la Vt maka apabila kita tidak akan menemi keslitan dengan kass = 0 ( tidak akan sama dengan nol kaena P di la Vb, lihat sketsa) sehingga 0 di Vb dan s 0 s d n n (MP.) t

48 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 48 Kaena nnˆ maka apabila kita jmlahkan (MP.) dan (MP.) didapatkan d n n n B x s s t A M Kaena ntk kass 3D, misalnya, soce dan doblet 4 maka jelaslah bahwa l 4 sk A pada integal di atas menjelaskan sebah doblet dengan kekatan. edangkan sk B menjelaskan sebah soce dengan kekatan M maka solsi mm pesamaan Laplace 3-D dapat ditliskan sepeti ( x) Ms sd n s ( x ) t n ( kass 3 D), n4 ( ntk x yang beada di V ) ata n ( ntk x yang beada di t ) ln n ( kass D), n ( ntk x yang beada di ) ata n( ntk x yang beada di t ). Oleh kaena it, n n (MP.3) Dengan demikian maka dapat disimplkan bahwa solsi mm dai pesamaan Laplace 3-D adalah speposisi dai soce dan doblet pada pemkaan benda. Bebeda dengan (MP. ) dimana solsi ditentkan oleh haga potensial dan tnannya di t, dapat dilihat bahwa dengan menggnakan pesamaan (MP.3) kita mendapatkan kebebasan ntk memilih bentk dai potensial. Ini disebabkan kaena baik mapn tnannya diaah nomal belm dispesifikasikan. Dengan kata lain, distibsi dai soce dan doblet di pemkaan t bkan mepakan distibsi yang nik sehingga kita dapat memilih sat distibsi soce dan doblet yang mempemdah pehitngan.

49 Teoi Potensial Untk Alian Inkompesibel 49 olsi mm pesamaan Laplace dalam bentk (M.P.3) membeikan kita kebebasan ntk memilih bentk dai potensial mapn tnannya diaah nomal. Misalnya, kita dapat memilih di pemkaan t sehingga haga di t adalah nol dan (M.P.3) menjadi, ( x) M d. ( x ) t Dengan pilihan ini, pesamaan solsi Laplace didapatkan dengan menggnakan distibsi soce. s Apabila kita dapat memilih menjadi, n n di pemkaan t, haga di t menjadi nol dan (M.P.3) ( x) s d n. ( x ) t Dengan pilihan ini, pesamaan solsi Laplace didapatkan dengan menggnakan distibsi doblet. Pesamaan (MP.3) mennjkkan bahwa solsi pesamaan Laplace didapatkan apabila haga dan M di pemkaan diketahi. ekaang yang menjadi petanyaan bagaimana mendapatkan haga dan M di pemkaan? mengevalasi ( x) ecaa mm, haga dan M di pemkaan didapatkan dengan di pemkaan t dan biasanya ini dilakkan secaa nmeik dengan menggnakan metoda yang dikenal dengan sebtan Metoda Panel. Metoda ini akan kita pelajai lebih lanjt di BAB 7.

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

ANALISIS ALIRAN FLUIDA NEWTONIAN PADA PIPA TIDAK HORIZONTAL

ANALISIS ALIRAN FLUIDA NEWTONIAN PADA PIPA TIDAK HORIZONTAL JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA (JSPF) Jilid 11 Nomo 1, Apil 015 ISSN 1858-330X ANALISIS ALIRAN FLUIDA NEWTONIAN PADA PIPA TIDAK HORIZONTAL istaani Aini Tiwow Jsan Fisika, FMIPA, Univesitas Negei Makassa,

Lebih terperinci

MODUL 5 INTEGRAL LIPAT DAN PENGGUNAANNYA

MODUL 5 INTEGRAL LIPAT DAN PENGGUNAANNYA Sei Mol Kliah EL- Matematika Teknik I MOUL 5 INTEGRAL LIPAT AN PENGGUNAANNYA Satan Acaa Pekliahan Mol 5 Integal Lipat an Penggnaanna sebagai beikt Peteman ke- Pokok/Sb Pokok ahasan Tjan Pembelajaan Integal

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da

Lebih terperinci

Talk less... do more...!!!!!

Talk less... do more...!!!!! Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u

Lebih terperinci

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

Bagian II. ALIRAN INKOMPRESIBEL

Bagian II. ALIRAN INKOMPRESIBEL Bagian II. ALIRAN INKOMPRESIBEL 9 Teori Potensial Untuk Aliran Inkompresibel 9 BAB 5 Teori Potensial Untuk Aliran Inkompresibel 5. Pendahuluan Seperti telah dijelaskan sebelumnya, untuk aliran disekitar

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O ( ) Panjang sat ektor x di R dan R dinamakan

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer

Lebih terperinci

Penerapan Masalah Transportasi

Penerapan Masalah Transportasi KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Secara garis besar fluida dapat di klasifikasikan dalam dua bagian yaitu flluida Newtonian dan fluida Non-Newtonian.

BAB II DASAR TEORI. Secara garis besar fluida dapat di klasifikasikan dalam dua bagian yaitu flluida Newtonian dan fluida Non-Newtonian. BAB II DASAR TEORI.. DEFINISI FLUIDA Flida dapat di definisikan sebagai at ang tes menes bebah bentk apabila mengalami tegangan gese. Flida tidak mamp menahan tegangan gese tanpa bebah bentk. Walapn demikian,

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik

Lebih terperinci

(a) (b) Gambar 1. garis singgung

(a) (b) Gambar 1. garis singgung BAB. TURUNAN Sebelm membahas trnan, terlebih dahl ditinja tentang garis singgng pada sat krva. A. Garis singgng Garis singgng adalah garis yang menyinggng sat titik tertent pada sat krva. Pengertian garis

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

Bagian IV. TOPIK-TOPIK LANJUTAN

Bagian IV. TOPIK-TOPIK LANJUTAN 440 Bagian IV. TOPIK-TOPIK LJUT Stabilitas liran Flida 44 BB 6 Stabilitas liran Flida 6. Pendahlan pa yang telah kita lakkan selama ini adalah memprediksikan gerakan flida dengan menggnakan persamaan-persamaan

Lebih terperinci

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1 Pekuliahan Fisika Dasa II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hai ini (1 minggu): Muatan Listik Gaya Listik Medan Listik Dipol Distibusi Muatan Kontinu Oleh Endi Suhendi Muatan Listik Dua jenis muatan listik:

Lebih terperinci

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M. ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno

Lebih terperinci

Integral Lipat Dua (Double Integral)

Integral Lipat Dua (Double Integral) Peteman- & 9 Integal Lpat Da Doble Integal Fngs: Menghtng s benda padat mbl bdang o o, pada poos. Penampang antaa benda dan o mempna las L bdang as Jka ada bdang dsampng maka las bdang: b a f d lm n Δ

Lebih terperinci

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb) oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =

Lebih terperinci

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a

Lebih terperinci

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah : TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan

Lebih terperinci

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM 14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan

Lebih terperinci

BAB II Metode Pembentukan Fungsi Distribusi

BAB II Metode Pembentukan Fungsi Distribusi Saisika Maemaika II b Dian Kniai BAB II Meode Pembenkan Fngsi Disibsi Pada bab akan dibahas bebeapa meode alenaive nk menenkan fngsi disibsi dai pebah acak ba ang ebenk dai pebah acak ang lama. Dengan

Lebih terperinci

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( ) Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb

Lebih terperinci

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb: Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com 1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh . RUANG VEKTOR. VEKTOR (GEOMETRIK) PENGANTAR Jika n adalah sebah bilangan blat positif maka tpel-terorde (ordered-n-tple) adalah sebah rtan n bilangan riil (a a... a n ). Himpnan sema tpel-terorde dinamakan

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD

Lebih terperinci

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 6 Universitas Indonesia

BAB II DASAR TEORI. 6 Universitas Indonesia BAB II DASAR TEORI. DEFINISI FLUIDA Flida adalah at-at yan mamp menali dan menyesaikan dii denan bentk adah tempatnya ata at yan akan bedefomasi tes menes selama dipenahi oleh sat teanan ese. Bila beada

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI JRISE, Vol.1, No.1, Febrari 2014, pp. 28~40 ISSN: 2355-3677 BEBERAPA SIFA JARAK ROASI PADA POHON BINER ERURU DAN ERORIENASI Oleh: Hasniati SMIK KHARISMA Makassar hasniati@kharisma.ac.id Abstrak Andaikan

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PENGGUNAAN INTEGER LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE HEURISTIK UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN PEGAWAI PARUH WAKTU (Kata knci: penjawalan, optimasi, intege linea pogamming, heistik)

Lebih terperinci

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah

Lebih terperinci

TEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE

TEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE TEKAA TAAH PADA DIDIG PEAHA METODA RAKIE Moda kernthan F Gaya F dapat disebabkan oleh: gesekan pada dasar (gravity retaining walls) masknya dinding ke dalam tanah (sheet retaining walls) angker dan penahan

Lebih terperinci

PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALAT PENUKAR KALOR

PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALAT PENUKAR KALOR Diktat Mata Kliah PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALA PENUKAR KALOR Dignakan Khss Di Lingkngan Program Stdi eknik Mesin S-1 Universitas Mhammadiah Yogakarta Oleh: EDDY NURCAHYADI, S, MEng (1979010600310

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gnawan Semester II, 2016/2017 3 Maret 2017 Kliah yang Lal 10.1-2 Parabola, Elips, dan Hiperbola 10.4 Persamaan Parametrik Kra di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1 Sistem

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan

Lebih terperinci

Adaptive Bitrate Streaming untuk Peningkatan Kualitas Penerimaan Video pada E-learning

Adaptive Bitrate Streaming untuk Peningkatan Kualitas Penerimaan Video pada E-learning JIEET: Volme 01 Nomo 012017 (Jonal Inomation Engineeing and Edational Tehnology) ISSN : 2549-869 Adaptive Bitate Steaming ntk Peningkatan Kalitas Peneimaan Video pada E-leaning Yeni Anistyasai 1 1 Jsan

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon

Lebih terperinci

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE Inner Prodcts Angle and Orthogonality in Inner Prodct Spaces Orthonormal Bases; Gram-Schmidt Process; QR-Decomposition Best Approximation; Least Sqares Orthogonal Matrices;

Lebih terperinci

PERTEMUAN-2. Persamaan Diferensial Homogen. Persamaan diferensial yang unsur x dan y tidak dapat dipisah n. Contoh: 1.

PERTEMUAN-2. Persamaan Diferensial Homogen. Persamaan diferensial yang unsur x dan y tidak dapat dipisah n. Contoh: 1. PERTEMUAN- Persamaan Diferensial Homogen Persamaan diferensial ang nsr dan tidak daat diisah n semana. F t, t) t. F, ) Contoh:. F, ) 7 F t, t) t F t, t) t t t 7t 7. F, ) Homogen derajat ). F, ) F t, t)

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014 MA101 MATEMATIKA A Hendra Gnawan Semester II, 013/014 5 Maret 014 Kliah yang Lal 10.1 Parabola, aboa, Elips, danhiperbola a 10.4 Persamaan Parametrik Kra di Bidang 10.5 Sistem Koordinat Polar 11.1 Sistem

Lebih terperinci

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran) 9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSIAS INDONESIA PERANANGAN PENGENDALI MODEL PREDIIVE ONROL (MP) PADA SISEM EA EXANGER DENGAN JENIS KARAKERISIK SELL AND UBE ESIS RIDWAN FARUDIN 76733 FAKULAS EKNIK PROGRAM SUDI EKNIK KONROL INDUSRI

Lebih terperinci

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2 LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Veko [MA4] Deinisi Deinisi ungsi veko Fungsi veko meupakan auan yang mengkaikan ε R dengan epa sau veko F R Noasi : F : R R F î gĵ, g aau

Lebih terperinci

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I Oleh: D. e. nat. Ayi Bahtia JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 6 -Q - Q LISTRIK MAGNET I AYI BAHTIAR JURUSAN FISIKA

Lebih terperinci

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat

Lebih terperinci

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT VEKTOR Oleh : Msayyanah, S.ST, MT . ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang ckp dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satan). Contoh

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba

Lebih terperinci

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai 6 URUNAN PARSIAL Deinisi Jika ngsi da ariable maka: i Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai ii Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai Tentkan trnan

Lebih terperinci

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb : Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -

Lebih terperinci

INTEGRAL TENTU. x 3. a=x 1. x 2. c 1. c 2. panjang selang bagian terpanjang dari partisi P. INTEGRAL LIPAT DUA

INTEGRAL TENTU. x 3. a=x 1. x 2. c 1. c 2. panjang selang bagian terpanjang dari partisi P. INTEGRAL LIPAT DUA INTEGAL TENTU Pehatian Gamba beiut: f D D a b a c c. n b Gamba Gamba P : panjang selang bagian tepanjang dai patisi P. Definisi: Misal f fungsi ang tedefinisi pada selang tetutup [a,b]. Jia lim n P i f

Lebih terperinci

BAB 7 Difraksi dan Hamburan

BAB 7 Difraksi dan Hamburan BAB 7 Difaksi dan Hambuan Bedasakan bab sebelumnya yang menjelaskan tentang sebuah gelombang yang datang di pantulkan oleh suatu bidang pembatas meupakan gelombang data dan tidak behingga. Jika sebuah

Lebih terperinci