BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON
|
|
- Utami Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang dinyatakan oleh pesamaan F = m a; dan hukum III tentang pasangan aksi-eaksi yang bekeja pada dua benda bebeda yang saling beinteaksi. Juga telah dipelajai bagaimana melukiskan diagam gaya gaya yang bekeja pada suatu benda, yang disebut diagam benda bebas. Selain itu, juga telah dipelajai gaya beat, gaya tegangan tali, gaya nomal dan gaya gesekan, seta melakukan analisis kuantitatif untuk masalah dinamika sedehana pada bidang tanpa gesekan. Dalam bab ini kita awali pembahasan kita tentang gaya gesekan, yang sebanding dengan besa gaya nomal dan koefisien gesekan yang bekaitan denagn sfita pemukaan bidang sentuh. A. Gesekan Pada suatu benda atau sistem benda mungkin saja bekeja bebagai jenis gaya. untuk itu kita juga memelukan stategi pemecahan masalah sebagai penuntun kita dalam menyelesaikan soal-soal. Langkah langkah beikut sebaiknya Anda gunakan untuk memecahakan soal-soal dinamika dengan menggunakan hukum-hukum newton. 1. Gambalah sketsa kondisi soal. Kenali satu benda atau sistem benda dimana Anda akan mengunakan hukum I dan II newton 2. Pisahkan benda atau sistem benda yang akan Anda analisis geaknya. Lukis diagam benda bebas untuk benda atau sistem benda ini. Jangan sampai ada gaya yang tak tegamba. Tetapi hindai juga menggamba gaya yang tidak bekeja pada benda atau sistem benda yang ditinjau. Lalu beikan nama pada setiap gaya yang Anda gambakan sesuai dengan penyebabnya. 3. Pilih sumbu X dan Y yang akan memudahkan anda melakuka pehitungan. Jika Anda mengetahui aah pecepatan benda ambillah aahitu sebagai sumbu X positif. pehatikan, Anda dapat menggunakan sistem sumbu yang bebeda untuk setiap benda atau sisitem benda yang Anda tinjau. Untuk gaya-gaya yang tidak sejaja dengan sumbu X dan sumbu Y yang Anda pilih, hitunglah nilai komponen-komponen gaya itu dengan sinus dan kosinus yang sesuai. P x = P cos θ dan P y.= P sin θ 4. Untuk kasus benda diam atau begeak luus beatuan pada sumbu X atau sumbu Y, gunakan hukum I Newton: F x = 0 atau F y = 0 Untuk kasus benda begeak dengan pecepatan tetap pada sumbu X atau sumbu Y gunakan hukum II Newton: F x = ma x atau F y = ma y 5. Jika ada lebih dai satu benda atau sistem benda yang anda tinjau, ulangi langkah 2 sampai dengan langkah 4. Jika dua benda yang Anda tinjau saling beinteaksi ( umumnya besentuhan), maka Anda dapat menghubungkan keduanya dengan hukum III Newton. Sebagai tambahan pecepatan-pecepatan benda mungkin saling behubungan, misalnya jika benda-benda tesebut dihubingkan dengan tali. 6. Dai pesamaan pesamaan linea ( pangkat satu), yang anda peoleh dai langkah 4 dan langkah 5, hitunglah besaan-besaan yang ditanyakan.
2 2 Apa Gaya Gesekan Itu? Gaya gesekan antaa pemukaan zat padat meupakan gaya sentuh, yang muncul jika pemukaan dua zat padat besentuhan secaa fisik, dengan aah gaya gesekan sejaja dengan pemukaan bidang sentuh dan belawanan dengan kecendeungan aah geak elatif benda satu tehadap benda lainnya. Gaya gesekan adalah suatu gaya lenting yang menyumbang pada kondisi keseimbangan benda. Gaya gesekan ada dua jenis yaitu, gaya gesekan statis yang cendeung untuk mempetahankan keadaan diam benda ketika sebuah gaya dikejakan pada benda yang diam, dan gaya gesekan kinetis (dinamis) yang cendeung untuk mempetahankan keadaan begeak dai benda yang sedang begeak. Gaya gesekan statis mulai dai nol dan membesa sesuai denagn gaya doong sampai mencapai nilai maksimum, fs,maks. Lalu, gaya gesekan tuun sampai mencapai nilai tetap yaitu gaya gesekan kinetis, fk. Rumusan Gaya Gesekan Besa gaya gesekan statis antaa dua pemuakaan yang besentuhan dapat memiliki nilai-nilai fs µs N (2-1) dengan tetapan tanpa dimensi µs disebut koefisisen gesekan statis dan N adalah besa gaya nomal tanda kesamaan = digunakan ketika tepat akan begeak, yaitu ketika fs = fs,maks =µ µs N (2-2) Tanda kesamaan < teus dipakai untuk gaya doong yang dibeikan lebih kecil dai pada nilai ini Besa gaya gesekan kinetis yang bekeja pada suatu benda adalah tetap dan dibeikan oleh fs = µk N (2-3)
3 3 Pemukaan Kayu pada kayu Kayu pada baja Kayu pada salju Baja pada baja Almunium pada baja Tembaga pada baja Kaca pada kaca Tembaga pada kaca Teflon pada teflon Teflon pada baja Kaet pada beton (keing) Kaet pada beton (beai) Bola goti yang dibei oli Koefisien gesekan statis µs 0,40 0,70 0,08 0,74 0,61 0,53 0,94 0,68 0,04 0,04 1,00 0,30 < 0,01 Koefisien gesekan kinetis µk 0,20 0,40 0,06 0,57 0,47 0,36 0,40 0,53 0,04 0,04 0,80 0,25 < 0,01 Nilai-nilai µk dan µs begantung pada sifat anta dua pemukaan benda yang besentuhan tetapi secaa umum µk lebih kecil daipada µs. Bagaiman Mentukan Koefisien Gesekan? Koefisien gesekan statis dan kinetis dapat kita tentukan denagn teknik bidang hoizontal atau bidang miing. Dalam pecobaan denga teknik bidang hoizontal, benda dihubungkan kekait dinamomete, sedangkan ujung kait yang bebas Anda taik dengan gaya P ( lihat gamba 2.5 ). Mulai dai gaya P kecil pebesalah taikan Anda sampai suatu saat taikan Anda measa benda tepat akan begeak. Pada saat itu bacalah angka yang ditunjukan oleh skala dinamomete. Angka ini menunjukan besa gaya gesekan statis maksimum, fs,maks. Dengan demikian koefisien gesekan statis, µs, dapat dihitung dengan fs,maks fs,maks = µs N µs = ;dengan N = beat benda N Ketika benda begeak atulah besa gaya P sedemikian sehingga benda begeak dengan kecepatan tetap. Ketika benda begeak dengan kecepatan tetap bacalah skala dinamomete. Angka ini menunjukan besa gaya gesekan kinetis, fk. Dengan demikan, koefisien gesekan kinetis, µk, dapat dihitung. fk,maks fk,maks = µk N µk = ; dengan N = beat benda. N Anda juga dapat menentukan koefisien gesekan statis tanpa pelu menggunakan dinamomete ( neaca pegas ) tetapi denagn teknik bidang miing. Bila sebuah benda
4 4 diletakan di atas bidang yang dimiingkan secaa beangsu maka jika pada sudut θs benda mulai meluncu beati koefisien gesekan statis, θs adalah µs = tan θs. Sedangkan koefisien gesekan kinetik, µk, dapat dinyatakan sebagai µk = tan θk. B. Pemecahan Masalah Dinamika yang Lebih Rumit Dalam subbab ini kita akan memecahakan bebeapa masalah dinamika yang lebih umit, yaitu : analisis geak benda yang dihubungkan dengan tali melalui katol atau sistem katol dimana gaya gesekan telibat; analisis geak benda pada bidang miing di bawah pengauh gaya gesekan; dan analisis geak dan gaya pada benda betumpuk. Masalah dua benda dihubungkan dengan tali melalui sebuah katol atau sistem katol Dua benda A dan B dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katol. Benda A teletak pada bidang mendata kasa dengan koefisien gesekan kinetis µk dan benda B tegantung vetikal di udaa ( gamba 2.11a). mula-mula benda B ditahan diam. Diagam bebas sistem benda A dan benda B ditunjukkan pada gamba 2.11b. pada Benda A bekeja empat buah gaya. Dua gaya vetikal: gaya beat benda A, ma g, dan gaya nomal pada benda A yang dikejakan oleh bidang mendata, NA. Dua gaya mendata: gaya tegangan tali, T dan gaya gesekan pada benda A yang dikejakan oleh bidang mendata kasa, fa. Sedangkan pada benda B hanya bekeja dua buah gaya vetikal: gaya beat benda B, mb g, dan gaya tegangan tali, T. Pehatikan, gaya tegangan tali pada benda A dan benda B besanya sama kaena A dan B dihubungkan oleh tali yang sama dan katol dianggap licin ( katol tidak mengalami geak otasi ). Tinjau dahulu benda A saja untuk dapat menghitung gaya nomal NA. Benda A tidak begeak dalam aah vetikal sehingga Fy = 0, dan dengan mengambil aah vetikal ke atas sebagai aah positif dipeoleh F y = 0 + N A ma g = 0 NA = ma g
5 5 Selanjutnya, gaya gesekan kinetik, f A, dapat dihitung dengan umus f A = µ k N A f A = µ k m A g Untuk dapat langsung menghitung pecepatan sistem benda A dan benda B, a, kita tinjau benda A dan benda B sebagai suatu sistem, dengan diagam bebas sepeti pada gamba 2.11b. Dengan mengambil aah pecepatan ( aah geak ) sebagai aah positif, maka untuk benda A aah mendata ke kenan adalah aah positif dan untuk benda B aah vetikal ke bawah adalah aah positif. Penggunaan hukum II Newton membeikan F = (m A + m B ) a ( + T - f A ) + ( - T + m B g ) = (m A + m B ) a T - µ k m A g - T + m B g = (m A + m B ) a m B g - µ k m A g a = (2-6) m A + m B Untuk sistem dua benda A dan B yang dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katol pada gamba di bawah ini, dan dianggap katolnya licin sempuna ( katol tak mengalami geak otasi ), belaku umus cepat beikut: Bidang mendata licin m B g a = m A + m B Bidang kasa dengan koefisien gesekan µ k m B g - µ k m A g a = m A + m B Masalah Geak Benda pada Bidang Miing Untuk kasus benda meluncu dai keadaan diam menuuni bidang miing dengan sudut kemiingan θ tehadap hoizontal dan tidak dibei gaya lua, belaku : Bidang miing licin a = g sin θ Bidang miing kasa a = g (sin θ - µ k cos θ ) k Masalah Dua benda Betumpuk pada Bidang Hoizontal Supaya diagam bebas benda betumpuk tidak umit maka kita telebih dahulu akan menentukan gaya nomal pada tiap benda. Kaena gaya nomal beaah vetikal, maka untuk menetukan besa gaya nomal kita cukup menggamba diagam gaya-gaya vetikal yang bekeja pada tiap gaya-gaya vetikal yang bekeja pada tiap benda ( gamba 2.16b).
6 6 Sistem balok betumpuk tidak begeak tehadap sumbu vetikal ( sumbu Y ) sehingga baik untuk sistem balok m1 maupun sistem balok m2, belaku Fy = 0. Mai kita tinjau dahulu sistem balok m1. ada dua gaya vetikal yang bekeja pada balok m1 : gaya beat m1g beaah ke bawah dan gaya nomal pada m1 dikejakan oleh m2 ( dibei lambang N1,2 ) beaah ke atas. Penggunaan Fy = 0 membeikan + N1,2 - m1g = 0 N1,2 = m1g (2-9) N1,2 bekeja pada m1. eaksi dai N1,2 yaitu N2,1 bekeja pada m2. N2,1 adalah gaya nomal pada m2 yang dikejakan oleh m1. Kaena N1,2 dan N2,1 adalah pasangan aksi eaksi, maka N2,1 = N1,2 N2,1 = m1g Selanjutnya, pada sistem balok m2 tedapat tiga gaya vetikal yang bekeja pada m2 : gaya beat beaah ke bawah m2 g; gaya nomal pada m2 yang dikejakan lantai ( dibei lambang N2,1) beaah ke atas, dan N2,1 ( eaksi dai N1,2 ) beati ke bawah. Penggunaan Fy = 0 membeikan + N2,1 - m2g - N2,1 = 0 N2,1 = m2g + N2,1 dengan N2,1 = m1g N2,1 = m2g + m1g (2-10) TIPS Untuk kasus dua balok betumpuk di atas bidang hoizontal (lihat gamba 2.16) besa gaya nomal pada balok yang atas sama denagn beatnya sendii. Sedangkan besa gaya nomal pada balok yang bawah sama dengan jumlah beat balok itu sendii ditambah beat balok di atasnya. N1 = m1 g N2 = m1g + m2g Catatan: Dua pesamaan di ats dapat digunakan hanya jika pada kedua benda tidak bekeja gaya lua yang memiliki komponen vetikal. Gaya lua boleh ada asalkan beaah hoizontal.
7 7 C. Peneapan Gaya Gesekan pada Masalah Tikungan Menikung pada Jalan Mendata Dalam peistiwa menikung sebuah benda dianggap menempuh lintasan melingka. Dan sepeti yang sudah diketahui bahwa geak melingka disebabkan oleh gaya sentipetal ( gaya yang mengaah ke pusat lingkaan ). Sebuah benda misalkan mobil, bau dapat membelok jika tikungan jalan hoizontal tesebut kasa. Sehingga yang befungsi sebagai gaya sentipetal pada mobil yang membelok adalah gaya gesekan yang dikejakan pada pemukaan jalan hoizontal kasa pada keempat ban mobil. Ketika mobil membelok maka ban-ban mobil adalah beputa dan bukan meluncu, sehingga gaya gesekannya adalah gaya gesekan statis. Jika mobil slip sehingga keempat bannya meluncu di atas jalan, baulah gaya gesekannya adalah kinetis. Mobil yang melaju telalu cepat ketika melalui tikungan jalan hoizontal dapat slip kaena kelajuan mobil melebihi batas kelajuan yang dipekenankan untuk membelok. Rumus batas kelajuan yang dipekenankan untuk membelok denagn aman pada tikunganjalan yang kasa adalah: Asal dai gaya sentipetal adalah gaya gesekan f s, sehingga F s = f s F s = µ s N = µ s mg (*) Rumus gaya sentipetal menuut definisi adalah mv 2 maks F s = (**) Ruas kii ( ** ) dan (*) adalah sama sehingga dipeoleh: mv 2 maks = µ s mg v 2 maks µ s = (2-14) g V maks = g µ s (2-15) dengan adalah jai-jai belokan jalan dan g adalah pecepatan gavitasi. Batas laju kendaaan yang membelok pada jalan data kasa dengan aman begantung pada: 1. Kekasaan pemukaan jalan (µ s ) makin kasa pemukaan jalan makin besa gaya baats laju membelok; 2. Jai jai belikan ( ) makin besa jai-jai belokan makin besa batas laju membelok; 3. Pecepatan gavitasi ( g ) makin besa pecepatan gavitasi tempat belokan makin besa batas laju membelok.
8 8 Menikung pada jalan Miing Sebuah mobil dapat membelok pada jalan data disebabkan adanya gaya-gaya yang bekeja pada mobil yang membelok pada jalan data ( gamba 2.22a ). Beat mobil mg beaah vetikal ke bawah. Pada tiap ban mobil bekeja gaya nomal FN yang dikejakan oleh pemukaan jalan. Jumlah keempat gaya nomal ini seimbang dengan beat mobil, sehingga mobil tidak begeak pada sumbu vetikal Y. Pada sumbu hoizontal X tedaapt gaya gesekan fs, yang bekeja pada tiap ban. Resultan gaya hoizontal yang tidak nol inilah yang membeikan gaya sentipetal pada mobil. Untuk kondisi jalan licin, gaya gesekan sangat kecil. Ini mengakibatkan mobil yang membelok pada jalan data dengan kelajuan sedang pun dapat mengalami slip. Untuk mengatasi ini, belokan biasanya dibuat miing dengan sudut kemiingan tetentu θ ( gamba 2.23 ). Makin besa kelajuan maksimum yang dipebolehkan makin besa sudut kemiingan ini haus dibuat. Gamba 2.23 Belokan sikuit balap mobil diancang miing denan sudut kemiingan θ tetentu. Desain sepeti ini menyebabkan mobil dapat membelok dengan kecepatan maksimum tetentu tanpa slip, walaupun kondisi sikuit licin Jika jalan yang dilalui adalah licin kaena beai ataupun besaju, sehingga gaya gesekan diabaikan. Maka, untuk mengatahui gaya apakah yang mebeikan gaya sentipetal dapat kita analisis dai gamba 2.22b. Ditunjukkan bahwa untuk belokan yang dibuat miing, gaya nomal N memiliki komponen hoizontal ( N sin θ ), yang beaah adial ke dalam. Komponen hoizontal inilah yang membeikan
9 9 Pehatikan kembali pada gamba 2.22b. Pada tiap-tiap ban bekeja gaya nomal F N sehingga gaya nomal total pada mobil adalah N = 4 F N. komponen hoizontal dan vetikal gaya nomal adalah N X = N sin θ dan N Y = N cos θ. Komponen hoizontal gaya nomal, N X, yang beaah adial ke dalam inilah yang membeikan gaya sentipetal, sehingga m v 2 mv 2 N X = N sin θ = (*) mobil tidak begeak pada sumbu Y, F y = 0 + N cos θ mg = 0 N cos θ = mg (**) sehingga menghasilkan : mv 2 N sin θ = N cos θ mg v 2 tan θ = (2-16) g V maks = g tan θ Tampak dai umus ini bahwa kelajuan maksimum kendaaan untuk dapat membelok tanpa slip pada tikungan jalan miing licin begantung pada jai-jai belokan (R), pecepatan gavitasi ( g), dan sudut kemiingan jalan (θ ). Untuk pembalab mobil, keamanan ketika membelokkan mobilnya tidak hanya mengandalakn kemiingan belokan. Dalam kasus sepeti ini, belokan jalan didisain miing dan cukup kasa. Untuk menghitung batas laju membelok pada belokan jalan yang miing dan kasa dapat dianalisis dai gamba dipelihatkan bahwa dalam aah adial ke pusat belokan selain tedapat komponen gaya nomal N, yaitu N sin θ, tedapat juga komponen gaya gesekan statis f s, yaitu f s cos θ. Resultan kedua gaya mengaah ke pusat ini akan betindak sebagai gaya sentipetal. F s = N sin θ + f s cos θ mv 2 = N sin θ + ( µ s N ) cos θ mv 2 = N ( sin θ + µ s cos θ) mobil tidak begeak pada simbu Y sehingga bealaku : F y = 0 ; aah ke atas positif + N cos θ mg f s sin θ= 0 mg = N cos θ f s sin θ
10 10 mg = N cos θ µ s N sin θ mg = N (cos θ µ s sin θ) sehingga dipeoleh : mv 2 sin θ = N ( sin θ + µ s cos θ) cos θ + µ s v 2 cos θ : = mg = N (cos θ µ s sin θ) g sin θ cos θ 1 - µ s cos θ v 2 maks g µ s + tan θ = (2-17) 1 - µ s tan θ v maks = µ s + tan θ g (2-18) 1 - µ s tan θ dai pesamaan di atas tampak bahwa sudut kemiingan jalan ( tan θ ) dan kekasaan jalan (µ s ) secaa besama-sama menyebabkan batas laju (V maks ) untuk membelok dengan aman pada jalan miing kasa menjadi lebih besa.
Gambar 4.3. Gambar 44
1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda
Lebih terperinciPenggunaan Hukum Newton
Penggunaan Hukum Newton Asumsi Benda dipandang sebagai patikel Dapat mengabaikan geak otasi (untuk sekaang) Massa tali diabaikan Hanya ditinjau gaya yang bekeja pada benda Dapat mengabaikan gaya eaksi
Lebih terperinciGerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com
Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea
Lebih terperinciII. KINEMATIKA PARTIKEL
II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciMOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN
MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton
Lebih terperinciMODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11
SMA IPA Kelas 11 Mendeskipsikan gejala alam dan keteatuannya dalam cakupan mekanika benda titik. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tat susya bedasakan hukum Newton. Gesekan
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciGerak melingkar beraturan
13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba
Lebih terperinciGerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan
B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak
Lebih terperinciGerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)
Geak Melingka Edisi Kedua Untuk SMA kelas XI (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyight 008 009 GuuMuda.Com Seluuh dokumen di GuuMuda.Com dapat digunakan dan disebakan secaa bebas untuk
Lebih terperinciBAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1
BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciKata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan
Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton
K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin
Lebih terperinciTeori Dasar Medan Gravitasi
Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum
BAB II DASAR TEORI.1. Pengetian Umum Gokat meupakan salah satu poduk yang saat dengan teknologi dan pekembangan. Ditinjau dai segi komponen, Gokat mempunyai beagam komponen didalamnya, namun secaa gais
Lebih terperinciUSAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan
USH DN ENERGI USH DN ENERGI Usaha dalam pengetian di Fisika sebanding dengan gaya dan pepindahan Usaha yang dilakukan makin besa jika gaya yang bekeja pada benda juga besa Jika gaya yang bekeja pada benda
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
: Pertama / 2 x 45 menit : Ceramah dan diskusi o Memberikan contoh penerapan hukum Newton dengan menggunakan berbagai media. o Melakukan percobaan yang berhubungan dengan hukum-hukum Newton. Formulasi
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,
Lebih terperinciJenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.
gaya yang muncul ketika BENDA BERSENTUHAN dengan PERMUKAAN KASAR. ARAH GAYA GESEK selalu BERLAWANAN dengan ARAH GERAK BENDA. gaya gravitasi/gaya berat gaya normal GAYA GESEK Jenis Gaya gaya gesek gaya
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut
Lebih terperinciBagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.
A. Formulasi Hukum-hukum Newton 1. Hukum I Newton Sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di tempatnya sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya, misalnya gaya tektonisme/gempa, gaya mesin
Lebih terperinciGerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran
Bab III Geak Melingka Tujuan Pembelajaan nda dapat menganalisis besaan fisika pada geak melingka dengan laju konstan. Sumbe: Jendela Iptek, Gaya dan Geak Pehatikan gamba di atas! Saat pengendaa sepeda
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS
BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,
Lebih terperinci6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL
6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 03
Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET
HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan
Lebih terperinciGAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik
GAYA GESEK (Rumus) Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik f = gaya gesek f s = gaya gesek statis f k = gaya gesek kinetik μ = koefisien gesekan μ s = koefisien gesekan statis μ k = koefisien gesekan
Lebih terperinciHUKUM GRAVITASI NEWTON
HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..
Lebih terperinciFisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:
Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap
Lebih terperinciIDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran
Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat
Lebih terperinciBAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR
BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR 4.1 Kecepatan Geak Melengkung Hingga saat ini telah dibahas geakan patikel dalam satu dimensi yaitu geakan seaah sumbu-x. Beikut akan dibahas geakan patikel dalam dua dimensi
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika
25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan
Lebih terperinciSekolah Olimpiade Fisika
SOLUSI SOAL SIMULASI OLIMPIADE FISIKA SMA Juli 06 TINGKAT KABUPATEN/KOTA Waktu : 3 ja Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co davitipayung@gail.co. Sebuah balok (aa
Lebih terperinciHUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik
HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB
ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak
Lebih terperinciTES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM
TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin
Lebih terperincitrigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri
tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y
Lebih terperinciIni merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).
7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian
Lebih terperinciBAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).
BAB IV DINAMIKA PARIKEL A. SANDAR KOMPEENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). B. KOMPEENSI DASAR : 1. Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar
Lebih terperinciBAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA
7 BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA PENDAHULUAN Leaning Outcome: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dihaapkan : Mampu menjelaskan konsep Sistem Koodinat Dipecepat dan Gaya Inesial Mampu
Lebih terperinciJika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
HUKUM I NEWTON Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol ΣF = 0 maka benda tersebut : - Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau - Jika dalam keadaan bergerak lurus
Lebih terperinciHand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik
MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada
Lebih terperinciBAB II - Keseimbangan di bawah Pengaruh Gaya-gaya yang Berpotongan
BAB II - Keseimbangan di bawah Pengaruh Gaya-gaya yang Berpotongan Soal 2-11 Perhatikan gambar 2-9 diketahui berat beban adalah 600N tentukanlah T 1 &? T 1 gambar 2-9 600N Diketahui : = 600N Jawab y y
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2
LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis
Lebih terperinciSASARAN PEMBELAJARAN
1 2 SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan gerak partikel melalui konsep gaya. 3 DINAMIKA Dinamika adalah cabang dari mekanika yang mempelajari gerak benda ditinjau dari penyebabnya.
Lebih terperinciMENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA
MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA Menguasai Hukum Neton MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com ebsite://arafahtgb.ordpress.com HUKUM-HUKUM GERAK GERAK + GAYA DINAMIKA GAYA ADALAH SESUATU YANG
Lebih terperinciBab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya
PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika
Lebih terperinciTUGAS PRA PRAKTIKUM FISIKA UMUM GESEKAN STATIS DAN KINETIS
TUGAS PRA PRAKTIKUM FISIKA UMUM GESEKAN STATIS DAN KINETIS Tanggal Pengumpulan : 23 Oktober 2017 Nama : Raudatul Wardah NIM : 11170161000024 Kelompok : 2 Nama Anggota : Ningrum Sri Indriani (11170161000002)
Lebih terperinciDINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si
DINAMIKA Rudi Susanto, M.Si DINAMIKA HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON II HUKUM NEWTON III MACAM-MACAM GAYA Gaya Gravitasi (Berat) Gaya Sentuh - Tegangan tali - Gaya normal - Gaya gesekan DINAMIKA I (tanpa gesekan)
Lebih terperinciSoal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal
Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik
Lebih terperinciUNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
TRIGONOMETRI disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhi Semeste Pendek mata kuliah Tigonometi Dosen : Fey Fedianto, S.T., M.Pd. Oleh Nia Apiyanti (207022) F PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciDari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan
Contact Peson : OSN Fisika 2017 Numbe 1 GERAKAN KUMBANG DI PINGGIR PIRINGAN Sebuah piingan lingkaan (massa M, jai-jai a) digantung pada engsel/sumbu simeti mendata tanpa gesekan yang melalui titik pusat
Lebih terperinciFISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS
Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto
Lebih terperinciPENERBIT ITB FISIKA DASAR I
PENERBIT ITB CATATAN KULIAH FI-0 FISIKA DASAR I (Edisi Revisi) Oleh D.Eng. MIKRAJUDDIN ABDULLAH, M.Si. PROGRAM STUDI FISIKA Dafta Isi Bab Geak Dua Dimensi Bab Geak Peluu 7 Bab 3 Geak Melingka 36 Bab 4
Lebih terperinciBAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.
BAB V Hukum Newton 5.1. Pengertian Gaya. Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga dapat menyebabkan perubahan pada benda misalnya perubahan bentuk, sifat gerak benda, kecepatan,
Lebih terperinciBab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga
ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan
Lebih terperinciSUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama
SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis
LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Hukum Newton Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinematika Mempelajari gerak materi tanpa melibatkan
Lebih terperinciΣF r. konstan. 4. Dinamika Partikel. z Hukum Newton. Hukum Newton I (Kelembaman/inersia)
4. Dinamika Partikel 9/17/2012 5.1 Hukum Newton Hukum Newton I (Kelembaman/inersia) a = 0 v = konstan ΣF r = 0 ΣF x ΣF y = 0 = 0 Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap
Lebih terperincidimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus.
Ulangan Bab 4 I. Petanyaan Teoi. Jika uatu benda begeak melingka beatuan, kemanakah aah pecepatannya dan gaya entipetalnya? Tulikan hubungan antaa gaya entipetal dengan kecepatan udut benda teebut! Pembahaan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY
ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan
Lebih terperinciBahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS
Bahan ja Fisika eoi Kinetik Gas Iqo uian, S.Si,.Pd EORI KIEIK GS Pendahuluan Gas eupakan zat dengan sifat sifatnya yang khas diana olekul atau patikelnya begeak bebas. Banyak gajala ala yang bekaitan dengan
Lebih terperinciMAKALAH SABUK ELEMEN MESIN
MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN Disusun Oleh : IWAN APRIYAN SYAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSA PUTRA KATA PENGANTAR Puji syuku kami panjatkan kehadiat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan ahmat dan kaunia-nya,sehingga
Lebih terperincidengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q
MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?
Lebih terperinciListrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.
LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding
Lebih terperinciTOPIK: GERAK MELINGKAR DAN APLIKASI LAIN HUKUM NEWTON
OPIK: GERAK MELINGKAR DAN APLIKASI LAIN HUKUM NEWON QUESION (SOAL-SOAL KONSEP): 1. Seoang penejun payung yang sedang jatuh mencapai kelajuan teminalnya dengan paasutnya tetutup. Setelah paasut itu teuka,
Lebih terperinci2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.
1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple
Lebih terperinci6. Fungsi Trigonometri Sudaryatno Sudirham
6. Fungsi Tignmeti Sudaatn Sudiham 6.. Peubah Bebas Besatuan Deajat Beikut ini adalah fungsi-fungsi tignmeti dengan sudut θ sebagai peubah-bebas. = sin θ; = cs θ sin θ cs θ 3 = tan θ = ; 4 = ct θ = cs
Lebih terperincir, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r
4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.
Lebih terperinciMEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd
MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.
* MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan
Lebih terperinciJawab : m.a = m.g sin 37 o s m.g cos 37 o. = g sin 37 o s g cos 37 o. 0 = g sin 37 o s g cos 37 o. g sin 37 o. = s g cos 37 o. s = DYNAMICS MOTION
DYNAMICS MOTION 1) Sebuah balok bermassa m = 50 kg bergerak turun dengan kecepatan konstan 20 m/s pada bidang kemiringan 37 o terhadap horisontal. a) Gambarkan diagram gaya pada balok. b) Tentukan koefisien
Lebih terperinciBahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS
SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat
Lebih terperinciKomponen Struktur Tekan
Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang
Lebih terperinciIII. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang
14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 FISIKA
Antiremed Kelas 0 FISIKA Dinamika, Partikel, dan Hukum Newton Doc Name : K3AR0FIS040 Version : 04-09 halaman 0. Gaya (F) sebesar N bekerja pada sebuah benda massanya m menyebabkan percepatan m sebesar
Lebih terperinciHUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.
Hukum Newton 29 HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK. GERAK DAN GAYA. Gaya : ialah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan gerak. Dengan demikian jika benda ditarik/didorong dan sebagainya
Lebih terperinciTalk less... do more...!!!!!
Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK
MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick
Lebih terperinciGeometri Analitik Bidang (Lingkaran)
9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian
Lebih terperinciBAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA
BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek E. Penerapan Hukum Newton Hukum
Lebih terperinciBAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR
BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR Dinamika mempelajari pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem. Pada dasarya persoalan dinamika dapat dirumuskan sebagai berikut: Bila sebuah sistem dengan
Lebih terperinciGAYA DAN HUKUM NEWTON
GAYA DAN HUKUM NEWTON 1. Gaya Gaya merupakan suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Satuan gaya adalah Newton (N). Gbr. 1 Gaya berupa tarikan pada sebuah balok Pada gambar 1 ditunjukkan sebuah balok
Lebih terperinci