Gambar 4.3. Gambar 44
|
|
- Ridwan Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda begeak?. Pada bab beikut ini, kita akan mencoba menjawab petanyaan Apa yang menyebabkan benda begeak? Bangsa Yunani, sejak zaman dahulu telah yakin bahwa taikan atau doongan, yang disebut gaya, adalah yang menyebabkan sebuah benda begeak; dan tanpa adanya gaya, sebuah benda yang sedang begeak akan segea behenti. Oang yang petama menyangkal pandangan kuno bangsa Yunani tesebut adalah Galileo. Menuut pinsip inesia yang diusulkan Galileo, sebuah benda yang sedang begeak pada pemukaan hoizontal yang licin sempuna (tanpa gesekan) akan tetap teus begeak dengan kelajuan konstan. Bedasakan pada pendapat Galileo tesebut, pada tahun 1687 Isaac Newton menyatakan hukum petamanya tentang geak, yang sekaang kita kenal sebagai Hukum Newton I. Hukum I Newton menyatakan: Setiap benda akan tetap diam atau begeak dalam suatu gais luus kecuali ada gaya yang bekeja padanya gamba.41 Hukum ini melibatkan sifat benda, yaitu inesia. Inesia (disebut juga kelembaman) sebuah benda meupakan kecendeungan benda untuk tetap mempetahankan keadaannya tehadap peubahan geak padanya. Sebeapa besa inesia sebuah benda dinyatakan oleh besaan massa. Semakin besa massa sebuah benda, semakin besa inesianya, sehingga dipelukan gaya yang lebih besa untuk mengubah keadaan geak benda. Hukum I Newton disebut hukum inesia. Hukum I Newton akan lebih mudah dipahami apabila kita menyatakannya dengan: sebuah benda akan tetap begeak dengan kelajuan konstan kecuali jika pada benda bekeja gaya yang tidak seimbangi.
2 Gamba 4.3 Gaya total (gaya esultan) pada oang tesebut dapat kita tuliskan sebagai F: F F 1 + F + F 3 + F 4 + F 5 + F 6 Kaena oang tesebut diam, yang beati kelajuannya konstan 0, maka menuut hukum I Newton, gaya F haus sama dnegan nol, sebagaimana yang ditunjukkan pada gamba penjumlahan vekto-vekto gaya secaa gafik. Secaa matematik, kita tuliskan Hukum I Newton sebagai Jika F i 0, maka v konstan Anda dapat meneapkan Hukum I Newton untuk menunjukkan sesuatu yang baangkali cukup mengejutkan. Untuk itu, lakukan pecobaan beikut. Letakkan selemba ketas HVS di atas meja yang licin, misalnya meja yang tebuat dai kaca. Kemudian, di atas ketas letakkan benda yang cukup beat, misalnya gelas sepeti pada Gamba 4.4 Kemudian taiklah ketas tesebut pelahan-lahan. Apa yang tejadi? Gelas ikut begeak kaena Anda membeikan gaya taik secaa teus-meneus dalam waktu yang cukup lama. Sekaang, cobalah Anda menaik ketas tesebut dengan cepat dalam sekali sentakan. Apa yang tejadi? Ketas bisa tetaik tanpa tejadinya geakan pada gelas Pada kasus petama, kaena gaya yang dibeikan cukup lama, gelas tidak dapat mempetahankan keadaan diamnya, sehingga akibatnya gelas ikut begeak. Pada kasus kedua, kaena gaya dibeikan dalam waktu yang sangat singkat, gelas masih dapat mempetahankan keadaan diamnya, sehingga gelas tidak begeak sedikitpun, walaupun Anda behasil menaik ketas dai bawah gelas. Gamba 44 Dai Hukum I Newton kita ketahui bahwa gaya total yang bekeja pada benda biasa menimbulkan pecepatan pada benda, yang ditandai dengan begeaknya benda dai keadaan
3 diam. Yang menjadi petanyaan kita baangkali adalah beapakah besanya pecepatan a yang dihasilkan oleh sebuah gaya F pada sebuah benda bemassa m? Untuk mengetahui jawabannya, kita bisa melakukan pecobaan menguku pecepatan benda jika massanya bevaiasi dan jika gayanya bevaiasi beikut ini. Pada pecobaan petama, di mana massa benda kita buat bevaiasi, gaya yang menaik benda (beban) kita petahankan tetap nilainya. Diagam dai pecobaan ini tampak pada Gamba 4.5 (a). Dalam pecobaan ini, kita meaiasikan nilai m, sedangkan benda M yang betindak sebagai gaya taik haus tetap. 3 Gamba 4.5 Dai pecobaan ini dipeoleh hasil bahwa pecepatan benda bebanding tebalik dengan massa benda. Hasil ini sesuai dengan intuisi kita, bahwa ketika kita mendoong benda yang beat, geakan benda yang kita doong pun lambat; tetapi ketika kita mendoong benda yang ingan, benda yang kita doong akan begeak lebih cepat. Jika dituliskan secaa matematika, hasil pecobaan ini adalah 1 a m Pada pecobaan kedua, dimana gaya yang bekeja pada benda kita buat bevaiasi, massa benda kita petahankan tetap nilainya. Diagam dai pecobaan ini tampak pada Gamba 4.5 (b). Dalam pecobaan ini, kita meaiasikan nilai beban M yang betindak sebagai gaya taik, sedangkan massa m yang betindak sebagai beban haus tetap. Dai pecobaan in dipeoleh hasil bahwa pecepatan benda bebanding luus dengan besanya gaya yang bekeja pada benda. Hasil ini sesuai dengan intuisi kita, bahwa ketika kita mendoong benda dengan lebih kuat, benda akan begeak lebih cepat, sementaa ketika kita mendoong benda dengan gaya yang kecil, benda begeak lebih lambat (lihat Gamba 4.6). Jika dituliskan secaa matematik, hasil pecobaan ini adalah a F Gamba 4.6 Dai dua hasil pecobaan tesebut bisa kita tuliskan hubungan antaa gaya, massa, dan pecepatan, yaitu
4 4 F a atau F ma m pesamaan di atas bisa dituliskan sebagai beikut F ma pesaman tesebut meupakan ungkapan matematis dai Hukum II Newton, yang menatakan: Pecepatan yang dihasilkan oleh esultan gaya yang bekeja pada sebuah benda sebanding dan seaah dengan eultan gaya, dan bebanding tebalik dengan massa benda. Pada Hukum II Newton tesiat pengetian gaya secaa secaa kualitatif, sedangkan dalam Hukum Newton II ini gaya, yang dapat mengubah geakan benda, dijelaskan secaa kuantitatif. Dai Hukum II Newton ini kita bisa menyimpulkan bahwa gaya sebesa 1 newton dapat menyebabkan pecepatan sebesa 1 m/s pada benda yang bemassa 1 kg; gaya sebesa newton dapat menyebabkan pecepatan sebesa 1 m/s pada benda yang bemassa pada benda yang bemassa 1 kg. Beat dan Massa Konsep beat dan massa seingkali dicampuadukkan dalam pecakapan sehai-hai. Misalnya, seseoang menyatakan bahwa beat badan 60 kg, padahal yang bena adalah massanya 60 kg. Massa menyatakan sifat inesia benda, sedangkan beat meupakan gaya yang diteima benda akibat gavitasi bumi. Dengan demikian, massa dinytakan dalam satuan kilogam, sementaa beat dinyatakan dalam suatu newton. Ditinjau dai jenis besaannya, massa meupakan besaan sekala, sedangkan beat meupakan besaan vekto. Bebeapa beat sebuah benda yang massanya m? Untuk menjawab ini, sedikit kita singgung Hukum Gavitasi Umum yang diajukan oleh Newton pada tahun Hukum ini menyatakan bahwa jika dua buah benda bemassa m dan M tepisah sejauh, pada kedua banda tesebut tedapat gaya taik menaik yang besaannya. Mm F G Dengan G 6,67 x 10 5 N m /kg,yaitu konstanta gavitasi umum. Dengan umus diatas, jika kita misalkan bahwa dua benda yang bedekatan tesebut adalah bumi dan sebuah benda diatas pemukaan bumi, Maka: B F G B Dengan M B dan B masing-masing adalah massa dan jai-jai bumi. Gaya F inilah yang meupakan beat sebuah benda diatas sebuah pemukaan bumi. Jika Beat benda kita GM B lambangkan dengan W dan g, maka. B w mg Dengan memasukkan nilai-nilai G, M B, B, akan kita dapatkan bahwa g 9,8 m/s, yaitu besa pecepatan gavitasi. Dengan demikian, beat sebuah benda tegantung pada besanya pecepatan gavitasi di mana benda beada, sedangkan massa benda tetap, tak tegantung pada letaknya. Jika sebuah benda yang massanya m dan beatnya w dibawa ke pemukaan bulan, maka di bulan, maka di bulan benda tesebut akan memiliki massa m (tetap) dan beat 1/6 w (beubah). Beat benda beubah kaena pecepatan gavitasi di bulan hanya sekita 1/6 kali pecepatan gavitasi di bumi. mm
5 5 Di uang angkasa, sebuah benda bisa beada dalam keadaan tanpa bobot, dimana benda bisa melayang-layang di udaa. Namun demikian, kalau kita pukul sebuah benda yang dalam keadan tanpa bobot, kita tetap akan measakan asa sakit. Hal ini disebabkan oleh massa benda, yang sesuai dengan Hukum I Newton, mempetahankan keadaan geaknya, yaitu diam. Ketika Anda mendoong dinding tembok sebuah bangunan. Akan Anda asakan sebuah gaya yang mendoong Anda dalam aah yang belawanan dengan aah doongan Anda tehadap tembok. Semakin kuat Anda mendoong tembok, semakin kuat pula tembok itu melawan doongan Anda. Pada contoh di atas gaya selalu bepasangan di mana keduanya sama besa, tetapi aahnya belawanan. Pasangan gaya yang besanya sama tetapi aahnya belawanan, dan bekeja pada dua buah benda bebeda ini disebut sebagai pasangan gaya aksi-eaksi. Newton menyatakan pasangan aksi-eaksi ini dalam Hukum III Newton yang bebunyi: Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya eaksi yang besanya sama tetapi aahnya belawanan; atau gaya inteaksi antaa dua buah benda selalu sama besa tetapi belawanan aah. Dalam kalimat yang lebih sedehana, mungkin akan lebih jelas apabila kita menyatakan Hukum III Newton ini sebagai: Jika benda petama melakukan gaya benda kedua, maka benda kedua akan melakukan gaya yang sama besa pada benda petama, tetapi aahnya belawanan dengan aah gaya yang dibeikan benda petama. Bagaimanakah caa kita membuktikan bahwa besanya gaya aksi sama dnegan besanya gaya eaksi? Secaa sedehana, Anda dapat melakukan pecobaan beikut untuk membuktikannya. Petama, sediakan dua buah neaca pegas, yang satu Anda ikatkan di tempat yang tetap, misalnya statif, sedangkan neaca pegas yang lain Anda biakan bebas (Lihat Gamba 4.11). Pelahan-lahan, taiklah ujung neaca pegas yang bebas sampai pada skala tetentu. Catat skala yang ditunjukkan oleh kedua neaca pegas. Ulangi taikan Anda untuk skala-skala lain yang bebeda. Gamba 4.11 Dai pecobaan sedehana di atas akan Anda dapatkan bahwa skala yang ditunjukkan oleh neaca pegas kedua yang bebas sama dengan skala yang ditunjukkan oleh neaca pegas petama yang teikat. Atinya, besa gaya yang dikejakan oleh neaca pegas kedua pada neaca pegas petama sama dengan besa gaya yang dikejakan neaca pegas petama pada neaca pegas kedua. Dengan demikian, kaena kedua gaya bekeja pada benda yang bebeda, maka kedua gaya meupakan pasangan gaya aksi-eaksi, yang tebukti bahwa besa keduanya sama, hanya saja aahnya belawanan. Secaa matematis, Hukum III Newton bisa kita tuliskan sebagai beikut: FA -FB yang bisa dibaca sebagai gaya benda A yang bekeja pada benda B sama dengan negatif gaya benda B yang bekeja pada benda A. Gamba 4.1 melukiskan Hukum I Newton dan Hukum
6 III Newton. Bola voli tesebut beada dalam keadaan diam di atas meja. Kaena bola dalam keadaan diam dengan kelajuan sama dengan nol (konstan) maka total gaya yang bekeja pada bola haus sama dengan nol. Oleh kaena itu, gaya beat bola F BV diimbangi oleh gaya lain, yaitu gaya yang dilakukan meja (disebut gaya nomal) pada bola, F MV. Meskipun dua gaya ini, F BV dan F MV, sama besa dan belawanan aah, kedua gaya ini bukan meupakan pasangan gaya aksi-eaksi. Hal ini disebabkan kedua gaya bekeja pada benda yang sama, yaitu pada bola voli. Jadi, pasangan gaya yang meupakan pasangan aksi-eaksi adalah F BV dan F VB (antaa bola voli dengan bumi), adalah gaya yang dilakukan bola voli pada bumi. Sedangkan antaa bola voli dengan meja adalah F VM, dan F MV, dengan F VM adalah gaya bola voli tehadap meja yang dalam hal ini sama dengan beat bola voli. Baangkali Anda penah measakan ketika sedang di dalam lift, ketika lift akan begeak, Anda measakan adanya tambahan beat pada tubuh Anda, sementaa ketika lift akan behenti, Anda measakan beat badan Anda lebih ingan. Pembahasan beikut menyangkut seseoang yang bemassa m yang beada di dalam lift di mana pecepatan gavitasinya g. (1) Lift diam Dalam kasus ini, tidak ada pebedaan sama sekali dengan ketika oang teesbut beada di lua lift. Dengan demikian, oang tesebut menekan lantai lift dengan gaya sebesa beat badannya, yaitu sebesa mg newton. 6 () Lift begeak ke atas atau ke bawah dengan kecepatan tetap Hukum I Newton menyatakan bahwa untuk menjaga aga suatu benda yang sedang begeak dengan kecepatan tetap teus begeak, tidak dipelukan suatu gaya. Gaya gavitasi bumi menaik massa oang yang di dalam lift dengan gaya sebesa mg newton. Menuut Hukum III Newton, lantai lift mengejakan gaya ke atas pada oang, yang besanya sama dengan mg juga. Dengan demikian, total gaya yang bekeja pada oang yang beada dalam lift sama dengan nol. Jadi, pada lift yang begeak dengan kecepatan tetap, beat badan oang di dalam lift yang begeak dengan kecepatan tetap, beat badan oang di dalam lift sama dengan beat badannya ketika diam di pemukaan tanah. (3) Lift dipecepat ke atas Jika lift begeak ke atas dengan peceaptan a, maka lantai lift juga membeikan pecepatan yang sama besanya pada oang yang beada dalam lift. Bedasakan Hukum III Newton, oang yang di dalam lift akan membeikan gaya eaksi, yaitu gaya yang besanya sama dengan ma tetapi aahnya ke bawah. Akan tetapi, tetap saja gaya gavitasi bumi membeikan gaya beat kepada oang sebesa mg, sehingga gaya total yang dikejakan oang pada lantai lift sebesa mg + ma m (g + a) Dengan demikian, beat bau oang w yang beada di dalam lift yang dipecepat ke atas dengan pecepatan a adalah w' m (g + a) (4) Lift dipecepat ke bawah
7 7 Kaena lantai lift tidak bisa membeikan gaya ke bawah pada oang, maka sebagian dai gaya gavitasi mg digunakan untuk mempecepat oang tesebut ke bawah, yaitu sebesa ma. Dengan demikian, beat oang yang beada di dalam lift yang sedang dipecepat ke bawah sisa gaya yang ada, yaitu w' mg ma m (g a) (5) Lift Jatuh bebas (tali lift putus) Jika tiba-tiba saja dalam suatu kecelakaan tali lift putus, maka lift dan oang di dalamnya akan mengalami geak jatuh bebas. Akibatnya, beat oang yang di dalam lift w sama dengan nol. Pada subbab ini akan bita bahas bagaimana menggunakan hukum-hukum Newton. Sebelum melangkah lebih jauh, kita pejelas dulu pengetian tegangan yang akan banyak kita pakai nantinya. Tegangan pada tali adalah taikan yang dilakukan oleh satu bagian tali, misalnya akibat suatu beban yang digantungkan pada ujung tali. Pada Gamba 4.18 tampak tegangan pada tali yang dalam hal ini dimisalkan kita pasang suatu neaca pegas di antaa ujung-ujung tali sehingga kita bisa melihat besanya tegangan tali. Pada bagian ini kita akan membahas aplikasi hukum Newton pada geak melingka beatuan untuk bebeapa kasus, dai yang sedehana sampai pada elatif umit.
8 8 Geak Vetikal Misalkan pada sebuah embe kecil kita masukkan ai (misalnya sepeempat volume embe), kemudian embe tesebut kita ikatkan pada seutas tali. Selanjutnya, kita putakan embe dan tali tesebut membentuk lingkaan vetikal. Akan kita dapatkan bahwa embe tesebut dapat beputa tanpa ada ai yang tumpah. Ketika embe beada pada posisi paling atas, bila beat ai mg lebih kecil daipada gaya sentipetal, maka ai akan tetap beada di tempatnya (ai tidak tumpah). Dalam penyataan matematis, syaat aga ai dalam embe tidak tumpah dapat dituliskan dengan mg < Atau v > g Misalkan sebuah benda kecil bemassa m diikat pada seutas tali yang panjangnya l dan kemudian diputa dalam lingkaan hoizontal dengan jai-jai, sepeti ditunjukkan pada Gamba 4.0. Jika kecepatan sudut benda konstan, tali akan membentuk sudut tehadap sumbu vetikal. Ayunan semacam ini disebut ayunan keucut (ayunan konis). Kaena A begeak dengan kelajuan v yang konstan dalam adius, maka akan muncul gaya sentipetal / yang aahnya menuju B. Menuut hukum II Newton, pada sumbu-x belaku
9 9 T sin θ Kaena benda tidak begeak dalam aah vetikal, maka pada sumbu-y belaku T sin mg Bila pesamaan (i) kita bagi dengan Pesamaan (ii), akan kita peoleh T sinθ T cosθ mg v tanθ g Pesamaan tesebut meupakan pesamaan umum yang belaku pada ayunan keucut. Geak Mobil dalam Jalanan Miing dan Bebelok Jika kita pehatikan, pada jalan aya yang bebelok akan kita dapati bahwa pemukaan jalan tesebut miing. Kemiingan tesebut memang disengaja untuk membeikan pecepatan sentipetal pada mobil yang sedang bebelok. Pehatikan diagam gaya pada sebuah mobil yang sedang bebelok melewati suatu lintasan yang miing beikut ini: Bedasakan hukum II Newton, pada sumbu x belaku N sinθ ma N sinθ Pada sumbu-y belaku N cos mg Bila Pesamaan (i) kita bagi dengan Pesamaan (ii), akan kita peoleh T sinθ T cosθ mg v tanθ g Pesamaan tesebut meupakan pesamaan umum yang belaku pada geak sebuah mobil yang sedang bebelok melewati suatu lintasan yang miing. Tenyata. Pesamaan yang dipeoleh sama dengan pesamaan untuk ayunan keucut.
BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON
1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciGerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com
Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton
K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan
Lebih terperinciBAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1
BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan
Lebih terperinciII. KINEMATIKA PARTIKEL
II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai
Lebih terperinciBAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER
BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,
Lebih terperinciPenggunaan Hukum Newton
Penggunaan Hukum Newton Asumsi Benda dipandang sebagai patikel Dapat mengabaikan geak otasi (untuk sekaang) Massa tali diabaikan Hanya ditinjau gaya yang bekeja pada benda Dapat mengabaikan gaya eaksi
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea
Lebih terperinciGerak melingkar beraturan
13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba
Lebih terperinciGerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan
B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak
Lebih terperinciMOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN
MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciKata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan
Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan
Lebih terperinciHUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET
HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan
Lebih terperinciBab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya
PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciFISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB
ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh
Lebih terperinciHUKUM GRAVITASI NEWTON
HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis
LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding
Lebih terperinciMODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11
SMA IPA Kelas 11 Mendeskipsikan gejala alam dan keteatuannya dalam cakupan mekanika benda titik. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tat susya bedasakan hukum Newton. Gesekan
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,
Lebih terperinciGerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)
Geak Melingka Edisi Kedua Untuk SMA kelas XI (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyight 008 009 GuuMuda.Com Seluuh dokumen di GuuMuda.Com dapat digunakan dan disebakan secaa bebas untuk
Lebih terperinciFisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:
Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 03
Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.
* MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan
Lebih terperinciHUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik
HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan
Lebih terperinciBAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR
BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR 4.1 Kecepatan Geak Melengkung Hingga saat ini telah dibahas geakan patikel dalam satu dimensi yaitu geakan seaah sumbu-x. Beikut akan dibahas geakan patikel dalam dua dimensi
Lebih terperinciBAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK
BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin
Lebih terperinciMata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda
F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut
Lebih terperinciMEDAN LISTRIK STATIS
Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan
Lebih terperinciFISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS
Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto
Lebih terperinciTeori Dasar Medan Gravitasi
Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m
Lebih terperinciHand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik
MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada
Lebih terperinciUSAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan
USH DN ENERGI USH DN ENERGI Usaha dalam pengetian di Fisika sebanding dengan gaya dan pepindahan Usaha yang dilakukan makin besa jika gaya yang bekeja pada benda juga besa Jika gaya yang bekeja pada benda
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian
Lebih terperinciBAB IV GERAK MELINGKAR BERATURAN
FISIKA KELAS X Ds. Pistiadi Utomo, M.Pd. BAB IV GERAK MELINGKAR BERATURAN Advance Oganize Rolling coaste yang ada di dunia wisata anak meupakan hibuan yang membeikan tantangan kebeanian. Penahkah kamu
Lebih terperinciBAB 17. POTENSIAL LISTRIK
DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina
Lebih terperinciUntuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut.
Bab 7 Listik Statis Pada minggu yang ceah, Icha menyetika baju seagamnya. Sambil menunggu panasnya setika, ia menggosok-gosokkan setika pada bajunya yang tipis. Tenyata Icha melihat dan measakan seakan-akan
Lebih terperincidengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q
MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat
Lebih terperinciMEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd
MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan
Lebih terperinciGerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran
Bab III Geak Melingka Tujuan Pembelajaan nda dapat menganalisis besaan fisika pada geak melingka dengan laju konstan. Sumbe: Jendela Iptek, Gaya dan Geak Pehatikan gamba di atas! Saat pengendaa sepeda
Lebih terperinci6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL
6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2
LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Umum
BAB II DASAR TEORI.1. Pengetian Umum Gokat meupakan salah satu poduk yang saat dengan teknologi dan pekembangan. Ditinjau dai segi komponen, Gokat mempunyai beagam komponen didalamnya, namun secaa gais
Lebih terperinciTES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM
TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin
Lebih terperinciBab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga
ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan
Lebih terperinciuranus mars venus bumi yupiter saturnus
Bab II Gavitasi Tujuan Pembelajaan Anda dapat menganalisis keteatuan geak planet dalam tata suya bedasakan hukum-hukum Newton. uanus neptunus mekuius matahai mas venus bumi yupite satunus Sumbe: Encata
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK
MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick
Lebih terperinci2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.
1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple
Lebih terperincidimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus.
Ulangan Bab 4 I. Petanyaan Teoi. Jika uatu benda begeak melingka beatuan, kemanakah aah pecepatannya dan gaya entipetalnya? Tulikan hubungan antaa gaya entipetal dengan kecepatan udut benda teebut! Pembahaan
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?
Lebih terperinciDari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan
Contact Peson : OSN Fisika 2017 Numbe 1 GERAKAN KUMBANG DI PINGGIR PIRINGAN Sebuah piingan lingkaan (massa M, jai-jai a) digantung pada engsel/sumbu simeti mendata tanpa gesekan yang melalui titik pusat
Lebih terperinciBahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS
SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil
Lebih terperinciBahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS
Bahan ja Fisika eoi Kinetik Gas Iqo uian, S.Si,.Pd EORI KIEIK GS Pendahuluan Gas eupakan zat dengan sifat sifatnya yang khas diana olekul atau patikelnya begeak bebas. Banyak gajala ala yang bekaitan dengan
Lebih terperinciBAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA
7 BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA PENDAHULUAN Leaning Outcome: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dihaapkan : Mampu menjelaskan konsep Sistem Koodinat Dipecepat dan Gaya Inesial Mampu
Lebih terperinciHukum Coulomb Dan Medan Listrik
BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON
KSP & K- FIsika K e l a s XI HUKUM NEWON ENANG GAVIASI ujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan mampu: menjelaskan hukum avitasi Newton; memahami konsep aya avitasi dan medan avitasi;
Lebih terperinciBANGUN RUANG SISI LENGKUNG
MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODUL/BAHAN AJAR KELAS 9 PENYUSUN Ds.WIJANARKO EDITOR ANIK SUJIATI,S.Pd. MM BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Setelah
Lebih terperinciBab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola
Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab
Lebih terperinciLISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik
LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN
Lebih terperinciMAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL. (Teori Geosentris dan Heliosentris, Hukum Kepler, Hukum Gravitasi Newton dan Tafsiran Newton Terhadap Hukum Kepler)
MAKALAH GRAVITASI UNIVERSAL (Teoi Geosentis dan Heliosentis, Hukum Keple, Hukum Gavitasi Newton dan Tafsian Newton Tehadap Hukum Keple) Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciFungsi dan Grafik Diferensial dan Integral
Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo
Lebih terperinciUNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
TRIGONOMETRI disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhi Semeste Pendek mata kuliah Tigonometi Dosen : Fey Fedianto, S.T., M.Pd. Oleh Nia Apiyanti (207022) F PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciFISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah
Lebih terperinciIni merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).
7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal
Lebih terperinciPENERBIT ITB FISIKA DASAR I
PENERBIT ITB CATATAN KULIAH FI-0 FISIKA DASAR I (Edisi Revisi) Oleh D.Eng. MIKRAJUDDIN ABDULLAH, M.Si. PROGRAM STUDI FISIKA Dafta Isi Bab Geak Dua Dimensi Bab Geak Peluu 7 Bab 3 Geak Melingka 36 Bab 4
Lebih terperinciIDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran
Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat
Lebih terperinciSolusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2008 Nomor Soal: 81-90
Slusi Pengayaan Matematika disi 9 Maet Pekan Ke-, 008 Nm Sal: 8-90 8. ua ubin pesegi dai sisi 30 cm ditempatkan pada pjk dai satu pusat yang lain. uas daeah yang diasi adalah.... 900 cm. 35 cm. 5 cm. 5
Lebih terperinciSekolah Olimpiade Fisika
SOLUSI SOAL SIMULASI OLIMPIADE FISIKA SMA Juli 06 TINGKAT KABUPATEN/KOTA Waktu : 3 ja Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co davitipayung@gail.co. Sebuah balok (aa
Lebih terperinciBAB III. HUKUM GRAVITASI NEWTON F 21
A III. HUKU GAVITASI EWTO Gavitasi meupakan gaya inteaksi fundamental yang ada di alam. ewton menemukan ahwa inteaksi yang tejadi pada uah apel yang jatuh dai pohonnya mempunyai sifat-sifat yang sama dengan
Lebih terperinciProgram Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis
Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika
Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a
Lebih terperinciHukum Newton dan Penerapannya 1
Hukum Newton dan Penerapannya 1 Definisi Hukum I Newton menyatakan bahwa : Materi Ajar Hukum I Newton Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus
Lebih terperinciMODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan
Lebih terperinciVariasi Kuat Medan Gravitasi
Vaiasi Kuat edan avitasi By Anawa Kuat medan avitasi bumi sanat dipenaui ole bebeapa al, antaa lain:. KETINIAN Vaiasi kuat medan avitasi akibat penau ketinian maksudnya, bawa besanya aya yan dialami ole
Lebih terperinciSejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )
Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb
Lebih terperinciMAKALAH SABUK ELEMEN MESIN
MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN Disusun Oleh : IWAN APRIYAN SYAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSA PUTRA KATA PENGANTAR Puji syuku kami panjatkan kehadiat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan ahmat dan kaunia-nya,sehingga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan
Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciListrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.
LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding
Lebih terperinciTOPIK: GERAK MELINGKAR DAN APLIKASI LAIN HUKUM NEWTON
OPIK: GERAK MELINGKAR DAN APLIKASI LAIN HUKUM NEWON QUESION (SOAL-SOAL KONSEP): 1. Seoang penejun payung yang sedang jatuh mencapai kelajuan teminalnya dengan paasutnya tetutup. Setelah paasut itu teuka,
Lebih terperinciKORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau
Lebih terperinciMedan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.
Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya
Lebih terperinciIV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor
IV. STABILITAS LERENG I. Umum Leeng alam Bukit Galian Basement Leeng buatan Timbunan tanggul jalan bendung Gaya-gaya d o o n g Doong membuat tanah longso Lawan kuat gese tanah - Beat sendii tanah (γ b,
Lebih terperinciBAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS
397 BAB 3 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS Penahkah anda melihat peti? atau penahkah anda tekejut kaena sengatan pada tangan anda ketika tangan menyentuh laya TV atau monito kompute? Peti meupakan peistiwa alam
Lebih terperinciMODUL FISIKA SMA Kelas 10
SMA Kelas 0 A. Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya. Buah kelapa jatuh dan pohon kelapa dan bola menggelinding di atas
Lebih terperinciFISIKA LISTRIK. Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.
FISIKA LISTRIK Esti Puspitaningum, S.T., M.Eng. A 1 MUATAN LISTRIK & HUKUM OULOM A 1 MUATAN LISTRIK & HUKUM OULOM MUATAN LISTRIK Matei yg kelebihan elekton akan bemuatan negatif Matei yang kekuangan/kehilangan
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 1: Kelistrikan (Minggu ke 1 dan 2)
UNIVRSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA Bahan Aja 1: Kelistikan (Minggu ke 1 dan 2) FISIKA DASAR II Semeste 2/3 sks/mff 1012 Oleh Muhammad Fachani Rosyid Dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,
8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian
7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa
Lebih terperinciTRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas
TRIGONOMETRI Untuk SM dan Sedeajat Husein Tampomas Penebit 0 Husein Tampomas, Tigonometi, Unntuk SM dan Sedeajat, 018 PENGERTIN 1 PENGNTR KE FUNGSI TRIGONOMETRI Dalam bahasa Yunani, tigonometi tedii dai
Lebih terperinci1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH
48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah
Lebih terperincir, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r
4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.
Lebih terperinci