Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )"

Transkripsi

1 Medan Listik

2 Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb ( )

3 Hukum Coulomb Elektostatika Tedapat tipe muatan : positif dan negatif Taik menaik pada muatan yang belawanan dan tolak menolak pada muatan yang sejenis F k k q q 1 F on1 k q q N m / C 1 Gaya Gavitasi Satu tipe massa yaitu positif Taik menaik (Semua massa) m1m F G G N m / kg Gaya meupakan besaan vekto baik aah dan besa Gaya meupakan besaan vekto baik aah dan besa

4 Gaya taik / gaya tolak anta muatan yang dipisahkan pada jaak tetentu ditunjukkan dengan gamba sebagai beikut :

5 Untuk mengakomodasi infomasi aah gaya ini maka hukum Coulomb dapat ditulis kembali sebagai F1 on k k q 1 q N m di mana F 1 adalah gaya pada muatan Q 1 yang disebabkan oleh muatan Q, a 1 adalah vekto satuan yang beaah dai Q ke Q 1, dan R 1 = R 1 a 1 adalah vekto posisi dai Q ke Q1. C Q 1 (0,1,) R 1 Q (,0,0) Gamba. Menghitung gaya yang bekeja pada Q 1.

6 Contoh Soal 1 Cailah gaya pada muatan Q 1, 0 μc, yang diakibatkan oleh muatan Q, -300 µc, di mana Q 1 beada pada (0, 1, ) m sementaa Q pada (,0,0) m! Penyelesaian: Dengan mengacu pada Gamba., vekto posisi adalah R 1 = (x 1 - x )a x + (y l - y )a y + (z 1 - z )a z = (0 - )a x + (1-0)a y + ( - 0)a Z = -a x + a y + a Z R 1 = ( ) 1 3 a 1 = - ax 1 a y az Dengan menggunakan pesamaan (1), gaya yang bekeja adalah F1 = (010 4 (10 6 )( / 36 )(3) 6 ) ( a x a 3 y a z ) Magnituda gaya total adalah sebesa 6 N dengan aah sedemikian hingga Q1 ditaik oleh Q. a 1

7 Relasi gaya gaya pada muatan adalah besifat bilinie. Konsekuensinya belaku sifat supeposisi dan gaya pada muatan Q1 yang disebabkan oleh n-1 muatan lain Q, Qn adalah penjumlahan vekto n Q1Q Q1Q3 Q1 Qk F1 = a 1 a 31 a k1 4 R 4 R 4 R k k1 Jika muatan tesebut tedistibusi secaa kontinyu pada suatu daeah, penjumlahan vekto di atas diganti dengan integal vekto.

8 Contoh Soal Tentukanlah gaya pada muatan Q F F 1 F3 F4 F F F kqq 1 kqq kq d d d kqq3 kq3q 6kq d d d kq q kq4q 4kq 4 d d d

9 Intensitas medan elektik yang disebabkan oleh sebuah muatan sumbe (Q diatas) didefinisikan sebagai gaya pe satuan muatan pada muatan uji (Q1 diatas) E = F1 / Q1 Satuan untuk E adalah Newton pe coulomb (N/C) atau ekuivalen dengan volt pe mete (V/m). Untuk sebuah muatan Q yang beada pada titik pusat sebuah sistem koodinat bola, intensitas muatan elektik pada titik P adalah E = Q 4 a () Gamba.4

10 Q Gamba.4 Muatan yang beada di pusat koodinat Untuk Q yang ada pada sembaang titik dalam titik koodinat Catesian (Gamba.7). E = Q 4 R ar (3) Gais medan listik yang tejadi dai suatu sumbe atau antaa muatan tesebut ditunjukkan pada gamba Gamba.5

11 (a) taik menaik (b) taik menaik (c) tolak menolak Gamba.6 Gamba.7 Muatan Q yang beada pada sembaang titik dalam koodinat Catesian

12 Contoh Soal 3 Cailah E pada (0,3,4) m dalam koodinat Catesian yang diakibatkan oleh muatan titik Q = 0.5 μc dititik pusat koodinat.! Penyelesaian : Dalam kasus ini, R = (0-0)a x + (3-0)a y + (4-0)a z = 3a y + 4a z R = ar = 3 3a y 4 4a 5 5 z 0,6a y 0,8a z Dengan menggunakan pesamaan (3), intensitas medan magnetik adalah E = (0,6a 0,8 ) 4 (10 0, / 36 )5 y a z Jadi E = 180 V/m dalam aah 0,6 a y + 0,8 a z

13 Jika muatan tedistibusi secaa kontinyu di sepanjang volume tetentu, pemukaan, ataupun gais yang telah dispesifikasikan sebelumnya, maka masing masing elemen muatan akan bekontibusi tehadap medan elektik pada sebuah titik ekstenal. Untuk keapatan muatan volume ρ (C/m), muatan elemental dq = ρ dv,dan difeensial medan pada titik P akan menjadi (Gamba.4). de = dv 4 R a R Medan total pada titik pengamatan mengintegasikan sepanjang volume v400 E = v a R 4 R dv (4) P dapat dipeoleh dengan P de Gamba.8 E yang disebabkan distibusi volume dai sebuah muatan

14 Untuk keapatan muatan pemukaan s (C/m), muatan elemental dq =,dan difeensial medan pada titik P akan menjadi (Gamba.5) ds s de = sds R 4 a R Medan total pada titik pengamatan P dapat dipeoleh dengan mengintegasikan sepanjang pemukaan S E = v Untuk keapatan muatan linie (C/m), muatan elemental dq = dan difeensial medan pada titik P akan menjadi (Gamba.10) de = a d 4 R Medan total pada titik pengamatan P dapat dipeoleh dengan mengintegasikan sepanjang gais atau kuva L s 4 E = L R R ds a 4 R R ar (5) d (6) d

15 Gamba.9 E yang disebabkan distibusi linea dai sebuah muatan L dq = l dl Gamba.10 E yang disebabkan distibusi linea dai sebuah muatan Tiga macam konfiguasi muatan standa ialah muatan titik, muatan gais tak behingga, dan muatan muatan pemukaan data tak hingga. E untuk muatan titik yang beada di titik asal/titik pusat dibeikan oleh pesamaan (). Jika keapatan muatan adalah tak tehingga pada panjang gais seta tedistibusi secaa seagam (konstan) sepanjang sumbu z, maka medan elektik dapat dituunkan dai pesamsan (6) (Gamba.7).

16 E = a (koodinat silinde) (7) Jika muatan tedistibusi secaa seagam (konstan) dengan keapatan pada sebuah hidang data tak behingga, maka medan elektiknya dibeikan oleh pesamaan (Gamba.1) s E = s a n (8) di mana a n adalah tegak luus tehadap pemukaan. Medan elektiknya memiliki magnituda yang konstan dan memiliki penceminan simeti di sekita muatan bidang data.

17 E E Gamba -1 Muatan bidang data tak behingga s Gamba.11 Muatan gais tak behingga

18 Contoh Soal 4 Dua lemba muatan seagam tak behingga yang masing-masing memiliki keapatan muatan ρ s diletakkan pada x = ±1 (Gamba -13). Tentukanlah E di semua tempat! Penyelesaian : Hanya sebagian dai dua lemba muatan yang ditunjukkan pada gamba.13. kedua lemba muatan ini akan menghasilkan medan E dengan aah sepanjang sumbu x. Dengan menggunakan pesamaan (8) dan pinsip supeposisi, Gamba.13 Distibusi muatan pada dua bidang data tak behingga. E = (ρ s /ε o )a x x < <x<1 (ρ s /ε o )a x x > 1

19 Muatan total dalam kondukto = 0 shielding Gamba.14 Gamba.15

20 Fluksi Elektik dan Hukum Gauss Gamba.16 Fluksi elektik ψ meupakan medan sakla namun keapatannya D meupakan medan vekto. Pe definisi fluksi elektik ψ memanca dai sebuah muatan positif dan beakhi pada muatan negatif. Jika tidak tedapat muatan negatif fluksi elektik ψ akan beakhi pada titik tak behingga. Pe definisi pula satu coulomb muatan listik akan menghasilkan satu coulomb fluksi elektik. Oleh kaenanya, Ψ = Q (Coulomb)

21 Pada Gamba.17(a), gais-gais fluksi meninggalkan +Q dan beakhi pada Q hal ini mengasumsikan bahwa kedua muatan memiliki magnituda yang sama. Kasus muatan positif tanpa muatan negatif diilustasikan pada gamba.17(b), di sini gais-gais fluksi digambakan sama di sepanjang wilayah angula yang mengelilingi muatan dan beakhi pada titik tak hingga. Pada suatu titik yang bedekatan P, gais-gais fluksi memiliki aah vecto satuan a (Gamba.18) dan jika sejumlah fluksi Ψ memotong difeensial pemukaan ds (yang nomal tehadap a), maka keapatan fluksi elektik pada titik P adalah E = d ds a (C/m) Gamba.17 Fluksi elektik untuk muatan titik.

22 P ds a n D Gamba.18 Pendefinisian keapatan fluksi elektik D Distibusi muatan volume dengan keapatan ρ (C/m3) dipelihatkan sebagai pemukaan tetutup S pada Gamba.19. Oleh kaena setiap coulomb muatan Q memiliki satu coulomb fluksi, maka fluksi total yang memotong pemukaan tetutup S meupakan ukuan eksak dai muatan total yang dilingkupi. Jika pada elemen pemukaan ds, D membentuk sudut θ tehadap vekto satuan nomal pemukaan a n, maka difeensial fluksi yang memotong ds adalah d = D ds cos =D ds an = D d S

23 di mana ds adalah elemen pemukaan vekto. Hukum Gauss menyatakan bahwa fluksi total yang kelua dai sebuah pemukaan tetutup adalah sama dengan muatan total yang beada di dalam pemukaan tesebut. Bentuk integal Hukum Gauss dibeikan oleh S D ds Q yangdiling kupi (9) Gamba.19 Keapatan muatan yang dilingkupi oleh pemukaan S. Pandanglah sebuah muatan titik yang teletak di titik pusat koodinat Gamba beikut ini Gamba.0 Muatan titik yang dilingkupi oleh bidang pemukaan bola.

24 Jika muatan ini dilingkupi oleh sebuah pemukaan bola dengan jai-jai, maka dengan menggunakan sifat kesimetian, D yang diakibatkan oleh Q adalah memiliki magnituda yang konstan dan nomal tehadap bidang pemukaan di posisi manapun. Dengan menggunakan hukum Gauss (9), dapat dipeoleh pesamaan Q D ds D ds D 4 dimana dapat dipeoleh D = Q/4 D = Q 4 a Sehingga dapat disimpulkan (koodinat bola) S S Oleh kaena itu, E 1 4 Q E k 1 k Q k E E da da Q enclosed 0 4kQ enclosed Gamba.1

25 Dengan membandingkan pesamaan di atas ini dengan pesamaan () dipeoleh D= 0 E. Dalam penyataan yang lebih umum, untuk setiap medan elektik dalam medium isotopik (medium yang sifat-sifatnya tidak beubah tehadap oientasi medan) D = E Divegensi dai medan elektik statis digunakan untuk menentukan apakah sebuah daeah mengandung souce (muatan positif) atau sink (muatan negatif) Pe definisi, divegensi dai keapatan fluksi elektik pada suatu titik P adalah Div D = D = di mana S adalah batas dai v. lim S D ds v vo v0 Dengan demikian bentuk titik hukum Gauss adalah lim Q D = (C/m3) (10) yg dilingkupi v Bentuk titik hukum Gauss membeikan deskipsi uang dai distibusi sumbe muatan.

26 Secaa umum, untuk vekto A definisi divegensi untuk ketiga macam siste koodinat yang kita bahas adalah: Catesian: A = z A y A x A z y x (11) Silindis: A = z A A z 1 1 (1) Bola: A = A A A sin 1 sin sin 1 1 (13) A

27 Contoh Soal 5 Dalam batas daeah 0 < < 1 m, D = (- x 10-4 /) a (C/m ) dan untuk >1, D = (-4 x 10-4 / ). (C/m a ), dalam sistem koodinat bola. Cailah keapatan muatan di kedua daeah tesebut! Catatan! Bentuk integal dan titik hukum Gauss dihubungkan oleh teoema divegensi yang dibeikan oleh = D ds = ( D)dv = Q yang dilingkupi dimana S adalah batas pemukaan tetutup dai volume v.

28 Keja, Enegi, dan Potensial Sebuah muatan Q akan mengalami gaya F pada medan elektik E. Gaya yang dialami dibeikan oleh pesamaan F = Q E (N) Untuk mempetahankan muatan dalam kondisi kesetimbangan, sebuah gaya Fa= -QE haus dikenakan dalam aah belawanan (Gamba.). F=QE Fa= -QE Fa Q F Gamba. Gaya gaya yang bekeja pada muatan Q. Keja didefinisikan sebagai gaya yang bekeja pada jaak tetentu. Satuan untuk keja yang dilakukan ialah joule (J).

29 Oleh kaenanya, sejumlah difeensial keja dw dilakukan jika gaya Fa yg dikenakan menghasilkan difeensial pepindahan memindahkan muatan, sepanjang jaak dl dl = Secaa kuantitatif, dl dl dw = Fa = -QE (J) dai muatan, yaitu Pehatikan bahwa saat Q benilai positif dan dl dalam aah E, keja dw = -QE < 0, mengindikasikan bahwa keja dilakukan oleh medan elektik. dl Bentuk komponen dai vekto-vekto difeensial pepindahan adalah sebagai beikut: Catesian: dl = dxax + dyay + dzaz Silindis: dl = da + da + dzaz Bola: dl = da + da + sin da

30 Contoh Soal 6 Sebuah medan elektostatis dibeikan oleh pesamaan E = (x/ + y) a + x ay x (V/m) Tentukanlah keja yang dilakukan untuk memindahkan sebuah muatan titik = -0 µc (a) dai titik pusat ke (4,0,0) m dan (b) dai (4,0,0) m ke (4,,0) m! Penyelesaian: (a) Lintasan petama ialah sepanjang sumbu x sehingga dl = dx ax x 6 dw = -Q E d l = y dx W = 10 y dx 80 J (b) Lintasan petama ialah pada aah ay sehingga = dy ay, x 0 y0 0 6 W = 0 10 x dy 30 J x 4 0 dl

31 Keja yang dilakukan untuk memindahkan sebuah muatan tititk dai suatu lokasi A ke lokasi lain B dalam suatu medan elektik statis besifat bebas atau tidak tegantung dai lintasan yang diambil. Jadi dengan mengacu pada Gamba E dl E 1 dl atau E 1 dl 0 Dimana integal teakhi adalah dilakukan sepanjang kontu tetutup yang dibentuk oleh 1 yang digambakan secaa positif dan yang digambakan secaa negatif. A 1 B Gamba.3 Dua buah lintasan integasi yang mungkin dibentuk.

32 Contoh Soal 7 Untuk medan E pada contoh.5 sebelumnya, tntukanlah keja yang dilakukan untuk memindahkan muatan yang sama dai (4,,0) kembali ke titik pusat (0,0,0) sepanjang lintasan yang beupa lintasan gais luus! Penyelesaian : Integal keja tebagi menjadi dua integal dalam x dan y: W = 4,,0 0,0,0 0 x ya x xa y dx a 6 6 W = 10 y dx 0 10 x dy a x 0 x dy 4 0 y Tetapi sepanjang lintasan, y = x/. Dengan mensubsitusikan pesamaan ini kedalam pesamaan integal dapat dipeoleh ydy 400 J 6 6 W = 10 x dx

33 Dai Contoh soal 5, = 400 J keja dilakukan tehadap medan elektik. Jumlah keja yang pesis sama dikembalikan oleh medan elektik melalui lintasan gais luus ke titik asal sehingga dipeoleh keja total yang sama dengan nol (medan konsevatif). Potensial titik A tehadap titik B (disimbolkan sebagai VAB) didefinisikan sebagai keja yang dilakukan untuk memindahkan sebuah muatan positif Qu dai B ke A. W V AB = E Q u A B dl (J/C atau V) (14) Kaena medan statis E meupakan medan konsevatif, maka V AB = V AC V CB. Oleh kaena itu, V AB dapat dipandang sebagai pebedaan potensial antaa titik A dan B. Ketika V AB benilai positif, maka keja haus dilakukan untuk memindahkan muatan positif satuan dai B ke A dan A dikatakan beada pada potensial yang lebih tinggi daipada B. Kaena medan elektik dai sebuah muatan titik memiliki aah adial (), maka V AB A B E dl A Q d Q 4 4 B 1 A 1 B

34 Untuk muatan positif Q, titik A beada pada potensial yang lebih tinggi daipada B ketika A < B. Jika efeensi titik B dipindahkan menjadi titik tak behingga, maka V A Q 1 4 A 1 Untuk muatan positif Q, titik A beada pada potensial yang lebih tinggi daipada B ketika A < B. Jika efeensi titik B dipindahkan menjadi titik tak behingga, maka V A Q 1 4 A 1 Atau V Q 4 Ingat! V adalah potensial absolut Q yang diefeensikan tehadap titik tak hingga.

35 Jika muatan tedistibusi sepanjang volume behingga dengan keapatan muatan yang diketahui (C/m3), difeensial potensial pada titik P (Gamba.4) adalah Potensial total pada titik P dv dq dv 4 R 4 R dipeoleh dengan menggunakan integal V volume 4 dv R Gamba.4 Potensial dai sebuah keapatan muatan volume.

36 Contoh Soal 8 Sebuah muatan total 40/3 nano coulomb tedistibusi secaa seagam dalam bentuk piingan melingka dengan jai-jai m. Cailah potensial yang diakibatkan oleh muatan ini pada sebuah titik sumbu yan bejaak m dai piingan! Penyelesaian: Pada Gamba.5, sistem koodinat silindis digunakan untuk menghitung potensial dimaksud. Untuk distibusi muatan seagam, Q Luas aea 40 / (C/m) Jaak R dibeikan oleh R 4 (m) Integal potensial sepanjang pemukaan adalah Gamba.5 Piiingan melingka dai muatan pemukaan. V S s s 30 dd 30 4 (60) (0,89) 49, d 4 R V

37 Medan elektik dan potensial dihubungkan oleh pesamaan integal (14). Relasi difeensial juga dapat dituunkan di mana medan elektik E dapat dipeoleh dai potensial V yang diketahui. Medan elektik dan potensial dapat juga dielasikan bedasakan pesamaan: E = V dimana V meupakan gadien dai potensial V. Dalam ketiga sistem koodinat kita, gadien didefinisikan sebagai : Catesian: Silindis: Bola: z y x a z V a y V a x V V a z z V a V a V V 1 a V a V a V V sin 1 1

38 Contoh Soal 9 Dalam koodinat bola, ditunjukkan bahwa untuk muatan Q potensialnya adalah V = Q/4 o. Dengan menggunakan gadien bola dipeoleh E = Q Q V a 4 4 a Sehingga dapat disimpulkan dai penyataan diatas

39 Potensial pada muatan titik adalah Gamba.6 U U q b b b 0 U U q a a a 0 V V b a Fdl F q Edl dl kq E Vb Va b a If V 0 at infinity V b a 0 b a kq kq kq d ( ) kq b a

40 (a) (b) Gamba.7 Potensial listik didefinisikan nol pada jaak tak behingga dai suatu muatan.

41 Pemukaan ekuipotensial pada (a) muatan positif (b) muatan negatif Gamba.9 Dua muatan positif saling tolak menolak (medan diantaanya melemah) Dua muatan belawanan taik menaik (medan diantaanya menguat)

42 (a) (b) (c) Gamba.30 Medan listik adalah nol pada kondukto (b), sedangkan potensial listik adalah konstan (c). Potensial listik menuun sepanjang 1/ dai lua bola kondukto

43 Aus dan Kondukto Aus Listik meupakan laju pepindahan muatan elektik yang melewati suatu titik atau pemukaan tetentu. Dalam angkaian, simbol I umum digunakan untuk aus konstan sementaa simbol i digunakan untuk aus-aus yang beubah tehadap waktu. Catatan! Satuan aus listik adalah ampee (A) dimana 1 A = 1 C/detik. Lebih khusus lagi, yang menjadi pehatian kita saat ini adalah keapatan aus konduksi J. Kondukto adalah mateial yang memiliki electon-elekton yang dapat begeak bebas dalam jumlah yang besa. Aus konduksi tejadi ketika suatu medan elektik membeikan gaya pada elekton-elekton yang dapat begeak bebas tesebut sehingga mengakibatkan tejadinya alian muatan yang teatu di sepanjang mateial kondukto. Konduktivitas suatu mateial meupakan ukuan dai ketesediaan dan mobilitas elekton konduksi di dalam mateial. Satuan untuk konduktivitas,, adalah Sieman (S). Hubungan antaa medan elektik dan aus konduksi dibeikan melalui pesamaan (Gamba -31) J = E (A/m ) Pesamaan di atas seingkali disebut juga sebagai bentuk titik hukum Ohm.

44 Gamba.31 Alian aus elektik dalam mateial kondukto Gamba.3 J yang mengali menembus bidang pemukaan S. Jika keapatan aus J memotong sebuah bidang pemukaan S (misalkan penampang melintang dai sebuiah kawat), aus I dapat dipeoleh dengan mengintegasikan pekalian titik antaa J dan vecto difeensial pemukaan ds (Gamba -3). Jika sebuah kondukto dengan luas aea penampang melintang seagam A dan panjang l, sepeti tampak pada Gamba.34, memiliki beda tegangan V di antaa kedua ujungnya, maka V E, V J Gamba.33 Aus yang mengali pada sebuah kawat penghanta.

45 Dengan asumsi aus tedistibusi meata pada aea A. Aus total adalah AV I JA kaena hukum Ohm menyatakan bahwa V = IR, esistansi dai kawat dengan penampang A didefinisikan sebagai Ohm dielasikan tehadap Sieman oleh pesamaan 1 R ( ohm, ) A S-1 = 1. Pada fekuensi-fekuensi tinggi, alian aus dibatasi pada pemukaan kondukto. Untuk suatu keapatan aus pemukaan tetentu, akan sangat membantu jika kita mendefinisikan sebuah vekto keapatan K yang menggambakan laju pepindahan muatan pe satuan panjang (A/m). Gamba.35 menunjukkan aus total I yang mengali pada suatu pemukaan silindis dengan jai jai pada aah z. Untuk kasus ini, I tedistibusi secaa meata di sekita gais keliling pemukaan dengan keapatan aus pemukaan yang diumuskan sebagai Gamba.34 Menghitung esistansi kondukto. Gamba.35 Keapatan aus pemukaan K pada sebuah silinde.

46 Kapasitansi Kapasitansi meupakan kemampuan suatu mateial untuk menyimpan muatan elektik. Kapasito meupakan elemen angkaian penyimpan enegi. Untuk mengevaluasi kapasitansi, kondisi batas di antaa mateial kondukto dan dielektik haus didiefinisikan dahulu. Dielektik secaa umun dipandang sebagai sebuah mateial isolasi Di bawah kondisi statis, semua muatan akan beada pada pemukaan lua kondukto, dan baik E maupun D untuk daeah di dalam mateial kondukto akan sama dengan nol. Dengan menggunakan sifat konsevatif dai medan statis E dipeoleh (Gamba.36) 1 E dl 3 E dl E dl E dl Gamba.36 Lintasan integasi pada batas antaa mateial kondukto dan dielektik. 3

47 Jika panjang lintasan ke 3 dan 4 ke 1 dibuat mendekati nol, maka dengan tetap mempetahankan antamuka di antaa kedua mateial, integal kedua dan keempat akan sama dengan nol. Lintasan dai 3 ke 4 beada di dalam mateial kondukto di mana E haus sama dengan nol. Sehingga lintasan integal yang tesisa adalah E dl Et dl Dimana E t adalah komponen tangensial E pada pemukaan dielektik. Catatan! Komponen tangensial E dan D adalah sama dengan nol pada batas kondukto-kondukto E t = D t = 0 Untuk mengevaluasi kondisi pada komponen nomal, sebuah silinde tetutup kecil diletakkan pada bidang anta muka sepeti tampak pada gamba.37. Gamba.37 Pengevaluasian komponen nomal medan pada batas kondukto dielektik.

48 Hukum Gauss yang diteapkan pada pemukaan ini akan menghasilkan D ds Qdilingkupi D ds D ds D ds atas bawah sisi A ds Integal sisi menuju nol, jika tinggi silinde mendekati nol. Integal bawah menuju nol kaena D di dalam kondukto sama dengan nol. Dengan demikian atas D ds A D n ds A ds Dimana Dn adalah komponen nomal dai D dielektik pada batas pemukaan. Nilai ini dapat dipetahankan hanya jika D n s dan di mana ε adalah pemitivitas bahan dielektik. Jadi komponen nomal D akan beakhi dengan muatan pemukaan s. Pada batas antaa pemukaan kondukto dan dielektik. Nilai kapasitansi bahan begantung pada bentuk geometi dan sifat-sifat dielektik bahan besangkutan. E n s s s

49 Pebandingan nilai absolut muatan tehadap nilai absolut beda tegangan didefinisikan sebagai kapasitansi C = Q/V (F) Satuan untuk kapasitansi adalah faad (F) di mana 1 F = 1 C/V Hal-hal Penting untuk Diingat Muatan yang sejenis tolak-menolak, yang tidak sejenis taikmenaik. E untuk muatan titik pada titik pusat/asal memiliki aah adial. Untuk media isotopik, D = e E. E dan V dihubungkan oleh pesamaan (14) dan E = -VV. Keapatan aus konduksi J = a E. Untuk kapasito pelat paalel, kapasitansi diumuskan sebagai C = Q/V = o 1 A/d.

50 Mateial dielektik akan tepolaisasi dalam medan elektik sehingga menghasilkan keapatan fluksi magnetik D yang lebih besa jika dibandingkan dengan dalam kondisi uang hampa. Efek polaisasi ini disebabkan oleh pengatuan ikatan pasangan muatan positif/negatif di dalam bahan dielektik yang disebut sebagai momen dipol. Meningkatnya keapatan fluksi yang diakibatkan oleh polaisasi untuk mateial isotopik, linie muncul sebagai pemitivitas ε bahan yang menghubungkan E dan D sebagai D = εe Pemitivitas bahan ε adalah bebanding luus tehadap pemitivitas uang hampa sebagai ε = ε ε 0 dimana ε adalah pemitivitas elatif atau konstanta dielektik bahan. Untuk sebagian besa bahan dielektik, ε > 1. Bahan dielektik seingkali digunakan sebagai mateial isolasi kapasito. Dua bahan konduktif yang dipisahkan oleh sebuah uang hampa atau bahan dielektik akan memiliki suatu nilai kapasitansi tetentu di antaanya. Pembeian beda tegangan V akan beakibat pada munculnya +Q pada salah satu kondukto dan -Q pada kondukto yang lain.

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2 LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN

Lebih terperinci

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya

Lebih terperinci

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb : Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -

Lebih terperinci

MEDAN LISTRIK STATIS

MEDAN LISTRIK STATIS Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN. Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN. Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM Sejarah Fisikawan Perancis Priestley yang torsi balance asumsi muatan listrik Gaya (F) berbanding terbalik kuadrat Pengukuran

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

Talk less... do more...!!!!!

Talk less... do more...!!!!! Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u

Lebih terperinci

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I Oleh: D. e. nat. Ayi Bahtia JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 6 -Q - Q LISTRIK MAGNET I AYI BAHTIAR JURUSAN FISIKA

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS 397 BAB 3 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS Penahkah anda melihat peti? atau penahkah anda tekejut kaena sengatan pada tangan anda ketika tangan menyentuh laya TV atau monito kompute? Peti meupakan peistiwa alam

Lebih terperinci

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1 Pekuliahan Fisika Dasa II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hai ini (1 minggu): Muatan Listik Gaya Listik Medan Listik Dipol Distibusi Muatan Kontinu Oleh Endi Suhendi Muatan Listik Dua jenis muatan listik:

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi.

III. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi. . TEOR DSR 3.. Konsep Umum Geolistik ialah suatu metode dalam geofisika yang mempelajai sifat alian listik di dalam bumi dan caa mendeteksinya di pemukaan bumi. Pendeteksian ini meliputi pengukuan beda

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS (3) Potensial Listrik BAB 1 Fisika Dasar II 44

LISTRIK STATIS (3) Potensial Listrik BAB 1 Fisika Dasar II 44 LISTRIK STTIS (3) Potensial Listik BB 1 Fisika Dasa II 44 1. PENDHULUN ds G 3.1 Muatan positif egeak sejauh ds ke aah negatif kaena adanya enegi potensial listik Dalam pemahasan tedahulu kita telah menganalisis

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

IR. STEVANUS ARIANTO 1

IR. STEVANUS ARIANTO 1 8/7/07 MUTN LISTRIK HUKUM OULOM MEDN LISTRIK LINTSN PRTIKEL KUT MEDN LISTRIK OL KONDUKTOR KUT MEDN LISTRIK LEMPENG ERMUTN GRIS GY HUKUM GUSS ENERGI POTENSIL LISTRIK POTENSIL LISTRIK POTENSIL LISTRIK OL

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

Pendahuluan Elektromagnetika

Pendahuluan Elektromagnetika Revisi Febuai 2002 Modul 1 EE 2323 Elektomagnetika Telekomunikasi Pendahuluan Elektomagnetika Oleh : Nachwan Mufti Adiansyah, ST Oganisasi Modul 1 Pendahuluan Elektomagnetika A. Lata Belakang Sejaah page

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik - Magnet

Fisika Dasar II Listrik - Magnet Fisika Dasa II Listik - Magnet Sua Dama, M.Sc Depatemen Fisika UI Silabus Listik Medan Listik: Distibusi Muatan Diskit Distibusi Muatan Kontinu Potensial Listik Kapasitansi, Dielektik, dan negi lektostatik

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. ini meliputi pengukuran beda potensial, arus, dan elektromagnetik yang terjadi

III. TEORI DASAR. ini meliputi pengukuran beda potensial, arus, dan elektromagnetik yang terjadi III. TEORI DASAR A. Konsep Umum Geolistik ialah suatu metode dalam geofisika yang mempelajai sifat alian listik di dalam bumi dan caa mendeteksinya di pemukaan bumi. Pendeteksian ini meliputi pengukuan

Lebih terperinci

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN A - X SIFA KEAGNEAN AHAN ujuan: enghitung momen dipol dan suseptibilitas magnet untuk logam diamagnetik. engklasifikasikan logam paamagnetik. A. OEN DIPOL DAN SUSEPIILIAS AGNE Kemagnetan tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 2: Potensial Listrik dan Kapasitor (Minggu ke 3 dan 4)

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 2: Potensial Listrik dan Kapasitor (Minggu ke 3 dan 4) UNIVERSITS GDJH MD PROGRM STUDI FISIK FMIP Bahan ja : Potensial Listik dan Kapasito (Minggu ke 3 dan 4) FISIK DSR II Semeste /3 sks/mff 0 Oleh Muhammad Fachani Rosyid Dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaan

Lebih terperinci

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASA II : EL-22 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-5 CAKUPAN MATEI. ESISTANSI DAN HUKUM OHM 2. ANGKAIAN LISTIK SEDEHANA 3. DAYA LISTIK DAN EFISIENSI JAINGAN SUMBE-SUMBE:.

Lebih terperinci

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb: Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut. Bab 7 Listik Statis Pada minggu yang ceah, Icha menyetika baju seagamnya. Sambil menunggu panasnya setika, ia menggosok-gosokkan setika pada bajunya yang tipis. Tenyata Icha melihat dan measakan seakan-akan

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1 FISIKA DASAR II Kode MK : FI 0 SKS : 3 Pogam Studi : Fisika Instumentasi (S-) Kelas : Regule MATERI TA 00/0 KRITERIA PENILAIAN Jika kehadian melampaui 75 %, Nilai Akhi mahasiswa ditentukan dai komponen

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang 14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-1102 FISIKA DASAR II

SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-1102 FISIKA DASAR II SUPLEMEN MATERI KULIAH FI-0 FISIKA DASAR II RINGKASAN MATERI KULIAH PEMBAHASAN SOAL UJIAN TPB SEM. II leh MIKRAJUDDIN ABDULLAH PROGRAM STUDI FISIKA 007 Kata Penganta Diktat ini beisi ingkasan matei Fisika

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasa II Listik, Magnet, Gelombang dan Fisika Moden Pokok Bahasan Medan listik & Hukum Gauss Abdul Wais Rizal Kuniadi Novitian Spaisoma Viidi 1 Repesentasi dai medan listik Gais-gais medan listik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 1: Kelistrikan (Minggu ke 1 dan 2)

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 1: Kelistrikan (Minggu ke 1 dan 2) UNIVRSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA Bahan Aja 1: Kelistikan (Minggu ke 1 dan 2) FISIKA DASAR II Semeste 2/3 sks/mff 1012 Oleh Muhammad Fachani Rosyid Dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaan

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci

POTENSIAL LISTRIK dan KAPASITOR. Oleh : Hery Purwanto

POTENSIAL LISTRIK dan KAPASITOR. Oleh : Hery Purwanto POTENSIL LISTRIK dan KPSITOR Oleh : Hey Puwanto MTERI eda Potensial dan Potensial Listik eda Potensial di dalam Medan Listik Homogen Potensial dan enegi potensial yang ditimbulkan oleh muatan titik Potensial

Lebih terperinci

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB q k ' qq' ˆ - - Matei Kuliah isika asa II (Pokok Bahasan 1) MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB s. Ishafit, M.Si. Pogam Stui Peniikan isika Univesitas Ahma ahlan, 5 Muatan Listik

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a

Lebih terperinci

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran) 9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian

Lebih terperinci

Rosari Saleh dan Sutarto

Rosari Saleh dan Sutarto Geak meupakan bagian tidak tepisahkan dai kehidupan kita sehai-hai. Geak muncul dan tejadi pada hampi seluuh benda dai benda yang memiliki ukuan sangat kecil sepeti elekton yang begeak mengelilingi inti

Lebih terperinci

BAB II METODA GEOLISTRIK

BAB II METODA GEOLISTRIK BB METOD GEOLSTRK. Pendahuluan Metode Geolistik Metoda geolistik adalah salah satu metoda dalam geofisika yang memanfaatkan sifat kelistikan untuk mempelajai keadaan bawah pemukaan bumi. Metoda geolistik

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

HUKUM GRAVITASI NEWTON

HUKUM GRAVITASI NEWTON HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..

Lebih terperinci

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

ELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB

ELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK. HUKUM COULOMB SUMBER-SUMBER: 1. Fedeick Bueche & David L. Wallach, Technical Physics,

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka

Lebih terperinci

MODUL I FISIKA LISTRIK MAGNET MUATAN LISTRIK

MODUL I FISIKA LISTRIK MAGNET MUATAN LISTRIK MODUL I FISIKA LISTRIK MAGNET MUATAN LISTRIK Tujuan intuksional umum Aga mahasiswa dapat memahami matei Fisika Listik tentang muatan listik Tinjauan Instuksional khusus Dapat memahami bentuk, sifat dan

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Haga Tahanan Jenis Teoi yang mendasai metode tahanan jenis atau metode geolistik adalah hukum Ohm [7] yang mempunyai pesamaan : V I = (2.) R Dengan V menyatakan tegangan (volt),

Lebih terperinci

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r 4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan Contact Peson : OSN Fisika 2017 Numbe 1 GERAKAN KUMBANG DI PINGGIR PIRINGAN Sebuah piingan lingkaan (massa M, jai-jai a) digantung pada engsel/sumbu simeti mendata tanpa gesekan yang melalui titik pusat

Lebih terperinci

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan

USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan USH DN ENERGI USH DN ENERGI Usaha dalam pengetian di Fisika sebanding dengan gaya dan pepindahan Usaha yang dilakukan makin besa jika gaya yang bekeja pada benda juga besa Jika gaya yang bekeja pada benda

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator HUKUM GAUSS Fluks Lstk Pemukaan tetutup Hukum Gauss Kondukto dan Isolato 1 Mach 7 1 Gas gaya oleh muatan ttk - 1 Mach 7 Gas gaya akbat dpol - 1 Mach 7 Fluks Lstk Defns: banyaknya gas gaya lstk yang menembus

Lebih terperinci

Hand Out Fisika Interaksi Elekstrostatik. XII IPA SMAN 8 Pekanbaru

Hand Out Fisika Interaksi Elekstrostatik. XII IPA SMAN 8 Pekanbaru Hand Out isika Setelah membahas matei ini dengan tuntas dihaapkan siswa dapat:. Menjelaskan konsep muatan listik. Menghubungkan benda banda netal dan bemuatan listik dengan poton poton dan elekton elekton

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge BAB 2 DASAR EORI 2. Pendahuluan Konvete dc-ac atau biasa disebut invete adalah suatu alat elektonik yang befungsi untuk menghasilkan keluaan ac sinusoidal dai masukan dc dimana magnitudo dan fekuensinya

Lebih terperinci

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL 6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,

Lebih terperinci

BAB 7 Difraksi dan Hamburan

BAB 7 Difraksi dan Hamburan BAB 7 Difaksi dan Hambuan Bedasakan bab sebelumnya yang menjelaskan tentang sebuah gelombang yang datang di pantulkan oleh suatu bidang pembatas meupakan gelombang data dan tidak behingga. Jika sebuah

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

Perpindahan Panas Konduksi. Steady-state satu arah pada permukaan datar, silinder, dan bola

Perpindahan Panas Konduksi. Steady-state satu arah pada permukaan datar, silinder, dan bola Pepindahan Panas Konduksi Steady-state satu aah pada pemukaan data, silinde, dan bola Minggu ke- OULINE Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Kontak belaja Penganta pepindahan panas Pepindahan panas konduksi

Lebih terperinci

Bahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS

Bahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS Bahan ja Fisika eoi Kinetik Gas Iqo uian, S.Si,.Pd EORI KIEIK GS Pendahuluan Gas eupakan zat dengan sifat sifatnya yang khas diana olekul atau patikelnya begeak bebas. Banyak gajala ala yang bekaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang

Lebih terperinci

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos

Lebih terperinci

BAB 2 ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

BAB 2 ANTENA MIKROSTRIP ARRAY BAB ANTENA MIKROSTRIP ARRAY. ANTENA Antena meupakan suatu alat yang dapat meubah besaan listik dai saluan tansmisi menjadi suatu gelombang elektomagnetik (GEM) untuk diadiasikan ke udaa bebas [8]. Sebaliknya

Lebih terperinci