OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTGU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING STUDI KASUS DI PT.PJB GRESIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTGU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING STUDI KASUS DI PT.PJB GRESIK"

Transkripsi

1 OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTGU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING STUDI KASUS DI PT.PJB GRESIK Nama Mahasiswa : NEVY ERVINIA SARI NRP : Jrsan : Matematika Dosen Pembimbin : Drs. Slistiyo, MT Sbchan Ph.D Abstrak PT.PJB Gresik merpakan salah sat persahaan yan bererak dalam bidan pembankit jawa bali yan memprodksi listrik pada masin-masin nit. Salah sat nit pada pembankit ini adalah Unit PLTGU yan mennakan da bahan bakar yait Hih speed diesel dan as. Permasalahan pennaan bahan bakar termask jmlah beban yan diprodksi, jmlah bahan bakar yan dinakan,dan biaya bahan bakar. Dalam tas akhir ini dikembankan model Fzzy Goal Prorammin ntk manajemen pennaan bahan bakar aar beban yan diprodksi sesai denan taret namn denan biaya yan dikelarkan minimal. Hasil penembanan model ntk pennaan bahan bakar denan mennakan software LINGO Unlimited menhasilkan penyelesaian optimal ntk beban yan diprodksi sesai taret yait Kwh, denan biaya total bahan bakar sebesar Rp ,98. Dari hasil yan diperoleh terlihat bahwa model yan dikembankan mamp menhasilkan solsi yan optimal ntk beban yan diprodksi sesai denan taret persahaan denan biaya yan palin minimm. Kata knci: Optimasi, fzzy oal prorammin, bahan bakar, nit PLTGU I. Pendahlan PLTGU (Pembankit Listrik Tenaa Gas dan Uap) PT PJB Gresik memiliki Blok yan beroperasi dalam memprodksi listrik, yait blok 1, dan. Blok 1 dan adalah flexible, karena bisa mennakan bahan bakar as ata HSD. Sedankan blok hanya bisa mennakan bahan bakar as saja. Unit PLTGU menekankan pemakaian bahan bakar mayoritas di bahan bakar as karena haranya lebih mrah dibandinkan denan minyak (Hih speed Diesel). Pada penelitian kali ini akandikemkakan sat optimasi pennaan bahan bakar ntk prodksi beban denan penembanan model fzzy oal prorammin. Fnsi oal dioptimalkan denan memaskkan nsr fzzy yan ditnjkkan ntk menanani kesamaran(reqeness) dan ketidaktepatan(imprecise) dalam menyatakan objektifitas sasaran yan inin dicapai antara lain pencapaian jmlah beban yan ditaretkan, minimasi jmlah biaya bahan bakar pada nit PLTGU. Dalam hal ini lebih ditekankan pada kendala yan mempenarhi setiap periode prodksi beban pada nit PLTGU, yait mempertimbankan jmlah pemakaian bahan bakar as dan HSD, jam kerja mesin, lama proses bahan bakar as dan HSD. Batasan masalah pada penelitian ini adalah : a. Tidak ada masalah dalam peniriman bahan bakar as dan HSD, mesin dalam kondisi baik sehina proses prodksi dianap berjalan normal tanpa anan. b. Data berpa laporan harian dan dibatasi hanya pada pemakaian bahan bakar as, HSD dan beban yan dihasilkan pada nit PLTGU selama periode janari 010- jni 010. c. Penentan pembobotan ata weihts dari setiap oal ditetapkan oleh pembat keptsan. d. Tas akhir ini hanya meneliti pada nit PLTGU. Fzzy oal prorammin dinakan dalam menentkan model optimasi pennaan bahan bakar karena dapat memberi fleksibilitas ntk menampn ketidak-pastian akibat samarnya informasi yan dimiliki. Teori fzzy ini menawarkan konsep dalam sat frame work ntk menampn adanya informasi yan tidak pasti mapn samar. Hal ini berankat dari asmsi bahwa ketidak-pastian dapat bersmber 1

2 dari faktor keacakan statistik ata sifat-sifat fzzy dari informasi tersebt.sifat ini merpakan perwjdan dari samar-nya batas-batas daerah domain beberapa informasi yan terlibat.sementara faktor keacakan hanya menac pada faktor ketidakpastian dari mnclnya sat event statistik.dalam stdi kass diatas, salah sat contoh dalam prodksi beban dinakan bahan bakar denan jmlah dan biaya yan tidak pasti nilainya missal hara HSD dan as yan tidak menent dikarenakan menikti dollar.. Prodksi Listrik Unit PLTGU Prodksi listrik mencakp proses penyalran bahan bakar as dan HSD pada nit PLTGU sampai menhasilkan daya listrik pada blok 1, dan. Proses prodksi dimlai dari peniriman bahan bakar minyak dari PERTAMINA ke nit PLTGU kemdian minyak tersebt di stock terlebih dahl pada tanki yan tersedia yait receive tank dan storae tank sedankan bahan bakar as lansn melali pipa bawah lat dari keempat persahaan penyplai yait Hess, Kodecco, MKS, KEIL. Setelah penerimaan tersebt maka bahan bakar HSD dan as akan disalrkan pada setiap blok,yait blok 1, ata. Untk blok khss bahan bakar as saja. Secara mm sistem prodksi tenaa listrik pada PLTGU dibai menjadi da sikls, yait : a. Open Cycle Biasanya disebt proses trbin as (PLTG), yait as ban ata ap dari GTG (Gas Trbin Generator) lansn diban ke dara melali stack. b. Close Cycle Biasanya disebt proses trbin ap (PLTU), yait as ban dari GTG (Gas Trbin Generator) tidak lansn diban ke dara tetapi dinakan ntk memanaskan air yan ada di HRSG (Heat. Model Fzzy Goal Prorammin Secara komprehensif berbaai aspek ketsan denan mennakan pendekatan Fzzy Goal Prorammin didskisan oleh Rbin dan Narasimhan (1984) ja tiwari et al (1987). Perbedaan tama antara himpnan yan crisp dan fzzy adalah elemen darihimpnan tertent denan derajat keanotaan μ dan keanotaan dari sat fnsi di didefinisikan oleh μ (x) denan nilai (0,1 ) (Zadeh, 1965). Jika penambil keptsan memberikan level aspirasi yait, d merpakan riht hand side (RHS), maka permasalahan FGP dapat diformlasikan sebaai berikt: f (x) b = 1,,,..., (1) f (x) b = 1,,,..., denan kendala: Ax= b Cx d 0 Keteranan: f (x) : fnsi tjan denan = 1,,,..., x : variabel keptsan b : aspirasi tjan ke-k A : koefisien dari kendala C : koefisien dari kendala d : nilai RHS (Riht Hand Side) dari model Simbol menindikasikan fzziness pada level aspirasi fzzy oal ke- b pada permasalahan tersebt mennjkkan bahwa hanya dapat satisfied (terpaskan) ntk nilai yan lebih besar dari b hina batas toleransi yan diperbolehkan. Tjan/oal Fzzy ditandai denan fnsi keanotaan yandidefinisikan batas toleransi dan tinkat aspirasi darikendala.untk masalah pembobotan Fzzy Goal Prorammin jmlah G dari tjan denan sasaran bobot w hars dimaksimalkan (Lin, 004).Setiap tjan terbatas pada tinkat aspirasi dan taretmaksimisasi ata minimisasi yan dinyatakan dalam definisi keanotaan. l Mennakant sebaai batas toleransi yan lebih rendah, t sebaai batas toleransi atas dan sebaai tinkat aspirasi tjan: & 1, jika f (x)=b b +t -f (x) t,jika b <f (x) b +t μf (x)= f (x)- b -t l tl, jikab -t f (x)<b 0, jika f (x)<b -t ata f (x)>b +t () Jika tjan meminimalkan f (x) b :

3 μf (x)= ) b +t -f (x) 1, jika f (x) b t,jika b f (x) b +t ( 0, jika f (x) b +t Jika tjan ntkmemaksimalkan ( ) : 1, jika f (x) b f (x)- b -t l μf (x)= tl,jika b -t l f (x) b l 0, jika f (x) b -t (4) Fnsi keanotaan linear dapat ditentkan denan menetapkan keptsan ntk memilih interval dari nilai tjan yait batas teratas dan batas terendah. Denan demikian, ntk fnsi objektif fzzy dapat dinyatakan dalam() di mana batas atas yan dinakan dan (4) di mana batas terendah yan dinakan. Di saat fnsi keanotaan dari tjan fzzy diketahi, formlasi masalah optimisasi fzzy oal prorammin dirbah ke dalam formlasi persamaan crisp(c-fgp) ntk optimisasi. Sebah formlasi persamaan matematis crisp prorammin(c-fgp) didapat denan: max λ (5) Denan kendala (Ax) -b +d ḡ -d + = b (b +t )-(Cx) t Cx d λ+d ḡ +d + 1 λ [0,1] x,d ḡ,d + 0 d ḡ,d + 1 Dimana: Cx = kendala ntk oal meminimalkan biaya bahan bakar Ax = kendala ntk oal terpenhinya taret beban x = variable yan akan dicari b = level aspirasi d = Riht hand side = toleransi limit/ zona toleransi Denan weiht fzzy oal prorammin terdapat penambahan bobot w, maka persamaan diatasmenjadi : max w 1 λ 1 +w λ (6) Denan kendala (Ax) -b +d ḡ -d + = b (b +t )-(Cx) t Cx d λ 1 +d ḡ +d + 1 λ 1,λ [0,1] 0 d ḡ,d + 0 d ḡ,d + 1 Dimana: Cx = kendala ntk oal meminimalkan biaya bahan bakar Ax = kendala ntk oal terpenhinya taret beban = variable yan akan dicari b = level aspirasi d = Riht hand side = toleransi limit/ zona toleransi 4. Pembentkan Model Fzzy Goal Prorammin Pada tahap ini akan diraikan pembentkan model lenkap dari Fzzy Goal Prorammin yan selanjtnya diolah denan mennakan software LINGO nlimited denan fnsi tjan,deviasi dan variable keptsan sbb: 4.1 Fnsi Tjan 1. Terpenhinya beban yan ditaretkan nit PLTGU Untk memenhi taret beban yan diprodksi maka perl diperhitnkan blok yan akan dioperasikan dan berapa beban hars dihasilkan setiap blannya. Formlasinya dimodelkan berikt ini : Max i=1 X it FD t (7) Denan menambah variable simpanan maka diperoleh : X it FD t i=1 X it +d k - -d k + FD t = jmlah prodksi listrik pada blok ke-i = total jmlah taret prodksi listrik pada periode t =deviasi neatif mennjkkan tinkat pencapaian prodksi listrik kran dari yan ditaretkan

4 =deviasi neatif mennjkkan tinkat pencapaian prodksi listrik lebih dari yan ditaretkan. Kontribsi fnsi pencapaian adalah deviasi positif dan neatif sebaai berikt: Min L 1 = (d - 1 +d + 1 +d - +d + +d - +d + +d - 4 +d + 4 +d - 5 +d + 5 +d - 6 +d + 6 ). Meminimalkan Biaya Bahan Bakar Untk meminimalkan biaya bahan bakar maka pemakaian bahan bakar ntk pembankitan listrik hars dimaksimalkan pada as, disahakan sekian x MMBt as yan dikirim hars terpakai sema ntk pembankitan dan sisanya jika masih belm menckpi maka dinakan HSD. Biaya bahan bakar ini dihitn pada setiap blok dalam Rp/Kwh. Fnsi oal ntk meminimalkan biaya bahan bakar adalah: Min (8) Denan menambah variable simpanan maka diperoleh : F it X it +d - i=1 7 +d + 7 TB F it = biaya bahan bakar ntk prodksi beban pada blok ke-i periode t.(rp/kwh) = jmlah prodksi listrik pada blok ke-i TB = total biaya bahan bakar pada sema blok. d 7 - =deviasi neatif mennjkkan tinkat pencapaian biaya kran dari taret jmlah biaya yan ditetapkan. + d 7 =deviasi positif mennjkkan tinkat pencapaian biaya lebih dari taret jmlah biaya yan ditetapkan. Kontribsi fnsi pencapaian adalah deviasi positif sebaai berikt: + Min L = d 7 4. Permsan Fnsi Kendala Tjan tahap ini adalah ntk mendapatkan solsi optimal yan dapat diimplementasikan. Kncinya adalah menentkan nilai aspirasi level dan kemdian menentkan koefisien yan cocok serta variabel keptsan yan diiktsertakan dalam kendala. a. Kendala Pemakaian Bahan Bakar HSD Dalam pemakaian bahan bakar minyak/hsd ntk menhasilkan listrik pada prinsipnya ntk bahan bakar minyak pennaannya hars diminimalkan. Berikt ini kendala pemakaian bahan bakar adalah: i=1 a i X it JBH t (9) a i = jmlah pennaan bahan bakar HSD ntk prodksi listrik pada blok ke i. X it = jmlah prodksi listrik pada blok ke-i JBH t = total bahan bakar HSD yan tersedia pada periode t. b. Kendala Pemakaian Bahan Bakar Gas Dalam pemakaian bahan bakar as ntk menhasilkan listrik pada prinsipnya ntk bahan bakar as pennaannya hars dimaksimalkan, karena pemakaian as lebih efisien dan lebih mrah dibandinkan denan HSD. Berikt ini kendala pemakaian bahan bakar as adalah: i=1 b i X it JBG t (10) b i = jmlah pennaan bahan bakar Gas ntk prodksi listrik pada blok ke i. X it = jmlah prodksi listrik pada blok ke-i JBG t = total pemakaian bahan bakar as yan pada periode t. c. Kendala Jam Kerja Mesin Kendala ini merpakan fnsi pembatas yan mennjkkan wakt penyelesaian prodksi listrik pada setiap blok berdasarkan jmlah jam kerja mesin yan tersedia. Untk prodksi listrik pada nit PLTGU dinakan tia blok. Kendala ini ja memperhitnkan wakt operasional mesin pada masin-masin blok. i=1 c i X it JJM t (11) X it = jmlah prodksi listrik pada blok ke-i c i =jmlah jam mesin ntk menhasilkan listrik/kwh pada blok i. JJM t = jmlah jam yan tersedia pada periode t. d. Kendala Lama proses Bahan bakar HSD Kendala ini merpakan fnsi pembatas yan mennjkkan wakt yan dibthkan ntk memproses bahan bakar 4

5 minyak/hsd.hsd membthkan wakt yan lebih lama dibandinkan denan as hal ini diakibatkan HSD membthkan wakt pemanasan sampai HSD siap ntk memprodksi beban. i=1 d i X it JPH t (1) = jmlah prodksi listrik pada blok ke-i = lama proses HSD ntk menhasilkan listrik/kwh pada blok i. = maksimal wakt yan dibthkan ntk proses HSD pada periode t. e. Kendala Lama Proses Bahan Bakar Gas Kendala ini merpakan fnsi pembatas yan mennjkkan wakt yan dibthkan oleh bahan bakar as sampai menhasilkan beban yan diprodksi. Wakt proses bahan bakar as lebih sinkat dibandinkan denan HSD hal ini dikarenakan bahan bakar as lansn bisa diproses ntk menhasilan listrik tidak perl menn wakt pemanasan seperti halnya minyak. i=1 e i X it JPG t (1) X it e i JJG t = jmlah prodksi listrik pada blok ke-i = lama proses as ntk menhasilkan listrik/kwh pada blok i. = maksimal wakt yan dibthkan ntk proses as pada periode t. 5 Analisa Hasil Model Dari hasil optimasi denan mennakan Fzzy Goal Prorammindenan mennakan bantan software LINGOUnlimited menhasilkan otpt ntk masin-masin tjan. Bentk model lenkap weiht fzzy oal prorammin dirmskan sebaai berikt: Fnsi Tjan Max w 1 λ 1 +w λ 0,5λ 1 +0,75λ (Ax) +d - t k -d + k = b t b +t -(Cx) t λ 1 + d d d - + d + + d - + d + + d d d d d d λ 1 + d d d - + d + + d - +d + + d d d 5 - +d d d λ + d 0 λ + d λ 1, λ [0,1] X it 0 0 λ λ 1 w =1 =1 persamaan kendala beban yan diprodksi menjadi : (Ax) t + d - k - d + k = b t (15) x 11 +x 1 +x d 1 - -d + 1 = , x 1 +x +x d - -d + = , x 1 +x +x d - -d + = , x 14 +x 4 +x d d 4 + = , x 15 +x 5 +x d d 5 + = x 16 +x 6 +x d d 6 + = Persamaan diatas menjadi: 0, (x 11 +x 1 +x 1 )+d - 1 -d + 1 = 19,65 0, (x 1 +x +x ) +d - -d + = 49,65 0, (x 1 +x +x ) +d - -d + = 06,67 0, (x 14 +x 4 +x 4 ) +d d 4 + = 04,61 0, (x 15 +x 5 +x 5 ) +d d 5 + = 111,68 0, (x 16 +x 6 +x 6 ) +d d6 + = 10,0 Kendala biaya bahan bakar Koefisien berpa rata-rata biaya bahan bakar per Kwh denan total prodksi beban selama 6 blan. 0, (5,95x ,84x 1 +5,95 x 1 )+λ 8,65 0, (59,05x 1 +76,84x +59,05 x )+λ 8,65 5

6 0, (105,8x 1 +,x +,8 x )+λ 8,65 0, (5,5x ,84x 4 +5,5 x 4 )+λ 8,65 0, (105,8x 15 +1,19x 5 +1, x 5 )+λ 8,65 0, (47,5x ,5x 6 +76,84 x 6 ) +λ 8,65 Kendala pemakaian bahan bakar HSD Memaskkan toleransi ntk bahan bakar, persamaan kendala bahan bakar HSD menjadi: b +t -(Cx) t λ (16) ,8 (65,699x ,699x 1 ) λ ,8 (65.699x 1 +65,699x ) λ ,8 (65,699x 1 +65,699x ) ,8 (65,699x ,699x 4 ) ,8 (65,699x ,699x 5 ) ,8 (65,699x ,699x 6 ) Persamaan diatas menjadi : (65,699x ,699x 1 )+λ (65.699x 1 +65,699x )+λ (65,699x 1 +65,699x )+λ (65,699x ,699x 4 )+λ (65,699x ,699x 5 )+λ (65,699x ,699x 6 )+λ.51 Kendala pemakaian bahan bakar as Memaskkan toleransi persamaan kendala bahan bakar as menjadi: (66,876x ,876x 1 +66,876x 1 )+λ (66,876x 1 +66,876x +66,876x +λ (66,876x 1 +66,876x +66,876x ) +λ (66,876x ,876x 4 +66,876x 4 ) +λ (66,876x ,876x 5 +66,876x 5 ) 6 +λ (66,876x ,876x 6 +66,876x 6 ) +λ Kendala jam kerja mesin 0, (x 11 +x 1 )=10 0, (x 1 +x )=10 0, (x +x )=10 0, (x 14 +x 4 )=10 0, (x 5 +x 5 )=10 0, (x 16 +x 6 )=10 Kendala lama proses bahan bakar hsd 0, (x 11 +x 1 ) 10 0, (x 1 +x ) 10 0, (x 1 +x ) 10 0, (x 14 +x 4 ) 10 0, (x 15 +x 5 ) 10 0, (x 16 +x 6 ) 10 Kendala lama proses bahan bakar as 0, (x 11 +x 1 +x 1 ) 10 0, (x 1 +x +x ) 10 0, (x 1 +x +x ) 10 0, (x 14 +x 4 +x 4 ) 10 0, (x 15 +x 5 +x 5 ) 10 0, (x 16 +x 6 +x 6 ) 10 λ 1 +d 1 - +d 1 + +d - +d + +d - +d + +d 4 - +d 4 + +d 5 - +d 5 + +d 6 - +d 6 + >=0 λ 1 +d 1 - +d1 + +d - +d + +d - +d + +d 4 - +d4 + +d 5 - +d5 + +d 6 - +d6 + <=1 λ +d 7 + >=0 λ +d 7 + <=1 λ 1,λ [0,1] Hasil optimasi denan mennakan fzzy oal prorammin denan mennakan bantan software LINGOUnlimitedmenhasilkan otpt ntk masin-masin tjan yait:

7 Tabel 4.15 Hasil analisis taret, tjan ntk model No Sasaran Taret Tjan Ke t 1. Memenh i jmlah Prodksi beban yan ditaretka n (Kwh). Meminim alkan Biaya bahan bakar(rp) , ,98 6 Kesimplan Dari hasil pembahasan pada Bab IV, maka dapat ditarik kesimplan sebaai berikt: 1. Penembanan model matematik ntk menentkan tinkat optimm dari beban yan dihasilkan memerlkan fnsi tjan memenhi beban yan ditaretkan oleh PT.PJB Gresik ntk nit PLTGU dan fnsi pembatas berpa kendala pemakaian bahan bakar as dan HSD, kendala jam kerja mesin, kendala lama proses ntk bahan bakar as dan HSD.. Dari model yan ada dapat menhasilkan hasil yan optimal sehina dapat memberikan bahan pertimbanan ntk persahaan aar biaya yan dikelarkan minimal namn beban yan diprodksi maksimal sesai denan taret yan ada.. Pemakaian bahan bakar as memenhi jmlah peniriman dari keempat penyplai ban bakar as. Sedankan ntk pemakaian bahan bakar HSD masih dibawah jmlah pmpable, yan berarti stok HSD masih dalam keadaan aman. 4. Dari analisa otpt ntk sasaran yan telah ditetapkan diperoleh hasil sebaai berikt: a. Taret beban yan diprodksi oleh persahaan sebesar Kwh selama 6 blan dapat tercapai denan model sebesar Kwh selama 6 blan. Taret setiap blannya pada blan janari sebesar Kwh dapat dicapai denan model ntk blan janari Blok 1 sebesar kwh dan blok T T sebesar Kwh, total ntk blan janari Kwh. Blan febrari sebesar Kwh dapat dicapai denan model ntk blan febrari Blok 1 sebesar kwh dan blok Kwh, total ntk blan febrari Kwh. Blan maret sebesar Kwh dapat dicapai denan model ntk blan maret Blok sebesar kwh dan blok sebesar Kwh, total ntk blan maret Kwh. Untk blan april sebesar Kwh dapat dicapai denan model ntk blan april Blok 1 sebesar kwh dan blok sebesar Kwh, total ntk blan april Kwh. Blan mei sebesar Kwh dapat dicapai denan model ntk blan mei Blok sebesar kwh dan blok sebesar Kwh, total ntk blan mei Kwh. Blan jni sebesar Kwh dapat dicapai denan model ntk blan jni Blok 1 sebesar kwh dan blok sebesar Kwh, total ntk blan jni Kwh. b. Biaya prodksi persahaan sebesar Rp ,0 dapat dicapai denan model sebesar Rp ,98. c. Untk jam kerja mesin rata-rata jam kerjanya maksimal yait sebesar 10,1 jam /hari d. Lama proses bahan bakar as dan HSD berpenarh dari beban yan diprodksi pada masin-masin blok nit PLTGU dan pennaan bahan bakar yan dinakan. 7

8 DAFTAR PUSTAKA Ciptomlyono, U Model Fzzy Goal Prorammin Untk Perencanaan Prodksi Terpad. IPTEK November, hal Hannan, E.L., 1981.On fzzy oal prorammin, Decision Sciences, 1, Lin C-C A weihted max-min model for fzzy oal prorammin. Fzzy Sets and Systems. 14(): Rbin, P.A. and Narasimhan, R. (1984)."Fzzy oal prorammin with nested priorities".fzzy Sets and Systems14, Taha, H. A. 00. Operations Research: An Introdction Seventh Edition. Prentice Hall, Pearson Edcation, Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Tiwari, R.N, Dharmar, S. and Rao, J.R., 1986.Priority strctre in fzzy oal prorammin, Fzzy Sets and Systems, 19, Tiwari, R.N, Dharmar, S and Rao, J.R. Fzzy oal prorammin - an addition model, Fzzy Sets and Systems 4 (1987) 7 4. T. Yan, J.P. Inizio, and H.J. Kim. 1991, Fzzy prorammin with nonlinear membership fnctions: Piecewise linear approximation,fzzy Sets and Systems Zadeh, L.A., Fzzy sets, Information and Control 8 (1965),

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.

Lebih terperinci

Penerapan Masalah Transportasi

Penerapan Masalah Transportasi KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi

Lebih terperinci

Integrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi.

Integrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi. Interasi Metode Interal Kadratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi Gass merpakan metode yan tidak mennakan pembaian

Lebih terperinci

Integra. asi 2. Metode Integral Kuadr. ratur Gauss 2 Titik

Integra. asi 2. Metode Integral Kuadr. ratur Gauss 2 Titik Intera asi Metode Interal Kadr ratr Gass Titik Metode Interal Kadratr Gass Titik Contoh Kass Permasalahan Interasi Metode Interasi Gass Metode interasi i Gass merpaka an metode yan tidak mennakan pembaian

Lebih terperinci

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha

Lebih terperinci

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

1. Persamaan Energi Total

1. Persamaan Energi Total . Persamaan Eneri Total Eneri total adala jmla eneri karena ketinian elevasi (potential enery), eneri tekanan (pressre enery), dan eneri kecepatan (velocity ead). Prinsip eneri kekal ini lebi dikenal denan

Lebih terperinci

mengenalkan kampus Teknik Informatika ITS kepada pengguna perangakat berbasis Android. II. METODOLOGI

mengenalkan kampus Teknik Informatika ITS kepada pengguna perangakat berbasis Android. II. METODOLOGI Game 3D Jelajah Area pada Android Mobile: Stdi Kass Area Kamps Teknik Informatika ITS Devina Sri S. Christiana, Imam Kswardayan, Siti Rochimah Teknik Informatika, Fakltas Teknoloi Informasi, Institt Teknoloi

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS PRIMAL-DUAL PADA PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN TRAPEZOIDAL

METODE SIMPLEKS PRIMAL-DUAL PADA PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN TRAPEZOIDAL METODE SIMPLEKS PRIMAL-DUAL PADA PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN TRAPEZOIDAL Bambang Irawanto 1,Djwandi 2, Sryoto 3, Rizky Handayani 41,2,3 Departemen Matematika Faktas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON

PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON Jrnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 157 161 ISSN : 233 291 c Jrsan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON DALIANI Program Stdi Matematika, Fakltas

Lebih terperinci

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)

Lebih terperinci

Fuad Abdillah*) Kata kunci: Artificial Aging, Sifat Mekanis, Struktur Mikro

Fuad Abdillah*) Kata kunci: Artificial Aging, Sifat Mekanis, Struktur Mikro PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PENAHANAN ARTIFICIAL AGING TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS PADUAN 50% PISTON BEKAS DAN 50% ADC 12 UNTUK MATERIAL PISTON MOTOR BENSIN Fad Abdillah*) Abstrak penahanan pada temperatr

Lebih terperinci

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING DI PT. CAHAYA PUTRI AGUNG RIMBAJAYA TUGAS AKHIR

OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING DI PT. CAHAYA PUTRI AGUNG RIMBAJAYA TUGAS AKHIR OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING DI PT. CAHAYA PUTRI AGUNG RIMBAJAYA TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb) oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =

Lebih terperinci

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level

Lebih terperinci

Trihastuti Agustinah

Trihastuti Agustinah TE 9467 Teknik Nmerik Sistem Linear Trihastti Agstinah Bidang Stdi Teknik Sistem Pengatran Jrsan Teknik Elektro - FTI Institt Teknologi Seplh Nopember O U T L I N E OBJEKTIF TEORI CONTOH 4 SIMPULAN 5 LATIHAN

Lebih terperinci

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS Ole: Citra Dewi Ksma P. 106 100 007 Dosen pembimbing: DR. Sbiono, MSc. Latar Belakang PENDAHULUAN Penyakit Tberklosis TB adala

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN / WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BEBERAPA IDENTITAS PADA GENERALISASI BARISAN FIBONACCI ABSTRACT

BEBERAPA IDENTITAS PADA GENERALISASI BARISAN FIBONACCI ABSTRACT BEBERP IDENTITS PD GENERLISSI BRISN FIBONCCI Sri Melati 1, Mashadi, Msraini M 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika Dosen Jrsan Matematika Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan lam Universitas Ria Kamps

Lebih terperinci

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba

Lebih terperinci

METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN

METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS Mardhika WA 1, Syamsdhha 2, Aziskhan 2 mardhikawirahadi@nriacid 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika 2 Laboratorim Komptasi Jrsan

Lebih terperinci

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya

Lebih terperinci

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI JRISE, Vol.1, No.1, Febrari 2014, pp. 28~40 ISSN: 2355-3677 BEBERAPA SIFA JARAK ROASI PADA POHON BINER ERURU DAN ERORIENASI Oleh: Hasniati SMIK KHARISMA Makassar hasniati@kharisma.ac.id Abstrak Andaikan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH ;' I. ~ tr'. T I BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur Pengenalan Pola Ekstraksi dan Seleksi Fitr PTIIK - 4 Corse Contents Collet Data Objet to Dataset 3 Ekstraksi Fitr 4 Seleksi Fitr Design Cyle Collet data Choose featres Choose model Train system Evalate

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pembahasan pada bab ini, merpakan pembahasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori-teori tersebt melipti mata ang, pelak yang berperan, faktor-faktor yang mempengarhi

Lebih terperinci

Session 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa

Session 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa Session 8 Heat Transfer in Steam Trbine PT. Dian Sastatika Sentosa DSS Head Offie, 3 Oktober 008 Otline. Pendahlan. Skema keepatan, gaya tangensial. 3. Daya yang dihasilkan trbin, panas jath. 4. Trbin

Lebih terperinci

Trihastuti Agustinah

Trihastuti Agustinah TE 9467 Teknik Nmerik Sistem Linear Trihastti Agstinah Bidang Stdi Teknik Sistem Pengatran Jrsan Teknik Elektro - FTI Institt Teknologi Seplh Nopember O U T L I N E. Objektif. Teori. Contoh 4. Simplan

Lebih terperinci

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT oleh GURITNA NOOR AINATMAJA M SKRIPSI ditlis dan diajkan ntk memenhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi Jrnal Matematika Integratif ISSN 4-684 Volme No, Oktober 05, pp - 8 Kontrol Optimm pada Model Epidemik SIR dengan Pengarh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi N. Anggriani, A. Spriatna, B. Sbartini, R. Wlantini

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG _ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN

Lebih terperinci

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD

Lebih terperinci

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN Wiryanto Dewobroto ---------------------------------- Jrsan Teknik Sipil - Universitas elita Harapan, Karawaci FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK ERENCANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER ( U T S ) GENA TAHUN AKADEMIK

Lebih terperinci

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara

Lebih terperinci

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742 Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN TEORI

BAB III PENDEKATAN TEORI 9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan

Lebih terperinci

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendkng pembahasan dari sistem yang akan dibat. 2.1. Katalog Perpstakaan Katalog perpstakaan adalah sat media yang

Lebih terperinci

PEMODELAN MATEMATIKA DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN STOCHASTIC GOAL PROGRAMMING

PEMODELAN MATEMATIKA DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN STOCHASTIC GOAL PROGRAMMING PEMODELAN MATEMATIKA DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN STOCHASTIC GOAL PROGRAMMING: STUDI KASUS PADA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DI PLTGU PT PJB UP GRESIK. Rina Puspitaningrum Jurusan Matematika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R

Lebih terperinci

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh . RUANG VEKTOR. VEKTOR (GEOMETRIK) PENGANTAR Jika n adalah sebah bilangan blat positif maka tpel-terorde (ordered-n-tple) adalah sebah rtan n bilangan riil (a a... a n ). Himpnan sema tpel-terorde dinamakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada BAB TIJAUA PUSTAKA.. Pendahlan Disain prodk merpakan proses pengembangan konsep aal ntk mencapai permintaan dan kebthan dari konsmen. Sat desain prodk ang baik dapat mendorong pengembangan ang skses, dan

Lebih terperinci

PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan:

PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan: PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM Perl diingat kembali definisi panjang dan jarak sat ektor pada rang hasil kali dalam Eclid, yait rnag ektor yang hasil kali dlamnya didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni

Lebih terperinci

KINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 6512

KINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 6512 Vol. 1, No., Mei 010 ISSN : 085-8817 KINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 651 Mhammad Irsyad Jrsan Teknik Mesin Uniersitas Lampng email: irsyad71@nila.ac.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA Abstrak TBC penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskler

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O ( ) Panjang sat ektor x di R dan R dinamakan

Lebih terperinci

Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming

Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan Metode Fuzzy Goal Programming Rofiqoh

Lebih terperinci

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan

Lebih terperinci

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE Vale Added, Vol. 11, No. 1, 015 PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE 1 Moh Yamin Darsyah, Ujang Malana 1, Program Stdi Statistika FMIPA Universitas Mhammadiyah Semarang Email:

Lebih terperinci

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 PENGGUNAAN INTEGER LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE HEURISTIK UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN PEGAWAI PARUH WAKTU (Kata knci: penjawalan, optimasi, intege linea pogamming, heistik)

Lebih terperinci

(a) (b) Gambar 1. garis singgung

(a) (b) Gambar 1. garis singgung BAB. TURUNAN Sebelm membahas trnan, terlebih dahl ditinja tentang garis singgng pada sat krva. A. Garis singgng Garis singgng adalah garis yang menyinggng sat titik tertent pada sat krva. Pengertian garis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umm Bins Bsiness School Bina Nsantara (Bins) University didirikan pada tanggal 1 Oktober 1974 yang berawal dari sebah lembaga pendidikan kompter jangka pendek,

Lebih terperinci

Analisis Komputasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Berbasis Logika Fuzzy Teroptimasi

Analisis Komputasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Berbasis Logika Fuzzy Teroptimasi Analisis Komptasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Soesanti, dkk. 89 Analisis Komptasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Berbasis Logika Fzzy Teroptimasi Indah Soesanti ), Adhi Ssanto 2), Thomas Sri

Lebih terperinci

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah : TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan

Lebih terperinci

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1) tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan

Lebih terperinci

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Swandi *, Sri Gemawati 2, Samsdhha 2 Mahasiswa Program Stdi Magister Matematika, Dosen Pendidikan Matematika Uniersitas Pasir Pengaraian 2 Dosen Jrsan Matematika

Lebih terperinci

OPTIMASI PENENTUAN DOSIS OBAT PADA TERAPI LEUKEMIA MYELOID KRONIK

OPTIMASI PENENTUAN DOSIS OBAT PADA TERAPI LEUKEMIA MYELOID KRONIK Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakltas MIPA, Universitas Negeri Yogyakart, 4 Mei 0 OPTIMASI PENENTUAN DOSIS OBAT PADA TERAPI LEUKEMIA MYELOID KRONIK Ibn Hajar Salim,

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori himpunan fuzzy banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu seperti teori kontrol dan manajemen sains, pemodelan matematika dan berbagai aplikasi dalam bidang

Lebih terperinci

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai 6 URUNAN PARSIAL Deinisi Jika ngsi da ariable maka: i Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai ii Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai Tentkan trnan

Lebih terperinci

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com 1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses

Lebih terperinci

bi = vektor berkaitan dengan tingkat aspirasi goal pada objektif yang ke i fi(x) = fungsi kendala dan goal

bi = vektor berkaitan dengan tingkat aspirasi goal pada objektif yang ke i fi(x) = fungsi kendala dan goal PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DENGAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING PADA INDUSTRI ALAT MUSIK Suriadi AS Program Studi Teknik dan Manajemen Industri, STMI Jakarta suriadiasalam@yahoo.co.id ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) Aditya Eka Mlyono, Smardi 2 Jrsan Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Stdi Pendahlan Langkah aal dalam enelitian ini adalah mencari dan mengmlkan smbersmber seerti: bk, jrnal ata enelitian sebelmna ang mendkng enelitian ini. 3. Tahaan Analisis

Lebih terperinci

Trihastuti Agustinah. TE Teknik Numerik Sistem Linear

Trihastuti Agustinah. TE Teknik Numerik Sistem Linear E 09467 eknik Nmerik Sistem Linear rihastti Agstinah Bidang Stdi eknik Sistem Pengatran Jrsan eknik Elektro - FI Institt eknologi Seplh Nopember O U L I N E OBJEKIF EORI 3 CONOH 4 SIMPULAN 5 LAIHAN OBJEKIF

Lebih terperinci

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SfDOARJO, Menimbang MengingaL

Lebih terperinci

Aljabar Linear Elementer

Aljabar Linear Elementer Aljabar Linear Elementer MA SKS Silabs : Bab I Matriks dan Operasinya Bab II Determinan Matriks Bab III Sistem Persamaan Linear Bab IV Vektor di Bidang dan di Rang Bab V Rang Vektor Bab VI Rang Hasil Kali

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN - WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

MODEL P BACK ORDER DAN ALGORITMA PERMASALAHAN INVENTORI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ONGKOS TRANSPORTASI (FIXED AND VARIABLE COST) PERMINTAAN PROBABILISTIK

MODEL P BACK ORDER DAN ALGORITMA PERMASALAHAN INVENTORI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ONGKOS TRANSPORTASI (FIXED AND VARIABLE COST) PERMINTAAN PROBABILISTIK 158 Model P Bak Order dan Algoritma...(Brhan) MODEL P BACK ODE DAN ALGOITMA PEMASALAHAN INVENTOI DENGAN MEMPETIMBANGKAN ONGKOS TANSPOTASI (FIXED AND VAIABLE COST) PEMINTAAN POBABILISTIK Brhan Jrsan Teknologi

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG _'C.. BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis

Lebih terperinci

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M. ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno

Lebih terperinci

LKPD.3 HUKUM ARCHIMEDES

LKPD.3 HUKUM ARCHIMEDES LKPD.3 HUKUM RCHIMEDES Kelompok : Nama nggota : 1. 2. 3. 4. 5.. Tjan Percobaan. Tjan Percobaan - Melali penyelidikan ini peserta didik mamp mengetahi pengarh volme benda yang tercelp dalam zat cair terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yan sanat pentin bai setiap masyarakat.diantara berbaai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memean peranan pentin karena menyediakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Latar Belakang Masalah Derivatif Untuk Menyelesaikan Optimisasi Berkendala Dalam Bisnis Dan Ekonomi (Derivative for Solvin Constrained Optimization in Business and Economics) Nurul Yaqin, M.Sc. Dosen pada Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Aljabar Linier Dosen Pengampu: Darmadi, S. Si, M. Pd

Mata Kuliah: Aljabar Linier Dosen Pengampu: Darmadi, S. Si, M. Pd . RUANG BERDIMENSI n EUCLIDIS Mata Kliah: Aljabar Linier Dosen Pengamp: Darmadi S. Si M. Pd Dissn oleh: Kelompok Pendidikan Matematika VA. Abdl Fajar Sidiq (8.). Lilies Prwanti (8.76). Ristinawati (8.)

Lebih terperinci

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an Pemodelan Matematika Rentang Wakt yang Dibthkan dalam Menghafal Al-Qr an Indah Nrsprianah Tadris Matematika, IAIN Syekh Nrjati Cirebon Email: rizqi.syadida@yahoo.com Abstrak Kegiatan menghafal Al-Qr an

Lebih terperinci

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral Jrnal Ilmiah EKNIK DESAIN MEKANIKA Vol6 No1, Janari 2017 (11-16) Analisa Performasi Kolektor Srya erkonsentrasi Dengan Variasi Jmlah Pipa Absorber Berbentk Spiral I Gsti Ngrah Agng Aryadinata, Made Scipta

Lebih terperinci

PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALAT PENUKAR KALOR

PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALAT PENUKAR KALOR Diktat Mata Kliah PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALA PENUKAR KALOR Dignakan Khss Di Lingkngan Program Stdi eknik Mesin S-1 Universitas Mhammadiah Yogakarta Oleh: EDDY NURCAHYADI, S, MEng (1979010600310

Lebih terperinci

merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan

merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) USAHA PENGOLAHAN KURMA TOMAT MENGHADAPI PERMASALAHAN INTENSITAS PERUBAHAN CUACA PADA POSDAYA MANALAGI VI DAN VII DUSUN SUMBERMULYO DESA MADIREDO KECAMATAN PUJON Samsl Arifin

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK

LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK LAPORAN KERJA PRAKTEK EVALUASI KINERJA DAN PROSES PERAWATAN LOW PRESSURE BOILER FEED PUMP PADA PLTGU BLOK III PT. PJB UP GRESIK Nama : ARDIYANI NUR FADILA NRP : 7811040029 PROGRAM STUDI SISTEM PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM 14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSIAS INDONESIA PERANANGAN PENGENDALI MODEL PREDIIVE ONROL (MP) PADA SISEM EA EXANGER DENGAN JENIS KARAKERISIK SELL AND UBE ESIS RIDWAN FARUDIN 76733 FAKULAS EKNIK PROGRAM SUDI EKNIK KONROL INDUSRI

Lebih terperinci