Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan Metode Fuzzy Goal Programming Rofiqoh Nurul Q.A, Subchan, dan I Gusti Ngurah Rai Usadha Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya subchan@matematika.its.ac.id Abstrak Tingginya angka pertumbuhan penduduk adalah faktor utama yang menyebabkan meningkatnya kapasitas air yang dibutuhkan manusia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadi kelangkaan air bersih. PDAM Surya Sembada kota Surabaya merupakan unit yang bertanggung jawab atas ketersediaan dan pendistribusian air bersih. Oleh karena itu PDAM membutuhkan suatu metode untuk mengoptimalkan pelayanan air bersih. Pada makalah ini, digunakan metode fuzzy goal programming untuk mengoptimalkan jumlah pelanggan PDAM berdasarkan jenis pelanggan. Variabelvariabel yang digunakan dalam optimasi jumlah pelanggan antara lain jumlah pelanggan tiap jenis pelanggan, volume konsumsi air bersih, pendapatan dari penjualan air bersih, biaya produksi, dan jumlah produksi air. Hasil yang diperoleh adalah jumlah pelanggan Sosial Umum pelanggan, Sosial Khusus pelanggan, Rumah Tangga I pelanggan, Kesehatan 188 pelanggan, Rumah Tangga II pelanggan, Usaha kecil pelanggan, Industri Kecil 261 pelanggan, Massal Mandiri pelanggan, Rumah Tangga V pelanggan, Rumah Tangga II pelanggan, Instansi pelanggan, Rumah Tangga IV pelanggan, Industri Besar 140 pelanggan, dan Usaha Besar pelanggan. A Kata Kunci Fuzzy Goal Programming, Optimasi. I. PENDAHULUAN ir merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki peran penting bagi kehidupan makhluk hidup. Terutama bagi manusia air merupakan kebutuhan dasar yang antara lain digunakan untuk air minum, memasak, mandi, dan sebagainya. Oleh karena itu ketersediaan sistem penyediaan air bersih harus lebih diperhatikan seiring berjalannya waktu. Apalagi kian meningkatnya populasi manusia dari waktu ke waktu maka kapasitas air yang dibutuhkan akan semakin meningkat. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu unit milik daerah yang bergerak dan bertanggung jawab atas ketersediaan dan pendistribusian air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. Oleh karena itu PDAM harus mampu memenuhi kebutuhan air bersih di berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu PDAM membutuhkan suatu cara untuk mengoptimumkan penyaluran air bersih ke seluruh pelanggan. Pada penelitian sebelumnya, penyelesaian masalah optimasi jumlah pelanggan PDAM telah dibahas oleh Aswind, 2013 menggunakan metode goal programming [1]. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan pendekatan fuzzy goal programming untuk menyelesaikan masalah optimasi jumlah pelanggan PDAM berdasarkan jenis pelanggan. II. METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Masalah Tahap ini dilakukan tujuan untuk mendapatkan permasalahan yang dibahas dalam penelitian. Untuk menghasilkan permasalahan dan tujuan yang komprehensif, dilakukan studi literatur mengenai permasalahan tersebut pada perusahaan acuan. B. Studi Literatur Dari permasalahn dan tujuan yang telah dirumuskan selanjutnya dilakukan studi literatur mengenai permasalahan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memberi acuan pemecahan permasalahan. Studi literatur dilakukan terhadap jurnal-jurnal ilmiah, tugas akhir, dan buku-buku literatur, maupun beberapa artikel di internet yang berhubungan fuzzy goal programming. C. Pengumpulan Data Dilakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk menyusun model optimasi jumlah pelanggan PDAM Surya Sembada kota Surabaya antara lain jumlah pelanggan tiap jenis pelanggan, volume konsumsi air bersih, pendapatan dari penjualan air, biaya produksi, dan jumlah produksi air. Data yang digunakan merupakan data sekunder bulanan dari PDAM Surya Sembada kota Surabaya mulai Desember 2009 September Serta data hasil peramalan pada penelitian sebelumnya oleh Aswind untuk tahun D. Penggunaan Metode Double Moving Average untuk Peramalan Dilakukan peramalan menggunakan double moving average untuk mendapatkan nilai ruas kanan dari kendala jumlah produksi air. E. Formulasi dan Pengembangan Model Pada tahap ini dilakukan formulasi kondisi yang ada kedalam model matematis berdasarkan model yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya dan kemudian

2 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) dikembangkan berdasarkan kendala yang ada agar model tersebut dapat merepresentasikan kondisi perusahaan sebenarnya. F. Penerjemahan Model ke dalam Bahasa LINGO Pada tahap ini model yang telah dikembangkan akan disimulasikan menggunakan bantuan software LINGO. Sehingga model tersebut dapat diterjemahkan dalam bahasa LINGO dan dapat diselesaikan pada tahap selanjutnya. G. Komputasi Setelah model dibentuk ke dalam bahasa LINGO, selanjutnya dilakukan perhitungan komputasi untuk mendapatkan solusi permasalahan. H. Analisa, Pembahasan, dan Kesimpulan Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan terhadap hasil perhitungan pada tahap sebelumnya. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan analisa dan pembahsan yang ada. III. DATA PENELITIAN Penelitian ini menggunakan dua macam data yaitu data sekunder yang diperoleh dari PDAM Surya Sembada kota Surabaya, dan data hasil peramalan tiap variabel pada tahun Tabel 1. Hasil peramalan tiap variabel pada tahun 2020 yang digunakan sebagai target dalam optimasi Variabel Hasil Peramalan Jenis Pelanggan Sosial Umum 4121 Jenis Pelanggan Sosial Khusus 2114 Jenis Pelanggan Rumah Tangga I 3070 Jenis Pelanggan Kesehatan 178 Jenis Pelanggan Rumah Tangga II Jenis Pelanggan Usaha Kecil Jenis Pelanggan Industri Kecil 254 Jenis Pelanggan Massal Mandiri 3791 Jenis Pelanggan Rumah Tangga V Jenis Pelanggan Rumah Tangga III Jenis Pelanggan Instansi Jenis Pelanggan Rumah Tangga IV Jenis Pelanggan Industri Besar 132 Jenis Pelanggan Usaha Besar Jenis Pelanggan Pelabuhan Udara/Laut 5 Volume Konsumsi Air Bersih m 3 Pendapatan dari penjualan air bersih Rp Biaya produksi Rp Sumber: Hasil Peramalan Aswind, IV. PEMBAHASAN A. Peramalan Menggunakan Double Moving Average (DMA) Variabel jumlah produksi air bersih diramalkan nilainya pada tahun 2020 metode double moving average. Peramalan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai ruas kanan dari fungsi tujuan model optimasi jumlah pelanggan PDAM Surya Sembada kota Surabaya berdasarkan jenis pelanggan. Pada makalah ini, digunakan DMA (2x2), DMA(3x3), DMA(4x4), dan DMA(12x12) untuk menghitung nilai variabel jumlah produksi air untuk satu periode ke depan. Orde terbaik akan ditentukan menghitung MAPE(Means Absolute Percentage Error). Dengan menggunakan rumus sebagai berikut [2]: MAPE = n i=1 n PE i PE t = X tf t X t (100) (2) Dengan: MAPE : Means Absolute Percentage Error PE : Percentage Error X t : Nilai aktual pada waktu ke-t F t : Nilai hasil peramalan pada waktu ke-t n : Banyaknya periode percobaan Dari hasil perhitungan diketahui bahwa peramalan menggunakan double moving average orde 12x12 (DMA (12x12)) menghasilkan nilai MAPE terkecil jika dibandingkan peramalan menggunakan DMA (2x2), DMA (3x3), dan DMA (4x4). Sehingga diperoleh jumlah produksi air pada tahun 2020 adalah m 3. B. Pengembangan Model Fuzzy Goal Programming Tugas akhir ini bertujuan mencari optimasi jumlah pelanggan berdasarkan jenis pelanggan menggunakan pendekatan fuzzy goal programming, : x i = jumlah pelanggan jenis i v i = volume konsumsi pelanggan jenis i s i = pendapatan dari penjualan air bersih pelanggan jenis i r = biaya produksi air bersih tiap jenis pelanggan t = jumlah produksi air bersih tiap jenis pelanggan 1. Pendekatan Goal Programming Metode goal programming merupakan perluasan dari metode linier programming yang terdiri dari beberapa tujuan. Seluruh asumsi, notasi, formulasi model matematis, prosedur perumusan model dan penyelesaian pada dua metode ini tidak berbeda. Perbedaannya hanya terletak pada adanya variabel deviasional (d i dan di ) yang muncul pada fungsi tujuan dan fungsi kendala [3]. Model yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah model pembobotan atau nonpreemptive. Dalam pembentukan model goal programming, terlebih dahulu harus ditentukan unsurunsur yang berkaitan goal programming. Antara lain variabel keputusan, fungsi tujuan, dan fungsi kendala yang dibutuhkan dalam permasalahan optimasi jumlah pelanggan PDAM berdasarkan jenis pelanggan. (1)

3 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Variabel Keputusan Variabel keputusan dinotasikan sebagai x i, i adalah jenis pelanggan. Karena ada jenis pelanggan yang akan dioptimasi, maka i = 1, 2, 3,...,. Berikut adalah variabel keputusan yang akan digunakan dalam menyusun model optimasi jumlah pelanggan [1]: x 1 : Jumlah pelanggan jenis Sosial Umum x 2 : Jumlah pelanggan jenis Sosial Khusus x 3 : Jumlah pelanggan jenis Rumah Tangga I x 4 : Jumlah pelanggan jenis Kesehatan x 5 : Jumlah pelanggan jenis Rumah Tangga II x 6 : Jumlah pelanggan jenis Usaha Kecil x 7 : Jumlah pelanggan jenis Industri Kecil : Jumlah pelanggan jenis Massal Mandiri x 8 x 9 : Jumlah pelanggan jenis Rumah Tangga V x 10 : Jumlah pelanggan jenis Rumah Tangga III x 11 : Jumlah pelanggan jenis Instansi x 12 : Jumlah pelanggan jenis Rumah Tangga IV x 13 : Jumlah pelanggan jenis Industri Besar x 14 : Jumlah pelanggan jenis Usaha Besar x : Jumlah pelanggan jenis Pelabuhan Udara/Laut Fungsi Kendala Berikut ini 4 fungsi kendala yang telah diperoleh pada penelitian sebelumnya dan 1 fungsi kendala tambahan yang dirumuskan pada makalah ini [1]: a. Kendala Jumlah Pelanggan Tiap Jenis Pelanggan x i Q i ; i = 1, 2, 3,, (3) Q i : Jumlah pelanggan jenis i pada tahun 2020 b. Kendala Volume Konsumsi Air Bersih i=1 v i x i V (4) v i : Volume konsumsi pelanggan jenis i V : Volume konsumsi total pada tahun 2020 c. Kendala Pendapatan dari Penjualan Air Bersih i=1 s i x i S (5) s i :Pendapatan penjualan air bersih pelanggan jenis i S : Pendapatan penjualan air bersih total pada tahun 2020 d. Kendala Biaya Produksi r i=1 x i R (6) r : Biaya produksi air bersih R : Biaya produksi air bersih total pada tahun 2020 e. Kendala Jumlah Produksi Air t i=1 x i T (7) t : Jumlah produksi air bersih T : Jumlah produksi air bersih total pada tahun 2020 Fungsi Tujuan Terdapat 4 fungsi tujuan yang telah dirumuskan pada penelitian sebelumnya dan 1 fungsi tujuan yang dirumuskan pada makalah ini sebagai berikut [1]: a. Mengoptimalkan Jumlah Pelanggan Tiap Jenis Pelanggan x i d i d i = Q i ; i = 1, 2, 3,, (8) Q i : Jumlah pelanggan jenis i pada tahun 2020 d i : Nilai penyimpangan di bawah Q i d i : Nilai penyimpangan di atas Q i b. Memaksimalkan Volume Konsumsi Air Bersih i=1 v i x i d 16 d 16 = V (9) v i : Volume konsumsi pelanggan jenis i V : Volume konsumsi total pada tahun 2020 d 16 : Nilai penyimpangan di bawah V : Nilai penyimpangan di atas V d 16 c. Memaksimalkan Pendapatan dari Penjualan Air Bersih i=1 s i x i d 17 d 17 = S (10) s i : Pendapatan penjualan air bersih pelanggan jenis i S : Pendapatan penjualan air bersih total pada tahun 2020 d 17 : Nilai penyimpangan di bawah S : Nilai penyimpangan di atas S d 17 d. Meminimumkan Biaya Produksi r i=1 x i d 18 d 18 = R (11) r : Biaya produksi air bersih tiap jenis pelanggan R : Biaya produksi air bersih total pada tahun 2020 d 18 : Nilai penyimpangan di bawah R : Nilai penyimpangan di atas R d 18 e. Memaksimalkan Jumlah Produksi Air t i=1 x i d 19 d 19 = T (12) t : Jumlah produksi air bersih tiap jenis pelanggan T : Jumlah produksi air bersih total pada tahun 2020 d 19 : Nilai penyimpangan di bawah T : Nilai penyimpangan di atas T d Formulasi Model Fuzzy Goal Programming Model yang telah dirumuskan menggunakan metode goal programming kemudian dikembangkan menggunakan metode fuzzy goal programming. Pada bagian ini disajikan model fuzzy goal programming menggunakan pendekatan goal programming metode pembobotan. Memaksimalkan derajat keanggotaan dirumuskan menggunakan lima variabel tingkat kepuasaan sebagai berikut [5]: Maksimumkan w 1 λ 1 w 2 λ 2 w 3 λ 3 w 4 λ 4 w 5 λ 5 Dengan w 1 w 2 w 3 w 4 w 5 = 1

4 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Diberikan w 1 = 0,2, w 2 = 0,2, w 3 = 0,2, w 4 = 0,2, dan w 5 = 0,2 Sehingga: max = 0,2λ 1 0,2λ 2 0,2λ 3 0,2λ 4 0,2λ 5 (17) Dengan kendala Z i (x) θ t i θ i b i i t i (18) (Ax ) i B i σ i λ σ i i (19) (Ax ) i B i σ i λ σ i i (20) λ i θ i θ i 1 (21) θ i, θ i 0, untuk i = 1,, m (22) 0 λ i 1 untuk i = 1,, m (23) Keterangan: λ i : nilai keanggotaan dari tujuan ke-i θ i : variabel deviasi negatif θ i : variabel deviasi positif A : koefisien dari kendala B i : nilai RHS dari model b i : level aspirasi σ i : toleransi untuk RHS kendala t i : toleransi w i : bobot tujuan ke-i w i = 1 Jika goal tercapai, maka variabel deviasi akan bernilai 0 dan nilai kepuasannya akan bernilai 1. Dalam FGP, nilai fungsi keanggotaan menggantikan variabel deviasi pada Goal Programming. 3. Model dari Goal Goal-goal yang telah dimodelkan menggunakan goal programming selanjutnya dimodelkan kembali menggunakan metode fuzzy goal programming. Fungsi tujuan ini dimodelkan kembali menggunakan persamaan (18). Masing-masing tujuan memiliki level aspirasi yaitu target yang ingin dicapai dan memiliki nilai toleransi untuk tiap target. Batas toleransi ini tergantung pada pembuat keputusan dan konteks pengambilan keputusan. Tabel 4. Level aspirasi dan nilai toleransi untuk masing-masing variabel Variabel Level Aspirasi Nilai Toleransi Jenis Pelanggan Sosial Umum Jenis Pelanggan Sosial Khusus Jenis Pelanggan Rumah Tangga I Jenis Pelanggan Kesehatan Jenis Pelanggan Rumah Tangga II Jenis Pelanggan Usaha Kecil Jenis Pelanggan Industri Kecil Jenis Pelanggan Massal Mandiri Jenis Pelanggan Rumah Tangga V Jenis Pelanggan Rumah Tangga III Jenis Pelanggan Instansi 35 Jenis Pelanggan Rumah Tangga IV Jenis Pelanggan Industri Besar Jenis Pelanggan Usaha Besar Jenis Pelanggan Pelabuhan 5 1 Udara/Laut Volume Konsumsi Air Bersih m Pendapatan dari penjualan air Rp bersih Biaya produksi Rp Jumlah produksi m Masing-masing fungsi tujuan pada persamaan (8)-(12) dirumuskan kembali menggunakan persamaan (18). Level aspirasi dan nilai toleransi untuk masing-masing variabel tertera pada tabel 4. Sehingga menggunakan persamaan (18) diperoleh: Meongoptimalkan jumlah pelanggan tiap jenis pelanggan 0,01x 1 θ 1 θ 1 41,21 0,017x 2 θ 2 θ 2 34,38 0,012x 3 θ 3 θ 3 36,12 0, 2x 4 θ 4 θ 4 35,6 0, 0002x 5 θ 5 θ , 003x 6 θ 6 θ 6 38,3 0, 17x 7 θ 7 θ 7 42,3 0, 013x 8 θ 8 θ , 0007x 9 θ 9 θ 9 58,7 0, 0002x 10 θ 10 θ 10 43,5 0, 029x 11 θ 11 θ 11 43,3 0, 00025x 12 θ 12 θ 12 37,4 0, 33x 13 θ 13 θ , 0017x 14 θ 14 θ x θ θ 5 Memaksimalkan volume konsumsi air bersih: 0, 00025x 1 0, 00023x 2 0, 00006x 3 0, 00039x x 5 0,00011x x x80,00009x90,000065x100,001x110,0 0007x120,003x130,0002x140,017xθ16θ 16 39,98 Memaksimalkan pendapatan dari penjualan air 0, 00004x 1 0, x 2 0, x 3 0, 00023x x 5 0,000x x x80,00012x90,00003x100,001x110, x120,0064x130,00045x140,048xθ17 θ17 39,6 Meminimalkan biaya produksi 0, 0006x 1 0, 0006x 2 0, 0006x 3 0, 0006x x 5 0,0006x x x80,0006x90,0006x100,0006x110,0006 x120,0006x130,0006x140,0006xθ18θ Memaksimalkan jumlah produksi air 0, 0008x 1 0, 0008x 2 0, 0008x 3 0, 0008x x 5 0,0008x x x80,0008x90,0008x100,0008x110,0008 x120,0008x130,0008x140,0008xθ19θ19 50,6 4. Model Syarat Batas

5 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Pada optimasi jumlah pelanggan berdasarkan jenis pelanggan terdapat syarat batas yang harus dipenuhi agar hasil yang diperoleh optimal. Batas maksimum dan minimum pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut: Tabel 5. Batas maksimum dan minimum untuk masing-masing variabel Variabel Maksimum Minimum Jenis Pelanggan Sosial Umum Jenis Pelanggan Sosial Khusus Jenis Pelanggan Rumah Tangga I Jenis Pelanggan Kesehatan Jenis Pelanggan Rumah Tangga II Jenis Pelanggan Usaha Kecil Jenis Pelanggan Industri Kecil Jenis Pelanggan Massal Mandiri Jenis Pelanggan Rumah Tangga V Jenis Pelanggan Rumah Tangga III Jenis Pelanggan Instansi 1363 Jenis Pelanggan Rumah Tangga IV Jenis Pelanggan Industri Besar Jenis Pelanggan Usaha Besar Jenis Pelanggan Pelabuhan Udara/Laut 5 4 Volume Konsumsi Air m m 3 Bersih Pendapatan dari penjualan Rp Rp air bersih Biaya produksi Rp Rp Jumlah produksi m m 3 a. Batas minimal untuk masing-masing variabel Batas minimum digunakan agar hasil yang diperoleh tidak kurang dari target yang diinginkan, sehingga batas minimum dari variabel jumlah pelanggan tiap jenis pelanggan dan variabel biaya produksi merupakan 10% dari nilai target. Sedangkan untuk variabel yang lain nilai minimum merupakan target yang ingin dicapai. Persamaan yang digunakan untuk batas minimum adalah persamaan (19), sehingga untuk tiap variabel diperoleh: Batas minimum untuk jumlah pelanggan tiap jenis pelanggan 0, 01x 1 36,08 λ 1 0, 017x 2 29,9 λ 1 0, 012x 3 31,5 λ 1 0, 2x 4 31 λ 1 0, 0002x 5 31,4 λ 1 0, 0029x 6 33,47 λ 1 0, 17x 7 37 λ 1 0, 013x 8 44,48 λ 1 0, 0007x 9 51,8 λ 1 0, 0002x 10 38,16 λ 1 0, 029x 11 37,9 λ 1 0, 00025x 12 32,67 λ 1 0, 33x 13 38,33 λ 1 0, 0017x 14 34,19 λ 1 x 3 λ 1 Batas minimum untuk volume konsumsi air bersih 0, 00025x 1 0, 00023x 2 0, 00006x 3 0, 00039x x 5 0,00011x x x 8 0,00009x 9 0,000065x 10 0,001x 11 0,00007x 12 0,003x 13 0,0002x 14 0,017x λ 2 Batas minimum untuk pendapatan dari penjualan air bersih 0, 00004x 1 0, x 2 0, x 3 0, 00023x x 5 0,000x x x 8 0,00012x 9 0,00003x 10 0,001x 11 0,000047x 12 0,0064x 13 0,00045x 14 0,048x 38,6 λ 3 Batas minimum untuk biaya produksi 0, 0006x 1 0, 0006x 2 0, 0006x 3 0, 0006x x 5 0,0006x x x 8 0,0006x 9 0,0006x 10 0,0006x 11 0,0006x 12 0,0006x 13 0,0006x 14 0,0006x 395 λ 4 Batas minimum untuk jumlah produksi air 0, 0008x 1 0, 0008x 2 0, 0008x 3 0, 0008x x 5 0,0008x x x 8 0,0008x 9 0,0008x 10 0,0008x 11 0,0008x 12 0,0008x 13 0,0008x 14 0,0008x 49,6 λ 5 b. Batas maksimal masing-masing variabel Batas maksimum digunakan untuk membatasi agar tidak terjadi kelebihan nilai pada tiap variabel yang dapat menyebabkan hasil tidak optimum. Batas maksimum untuk tiap variabel tertera pada tabel 5. Persamaan yang digunakan untuk batas maksimum adalah persamaan (20), sehingga untuk tiap variabel diperoleh: Batas maksimum untuk jumlah pelanggan tiap jenis pelanggan 0, 01x 1 42,21 λ 1 0, 017x 2 35,38 λ 1 0, 012x 3 37,1 λ 1 0, 2x 4 36,6 λ 1 0, 0002x 5 37 λ 1 0, 003x 6 39,3 λ 1 0, 17x 7 43,3 λ 1 0, 013x 8 51,5 λ 1 0, 0007x 9 59,67 λ 1 0, 0002x 10 44,5 λ 1 0, 029x 11 44,3 λ 1 0, 00025x 12 38,4 λ 1 0, 33x λ 1 0, 0017x λ 1 x 6 λ 1 Batas maksimum untuk volume konsumsi air bersih

6 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) , 00025x 1 0, 00023x 2 0, 00006x 3 0, 00039x x 5 0,00011x x x 8 0,00009x 9 0,000065x 10 0,001x 11 0,00007x 12 0,003x 13 0,0002x 14 0,017x 44,9 λ 2 Batas maksimum untuk pendapatan dari penjualan air bersih 0, 00004x 1 0, x 2 0, x 3 0, 00023x x 5 0,000x x x 8 0,00012x 9 0,00003x 10 0,001x 11 0,000047x 12 0,0064x 13 0,00045x 14 0,048x 44,59 λ 3 Batas maksimum untuk biaya produksi 0, 0006x 1 0, 0006x 2 0, 0006x 3 0, 0006x x 5 0,0006x x x 8 0,0006x 9 0,0006x 10 0,0006x 11 0,0006x 12 0,0006x 13 0,0006x 14 0,0006x 397 λ 4 Batas maksimum untuk jumlah produksi air 0, 0008x 1 0, 0008x 2 0, 0008x 3 0, 0008x x 5 0,0008x x x 8 0,0008x 9 0,0008x 10 0,0008x 11 0,0008x 12 0,0008x 13 0,0008x 14 0,0008x 56,67 λ 5 Fungsi tujuan dan syarat batas yang telah dirumuskan kemudian diselesaikan bantuan software LINGO. Sehingga didapatkan nilai untuk jumlah pelanggan tiap jenis pelanggan. Dengan bantuan software LINGO diperoleh: x 1 = 4321 x 2 = 2140 x 3 = 3175 x 4 = 188 x 5 = x 6 = x 7 = 261 x 8 = 4030 x = 5728 x 9 = x 10 = x 11 = 63 x 12 = 7600 x 13 = 140 x 14 = Dengan nilai keanggotaan dari masing-masing tujuan adalah 1. Dan variabel deviasi dari masing-masing tujuan bernilai 0. Hal ini menunjukkan bahwa goal tercapai. V. KESIMPULAN Berdasarkan keseluruhan hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan pendekatan fuzzy goal programming, jumlah pelanggan tiap jenis pelanggan dapat dioptimalkan tingkat kepuasan yang tinggi. 2. Tujuan mengoptimalkan jumlah pelanggan tiap jenis pelanggan tercapai, pencapaian: jenis pelanggan Sosial Umum sebanyak pelanggan, hasil ini sesuai target yang ingin dicapai, jenis pelanggan Sosial Khusus sebanyak pelanggan, jenis pelanggan Rumah Tangga I sebanyak pelanggan, jenis pelanggan Kesehatan sebanyak 188 pelanggan, jenis pelanggan Rumah Tangga II sebanyak pelanggan, jenis pelanggan Usaha Kecil sebanyak pelanggan, jenis pelanggan Industri Kecil sebanyak 261 pelanggan, jenis pelanggan Massal Mandiri sebanyak pelanggan, jenis pelanggan Rumah Tangga V sebanyak pelanggan, jenis pelanggan Rumah Tangga III sebanyak pelanggan, jenis pelanggan Instansi sebanyak pelanggan, jenis pelanggan Rumah Tangga IV sebanyak pelanggan, jenis pelanggan Industri Besar sebanyak 140 pelanggan, dan jenis pelanggan Usaha Besar sebanyak pelanggan. 3. Ada satu jenis pelanggan yang jauh melampaui target yaitu jenis pelanggan Pelabuhan Udara/Laut sebanyak 5728 pelanggan. Ini menunjukkan bahwa jenis pelanggan Pelabuhan Udara/Laut keluar dari basis. Karena nilai target pelanggan jenis ini sangat kecil, dapat disimpulkan bahwa jumlah pelanggan jenis ini tidak begitu berpengaruh. Sehingga bisa dikeluarkan dari model. Dan juga jenis pelanggan ke- ini jumlah pemakaiannya sudah pasti, tidak mungkin mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan jenis pelanggan yang lain. Maka tidak perlu dilakukan prediksi untuk jenis pelanggan Pelabuhan Udara/Laut. 4. Tujuan memaksimalkan volume konsumsi air bersih tercapai, target sebesar m 3 dan pencapaian sebesar m Tujuan memaksimalkan pendapatan dari penjualan air bersih tercapai, target sebesar Rp ,00 dan pencapaian sebesar Rp , Tujuan meminimalkan biaya produksi tercapai, target sebesar Rp ,00 dan pencapaian sebesar Rp ,00. DAFTAR PUSTAKA [1] Aswind, Y. O Optimasi Jumlah Pelanggan Menggunakan Metode Goal Programming di Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya. Tugas Akhir. Jurusan Matematika.Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. [2] Makridakis, S., Wheelwright, S. C., dan McGee, V. E Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 1 Edisi Kedua. Penerjemah: Untung Sus Andriyanto, Abdul Basith. Jakarta: Erlangga. [3] Siswanto Operation Research Jilid 1. Bogor : Erlangga [4] Li, G Fuzzy Goal Programming-A parametric approach. Journal of Information Sciences 195.hal [5] Ardiana, W.M Pendekatan Fuzzy Goal Programming dalam Manajemen Hara untuk Perencanaan Hasil Panen Padi. Tugas Akhir. Jurusan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol.1, No. 1, (2013) 1-6 II. URAIAN PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol.1, No. 1, (2013) 1-6 II. URAIAN PENELITIAN JURNAL TEKNIK POMITS Vol.1, No. 1, (013) 1-6 PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI PADA PRODUK OLAHAN TEBU (STUDI KASUS: PG. XXX, JAWA TIMUR) Pupy Ajiningtyas, Suhud Wahyudi, dan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m ) BAB III PEMBAHASAN A. Penyelesaian Perencanaan Produksi dengan Model Goal Programming Dalam industri makanan khususnya kue dan bakery, perencanaan produksi merupakan hasil dari optimisasi sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang kompleks dalam mengambil

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI

PENERAPAN MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI PENERAPAN MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI Natalia Esther Dwi Astuti 1), Lilik Linawati 2), Tundjung Mahatma 2) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika FSM UKSW 2) Dosen

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION NILA YUWIDA 1208100015 Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Drs. Lukman Hanafi,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI PADA PRODUK OLAHAN TEBU (STUDI KASUS: PG. XXX JAWA TIMUR)

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI PADA PRODUK OLAHAN TEBU (STUDI KASUS: PG. XXX JAWA TIMUR) PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI PADA PRODUK OLAHAN TEBU (STUDI KASUS: PG. XXX JAWA TIMUR) Oleh : Pupy Ajiningtyas 1209 100 075 Dosen Pembimbing : 1. Drs. Suhud Wahyudi, M.Si

Lebih terperinci

Waktu Optimal Dalam Diversifikasi Produksi Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan dengan Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin

Waktu Optimal Dalam Diversifikasi Produksi Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan dengan Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) 337-350 (30-98X Print) Waktu Optimal Dalam Diversifikasi Produksi Sumber Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan dengan Menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin

Lebih terperinci

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Supriyanto 1, Sudjono 2, Desty Rakhmawati 3 ( 1,2. UNSOED Purwokerto, 3. STMIK

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Abstrak Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M.T Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan produksi sebagai suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan keputusan berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas yang sangat penting dalam menentukan kontinuitas operasional produksi. Di dalam praktek, manajer

Lebih terperinci

SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Model Peramalan Konsumsi Energi Final dengan Menggunakan Metode Regresi Fuzzy Untuk Dataset Kecil (Studi Kasus: Indonesia) Oleh: Alfi Lailah (1207 100 065) Dosen Pembimbing: Dra.

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M. T Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan produksi adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi dan sumber daya apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. autokovarians (ACVF) dan fungsi autokorelasi (ACF), fungsi autokorelasi parsial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. autokovarians (ACVF) dan fungsi autokorelasi (ACF), fungsi autokorelasi parsial BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berikut teori-teori yang mendukung penelitian ini, yaitu konsep dasar peramalan, konsep dasar deret waktu, proses stokastik, proses stasioner, fungsi autokovarians (ACVF) dan fungsi

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ) Ayu Tri Septadianti, Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pemrograman Linear Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk memecahkan persoalan optimasi (maksimum atau minimum) dengan menggunakan persamaan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perencanaan Produksi 1. Pengertian Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan

Lebih terperinci

Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series

Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) D-157 Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series Moh Ali Asfihani dan Irhamah

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA DI BANGKALAN

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA DI BANGKALAN PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA DI BANGKALAN Rica Amalia 1, Tony Yulianto 2, Iin Nofita Sari 3 1,2,3) Jurusan Matematika, Fakultas MIPA,Universitas

Lebih terperinci

Optimasi Kebutuhan Kendaraan Pengangkut Sampah Menggunakan Model Fuzzy Goal Programming

Optimasi Kebutuhan Kendaraan Pengangkut Sampah Menggunakan Model Fuzzy Goal Programming Jurnal Matematika Vol 7 No 2 Desember 207 pp 9-23 ISSN: 693-394 Article DOI: 024843/JMAT207v07i02p92 Optimasi Kebutuhan Kendaraan Pengangkut Sampah Menggunakan Model Fuzzy Goal Programming Eka Susanti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Untuk menganalisi permasalahan pengoptimalan produksi, diperlukan data dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING DI PT. CAHAYA PUTRI AGUNG RIMBAJAYA TUGAS AKHIR

OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING DI PT. CAHAYA PUTRI AGUNG RIMBAJAYA TUGAS AKHIR OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING DI PT. CAHAYA PUTRI AGUNG RIMBAJAYA TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati ( )

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati ( ) TUGAS AKHIR PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati (1207 100 031) Dosen Pembimbing: Drs. I G Ngurah Rai Usadha, M.Si Dra. Nuri

Lebih terperinci

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming

Lebih terperinci

Goal Programming untuk PeRencanaan Produksi Agregat dengan kendala sumber daya

Goal Programming untuk PeRencanaan Produksi Agregat dengan kendala sumber daya Goal Programming untuk PeRencanaan Produksi Agregat dengan kendala sumber daya Oleh : Kartika Megasari 1206 100 044 Dosen Pembimbing: Drs.Sulistiyo,MT Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENDEKATAN FUZZY GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI POLA DISTRIBUSI

PENDEKATAN FUZZY GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI POLA DISTRIBUSI PENDEKATAN FUZZY GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI POLA DISTRIBUSI Nama : Chairun Nissa Siregar NRP : 1208100062 Jurusan : Matematika FMIPA ITS Dosen Pembimbing : Subchan, M.Sc, Ph.D Drs. Suhud Wahyudi,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN Jurnal Informatika Polinema ISSN: 2407-070X PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN Rudy Ariyanto 1, Dwi Puspitasari 2, Fifi Ericawati 3 1,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

OPTIMISASI PERENCANAAN PRODUKSI MODEL PROGRAM LINEAR MULTI OBJEKTIF DE NOVO DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING

OPTIMISASI PERENCANAAN PRODUKSI MODEL PROGRAM LINEAR MULTI OBJEKTIF DE NOVO DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING OPTIMISASI PERENCANAAN PRODUKSI MODEL PROGRAM LINEAR MULTI OBJEKTIF DE NOVO DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING DWI LESTARI Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, dwilestari@uny.ac.id ABSTRAK. Paper ini

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN tersembunyi berkisar dari sampai dengan 4 neuron. 5. Pemilihan laju pembelajaran dan momentum Pemilihan laju pembelajaran dan momentum mempunyai peranan yang penting untuk struktur jaringan yang akan dibangun.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan transportasi merupakan permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi merupakan bentuk khusus dari program linear yang digunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TEH (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV Pabrik Teh Bah Butong)

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TEH (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV Pabrik Teh Bah Butong) Saintia Matematika Vol. 1, No. 2 (2013), pp. 117 128. PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TEH (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV Pabrik Teh Bah Butong) Elikson Damanik,

Lebih terperinci

BAB 3 LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING 3.1 DESKRIPSI UMUM LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

BAB 3 LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING 3.1 DESKRIPSI UMUM LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING BAB 3 LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING 3.1 DESKRIPSI UMUM LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING Lexicographic goal programming adalah salah satu jenis dari goal programming. Model ini adalah model paling umum digunakan

Lebih terperinci

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan

Lebih terperinci

Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (014) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) C-87 Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Kruskal Dalam Jaringan Pipa Air Minum Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk

Penggunaan Algoritma Kruskal Dalam Jaringan Pipa Air Minum Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1,. 1, (2013) 1-6 1 Penggunaan Algoritma Kruskal Dalam Jaringan Air Minum Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk Angga Putra Pratama, Drs. Sumarno, DEA, dan Dr. Darmaji,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 43 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan ilmu teknologi yang begitu cepat membuat persaingan pasar di antara perusahaan-perusahaan semakin meningkat, khususnya dalam hal memperebutkan

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING Vera Devani Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau ABSTRAK Metode

Lebih terperinci

PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 1 10. PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA Lukas Panjaitan, Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak. Dalama makalah

Lebih terperinci

PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 55 69. PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA John Putra S Tampubolon, Normalina Napitupulu, Asima Manurung Abstrak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Perencanaan Produksi 211 Arti dan Pentingnya Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan aktifitas untuk menetapkan produk yang akan diprodksi untuk periode selanjutnyatujuan

Lebih terperinci

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU Encik Rosalina 1, Sigit Sugiarto 2, M.D.H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 253 266. PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum. Di dalam rumah sakit, terdapat bagian-bagian pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum. Di dalam rumah sakit, terdapat bagian-bagian pelayanan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan sangat penting bagi semua penduduk di Indonesia. Pemerintah menyediakan rumah sakit sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk masyarakat umum. Di

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI UNTUK PRODUK PESANAN PADA PERUSAHAAN PESTISIDA MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING. Oleh: Rossy Susanti ( )

OPTIMASI PRODUKSI UNTUK PRODUK PESANAN PADA PERUSAHAAN PESTISIDA MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING. Oleh: Rossy Susanti ( ) OPTIMASI PRODUKSI UNTUK PRODUK PESANAN PADA PERUSAHAAN PESTISIDA MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING Oleh: Rossy Susanti (1207 100 007) Dosen Pembimbing: Drs. Suharmadi S., DiplSc.,MPhil JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Aplikasi Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno dalam Memperkirakan Produksi Air Mineral dalam Kemasan Oleh Suwandi NRP 1209201724 Dosen Pembimbing 1. Prof. Dr M. Isa Irawan, MT 2. Dr Imam Mukhlash, MT Institut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM

ANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM ANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM Alfa Kenedi Mainassy ), Sri Yulianto Joko Prasetyo 2), Alz Danny Wowor 3),2,3) Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pola pengadaan dan tingkat pengadaan pada sayuran organik PT. Masada Organik Indonesia secara optimal. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas yang penuh dengan persaingan yang ketat, menjadi suatu kewajiban bagi setiap perusahaan untuk mampu bertahan dengan persaingan yang ada dengan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING

OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Anik Perwita Sari dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 51 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi 2.1.1 Arti dan Pentingnya Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan penentuan arah awal dari tindakan yang harus dilakukan di masa yang akan datang,

Lebih terperinci

Analisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit

Analisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (216) 2337-352 (231-928X Print) A-25 Analisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit Yunita Indriana Sari dan Didik Khusnul Arif Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER

PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER Nama Mahasiswa : Eka Novi Nurhidayati NRP : 1208 100 040 Jurusan : Matematika

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 126 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah 127 1 PENGUMPULAN DATA - Data spesifikasi produk - Data bahan baku - Data jumlah mesin

Lebih terperinci

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.1 ; Juni 2015 OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ NINA HAIRIYAH Jurusan Teknologi Industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN CYBER-TECHN. VOL 7 NO 1 (2012) OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP.

I. PENDAHULUAN CYBER-TECHN. VOL 7 NO 1 (2012) OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP. OPTIMALISASI PENJUALAN AIR MINERAL DENGAN MODEL LINEAR PROGRAMMING DI CV. TIRTA GROUP Deny Utomo *) ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penjualan air mineral dengan model linear programing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang menimbulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik

Lebih terperinci

OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT.

OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT. OPTIMASI BANYAKNYA GENTRY PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) DENGAN PENDEKATAN PROGRAM LINIER UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN (Studi Kasus : PT.XYZ Surabaya) OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini dibahas beberapa definisi dan konsep-konsep yang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini dibahas beberapa definisi dan konsep-konsep yang BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa definisi dan konsep-konsep yang digunakan untuk membahas aplikasi PLFTG untuk investasi portofolio saham. A. Pemrograman Linear Pemrograman matematis

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN PASOKAN ENERGI PRIMER DENGAN PENDEKATAN METODE FUZZY LINEAR REGRESSION (FLR)

MODEL PERAMALAN PASOKAN ENERGI PRIMER DENGAN PENDEKATAN METODE FUZZY LINEAR REGRESSION (FLR) JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012 SIDANG TUGAS AKHIR MODEL PERAMALAN PASOKAN ENERGI PRIMER DENGAN PENDEKATAN METODE FUZZY

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Menurut Nash dan Sofer (1996), optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model matematika yang bertujuan memecahkan masalah dengan cara terbaik. Untuk tujuan bisnis,

Lebih terperinci

Model Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) dengan Analisis Data Menggunakan Software R

Model Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) dengan Analisis Data Menggunakan Software R Model Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) dengan Analisis Data Menggunakan Software R Yulianti Talungke 1, Nelson Nainggolan 2, Djoni Hatidja 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado,

Lebih terperinci

Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier

Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-30 Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier Ahmad Wahyudi, Nadjadji Anwar

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG Siti Rohana Nasution 1, Temotius Agung Lukito 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nasutionana@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

Aplikasi Fuzzy Goal Programming (Studi Kasus: UD. Sinar Sakti Manado) Application Of Fuzzy Goal Programming (Case Study: UD. Sinar Sakti Manado)

Aplikasi Fuzzy Goal Programming (Studi Kasus: UD. Sinar Sakti Manado) Application Of Fuzzy Goal Programming (Case Study: UD. Sinar Sakti Manado) Aplikasi Fuzzy Goal Programming (Studi Kasus: UD. Sinar Sakti Manado) Felliks F. Tampinongkol 1, Altien J. Rindengan 2, Luther A. Latumakulita 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, fftampinongkol09@gmail.com

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4, No2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-31 Perbandingan Performansi Metode Peramalan Fuzzy Time Series yang Dimodifikasi dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi. Perbaikan secara berkelanjutan ini harus

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi. Perbaikan secara berkelanjutan ini harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia perindustrian terus berkembang. Banyak perusahaan harus menghadapi tantangan berupa kompetisi yang ketat di dalam industri. Perkembangan ini berbanding lurus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 12 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses produksi setiap perusahaan pasti dihadapkan pada persoalan mengoptimalkan lebih dari satu tujuan. Tujuan-tujuan dari persoalan produksi tersebut ada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 19 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN MULAI Pengajuan Surat Survei PT. Bangkit Sukses Mandiri (BSM) Diterima? Tidak Ya Observasi Perusahaan Wawancara dengan Direktur PT. BSM Pengamatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR

PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR T-11 RIVELSON PURBA 1 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE etong_extreme@yahoo.com ABSTRAK Purba, Rivelson. 01. Penerapan Logika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses produksi merupakan bagian pokok dalam setiap perusahaan karena mencakup aktivitas untuk menciptakan nilai tambah suatu produk, sehingga produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

PERAMALAN PENGGUNA INDIHOME DI PT.TELEKOMUNIKASI TBK PALEMBANG

PERAMALAN PENGGUNA INDIHOME DI PT.TELEKOMUNIKASI TBK PALEMBANG PERAMALAN PENGGUNA INDIHOME DI PT.TELEKOMUNIKASI TBK PALEMBANG Oktariani 1*, Sopian Soim 2, Adewasti 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Sriwijaya Bukit Besar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bi-level Mathematical Programming (BLMP) diidentifikasi sebagai pemrograman matematika yang memecahkan masalah perencanaan desentralisasi dengan dua pengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Peralatan rumah tangga maupun industri hampir semuanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Linear adalah suatu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang tersedia.

Lebih terperinci

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Ni Kadek Sukerti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, KEKURANGAN PENELITIAN DAN SARAN. Dari hasil pengujian peramalan dengan menggunakan metode Fuzzy Mamdani

BAB 5 KESIMPULAN, KEKURANGAN PENELITIAN DAN SARAN. Dari hasil pengujian peramalan dengan menggunakan metode Fuzzy Mamdani BAB 5 KESIMPULAN, KEKURANGAN PENELITIAN DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan Dari hasil pengujian peramalan dengan menggunakan metode Fuzzy Mamdani dan bantuan software Matlab, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM

OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM OPTIMASI TARGET PRODUKSI FINGERJOINT di PT. KM Niken Parwati¹, Erwin Kurnia Iwan¹ ¹Program Studi Teknik Industri Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 Tugas Akhir : OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN GREEN HILL GRESIK Oleh : FIDYANAH ASHRI 3111.105.051 Dosen Pembimbing : YUSRONIYA EKA PUTRI, ST, MT Ir. RETNO INDRYANI, MS Fakultas Teknik

Lebih terperinci

MODEL GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT GRHASIA

MODEL GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT GRHASIA Model Goal Programming... (Dimas Pamungkas) 1 MODEL GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT GRHASIA A GOAL PROGRAMMING MODEL FOR OPTIMIZING NURSE SCHEDULLING AT GRHASIA HOSPITAL

Lebih terperinci

UJIAN TUGAS AKHIR EKA NOVI NURHIDAYATI. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

UJIAN TUGAS AKHIR EKA NOVI NURHIDAYATI. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012 UJIAN TUGAS AKHIR APLIKASI ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER α DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER EKA NOVI NURHIDAYATI 1208 100 040 Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) D-300

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) D-300 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (203) 233-20 (230-9X Print) D-300 Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R- dengan Metode Fungsi Transfer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perdagangan pada saat ini cukup sulit, dikarenakan dampak dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep program linier ditemukan dan diperkenalkan pertamakali oleh George Dantzig yang berupa metode mencari solusi masalah program linier dengan banyak variabel keputusan.

Lebih terperinci

Prediksi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh dengan Model AR

Prediksi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh dengan Model AR Jurnal Gradien Vol. No. Januari : - Prediksi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh dengan Model AR Munawar, Hafnani Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala,

Lebih terperinci

Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Produksi Bola Lampu di PT XYZ

Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Produksi Bola Lampu di PT XYZ Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Bola Lampu di PT XYZ Hendra Suantio 1, A. Jabbar M. Rambe 2, Ikhsan Siregar 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA) PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA) Oleh : Nofinda Lestari 1208 100 039 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN

IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094

Lebih terperinci

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA 1) Nurul Latifa Hadi 2) Artanti Indrasetianingsih 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2)

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI YANG OPTIMAL SEPEDA MOTOR VIAR KARYA 150 DENGAN PENDEKATAN PROGRAMASI DINAMIS DI PT TRIANGLE MOTORINDO SEMARANG 1 Enty Nur Hayati 2 Agus Setiawan 3 Moehamad Aman 1,2

Lebih terperinci

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION Desi Nur Faizah, Laksmi Prita Wardhani. Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

Oleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si

Oleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si Oleh : Dwi Listya Nurina 1311105022 Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si Air Bersih BUMN Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Desain penelitian umumnya terbagi atas tiga bentuk yaitu penelitian eksploratif, penelitian penjelasan, dan penelitian deskriptif. Penelitian eksploratif

Lebih terperinci

OPTIMASI KEUNTUNGAN PEMBELIAN MANIK-MANIK DI C.V BURHANI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN LINIER

OPTIMASI KEUNTUNGAN PEMBELIAN MANIK-MANIK DI C.V BURHANI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN LINIER OPTIMASI KEUNTUNGAN PEMBELIAN MANIK-MANIK DI C.V BURHANI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN LINIER Ammar Nuruddin* dan Bobby O.P. Soepangkat** Program Pascasarjana Magister Manajemen Teknologi ITS

Lebih terperinci

Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho Faldiansyah 3

Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho Faldiansyah 3 PENERAPAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIF PADA PERAMALAN JUMLAH PELANGGAN DAN KEBUTUHAN AIR PADA PDAM KOTA PROBOLINGGO Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho

Lebih terperinci

Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan Program Linier

Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan Program Linier JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-1 Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan

Lebih terperinci