OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI"

Transkripsi

1 OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem Informasi Fakltas Ilm Kompter Universitas Narotama Srabaya Fatonim5@gmail.com Abstrak Presentasi merpakan media penyampaian pesan yang dilakkan oleh seseorang ntk memberikan pemahaman kepada orang lain. Presentasi dibat dengan menggnakan aplikasi presentasi seperti MicrosoftPowerPoint. Penggnaan aplikasi tersebt mmnya dilakkan hanya sebatas penggnaan fitr-fitr yang tampak jelas seperti transitions, animations, dan slide show. Sedangkan fitr-fitr yang lain jarang dignakan. Selain penggnaan aplikasi presentasi yang tidak dioptimalkan, pembatan presentasi sering kali tidak mempertimbangkan hbngan interaksi antara mansia dan kompter.hal ini membat presentasi yang ditampilkan krang bisa dipahami oleh adience.penelitian terhadap masalah presentasi dilakkan dengan tjan memberikan pengetahan kepada pembat presentasi ntk bisa mengoptimalkan fitr-fitr yang tersedia pada aplikasi presentasi. Dengan pemanfaatan fitr-fitr yang tersedia, presentasi yang dibat akan menjadi menarik. Selain mengoptimalkan fitr, pembatan presentasi jga perl melihat dari aspek hbngan interaksi mansia dan kompter. Pembatan presentasi dengan melihat aspek interaksi mansia dan kompter, akan menghasilkan presentasi yang baik dan mdah dipahami. Kata Knci : Microsoft PowerPoint, Transitions, Animations, Slide Show, Adience, Kompter. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Presentasi merpakan salah sat media penyampaian gagasan ata ide. Ide tersebt disampaikan kepada orang lain dalam bentk slideshow dengan memanfaatkan aplikasi yang terdapat dalam kompter. Salah sat aplikasi presentasi yang banyak dignakan adalah MicrosoftPowerPoint. MicrosoftPowerPoint mempnyai berbagai fitr.fitr-fitr tersebt bisa dimanfaatkan ntk memperindah tampilan presentasi. Presentasi yang indah dan sesai dengan tema yang dibahas akan mempermdah orang lain dalam memahami isi dari presentasi.pembatan presentasi yang baik seringkali tidak dilakkan oleh para pembat presentasi. Hal ini disebabkan karena penggna hanya memanfaatkan fitrfitr yang nampak jelas seperti lay ot dan slide yang sdah tersedia. Sementara fitrfitr yang lain seperti dration, adio, video, dan fitr-fitr yang lain yang bisa diolah jarang dignakan. Menrt Insap Santosa (2004) agar penggna dan kompter dapat saling berinteraksi, sehingga penggna merasakan adanya keramahan sistem kompter kepadanya, diperlkan sat media yang memngkinkan interaksi tersebt berlangsng.interaksi antara mansia dan kompter merpakan pertimbangan dalam pembatan sebah presentasi.tjan dari pertimbangan tersebt agar adience bisa memahami maksd dari presentasi yang disajikan. 1.2 Rmsan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diraikan, maka rmsan masalah ntk penelitian ini adalah : Bagaimana menentkan fitr-fitr yang terdapat pada MicrosoftPowerPoint agar sebah presentasi menjadi optimal berdasar sdt pandang HCI? 1.3 Batasan Masalah Pada penelitian ini diperlkan batasan-batasan masalah agar tjan dari 1

2 penelitian dapat tercapai. Adapn batasanbatasan masalah tersebt antara lain : a. Aplikasi presentasi yang dignakan MicrosoftPowerPoint b. Fitr-fitr yang dignakan pada MicrosoftPowerPoint 2010 antara lain :Shape, chart, adio, video, design, transition, animation, slidemaster, dan slideshow. c. Presentasi yang dibat merpakan presentasi ntk kalangan bisnis dan persahaan. d. Responden dari presentasi merpakan kalangan akademis yang diwakili oleh mahasiswa dan kalangan bisnis yang diwakili oleh karyawan dari persahaan penerbitan. 1.4 Tjan Penelitian Tjan dari penlisan skripsi ini adalah ntk menentkan fitr-fitr yang terdapat pada MicrosoftPowerPoint agar sebah presentasi menjadi optimal berdasar sdt pandang HCI. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penlisan skripsi ini adalah sebagai berikt : a. Menambah pengetahan dalam membat lay ot presentasi yang baik dengan berbasis HCI. b. Sebagai salah sat wacana alternatif yang bisa dipakai dalam pembatan sat tampilan presentasi. c. Mengetahi fitr-fitr aplikasi presentasi yang bisa dioptimalkan ntk membat presentasi menjadi menarik dan mdah dimengerti adience. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjaan Penelitian Terdahl Penelitian yang dilakkan Mhammad Dahria dan Ismawardi Santoso (2009) dalam jrnal Saintikom yang berjdl Manfaat PowerPoint dalam Presentasi Makalah, menjelaskan tentang bagaimana membat dan menampilkan presentasi dengan pintar dan baik. Penelitian tersebt menggnakan metode dengan membat otline presentasi, menyiapkan slide dan tampilan yang menarik. Dewi Rahimah (2013) dalam prosidingnya jga menglas tentang pemanfaatan Microsoft PowerPoint.Prosiding yang berjdl Penggnaan Microsoft PowerPoint Untk Mengaktifkan Mahasiswa pada Mata Kliah Kalkls Integral Program PAGMIPABI, menjelaskan tentang bagaimana membat mahasiswa memahami mata kliah kalkls integral dengan menggnakan Microsoft PowerPoint. 2.2 Teori Dasar yang Dignakan Presentasi Presentasi merpakan salah sat cara penyampaian ide ata gagasan kepada pihak lain. Pembatan presentasi diperlkan ketelitian agar adience dapat memahami apa yang disampaikan. Menrt Wahana Kompter (2011), adience dari presentasi terbagi menjadi beberapa kelompok antara lain : 1. Adience berdasarkan tingkat pendidikan. 2. Adience berdasarkan tingkat sia. 3. Adience berdasarkan jenis kelamin. 4. Adience berdasarkan social bdaya. 5. Adience berdasarkan strktr organisasi. Pembatan presentasi mempnyai beberapa tjan. Tjan dari pembatan presentasi tersebt antara lain (Wahana Kompter, 2011) : 1. Memberi informasi Presentasi dengan tjan ntk memberi informasi bisa dibat secara detail.hal ini agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap informasi yang disampaikan. 2. Meyakinkan adience Presentasi dengan maksd meyakinkan adience perl ditnjang dengan data dan bkti yang akrat. 3. Membjk adience Presentasi dengan tjan ntk membjk adience memerlkan datadata yang bisa merangsang antsias adience. 4. Memberikan hibran Gambar ata ide-ide dengan nilai hmor dapat disajikan dalam presentasi.penggnaan fitr-fitr animasi yang tersedia bisa menambah sasana hmor yang ditampilkan. 5. Memberi inspirasi 2

3 Penggnaan fitr yang menarik dengan ditnjang informasi yang jelas, akan membat adience ikt merasakan apa yang ingin ditampilkan oleh pembat presentasi Microsoft PowerPoint 2010 Microsoft PowerPoint merpakan aplikasi penyajian presentasi yang banyak dignakan. (Wahana Kompter, 2011). Pada perkembangannya, Microsoft telah melncrkan Microsoft PowerPoint 2010 ntk menyemprnakan versi sebelmnya yait Microsoft PowerPoint Kompter yang dignakan ntk menjalankan Microsoft PowerPoint 2010 hars mempnyai spesifikasi terendah yait (Wahana Kompter, 2011) : Tabel 2.2. Spesifikasi Sistem Kompter Komponen Persyaratan Processor Memori Harddisk Pentim III 500 MHz 512 MB 1.5GB Drive CD-Rom ata DVD Drive Display Monitor dengan resolsi 1024 x 768 pixel Operating system Windows XP service Pack (SP3) 32 bit, windows vista with SPI, Windows Server 2003 R2 dengan MSXML6.0, Windows server 2008 SP2 (32 bit ata 64 bit), windows 7. yang lain. Cabang-cabang ilm tersebt antara lain : 1. Teknik Elektronika dan Ilm kompter 2. Psikologi 3. Perancangan Grafis dan Tipografi 4. Ergonomik 5. Antropologi 6. Lingistik 7. Sosiologi Faktor Mansia Penglihatan Penglihatan merpakan panca indra yang bersenthan langsng terhadap tampilan presentasi. Menrt Insap Santosa (2004), pada kehidpan sehari-hari, mata dignakan ntk melihat segala bentk tiga dimensi. Tampilan presentasi yang menggnakan tampilan da dimensi akan membat mata bersaha memahami obyek da dimensi yang tampil pada layar, menjadi tiga dimensi dengan teknik-teknik tertent Pendengaran Pendengaran mansia mmnya dapat mendeteksi sara pada frekensi 20 Hz hingga Hz (Insap Santosa, 2004).Penggnaan adio pada presentasi hars memperhatikan kemampan pendengaran mansia. 3. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dirancang ntk membat alr kerja dari pembatan sistem berjalan dengan terstrktr. Urtan langkah kerja dari pembatan presentasi pada bab ini dijelaskan pada Gambar 3.1. Smber : Wahana Kompter, Interaksi Mansia dan Kompter Berbagai cara interaksi mansia dan kompter pada dasarnya dibat dengan tjan ntk memdahkan mansia dalam mengoperasikan kompter dan mendapatkan berbagai mpan balik yang diperlkan selama bekerja pada sebah sistem kompter (Insap Santosa, 2004). Menrt Insap Santosa dalam bk Interaksi Mansia dan Kompter (2004), ntk mempelajari interaksi antara mansia dan kompter, diperlkan pemahaman cabang-cabang ilm Gambar 3.1. Metodologi Penelitian 3

4 3.1. Pemodelan Presentasi Optimal Penentan Fitr-Fitr Utama Pada File Presentasi Berdasar HCI Microsoft PowerPoint 2010 merpakan salah sat aplikasi ntk presentasi.penggnaannya yang mdah disertai fitr-fitr pendkng yang disediakan, membat Microsoft PowerPoint 2010 banyak dignakan.berikt beberapa fitr yang disajikan Microsoft PowerPoint yang bisa dimanfaatkan ntk membat tampilan presentasi menjadi menarik. 1. Shapes Shapes dignakan ntk memberi variasi bentk dari slide yang ditampilkan.microsoft PowerPoint menyediakan shapes dalam berbagai bentk seperti lines, rectangle, basic shapes, block arrows, aqation shapes, flowchart, stars and banners, callots, dan action btton. 2. Chart Chart merpakan visalisasi data dan angka (Wahana Kompter, 2011). Chart sering dipakai dalam pembatan presentasi di bidang marketing. 3. Adio Penggnaan adio dalam sebah presentasi hars melihat tingkat kebthan. Penggnaan adio yang panjang dan berlebihan akan menggangg presentasi yang disampaikan. 4. Video Penambahan video dalam sebah presentasi bisa dilakkan ntk menarik perhatian adience.video yang ditampilkan akan membant adience memahami maksd dari presentasi yang disajikan. 5. Design Microsoft PowerPoint 2010 menyajikan berbagai macam design yang siap dignakan. Penggna presentasi bisa menggnakan design yang sdah tersedia ntk membat presentasi. 6. Transition Fasilitas transisi dignakan ntk menambah keindahan dari presentasi. Pergantian slide sat dengan yang lain akan tampak menarik bila ditambahkan dengan efek transisi. 7. Animation Animasi akan membat tlisan mapn gambar yang disajikan mncl dengan cara yang beraneka ragam, sesai dengan keinginan dari pembat presentasi. 8. SlideMaster Fitr slide master bergna bagi pembat presentasi yang ingin mendesain tampilannya sendiri. Penggna bisa membat berbagai bentk lay ot, sesai dengan variasi dan kebthan yang diinginkan. 9. SlideShow Slideshow dignakan ntk menampilkan presentasi kepada adience.adienceakan melihat presentasi yang disajikan dari sat slide ke slide beriktnya Optimalisasi Fitr Utama Berbasis HCI HmanCompterInteraction ata yang dikenal dengan istilah interaksi antara mansia dan kompter, merpakan materi yang membahas tentang hbngan mansia dengan kompter.hbngan ini dimaksdkan agar dalam penggnaan kompter, mansia dapat memanfaatkan dengan seoptimal mngkin, dengan mengrangi resiko yang ditimblkan. Fitr-fitr tama yang disajikan Microsoft PowerPoint ntk dignakan dalam presentasi, tidak semanya dapat dioptimalkan.hal ini disesaikan dengan tjan dari pembatan presentasi PrototypeFile Presentasi Dengan Fitr-Fitr Yang Telah Teroptimalisasi Sesai HCI Penelitian yang dilakkan ntk mendapatkan presentasi dengan mengoptimalkan fitr-fitr yang terdapat pada Microsoft PowerPoint 2010 menghasilkan sebah prototype.prototype yang dihasilkan merpakan pemanfaatan dari beberapa fitr yang tersedia dalam Microsoft PowerPoint Adapn fitrfitr tersebt diantaranya :Shapes, slidemaster, design, transition, animation, dan slideshow. Prototype yang dihasilkan selanjtnya dilakkan pengjian dengan menampilkan kepada responden ntk mendapatkan penilaian. 4

5 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Prototype Berdasarkan Fitr HCI Pembatan Prototype presentasi dilakkan dengan memanfaatkan fitr-fitr yang terdapat pada MicrosoftPowerPoint 2010.Fitr-fitr pada MicrosoftPowerPoint 2010 dioptimalkan gna mendapatkan tampilan presentasi yang menarik.berikt beberapa tampilan dari Prototype presentasi yang dipilih secara acak dengan optimalisasi fitr-fitr pada MicrosoftPowerPoint File Pembanding ( File Asli Dari Instansi). File pembanding yang dignakan merpakan presentasi yang dignakan oleh persahaan penerbitan. File pembanding dignakan terdapat pada Gambar 4.6 sampai dengan 4.9 sebagai berikt : 1. Tampilan Awal File Pembanding 1. Tampilan Awal Prototype Gambar 4.5 Tampilan Awal File Pembanding Gambar 4.1 Tampilan Awal Prototype 2. Tampilan File Pembanding Ke- Empat 2. Tampilan Prototype Ke-Empat Gambar 4.2 Tampilan Ke-Empat Prototype 3. Tampilan Prototype Ke-Sembilan Gambar 4.6 Tampilan File Pembanding Ke- Empat 3. Tampilan File pembanding Ke- Sembilan Gambar 4.3 Tampilan Ke-Sembilan Prototype 4. Tampilan Terakhir Prototype Gambar 4.7 Tampilan File Pembanding Ke- Sembilan 4. Tampilan Terakhir File Pembanding Gambar 4.4 Tampilan Terakhir Prototype. Gambar 4.8 Tampilan Terakhir File Pembanding 5

6 4.3. Responden Pengjian terhadap prototypedan file pembanding dilakkan kepada lima plh responden yang terdiri i dari tiga plh mahasiswa dan da plh karyawan persahaan penerbit Penilaian Responden Terhadap Prototype Pengjian yang dilakkan kan terhadap lima plh responden terhadap ap lima pertanyaan yang diajkan menghasilkan nilai seperti yang disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Perhitngan Responden Terhadap Prototype. Sang Tida Kra N at Setj k Permasalahan ng o. setj setj setj 1 Tampilan dari presentasi nyaman dilihat Animasi yang dignakan ckp baik Penggnaan warna memdahkan dalam membaca isi 3 presentasi Tlisan yang dignakan ckp baik (tidak terlal 4 besar mapn terlal kecil) Isi dari 5 presentasi dapat dipahami Jmlah Hasil perhitngan yang disajikan pada Tabel 4.1, diolah ke dalam bentk prosentase seperti disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2.Prosentase Penilaian Responden Terhadap Prototype Sangat Penilaian Baik Baik Krang Brk Tampilan 56.0% 44.0% 0.0% 0.0% Animasi 52.0% 42.0% 6.0% 0.0% Warna 32.0% 62.0% 6.0% 0.0% Font 42.0% 54.0% 4.0% 0.0% Isi 60.0% 34.0% 6.0% 0.0% Prosentase hasil perhitngan yang dilakkan kepada responden, diolah kembali menjadi bentk grafik seperti disajikan pada Gambar 4.9. Gambar 4.9. Grafik Hasil Perhitngan Responden Terhadap Prototype Penilaian yang dilakkan responden terhadap prototype menghasilkan kesimplan antara lain : 1. Responden menilai sangat baik dari segi tampilan prototype dengan jmlah prosentase 56%, dan 44% menilai baik. 2. Responden menilai sangat baik dari segi animasi dengan prosentase 52%, 42% menilai baik, dan 6% menilai krang. 3. Responden menilai sangat baik dari segi warna dengan prosentase 32%, 62% memberikan penilaian baik, dan 6% responden memilih krang. 4. Ditinja dari segi penggnaan font, 42% responden memberikan penilaian sangat baik, 54% memberikan penilaian baik, dan 4% memberikan penilaian krang. 5. Responden memberikan penilaian sangat baik dengan nilai 60% dari segi isi, 34% menyatakan baik, dan 6% menyatakan krang. 6. Responden yang melakkan penilaian tidak ada yang memberikan nilai brk ntk tiap kriteria yang diberikan Penilaian Responden Terhadap File Pembanding Pengjian yang dilakkan terhadap responden terhadap file pembanding diperoleh hasil berpa tabel seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.3.Hasil Perhitngan Responden Terhadap File Pembanding. Sang Kra Tida N at Set ng k Permasalahan o. setj j setj set j 1 Tampilan dari presentasi nyaman dilihat Animasi yang 2 dignakan ckp baik Penggnaan warna memdahkan

7 4 5 dalam membaca isi presentasi. Tlisan yang dignakan ckp baik (tidak terlal besar mapn terlal kecil). 6 Isi dari presentasi dapat dipahami. 12 Jmlah 54 Hasil perhitngan file pembanding yang disajikan pada Tabel 4.3 diolah ke dalam bentk prosentaseseperti disajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4.Prosentase Penilaian Responden Terhadap File Pembanding Penilaian Sangat baik Baik Krang baik Brk Tampilan 24.0% 64.0% 10.0% 2.0% 3. Responden menilai sangat baik dari segi warna dengan prosentase 24%, 54% memberikan penilaian baik, 16% responden memilih krang, dan 6% memilih brk. 4. Ditinja dari segi penggnaan font, 12% responden memberikan penilaian sangat baik, 68% memberikan penilaian baik, 16% memberikan penilaian krang, dan 4% menilai brk. 5. Responden memberikan penilaian sangat baik dengan nilai 24% dari segi isi, 56% menyatakan baik, 16% menyatakan krang, dan 4% menyatakan brk Perbandingan Penilaian Responden Terhadap Prototype dan File Pembanding. Perbandingan penilaian antara Prototype dengan file pembanding menghasilkan nilai antara lain : Tampilan Animasi 24.0% 52.0% 16.0% 8.0% Warna 24.0% 54.0% 16.0% 6.0% Font 12.0% 68.0% 16.0% 4.0% Isi 24.0% 56.0% 16.0% 4.0% Prosentase hasil perhitngan yang dilakkan kepada responden disajikan pada Gambar Gambar Perbandingan Berdasarkan Tampilan Animasi Gambar Perbandingan Berdasarkan Animasi Warna Gambar 4.10 Grafik Hasil Perhitngan Responden Terhadap File Pembanding. Penilaian yang dilakkan responden terhadap file pembanding menghasilkan kesimplan antara lain : 1. Responden menilai sangat baik dari segi tampilan file pembanding dengan jmlah prosentase 24%, 64% menilai baik, 10% menilai krang, dan 2% menilai brk. 2. Responden menilai sangat baik dari segi animasi dengan prosentase 24%, 52% menilai baik, 16% menilai krang, dan 8% menilai brk. Gambar Warna Font Perbandingan Berdasarkan 7

8 Gambar Perbandingan Berdasarkan Font Keberhasilan Menyampaikan Isi Gambar Perbandingan Berdasarkan Keberhasilan Menyampaikan Isi Perbandingan Keselrhan Gambar Perbandingan Keselrhan Perbandingan keselrhan pada Gambar 4.16 diperoleh hasil sebagai berikt : 1. Penilaian sangat baik diberikan responden ntk kategori tampilan dengan prosentase 56% bagi prototype, sedangkan ntk file pembanding dengan prosentase 24%. 2. Penilaian sangat baik diberikan responden ntk kategori animasi dengan prosentase 52% bagi prototype, dan 24% bagi file pembanding. 3. Penilaian ntk kategori penggnaan warna, responden menilai sangat baik ntk prototype dengan prosentase pemilih 32%. Sedangkan ntk file pembanding, prosentasee pemilih 24%. 4. Penilaian ntk kategori font yang dignakan, 42% responden menilai sangat baik ntk prototype, sedangkan ntk file pembanding 12%. 5. Penilaian ntk kategori keberhasilan menyampaikan isi, responden menilai sangat baik dengan prosentase 60% bagi prototype, dan 24% bagi file pembanding. Perbandingan keselrhan dari selrh kategori diperoleh hasil bahwa responden lebih menykai prototype bila dibandingkan dengan file pembanding. Nilai perbandingan keselrhan diambil dari nilai sangat baik yang dipilih responden terhadap keda file presentasi. 5. PENUTUP 5.1. Kesimplan Pemanfaatan fitr-fitr yang tersedia di dalam aplikasi presentasi ntk menghasilkan presentasi yang optimal, dapat dilakkan dengan mengac pada HCI.Pemanfaatan tersebt menghasilkan presentasi yang menarik dan mdah dipahami adience Saran Saran dari penelitian ini antara lain : 1. Pembatan presentasi dapat dilakkan dengan memanfaatkan fitr-fitr yang tersedia di dalam aplikasi presentasi. 2. Fitr-fitr yang tersedia di dalam aplikasi presentasi dapat dioptimalkan dengan mengolah sesai tingkat kebthan adience, dengan tetap mengac pada interaksi antara mansia dan kompter ata HCI. DAFTAR PUSTAKA [1] Dahria, M & Santoso, I Manfaat PowerPoint Dalam Presentasi Makalah.Makalah disajikan dalam Jrnal Saintikom, Vol.6, No.1 Janari Medan [2] Heriberts, H. & Hda, S Catatan Kliah Interaksi Mansia dan Kompter. Sistem Informasi Udins [3] Kompter, Wahana Bikin Presentasi Bisnis Profesional Dengan Microsoft PowerPoint Andi. Yogyakarta [4] Rahimah, Dewi Penggnaan Microsoft PowerPoint Untk Mengaktifkan Mahasiswa Pada Mataa Kliah Kalkls Integral Program PAGMIPABI.Prosiding disajikan dalam Seminar dan Rapat Tahnan Bidang MIPA BKS PTN Wilayah Barat Tahn Bandar Lampng [5] Santosa, Insap Interaksi Mansia dan Kompter.Andi. Yogyakarta [6] Soetanto, Hari Interaksi Mansia dan Kompter, Diktat Kliah Interaksi Mansia dan Kompter [7] Triwahyni, Tera C Presentasi Efektif Dengan Microsoft PowerPoint. Andi.Yogyakarta. 8

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan

Lebih terperinci

Penerapan Masalah Transportasi

Penerapan Masalah Transportasi KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan

Lebih terperinci

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah

Lebih terperinci

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis

Lebih terperinci

Perbaikan Antarmuka dan Pengembangan Fitur Baru Situs Web Indonesian Future Leaders Chapter Malang menggunakan Framework Affordance-Based Design

Perbaikan Antarmuka dan Pengembangan Fitur Baru Situs Web Indonesian Future Leaders Chapter Malang menggunakan Framework Affordance-Based Design Jrnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilm Kompter e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Febrari 208, hlm. 759-767 http://j-ptiik.b.ac.id Perbai Antarmka dan Pengembangan Fitr Bar Sits Web Indonesian Ftre

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya

Lebih terperinci

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha

Lebih terperinci

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK) Arif Setiawan 1*, Pratomo Setiaji 1 1 Program Stdi Sistem Informasi, Fakltas Teknik, Universitas Mria Kds Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kds 59352 * Email:

Lebih terperinci

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba

Lebih terperinci

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742 Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umm Bins Bsiness School Bina Nsantara (Bins) University didirikan pada tanggal 1 Oktober 1974 yang berawal dari sebah lembaga pendidikan kompter jangka pendek,

Lebih terperinci

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat

Lebih terperinci

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)

Lebih terperinci

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN / WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1) tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan

Lebih terperinci

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima

Lebih terperinci

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN _ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG FORUM KOORDINASI PEJABAT PEMERINTAHAN DAN VERTIKAL DI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan

merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) USAHA PENGOLAHAN KURMA TOMAT MENGHADAPI PERMASALAHAN INTENSITAS PERUBAHAN CUACA PADA POSDAYA MANALAGI VI DAN VII DUSUN SUMBERMULYO DESA MADIREDO KECAMATAN PUJON Samsl Arifin

Lebih terperinci

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendkng pembahasan dari sistem yang akan dibat. 2.1. Katalog Perpstakaan Katalog perpstakaan adalah sat media yang

Lebih terperinci

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN TEORI

BAB III PENDEKATAN TEORI 9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O = ( ) Panjang sat ektor x di R dan R

Lebih terperinci

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE Vale Added, Vol. 11, No. 1, 015 PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE 1 Moh Yamin Darsyah, Ujang Malana 1, Program Stdi Statistika FMIPA Universitas Mhammadiyah Semarang Email:

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH ;' I. ~ tr'. T I BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG _ WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur Pengenalan Pola Ekstraksi dan Seleksi Fitr PTIIK - 4 Corse Contents Collet Data Objet to Dataset 3 Ekstraksi Fitr 4 Seleksi Fitr Design Cyle Collet data Choose featres Choose model Train system Evalate

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS Dian Permana Ptri 1, Herri Slaiman FKIP, Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gnng Jati Cirebon

Lebih terperinci

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA Abstrak TBC penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskler

Lebih terperinci

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta

Lebih terperinci

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh . RUANG VEKTOR. VEKTOR (GEOMETRIK) PENGANTAR Jika n adalah sebah bilangan blat positif maka tpel-terorde (ordered-n-tple) adalah sebah rtan n bilangan riil (a a... a n ). Himpnan sema tpel-terorde dinamakan

Lebih terperinci

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an

Pemodelan Matematika Rentang Waktu yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur an Pemodelan Matematika Rentang Wakt yang Dibthkan dalam Menghafal Al-Qr an Indah Nrsprianah Tadris Matematika, IAIN Syekh Nrjati Cirebon Email: rizqi.syadida@yahoo.com Abstrak Kegiatan menghafal Al-Qr an

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT oleh GURITNA NOOR AINATMAJA M SKRIPSI ditlis dan diajkan ntk memenhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN Wiryanto Dewobroto ---------------------------------- Jrsan Teknik Sipil - Universitas elita Harapan, Karawaci FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK ERENCANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER ( U T S ) GENA TAHUN AKADEMIK

Lebih terperinci

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level

Lebih terperinci

Abstrak. a) b) Gambar 1. Permukaan parametrik (a), dan model solid primitif (b)

Abstrak. a) b) Gambar 1. Permukaan parametrik (a), dan model solid primitif (b) Simlasi ergerakan segitiga Bcket ntk indentifikasi kemngkinan interferensi antara pahat dan benda-kerja (oging) pada sistem-am berbasis model-faset 3D. Kiswanto, riadhana Laboratorim Teknologi Manfaktr

Lebih terperinci

STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR

STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR Ahmad Zbair, Riswal K, Wlandari ABSTRAK Stdi tentang Identifikasi IPAL Komnal dan

Lebih terperinci

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral

Analisa Performasi Kolektor Surya Terkonsentrasi Dengan Variasi Jumlah Pipa Absorber Berbentuk Spiral Jrnal Ilmiah EKNIK DESAIN MEKANIKA Vol6 No1, Janari 2017 (11-16) Analisa Performasi Kolektor Srya erkonsentrasi Dengan Variasi Jmlah Pipa Absorber Berbentk Spiral I Gsti Ngrah Agng Aryadinata, Made Scipta

Lebih terperinci

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M. ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 01 LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan:

PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM. V, yang selanjutnya dinotasikan dengan v, didefinisikan: PANJANG DAN JARAK VEKTOR PADA RUANG HASIL KALI DALAM Perl diingat kembali definisi panjang dan jarak sat ektor pada rang hasil kali dalam Eclid, yait rnag ektor yang hasil kali dlamnya didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada BAB TIJAUA PUSTAKA.. Pendahlan Disain prodk merpakan proses pengembangan konsep aal ntk mencapai permintaan dan kebthan dari konsmen. Sat desain prodk ang baik dapat mendorong pengembangan ang skses, dan

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) Aditya Eka Mlyono, Smardi 2 Jrsan Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

3. TEORI PANTULAN DASAR PERAIRAN

3. TEORI PANTULAN DASAR PERAIRAN 30 3. TEORI PANTULAN DASAR PERAIRAN Lat merpakan sat lingkngan yang sangat kompleks baik ditinja dari segi biotik mapn abiotik. Tak terkecali dengan dasar perairan, dasar perairan merpakan sat medim yang

Lebih terperinci

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM 5 Hasil Kali Dalam Untk memotiasi konsep hasil kali dalam diambil ektor di R dan R sebagai anak panah dengan titik awal di titik asal O ( ) Panjang sat ektor x di R dan R dinamakan

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI JRISE, Vol.1, No.1, Febrari 2014, pp. 28~40 ISSN: 2355-3677 BEBERAPA SIFA JARAK ROASI PADA POHON BINER ERURU DAN ERORIENASI Oleh: Hasniati SMIK KHARISMA Makassar hasniati@kharisma.ac.id Abstrak Andaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA BANJARMASIN - WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENGARUH BRAND EXTENSION SABUN MANDI LIFEBUOY KE SAMPO LIFEBUOY TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Efendi Arlina Nrbaity Lbis Almni FE USU Departemen Manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pembahasan pada bab ini, merpakan pembahasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori-teori tersebt melipti mata ang, pelak yang berperan, faktor-faktor yang mempengarhi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD

Lebih terperinci

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika VOTEKNIKA Jrnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika Vol. 4, No. 2, Jli - Desember 2016 ISSN: 2302-3295 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEARSIPAN DI SMK NEGERI 5 PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Rifeldo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Logika Fzzy Pada awalnya sistem logika fzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh pada tahn 1965. Konsep fzzy bermla dari himpnan klasik (crisp) yang bersifat tegas ata

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK SIPIL USU

JURNAL TEKNIK SIPIL USU JURNAL TEKNIK SIPIL USU ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN IDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN Inda Yfina 1, Rdi Iskandar 2 1

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Aljabar Linier Dosen Pengampu: Darmadi, S. Si, M. Pd

Mata Kuliah: Aljabar Linier Dosen Pengampu: Darmadi, S. Si, M. Pd . RUANG BERDIMENSI n EUCLIDIS Mata Kliah: Aljabar Linier Dosen Pengamp: Darmadi S. Si M. Pd Dissn oleh: Kelompok Pendidikan Matematika VA. Abdl Fajar Sidiq (8.). Lilies Prwanti (8.76). Ristinawati (8.)

Lebih terperinci

APLIKASI SPANNING TREE UNTUK MENENTUKAN HAMBATAN TOTAL PADA RANGKAIAN LISTRIK SKRIPSI. Oleh: MUAYYAD NANANG KARTIADI NIM

APLIKASI SPANNING TREE UNTUK MENENTUKAN HAMBATAN TOTAL PADA RANGKAIAN LISTRIK SKRIPSI. Oleh: MUAYYAD NANANG KARTIADI NIM APLIKASI SPANNING TREE UNTUK MENENTUKAN HAMBATAN TOTAL PADA RANGKAIAN LISTRIK SKRIPSI Oleh: MUAYYAD NANANG KARTIADI NIM. 06510042 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah : TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d lim = lim = 0 0 d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses mencarinya disebt menrnkan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG _'C.. BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN DAN TUNTUTAN GANTI RUGI KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Rekomendasi Pengambilan Mata Kuliah Pilihan Menggunakan Recursive Elimination Algorithm (Relim)

Rekomendasi Pengambilan Mata Kuliah Pilihan Menggunakan Recursive Elimination Algorithm (Relim) Rekomendasi Pengambilan Mata Kliah Pilihan Menggnakan Recrsive Elimination Satrio Prasojo (st.prasojo@gmail.com), Shafiah, ST., MT (fi@telkomniversity.ac.id), Hetti Hidayati, S.Kom., MT (htt@telkomniversity.ac.id),

Lebih terperinci

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com 1 NAMA : KELAS : teresiaeni.wordpress.com TURUNAN/DIFERENSIAL Deinisi : Laj perbaan nilai teradap ariabelnya adala : y dy d ' = = d d merpakan ngsi bar disebt trnan ngsi ata perbandingan dierensial, proses

Lebih terperinci

Santi Aprillia Citra Resmi Tjitjik Rahaju. ABSTRAK Kata kunci: Proses Pemberdayaan, Pelatihan Keterampilan Bagi Keluarga Miskin

Santi Aprillia Citra Resmi Tjitjik Rahaju. ABSTRAK Kata kunci: Proses Pemberdayaan, Pelatihan Keterampilan Bagi Keluarga Miskin PROSES PEMBERDAYAAN MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN BAGI KELUARGA MISKIN PADA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT ANGGREK KELURAHAN KALI RUNGKUT KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA POOR FAMILY EMPOWERMENT THROUGH TRAINING

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGA WAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN GAME BULLDOZER BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Handy Adriyan

RANCANG BANGUN GAME BULLDOZER BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Handy Adriyan RANCANG BANGUN GAME BULLDOZER BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI diajkan oleh Handy Adriyan 10.11.4091 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 015 RANCANG

Lebih terperinci

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi Jrnal Matematika Integratif ISSN 4-684 Volme No, Oktober 05, pp - 8 Kontrol Optimm pada Model Epidemik SIR dengan Pengarh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi N. Anggriani, A. Spriatna, B. Sbartini, R. Wlantini

Lebih terperinci

Analisis Komputasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Berbasis Logika Fuzzy Teroptimasi

Analisis Komputasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Berbasis Logika Fuzzy Teroptimasi Analisis Komptasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Soesanti, dkk. 89 Analisis Komptasi pada Segmentasi Citra Medis Adaptif Berbasis Logika Fzzy Teroptimasi Indah Soesanti ), Adhi Ssanto 2), Thomas Sri

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON

PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON Jrnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 157 161 ISSN : 233 291 c Jrsan Matematika FMIPA UNAND PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON DALIANI Program Stdi Matematika, Fakltas

Lebih terperinci

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb) oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =

Lebih terperinci

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek

Lebih terperinci

KINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 6512

KINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 6512 Vol. 1, No., Mei 010 ISSN : 085-8817 KINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 651 Mhammad Irsyad Jrsan Teknik Mesin Uniersitas Lampng email: irsyad71@nila.ac.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

SIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH AKIBAT VARIASI BENTUK KAMPUH LAS DAN MENDAPAT PERLAKUAN PANAS ANNEALING DAN NORMALIZING

SIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH AKIBAT VARIASI BENTUK KAMPUH LAS DAN MENDAPAT PERLAKUAN PANAS ANNEALING DAN NORMALIZING SIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH AKIBAT VARIASI BENTUK KAMUH LAS DAN MENDAAT ERLAKUAN ANAS ANNEALING DAN NORMALIZING Nkman (1) (1) Jrsan Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya rabmlih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem assembly line. PLC digunakan di berbagai industri dan mesin pengemasan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem assembly line. PLC digunakan di berbagai industri dan mesin pengemasan dan BAB I PENDAHULUAN.. Laar Belakang Masalah Prgrammable Lgic Cnrller () merpakan sa kmper digial yang dignakan nk masi dari prses-prses elekrmagneik. Seperi pengnrlan mes pada sisem assembly le. dignakan

Lebih terperinci

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam melakukan penelitian. Berikut

Lebih terperinci

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor Swandi *, Sri Gemawati 2, Samsdhha 2 Mahasiswa Program Stdi Magister Matematika, Dosen Pendidikan Matematika Uniersitas Pasir Pengaraian 2 Dosen Jrsan Matematika

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nmr : 100.ADD/ PU.22/PL-PK//201 Tanggal, 22 Janari 201 Untk Pengadaan SEBELUM ADENDUM : PENNGKATAN JARNGAN RGAS SEKUNDER LOLOR SETELAH ADENDUM : PENNGKATAN JARNGAN RGAS SEKUNDER

Lebih terperinci

METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN

METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS Mardhika WA 1, Syamsdhha 2, Aziskhan 2 mardhikawirahadi@nriacid 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika 2 Laboratorim Komptasi Jrsan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSIAS INDONESIA PERANANGAN PENGENDALI MODEL PREDIIVE ONROL (MP) PADA SISEM EA EXANGER DENGAN JENIS KARAKERISIK SELL AND UBE ESIS RIDWAN FARUDIN 76733 FAKULAS EKNIK PROGRAM SUDI EKNIK KONROL INDUSRI

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI APLIKASI MULTIMEDIA SCRIPTING LANGUAGE

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI APLIKASI MULTIMEDIA SCRIPTING LANGUAGE 63 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI APLIKASI MULTIMEDIA SCRIPTING LANGUAGE 4.1 Implementasi Aplikasi Multimedia Scripting Aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk membuat presentasi.

Lebih terperinci

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO,

PERATURAN. TAHUN 2O1s TENTANG BUPATI SITUBONDO, BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 0 TAHUN 2O1s TENTANG LAPORAN HARTA KEI(AYAAN BAGI PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH I(ABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS Ole: Citra Dewi Ksma P. 106 100 007 Dosen pembimbing: DR. Sbiono, MSc. Latar Belakang PENDAHULUAN Penyakit Tberklosis TB adala

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Sistem yang telah dianalisis dan dirancang akan digunakan sebagai alat bantu penyebaran informasi tentang bagaimana cara menggunakan website IDI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh. tanah di sepanjang bidang-bidang gesernya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penurunan akibat pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh. tanah di sepanjang bidang-bidang gesernya. 5 BAB TIJAUA PUSTAKA.1 Daya Dkng Tanah Pasir Kapasitas dkng menyatakan tahanan geser tanah ntk melawan penrnan akibat pembebanan, yait tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS BALOK KOLOM BAJA BERPENAMPANG SIMETRIS GANDA BERDASARKAN SNI DAN METODA ELEMEN HINGGA

ANALISIS KAPASITAS BALOK KOLOM BAJA BERPENAMPANG SIMETRIS GANDA BERDASARKAN SNI DAN METODA ELEMEN HINGGA Konferensi asional Teknik Sipil 3 (KoTekS 3) Jakarta, 6 7 ei 29 AAISIS KAPASITAS BAOK KOO BAJA BERPEAPAG SIETRIS GADA BERDASARKA SI 3 729 2 DA ETODA EEE HIGGA Aswandy Jrsan Teknik Sipil, Institt Teknologi

Lebih terperinci

STUDI APLIKASI GASIFIKASI DI INDUSTRI GERABAH : PERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI PADA TUNGKU PEMBAKARAN GERABAH SEMI KONTINU

STUDI APLIKASI GASIFIKASI DI INDUSTRI GERABAH : PERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI PADA TUNGKU PEMBAKARAN GERABAH SEMI KONTINU 1 STUDI APLIKASI GASIFIKASI DI INDUSTRI GERABAH : PERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI PADA TUNGKU PEMBAKARAN GERABAH SEMI KONTINU Alvin Malana, Adi Srjosatyo Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 17 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERJMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA

Lebih terperinci

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM 14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG _ t WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG ALOKASI DANA HIBAH UNTUK PENATAAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI TERPADU KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

HU BU NGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN INTENSIT AS PENGGUNAANINTERNET. Oleh: Emi Chotimah NIM: FAKUL TAS PSIKOLOGI

HU BU NGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN INTENSIT AS PENGGUNAANINTERNET. Oleh: Emi Chotimah NIM: FAKUL TAS PSIKOLOGI HU BU NGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN INTENSIT AS PENGGUNAANINTERNET Oleh: Emi Chotimah NIM: 100070020140 FAKUL TAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2004 HU BU NGAN TIPE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Artifiial Intelligene Definisi Artifiial Intelligene merpakan salah sat bagian dari ilm kompter yang mempelajari bagaimana membat mesin (kompter) dapat melakkan pekerjaan

Lebih terperinci

Session 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa

Session 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa Session 8 Heat Transfer in Steam Trbine PT. Dian Sastatika Sentosa DSS Head Offie, 3 Oktober 008 Otline. Pendahlan. Skema keepatan, gaya tangensial. 3. Daya yang dihasilkan trbin, panas jath. 4. Trbin

Lebih terperinci

REANALISIS GEMPABUMI MENTAWAI DENGAN DECONVOLUSI-INVERSI W-PHASE SEBAGAI ACUAN PREDIKSI TSUNAMI

REANALISIS GEMPABUMI MENTAWAI DENGAN DECONVOLUSI-INVERSI W-PHASE SEBAGAI ACUAN PREDIKSI TSUNAMI REANALISIS GEMPABUMI MENTAWAI DENGAN DECONVOLUSI-INVERSI W-PHASE SEBAGAI ACUAN PREDIKSI TSUNAMI Skripsi Diajkan ntk memenhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakltas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Kalkulus. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. Kalkulus. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Modl Standar ntk dignakan dalam Perkliahan di Universitas Merc Bana Fakltas Program Stdi Tatap Mka Kode MK Dissn Oleh Ilm Kompter Teknik Informatika 9 Abstract Matakliah Menjadi Dasar

Lebih terperinci

mengenalkan kampus Teknik Informatika ITS kepada pengguna perangakat berbasis Android. II. METODOLOGI

mengenalkan kampus Teknik Informatika ITS kepada pengguna perangakat berbasis Android. II. METODOLOGI Game 3D Jelajah Area pada Android Mobile: Stdi Kass Area Kamps Teknik Informatika ITS Devina Sri S. Christiana, Imam Kswardayan, Siti Rochimah Teknik Informatika, Fakltas Teknoloi Informasi, Institt Teknoloi

Lebih terperinci