I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI
|
|
- Herman Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. PENDAHULUAN. Laar Belakang Menuru Sharpe e al (993), invesasi adalah mengorbankan ase yang dimiliki sekarang guna mendapakan ase pada masa mendaang yang enu saja dengan jumlah yang lebih besar. Invesasi dalam bidang keuangan berkaian dengan ase-ase keuangan, seperi invesasi pada saham, obligasi, dan ase-ase keuangan lainnya. Invesasi di bursa saham merupakan benuk invesasi penuh risiko yang membua invesor berhai-hai dalam menginvesasikan dananya. Hal ersebu menjadi salah sau fakor munculnya sarana alernaif unuk berinvesasi. Salah sau invesasi alernaif yang diawarkan di berbagai bursa dunia adalah produk derivaif. Produk derivaif merupakan suau insrumen keuangan yang nilainya berganung pada nilai ase yang mendasarinya. Ase yang mendasari opsi dapa berupa saham, emas, maa uang asing, indeks saham, dan lain-lain. Produk derivaif dapa digunakan sebagai insrumen unuk mengelola risiko dan spekulasi, sera unuk mengurangi biaya ransaksi aau unuk menghindari pajak. Salah sau dari produk derivaif adalah opsi. Perdagangan opsi erbesar dan perama kali dikembangkan adalah di CBOE (Chicago Board Opions Exchage), USA pada ahun 973, dan elah mencapai sukses luar biasa dengan oal perdagangan sebanyak 6 saham. Dalam lima ahun, para pemodal melakukan perdagangan opsi mencapai lebih dari 0 jua lembar per hari (Brealey and Myers, 99). Sejarah mengenai eori penilaian opsi di mulai pada ahun 900, yaiu pada saa seorang maemaikawan Perancis, Louis Bachelier, menghasilkan formula penilaian opsi. Formula Bachelier ini memiliki kelemahan karena didasarkan pada asumsi yang kurang realisis yaiu adanya ingka suku bunga nol dan harga saham bernilai negaif. Formula ini kemudian diperbaiki oleh penelii lain, dianaranya Case Sprenkle, James Boness dan Paul Samuelson yang menggunakan asumsi bahwa harga saham memiliki disribusi log normal (hal ini menjamin bahwa harga saham selalu bernilai posiif) dan ingka suku bunga idak nol. Pada masa sebelum ahun 973, usaha penilaian opsi didasarkan pada penenuan premi risiko aau besarnya risiko dari ingka pengembalian harga saham. Penenuan premi risiko idaklah mudah karena premi risiko idak hanya menggambarkan risiko pada perubahan harga saham, namun mengikuserakan pula perilaku invesor erhadap risiko. Unuk mengaasi masalah ini, pada ahun 973, Fisher Black dan Myron Scholes elah berhasil menyelesaikan masalah enang penilaian opsi. Hasil kerja Fisher Black dan Myron Scholes dikenal dengan model Black-Scholes. Salah sau kegunaan formula Black- Scholes ini adalah sebagai ala unuk mengendalikan risiko (hedging) dalam suau opsi pada porofolio. eknik unuk mengendalikan risiko secara umum dikaakan sebagai sensiivias nilai opsi (Greeks). Greeks ini erdiri aas dela, gamma, hea, vega, dan rho.. ujuan Penulisan ujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagi. Menganalisis model Black-Scholes unuk menenukan nilai opsi call dan opsi pu ipe Eropa.. Menganalisis model Black-Scholes unuk menenukan hedge raio dari opsi ipe Eropa..3 Sisemaika Penulisan Pada bab sau diberikan laar belakang dari permasalahan penenuan hedge raio unuk opsi call dan opsi pu ipe Eropa. Pada bab dua diberikan landasan eori yang akan digunakan sebagai dasar pengerjaan karya ilmiah. Sedangkan pada bab iga akan diberikan model Black-Scholes unuk opsi call dan opsi pu ipe Eropa dan pengerian dari rasio lindung nilai (hedge raio) sera model Black-Scholesnya. Pada bab empa akan diberikan kesimpulan yang diperoleh selama penulisan karya ilmiah ini. Pada bab erakhir akan diberikan dafar pusaka. II. LANDASAN EORI Bab ini berisi eori yang menjadi dasar pengerjaan karya ilmiah. Pada bagian perama sampai dengan bagian kelima disajikan proses sokasik, gerak Brown, proses Wiener, proses Iô, aplikasi proses sokasik unuk harga saham dan persamaan diferensial parsial dari harga saham. Pada bagian keujuh sampai dengan bagian erakhir disajikan definisi,
2 noasi, asumsi mengenai opsi, penilaian opsi, dan Greeks.. Proses Sokasik Proses sokasik digunakan sebagai model maemaika unuk mewakili suau peubah yang nilainya berubah secara acak menuru waku. Unuk memahami proses sokasik diperlukan definisi beriku. Definisi (Ruang conoh) Ruang conoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suau percobaan acak, dan dinoasikan dengan Ω. [Grimme dan Sirzaker, 00] Definisi (Kejadian) Kejadian adalah suau himpunan bagian dari ruang conoh Ω. [Grimme dan Sirzaker, 00] Definisi 3 (Medan-σ) Medan- σ adalah himpunan yang anggoanya merupakan himpunan bagian dari ruang conoh Ω yang memenuhi syarasyara... Jika A maka A, dengan menyaakan komplemen dari himpunan A. c A i c A 3. Jika A, A, A 3,, maka. [Hogg e al, 995] Definisi 4 (Ukuran Peluang) Ukuran peluang P pada ruang ukuran ( Ω, ) adalah fungsi P : [0,] yang memenuhi:. P( ) = 0, P( Ω ) =.. Jika A, A, A 3, adalah himpunan anggoa-anggoa yang saling lepas, yaiu Ai Aj =, unuk seiap i, j dengan i j maka: ( i) = P A P( A ). Pasangan ( Ω,, P) disebu dengan ruang peluang (probabiliy space). [Grimme dan Sirzaker, 00] i Definisi 5 (Proses sokasik) Proses sokasik X = { X(), } adalah suau himpunan dari peubah acak yang memeakan suau ruang conoh Ω ke suau ruang sae S.. Gerak Brown Proses sokasik X { X(), } = disebu gerak Brown jika:. X (0) = 0.. Unuk 0 < < < < n, peubah acak X ( i ) X ( i ), i =,,, n saling bebas. 3. Unuk > 0, X( ) berdisribusi normal dengan raaan 0 dan varian σ..3 Proses Wiener Proses Wiener adalah gerak Brown dengan raaan 0 dan varian. Proses Wiener umum unuk suau peubah acak X dapa dinyaakan sebagai dx () = ad + bdw() () ad disebu sebagai komponen deerminisik dan bdw () menyaakan komponen sokasik, sera W () adalah proses Wiener, sedangkan a dan b masing-masing menyaakan drif rae dan variance rae dari X. Unuk proses sokasik yang didefinisikan pada ruang probabilias ( Ω, F, P) berlaku hal Misalkan W() adalah proses Wiener pada ( Ω, F, P). Inegral sokasik adalah proses sokasik X() dengan benuk: 0 0 X () = X(0) + a( X( s), s) ds + bxs ( ( ), sdws ) ( ). ().4 Proses Iô Proses Iô adalah proses Wiener umum dengan a dan b menyaakan suau fungsi dari peubah acak X dan waku. Proses Iô dapa dinyaakan sebagai dx () = ax ( (), d ) + bx ( (), dw ) () (3) Proses sokasik didefinisikan sebagai beriku.
3 3 Lema (Lema Iô) Misalkan proses X () memenuhi persamaan (3) dan fungsi Y () = gx ( (),) adalah koninu sera urunan-urunan g ( X( ), ), g X ( X( ), ), g XX ( X( ), ) koninu, maka Y () = gx ( (),) memenuhi persamaan dengan dan dy () = g ( X (),) d+ gx( X (),) dx () (4) + gxx ( X( ), )( dx( )) dg dg d g g =, gx =, g d dx XX = dx ( d) = dw ( ) d = ddw ( ) = 0 ( dw ( )) = d Buki: liha Lampiran..5 Model unuk Harga Saham Harga saham yang berubah secara acak menuru waku diasumsikan sebagai suau proses sokasik. Selain iu diasumsikan idak ada pembayaran dividen aas saham. Misalkan X () mengikui proses Wiener umum, yaiu persamaan (). Persamaan ini dapa dikembangkan menjadi persamaan (). Selanjunya akan dienukan model dari proses harga saham S. Misalkan S () adalah harga saham pada waku. Menginga proses Iô, perubahan S () akan memiliki nilai harapan drif rae μ S. Parameer μ menyaakan ingka raa-raa perumbuhan harga saham dan μsd () disebu komponen deerminisik. Karena harga saham juga dipengaruhi oleh fakor keidakpasian maka komponen sokasiknya adalah σ SdW () (), dengan σ menyaakan volailias harga saham. Volailias harga saham mengindikasikan ingka risiko dari harga saham. Dengan demikian model dari harga saham dapa dinyaakan sebagai ds () = μsd () + σsdw () () (5).6 Persamaan Diferensial Sokasik (PDS) dari Harga Saham Pada bagian ini diberikan benuk PDS bagi suau peubah yang nilainya berganung pada harga saham S () dan waku. Perubahan nilai S () ersebu dapa dimodelkan dengan memanfaakan lema Iô. Misalkan diberikan suau peubah Y () yang berganung pada peubah harga saham S () dan waku. Berdasarkan Hull (997), apabila harga saham S () mengikui model saham (5), maka benuk PDS unuk Y () dienukan oleh eorema eorema. Misalkan diberikan Y () = gs ( (),) dengan [ 0, ) dan S () memiliki diferensial sokasik (5), maka persamaan diferensial sokasik bagi fungsi Y () dapa dinyaakan dalam benuk: g g g dy() = μs() + + σ S() d S S (6) g + σs ( ) dw ( ) S Buki: liha Lampiran..7 Definisi, Noasi, dan Asumsi Opsi Salah sau insrumen derivaif yang mempunyai poensi unuk dikembangkan adalah opsi. Unuk lebih memahami bagian ini, didefinisikan beberapa hal yang perlu diperhaikan. Definisi 6 Opsi adalah suau konrak anara dua pihak di mana pemegang opsi mempunyai hak unuk membeli aau menjual suau ase erenu dengan harga yang elah dienukan, pada aau sebelum waku yang elah dienukan. Menuru jenisnya opsi erbagi dua, yaiu opsi call dan opsi pu. Definisi 7 Opsi call adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya unuk membeli ase yang mendasari pada harga erenu dan jangka waku erenu.
4 4 Opsi pu adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya unuk menjual ase yang mendasari pada harga erenu dan jangka waku erenu. Menuru waku eksekusinya, opsi dibedakan aas opsi ipe Eropa dan opsi ipe Amerika. Opsi ipe Eropa adalah opsi yang hanya dapa dieksekusi pada saa konrak jauh empo. Sedangkan opsi ipe Amerika adalah opsi yang dapa dieksekusi sebelum konrak jauh empo. Dalam karya ilmiah ini hanya akan dibahas opsi ipe Eropa. Definisi 8 Nilai opsi adalah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh seorang invesor unuk mendapakan konrak opsi dan pembayarannya dilakukan pada saa konrak dibua. [Wilmo e al, 996] Ada beberapa hal yang mempengaruhi nilai opsi, yaiu:. Harga saham saa ini (S 0 ). Harga eksekusi (K), yang merupakan harga jual aau beli saham yang ercanum dalam konrak opsi (harga exercise aau harga srike). 3. Waku jauh empo (). 4. Volailias dari harga saham (σ), yang merupakan sebuah ukuran ingka keidakpasian mengenai pergerakan saham di masa yang akan daang. 5. ingka suku bunga (r). 6. Dividen yang dibayarkan aas saham. Dalam merumuskan nilai opsi, Fisher Black dan Myron Scholes (973) menggunakan beberapa asumsi, sebagai. Sebaran harga saham adalah lognormal dan varian dari reurn pada saham adalah konsan.. ipe opsi yang digunakan adalah ipe Eropa. 3. idak ada biaya ransaksi unuk menjual aau membeli saham aau opsi. 4. idak ada pembayaran dividen pada saham. 5. idak ada kemungkinan erjadinya arbirase. Arbirase adalah indakan membeli sekurias yang berharga rendah di suau pasar dan pada saa yang sama menjualnya dengan harga yang lebih inggi di pasar yang berbeda sehingga memperoleh keunungan anpa risiko. 6. Invesor diperbolehkan meminjam sejumlah dana unuk membeli saham pada ingka suku bunga bank. 7. ingka suku bunga bebas risiko jangka pendek dikeahui dan nilainya konsan. Harga saham diasumsikan sebagai proses sokasik dan berdasarkan asumsi, sebaran lognormal unuk harga saham dapa dikeahui. Sehingga diperoleh eorema eorema. Logarima harga saham pada saa jauh empo mempunyai sebaran normal dengan: σ raaan : μ = ln S + r 0 dan varian : Var = σ. Buki: liha Lampiran 3..8 Penilaian Opsi Dengan asumsi di aas, nilai opsi hanya berganung pada harga saham, waku, dan parameer lain yang nilainya konsan. Penilaian opsi merupakan suau masalah yang berkembang cukup lama dalam finansial. erdapa suau rise yang memfokuskan mengenai ada aau idaknya hubungan anara harga saham dan konrak opsi yang erulis pada saham ersebu. Masalah ini dipecahkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes pada ahun 973, yang kemudian modelnya dikenal dengan model Black-Scholes, sehingga diperoleh eorema beriku ini: eorema.3 Misalkan V( S, ) menyaakan nilai opsi pada waku. Maka V memenuhi persamaan diferensial parsial Black-Scholes: V V V + rs + σ S rv = 0. (7) S S Buki: liha Lampiran 4. Pada waku opsi call jauh empo, apabila S > K maka pemegang konrak opsi akan mengeksekusi konraknya karena invesor memperoleh keunungan sebesar K. S Sebaliknya apabila S K pada saa jauh empo, maka pemegang konrak opsi idak akan mengeksekusi konraknya, karena invesor akan memperoleh kerugian sebesar
5 5 K S. Unuk kondisi ini opsi idak mempunyai nilai pada saa jauh empo. Jadi nilai opsi call pada saa jauh empo dapa diuliskan sebagai suau payoff aau penerimaan bagi pemegang konrak sebagai p = max( K S, 0). (9) Payoff Opsi Pu ( p) c = max( S K, 0). (8) Payoff Opsi Call ( c) Harga Srike ( K ) Harga Saham ( S ) Gambar Diagram payoff opsi pu ipe Eropa Gambar Diagram payoff opsi call ipe Eropa Begiu juga pada waku opsi pu jauh empo, apabila < K maka pemegang S konrak opsi akan mengeksekusi konraknya karena invesor memperoleh keunungan sebesar K S. Sebaliknya apabila S K pada saa jauh empo, maka pemegang konrak opsi idak akan mengeksekusi konraknya, karena invesor akan memperoleh kerugian sebesar S Harga Srike ( K ) K Harga Saham ( S ). Unuk kondisi ini opsi idak mempunyai nilai pada saa jauh empo. Jadi nilai opsi pu pada saa jauh empo dapa diuliskan sebagai suau payoff aau penerimaan bagi pemegang konrak sebagai.9 Greeks Salah sau kegunaan formula Black- Scholes ini adalah sebagai ala unuk mengendalikan risiko (hedging) dalam suau opsi pada porfolio. Dalam seiap mengukur nilai pasar dari seiap porofolio dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dari beberapa variabel seperi harga yang mendasari, volailias, ingka suku bunga dan waku. eknik mengendalikan risiko ini secara umum dikaakan sebagai sensiivias nilai opsi (Greeks). Greeks ini erdiri aas dela, gamma, hea, vega, dan rho. Dela adalah ingka perubahan raa-raa nilai opsi erhadap harga saham. Gamma adalah ingka perubahan dela unuk suau nilai opsi erhadap harga saham. hea adalah ingka perubahan raaraa nilai opsi erhadap waku. Vega adalah ingka perubahan raa-raa nilai opsi erhadap volailias. Sedangkan Rho adalah ingka perubahan raa-raa nilai opsi erhadap suku bunga. Dalam karya ilmiah ini hanya akan dibahas dela. III. PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan model Black-Scholes yang digunakan unuk menenukan rasio lindung nilai (hedge raio) pada opsi ipe Eropa. Pada bagian perama akan diberikan komponen-komponen yang dimiliki oleh nilai opsi ipe Eropa. Pada bagian kedua diberikan model Black- Scholes yang digunakan unuk menghiung nilai opsi call dan opsi pu ipe Eropa. Selain unuk menghiung nilai opsi ipe Eropa, model Black-Scholes juga digunakan sebagai ala unuk mengendalikan risiko (hedging). Pada bagian keiga akan dijelaskan salah sau eknik unuk mengendalikan risiko, yaiu dengan rasio lindung nilai berupa dela hedging. Sedangkan pada bagian erakhir akan diberikan ilusrasi dari opsi.
BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi
Bab II Maeri Penunjang BAB II MATERI PENUNJANG.1 Keuangan.1.1 Opsi Sebuah opsi keuangan memberikan hak (bukan kewajiban) unuk membeli aau menjual sebuah asse di waku yang akan daang dengan harga yang disepakai.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
1 I PENDAHULUAN 11 Laar Belakang Seiap orang mendambakan berheni bekerja di suau masa dalam siklus kehidupannya dan menikmai masa uanya dengan enram Terjaminnya kesejaheraan di masa ua akan mencipakan
Lebih terperinciBAB 2 Materi Penunjang
BAB. MATERI PENUNJANG 4 BAB Maeri Penunjang. Vanilla Opion Derivaives adalah salah sau conoh dari insrumen keuangan, aau lebih sederhananya bisa dianggap sebagai perjanjian anara dua orang, yang nilainya
Lebih terperinciSIMULASI PERGERAKAN TINGKAT BUNGA BERDASARKAN MODEL VASICEK
Jurnal Maemaika Murni dan Terapan εpsilon Vol.9 No.2 (215) Hal. 15-24 SIMULASI PEGEAKAN TINGKAT BUNGA BEDASAKAN MODEL VASICEK Shanika Marha, Dadan Kusnandar, Naomi N. Debaaraja Fakulas MIPA Universias
Lebih terperinciBAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai
BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciVALUASI COUPON BOND DENGAN COMPOUND OPTION CALL ON CALL
PROSIING SEMINAR NASIONAL SAISIKA UNIVERSIAS IPONEGORO 03 ISBN: 978-60-4387-0- VALUASI COUPON BON ENGAN COMPOUN OPION CALL ON CALL i Asih I Maruddani, edi Rosadi, Gunardi 3, Abdurakhman 4 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciIII. PEMODELAN HARGA PENGGUNAAN INTERNET
8 III EMODELAN HARGA ENGGUNAAN INTERNET 3 Asumsi dan Model ada peneliian ini diperhaikan beberapa asumsi yaiu sebagai beriku: Waku anarkedaangan menyebar eksponensial dengan raaan λ - (laju kedaangan adalah
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s
Sudaryano Sudirham Analisis angkaian Lisrik Di Kawasan s Sudaryano Sudirham, Analisis angkaian Lisrik () BAB 3 Fungsi Jargan Pembahasan fungsi jargan akan membua kia memahami makna fungsi jargan, fungsi
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3732
ISSN : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No. Agusus 016 Page 373 Sifa Asimeris Model Prediksi Generalized Auoregressive Condiional Heerocedasiciy (GARCH) dan Sochasic Volailiy Auoregressive
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 robabilias 2.1.1 Definisi robabilias adalah kemungkinan yang daa erjadi dalam suau erisiwa erenu. Definisi robabilias daa diliha dari iga macam endekaan, yaiu endekaan klasik,
Lebih terperinciMuhammad Firdaus, Ph.D
Muhammad Firdaus, Ph.D DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FEM-IPB 010 PENGERTIAN GARIS REGRESI Garis regresi adalah garis yang memplokan hubungan variabel dependen (respon, idak bebas, yang dipengaruhi) dengan variabel
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinci1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral
Maeri XII Tujuan :. Mahasiswa dapa memahami menyelesiakan persamaan inegral yang lebih kompleks. Mahasiswa mampunyelesiakan persamaan yang lebih rumi 3. Mahasiswa mengimplemenasikan konsep inegral pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF
BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF.1 Pendahuluan Di lapangan, yang menjadi perhaian umumnya adalah besar peluang dari peubah acak pada beberapa nilai aau suau selang, misalkan P(a
Lebih terperinciPENGARUH KETIDAKPASTIAN HARGA OUTPUT DAN TINGKAT UPAH TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI OPTIMAL PERUSAHAAN ABSTRACT
PENGARUH KETIDAKPASTIAN HARGA OUTPUT DAN TINGKAT UPAH TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI OPTIMAL PERUSAHAAN Tegun Jadida Efraim 1, Tumpal Parulian Nababan, Haposan Sirai 1 Mahasiswa Program Sudi S1 Maemaika
Lebih terperinciPERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA PASUTRI SEBAGAI PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA EKONOMI
Perhiungan Premi Asuransi Jiwa Dwiguna... PERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA PASUTRI SEBAGAI PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA EKONOMI Irma Fauziah Dosen Maemaika FST Universias Islam Negeri Syarif
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Peran pasar obligasi dipandang oleh pemerinah sebagai sarana sraegis sumber pembiayaan alernaif selain pembiayaan perbankan dalam benuk pinjaman (loan). Kondisi anggaran
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciPengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia
BAB 3 DATA DAN METODOLOGI 3.1 Variabel-Variabel Peneliian 3.1.1 Variabel dependen Variabel dependen yang digunakan adalah reurn Indeks Harga Saham Gabungan yang dihiung dari perubahan logarima naural IHSG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciDarpublic Nopember 2013
Darpublic Nopember 01 www.darpublic.com 4.1. Pengerian 4. Persamaan Diferensial (Orde Sau) Sudarano Sudirham Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih urunan fungsi. Persamaan
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK
AUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GEAK ELEKTK Oleh : Sar Nurohman,M.Pd Ke Menu Uama Liha Tampilan Beriku: AUS Arus lisrik didefinisikan sebagai banyaknya muaan yang mengalir melalui suau luas penampang iap sauan
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Persediaan (Invenory) Persediaan didefinisikan sebagai barang jadi yang disimpan aau digunakan unuk dijual pada periode mendaang, yang dapa berbenuk bahan baku yang
Lebih terperinci3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu
daisipayung.com 3. Kinemaika sau dimensi Gerak benda sepanjang garis lurus disebu gerak sau dimensi. Kinemaika sau dimensi memiliki asumsi benda dipandang sebagai parikel aau benda iik arinya benuk dan
Lebih terperinci