DAILY REPORT 04 Mei 2016

Transkripsi

1 DAILY REPORT 04 Mei 2016 NEWS HEADLINES Laba UNSP per 1Q16 naik 119% YoY, penjualan turun 34,6% MYOH tertarik bisnis listrik dan kelapa sawit BRMS finalisasi penjualan saham Newmont OKAS restrukturisasi utang USD 12,7 juta KRAS siap cairkan utang SMCB akan dapat tambahan penjualan SSIA akuisisi 399 ha cadangan lahan KIJA peroleh pinjaman USD 20 juta 2 perusahaan otomotif asing incar lahan DMAS PJAA hentikan sementara pembangunan 2 pulau reklamasi Northcliff salurkan ARTI US$200 juta BBRI kucurkan kredit Rp993 miliar ke PTPN XI BBKP perkuat permodalan RUPS BABP setuju rencana rights issue pada tahun 2016 BABP setuju tidak bagi dividen tahun buku 2015 BABP targetkan laba 2016 Rp 30 miliar, kredit tumbuh 26,76% MAYA kejar insentif pembukaan kantor cabang MPPA masih konservatif ECII catat rugi Rp 6,68 miliar di 1Q16 dari laba Rp 18,67 miliar MSKY galang dana Rp 4,3 triliun BMTR akan membagikan dividen Rp 71 miliar GIAA resmikan penerbangan umroh rute Solo-Jeddah JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Secara Support teknis Level potensial terjadi up 4801/4789/4773 reversal bagi ihgs pada pekan ini terbuka, pasalnya leading indikator dari Stochastic dan MACD Resistance Level 4829/4845/4857 mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG dengan terbentuk golden Major Trend cross pattern. Namun, Downdari lagging indikator masih menkonfirmasikan Minor Trend negatif. Support Uplevel IHSG di 4787 dan resistance JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Pada perdagangan hari Selasa (3/5) IHSG ditutup menguat 3,95 poin (0,08%) ke level 4.812,26, dari level 4, sehari sebelumnya. Dari domestik Bank Indonesia menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara peringkat kedua dengan tujuan investasi terfavorit setelah Tiongkok yang dinilai oleh berbagai lembaga survei dunia. Per Januari ini, Indonesia adalah negara tujuan investasi nomor dua terfavorit setelah Tiongkok. Salah satu indikator menjadi negara dengan tujuan investasi adalah realisasi investasi Indonesia yang naik sekitar 15 persen dari tahun lalu diikuti dengan penyerapan tenaga kerja yang juga meningkat. Selain itu, penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun lalu juga meningkat masing-masing di atas 10 persen. Secara global, tingkat kompetitif Indonesia terus meningkat dibandingkan India, Brasil dan Vietnam. Dari pasar global, indeks Wall Street tidak terlalu berarah dengan sejumlah data ekonomi yang akan segera dikeluarkan pada pekan ini, seperti data perkerjaan dan penjualan mobil. Nilai tukar dollar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya karena data ekonomi yang dirilis Amerika Serikat lebih lemah dari perkiraan. Aktivitas manufaktur Amerika Serikat tercatat tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat sepanjang periode April, menunjukkan bahwa harga minyak yang rendah dan apresiasi dollar AS terus membebani sektor industri. Dari pasar regional, indeks Shanghai Composite menguat poin (1,85%) ke level 2.992,64, da ri level 2.938,32 sehari sebelumnya. Penguatan didorong oleh spekulasi bahwa pemerintah Cina akan memberi kebijakan-kebijakan baru untuk mendukung pasar, setelah melemah dalam 3 hari berturut. Aktivitas pabrik di China melanjutkan pelemahan sepanjang April, survei lembaga swasta menunjukkan, karena melambatnya permintaan dan penurunan pasar mempengaruhi sektor berorientasi ekspor yang tengah tertekan itu. Indeks Pembelian Manajer (PMI) yang dirilis Caixin, yang melacak aktivitas di pabrik danworkshop negara itu, turun menjadi 49,4 untuk periode April, pelemahan 0,3 poin dari bulan sebelumnya, dan penurunan bulanan ke-14 berturut-turut. Di sisi lain, indeks Hang Seng melemah 390,11 poin (1,85%) ke level ,94, dari level ,05 sehari sebelumnya. Adapun, indeks Nikkei tutup karena libur nasional. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka variatif pada awal perdagangan hari Selasa. MARKET VIEW Kondisi dari perekonomian global masih menunjukan perlambatan, terutama Cina sebagai ekonomi terbesar kembali menunjukan belum stabil ekonominya. Indeks sektor manufaktur Cina oleh badan swasta turun tipis di bulan April, hal ini mensinyalkan bahwa sejumlah pelemahan pada perekonomian tertekan oleh lemahnya tingkat permintaan eksternal. PMI oleh Caixin Media dan Markit Economics turun menajdi 49.4, berada di bawah 49.7 di bulan Maret. Indeks di bawah 50 mengindikasikan kontraksi pada sektor. Kondisi dari perekonomian global yang belum menunjukan tanda pemulihan, Pejabat senior European Central Bank (ECB) bank sentral Eropa tidak akan memangkas suku bunga acuan ke level yang tidak masuk akal. Kebijakan ECB untuk menurunkan suku bunga adalah untuk menyediakan pinjaman untuk perbankan dan melanjutkanpelonggaran kuantitatif yang diharapkan dapat menghapuskan efek negatif dari suku bunga negatif pada perbankan. Disisi lain, laba perbankan dinilai malah meningkat jika melihat dampak kebijakan moneter bank sentral secara keseluruhan. Kombinasi biaya pinjaman yang murah, volume pinjaman yang meningkat, dan provisi kerugian yang lebih rendah sebagai efek utama dari kebijakan suku bunga negatif. Sementara itu, dari dalam negeri Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menghendaki agar pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty diikuti dengan revisi UU Lalu Lintas Devisa. Presiden Joko Widodo menyatakan akan menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) jika pembahasan Rancangan Undang - undang (RUU) Tax Amnesty (Pengampunan Pajak) di DPR mandek. Jokowi mengatakan, pembahasan RUU tentang pengampunan pajak saat ini sedang berjalan dan menjadi kewenangan DPR. Dipihak lain, Bank Indonesia (BI) membentuk departemen baru guna membantu pengembangan pasar keuangan dalam usaha membuat ekonomi lebih tahan dari arus modal tiba-tiba. Pembentuk departemen ini bertujuan untuk mempercepat sejumlah inisiatif guna memperdalam pasar sehingga pasar keuangan Indonesia bisa lebih berkelanjutan dan tahan guncangan. Diharapkan jika realisasi di pasar berjalan efektif dapat membantu meredakan dampak bagi pasar saham Indonesia. Faktor eksternal yang terbilang masih negatif, ditambah dengan jelang libur panjang dimana investor akan ambil posisi aman portofolionya, aksi take profit bisa terjadi hari ini. 1

2 4 May 2016 Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) mencatatkan penurunan penjualan per Maret 2016 menjadi Rp 334,08 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 511,11 miliar. Laba periode berjalan naik menjadi Rp 67,13 miliar dari sebelumnya Rp 30,63 miliar. Samindo Resources (MYOH) mulai menjajaki bisnis listrik hingga megawatt karena harga komoditas yang masih rendah. Selain itu, perseroan juga tertarik masuk ke bisnis perkebunan kelapa sawit. Kerugian yang ditimbulkan dari bisnis batu bara akibat rendahnya harga komoditas dapat ditutupi apabila perseroan berbisnis listrik. Bumi Resources Minerals (BRMS) tengah memfinalisasi penjualan saham Newmont Nusa Tenggara kepada investor baru. Beberapa institusi telah menunjukkan keinginannya untuk membeli saham Newmont. Namun, jumlah saham yang akan dibeli, skema pembayaran, berikut nilai transaksinya masih dimatangkan. Ancora Indonesia Resources (OKAS) merestrukturisasi pinjaman investasi senilai USD 12,7 juta yang diperoleh dari Bank CIMB Niaga (BNGA). Restrukturisasi utang tersebut meliputi perubahan jadwal pembayaran atas pinjaman dan penurunan tingkat suku bunga. Perseroan dan kreditor sepakat memperpanjang tenor pinjaman selama dua tahun. Pinjaman ini juga direstrukturisasi dengan menurunkan suku bunga yang tadinya 6% per tahun menjadi 5% per tahun, setelah memenuhi covenant dan menunjukkan pembayaran debt service yang tepat waktu selama tiga bulan berturut-turut. Krakatau Steel (KRAS) berencana mencairkan sebagian pinjaman dari lembaga keuangan asal Jerman, Comerzbank dan AKA. Perseroan telah mendapatkan komitmen pinjaman perbankan dari lembaga keuangan tersebut senilai US$260 juta pada Komitmen pinjaman tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk mendanai pembangunan pabrik baja lembaran panas 2 (hot strip mill/hsm) #2. Groundbreaking pembangunan pabrik itu akan dimulai pada Mei atau Juni Perseroan membangun pabrik HSM # 2 itu untuk meningkatkan kapasitas produksi hot rolled coil (jenis baja) dari 2,4 juta ton per tahun pada saat ini menjadi 3,9 juta ton per tahun pada Holcim Indonesia (SMCB) memperkirakan terdapat peningkatan penjualan gabungan setelah proses akuisisi saham PT Lafarge Cement Indonesia (LCI) pada LCI memiliki pabrik di Lhoknga, Nanggroe Aceh Darussalam, yang memiliki kapasitas produksi 1,6 juta ton dan tambahan 0,2 juta ton dari stasiun penggilingan di Kuala Indah. Surya Semesta Internusa (SSIA) telah menguasai cadangan lahan seluas 399 ha di Subang, Jawa Barat, hingga kuartal I Lahan ini rencananya dikembangkan menjadi kawasan industri mulai tahun Cadangan tersebut diperoleh dari hasil akuisisi lahan seluas 300 ha pada 2015 dan sebanyak 99 ha pada kuartal I Tahun ini, perseroan menargetkan total cadangan lahan industri yang diakuisisi mencapai 300 ha. Kawasan Industri Kendal, anak usaha Kawasan Industri Jababeka (KIJA) memperoleh komitmen pinjaman sebesar USD 20 juta dari Standard Chartered Bank Singapura dengan tenor 3 tahun. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur di kawasan industri Kendal. Perseroan juga berencana hedging karena income dalam Rupiah. Pinjaman tersebut merupakan bagian dari alokasi belanja modal tahun ini sebanyak Rp 785 miliar. Bunga pinjaman dari Standard Chartered tergolong rendah, yakni 2,5% ditambah bunga LIBOR. Hingga akhir 2016, KIJA menargetkan penjualan lahan industri di Kendal seluas 25 ha dengan nilai marketing sales sebanyak Rp 250 miliar. Dua perusahaan asing di bidang otomotif tengah bernegosiasi untuk membeli lahan industri di Greenland International Industrial Center (GIIC) milik Puradelta Lestari (DMAS). Dengan adanya calon pembeli tersebut, perusahaan optimistis target pra penjualan (marketing sales) seluas 50 hektare (ha) tahun ini dapat tercapai. Optimisme ini mendorong perusahaan untuk terus berekspansi mengembangkan fasilitas di lahan industri milik perusahaan. Rencana ekspansi ini didukung dengan fundamental perusahaan, aset perusahaan tercatat Rp7,7 triliun dengan kas dan setara kas mencapai lebih dari Rp1 triliun. Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) telah menghentikan sementara segala kegiatan pembangunan di dua pulau reklamasi yakni J dan K sejak moratorium diumumkan pemerintah pada 18 April Pembangunan di pulau J dan K baru sampai tahap pembuatan tanggul, belum sampai proses pengerukan dan penimbunan pasir seperti yang sudah dilakukan di beberapa pulau lain. Proses (pembangunan) tanggul sudah selesai sejak tahun 2015, dan pada tahun 2016 sebenarnya berencana melanjutkan lagi. Pulau J dan K yang masing-masing memiliki luas 316 hektar dan 32 hektar itu akan dikembangkan menjadi taman rekreasi internasional sekelas Universal Studio di Singapura. Private Equity asal Singapura, Northcliff Capital Ltd., menyalurkan pendanaan senilai US$200 juta bagi Ratu Prabu Energi (ARTI) untuk membiayai proyek properti dan gas perseroan. Saat ini, Northcliff melalui perwakilan usahanya Simasindo Group telah memiliki saham ARTI sekitar 3,16%. Simasindo merupakan perusahaan investasi yang bergerak di bidang pengembangan hotel dan properti. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengucurkan kredit sebesar Rp993 miliar ke PT Perkebunan Nusantara XI atau PTPN XI. Dengan tambahan kredit tersebut, total kredit yang telah disalurkan oleh BBRI ke PTPN XI menjadi Rp1,72 triliun untuk mendukung swasembada gula di Indonesia. Rincian kredit untuk swasembada gula tersebut terdiri atas kredit talangan on farm tebu dan modal kerja talangan gula petani Rp650 miliar, serta dukungan pembiayaan kredit investasi Rp343 miliar. Sedangkan penyaluran pembiayaan BBRI ke BUMN yang bergerak di produksi secara keseluruhan mencapai Rp4,12 triliun. Bank Bukopin (BBKP) berencana memperkuat permodalan perusahaan tahun ini. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menerbitkan saham baru lewat penawaran saham terbatas (rights issue) IV. Saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 30%. Target penerimaan sebagaimana yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) beberapa waktu lalu paling sedikit Rp2 triliun. Selain rights issue, perusahaan juga akan melakukan revaluasi aset,menggandeng penjamin kredit untuk UKM dan obligasi. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank MNC Internasional (BABP) menyetujui rencana pelepasan saham baru ( right issue) pada tahun Hal itu akan dilakukan melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau melalui Emp loyee Stock Option Plan (ESOP). Perseroan mengharapkan bisa meraih dana hingga Rp 500 miliar. Rencana rights issue tersebut akan dilaksanakan pada akhir kuartal III atau awal kuartal IV Dengan rights issue tersebut akan menambah Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio permodalan di level 18% - 19%. 2

3 4 May 2016 RUPS Bank MNC Internasional (BABP) menyetujui untuk tidak membagikan dividen dari laba tahun Laba bersih tahun 2015 ditahan untuk memperkuat permodalan dan menunjang laju ekspansi bisnis perusahaan pada tahun Bank MNC Internasional (BABP) menargetkan laba bersih tahun 2016 sebesar Rp 30 miliar, atau naik dibandingkan laba bersih tahun 2015 yang sebesar Rp 8,2 miliar. Perseroan menargetkan kredit pada tahun 2016 sebesar Rp 9 triliun, atau tumbuh sebesar 26,76% dibanding realisasi kredit pada tahun 2015 sebesar Rp 7,1 triliun. Peningkatan kredit lebih difokuskan untuk mengarah ke konsumer, dan sisanya akan ditopang oleh komersial dan korporasi. Manajemen juga akan lebih meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) di tahun 2016, dari posisi DPK sebesar Rp 9,7 triliun di Meski tingkat DPK lebih banyak di Deposito sebesar 83%, dan sisanya 17% di tabungan dan giro. Posisi aset akan ditingkatkan 20% dari posisi Rp 12,1 triliun di Peningkatan aset ini guna memperkuat ketahanan bisnis dan modal perseroan ke depan. Bank Mayapada (MAYA) berupaya mengejar insentif pembukaan kantor cabang yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bagi bank yang mampu meningkatkan efisiensinya. MAYA menargetkan penambahan 20 jaringan pada tahun ini. Insentif tersebut berupa pengurangan alokasi modal inti bagi ban yang dapat memenuhi rasio margin bunga bersih (net interest margin/nim) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tertentu. Batas rasio yang dapat memperoleh insentif tersebut adalah bank yang memiliki tingkat NIM lebih rendah dari 4,5% untuk semua kategori BUKU serta BOPO di bawah 75% bagi BUKU III. Matahari Putra Prima (MPPA) masih waspada menatap prospek bisnis tahun ini. Perseroan menilai kondisi bisnis hingga tahun 2016 bisa lebih baik dari 2015, namun penuh tantangan. Kekhawatiran perseroan tercermin dari kinerja pada tiga bulan pertama tahun ini dimana perseroan hanya membukukan penjualan bersih Rp3,26 triliun, turun 2,5% YoY. Pada 1Q16, perseroan juga membukukan rugi bersih Rp123,07 miliar dari 1Q15 yang membukukan laba Rp81,58 miliar. Untuk mendorong usaha, perseroan akan memperluas penetrasi pasar di wilayah Indonesia bagian timur. Pada 2016 perseroan berencana akan membuka hingga 45 gerai. Dari jumlah tersebut, sekitar 40% akan diresmikan di kawasan timur Indonesia dan sekitar 20% akan dibuka di kawasan lain di luar pulau Jawa. Jika dirinci, perseoan akan membuka enam hingga 7 gerai Hypermart, tiga sampai empat gerai Smart Club, tiga hingga empat gerai Foodmart, 10 sampai 15 gerai FMX, dan 10 hingga 15 gerai Boston. Rp per saham. Global Mediacom (BMTR) akan membagikan dividen pada 2016 sebesar Rp 71 miliar. Dividen tunai final tersebut setara Rp 5 per saham. RUPSLB BMTR juga menyetujui pengeluaran hingga 283,97 juta saham atau 2% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan, yang akan dialokasikan untuk program kepemilikan saham perseroan oleh karyawan, direksi, dan komisaris (EMSOP). Garuda Indonesia (GIAA) meresmikan penerbangan untuk umroh rute Solo-Jeddah sebagai upaya untuk memperluas jaringan internasional melalui Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah. Perseroan tetap optimis pada penerbangan rute Solo- Jeddah untuk wisata religi umroh yang dilakukan satu pekan dua kali Selasa dan Kamis akan mencapat target sekitar 85% mulai penerbangan kelima. Zebra Nusantara (ZBRA) mengalami penurunan tajam pendapatan usaha per Maret 2016 menjadi Rp 2,42 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 4,36 miliar. Rugi bersih sebesar Rp 1,27 miliar dari laba bersih Rp 113,02 juta pada periode sebelumnya. Primarindo Asia Infrastructure (BIMA) meraih penjualan bersih Rp 32,62 miliar per Maret 2016, turun dari sebelumnya Rp 50,39 miliar. Laba bersih diraih Rp 5,35 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 2,57 miliar. Trias Sentosa (TRST) mencatat penjualan Rp 593,86 miliar hingga Maret 2016 turun sebelumnya Rp 658,76 miliar. Laba tahun berjalan tercatat Rp 5,29 miliar, naik dari sebelumnya akibat perolehan manfaat pajak Rp 542,15 juta dari sebelumnya mencatat beban pajak Rp 4,14 miliar. Chitose International (CINT) tahun ini menyasar raihan penjualan hingga Rp336,5 miliar dengan laba bersih sesudah pajak mencapai Rp33 miliar. Target penjualan tersebut terbagi atas Rp15 miliar dari ekspor, sekitar Rp5,5 miliar dari penjualan ritel, Rp26 miliar dari proyek pengadaan, dan Rp 290 miliar dari bisnis regular melalui 22 distributor dan 850 agen di penjuru Indonesia.. Electronic City Indonesia (ECII) meraih pendapatan Rp 403,33 miliar di triwulan I 2016 atau turun dibandingkan sebelumnya Rp 486,21 miliar. Perseroan membukukan rugi bersih Rp 6,68 miliar dari sebelumnya laba bersih Rp 18,67 miliar. MNC Sky Vision (MSKY) berencana menggalang dana sekitar Rp 4,3 triliun tahun ini. Dana tersebut akan berasal dari pinjaman bank sebesar USD 275 juta dan penambahan modal tanpa HMETD hingga Rp 769,9 miliar. Perseroan menargetkan mampu memperoleh pinjaman bank tersebut paling lambat kuartal III-2016 dan akan digunakan untuk pelunasan kembali (refinancing) utang senilai USD 215 juta, yang jatuh tempo kuartal IV Untuk memperkuat modal, MSKY juga berencana melakukan penambahan modal tanpa HMETD dengan menerbitkan hingga 706,38 juta saham atau 10% dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan ditetapkan 3

4 COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 53 17, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS ,235.5 USA NASDAQ COMPOSITE ,463.8 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,505.8 CHINA SHANGHAI SE A SH ,890.7 CHINA SHENZHEN SE A SH ,153.6 HONG KONG HANG SENG INDEX ,675.8 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,723.9 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 15, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 9, AUD / USD GBP/IDR 19, GBP / USD CNY/IDR 2, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.04 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 3 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 3 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.85 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description April-16 March-16 Description Rate (%) Inflation YTD % SBI (9M) 6.60 Inflation YOY % SBIS (9M) 6.60 Inflation MOM % SBI (12M) 6.75 Foreign Reserve (USD) Bn Bn SBIS (12M) 6.75 GDP (IDR Bn) 2,945, ,998, SBI 4

5 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 04 May Indonesia Consumer Confidence Index May Indonesia GDP QoQ Naik menjadi -0.22% dari -1.83% 04 May Indonesia GDP YoY Naik menjadi 5.07% dari 5.04% 04 May US Trade Balance Defisit turun menjadi $41.3 Bn dari $47.1 Bn 04 May US Factory Orders Naik menjadi 0.6% dari -1.7% 04 May US Durable Goods Orders Tetap 0.8% 05 May US Initial Jobless Claims Naik menjadi 260 ribu dari 257 ribu 05 May US Continuing Claims Turun menjadi 2125 ribu dari 2130 ribu Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BMRI IJ GGRM IJ BBRI IJ ASII IJ UNVR IJ UNTR IJ BBNI IJ HMSP IJ INDF IJ MNCN IJ SMGR IJ BMTR IJ SRTG IJ BBCA IJ EMTK IJ AKRA IJ WSKT IJ TLKM IJ MYOR IJ CPIN IJ UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & TBA TBA Indo Premier Securities Finance Consumer TBA TBA Bahana Securities 5

6 4 May 2016 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment MARI 5.10 Cash Dividend 03 May May May May-16 SMSM Cash Dividend 03 May May May May-16 ARNA 5.00 Cash Dividend 04 May May May May-16 HMSP Cash Dividend 04 May May May May-16 ASII Cash Dividend 04 May May May May-16 TMAS Cash Dividend 04 May May May May-16 ELSA Cash Dividend 09 May May May Jun-16 BBKP Cash Dividend 09 May May May Jun-16 AKRA 0 Cash Dividend 09 May May May May-16 BDMN Cash Dividend 09 May May May May-16 PTPP Cash Dividend 10 May May May Jun-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period GOLD Tender Offer Apr 22 May 16 BEKS Rights Issue 1000: TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2: Apr Apr Apr 09 May 16 BSIM Rights Issue 13: May May May 26 May 16 BBYB Rights Issue 5: May May May 23 May 16 EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May May May 26 May 16 BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May May May 30 May 16 AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May May Jun 10 Jun 16 ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun Jun Jun 21 Jun 16 RMBA Rights Issue 36: Jun Jun Jun 22 Jun 16 BINA Rights Issue TBA TBA 10 July July Jul 21 Jul 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda KPIG RUPST/LB 04-May-16 MLPL RUPST 04-May-16 BHIT RUPST/LB 04-May-16 WINS RUPST 09-May-16 INTP RUPST 10-May-16 TBIG RUPST 11-May-16 PBRX RUPST 11-May-16 CTTH RUPST 11-May-16 TRST RUPST 12-May-16 MKPI RUPST 12-May-16 AKKU RUPST/LB 12-May-16 BAYU RUPST 12-May-16 SRSN RUPST 13-May-16 SMGR RUPST 13-May-16 MCOR RUPST 13-May-16 HRUM RUPST 16-May-16 DLTA RUPST 17-May-16 SIPD RUPST 17-May-16 RAJA RUPST 18-May-16 SCMA RUPST 18-May-16 ADMF RUPST 18-May-16 GDYR RUPST 18-May-16 6

7 4 May 2016 ADHI S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound ADHI BroadeningWedge 2,910 2, , ,800 2, ,710 2,680 2,600 2,680 2,680 2,670 2,400 2, , ,200 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 2620-Rp 2730 Entry Rp 2680, take Profit Rp 2730 Stochastics Positif MACD 17 Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 2750 Negatif MA Positif 2,000 1,800 October November December 2016 February March April May 80 ADHI - Stochastic %D(6,3,3)= 14.51, Stochastic %K= 24.29, OverboughtLevel = 80, OversoldLevel = ADHI - MACD(5,3) = 18.83, Signal() = ADHI - TSI(3,5,3)= , Volume() = 23,614, ,614, ,614,50 ADHI - William's % R(14)= , Volume()= 23,614, WIKA S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 2610-Rp 2710 Entry Rp 2640, take Profit Rp 2710 Stochastics Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 2654 Negatif MA Negatif WIKA BroadeningWedge 2,900 2, , ,765 2,800 2, , ,700 2, ,650 2,600 2,650 2,640 2,640 2,500 2,640 2,400 October November December 2016 February March April May 2, WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 32.56, Stochastic %K= 42.57, Overbought Level = 80, OversoldLevel = WIKA - MACD(5,3)= 11.19, Signal() = WIKA - TSI(3,5,3)= , Volume()= 3,917, WIKA - William's % R(14) = , Volume() = 3,917, ,100 3,000

8 4 May 2016 SMGR S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band SMGRUpwardSloping Channel 12,000 10, ,400 10, , ,800 10,625 10, ,200 10,200 10, , ,600 10, ,885 9,000 9,800 9,800 9,800 8,400 7,800 Trading range Rp 9675-Rp Entry Rp 9800, take Profit Rp Stochastics 9.41 Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Negatif 7,200 October November December 2016 February March April May SMGR- Stochastic %D(6,3,3)= 8.62, Stochastic %K= 13.98, Overbought Level = 80, OversoldLevel = SMGR- MACD(5,3) = 95.00, Signal() = SMGR- TSI(3,5,3)= , Volume() = 6,346, ,346, ,346,200 SMGR- William's % R(14) = , Volume()= 6,346, PPRO S1 290 R1 320 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 270 R Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral PPROUpward Sloping Channel Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 292-Rp 320 Entry Rp 306, take Profit Rp 320 Stochastics Positif MACD 1.62 Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 285 Positif MA Positif 15 October November December 2016 February March April May 80 PPRO- Stochastic %D(6,3,3) = 20.77, Stochastic %K= 33.10, Overbought Level = 80, OversoldLevel = PPRO- MACD(5,3)= 0.25, Signal() = ,310,400 PPRO- TSI(3,5,3)= , Volume()= 239,310, PPRO- William's % R(14) = , Volume() = 239,310,

9 4 May 2016 BSDE S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band BSDE Upward Sloping Channel 2,005 1, ,000 1, , ,900 1,880 1,868 1,800 1,845 1,810 1,700 1,765 1,765 1,600 1,765 1,500 1,400 Trading range Rp 1745-Rp 1790 Entry Rp 1765, take Profit Rp 1790 Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Negatif Bollinger Band (Mid) 1868 Negatif MA Negatif 1,300 October November December 2016 February March April May 80 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 21.33, Stochastic %K= 14.81, Overbought Level = 80, OversoldLevel = BSDE - MACD(5,3)= 29.59, Signal() = BSDE - TSI(3,5,3)= , Volume()= 26,228, ,228, ,228,00 BSDE - William's % R(14) = , Volume() = 26,228, CTRA S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band CT RA Upward Sloping Channel 1, ,500 1, ,370 1,400 1, , ,290 1,300 1,285 1,285 1,200 1,285 1,267 1,100 1, , ,250 1, Trading range Rp 1250-Rp 1305 Entry Rp 1285, take Profit Rp 1305 Stochastics Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1295 Negatif MA Positif 800 October November December 2016 February March April May 80 CTRA - Stochastic %D(6,3,3) = 15.71, Stochastic %K= 25.59, Overbought Level = 80, OversoldLevel = CT RA - MACD(5,3)= 4.38, Signal() = CT RA - TSI(3,5,3)= , Volume()= 6,454, ,454, ,454,700 CT RA - William's % R(14) = , Volume() = 6,454,

10 4 May 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy Positif Positif Positif LSIP Trading Buy Positif Positif Negatif SGRO Trading Buy Positif Positif Negatif Mining PTBA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADRO Trading Sell Negatif Negatif Negatif MEDC Trading Buy Positif Positif Positif INCO Trading Sell Negatif Negatif Negatif ANTM Trading Buy Positif Positif Positif TINS Trading Sell Negatif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy Negatif Positif Negatif SMGR Trading Buy Negatif Positif Negatif INTP Trading Sell Positif Positif Negatif SMCB Trading Buy Negatif Positif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Sell Negatif Negatif Negatif GJTL Trading Sell Negatif Negatif Positif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Positif GGRM Trading Sell Negatif Negatif Negatif UNVR Trading Buy Positif Positif Positif KLBF Trading Buy Positif Positif Negatif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Positif Negatif PTPP Trading Buy Positif Positif Positif WIKA Trading Buy Positif Positif Negatif ADHI Trading Buy Positif Positif Positif WSKT Trading Buy Positif Positif Positif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell Negatif Negatif Negatif JSMR Trading Buy Positif Positif Positif ISAT Trading Sell Negatif Negatif Negatif TLKM Trading Buy Positif Positif Negatif Finance BMRI Trading Buy Positif Positif Positif BBRI Trading Buy Positif Positif Positif BBNI Trading Buy Positif Positif Positif BBCA Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBTN Trading Buy Positif Positif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell Negatif Negatif Negatif MPPA Trading Sell Negatif Negatif Negatif

11