DAILY REPORT 09 Juni 2016

Transkripsi

1 DAILY REPORT 09 Juni 2016 NEWS HEADLINES ADRO & anak usaha tandatangani SSA senilai USD 120 juta MDKA mulai bukukan pendapatan tahun depan JSMR menangkan 4 tender proyek jalan tol baru 251,87 km WIKA beri pinjaman Rp 50 miliar ke WIKA Bitumen PTPP akan terbitkan MTN JKON anggarkan belanja modal Rp171 miliar SMRA bukukan marketing sales Rp 1,4 triliun hingga Mei LCGP bukukan laba Rp 399,91 juta per 1Q16 PNBN akan emisi obligasi Rp2,2 triliun BNBA naik kelas menjadi BUKU II BNBA targetkan laba bersih tumbuh 10%-15% BBTN luncurkan pembiayaan rumah mikro ADMF akan terbitkan obligasi Rp1,5 triliun Anak usaha BCAP incar proyek PLTU Sumsel 2x300 MW BCAP akan akuisisi bank kemudian dimerger dengan BABP BCAP jajaki pelepasan saham Rp 1 triliun BRPT lanjutkan ekspansi Anak usaha SRIL terbitkan surat utang USD 350 juta MTDL targetkan pertumbuhan pendapatan 11,5% GLOB fokus di e-commerce APII akan bangun dua pabrik RUPS BRAM setuju bagi dividen tahun 2015 Rp 125/saham JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyal Support teknikal Level masih mengkonfirmasikan 4892/4869/4845 posiitif bagi IHSG dalam pekan ini. Indikator MACD dan Stochastic mengisyaratkan upside bagi Resistance Level 4940/4964/4987 IHSG. Indikasi positif bagi IHSG juga terkonfirmasikan dari lagging indikator Major Trend baik MA5 dan MA20. Demikian Up dengan Bollinger band indeks berada Minor Trend di area upper band, dengan Up sinyal positif... JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW IHSG ditutup melemah sebesar 17,93 poin (0,36%) dari level 4.928,09 ke level 4.916,06 pada perdagangan hari Rabu (8/6) dipicu oleh aksi ambil untung investor asing sekitar Rp150 miliar. Dari domestik, Pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun Di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan atau disebut RAPBN-P2016, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi di angka 5,1%. Padahal, di dalam APBN 2016, pemerintah mengincar pertumbuhan ekonomi 5,3%. Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengatakan, revisi target tersebut merupakan langkah realistis pemerintah. Pemerintah yakin tren pertumbuhan ekonomi dari satu kuartal ke kuartal lainnya akan terus meningkat. Jadi, meskipun pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama hanya 4,92%, namun di triwulan selanjutnya akan di atas 5%. Di samping itu, Menteri Keuangan mengatakan, pertumbuhan ekonomi di triwulan ke-ii akan di atas 5%. Hingga akhirnya sepanjang tahun pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,1%. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi paling tinggi akan terjadi pada triwulan terakhir, atau triwulan ke-iv. Yang membedakan triwulan I, II, III dan IV adalah dari penyerapan belanja. Pada triwulan IV belanja pemerintah akan berbeda jauh. Di pemerintah daerah saja akan terjadi belanja yang luar biasa di Desember. Selain mengandalkan belanja pemerintah pusat dan daerah, pertumbuhan di triwulan IV juga terjadi karena konsumsi masyarakat yang meningkat karena pengaruh momen tahun baru dan hari raya Natal. Sebelumnya, pemerintah dan Komisi XI telah sepakat untuk asumsi pertumbuhan ekonomi di 2016 sebesar 5,1%. Keputusan mengenai asumsi makro akan dibahas hari ini di Badan Anggaran (Banggar). Dari global, saham -saham Wall Street mengalami kenaikan karena harga minyak di atas $50 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli Dari regional, indeks Jepang Nikkei 225 ditutup naik 155,47 poin ( 0,93%) ke level ,92. Sementara itu, indeks Hang Seng turun 30,36 poin (0,14%) ke level ,88 dan indeks Shanghai Composite turun 8,88 poin (0,30%) ke level 2.927,16. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif melemah di mana ECB bersiap untuk memulai langkah stimulus radikal yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di eurozone. MARKET VIEW Periode berjalan tahun 2016, kondisi perekonomian global telah mengalami sejumlah perubahan, salah satunya ditandai membaiknya harga minyak dunia. Kondisi perubahan global tersebut, membuat Bank Sentra Cina (PBoC) masih memperkirakan perekonomian nya tumbuh 6.8% tahun ini. PBoC memperkirakan investasi fixed-asset tumbuh lebih kuat dari ekspektasi sebelumnya, hal ini dapat membantu menutupi perlambatan sektor ekspor. PBoC menaikkan proyeksi laju pertumbuhan investasi fixed-asset menjadi 115, kenaikan sebesar 0.2% dari estimasi akhir tahun lalu. Namun bank sentral memangkas laju pertumbuhan ekspor sebanyak 4.1% menjadi -1%. PBoC mengatakan resiko gagal bayar obligasi dapat meningkat di tengah deleveraging dan rencana pemerintah untuk memangkas kelebihan kapasitas, hal tersebut dapat berdampak pada kemampuan perusahaan mencari dana. Selain itu, PBoC memperkirakan laju inflasi konsumen mencapai 2.4% tahun ini, naik sebesar 0.7% dari proyeksi sebelumnya dan diperkirakan tekanan deflasi di tahun 2015 mulai mereda. Sementara itu, angka perdagangan Cina bulan Mei mengindikasikan bahwa perekonomian masih membutuhkan waktu lama untuk pulih. Ekspor dalam dolar turun 4.1% yoy, turun lebih dari dua kali lipat sebesar 1.8% di bulan April. Sedangkan Impor turun sebesar 0.4%, dibandingkan posisi di bulan April yang turun sebesar 10.9%. Cina mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD miliar, turun dibandingkan dengan USD miliar pada bulan sebelumnya. Pasar masih pesimistis pemulihan atas pertumbuhan ekonomi Cina. Diperkirakan laju pertumbuhan dapat melambat menjadi 6.3% hingga tahun Dipihak lainnya, perekonomian Jepang, di awal tahun ini dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan perkiraan sebelumnya, berdasarkan hasil estimasi final GDP kuartal I yang direvisi menjadi lebih tinggi. Pemerintah Jepang melaporkan GDP tumbuh dengan laju tahunan 1,9% yoy pada kuartal I, direveisi lebih tinggi dari estimasi sebelumnya 1,7%. Pasar menilai tidak ada tambahan stimulus pada saat Bank of Japan (BoJ) mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada 16 Juni mendatang. Peluang ini semakin besar seiring pelemahan dolar AS karena penurunan ekspektasi akan ada kenaikan suku bunga Fed. Keputusan BoJ untuk tidak menambahkan stimulus bisa menjadi sentimen positif, terhadap Yen serta imbasnya bagi pasar saham. Sementara itu, katalis dari dalam negeri DPR dan pemerintah menyepakati pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini sebesar 5,2%. Sebelumnya Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia. Pemangkasan dilakukan menyusul terbitnya data perekonomian Amerika Serikat. Sentimen dari pasar global, indeks Asia dibuka hari ini variatif. Sentimen pasar Asis ini, mendorong IHSG bergerak mixed. Namun, dari faktor teknis potensi penguatan bagi IHSG cukup terbuka. 1

2 9 June 2016 Adaro Energy Energy (ADRO) telah menandatangani share sale agreement dengan PT Alam Tri Abadi, Coaltrade Services International Pte Ltd, yang merupakan anak usaha Adaro, dengan BHP Minerals Holdings Pty. Ltd. dan BHP Minerals Asia Pacific Pty. Ltd.untuk proyek IndoMet dengan nilai transaksi sebesar USD 120 juta atau sekitar Rp 1,56 triliun (kurs Rp per USD). Akuisisi telah berlangsung pada 13 Juni 2016, tetapi baru efektif setelah mendapatkan izin dari otoritas terkait. Tujuan transaksi ini adalah pengambilalihan atas seluruh saham BHP Minerals Holdings Pty. Ltd. dan BHP Minerals Asia Pacific Pty. Ltd. pada PT Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Lahai Coal, PT Ratah Coal dan PT Pari Coal. Merdeka Copper Gold (MDKA) akan memproduksi emas sebanyak 900 oz dari tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, pada akhir kuartal IV Perseroan memproyeksi pendapatan tahun depan dapat mencapai USD juta. Proyeksi pendapatan tahun depan tersebut dengan asumsi harga emas USD per oz dan belum termasuk perak. Jasa Marga (JSMR) memenangkan 4 tender proyek jalan tol baru yaitu Jalan Tol Batang-Semarang (75 km), jalan tol Pandaan - Malang (37,62 km), jalan Tol Balikpapan -Samarinda (99,35 k m) dan jalan Tol Manado-Bitung. Dengan dimenangkannya tender 251,87 km jalan tol tersebut menjadikan hak konsesi Jasa Marga naik 24% menjadi km dari 987 km pada akhir tahun Empat proyek jalan tol tersebut memiliki total biaya investasi Rp 32,1 triliun, yang terdiri dari jalan tol Batang-Semarang memiliki biaya investasi Rp 11,04 triliun, jalan tol Pandaan-Malang Rp 5,97 triliun, jalan Tol Balikpapan-Samarinda Rp 9,97 triliun dan jalan tol Manado-Bitung sebesar Rp 5,12 triliun. Biaya tersebut termasuk dalam 17 proyek jalan tol perseroan yang mencapai Rp 74,42 triliun. Untuk Ruas Tol Batang-Semarang, Konsorsium Jasa Marga dengan Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya (WSKT), telah mendirikan anak Perusahaan baru yaitu PT Jasamarga Semarang-Batang dengan komposisi kepemilikan Jasa Marga 60% dan Waskita Toll Road 40%. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Batang-Semarang tersebut telah ditandatangani pada tanggal 27 April Sementara Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Pandaan-Malang, Balikpapan-Samarinda dan Manado-Bitung masih dalam proses persiapan penandatanganan dengan tetap mempertahankan Jasa Marga sebagai pemegang saham mayoritas. Wijaya Karya (WIKA) memberikan pinjaman kepada anak usaha perseroan, yaitu PT Wijaya Karya Bitumen sebesar Rp dan pemanfaatan fasilitas non cash loan Rp WIKA merupakan pemegang saham WIKA Bitumen atau 99% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Wika Bitumen. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan penyediaan prasarana dan menjamin kelancaran produksi aspal Wika Bitumen sehingga bisa meningkatkan daya saing dan beroperasi lebih efisien. Pembangunan Perumahan (PTPP) berencana untuk menerbitkan surat berharga jangka pendek (medium term notes/mtn) senilai Rp300 miliar. Mandiri Sekuritas menjadi pembeli sekaligus arranger dari MTN dengan tingkat bunga sebesar 9,25% tersebut. Penerbitan MTN ini dilakukan dengan cara penawaran terbatas (private placement). Dana MTN akan digunakan untuk modal kerja yang menunjang kegiatan usaha utama perseroan sehingga memperkuat keungaan PTPP. Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON) mengganggarkan belanja modal Rp171 miliar pada 2016 atau meningkat 39% dibandingkan dengan Rp123 miliar pada Belanja modal tersebut paling banyak akan dialokasikan untuk anak usaha perseroan, PT Jaya Trade Indonesia senilai Rp101 miliar. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan, peralatan hingga truk. Summarecon Agung (SMRA) membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) unit properti sebesar Rp 1,4 triliun hingga Mei 2016 atau sekitar 31% dari target tahun ini yang senilai Rp 4,5 triliun. Adapun penjualan rumah tapak masing mendominasi marketing sales sebesar 72%, sedangkan sisanya disumbangkan dari apartemen dan ruko dengan porsi masing-masing sebesar 11% dan 17%. Proyek Summarecon Serpong memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp 917 miliar atau 65,5%, disusul proyek Summarecon Bandung dan Summarecon Bekasi yang menyumbang pendapatan masing-masing Rp 277 miliar dan Rp 133 miliar. Eureka Prima Jakarta (LCGP) membukukan penurunan penjualan bersih per 31 Maret 2016 sebesar Rp 6,81 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 9,69 miliar. Laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 399,91 juta dari sebelumnya mencatat rugi bersih sebelumnya sebesar Rp 1,58 miliar. Bank Pan Indonesia (PNBN) berencana menerbitkan obligasi pada tahun ini sebesar Rp2,2 triliun. Obligasi tersebut terdiri atas obligasi senior Rp2 triliun dan obligasi subordinasi (subdebt) Rp200 miliar. Adapun penerbitan obligasi senior merupakan bagian dari penawaran obligasi berkelanjutan (PUB) Bank Panin sebesar Rp10 triliun, sedangkan penerbitan obligasi subordinasi Bank Panin merupakan bagian dari obligasi subordinasi berkelanjutan Bank Panin sebesar Rp2,5 triliun. Bank Bumi Arta (BNBA) resmi naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) II setelah modal inti perseroan meningkat di atas Rp1 triliun. Perseroan telah melakukan revaluasi aset pada akhir tahun sehingga modal inti betambah hingga sekitar Rp600 miliar menjadi Rp1,2 triliun. Bank Bumi Arta (BNBA) menargetkan pertumbuhan laba bersih pada tahun ini sebesar 10%-15% dari posisi Desember 2015 sebesar Rp56,95 miliar. Perseroan juga menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 24,73% YoY. Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana memperluas segmen penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) mencakup segmen masyarakat pendapatan tetap di sektor formal dan informal. Dalam hal ini, perseroan akan meluncurkan produk pembiayaan rumah mikro bagi masyarakat berpendapatan tidak tetap yang bekerja di sektor informal, dengan harga rumah di bawah Rp 100 juta. Tahun ini, BBTN memperluas segmen penyaluran KPR untuk mencapai target penyaluran pada 570 ribu unit rumah. Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) berencana menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp1,5 triliun pada semester II/2016. penerbtian obligasi dan sukuk tersebut dilakukan untuk mendukung target pembiayaan perseroan tahun ini. MNC Kapital Indonesia (BCAP) melalui anak usahanya yaitu PT MNC Energi sedang mengincar proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang Sumatera Selatan 6 dengan kapasitas 2x300 megawatt (MW). Perseroan sedang membidik PLTU 2x300 MW karena dekat dengan konsesi. Perseroan menganggarkan dana investasi sebesar USD 1,2 miliar untuk PLTU Sumsel 6. Perseroan juga akan mencari partner strategis untuk turut 2

3 9 June 2016 bergabung dalam pembangunan proyek PLTU Sumsel 6 jika resmi mendapatkan tender. Perseroan akan mencari partner investor dari Korea atau Jepang dan ahli di bidang pembangkit listrik. MNC Kapital Indonesia (BCAP) berencana mengakuisisi bank yang selanjutnya dilakukan merger dengan MNC Bank (BABP) pada tahun Hal itu bertujuan supaya MNC Bank bisa masuk dalam Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III. Bank dengan BUKU III harus memiliki modal inti Rp 5 triliun. Saat ini modal inti BABP sudah di atas Rp 2 triliun. MNC Kapital Indonesia (BCAP) menyiapkan dana sekitar Rp 1-1,5 triliun untuk mengakuisisi bank BUKU I atau BUKU 2 pada semester II Salah satu sumber pendanaan pembiayaan akuisisi berasal dari penerbitan saham baru tanpa HMETD dengan target dana Rp 1 triliun. Perseroan menjajaki peluang untuk mengakuisisi bank atau perusahaan asuransi. Selain itu, anak usaha BCAP yaitu Bank MNC Internasional (BABP) juga berharap dapat meningkatkan modalnya. BABP berencana melangsungkan rights issue dengan target dana Rp 500 miliar. Barito Pacific (BRPT) mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar USD 81 juta. Capex tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi yang diharapkan mendorong pertumbuhan pendapatan tahun ini sebesar 46,42% YoY menjadi USD 2,05 miliar. Mayoritas capex sebanyak USD 70 juta akan dialokasikan untuk pengembangan anak usaha perseroan, yaitu Chandra Asri Petrochemical. Sisanya sebanyak USD 10 juta untuk bisnis properti kawasan industri dan USD 1,19 juta untuk bisnis perkebunan. Salah satu fokus proyek anak usaha perseroan, Chandra Asri, adalah pembangunan fasilitas pabrik karet sintetis dengan kapasitas produksi 100 ton per tahun yang diperkirakan akan beroperasi pada Sementara itu, di sektor properti, perseroan terus berekspansi mengembangkan proyek Cikupa dalam pembangunan pergudangan. Golden Legacy Pte Ltd, anak usaha Sri Rejeki Isman (SRIL) memberikan bunga sebesar 8,25% per tahun dalam rangka penerbitan surat utang dalam denominasi USD senilai USD 350 juta. Surat utang ini akan jatuh tempo pada Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk membeli kembali setiap dan seluruh surat utang tahun 2014 melalui penawaran tender. pindah ke Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta. Namun saat ini Garuda masih menunggu kesiapan Angkasa Pura II untuk melakukan tahap finalisasi untuk persiapan lebaran. Saat ini Garuda masih menunggu kesiapan dari AP II untuk menghadapi lebaran. Apabila secara keseluruhan Terminal 3 Ultimate dapat digunakan, maka Garuda siap menggandeng anak perusahaannya, yaitu PT. Citilink untuk dapat melayani penumpang pada terminal 3 Ultimate. Arita Prima Indonesia (APII) berencana merealisasikan pembangunan dua pabrik senilai US$5 juta pada Sebenarnya rencana tersebut sudah ada sejak 2013, namun rencana itu tidak dieksekusi karena kondisi ekonomi yang berfluktuasi dan perseroan juga terkendala masalah sertifikat dan perizinan. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Indo Kordsa (BRAM) setuju untuk membagikan dividen tahun buku 2015 sebesar 40% dari laba bersih 2015 atau sebesar Rp 125 per saham, meski laba turun pada Dividen akan dibayarkan satu bulan setelah pengumuman hasil RUPS. Rapat Panitia Kerja (Panja) Badan Anggaran DPR RI memutuskan asumsi pertumbuhan ekonomi pada RAPBN-P 2016 sebesar 5,2%, atau naik dari 5,1% yang disepakati dalam rapat kerja pemerintah dan Komisi XI. Pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,2% bisa tercapai melalui koordinasi yang baik antara otoritas fiskal dan moneter serta mendorong implementasi reformasi struktural yang telah hadir melalui paket kebijakan ekonomi. Pertumbuhan 5,2% masih bisa tercapai dengan mendorong akselerasi belanja modal yang telah memberikan kontribusi pada perekonomian nasional di triwulan I 2016, pada tiga triwulan berikutnya. World Bank (Bank Dunia) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia. Pemangkasan dilakukan World Bank menyusul terbitnya data perekonomian Amerika Serikat (AS), di mana data pengangguran AS tidak menunjukkan data yang bagus. Pemerintah Indonesia masih mencari celah atau peluang dalam situasi seperti sekarang ini, atau seperti halnya yang dilakukan pada kuartal II, kuartal III, dan kuartal IV 2015 yang mampu melawan arus perekonomian global. Metrodata Electronics (MTDL) m enargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp11,1 triliun hingga akhir Per Maret 2016 perseroan telah meraih Rp2,27 triliun atau 20,45% dari target. Target pendapatan yang meningkat 11,5% YoY tersebut akan ditopang oleh empat pilar bisnis perseroan yakni distribusi, solusi, e-commerce, dan consulting. Sementara itu perseroan juga menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun ini sebesar 10% menjadi Rp249,5 miliar. Tahun ini perseroan menyiapkan investasi untuk pembelian tanah seluas 2 hektare, dimana nilai pembelian lahan mencapai Rp70 miliar. Lahan tersebut akan digunakan untuk gudang logistik dan diperkirakan baru akan selesai pembangunannya pada dua tahun mendatang. Global Teleshop (GLOB) berniat mendorong penjualan online guna menjaga tingkat pendapatan dan efisiensi. Perseroan akan menggandeng sejumlah marketplace atau situs jual beli online dan memperbaharui situs milik sendiri guna mendorong penjualan. Garuda Indonesia (GIAA) menyatakan kesiapannya untuk segera 3

4 COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 58 19, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS ,353.7 USA NASDAQ COMPOSITE ,840.7 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,558.6 CHINA SHANGHAI SE A SH ,801.0 CHINA SHENZHEN SE A SH ,155.4 HONG KONG HANG SENG INDEX ,731.2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,817.6 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 15, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 9, AUD / USD GBP/IDR 19, GBP / USD CNY/IDR 2, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.11 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 3 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 3 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.84 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description May-16 April-16 Description Rate (%) Inflation YTD % SBI (9M) 6.60 Inflation YOY % SBIS (9M) 6.60 Inflation MOM % SBI (12M) 6.75 Foreign Reserve (USD) Bn Bn SBIS (12M) 6.75 GDP (IDR Bn) 2,947, ,945, SBI 4

5 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 09 Jun US Initial Jobless Claims Naik menjadi 270 ribu dari 267 ribu 09 Jun US Continuing Claims Turun menjadi 2171 ribu dari 2172 ribu 09 Jun US Wholesale Inventories MoM Tetap 0.1% 09 Jun US Wholesale Trade Sales MoM Naik menjadi 1.1% dari 0.7% 11 Jun US Monthly Budget Statement Sekitar -$56.0 Bn 14 Jun Import Index MoM Naik menjadi 0,9% dari 0,3% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt ASII IJ TLKM IJ UNVR IJ HMSP IJ JPFA IJ GGRM IJ UNTR IJ SCMA IJ BMRI IJ LPPF IJ LPKR IJ ADRO IJ WSKT IJ JKON IJ AALI IJ KLBF IJ PNLF IJ SMGR IJ ISAT IJ PWON IJ UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Cikarang Listrindo Power Producer , Jun Jun 16 Indo Premier, Deutsche Bank, Citigroup, UBS PT Sillo Maritime Perdana Shipping Transportation Jun Jun 16 Lautandhana Securindo, UOB Kay Hian Securities PT Duta Intidaya Trade & Service Jun Jun 16 Trimegah Securities PT Buyung Poetra Sembada Consumer TBA TBA Bahana Securities 5

6 9 June 2016 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ASJT Cash Dividend 09 Jun Jun Jun Jul-16 SIMP 5.00 Cash Dividend 09 Jun Jun Jun Jun-16 LSIP Cash Dividend 09 Jun Jun Jun Jun-16 SMDR 30 Cash Dividend 09 Jun Jun Jun Jun-16 JSPT Cash Dividend 09 Jun Jun Jun Jul-16 DSNG 5.00 Cash Dividend 09 Jun Jun Jun Jul-16 BEST 1.23 Cash Dividend 09 Jun Jun Jun Jun-16 BIRD 66 Cash Dividend 09 Jun Jun Jun Jul-16 ICBP Cash Dividend 10 Jun Jun Jun Jun-16 INDF Cash Dividend 10 Jun Jun Jun Jun-16 TPIA USD032 Cash Dividend 13 Jun Jun Jun Jun-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BNLI Rights Issue 283: May May Jun 08 Jun 16 BLTZ Rights Issue TBA TBA TBA TBA CSAP Rights Issue 5: Jun Jun Jun 15 Jun 16 AALI Rights Issue 9: Jun Jun Jun 17 Jun 16 ACST Rights Issue 5: Jun Jun Jun 21 Jun 16 RMBA Rights Issue 36: Jun Jun Jun 22 Jun 16 AKKU Rights Issue 2: Jun Jun Jul 19 Jul 16 BHIT Rights Issue 5: July July Jul 28 Jul 16 BINA Rights Issue 84: July July Jul 21 Jul 16 BEKS Rights Issue 1000: Aug Aug Aug 22 Aug 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda PTSP RUPST/LB 09 Jun-16 SGRO RUPST 09 Jun-16 BBLD RUPST 09 Jun-16 SKLT RUPST/LB 09 Jun-16 CLPI RUPST 09 Jun-16 BSWD RUPST 10-Jun-16 INPP RUPST/LB 10-Jun-16 TBLA RUPST/LB 10-Jun-16 BUDI RUPST/LB 10-Jun-16 PRAS RUPST 10-Jun-16 PICO RUPST 10-Jun-16 ALKA RUPST 10-Jun-16 BMSR RUPST/LB 10-Jun-16 HDTX RUPST 10-Jun-16 BEKS RUPST/LB 10-Jun-16 6

7 9 June 2016 TLKM S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R Swing System- Vol= Cl-3790 NICKMA Op-3890 Hi-3910Lo ,830 3,800 3,790 3,790 3,800 3,790 3, ,746 3,600 3,670 3, ,605 3,400 3,200 3, , ,000 2,800 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 3790-Rp 3900 Entry Rp 3790, take Profit Rp 3900 Stochastics Positif MACD 7 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Negatif TLKM-Stochastic%D(5,3,3)= 81.98, Stochastic%K= 75.76, OverboughtLevel= 0, OversoldLevel= 0 TLKM-MACD(6,9)= 17.84,Signal()= TLKM-TSI(3,5,3)= Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. 2, WSKT S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 2460-Rp 2530 Entry Rp 2460, take Profit Rp 2530 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 2398 Positif MA Positif NICKMASwing System-WSKT Cl-2460Vol= -Daily-08/06/ ,558,2000 Hi-2460Lo-2410 Op-2430 WSKT -Stochastic%D(5,3,3)= 13.16, Stochastic%K= 17.53, OverboughtLevel= 0, OversoldLevel= 0 WSKT -MACD (6,9)= -6, Signal()= WSKT -TSI(3,5,3)= Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. 43,558,200 2,660 2, ,502 2,600 2,480 2, ,460 2,460 2,400 2,460 2, ,444 2,390 2, ,200 2,000 1, , ,800 1,

8 9 June 2016 UNVR S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R Harga berada dalam area upper band Trading range Rp Rp Entry Rp 43800, take Profit Rp Stochastics Positif MACD 1.56 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 633 Positif MA Positif NICKMASwing System-UNVR -Daily-08/06/2016- Op-43400Hi Lo-43250Cl Vol= 1,608,0000 GOLONG/ Reverse Signalat UNVR -Stochastic%D(5,3,3)=51.41, Stochastic%K=78.26, OverboughtLevel=0, OversoldLevel=0 UNVR -MACD (6,9)=39.20, Signal()=15.73 UNVR -TSI(3,5,3)= Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. 48,000 1,608,000 44,408 43,800 46,000 43,800 43,800 43,750 44,000 43,575 43, ,410 42,000 43,370 43,250 43,050 42,332 40,000 39, , ,000 36,000 34, BISI S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1800-Rp 1820 Entry Rp 1800, take Profit Rp 1820 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1647 Positif MA Positif NICKMASwing System-BISI-Daily-08/06/2016- Hi-1815Lo-1770 Cl-1800Vol= 1,940,5000 Op-1775 BISI -Stochastic%D(5,3,3)= 62.13, Stochastic%K= 83.31, OverboughtLevel= 0, OversoldLevel= , Signal()= BISI -MACD(6,9)= BISI -TSI(3,5,3)= Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. 1,940,500 1, ,900 1,800 1,800 1,800 1,800 1,770 1,755 1,744 1, ,700 1,690 1, , ,600 1,500 1, ,400 1, , ,300 1,

9 9 June 2016 ERAA S1 635 R1 670 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 600 R Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 655-Rp 670 Entry Rp 655, take Profit Rp 670 Stochastics Positif MACD 1.56 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 633 Positif MA5 640 Positif System-ERAA-Daily-08/06/2016- Vol= 15,712,6000 NICKMASwing Cl-655 Lo-635 Op-635 Hi-670 ERAA-Stochastic%D(5,3,3)= 22.55, Stochastic%K= 31.94, OverboughtLevel= 0, OversoldLevel= 0 = , Signal() ERAA- MACD(6,9)= ERAA -TSI(3,5,3)= Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware ,712, ISSP S1 254 R1 262 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 246 R NICKMASwing System-ISSP-Daily-08/06/2016- Op-254Hi-260 Lo-252 Cl-258 Vol= 40,012, ,012, Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 258-Rp 270 Entry Rp 258, take Profit Rp 270 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 257 Positif MA Negatif ISSP -Stochastic%D(5,3,3)= 29.37, Stochastic%K= 27.81, OverboughtLevel= 0, OversoldLevel= 0 ISSP -MACD (6,9)= -0.51, Signal()= 4 ISSP -TSI(3,5,3)= Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware

10 9 June 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy Positif Positif Positif LSIP Trading Sell Negatif Negatif Positif SGRO Trading Sell Negatif Negatif Positif Mining PTBA Trading Sell Negatif Negatif Positif ADRO Trading Sell Negatif Negatif Positif MEDC Trading Sell Negatif Negatif Negatif INCO Trading Buy Positif Positif Positif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Positif TINS Trading Sell Negatif Negatif Positif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy Positif Positif Positif SMGR Trading Buy Positif Positif Positif INTP Trading Sell Negatif Negatif Positif SMCB Trading Sell Negatif Negatif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Positif Positif Positif GJTL Trading Sell Negatif Negatif Positif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Positif GGRM Trading Sell Negatif Negatif Negatif UNVR Trading Buy Positif Positif Positif KLBF Trading Sell Negatif Negatif Negatif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Positif Positif PTPP Trading Buy Positif Positif Positif WIKA Trading Buy Positif Positif Positif ADHI Trading Buy Positif Positif Positif WSKT Trading Buy Positif Positif Positif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy Positif Positif Positif JSMR Trading Buy Positif Positif Positif ISAT Trading Buy Positif Positif Positif TLKM Trading Buy Positif Positif Negatif Finance BMRI Trading Buy Positif Positif Positif BBRI Trading Buy Positif Positif Positif BBNI Trading Buy Positif Positif Positif BBCA Trading Buy Positif Positif Negatif BBTN Trading Buy Positif Positif Negatif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Positif MPPA Trading Sell Negatif Negatif Negatif

11