Weekly Report. 05 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Transkripsi

1 Weekly Report 0 Research Department - valburyriset@bloomberg.net NEWS HEADLINES UNVR bukukan laba 2017 Rp7 triliun ADHI tagih Rp5 triliun ADHI semakin agresif kembangkan TOD pada tahun ini WSBP peroleh pembayaran proyek Becakayu Rp1,55 triliun WSBP targetkan kontrak baru senilai Rp11,52 triliun pada 2018 Laba EXCL per 2017FY stagnan, penjualan naik 7,19% YoY EXCL anggarkan capex tahun 2018 sebesar Rp 7 triliun EXCL jajaki kerja sama pay TV EXCL tingkatkan penertasi jaringan 4G di luar Jawa EXCL targetkan tambah BTS di tahun 2018 EXCL refinancing Rp3 triliun BBRI dan BBTN dorong KPR BBTN cari pendanaan sebesar Rp18 triliun untuk ekspansi kredit BNII fasilitasi hedging call spread option perdana MCOR rights issue Rp3 triliun WOMF salurkan pembiayaan Rp 6,5 triliun di 2017 GJTL & Inoue Rubber Co Ltd. dirikan JV PT. IRC Gajah Tunggal TPIA mulai bangun pabrik baru dengan investasi USD350 juta BMSR emisi MTN I 2018 senilai Rp 25 miliar PSSI peroleh kontrak USD 39 juta dari PT Jembayan Muarabara JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyal teknikal mengkonfirmasikan up reversal bagi IHSG dalam pekan ini. Hal tersebut terindikasikan dari MACD dan Stochastic yang mengisyaratkan momentum positif bagi IHSG. Demikian dengan lagging indikator baik MA2 dan MA20 mengkonfirmasikan positif bagi IHSG.. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Bursa saham global sell-off pada Selasa (30/1) sehingga indeks komposit di bursa dunia terkoreksi signifikan. Sell-off dipicu oleh melemahnya Wall Street pada Senin (29/1) menyusul kenaikan imbal hasil obligasi. Tekanan di bursa saham global juga karena pasar ekuitas telah menguat signifikan setelah upside sejak akhir tahun Beberapa indeks utama dunia bahkan mencatatkan rekor tertinggi barunya selama Januari Kebijakan moneter The Federal Reserve dalam FOMC meeting 31 Januari 2018 menjadi fokus investor pekan lalu. Investor juga mencermati pidato kenegaraan presiden Donald Trump. Pasca The Fed mempertahankan Fed Fund Rate (FFR) di 1,25%-1,5%, bursa saham Asia merespon positif mengikuti Wall Street. Sementara apresiasi di bursa Eropa juga didukung oleh berlanjutnya pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa, meski laju inflasi melambat. Inflasi kawasan Eropa yang melambat itu menjadi beban bagi European Central Bank (ECB) dalam upaya menjaga laju inflasi ke level 2%. Pada Jumat (2/1) bursa saham Asia kembali mengalami tekanan terimbas Wall Street di saat imbal hasil treasury AS naik lagi. Mayoritas bursa saham Asia melemah, kecuali Cina, Malaysia, Filipina, Indonesia. Apresiasi di bursa Cina tidak diikuti oleh Hong Kong. Bursa saham Jepang terkoreksi pasca intervensi Bank of Japan (BoJ) untuk membendung kenaikan suku bunga dan meredam spekulasi tentang kebijakan normalisasi tidak mampu menopang sentimen. Jumat lalu BoJ menawarkan untuk membeli obligasi 10 tahun dengan jumlah tidak terbatas pada tingkat bunga tetap 0,11%. Sementara indeks Sensex India melemah signifikan di tengah rencana pengeluaran tahunan pemerintah yang dapat mendorong kenaikan suku bunga. Bursa saham Indonesia bergerak positif di sepanjang perdagangan Jumat lalu. IHSG menguat 0,46% ke 6628,82 di akhir sesi meski investor asing mencatatkan net sell Rp 778,17 miliar. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,1% YoY dibanding tahun 2016 yang sebesar 5,02%. Pertumbuhan 5,1% itu mengindikasikan pemulihan perekonomian terus berlanjut setelah melewati fase perlambatan. Pertumbuhan ekonomi tahun 2017 dibarengi dengan meningkatnya ketahanan fundamental perekonomian, yaitu inflasi terjaga di 3,61% YoY, surplus neraca pembayaran berlanjut menjadi USD 11 miliar, stabilitas nilai rupiah terjaga dan defisit transaksi berjalan tahun 2017 tercatat 1,8% dari PDB. Di sisi lain, masa jabatan Gubernur BI saat ini akan segera berakhir pada Mei Gubernur BI selanjutnya menjadi sentimen baru di market, terkait arah kebijakannya. Bursa saham Eropa tentatif melemah pada Jumat lalu karena sentimen menurunnya laba perusahaan dan apresiasi mata uang Euro. Euro menguat terhadap US dolar di tengah optimisme pertumbuhan ekonomi Eropa dan ekspektasi European Central bank (ECB) akan mulai menormalisasi kebijakan moeneternya pada tahun Beberapa anggota The Governing Council berpendapat ECB perlu lebih spesifik dari pada ekspektasi saat ini yang akan mempertahankan suku bunga ditahan melewati dengan baik akhir dari pembelian aset. Ketidakjelasan frasa itu berkontribusi pada volatilltas pasar dan melemahkan ekonomi. MARKET VIEW Bank Indoneisa (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,1% yoy, atau lebih tinggi dibanding 2016 yang sebesar 5,02% yoy. Pertumbuhan 5,1% yoy pada 2017 mengindikasikan pemulihan perekonomian terus berlanjut setelah melewati fase perlambatan. Menurut BI, pertumbuhan ekonomi 2017 dibarengi dengan meningkatnya ketahahan fundamental perekonomian. Hal itu terlihat dari inflasi yang terjaga di 3,61% yoy, surplus neraca pembayaran yang berlanjut menjadi US$ 11 miliar dan stabilitas kurs rupiah yang terjaga. Di pihak lain, BI memperkirakan defisit transaksi berjalan (CAD) tahun 2018 bakal ada di kisaran 2,1% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) atau melebar dari tahun lalu, sekitar 1,8% dari PDB. Melebarnya defisit transaksi berjalan tak lepas dari tren membaiknya perekonomian. Kegiatan ekonomi yang mulai pulih bisa mendongkrak impor bahan baku atau penolong. Selain itu, BI mencatat, arus modal asing yang masuk ke Indonesia meningkat hingga 170% dari Rp17 triliun pada Januari 2017 menjadi Rp46 triliun pada Januari Kursi jabatan Gubernur Bank Indonesia (BI) bisa menjadi perhatian pasar, seiring berakhirnya jabatan Agus Martowardojo dalam Mei Proses pemilihan Gubernur BI yang baru bakal segera berlangsung. Berkenaan dengan hal ini, Presiden mengaku masih memiliki waktu hingga akhir bulan Februari 2018 ini untuk memutuskan calon pengganti Agus. Sejumlah kriteria sosok yang nantinya akan memimpin bank sentral hingga lima tahun mendatang menjadi pertimbangan. Kim Jong-un menyatakan, Korea Utara tidak akan duduk diam melihat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan melakukan latihan perang gabungan. Amerika Serikat dan Korea Selatan telah sepakat untuk menghentikan latihan militer gabungan awal tahun ini sampai setelah Korea Selatan mengadakan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, yang dimulai minggu depan. Survei yang dilakukan Reuters tersebut menggambarkan bahwa produksi minyak OPEC pada Januari 2018 naik dari posisi terendah selama 8 bulan terakhir. Hal ini karena tingginya produksi minyak Nigeria dan Arab Saudi dalam mengimbangi penurunan produksi Venezuela. Menurut survei tersebut, produksi minyak OPEC pada Januari 2018 mencapai 32,4 juta barel per hari (bph), atau lebih tinggi bph dibandingkan pada Desember Ke depan, angka produksi sebesar itu akan direvisi turun sebanyak bph hingga menyentuh level terendah sejak April Katalis pasar dalam pekan ini yang terbatas diperkirakan dapat mendorong bagi IHSG bergerak mixed. Namun, antisipasi atas laporan laba perusahaan dapat mendukung apresiasi atas IHSG di pekan ini. 1

2 Daily News Unilever (UNVR) membukukan laba bersih senilai Rp7 triliun atau meningkat 9,6% YoY yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan. Pendapatan perseroan meningkat 2,9% YoY mencapai Rp41,2 triliun. Adapun tantangan bisnis pada tahun lalu adalah rendahnya tingkat konsumsi rumah tangga yang menekan pertumbuhan industri barang konsumsi. Adhi Karya (ADHI) masih menunggu pembayaran dari pe kerjaan kerata cepat ringan (light rail transit/lrt) yang saat ini tengah memasuki proses penyusunan tagihan. Saat ini Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) masih melakukan penilaian terhadap perkembangan proyek LRT Jabodetabek. Perseroan akan menerima pembayaran berdasarkan perkembangan proyek hingga Desember 2017 dimana telah mencapai 29,8%. Untuk itu, pada tahun ini diperkirakan ADHI dapat menerima sekitar Rp4-Rp5 triliun. Adhi Karya (ADHI) kian agresif memperoleh proyek properti berbasis transportasi massal (transit oriented development/tod) pada tahun Modal usaha yang telah disiapklann sebesar Rp2 triliun untuk anak usaha baru hasil spin off divisi TOD yang saat ini menggarap sejumlah proyek property di dekat kawasan stasiun LRT (light rail transit). Waskita Beton Precast (WSBP) kembali memperoleh penerimaan termin kedua dari proyek turnkey Tol Bekasi-Cawang-Kampun Melayu (Becakayu) seksi 1b dan 1c senilai Rp1,55 triliun pada Januari 2018, setelah menerima pembayaran sebesar Rp429 miliar pada Desember Dengan demikian, total penerimaan termin hingga 31 Januari 2018 telah mencapai Rp1,8 triliun, termasuk sejumlah proyek non-turnkey. Waskita Beton Precast (WSBP) menargetkan kontrak baru sebesar Rp11,52 triliun pada tahun 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian kontrak baru sebesar Rp11,03 triliun pada tahun XL Axiata (EXCL) membukukan kenaikan penjualan tahun 2017 sebesar 7,19% menjadi Rp 22,87 triliun dari Rp 21,34 triliun pada tahun Pencapaian tersebut didukung pendapatan segmen data meningkat signifikan 61% dari Rp 8,13 triliun di than 2016 menjadi Rp 13,09 triliun. Porsi pendapatan data ini menyumbang 57,24% dari total pendapatan XL atau meningkat dari tahun 2016 yang sebesar 38,1%. Di segmen non data, pendapatan turun 29,73% dari Rp 10,46 triliun menjadi Rp 7,35 triliun di tahun Penurunan juga dialami segmen jasa interkoneksi, sewa menara dan sirkit langganan. Laba tahun berjalan stagnan di Rp 375 miliar. XL Axiata (EXCL) menganggarkan belanja modal tahun 2018 sebesar Rp 7 triliun. Dana tersebut seluruhnya akan berasal dari kas internal perusahaan. Nilai belanja modal itu tidak berbeda jauh dengan anggaran belanja tahun Namun kontribusi belanja modal pada tahun 2017 di Jawa dan di Luar Jawa hampir sama. Sedangkan belanja modal pada tahun 2018 akan fokus untuk memperkuat luar Jawa, sehingga kontribusi terhadap capex mencapai bisa 60%. Pada tahun 2018 perusahaan akan melanjutkan perluasan jaringan ke wilayah-wilayah yang permintaannya tinggi, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Saat ini EXCL memiliki total lebih dari base transceiver station (BTS) yang di antaranya berada di luar Jawa. EXCL menargetkan dapat membangun BTS di luar Jawa lebih dari unit di thaun XL Axiata (EXCL) tengah menjajaki peluang kerja sama bisnis pay TV dengan beberapa perusahaan televisi berbayar yang sudah beroperasi di Indonesia. Kerja sama tersebut rencananya akan diluncurkan pada kuartal II Model bisnis yang akan dikembangkan dengan calon mitra berupa penyediaan jaringan internet sekaligus pembuatan konten.. Layanan akan berbentuk triple play yaitu TV kabel, telepon rumah, dan akses internet. EXCL mengalokasikan belanja modal ( capital expenditure/capex) tahun 2018 sebesar Rp 7 triliun. Dana untuk kemitraan dengan salah satu perusahaan televisi berbayar termasuk ke dalam capex tersebut. Untuk tahap pertama di kuartal II 2018, investasi untuk mitra pay tv belum akan sampai 10% dari capex. Dalam 3-5 tahun ke depan perseroan tidak menutup peluang aksi merger dan akuisisi atau Joint Venture (JV) dengan perusahaan televisi berbayar. Untuk aksi korporasi tersebut, EXCL memperkirakan akan membutuhkan dana hingga USD 500 juta atau sekitar Rp 6,7 triliun (dengan kurs Rp ). EXCL belum memutuskan opsi pembiayaan apa yang dapat ditempuh untuk memperoleh dana tersebut. Meski demikian perseroan akan menjajaki sumber pembiayaan eksternal selain dari kas internal perusahaan. XL Axiata (EXCL) akan terus meningkatkan penetrasi jaringan 4G di luar Jawa. Seiring target tersebut, EXCL juga akan menghentikan investasi di jaringan 2G. Saat ini penetrasi 4G dai EXCL merupakan yang terendah dibandingkan layanan 2G dan 3G milik perseroan. Perseroan berharap coverage layanan 4G bisa mencapai 92% di tahun 2018 dari per akhir 2017 sebesar 85% dan tahun 2016 sebesar 18%. Penguatan jaringan di luar Jawa akan menjadi fokus aktivitas bisnis EXCL pada tahun XL Axiata (EXCL) menargetkan untuk menambah lebih dari base transceiver station (BTS) hingga akhir tahun Selama tahun 2017 EXCL telah membangun lebih dari BTS. Sekitar 55% BTS itu akan dibangun Pulau Jawa. XL Axiata menganggarkan sekitar 90% belanja modal untuk investasi dalam hal peningkatan jaringan dan IT. EXCL menganggarkan belanja modal tahun 2018 sebesar Rp 7 triliun. Jumlah total BTS EXCL hingga akhir tahun 2017 sebesar BTS yang terdiri dari BTS 4G dan BTS 3G. Meski banyak melakukan penetarasi ke luar Jawa sejak tahun 2016, saat ini kontribusi dari pasar di luar Jawa tidak terlalu signifikan dengan pangsa pasar low teen yang berkisar 11%-14%. Pada tahun 2017, EXCL sudah menjangkau 360 kota dan kabupaten yang ada di seluruh wilayah Indonesia. EXCL juga fokus untuk meningkatkan layanan dengan menyediakan beberapa paket guna meningkatkan jumlah pelanggan. XL Axiata (EXCL) berencana melakukan pendanaan kembali utang sebesar Rp3 triliun yang jatuh tempo pada tahun ini. Perseroan memiliki total utang sebesar Rp13 triliun. Rencananya, semua sumber pembiayaan akan berasal dari pinjaman bank dan perseroan memastikan tidak akan melakukan refinancing dengan penerbitan obligasi syariah atau sukuk seperti yang direncanakan sebelumnya. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Tabungan Negara (BBTN) mendorong penyaluran kredit pemilikan rumah dengan sasaran utama produk rumah tapak. BBRI menargetkan pertumbuhan penyaluran KPR sebesar 23-25% dengan menyasar segmen nasabah kelas menengah yang memiliki rumah tapak nonsubsidi dengan rentang harga antara Rp350-Rp500 juta per unit. Sementara BBTN berupaya meningkatkan eksposure KPR melalui strategi penyelenggaraan pameran. Bank Tabungan Negara (BBTN) mencatat total kebutuhan pendanaan nonkonvensional sebesar Rp18 triliun guna mendukung 2

3 Daily News ekspansi kredit. Adapun nilai tersebut akan diperoleh melalui berbagai cara, seperti sekuritisasi aset, obligasi subordinasi, hingga pinjaman bilateral. Sementara itu, perseroan akan melakukan sekuritisasi aset senilai Rp2 triliun dengan Sarana Multigriya Finansial (SMF) pada kuartal pertama tahun ini. Bank Maybank Indonesia (BNII) menyediakan fasilitas transaksi lindung nilai (hedging) baru melalui structured product berupa call spreas option ke Tunas Baru Lampung (TBLA). Adapun transaksi tersebut merupakan transaksi perdana setelah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak efektif pada 13 Oktober Bank China Construction Bank Indonesia (MCOR) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan menargetkan dana senilai Rp2,7 -Rp3 triliun untuk menambah modal. Adapun target modal inti perseroan pada 2019 adalah Rp5 triliun untuk menaikkan kelas menjadi BUKU III. Hingga September 2017, modal inti perseroan senilai Rp2,01 triliun dan masih berada di BUKU II. Adapun rencana rights issue tersebut akan dilakukan pada semester II/2019. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6,5 triliun, melampaui target semula tahun 2017 sebesar Rp 6,2 triliun. Target itu naik 21% YoY. Kontributor utama dari pembiayaan masih bersumber dari segmen motor baru sebesar 65%, lalu multiguna 30% dan sisanya berasal dari motor bekas. WOMF optimis segmen bisnis yang menjadi fokus perusahaan tersebut masih bisa mencatatkan kinerja positif, terutama pada pembiayaan multiguna yang masih memiliki prospek pasar yang besar. Gajah Tunggal (GJTL) pada 31 Januari 2018 telah menandatangani Akta Pendirian PT IRC Gajah Tunggal Manufacturing Indonesia dengan Inoue Rubber Co Ltd. Perusahaan patungan ini adalah perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur ban sepeda motor dengan nilai investasi awal Rp 270 miliar. Perseroan berpartisipasi sebesar 50% atau Rp135 miliar. Pembentukan tersebut tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional perseroan. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) telah melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) fasilitas pabrik polyethylene (PE) yang baru dengan total biaya investasi yang diperkirakan mencapai USD350 juta. Sementara itu pabrik dibangun dengan kapasitas 400 kiloton per tahun. Adapun fasilitas pabrik baru ini akan menghasilkan high density polyethylene (HDPE), linear low density polyethylene (LLDPE), dan metallocene LLDPE (mlldpe). Bintang Mitra Semestaraya (BMSR) menerbitkan Medium Term Notes (MTN) I Tahun 2018 dengan nilai Rp 25 miliar. Surat utang ini memiliki bunga sebesar 13,00% per tahun dengan tenor 370 hari. Surat utang ini akan jatuh tempo pada 12 Februari PT Victoria Sekuritas Indonesia bertindak sebagai arranger. Pelita Samudera Shipping (PSSI) meraih kontrak senilai USD 39 juta berdurasi 5 tahun dari PT Jembayan Muarabara, perusahaan yang tergabung dalam PTT Public Company Limited, BUMN Thailand. Kontrak diperoleh melalui tender pengangkutan batu bara dari Terminal Separi Mahakam ke Paiton Energy di Probolinggo. Tambahan kontrak dari Jembayan menambah kontrak transhipment barging selama 3 tahun yang diumumkan pada Januari 2018, yang sebesar USD 18 juta. Dengan demikian total kontrak perseroan dari Jembayan mencapai USD 57 juta dengan total volume angkutan 11 juta ton. 3

4 Market Data COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) , Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce 1, Nickel (US$)/MT 13, Tin (US$)/MT 21, Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT 2, Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1, *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2018E 2019F 2016E 2017F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 25, , USA NASDAQ COMPOSITE 7, , ENGLAND FTSE 100 INDEX 7, , CHINA SHANGHAI SE A SH 3, , CHINA SHENZHEN SE A SH 1, , HONG KONG HANG SENG INDEX 32, , INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 6, JAPAN NIKKEI , , MALAYSIA KLCI 1, SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3, FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 16, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 10, SGD / USD AUD/IDR 10, AUD / USD GBP/IDR 18, GBP / USD CNY/IDR 2, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 1.50 JIBOR (IDR) Indonesia 4.92 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.25 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.06 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.06 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.13 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description January-18 December-17 Description Rate (%) Inflation YTD % M 5.56 Inflation YOY % M 5.73 Inflation MOM % M 5.74 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M GDP (IDR Bn) 3,502, ,365,

5 Market Data BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 05 Feb Indonesia GDP QoQ Turun menjadi -1.67% dari 3.18% 05 Feb Indonesia GDP YoY Naik menjadi 5.12% dari 5.06% 05 Feb Indonesia GDP Annual YoY Naik menjadi 5.07% dari 5.02% 05 Feb Indonesia Consumer Confidence Index Feb US Trade Balance Defisit naik menjadi $52.1 Bn dari $50.5 Bn 07 Feb Indonesia Foreign Reserves Feb Indonesia Net Foreign Assets Feb US Consumer Credits Turun menjadi $20.00 Bn dari $27.95 Bn 08 Feb US Initial Jobless Claims Feb US Continuing Claims Feb Indonesia BoP Current Account Balance Feb US Wholesale Inventories MoM Tetap 0.2% 09 Feb US Wholesale Trade Sales MoM -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBCA IJ BMRI IJ ASII IJ INTP IJ BBRI IJ BRPT IJ UNVR IJ ITMG IJ EMTK IJ PGAS IJ HMSP IJ KLBF IJ ADRO IJ LPPF IJ TLKM IJ MKPI IJ UNTR IJ INKP IJ SCMA IJ BDMN IJ UPCOMING IPO'S Company Borneo Olah Sarana Sukses IPO Issued Business Offering Date Listing Underwriter (IDR) Shares (Mn) Coal Mining Feb Feb 2018 Victoria Sekuritas Indonesia 5

6 Corporate Info DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period ESSA Rights Issue 10: Jan Jan Feb 09 Feb 2018 GMCW Stock Split 1:8 -- TBA TBA -- HADE Reverse Stock 5:1 -- TBA TBA -- GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda MDIA RUPSLB 05 Feb 2018 VIVA RUPSLB 05 Feb 2018 TMPO RUPSLB 06 Feb 2018 MDRN RUPSLB 07 Feb 2018 PADI RUPSLB 07 Feb 2018 LMAS RUPSLB 19 Feb 2018 META RUPSLB 19 Feb 2018 BJTM RUPST 20 Feb 2018 SCMA RUPSLB 20 Feb 2018 BINA RUPSLB 22 Feb 2018 UNIT RUPSLB 22 Feb 2018 BIRD RUPST 23 Feb 2018 PTIS RUPSLB 23 Feb 2018 BACA RUPSLB 26 Feb 2018 SOBI RUPST 27 Feb 2018 BJBR RUPST 28 Feb 2018 BKSW RUPSLB 28 Feb

7 Technical Analysis ADRO S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif ADRO Upward SlopingChannel 2, ,800 2, ,650 2,514 2,600 2,514 2,486 2,470 2,400 2,470 2,470 2,470 2,200 2, ,130 2,000 1, ,800 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 2350-Rp 2560 Entry Rp 2470, take Profit Rp 2560 Stochastics Positif MACD Negatif True Strength Index (TSI) 9.79 Positif Bollinger Band (Mid) 2320 Positif MA Negatif Jul August September October November December 2018 February ADRO - Stochastic %D(6,3,3)= 40.41, Stochastic %K = 28.39, OverboughtLevel = 80.00, Oversold Level= ADRO - MACD (5,3) = -0.80, Signal()= ADRO - TSI(3,5,3) = 9.79, Volume()= 115,254, Created ADROwith - William's AmiBroker - advanced % R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 115,254, software. 1,600 1,400 1,200 1, ,254, ,254, MEDC S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1260-Rp 1325 Entry Rp 1300, take Profit Rp 1325 Stochastics Positif MACD 6.14 Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1214 Positif MA Positif MEDC Wedge 1,375 1, , ,400 1,300 1,300 1,300 1,300 1, ,265 1,200 1,214 1,185 1,185 1,100 1, Jul August September October November December 2018 February MEDC- Stochastic %D(6,3,3)= 34.11, Stochastic %K = 43.65, OverboughtLevel = 80.00, Oversold Level= MEDC- MACD (5,3) = -1.31, Signal()= MEDC- TSI(3,5,3) = , Volume()= 93,362, ,362, ,362, Created MEDC- with William's AmiBroker - advanced % R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 93,362, software ,

8 Technical Analysis MAPI S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif MAPI UpwardSlopingChannel 7, , ,600 7,360 7, ,225 7,200 7,225 7,225 6,960 6,800 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 7125-Rp 7475 Entry Rp 7225, take Profit Rp ,400 6, ,300 6,300 6,225 6,000 Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 6960 Positif MA Negatif Jul August September October November December 2018 February MAPI - Stochastic %D(6,3,3) = 53.57, Stochastic %K = 31.39, OverboughtLevel= 80.00, Oversold Level= MAPI - MACD (5,3) = 30.32, Signal()= MAPI - TSI(3,5,3)= -7.25, Volume()= 3,424, Created MAPIwith - William's AmiBroker -% advanced R(14) charting = , and technical Volume()= analysis 3,424, software. 5, ,424, ,424, INTP S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI mendekati area overbought Harga berada dalam area lower band Trading range Rp Rp Entry Rp 21175, take Profit Rp INTP BroadeningWedge 26, , ,000 25,000 24,000 23,000 22, ,000 21,650 21, ,175 21,000 21,175 21,175 20,725 20,000 20, , ,000 20, ,000 Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) Negatif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Negatif 17,000 Jul August September October November December 2018 February INTP - Stochastic %D(6,3,3)= 66.48, Stochastic %K = 60.87, OverboughtLevel = 80.00, Oversold Level= INTP - MACD (5,3) = 82.66, Signal()= ,345,400 INTP - TSI(3,5,3) = , Volume()= 1,345, ,345,400 INTP - William's % R(14)= , Volume()= 1,345, Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software

9 Technical Analysis MBSS S1 810 R1 865 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 755 R MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band MBSSUpward SlopingChannel 992 1, Trading range Rp 810-Rp 865 Entry Rp 845, take Profit Rp Stochastics Positif MACD 4.95 Negatif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 798 Positif MA5 847 Negatif Jul August September October November December 2018 February MBSS - Stochastic %D(6,3,3)= 42.02, Stochastic %K = 31.33, OverboughtLevel = 80.00, Oversold Level= MBSS - MACD (5,3) = 3.77, Signal()= 2.88 MBSS - TSI(3,5,3) = , Volume()= 13,435, Created MBSSwith - William's AmiBroker - advanced % R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 13,435, software ,435, ,435, BEST S1 302 R1 318 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 286 R BEST Decending Triangle MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 302-Rp 318 Entry Rp 310, take Profit Rp 318 Stochastics Negatif MACD 5.01 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 283 Positif MA Positif Jul August September October November December 2018 February BEST - Stochastic %D(6,3,3) = 77.41, Stochastic %K = 82.06, OverboughtLevel= 80.00, Oversold Level= BEST - MACD (5,3) = -4.09, Signal()= ,361, BEST - TSI(3,5,3)= 46.33, Volume()= 41,361, ,361, Created BESTwith - William's AmiBroker -% advanced R(14) charting = , and technical Volume()= analysis 41,361, software.

10 Trading View 55 February February THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell Negatif Negatif Negatif LSIP Trading Buy Positif Positif Negatif SGRO Trading Buy Positif Positif Positif Mining PTBA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADRO Trading Buy Positif Positif Negatif MEDC Trading Buy Positif Positif Positif INCO Trading Sell Negatif Negatif Positif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Negatif TINS Trading Sell Negatif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy Negatif Negatif Negatif SMGR Trading Buy Negatif Negatif Negatif INTP Trading Buy Negatif Negatif Negatif SMCB Trading Buy Positif Positif Positif Miscellaneous Industry ASII Trading Sell Positif Positif Positif GJTL Trading Sell Negatif Negatif Negatif Consumer Goods Industry INDF Trading Sell Negatif Negatif Negatif GGRM Trading Buy Positif Positif Positif UNVR Trading Buy Positif Positif Positif KLBF Trading Buy Negatif Negatif Negatif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell Positif Positif Positif PTPP Trading Sell Negatif Negatif Positif WIKA Trading Sell Negatif Negatif Negatif ADHI Trading Buy Positif Positif Positif WSKT Trading Sell Negatif Negatif Negatif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell Negatif Negatif Negatif JSMR Trading Buy Positif Positif Negatif ISAT Trading Buy Positif Positif Positif TLKM Trading Buy Positif Positif Negatif Finance BMRI Trading Sell Negatif Negatif Negatif BBRI Trading Buy Positif Positif Positif BBNI Trading Buy Negatif Negatif Negatif BBCA Trading Sell Positif Positif Positif BBTN Trading Buy Positif Positif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell Negatif Negatif Positif MPPA Trading Sell Negatif Negatif Negatif

11