KEPERIODIKAN DARI PERPANGKATAN MATRIKS TEREDUKSI DALAM ALJABAR MAX-PLUS DAN APLIKASI PADA KELAS SIKLIK
|
|
- Djaja Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROSIDING SEMINR NSIONL SINS DN PENDIDIKN SINS UKSW KEPERIODIKN DRI PERPNGKTN MTRIKS TEREDUKSI DLM LJBR MX-PLUS DN PLIKSI PD KELS SIKLIK Venn Yan Ishak Iwau 1, D. Subiono,MS 1) Mahasiswa Magiste MIP Matematika Institut Teknoogi Sepuuh Nopembe ) Dosen MIP Matematika Institut Teknoogi Sepuuh Nopembe venniwau@yahoo.o.id BSTRK k Pada ajaba -pus teah diketahui bahwa baisan pangkat daam ajaba, dengan adaah matiks pesegi yang teeduksi, menjadi peiodik seteah waktu tansient tebatas T(), dan peiode akhi sama dengan sikisitas gaf kitis dai. Daam hubungan ini dipeajai masaah komputasi dai matiks pesegi yang beukuan dengan k(mod) nn T dan sebagai beikut: (1) dibeikan k, hitung peiodik pangkat. () dibeikan x, dapatkan peiodik akhi dai x 1 utama adaah menggunakan penskaaan simiaitas diagona yang sesuai X X, yang disebut penskaaan visuaisasi. Untuk mempeajai pean dai keas sikik pada gaf kitis. Keywods: Keas Sikik, Gaf Kitis, Peiodik Pangkat, Peiodik akhi.. Ide PENDHULUN Pada jaba -pus banyak pemasaahan yang munu, sehingga pemasaahan itu dapat diseesaikan dengan mendapatkan suatu sousi yang tepat. Daam penyeesaiannya, dibutuhkan anaisis atau dengan menggunakan komputasi. jaba -pus seing digunakan untuk memodekan suatu pemasaahan sepeti tanspotasi, manufatuing, penjadwaan, sistem antian, au intas dan sebagainya. Saah satu kegunaan dai pada ajaba -pus yaitu dapat menyeesaikan dan mendapatkan suatu kepeiodikan dai suatu pemasaahan. Peiodik yang dimaksud disini adaah peiodik egime. Untuk mempeajai peiodik egime, maka peu dibahas visuaisasi, matiks Booean dan matiks pangkat. Sehingga dapat membantu daam menyeesaiakan dan mendapatkan suatu peiodik egime. Pada peneitian ini akan dibahas mengenai pemasaahan yang dibeikan oeh Segei Segeev (009) yaitu menghitung peiodik Pangkat dan mendapatkan peiaku peiodik akhi dai x seta mengapikasikan ke keas sikik pada gaf kitis. dapun tujuan dai peneitian ini adaah: 1. Dapat menghitung peiodik pangkat dengan kmod dan T jika k diketahui.. Dapat menemukan peiaku peiodik akhi x jika x diketahui. 3. Dapat mengapikasikan ke keas sikik pada gaf kitis. M-1
2 PROSIDING SEMINR NSIONL SINS DN PENDIDIKN SINS UKSW BHN DN METODE Daam penuisan makaah ini bahan yang digunakan adaah dengan menggunakan studi iteatu beupa buku-buku, juna dan ain-ain yang dapat digunakan untuk menunjang penuisan ini. Metode yang digunakan adaah dengan mengkaji teoi-teoi sepeti definisi, poposisi dan teoema yang akan dipakai untuk menyeesaikan masaah kepeiodikan. dapun angkah-angkah pengejaan daam peneitian ini adaah sebagai beikut: 1. Membahas Kepeiodikan Pada tahap ini, dibahas tentang kepeiodikan suatu matiks pesegi pada ajaba -pus dengan aa mengkaji teoi-teoi speti definisi dan teoema-teoema yang akan dipakai untuk menyeesaikan masaah peiodik kepeiodikan.. Menyeesaikan dan mendapatkan masaah peiodik pangkat dan peiaku peiodik akhi Pada tahap ini dibahas tentang penyeesaian suatu peiodik pangkat dan mendapatkan suatu peiaku peiodik akhi x dengan menggunakan definisi dan teoema yang tekait. 3. Mengapikasikan ke keas sikik pada gaph kitis Pada tahap ini, dibahas mengenai apikasi dai pembahasan peiodik egime ke keas sikik pada gaf kitis dengan membeikan ontoh-ontoh. HSIL DN DISKUSI PERIODISITS DN KOMPLEKSITS Poyekto Spekta dan Matiks Peiodesitas Untuk matiks eemen-eemen: yang teeduksi dan tedefinisi, sesuai dengan matiks Q R * * ij ik kj,, 1,..., k 1 a a a i j n (1) dengan Opeato -pus inea matiks Q n bekaitan dengan, daam ati bahwa pojek R pada eigenone V. Opato ini sangat bekaitan dengan masaah peiodisitas. Q disebut juga matiks obita. Peposisi 1 Dibeikan R adaah poyekto speta -pus inea yang yang teeduksi dan tedefinisi dan dibeikan semua komponen stongy onneted (s..)dai C adaah pimitive, maka tedapat biangan buat T Q, untuk semua T. Peposisi Untuk matiks R sehingga yang teeduksi dan tedefinisi, setiap koom kitis (atau bais) dai Q adaah sama dengan koenspondensi koom (atau bais) dai Ketika C komponen dai mempunyai komponen inpimitif, sesuai dengan peposisi 1 bahwa semua C adaah pimitive, dimana adaah sikisitas dai itu, untuk setiap yang ukup besa adaah keipatan dai, * C. Oeh kaena adaah matiks dai poyekto speta daam eigenone dai. Ini juga mengakibatkan bahwa untuk yang ukup besa, M-
3 mempunyai PROSIDING SEMINR NSIONL SINS DN PENDIDIKN SINS UKSW dengan T. Juga diketahui bahwa adaah peiode akhi dai biangan buat sehingga Peposisi 3 Dibeikan. Jumah seteah dimuai disebut tansient dai untuk semua T. R peiodik untuk n. yang teeduksi dan tedefinisi. Bais dan koom kitis dai dan dinotasikan yakni sedikitnya menjadi Sifat-sifat Peiodik Pangkat Peiodik pangkat dai matiks yang teeduksi dan tedefinisi dijeaskan dengan peposisi beikut Peposisi 4 Dibeikan matiks yang teeduksi dan tedefinisi dan 0 R Maka untuk setiap biangan buat 0 t t t t t t k. i1 ki i.. k i1 ik. i t sehingga t T a a, a a, 1 k n () Peposisi 5 Dibeikan matiks. R yang teeduksi dan tedefinisisi dan dibeikan i, j N sedemikian sehingga i j, untuk Tedapat t sedemikian sehingga untuk setiap n t t a, a (3) ij. i. j ij j. i.. Jika matiks adaah visuaisasi maka untuk semua n, (4) kibat 6 Dibeikan. i. j j. i. R dan n. Semua bais dai matiks keas sikik adaah sama satu sama yang ain dan beaku untuk koom. dengan indeks yang sama dengan Peposisi 5 disebutkan bahwa untuk setiap matiks pangkat untuk n, koom kitis atau bais kitis dapat dipeoeh dai koom kitis atau bais kitis dai Spekta Poyekto Q dengan pemutasi himpunan dai koom atau bais yang koenspondensi dengan keas sikik dai C Peposisi 7 Semua matiks pangkat untuk T mempunyai koom span yang sama, yang mana eigenone-nya adaah V. Peposisi 7 menjeaskan bahwa V adaah koom span akhi dai matiks. dengan aa T yang sama dipeoeh bais span dai matiks adaah V. Cones dapat dipeumum dengan koom atau bais kitis dai keene sta *. Untuk basis dai one ini, dapat diambi M-3
4 PROSIDING SEMINR NSIONL SINS DN PENDIDIKN SINS UKSW dai setiap himpunan koom * ( ekuivaensi dengan Q atau t untuk t T yang mengindikasikan bentuk himpunan minima dai semua keas sikik dai C. Diambi t T. Untuk setiap 0, dibeikan C t n R atau sebaiknya ), R n R menjadi matiks yang diekstak dai kom kitis dai atau sebaiknya dai bais kitis t 0 0. Dibeikan C : C, R : R. Dengaotasi ini dan dai peposisi 4 dan peposisi 5, maka dapat disimpukan bahwa untuk visuaisasi matiks teeduksi R t (5) C R C R C C, C C R R (6) Pesamaan (5 ) tenyata ekuivaensi dengan pesamaan ( ). Lebih anjut i j hanya jika tedapat indeks p i dan s j sedemikina sehingga eemen p, s C jika dan adaah 1, dan semua bais dai R atau koom dai C, dengan indeks yang sama dengan keas sikik adaah sama satu sama ain. Dengan menggabungkan pesamaan (5) dan pesamaan (6) maka dipeoeh t C (7) C R Jika tidak tevisuaisasi tetapi tedefinisi teeduksi, maka pesamaan ( 6) dan (7 ) dapat 1 1 dituiskan. Dibeikan B X X tevisuaisasi. Meneapkan penskaaan inves XBX pada pesamaan (7 ) (dimana B digantikan dengan ) maka dipeoeh pesamaan dai bentuk yang sama, dimana C dan R adaah matiks yang diekstak dai koom kitis atau sebaiknya bais dai t C C C dan digantikan dengan matiks a R yang didefinisikan dengan, if,, a i, j 0 if,, C aij i j E ij i j E ij Menyeesaiakan masaah kepeiodikan dengan Matiks Pesegi Dibeikan dan 1. t-attation one tt, t R dai adaah one yang tedii t dai semua vekto x, untuk yang tedapat biangan buat sehingga x x dan ha ini juga beaku untuk semua biangan buat yang ebih besa atau sama dengan. Peposisi 8 Dibeikan matiks teeduksi dan tedefinisi. Sistem x t x ekuivaensi dengan T. semua Bukti: Dibeikan x yang memenuhi s st x x untuk s T sistem ini untuk semua yang ebih besa s. kaena peiodisitas untuk semua k dai tedapat s sehingga k. k k t x x juga memenuhi T k s, maka juga akan memenuhi T k s M-4
5 PROSIDING SEMINR NSIONL SINS DN PENDIDIKN SINS UKSW kibat 9 tt, t tt t,1 Komponen dai dengan indeks pada N 1,..., t x x subsistem dai komponen-komponen dengan indeks ini disebut subsistem kitis. Lemma 10 Dibeikan matiks teeduksi dan tedefinisi dan dibeikan T t x x ekuivaensi dengan subsistem kitis. disebut kitis dan. Maka Beikutnya dibeikan batasan daam menghitung kompeksitas daam memutuskan x tt, t, sepeti masaah-masaah yang ain yang dapat difomuasikan sepeti di apakah bahwah ini. P1. dibeikan x, uji apakah x tt, t P. dibeikan x: 0 k, hitung peiodik matiks pangkat P3. dibeikan x, hitung peiodik akhi dai x, 0 buat sedemikian sehingga Teoema 11 Untuk setiap matiks O n 3 og n kai. Bukti: R Petama pehatikan bahwa x 3 semua titik kitis yang tidak ebih dai O n dimana k mod., yang beati sedikitnya biangan untuk semua T. yang teeduksi, maka masaah P1-P3 dapat diseesaikan pada dan vekto subeigen dapat dihitung dan mengidentifikasi Washa. Seanjutnya mengidentifikasi semua keas sikik C Veinott pada O n opeasi. opeasi, yang diakukan dengan agoitma Foyd- dengan kondensasi Bae- Dengan peposisi 3, koom kitis dan bais kitis menjadi peiodik untuk n. Dengan ' T, itu sudah ukup untuk menghitung mengetahui koom kitis dan bais kitis pada untuk n, yang dapat diseesaikan dengan og 4 O n matiks pesegi,,,... dan dipeukan O n 3 og n kai dan mengikuti pesamaan (3 ), untuk meneapkan pemutasi yang sesuai pada keas sikik yang dipeukan O n. Dengan emma 10, P1 dapat diseesaikan ' ' t dengan veifikasi dai subsistem kitis dai x x yang dipeukan O n opeasi. Dengan menggunakan bantuan pesamaan (), sisa submatiks non kitis dai, untuk 3 T k mod O n. Ini adaah setiap sehingga dapat dihitung pada penyeesaian untuk P. Bais non kitis dai matiks meupakan geneaisasi dai bais kitis, peiodik akhi dai x ditentukan dai komponen-konponen kitis. Untuk visuaisasi matiks, diketahui t bahwa i. j. untuk semua, untuk i t j i j sehingga i t j. Ini beati t x x, atinya bahwa untuk menentukan peiode dibutuhkan hanya sub vekto dai i j M-5
6 PROSIDING SEMINR NSIONL SINS DN PENDIDIKN SINS UKSW x untuk setiap sembaang n. Untuk i dan n, baisan i x, t 0 dapat diepesentasikan dengan baisan dai koodinat kitis dai x yang ditentukan oeh suatu pemutasi pada keas sikik dai s.., temasuk i. Untuk menghitung peiode, dapat diambi ontoh banyaknya yang mungkin, yang membutuhkan ebih dai seaa beuutan pada baisan dan peiksa semua peiode-peiode opeasi. Peiode dai x akan tampak 3 sepeti..m. pada peiode ini. Semua opeasi di atas tidak membutuhkan ebih dai O n kai. Ini adaah penyeesaian P3. KESIMPULN Bedasakan hasi dan pembahasan maka dapat disimpukan bahwa: 1. Jika k diketahui maka dapat menghitung peiodik pangkat dan T. Jika x maka dapat ditemukan peiaku peiodik akhi x mengapikasikan ke keas sikik pada gaf kitis. dengan kmod seta dapat M-6
7 PROSIDING SEMINR NSIONL SINS DN PENDIDIKN SINS UKSW DFTR PUSTK [1] Baei, F., Cohen, G., Osde, G. J., dan Quadat, J. P. (001), Synhonization and Lineaity, John Wiey & Sons, New Yok. [] C.H. Papadimitiou, K. Steigitz, Combinatoia Optimization: goithms and Compexity, Pentie Ha, New Jesey, 198 [3] Heidegott, Bend. (006), Max Pus geba nd Queues, Vije Univesiteit. Depatment of Eonometis and Opeations Reseah De Boeeaan 1105, 1081 HV mstedam, The Netheands. [4] P. Butkoviˇ, R.. Cuninghame-Geen, On matix powes in -ageba, Linea geba pp. [5] Novitasai, Ratna. (008), naisis Masaah Geneato Dai Possibe Dan Univesa Eigenveto Pada Matiks Inteva Daam jaba Max-Pus, Tesis, Institut Teknoogi Sepuuh Nopembe, Suabaya [6] R.. Buadi, H.J. Ryse, Combinatoia Matix Theoy, Cambidge Univ. Pess, 1991 [7] Subiono. (009). jaba Max-Pus, Institut Teknoogi Sepuuh Nopembe, Suabaya [8] S. Segeev,(009) Max agebai powes of ieduibe maties in the peiodi egime: n appiation of yi asses, Linea geba pp. [9] S. Segeev, H. Shneide, P. Butkovi,(199) On visuaization saing, subeigenvetos and Keene stas in ageba, Linea geba pp. M-7
PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA
Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari
Lebih terperinciSifat Ideal Prima Dalam Kaitannya dengan Notasi Order Kiri dan Kanan dalam Gelanggang Polinom Miring
Sifat Idea Pima Daam Kaitannya dengan Notasi Ode Kii dan Kanan daam Geanggang Poinom Miing Ami Kama Ami 1 1 Depatment Mathematics, Facuty of Mathematics and Natua Sciences, Hasanuddin Univesity, J. Peintis
Lebih terperinciFOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,
FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,
Lebih terperinciModel Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming
Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,
Lebih terperinciEkspresi Regular. Teori Bahasa dan Automata. Viska Mutiawani - Informatika FMIPA Unsyiah
Ekspesi Regula Teoi Bahasa dan Automata Ekspesi Regula Ekspesi Regula (Regula expessions) mendeskipsikan bahasa egula Contoh: ( a b c)* mendeskipsikan bahasa a, bc*, a, bc, aa, abc, bca,... 2 Recusive
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.
Lebih terperinciALGORITMA CART DALAM PENENTUAN POHON KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU
ALGORITMA CART DALAM PENENTUAN POHON KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU Nu Nafi iyah Teknik Infomatika Univesitas Isam Lamongan emai: nafik_unisa26@yahoo.co.id Abstact: Mengingat pentingnya kemudahan daam meakukan
Lebih terperinciMANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja
MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana
Lebih terperinciPERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF
PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,
Lebih terperinciDimensi Partisi pada Graf Kincir
Dimensi Patisi pada Gaf Kinci Disusun Oleh : Chanda Iawan NRP.00 09 0 Abstak Misalkan G(VE) adalah gaf tehubung dan S adalah sebuah subset dai V(G) jaak antaa v dan S adalah dv S min d v x x S.Suatu gaf
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang
Lebih terperinciGambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,
Lebih terperinciNomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR
UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 61/UN..1.4/PPd/2015
Lebih terperinciManajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja
Manajemen Kinerja Pertemuan ke-ima Pokok Bahasan: Peniaian Kinerja Manajemen Kinerja, 2 sks CHAPTER 5 PENILAIAN KINERJA 1 Pokok Bahasan: Pengertian peniaian kinerja Proses peniaian kinerja Faktor-faktor
Lebih terperinciMomentum Sudut (Bagian 2)
Momentum Suut Bagian Pengenaan Konsep otasi aam Mekanika Kuantum:. Sistem Kooinat Boa. Hamonia Sfeis Spheica Hamonics 3. Momentum Suut Obita 4. Momentum Suut Intinsik Spin Pesamaan Schöinge aam tiga -
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk menunjang peaksanaan peneitian ini diakukan tinjauan pustaka mengenai tinjauan studi yang berisi peneitian-peneitian terkait dengan pengenaan kuaitas buah, median fitering,
Lebih terperinciNilai dan Vektor Eigen
Nilai dan Vekto Eigen Mengingat kembali: pekalian matiks Dibeikan matiks A x dan vekto-vekto u, v, dan w 0 1 u 0 5 A v w u 1 Hitunglah Au, Aw, Av. Manakah dai hasil kali tesebut yang hasilnya adalah vekto
Lebih terperinciKata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.
KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS
Lebih terperinciFrekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*
Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan
Lebih terperinciPROSES IDENTIFIKASI DAN ESTIMASI VARIABEL KEADAAN PADA MODEL TEREDUKSI
ESIS-SM 45 PROSES IDENIFIKASI DAN ESIMASI VARIABEL KEADAAN PADA MODEL EREDUKSI RIFENA PUNANA LESNUSSA 5 DOSEN PEMBIMBING D. Didik Khusnul Aif, S.Si., M.Si. D.Dieky Adzkiya, S.Si, M.Si PROGRAM MAGISER DEPAREMEN
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpuan 7.1.1. Kondisi Pabik Daam Aspek K3 Saat Ini Aspek K3 di pabik saat ini masih banyak yang peu dibenahi. Kaena kondisi pabik saat ini banyak ha yang dapat menyebabkan
Lebih terperinciManajemen Kinerja Pokok Bahasan:
Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan
Lebih terperinciANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE
Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,
Lebih terperinciUNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 125/UN.4/PPd/Dept/Ak/201
Lebih terperinciTRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas
TRIGONOMETRI Untuk SM dan Sedeajat Husein Tampomas Penebit 0 Husein Tampomas, Tigonometi, Unntuk SM dan Sedeajat, 018 PENGERTIN 1 PENGNTR KE FUNGSI TRIGONOMETRI Dalam bahasa Yunani, tigonometi tedii dai
Lebih terperinciPENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.
36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with
Lebih terperinciANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak
ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan
Lebih terperinciPEMODELAN GELOMBANG BUNYI DALAM AIR DAN SOLUSINYA DWI PUSPA ANGGRAINI G
PEMODELAN GELOMBANG BUNYI DALAM AIR DAN SOLUSINYA DWI PUSPA ANGGRAINI G533 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR ABSTRACT DWI PUSPA ANGGRAINI
Lebih terperinciFrekuensi Getar Alami Balok Kantilever Timoshenko. Resmi Bestari 1) Amrinsyah Nasution 2)
Bestai, Vo. 11 Nasution. No. Oktobe una TEKNIK SIPIL Fekuensi Geta Aami Baok Kantieve Timoshenko Resmi Bestai 1) Aminsyah Nasution ) Abstak Teoi geak dinamis sistem dengan sifat beban tebagi ata pada baok
Lebih terperinciBAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?
BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang
Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember
Lebih terperinciANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD
Konferensi Nasiona Imu osia & Teknoogi (KNiT) Maret 016, pp. 56~6 ANIMAI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK IWA D 56 Desy Yekti A 1, Nani Purwati 1 AMIK BI Yogyakarta e-mai: mbesesek@gmai.com,
Lebih terperinciBab II. Konsep Dasar
Bab II Konsep Dasa Konsep dasa mengenai gaf dan jaingan dikutip dai Bondy dan Muty [1], Diestel [2], dan Fleische [3]. Beikut ini dibeikan bebeapa notasi himpunan untuk memudahkan pendefinisian gaf dan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah
Lebih terperinciBAB V VERIFIKASI PROGRAM
BAB V VERIFIKASI ROGRAM Hasi perhitungan niai beban kritis eastis yang didapat dari program dibandingkan dengan hasi perhitungan manua. Beberapa kasus porta bidang yang digunakan daam verifikasi ini terdapat
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA
Peningkatan Kineja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Bekemampuan CUDA Haiil Anwa 1,a), Achmad Imam Kistijantoo 1,b) dan Wahyu Sigutomo 2,c) 1 Laboatoium Sistem edistibusi, Kelompok Keilmuan Infomatika,
Lebih terperinciAbstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute
PEGARUH JEIS MEODE ESIMASI DALAM ESIMASI MARIKS ASAL UJUA (MA) MEGGUAKA DAA ARUS LALULIAS PADA KODISI PEMILIHA RUE KESEIMBAGA (EQUILIBRIUM ASSIGME) Rusmadi Suyuti Mahasiswa Program S3 Pascasarjana eknik
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA
PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE ALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA Supiatin Sistem Infomasi STMIK AMIKOM Yogyakata supiatin@amikom.ac.id Abstak Tans Jogja meupakan salah satu altenatif tanspotasi massa
Lebih terperinciPANJANG PENYALURAN TULANGAN
131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang
Lebih terperinciSelanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L
Seanjutnya rancangan perkuiahan setiap pertemuan adaah sebagai berikut: Pert. Ke Aktivitas Perkuiahan Softski yang Diharapkan 1 Learning Contract - - - - - - - - - - - - Ketekunan Kedisipinan 1 Dosen membagikan
Lebih terperinciHUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR
HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak
Lebih terperinciPREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL
PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika
Lebih terperinciRANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG
SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya
Lebih terperinciDeteksi Tumor Otak dengan Ektrasi Ciri & Feature Selection mengunakan Linear Discriminant Analysis (LDA) dan Support Vector Machine (SVM)
Deteksi Tumor Otak dengan Ektrasi Ciri & Feature Seection mengunakan Linear Discriminant Anaysis (LDA) dan Support Vector Machine (SVM) rain Tumor s Detection With Feature Extraction & Feature Seection
Lebih terperinciKomponen Struktur Tekan
Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang
Lebih terperinciStabilisasi Pada Sistem Pendulum-Kereta dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Control
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Pint) B-53 Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Keeta Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Contol Nioa Fatimah Tanzania, Tihastuti Agustinah
Lebih terperinciPENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT
JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT
Lebih terperinciAPLIKASI METODE CROSS ENTROPY UNTUK SUPPORT VECTOR MACHINES
APLIKASI METODE CROSS ENTROPY UNTUK SUPPORT VECTOR MACHINES Tiananda Widyarini, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknoogi Sepuuh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukoio Surabaya 60111 Emai:
Lebih terperinciChap 6 Model-Gas Real dan Ekspansi Virial. 1. Ekspansi Virial 2. Gugus Mayer
Chap 6 Model-Gas Real dan Ekspansi Viial. Ekspansi Viial. Gugus Maye Fungsi Patisi Kanonik Untuk Gas Dengan Inteaksi Lemah Misalkan tedapat inteaksi (potensial) anta patikel : u ij, sehingga Hamiltonian
Lebih terperinciMODEL CAMPURAN LINEAR. Bab 6 Linear Mixed Models ( )
MODEL CAMPURAN LINEAR Bab 6 Linea Mixed Models (6.1-6.5) Outline Model umum Stuktu Ragam Peagam Model Campuan untuk data longitudinal Menduga pegauh tetap untuk Ragam (V) diketahui Menduga pegauh tetap
Lebih terperinciBAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1
BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan
Lebih terperinciModul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.
PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran
Lebih terperinciPENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS
PENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS (Survei pada Pelanggan Kedai Kober Mie Setan di jl. Soekarno Hatta, Malang) Putri Pamungkas Sari Dewi Achmad Fauzi Fakultas
Lebih terperinciFISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1
FISIKA DASAR II Kode MK : FI 0 SKS : 3 Pogam Studi : Fisika Instumentasi (S-) Kelas : Regule MATERI TA 00/0 KRITERIA PENILAIAN Jika kehadian melampaui 75 %, Nilai Akhi mahasiswa ditentukan dai komponen
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA
Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA
Lebih terperinciDan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:
Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu
Lebih terperinciT E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif
1/5/016 T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,
Lebih terperinciTABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro
TABEL MORTALITAS Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tabe mortaitas 2. Menjeaskan hubungan antara ajur-ajur tabe mortaitas
Lebih terperinciJawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]
Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang
Lebih terperinciManajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI
Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi
Lebih terperinciKajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan
PROC. ITB Sains & Tek. Vo. 39 A, No. 1&2, 2007, 23-39 23 Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asa-Tujuan yang Dihasikan dari Data Arus Lauintas pada Kondisi Keseimbangan Ofyar Z. Tamin 1 & Rusmadi Suyuti
Lebih terperinciUJIAN PRAKTEK FISIKA KELAS XII IPA SMAN 1 GIRI BANYUWANGI TAHUN 2010 / 2011 AYUNAN SEDERHANA
UJIAN PRAKTEK FISIKA KELAS XII IPA SMAN GIRI BANYUWANGI TAHUN 00 / 0 NAMA :... NO. UJIAN :... AYUNAN SEDERHANA Tujuan : Menentukan percepatan gravitasi disuatu tempat. Aat dan bahan : - beban - penggaris
Lebih terperincif ( x ) 0 maka disebut PD tak homogen.
II LANDASAN TEORI Defiisi (Tuua Fugsi f ) Tuua fugsi f pada biaga a diyataka dega f ( a) adaah f ( a+ h) f ( a) f ( a) = im () h h jika imit ii ada (Keyszig 993) Defiisi (Tuua Pasia) Misaka f adaah fugsi
Lebih terperinciPerancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad
Jurna Teematika, vo. 9 no. 2, Institut Teknoogi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betaaktam Departemen Instaasi Produksi Lafiad Devi Puspitarini
Lebih terperinciWater Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok
Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro
Lebih terperinciAnalisis Reliabilitas dan Availabilitas pada Mesin Produksi dengan Sistem Seri Menggunakan Pendekatan Analisis Markov di PT. X
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (05) 337-350 (30-98X Pint) D-7 Analisis Reliabilitas dan Availabilitas pada Mesin Poduksi dengan Sistem Sei Menggunakan Pendekatan Analisis Makov di PT. X Luh Ade
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018
ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS
Lebih terperinciDeret Fourier dan Transformasi Fourier
Bab 6 caku fi58 by khbasar; sem 2-2 Deret Fourier dan Transformasi Fourier 6. Fungsi Periodik Suatu fungsi dikatakan periodik jika niai fungsi tersebut beruang untuk seang besaran tertentu. Secara definisi,
Lebih terperinciMETODE AGGREGATE COST UNTUK PERHITUNGAN PREMI TAHUNAN DANA PENSIUN PADA ASURANSI JIWA
METODE AGGREGATE COST UNTUK PERHITUNGAN PREMI TAHUNAN DANA PENSIUN PADA ASURANSI JIWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Saah Satu Syaat Meaih Gea Sajana Juusan Matematika Pada Fakutas Sains dan Teknoogi
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANIMASI INTERAKTIF GAME ARCADE GUNTEI: OPERASI MILITER ANGKATAN UDARA INDONESIA
SWABUMI, Vo.5 Maret 2017, pp. 41-48 ISSN : 2355-990X ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ANIMASI INTERAKTIF GAME ARCADE GUNTEI: OPERASI MILITER ANGKATAN UDARA INDONESIA Maisyaroh 1,Mamat Ramdhani 2 Manajemen Informatika
Lebih terperinciNUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD
Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE
Lebih terperinci(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif
BB VII T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,
Lebih terperinciProsiding Matematika ISSN:
Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup
Lebih terperinciMULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM)_3 PRASETYANINGRUM
MULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM)_3 IRA PRASETYANINGRUM PENDEKATAN KEPUTUSAN KELOMPOK Metoda Dephi Peniaian keompok, diakukan sharing dipandu moderator Masaah Daftar Anggota Ahi Masaah disampaikan ke
Lebih terperinciJurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8
Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)
PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciOPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING
OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ANALISIS STATIK PROTOTYPE KNUCKLE MOBIL KANCIL
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 8, NO. 1, APRIL 004: 1-8 PENGEMBANGAN ANALISIS STATIK PROTOTYPE KNUCKLE MOBIL KANCIL Tesna P. Soemadi dan Aida Mahmudah Depatemen Teknik Mesin, Fakutas Teknik, Univesitas Indonesia,
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA PREDIKSI UNTUK MENGHASILKAN PREDIKSI BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 3. NO. 1 AGUSTUS 2017 ANALISIS ALGORITMA PREDIKSI UNTUK MENGHASILKAN PREDIKSI BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK Veti Apriana 1 ; Rani Irma Handayani 2 1 Komputerisasi Akuntansi AMIK
Lebih terperinciPERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF 3D TATA SURYA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY UNTUK SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR SANGIRA
VOL 1 No.2 Jui-Desember 2015 PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF 3D TATA SURYA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY UNTUK SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR SANGIRA 1 Dedynggego, 2 Mohammad, 3 Moh.Affan
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Genetika Untuk Permasalahan Distribusi Rantai Pasok Dua Tingkat Yang Dipengaruhi Oleh Biaya Tetap
Peneapan Algoitma Genetika Untuk Pemasalahan Distibusi Rantai Pasok Dua Tingkat Yang Dipengauhi Oleh Biaya Tetap Novita M Mayasai 1, Mahendawathi E, S.T, M.Sc, Ph.D 1, Rully Soelaiman, S.Kom, M.Kom 2 1
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan
Lebih terperincitrigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri
tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. yang negative atau mengancam (Towsent alih bahasa,daulima,1998). tidak dapat membuat hubungan tersebut (Carpenito,1995).
1 6 BAB II TINJAUAN TEORI A Pengertian Isoasi sosia merupakan kondisi kesendirian yang diaami oeh individu dan diterima sebagai ketentuan orang ain sebagai suatu keadaan yang negative atau mengancam (Towsent
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti
JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen
Lebih terperinciWatermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra
Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Abstak Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Angga Inda Bata 13500070 Depatemen Teknik
Lebih terperinciJl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia
SEBARAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG DISTRIBUTION OF GROUND WATER POTENTIALS IN CEMPAKA SUBDISTRICT USING GEOLISTRIC METHOD
Lebih terperinciPENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS
PENJDWLN KEGITN BELJR MENGJR SEKOLH MENENGH TS MENGGUNKN LJBR MX-PLUS Yustinus Hari Suyanto 1, Subiono 2 Graduate of Student Department of Mathematic ITS, Surabaya 1 hari_yustinus@yahoo.co.id, 2 subiono2008@matematika.its.ac.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH
PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH Rusdianto 1, Syarifa Ajrinah 2, Arinda Wahyuni 3, Edward Syarif 4 1,2,3) Pascasarjana Arsitektur, Fatas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010
HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP
Lebih terperinciOPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract
Optimisasi (Abdu H) OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO Abdu Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP Abstract Investing in asset such as stock; besides
Lebih terperinci