Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP UNS Suakata ami503@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini betujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kineja mengaja dosen dan motivasi belaja dengan pestasi belaja pendidikan IPA di SD pada mahasiswa pogam D PGSD Kampus VI Kebumen FKIP UNS. Penelitian ini dilaksanakan di Kampus VI Kebumen pada mahasiswa semeste III Tahun Akademik 009/00. Populasi penelitian sebanyak 93 oang mahasiswa dan sampel diambil sebanyak 60 oang dengan teknik andom sampling. Metode penelitian adalah metode diskiptif. Pengumpulan data dengan angket dan dokumente. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis egesi linie multipel dan koelasi pasil. Hasil analisis data dihasilkan pesamaan egesi y = 6, , 9 X + 0, 93 X. F hitung dengan dk (, 57) sama dengan, 33 lebih besa dai F tabel = 3, 4 dengan taaf signifikansi 5 %, atinya koefisien koelasi multipel tesebut beati. Untuk uji kebeatian koefisien egesi linie multipel ditunjukkan oleh haga t hitung lebih besa dai t tabel dengan dk 57 pada taaf signifikansi 5 %. t hitung =, 5; t hitung = 3, 99; t tabel =, 67. Uji koelasi pasil ditunjukkan oleh haga y. = 0, 346; y. = 0, 4659 dengan N = 60, tabel = 0, 54. Dan t hitung lebih besa dai t tabel, atinya koefisien koelasi pasil beati. Besanya sumbangan elatif dai kineja mengaja dosen sebesa 8, 6 % dan motivasi belaja 7, 8838 % dan sumbangan efektifnya, 0357 % dan 30, 77 %. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antaa kineja mengaja dosen dan motivasi belaja dengan pestasi belaja pendidikan IPA di SD pada mahasiswa pogam D PGSD. Kineja mengaja dosen membeikan sumbangan lebih kecil dibanding motivasi belaja. Kata Kunci: Kineja Mengaja Dosen, Motivasi Belaja, Pestasi Belaja PENDAHULUAN Peningkatan kualitas pendidikan meupakan kegiatan yang sangat kompleks, kaena menyangkut semua komponen pendukung pendidikan. Diantaa komponen pendidikan adalah peseta didik sebagai input dan pendidik (guu, dosen) sebagai peencana dan pelaksana poses pendidikan. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) meupakan lembaga pendidikan fomal yang mengemban tugas untuk menghasilkan calon guu yang memiliki kompetensi. FKIP UNS meupakan salah satu LPTK yang membuka pogam D PGSD guu kelas yang pada tahun akademik 007/008 membuka pogam egule dan swadana D PGSD guu kelas di kampus VI Kebumen. Mahasiswa pogam D PGSD guu kelas memiliki beban studi 40 sks, dengan waktu studi 4 semeste. Semina Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 00

2 Mata kuliah yang ditempuh meliputi MKDU, MKDK dan MKBS. Mata kuliah pendidikan IPA di SD temasuk kelompok MKBS dengan bobot 3 sks dibeikan disemeste dan 3. Bedasakan pengalaman dan pengamatan peneliti yang dalam hal ini sebagai pengampu mata kuliah Pendidikan IPA di SD indeks pestasi mahasiswa sangat beagam dan ada mahasiswa yang belum bisa lulus. Demikian pula patsisipasi mahasiswa dalam mengikuti pekuliahan dan dalam mengejakan tugas. Ada mahasiswa yang dengan antusias, disiplin dan sungguh-sungguh dan ada mahasiswa yang ogah-ogahan seta asal-asalan dalam mengejakan tugas. Pencapaian hasil belaja dipengauhi oleh banyak fakto, menuut Rostiyah NK. (986), fakto-fakto yang mempengauhi pestasi belaja adalah fakto intenal dan fakto ekstenal. (h. 5). Sedang Noehi Nasution (99) menyatakan bahwa Kondisi individu pelaja meupakan fakto yang menentukan kebehasilan poses dan hasil belaja (h. 7). Selanjutnya Sadiman (99) menyatakan bahwa Poses belaja mengaja akan behasil baik kalau didukung fakto psikologis dai si pelaja. (h. 37). Ia manyatakan yang temasuk fakto psikologis antaa lain pehatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, bakat dan motivasi. (h. 44) Kineja meupakan hasil keja seluuh aktivitas dai seluuh komponen sumbe daya yang ada. Kineja atau pefomance adalah hasil keja yang dicapai oleh seseoang dalam angka mencapai tujuan yang dihaapkan (Tisno Matono: 007; 7). Mengaja adalah menyediakan kondisi optimal yang meangsang seta mengaahkan kegiatan belaja anak didik untuk mempeoleh pengetahuan, ketampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa peubahan tingkah laku maupun petumbuhan sebagai pibadi. Moh Uze Usman (99) menyatakan: Mengaja pada pinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belaja mengaja atau mengandung pengetian bahwa mengaja meupakan usaha oganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaan yang menimbulkan tejadinya poses belaja. (h. 3) Dosen adalah seseoang yang bedasakan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggaa peguuan tinggi dengan tugas utama mengaja pada univesitas. (SK Rekto, Kode etik dosen 00 Bab I pasal ) Bedasakan uaian tesebut kineja mengaja dosen dalam poses pekuliahan adalah seluuh aktivitas untuk mencapai tujuan pelu dievaluasi. Evaluasi kineja mengaja dosen untuk mengetahui kualitas dan kuantitas poses pekuliahan sehingga dapat mencapai tujuan yang dihaapkan. Evaluasi ini juga befungsi sebagai umpan balik langsung tehadap kineja mengaja dosen. Dengan demikian yang paling tepat melakukan evaluasi kineja dosen adalah mahasiswa, kaena mahasiswa meupakan subyek belaja dan patne dalam poses pekuliahan. Pesepsi atau tanggapan adalah gambaan yang tinggal dalam ingatan siswa setelah melaksanakan pengamatan tehadap suatu obyek. Pesepsi itu besifat subyektif dan akan mempengauhi peilaku belaja siswa (Sadiman, 99: 45). Semina Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 00 3

3 Pesepsi mahasiswa tehadap kineja mengaja dosen seing dipengauhi oleh sifat hubungan antaa mahasiswa dengan dosen. Hal ini juga akan mempengauhi timbulnya motivasi belaja mahasiswa. Motivasi belaja bemacam-macam dan juga bebeda-beda intensitasnya dan selanjutnya akan mempengauhi peilaku belaja dan hasil belaja. Menuut Noehi Nasution (99: 9) motivasi instinsik pada umumnya lebih efektif dalam mendoong seseoang untuk belaja dibanding dengan motivasi ekstinsik. Kineja mengaja dosen dapat dipandang sebagai motivasi ekstinsik. Menuut Fuqon Hidayatullah (007: 53) evaluasi kineja mengaja dosen dilakukan oleh mahasiswa kaena mahsiswa meupakan patne dalam poses pekuliahan. Fungsi evaluasi ini sebagai umpan balik langsung yang dilakukan mahasiswa. Selanjutnya Fuqon Hidayatullah (007: 54) menuliskan aspek yang yang dievaluasi oleh mahasiswa tentang kineja mengaja dosen adalah: () peencanaan pekuliahan dalam satu semeste; () caa atau metode dalam membei kuliah; (3) semangat dosen dalam membei kuliah; (4) penguasaan matei; (5) doongan dosen aga mahasiswa bepiki kitis; (6) ketebukaan dosen; (7) media yang dipegunakan (8) kualitas poses belaja mengaja; (9) kualitas tugas; (0) obyektivitas dosen dalam penilaian; () kehadian dosen. Bedasakan UU No 4 tentang guu dan dosen seta PP No 9 tahun 005 tentang standa Nasional Pendidikan, manyatakan bahwa seoang pendidik haus memiliki 4 kompetensi yaitu () kompetensi pedagogik, () kompetensi kepibadian, (3) kompetensi sosial dan (4) kompetensi pofessional. Bedasakan uaian diatas dapat disimpulkan pesepsi mahasiswa tehadap kineja mengaja dosen adalah hasil evaluasi mahasiswa setelah melaksanakan pengamatan tehadap keseluuhan aktivitas dosen dalam pekuliahan mata kuliah yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD adalah hasil belaja mahasiswa selama satu semeste dalam mata kuliah Pendidikan IPA di SD. Hasil belaja dinyatakan dengan skala 00 yang dipeoleh dai nilai tugas, nilai UTS dan nilai UAS. Bedasakan buku pedoman pendidikan UNS (007: 6 8) penilaian hasil belaja mahasiswa mencakup nilai poses dan hasil belaja yang dilaksanakan secaa menyeluuh dan bekesinambungan. Sistem penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan skala 00. Pehitungan nilai akhi mata kuliah dipeoleh dai hasil UTS, Tugas dan hasil UAS dengan bobot UTS X + Tugas X + UAS X dibagi 4. Adapun nilai akhi dai skala 00 dikonvesi menjadi skala 5. Dalam penelitian ini data hasil belaja kuliah pendidikan IPA di SD dengan menggunakan skala 00 dengan petimbangan entangan sko lebih jelas. A. Peumusan Masalah. Apakah ada hubungan positif antaa pesepsi mahasiswa tehadap kineja mengaja dosen dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD?. Apakah ada hubungan positif antaa motivasi belaja dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD? 3. Apakah ada hubungan positif antaa pesepsi mahasiswa tehadap kineja mengaja dosen dan motivasi belaja dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD? 4 Semina Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 00

4 B. Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antaa pesepsi mahasiswa tehadap kineja mengaja dosen dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD.. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antaa motivasi belaja dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antaa pesepsi mahasiswa tehadap kineja mengaja dosen dan motivasi belaja dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD. C. Manfaat Penelitian Secaa teoitis hasil penelitian ini dapat dipegunakan sebagai acuan atau infomasi dalam meningkatkan kualitas pekuliahan semua mata kuliah seta meningkatkan kualitas lulusan pogam D PGSD. Secaa paktis bemanfaat bagi dosen pengampu mata kuliah dalam mempebaiki kineja mengajanya, dan bagi mahasiswa aga dapat meningkatkan kualitas dii dengan selalu manjalin hubungan yang baik dengan dosen dan memotivasi dii untuk aktif dalam pekuliahan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kampus VI Kebumen FKIP UNS pada semeste ganjil Agustus sampai dengan Januai Populasinya adalah 93 mahasiswa pogam D PGSD guu kelas, sampelnya diambil secaa andom sampling sejumlah 60 mahasiswa. Metode dalam penelitian ini metode deskiptif. Pengumpulan data dengan angket untuk kineja mengaja dosen dan motivasi belaja mahasiswa dan dokumentasi untuk nilai akhi (hasil belaja) mata kuliah Pendidikan IPA di SD semeste III yang beupa nilai akhi dengan skala 00. Instumennya adalah angket diawali dengan pembuatan kisi-kisi (Blue Pint) Dai konsep dasa dijabakan menjadi vaiabel kemudian indikato dan teakhi item angket. Angket diuji validasi dengan koelasi. Poduct moment dan uji ealibilitas dengan umus alpha = n i n t (Suhasimi Aikunto, 99: 04) Teknik analisis data yang dipegunakan adalah teknik analisis egesi linie multipel atau egesi ganda. Sebelumnya diadakan uji pesyaatan egesi ganda yaitu () uji nomalitas dengan Chi-kuadat (X ), () uji homogenitas dengan uji Batlett, (3) uji linieitas dan kebeatian egesi, sepeti pada tabel dibawah: Tabel. Analisis vaians untuk uji Linieitas dan Kebeatian Regesi Sumbe vaiasi dk JK RJK F Total n Y Y Regesi Regesi (b/a) JK (a) JK (b/a) JK (a) S eg = JK (b/a) Semina Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 00 5

5 Sumbe vaiasi Sisa Tuna Cocok Galat dk JK RJK F JK ( S) S S eg sis k S sis k - JK (TC) JK ( TC) S TC S TC k n - k JK (G) JK ( G) S G S G n k Setelah uji pesyaatan tepenuhi bau dilanjutkan dengan analisis Regesi Linie multipel, menuut langkah beikut:. Menilai pesamaan gais egesi linie multipel = Y = a 0 + a x + a x. Menguji kebeatian egesi linie multipel X dan X tehadap Y dengan umus: JK (eg) = XY a Y JK ( eg) F hitung = a X Y JK (S) = JK ( eg) / k JK ( S) / n k 3. Menguji kebeatian koefisien koelasi egesi linie multipel dengan umus: F R / k R / n k R JK ( eg) Y 4. Melakukan uji Koelasi Pasil seta kebeatian koefisien koelasi pasil dengan umus: t y. n 3 y. t y. n 3 y. 5. Menentukan sumbangan elatif dan efektif dengan umus: SR% X a X Y a X Y 00% SR% X x00% JKeg JKeg x SE % X = SR % X x R SE % X = SR % X x R HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bedasakan hasil pengujian pesyaatan yang tedii dai: ) Uji nomalitas: semua vaian dihitung dengan umus chi-kuadat teangkum pada tabel beikut: 6 Semina Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 00

6 Tabel. Hasil Uji Nomalitas No Vaiabel dk X hitung X tabel Putusan. X 4 5% 6, 09 9, 49 Nomal. X 4 5% 3, 968 9, 49 Nomal 3. Y 4 5% 5, , 49 Nomal ) Uji homogenitas dengan umus uji Batlett hasilnya X hit = 9, 7667 lebih kecil dai X tabel = 5, 507 pada dk = 9 dan taaf signifikansi 5%. Disimpulkan semua data tesebut mempunyai vaiansi homogen. 3) Uji independen dengan membuat dafta kontingensi 3 x 3. Dipeoleh X hitung = 7, 54 sedang X tabel = 9, 49 pada dk = 4 dan = 0, 05. X hitung < X tabel disimpulkan bahwa data antaa X dan X tidak ada hubungan (independen). 4) Hasil Uji Linieitas dan Kebeatian Regesi Tabel 3. Rangkuman Pehitungan Uji Linieitas dan Kebeatian Regesi antaa X dengan Y F hitung dk F tabel Keputusan F =, 580 (, 58) 5% 4, 00 Beati F = 0, , 30 5%, 84 Linie Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Linieitas dan Kebeatian Regesi antaa X dengan Y F hitung dk F tabel Keputusan F = 9, 6833 (, 58) 5% 4, 00 Beati F = 0, , 3 5%, 84 Linie Untuk menguji hipotesis yang ketiga digunakan uji egesi linie multipel dengan pesamaan egesi sebagai beikut: Y = 6, , 9 X + 0, 93 X Hasil uji kebeatian koefisien egesi linie multipel sepeti pada tabel beikut: Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Kebeatian Koefisien Regesi Linie Multipel No. Uji Kebeatian dk t hitung t tabel Keputusan. a 57 5%, 5, 67 Beati. a 57 5% 3, 99, 67 Beati Haga koefisien koelasi multipel (R) sebesa 0, 654. Semina Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 00 7

7 Tabel 6. Hasil Uji Kebeatian Koefisien Koelasi multipel F hitung dk F tabel Keputusan, 33 (, 57) 5% 3, 4 Beati Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien koelasi multipel tesebut beati. Untuk menguji hipotesis dan digunakan umus koelasi pasil. Tabel 7. Rangkuman Hasil Pehitungan Koelasi Pasil No. Koefisien Koelasi Pasil hitung tabel N. X dengan Y, jika X dikontol ( y. ) 0, 346 0, , 095. X dengan Y, jika X dikontol ( y. ) 0, 4659 Sebelum haga digunakan untuk mengambil kesimpulan pelu diuji kebeatiannya telebih dahulu. Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Kebeatian Koefisien Koelasi Pasil No. Uji Kebeatian Dk t hitung t tabel Keputusan. y. 57 5%, 7445, 67 Beati. y. 57 5% 3, 9756, 67 Beati Besanya sumbangan elatif dan sumbangan efektif sepeti temaktub pada tabel beikut: Tabel 9. Rangkuman Hasil Pehitungan Sumbangan R dan E No. Vaiabel Sumbangan Relatif Sumbangan Efektif (SR) (SE). X 8, 6 %, 0357 %. X 7, 8838 % 30, 77 % Bedasakan hasil penelitian tesebut diatas dapat dijelaskan bahwa untuk menguji hipotesis petama () dipeoleh haga y. = 0, 346 dan untuk hipotesis kedua haga y. = 0, Setelah dikonsultasikan dengan tabel haga kitik dengan N = 60 dan taaf signifikansi 5 % = 0, 54 maka hitung > tabel sehingga H 0 ditolak dan H A diteima, atinya ada hubungan positip antaa kineja mengaja dosen dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD dan ada hubungan positip antaa motivasi belaja mahasiswa dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD. Untuk menguji hipotesis ketiga ditunjukkan dai haga koefisien koelasi multipel (R) antaa X dan X dengan Y sebesa 0, 654 dan tabel sebesa 0, 54. Dengan demikian R > tabel. Sehingga H 0 ditolak dan H A diteima. Untuk kebeatian dapat dilihat dai haga F hitung > F tabel,, 33 > 3, 4 dengn dk (, 57) dan = 5%. KESIMPULAN Bedasakan hasil analisis data tesebut dapat disimpulkan bahwa: 8 Semina Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 00

8 . Ada hubungan yang positif antaa kineja mengaja dosen dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD. Hal ini ditunjukkan dai hasil uji kebeatian koefisien koelasi positif yaitu t hitung =, 7445 > t tabel =, 67.. Ada hubungan yang positif dan beati antaa motivasi belaja dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD, kaena t hitung = 3, 9756 > t tabel =, 67 dengan dk 57 dan taaf signifikansi 5 %. 3. Ada hubungan yang positif dan beati antaa kineja mengaja dosen dan motivasi belaja dengan pestasi belaja Pendidikan IPA di SD. Dapat dilihat dai hasil uji kebeatian koefisien egesi linie multipel yaitu F hitung =, 33 > F tabel = 3, 4, dk (, 57) dan = 5 % dan haga R = 0, 654 > tabel = 0, Kineja mengaja dosen membeikan sumbangan elatif sebesa 8, 6 % dan motivasi belaja 7, 8838 %. Motivasi belaja membeikan sumbangan yang lebih besa daipada kineja mengaja. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas UURI Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakata: Dijen DikDasMen 005. Silabus Pogam D PGSD. Jakata: Dijen Dikti Dimyati, Mujiono. 00. Belaja dan Pembelajaan. Jakata: Rineka Cipta Fuqon Hidayatullah, M Menganta Calon Pendidik Bekaakte Dimasa Depan. Suakata: UNS Pess Nasution, S Bebagai Pendekatan Dalam Poses Belaja dan Mengaja. Jakata: Bina Aksaa Noehi Nasution. 99. Psikologi Pendidikan. Jakata: Depdikbud Pendidikan IPA di SD. Jakata: Univesitas Tebuka Rostiyah, NK (986 ). Dedaktik Metodik. Jakata: Aksaa Bau Sanapiah Faisal. 98. Dasa dan Teknik menyusun angket. Suabaya: Usaha Nasional Sadiman, A. M. 99. Inteaksi dan Motivasi Belaja Mengaja. Jakata: Rajawali Pess Slametto. 99. Belaja dan Fakto-fakto yang mempengauhi. Jakata: Rineka Cipta Sini M Iskanda, 00. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV. Maulana Suhasini Aikunto. 99. Posedu Penelitian Suatu Pendekatan Paktis. Jakata: Aneka Cipta. Tisno Matono Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kineja Guu, Budaya Oganisasi Sekolah, Pengauhnya tehadap Poduktivitas Sekolah. Pidato Pengukuhan Guu Besa Ilmu Manajemen Pemasaan: FKIP UNS Semina Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 00 9

9 Univesitas Sebelas Maet. 007/008. Buku Pedoman Pendidikan Univesitas Sebelas Maet. Suakata Uze Usman, Moh. 99. Menjadi Guu Pofesional. Bandung: Remaja Rosda Kaya 0 Semina Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 00

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

REGRESI. Imam Gunawan

REGRESI. Imam Gunawan REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6 B AB IV H ASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaan Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejaah Singkat SMK Negei 1 Goontalo SMK Negei 1 Goontalo secaa esmi didiikan tahun 1954 nama SMEA Negei Goontalo status swasta. Kemudian

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU (Studi Kasus Pada Sekolah sekolah Dasa dibawah yayasan menoah abadi Denpasa) Agus Budi

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP Kajian Moal dan Kewaganegaaan Nomo Volume Tahun 014, hal 454-468 HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN 2012 MEI 2012 Nama file: G:\hibah PBR\PANDUAN hibah-rbl2012.doc (382 Kb) Dafta Isi Dafta

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis 13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA Bentuk pesamaan egesi dengan dua vaiabel indenpenden adalah: Y = a + b X + b X Bentuk pesaman egesi dengan 3 veiabel independen adalah: Y = a + b X + b X + b 3 X

Lebih terperinci

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI EVA MARSUSANTI S,Pd MM AMIK BSI Jl. Cemelang No, Sukabumi, Indonesia Email: eva.em@bsi.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN

ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN ISSN: 339-541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomo 1, Tahun 017, Halaman 31-40 Online di: http://ejounal-s1.undip.ac.id/inde.php/gaussian ANALISIS KOVARIAN PADA RANCANGAN BUJURSANGKAR GRAECO LATIN Fada Nu Sa

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Jounal of Guidance and Counseling: Theoy and Application http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG SISOAL DENGAN KECENDERUNGAN

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel.

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan

Lebih terperinci

ρ mempunyai koefisien sebesar 0,789 dan nilai F sebesar 33,290. Pada

ρ mempunyai koefisien sebesar 0,789 dan nilai F sebesar 33,290. Pada 5 g. Jalu e mempunyai koefisien sebesa 0,789 dan nilai F sebesa 33,90. Pada taaf signifikansi 5% dengan db = 3 lawan 65, F tabel adalah,66 sehingga p

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI

ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Negei Yogyakata untuk memenuhi sebagian pesyaatan

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU ISSN 2302-0156 11 Pages pp. 157-167 PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU Heman 1, Djailani AR 2, Sakdiah Ibahim 3 1 ) Magiste Administasi Pendidikan Pogam Banda Aceh 2,3)

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang) KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng ) MAHMUDI Email: mahmudi@yahoo.com CHAIRUL AMRIYAH Email: chaiulamiyah@adenintan.ac.id JURUSAN

Lebih terperinci