Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :
|
|
- Harjanti Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung. Objek peneitian ini adaah menganaisis mengenai kepuasan pengunjung terhadap kuaitas peayanan di Museum Konperensi Asia Afrika. Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : B. Metode Peneitian Metode Peneitian adaah cara imiah untuk mengumpukan data dengan kegunaan tertentu. Setiap peneitian harus ditentukan jenis dan metode peneitian yang akan digunakan, sehingga tujuan dari peneitian dapat dicapai. Pada peneitian
2 38 ini metode yang digunakan adaah metode peneitian deskriptif pendekatan kuantitatif. Peneitian kuantitatif adaah metode peneitian yang digunakan untuk meneiti pada popuasi atau sampe tertentu, pengumpuan data menggunakan instrumen peneitian, anaisis data bersifat statsistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang teah ditetapkan Sugiyono (2011). Peneitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan juga subjek yang diteiti dengan tepat.peneitian deskriptif diakukan karena dua faktor utama.pertama, pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar aporan peneitian diakukan daam bentuk deskriptif.kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasaahan yang memiiki keterkaitan dengan bidang pendidikan dan tingkah aku manusia.peneitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoeh gambaran mengenai kepuasan pengunjung terhadap pemandu wisata di Museum Konperensi Asia Afrika. Peneitian ini diakukan daam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehingga metode yang digunakan adaah cross sectiona method, yaitu metode peneitian yang diakukan kurang dari satu tahun. C. Operasionaisasi Variabe Definisi operasiona diberikan untuk mengartikan atau mempersepsikan sebuah kegiatan menurut peneiti itu sendiri dan juga untuk menjeaskan bagaimana peneiti mengukur variabe tersebut. Untuk menghindari kesaahan persepsi antara peneiti dan pembaca daam mengartikan istiah dan memudahkan daam menganaisis mengenai peneitian ini maka dibutuhkan penjeasan dari konsep peneitian ini. Tabe 3.1 Operasionaisasi Variabe
3 39 Variabe Konsep Variabe Sub Variabe Indikator Skaa Kepuasan 9 Teknik dasar - Gaya bahasa Pemandu menggunakan Ordina Pengunjun g terhadap kuaitas Peayanan Pemandu interpretasi yang bahasa yang mudah digunakan oeh dimengerti. pemandu. (Yusri & (spesifik,aktif,ko ngrit dan akrab) Pemandu menggunakan gaya bahasa yang tidak kaku. Ordina Prastowo, Terangi 2013) Pemandu tidak menggunakan gaya bahasa yang berebihan. Ordina Pemandu menggunakan Ordina kaimat aktif daam pemaparannya. Pemandu memiiki aur yang Ordina - Aur baik daam menyampaikan informasi. Ekspresi dan gerakan tubuh Ordina - Bahasa tubuh pemandu dapat memberikan keyakinan terhadap pemaparan informasi yang dijeaskan. - Libatkan Pemandu meibatkan Ordina pengunjung atau pengunjung daam wisatawan pemahaman tema museum. Pemandu menggunakan aat Ordina - Aat bantu bantu daam proses pemaparan tema. - Angkat tema tertentu untuk menyampaikan Pemandu dapat mengangkat tema yang menarik sehingga pesan yang disampaikan Ordina
4 40 Sumber : Dioah Peneiti (2013) sebuah pesan - Suasana - Pertanyaan - Humor museum dapat dipahami pengunjung. Pemandu mampu membangun suasana yang mendukung pengunjung untuk tertarik daam memahami pesan museum. Pemandu berinteraksi secara baik dengan pengunjung. Pemandu memiiki seera humor yang baik. Ordina Ordina Ordina D. Popuasi dan Sampe 1. Popuasi Daam metode peneitian kata popuasi, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekeompok objek yang menjadi masaah sasaran peneitian.popuasi menurut Sugiyono (2010:80) adaah wiayah generaisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuaitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oeh peneiti untuk dipeajari dan kemudian ditarik kesimpuannya. Sedangkan menurut Arikunto (2010:173) popuasi adaah keseuruhan subjek peneitian. Kesimpuannya, daam peneitian ini diperukan orang-orang daam suatu wiayah peneitian yang akan diminta untuk mengisi kuisioner, yang berisi sejumah pernyataan yang berisikan indikator dan variabe yang diteiti. Berdasarkan uaraian diatas maka popuasi peneitian ini adaah pengunjung yang datang ke Museum Konperensi Asia Afrika tahun 2013.
5 41 2. Sampe Menurut Sugiyono (2010:81): Sampe adaah bagian dari jumah dan karakteristik yang dimiiki oeh popuasi tersebut. Sampe daam peneitian ini adaah pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika. Peneitian ini tidak mungkin mengambi popuasi secara keseuruhan dikarenakan faktor-faktor seperti keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Oeh karena itu peneitian ini hanya mengambi sebagian dari popuasi namun harus mewakii dari seuruh popuasi tersebut. Berdasarkan ha tersebut, untuk menentukan jumah sampe dari popuasi yang mewakii dari hasi peneitian atau sumber data dapat ditentukan berdasarkan aturan berikut : jumah sampe yang diharapkan 100% mewakii popuasi adaah sama dengan jumah anggota popuasi itu sendiri. Semakin besar jumah sampe yang mendekati jumah popuasi itu sendiri maka peuang kesaahan generaisasi akan semakin keci dan sebaiknya jika jumah sampe menjauhi jumah popuasi, maka semakin besar pua peuang kesaahan generaisasi. Untuk menentukan berapa besar jumah sampe sebagai waki popuasi, peneiti menggunakan pedoman Rumus Sovin. Jika merujuk pada ukuran popuasi berjumah pengunjung daam setahun maka Rumus Sovin untuk menentukan ukuran sampe sebagai berikut: n = N 1+N (e) 2 Keterangan: n = Ukuran sampe N = Ukuran popuasi e = Keonggaran ketidakteitian karena kesaahan sampe yang dapat ditoerir (e = 0,1). n = (0,1) 2
6 42 n = ,25 n = 99,9 100 orang Berdasarkan perhitungan diatas, maka ukuran sampe (n) yang dapat mewakii jumah popuasi daam peneitian ini adaah 100 responden. Seteah mendapatkan jumah sampe yang mewakii dari popuasi yang ada, teknik samping yang digunakan daam penentuan sampe peneitian ini menggunakan teknik Non probabiity Samping. Menurut Sugiyono (2012 : 85) teknik Non probabiity Samping adaah : teknik pengambian sampe yang memberikan peuang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota popuasi untuk dipiih menjadi sampe. Penentuan sampe menggunakan Samping Insidenta yaitu teknik penentuan sampe berdasarkan kebetuan, yaitu siapa saja yang secara kebetuan/insidenta bertemu dengan peneiti dapat digunakan sebagai sampe, bia dipandang orang yang kebetuan ditemui itu cocok sebagai sumber data. E. Definisi Operasiona Definisi operasiona adaah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat variabe yang diamati. Definisi operasiona mencakup ha-ha penting daam peneitian yang memerukan penjeasan. Definisi operasiona bersifat spesifik, rinci, tegas dan pasti yang menggambarkan karakteristik variabe-variabe peneitian dan ha-ha yang dianggap penting. Berikut masing-masing dari definisi operasiona dengan judu peneitian Anaisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Kuaitas Peayanan Pemandu di Museum Konperensi. Variabe X daam peneitian ini adaah Kepuasan Pengunjung. Kepuasan pengunjung adaah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncu seteah membandingkan antara kinerja (hasi) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (Koter,2005:70). Sedangkan menurut Sumarwan (2003:322), kepuasan
7 43 pengunjung merupakan dampak dari perbandingan antara harapan nasabah sebeum pembeian dengan yang sesungguhnya diperoeh pengunjung dari produk yang dibei tersebut. Untuk megukur kepuasan pengunjung, peneiti menggunakan metode IPA (Importance Performance Anaysis). Menurut Martia dan James (1977) metode IPA bertujuan untuk mengukur kepuasan peanggan daam produk atau servisnya meaui tingkat kepentingan dan kinerja karena ha ini saing berkaitan. Variabe Y daam peneitian ini adaah kuaitas peayanan pemandu. Kuaitas biasanya menggambarkan karakteristik angsung dari suatu produk, seperti : performance (kinerja), reabiity (keandaan), ease of use (mudah daam penggunaan), esthetics (estetika), dan sebagainya. Sedangkan daam definisi startegis dinyatakan bahwa kuaitas adaah sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pengunjung(meeting the need of costumers) (Sinambea, 2010:6). Dapat dijeaskan pua bahwa tingkat kinerja yang diukur merupakan kuaitas peayanan pemandu. F. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan daam peneitian ini adaah data primer dan data sekunder. Sumber data primer adaah sumber data yang angsung memberikan data kepada pengumpu data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak angsung memberikan data kepada pengumpu data, misanya meewati orang ain atau ewat dokumen (Sugiyono : 2012). Data primer yang digunakan daam peneitian ini adaah data dari hasi jawaban kuisioner yang disebar oeh penuis mengenai kepuasan pengunjung terhadap interpretasi non-persona di Museum Konperensi Asia Afrika. Data sekunder adaah data yang diperoeh dari beberapa sumber data dan iteratur yang dapat mendukung serta memenuhi informasi yang diperukan daam peneitian. Daam peneitian ini data sekunder yang digunakan diantaranya artike, buku, data dari pihak Museum Konperensi Asia Afrika dan juga sumber ain yang dapat mendukung data daam peneitian ini.
8 44 Tabe 3.2 Jenis dan Sumber Data No Jenis Data Sumber Data 1 Jumah kunjungan wisatawan di kota Bandung 2 Jumah tingkat pengunjung di Museum Konperensi 3 Profi dan jumah pemandu di Museum Konperensi Asia Afrika Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Arsip Museum Konperensi Asia Afrika Arsip Museum Konperensi Asia Afrika 4 Profi responden atau pengunjung Kuisioner pengunjung di Museum 5 Persepsi responden atau pengunjung mengenai kuaitas peayanan pemandu di Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : Dioah Peneiti (2013) G. Aat Pengumpu Data Konperensi Asia Afrika Kuisioner pengunjung di Museum Konperensi Asia Afrika Daam meaksanakan sebuah peneitian, seorang peneiti membutuhkan instrument atau aat yang dapat digunakan sebagai pengumpu data, ha ini menurut Arikunto (2002) bertujuan agar pengerjaannya ebih mudah dan hasinya ebih baik, daam arti ebih cepat, engkap dan sistematis sehingga mempermudah penuis daam mengoah data. Daam peneitian ini aat pengumpuan data yang digunakan adaah 1. Kuesioner (Angket)
9 45 Kuesioner merupakan teknik pengumpuan data yang diakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuis kepada responden utnuk dijawabnya. Ada dua macam kuesioner yaitu kuisioner terbuka dan kuisioner tertutup. Kuisioner yang digunakan daam peneitian kai ini adaah kuesioner tertutup, yang artinya adaah kuisioner yang pertanyaan-pertanyaannya dituiskan dan teah disediakan jawaban daam bentuk piihan, sehingga responden hanya memiih saah satu jawaban yang teah disediakan (Sukandarrumidi daam Sugiyono: 2012). 2. Wawancara Teknik ini diakukan dengancara bertanya angsung secara isan agar mendapat data yang vaid kepada pihak yang berwenang mengenai masaah yang akan diteiti. Wawancara ini diakukan kepada pihak Museum Konperensi Asia Afrika dan pengunjung. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi adaah teknik pengumpuan data yang diakukan dengan cara mencari data mengenai ha-ha yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majaah, prasasti, notuen rapat, edger, agenda dan sebagainya (Arikunto:2002). Jenis dokumen yang digunakan daam peneitian ini adaah pubic documents (dokumen pubik). 4. Studi Literatur Pengumpuan data dengan cara mengambi dari iterature atau bukubuku yang berhubungan dengan judu peneitian sebagai bahan andasan teori dan andasan anaisis. H. Uji Instrumen Peneitian 1. Uji Vaiditas Uji vaiditas digunakan untuk mengukur sah atau vaid tidaknya suatu kuisioner. Uji vaiditas diakuan dengan membandingkan niai r hitung dengan batas
10 46 minima koreasi 0.30 (Azwar, 1999). Apabia Item yang diteiti memiiki niai koefisien koreasi ebih besar dari 0,30, maka dapat disimpukan bahwa item pernyataan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang vaid. Namun item memiiki niai koefisien koreasi di bawah 0.30 dianggap tidak vaid dan item yang tidak vaid dapat dihiangkan. Adapun hasi uji vaiditas kuisioner variabe yang diteiti disajikan pada tabe berikut : Tabe 3.3 Rekapituasi Hasi Uji Vaiditas Berdasarkan Tingkat Kepentingan Butir Pertanyaan Indeks Vaiditas Niai Kritis Keterangan Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Sumber : Dioah Peneiti (2013)
11 47 Dari Tabe 3.3 diatas dapat diihat bahwa untuk 12 item pertanyaan berdasarkan tingkat kepentingan, skor indeks vaiditas secara keseuruhan sudah berada diatas 0.30 maka dapat disimpukan seuruh item pertanyaan untuk tingkat kepentingan teah vaid. Tabe 3.4 Rekapituasi Hasi Uji Vaiditas Berdasarkan Tingkat Kinerja Butir Pertanyaan Indeks Vaiditas Niai Kritis Keterangan Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Vaid Sumber : Dioah Peneiti (2013)
12 48 Dari Tabe 3.4 diatas dapat diihat bahwa untuk 12 item pertanyaan berdasarkan tingkat kinerja, skor indeks vaiditas secara keseuruhan sudah berada diatas 0.30 maka dapat disimpukan seuruh item pertanyaan untuk tingkat kinerja teah vaid. 2. Uji Reiabiitas Uji reiabiitas merupakan aat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabe atau konstruk. Pengukuran reiabiitas diakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekai saja dengan aat bantu SPSS uji statistik Cronbach Apha (α).suatu konstruk atau variabe dikatakan reiabe jika memberikan niai CronbachApha> 0.60 (Nunnay daam Ghozai, 2005). Tabe 3.5 Rekapituasi Hasi Uji Reiabiitas Untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Variabe Indeks Reiabiitas Niai Kritis Keterangan Tingkat Kepentingan Reiabe Tingkat Kinerja Reiabe Dari hasi Tabe 3.4 dapat diihat bahwa berdasarkan tingkat kepentingan maupun tingkat kinerja, 12 item pertanyaan daam kuesioner ini dikatakan teah reiabe. Ha ini dapat diihat dari niai skor Indeks reiabiitas atau niai Cronbach Apha (α)ebih besar dari 0.60 maka suatu konstruk atau variabe item pertanyaan tersebut dikatakan teah reiabe. I. Metode Anaisis Data
13 49 1. Pengukuran Data Daam peneitian ini menggunakan pengukuran skaa interva yaitu data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai niai no absout (mutak) (Sugiyono: 2012). 2. Penetapan Skaa Daam peneitian ini peneiti mengukur kepuasan pengunjung terhadap interpretasi non-persona di Museum Konperensi Asia Afrika dengan cara mengukur tingkat kepentingan dan kinerja sebenarnya. Untuk menetapkan skaa, penuis menggunakan pendekatan skaa ikert. Skaa ikert digunakan ketika yang di ukur adaah sikap, pendapat dan persepsi seseorang terhadap fenomena sosia (Sugiyono : 2012). Berikut adaah pedoman pembobotan niai aternative tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dengan pendekatan skaa Likert. Tabe 3.6 Pedoman Niai Kuisioner Aternatif Jawaban Tingkat Kepentingan Niai Skor Aternatif Jawaban Tingkat Kinerja Sangat Penting 5 Sangat Baik Penting 4 Baik Cukup Penting 3 Cukup Baik Tidak Penting 2 Tidak Baik Sangat Tidak Penting 1 Sangat Tidak Baik Sumber: Dioah Peneiti (2013) Dengan teknik pengumpuan data kuesioner/angket, maka instrumen tersebut akan diberikan secara acak. Seteah mendapatkan jumah skor idea (kriterium) untuk seuruh item, hasinya akan digambarkan pada garis kontinum seperti berikut: STS TS CS S SS 84%
14 50 Gambar 3.2 Garis Kontinum Sumber: Sugiyono (2009:135) Berdasarkan garis kontinum tersebut, maka rata-rata tanggapan responden berada di eve 84% yang artinya teretak pada daerah setuju. Aasan peneitian menggunakan skaa Likert 1-5 yaitu untuk memberikan jawaban yang ebih variatif, sehingga responden dapat ebih mudah menentukan jawabannya sesuai dengan apa yg responden rasakan. 3. Importance Performance Anaysis (IPA) Metode Importance Performance Anaysis (IPA) pertama kai diciptakan oeh Martia & James. Menurut Pasuraman daam Rangkuti (2006) Konsep ini berasa dari konsep SERVQUAL, Intinya tingkat kepentingan peanggan (customer expectation) diukur daam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oeh perusahaan agar menghasikan produk atau jasa berkuaitas tinggi. Seteah diketahui tingkat kepentingan dan kinerja setiap peubah (atribut) untuk seuruh responden, maka angkah berikutnya adaah memetakan hasi perhitungan yang teah didapat ke daam Diagram Kartesius. Untuk menyederhanakan angka daam diagram dapat diakukan dengan cara membagi masing-masing tota kepentingan dan tota kinerja dengan jumah responden. Dengan rumus di bawah ini: X, = Y, = Dimana : X, = skor rataan setiap peubah i pada tingkat kinerja Y, = skor rataan setiap peubah i pada tingkat kepentingan
15 51 = tota skor pada setiap peubah i pada tingkat peaksanaan dari seuruh responden = tota skor pada setiap peubah i pada tingkat peaksanaan dari seuruh responden n = tota responden Langkah seanjutnya seteah mendapatkan angka-angka tersebut adaah dengan memasukannya ke daam diagram kartesius. Diagram kartesius adaah sebuah Matriks Importance-Performance yang digunakan adaah suatu bangun dibagi menjadi empat kuadran yang dibatasi oeh dua buah garis yang berpotongan tegak urus pada titik (X, Y), masing-masing dihitung dengan rumus: X, = = Y, = = Dimana : X, = = niai rata-rata kinerja dari semua pernyataan Y, = = niai rata-rata kepentingan dari semua pernyataan k = tota atribut (pertanyaan) Lau menggunakan tingkat kesesuaian responden. Tingkat kesesuaian adaah hasi perbandingan skor kinerja dengan skor kepentingan. Tingat kesesuaian ini akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor yang mempengaruhi keputusan peanggan. Rumus Tki = x 100% Keterangan: Tki = Tingkat Kesesuaian responden Xi = Skor peniaian kinerja perusahaan Yi = Skor peniaian kepentingan atau harapan peanggan.
16 52 Matriks IPA daam Rangkuti (2006) terdiri dari empat kuadran yang masingmasing menjeaskan keadaan yang berbeda. Keadaan-keadaan tersebut yaitu : i. Kuadran A (focus improvement). Kuadran ini memuat atribut yang dianggap penting oeh pengunjung tapi kinerja atribut pada kenyaataanya beum sesuai dari apa yang diharapkan. Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi peanggan, termasuk unsur unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun produk tidak sesuai keinginan peanggan sehingga dinyatakan tidak puas. Atribut yang termasuk di kuadran ini harus ditingkatkan. ii. Kuadran B (maintain performance). Kuadran ini membuat atribut yang dianggap penting oeh pengunjung dan sudah sesuai sehingga tingkat kepuasannya reative ebih tinggi. Menunjukkan unsur pokok atau kepentingan yang sudah ada pada produk sehingga wajib dipertahankan serta dianggap sangat penting dan memuaskan. Atribut di kuadran ini harus dipertahankan. iii. Kuadran C (medium ow priority). Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting oeh pengunjung dan kinerja atribut tersebut kurang dari apa yang diharapkan. Menunjukkan faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi peanggan, keberadaannya biasa biasa saja dan dianggap kurang penting serta kurang memuaskan. Peningkatan atribut yang masuk ke kuadran ini peru dipertimbangkan waaupun tidak begitu dianggap penting oeh pengunjung. iv. Kuadran D (reduce emphasis). Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting oeh pengunjung sedangkan kinerja pada atribut ini terau tinggi sehingga
17 53 dianggap berebihan. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi peanggan kurang penting namun peaksanaannya berebihan, dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan. Harus diakukan efisiensi pada atribut di kuadran ini sehingga bisa menghemat biaya,energy ataupun ainnya. Diagram kartesius daam IPA Importance Performance Anaysis ditunjukkan pada diagram di bawah ini: Tingkat Kepentingan Tinggi A. Focus Improvement Effort Here B. Maintain Performance Kinerja Rendah Kinerja Tinggi C. Medium Low Priority D. Reduce Emphasis Tingkat Kepentingan Rendah Gambar 3.3 Matriks Importance-Performance
18 54 Sumber: Dioah Peneiti (2013)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data valid dengan tujuan menemukan, mengembangkan, dan membuktikan suatu pengetahuan tertentu
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.
Lebih terperinciHUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR
HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)
PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciPEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG
No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan
Lebih terperinciSelanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L
Seanjutnya rancangan perkuiahan setiap pertemuan adaah sebagai berikut: Pert. Ke Aktivitas Perkuiahan Softski yang Diharapkan 1 Learning Contract - - - - - - - - - - - - Ketekunan Kedisipinan 1 Dosen membagikan
Lebih terperinciManajemen Kinerja Pokok Bahasan:
Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan
Lebih terperinciOPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING
OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai
Lebih terperinciManajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik
Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks Umpan Baik POKOK BAHASAN Umpan Baik Pengertian dan penerapan Umpan Baik 360 derajat Kriteria dan keberhasian Umpan Baik 360 derajat Keebihan dan keemahan Umpan Baik
Lebih terperinciPENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA
Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari
Lebih terperinciMANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja
MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana
Lebih terperinciJawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]
Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap
Lebih terperinciJurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8
Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet
Lebih terperinciANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE
Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,
Lebih terperinciPERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF
PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,
Lebih terperinciManajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI
Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA
PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya
Lebih terperinciFOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,
FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitan yang digunakan adalah kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara spesifik, jelas dan terperinci bagaimana kualitas pelayanan
Lebih terperinciPENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS
PENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS (Survei pada Pelanggan Kedai Kober Mie Setan di jl. Soekarno Hatta, Malang) Putri Pamungkas Sari Dewi Achmad Fauzi Fakultas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja
20 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tujuan
Lebih terperinciKata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.
KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS
Lebih terperinciPENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.
36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang
Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.
24 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan mengupayakan penyelesaian masalah menjadi lebih
Lebih terperinciManajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja
Manajemen Kinerja Pertemuan ke-ima Pokok Bahasan: Peniaian Kinerja Manajemen Kinerja, 2 sks CHAPTER 5 PENILAIAN KINERJA 1 Pokok Bahasan: Pengertian peniaian kinerja Proses peniaian kinerja Faktor-faktor
Lebih terperinciRANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG
SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya
Lebih terperinciPENGARUH BRAND TRUST TERHADAP NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN PRODUK ELEKTRONIK PADA SITUS JUAL BELI LAZADA
PENGARUH BRAND TRUST TERHADAP NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN PRODUK ELEKTRONIK PADA SITUS JUAL BELI LAZADA Riski Taufik Hidayah Universitas Widyatama, Bandung Emai: riski.taufik@widyatama.ac.id
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi
Lebih terperinciFrekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*
Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di depan, maka penelitian ini menggunakan rancangan atau desain penelitian deskriptif kualitatif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian ini sifatnya mandiri atau satu variabel dan hasil penelitian nantinya
33 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan karena variabel yang digunakan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS
JURNAL SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS DAN PUSH UPWITH CLAP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI PENCAK SILAT JPOK FKIP UNS TAHUN 04 SKRIPSI
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan
Lebih terperinciGambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat
24 BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Saung Angklung Udjo ini berada di kawasan Bandung bagian timur yang terletak di jln. Padasuka 118, Bandung Jawa Barat Indonesia. Lokasinya tidak terlalu
Lebih terperinciALTERNATIVE ASSESMENT. (Penilaian Alternatif) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ALTERNATIVE ASSESMENT (Peniaian Aternatif) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 1 BENTUK UJIAN Tuis In cass Take home Achievement Aptitude Course-based Non course based
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LADASA TEORI 3.1 Umum Hal utama yang menjadi pokok pembahasan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah kepuasan penumpang angkutan umum perkotaan. Tingkat kepuasan penumpang terhadap pelayanan angkutan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan desain cross sectional yaitu penelitian yang bertujuan untuk memebrikan gambaran atau seskriptif
Lebih terperinciWater Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok
Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai peranan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat
Lebih terperinciPerancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad
Jurna Teematika, vo. 9 no. 2, Institut Teknoogi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betaaktam Departemen Instaasi Produksi Lafiad Devi Puspitarini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini menganalisa kualitas lulusan program studi Manajemen Resort & Leisure berdasarkan tingkat kepuasan pengguna lulusan baik institusi pemerintah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sukmadinata dalam Aries penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Bersifat diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/melukiskan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sangat strategis kaya akan sumber daya alam serta kaya akan sektor pariwisatanya. Kepariwisatawan di Indonesia telah tumbuh dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam menjawab pertanyaan penelitian pertama ini difokuskan pada bagaimana kualitas pelayanan dilihat dari persepsi manajemen. Metode penelitian yang
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018
ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif, merupakan model keputusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian akan dilaksanakan atau langkah-langkah pengumpulan data yang diuraikan secara rinci (Nana Syaodih,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciJURNAL EVALUASIPROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAANMASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DALAM PEMBANGUNAN KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG
JURNAL EVALUASIPROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAANMASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DALAM PEMBANGUNAN KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG YOHANIS MALIOGHA 110314064 Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir.
Lebih terperinciPENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT
JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berguna dan hanya bisa bergerak jika ada manusia yang menggerakannya. Tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Timpe (1999: 20), dalam sebuah perusahaan, sumberdaya terpenting adalah manusia (man) karena semua sumberdaya yang ada hanya dapat berguna dan hanya
Lebih terperinciTABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro
TABEL MORTALITAS Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tabe mortaitas 2. Menjeaskan hubungan antara ajur-ajur tabe mortaitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH
PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH Rusdianto 1, Syarifa Ajrinah 2, Arinda Wahyuni 3, Edward Syarif 4 1,2,3) Pascasarjana Arsitektur, Fatas Teknik, Universitas
Lebih terperinciANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak
ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis dan Metode Penelitian Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengidentifikasi suatu masalah atau fenomena
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Jalan Asia Afrika No. 65 Bandung, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung yang ditunjukkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan analisis kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk membantu
Lebih terperincisistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti
sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti Universitas Gunadarma 2015 Pertemuan Ketiga Komponen Sistem Informasi Geografis Data dan Informasi.. Data menjadi Informasi Data Pemrosesan, Pengoahan, Konversi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif - Kualitatif Individu Pelanggan Bengkel T-2 Deskriptif
Lebih terperinciAnalisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara
Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis
Lebih terperinciKONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI
Jurna Endurance 2(3) October 2017 (258-262) KONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI Meiriani Armen Universitas Bung Hatta ria.pjkr12@bunghatta.ac.id Submitted :27-04-2017,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran
43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari
Lebih terperinciProsiding Matematika ISSN:
Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis service recovery terhadap
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis service recovery terhadap kepuasan nasabah. Adapun yang menjadi objek kajian adalah service recovery sebagai
Lebih terperinciMULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM)_3 PRASETYANINGRUM
MULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM)_3 IRA PRASETYANINGRUM PENDEKATAN KEPUTUSAN KELOMPOK Metoda Dephi Peniaian keompok, diakukan sharing dipandu moderator Masaah Daftar Anggota Ahi Masaah disampaikan ke
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data populasi responden dilakukan pada bulan Desember 2008 Mei 2009. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara, (1) Penyusunan kuesioner (2) Uji validasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.
Lebih terperinciHANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah
HANDOUT PERKULIAHAN Nama Mata Kuiah : Orientasi dan Mobiitas Kode Mata Kuiah : LB 461 Jumah SKS : 2 Semester : Genap (6) Keompok Mata Kuiah : MKPS Status Mata Kuiah : Wajib bagi spesiaisasi A Prasyarat
Lebih terperinciOPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract
Optimisasi (Abdu H) OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO Abdu Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP Abstract Investing in asset such as stock; besides
Lebih terperinciMENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN
MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN BUKU PEGANGAN BAGI PELATIH 1 Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasiona 2002 Pertama terbit tahun 2002 Pubikasi Kantor Perburuhan Internasiona diindungi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai
Lebih terperinci