Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming
|
|
- Yulia Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, Te: (031) , Fax: (031) Emai: Abstrak. Proses sitting pada materia ro banyak dijumpai pada berbagai industri manufaktur seperti industri auminium, pastik, kertas, d. Efisiensi manfaatan materia pada saat proses sitting dihasikan meaui pengaturan kombinasi ebar produk sesuai permintaan dengan tujuan meminimumkan pemakaian materia dan waste materia yang ditimbukan. Masaah pengaturan pemanfaatan materia pada proses sitting materia ro dapat dikategorikan sebagai one dimensiona Cutting Stock Probems (1D-CSP). Metode penyeesaian untuk masaah 1D-CSP teah banyak dibahas daam beberapa peneitian. Namun pengaturan proses sitting untuk meminimumkan materia cost daam pemenuhan pesanan juga peru memperhitungkan due date pesanan yang diterima, karena pada beberapa perusahaan biaya pinati akibat keterambatan pemenuhan pesanan dapat ebih besar dari pada biaya yang diakibatkan oeh waste materia yang terjadi. Pada makaah ini dibahas pengembangan mode optimasi untuk integrasi antara penjadwaan proses sitting dan pengaturan kombinasi posisi pisau pada materia ro dengan berbagai ukuran ebar untuk mencapai tujuan meminimumkan tota biaya pinati keterambatan pemenuhan pesanan dari due date yang teah disepakati dan minimum tota waste materia yang terjadi dari seuruh pesanan yang dijadwakan. Pada mode optimasi ini tidak diperukan kombinasi ebar produk sebagai parameter mode, yang umumnya membutuhkan waktu ama untuk memperoeh poa sitting pada materia ro. Penyeesaian mode optimasi muti objective diakukan dengan menggunakan pendekatan Pre-emptive Goa Integer Programming. Mode optimasi penjadwaan proses sitting ini diterapkan pada suatu iustrasi numerik. Seanjutnya hasi pengembangan mode optimasi integrasi antara penjadwaan produksi dan penataan poa pemotongan produk pada materia embaran dapat bermanfaat bagi para PPIC Manager daam meakukan penjadwaan proses sitting dan memprediksi kebutuhan materia secara efisien. Kata kunci: Penjadwaan proses sitting, Muti Objective Programming. 1. PENDAHULUAN Masaah pengaturan kombinasi posisi pisau pada materia ro yang tersedia daam proses sitting sering dijumpai pada berbagai industri manufaktur, seperti pada industri auminium/baja, pemotongan kertas, textie, pastik ro dan ain-ain. Pemanfaatan materia yang tersedia untuk memenuhi pesanan konsumen secara efisien tergantung pada pengaturan poa kombinasi ebar produk sesuai dengan jumah dan variasi ukuran produk yang dibutuhkan. Peneitian terkait penataan poa pemotongan produk yang dikena dengan Cutting Stock Probems (CSP) teah banyak diakukan. Menurut Wascher et a (2007) masaah pemotongan materia terbagi menurut dimensi atau arah pemotongan menjadi one-dimensiona, 1.5 dimensiona dan two dimensiona cutting stock probems, dengan poa pemotongan secara guiotine dan non-guiotime pada materia embaran atau ro untuk produk yang memiiki bentuk reguar atau irreguar. Gasimov et a. (2007) meneiti probem 1.5 dimensiona cutting stock untuk produk empat persegi panjang dengan berbagai ukuran. Mereka mengusukan mode Mixed Integer Programming dengan 2 (dua) fungsi tujuan yaitu meminimumkan jumah materia ro dengan berbagai ukuran yang digunakan dan keebihan materia tidak terpakai (waste materia) yang terjadi dari hasi pemotongan. Pada mode optimasi muti-objective yang diusukan oeh Gasimov et a. menggunakan aternatif kombinasi poa pemotongan sebagai paramater mode, sehingga semakin banyak variasi produk yang harus dipotong dan dimensi materia yang tersedia, maka semakin banyak aternatif kombinasi poa pemotongan. Jumah aternatif kombinasi poa pemotongan ini akan mempengaruhi minimum jumah materia ro dari setiap ukuran yang digunakan serta jumah sisa materia tidak IV-58
2 terpakai yang terjadi. Oeh karena itu, Prayogo (2011) mengusukan mode optimasi two stage muti objective untuk pengaturan poa pemotongan produk berbentuk empat persegi panjang secara guiotine pada embaran materia dengan berbagai ukuran dan ketersediaan materia yang ada. Mode optimasi MO2D-CSP two stage yang dirancang Prayogo, tanpa menggunakan poa pemotongan sebagai parameter mode, sehingga poa pemotongan optima dapat dihasikan tanpa harus menyiapkan kombinasi poa pemotongan yang memiiki aternatif sangat banyak dan umumnya membutuhkan waktu penyeesaian yang ama. Mode optimasi tahap pertama diakukan dengan 2 (dua) tujuan yaitu meminimakan tota biaya materia dan tota waste materia hasi pemotongan vertika. Seanjutnya pada mode optimasi tahap kedua, dihasikan pemotongan daam arah horisonta untuk memenuhi seuruh kebutuhan produk pada materia hasi pemotongan vertika dengan tujuan meminimumkan keebihan produk yang dihasikan. Hasi penataan poa pemotongan produk dengan pemanfaatan materia yang tersedia secara efisien seringkai tidak sesuai dengan jadwa produksi untuk pemenuhan pesanan konsumen sesuai dengan due-date yang teah disepakati. Oeh karena itu, daam pengaturan poa pemotongan produk seain harus memperhatikan jumah dan variasi ukuran produk juga peru memperhitungkan due date pesanan konsumen. Pada beberapa perusahaan, tuntutan pengiriman pesanan tepat waktu sesuai due date yang teah disepakati bisa menjadi ebih penting dibandingkan biaya yang diakibatkan sisa materia (waste materia) hasi pemotongan yang tidak dapat dimanfaatkan agi. Reinertsen dan Vossen (2010) mengusukan suatu mode optimasi yang mengintegrasikan pengaturan poa pemotongan satu dimensi (1D CSP) dengan memperhatikan due-date pesanan. Mereka mengusukan penggunaan coumn generation procedure dan penerapan shortest path agorithm untuk menyeesaikan mode optimasi tersebut. Pada makaah ini dibahas pengembangan mode optimasi integrasi penjadwaan proses sitting dan penataan poa kombinasi ebar produk pada materia ro (1D-CSP) dengan mutipe objectives, yaitu meminimumkan tota biaya pinati keterambatan dan minimum totawaste materia dengan pendekatan Pre-emptive Goa Integer Programming. Seanjutnya sistematikan penuisan makaah ini disusun sebagai berikut. Pada bagian 2 akan dibahas pengembangan mode optimasi mutipe objectives untuk menyeesaikan masaah penjadwaan proses sitting dengan memperhatikan due-date pesanan konsumen. Kemudian suatu contoh numerik digunakan pada penerapan mode optimasi dan pembahasan hasi akan dibahas pada bagian 3. Seanjutnya diakhiri dengan penarikan beberapa kesimpuan dan peuang peneitian terkait ebih anjut pada bagian PENGEMBANGAN MODEL Pengembangan mode optimasi didasarkan pada penyeesaian masaah penjadwan proses sitting untuk memenuhi pesanan untuk berbagai ukuran ebar produk ro, L j, masing-masing variasi ukuran ebar produk dengan jumah, d j, dan due date tertentu, DD. Due date masing-masing pesanan dinyatakan daam jumah materia ro yang dapat dipotong sampai pada batas waktu (dead ine) produksi dari pesanan tersebut dengan memperhitungkan kapasitas proses sitting yang tersedia. Berikut ini akan dijabarkan secara detai mode optimasi muti objective untuk penjadwaan proses sitting pada materia ro dengan berbagai ukuran ebar materia. Indeks: i : jenis materia ro. j: jenis produk ro. k : materia ro ke-k. : pesanan produk. Parameter mode: W i : ebar materia ro jenis i. N i : jumah materia ro jenis i yang tersedia. L j : ebar produk ro jenis j. d j : permintaan produk ro jenis j pada pesanan. DD : due date pesanan (daam jumah ro materia). CT : Biaya keterambatan pemenuhan pesanan (daam Rp. per ro materia) Variabe keputusan: X ijk : jumah produk ro jenis j yang dihasikan dari proses sitting materia ro jenis i yang ke-k untuk memenuhi pesanan. Y ik : keputusan penggunaan materia ro jenis i yang ke-k untuk memenuhi pesanan. IV-59
3 Z ik : keputusan penggunaan materia ro jenis i yang ke-k. T : keterambatan pemenuhan pesanan (daam jumah ro materia). Fungsi tujuan optimasi: Fungsi tujuan yang ingin dicapai daam penjadwaan proses sitting diurutkan sesuai dengan prioritas sebagai berikut: 1. Meminimumkan tota biaya keterambatan pemenuhan seuruh pesanan yang dijadwakan. Min : TC CT T (1) 2. Meminimumkan tota waste materia yang terjadi daam proses sitting. Min : TW W izik L j X ijk (2) i i j Batasan-batasan: Hasi proses sitting pada materia ro jenis i yang ke-k harus memenuhi seuruh permintaan produk ro jenis j pada pesanan. X ijk d j ; j, i k (3) Tota ebar pada materia ro jenis i yang ke-k yang terpakai untuk memenuhi seuruh permintaan produk ro dari semua pesanan tidak meebihi ebar materia ro yang digunakan. L j X ijk W i Z ik ; i, k j (4) Tota jumah materia ro jenis i yang digunakan daam proses sitting tidak meebihi jumah materia ro yang tersedia. Zik Ni ; i k (5) Jika terdapat produk ro jenis j pada pesanan yang diaokasikan pada materia ro jenis i yang ke-k berarti terdapat keputusan pemakaian materia ro jenis i yang ke-k untuk memenuhi pesanan. X ijk M. Yik ; i, k, j (6) Setiap pesanan yang tidak dapat dipenuhi daam batas waktu yang teah disepakati akan menimbukan keterambatan. Yik DD T ; i k (7) Keputusan jumah produk ro jenis j yang dihasikan dari proses sitting materia ro jenis i yang ke-k untuk memenuhi pesanan dinyatakan daam biangan integer. X ijk 0 &integer ; i, j, k, (8) Keputusan penggunaan materia ro jenis i yang ke-k untuk memenuhi pesanan dinyatakan daam biangan biner. Y ik 0 & binary ; i, k, (9) Keputusan penggunaan materia ro jenis i yang ke-k dinyatakan daam biangan biner. Z ik 0 & binary ; i, k (10) Keterambatan pemenuhan pesanan (daam jumah ro materia) dinyatakan daam biangan integer. T 0 &integer ; (11) IV-60
4 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Mode optimasi penjadwaan proses sitting diterapkan pada pemenuhan 5 pesanan yang terdiri dari 7 jenis produk ro yang dikerjakan pada 3 jenis materia ro. Data ukuran ebar dan jumah yang tersedia untuk masingmasing jenis materia ro ditunjukkan pada Tabe 1. Tabe 1: Data ukuran ebar dan jumah stok yang tersedia untuk masing-masing jenis materia ro. Materia Lebar (cm) Jumah (ro) Materia Materia Materia Data ukuran ebar masing-masing jenis produk ro dan jumah pesanan untuk setiap produk pada keima pesanan ditunjukkan pada Tabe 2. Tabe 2: Data ukuran produk dan jumah pesanan. Produk Lebar (cm) Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3 Pesanan 4 Pesanan 5 Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Data due date masing-masing pesanan yang dinyatakan daam jumah ro materia dan biaya pinati keterambatan per ro dinyatakan pada Tabe 3 berikut. Tabe 3: Data due date dan biaya pinati keterambatan tiap pesanan. Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3 Pesanan 4 Pesanan 5 Due date (ro) Biaya (x 1000 Rp. per ro) Penerapan mode optimasi penjadwaan proses sitting dengan fungsi tujuan prioritas pertama diperoeh minimum tota biaya pinati akibat keterambatan pemenuhan sebesar Rp ,- dengan jumah keterambatan masing-masing pesanan ditunjukkan pada Tabe 4. Penjadwaan proses sitting diakukan berdasarkan prioritas Eariest Due date (EDD). Tabe 4: Keterambatan masing-masing pesanan dinyatakan daam jumah ro materia. Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3 Pesanan 4 Pesanan Berdasarkan hasi minimum tota biaya pinati akibat keterambatan pemenuhan tersebut, maka diperoeh keputusan optima pemanfaat masing-masing jenis materia ro ditunjukkan pada Tabe 5. Kombinasi produk ro yang dihasikan dari setiap materia ro ditunjukkan pada Tabe 6 dan aokasi jumah produk ro dari masing-masing pesanan pada masing-masing jenis materia ro ditunjukkan pada Tabe 7. Minimum tota waste materia yang dihasikan dari proses sitting keima pesanan sebesar 85 cm. Tabe 5: Pemakaian masing-masing jenis materia ro (daam cm). Materia ke- Pemakaian (ro) Materia 1 (100 cm) Materia 2 (150 cm) Materia 3 (180 cm) IV-61
5 Tabe 5: Pemakaian masing-masing jenis materia ro (daam cm) anjutan. Materia ke Materia 1 (100 cm) Materia 2 (150 cm) Materia 3 (180 cm) Tabe 6: Kombinasi jumah produk ro yang dihasikan dari setiap materia ro Materia Produk Materia 1 (100 cm) Materia 2 (150 cm) Materia 3 (180 cm) Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk IV-62
6 Tabe 6: Kombinasi produk ro yang dihasikan dari setiap materia ro (anjutan) Materia Produk Materia 1 Produk (100 cm) Produk Produk Produk Produk Materia 2 (150 cm) Materia 3 (180 cm) Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Pada Tabe 5 dan Tabe 6 menunjukkan bahwa materia ro dengan ukuran 150 cm yang pertama terpakai semua menjadi 5 unit produk ro yang berukuran 30 cm sebanyak 5 unit. Tabe 7: Aokasi jumah produk ro dari masing-masing pesanan pada masing-masing jenis materia ro. Materia Produk Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3 Pesanan 4 Pesanan 5 Materia 1 Produk (100 cm) Produk Produk Produk Produk Produk Produk Materia 2 (150 cm) Materia 3 (180 cm) Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk Produk IV-63
7 Pada Tabe 7 menunjukkan pesanan 1 dipenuhi dari materia ro berukuran 150 cm dan materia ro berukuran 180 cm masing-masing sebanyak 6 ro. 4. KESIMPULAN Mode optimasi integrasi penjadwaan proses sitting dan penataan poa kombinasi ebar produk pada materia ro teah dibahas pada makaah ini. Mode optimasi yang dirancang memiiki 2 (dua) tujuan yaitu prioritas pertama meminimumkan tota biaya pinati keterambatan dari due date yang teah disepakati dan prioritas kedua minimasi tota waste materia yang terjadi daam memenuhi seuruh pesanan yang ada yang diseesaikan dengan menggunakan Pre-emptive Goa Integer Programming. Hasi pengembangan mode optimasi diterapkan pada suatu contoh numerik untuk memberikan gambaran keputusan hasi penjadwaan proses sitting yang optima. Seanjutnya untuk peneitian terkait dapat dikembangkan mode integrasi penjadwaan produksi dan pengaturan poa pemotongan untuk probem 1.5-dimensiona cutting stock probem pada materia ro yang banyak dijumpai pada proses pemotongan materia di beberapa industri manufaktur. Seain itu peru dikembangkan agoritma/prosedur metaheuristik yang efisien untuk memperoeh sousi near optima terhadap probem penjadwaan pemotongan produk dua dimensi secara efisien. REFERENSI Gasimov, R.N., Sipahiou, A., and Sara, T. (2007) A muti-objective programming approach to 1.5- dimensiona assortment probem, European Journa of Operationa Research, 179, Prayogo, D.N. (2011) Perancangan poa pemotongan produk empat persegi panjang dengan two stage muti objective optimization, Proceeding Seminar Nasiona Teknik Industri dan Kongres BKSTI VI, Universitas Sumatera Utara, Medan. Reinertsen, H. and Vossen, T.W.M. (2010) The one-dimensiona cutting stock probem with due dates, European Journa of Operationa Research, 201, Wascher, G., Haumer, H., and Schumann, H. (2007), An improved typoogy of cutting and packing probems, European Journa of Operationa Research, 183, RIWAYAT HIDUP PENULIS Dina Nataia Prayogo adaah staf pengajar di Jurusan Teknik Industri, Fakutas Teknik, Universitas Surabaya, Surabaya. Ia mendapatkan gear M.Sc. dari Department of Industria and Systems Engineering, The Nationa University of Singapore pada tahun Topik peneitian yang menjadi fokusnya adaah bidang Logistics and Suppy Chain Management. Aamat e-mai D.N. Prayogo: dnprayogo@ubaya.ac.id. IV-64
FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,
FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,
Lebih terperinciOPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING
OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai
Lebih terperinciANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE
Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,
Lebih terperinciPERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF
PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,
Lebih terperinciMANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja
MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana
Lebih terperinciOPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract
Optimisasi (Abdu H) OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO Abdu Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP Abstract Investing in asset such as stock; besides
Lebih terperinciPENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT
JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang
Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.
Lebih terperinciPEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG
No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa
Lebih terperinciPENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA
Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari
Lebih terperinciWater Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok
Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro
Lebih terperinciFrekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*
Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai wilayah hutan yang cukup luas dan merupakan negara terpenting penghasil berbagai kayu bulat tropis, kayu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pemotongan bahan baku menjadi beberapa bagian untuk diproses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan mengefisiensikan sumber daya yang dimiliki terhadap batasan-batasan yang ditemui pada suatu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,
Lebih terperinciMULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM)_3 PRASETYANINGRUM
MULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM)_3 IRA PRASETYANINGRUM PENDEKATAN KEPUTUSAN KELOMPOK Metoda Dephi Peniaian keompok, diakukan sharing dipandu moderator Masaah Daftar Anggota Ahi Masaah disampaikan ke
Lebih terperinciJl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia
SEBARAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG DISTRIBUTION OF GROUND WATER POTENTIALS IN CEMPAKA SUBDISTRICT USING GEOLISTRIC METHOD
Lebih terperinciManajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI
Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi
Lebih terperinciManajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja
Manajemen Kinerja Pertemuan ke-ima Pokok Bahasan: Peniaian Kinerja Manajemen Kinerja, 2 sks CHAPTER 5 PENILAIAN KINERJA 1 Pokok Bahasan: Pengertian peniaian kinerja Proses peniaian kinerja Faktor-faktor
Lebih terperinciBab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data
Bab III Metode Akuiii dan Pengoahan ata III.1 Pembuatan Mode Fii Bagian paing penting dari peneitian ini iaah pemodean fii auran fuida yang digunakan. Mode auran ini digunakan ebagai medium airan fuida
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Prambanan, tim robot STIKOM Surabaya dengan nama O3STAD_11K
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Kontes Robot Indonesia yang mengusung tema Membangun Candi Prambanan, tim robot STIKOM Surabaya dengan nama O3STAD_11K merancang sebuah robot tema perombaan. Di mana daam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam suatu perusahaan, manajemen produksi dan operasi memegang peranan penting di mana tugas dari manajemen ini tidak lepas dari pengendalian
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERMASALAHAN TRIM LOSS DENGAN MODEL INTEGER LINEAR PROGRAMMING DAN MIXED INTEGER LINEAR PROGRAMMING
PENYELESAAN PERMASALAHAN TRM LOSS DENGAN MODEL NTEGER LNEAR PROGRAMMNG DAN MXED NTEGER LNEAR PROGRAMMNG Nama Mahasiswa : Pradina Eka Wardani NRP : 1206 100 024 urusan : Matematika Dosen Pembimbing : Dra.
Lebih terperinciPENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.
36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah gambar dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambargambar (image)
Lebih terperinciReduksi Pola Pemotongan Kertas pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi
Reduksi Pola Kertas pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi Sisca Octarina, Putra BJ Bangun, Miranda Avifana Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Indralaya, Indonesia e-mail: s.octarina@gmail.com
Lebih terperincisistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti
sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti Universitas Gunadarma 2015 Pertemuan Ketiga Komponen Sistem Informasi Geografis Data dan Informasi.. Data menjadi Informasi Data Pemrosesan, Pengoahan, Konversi
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA PREDIKSI UNTUK MENGHASILKAN PREDIKSI BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 3. NO. 1 AGUSTUS 2017 ANALISIS ALGORITMA PREDIKSI UNTUK MENGHASILKAN PREDIKSI BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK Veti Apriana 1 ; Rani Irma Handayani 2 1 Komputerisasi Akuntansi AMIK
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013
Proceeding Seminar Nasiona Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, - Oktober PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN PADA OPERASI PEMOTONGAN MILLING
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang
Lebih terperinciFIXATION TEST UNTUK PENDIMENSIAN NODE HARDWARE PADA JARINGAN SDH (SYNCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY)
UPN Veteran Yogyaarta, 23 Mei 29 FIXATION TEST UNTUK PENDIMENSIAN NODE HARDWARE PADA JARINGAN SDH (SYNCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY) M. Zen Samsono Hadi 1), Aries Pratiarso 2), M. Agus Zainuddin 3) Jurusan
Lebih terperinciGambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,
Lebih terperinciAPLIKASI METODE CROSS ENTROPY UNTUK SUPPORT VECTOR MACHINES
APLIKASI METODE CROSS ENTROPY UNTUK SUPPORT VECTOR MACHINES Tiananda Widyarini, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknoogi Sepuuh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukoio Surabaya 60111 Emai:
Lebih terperinciMETODOLOGI PERAMALAN LALU LINTAS PERKOTAAN UNTUK NEGARA BERKEMBANG. Ofyar Z. Tamin
METODOLOGI PERAMALAN LALU LINTAS PERKOTAAN UNTUK NEGARA BERKEMBANG Ofyar Z. Tamin Seminar Potensi Pemanfaatan Kemampuan Komputer Untuk Rancang Bangun Jaan dan Jembatan di Indonesia, PT PERENTJANA DJAJA,
Lebih terperinciAnalisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara
Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage
Lebih terperinciOPTIMASI CUTTING STOCK SATU DIMENSI PADA INDUSTRI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE COLUM GENERATION TECHNIQUE
ISBN:978-602-7980-9-6 OPTIMASI CUTTING STOCK SATU DIMENSI PADA INDUSTRI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE COLUM GENERATION TECHNIQUE Nerli Khairani ], Ramlah Hidayat ] FMIPA, UNIMED nerlinst@yahoo.co.id
Lebih terperinciAnalisis 9 Saham Sektor Industri di Indonesia Menggunakan Metode SVR
Anaisis 9 Saham Sektor Industri di Indonesia Menggunakan Metode SVR Nur Adhi Nugroho1,a, Acep Purqon1,b 1 Laboratorium Fisika Bumi, Keompok Keahian Fisika Bumi dan Sistem Kompeks, Fakutas Matematika dan
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS PRIMAL-DUAL PADA PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN TRAPEZOIDAL
METODE SIMPLEKS PRIMAL-DUAL PADA PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN TRAPEZOIDAL Bambang Irawanto 1,Djwandi 2, Sryoto 3, Rizky Handayani 41,2,3 Departemen Matematika Faktas Sains dan Matematika
Lebih terperinciUNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 125/UN.4/PPd/Dept/Ak/201
Lebih terperinciModul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.
PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018
ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS
Lebih terperinciNomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR
UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 61/UN..1.4/PPd/2015
Lebih terperinciDeployment Wireless Sensor Network (WSN) Berdasarkan Konsumsi Energi Sensor Node
A Jazari Journa of Mechanica ngineering ISSN: 2527-3426 A Jazari Journa of Mechanica ngineering 1 (1) (2016) 12-17 Depoyment Wireess Sensor Network (WSN) Berdasarkan Konsumsi nergi Sensor Node Hani Rubiani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang
Lebih terperinciJurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8
Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI
DINAMIKA INFORMATIKA Vo.6 No. 1, Maret 2014 ISSN 2085-3343 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI Teguh Khristianto, Bayu Surarso,
Lebih terperinciPREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION
PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION Lisa Yui Kurniawati 1*), Handayani Tjandrasa 2), Isye Arieshanti 3) 1,2,3) Teknik Informatika, Fakutas Teknoogi Informasi Institut
Lebih terperinciKata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.
KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS
Lebih terperinciKajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan
PROC. ITB Sains & Tek. Vo. 39 A, No. 1&2, 2007, 23-39 23 Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asa-Tujuan yang Dihasikan dari Data Arus Lauintas pada Kondisi Keseimbangan Ofyar Z. Tamin 1 & Rusmadi Suyuti
Lebih terperinciOBJECTIVES PENGANTAR-1
6//0 MINIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN GOLDEN SECTION AND HOOK JEEVES METHODS OBJECTIVES Understand why and where optimization occurs in engineering probem soving. Understand the major eements of the genera
Lebih terperinciPerancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad
Jurna Teematika, vo. 9 no. 2, Institut Teknoogi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betaaktam Departemen Instaasi Produksi Lafiad Devi Puspitarini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemrograman linier integer atau Integer Linear Programming (ILP) pada intinya berkaitan dengan program-program linier di mana beberapa atau semua variabel
Lebih terperinciSEBUAH MODEL BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK PENGENDALIAN FORMASI SISTEM ROBOT MAJEMUK
ISSN: 693-693 Terakreditasi DIKTI, SK No: 5/DIKTI/Kep/2 8 SEBUAH MODEL BERBASIS PENGETAHUAN UNTUK PENGENDALIAN FORMASI SISTEM ROBOT MAJEMUK Andi Adriansah Program Studi Teknik Eektro, Fakutas Teknoogi
Lebih terperinciBAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan
68 BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Mode Perkiraan Limpasan Permukaan Sudjono (1995) menguraikan konsep runoff yang teah diubah secara idea pada segmen keci, berdasar pada prinsip keseimbangan air. Mode
Lebih terperinciTABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro
TABEL MORTALITAS Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tabe mortaitas 2. Menjeaskan hubungan antara ajur-ajur tabe mortaitas
Lebih terperinciPREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL
PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet
Lebih terperinciOutline. Pengertian Dasar Arsitektur Tugas Data Mining Contoh Penggunaan Data Mining
Outine Pengertian Dasar Arsitektur Tugas Data Mining Contoh Penggunaan Data Mining Latar Beakang 3 Mengapa harus Data Mining? Definisi Data Mining Pengertian Yang Saah Imu Data Mining Arsitektur Data Mining
Lebih terperinciJEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI
KEITN BELJ 2. LNSN TEOI JEMBTN WHETSTONE aam kegiatan beajar anda teah mempeajari pengukuran hgambatan dengan menggunakan ohmmeter dan menggunakan ampermeter dan votmeter dengan metoda amper-vot-meter
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan
Lebih terperinciT E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif
1/5/016 T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,
Lebih terperinciNUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD
Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE
Lebih terperinciHUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR
HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak
Lebih terperinciPENERAPAN FLEXIBLE BACKUP SUPPLY UNTUK MENGATASI KEKURANGAN BAHAN BAKU PADA KONDISI LEAD TIME STOKASTIK
Seminar Nasiona Pakar ke 1 aun 2018 ISSN (P) : 2615-2584 Buku 1 ISSN (E) : 2615-3343 PENERAPAN FLEXIBLE BACKUP SUPPLY UNUK MENGAASI KEKURANGAN BAHAN BAKU PADA KONDISI LEAD IME SOKASIK Sumiarni Batubara
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA
PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya
Lebih terperinciANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD
Konferensi Nasiona Imu osia & Teknoogi (KNiT) Maret 016, pp. 56~6 ANIMAI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK IWA D 56 Desy Yekti A 1, Nani Purwati 1 AMIK BI Yogyakarta e-mai: mbesesek@gmai.com,
Lebih terperinci(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif
BB VII T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk menunjang peaksanaan peneitian ini diakukan tinjauan pustaka mengenai tinjauan studi yang berisi peneitian-peneitian terkait dengan pengenaan kuaitas buah, median fitering,
Lebih terperinciYAGI ANTENNA DESIGN FOR WIRELESS LAN 2,4 GHZ
YAGI ANTENNA DESIGN FOR WIRELESS LAN 2,4 GHZ Tito Tuwono,ST, M.Sc Program Studi Teknik Eektro, Fakutas Teknoogi Industri, Universitas Isam Indonesia Jaan Kaiurang km 14,5 jogjakarta 55501 titoyuwono@yahoo.com,
Lebih terperinciPANJANG PENYALURAN TULANGAN
131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik
Lebih terperinciAbstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute
PEGARUH JEIS MEODE ESIMASI DALAM ESIMASI MARIKS ASAL UJUA (MA) MEGGUAKA DAA ARUS LALULIAS PADA KODISI PEMILIHA RUE KESEIMBAGA (EQUILIBRIUM ASSIGME) Rusmadi Suyuti Mahasiswa Program S3 Pascasarjana eknik
Lebih terperinciMENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN
MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN BUKU PEGANGAN BAGI PELATIH 1 Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasiona 2002 Pertama terbit tahun 2002 Pubikasi Kantor Perburuhan Internasiona diindungi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 26 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,
Lebih terperinciProsiding Matematika ISSN:
Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL GRAVITY (GR) DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALULINTAS
PENGGUNAAN MODEL GRAVITY (GR) DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALULINTAS Rusmadi Suyuti Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Muhammadiyah Jakarta Jn. Cempaka Putih
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD
RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD Herry Mugirahardjo, Trihardi Priyanto, M. Rifai Musih, A. Ramadhani mugirahardjo@gmai.com Pustek Bahan Industri Nukir
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program merupakan implementasi dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diharapkan dengan adanya implementasi
Lebih terperinciAbstrak. Info Artikel. Abstract Universitas Negeri Semarang ISSN
UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm METODE COLUMN GENERATION TECHNIQUE SEBAGAI PENYELESAIAN PERMASALAHAN CUTTING STOCK SATU DIMENSI PADA PEMOTONGAN
Lebih terperinciJurnal MIPA 37 (2) (2014): Jurnal MIPA.
Jurna MIPA 37 () (014): 130-135 Jurna MIPA http://journa.unnes.ac.id/nju/index.php/jm TRANSFER PANAS LUBANG HITAM SCHWARZSCHILD Y Tiandho Triyanta KK Fisika Teori Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakutas
Lebih terperinciSistem Pengenalan Plat Nomor Mobil Dengan Metode Principal Components Analysis
Sistem Pengenaan Pat Nomor Mobi Dengan Metode Principa Components Anaysis [Resmana Lim, et a.] Sistem Pengenaan Pat Nomor Mobi Dengan Metode Principa Components Anaysis Resmana Lim, Lukman Vendy W. 2,
Lebih terperinciRANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG
SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya
Lebih terperinciTinjauan Kasus Persamaan Panas Dimensi Satu secara Analitik
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 T - 5 Tinjauan Kasus Persamaan Panas Dimensi Sau secara Anaiik Ahmadi, Harono, Nikenasih Binaari Program Sudi Maemaika, Universias Negeri Yogyakara
Lebih terperinciKUAT GESER BAJA KOMPOSIT DENGAN VARIASI TINGGI PENGHUBUNG GESER TIPE-T DITINJAU DARI UJI GESER MURNI
Jurna Imiah Teknik Sipi Vo. 11, No. 1, Januari 7 KUAT GESER BAJA KOMPOSIT DENGAN VARIASI TINGGI PENGHUBUNG GESER TIPE-T DITINJAU DARI UJI GESER MURNI Ida Bagus Rai Widiarsa1 dan Putu Deskarta1 Abstrak:
Lebih terperinciJURNAL FONDASI, Volume 4 Nomor
JURNAL FONDASI, Voume 4 Nomor 2 2015 ANALISIS INTEGRASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) TERHADAP KINERJA DAN DAYA SAING PADA INDUSTRI KONSTRUKSI (STUDI KASUS KONTRAKTOR KONTRAKTOR DI DAERAH BANTEN DAN DKI
Lebih terperinciProblem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA
Prayekti, Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Prayekti FKIP-Universitas Terbuka, emai: prayekti@mai.ut.ac.id
Lebih terperinciManajemen Kinerja Pokok Bahasan:
Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan
Lebih terperinciJawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]
Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap
Lebih terperinciSTUDI PEMBUATAN TABLET EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE GRANULASI BASAH DAN CETAK LANGSUNG SKRIPSI
STUDI PEMBUATAN TABLET EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE GRANULASI BASAH DAN CETAK LANGSUNG SKRIPSI Diajukan sebagai saah satu syarat untuk memperoeh Gear Sarjana Farmasi
Lebih terperinciManajemen Kinerja. Pokok Bahasan: Ruang Lingkup dan Dasar-dasar Manajemen Kinerja
Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Ruang Lingkup dan Dasar-dasar Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja 2 sks TUESDAY, SEPTEMBER 20, 4EA05 G132 1 Kontrak Perkuiahan Ø Ø Ø Dosen Pengampu : Putri Irene Kanny
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK
RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK Mata Peajaran : Dasardasar istrik dan eektronika Bahan Kajian : Konsep tegangan dan resistansi Keas/semester : 10/1 Potensi Dasar : Menjeaskan arus, tegangan
Lebih terperinciDeteksi Tumor Otak dengan Ektrasi Ciri & Feature Selection mengunakan Linear Discriminant Analysis (LDA) dan Support Vector Machine (SVM)
Deteksi Tumor Otak dengan Ektrasi Ciri & Feature Seection mengunakan Linear Discriminant Anaysis (LDA) dan Support Vector Machine (SVM) rain Tumor s Detection With Feature Extraction & Feature Seection
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI PENELITIAN Produksi bunga krisan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun memberikan kontribusi yang positif kepada petani dalam peningkatan kesejahteraan mereka.
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO
PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK DENGAN LINTASAN MIRING DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH TRACKING ERROR OPTIMAL BAMBANG EDISUSANTO SEKOLAH PASCASARANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 8 PERNYATAAN
Lebih terperinciKULIAH PERTEMUAN 9 Analisa struktur statis tak tentu dengan metode consistent deformations pada balok dan portal
KULIH PERTEUN 9 naisa struktur statis tak tentu dengan metode consistent deformations pada baok dan porta. Lembar Informasi 1. Kompetensi ahasiswa dapat menghitung reaksi peretakan dan menggambarkan bidang
Lebih terperinciKOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang Semarang
KOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Khairi Anwar 1, Aris Sugiharto dan Priyo Sidik Sasongko 3 1,, 3 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP J Prof
Lebih terperinciSelanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L
Seanjutnya rancangan perkuiahan setiap pertemuan adaah sebagai berikut: Pert. Ke Aktivitas Perkuiahan Softski yang Diharapkan 1 Learning Contract - - - - - - - - - - - - Ketekunan Kedisipinan 1 Dosen membagikan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)
PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan suatu komponen material dan untuk menganalisa kekuatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jurna Sheet Meta dan Software Abaqus Program ABAQUS merupakan saah satu dari program finite eement system yang ada yang digunakan untuk mensimuasi proses pembuatan suatu komponen
Lebih terperinci