ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE"

Transkripsi

1 Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi, Mariatu Kiftiah INTISARI Perbedaan mendasar asuransi jiwa syariah dengan asuransi konvensiona terdapat pada sistem perhitungan dan mekanisme pengoahan dana. Berdasarkan sistem pengoahan dana, asuransi jiwa syariah dibagi menjadi dua jenis yaitu asuransi jiwa syariah dengan unsur tabungan dan asuransi jiwa syariah tanpa unsur tabungan. Pada asuransi jiwa syariah tanpa unsur tabungan, tidak terdapat dana khusus untuk digunakan sebagai santunan duka (dana tabarru ). Dana tabarru merupakan dana yang diaokasikan untuk ahi waris peserta yang meningga dunia. Perhitungan Cost of Insurance (COI) digunakan untuk menghitung dana tabarru pada asuransi jiwa syariah. COI dipengaruhi oeh usia peserta asuransi () dan biaya pengeoaan resiko (α) serta tingkat investasi (i) yang digunakan. Daam ha ini, penuis menggunakan ringkasan iustrasi peserta asuransi jiwa syariah PT. X Syariah Insurance. Berdasarkan ringkasan iustrasi tersebut, diketahui dana tabarru untuk peserta yang berusia 44 tahun adaah sebesar Rp ,00. Berdasarkan perhitungan COI, dana tabarru yang paing mendekati dengan ringkasan iustrasi peserta adaah sebesar Rp ,0 dengan α=30% dan i=5%. Kata Kunci: asuransi jiwa syariah, dana tabarru, cost of insurance PENDAHULUAN Banyaknya ha-ha tidak pasti yang terjadi di dunia seperti bencana aam dan keceakaan mengakibatkan adanya resiko kerugian yang berdampak pada keseamatan masyarakat. Meihat kejadian tersebut masyarakat semakin sadar bahwa asuransi adaah sebuah kebutuhan daam kehidupan. Perusahaan asuransi merupakan saah satu sousi yang dapat membantu masyarakat daam menangani resiko-resiko yang mungkin terjadi karena ketidakpastian tersebut. Namun, saat ini masyarakat Indonesia khususnya bagi masyarakat yang beragama Isam dibuat bingung dengan adanya isu tentang kehaaan produk asuransi. Sehingga asuransi syariah yang merupakan bagian dari ekomomi syariah diharapkan dapat menjadi aternatif bagi masyarakat. Roziq (202) mengemukakan bahwa ekonomi syariah merupakan pengetahuan sosia yang mempeajari permasaahan ekonomi didasari oeh niai-niai daam Isam. Ekonomi syariah merupakan tuntutan kehidupan sekaigus anjuran yang memiiki niai dimensi ibadah. Syariah mencakup seuruh aktivitas yang diakukan oeh seorang musim dengan aturan-aturan haa dan haram, serta periaku baik dan buruk. Syariah bertumpu pada kekuatan iman dan budi pekerti serta merupakan pedoman yang menjadi pegangan manusia daam menuju rahmat Aah SWT. Pertumbuhan perekonomian syariah sangat pesat daam kurun waktu 5 tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan (2006), pada tahun 2005 industri syari ah bidang asuransi mencapai pertumbuhan sekitar 50% per tahun sehingga pendapatan premi akhir tahun 2008 mencapai Rp.7,47 triiun. Adanya dukungan dari pemerintah daam pengeoaan pada bank syari ah, serta peningkatan jumah perusahaan asuransi yang menggunakan sistem syariah, mendorong pertumbuhan bisnis syariah semakin berkembang. Perkembangan sistem ekonomi syariah ditandai dengan penerbitan obigasi berbasis syariah, yang dikena dengan nama Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dengan adanya SBSN tersebut diharapkan dapat mengatur jaannya bisnis asuransi syariah dan investasi dengan sistem syariah. Berdasarkan sistem perhitungannya, asuransi dibedakan menjadi dua, yaitu: asuransi konvensiona atau asuransi biasa dan asuransi syariah. Asuransi konvensiona menggunakan bunga daam sistem perhitungannya, sedangkan asuransi syariah menggunakan sistem mudharabah (bagi hasi). Asuransi syariah menawarkan beberapa produk asuransi, seperti: asuransi jiwa, asuransi 53

2 54 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH pendidikan, asuransi keceakaan, dan ain sebagainya. Asuransi jiwa (ife insurance) daam asuransi syariah dikena dengan asuransi takafu. Asuransi takafu berasa dari kata bahasa Arab At-takafu yang berarti toong menoong. Pengertian asuransi takafu adaah saing memiku resiko diantara sesama orang sehingga antara satu dengan yang ainnya menjadi penanggung atas resiko yang ainnya.[2] Menurut Syakir (2004), asuransi takafu terdiri atas dua jenis, yaitu asuransi takafu dengan unsur tabungan dan asuransi takafu tanpa unsur tabungan. Pada asuransi takafu dengan unsur tabungan, premi yang dibayarkan akan dibagi ke daam dua rekening, yaitu rekening dana peserta dan rekening tabarru. Rekening tabarru akan digunakan sebagai dana toong menoong yang akan diberikan kepada ahi waris peserta asuransi yang meningga. Dana yang terdapat pada rekening tabarru disebut dana tabarru yaitu dana yang merupakan bagian dari premi yang harus dibayarkan oeh peserta asuransi agar tertanggung mendapatkan perindungan asuransi jiwa [3]. Sedangkan pada asuransi takafu tanpa unsur tabungan, tidak ada dana khusus untuk dana tabarru. Ha ini mengakibatkan adanya kesuitan daam membagi surpus operasiona. Oeh karena itu, daam tugas akhir ini, penuis menggunakan perhitungan COI untuk menghitung dana tabarru pada asuransi jiwa syariah. Pada peneitian ini, penuis tertarik membahas bagaimana menganaisis dana tabarru asuransi jiwa syariah menggunakan perhitungan COI. Peneitian ini bertujuan menghitung dana tabarru asuransi jiwa syariah menggunakan perhitungan COI. Seanjutnya menganaisis dana tabarru yang dihasikan dan membandingkannya hasi dengan ringkasan iustrasi peserta asuransi PT. X Syariah Insurance. Perhitungan dana tabarru difokuskan pada asuransi jiwa syariah tanpa unsur tabungan, tabe mortaita yang digunakan yaitu Tabe Mortaita Indonesia 20 (TMI 20) perhitungan di khususkan untuk peserta asuransi pria, biaya pengeoaan resiko yang ditetapkan daam perhitungan premi (α) diasumsikan konstan yaitu sebesar 0%, 30% dan 50% dari premi tabarru dan tingkat investasi (i) yang digunakan yaitu sebesar 5%,0%, dan 5%. Peneitian ini dimuai dengan menentukan usia peserta asuransi yakni tahun, jangka waktu pembayaran, kontribusi peserta dan manfaat. Seanjutnya menentukan peuang hidup dan matinya tertanggung meaui tabe mortaita. Seteah diasumsikan tingkat investasi yang digunakan, akan ditentukan faktor diskon. Seanjutnya dihitung dana tabarru asuransi jiwa syariah dengan menggunakan perhitungan COI dan membandingkan dana tabarru yang diperoeh berdasarkan perhitungan COI dengan dana tabarru pada ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance. TINGKAT BUNGA Tingkat suku bunga peranannya sangat penting daam perhitungan niai anuitas, karena besarnya niai tunai dan niai akhir tergantung dari tingkat bunga yang digunakan [4]. Besarnya pembayaran yang diakukan oeh pengguna moda kepada pemiik moda biasanya sudah diberikan jaminan mengenai besarnya bunga yang akan ditambahkan, besarnya pendapatan bunga tergantung pada besarnya pokok, jangka waktu investasi dan tingkat bunga. Berdasarkan perhitungannya, tingkat bunga dibagi menjadi dua, yaitu: bunga tungga dan bunga majemuk. Bunga tungga atau bunga sederhana adaah bunga yang dihitung berdasarkan pada pokok dan jangka investasinya [5]. Dimisakan P 0 adaah pokok investasi, i adaah tingkat suku bungapertahun, t adaah jangka waktu investasi, maka niai bunga secara matematis dapat dirumuskan dengan : I = P 0.i.t () seteah t tahun niai tota investasinya menjadi: P i. t (2) Pt 0

3 Anaisis Dana Tabarru Asuransi Jiwa Syariah Menggunakan Perhitungan Cost of Insurance 55 Sedangkan bunga majemuk adaah bunga yang dihitung tidak hanya berdasarkan pokok investasi dan jangka investasinya saja, tetapi juga tota investasi pada waktu sebeumnya. niai tota investasinya adaah: Pt t P 0 i (3) Daam bunga majemuk didefinisikan suatu fungsi diskonto atau faktor diskon yang disebut juga dengan niai saat ini. Niai saat ini adaah investasi sebesar yang akan terakumuasi menjadi i pada akhir periode ke. Niai saat ini juga bisa disebut dengan faktor diskonto yang dinotasikan dengan v dan dapat dinyatakan sebagai berikut [6]: v ( i) Daam perhitungan asuransi, terdapat dua jenis suku bunga majemuk yaitu suku bunga nomina dan suku bunga efektif. Perbedaan dari kedua suku bunga tersebut teretak pada periode pembayaran. Apabia periode pembayaran bunganya adaah tahunan, maka suku bunganya disebut suku bunga efektif. Sedangkan suku bunga nomina periode pembayarannya sebanyak m kai daam setahun. TABEL MORTALITA Menurut Futami (993) tabe mortaita merupakan tabe yang menggambarkan distribusi tingkat kematian pada sekeompok orang yang diamati daam seang waktu tertentu berdasarkan keompok usia. Daam tabe ini terdapat beberapa fungsi probabiitas yang berhubungan dengan hidup dan meningganya seseorang pada usia tertentu. Fungsi fungsi probabiitas tersebut antara ain: jumah orang yang hidup pada usia tahun ( ), jumah orang yang meningga pada usia tahun (d ), kemungkinan orang berusia tahun hidup mencapai usia + tahun ( t p ), dan kemungkinan orang berusia tahun akan meningga sebeum mencapai usia + tahun ( t q ). Misakan adaah jumah orang yang hidup pada usia tahun dan d adaah jumah orang yang meningga pada usia tahun, maka: peuang () mencapai usia t tahun adaah : d (5) t p t, (6) p t t. (7) (4) di mana adaah jumah orang yang berusia t t tahun. Peuang seseorang yang berusia tahun meningga daam jangka waktu t tahun adaah: t q t p t (8) ASURANSI JIWA SYARIAH Asuransi syariah adaah sejumah usaha saing meindungi dan saing menoong di antara sejumah orang atau pihak meaui investasi daam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan poa pengembaian untuk menghadapi risiko tertentu meaui akad yang sesuai dengan syariah. Konsep asuransi syariah adaah suatu konsep di mana terjadi saing memiku resiko di antara sesama peserta.

4 56 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH Konsep takafu yang merupakan dasar asuransi syariah ditegakkan atas dasar tiga prinsip, yaitu saing bertanggung jawab, saing membantu dan bekerja sama, saing meindungi [2]. Asuransi syariah diterapkan daam rangka saing toong menoong antar sesama yang diiringi dengan konsep-konsep bisnis secara adi. Iniah yang membedakan antara asuransi syariah yang menumbukan semangat saing toong menoong secara ikhas daam masyarakat dengan asuransi konvensiona yang menitikberatkan pada kepentingan bisnis berasuransi pada masyarakat. Premi yang dibayarkan oeh tertanggung kepada perusahaan asuransi syariah harus berdasarkan kontrak asuransi yang teah dibuat atas persetujuan antara kedua beah pihak secara adi. Perusahaan asuransi syariah memperoeh keuntungan dari hasi investasi berdasarkan sistem mudharabah (bagi hasi) sesuai dengan kesepakatan sebeumnya. Seain itu, perbedaan yang mendasar antara asuransi syariah dan asuransi konvensiona adaah tidak adanya unsur bunga yang dibebankan oeh pihak tertanggung. Menurut Sumitro (2004), mekanisme pengoahan dana pada asuransi jiwa syariah terbagi daam dua jenis, yaitu pengoahan dana dengan unsur tabungan dan pengoahan dana tanpa unsur tabungan.. Pengoahan dana dengan unsur tabungan Pengoahan dana dengan unsur tabungan diakukan dengan cara sebagai berikut: a) Premi yang diterima, dimasukkan ke daam rekening tabungan dan rekening khusus (rekening tabarru ). Rekening tabungan merupakan rekening yang menjadi tabungan bagi peserta dimana dapat digunakan oeh peserta kapanpun sesuai kehendak peserta asuransi, sedangkan rekening tabarru merupakan rekening yang khusus disediakan untuk kebaikan berupa pembayaran kaim kepada ahi waris jika diantara para peserta ada yang ditakdirkan meningga dunia. b) Premi disatukan daam kumpuan dana peserta, kemudian dikembangkan meaui investasi proyek yang dibenarkan daam Isam dengan menerapkan prinsip bagi hasi (mudharabah) sesuai dengan kesepakatan, misanya 60% keuntungan untuk peserta dan 40% keuntungan untuk perusahaan. c) Keuntungan peserta sebesar 60% tersebut dimasukkan daam rekening tabungan dan rekening tabarru secara proporsiona. Sedangkan keuntungan perusahaan sebesar 40% dipergunakan untuk pembiayaan operasiona perusahaan. 2. Pengoahan dana tanpa unsur tabungan Pengoahan dana tanpa unsur tabungan diakukan dengan cara sebagai berikut: a) Premi yang diterima dimasukkan ke daam rekening khusus yang disebut rekening tabarru yaitu rekening yang khusus disediakan untuk kebaikan berupa pembayaran kaim kepada peserta jika sewaktu-waktu tertimpa musibah atau meningga dunia. b) Premi tersebut dimasukkan kedaam kumpuan dana peserta, kemudian dikembangkan meaui investasi proyek yang dibenarkan daam Isam. c) Keuntungan investasi yang diperoeh dimasukkan kedaam kumpuan dana peserta. d) Seteah dikurangi beban asuransi yaitu kaim dan premi reasuransi dan masih terdapat keebihan, maka keebihan itu akan dibagi menurut prinsip mudharabah. e) Keuntungan peserta akan dikembaikan kepada peserta yang tidak mengaami musibah. Sedangkan keuntungan perusahaan akan digunakan untuk pembiayaan operasiona perusahaan. Dana tabarru adaah dana yang merupakan bagian dari premi yang harus dibayarkan oeh peserta asuransi agar tertanggung mendapatkan perindungan asuransi jiwa. Besarnya dana tabarru dihitung dengan menggunakan perhitungan COI [3]. Perhitungan COI terdiri dari beberapa komponen, yaitu: tabe mortaita yang digunakan, asumsi hasi investasi (i) dan asumsi biaya pengeoaan (α). Jika dinyatakan daam persamaan matematis, persentase COI adaah sebagai berikut:

5 Anaisis Dana Tabarru Asuransi Jiwa Syariah Menggunakan Perhitungan Cost of Insurance 57 dengan COI v. q v ( i) (9) (0) APLIKASI NUMERIK Sesuai dengan pembahasan daam peneitian ini, yaitu menghitung dana tabarru asuransi jiwa syariah menggunakan perhitungan COI, seanjutnya akan diberikan contoh kasus untuk menganaisis dan membandingkan dana tabarru yang dihasikan dengan dengan dana tabarru yang teah ditentukan daam ringkasan iustrasi peserta asuransi PT. X Syariah Insurance. Daam penyeesaian perhitungan menggunakan TMI 20 dan dibantu oeh Microsoft Ece. Perhitungan persentase dana tabarru terdiri dari beberapa komponen, yaitu TMI 20, faktor diskon (v), asumsi tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5% dan asumsi biaya pengeoaan (α) yang berbeda pua yaitu 0%, 30% dan 50%. Dengan α = 0% dan i = 5%, diperoeh faktor diskon : v 0,95238 ( i) ( 0,05) untuk = 0, v = 0,95238, q 0 = 0,00802, diperoeh : v. q 0 (0,95238 COI 0,00802) 0, 0 untuk =, v = 0,95238, q = 0,00079, diperoeh : v. q (0,95238 COI 0, 0,00079) untuk = 2, v = 0,95238, q 2 = 0,00063, diperoeh : v. q 2 (0,95238 COI 0,00063) 0, 2 0, , , dan seterusnya. Secara anaog dapat diakukan perhitungan persentase dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan α = 0% dan tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan persentase dana tabarru dengan α = 0% dan tingkat investasi (i) yang berbeda disajikan daam Tabe. Tabe Persentase Dana Tabarru Berdasarkan Tingkat Investasi yang Berbeda dan Biaya Pengeoaan (α) Sebesar 0% q COI i = 5% i = 0% i = 5% 0 0, , , , , , , , , , , , , ,0000 0, Dengan α = 30% dan i = 5%, diperoeh faktor diskon : v 0,95238 ( i) ( 0,05) untuk = 0, v = 0,95238, q 0 = 0,00802, diperoeh : v. q 0 (0,95238 COI 0,00802) 0,3 0 untuk =, v = 0,95238, q = 0,00079, diperoeh : v. q (0,95238 COI 0,00079) 0,3 0, ,

6 58 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH untuk = 2, v = 0,95238, q 2 = 0,00063, diperoeh : v. q 2 (0,95238 COI 0,00063) 0,3 2 0, dan seterusnya. Secara anaog dapat diakukan perhitungan persentase dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan α = 30% dan tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan persentase dana tabarru dengan α = 30% dan tingkat investasi (i) yang berbeda disajikan daam Tabe 2. Tabe 2 Persentase Dana Tabarru Berdasarkan Tingkat Investasi yang Berbeda dan Biaya Pengeoaan (α) Sebesar 30% q COI i = 5% i = 0% i = 5% 0 0, , , , , , , , , , , , , , , Dengan α = 50% dan i = 5%, diperoeh faktor diskon : v 0,95238 ( i) ( 0,05) untuk = 0, v = 0,95238, q 0 = 0,00802, diperoeh : v. q 0 COI (0, ,00802) 0,5 0 untuk =, v = 0,95238, q = 0,00079, diperoeh : v. q COI (0, ,00079) 0,5 untuk = 2, v = 0,95238, q 2 = 0,00063, diperoeh : v. q 2 COI (0, ,00063) 0,5 2 0, , dan seterusnya. Secara anaog dapat diakukan perhitungan persentase dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan α = 50% dan tingkat investasi (i) yang berbeda yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan persentase dana tabarru dengan α = 50% dan tingkat investasi (i) yang berbeda disajikan daam Tabe 3. Tabe 3 Persentase Dana Tabarru Berdasarkan Tingkat Investasi yang Berbeda dan Biaya Pengeoaan (α) Sebesar 50% q COI i = 5% i = 0% i = 5% 0 0, , , , , , , , , ,002 0, , , ,88888, Berdasarkan Tabe, 2 dan 3 persentase dana tabarru dengan tingkat investasi dan biaya pengeoaan yang berbeda menunjukkan bahwa semakin meningkatnya usia caon peserta maka resiko yang dihadapi perusahaan juga semakin tinggi, sehingga peserta yang berusia ebih tua akan membayar secara adi ebih maha dibandingkan dengan caon peserta yang berusia ebih muda. Berdasarkan tingkat investasi yang berbeda yaitu 5%, 0% dan 5%, menunjukkan bahwa semakin 0,002

7 Anaisis Dana Tabarru Asuransi Jiwa Syariah Menggunakan Perhitungan Cost of Insurance 59 besar tingkat investasi, maka persentase dana tabarru semakin menurun. Namun, berdasarkan biaya pengeoaan resiko yang berbeda yaitu 0%, 30% dan 50% terihat bahwa semakin besar biaya pengeoaan resiko, maka persentase dana tabarru semakin meningkat. Studi kasus, dimisakan si A adaah seorang pria berusia 44 tahun. Si A merupakan saah seorang peserta asuransi di PT. X Syariah Insurance dengan kontribusi buanan sebesar Rp ,00 dan masa pembayaran seama 0 tahun dengan manfaat asuransi sebesar Rp ,00. Secara engkap, data peserta asuransi disajikan daam Tabe 4. Tabe 4 Ringkasan Iustrasi Peserta Asuransi PT. X Syariah Insurance Nama peserta A Usia 44 Tahun Masa pembayaran 0 Tahun Kontribusi buanan Rp ,00 Manfaat asuransi Rp ,00 Dana tabarru buanan Rp ,00 α 50% Dengan menggunakan informasi dari Tabe 4, dihitung dana tabarru dengan menggunakan perhitungan COI sebagai berikut: untuk peserta yg berusia () 44 tahun q 44 = 0,00246, dengan α = 0% dan i = 5%, diperoeh: COI v. q 44 (0, ,00246) 0, 44 0, Dana tabarru = 0, Rp ,00 = Rp ,50 Secara anaog dapat diakukan perhitungan dana tabarru menggunakan perhitungan COI dengan biaya pengeoaan (α) yang berbeda yaitu 0%,30% dan 50% dan tingkat investasi (i) yang berbeda pua yaitu 5%, 0%, dan 5%. Secara engkap perhitungan dana tabarru dengan biaya pengeoaan (α) yang berbeda dan tingkat investasi (i) yang berbeda pua disajikan daam Tabe 5. Tabe 5 Dana Tabarru Peserta berusia 44 Tahun dengan Tingkat Investasi Biaya Pengeoaan yang Berbeda α Dana Tabarru i = 5% i = 0% i = 5% 0% Rp ,50 Rp ,,60 Rp ,0 30% Rp ,90 Rp ,50 Rp ,0 50% Rp ,40 Rp ,70 Rp ,0 Berdasarkan Tabe 5 dana tabarru peserta berusia 44 tahun dengan tingkat investasi dan biaya pengeoaan yang berbeda, menunjukkan bahwa dana tabarru yang mendekati dengan ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance adaah Rp ,0 dengan i = 5% dan α = 30%. Daam ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance diketahui bahwa dana tabarru sebesar Rp ,00 untuk peserta usia 44 tahun, dengan α = 50% dan i berkisar antara 5% hingga 5%. Dengan menggunakan perhitungan COI, diperoeh dana tabarru terbesar untuk α = 50% sebesar Rp ,40 dengan i = 5%. Sehingga, perhitungan COI memberikan hasi terbaik bagi peserta asuransi.

8 60 A. FITRIA, N. SATYAHADEWI, M. KIFTIAH PENUTUP Perhitungan COI dipengaruhi oeh besarnya peuang kematian berdasarkan usia peserta dan asumsi tingkat investasi (i) dan biaya pengeoaan (α). Semakin besar asumsi tingkat investasi (i) maka dana tabarru semakin keci, sedangkan berdasarkan biaya pengeoaan yang berbeda, besarnya dana tabarru berbanding urus dengan asumsi biaya pengeoaan, yaitu semakin besar biaya pengeoaan, maka dana tabarru juga semakin besar. Besarnya dana tabarru berdasarkan ringkasan iustrasi PT. X Syariah Insurance adaah Rp ,00. Berdasarkan perhitungan COI, besarnya dana tabarru yang paing mendekati ringkasan iustrasi tersebut adaah Rp ,0 yaitu dengan i = 5% dan α = 30%. Perhitungan COI memberikan hasi dana tabarru terbaik bagi peserta asuransi. DAFTAR PUSTAKA []. Roziq, A., 202, Buku Cerdas Investasi dan Transaksi Syari ah, Dinar Media, Surabaya.. [2]. Sua, Syakir M., 2004, Asuransi Syari ah, Gema Insani Press, Jakarta. [3]. Sudibjo, S., 2009, Penetapan Portopoio Premi Asuransi Jiwa untuk Mencapai Titik Impas dengan menggunakan Mode Profit Testing, Bisnis dan Birokrasi, Jurna Imu Admininstrasi dan Organisasi, 6: [4]. Sembiring, Ak., dkk, 997, Matematika Keuangan, M2S, Bandung. [5]. Futami, T. Matematika Asuransi Jiwa, Bagian. Terj. dari Seimei Hoken Sugaku, Jokan ( 92 Revision), oeh Heriyanto G. Penerbit Incorporated Foundation Orienta Life Insurance Cutura Deveopment Center: Japan; 993. [6]. Keison, Stephen G. The Theory of Interest. McGraw-Hi: New York; 99. [7]. Sumitro, W., 2004, Asas-asas Perbankan Isam dan Lembaga-embaga Terkait, Raja Grafindo Persada, Jakarta. AMANAH FITRIA NEVA SATYAHADEWI MARIATUL KIFTIAH : FMIPA Untan Pontianak, amanah_fipa@yahoo.co.id : FMIPA Untan Pontianak, neva_s04@yahoo.co.id : FMIPA Untan Pontianak, kiftiahmariatu@ymai.com

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari

Lebih terperinci

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,

Lebih terperinci

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN E-Jurna atematika Vo. 4 (), Januari 05, pp. 4-9 ISS: 303-75 EETUA CAAGA REI UTUK ASURASI EIIKA ade utri Ariasih, Ketut Jayanegara, I yoman Widana 3, I utu Eka. Kencana 4 Jurusan atematika, Fakutas IA Universitas

Lebih terperinci

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TABEL MORTALITAS Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tabe mortaitas 2. Menjeaskan hubungan antara ajur-ajur tabe mortaitas

Lebih terperinci

PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP

PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No.1 (2014), hal 13-18. PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP Winda Sri Wulandari, Neva Satyahadewi, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.

Lebih terperinci

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI CADANGAN PROSPEKTIF PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN METODE NEW JERSEY

PENENTUAN NILAI CADANGAN PROSPEKTIF PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN METODE NEW JERSEY Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1(2014), hal 7 12. PENENTUAN NILAI CAANGAN PROSPEKTIF PAA ASURANSI IWA SEUMUR HIUP MENGGUNAKAN METOE NEW ERSEY estriani, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Indonesia PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN Putri Jumaniaty 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang

Lebih terperinci

MENENTUKAN NILAI CADANGAN YANG DISESUAIKAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA BERPASANGAN DENGAN METODE ILLINOIS

MENENTUKAN NILAI CADANGAN YANG DISESUAIKAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA BERPASANGAN DENGAN METODE ILLINOIS MENENTUKAN NILAI CADANGAN YANG DISESUAIKAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA BERPASANGAN DENGAN METODE ILLINOIS Jefrianda 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE Dian Fauzia Rahmi 1, Hasriati 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,

Lebih terperinci

CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY

CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY Margaretta Tiolina Siregar 1 *, Hasriati 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen JurusanMatematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2

PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2 PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan

Lebih terperinci

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8 Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI

Lebih terperinci

METODE PREMIUM SUFFICIENCY UNTUK CADANGAN ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA STATUS HIDUP GABUNGAN

METODE PREMIUM SUFFICIENCY UNTUK CADANGAN ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA STATUS HIDUP GABUNGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY UNTUK CADANGAN ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Silda Riyana 1 Hasriati 2 Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang 52 BAB IV ANALISIS A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang syariah di Semarang Berikut ini akan dijelaskan pengelolaan dana tabarru yang terdapat pada AJB Bumiputera Unit Syariah

Lebih terperinci

PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR

PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 62 71 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR KHAIRANI Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PDATO GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PENGHANTARAN NOTA KEUANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 207 PADA RAPAT PARPURNA DEWAN PERWAKLAN

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK

PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK Muslim 1*, Hasriati 2, Asli Sirait 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,

Lebih terperinci

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

Lebih terperinci

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ Danu Aditya 1, Johannes Kho 2, T. P. Nababan 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT

MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT Dila T. Julianty *, Johannes Kho 2, Aziskhan 2 Mahasiswa Program S Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute

Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute PEGARUH JEIS MEODE ESIMASI DALAM ESIMASI MARIKS ASAL UJUA (MA) MEGGUAKA DAA ARUS LALULIAS PADA KODISI PEMILIHA RUE KESEIMBAGA (EQUILIBRIUM ASSIGME) Rusmadi Suyuti Mahasiswa Program S3 Pascasarjana eknik

Lebih terperinci

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari] Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap

Lebih terperinci

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai

Lebih terperinci

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN E-Jurnal Matematika Vol. 7 (2), Mei 2018, pp. 122-128 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN Anggie Ezra Julianda Hutapea 1, I Nyoman Widana 2,

Lebih terperinci

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif 1/5/016 T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 125/UN.4/PPd/Dept/Ak/201

Lebih terperinci

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa?

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi Jiwa adalah asuransi yang memberikan pembayaran sejumlah uang tertentu atas kematian tertanggung kepada anggota keluarga atau orang yang berhak menerimanya

Lebih terperinci

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif BB VII T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda. KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

Lebih terperinci

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM Rosalina Margaretta 1*, Hasriati 2, Harison 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika. PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran

Lebih terperinci

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 61/UN..1.4/PPd/2015

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja Manajemen Kinerja Pertemuan ke-ima Pokok Bahasan: Peniaian Kinerja Manajemen Kinerja, 2 sks CHAPTER 5 PENILAIAN KINERJA 1 Pokok Bahasan: Pengertian peniaian kinerja Proses peniaian kinerja Faktor-faktor

Lebih terperinci

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract Optimisasi (Abdu H) OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO Abdu Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP Abstract Investing in asset such as stock; besides

Lebih terperinci

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan 68 BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Mode Perkiraan Limpasan Permukaan Sudjono (1995) menguraikan konsep runoff yang teah diubah secara idea pada segmen keci, berdasar pada prinsip keseimbangan air. Mode

Lebih terperinci

MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT. Mahasiswa Program S1 Matematika

MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT. Mahasiswa Program S1 Matematika MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT Devi Ramana Cita*, Rolan Pane2, Harison2 Mahasiswa Program S Matematika 2 Dosen JurusanMatematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data Bab III Metode Akuiii dan Pengoahan ata III.1 Pembuatan Mode Fii Bagian paing penting dari peneitian ini iaah pemodean fii auran fuida yang digunakan. Mode auran ini digunakan ebagai medium airan fuida

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Menentukan Nilai Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup dengan Pembayaran Tertunda Menggunakan Mortality Table CSO 1941 dan Mortality Table CSO 1958 1 Fini

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE E-Jurnal Matematika Vol. 5 3), Agustus 2016, pp. 98-102 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE Ni Putu Mirah Permatasari 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Joint Life Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan gabungan dari dua faktor atau lebih, misalnya suami-istri, orang tua-anak dan lain

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya

Lebih terperinci

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE

Lebih terperinci

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi

Lebih terperinci

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA Prayekti, Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Prayekti FKIP-Universitas Terbuka, emai: prayekti@mai.ut.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Asuransi Asuransi menurut Undang Undang Indonesia nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa Asuransi atau pertanggungan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan PROC. ITB Sains & Tek. Vo. 39 A, No. 1&2, 2007, 23-39 23 Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asa-Tujuan yang Dihasikan dari Data Arus Lauintas pada Kondisi Keseimbangan Ofyar Z. Tamin 1 & Rusmadi Suyuti

Lebih terperinci

HANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah

HANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah HANDOUT PERKULIAHAN Nama Mata Kuiah : Orientasi dan Mobiitas Kode Mata Kuiah : LB 461 Jumah SKS : 2 Semester : Genap (6) Keompok Mata Kuiah : MKPS Status Mata Kuiah : Wajib bagi spesiaisasi A Prasyarat

Lebih terperinci

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a* Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan

Lebih terperinci

PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 2013 TERHADAP PAJAK TERUTANG

PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 2013 TERHADAP PAJAK TERUTANG PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 3 TERHADAP PAJAK TERUTANG TJHAI FUNG NJIT STIE TRISAKTI fungnjit@stietrisakti.ac.id Abstract: The purpose of this study was to anayze the effect of the appication

Lebih terperinci

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI KEITN BELJ 2. LNSN TEOI JEMBTN WHETSTONE aam kegiatan beajar anda teah mempeajari pengukuran hgambatan dengan menggunakan ohmmeter dan menggunakan ampermeter dan votmeter dengan metoda amper-vot-meter

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah peubah acak waktu meninggal. Fungsi distribusi dinyatakan

Lebih terperinci

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir...

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir... P uji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena dengan perkenannya booket Penangguangan Masaah Kesehatan akibat Bencana Banjir bagi pengeoa tingkat Kabupaten/Kota ini dapat seesai pada waktunya.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran penting, karena setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian material dan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS JURNAL SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS DAN PUSH UPWITH CLAP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI PENCAK SILAT JPOK FKIP UNS TAHUN 04 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE E-Jurnal Matematika Vol. 5 (1), Januari 2016, pp. 32-37 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE Ni Luh Putu Ratna Dewi 1, I Nyoman Widana 2, Desak Putu Eka Nilakusmawati 3 1

Lebih terperinci

Sebuah catatan proses Participatory Rural Appraisal (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat Juni 2003

Sebuah catatan proses Participatory Rural Appraisal (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat Juni 2003 Sebuah catatan proses Participatory Rura Appraisa (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat 14 23 Juni 2003 diterbitkan oeh: Yayasan Pedui Konservasi Aam Indonesia, 2005 Pengantar Cataan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet

Lebih terperinci

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN Agustina Siregar 1, Johannes Kho 2, Aziskhan 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR. Hendri Arriko 1, Hasriati 2 ABSTRACT

CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR. Hendri Arriko 1, Hasriati 2 ABSTRACT CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR Hendri Arriko 1, Hasriati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya

Lebih terperinci

Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3. Teori-teori Pembangunan dan. Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi. Pengantar Ekonomi Pembangunan 10/25/16

Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3. Teori-teori Pembangunan dan. Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi. Pengantar Ekonomi Pembangunan 10/25/16 Pengantar Ekonomi Pembangunan Teori-teori Pembangunan dan Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id 1 Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3 Teori pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita sebagai manusia tidak seorangpun mengetahui tentang apa yang akan terjadi di masa datang secara sempurna walaupun menggunakan berbagai alat analisis. Hal ini

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI. [Type the document subtitle] LKjIP TAHUN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI. [Type the document subtitle] LKjIP TAHUN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG LAPORAN KINERJA INSTANSI [Type the document subtite] LKjIP TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG 201 6 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Aah

Lebih terperinci

Analisis 9 Saham Sektor Industri di Indonesia Menggunakan Metode SVR

Analisis 9 Saham Sektor Industri di Indonesia Menggunakan Metode SVR Anaisis 9 Saham Sektor Industri di Indonesia Menggunakan Metode SVR Nur Adhi Nugroho1,a, Acep Purqon1,b 1 Laboratorium Fisika Bumi, Keompok Keahian Fisika Bumi dan Sistem Kompeks, Fakutas Matematika dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN BUKU PEGANGAN BAGI PELATIH 1 Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasiona 2002 Pertama terbit tahun 2002 Pubikasi Kantor Perburuhan Internasiona diindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat saat ini semakin menyadari pentingnya mempersiapkan diri untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian yang tidak pasti, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlindungan tentu dibutuhkan oleh setiap orang, banyak cara yang dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada zaman yang serba modern

Lebih terperinci

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti Universitas Gunadarma 2015 Pertemuan Ketiga Komponen Sistem Informasi Geografis Data dan Informasi.. Data menjadi Informasi Data Pemrosesan, Pengoahan, Konversi

Lebih terperinci

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal Jurna ILMU DASAR, Vo. 15 No. 2, Jui 2014 : 97-101 97 Pengukuran Indeks Bias Minyak Keapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Ceah Tungga Pam Cooking Oi Refraction Index Measurement Using

Lebih terperinci

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan. 36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with

Lebih terperinci

NILAI TUNAI ANUITAS HIDUP AWAL UNTUK STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ DAN DISTRIBUSI MAKEHAM. Deni Afrianti 1, Hasriati 2 ABSTRACT

NILAI TUNAI ANUITAS HIDUP AWAL UNTUK STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ DAN DISTRIBUSI MAKEHAM. Deni Afrianti 1, Hasriati 2 ABSTRACT NILAI TUNAI ANUITAS HIDUP AWAL UNTUK STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI GOMPERTZ DAN DISTRIBUSI MAKEHAM Deni Afrianti 1, Hasriati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

METODE AGGREGATE COST UNTUK PERHITUNGAN PREMI TAHUNAN DANA PENSIUN PADA ASURANSI JIWA

METODE AGGREGATE COST UNTUK PERHITUNGAN PREMI TAHUNAN DANA PENSIUN PADA ASURANSI JIWA METODE AGGREGATE COST UNTUK PERHITUNGAN PREMI TAHUNAN DANA PENSIUN PADA ASURANSI JIWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Saah Satu Syaat Meaih Gea Sajana Juusan Matematika Pada Fakutas Sains dan Teknoogi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi. BAB V PEMBAHASAN A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus Sebagai sebuah perusahaan asuransi, maka asuransi syariah menawarkan produk-produk perasuransiannya. Produk asuransi yang dimaksud di sini adalah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA TABUNGAN KONVENSIONAL PADA PT. BANK MANDIRI Latar Belakang Bank merupakan badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI DINAMIKA INFORMATIKA Vo.6 No. 1, Maret 2014 ISSN 2085-3343 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI Teguh Khristianto, Bayu Surarso,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat dan memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Seiring dengan

Lebih terperinci

PAID UP INSURANCE DAN EXTENDED INSURANCE PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA UNTUK STATUS HIDUP GABUNGAN

PAID UP INSURANCE DAN EXTENDED INSURANCE PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA UNTUK STATUS HIDUP GABUNGAN PAID UP INSURANCE DAN EXTENDED INSURANCE PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA UNTUK STATUS HIDUP GABUNGAN Risma Rio Pratiwi 1*, Rolan Pane 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO A. Aplikasi Akad Mura>bah}ah pada Pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Cabang Larangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi atau Pertanggungan menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (K.U.H.D) Republik Indonesia pasal 246 adalah Suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan

Lebih terperinci