Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute"

Transkripsi

1 PEGARUH JEIS MEODE ESIMASI DALAM ESIMASI MARIKS ASAL UJUA (MA) MEGGUAKA DAA ARUS LALULIAS PADA KODISI PEMILIHA RUE KESEIMBAGA (EQUILIBRIUM ASSIGME) Rusmadi Suyuti Mahasiswa Program S3 Pascasarjana eknik Sipi IB Gedung Lab ek I Lantai Jn. Ganesha 0 Bandung 403 ep: (0) Fax: (0) e-mai: rusmadi@hotmai.com Ofyar Z. amin Staf Pengajar dan Peneiti Departemen eknik Sipi Institut eknoogi Bandung Jaan Ganesha 0, Bandung 403 ep: (0) Fax: (0) e-mai: ofyar@trans.si.itb.ac. Abstrak Pada hampir semua apikasi perencanaan transportasi, input data yang paing suit dan maha untuk diperoeh adaah Matriks Asa ujuan (MA). Metodoogi teah dikembangkan untuk mendapatkan MA tersebut yang secara garis besar dikeompokkan menjadi (dua), yaitu metode konvensiona dan metode tak konvensiona. Penggunaan metode tak konvensiona daam ha ini mempunyai keungguan komparatif dibandingkan metode konvensiona daam ha kemudahan memperoeh data, murah, cepat, dan tak mengganggu arus auintas. Meskipun demikian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi MA yang dihasikan dari data arus auintas, diantaranya adaah metode estimasi dan teknik pemiihan rute yang digunakan. Pada peneitian ini dikaji penggunaan teknik pemiihan rute tak proporsiona, yaitu pemiihan rute keseimbangan (equiibrium assignment), untuk meakukan estimasi MA dengan berbagai jenis metode estimasi. Jenis metode estimasi yang akan ditinjau adaah Kuadrat erkeci (K), Kemiripan Maksimum (KM), Inferensi Bayes (IB), dan Entropi-Maksimum (EM). Penggunaan metode pemiihan rute ini memerukan proses penguangan, di mana proporsi pemiihan rute yang digunakan untuk menaksir MA seanjutnya digunakan kembai untuk memperbaiki niai proporsi tersebut. Dari peneitian ini dapat disimpukan bahwa terdapat tingkat akurasi yang cukup tinggi daam proses estimasi MA. Ha tersebut ditunjukkan oeh niai optimum fungsi tujuan serta hasi pengujian statistika. Kata-kata kunci: pemodean transportasi, matriks asa-tujuan, metode estimasi, distribusi perjaanan, pemiihan rute PEDAHULUA Pada hampir seuruh apikasi perencanaan transportasi, input data yang paing suit dan maha diperoeh adaah matriks asa-tujuan (MA). Metode yang teah dikembangkan untuk mendapatkan MA secara garis besar dikeompokkan menjadi (dua), yaitu metode konvensiona dan metode tak konvensiona. Metode konvensiona untuk mendapatkan MA diakukan meaui survei wawancara rumah tangga atau survei wawancara di tepi jaan. Survei tersebut biasanya memerukan biaya yang besar, tenaga surveyor yang banyak, keteitian yang tinggi daam pengoahan data, waktu yang ama, serta umumnya mengganggu pengguna jaan. Jurna ransportasi Vo. 5 o. Desember 005:

2 Untuk mengatasi kendaa tersebut, teah dikembangkan metode ain, yaitu metode tak konvensiona. Metode ini menggunakan informasi data arus auintas di ruas jaan untuk memperkirakan MA. Meskipun demikian, menurut amin (988), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi MA yang dihasikan dari data arus auintas, yaitu: () Pemiihan mode kebutuhan akan transportasi () Metode estimasi untuk mengkaibrasi parameter mode transportasi (3) eknik pemiihan rute (4) ingkat kesaahan pada data arus auintas (5) ingkat resousi sistem zona dan sistem jaringan Dengan meninjau faktor-faktor pengaruh tersebut, maka akurasi MA yang dihasikan dari informasi data arus auintas akan dapat ditingkatkan. Peneitian ini bertujuan untuk meninjau tingkat akurasi MA yang dihasikan dari informasi data arus auintas yang dipengaruhi oeh faktor-faktor: () Metode Sebaran Pergerakan Gravity () Metode Estimasi Kuadrat erkeci (K), Kemiripan Maksimum (KM), Inferensi Bayes (IB), dan Entropi Maksimum (EM) (3) eknik Pemiihan Rute Keseimbangan (Equiibrium Assignment) Proses penggunaan teknik pemiihan rute keseimbangan memerukan proses penguangan, di mana niai peubah proporsi pergerakan dari zona asa i ke zona tujuan d yang menggunakan ruas, yang niainya antara 0 dan, akan seau berubah-ubah jika diakukan perubahan terhadap MA awa. MEODOLOGI SUDI Metodoogi Peneitian Metodoogi ini disusun agar setiap tahap kegiatan pada proses peneitian ini dapat berjaan dengan baik, sehingga dapat mencapai tujuan peneitian yang teah ditetapkan sebeumnya. Secara umum, metodoogi ini dapat diihat pada bagan air yang terdapat pada Gambar. Jurna ransportasi Vo. 5 o. Desember 005:

3 IPU DAA Data arus auintas SistemJaringan Sistem Zona Oi, Dd C Estimasi iai Aw a Parameter ( ) β B Hitung ; ; A Hitung p A Fungsi Hambatan F F F ; ; β (eksponensia negatif, pangkat dan anner) Faktor Penyeimbang A ; i B d Hitung f f ; Sesuai Metode Penaksiran (K,KM,IB,EM) f h f / Konv ergensifaktor Penyeimbang? tak Periksa: h 0 β m + β m + tak h ya ya A i B ; d SOP Konv ergensi? tak ya A i B d ; β Konv ergensi? tak ya B Gambar Bagan Air Metodoogi Peneitian Pengaruh jenis metode estimasi daam estimasi matriks (Rusmadi S. dan Ofyar Z. amin) 6

4 Mode Gravity Pada mode gravity penyebaran pergerakan dasarkan pada aksesibiitas, bangkitan, dan tarikan dari zona asa ke zona tujuan. Gambaran tingkat kemudahan daam mencapai zona tujuan daam mode ini dinyatakan daam fungsi biaya perjaanan atau fungsi hambatan (impedance function). Mode ini diihami oeh konsep hukum gravity ewton (amin, 000). Persamaan mode gravity adaah sebagai berikut: O i.d d.a i.bd.f (C ) () dengan: A i () B D f (C ) ( d d ) i B d A O f (3) ( i i ( C )) d jumah pergerakan dari zona asa i ke zona tujuan d Ai ; Bd faktor penyeimbang masing-masing untuk setiap asa i dan tujuan d Oi tota pergerakan dari zona asa i Dd tota pergerakan ke zona tujuan d f(c) fungsi umum biaya perjaanan / fungsi hambatan Persamaan fungsi hambatan, diantaranya, adaah: f C C (4) Fungsi Pangkat : ( ) α βc Fungsi eksponensia : f (C ) e (5) α βc Fungsi anner : f (C ) C. e (6) Pada studi ini digunakan fungsi eksponensia sebagai fungsi hambatan. Ha tersebut mengingat fungsi ini ebih cocok digunakan untuk pergerakan jarak pendek (pergerakan daam kota). Metode Estimasi Kuadrat erkeci (K) Ide utama di baik metode penaksiran ini adaah mencoba mengkaibrasi parameter mode transportasi yang tak diketahui, sehingga meminimumkan jumah perbedaan kuadrat antara arus auintas hasi estimasi dan hasi pengamatan. etapi, seperti dinyatakan oeh amin (998), fungsi tujuan mode penaksiran ini ebih mengutamakan pengurangan perbedaan atau deviasi pada arus auintas bervoume tinggi, dan bukan pada arus auintas bervoume rendah. Untuk mempertimbangkan ha ini, dapat digunakan jenis fungsi tujuan yang berbeda, yang dikena dengan metode penaksiran kuadrat terkeci berbobot (KB). Pada KB, setiap perbedaan diberi bobot dan jumah kuadratnya diminimumkan untuk meningkatkan kepentingan arus auintas bervoume rendah. Menurut amin (988), pembobotan diakukan dengan memasukkan faktor pembagi yang sama dengan data arus auintas hasi pengamatan. Jurna ransportasi Vo. 5 o. Desember 005:

5 Secara matematis, masaah kaibrasi dari metode penaksiran kuadrat terkeci (K dan KB) dapat dinyatakan sebagai berikut dengan V untuk K atau V untuk KB: V L ( V ) Min S dengan: V jumah arus di ruas hasi estimasi jumah arus di ruas hasi pengamatan Mendapatkan niai parameter yang tak diketahui (α dan β) dapat diakukan dengan membuat turunan pertama S terhadap parameter tersebut sama dengan 0 (no). Jika fungsi hambatan yang digunakan adaah fungsi eksponensia negatif, maka niai parameternya bisa dapat dari: (7) S α S V.p.p i d i d V α.p.p i d i d 0 0 (8) (9) Jumah arus di ruas hasi estimasi dapat dinyatakan sebagai berikut: V. p (0) i d dengan diperoeh dari mode sebaran pergerakan dan proporsi pergerakan dari zona asa i ke zona tujuan d yang menggunakan ruas diperoeh dari mode pemiihan rute. V V i d i d. p.p Persamaan tersebut adaah sistem persamaan simutan dengan (dua) parameter α dan β yang tak diketahui. Metode kaibrasi ewton-raphson yang dikombinasikan dengan teknik eiminasi matriks Gauss-Jordan bisa digunakan untuk menyeesaikan persamaan tersebut. Metode Estimasi Kemungkinan Maksimum (KM) amin (988, 999) juga sudah membangun metode estimasi yang mencoba untuk memaksimumkan kemungkinan yang tercantum pada persamaan di bawah. Kerangka kerja metode estimasi KM adaah berupa pemiihan hipotesis H yang memaksimumkan persamaan di bawah dengan batasan tertentu, yang nantinya menghasikan sebaran V yang paing sesuai dengan data hasi survey ( ). Fungsi obyektif kerangka kerja ini adaah: () () Pengaruh jenis metode estimasi daam estimasi matriks (Rusmadi S. dan Ofyar Z. amin) 63

6 Memaksimumkan : L c. p (3) dengan batasan : V 0 (4) dengan: arus tota auintas hasi pengamatan V c konstanta, dimana p Dengan mensubstitusikan persamaan di atas, akhirnya fungsi obyektif metode estimasi KM dapat dinyatakan daam persamaan: maks: L.oge.p θ..p + θ..oge + oge c (5) i d i d tujuan parameter tambahan θ adaah untuk menjamin agar persamaan pembatas V 0 seau terpenuhi. Untuk mendapatkan niai parameter β dan parameter tambahan θ, diperukan dua persamaan berikut: L.p.p θ. i d..p i d i d 0 (6) L θ θ..p 0 (7) i d Persamaan di atas adaah sistem dengan persamaan simutan yang mempunyai parameter yang tak diketahui β dan θ yang harus di estimasi. Lagi, metode ewton-raphson dikombinasikan dengan teknik eiminasi Gauss-Jordan dapat digunakan untuk menyeesaikan persamaan di atas. Metode Estimasi Inferensi Bayes (IB) amin (999) menyebutkan bahwa metode ini menggunakan suatu probabiitas subyektif untuk mengukur tingkat kepercayaan tentang suatu keadaan. Pada metode ini, pertimbangan subyektif berdasarkan intuisi, pengaaman, atau informasi yang tak angsung, secara sistematis digabungkan dengan data pengamatan untuk mendapatkan suatu taksiran yang seimbang. Ide utama metode estimasi Inferensi Bayes adaah dengan mengkombinasikan hipotesis yang ada dengan observasi yang akan menghasikan suatu hipotesis baru. Jika seseorang percaya 00% pada hipotesis seseorang dan tak ada observasi acak, bagaimanapun uar biasanya, akan mengubah pendapat seseorang dan hasi yang keuar akan entik dengan hipotesis awa. Pada sisi Jurna ransportasi Vo. 5 o. Desember 005:

7 ain, seseorang tak begitu percaya akan hipotesis yang ada, tahap observasi akan memainkan peranan yang besar untuk menghasikan suatu kesimpuan akhir. Fungsi obyektif metode estimasi Inferensi Bayes (IB) adaah: L Memaksimumkan: ( τ V ) ( og V ) IB (8) Dengan mensubstitusi persamaan tersebut dengan persamaan dapat dituis menjadi: Memaksimumkan: ( τ ) V oge e V i d. p, fungsi obyektif L IB. p (9) i d Untuk menjadi niai parameter α dan β, dengan jaan memaksimumkan persamaan, diperukan persamaan berikut: IB α IB L L i d i d.p α.p.. (.p ) i d (.p ) i d 0 0 Persamaan di atas adaah sistem dengan persamaan simutan yang mempunyai parameter yang tak diketahui α dan β yang harus di estimasi. Untuk kasus ini, sekai agi metode ewton-raphson yang dikombinasikan dengan teknik eiminasi Gauss-Jordan dapat digunakan untuk menyeesaikan persamaan di atas. Metode Estimasi Entropi Maksimum (EM) Konsep dasar metode ini adaah sebagai berikut: () Metode estimasi ini dikembangkan dari anaogi fisika, yang daam bang mekanika statika dikena dengan konsep tentang metode penyusunan mikro tentang sistem tertentu seperti moeku gas () Bia dipandang dari mode sebaran perjaanan dapat dikatakan bahwa pergerakan yang terjadi dianggap sebagai moeku gas yang dapat bergerak bebas, sehingga menghasikan sebaran maksimum atau distribusinya di atas Memperhatikan konsep dasar metode ini, seanjutnya dimuai dengan menyatakan suatu wiayah studi sebagai suatu sistem yang terdiri atas sejumah eemen-eemen yang berbeda. Daam ha ini ada tiga keadaan suatu sistem, yaitu: () micro states; mengentifikasi perjaanan setiap orang (0) () Pengaruh jenis metode estimasi daam estimasi matriks (Rusmadi S. dan Ofyar Z. amin) 65

8 () meso states; kumpuan dari micro states dengan tempat asa dan tujuan yang sama () (3) macro states; kumpuan bangkitan dan tarikan (Oi dan Dd) amin (998) sudah merancang pendekatan entropi maksimum untuk mengkaibrasi parameter mode gravity. Sekarang, pendekatan ini digunakan untuk menciptakan prosedur kaibrasi parameter yang tak diketahui dari mode sebaran pergerakan berdasarkan informasi data arus auintas. Wison (970), seperti tertuis daam amin (000), teah menjeaskan bahwa jumah status mikro W{V}yang terkait dengan status meso V diperoeh dari: [ V ] V W L ()! V! Kunci untuk mode metode umum ini adaah mengentifikasi deskripsi daerah mikro, sedang, dan makro yang cocok, bersama dengan batasan eve makro harus dapat menghasikan sousi dari optimasi permasaahan. Daam beberapa kasus, akan ada beberapa informasi tambahan daam bentuk anggapan atau niai ama dari daerah sedang, sebagai contoh data arus auintas hasi pengamatan (V). Secara matematis, fungsi obyektif dari metode estimasi EM dapat dituis sebagai berikut: L V Memaksimumkan: E ogew Voge V + (3) Untuk menjadi niai parameter α dan β, dengan jaan memaksimumkan persamaan, diperukan persamaan berikut: E α L i d.p α. og i d e.p 0 L.p E i d.p. oge 0 (5) i d Persamaan di atas adaah sistem dengan persamaan simutan yang mempunyai parameter yang tak diketahui α dan β yang harus di estimasi. Metode ewton-raphson dikombinasikan dengan teknik eiminasi Gauss-Jordan dapat digunakan untuk menyeesaikan persamaan tersebut. (4) Jurna ransportasi Vo. 5 o. Desember 005:

9 AALISIS DAA Untuk mencari vaasi setiap metode estimasi digunakan data arus auintas Kota Bandung. Mode jaringan jaan dibentuk sebagai waki supai jaringan jaan, yang terdiri atas 38 ruas (tota 79 ruas jaan per arah) yang meiputi semua jaan arteri, koektor, dan beberapa ruas jaan oka penting. Mode sistem zona yang mewakii sisi permintaan perjaanan terdiri atas 5 zona, dengan perincian 00 zona interna di wiayah Kota Bandung dan 5 zona eksterna di wiayah Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang. Uji statistika yang diakukan adaah uji Root Mean Square Error (RMSE maupun %RMSE), Mean Absoute Error (MAE maupun MAE), dan koefisien determinasi (R dan SR ). Periaku Setiap Mode Estimasi Dengan menggunakan data Kota Bandung, ada beberapa periaku khusus setiap metode estimasi, seperti ditunjukkan pada abe, di mana diperihatkan tingkat kinerja setiap metode estimasi yang bergantung pada kriteria tertentu. abe dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan metode estimasi terbaik dan periakunya terhadap beberapa faktor, yaitu akurasi, waktu proses, kepekaan terhadap kesaahan data arus auintas, kepekaan terhadap kedaaman resousi sistem zona dan jaringan, dan kepekaan terhadap jumah data arus auintas. amin et a (999) menggunakan skaa pemeringkatan antara hingga 8, yang digunakan untuk memperihatkan kinerja metode estimasi, sesuai dengan setiap kriteria. Ha ini diakukan untuk dapat menggabungkan dan sekaigus menyeragamkan beberapa skaa kuantitatif yang berbeda-beda kriteria menjadi skaa hingga 8. Skaa menunjukkan kinerja paing buruk, sedangkan skaa 8 menunjukkan kinerja terbaik. abe Peringkat Kinerja Metode Estimasi Sesuai dengan Kriteria G R G O Metode Estimasi KL KM IB ME KL KM IB ME Akurasi Sumber: amin et a (999) Waktu Proses Komputer Kriteria Kepekaan erhadap Kesaahan Data Arus Lauintas A A A A Kepekaan erhadap Resousi Sistem Zona dan Jaringan A A A A Kepekaan erhadap Jumah Data Arus Lauintas erihat dari kriteria akurasi dan kepekaan terhadap jumah data arus auintas, mode GO dengan metode estimasi KL menunjukkan kinerja yang terbaik, sedangkan jika diihat dari kriteria waktu proses, kepekaan terhadap kesaahan data arus auintas, mode GR dengan metode estimasi KL menunjukkan kinerja yang terbaik. Secara umum dapat disimpukan bahwa metode estimasi KL menunjukkan kinerja yang terbaik di antara metode yang ada diihat dari berbagai kriteria. Pengaruh jenis metode estimasi daam estimasi matriks (Rusmadi S. dan Ofyar Z. amin) 67

10 Hasi Anaisis Statistika abe menunjukkan niai-niai yang diperoeh dari anaisis statistika terhadap voume auintas hasi pengamatan dibandingkan dengan voume auintas hasi estimasi. Beberapa kesimpuan yang dapat diambi dari abe tersebut adaah: () Pada tingkat eve arus, dapatkan bahwa mode GO memberikan estimasi yang ebih baik. etapi dengan menimbang kriteria-kriteria yang ain, dapat diambi kesimpuan bahwa metode estimasi yang terbaik secara keseuruhan adaah kombinasi mode GR dengan metode estimasi K () Pendekatan metode estimasi sebaran pergerakan ini sangat menguntungkan, karena dari tingkat akurasi arus auintas yang dihasikan oeh metode estimasi hanya berbeda sedikit saja dengan arus auintas yang dihasikan oeh survey secara angsung. abe Indikator Uji Statistika o Indikator Uji Statistika Kuadrat- erkeci Kuadrat- erkeci- Berbobot Fungsi anner Kemiripan- Maksimum Inferensi- Bayes Entropi- Maksimum RMSE 39,075 46, , , ,4908 %RMSE (%),757,966,556,594,404 3 MAE 0374, , , , , MAE (%) 57,739 60, , , , R 0,9877 0,987 0,9859 0,9858 0, SR 0,9884 0,9884 0,9873 0,987 0,9876 KESIMPULA DA REKOMEDASI Peneitian ini mengkaji pengaruh mode gravity terhadap akurasi perkiraan MA berdasarkan data arus auintas daam kondisi pemiihan rute keseimbangan (equiibrium assignment). Pada kondisi tersebut niai proporsi pemiihan ruas jaan untuk pergerakan dari zona i ke zona d adaah antara 0 dan, serta bergantung pada niai se-se daam MA. Peneitian ini bertujuan untuk meninjau tingkat akurasi MA yang dihasikan dari informasi data arus auintas yang dipengaruhi oeh faktor-faktor: () Metode Sebaran Pergerakan Gravity () Metode Estimasi Kuadrat erkeci (K), Kemiripan Maksimum (KM), Inferensi Bayes (IB), dan Entropi Maksimum (EM) (3) eknik Pemiihan Rute Keseimbangan (Equiibrium Assignment) Hasi estimasi menunjukkan bahwa metode estimasi yang mempunyai tingkat kinerja terbaik adaah metode estimasi Kuadrat erkeci ak Berbobot (K). Ha tersebut dasarkan pada niai hasi uji statistika. Jurna ransportasi Vo. 5 o. Desember 005:

11 DAFAR PUSAKA amin, O.Z he Estimation of ransport Demand Modes from raffic Counts. PhD Dissertation of the University of London, University Coege London. amin, O.Z. and Wiumsen, L.G ransport Demand Mode Estimation from raffic Counts. Journa of ransportation, UK. amin, O.Z., Sjafruddin, A. dan Hayat, H Dynamic Origin-Destination (O-D) Matrices Estimation from Rea raffic Count Information. 3rd EASS Conference Proceeding, aipei. amin, O.Z Perencanaan dan Pemodean ransportasi. Edisi, Penerbit IB, Bandung. amin, O.Z. et a Dynamic Origin-Destination (OD) Matrices Estimation from Rea ime raffic Count Information. Laporan ahap I, Graduate eam Research Grant, Batch IV, University Research for Graduate Education (URGE) Project. Bandung. amin, O.Z. et a. 00. Dynamic Origin-Destination (OD) Matrices Estimation from Rea ime raffic Count Information. Laporan Akhir, Graduate eam Research Grant, Batch IV, University Research for Graduate Education (URGE) Project. Bandung. Wiumsen, L.G. 98. An Entropy Maximising Mode for Estimating rip Matrices from raffic Counts. PhD hesis, Department of Civi Engineering, University of Leeds. Pengaruh jenis metode estimasi daam estimasi matriks (Rusmadi S. dan Ofyar Z. amin) 69

12 Jurna ransportasi Vo. 5 o. Desember 005:

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan PROC. ITB Sains & Tek. Vo. 39 A, No. 1&2, 2007, 23-39 23 Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asa-Tujuan yang Dihasikan dari Data Arus Lauintas pada Kondisi Keseimbangan Ofyar Z. Tamin 1 & Rusmadi Suyuti

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL GRAVITY (GR) DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALULINTAS

PENGGUNAAN MODEL GRAVITY (GR) DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALULINTAS PENGGUNAAN MODEL GRAVITY (GR) DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALULINTAS Rusmadi Suyuti Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Muhammadiyah Jakarta Jn. Cempaka Putih

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH DAN KESALAHAN DATA ARUS LALU LINTAS TERHADAP AKURASI ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALU LINTAS

PENGARUH JUMLAH DAN KESALAHAN DATA ARUS LALU LINTAS TERHADAP AKURASI ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALU LINTAS PENGARUH JUMLAH DAN KESALAHAN DATA ARUS LALU LINTAS TERHADAP AKURASI ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALU LINTAS Rusmadi Suyuti Mahasiswa Program S3 Pascasarjana Teknik Sipil ITB

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN ARUS LALULINTAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MATRIK ASAL TUJUAN (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung)

ANALISIS PERUBAHAN ARUS LALULINTAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MATRIK ASAL TUJUAN (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung) ANALISIS PERUBAHAN ARUS LALULINTAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MATRIK ASAL TUJUAN (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung) Tas an Junaedi Jurusan Teknik Sipi, Fakutas Teknik UNILA J. Sumantri Brojonegoro No.1

Lebih terperinci

METODOLOGI PERAMALAN LALU LINTAS PERKOTAAN UNTUK NEGARA BERKEMBANG. Ofyar Z. Tamin

METODOLOGI PERAMALAN LALU LINTAS PERKOTAAN UNTUK NEGARA BERKEMBANG. Ofyar Z. Tamin METODOLOGI PERAMALAN LALU LINTAS PERKOTAAN UNTUK NEGARA BERKEMBANG Ofyar Z. Tamin Seminar Potensi Pemanfaatan Kemampuan Komputer Untuk Rancang Bangun Jaan dan Jembatan di Indonesia, PT PERENTJANA DJAJA,

Lebih terperinci

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari

Lebih terperinci

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.

Lebih terperinci

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a* Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan

Lebih terperinci

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN REAL TIME TRAFFIC INFORMATION SYSTEM BAGI PENGGUNA JALAN

PENGEMBANGAN REAL TIME TRAFFIC INFORMATION SYSTEM BAGI PENGGUNA JALAN PENGEMBANGAN REAL TIME TRAFFIC INFORMATION SYSTEM BAGI PENGGUNA JALAN Rusmadi Suyuti Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT Jl. M.H. Thamrin No. 8, Gd II BPPT Lt. 10, Jakarta Tel: (01) 316

Lebih terperinci

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,

Lebih terperinci

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

Lebih terperinci

BAB IX ANALISIS REGRESI

BAB IX ANALISIS REGRESI BAB IX ANALISIS REGRESI 1. Model Analisis Regresi-Linear Analisis regresi-linear adalah metode statistic yang dapat digunakan untuk mempelajari hubungan antarsifat permasalahan yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkotaan yang mengalami perkembangan selalu menghadapi permasalahan

I. PENDAHULUAN. Perkotaan yang mengalami perkembangan selalu menghadapi permasalahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkotaan yang mengalami perkembangan selalu menghadapi permasalahan pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pedesaan. Pertumbuhan penduduk meningkatkan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

ESTIMASI MODEL KEBUTUHAN TRANSPORTASI BERDASARKAN INFORMASI DATA ARUS LALU LINTAS PADA KONDISI PEMILIHAN RUTE KESEIMBANGAN DISERTASI

ESTIMASI MODEL KEBUTUHAN TRANSPORTASI BERDASARKAN INFORMASI DATA ARUS LALU LINTAS PADA KONDISI PEMILIHAN RUTE KESEIMBANGAN DISERTASI ESTIMASI MODEL KEBUTUHAN TRANSPORTASI BERDASARKAN INFORMASI DATA ARUS LALU LINTAS PADA KONDISI PEMILIHAN RUTE KESEIMBANGAN DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

Lebih terperinci

Kuliah Pertemuan Ke-6 MODEL SINTETIS DISTRIBUSI PERJALANAN. Sub Topik : Model Gravitasi (Kalibrasi Model) Model Sintetik Lainnya

Kuliah Pertemuan Ke-6 MODEL SINTETIS DISTRIBUSI PERJALANAN. Sub Topik : Model Gravitasi (Kalibrasi Model) Model Sintetik Lainnya Kuliah Pertemuan Ke-6 MODEL SINTETIS DISTRIBUSI PERJALANAN Sub Topik : Model Gravitasi (Kalibrasi Model) Model Sintetik Lainnya Outline Kuliah : Kalibrasi Model Gravitasi Contoh Aplikasi Kalibrasi Model

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS

Lebih terperinci

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data Bab III Metode Akuiii dan Pengoahan ata III.1 Pembuatan Mode Fii Bagian paing penting dari peneitian ini iaah pemodean fii auran fuida yang digunakan. Mode auran ini digunakan ebagai medium airan fuida

Lebih terperinci

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan. 36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with

Lebih terperinci

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks Umpan Baik POKOK BAHASAN Umpan Baik Pengertian dan penerapan Umpan Baik 360 derajat Kriteria dan keberhasian Umpan Baik 360 derajat Keebihan dan keemahan Umpan Baik

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya

Lebih terperinci

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8 Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI

Lebih terperinci

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract Optimisasi (Abdu H) OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO Abdu Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP Abstract Investing in asset such as stock; besides

Lebih terperinci

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif 1/5/016 T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

OBJECTIVES PENGANTAR-1

OBJECTIVES PENGANTAR-1 6//0 MINIMALISASI BIAYA MENGGUNAKAN GOLDEN SECTION AND HOOK JEEVES METHODS OBJECTIVES Understand why and where optimization occurs in engineering probem soving. Understand the major eements of the genera

Lebih terperinci

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan

Lebih terperinci

Bab III Studi Kasus Model Double Decrement

Bab III Studi Kasus Model Double Decrement Bab III Sudi Kasus Mode Doube Decremen Pada bab ini, akan dieaskan erebih dahuu mengenai beberapa definisi daam eori Doube Decremen. Seanunya akan dibahas benuk kuanifikasi dependensi daam kasus Doube

Lebih terperinci

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TABEL MORTALITAS Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tabe mortaitas 2. Menjeaskan hubungan antara ajur-ajur tabe mortaitas

Lebih terperinci

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari] Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI TERBAIK DAN JUMLAH OPTIMUM DATA ARUS LALULINTAS DALAM PROSES ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) DARI INFORMASI DATA ARUS LALULINTAS 1

PENENTUAN LOKASI TERBAIK DAN JUMLAH OPTIMUM DATA ARUS LALULINTAS DALAM PROSES ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) DARI INFORMASI DATA ARUS LALULINTAS 1 PENENTUAN LOKASI TERBAIK DAN JUMLAH OPTIMUM DATA ARUS LALULINTAS DALAM PROSES ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN (MAT) DARI INFORMASI DATA ARUS LALULINTAS 1 Ofyar Z. TAMIN 2, Titi L. SOEDIRDJO 3, dan Rudi S.

Lebih terperinci

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif BB VII T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda. KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja Manajemen Kinerja Pertemuan ke-ima Pokok Bahasan: Peniaian Kinerja Manajemen Kinerja, 2 sks CHAPTER 5 PENILAIAN KINERJA 1 Pokok Bahasan: Pengertian peniaian kinerja Proses peniaian kinerja Faktor-faktor

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan

Lebih terperinci

Analisis 9 Saham Sektor Industri di Indonesia Menggunakan Metode SVR

Analisis 9 Saham Sektor Industri di Indonesia Menggunakan Metode SVR Anaisis 9 Saham Sektor Industri di Indonesia Menggunakan Metode SVR Nur Adhi Nugroho1,a, Acep Purqon1,b 1 Laboratorium Fisika Bumi, Keompok Keahian Fisika Bumi dan Sistem Kompeks, Fakutas Matematika dan

Lebih terperinci

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 61/UN..1.4/PPd/2015

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

Lebih terperinci

ESTIMASI MATRIK INFORMASI LALU LINTAS MODEL GRAVITY ASAL TUJUAN ANGKUTAN PRIBADI-UMUM

ESTIMASI MATRIK INFORMASI LALU LINTAS MODEL GRAVITY ASAL TUJUAN ANGKUTAN PRIBADI-UMUM Volume 12, No. 1, Oktober 2012, 28-34 ESTIMASI MATRIK INFORMASI LALU LINTAS MODEL GRAVITY ASAL TUJUAN ANGKUTAN PRIBADI-UMUM Chairur Roziqin Teknik Sipil Universitas Lampung Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro

Lebih terperinci

ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD

ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD Konferensi Nasiona Imu osia & Teknoogi (KNiT) Maret 016, pp. 56~6 ANIMAI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK IWA D 56 Desy Yekti A 1, Nani Purwati 1 AMIK BI Yogyakarta e-mai: mbesesek@gmai.com,

Lebih terperinci

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI DINAMIKA INFORMATIKA Vo.6 No. 1, Maret 2014 ISSN 2085-3343 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI Teguh Khristianto, Bayu Surarso,

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang Semarang

KOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang Semarang KOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Khairi Anwar 1, Aris Sugiharto dan Priyo Sidik Sasongko 3 1,, 3 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP J Prof

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan

METODOLOGI PENELITIAN. Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan yang disusun dalam metodologi. Hal ini dilakukan agar penelitian berjalan sesuai dengan rencana

Lebih terperinci

MULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM)_3 PRASETYANINGRUM

MULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM)_3 PRASETYANINGRUM MULTICRITERIA DECISION MAKING (MCDM)_3 IRA PRASETYANINGRUM PENDEKATAN KEPUTUSAN KELOMPOK Metoda Dephi Peniaian keompok, diakukan sharing dipandu moderator Masaah Daftar Anggota Ahi Masaah disampaikan ke

Lebih terperinci

Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad

Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad Jurna Teematika, vo. 9 no. 2, Institut Teknoogi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betaaktam Departemen Instaasi Produksi Lafiad Devi Puspitarini

Lebih terperinci

ESTIMASI MODEL KOMBINASI SEBARAN PERGERAKAN DAN PEMILIHAN MODA BERDASARKAN INFORMASI ARUS LALU LINTAS TESIS MAGISTER

ESTIMASI MODEL KOMBINASI SEBARAN PERGERAKAN DAN PEMILIHAN MODA BERDASARKAN INFORMASI ARUS LALU LINTAS TESIS MAGISTER ESTIMASI MODEL KOMBINASI SEBARAN PERGERAKAN DAN PEMILIHAN MODA BERDASARKAN INFORMASI ARUS LALU LINTAS TESIS MAGISTER oteh: OKA PURWANTI NIM : 250 99 087 BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti Universitas Gunadarma 2015 Pertemuan Ketiga Komponen Sistem Informasi Geografis Data dan Informasi.. Data menjadi Informasi Data Pemrosesan, Pengoahan, Konversi

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN E-Jurna atematika Vo. 4 (), Januari 05, pp. 4-9 ISS: 303-75 EETUA CAAGA REI UTUK ASURASI EIIKA ade utri Ariasih, Ketut Jayanegara, I yoman Widana 3, I utu Eka. Kencana 4 Jurusan atematika, Fakutas IA Universitas

Lebih terperinci

Teori Efektif Energi Rendah dan Kosmologi Braneworld

Teori Efektif Energi Rendah dan Kosmologi Braneworld Bab V Teori Efektif Energi Rendah dan Kosmoogi Braneword V. Pendahuuan Di daam Bab IV teah dipeajari bahwa persamaan-persamaan induksi pada brane mengandung sebuah tensor Wey terproyeksi yang membawa informasi

Lebih terperinci

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya

Lebih terperinci

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika. PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian ini intinya adalah menguraikan bagaimana cara penelitian dilakukan. Data yang dikumpulkan harus sesuai dengan judul tesis dan memenuhi tujuan penelitian.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 125/UN.4/PPd/Dept/Ak/201

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap orang setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suatu perjalanan tersebut tidak lepas dari

Lebih terperinci

Implementasi Fuzzy Inference System Mamdani Pada Proses Penentuan Kelulusan Calon Mahasiswa

Implementasi Fuzzy Inference System Mamdani Pada Proses Penentuan Kelulusan Calon Mahasiswa Impementasi Fuzzy Inference System amdani Pada Proses Penentuan Keuusan Caon ahasiswa (Studi Kasus : Penerimaan ahasiswa Baru Poiteknik Negeri Lhokseumawe Jaur UPN) Rahmad Hidayat Dosen Teknik Informatika

Lebih terperinci

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN LOKASI TRAFFIC COUNT TERBAIK DAN JUMLAH DATA ARUS LALULINTAS OPTIMUM DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) TESIS MAGISTER

STUDI PENENTUAN LOKASI TRAFFIC COUNT TERBAIK DAN JUMLAH DATA ARUS LALULINTAS OPTIMUM DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) TESIS MAGISTER STUDI PENENTUAN LOKASI TRAFFIC COUNT TERBAIK DAN JUMLAH DATA ARUS LALULINTAS OPTIMUM DALAM ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) TESIS MAGISTER Disusun Oleh : RUDI SUGIONO SUYONO NIM. 25098083 BIDANG KHUSUS

Lebih terperinci

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage

Lebih terperinci

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA BAB. 6 DINAMIKA OTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGA A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INESIA 1. Momen Gaya Benda hanya dapat mengaami perubahan gerak rotasi jika pada benda tersebut diberi momen gaya, dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk menunjang peaksanaan peneitian ini diakukan tinjauan pustaka mengenai tinjauan studi yang berisi peneitian-peneitian terkait dengan pengenaan kuaitas buah, median fitering,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet

Lebih terperinci

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA Prayekti, Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Prayekti FKIP-Universitas Terbuka, emai: prayekti@mai.ut.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia SEBARAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG DISTRIBUTION OF GROUND WATER POTENTIALS IN CEMPAKA SUBDISTRICT USING GEOLISTRIC METHOD

Lebih terperinci

Syafi i Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)

Syafi i Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271) ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN (MAT) DARI DATA ARUS LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI KUADRAT TERKECIL MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3 (STUDI KASUS KOTA SURAKARTA) Elfa Monica Zada Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INTELLIGENT TRANSPORTATION SYSTEM (ITS) UNTUK MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI DKI JAKARTA

IMPLEMENTASI INTELLIGENT TRANSPORTATION SYSTEM (ITS) UNTUK MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI DKI JAKARTA IMPLEMENTASI INTELLIGENT TRANSPORTATION SYSTEM (ITS) UNTUK MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI DKI JAKARTA Oleh: Rusmadi Suyuti PusatTeknologiIndustridanSistemTransportasi BPPT dan Dosen Tetap Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan

Lebih terperinci

ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI INFERENSI BAYESIAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3

ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI INFERENSI BAYESIAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3 ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI INFERENSI BAYESIAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3 (Studi Kasus Kota Surakarta) Wulan Septiyani Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan 68 BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Mode Perkiraan Limpasan Permukaan Sudjono (1995) menguraikan konsep runoff yang teah diubah secara idea pada segmen keci, berdasar pada prinsip keseimbangan air. Mode

Lebih terperinci

Tinjauan Kasus Persamaan Panas Dimensi Satu secara Analitik

Tinjauan Kasus Persamaan Panas Dimensi Satu secara Analitik SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 T - 5 Tinjauan Kasus Persamaan Panas Dimensi Sau secara Anaiik Ahmadi, Harono, Nikenasih Binaari Program Sudi Maemaika, Universias Negeri Yogyakara

Lebih terperinci

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal Jurna ILMU DASAR, Vo. 15 No. 2, Jui 2014 : 97-101 97 Pengukuran Indeks Bias Minyak Keapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Ceah Tungga Pam Cooking Oi Refraction Index Measurement Using

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem transportasi dapat diartikan sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem transportasi dapat diartikan sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Perencanaan Tranportasi Sistem transportasi dapat diartikan sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan yang integral antara berbagai variabel dalam suatu kegiatan pemindahan

Lebih terperinci

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L Seanjutnya rancangan perkuiahan setiap pertemuan adaah sebagai berikut: Pert. Ke Aktivitas Perkuiahan Softski yang Diharapkan 1 Learning Contract - - - - - - - - - - - - Ketekunan Kedisipinan 1 Dosen membagikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Pemodelan. Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Pemodelan. Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk 4 II TINJAUAN PUSTAKA A Konsep Pemodelan Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita secara terukur Hal penting yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

Kuliah Mekanika Fluida 21/03/2005. Kuliah Mekanika Fluida Keseimbangan Benda Terapung

Kuliah Mekanika Fluida 21/03/2005. Kuliah Mekanika Fluida Keseimbangan Benda Terapung Kuiah ekanika Fuida Keseimbangan enda Terapung Ir. Djoko Luknanto.Sc., Ph.D. Dosen Jurusan Teknik Sipi FT U 21/03/2005 Jack a otta 1 Fuida Diam embahas sistem yang berhubungan dengan cairan: yang tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan suatu komponen material dan untuk menganalisa kekuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan suatu komponen material dan untuk menganalisa kekuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jurna Sheet Meta dan Software Abaqus Program ABAQUS merupakan saah satu dari program finite eement system yang ada yang digunakan untuk mensimuasi proses pembuatan suatu komponen

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA PREDIKSI UNTUK MENGHASILKAN PREDIKSI BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK

ANALISIS ALGORITMA PREDIKSI UNTUK MENGHASILKAN PREDIKSI BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 3. NO. 1 AGUSTUS 2017 ANALISIS ALGORITMA PREDIKSI UNTUK MENGHASILKAN PREDIKSI BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK Veti Apriana 1 ; Rani Irma Handayani 2 1 Komputerisasi Akuntansi AMIK

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Terdahulu Kajian Pengembangan Jaringan Jalan di Pulau Jawa berbasis zona dimana dibagi menjadi beberapa zona dengan basis terkecil kabupaten. Kajian bangkitan dan tarikan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan kebutuhan turunan dari kegiatan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah tercermin pada peningkatan intensitas

Lebih terperinci

Syafi i Dosen Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)

Syafi i Dosen Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271) ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA ARUS LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI ENTROPI MAKSIMUM MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3 (STUDI KASUS KOTA SURAKARTA) Zuli Astria Mahasiswa Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

TEKNOLOGI REAL TIME TRAFFIC INFORMATION SYSTEM UNTUK MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA

TEKNOLOGI REAL TIME TRAFFIC INFORMATION SYSTEM UNTUK MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA TEKNOLOGI REAL TIME TRAFFIC INFORMATION SYSTEM UNTUK MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA Rusmadi Suyuti Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT e-mail: rusmadisuyuti@yahoo.com

Lebih terperinci

11 Analisis sebaran pergerakan (metode analogi)

11 Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) Analisis sebaran pergerakan (metode analogi) Pada Bab telah pula dijelaskan tentang metode Langsung (konvensional) yang bisa digunakan untuk mendapatkan informasi matriks asal-tujuan (MA) Bab akan menjelaskan

Lebih terperinci

IMPACT OF SEVERAL ROUTE CHOICE MODELS ON THE ACCURACY OF ESTIMATED O-D MATRICES FROM TRAFFIC COUNTS

IMPACT OF SEVERAL ROUTE CHOICE MODELS ON THE ACCURACY OF ESTIMATED O-D MATRICES FROM TRAFFIC COUNTS IMPACT OF SEVERAL ROUTE CHOICE MODELS ON THE ACCURACY OF ESTIMATED O-D MATRICES FROM TRAFFIC COUNTS S U M M A R Y IMPACT OF SEVERAL ROUTE CHOICE MODELS ON THE ACCURACY OF ESTIMATED O-D MATRICES FROM TRAFFIC

Lebih terperinci

Struktur Baja 2 Kolom tersusun

Struktur Baja 2 Kolom tersusun Struktur Baja Koom tersusun Bagus Eratodi Struktur tersusun prismatis dengan eemen ang dihubungkan oeh peat meintang dan memiku gaa sentris Komponen struktur tersusun dari beberapa eemen ang disatukan

Lebih terperinci

Klasifikasi K-NN Dan Naive Bayes Terhadap Pelacakan Ujung Jari Berbasis Camera Smartphone

Klasifikasi K-NN Dan Naive Bayes Terhadap Pelacakan Ujung Jari Berbasis Camera Smartphone POLITEKNOSAINS, Vo. XVI, No 1, Maret 2017 13 Kasifikasi K-NN Dan Naive Bayes Terhadap Peacakan Ujung Jari Berbasis Camera Smartphone Sudarno 1, Agus Kristanto 2, Taman Ginting 3 1 Teknik Eektro, Poiteknik

Lebih terperinci

guru dan berperan aktif memotivasi

guru dan berperan aktif memotivasi Jurnq miah Guru "COPE", No. 0/Tahun V/Pebruari 2004 PERANAN PERSATUAN GURU REPUBLK NDONESA (PGR) DALAM UPAYA PENNGKATAN PROFESONALSME GURU oeh: Tri Murwaningsih *) Abstrak Masaah tenaga pendidikan di ndonesia

Lebih terperinci