ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK WILAYAH SUMBAR RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE (AR)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK WILAYAH SUMBAR RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE (AR)"

Transkripsi

1 Vol. 9. No. 1, 011 ANALISIS PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK WILAYAH SUMBAR RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE (AR) Zulfari Aini Jurusan Teknik Elekro, Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau ABSTRAK Tersedianya enaga lisrik yang mudah dalam memenuhi kebuuhan masyaraka sera menjamin kualias pelayanannya, merupakan syara pening unuk meningkakan araf kehidupan masyaraka, maka salah sau usaha yang dapa dilakukan adalah diperlukan peramalan energi lisrik yang akan erjadi di Wilayah Sumbar- Riau masa daang. Peneliian ini dilakukan unuk memperoleh peramalan kondisi beban lisrik yang erjadi di Sumbar-Riau. Daa yang digunakan adalah daa saa beban puncak ahun 010, dengan menggunakan meode Auoregressive (AR). Sehingga dengan menggunakan meode AR didapakan model unuk peramalan beban ahun berikunya. Hasil peneliian menunjukan bahwa peramalan unuk lima hari berikunya pada ahun 011, adanya penurunan beban lisrik dari daa akual saa beban puncak. Kaa Kunci : AR, Beban Lisrik, Peramalan ABSTRACT The easy availabiliy of elecriciy in meeing communiy needs and ensure qualiy of service, is an imporan requiremen o improve people's lives, hen one of he businesses ha can be done is necessary forecasing elecrical energy ha will occur in he region of Wes Sumara, Riau fuure. This sudy was conduced o obain elecrical load forecasing condiions ha occurred in Wes Sumara, Riau. The daa used is he daa during peak load year 010, using he mehod of Auoregressive (AR). Thus obained using he mehod of AR model for forecasing he load nex year. The resuls showed ha he forecas for he nex five days in 011, a decrease in he elecrical load of he acual daa during peak usage periods. Keyword: AR, Elecric load, Forecasing PENDAHULUAN Tenaga lisrik idak dapa disimpan dalam skala besar, karenanya enaga ini harus disediakan pada saa dibuuhkan. Akibanya imbul persoalan dalam menghadapi kebuuhan daya lisrik yang idak eap dari waku ke waku, bagaimana mengoperasikan suau sisem enaga lisrik yang selalu dapa memenuhi perminaan daya pada seiap saa, dengan kualias baik dan harga yang murah. Apabila daya yang dikirim dari bus-bus pembangki jauh lebih besar dari pada perminaan daya pada bus-bus beban, maka akan imbul persoalan pemborosan energi pada perusahaan lisrik, eruama unuk pembangki ermal. Sedangkan apabila daya yang dibangkikan dan dikirimkan lebih rendah aau idak memenuhi kebuuhan beban konsumen maka akan erjadi pemadaman lokal pada bus-bus beban, yang akibanya merugikan pihak konsumen. Oleh karena iu diperlukan penyesuaian anara pembangkian dengan perminaan daya. Fenomena seperi ini adalah suau hal yang sudah umum erjadi unuk wilayah Sumbar-Riau yang berdampak erhadap kelancaran beberapa sekor dianaranya indusri, pariwisaa, pelayanan jasa, dan sebagainya. Unuk iu perlu perencanaan (load forecasing) yang epa sedemikian sehingga alokasi beban lisrik erdisribusi dengan baik Syara mulak yang perama harus dilaksanakan unuk mencapai ujuan iu adalah pihak perusahaan lisrik mengeahui beban aau perminaan daya lisrik dimasa depan. Karena iu peramalan beban jangka pendek, menengah dan panjang merupakan ugas yang pening dalam perencanaan dan pengoperasian sisem daya. Kondisi yang harus dipahami bahwa perubahan beban lisrik berganung erhadap fungsi waku (Alamanda, 1990) arinya perlu suau meode pendekaan mulivariae ime 9

2 Vol. 9. No. 1, 011 series. Adapun meode mulivariae ime series yang digunakan dalam peneliian ini adalah Auoregression (AR). Penggunaan meode AR dalam peneliian ini diharapkan dapa menjelaskan inerrelaionship aau hubungan anar variabel dan dapa memberikan pemodelan peramalan beban lisrik yang lebih baik unuk wilayah Sumbar-Riau, sehingga dapa digunakan unuk memodelkan dan meramalkan beban lisrik yang akan daang. Adapun permasalahan yang dapa diangka dalam peneliian ini adalah, bagaimana perkembangan beban lisrik Sumbar-Riau sebelum dan seelah ahun 010, bagaimana penerapan meode AR unuk memodelkan peramalan beban lisrik sera bagaimana menggambarkan kondisi beban lisrik secara umum unuk wilayah Sumbar- Riau melalui penerapan meode AR Berdasarkan permasalahan yang ada, maka ujuan yang ingin dicapai dalam peneliian ini adalah : menerapkan meode AR unuk memodelkan peramalan beban lisrik sera menenukan kondisi secara umum beban lisrik wilayah Sumbar-Riau melalui penerapan meode AR. Tinjauan Pusaka Sudi Lieraur Dalam memprediksi perkembangan beban lisrik wilayah Sumbar-Riau diperlukan daa-daa yang lengkap sebagai gambaran unuk mendapakan hasil peneliian yang lebih akura dan dapa diperanggungjawabkan. Dengan daa-daa yang elah ada maka dibualah pemodelan maemais yang naninya akan mendapakan pemecahan masalah didalam pembuaan hasil peneliian peramalan perkembangan beban lisrik wilayah Sumbar- Riau Persoalan peramalan beban lisrik selalu ada dan menjadi perimbangan pening dalam sisem enaga lisrik karena peramalan beban dapa memberikan informasi uama yang menjadi landasan dalam pengambilan kepuusan unuk perencanaan pengembangan kapasias pembangki lisik dan perencanaan operasi sisem pembangki lisrik ersebu. Menuru Pabla (1991) bahwa, peramalan kebuuhan energi lisrik yang disesuaikan dengan perkembangan beban lisrik sanga pening, menginga suau daerah yang sedang berkembang sudah sepanasnya diberikan priorias yang uama dalam memprakirakan kebuuhan daya lisrik, agar sisem pembangki dapa dibagun di empa yang sesuai dan pada waku yang epa sera penggunaannya maksimum. Menuru Yang (1974) bahwa, peramalan beban lisrik jangka pendek dapa membanu meningkakan keandalan sisem dan menurunkan biaya operasional sisem. Cahyono (000) menjelaskan bahwa, meode analisis regresi linear ganda (MLR) sepwise unuk peramalan beban lisrik. Rise dilakukan unuk daa Nasional erhadap 5 sekor kajian, yaiu sekor rumah angga (pbl1), indusri (pbl), usaha (pbl3), sosial aau lainlain (pbl4), dan oal sekor (pbl5). Dari keseluruhan model, secara saisik harga energi lisrik pengaruhnya idak signifikan erhadap perumbuhan energi/beban lisrik di Indonesia. Validasi model diunjukkan dengan error% raa-raa yang berkisar anara 0,43-1,4%. Berdasarkan peneliian-peneliian ersebu perlu dielii lebih lanju bahwa dengan menggunakan pendekaan mulivariae ime series peramalan yang diperoleh mempunyai error yang lebih kecil menginga beban lisrik merupakan fungsi waku. Pendekaan meode AR diharapkan mampu unuk menjawabnya. Peramalan Beban Lisrik Beban lisrik merupakan pemakaian enaga lisrik dari para pelanggan. Oleh karena iu, besar kecilnya beban lisrik besera perubahannya erganung kepada kebuuhan para pelanggan lisrik pada suau saa erenu. Unuk iu, biasa dilakukan peramalan beban lisrik dalam menjamin kualias pelayanan para pelanggan ersebu. Jangka waku peramalan beban lisrik ersebu, dibagi iga kaegori (Marsudi, 1990), yaiu : Peramalan beban lisrik jangka pendek, Peramalan beban lisrik jangka menengah, Peramalan beban lisrik jangka panjang Peramalan beban lisrik jangka panjang adalah unuk jangka waku diaas sau ahun. Dalam peramalan beban lisrik jangka panjang masalah-masalah makro ekonomi yang merupakan masalah eksern perusahaan lisrik merupakan fakor uama yang menenukan arah pakiraan beban lisrik. Dalam 10

3 Vol. 9. No. 1, 011 peramalan beban lisrik jangka panjang biasanya hanya diperkirakan beban lisrik beban puncak yang erjadi dalam sisem enaga lisrik, karena perkiraan beban lisrik jangka panjang lebih banyak dipergunakan unuk keperluan perencanaan pengembangan sisem enaga lisrik. Model Box-Jenkins Analisa ime series berujuan unuk memperoleh sau uraian ringkas enang ciri-ciri sau proses ime series yang erenu. Selain iu, dapa juga membua suau model unuk menjelaskan ciri-ciri variabel-variabel lain dalam ime series dan unuk menghubungkan perhaian dengan ciri-ciri perauran ersrukur yang dieapkan. Model ini dapa juga menerangkan rend dan ime series unuk suau waku erenu, jika erdapa perubahan bermusim dalam daa ime series iu, maka dapa dijelaskan melalui model ini. Suau ime series y dapa dijelaskan dengan menggunakan suau model rend : y = TR + dengan : y = nilai ime series pada waku, TR = rend pada waku, = error pada waku. Model ini menyaakan bahwa ime series y dapa diwakilkan dengan suau raaraa perubahan erhadap waku berdasarkan pada persamaan = TR dan error. Error mewakili keidaksabilan acak yang menyebabkan nilai y menyimpang dari raaraa. Model Box-Jenkins dapa digunakan unuk daa diskri dan koninu, eapi daa harus dalam inerval waku diskri yang sama, misalnya seiap jam, hari, minggu aau bulan. Selain iu, model Box-Jenkins juga dapa digunakan unuk daa bermusim dan idak bermusim. Meodologi peramalan Box-Jenkins ini dikenal oleh G.E.P. Box dan G.M. Jenkins. Ada beberapa model yang elah dihasilkannya yaiu: model moving avarage (MA), auoregressive (AR), dan kombinasi MA dan AR yaiu (ARMA).Model-model ini unuk daa linier dan ssasioner (saionery). Sedangkan unuk daa yang idak saioner menggunakan model ARIMA. Meode Box-Jenkins erdiri dari empa langkah asas. Langkah perama, langkah idenifikasi model. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan fungsi auokorelasi sampel dan fungsi auokorelasi sebagian sampel. Apabila sesuau model elah dieapkan secara kasar, berikunya menganggarkan parameer model dalam langkah kedua. Langkah kedua disebu langkah penganggaran. Langkah keiga disebu langkah pemeriksaan diagnosik. Langkah keempa disebu langkah peramalan (Bowerman, e al.005) Saionary dan Nonsaionary Time Series Model Box-Jenkins klasik memerlukan ime series yang saionary. Karena iu unuk membua model Box-Jenkins secara kasar, perama sekali harus menenukan apakah imes series yang ingin diramalkan adalah saionary aau nonsaionary. Jika nonsaionary, maka perlu mengubah ime series iu kepada ime series yang saionary dengan melakukan differensial beberapa kali sampai ime series ersebu adalah saionary. Menenukan nilai-nilai ime series yang nonsaionary kepada imes series saionary dengan mengambil differensial perama bagi nilai-nilai ime series yang idak saionary ersebu. Persamaan unuk diferensial perama bagi nilai ime series y 1, y,...y n ialah : z = y y -1 dengan =,...,n Jika differensial perama bagi nilai-nilai ime series yang nonsaionary adalah nonsaionary, maka boleh menghasilkan nilainilai ime series yang saionary dengan melakukan differensial sampai nilai-nilai ime series yang asal adalah saionary. Saionary dan nonsaionary suau daa dapa diuji dengan menjalankan uji saisik yaiu uji uni roo. Terdapa beberapa uji saisik yang dapa digunakan unuk menenukan saionary aau nonsaionary. Uji yang sering digunakan adalah uji Augmened Dicky Fuller (ADF), Philips Perron (PP) dan Kwiakowski Phillips Schmid Shin (KPPS). (Bowerman, e al.005) Uji ADF dilakukan berdasakan persamaan beriku yaiu : y 0 1y 1 iy 1 n i1 dengan i ; (i = 1,...,n) adalah parameer, adalah variabel erhadap waku dan adalah error. Pengujian hipoesis unuk uji ADF ini yaiu : H 0 : ime series mempunyai uni roo ( ime series yang nonsaionary) lawannya H 1 : ime series idak mempunyai roo (ime series 11

4 Vol. 9. No. 1, 011 yang saionary). Unuk menguji hipoesis ini, nilai saisik aau akan dibandingkan dengan nilai kriik yang dihiung oleh Mackinnon. Jika nilai mulak saisik- ADF lebih besar dari nilai mulak MacKinnon pada ingka kepercayaan yang elah dienukan, maka olak H 0. Hal ini berari bahwa ime series ersebu adalah sainary, begiu sebaliknya. (Bowerman, e al.005) Uji yang lain yang dapa digunakan adalah uji Phillip Perron (PP). Uji ini menggunakan pengujian hipoesis yang sama dengan ADF, yaiu : H 0 : ime series mempunyai uni roo (ime series yang nonsaionary) lawannya H 1 : ime series idak mempunyai uni roo (ime series yang saionary). Uji PP mempunyai persamaan sebagai beriku : y 0 y 1 Dengan 0, 1 adalah parameer, adalah variabel erhadap waku dan adalah error. Uji saisik PP yaiu uji saisik- dikenalkan oleh Dickey Fuller, dengan membandingkan nilai kriik MacKinnon. Uji yang dapa juga digunakan unuk menguji saionary aau nonsaonary daa, yaiu uji KPPS. Uji ini mempunyai persamaan yaiu : ' ' y 0 Pengujian hipoesis yang digunakan unyuk uji KPPS yaiu : H 0 : ime series yang saionary lawannya H 1 : ime series yang nonsaionary. Unuk menguji hipoesis ini, maka nilai kriik MacKinnon akan digunakan sebagai perbandingan dengan nilai saisik- oleh KPPS.( (Bowerman, e al.005) Auocorrelaion Funcion (ACF) Perimbangan series bekerja bagi nilai ime series z b, z b+1,...,z n dengan b ialah deraja differensial. Auocorelasi sampel pada lag k, disimbolkan dengan r k, ialah : r k dengan, nk b z z z z n z z b k n z b z n b 1 Nilai ini berkaian dengan hubungan linear anara sampel ime series yang dipisahkan oleh lag k uni waku. Ini dapa dibukikan r k selalu berada anara -1 dan 1. Nilai r k yang mendekai 1 menunjukkan bahwa sampel ime series yang dipisahkan oleh sau lag k uni waku dan mempunyai kecenderungan yang kua unuk bergerak bersama-sama dalam benuk linear dengan arah posiif, eapi sau nilai r k mendekai -1 bahwa sampel yang dipisahkan oleh sau lag k uni waku mempunyai sau kecenderungan kua unuk bergerak bersama dalam benuk linear dengan arah negaif. Simpangan baku bagi rk ialah : dan, s rk 1 r k 1 j1 r j 1 n b 1 k rk ialah saisik bagi rk srk Parial Auocorrelaion Funcion (PACF) Dalam menggunakan meode Box- Jenkins harus memeriksa dan menjelaskan enang ciri-ciri PACF. Anara PACF dengan ACF adalah sama, eapi dapa menunjukkan ciri series yang berbeda. Perama, PACF unuk ime series idak bermusim dapa erpangkas. Lagipula, PACF memoong selepas lag k kalau idak ada pancang pada lag berikunya lebih besar dari k dalam PACF. Unuk daa yang idak bermusim, jika PACF erpangkas hal ersebu umumnya dilakukan supaya rk selepas sau lag adalah kurang dari aau sama dengan. Kedua, PACF idak bergerak naik jika fungsi ini idak memoong eapi berkurang dengan sabil. PACF dapa menyusu secara eksponen aau secara sinus aau kedua-duanya. Penganggaran Parameer Model Meode Box-Jenkins memerlukan model yang dignakan dalam peramalan ime series menjadi saionary dan invers. Sau cara yang baik unuk memeriksa kecukupan keseluruhan model Box-Jenkins adalah analisis residual yang diperoleh dari model. Dengan demikian dapa menggunakan 1 1

5 Vol. 9. No. 1, 011 uji saisik Ljung-Box unu menenukan apabila K sampel perama auocorelasi bagi residual menunjukkan kecukupan bagi model aau idak. Uji saisik Ljung-Box adalah: Q * n'( n' ) K 1 1 n' 1 ˆ dengan : n = n-d, n = bilangan daa ime series asal dan d = deraja differensial. r ˆ : ˆ r i i kuadra dari r i sampel auocorelasi residual di lag k. H 0 = daa adalah random, lawannya, H a = daa adalah idak random.jika Q* lebih x K, H 0 dierima. Residual kecil dari a n c iu adalah idak berkorelasi dan model ersebu dikaakan sesuai unuk se daa. Jika Q* lebih x K maka gagal dierima besar dari a n c H 0. Model iu gagal mewakili daa dan penenuan model yang baru hendak dilakukan. Selain dari uji saisik Ljung-Box, uji yang dapa digunakan unuk pemeriksaan model yang sesuai unuk daa series yaiu uji Akaike informaion Crierion (AIC) dan Schwarz Crierion (SC). Kedua uji ini dilakukan dengan menggunakan persamaanpersamaan sebagai beriku : AIC K dan, n n SC K log n n n dengan K adalah jumlah parameer yang dianggarkan, n adalah jumlah daa pengamaan dan adalah nilai anggaran fungsi log likelihood. Model yang sesuai unuk daa series dapa dienukan dengan nilai anggaran AIC dan SC yang minimum bagi model ersebu. Uji rasio log likehood dapa juga digunakan unuk pemeriksaan model yang sesuai bagi daa series. Uji ini menggunakan uji hipoesis, yaiu : H 0 : p 1 = p = p (model ime series yang sederhana, 1 (sau) parameer) lawannya H 1 : p 1 p (model ime series yang umum, (dua) parameer). Uji saisik unuk uji rasio log likehood adalah : LR (ln L 1 ln L ) dengan, L 1 = likehood bagi model sederhana L = likehood bagi model umum. Jika LR lebih besar dari x k dengan dk = Ka Kr (Ka adalah deraja kebebasan unuk model umum dan Kr adalah deraja kebebasan bagi model sederhana, maka diolak H 0. (Bowerman, e al.005) Teknik Peramalan Model Moving Average (MA) Proses Moving Average orde q (MA(q)) dirumuskan sebagai : Z a a a... a 1 1 q q Variansi proses MA(q) adalah. q 0 a i i0 Dengan 0 = 1 diperoleh fungsi auokovariansi : ( k 1 k1... qk q ) a, k 1,,..., q k 0, k q Fungsi auokorelasinya adalah : k 1 k1... qk q k q 0, k q ACF dari proses MA(q) akan erpuus seelah lag q. Ini adalah sifa pening unuk mengidenifikasikan orde-q pada proses Moving Average. Dari MA(1) dan MA(), dengan mudah dapa diliha bahwa PACF proses umum MA(q) akan menurun secara eksponensial dan/aau membenuk gelombang sinus baik unuk semua nilai negaif maupun bergani anda. Model Auoregressive (AR) Proses Auoregressive orde p, (AR(p)) didefinisikan sebagai : Z = 1 Z -1 + Z p Z -p + a Yang menyaakan nilai Z sebagai kombinasi linier p buah nilai-nilai lampau dari peubahnya sendiri diambah error saa ini a. Fungsi auokovariansi dari AR(p) adalah : k = 1 k-1 + k- + + p k-p, unuk k1, Fungsi auokorelasinya (ACF) adalah : k = 1 k-1 + k- + + p k-p, unuk k1, Unuk k = 1,,, p dimana 0 = 1 dan -k = k didapa persamaan Yule-Walker : 1 = p p-1 k = p p- k = 1 p-1 + p- + + p Auoregressive Moving Average (ARMA) Jika kia asumsikan dere erdiri dari proses AR dan MA, maka kia dapakan model dere waku: 13

6 Vol. 9. No. 1, 011 Z = 1 Z -1 + Z p Z -p + a - 1 a -1 - a q a -q Kia kaakan {Z } adalah gabungan proses AR dan MA dengan orde p dan q aau diuliskan ARMA(p,q). Unuk model umum ARMA(p,q) diperoleh: Raaan : E(Z ) = 0 Variansi : Var(Z ) = 0 Fungsi Auokovariansi : E(Z, Z -k ) = 1 E(Z -1, Z -k ) + + p E(Z -p, Z -k ) + E(a, Z -k ) - 1 E(a -1, Z -k ) - - q E(a -q, Z -k ) Sehingga didapa : k = 1 k-1 + k- + + p k-p + E(a, Z -k ) - 1 E(a -1, Z -k ) - - q E(a -q, Z -k ) Karena harga Z -k hanya berganung pada a dan saling sehingga bebas dengan Z -1, Z -,, Z -k, maka E(a -1, Z -k ) = 0, unuk k > 1. Akibanya persamaan menjadi: k = 1 k-1 + k- + + p k-p, unuk k > q, Sehingga Fungsi ACF-nya adalah : k = 1 k-1 + k- + + p k-p, unuk k >q, Fungsi ACF ini menurun secara eksponensial berdasarkan perambahan lag k. BAHAN DAN METODE Daa Peneliian Daa yang digunakan adalah daa jaringan Sumbar-Riau dan Jambi, pada saa beban puncak harian ahun 010. Meode Peneliian Peneliian mempunyai auran-auran khusus dalam memasukkan daa unuk dianalisis, yang disebu sebagai prosedur simulasi dan analisis seperi diunjukkan pada gambar beriku ini : START Daa Beban Lisrik Harian pada Tahun 010 unuk Wilayah Sumbar-Riau 1. Jumlah pelanggan lisrik (kva). Jumlah pemakaian beban lisrik (per kwh) Perhiungan Meode AR 1. Idenifikasi Model. Menenukan parameer seiap model 3. Penenuan model erbaik (diagnosic) 4. Peramalan unuk daa yang akan daang Ceak Hasil Model Idenifikasi Model fiing Model diagnosic Hasil peramalan END Gambar. 1 Diagram Alir Analisis Peramalan Beban Lisrik HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan daa yang digunakan, dan disimulasikan menggunakan pemrograman EVIEWS dengan menerapakan meode Auoregressive (AR), dan mengikui ahapahap yang ada pada meode Box-Jenkins, maka didapakan hasil sebagai beriku : Tahap 1. Idenifikasi Model Berdasarkan daa yang ada, maka dapa diliha plo ime series beban lisrik saa beban puncak selama ahun 010, sebagaimana beriku ini : Gambar. Grafik Daa Akual Peak Load Berdasarkan Gambar erliha bahwa daa cenderung idak sasioner karena daa 14

7 Vol. 9. No. 1, 011 idak berflukuasi sepanjang sumbu horizonal. Namun, unuk lebih meyakinkan lagi dilakukan uji pasangan ACF dan PACF seperi pada Gambar 3. Gambar 3. ACF dan PACF Daa Akual Berdasarkan grafik ACF dan PACF pada Gambar 3., dikeahui bahwa daa sudah sasioner. Hal ini dikarenakan ACF daa akual urun secara eksponenial dan PACF memoong aau cu off seelah lag 1. Sehingga model yang digunakan unuk Peak Load adalah model AR(1) dengan benuk maemais sebagai beriku:, Tahap. Peneapan Parameer Model Seelah model semenara diperoleh, kemudian dilakukan esimasi/peneapan parameer model ersebu. Hal ini berujuan unuk menenukan parameer model hasil idenifikasi. Selanjunya dilakukan uji signifikansi parameer dalam model. Tabel 1. Esimasi parameer No Parameer Koefisien P 1 0,768 0,000 50,45 0,000 Berdasarkan abel 1 dikeahui bahwa kedua parameer ersebu signifikan dalam model. Hal ini dikarenakan oleh kedua parameer ersebu mempunyai nilai P yang lebih kecil dari level oleransi yang digunakan (5 %). Karena kedua parameer ersebu signifikan dalam model, maka kedua parameer ersebu dimasukkan kedalam model. Sehingga model AR(1) seelah esimasi parameer dirumuskan kembali menjadi:, Tahap 3. Pemilihan Model Terbaik Tahap ini dilakukan unuk mengeahui apakah model AR(1) layak digunakan unuk peramalan. Ada dua uji yang dilakukan pada ahap ini yaiu uji independensi residual dan uji Ljung- Box Pierce. Uji independensi residual Uji ini dilakukan unuk meliha independensi (idak berkorelasi) anar residual yang dihasilkan model yaiu dengan meliha ACF dan PACF residual model, seperi pada Gambar 4. Gambar 4. ACF dan PACF Residual Model ACF dan PACF residual pada Gambar.4. menunjukkan bahwa idak ada korelasi anara residual. Hal ini dapa dikeahui dari idak ada lag yang memoong baas aas dan baas bawah nilai residual. Hal ini menunjukkan bahwa uji independensi residual erpenuhi. Uji Ljung Box Peirce Tabel. Oupu Proses Ljung- Box Pierce Lag P 0,735 0,948 0,964 Tabel oupu proses Ljung-Box Pierce menunjukkan bahwa seiap lag mempunyai nilai P yang lebih besar daripada nilai level oleransi yang digunakan (5 %). Berdasarkan kedua uji yang dilakukan, dapa disimpulkan bahwa model maemais yang dihasilkan AR(1) layak digunakan unuk peramalan. 15

8 Vol. 9. No. 1, 011 Kenormalan residual Gambar 5. Hisogram unuk Residual Berdasarkan Gambar 5. hisogram residual unuk model AR(1), menunjukkan kenormalan. Tahap 4. Peramalan Tahap yang keempa ini merupakan ujuan dari peneliian ini, dimana ahap analisis erhadap peramalan yang dilakukan, seelah mendapakan model erbaik dari meode Auoregressive (AR). Dengan persamaan aau model maemais yang didapakan dari berbagai uji yang elah dilakukan pada ahap sebelumnya, sebagaimana beriku ini:, Model ini akan digunakan unuk peramalan sau minggu berikunya di ahun 011. Hasil peramalan unuk sau minggu berikunya dapa diunjukkan dalam abel 3. beriku ini. Tabel 3. Hasil Peramalan pada saa Beban Puncak No. Training Tesing Peramalan Berdasarkan abel 3. hasil peramalan pada saa beban puncak dapa diliha bahwa, unuk daa raining nilai ramalannya mengikui pola daa akual, sedangkan pada daa esing nilai ramalannya idak mendekai daa akual karena daa yang digunakan unuk peramalan daa esing menggunakan daa raining. Hasil peneliian menunjukan bahwa peramalan unuk lima hari berikunya pada ahun 011, adanya penurunan beban lisrik dari daa akual saa beban puncak. KESIMPULAN DAN SARAN Model maemais dari meode Auoregressive (AR), yang didapakan dari berbagai uji yang elah dilakukan pada beberapa ahap, sebagaimana beriku ini:, Model ini akan digunakan unuk peramalan sau minggu berikunya di ahun 011. Hasil peneliian menunjukan bahwa peramalan unuk lima hari berikunya pada ahun 011, adanya penurunan beban lisrik dari daa akual saa beban puncak. DAFTAR PUSTAKA Bowerman, B.L., O Connell, R.T. & Koehler, A.B Forcasing, Time Series, Regression An Applied Aproach, 4 h ed. Thomson Brooks/ cole. Chafield, C The Analysis of Time Series An Inroducion, The Universiy of Bah, UK. Cryer, J. D Time Series Analysis, PWS- Ken Publishing Company, Boson. Felix Roger. 00. Elecric Power Load Forecasing Using Periodic Piece- Wise Linear Models. Johnson, R.A. dan Wichern, D.W Applied Mulivariae Sasisical Analysis, fourh Ediion, Prenice Hall, New Jersey. Kybernees Using Neural Nes in Modelling Vecor Time Series, MCB Universiy Pers. M.Sc, Jingfey Yang Power Sysem Shor-Term Load Forecasing, Beijing, China. Marsudi, Djieng Operasi Sisem Tenaga Lisrik. Jakara Selaan: Balai Penerbi dan Humas Insiu Sains dan Teknologi Nasional. Pabla, A.S Sisem Disribusi Daya Lisrik, Erlangga Rong Shih-Kuang.,Jier Huang-Shyh Shor-Term Forecaing Via ARMA Model Idenifivaion Including Non Gaussian Procces Consideraions, Dep. of elecr. Eng. Na, Cheng Kung Univ, Taiwan. 16

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU

PENERAPAN METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol., No., Desember 4, pp. 8 89 ISSN 693-39 prin/issn 47-939 online PENERAPAN METODE BOX-JENKINS UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUSKA RIAU

Lebih terperinci

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH

PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Vol.. No., 03 PERAMALAN KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA TERHADAP MATA UANG DOLLAR AMERIKA (USD) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARCH/GARCH Ari Pani Desvina, Sari Marlinda, Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

PENDEKATAN PERAMALAN TINGKAT KONSUMSI MINYAK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS

PENDEKATAN PERAMALAN TINGKAT KONSUMSI MINYAK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS PENDEKATAN PERAMALAN TINGKAT KONSUMSI MINYAK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOX-JENKINS Ari Pani Desvina, Abdur Rahman Siddiq Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau E-mail:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih. 1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

Penerapan Model ARCH/GARCH untuk Peramalan Nilai Tukar Petani ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan Jurnal Sains Maemaika dan Saisika, Vol. 4, No., Januari 8 ISSN 46-454 prin/issn 65-8663 online Penerapan Model ARCH/GARCH unuk Peramalan Nilai Tukar Peani Ari Pani Desvina, Inggrid Ocaviani Meijer, Jurusan

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

PERAMALAN PENCEMARAN UDARA OLEH SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ) DI PEKANBARU DENGAN MODEL AR(3)

PERAMALAN PENCEMARAN UDARA OLEH SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ) DI PEKANBARU DENGAN MODEL AR(3) PERAMALAN PENCEMARAN UDARA OLEH SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ) DI PEKANBARU DENGAN MODEL AR(3) Ari Pani Desvina Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau aripanidesvina@gmail.com ABSTRAK Meode

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan) Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Program Sudi MMT-ITS, Surabaya 1 Agusus 2009 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Sudi Kasus: PT

Lebih terperinci

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED

PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED Wahyuda 1, Budi Sanosa 2, Nani Kurniai 3 1 Teknik Indusri Universias Mulawarman-Samarinda

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun

BAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR DI MITRA PINASTHIKA MUSTIKA (MPM) HONDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ARIMA Oleh : Liviani Nursia 307030040 Dosen Pembimbing: Dr. Brodjol Suijo S.U, MSi Laar Belakang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI

ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 009 XV-1 ANALISIS PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM KOSPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERVENSI Muhammad Sjahid Akbar, Jerry Dwi Trijoyo

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.

Kata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting. METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE

Lebih terperinci

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk

Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Peramalan Volume Penjualan Semen di PT.Semen Gresik Persero Tbk Oleh : Dwi Hapsari K (1306 100 015) Dosen Pembimbing : Dra. Karika Firiasari, M.Si 1 Pendahuluan Laar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PEKANBARU

PENERAPAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PEKANBARU Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri, Vol. 11, No., Juni, pp. 151-159 ISSN 93-3 prin/issn 07-0939 online PENERAPAN MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN KOTA PEKANBARU 1 Ari Pani

Lebih terperinci

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) ARIMA (Auoregressive Inegraed Moving Average) I. Prinsip Dasar dan Tujuan Analisis. Prinsip Dasar ARIMA sering juga disebu meode runun waku Box-Jenkins. ARIMA sanga baik keepaannya unuk peramalan jangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN

PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,

Lebih terperinci

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes

Oleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

PERAMALAN PARTICULATE MATTER (PM10) DI KAJANG MALAYSIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE

PERAMALAN PARTICULATE MATTER (PM10) DI KAJANG MALAYSIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE Jurnal Sains, Teknologi dan Indusri PERAMALAN PARTICULATE MATTER (PM10) DI KAJANG MALAYSIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE Ari Pani Desvina Jurusan Maemaika Fakulas Sains dan Teknologi UIN Suska

Lebih terperinci

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model

Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI. peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan teknik dan

BAB 3 LANDASAN TEORI. peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan teknik dan BAB 3 LANDASAN TEORI 3. Peramalan Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengerian peramalan, kegunaan meode peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan eknik dan meode peramalan,

Lebih terperinci

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika

Lebih terperinci

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

PERAMALAN RATA-RATA TEMPERATUR UDARA HARIAN KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN MODEL ARIMA (0,1,1) TUGAS AKHIR

PERAMALAN RATA-RATA TEMPERATUR UDARA HARIAN KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN MODEL ARIMA (0,1,1) TUGAS AKHIR PERAMALAN RATA-RATA TEMPERATUR UDARA HARIAN KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN MODEL ARIMA (0,,) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Maemaika Oleh: DEWI

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA

PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA PENGARUH PANJANG DAN LEBAR DATA DEBIT HISTORIS PADA KINERJA MODEL PEMBANGKITAN DATA DEBIT SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE ARIMA Maskur Efendi ), Widandi Soeopo 2), Piojo Tri Juwono 2) ) Mahasiswa Magiser

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) bulanan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) bulanan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Daa Daa yang digunakan adalah daa sekunder runun waku (ime series) bulanan dari 2002:01 sampai dengan 2009:06 yang bersumber dari Laporan dan websie Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 5 Penaksiran Fungsi Perminaan 1 Ekonomi Manajerial Manajemen Peranyaan Umum Tenang Perminaan Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah seelah adanya peningkaan harga? Berapa banyak produk yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS (ARIMA)

PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS (ARIMA) Prosiding Seminar Nasional Peneliian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakulas MIPA, Universias Negeri Yogyakara, 16 Mei 2009 PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI OLR-MJO BERBASIS HASIL ANALISIS MODEL STATISTIK BOX-JENKINS

Lebih terperinci

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function)

DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Aplikasi Model Intervensi dengan Step Function) DAMPAK PENURUNAN HARGA BBM JENIS PREMIUM TERHADAP ANGKA INFLASI DI KOTA YOGYAKARTA (Sudi Aplikasi Model Inervensi dengan Sep Funcion) S-3 Kismianini dan Dhoriva Urwaul Wusqa Jurusan Pendidikan Maemaika

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA TUMOR JINAK (NEOPLASMA) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA(0,1,1) TUGAS AKHIR.

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA TUMOR JINAK (NEOPLASMA) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA(0,1,1) TUGAS AKHIR. PERAMALAN JUMLAH PENDERITA TUMOR JINAK (NEOPLASMA) DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA(,1,1) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara Unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA

PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA PENENTUAN MODEL PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN METODE ARIMA Leopoldus Ricky Sasongko, Lydia Ninuk Rahayu, dan Alberh Roy Koa 3,,3 Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias

Lebih terperinci

ANALISIS CRITICAL ROOT VALUE PADA DATA NONSTATIONER

ANALISIS CRITICAL ROOT VALUE PADA DATA NONSTATIONER ANALISIS CRITICAL ROOT VALUE PADA DATA NONSTATIONER Abdul Aziz Dosen Jurusan Maemaika Fakulas Sains Teknologi Universias Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail : abdulaziz_uinmlg@yahoo.com

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP :

Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. : Nesia Brilliana I.P NRP : Peramalan Hasil Produksi Pupuk NPK Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Nama : Nesia Brilliana I.P NRP : 20800023 Jurusan : Maemaika Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes Pemberian pupuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY Hermansah Program Sudi Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan

Lebih terperinci

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA PEMODELAN TRAFIK GSM DI AREA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE ARIMA Fadil Rahman Hakim, Dr. Ir. Achmad Mauludiyano, MT. Program Sudi Telekomunikasi Mulimedia Jurusan Teknik Elekro Fakulas Teknologi Indusri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Model Peneliian Dalam menganalisa efekifias kebijakan pemerinah, maka model yang digunakan dalam skripsi ini adalah model yang diurunkan dari eori kekuaan monopoli,

Lebih terperinci

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN KONSUMSI LISTRIK PADA SEGMEN RUMAH TANGGA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR SARIRAZTY DWIJANTARI NRP 1314 030 010 Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1

FORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1 FORECASTING & ARIMA Dwi Marani /26/200 Saisik unuk Bisnis 9 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suau dere berkala merupakan suau himpunan observasi dimana variabel yang digunakan diukur dalam uruan periode waku,

Lebih terperinci

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK

Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Meode Inervensi dan Regresi Spline Rina Andriani, Dr. Suharono, M.Sc 2 Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS, 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 91-100 Online di: hp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI BREAKPOINT DAN PEMODELAN AUTOREGRESSIVE STRUCTURAL

Lebih terperinci

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)

PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016) Prosiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-602-622-20-9 hal 935-950 November 206 hp://jurnal.fkip.uns.ac.id PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN

Lebih terperinci

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina

Lebih terperinci

metodologi penelitian

metodologi penelitian pendahuluan injauan pusaka meodologi peneliian hasil dan pembahasan kesimpulan Pusaka Meodologi Peningkaan Energi lisrik Kebuuhan energi lisrik Pengembangan sisem energi lisrik Peramalan beban lisrik Slide

Lebih terperinci

BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF

BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF BAB II PERTIDAKSAMAAN CHERNOFF.1 Pendahuluan Di lapangan, yang menjadi perhaian umumnya adalah besar peluang dari peubah acak pada beberapa nilai aau suau selang, misalkan P(a

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-169

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-169 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) A-169 Pembuaan Aplikasi Pendukung Kepuusan Unuk Peramalan Persediaan Bahan Baku Produksi Plasik Blowing dan Injec Menggunakan

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN LISTRIK DI PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT. PJB) KANTOR PUSAT SURABAYA

PERAMALAN PENJUALAN LISTRIK DI PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT. PJB) KANTOR PUSAT SURABAYA TUGAS AKHIR SS 145561 PERAMALAN PENJUALAN LISTRIK DI PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PT PJB) KANTOR PUSAT SURABAYA DIA LINA WARDATI NRP 1314 030 08 Dosen Pembimbing Dr Wahyu Wibowo SSi, MSi DEPARTEMEN STATISTIKA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL

PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 9 PEMODELAN DATA DERET WAKTU YANG MENGANDUNG EFEK VARIASI KALENDER PADA KASUS PENJUALAN PRODUK DI PERUSAHAAN RITEL Y.P.Y. Asmara,

Lebih terperinci