ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL

Transkripsi

1 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL Jeefry Sutrisman Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Inonesia Abstrak PT. Bioplast Unggul merupakan perusahaan yang bergerak i biang prouksi prouk berbahan baku plastik engan menggunakan metoe blowing an injection mouling. Sering terjainya keterlambatan pemenuhan pemesanan mengakibatkan PT. Bioplast Unggul kehilangan kepercayaan ari para pelanggannya, sehingga pelaksanaan penjawala prouksi inilai perlu untuk ilakukan emi memenuhi pemesanan an meningkatkan kembali kepercayaan pelanggan. Penelitian ini menganalisa tentang penjawalan prouksi paa PT. Bioplast Unggul engan menggunakan metoe simulasi iskrit. Simulasi akan irancang secara bertahap ari moel konseptual, hingga moel operasional engan menggunakan SimEvents. Hasil ari simulasi akan igunakan untuk mengetahui ue ate setiap prouk yang telah ipesan oleh pelanggan sebelumnya. Untuk mencari ranom number service time paa pemoelan simulasi ini, igunakan

2 ua usulan, yaitu berasarkan jenis istribusi ata setiap tipe mesin, an service time yang ibutuhkan untuk membuat sebuah prouk. Dengan ilakukannya perancangan sistem informasi paa PT. Bioplast Unggul, penentuan ue ate akan semakin muah ilakukan. Selain itu program yang ibangun ini juga apat menentukan urutan penjawalan prouksi berasarkan pemesanan yang iterima. Kata Kunci: sistem informasi, simulasi iskrit, penjawalan prouksi, ranom number, SimEvents 1. Penahuluan Perkembangan lingkungan unia usaha inustri i Inonesia saat ini berlangsung engan sangat cepat i segala biang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan manajemen suatu perusahaan untuk bergerak lebih cepat agar apat mengantisipasi setiap perubahan yang telah an akan terjai. Agar apat tetap bersaing an mempertahankan pangsa pasar yang aa, sebuah perusahaan harus apat terus melakukan inovasi-inovasi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan keunggulan kompetitif yang imiliki oleh perusahaan tersebut. Berasarkan pengamatan paa PT. Bioplast Unggul yang memprouksi proukprouk berbahan asar plastik engan metoe blow mouling an injection, iketahui bahwa perusahaan ini menggunakan proses manufakturing job shop. PT. Bioplast Unggul seniri masih menggunakan metoe First In First Out (FIFO) untuk melakukan penjawalan operasi-operasi kerja terhaap job-job yang iterima. PT. Bioplast Unggul sering mengalami masalah ketika harus menjanjikan waktu

3 penyelesaian (ue ate) bagi pelanggannya. Untuk mengatasi masalah penjawalan tersebut, maka sebuah perusahaan khususnya perusahaan yang menggunakan proses manufacturing job shop harus apat melakukan proses penjawalan job engan tepat sesuai engan kemampuan prouksi mesin-mesin yang imiliki agar apat mengetahui an memenuhi ue ate yang iinginkan oleh pelanggan. Dengan perkembangan teknologi yang semakin lama semakin maju, permasalahan penjawalan tersebut apat iatasi engan membuat sebuah sistem informasi penjawalan operasi kerja sehingga memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber aya yang imiliki untuk menyusun jawal operasi kerja yang paling efisien. Paa karya ilmiah ini akan igunakan metoe simulasi iskrit yang apat iterapkan untuk melakukan penjawalan prouksi secara optimal an memungkinkan PT. Bioplast Unggul untuk mengetahui secara tepat an cepat ue ate yang apat iberikan kepaa pelanggan. 2. Metoologi Ruang lingkup ari penelitian mencakup perancangan sistem simulasi proses prouksi untuk PT. Bioplast Unggul. Beberapa pembahasan yang ilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut: Pemoelan konseptual sistem simulasi Pencarian ranom number service time Verifikasi Valiasi

4 Setelah itu, kemuian akan ibuat rancangan sistem informasi yang meliputi problem omain an application omain Pemoelan Konseptual Sistem Simulasi Pemoelan konseptual simulasi yang irancang, akan ibuat untuk meniru sistem prouksi yang terapat paa PT. Bioplast Unggul. PT. Bioplast Unggul memiliki 5 tipe mesin yang mempunyai kekuatan tekanan yang berbea-bea. Kebijakan yang berlaku i perusahaan aalah setiap mesin hanya apat memprouksi esain prouk yang berat bahan bakunya sesuai engan kekuatan mesin. Oleh karena itu, paa sistem simulasi ini, setiap esain prouk iberikan tipe sesuai engan tipe mesin yang apat memprouksi esain tersebut. Contohnya esain prouk yang memiliki berat bahan baku kurang ari 50 gram akan isebut esain tipe 1, sesuai engan mesin tipe 1 yang apat memprouksi esain tersebut. Perusahaan juga memiliki kebijakan untuk memprouksi sebuah prouk secara terus-menerus i satu mesin. Contohnya apabila terapat pemesanan prouk pail 1 kg engan kuantitas 1000 unit, perusahaan akan terus memprouksi prouk tersebut paa satu mesin hingga 1000 unit prouk iselesaikan. Entitas yang akan masuk ke alam sistem aalah prouk-prouk yang akan iprouksi menurut pemesanan ari pelanggan. Setiap prouk yang masuk ke alam sistem, akan iberikan atribut-atribut yang sesuai engan karakteristik yang imiliki prouk tersebut i unia nyata. Sumber aya yang akan igunakan untuk memprouksi setiap prouk

5 (entitas) yang masuk ke alam sistem aalah mesin injection mouling yang berjumlah 11 mesin. Beberapa kejaian yang terapat paa sistem antara lain keatangan pemesanan sehingga prouk akan iprouksi, an mesin memprouksi prouk tersebut hingga selesai. Gambar 1 Moel Konseptual Simulasi 2.2. Pencarian ranom number service time Terapat ua cara yang akan iusulkan untuk menghasilkan ranom number ari service time moel simulasi yang telah irancang.

6 Usulan pertama aalah mencari ranom number ari service time engan menggunakan jenis istribusi emperical iscrete yang akan menghasilkan ranom number sesuai engan persentase kemungkinan (probability vector) munculnya sebuah nilai service time (value vector). Tabel istribusi emperical iscrete yang akan igunakan apat ilihat ibawah ini: Tabel 1-Tabel Emperical Discrete Mesin Tipe 1 Tipe Mesin Value Vector Banyak Kemunculan Probability Vector Total 43 1 Usulan keua aalah engan menggunakan ranom number untuk setiap prouk. Untuk apat menggunakan cara ini, setiap prouk yang masuk ke alam sistem simulasi akan iberikan atribut service time an stanar eviation, sehingga sistem simulasi apat melakukan ranom service time paa setiap prouk. Contohnya apat ilihat paa tabel ibawah ini. Tabel 2-Tabel Boy Pail 1 Kg

7 No. Nama Desain Berat(gram) ± ST(etik) ± 1 Boy Pail 1 KG 59 ± 2 40 ± Verifikasi Verifikasi aalah proses pemeriksaan apakah moel konseptual irefleksikan secara akurat oleh moel operasional. Tahap verifikasi apat ilakukan engan melakukan proses pengamatan alur jalannya simulasi, alur simulasi apat ilihat paa gambar 2. Moel operasional telah ibuat sesuai engan moel konseptual, seperti imasukkannya pembagian tipe esain berasarkan tipe mesin yang apat memprouksi esain tersebut, sistem batch yang igunakan oleh perusahaan, an service time yang sesuai engan istribusi ata service time setiap mesin, oleh karena itu sistem apat inyatakan telah berhasil melewati tahapan verifikasi.

8 Gambar 2-Diagram Alir Sistem Simulasi Prouksi 2.4. Valiasi Valiasi moel simulasi PT. Bioplast Unggul ini akan ilakukan engan cara menjalankan simulasi engan moel yang sama akan tetapi engan memasukkan ata paa bulan yang berbea. Valiasi ilakukan engan mengamati sebaran paa iagram boxplot an melakukan uji t berpasangan.

9 Gambar 3-Boxplot Valiasi Mesin 100 ton 1 0 : 0 = H μ 0 : 1 H μ = = K j j K 1 1 = ) ( 1 1 = = K j j K S = S K S t μ = 0

10 t 0 = If If t t 0 α 2, K, o not reject H 1 0 t t > 0 α 2, K, reject H 1 0 α = 0.05 t α = 2, K 1 t ,9 t 0.05 = , o not reject H 0

11 2.5. Problem Domain Gambar 4-Class Diagram 2.6. Application Domain Gambar 5-Use Case

12 3. Kesimpulan Apabila iperbaningkan ari keakuratan hasil simulasi engan menggunakan boxplot. Usulan 2 merupakan usulan yang memberikan hasil yang terbaik. Service time simulasi yang ihasilkan oleh usulan ini paling menekati service time aktual, hal ini apat ilihat ari bentuk boxplot yang selalu menanjak. Bentuk menanjak ini menginikasikan semakin tinggi service time aktual, maka service time simulasi juga semakin tinggi pula. Rentangan kuartil paa usulan 2 juga lebih penek, hal ini berarti ranom number yang ihasilkan tiak akan berbea terlalu jauh engan meian, sehingga kesalahan alam menghasilkan service time apat lebih minimal

13 Referensi [1] Banks, Jerry. (2010). Discrete-Event System Simulation. Pearson Eucation, New Jersey. [2] Gholami, M. (2009); Integrating simulation an genetic algorithm to scheule a ynamic flexible job shop. J Intell Manuf (2009) 20. Pages: [3] Gintoro; Anreyus; Emilia; William, Richar. (2010). Analisis Dan Perancangan Sistem Pemesanan Tiket Dengan Teknologi Mobile. SNATI Pages: B-29. [4] Hamy, Taha A. (2003). Operation Research: An Introuction. Seventh Eition. Prentice Hall International, Singapore. [5] Kakiay, Thomas J. (2004). Pengantar Sistem Simulasi. ANDI, Yogyakarta. [6] Manuj, Ila; Mentzer, John, T.; Bowers, Melissa R. (2009). Improving the rigor of iscreteevent simulation in logistics an supply chain research. International Journal of Physical Distribution & Lo;gistics Management Pages: [7] McLeo, Raymon, Jr. (2001). Sistem Informasi Manajemen. PT. Prenhallino, Jakarta. [8] Moore, Holly. (2009). MATLAB For Engineers. Secon Eition. Pearson Eucation, New Jersey. [9] O Brien, James (2003). Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis an Manajerial. Salemba Empat, Jakarta. [10] Rener, et al. (2003). Quantitative Analysis for Management. Eight Eition. Prentice Hall. New Jersey [11] Satzinger, John W.; Jackson, Robert B.; Bur, Stephen D. (2005). Object Oriente Analysis an Design with the Unifie Process. Course Technology. [12] Subagyo, Pangestu; Asri, Marwan; Hanoko T. Hani. (2000). Jili 2. Dasar asar operation research. PT. BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta. [13] Suryani, Erma. (2006). Pemoelan & Simulasi. Graha Ilmu, Yogyakarta. [14] Whitten, Jeffrey L. (2007). Systems Analysis an Design Methos. McGraw Hill, New York. [15] Willliams, Brian K. (2005). Using Information Technology: A Practical Introuction to Computers & Communication. McGraw Hill, New York.

14