CHARGER PORTABLE SEBAGAI PENGISIAN BATERAI HANDPHONE DARI SUMBER DAYA DC MENGGUNAKAN METODE BUCK BOOST CONVERTER
|
|
- Verawati Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CHAGE POABE SEBAGAI PENGISIAN BAEAI HANPHONE AI SUMBE AYA C MENGGUNAKAN MEOE BUCK BOOS CONEE Agus Setyawan 1, Bambang Sumantri, S.,M.Sc 2, Agus Inra Gunawan, S.,M.Sc 2 1 Penulis, Mahasiswa Jurusan eknik Elektrnika PENS - IS 2 sen Pembimbing, Staf Pengajar i Jurusan eknik Elektrnika PENS - IS Pliteknik Elektrnika Negeri Surabaya Electrnics Engineering Plytechnic Institute f Surabaya Institut eknlgi Sepuluh Npember Surabaya Kampus IS Suklil, Surabaya 60111, INONESIA el: +62 (31) ; Fax: +62 (31) aset.num1@gmail.cm Abstrak Charger merupakan piranti yang igunakan alam pengisian baterai. Charger prtable ibuat untuk mengimbangi fungsi piranti elektrnika yang praktis yang bisa ibawa kemana-mana, termasuk hanphne. Charger prtable memanfaatkan sumber aya c yang lebih banyak emukan itempat-tempat umum karena sifatnya yang praktis. Charger ini mengubah sumber aya c menjai c (c t c cnverter) sesuai tegangan yang ibutuhkan alam pengisian baterai, yang umum igunakan aalah 5 vlt. engan menjaikan tegangan c knstan 5 vlt, maka sumber aya tersebut apat imanfaatkan alam melakukan pengisian. isinilah fungsi charger prtable sebagai c t c cnverter, yakni menjaikan tegangan itu knstan. alam c t c cnverter, yang paling banyak igunakan aalah buck cnverter, bst cnverter, an buckbst cnverter. Buck cnverter bersifat menurunkan tegangan input, bst cnverter bersifat menaikkan tegangan input an buck-bst cnverter memiliki fungsi keuanya. Cnverter tersebut menghasilkan tegangan knstan sesuai yang iinginkan. Charger prtable ibuat engan memanfaatkan mete buck cnverter an bst cnverter yang igabung menjai satu. an leh karena prtable, maka igunakan rangkaian yang paling seerhana engan kmpnen yang seerhana agar knsumsi aya terhaap charger ini menjai minim. Hal ini karena aya yang tersimpan alam baterai c yang terbatas an muah cepat habis. Untuk menentukan utput ari cnverter mana yang igunakan, buck ataukah bst, maka igunakan sebuah relay imana ketika tegangan relay cukup untuk menghasilkan tegangan 5 vlt maka relay aktif an memilih utput ari buck cnverter yang igunakan. api jika ternyata utput ari buck cnverter belum bisa menghasilkan utput yang iinginkan karena supply ari input kurang, maka utput ari bst cnverter yang igunakan Kata Kunci : charger, prtable, c t c cnverter, buck cnverter, bst cnverter I. PENAHUUAN Hanphne merupakan alat kmunikasi yang saat ini paling banyak igunakan alam kehiupan sehari-hari. Keberaaan hanphne seakan tiak bisa igantian engan alat kmunikasi lainnya karena sifatnya yang praktis an apat ibawa kemana-mana. Penggunaan hanphne secara kntinyu tentu mengurangi sumber aya paa baterai yang igunakannya. Untuk itu perlu ilakukan charging baterai hanphne yang biasanya menggunakan aaptr yang menggunakan sumber aya ac ari jala-jala PN yang aa i rumah-rumah. Seangkan paa keaaan tertentu pengguna hanphne belum tentu beraa i rumah atau i tempat yang menyeiakan sumber aya ac. Kalau ibaningkan engan sumber aya c, maka sumber aya c lebih muah iapatkan i tempat-tempat umum, berupa baterai yang umum ijual i pasaran. engan melihat knisi tersebut, ibutuhkan sebuah charger prtable yang efisien yang apat memanfaatkan berbagai jenis baterai c, bahkan mulai tegangan sumber 1,5 vlt. Output yang ihasilkan haruslah tetap knsan (5 vlt c), walaupun menggunakan input tegangan ari baterai yang bervariasi, sehingga tiak merusak aya tahan ari baterai hanphne itu seniri. engan mete yang suah aa apat ibuat sebuah c-c cnverter yang nantinya apat igunakan sebagai charger prtable yang apat igunakan alam keaaan arurat. angkaian ini ibuat seefisien mungkin engan menggunakan kmpnen yang seerhana sehingga tujuan pembuatan pryek akhir ini apat terpenuhi. 1
2 II. ASA EOI 2.1 Bst cnverter Bst cnverter aalah jenis c-c cnverter yang memiliki utput tegangan yang lebih besar ari tegangan input. v i i i i t i (1 ) Gambar 2.1 angkaian asar Bst Cnverter i i pene (1 ) Saklar aalah saklar elektrnik yang bekerja secara cepat antara n an ff sehingga menghasilkan uty cycle secara tmatis mengikuti besar tegangan input. Besarnya uty cycle berubah-ubah sesuai besar input yang iberikan untuk menjaga utput agar tetap knstan. Ketika saklar alam psisi tertutup, maka ie alam keaaan reverse, sehingga terjai penyimpanan muatan leh inuktr. Gambar 2.2 Bst Cnverter Knisi Saklar ertutup v i i i i i t i i clse Gambar 2.4 Pengaruh uty Cycle paa Bst Cnverter Besarnya uty cycle akan mempengaruhi nilai tegangan utput. Perbaningan uty cycle antara keaaan clse an pen apat ilihat paa grafik gambar 2.4. egangan yang ihasilkan merupakan nilai rata-rata ari keaaan saklar yang pen an clse. Nilai uty cycle bst cnverter memenuhi persamaan berikut: 1 1 i v Cf OPENE ( 1- ) i t t Seangkan ketika saklar alam knisi terbuka, maka ie menjai knisi tertutup an inuktr akan membuang energinya menuju kapasitr. Gambar 2.3 Bst Cnverter Knisi Saklar erbuka Gambar 2.5 angkaian Bst Cnverter engan Cntrller Seerhana Untuk nilai inuktansi yang igunakan aalah sebagai berikut: min 2 (1 ) 2 f 2
3 engan : = Nilai Inuktansi minimum f min = uty cycle = esistansi = Frekuensi 2.2 Buck cnverter Buck cnverter aalah jenis c-c cnverter yang memiliki utput tegangan yang lebih kecil ari tegangan input. Gambar 2.9 Pengaruh uty Cycle Paa Buck Cnverter Seperti halnya bst cnverter, sinyal uty cycle apat ibuat ari rangkaian analg engan memanfaatkan kmpnen yang seerhana, yakni kapasitr an transistr. Gambar 2.6 angkaian asar Buck Cnverter Ketika saklar tertutup, ie alam keaaan reverse sehingga sinyal input menuju inuktr an terjai penyimpanan energi. v Gambar 2.7 Buck Cnverter Knisi Saklar ertutup i i i t i clse i i Seangkan saat knisi saklar terbuka ie menjai frwar bias sehingga aa aliran tegangan yang melalui kapasitr. v Gambar 2.8 Buck Cnverter Knisi Saklar erbuka i i i pene i i t (1 i ) (1 ) Gambar 2.10 angkaian Buck Cnverter engan Cntrller Seerhana Besarnya uty cycle agar tegangan utput sesuai yang iharapkan aalah sebagai berikut: 1 2 8Cf Nilai inuktansi yang ibutuhkan untuk membuat sebuah buck cnverter aalah berasarkan persamaan berikut: (1 ) min 2 f engan : = Nilai Inuktansi minimum f min = uty cycle = esistansi = Frekuensi III. PEANCANGAN SISEM 3.1 Blk iagram Sistem Gambar 3.1 esain Alat 3
4 Alat ini irancang an ibuat engan menggunakan mete ari rangkaian buck an bst cnverter, imana utput ari keua tipe cnverter tersebut terhubung engan relay untuk mengaktifkan utput mana yang akan igunakan. 3.2 elay elay yang igunakan aalah relay 5 vlt, namun alam kenyataannya relay ini apat aktif walaupun tegangan yang iberikan paanya kurang ari 5 vlt. Untuk mengantisipasi agar relay tiak aktif saat knisi yang tiak ibutuhkan, imana saat tegangan utput buck cnverter kurang ari 5 vlt, maka itambahkan pembatas tegangan agar tegangan utput buck cnverter yang kurang ari 5 vlt tiak apat mengaktifkan relay. Gambar 3.2 angkaian Pembatas egangan Kurang Paa elay I PENGUJIAN SISEM 4.1 Pengukuran Menggunakan Multitester Pengujian mengunakan multitester igunakan untuk mengetahui nilai utput yang hasilkan leh rangkaian charger prtable ini ari berbagai input yang iberikan paanya. Nilai utput yang iambil aalah tegangan an nilai arus. Pengukuran i lakukan engan menggunakan input baterai ukuran AA/1,5 vlt. 4.2 Pengukuran Menggunakan Oscillscpe Pengukuran erhaap Sinyal yang Bekerja paa Cnverter. A. Bst Cnverter Gambar 4.3 Sinyal paa Kaki Basis Q1 557 Kaki basis paa Q1 557 aalah sinyal yang berasal ari kaki klektr Q Sinyal yang iapatkan aalah sinyal gergaji, imana hal ini ipengaruhi leh kapasitr 330pF yang ipasang paralel engan kaki basis Q Ketika pertama kali klektr ari Q3 547 mengalirkan arus, maka tegangan yang terukur paa kaki basis Q1 557 tinggi. Karena aa tegangan yang masuk basis, imana bila transistr pnp memiliki tegangan basis yang lebih tinggi ari emiternya, maka tegangan akan ialirkan ari emiter menuju klektr, sehingga basis ari Q2 337 menapat tegangan ari klektr Q Gambar 4.4 Sinyal paa Kaki Basis Q2 337 B = anpa Beban, B = engan Beban Berasarkan nilai referensi tegangan yang iinginkan aalah tegangan c 5 vlt an engan nilai utput yang ihasilkan, apat icari nilai errr sebagai berikut. Errr (%) = nilai referensi nilai utput sesungguhnya x 100% nilai referensi Karena menapat tegangan paa kaki basisnya, untuk transistr npn, ketika tegangan paa basis lebih besar aripaa tegangan paa emiter (emiter igrunkan), maka tegangan paa klektr akan ialirkan menuju emiter. Seangkan klektr paa Q2 337 seniri tiak memiliki tegangan, sehingga klektr melalui kapasitr 330pF menarik tegangan paa kaki yang terhubung paralel engan kaki basis Q Karena itarik leh kapasitr, maka tegangan yang masuk kaki basis Q1 557 semakin kecil sehingga menghasilkan sinyal gelmbang gergaji. alam keaaan ini kapasitr akan terus mengisi hingga Q1 557 tiak lagi aktif karena tegangan paa kaki basisnya tiak cukup kuat untuk membuat transistr aktif (itarik sepenuhnya leh kapasitr). 4
5 tegangan ini akan mennaktifkan kinerja ari Q3 547 saat tegangan utput suah mencapai 5 vlt, yakni engan cara menarik tegangan paa basis Q3 menuju grun. Ketika Q3 tak aktif, maka tiak aa tegangan yang masuk Q1, sehingga saklar menjai ff. Gambar 4.5 Sinyal paa Kaki Klektr Q2 337 Gambar iatas aalah sinyal klektr Q2 yang terhubung langsung paa inuktr (sebagai saklar). Ketika Q1 557 tiak lagi aktif, maka Q2 337 juga tiak aktif. engan emikian klektr tiak lagi menarik tegangan ari kapasitr. Paa knisi ini kapasitr melakukan pengsngan energi. Saat energi paa kapasitr suah habis, Q1 an Q2 kembali aktif. Hal ini berlangsung kntinyu sehingga apat ikatakan bahwa Q2 337 aalah sebagai saklar tmatis yang kinerjanya juga ikenalikan leh Q Jika iamati bentuk gelmbang yang ihasilkan, maka setiap nilai input yang berbea akan menghasilkan bentuk sinyal yang berbea. Semakin tinggi nilai tegangan input, maka nilai uty cycle semakin kecil, sehingga jika input terus iperbesar, maka tiak aa uty cycle yang ihasilkan sehingga nilai utput akan sama engan nilai input. Saat Q1 an Q2 aktif maka saklar alam psisi terhubung an ie alam knisi reverse, sehingga inukr melakukan pengisian. Seangkan saat transistr iak aktif maka saklar alam knisi pen an ie menjai frwar bias. alam knisi ini inuktr mengalirkan muatan yang tersimpan lehnya menuju kapasitr 100uF. Besarnya nilai frekuensi yang bekerja paa saklar tersebut aalah tergantung ari nilai C seri yang bekerja paa rangkaian tersebut, yakni resistr 33k an kapasitr 330pF. engan: f f = Frekuensi = esistansi C = Kapasistansi 1 2 C Untuk Q3 547, bekerja sebagai penyalur sinyal ke Q1 557, imana kaki klektr Q3 terhubung engan basis Q1. Kinerja ari transistr ketiga ini juga ikenalikan leh transistr keempat Q4 547 sebagai etektr tegangan. etektr tegangan ini penting, karena saklar yang ibuat bekerja hanya engan menggunakan rangkaian analg engan kmpnen seerhana tanpa kntrl tmatis (berupa IC mikrkntrler). etektr Gambar 4.7 Sinyal paa Kaki Klektr Q3 547 Gambar i atas aalah gambar sinyal paa kaki klektr Q3 yang terhubung engan Q1. Sinyal berbentuk gelmbang gergaji karena aa knisi imana tegangan paa kaki basis Q3 itarik leh Q4 menuju grun, yakni saat tegangan utput yang ihasilkan suah mencapai 5 vlt. B. Buck Cnverter Gambar 4.9 Sinyal paa Kaki Basis Q1 547 Kaki basis paa Q1 547 paa buck cnverter mempunyai bentuk sinyal seperti gambar i atas (b,c, sinyal igeser kebawah paa scillscp). Kenaikan tegangan paa basis Q1 547 isebabkan karena prses pengsngan kapasitr yang muatannya ialirkan ke basis Q Jika ilihat ari bentuk sinyal, maka saat kapasitr tiak membuang energinya paa transistr, tegangan yang mengalir paa basis transistr cukup kecil. Hal ini berarti tegangan paa basis tiak cukup kuat untuk membuat transistr menjai aktif. Ketika terjai pengsngan energi kapasitr ke basis transistr, barulah transistr menjai aktif. Karena emitter ari Q1 547 ini terhubung paa utput buck cnverter, imana nilai tegangan emitter lebih besar aripaa nilai tegangan basis, maka tiak aa arus yang mengalir ari klektr ke emitter. Aktifnya transistr justru membuat nilai tegangan paa transistr Q1 547 menjai turun. 5
6 5. Efisiensi cnverter engan beban an tanpa beban hampir sama (engan beban seikit lebih besar, kecuali untuk bst cnverter engan 1 atau 2 masukan baterai. 6. Semakin besar tegangan masukan, nilai efisiensi menjai lebih kecil, karena tiak langsung semua aya masukan menjai aya keluaran (tegangan masukan makin besar, namun tegangan keluaran tetap). Gambar 4.11 Sinyal paa Kaki Klektr Q1 547 / Basis Q2 327 Bentuk sinyal yang ihasilkan leh Q1 547 paa kaki klektrnya seperti gambar iatas. Saat tegangan naik, maka tegangan paa kaki klektr Q1 ini apat mengaktifkan Q2 karena klektr ari Q1 terhubung engan basis Q2 secara langsung. Seangkan saat tegangan paa psisi lw, Q2 tiak apat aktif karena nilai tegangan terlalu kecil. AFA PUSAKA [1] [2] r. Zainal Salam. ersin Pwer Electrnics an rives.um-jb [3] Michael ay, Bill Jhn. March 16-31, EE imes-asia, [4] Ali Emai, Alireza Khaligh, Zhng Nie, Yung J ee "Integrate Pwer Elektrnic Cnverters an igital Cntrl", CC Press,aylr & Francis Grup,C. Gambar 4.12 Sinyal paa Kaki Klektr Q2 327 Sinyal yang ihasilkan leh klektr Q2 seperti tampak paa gambar i atas. Semua sinyal tersebut igeser kebawah paa layar scillscp, nilai lembah aalah psisi grun, seangkan nilai puncak aalah nilai tegangan tertinggi yang ihasilkan. Sinyal yang ihasilkan aalah pulsa PWM yang ihubungkan paa buck cnverter sebagai saklar. BAB KESIMPUAN 1. Cnverter yang ibuat apat menghasilkan tegangan keluaran yang berkisar paa 5vlt c, engan errr 0% s/ 6% paa knisi tanpa beban, an 2 s/ 18% paa knisi engan beban. 2. Nilai arus keluaran berkisar ari 140mA s/ 240mA, engan bst cnverter justru memiliki arus yang lebih besar, kecuali untuk masukan satu buah baterai. 3. Paa buck cnverter saat tegangan masukan turun, maka memungkinkan perubahan kinerja ari buck menjai bst cnverter an arus justru lebih besar. 4. Nilai efisiensi yang baik imiliki masing-masing cnverter engan masukan yang kecil (satu baterai untuk bst cnverter, lima baterai untuk buck cnverter), karena hampir seluruh aya masukan sama engan aya keluaran. 6
KARAKTERISTIK PENGUAT OPERASIONAL
ELEKTONIK NLOG Pertemuan KKTEISTIK PENGUT OPESIONL Penguat perasinal (p-amp mrpk suatu penguat perlehan tinggi ikpellangsung engan umpan-balik yang itambahkan utk mengenalikan karakteristik tanggapan keseluruhan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Saham
BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA Multimeter Analog
INSTRUKSI KERJA Multimeter Analg LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Multimeter Analg 1. Tujuan Untuk memberi petunjuk cara menggunakan Multimeter
Lebih terperinciBAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciIV. ANALISA RANCANGAN
IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC
BAB ANAL DAN MNMA RAK EGANGAN DAN ARU DC. Penahuluan ampai saat ini, penelitian mengenai riak sisi DC paa inverter PWM lima-fasa paa ggl beban sinusoial belum pernah ilakukan. Analisis yang ilakukan terutama
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinci=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===
TKNIK IITL === PRNNN RNKIN KOMINSIONL === Rangkaian logika atau igital apat ibagi menjai 2 bagian yaitu:. Rangkaian Kombinasional, aalah suatu rangkaian logika yang keaaan keluarannya hanya ipengaruhi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA
BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERER WM MULIFASA 3. enahuluan enelitian mengenai bentuk sinyal moulasi yang cocok untuk menghasilkan keluaan inete yang bekualitas baik telah lama ilakukan. Salah satu
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinciBAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc
BAB KAPASITOR ontoh 5. Definisi kapasitas Sebuah kapasitor 0,4 imuati oleh baterai volt. Berapa muatan yang tersimpan alam kapasitor itu? Jawab : Kapasitas 0,4 4 0-7 ; bea potensial volt. Muatan alam kapasitor,,
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciPERANCANGAN WEBSITE DEKRANASDA KOTA SURABAYA DENGAN KONSEP MY SECOND CRAFT WORKBENCH
Tugas Akhir PERANCANGAN WEBSITE DEKRANASDA KOTA SURABAYA DENGAN KONSEP MY SECOND CRAFT WORKBENCH Mirza Ali : 3407100047 Ientifikasi Masalah 1. Jumlah anggota Dekranasa saat ini berjumlah 236, namun 164
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciPENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES
PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n
MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem
Lebih terperinciArus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian suatu negara igerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum ikelompokkan kepaa empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah an ekspor-impor.
Lebih terperinciKAPASITOR. Pengertian Kapasitor
7/3/3 KAPASITOR Pengertian Kapasitor Dua penghantar berekatan yang imaksukan untuk iberi muatan sama tetapi berlawanan jenis isebut kapasitor. Sifat menyimpan energi listrik / muatan listrik. Kapasitas
Lebih terperinciBESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU
BESARNYA KOEFISIEN HAMBAT (CD) SILT SCREEN AKIBAT GAYA ARUS DENGAN MODEL PELAMPUNG PARALON DAN KAYU Davi S. V. L Bangguna 1) 1) Staff Pengajar Program Stui Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sintuwu
Lebih terperinciPerbaikan Kualitas Arus Output pada Buck-Boost Inverter yang Terhubung Grid dengan Menggunakan Metode Feed-Forward Compensation (FFC)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-6 1 Perbaikan Kualitas Arus Output paa Buck-Boost Inverter yang Terhubung Gri engan Menggunakan Metoe Fee-Forwar Compensation (FFC) Faraisyah Nugrahani, Deet
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinci1 Kapasitor Lempeng Sejajar
FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan
Lebih terperinciPenggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier
Performa (24) Vol. 3, No.2: 62-7 Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier Inra Cahyai Jurusan Teknik an Manajemen Inustri, Universitas Trunojoyo Maura Abstract Noways,
Lebih terperinci1 Kapasitor Lempeng Sejajar
FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan
Lebih terperinciBAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak
BAB 7 P A S A K Pasak atau keys merupakan elemen mesin yang igunakan untuk menetapkan atau mengunci bagian-bagian mesin seperti : roa gigi, puli, kopling an sprocket paa poros, sehingga bagian-bagian tersebut
Lebih terperinci3. Kegiatan Belajar Medan listrik
3. Kegiatan Belajar Mean listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, iharapkan Ana apat: Menjelaskan hubungan antara kuat mean listrik i suatu titik, gaya interaksi,
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksu 1.1.1 Memisahkan fraksi butiran seimen paa ukuran (iameter) butir tertentu. 1.1.2 Menentukan nilai koefisien sortasi, skewness an kurtosi baik secara grafis maupun matematis.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI
IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi
Lebih terperinciKULIAH- 3 ELASTISITAS (Quantitative Demand Analysis)
1 KULIAH- 3 ELASTISITAS (Quantitative Deman Analysis) Telah kita pelajari bahwa permintaan suatu barang (eman) (Q ) : ipengaruhi oleh : Harga P, Harga barang substitusi/komplementer = P y, Income ari konsumen
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Tampilan Aplikasi IV.1.1 Tampilan Aplikasi untuk Pengguna 1. Halaman Home Halaman ini merupakan halaman pertama saat pengguna membuka aplikasi. Gambar IV.1 Tampilan
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL
Jurnal J-Ensitec: Vol 0 No. 0, Mei 06 RANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL Gugun Gunai, Asep Rachmat, Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Majalengka
Lebih terperinciPEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2
PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN Hewig A Tan, Ratna S Alifen ABSTRAK: Metoe penjawalan linier cocok untuk proyek engan aktivitas seerhana, an repetitif
Lebih terperinciDESAIN PENGATUR TEMPERATUR RUANGAN UNTUK PEMELIHARAAN ANAK AYAM KAMPUNG SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VHDL BERBASIS CPLD
SEMINAR NASNAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATNS 00 DESAIN PENGATUR TEMPERATUR RUANGAN UNTUK PEMELIHARAAN ANAK AYAM KAMPUNG SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VHDL BERBASIS CPLD M. Ibrahim
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENYEARAH SATU FASA MENGGUNAKAN DOUBLE SERIES BUCK-BOOST CONVERTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA (Sub Judul : PFC)
RANCANG BANGUN PENYEARAH SATU FASA MENGGUNAKAN DOUBLE SERIES BUCK-BOOST CONVERTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA (Sub Judul : PFC) Ahmad Arifuz Z. 1, Ir.M. Zaenal Efendi,M.T. 2 Mahasiswa Elektr Industri,
Lebih terperinciBAB III KONTROL PADA STRUKTUR
BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )
BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG 3.1 Perencanaan Beban Total Paa Elevator Barang Q total = Q + WM + WO ( Persamaan 2.1.10 ) Q = Beban kapasitas muatan alam perencanaan ( 1 Ton
Lebih terperinciANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang
Lebih terperinciGambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.
BAB II DASAR TEORI Thyristor merupakan komponen utama dalam peragaan ini. Untuk dapat membuat thyristor aktif yang utama dilakukan adalah membuat tegangan pada kaki anodanya lebih besar daripada kaki katoda.
Lebih terperinciHukum Coulomb. a. Uraian Materi
Hukum oulomb a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, iharapkan ana apat: - menjelaskan hubungan antara gaya interaksi ua muatan listrik, besar muatan-muatan, an jarak pisah
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Training, Evaluation, Kirkpatrick Model, Employees. 376 Hania Aminah. Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
MODEL EVALUASI KIRIKPATRICK DAN APLIKASINYA DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN (LEVEL REAKSI DAN PEMBELAJARAN) DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERUM JAKARTA Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Pada Serat Optik Ragam Tunggal. Oleh : Nama : Agus Setiyawan Nim : L2F
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Paa Serat Optik Ragam Tunggal Oleh : Nama : Agus Setiyaan Nim : LF 31 419 Kebutuhan akan serat optik yang tinggi serta kompleksitas
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa
Lebih terperinciNAMA : FAISHAL AGUNG ROHELMY NIM:
FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN, & KESEIMBANGAN PASAR NAMA : FAISHAL AGUNG ROHELMY NIM: 115030207113012 FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN, & EKUILIBRIUM PASAR Fungsi Permintaan Pasar Fungsi permintaan pasar untuk
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN TEKNIS
BAB I PERENCANAAN TEKNIS I.1. Umum Paa Bab telah ipilih satu alternatif jalur penyaluran an sistem pengolahan air buangan omestik Ujung Berung Regency. Paa bab ini akan itentukan imensi jaringan pipa,
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG Inah Permata Sari 1, Heriyanto 2, Irwan Septayua 2 Dosen Universitas Bina
Lebih terperinciSolusi Tutorial 6 Matematika 1A
Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.
Lebih terperinciPEMODELAN Deskripsi Masalah
PEMODELAN Deskripsi Masalah Sebelum membuat penjawalan perkuliahan perlu iketahui semua mata kuliah yang itawarkan, osen yang mengajar, peserta perkuliahan, bobot sks an spesifikasi ruang yang iperlukan.
Lebih terperinciPANJANG PENYALURAN TULANGAN
131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik
Lebih terperinciMETODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER
METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER Asrul Syam Program Stui Teknik Informatika, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail: assyams03@gmail.com Abstrak Masalah optimasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
A II LANASAN TEORI. MICRO ULE GENERATOR Micro ubble Generator (MG) aalah suatu alat yang berfungsi untuk menghasilkan gelembung uara i alam air engan ukuran iameter kurang ari 00 µm. Micro bubble apat
Lebih terperincidan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.
E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping
Lebih terperinci11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2
11/4/011 1 11/4/011 KOHERENSI koheren : memiliki θ yang tetap (tiak berubah terhaap waktu) θ = π y 1 y θ = 0 y 1 y 11/4/011 INTERFERENSI CELAH GANDA G G T 4 T 3 T G T 1 T pusat T 1 G T T 3 T 4 Cahaya bersifat
Lebih terperinciPenentuan Parameter Bandul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum dengan Gelombang dalam Tangki
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-3539 (3-97 Prin B- Penentuan Parameter Banul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum engan Gelombang alam Tangki Eky Novianarenti, Yerri Susatio, Riho Hantoro
Lebih terperinciPROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak
PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN Ruy Setiawan, ST., MT. Sukanto Tejokusuma, Ir., M.Sc. Jenny Purwonegoro, ST. Staf Pengajar Fakultas Staf Pengajar Fakultas Alumni Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinci3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?
Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Sisi Elektrode Sangkar Delta pada Nilai Resistans Satu Batang Pentanah
462 Pengaruh Perubahan Sisi Elektroe Sangkar Delta paa Nilai Resistans Satu Batang Pentanah Harnoko Stephanus 1 Abstract Grouning ro is more practical than grouning plate or grouning strip. Grouning resistance
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Ientitas Responen Dari analisis ata ang iperoleh peneliti ari lapangan akan iuraikan alam bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taangan
Lebih terperinci, serta notasi turunan total ρ
LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik
Lebih terperinciPERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA16
PERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA16 Rega Sakti Ruzianto *), Bui Setiyono, an Sumari Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciJurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201
akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL Jeefry Sutrisman Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Inonesia Abstrak PT. Bioplast
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Loasi an Watu Penelitian 3.1.1 Loasi penelitian Loasi yang ijaian tempat alam penelitian ini aalah Tempat Pelelangan Ian (TPI) Kota Gorontalo. 3.1. Watu penelitian Penelitian
Lebih terperinciMETODE MATRIK APLIKASI METODE MATRIK UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK
METOE MATRIK APIKASI METOE MATRIK UNTUK ANAISA STRUKTUR BAOK PENGERTIAN UMUM Metoe matrik aalah suatu pemikiran baru paa analisa struktur, yang berkembang bersamaan engan populernya penggunaan computer
Lebih terperinciTriwahyuni, et al., Optimalisasi Produksi Pada Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah...
Triwahyuni, et al., Optimalisasi Prouksi Paa Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah.... 1 OPTIMALISASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI DONNA JAYA BAROKAH JEMBER MELALUI PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Prouction
Lebih terperinciMIPA Terpadu. Naskah ujian mengandung 3 (tiga) tipe soal dengan aturan cara menjawab sebagai berikut :
Petunjuk khusus Naskah ujian menganung 3 (tiga) tipe soal engan aturan cara menjawab sebagai berikut : Petunjuk A : Pilih jawaban yang paling tepat iantara 5 (lima) jawaban yang terseia Petunjuk B : Pilihlah
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hirarki Pusat-Pusat Pelayanan i Kecamatan Leuwiliang Analisis hirarki pusat-pusat pelayanan i Kecamatan Leuwiliang ilakukan engan menggunakan metoe skalogram berbobot berasarkan
Lebih terperinciKENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang
KENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL Dita Anies Munawwaroh Sutrisno Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl Prof H Soearto SH Tembalang Semarang itaaniesm@gmailcom
Lebih terperinciJURNAL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT GENERIK DI APOTEK SAIYO FARMA JOMBANG
JURNAL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT GENERIK DI APOTEK SAIYO FARMA JOMBANG MARKETING MIX EFFECT ON THE DECISION TO PURCHASE GENERIC MEDICINES IN PHARMACIES SAIYO FARMA JOMBANG
Lebih terperinciStudi Perbandingan antara Gaya Menggantung dengan Gaya Jalan Di Udara terhadap Perestasi Lompat Jauh Pada Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape
Stui Perbaningan antara Gaya Menggantung engan Gaya Jalan Di Uara terhaap Perestasi Lompat Jauh Paa Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape Irfan., M.Or. Program Stui Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryatn Sudirham Analisis angkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatn Sudirham, Analisis angkaian Listrik () BAB angkaian Pemrses Sinyal (angkaian Dida dan OPAMP) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa
Lebih terperinciPEMBERIAN ENERGI AWAL PADA DROPLET BIODIESEL UNTUK MENURUNKAN TITIK NYALA DENGAN INSTRUMENTASI KAWAT BERTEGANGAN
PEMBERIAN ENERGI AWAL PADA DROPLET BIODIESEL UNTUK MENURUNKAN TITIK NYALA DENGAN INSTRUMENTASI KAWAT BERTEGANGAN Luchis Rubianto T.Kimia, Politekmik Negeri Malang, luchis@yahoo.com ABSTRAK Bioiesel merupakan
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.
BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 4.1. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis akan merancang geung hotel 7 lantai an 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat paa gambar 4.1 : Gambar
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN SIMULASI DIRECT TORQUE FUZZY CONTROL (DTFC) UNTUK PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS MOTOR (PMSM) SEBAGAI PENGGERAK RODA KENDARAAN LISTRIK
PERANCANGAN DAN SIMULASI DIRECT TORQUE FUZZY CONTROL (DTFC) UNTUK PERMANENT MAGNET SYNCHRONOUS MOTOR (PMSM) SEBAGAI PENGGERAK RODA KENDARAAN LISTRIK Shinta Dwi Amelia 2281636 Jurusan Teknik Elektro FTI,
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Tujuan instruktusional khusus : Diharapkan mahasiswa apat memahami konsep iferensial an memanfaatkannya alam melakukan analisis bisnis an ekonomi yang berkaitan engan masalah
Lebih terperinciPenggunaan Persamaan Pendekatan Untuk panjang gelombang pantai
Penggunaan Persamaan Penekatan Untuk panjang gelombang pantai Nizar Acma Program Stui Teknik Sipil, Universitas Janabara Yogyakarta, Jl.Tentara Rakyat Mataram 35-37 Yogyakarta Email: nizarachma@yahoo.com
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic
Suaratno Suirham Stui Maniri Diferensiasi ii Darpublic BAB 3 Turunan Fungsi-Fungsi (3 (Fungsi-Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inersi, Logaritmik, Eksponensial 3.. Turunan Fungsi Trigonometri Jika maka
Lebih terperinciESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA
Vol. 9 No. 1 Juni 1 : 53 6 ISSN 1978-365 ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Slamet Pusat Penelitian an Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan an
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Tune mass amper (TMD) aalah sebuah alat atau instrument yang teriri ari suatu massa, kekakuan an sebuah amper (peream) yang empet atau menempel paa suatu struktur yang
Lebih terperinciPenerapan Modul Pembelajaran Sains dengan Media Pembelajaran Gamelan untuk Meningkatkan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Siswa SMP Negeri 3 Sleman
Gamelan untuk Meningkatkan Pemahaman an Aplikasi Konsep Siswa SMP Negeri Sleman Eko Nursuliiyo Peniikan Fisika FKIP Universitas Ahma Dahlan Yogyakarta Surate: ekonur.ua@gmail.com Telah ilakukan penelitian
Lebih terperinciRespon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (13 ISSN: 337-3539 (31-971 Print B-11 Respon Getaran Lateral an Torsional Paa Poros Vertical-Axis Turbine (VAT engan Pemoelan Massa Tergumpal Ahma Aminuin, Yerri Susatio,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH MEDAN LISTRIK TERHADAP TINGKAT PENGUAPAN AIR
J. Sains MIPA, Agustus 8, Vol. 14, No., Hal.: 17-113 ISSN 1978-1873 ANALISIS PENGARUH MEDAN LISTRIK TERHADAP TINGKAT PENGUAPAN AIR Roniyus Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Banar Lampung 35145 Inonesia
Lebih terperinciANALISA RESPON PENGENDALI FEEDFORWARD DAN PID PADA PENGENDALIAN TEMPERATUR HEAT EXCHANGER
Mikrotiga, Vol, No. Januari 04 ISSN : 355 0457 6 ANALISA RESPON PENENDALI FEEDFORWARD DAN PID PADA PENENDALIAN EMPERAUR HEA EXCHANER Djulil Amri *, Bhakti Yuho Suprapto Jurusan eknik Elektro Universitas
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN) Ubaii Teknik Informatika Universitas Maura ube_gvc@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA
Penentuan Frekuensi Maksimum Komunikasi Raio an Suut..(Jiyo) PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA J i y o Peneliti iang Ionosfer an Telekomunikasi, LAPAN ASTRACT In this
Lebih terperinciEVALUASI SKENARIO KOORDINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MODEL PRICING DAN KEPUTUSAN ORDER/DELIVERY
EVALUASI SKENAIO KOOINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MOEL PICING AN KEPUTUSAN OE/ELIVEY Evi Yuliawati 1, Luky Agus Hermanto 2 1 Jurusan Teknik Inustri, Fakultas Teknologi Inustri, Institut Teknologi Ahi Tama Surabaya
Lebih terperinciBAB 6 P E G A S M E K A N I S
BAB 6 P E G A S M E K A N I S Pegas, aalah suatu elemen mesin yang memperoleh gaya bila iberi perubahan bentuk. Pegas mekanis ipakai paa Mesin untuk menesakan gaya, untuk menyeiakan lenturan an untuk menyimpan
Lebih terperinciRancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter
1 Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter M. Zaenal Effendi ¹, Suryono ², Syaiful Arifianto 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 015, pp. 17~ PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN 17 Julia Retnowulan 1, Isnurrini Hiayat Susilowati,
Lebih terperinci3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial
Darpublic Nopember 03.arpublic.com 3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial 3.. Turunan Fungsi Trigonometri Jika sin maka sin sin( + ) sin sin cos + cos sin sin Untuk
Lebih terperinciANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE)
ANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE) Amin Tohari Universitas Nusantara PGRI Keiri, amin.tohari@unpkeiri.ac.i Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan
Lebih terperinci