BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 8 BAB LANDASAN TEOI.1 Defenisi Statistical Quality Control Penenalian kualitas statistik (statistical quality control) merupakan teknik penyelesaian masalah yan iunakan untuk memonitor, menenalikan, menanalisis, menelola, an memperbaiki prouk an proses menunakan metoe-metoe statistik. Penenalian kualitas statistik (statistical quality control) serin isebut sebaai penenalian proses statistik (statistical process control). Penenalian kualitas statistik an penenalian proses statistik meman merupkan ua istilah yan salin ipertukarkan, yan apabila ilakukan bersamasama maka pemakai akan melihat ambaran kinerja proses masa kini an masa menatan. Hal ini isebabkan penenalian proses statistik ikenal sebaai alat yan bersifat online untuk menambarkan apa yan sean terjai alam proses saat ini. Penenalian kualitas statistik menyeiakan alat-alat offline untuk menukun analisis an pembuatan keputusan yan setiap tahapannya, hari emi hari, an ari pemasok ke pemasok (Cawley an Harol,1999). Penenalian kualitas statistik mempunyai cakupan yan lebih luas karena i alamnya terapat penenalian proses statistik, penenalian prouk (acceptance samplin), an analisis kemampuan proses. Konsep terpentin alam penenalian kualitas statistik aalah variabilitas, imana semua proseur penenalian kualitas statistik membuat keputusan berasar sampel yan iambil ari populasi yan lebih besar. Variabilitas yan imaksu aalah variabilitas antar sampel (misalnya rane atau stanar eviasi). Apabila iambil sampel ari populasi yan sama, variasi statistik akan terjai ari sampel ke sampel an variasi rane apat ihitun. Bentuk ini merupakan asar ari batas yan ihitun paa peta penenali (control chart) an banyaknya penerimaan yan iunakan paa acceptance samplin. Apabila penyimpanan atau variabilitas

2 9 tiak ikenal, maka ilakukan pencarian enan penyesuaian proses an klasifikasi bahan baku yan atan (Maleyeff,1994). Penenalian kualitas proses statistik (statistical process control) merupakan teknik penyelesaian masalah yan iunakan sebaai pemonitor, penenali, penanalisis, penelola, an memperbaiki proses menunakan metoe-metoe statistik. Filosofi paa konsep penenalian kualitas proses statistik atau lebih ikenal enan penenalian kualitas statistik (statistical quality control) aalah output paa proses atau pelayanan apat ikemukakan ke alam penenalian statistik melalui alat-alat manajemen an tinakan perancanan (Ariani, 004). Penenalian proses statistik merupakan penerapan metoe-metoe statistik untuk penukuran an analisis variasi proses. Denan menunakan penenalian proses statistik ini maka apat ilakukan analisis an minimasi penyimpanan atau kesalahan, menuantifikasikan kemampuan proses, menunakan penekatan statistik enan asar six-sima an membuat hubunan antara konsep an teknik yan aa untuk menaakan perbaikan proses. Selain itu, tujuan utama alam penenalian proses statistik aalah meneteksi aanya penyebab khusus alam variasi atau kesalahan proses melalui analisis ata ari masa lalu maupun masa menatan. Variasi proses seniri teriri ari ua macam penyebab, yaitu penyebab umum (ranom cause atau chance cause atau common cause) yan suah melekat paa proses, an penyebab khusus (assinable cause atau special cause) yan merupakankesalahan yan berlebihan. Iealnya hanya penyebab umum yan itunjukkan bahwa proses beraa alam konisi stabil an apat ipreiksi (Ariani, 004).. Manfaat Statistical Quality Control Penenalian kualitas proses statistik atau lebih ikenal enan penenalian kualitas statistik (statistical quality control) ikatakan beraa alam batas penenalian apabila hanya terapat kesalah yan isebabkan oleh sebab umum. Berasarkan hal tersebut tentunya memberikan manfaat pentin, yaitu (Gryna,001):

3 10 1. Proses memiliki stabilitas yan akan memunkinkan oranisasi apat mempreiksi perilaku palin tiak untuk janka penek.. Proses memiliki ientitas alam menyusun seperankat konisi yan pentin untuk membuat preiksi masa menatan. 3. Proses yan beraa alam konisi beraa alam batas penenalian statistik beroperasi enan variabilitas yan lebih kecil aripaa proses yan memiliki penyebab khusus, variabilitas yan renah pentin untuk memenankan persainan. 4. Proses yan mempunyai penyebab khusus merupakan proses yan tiak stabil an memiliki kesalahan yan berlebihan yan harus itutup enan menaakan prubahan untuk mecapai perbaikan. 5. Denan menetahi bahwa proses beraa alam batas penenalian statistik akan membantuk karyawan alam menjalankan proses tersebut. Atau apat ikatakan, apabila ata bera alam batas penenali, maka tiak perlu lai ibuat penyesuaian atau perubahan kembali yan tiak iperlukan justru akan menambah kesalahan, bukan menurani. Penenalian kualitas statistik meman memiliki berbaai manfaat bai oranisasi yan menerapkannya. Terapat beberapa manfaat tersebut, antara lain (Antony, 000): 1. Terseianya informasi bai karyawan apabila akan memperbaiki proses.. Membantu karyawan memisahkan sebab umu an sebab khusus terjainya kesalahan. 3. Terseianya bahasa yan umum alam kinerja proses untuk berbaai pihak. 4. Menhilankan penyimpanan karena sebab khusus untuk mencapai konsistensi an kinerja yan lebih baik. 5. Penuranan waktu yan berarti alam penyelesaian masalah kualitas. 6. Penuranan biaya pembuanan prouk cacat, penerjaan ulan terhaap prouk cacat, inspeksi ulan an sebaainya. 7. Komunikasi yan lebih baik enan pelanan tentan kemampuan prouk alam memenuhi spesifikasi pelanan.

4 11 8. Membuat oranisasi lebih berorientasi paa ata statistik aripaa hnya beberapa asumsi saja. 9. Perbaikan proses, sehina kualitas prouk menjai lebih baik, biaya lebih renah, an prouktivitas meninkat. Walaupun emikian, aa pula beberapa kesulitan yan ihaapi alam penenalan an penerapan penenalian proses statistik. Kesulitan tersebut antara lain isebabkan (Antony, 000): 1. Tiak aanya ukunan an komitmen manajemen yan membantu penenalan proram penenalian kualitas statistik.. Tiak aanya peniikan an pelatihan yan imaksukan untuk memberikan penertian yan jelas menenai alat an teknik penenalian proses statistik yan apat memberikan kompetensi bai oranisasi seperti historam, pareto chart, iaram sebab-akibat, an sebaainya. 3. Ketiakcukupan sistem penukuran. Hal ini isebabkan sektor inustri serinkali menabaikan sistem penukuran selama penenalan proram penenalian proses statistik penenalian proses statistik terantun paa sistem penukuran efektif. Apabila system penukuran tiak memenuhi, maka penenalian proses statistik harus itanuhkan penuanannya. 4. Kurannya penetahuan menenai apa yan imonitor an iukur. Penukuran aalah elemen kunci alam continuous improvement.penertian yan baik terhaap proses sanat pentin untuk menientifikasi karakteristik yan sesuai an pentin bai pelanan. 5. Kurannya komunikasi antara perencana, manajer an operator yn sanat pentin bai keberhasilan alam penerapan penenalian kualitas statistik. Penenalian kualitas statistik secara aris besar iolonkan menjai ua, yaitu penenalian proses statistik an rencana penerimaan sampel prouk. Berasarkan jenis ata yan iunakan penenalian kualitas statistik apat ibai atas ua olonan, yaitu penenalian kualitas untuk ata variabel an penenalian kualitas untuk ata atribut.

5 1.3 Data Atribut an Data Variabel.3.1 Data Atribut Banyak karakteristik kualitas tiak apat iklasifikasi sesuai kuantitasnya. Dalam suatu kasus kita selalu menklasifikasikan tiap-tiap item yan iperiksa sebaai ata yan seraam an ata yan tiak seraam ke alam suatu spesifikasi alam suatu karakteristik. Karakteristik alam jenis ini yan isebut ata atribut. Data atribut merupakan ata kualitatif yan apat ihitun untuk pencatatan an analisis. Contoh ari ata atribut karakteristik kualitas aalah ketiaaan label paa kemasan, banyaknya jenis cacat. Data atribut biasanya iperoleh alam bentuk unit-unit yan ketiaksesuaian enan spesifikasi atribut yan itetapkan. Paa umumnya ata atribut iunakan alam peta kenali p, np, c an u..3. Data Variabel Data variabel merupakan ata kuantitatif yan iukur untuk keperluan analisis. Contoh ari ata variabel karakteristik kualitas aalah iameter pipa, ketebalan prouk, berat prouk an lain-lain. Ukuran-ukuran berat, panjan, tini, iameter, volume biasana merupakan ata variabel. Penenalian kualitas untuk ata variabel serin isebut enan metoe peta kenali variabel. Manfaat penenalian kualitas proses untuk ata variabel aalah memberikan informasi menenai perbaikan kualitas, menentukan kemampuan proses setelah perbaikan kualitas tercapai, membuat keputusan yan berkaitan enan spesifikasi prouk, membuat keputusan yan berkaitan enan proses prouksi, membuat keputusan terbaru yan berkaitan enan prouk yan ihasilkan. Peta kontrol yan umum iunakan untuk ata variabel aalah peta kenali an peta kenali.

6 13.4 PETA KENDALI (CONTOL CHAT).4.1 Teori Peta Kenali Peta kenali pertama kali itemukan oleh Walter A. Shewart ketika sean bekerja umtuk perusahaan Western Electrik. Shewart telah lama meneliti cara untuk menembankan reliabilitas ari sistem transmisi telepon. Peta kenali secara rutin iunakan untuk memeriksa kualitas, terantun paa jumlah karakteristik yan akan iperiksa. Penenalian kualitas proses statistik untuk ata variabel serinkali isebut sebaai metoe peta penenali (control chart) untuk ata variabel. Metoe ini iunakan untk menambarkan variasi atau penyimpanan yan terjai paa kecenerunan memusat an penyebaran observasi. Metoe ini jua apat menunjukkan apakah proses alam konisi stabil atau tiak. Dalam peta penenali serin kali terjai kekacauan antara batas penenali enan batas spesifikasi. Para karyawan akan bereaksi terhaapa ketiaksesuaian prouk karena batas spesifikasi i toko, tetapi mereka tiak akan bereaksi terhaap batas penenali karena aturan batas penenali tiak iperkenalkan secara jelas (Ariani, 004). Sementara itu, alam proses penenalian, peta penenali statistik meneteksi aanya sebab khusus alam ketiaksesuaian yan terjai. Apabila ata sampel beraa i luar batas penenali, maka ata sampel tersebut beraa i luar batas penenali statistik (out of statistical control). Sebaliknya, apabila ata sampel beraa i alam batas penenali statistik(in statistical control). Proses yan isebut beraa alam batas penenali statistik tersebut ikatakan beraa alam konisi stabil enan kemunkinan aanya variasi yanesebabkan oleh sebab umum. Namun emikian, konisi in statistical control tersebut tiak selalu ientik enan kepuasan pelanan. Demikianlah, batas-batas paa peta penenali statistik berbea enan batas-batas spesifikasi. Paa beberapa situasi, proses tiak beraa alam penenali statistik tetapi tiak memerlukan tinakan

7 14 karena telah memenuhi spesifikasi. Paa konisi lain, proses yan in statistical control justru membutuhkan tinakan karena spesifikasi prouk tiak tercapai (Ariani, 004). Peta penenali aalah metoe statistik yan membeakan aanya variasi atau penyimpanan karena sebab umum an karena sebab khusus. Penyimpanan yan isebabkan oleh sebab khusus biasanya beraa i luar batas penenalian, sean yan isebabkan oleh sebab umum biasanya beraa alam batas penenalian. Manfaat penenalian kualitas proses untuk ata variabel aalah member informasi menenai (Besterfiel,1998): 1. Perbaikan kualitas. Menentukan kemampuan proses setelah perbaikan kualitas tercapai. 3. Membuat kepututsan yan berkaitan enan spesifikasi prouk. 4. Membuat keputusan yan berkaitan enan proses prouksi. 5. Membuat keputusan terbaru yanberkaitan enan prouk yan ihasilkan. Peta kenali merupakan penambaran secara visual menenai mutu atau kualitas suatu baran atau jasa. Teknik yan palin umum ilakukan alam penontrolan kualitas aalah menunakan peta kontrol Shewart. Peta ini bentuknya sanat seerhana, yaitu teriri ari tia buah aris yan sejajar. 1. Garis tenah atau CL (Central Line), yaitu menambarkan nilai rata-rata proses. Batas kenali atas atau serin isebut UCL (Upper Control Limit) itarik nilai tia kali stanar eviasi i atas aris tenah 3. Batas kenali bawah atau LCL (Lower Control Limit) yan terletak paa nilai tia kali stanar eviasi i bawah aris tenah..4. Peta Kenali untuk Data Variabel Peta kenali untuk ata variabel apat iunakan secara luas. Biasanya peta kenali ini merupakan proseur penenali yan lebih efisien an memberikan

8 15 informasi tentan proses yan lebih banyak. Apabila bekerja enan karakteristik kuantitas yan variabelnya suah merupakan stanar untuk menenalikan nilai mean karakteristik kualitas an variabilitasnya. Penenalian rata-rata proses atau mean tinkat kualitas biasanya enan peta kenali mean atau peta kenali. peta kenali untuk rentan inamakan peta kenali. A. Peta Kenali (ata-rata) Peta kenali iunakan untuk proses yan mempunyai karakteristik berimensi kontinu. Peta ini menambarkan variasi hara rata-rata (mean) ari ata yan iklasifikasikan alam suatu kelompok. Penelompokan ata ini biasa ilakukan berasarkan satuan waktu hari atau satuan waktu lainnya imana sampel berasal ari kelompok yan melakukan pekerjaan yan sama, an lainlain. Peta kenali menjelaskan tentan apakah perubahan-perubahan telah terjai alam ukuran titik pusat (central tenency) atau rata-rata ari suatu proses. Hal ini munkin isebabkan oleh faktor-faktor seperti: peralatan yan ipakai, peninkatan temperatur secara raual, perbeaan metoe yan iunakan alam shift, material baru, tenaa kerja baru yan belum ilatih, an lain-lain. Lankah-lankah untuk membuat peta kenali apat ikemukakan sebaai berikut: 1. Menentukan aris pusat atau CL (central line) yan iperoleh enan mencari hara rata-rata. Nilai rata-rata iapat enan rumus: i1 i.1 Denan: = jumlah rata-rata ari nilai rata-rata subroup i = Nilai rata-rata subroup ke-i = jumlah subroup

9 16. Batas kontrol untuk peta kenali (rata-rata) Menurut konsepnya, batas penenali 3 untuk peta kenali rata-rata (mean chart) aalah 3 imana taksiran untuk ihitun enan =. Nilai apat ilihat paa tabel i lampiran. Jika ukuran sampel relatif kecil, metoe rentan menhasilkan penaksir untuk variansi yan hampir sama baiknya seperti penaksir kuaratik yan biasa (variansi sampel S ). Efisiensi relatif metoe rentan terhaap S itunjukkan i bawah ini untuk berbaai ukuran sampel: n Efisiensi elatif 1, ,99 4 0, , , ,850 Untuk nilai n yan aak besar, misalnya n 10, rentan kehilanan efisiensinya secara cepat, karena rentan menabaikan semua informasi alam sampel antara x max an x min. Tetapi untuk ukuran sampel yan kecil yan kerap kali iunakan paa rafik penenali variabel (n=3,4,5 atau 6) sanat memuaskan. Jika kita unakan x sebaai penaksir untuk µ an penaksir untuk, maka parameter rafik x aalah sebaai UCL 3 n.. LCL 3 n..3 Dimana A = an nilai apat 3 n. kita lihat paa kolom A paa lampiran aalah konstan yan hanya terantun paa ukuran sampel.

10 17 Sehina batas penenali atas atau UCL peta kenali rata-ratanya aalah: UCL A..4 Denan: UCL A = Upper Control Limit atau batas kontrol atas = nilai koefisien = rata-rata ari nilai rata-rata rane subroup = rata-rata ari nilai rata-rata subroup Batas penenali bawah atau LCL peta penenali rata-ratanya aalah: LCL A..5 Denan: LCL A = Lower Control Limit atau batas kontrol bawah = nilai koefisien = rata-rata ari nilai rata-rata rane subroup = rata-rata ari nilai rata-rata subroup 3. Menambarkan peta kenali menunakan batas kontrol an sebaran ata rata-rata B. Peta Kenali (ane) Peta kenali (rane) menjelaskan tentan apakah perubahan-perubahan telah terjai alam ukuran variasi, enan emikian berkaitan enan perubahan homoenitas prouk yan ihasilkan melalui suatu proses. Hal ini munkin isebabkan oleh faktor-faktor seperti: baian peralatan yan hilan, minyak pelumas mesin yan tiak menalir enan baik, kelelahan pekerja an lain-lain. Lankah-lankah untuk membuat peta kenali sebaai berikut: apat ikemukakan 1. Menentukan aris pusat atau CL (central line) yan iperoleh enan mencari hara rata-rata. Nilai rata-rata iapat enan rumus:

11 18 i1 i.6 Denan: = jumlah rata-rata ari nilai rata-rata subroup i = nilai rata-rata subroup ke-i = jumlah subroup. Batas kontrol untuk peta kenali aalah: Untuk menentukan batas penenalinya, maka iperlukan taksiran untuk. Denan menanap bahwa karakteristik kualitas beristribusi normal, estimasi untuk apat iperoleh ari istribusi rentan relative W=/. Deviasi stanar W aalah 3 aalah funsi n yan iketahui. Jai karena: =W. Maka eviasi stanar aalah = 3. Karena tiak iketahui, maka apat itaksir enan: ˆ 3.7 Denan emikian, parameter rafik enan batas penenali 3 yan biasa aalah ˆ UCL 3 33 ˆ LCL

12 19 Jika imisalkan 3 D3 13 an D Maka apat iunakan rumus untuk batas kenalinya aalah sebaai berikut: UCL. D LCL. D Denan: UCL LCL D 3 an D 4 = Upper Control Limit atau batas kontrol atas = Lower Control Limit atau batas kontrol bawah = nilai koefisien (apat ilihat paa tabel D 3 an D 4 paa lampiran) = rata-rata ari nilai rata-rata rane subroup 3. Menambarkan peta kenali an aris batas kontrol paa peta serta sebaran ata rane ().4.3 Peta Kenali untuk Data Atribut Data yan iperlukan i sini hanya iklasifikasikan sebaai ata alam konisi baik atau cacat. Seperti halnya enan peta kenali variabel, maka suatu proses akan ikatakan terkenali bila ata beraa alam batas-batas kenali. Paa umumnya untuk ata atribut iperunakan peta kenali p, np, c, u. a. Peta Kenali p Peta kenali p iunakan untuk menukur proporsi ketiaksesuaiau atau serin isebut cacat) ari item-item alam kelompok yan sean iinspeksi. Denan emikian Peta kenali p iunakan untuk menenalikan proporsi ari item-item

13 0 yan tiak memenuhi syarat-syarat kualitas. Proporsi yan tiak memenuhi syarat iefinisikan sebaai rasio banyaknya item yantiak memenuhi syarat alam suatu kelompok terhaap total banyaknya item alam kelompok itu. Jika itemitem itu tiak memenuhi stanar paa satu atau lebih karakteristik kualitas yan iperiksa, maka item-item itu iolonkan sebaai tiak memenuhi syarat spesifikasi atau cacat. b. Peta Kenali np Paa asarnya Peta kenali np serupa enan Peta kenali p kecuali alam Peta kenali np terjai perubahan skala penukuran. Peta kenali np menunakan ukuran banyaknya item yan tiak memenuhi spesifikasi atau banyaknya item yan tiak sesuai (cacat) alam suatu pemeriksaan. c. Peta Kenali c Suatu item tiak memenuhi syarat atau cacat alam proses penenalian kualitas iefinisikan sebaai tiak memenuhi spesifikasi untuk item itu. Setiap titik spesifikasi yan tiak memenuhi spesifikasi yan itentukan untuk item itu, menyebabkan item itu iolonkan sebaai cacat. Konsekuensinya setiap item yan tiak memenuhi syarat akan menanun palin seikit satu spesifikasi yan tiak memenuhi syarat. Penolonan prouk yan cacat berasarkan kriteria i atas, kaankaan untuk jenis prouk tertentu ianap kuran representatif karena bias saja suatu prouk masih apat berfunsi enan baik meskipun menanun satu atau lebih titik spesifik yan tiak memenuhi spesifikasi. Sebaai contoh alam proses perakitan komputer. Setiap unit komputer bisa saja menanun satu atau lebih titik lemah, namun kelemahan itu tiak mempenaruhi operasional komputer an karena itu iolonkan sebaai titik cacat atau masih layak iterima.. Peta Kenali u Peta kenali u menukur banyaknya ketiaksesuaian (titik spesifikasi) per unit laporan inspeksi alam kelompok (perioe) penamatan, yan munkin memiliki

14 1 ukuran contoh (banyak item yan iperiksa). Peta kenali u serupa enan peta kenali c, kecuali bahwa banyaknya ketiaksesuaian inyatakan alam basis per unit item..4.4 Peta Kenali evisi Untuk peta kenali yan memiliki ata i luar batas kenali atau out of control maka ilakukan perbaikan enan menunakan peta kenali revisi. Aapun tujuan ari pemakaian peta kenali revisi ini untuk menapatkan peta kenali imana ata beraa alam batas penenali. Aapun ata penahuluan paa peta kenali revisi untuk peta an aalah sebaai berikut: 1. Meletakkan ata penahuluan paa peta kenali Apabila terjai nilai-nilai maupun subroup-subroup yan menyimpan ari aris sentral maka perlu ihitun aris sentral baru terhaap ata yan aa. Dimana ata yan i luar batas kenali ihilankan ari peta kenali. rumus: Untuk peta rata-rata an perhitunannya enan menunakan new new i1 i1 i i.1.13 Denan: = Jumlah rata-rata subroup yan itolak = Jumlah rane subroup yan itolak

15 G = Jumlah subroup yan itolak. Menhitun batas kenali atas an batas kenali bawah Untuk menhitun batas kenali yan baru maka apat iunakan enan rumus: Batas Kenali Atas untuk Peta evisi new : UCL A.14 Batas Kenali Bawah untuk Peta evisi new : LCL A.15 0 new 0 new Batas Kenali Atas untuk Peta evisi new : UCL. D4 new.16 Batas Kenali Bawah untuk Peta evisi new : LCL D 3. new Menambarkan peta kenali new an new.5. Ineks Kapabilitas Proses (Cp) Ineks kapabilitas proses (Cp) an ineks performansi Kane (Cpk) iunakan untuk melihat kapabilitas atau kemampuan proses. Ineks kapabilitas proses hanya layak ihitun apabila proses beraa alam penenalian. Perumusan untuk perhitunan nilai ineks kapabilitas ini aalah sebaai berikut: 0.18 USL LSL Cp Denan: Cp LSL = process capability = Lower Specification Limit

16 3 USL = Upper Specification Limit Kriteria Penilaian: 1. Jika Cp > 1,33 maka kapabilitas proses sanat baik. Jika 1,00 Cp 1,33 maka kapabilitas proses baik, namun perlu penenalian ketat apabila Cp menekati 1, Jika Cp < 1,00 maka kapabilitas proses renah, sehina perlu itinkatkan kinerjanya melalui peninkatan proses itu. umus-rumus yan iunakan aalah sebaai berikut: CPU USL 3.0 CPL LSL 3.1 min ( UCL ) or( LCL) CPK 3. Denan: LSL USL = Lower Specification Limit = Upper Specification Limit Kriteria penilaian: a. Jika CPL >1,33 berarti prose akan mampu memenuhi LSL b. Jika 1,00 < CPL < 1,33 berarti proses masih mampu memenuhi LSL namun perlu penenalian ketat apaila CPL menekati 1,00 c. Jika CPL < 1,00 berarti prosestiak mampu memenuhi LSL. Jika CPU > 1,33 berarti proses akan mampu memenuhi USL e. Jika 1,00 < CPU <1,33 berarti proses mampu memenuhi USL tapi perlu penenalian jika CPU menekati 1,00 f. Jika CPU <1,00 berarti proses tiak mampu memenuhi USL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

Praktikum Total Quality Management

Praktikum Total Quality Management Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port

Lebih terperinci

IMPULS MOMENTUM DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PEREDAM ENERGI PADA BANGUNAN KEAIRAN. Oleh : Imam Suhardjo

IMPULS MOMENTUM DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PEREDAM ENERGI PADA BANGUNAN KEAIRAN. Oleh : Imam Suhardjo IMPULS MOMENTUM DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PEREDAM ENERGI PADA BANGUNAN KEAIRAN Oleh : Imam Suharjo Abstraksi Loncatan hirolik sanat beruna sebaai peream eneri lebih paa aliran superkritis Peream ini beruna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

Danang Triagus Setiyawan ST. MT

Danang Triagus Setiyawan ST. MT Danan Triaus Setiyawan ST. MT Distribusi Binomial p-chart Peta Control Data Atribut np-chart Distribusi Poisson c-chart u-chart Besterfield (1998) karakteristik kualitas yan sesuai denan spesifikasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH Pertemuan XII: Optimasi dengan Kendala Persamaan dan Aplikasinya

CATATAN KULIAH Pertemuan XII: Optimasi dengan Kendala Persamaan dan Aplikasinya CATATAN KIAH ertemuan XII: Optimasi enan Kenala ersamaan an Aplikasina A. Efek ari Satu Kenala Tujuan utama iunakanna sebuah kenala aalah memberi tanun jawab kepaa faktor-faktor pembatas (constrains) tertentu

Lebih terperinci

Peta Kendali (Control Chart)

Peta Kendali (Control Chart) Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 29, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 29, 2015 1 / 22 Control

Lebih terperinci

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau

Lebih terperinci

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala. Karena atas izin-nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruan Linkup Ruan linkup keiatan dalam penulisan tuas akhir ini adalah PT. Tembaa Mulia Semanan Tbk. (Divisi Aluminium) yan berlokasi di Jalan Daan Moot KM. 16, Semanan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT

ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK Pendahuluan Kualitas / Mutu : Ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Pengendalian

Lebih terperinci

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Tujuan instruktusional khusus : Diharapkan mahasiswa apat memahami konsep iferensial an memanfaatkannya alam melakukan analisis bisnis an ekonomi yang berkaitan engan masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian kualitas merupakan taktik dan strategi perusahaan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004 105 Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK Hingga saat ini dalam evaluasi kualitas beton

Lebih terperinci

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS PETA KENDALI ADAPTIF SEBAGAI ALTENATIF PETA KENDALI SHEWHAT DALAM MENDETEKSI PEGESEAN KECIL PADA VAIANS Oleh : Farihatul Usro 7 7 Dosen Pembimbing : Dra. Faria Agustini W. MS Dra. Laksmi Prita W. MSi Jurusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan

Lebih terperinci

PETA KENDALI VARIABEL

PETA KENDALI VARIABEL PETA KENDALI VARIABEL 9 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Peta Kendali Variabel

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas menenai konsep dasar masalah penjadwalan kuliah, aloritma memetika serta komponen aloritma memetika. Aoritma memetika diilhami dari proses evolusi makhluk

Lebih terperinci

Peta Kendali (Control Chart)

Peta Kendali (Control Chart) Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 21, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 21, 2015 1 / 17 Control

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hirarki Pusat-Pusat Pelayanan i Kecamatan Leuwiliang Analisis hirarki pusat-pusat pelayanan i Kecamatan Leuwiliang ilakukan engan menggunakan metoe skalogram berbobot berasarkan

Lebih terperinci

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,

Lebih terperinci

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr. Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas TIN-212

Pengendalian Kualitas TIN-212 II Process Capability Analysis Pengendalian Kualitas TIN-212 Syarat-syarat pelaksanaan process capability analysis 1 Jika kita sudah mengetahui bagaimana kinerja proses kita (voice of process), tentunya

Lebih terperinci

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistical Process Control (SPC) Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola,

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS Ashar 1, Irman Amri 2*, Usran 3 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA

ARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA ARIKE PENEIIAN DOSEN MUDA OPIMISASI MUI UJUAN DENGAN PEA KENDAI MUU BUAAN Oleh :. ARRIVA RINCE PURI, S.Si, M. ZUAKMA, M.Si Dibiayai oleh embaga Penelitian Universitas Analas Sesuai engan Surat Peranian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara L.1 LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara Hasil Wawancara denan Kepala Personalia : Apakah Proses perekrutan di perusahaan telah dapat memenuhi permintaan tenaa kerja? Menurut saya, aktivitas perekrutan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Pada Serat Optik Ragam Tunggal. Oleh : Nama : Agus Setiyawan Nim : L2F

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Pada Serat Optik Ragam Tunggal. Oleh : Nama : Agus Setiyawan Nim : L2F MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Paa Serat Optik Ragam Tunggal Oleh : Nama : Agus Setiyaan Nim : LF 31 419 Kebutuhan akan serat optik yang tinggi serta kompleksitas

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Debrina Puspita Andriani *1), Destantri Anggun Rizky 2), Unggul Setiaji 3) 1,2,3) Jurusan

Lebih terperinci

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan unia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan itu isebabkan karena kebutuhan an keinginan konsumen yang semakin bervariasi. Aanya

Lebih terperinci

pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM.

pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM. BAB III HASIL DAN DISKUSI Bab ini berisi hasil dan diskusi. Pekerjaan penelitian dimulai denan melakukan penukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan denan penyesuaian (fittin hasil tersebut

Lebih terperinci

BAB III KONTROL PADA STRUKTUR

BAB III KONTROL PADA STRUKTUR BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka

Lebih terperinci

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier

Penggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier Performa (24) Vol. 3, No.2: 62-7 Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier Inra Cahyai Jurusan Teknik an Manajemen Inustri, Universitas Trunojoyo Maura Abstract Noways,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI

IMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk) PENINGKATAN DAYA SAING PENGRAJIN INDUSTRI KECIL RUMAH TANGGA PEDESAAN DI KABUPATEN SIDOARJO MELALUI PENINGKATAN KUALITAS YANG BERKESINAMBUNGAN Erni Puspanantasari Putri Teknik, UNTAG Surabaya e-mail: Nantasari@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010 Analisis Kemampuan Proses Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010 Analisis Kemampuan Proses 1. Pendahuluan 2. Batas spesifikasi dan batas kontrol 3. Analisis kemampuan proses 4. Batas toleransi natural 5. Hubungan

Lebih terperinci

PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I. Rizka Anggraini ABSTRACT

PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I. Rizka Anggraini ABSTRACT PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I Rizka Anggraini Mahasiswa Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus

Lebih terperinci

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus

Lebih terperinci

PENGUKURAN UNTUK MENDETEKSI DEFORMASI BANGUNAN SIPIL

PENGUKURAN UNTUK MENDETEKSI DEFORMASI BANGUNAN SIPIL Pengukuran untuk Meneteksi Deformasi angunan Sipil PENGUKURAN UNUK MENDEEKSI DEFORMASI ANGUNAN SIPIL Sutomo Kahar 1 ASRAC Deformation for territory will impact to above the builing stability an also will

Lebih terperinci

BAB III INTERFERENSI SEL

BAB III INTERFERENSI SEL BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ANALISIS KEMAMPUAN PROSES ì 11 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hcp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ANALISIS

Lebih terperinci

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201 akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )

Lebih terperinci

1.1. Sub Ruang Vektor

1.1. Sub Ruang Vektor 1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola

TINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola TINJAUAN PUSTAKA Analisis Diskriminan Analisis diskriminan (Discriminant Analysis) adalah salah satu metode analisis multivariat yan bertujuan untuk memisahkan beberapa kelompok data yan sudah terkelompokkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yan sanat pentin bai setiap masyarakat.diantara berbaai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memean peranan pentin karena menyediakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

, serta notasi turunan total ρ

, serta notasi turunan total ρ LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik

Lebih terperinci

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CAA MELAKUKAN PEHITUNGAN STATISTIK TAPI MENGAJAKAN KONSEP STATISTIK SECAA MENDALAM, APLIKASI STATISTIK, TEMASUK TEKNIK SAMPLING DISETAI VIDEO SIMULASI, STUDI KASUS

Lebih terperinci

=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===

=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL === TKNIK IITL === PRNNN RNKIN KOMINSIONL === Rangkaian logika atau igital apat ibagi menjai 2 bagian yaitu:. Rangkaian Kombinasional, aalah suatu rangkaian logika yang keaaan keluarannya hanya ipengaruhi

Lebih terperinci

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL GRAFIKPENGENDALI VARIABEL Grafik pengendali pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart dari Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, pada tahun 1924 dengan maksud untuk mengurangi variasi.

Lebih terperinci

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08 Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA

ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Vol. 9 No. 1 Juni 1 : 53 6 ISSN 1978-365 ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Slamet Pusat Penelitian an Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan an

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

NAMA : FAISHAL AGUNG ROHELMY NIM:

NAMA : FAISHAL AGUNG ROHELMY NIM: FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN, & KESEIMBANGAN PASAR NAMA : FAISHAL AGUNG ROHELMY NIM: 115030207113012 FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN, & EKUILIBRIUM PASAR Fungsi Permintaan Pasar Fungsi permintaan pasar untuk

Lebih terperinci

PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES

PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian dilakukan sebagai pedoman bagi peneliti mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian dilakukan sebagai pedoman bagi peneliti mengenai 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ilakukan sebagai peoman bagi peneliti mengenai tahap-tahap bagaimana seharusnya sebuah penelitian ilakukan. Metoe penelitian yang igunakan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 015, pp. 17~ PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN 17 Julia Retnowulan 1, Isnurrini Hiayat Susilowati,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK 5 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hbp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Kualitas

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )

BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton ) BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG 3.1 Perencanaan Beban Total Paa Elevator Barang Q total = Q + WM + WO ( Persamaan 2.1.10 ) Q = Beban kapasitas muatan alam perencanaan ( 1 Ton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas 2.1.1 Definisi Kualitas Sebagian orang berpendapat bahwa kualitas yang baik adalah barang yang lebih kuat, barang yang lebih awet, dan sebagainya, ataupun yang lebih umum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas telah menjadi karkteristik utama dalam organisasi atau perusahaan agar dapat berkembang lebih baik lagi dalam bidang produksi disuatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 PENGENDALIAN KUALITAS 2.1.1 Pengertian Kualitas Keistimewaan atau keunggulan suatu produk dapat diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan. Salah satunya dapat dilihat dari sisi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO Huwae Elias P Progam Studi Teknik Manajemen Industri, STMI Jakatra ABSTRAK Kualitas merupakan salah satu

Lebih terperinci

DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB

DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU

PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan

Lebih terperinci