ABSTRACT. Keywords: Training, Evaluation, Kirkpatrick Model, Employees. 376 Hania Aminah. Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
|
|
- Hartono Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODEL EVALUASI KIRIKPATRICK DAN APLIKASINYA DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN (LEVEL REAKSI DAN PEMBELAJARAN) DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERUM JAKARTA Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta ABSTRACT In orer to avoi the inefficiency of the training, the training shoul be measure. The research aim to etermine the effectiveness of information an training through the implementation of the evaluation moel is to implement two levels which consist of reactions an learning levels, using Kirkpatrick s moel. This research was conucte at the Learning an Training Center of Central Jakarta, with a sample of all participants of training. Data collection using a questionnaire that has been teste by using content valiity, whereas tests use SPSS. The results showe that the reaction of trainees are satisfie with the implementation of the training that was conucte an the results are goo an improving learning are assesse from the pre-test an post-test. The resulting increase in the ifference was significant, but when viewe from the aspect of knowlege, unerstaning an application, the result of the ifference increase, but not significantly. Keywors: Training, Evaluation, Kirkpatrick Moel, Employees 376 Hania Aminah
2 Jurnal Riset Manajemen Sains Inonesia (JRMSI) Vol 6, No. 1, 015 PENDAHULUAN Sumber aya manusia, merupakan sumber aya yang sangat berpengaruh an mempunyai peran yang begitu besar alam suatu lingkungan, baik lingkungan kerja, sekolah, maupun lingkungan alam. Dalam lingkungan kerja terapat paa sebuah organisasi, perusahaan, atau tempat yang terapat suatu kegiatan kerja. Visi, misi an tujuan suatu organisasi atau pun perusahaan pasti menginginkan pencapaian yang terbaik yang sesuai engan apa yang iharapkan, sehingga sumber aya manusialah yang kerap sangat ibutuhkan alam pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Pencapaian tujuan yang iinginkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan merupakan salah satu unsur untuk memberikan ampak yang baik terhaap perusahaan. Dampak yang baik berupa peningkatan kualitas suatu organisasi, yang juga kualitas ari manusia itu seniri. Kualitas manusia sangat iharapkan, tiak hanya untuk prouktifitas iri seniri alam bekerja, tetapi prouktifitas perusahaan yang imana perusahaan tersebut menjai perusahaan yang unggul an bersaing, an juga menjai perusahaan atau organisasi yang mempunyai kriteria efektifitas yang baik, seperti prouktifitas organisasi meningkat, efisiensi organisasi, kepuasan, keaaptasian an kelangsungan hiup organisasi yang sangat itentukan oleh sumber aya manusia. Sehingga apat ilihat betapa pentingnya peranan sumber aya manusia alam pencapaian tujuan suatu organisasi. Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu organisasi, peniikan an pelatihan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja iniviu an merupakan istilah yang berkaitan antara satu engan yang lainnya. Paa asarnya peniikan an pelatihan mempunyai ua makna yang berbea, akan tetapi istilah tersebut saling mengisi satu sama lain. Peniikan mempunyai makna an kesan yang selau berkaitan engan pembelajaran seumur hiup untuk membekali pengetahuan seseorang Sementara itu pelatihan merupakan suatu porses belajar mengajar engan mempergunakan teknik an metoe tertentu, guna meningkatkan keterampilan an kemampuan kerja seseorang (karyawan atau sekelompok orang). Berasarkan beberapa penjelasan mengenai peniikan an pelatihan maka apat ikemukakan bahwa peniikan an pelatihan aalah suatu proses belajar mengajar untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan an sikap alam melakukan aktifitas kerja alam pencapaian tujuan organisaisi yang iharapkan. Seperti yang telah ipaparkan sebelumnya oleh peneliti i atas, bahwa perusahaan atau organisasi ingin mempunyai kinerja yang terus meningkat, sebab semakin berkembang 377
3 sebuah perusahaan, semaikn banyak pula tenaga kerja yang ibutuhkan an juga akan semakin banyak kerjanya bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja tiap-tiap orang atau pegawai. Sehingga apat ikatakan bahwa tujuan umum ari pengembangan sumber aya manusia aalah untuk memperbaiki efisiensi an efektifitas kerja karyawan. Efisiensi an efektifitas kerja karyawan apat icapai engan meningkatkan pengetahuan karayawan, keahlian karyawan an sikap karyawan terhaap tugas-tugasnya. Hal ini sesuai engan teori belajar an penerapannya alam pembelajaran, yang salah satunya ikenal engan sebutan Taksonomi Bloom yang menyatakan terapat tiga kawasan untuk merumuskan tujuan belajar, yaitu: ranah/ omain kognitif, psikomotorik an afektif. Yang secara umum apat ikategorikan yaitu pengetahuan (Ranah Kognitif), keahlian (Ranah Psikomotorik) an sikap (Ranah Afektif). Sehingga ketiga kawasan tersebut sangat berpengaruh alam mencapai tujuan perusahaan alam meningkatkan kinerja untuk mencapai efisiensi an efektifitas perusahaan yang iinginkan. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang terus mempertahankan performansi untuk menghaapi aya saing ari perusahaan-perusahaan lainnya, sehingga mereka berlombalomba untuk terus memperbaiki kinerja mereka engan melakukan berbagai pelatihan yang tentunya sesuai engan kebutuhan organisasi maupun iniviu tersebut. Oleh karena itu pelatihan merupakan program yang harus sangat iperhatikan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Keberhasilan suatu pelatihan sangat itentukan oleh perumusan proses ari pelatihan. Terapat proses pelatihan, yaitu: ientifikasi kebutuhan pelatihan, perencanaan pelatihan, pengembangan, pelaksanaan an evaluasi pelatihan. Kelima proses tersebut merupakan hal yang terpenting an terintegritas alam merancang sebuah pelatihan engan komprehensif, imulai ari ientifikasi kebutuhan pelatihan sampai engan evaluasi pelatihan. Namun, peneliti ingin meniliti ari fase evaluasi pelatihan, karena sesungguhnya evaluasi pelatihan merupakan bagian yang tiak boleh iabaikan ari rangkaian proses pelatihan, karena engan mengevaluasi pelatihan terlihat efektifitas an efisiensi ari sebuah pelaksanaan pelatihan. Evaluasi pelatihan isebutkan juga sebagai kegiatan yang rumit, karena akan berhaapan engan sejumlah metoologi, teknik an berbagai alat ukur yang rumit. Namun, apat iakatakan bahwa evaluasi pelatihan merupakan sebuah investasi untuk perusahaan. Evaluasi pelatihan merupakan bagian yang sangat penting ari program pelatihan, yang apat memberikan masukan terhaap pelaksanaan pelatihan yang telah iselenggarakan, an apat ijaikan pertimbangan apakah pelatihan tersebut iteruskan atau ihentikan. Agar 378 Hania Aminah
4 Jurnal Riset Manajemen Sains Inonesia (JRMSI) Vol 6, No. 1, 015 pelatihan tiak sia-sia, suatu langkah evaluasi an tinak lanjut ilakukan secara teratur. Evaluasi suatu pelatihan iperlukan untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan pengetahuan, keterampilan an sikap staf terjai an seberapa besar penerapannya alam memberikan arti atau pengaruh paa irinya, kelompok an organisasinya. Dalam hal ini evaluasi yang apat ilakukan engan menggunakan moel evaluasi pelatihan ari Kirkpatrick, yang menerapkan empat level alam mengevaluasi pelatihan, yaitu level reaski, pembelajaran, perubahan tingkah laku an hasil atau ampak. Namun, alam penelitian ini level evaluasi yang igunakan hanya sampai level ua yaitu level reaksi an pembelajaran, karena isesuaikan engan tujuan ari pelatihan tersebut yaitu untuk meningkatkan pengetahuan an pemahaman peserta pelatihan an juga keahlian mereka alam mengetahui tentang. Oleh karena itu evaluasi pelatihan merupakan bagian yang penting an juga tantangan bagi perusahaan untuk meyakini nantinya ari hasil yang iperoleh bahwa sebuah pelatihan itu memang sangatlah ibutuhkan. Pusat Peniikan an Pelatihan Pegaaian Jakarta, kerap melakukan berbagai pelatihan yang ilakukan untuk para karyawan perusahaan maupun yang belajar i akaemi mereka, sehingga kegiatan belajar mengajar berupa pelaksanaan pelatihan menjai sangat penting untuk iperhatikan an ipertahankan. Berbagai pelatihan ilaksanakan engan baik, yang suah tersusun secara terprogram an terjawal engan baik. Salah satu pelatihan yang ingin peneliti evaluasi aalah Pelatihan (Ar-Rahn Usaha Mikro Kecil), pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan an kemampuan pegawai Pegaaian alam melaksanakan tugas. Maka ari itu, penelitian mengenai evaluasi pelatihan sangatlah sesuai untuk iteliti. Sehingga iharapkan kualitas kinerja perusahaan apat terus meningkat an menjai perusahaan yang unggul an menjai panutan bagi perusahaan lainnya. KAJIAN TEORI Hakikat Pelatihan Menurut Notoatmojo, pelatihan aalah upaya untuk mengembangkan sumber aya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual an kepribaian manusia (Notoatmojo, 003:8). Mengembangkan kemampuan intelektual an kepribaian merupakan ua hal yang menasar untuk apat itingkatkan melalui sebuah pelatihan. Seangkan pengertian pelatihan menurut Nasution aalah suatu proses belajar mengajar engan mempergunakan teknik an metoe tertentu, guna meningkatkan keterampilan an kemampuan kerja seseorang (karyawan atas sekelompok orang) (Nasution, 000:71). 379
5 Terapat tambahan unsur alam peningkatan kinerja seseorang, yaitu keterampilan. Keterampilan juga merupakan hal yang penting alam proses perbaikan an peningkatan ari tujuan pelatihan. Kemuian lebih ipertegas kembali pengertian pelatihan menurut Suryana, bahwa pelatihan aalah sebagai aktifitas formal an informal yang memberikan kontribusi paa perbaikan an peningkatan tingkat pengetahuan, keterampilan an sikap karyawan (Suryana, 006:1). Jai, alam hal ini pengertian pelatihan lebih jelas terinci menjai satu pengertian yang utuh berasakan paa peningkatan kemampuan intelektual an kepribaian, an keterampilan, yang ipertegas engan utuh menjai peningkatan pengetahuan, keterampilan an sikap. Evaluasi Pelatihan Evaluasi pelatihan menurut Moekijat aalah suatu proses untuk menentukan kemajuan suatu program pelatihan ibaningkan engan tujuan yang ingin icapai. Dapat ikatakan, bahwa evaluasi pelatihan merupakan suatu porses untuk menentukan kemajuan suatu program pelatihan ialah untuk membuat suatu keputusan berasarkan hasil ari evaluasi yang iperoleh, juga untuk mengetahui hasil yang iperoleh setelah ievaluasi yang kemuian apat iketahui seberapa jauh peningkatan pengetahuan, sikap an keterampilan peserta itu terjai an juga seberapa besar penerapannya alam memberikan arti atau pengaruh paa irinya seniri, kelompok an organisasinya engan berbagai alasan an faktor yang berasarkan paa hasil setelah ievaluasi, yang kemuian hasilnya akan ibaningkan engan tujuan yang ingin icapai. 380 Hania Aminah
6 Jurnal Riset Manajemen Sains Inonesia (JRMSI) Vol 6, No. 1, 015 Selaras engan pengertian evaluasi pelatihan menurut Moekijat, Suryana mengemukakan bahwa evlauasi pelatihan aalah proses mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan tentang aktifitas pelatihan (Suryana, 004:11). Membuat keputusan merupakan tinakan yang tiaklah muah untuk ilakukan, untuk itu iperlukan pengumpulan informasi yang tepat an sesuai agar keputusan yang iambil apat igunakan untuk memberikan kontribusi terhaap perusahaan atau organisasi alam melaksanakan suatu pelatihan. Keputusan yang imaksu alam hal ini ialah, keputusan akhir berasarkan hasil yang iperoleh setelah ievaluasi. Kemuian iperjelas kembali oleh Golstein an Buton yang ikutip oleh Ernest J. McCormick an ikutip lagi oleh Mangkunegara (Mangkunegara, 004:59), mengemukakan bahwa: As Golstein an Buton (198) point out, the evaluation of training centers aroun two interacting concers: 1) the establishment of measure of succsess (criteria) an ) the eperiments esigns use in the evaluation. Golstein an Buton berpenapat bahwa evaluasi pelatihan apat iasarkan paa kriteria (peoman ari ukuran kesuksesan), an rancangan percobaan. Dalam hal ini, kriteria an rancangan percobaan alam evaluasi pelatihan yang imaksu aalah paa kriteria yang meliputi kriteria penapat, belajar, perilaku an hasil (Mangkunegara, 004:59). Paa empat kriteria yang imaksu i sini aalah empat level yang ikemukakan oleh Kirkpatrick yaitu level reaksi, pembelajaran, perubahan tingkah laku an hasil atau ampak. Seangkan rancangan percobaan alam evaluasi pelatihan, aalah peserta iberikan tes sebelum pelatihan (pre-test), an kemuian setelah pelatihan iberikan kembali tes penempatan (post-test). Moel Evaluasi Pelatihan Moel evaluasi pelatihan yang igunakan aalah moel Donal. L. Kirkpatrick (1959) engan menggunakan empat level alam mengkategorikan hasil-hasil pelatihan. Empat level tersebut aalah level reaksi, pembelajaran, perilaku an hasil (Suryana, 006:117). Keempat level tersebut secara garis besar apat irinci sebagai berikut: Reaction (Reaksi) ilakukan untuk mengukur tingkat reaksi yang iisain agaramengetahui opini ari para peserta pelatihan mengenai program pelatihan. Learning (Pembelajaran) 381
7 mengetahui sejauh mana aya serap peserta program pelatihan paa materi pelatihan yang telah iberikan. Behavior (Perilaku) iharapkan setelah mengikuti pelatihan terjai perubahan tingkah laku peserta (karyawan) alam melakukan pekerjaan. Result (Hasil) untuk menguji ampak pelatihan terhaap kelompok kerja atau organisasi secara keseluruhan. Aapun proses pengumpulan ata alam mengevaluasi pelatihan yang iperlihatkan alam sebuah tabel sebagai berikut (Satriono an Anree, 007:1) : Tabel 1. Proses Pengukuran Pengumpulan Data Evaluasi Pelatihan Level Evaluasi Deskripsi Metoe Pengumpulan Data 1. Reaksi Mengukur tingkat kepuasan peserta pelatihan terhaap program pelatihan yang iikuti. Kuantitatif - survey (kuisioner), engan skala pengukuran yaitu skala Likert.. Pembelajaran Mengukur tingkat pembelajaran yang ialami oleh peserta pelatihan. 3. Tingkah Laku Mengukur implementasi hasil pelatihan i tempat kerja. 4. Hasil Mengukur keberhasilan pelatihan ari suut panang bisnis an organisasi yang isebabkan aanya peningkatan kinerja/komtenesi peserta pelatihan. Sumber: Data iolah Peneliti Formal tes (tertulis) Action Plan, observasi Evaluasi action plan an ata laporan hasil kerja. Dengan emikian apat ikatakan bahwa moel evaluasi ini aalah untuk memperoleh hasil pelatihan ari para peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan, yaitu ilihat ari empat level yang meliputi pengetahuan, keterampilan an tingkah laku atas berlangsungya pelatihan tersebut engan tujuan untuk melihat efektifitas ari program pelatihan an membantu para pembuat keputusan untuk membuat keputusan atas hasil evaluasi yang iperoleh. Dalam penelitian ini level yang igunakan alam mengevaluasi hanya sampai paa level yaitu mulai ari level reaksi sampai level pembelajaran saja. Untuk itu penjelasan i bawah ini hanya sampai level ua yang berkaitan engan penelitian ini. Level 1: Reaction (Reaksi) ilakukan untuk mengukur tingkat reaksi yang iisain agar mengetahui opini ari para peserta pelatihan mengenai program pelatihan. Dalam level ini metoe pengumpulan ata yang igunakan aalah engan menggunakan angket yang iberikan kepaa peserta pelatihan engan beberapa pertanyaan. Aapun yang termasuk 38 Hania Aminah
8 Jurnal Riset Manajemen Sains Inonesia (JRMSI) Vol 6, No. 1, 015 ke alam sub-variabel level reaksi aalah: 1. Instruktur/ Pelatih. Fasilitas Pelatihan 3. Jawal Pelatihan 4. Meia Pelatihan 5. Materi Pelatihan 6. Konsumsi selama pelatihan 7. Pelaksanaan stui kasus 8. Pemberian latihan/ tugas kepaa peserta 9. Moul Pelatihan/ Hanouts Level : Learning (Pembelajaran) ilakukan untuk mengetahui sejauh mana aya serap peningkatan pengetahuan, keterampilan an sikap peserta terhaap program pelatihan paa materi pelatihan yang telah iberikan. Dalam level ini metoe pengumpulan ata yang igunakan aalah engan menggunakan post-test an pre-test, engan tujuan untuk melihat bagaimana aya serap pengetahuan tentang materi yang telah iberikan an juga sebelum materi iberikan, sehingga ata evaluasi yang iperolehlah engan membaningkan hasil ari pengukuran sebelum pelatihan an sesuah pelatihan ari tiap peserta pelatihan. Seangkan yang termasuk ke alam sub-variabel level pembelajaran aalah: pengetahuan, pemahaman an aplikasi, yang ketiganya tersebut merupakan ari ranah kognitif. METODE PENELITIAN Metoe yang igunakan alam penelitian ini merupakan penelitian evaluasi sebagai bahan masukan kepaa penyelenggara program pelatihan alam membuat keputusan. Penekatan moel evaluasi yang igunakan alam penelitian ini aalah moel evaluasi Kirkpatrick. Seperti yang telah iketahui sebelumnya, bahwa alam moel evaluasi Kirkpatrick terapat empat level alam mengevaluasinya, yaitu level reaksi, pembelajaran, perubahan tingkah laku an hasil atau ampak. Akan tetapi alam penelitian ini, level yang igunakan hanya sampai level ua, yakni level reaksi (Reaction) an level pembelajaran (Learning). 383
9 Populasi an Sampel Populasi alam penelitian evaluasi ini aalah seluruh peserta pelatihan yang berjumlah 8 peserta yang iaakan i Pusiklat Pegaaian Jakarta Pusat. Metoe yang igunakan alam pengambilan sampel engan menggunakan sampling jenuh yaitu teknik pengambilan sampel apabila semua populasi igunakan sebagai sampel an ikenal juga engan istilah sensus (Riuwan, 006:64), karena alam evaluasi ini jumlah peserta pelatihan tiak lebih ari 30 yaitu 8 respenen. Oleh karena itu sampel alam penelitian ini yaitu juga merupakan populasi ari peserta pelatihan. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan ata yang berkaitan engan variabel penelitian, maka instrumen yang igunakan aalah angket an tes. 1. Paa pengumpulan ata yaitu angket melalui kuisioner ini berisikan pertanyaan yang berkaitan engan pelaksanaan pelatihan engan menggunakan angket tertutup engan skala interval likert.. Seangkan untuk pertanyaan paa tes berisikan pertanyaan berupa materi pelatihan yang telah iperoleh. Tes ini menggunakan moel pilihan gana. Dalam pengumpulan ata ilakukan engan langkah-langkah sebagai berikkut: (1) menyusun instrumen, () uji coba instrumen, (3) analisa instrumen an okumen, (4) mengumpulkan ata an (5) setelah ata yang ibutuhkan terkumpul, maka selanjutnya ata tersebut ianalisa engan statistik seerhana. Pengembangan Instrumen Penelitian Pengembangan instrumen ilakukan engan mengembangkan sebagai berikut: 1. Kuisioner, yaitu untuk mengukur reaksi peserta mengenai pelaksanaan pelatihan.. Tes, yaitu untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta pelatihan. Metoe Analisis Uji Valiitas an Reliabilitas Hal ini ilaksanakan agar sebuah instrumen yang ibuat apat ipercaya atau ipertanggung jawabkan. Valiitas menunjukkan kebenaran atau keaslian ata yang ikumpulkan instrumen, seangkan reliabilitas menunjukkan ketepatan pengukuran (Faria Yusuf, 000:107). Menurut Arikunto valiitas aalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalian atau kesahihan sesuatu instrument. Seangkan realiabilitas aalah sesuatu instrumen cukup apat ipercaya untuk igunakan sebagai alat pengumpul ata karena instrument tersebut suah baik (Arikunto, 00:154). 384 Hania Aminah
10 Jurnal Riset Manajemen Sains Inonesia (JRMSI) Vol 6, No. 1, 015 Dalam penelitian ini, paa instrumen angket menggunakan uji coba valiitas isi (content valiity), yaitu sebuah instrumen apat ivaliasi engan membuktikan bahwa butirbutir pertanyaan yang aa menunjukkan keakuratan karakteristik yang akan iukur (Purwanto & Atwi, 1999:108). Juga ikatakan bahwa valiitas isi ini biasanya iperoleh engan menanyakanya kepaa para ahli tentang butir-butir manakah yang representatif atau apat karakteristik yang akan iukur. Aapun uji coba valiitas an reliabilitas paa tes (pre tes an pos tes) menggunakan program SPSS versi 1.0. Uji t Uji t aalah salah satu uji statistik yang igunakan untuk mengetahui aa atau tiaknya perbeaan yang signifikan (meyakinkan) ari ua buah mean sampel (Hartono, 004:165). Untuk itu hasil yang iperoleh ari pre tes an pos tes tiak hanya engan menggunakan berapa hasil peningkatan yang iperoleh ari pre tes an pos tes, namun peneliti ingin melihat apakah kenaikan hasil yang iperoleh tersebut signifikan. Oleh Karena itulah peneliti menggunakan rumus uji t. Aapun rumus ari uji t aalah sebagai berikut: t M N ( N 1) Selanjutnya terapat langkah-langkah alam menghitung an menganalisa hasil untuk uji t aalah sebagai berikut: 1. Menghitung total tambahan nilai () yang icapai oleh seluruh peserta.. Menghitung rata-rata gain per peserta (M) engan rumus: Jumlah total ()/ N. 3. Menghitung rumus 4. Kemuian baru menghitung rumus uji t. N Teknik Analisis Data Teknik analisa ata yang igunakan aalah eskriptif kuantitaif. Data yang iperoleh ari hasil pelaksanaan tes, an angket merupakan ata kuantitatif. Semua ata yang terkumpul selanjutnya itabulasi an isajikan secara kuantitatif engan menggunakan statistik seerhana yaitu: istribusi frekuensi an nilai rata-rata yang igunakan untuk menilai responen. Teknik yang igunakan sebagai berikut: % = f / n 100 % 385
11 engan ketentuan: % : presentase f n : frekuensi : jumlah responen Paa variabel reaksi yaitu untuk memperoleh informasi tentang reaksi peserta menggunakan skala interval Likert, yaitu: Sangat Puas (SP) = 4, Puas (P) = 3, Kurang Puas (KP) =, Tiak Puas (TP) = 1. Kemuian kriteria interpretasi skornya aalah sebagai berikut: 0% - 5% = Tiak Puas, 6% - 50% = Kurang Puas, 51% - 75% = Puas, 76% - 100% = Sangat Puas. Untuk variabel pembelajaran (Learning), setelah ata yang iperoleh ari hasil pre-tes an post tes melalui pengolahan skor yaitu engan rumus: S = R Keterangan: S = skor yang iperoleh R = jawaban yang betul Kemuian iberi nilai engan rumus: Skor yang iperoleh X 100% total skor Kemuian ianalisis an hasil analisis tersebut masing-masing ibaningkan, yaitu membaningkan hasil pre-test an post-test untuk melihat angka kenaikan ari hasil pre-test ke post-tes. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Variabel Evaluasi Pelatihan Level Reaksi Dalam variabel evaluasi pelatihan yang ilakukan alam penelitian ini terapat ua level yang ievaluasi yakni level reaksi an pembelajaran. Dimana level reaksi terapat sembilan inikator atau sub-variabel yang inilai. Dilihat ari sub-variabel instruktur/pelatih, para peserta pelatihan Pusiklat menilai bahwa paa sub-variabel pelatih/ instruktur, iperoleh prosentase rata-rata aalah (76.08%) atau apat iinterpretasikan bahwa pelatih/ instruktur inyatakan sangat puas. Dengan emikian pelatih alam pelatihan ini suah sangat memuaskan peserta pelatihan an sesuai engan apa yang ingin icapai. Paa sub-variabel fasilitas pelatihan, iperoleh prosentase rata-rata sebesar (75.3%) atau apat iinterpretasikan bahwa fasilitas pelatihan yang aa saat pelatihan berlangsung 386 Hania Aminah
12 Jurnal Riset Manajemen Sains Inonesia (JRMSI) Vol 6, No. 1, 015 inyatakan sangat puas. Oleh karena itu fasilitas pelatihan yang iseiakan alam pelatihan tersebut suah sangat memuaskan peserta an juga sesuai engan kenyamanan peserta. Paa sub-variabel jawal pelatihan, iperoleh prosentase rata-rata sebanyak (70.98%) atau apat iinterpretasikan bahwa jawal pelatihan yang aa suah puas. Dengan emikian jawal pelatihan yang telah irancang suah memuaskan peserta, namun belum sangat memuaskan, hal ini terkait ari sisa jumlah prosentase sebagian kecil masih aa yang menjawab kurang puas. Paa sub-variabel meia pelatihan, iperoleh prosentase rata-rata sebesar (73%) atau apat iinterpretasikan bahwa meia pelatihan yang igunakan selama pelatihan suah puas. Dengan emikian meia pelatihan yang igunakan oleh pelatih selama penyajian an penyampaian materi suah memuaskan peserta, akan tetapi belum sangat memuaskan peserta, terlihat ari sisa jumlah prosentase sebagian kecil masih aa yang menyatakan kurang puas. Paa sub-variabel materi pelatihan, iperoleh prosentase rata-rata sebesar (74.86%) atau apat iinterpretasikan bahwa penyampaian an penyajian paa tiap materi suah puas. Oleh karena itu, penyajian materi pelatihan suah memuaskan peserta an suah sesuai engan tujuan yang ingin icapai an kebutuhan bagi peserta pelatihan. Paa sub-variabel konsumsi, iperoleh prosentase rata-rata aalah (76.49%) atau apat iinterpretasikan bahwa penyeiaan konsumsi selama pelatihan sangat puas. Dengan emikian, penyeiaan konsumsi bagi peserta yang ilihat ari segi jumlah an kualitas makanan, minuman an makanan ringan suah sangat memuaskan peserta. Paa sub-variabel tugas an latihan, iperoleh prosentase rata-rata aalah (7.61%) atau apat iinterpretasikan bahwa pengaaan tugas an latihan yang iberikan kepaa peserta pelatihan suah puas. Oleh karena itu pengaaan tugas an latihan yang iberikan kepaa peserta suah memuaskan peserta pelatihan. Paa sub-variabel stui kasus, iperoleh prosentase rata-rata sebesar (70.54%) atau apat iinterpretasikan bahwa pengaaan stui kasus untuk apat ipercahkan suah ikatakan puas. Dengan emikian stui kasus, solusi an pembahasannya suah memuaskan peserta, namun ilihat ari sisa jumlah prosentase tersebut, maka apat iketahui bahwa sebagian kecil menyatakan kurang puas. Oleh sebab itu, maka stui kasus, solusi an pembahasannya perlu itingkatkan lagi an iperbanyak agar para peserta apat lebih memahami ari stui kasus-stui kasus yang iberikan. Paa sub-variabel moul, iperoleh prosentase rata-rata sebanyak (74.40%) atau apat iinterpretasikan bahwa moul atau moul pelatihan suah puas. Oleh karena itu, moul atau 387
13 moul pelatihan suah memuaskan peserta yang ilihat ari segi kualitas tiap moul per biang materi pelatihan. Level Pembelajaran Aapun hasil perolehan ari para peserta berikut hasil peningkatan skor pre tes an pos tes aalah sebagai berikut: Hasil Pre Tes an Pos Tes Per Aspek a. Pengetahuan Tabel. Pre tes an pos tes paa aspek pengetahuan Pre Tes Pos Tes Aspek yang inilai F % F % Azas-azas perkreitan % Azas-azas perkreitan % Sisten operasional % Sisten operasional % Proseur operasional % Proseur operasional % Rata-rata 78.38% 91.5% Sumber: Data iolah peneliti Tabel 3. Hasil uji t paa aspek pengetahuan Aspek yang inilai Skor Skor Pos Peningkatan () Pre Tes Tes Azas-azas perkreitan Sisten operasional Proseur operasional N = 3 Jumlah = 54 Sumber: Data iolah peneliti Keterangan: N = Jumlah Responen M = Jumlah Peningkatan N = 54 = 18 3 t M N ( N 1) N = 1,9 Setelah melalui perhitungan engan menggunakan rumus uji t, maka iperoleh t hasil aalah (1,9) seangkan untuk t tabel.b = engan taraf signifikansi 0.05 aalah (4,30). 388 Hania Aminah
14 Jurnal Riset Manajemen Sains Inonesia (JRMSI) Vol 6, No. 1, 015 Jai berasarkan hasil yang iperoleh i atas melalui perhitungan uji t, maka iperoleh hasil untuk pre tes paa sub variabel pengetahuan aalah tiak terapat perbeaan yang signifikan antara pre tes sub variabel pengetahuan engan sub variabel pengetahuan pos tes, karena t hasil < t tabel, berarti tiak terapat perbeaan yang signifikan. b. Pemahaman Tabel 4. Pre tes an pos tes paa aspek pemahaman Pre Tes Pos Tes Aspek yang inilai F % Aspek yang inilai F % Azas-azas perkreitan % Azas-azas perkreitan % Sisten operasional 33 40% Sisten operasional 7 86% Proseur operasional 68 80% Proseur operasional 78 93% Rata-rata 64.10% 91.1% Sumber: Data iolah peneliti Tabel 5. Hasil uji t paa aspek pemahaman Aspek yang inilai Skor Pre Tes Skor Pos Tes Peningkatan () Azas-azas perkreitan Sisten operasional Proseur operasional N = 3 Jumlah = 74 Sumber: Data iolah peneliti Keterangan: N = Jumlah Responen M = Jumlah Peningkatan N = 74 = 4,7 3 t M N ( N 1) N =,94 Setelah melalui perhitungan engan menggunakan rumus uji t, maka iperoleh t hasil aalah (,94) seangkan untuk t tabel.b = engan taraf signifikansi 0.05 aalah (4,30). 389
15 Jai berasarkan hasil yang iperoleh i atas melalui perhitungan uji t, maka iperoleh hasil untuk pre tes paa sub variabel pemahaman aalah tiak terapat perbeaan yang signifikan antara pre tes sub variabel pemahaman engan sub variabel pengetahuan pos tes, karena t hasil < t tabel, bearti tiak terapat perbeaan yang signifikan. c. Aplikasi Tabel 6. Pre tes an pos tes paa aspek aplikasi Pre Tes Pos Tes Aspek yang inilai F % Aspek yang inilai F % Azas-azas perkreitan 51 91% Azas-azas perkreitan % Sisten operasional % Sisten operasional % Proseur operasional % Proseur operasional 51 91% Rata-rata 77.35% 97% Sumber: Data iolah peneliti Tabel 7. Hasil uji t paa aspek aplikasi Aspek yang inilai Skor Pre Tes Skor Pos Tes Peningkatan () Azas-azas perkreitan Sisten operasional Proseur operasional N = 3 Jumlah = 38 Sumber: Data iolah peneliti Keterangan: N = Jumlah Responen M = Jumlah Peningkatan N = 38 = 1,7 3 t M N ( N 1) N =,74 Setelah melalui perhitungan engan menggunakan rumus uji t, maka iperoleh t hasil aalah (,74) seangkan untuk t tabel.b = engan taraf signifikansi 0.05 aalah (4.30). 390 Hania Aminah
16 Jurnal Riset Manajemen Sains Inonesia (JRMSI) Vol 6, No. 1, 015 Jai berasarkan hasil yang iperoleh i atas melalui perhitungan uji t, maka iperoleh hasil untuk pre tes paa sub variabel aplikasi aalah tiak terapat perbeaan yang signifikan antara pre tes sub variabel aplikasi engan sub variabel aplikasi pos tes, karena t hasil < t tabel, bearti tiak terapat perbeaan yang signifikan. Hasil Pre Tes an Pos Tes Hasil uji t (t - tes): N = Jumlah Responen M = Jumlah Peningkatan N = 544 = 19,4 8 t M N ( N 1) N = 8,70 Setelah melalui perhitungan engan menggunakan rumus uji t, maka iperoleh t hasil aalah (8,70) seangkan untuk t tabel.b = 7 engan taraf signifikan 0.05 aalah (,05). Jai berasarkan hasil yang iperoleh i atas melalui perhitungan uji t, maka secara keseluruhan iperoleh untuk hasil pre tes an pos tes aalah terapat perbeaan hasil yang signifikan antara hasil pre tes an hasil pos tes secara keseluruhan, karena t hasil > t tabel, yang berarti terapat hasil perbeaan yang signifikan. Hasil Uji Valiitas an Reliabilitas UJI VALIDITAS Hasil r tabel paa alpha 0.05 engan erajat bebas (f) = jumlah kasus. maka f = 8 iperoleh ari 30. Sehingga r (0.05 : 8) aalah Berasarkan ketentuan, maka secara keseluruhan nilai nilai Correcte Item-Total Correlation yang terapat paa tabel (r hitung) > r tabel (0.407). Maka keseluruhan butir butir pertanyaan inyatakan VALID. UJI RELIABILITAS 391
17 Setelah semua butir pertanyaan inyatakan vali maka uji selanjutnya aalah menguji reliabilitas tes. a. Hasil Pre Tes Dari hasil yang iperoleh bahwa r cronbach s alpha (0.973) > r tabel (0.407). maka inyatakan Reliabel. b. Hasil Pos Tes Dari hasil yang iperoleh bahwa r cronbach s alpha (0.898) > r tabel (0.407). maka inyatakan Reliabel. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berasarkan eskripsi an analisa ata hasil penelitian yang telah ilakukan an yang telah ikemukakan, maka apat isimpulkan bahwa reaksi peserta pelatihan suah merasa puas terhaap pelaksanaan pelatihan an juga hasil perolehan pengetahuan mereka meningkat an secara keseluruhan perbeaan hasil tersebut signifikan, namun terapat hasil tiak signifikan paa ketiga masing-masing aspek, yaitu aspek pengetahuan, pemahaman an aplikasi. Kesimpulan i atas itunjang engan ata berikut ini: 1. Reaksi (Reaction) peserta pelatihan bertujuan untuk menapatkan informasi mengenai pelaksanaan pelatihan, yang ilihat ari segi: Pelatih/ instruktur alam pelatihan ini suah apat ikatakan sesuai alam menyajikan an menyampaikan materi pelatihan. Aapaun paa fasilitas pelatihan berupa konisi ruang kelas, pengaturan suhu i alam ruang kelas an penggunaan bahan an alat selama pelatihan juga suah apat ikatakan sesuai engan pelaksanaan pelatihan. Seangkan paa jawal pelatihan yang telah irancang an ilihat ari penyesuaian waktu engan peserta, engan konisi belajar an engan waktu istirahat apat ikatakan sesuai engan pelaksanaan pelatihan tersebut. Demikian juga paa materi pelatihan yang isajikan, apat ikatakan suah sesuai penyajiannya kepaa peserta. Aapaun meia pelatihan yang igunakan selama pelatihan an penggunaan meia yang beraneka ragam juga suah sesuai engan penggunaannya alam menyajikan materi pelatihan. sama halnya paa konsumsi yang isajikan selama pelatihan, yang ilihat ari segi jumlah an kualitas makanan, minuman an makanan ringan oleh peserta pelatihan suah sesuai alam penyajiannya kepaa peserta pelatihan. 39 Hania Aminah
18 Jurnal Riset Manajemen Sains Inonesia (JRMSI) Vol 6, No. 1, 015 Tugas an latihan yang iberikan kepaa peserta pelatihan juga suah sesuai alam pemberian tugas an latihannya kepaa peserta. Demikian pula paa stui kasus, solusi an pembahasannya suah sesuai aplikainya yang iberikan kepaa peserta pelatihan. Seangkan moul yang iberikan kepaa peserta pelatihan juga suah sesuai engan pelaksanaan pelatihan yang iharapkan yang ilihat ari segi kualitasnya.. Pembelajaran (Learning) yang iperoleh peserta saat pelatihan berlangsung, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan an pemahaman peserta tentang materi pelatihan yang iberikan. Secara umum hasil perolehan hasil belajar para peserta pelatihan suah meningkat an hasil perbeaannya signifikan, hanya saja apabila ilihat ari per aspek yaitu aspek pengetahuan, pemahaman an aplikasi, bahwa ari hasil yang iperoleh suah meningkat namun haisl perbeaannya tiak signifikan. Saran Berasarkan hasil penelitian yang iperoleh, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Reaksi (Reaction) Paa level reaksi ini, yang perlu iperhatikan aalah paa bagian pengaaan stui kasus, solusi an pembahasan agar itambah lebih banyak lagi yang sesuai engan materi an aplikasinya i lapangan nanti.. Pembelajaran (Learning) Paa level pembelajaran ini, ari hasil pre tes an pos tes, agar pihak penyelenggara pelatihan memberikan materi pelatihan yang sesuai engan tujuan an kebutuhan akan pelatihan tersebut an juga lebih menalam an komprehensif, sehingga apat memperoleh hasil peningkatan pengetahuan yang baik. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Dasar-asar evaluasi peniikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 00. Proseur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Caroso.G, Faustino Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: ANDI. Hartono Statistik untuk Penelitian. Yogjakarta: LSFKP. Irawan, Prasetya Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: STIA-LAN. 393
19 Kirkpatrick, Donal Evaluating Training Programs. San Francisco: Berret-Koehler Publisher. Nasution, Mulia Manajemen Personalia: Aplikasi alam Perusahaan. Jakarta: Sapoai. Nasution, Mulia Manajemen Personalia. Jakarta: Djambatan. Notoatmojo, Soekijo Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Mangkuprawira, Tb. Sjafri Manajemen SDM Strategik. Jakarta: Ghalia Inonesia. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu Manajemen Sumber Daya Manusia Preusahaan. Banung: PT Remaja Rosakarya. Moekijat Metoe Riset alam Pelatihan. Banung: Manar Maju. Riuwan, M.B.A Belajar Muah Penelitian. Banung: Alfabeta. Rivai, Veithzal Manajemen SDM untuk Perusahaan. Jakarta: Rajagrafino Persaa. Satriono, Teguh an Anree MKP How to Measure 5 levels of Training Evaluation. Jakarta: Intellectual Capital. Seels, Barbara B. an Rita C. Richey. Teknologi Pembelajaran. Seri Pustaka Teknologi Peniikan No.1. Suparman, Atwi an Purwanto Evaluasi Program Diklat. Jakarta: STIA-LAN. Suryana, Agus Panuan Praktis: Mengelola Pelatihan. Jakarta: Esa Mahkota. Suryana, Agus Kiat an Teknik: Evaluasi Pelatihan, Jakarta: Progres. Tayibnapis, Faria Yusuf Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta. 394 Hania Aminah
METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciPENGARUH INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MUAMALAT CABANG GORONTALO Tbk. Jurusan Manajemen ABSTRAK
PENGARUH INENTIF TERHADAP PRETAI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MUAMALAT CABANG GORONTALO Tbk Maria Junita Hasana Irwan Yantu.P M.i Robiyati Poungge.P M.AP 3 Jurusan Manajemen ABTRAK MARIA JUNITA HAANA NIM.
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
Pengaruh Moel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Stuent Teams Achievement Division) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Ientitas Responen Dari analisis ata ang iperoleh peneliti ari lapangan akan iuraikan alam bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taangan
Lebih terperinciPERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI (1)
Jurnal Desiminasi Teknologi, Vol.4 Nomor 1, Januari 216 ISSN 233-212X PERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG Inah Permata Sari 1, Heriyanto 2, Irwan Septayua 2 Dosen Universitas Bina
Lebih terperinciBAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciJurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201
akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Saham
BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength
Lebih terperinciANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang
Lebih terperinciStudi Perbandingan antara Gaya Menggantung dengan Gaya Jalan Di Udara terhadap Perestasi Lompat Jauh Pada Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape
Stui Perbaningan antara Gaya Menggantung engan Gaya Jalan Di Uara terhaap Perestasi Lompat Jauh Paa Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape Irfan., M.Or. Program Stui Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima
Lebih terperinciIV. ANALISA RANCANGAN
IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK DKI CABANG PEMBANTU PONDOK LABU - JAKARTA SELATAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BANK DKI CABANG PEMBANTU PONDOK LABU - JAKARTA SELATAN Denok Sunarsi, S.P., M. M., CHt. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
Lebih terperinciJURNAL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT GENERIK DI APOTEK SAIYO FARMA JOMBANG
JURNAL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT GENERIK DI APOTEK SAIYO FARMA JOMBANG MARKETING MIX EFFECT ON THE DECISION TO PURCHASE GENERIC MEDICINES IN PHARMACIES SAIYO FARMA JOMBANG
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 015, pp. 17~ PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN 17 Julia Retnowulan 1, Isnurrini Hiayat Susilowati,
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciPenggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier
Performa (24) Vol. 3, No.2: 62-7 Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier Inra Cahyai Jurusan Teknik an Manajemen Inustri, Universitas Trunojoyo Maura Abstract Noways,
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
81 BAB IV APORAN HASI PENEITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan moel pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Loasi an Watu Penelitian 3.1.1 Loasi penelitian Loasi yang ijaian tempat alam penelitian ini aalah Tempat Pelelangan Ian (TPI) Kota Gorontalo. 3.1. Watu penelitian Penelitian
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperinciPEMODELAN Deskripsi Masalah
PEMODELAN Deskripsi Masalah Sebelum membuat penjawalan perkuliahan perlu iketahui semua mata kuliah yang itawarkan, osen yang mengajar, peserta perkuliahan, bobot sks an spesifikasi ruang yang iperlukan.
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciPenerapan Modul Pembelajaran Sains dengan Media Pembelajaran Gamelan untuk Meningkatkan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Siswa SMP Negeri 3 Sleman
Gamelan untuk Meningkatkan Pemahaman an Aplikasi Konsep Siswa SMP Negeri Sleman Eko Nursuliiyo Peniikan Fisika FKIP Universitas Ahma Dahlan Yogyakarta Surate: ekonur.ua@gmail.com Telah ilakukan penelitian
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hirarki Pusat-Pusat Pelayanan i Kecamatan Leuwiliang Analisis hirarki pusat-pusat pelayanan i Kecamatan Leuwiliang ilakukan engan menggunakan metoe skalogram berbobot berasarkan
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi... (Ewin Nugroho) 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA THE FACTORS
Lebih terperinciTriwahyuni, et al., Optimalisasi Produksi Pada Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah...
Triwahyuni, et al., Optimalisasi Prouksi Paa Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah.... 1 OPTIMALISASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI DONNA JAYA BAROKAH JEMBER MELALUI PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Prouction
Lebih terperinciPerbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences dengan Kooperatif Tipe STAD
Perbaningan Moel Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences engan Kooperatif Tipe STAD Perbaningan Moel Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences engan Kooperatif Tipe STAD terhaap
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI PT DWIPA MANUNGGAL KONTENA
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI PT DWIPA MANUNGGAL KONTENA Sumarsi, S.E., M.M Sekolah Tinggi Manajemen Labora Marsipk05@gmail.com Abstract: This stuy aims to etermine how the compensation
Lebih terperinciANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE)
ANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE) Amin Tohari Universitas Nusantara PGRI Keiri, amin.tohari@unpkeiri.ac.i Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n
MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian dilakukan sebagai pedoman bagi peneliti mengenai
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ilakukan sebagai peoman bagi peneliti mengenai tahap-tahap bagaimana seharusnya sebuah penelitian ilakukan. Metoe penelitian yang igunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paraigma Penelitian Paraigma iartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan iteliti sekaligus mencerminkan jenis an jumlah rumusan masalah
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN
PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN Ferry Safriani 1 an Winy Aginta 2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Mean E-mail:
Lebih terperinciMETODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER
METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER Asrul Syam Program Stui Teknik Informatika, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail: assyams03@gmail.com Abstrak Masalah optimasi
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA FUNGI (JAMUR) UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA FUNGI (JAMUR) UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Diana Rza 1, Helenra 2, Annika Maizeli¹ Mahasiswi Prgram Stui Peniikan Bilgi STKIP PGRI
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinciESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA
Vol. 9 No. 1 Juni 1 : 53 6 ISSN 1978-365 ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Slamet Pusat Penelitian an Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan an
Lebih terperinciPEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2
PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN Hewig A Tan, Ratna S Alifen ABSTRAK: Metoe penjawalan linier cocok untuk proyek engan aktivitas seerhana, an repetitif
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL
Jurnal J-Ensitec: Vol 0 No. 0, Mei 06 RANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL Gugun Gunai, Asep Rachmat, Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Majalengka
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN) Ubaii Teknik Informatika Universitas Maura ube_gvc@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciMursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *
Jurnal Matematika Murni an Terapan εpsilon ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyiah Pratiwi, Yuni
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : sistem pendukung keputusan, jamkesmas, system development life cycle, seleksi, penerima
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON PENERIMA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT(JAMKESMAS) DENGAN METODE PROMETHEE DI DESA MAKAM, KECAMATAN REMBANG, PURBALINGGA Kartika Nur Utami Jurusan Sistem Informasi,
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinci3. Kegiatan Belajar Medan listrik
3. Kegiatan Belajar Mean listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, iharapkan Ana apat: Menjelaskan hubungan antara kuat mean listrik i suatu titik, gaya interaksi,
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinciPenentuan Parameter Bandul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum dengan Gelombang dalam Tangki
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-3539 (3-97 Prin B- Penentuan Parameter Banul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum engan Gelombang alam Tangki Eky Novianarenti, Yerri Susatio, Riho Hantoro
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK
BADAN PUSAT STATISTIK Nama kegiatan:... Tahun Kegiatan Sektor kegiatan:... Status kegiatan:... 1.1 Penyelenggara: I. Ientifikasi Penyelenggara / Penanggung Jawab Kegiatan 1.2 Penanggung jawab masalah teknis:
Lebih terperinci3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?
Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila
Lebih terperinciSistem Informasi Seminar dan Sidang Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura
Jurnal an Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 Informasi Seminar an Siang Tugas khir Stui Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Muftia 1, rif Bijaksana Putra Negara 2, Novi Safriai
Lebih terperinciArus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian suatu negara igerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum ikelompokkan kepaa empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah an ekspor-impor.
Lebih terperinciISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND
HUBUNGAN ANTARA AERAH IEAL UTAMA, AERAH FATORISASI TUNGGAL, AN AERAH EEIN Eka Susilowati Fakultas eguruan an Ilmu Peniikan, Universitas PGRI Aibuana Surabaya eka50@gmailcom Abstrak Setiap aerah ieal utama
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL SAMPLING ERROR TERHADAP QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY CONTROL, KAB. LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN
ANALISIS FUNDAMENTAL SAMPLING ERROR TERHADAP QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY CONTROL, KAB. LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN Inri Warani AS 1, Djamuin 2, Hasbi Bakri 1 * 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas
Lebih terperinciPEMODELAN EMPIRIS COST 231-WALFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI LINTASAN ANTENA RADAR DI PERUM LPPNPI INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONA MUTI DISIPIN IMU &CA FOR PAPERS UNISBANK KE-3(SENDI_U 3) 217 PEMODEAN EMPIRIS COST 231-WAFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI INTASAN ANTENA RADAR DI PERUM PPNPI INDONESIA Ria
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III KONTROL PADA STRUKTUR
BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka
Lebih terperinciDETEKSI JENIS WARNA KULIT WAJAH UNTUK KLASIFIKASI RAS MANUSIA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WARNA
DETEKSI JENIS WARNA KULIT WAJAH UNTUK KLASIFIKASI RAS MANUSIA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WARNA Murinto, Eko Aribowo, Wahyu Nurhiayati Program Stui Teknik Informatika Universitas Ahma Dahlan Jogjakarta rintokusno@yahoo.com
Lebih terperinci* Disampaikan dalam Pelatihan Strategi Pembelajaran Dosen PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU) pada tanggal 16 s.d. 1 8 Juli 2009 Cibogo Bogor
STRATEGI PEMBELAJARAN TENTANG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PERGURUAN TINGGI UMUM* Oleh: Drs. NASRUL HS, M.Ag.** aooq. LI;J -Lv 3 * Disampaikan alam Pelatihan Strategi Pembelajaran
Lebih terperinciHukum Coulomb. a. Uraian Materi
Hukum oulomb a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, iharapkan ana apat: - menjelaskan hubungan antara gaya interaksi ua muatan listrik, besar muatan-muatan, an jarak pisah
Lebih terperinciPERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU
PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan
Lebih terperinciGeo Image (Spatial-Ecological-Regional)
Geo Image 2 2) 203) Geo Image Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.i/sju/inex.php/geoimage PERSEPSI MASYARAKAT PEAMBAG TRADISIOAL TERHADAP SUMBER DAYA MIYAK BUMI DI KAWASA CEPU Kukuh Prasetiyo
Lebih terperinci3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?
Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila
Lebih terperinciKeywords: transaction volume, market risk, debt to equity ratio and dividend policy.
PENGARUH VOLUME TRANSAKSI, RESIKO PASAR DAN DEBT to EQUITY RATIO TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Stui Kasus Paa PT. Ino Tambangraya Megah, Tbk, PT. Inosat, Tbk, PT. Inocement Tunggal Prakarsa, Tbk, PT. Inofoo
Lebih terperinciJUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL
Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL Penulis Abstrak. Ketikkan Abstrak Ana i sini. Sebaiknya tiak lebih ari 250 kata. Abstrak sebaiknya menjelaskan
Lebih terperinciPenggunaan Persamaan Pendekatan Untuk panjang gelombang pantai
Penggunaan Persamaan Penekatan Untuk panjang gelombang pantai Nizar Acma Program Stui Teknik Sipil, Universitas Janabara Yogyakarta, Jl.Tentara Rakyat Mataram 35-37 Yogyakarta Email: nizarachma@yahoo.com
Lebih terperinciPENGUKURAN UNTUK MENDETEKSI DEFORMASI BANGUNAN SIPIL
Pengukuran untuk Meneteksi Deformasi angunan Sipil PENGUKURAN UNUK MENDEEKSI DEFORMASI ANGUNAN SIPIL Sutomo Kahar 1 ASRAC Deformation for territory will impact to above the builing stability an also will
Lebih terperinciPROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak
PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN Ruy Setiawan, ST., MT. Sukanto Tejokusuma, Ir., M.Sc. Jenny Purwonegoro, ST. Staf Pengajar Fakultas Staf Pengajar Fakultas Alumni Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL Jeefry Sutrisman Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Inonesia Abstrak PT. Bioplast
Lebih terperinciPenerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan
Jurnal Graien Vol 8 No 1 Januari 2012:775-779 Penerapan Aljabar Max-Plus Paa Sistem Prouksi Meubel Rotan Ulfasari Rafflesia Jurusan Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciGangguan Frekuensi fof2 Ionofser dari Matahari dan Geomagnetik
166 Slamet Syamsuin /Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser ari Matahari an Geomagnetik Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser ari Matahari an Geomagnetik Slamet Syamsuin Pusat Sains Antarksa LAPAN Jl. Dr. Junjunan
Lebih terperinciANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT
ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ Chintari Nurul Hananti 1 Khozin Mu tamar 2 12 Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an
Lebih terperinciRespon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (13 ISSN: 337-3539 (31-971 Print B-11 Respon Getaran Lateral an Torsional Paa Poros Vertical-Axis Turbine (VAT engan Pemoelan Massa Tergumpal Ahma Aminuin, Yerri Susatio,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Tampilan Aplikasi IV.1.1 Tampilan Aplikasi untuk Pengguna 1. Halaman Home Halaman ini merupakan halaman pertama saat pengguna membuka aplikasi. Gambar IV.1 Tampilan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR : TAHUN 2017 TENTANG
i VISI Terwujunya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas, Partisipatif an Akuntabel untuk Menorong Peningkatan Penapatan Masyarakat Dua Kali Lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoorinasikan kegiatan
Lebih terperinciPENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA
Penentuan Frekuensi Maksimum Komunikasi Raio an Suut..(Jiyo) PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA J i y o Peneliti iang Ionosfer an Telekomunikasi, LAPAN ASTRACT In this
Lebih terperinciPERANCANGAN INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN EXTENDED BOOLEAN
PERANCANGAN INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM UNTUK DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN EXTENDED BOOLEAN Steven Teknik Informatika Universitas Tarumanagara Jl. S. Parman No.1, Jakarta 11440 Inonesia
Lebih terperinciSOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT
SOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT Junik Rahayu, Usman Pagalay, an 3 Ari Kusumastuti,,3 Jurusan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: rahayujunik@yahoo.com
Lebih terperinciEVALUASI SKENARIO KOORDINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MODEL PRICING DAN KEPUTUSAN ORDER/DELIVERY
EVALUASI SKENAIO KOOINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MOEL PICING AN KEPUTUSAN OE/ELIVEY Evi Yuliawati 1, Luky Agus Hermanto 2 1 Jurusan Teknik Inustri, Fakultas Teknologi Inustri, Institut Teknologi Ahi Tama Surabaya
Lebih terperinciRelasi Dispersi dalam Pandu Gelombang Planar Nonlinear Kerr
Kontribusi Fisika Inonesia Vol. 13 No.3, Juli 00 Relasi Dispersi alam Panu Gelombang Planar Nonlinear Kerr Abstrak Hengki Tasman 1) an E Soewono 1,) 1) Pusat Penelitian Pengembangan an Penerapan Matematika,
Lebih terperinciPENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I. Rizka Anggraini ABSTRACT
PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I Rizka Anggraini Mahasiswa Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus
Lebih terperinci=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU ===
TEKNIK DIGITL === ENTUK KNONIK DN ENTUK KU === entuk Kanonik yaitu Fungsi oolean yang iekspresikan alam bentuk SOP atau POS engan minterm atau maxterm mempunyai literal yang lengkap. entuk aku yaitu Fungsi
Lebih terperinciMETODE MATRIK APLIKASI METODE MATRIK UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK
METOE MATRIK APIKASI METOE MATRIK UNTUK ANAISA STRUKTUR BAOK PENGERTIAN UMUM Metoe matrik aalah suatu pemikiran baru paa analisa struktur, yang berkembang bersamaan engan populernya penggunaan computer
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinciPERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA16
PERANCANGAN PLANT PENCAMPUR AIR MENGGUNAKAN KONTROL PID UNTUK PENGATURAN SUHU CAIRAN BERBASIS ATMEGA16 Rega Sakti Ruzianto *), Bui Setiyono, an Sumari Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER
Sujito, Implementasi Kenali PID alam Meningkatkan Kinerja Power System Stabilizer IMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER SUJITO Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinci, serta notasi turunan total ρ
LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA
PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA Nurhayati Fakultas Sains an Teknologi, UIN Ar-Raniry Bana Aceh nurhayati.fst@ar-raniry.ac.i Jamru
Lebih terperinciSolusi Tutorial 6 Matematika 1A
Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam metodologi penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada hakikatnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimen yang menggunakan nonequivalent model grup kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS
SEMIRATA MIPAnet 27 24-26 Agustus 27 UNSRAT, Manao PENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS TONAAS KABUL WANGKOK YOHANIS MARENTEK Universitas Universal Batam, tonaasmarentek@gmail.com,
Lebih terperinciPENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES
PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan unia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan itu isebabkan karena kebutuhan an keinginan konsumen yang semakin bervariasi. Aanya
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Pada Serat Optik Ragam Tunggal. Oleh : Nama : Agus Setiyawan Nim : L2F
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Paa Serat Optik Ragam Tunggal Oleh : Nama : Agus Setiyaan Nim : LF 31 419 Kebutuhan akan serat optik yang tinggi serta kompleksitas
Lebih terperinci