ANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE)"

Transkripsi

1 ANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE) Amin Tohari Universitas Nusantara PGRI Keiri, Abstrak Perkembangan pusat perbelanjaan yang semakin pesat i kota Keiri menimbulkan aanya persaingan usaha, sehingga ibutuhkan strategi pemasaran seperti segmentasi konsumen paa komponen emografis an psikografis. Dalam statistika, komponen-komponen tersebut apat inyatakan sebagai variabel. Untuk meringkas ata engan banyak variabel, akan igunakan analisis cluster engan metoe k-means cluster. Data yang igunakan aalah ata hasil penyebaran kuisioner kepaa konsumen Keiri Town Square. Analisis cluster akan ilakukan paa komponen psikografis konsumen Keiri Town Square. Metoe sampling yang igunakan aalah systematic ranom sampling engan jumlah sampel sebanyak 103 responen. Analisis cluster menghasilkan empat segmen yaitu segmen yang icirikan oleh konsumen yang lebih mempertimbangkan kualitas karena kualitas bagi mereka aalah nomer satu, segmen yang icirikan oleh konsumen yang setia engan merek, segmen yang tiak mempermasalahkan harga, an segmen yang impulsive yaitu konsumen yang suka membeli barang yang tiak irencanakan sebelumnya. Kata kunci: Analisis Cluster, K-means, Komponen Psikografis Abstract The evelopment of shopping centers, which grow rapily in Keiri, rise to the competition, so it takes a marketing strategy such as customers segmentation at the emographic an psychographic components. In statistics, these components can be expresse as a variable. To summarize ata with many variables, will be use cluster analysis with k-means cluster metho. The ata use is ata from questionnaires to a sample of consumers Keiri Town Square. Cluster analysis will be performe on the consumer psychographic components Keiri Town Square. Sampling metho use is systematic ranom sampling with a total samples of 103 responents. Cluster analysis resulte in four segments, a segment which is characterize by consumers who consier about the quality because for them quality is priority, a segment that is characterize by consumers who are loyal to the bran, a segment which the consumers on t care about the price, an a segment that impulsive that consumers who prefer often buy goos that are not planne. Keywors: Cluster Analysis, K-means, Psychographic Components PENDAHULUAN Pembangunan i Inonesia khususnya alam biang retail mengalami perkembangan yang pesat, banyak pusat perbelanjaan baru beriri baik i kota Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

2 besar maupun kota kecil. Demikian juga yang terjai i Kota Keiri Jawa Timur, banyak pusat perbelanjaan baru beriri sehingga menimbulkan persaingan yang memerlukan penekatan consumer atau customer riven. Penekatan ini igunakan untuk menentukan prouk baik berupa barang maupun jasa yang benar-benar sesuai engan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Keistimewaan pusat perbelanjaan yang apat memenuhi semua kebutuhan konsumen alam satu tempat, menyebabkan keberaaannya semakin ibutuhkan, hal ini mengakibatkan pusat perbelanjaan tumbuh menjai bisnis yang menguntungkan. Agar usaha tersebut apat bersaing, maka ibutuhkan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu bagian ari strategi pemasaran yang perlu iperhatikan aalah tentang pengelompokan (segmentasi) konsumen. Segmentasi konsumen, menurut Umar (000: 45) iasarkan paa komponen emografis an psikografis. Dalam statistika, komponen psikografis tersebut apat inyatakan sebagai variabel. Untuk meringkas ata engan banyak variabel, akan igunakan analisis multivariate yaitu analisis cluster. Analisis ini bertujuan untuk mengelompokkan objek-objek berasarkan karakteristik i antara objek-objek tersebut (Johnson & Wichern, 007: 671). Hasil ari analisis ini akan terbentuk kelompok-kelompok engan ciri khas tiap kelompok. Dari penelitian ini nantinya akan iapatkan hasil pengelompokan segmen konsumen berasarkan komponen psikografis konsumen. Beberapa penelitian tentang analisis cluster yang pernah ilakukan aalah analisis persepsi konsumen an strategi pemasaran beras analog (Rizki kk., 013), analisis klaster untuk pengelompokan kabupaten/kota i provinsi Jawa Tengah berasarkan inikator kesejahteraan rakyat (Yulianto & Hiayatullah, 014), analisis cluster terhaap tingkat pencemaran uara paa sektor inustri i Sumatra Selatan (Sitepu kk., 011). Penelitian ini ilakukan paa konsumen Keiri Town Square yang iharapkan mampu menunjukkan segmentasi konsumen ari Keiri Town Square. Selain itu, ari hasil pengelompokan ini apat menjai pertimbangan untuk melakukan strategi pemasaran yang lain seperti positioning an targeting. KAJIAN TEORI Analisis cluster aalah pengelompokan objek-objek yang sama engan menggunakan ata ari objek tersebut (Seber, 004: 347). Seangkan menurut Malhotra & Birk (007: 670), Analisis cluster merupakan suatu teknik yang igunakan untuk mengklasifikasikan objek atau kasus ke alam kelompok yang relatif homogen, objek i setiap cluster cenerung memiliki kemiripan satu sama lain an berbea engan objek yang beraa paa cluster lainnya. Lebih lanjut Hair kk., (010: 481) menyatakan bahwa sebagai analisis multivariate, analisis cluster bertujuan mengklasifikan objek ke alam satu set karakteristik pengguna yang ipilih, cluster yang ihasilkan harus menunjukkan homogenitas tinggi antar anggota alam satu cluster (within-cluster) an heterogenitas yang tinggi antar cluster yang satu engan cluster yang lainnya (between-cluster). Untuk mengelompokan obyek yang mirip alam kelompok yang sama, iperlukan beberapa ukuran untuk mengetahui seberapa mirip atau berbea objekobjek tersebut. Penekatan yang paling biasa aalah mengukur kemiripan yang inyatakan alam jarak (istance) antara pasangan objek, semakin besar ukuran kemiripan atau jarak antar ua buah objek, makin besar pula perbeaan antara ua objek tersebut, sehingga makin cenerung untuk tiak menganggapnya kealam Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

3 kelompok yang sama (Yulianto & Hiayatullah, 014: 58). Dasar yang igunakan untuk melakukan pengelompokan aalah ukuran keekatan antar pengamatan yang isebut engan jarak. Jarak eucli sering igunakan an paling seerhana untuk variabel kontinu. Rumus jarak eucli aalah: p ij ik jk k 1 x x (1) x pengamatan ke- j paa variabel ke-ij ik imana: jarak antara pengamatan ke- i an pengamatan ke-j x pengamatan ke- i paa variabel ke-k jk Syarat jarak eucli aalah variabel yang iamati tiak saling berkorelasi, mempunyai satuan ukuran yang sama an nilai stanarisasi ata mempunyai ratarata nol an stanar eviasi satu (Manly, 1986: 101). Apabila terapat korelasi antar variabel, jarak mahalanobis apat igunakan sebagai alternatif jarak yang igunakan. Sharma (1996: 197) menyatakan bahwa jarak mahalanobis iefinisikan sebagai jarak antara ua titik yang melibatkan covariance atau korelasi antar variabel. Jarak Mahalanobis antara pengamatan ke-i an ke-j irumuskan sebagai berikut : imana : ij ij x i1 j1 x i 1 x x x x r x x x x 1 r S S S S i1 j1 i j i1 j1 i j 1 1 = jarak antara pengamatan ke-i an ke-j = pengamatan ke-i paa variabel ke-1 x = pengamatan ke-j paa variabel ke-1 j = pengamatan ke-i paa variabel ke- x = pengamatan ke-j paa variabel ke- r = koefisien korelasi antar ua variabel S 1 an S = varian untuk variabel ke-1 an ke- Menurut Afifi & Clark (1990: 38), jarak mahalanobis merupakan generalisasi ari jarak kuarat eucli yang istanartkan. Jika variabel-variabel tiak saling berkorelasi atau r 0, maka jarak mahalanobis sama engan jarak kuarat eucli yang istanartkan. Seangkan untuk kasus engan jumlah variabel lebih ari ua (p-variabel), maka jarak mahalanobis antara ua pengamatan inyatakan alam bentuk vektor an matrik (Sharma, 1996: 198) : T 1 ij ik jk ik jk X X S X X (3) imana : jarak antara pengamatan ke- i an ke-j ij X X S ik jk = vektor pengamatan ke- i paa variabel ke-k = vektor pengamatan ke- j paa variabel ke- k = matrik varian covariance () Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

4 S S cov( x, x ) cov( x, x ) cov( x, x ) S cov( x, x ) 1 p p S cov( x, x ) cov( x, x ) S p 1 p p S S S 1 1 1p S S S 1 p S S S p1 p p Jarak yang iperoleh iringkas alam matrik simetri n x n : 0 D 1 1n 0 1 n i mana n1 n an 0 ik ki ii 0 Metoe Pengelompokan Hirarki Metoe pengelompokan hirarki igunakan untuk mengelompokkan pengamatan secara terstruktur berasarkan kemiripan sifatnya. Selain itu, analisis ini igunakan apabila paa awal analisis kurang aanya informasi tentang karakteristik pengamatan-pengamatan yang akan ikelompokkan, sehingga banyaknya kelompok yang iinginkan belum iketahui. Terapat ua macam cara untuk menapatkan kelompok engan metoe pengelompokan hirarki yaitu engan cara penggabungan (aglomerative) an pemisahan (evisive) kelompok (Mattjik & Sumertajaya, 011: 199). Metoe penggabungan ilakukan engan menganalisis sebanyak k kelompok (seluruh pengamatan), langkah selanjutnya aalah menggabungkan ua kelompok terekat sehingga paa akhirnya hanya terbentuk satu kelompok. Sementara metoe pemisahan imulai engan satu buah kelompok besar kemuian anggota kelompok yang paling tiak mirip atau ekat engan pengamatan yang lain ipisahkan menjai kelompok yang lain (Mattjik & Sumertajaya, 011: 199). Berasarkan rumus jarak yang igunakan, metoe penggabungan ini ibagi menjai tiga macam (Johnson & Wichern, 007: 68), yaitu: 1. Metoe Pautan Tunggal (Single Linkage) Metoe pautan tungal iefinisikan sebagai jarak minimum antara kelompok (UV) engan satu atau beberapa pengamatan i luar kelompok yang terbentuk sebelumnya. Jarak antara kelompok (UV) engan pengamatan W yaitu: (UV)W = minimum ( UW, VW ) (4). Metoe Pautan Lengkap (Complete Linkage) Metoe pautan lengkap iefinisikan sebagai jarak maksimum antara kelompok (UV) engan satu atau beberapa pengamatan i luar kelompok Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

5 yang terbentuk sebelumnya. Jarak antara kelompok (UV) engan pengamatan W yaitu: (UV)W = maksimum ( UW, VW ) (5) 3. Metoe Pautan Rata-rata (Average Linkage) Paa metoe ini ihitung jarak minimum antara semua pasangan pengamatan ari kelompok yang igabung. Rata-rata jarak antara kelompok (UV) yang merupakan gabungan jarak antara kelompok U an kelompok V engan kelompok W aalah : UV W i mana: ik i k ik n( UV ) n( W ) = jarak antara pengamatan ke-i alam kelompok (UV) an pengamatan ke-k kelompok W n(uv) = banyaknya pengamatan alam kelompok (UV) n(w) = banyaknya pengamatan alam kelompok W Langkah-langkah paa pengelompokan hirarki penggabungan untuk mengelompokkan n pengamatan aalah (Johnson & Wichern, 007: 681): 1. Dimulai engan n kelompok i mana tiap kelompok teriri ari satu pengamatan matrik jarak atau kemiripan berukuran n x n, inotasikan D. Menentukan matrik jarak untuk pasangan ua pengamatan terekat, misalnya jarak terekat antara kelompok U an V aalah UV. 3. Menggabungkan kelompok U an V menjai satu kelompok baru yaitu kelompok (UV). Elemen matrik jarak apat iperbarui engan cara : a. Menghapus baris an kolom yang menghubungkan kelompok U an V. b. Menambah baris an kolom yang berisi nilai jarak antara kelompok (UV) engan kelompok-kelompok yang tersisa. 4. Mengulangi langkah an 3 sebanyak n kali sampai semua pengamatan masuk alam satu kelompok. Paa setiap langkah, kelompok yang terjai igambarkan alam bentuk enogram. Untuk memperoleh kelompok yang terbentuk, iaakan pemotongan enogram yaitu paa selisih terbesar antara jarak penggabungan (Mattjik & Sumertajaya, 011: 0). Metoe Pengelompokan Non Hirarki Mattjik & Sumertajaya (011: 14) menjelaskan bahwa metoe pengelompokan non hirarki imulai engan menentukan besarnya nilai k (yaitu banyaknya kelompok, an menentukan centroi paa setiap kelompok), langkah keua aalah menghitung jarak antara setiap objek engan setiap centroi, kemuian ilanjutkan langkah ketiga engan menghitung kembali centroi untuk kelompok yang baru terbentuk, an langkah keempat mengulangi langkah keua sampai tiak aa lagi peminahan objek antar kelompok. Dua masalah utama yang harus iketahui alam pengelompokan non hirarki aalah jumlah kelompok an pemilihan pusat kelompok (centroi). Lebih lanjut, hasil pengelompokan biasanya bergantung paa pusat (centers) yang ipilih an biasanya paa pengelompokan non hirarki memilih objek pertama sebagai centroi, sehingga hasil pengelompokan apat bergantung paa observasi alam ata. Metoe ini ij (6) Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

6 sering isebut engan k-means Cluster yang bertujuan untuk mengelompokan ata seemikian hingga jarak tiap-tiap ata ke centori kelompok alam satu kelompok minimum. Dalam bentuk yang paling seerhana, algoritma metoe k-means Cluster teriri ari tiga tahap (Mattjik & Sumertajaya, 011: 15): 1. Bagi objek-objek ke alam k kelompok awal. Masukkan tiap objek ke suatu kelompok berasarkan rataan terekat, alam hal ini ukuran keekatan iasarkan paa jarak. 3. Ulangi langkah ua sampai tiak aa lagi peminahan objek antar kelompok Dalam membagi objek ke alam k kelompok awal, sebelumnya apat itentukan centroi untuk k inisial an ilanjutkan paa langkah berikutnya, penentuan terakhir suatu objek ke suatu kelompok tertentu tiak bergantung ari k inisial yang pertama kali itentukan (Mattjik & Sumertajaya, 011: 15). METODE Penelitian ini merupakan penelitian survei engan mengumpulkan ata an informasi menggunakan kuisioner. Data yang igunakan aalah ata primer yang iambil paa bulan Desember 015 ari konsumen Keiri Town Square i Kota Keiri Jawa Timur. Metoe sampling atau tehnik pengambilan sampel yang igunakan aalah systematic ranom sampling engan jumlah sampel sebanyak 103 konsumen. Variabel yang igunakan merupakan komponen psikografis teriri ari: 1. Price Consciousness: Keseiaan berjalan lebih jauh untuk menapatkan harga yang murah (Y1), Membaningkan harga barang (Y) an Suka engan harga iskon (Y3). Quality Consciousnes: Kualitas aalah nomer satu (Y4) an Harga bukan suatu permasalahan (Y5) 3. Image/ Prestige: Merek terkenal (Y6), Merek yang igunakan oleh artis (Y7) an Bangga engan harga mahal (Y8) 4. Risk Taker: Suka mencoba-coba barang baru (Y9) 5. Konservatif: Merek yang suah lama igunakan (Y10) an Lebih suka engan merek yang biasa igunakan oleh ortu, sauara/teman (Y11) 6. Impulsive: Membeli i luar rencana (Y1), Membeli apa saja (Y13) an Membeli barang yang tiak saya butuhkan (Y14) 7. Well Plane: Merencanakan sebelum membeli barang (Y15), an Mempertimbangkan engan seksama (Y16) Dalam menganalisis ata penelitian, penulis menggunakan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Melakukan transformasi engan metoe rating yang ijumlahkan, ilakukan engan makro Minitab.. Melakukan uji valiitas an uji reliabilitas, ilakukan engan SPSS for Winows versi Menerapkan k-means cluster menggunakan Minitab 16 engan langkah sebagai berikut: a. Membagi objek-objek ke alam k kelompok awal b. Memasukkan setiap objek (iniviu) ke alam suatu kelompok berasarkan rataan terekat Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

7 c. Mengulangi langkah keua sampai tiak aa lagi peminahan objek antar kelompok HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah memperoleh ata ari 103 konsumen Keiri Town Square, maka ilakukan pengujian valiitas an reliabilitas, kemuian ilakukan segmentasi konsumen menggunakan analisis cluster engan metoe k-means cluster. Berasarkan 16 inikator alam faktor psikografis konsumen ari analisis cluster iapatkan 4 kelompok konsumen Keiri Town Square engan karakteristiknya masing-masing seperti apat ilihat paa tabel 1 an tabel. Tabel 1. Hasil Cluster Centroi Variabel Cluster 1 Cluster Clsuter 3 Cluster 4 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Sumber: Output Minitab, iolah Tabel. Hasil Analisis Cluster Konsumen Keiri Town Square No Objek Cluster No Objek Cluster 1 Konsumen Konsumen 10 4 Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen 60 Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen 3 6 Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen 9 4 Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

8 Lanjutan Tabel. Hasil Analisis Cluster Konsumen Keiri Town Square No Objek Cluster No Objek Cluster 13 Konsumen Konsumen Konsumen 5 66 Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen 94 7 Konsumen Konsumen Konsumen 46 4 Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen 3 8 Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen 9 4 Sumber: Output Minitab, iolah Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

9 Tabel 1 an memperlihatkan perbeaan karakteristik antar 4 kelompok konsumen yang menggambarkan nilai tengah ari masing-masing inikator i setiap kelompok. Dari hasil analisis cluster yang ilakukan, apat iketahui bahwa ciri atau karakteristik konsumen yang berbelanja i Keiri Town Square aa konsumen yang termasuk quality consciousnes, tiak mempersoalkan harga, konservatif, an impulsive. Untuk konsumen yang termasuk alam cluster 1 merupakan konsumen engan ciri atau karakteristik kualitas aalah nomor satu, konsumen yang termasuk alam cluster merupakan konsumen engan ciri atau karakteristik konservatif, konsumen yang termasuk alam cluster 3 merupakan konsumen yang tiak mempersoalkan harga, an konsumen yang termasuk alam cluster 4 merupakan konsumen engan ciri atau karakteristik impulsive. Berasarkan hasil analisis cluster i atas, maka apat iketahui segmentasi ari konsumen Keiri Town Square sebagai berikut: 1. Segmen 1: segmen ini icirikan oleh konsumen yang lebih mempertimbangkan kualitas, karena kualitas bagi konsumen ini aalah nomer satu.. Segmen : segmen ini icirikan oleh konsumen yang setia engan merek, karena konsumen i segmen ini lebih suka engan merek yang biasa igunakan. 3. Segmen 3: Segmen yang ketiga ini aalah kelompok ari konsumen Keiri Town Square yang tiak mempersolkan harga barang, karena bagi konsumen i segmen ini harga barang bukan merupakan permasalahan 4. Segmen 4: Segmen keempat aalah segmen yang icirikan oleh konsumen yang impulsive, karena konsumen i segmen ini sering membeli barang yang sebenarnya tiak ibutuhkan an tiak irencanakan sebelumnya. Hasil segmentasi berasarkan analisis cluster engan metoe k-means cluster apat igambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Prosentase segmentasi konsumen Keiri Town Square Berasarkan gambar 1 i atas, iketahui bahwa hasil analisis cluster konsumen Keiri Town Square teriri ari 4 kelompok (segmen), ari 4 kelompok konsumen yang terbentuk anggota sampel paling besar yaitu sebanyak 54 responen atau 5% konsumen aalah paa segmen 4 yaitu segmen konsumen yang impulsive, segmen 3 yaitu segmen konsumen yang tiak mempersoalkan Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

10 harga barang sebanyak 7 konsumen atau 6% konsumen, segmen yaitu segmen konsumen yang konservatif sebanyak 15 konsumen atau 15% konsumen, an hanya aa bebarapa konsumen saja yaitu sebanyak 7 responen atau 7% konsumen yang mempertimbangkan kualitas barang. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis cluster apat iketahui segmentasi konsumen Keiri Town Square, imana terapat 4 segmen konsumen. Keiri Town Square apat melakukan targeting paa segmen engan jumlah anggota cluster paling besar yaitu paa segmen konsumen yang impulsive yaitu konsumen yang sering membeli barang yang sebenarnya tiak ibutuhkan an tiak irencanakan sebelumnya. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu melakukan analisis biplot sehingga apat iketahui positioning Keiri Town Square berupa keunggulankeunggulan yang imiliki ibaningkan engan pesaing i kota Keiri. DAFTAR RUJUKAN Afifi, A. A., & Clark, V. (1990). Computer-aie Multivariate Analysis (n e.). New York: Chapman & Hall. Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anerson, R. E. (010). Multivariate Data Analysis. New Jersey: Pearson Prantice Hall. Malhotra, N.K., & Birk, D.F. (007). Marketing Research An Applie Approach. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Publication. Manly, B. F. J. (1986). Multivariate Statistical Methos A Primer. New York: Chapman an Hall. Mattjik, A.A., & Sumertajaya, I.M. (011). Siik Peubah Gana engan Menggunakan SAS. Bogor: IPB Press Rizki, D.A., Munanar, J.M., & Anrianto, M.S. (013). Analisis Persepsi Konsumen an Strategi Pemasaran Beras Analog (Analog Rice). Jurnal Manajemen an Organisasi., 4 (), (Online), ( iakses 1 Juni 016). Seber, G.A.F. (004). Multivariate Observations. New York: A John Wiley & Sons, Inc. Publication. Sharma, S. (1996). Applie Multivariate Techniques. New York: John Wiley an Sons, Inc. Sitepu, R., Irmeilyana, & Gultom, B. (011). Analisis Cluster terhaap Tingkat Pencemaran Uara paa Sektor Inustri i Sumatra Selatan. Jurnal Penelitian Sains., 14 (3), (Online), ( iakses 1 Juni 016). Umar, H. (000). Riset Pemasaran an Perilaku Konsumen. Jakarta: Grameia. Yulianto, S. & Hiayatullah, K.H. (014). Analisis Klaster Untuk Pengelompokan Kabupaten/Kota i Provinsi Jawa Tengah Berasarkan Inikator Kesejahteraan Rakyat. Jurnal Statistika., (1), (Online), ( iakses 1 Juni 016). Jurnal Matematika an Peniikan Matematika Vol. I No. September

ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT

ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang

Lebih terperinci

SEGMENTASI KONSUMEN PLAZA ARAYA DAN POSITIONING TERHADAP PESAINGNYA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER DAN BIPLOT

SEGMENTASI KONSUMEN PLAZA ARAYA DAN POSITIONING TERHADAP PESAINGNYA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER DAN BIPLOT Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. 014 SEGMENTASI KONSUMEN PLAZA ARAYA DAN POSITIONING TERHADAP PESAINGNYA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER DAN BIPLOT Amin Tohari 1 Staff Pengajar di Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat

Lebih terperinci

PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak

PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN Ruy Setiawan, ST., MT. Sukanto Tejokusuma, Ir., M.Sc. Jenny Purwonegoro, ST. Staf Pengajar Fakultas Staf Pengajar Fakultas Alumni Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

, serta notasi turunan total ρ

, serta notasi turunan total ρ LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik

Lebih terperinci

Praktikum Total Quality Management

Praktikum Total Quality Management Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau

Lebih terperinci

DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB

DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan

Lebih terperinci

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan

Ax b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan

Lebih terperinci

METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER

METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER Asrul Syam Program Stui Teknik Informatika, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail: assyams03@gmail.com Abstrak Masalah optimasi

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Hierarchical Clustering

Pengenalan Pola. Hierarchical Clustering Pengenalan Pola Hierarchical Clustering PTIIK - 2014 Course Contents 1 Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC) 2 Stui Kasus 3 Latihan an Diskusi 4 Progress Final Project Hierarchical Clustering Hierarchical

Lebih terperinci

Data Mining. Metode Klasterisasi K-Means

Data Mining. Metode Klasterisasi K-Means Data Mining Metoe Klasterisasi K-Means Pokok Pembahasan. Konsep Dasar Clustering. Tahapan Clustering. K-Means Clustering Algoritma K-Means Rumus Umum K-Means 4. Case Stu Konsep Dasar Klusterisasi Data,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength

Lebih terperinci

PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I. Rizka Anggraini ABSTRACT

PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I. Rizka Anggraini ABSTRACT PENAKSIR PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL BERDASARKAN SENSOR TIPE I Rizka Anggraini Mahasiswa Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG Inah Permata Sari 1, Heriyanto 2, Irwan Septayua 2 Dosen Universitas Bina

Lebih terperinci

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hirarki Pusat-Pusat Pelayanan i Kecamatan Leuwiliang Analisis hirarki pusat-pusat pelayanan i Kecamatan Leuwiliang ilakukan engan menggunakan metoe skalogram berbobot berasarkan

Lebih terperinci

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau

Lebih terperinci

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201 akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL SAMPLING ERROR TERHADAP QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY CONTROL, KAB. LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN

ANALISIS FUNDAMENTAL SAMPLING ERROR TERHADAP QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY CONTROL, KAB. LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN ANALISIS FUNDAMENTAL SAMPLING ERROR TERHADAP QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY CONTROL, KAB. LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN Inri Warani AS 1, Djamuin 2, Hasbi Bakri 1 * 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI

IMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi 16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban

Lebih terperinci

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa

Lebih terperinci

PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN PENCIRIAN MATRIKS KO-OKURENSI ARAS KEABUAN Aditya Angga Kusuma 1, R. Rizal Isnanto 2, Imam Santoso 2.

PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN PENCIRIAN MATRIKS KO-OKURENSI ARAS KEABUAN Aditya Angga Kusuma 1, R. Rizal Isnanto 2, Imam Santoso 2. Makalah Tugas Akhir PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN PENCIRIAN MATRIKS KO-OKURENSI ARAS KEABUAN Aitya Angga Kusuma 1, R. Rizal Isnanto 2, Imam Santoso 2 Abstract Human iris has a very unique pattern which

Lebih terperinci

Penerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan

Penerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan Jurnal Graien Vol 8 No 1 Januari 2012:775-779 Penerapan Aljabar Max-Plus Paa Sistem Prouksi Meubel Rotan Ulfasari Rafflesia Jurusan Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.

Lebih terperinci

IV. ANALISA RANCANGAN

IV. ANALISA RANCANGAN IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Loasi an Watu Penelitian 3.1.1 Loasi penelitian Loasi yang ijaian tempat alam penelitian ini aalah Tempat Pelelangan Ian (TPI) Kota Gorontalo. 3.1. Watu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor Perekonomian suatu negara igerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum ikelompokkan kepaa empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah an ekspor-impor.

Lebih terperinci

BAB III INTERFERENSI SEL

BAB III INTERFERENSI SEL BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Training, Evaluation, Kirkpatrick Model, Employees. 376 Hania Aminah. Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

ABSTRACT. Keywords: Training, Evaluation, Kirkpatrick Model, Employees. 376 Hania Aminah. Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta MODEL EVALUASI KIRIKPATRICK DAN APLIKASINYA DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN (LEVEL REAKSI DAN PEMBELAJARAN) DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERUM JAKARTA Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Penerapan Model Deformasi Horizontal Mogi untuk Prediksi Perubahan Volume Sumber Tekanan pada Gunungapi Guntur

Penerapan Model Deformasi Horizontal Mogi untuk Prediksi Perubahan Volume Sumber Tekanan pada Gunungapi Guntur Reka Geomatika Jurusan Teknik Geoesi Itenas No. Vol. 1 ISSN 8-50X Desember 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Penerapan Moel Deformasi Horizontal Mogi untuk Preiksi Perubahan Volume Sumber Tekanan

Lebih terperinci

matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris

matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Persija Persib baris Kolom 1. Pengertian Matriks matriks A. PENGERTIAN MATRIKS Dalam kehiupan sehari-hari an alam matematika, berbagai keterangan seringkali isajikan alam bentuk matriks. Contoh 1: Hasil pertaningan grup I

Lebih terperinci

Metode Nonparametrik untuk Menaksir Koefisien Korelasi Parsial

Metode Nonparametrik untuk Menaksir Koefisien Korelasi Parsial Prosiing Statistika ISSN 46-6456 Metoe Nonparametrik untuk Menaksir Koeisien Korelasi Parsial 1 Silmi Kaah, Anneke Iswani Ahma, 3 Lisnur Wachiah 1,,3 Statistika, Fakultas MIPA, Universitas Islam Banung,

Lebih terperinci

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences dengan Kooperatif Tipe STAD

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences dengan Kooperatif Tipe STAD Perbaningan Moel Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences engan Kooperatif Tipe STAD Perbaningan Moel Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences engan Kooperatif Tipe STAD terhaap

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier

Penggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier Performa (24) Vol. 3, No.2: 62-7 Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier Inra Cahyai Jurusan Teknik an Manajemen Inustri, Universitas Trunojoyo Maura Abstract Noways,

Lebih terperinci

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang? Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila

Lebih terperinci

PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU

PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan

Lebih terperinci

JURNAL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT GENERIK DI APOTEK SAIYO FARMA JOMBANG

JURNAL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT GENERIK DI APOTEK SAIYO FARMA JOMBANG JURNAL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT GENERIK DI APOTEK SAIYO FARMA JOMBANG MARKETING MIX EFFECT ON THE DECISION TO PURCHASE GENERIC MEDICINES IN PHARMACIES SAIYO FARMA JOMBANG

Lebih terperinci

JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL

JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL Penulis Abstrak. Ketikkan Abstrak Ana i sini. Sebaiknya tiak lebih ari 250 kata. Abstrak sebaiknya menjelaskan

Lebih terperinci

Triwahyuni, et al., Optimalisasi Produksi Pada Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah...

Triwahyuni, et al., Optimalisasi Produksi Pada Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah... Triwahyuni, et al., Optimalisasi Prouksi Paa Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah.... 1 OPTIMALISASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI DONNA JAYA BAROKAH JEMBER MELALUI PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Prouction

Lebih terperinci

PEMODELAN Deskripsi Masalah

PEMODELAN Deskripsi Masalah PEMODELAN Deskripsi Masalah Sebelum membuat penjawalan perkuliahan perlu iketahui semua mata kuliah yang itawarkan, osen yang mengajar, peserta perkuliahan, bobot sks an spesifikasi ruang yang iperlukan.

Lebih terperinci

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Tujuan instruktusional khusus : Diharapkan mahasiswa apat memahami konsep iferensial an memanfaatkannya alam melakukan analisis bisnis an ekonomi yang berkaitan engan masalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent

BAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Ientitas Responen Dari analisis ata ang iperoleh peneliti ari lapangan akan iuraikan alam bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taangan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port

Lebih terperinci

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat. E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping

Lebih terperinci

Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD

Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD TUGAS AKHIR Oleh : Arief Yudissanta (1307 030 019) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD PENGELOMPOKAN SEKOLAH DASAR BERDASARKAN RATA-RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL DI SETIAP

Lebih terperinci

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: PERBANDINGAN KINERJA METODE COMPLETE LINKAGE DAN AVERAGE LINKAGE DALAM MENENTUKAN HASIL ANALISIS CLUSTER (Studi Kasus: Produksi Palawija Provinsi Kalimantan Timur 2014/2015) Silvia Ningsih 1, Sri Wahyuningsih

Lebih terperinci

PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES

PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik

Lebih terperinci

=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===

=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL === TKNIK IITL === PRNNN RNKIN KOMINSIONL === Rangkaian logika atau igital apat ibagi menjai 2 bagian yaitu:. Rangkaian Kombinasional, aalah suatu rangkaian logika yang keaaan keluarannya hanya ipengaruhi

Lebih terperinci

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus

Lebih terperinci

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS PETA KENDALI ADAPTIF SEBAGAI ALTENATIF PETA KENDALI SHEWHAT DALAM MENDETEKSI PEGESEAN KECIL PADA VAIANS Oleh : Farihatul Usro 7 7 Dosen Pembimbing : Dra. Faria Agustini W. MS Dra. Laksmi Prita W. MSi Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL Jeefry Sutrisman Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Inonesia Abstrak PT. Bioplast

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN) Ubaii Teknik Informatika Universitas Maura ube_gvc@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU ===

=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU === TEKNIK DIGITL === ENTUK KNONIK DN ENTUK KU === entuk Kanonik yaitu Fungsi oolean yang iekspresikan alam bentuk SOP atau POS engan minterm atau maxterm mempunyai literal yang lengkap. entuk aku yaitu Fungsi

Lebih terperinci

3. Kegiatan Belajar Medan listrik

3. Kegiatan Belajar Medan listrik 3. Kegiatan Belajar Mean listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, iharapkan Ana apat: Menjelaskan hubungan antara kuat mean listrik i suatu titik, gaya interaksi,

Lebih terperinci

SOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT

SOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT SOLUSI NUMERIK MODEL REAKSI-DIFUSI (TURING) DENGAN METODE BEDA HINGGA IMPLISIT Junik Rahayu, Usman Pagalay, an 3 Ari Kusumastuti,,3 Jurusan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: rahayujunik@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksu 1.1.1 Memisahkan fraksi butiran seimen paa ukuran (iameter) butir tertentu. 1.1.2 Menentukan nilai koefisien sortasi, skewness an kurtosi baik secara grafis maupun matematis.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL SIMULATOR PORTAL OTOMATIS JALUR BUSWAY MENGGUNAKAN METODE FUZZY-PID

PERANCANGAN SISTEM KONTROL SIMULATOR PORTAL OTOMATIS JALUR BUSWAY MENGGUNAKAN METODE FUZZY-PID PERANCANGAN SISTEM KONTROL SIMULATOR PORTAL OTOMATIS JALUR BUSWAY MENGGUNAKAN METODE FUZZY-PID Aris Triwiyatno *), Arian Bela Wioo, an Darjat Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl.

Lebih terperinci

1.1. Sub Ruang Vektor

1.1. Sub Ruang Vektor 1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi

Lebih terperinci

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang? Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila

Lebih terperinci

BAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak

BAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak BAB 7 P A S A K Pasak atau keys merupakan elemen mesin yang igunakan untuk menetapkan atau mengunci bagian-bagian mesin seperti : roa gigi, puli, kopling an sprocket paa poros, sehingga bagian-bagian tersebut

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : sistem pendukung keputusan, jamkesmas, system development life cycle, seleksi, penerima

Abstrak. Kata kunci : sistem pendukung keputusan, jamkesmas, system development life cycle, seleksi, penerima SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON PENERIMA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT(JAMKESMAS) DENGAN METODE PROMETHEE DI DESA MAKAM, KECAMATAN REMBANG, PURBALINGGA Kartika Nur Utami Jurusan Sistem Informasi,

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Jurusan Matematika FMIPA IPB UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Sabtu, 4 Maret 003 Waktu : jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 10 1. Tentukan: (a) (b) x sin x x + 1 ; x (cos (x 1)) :. Diberikan fungsi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI (1)

PERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI (1) Jurnal Desiminasi Teknologi, Vol.4 Nomor 1, Januari 216 ISSN 233-212X PERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI

Lebih terperinci

PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2

PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2 PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN Hewig A Tan, Ratna S Alifen ABSTRAK: Metoe penjawalan linier cocok untuk proyek engan aktivitas seerhana, an repetitif

Lebih terperinci

BAB III KONTROL PADA STRUKTUR

BAB III KONTROL PADA STRUKTUR BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC BAB ANAL DAN MNMA RAK EGANGAN DAN ARU DC. Penahuluan ampai saat ini, penelitian mengenai riak sisi DC paa inverter PWM lima-fasa paa ggl beban sinusoial belum pernah ilakukan. Analisis yang ilakukan terutama

Lebih terperinci

ISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND

ISNN WAHANA Volume 68, Nomer 1, 1 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA DAERAH IDEAL UTAMA, DAERAH FAKTORISASI TUNGGAL, DAN DAERAH DEDEKIND HUBUNGAN ANTARA AERAH IEAL UTAMA, AERAH FATORISASI TUNGGAL, AN AERAH EEIN Eka Susilowati Fakultas eguruan an Ilmu Peniikan, Universitas PGRI Aibuana Surabaya eka50@gmailcom Abstrak Setiap aerah ieal utama

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT

ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ Chintari Nurul Hananti 1 Khozin Mu tamar 2 12 Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP Ariyani 1, Raupong, Annisa 3 ABSTRAK Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) merupakan salah satu bentuk rancangan lingkungan dimana

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi an Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, september 2018, hlm. 2760-2769 http://j-ptiik.ub.ac.i Pemoelan Regresi Linear Untuk Preiksi Konsumsi Energi Primer

Lebih terperinci

1 Kapasitor Lempeng Sejajar

1 Kapasitor Lempeng Sejajar FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan

Lebih terperinci

STUDI KINERJA FUNGSI-FUNGSI JARAK DAN SIMILARITAS DALAM CLUSTERING DOKUMEN TEKS BERBAHASA INDONESIA

STUDI KINERJA FUNGSI-FUNGSI JARAK DAN SIMILARITAS DALAM CLUSTERING DOKUMEN TEKS BERBAHASA INDONESIA STUI KINERJA FUNGSI-FUNGSI JARAK AN SIMILARITAS ALAM CLUSTERING OKUMEN TEKS BERBAHASA INONESIA Amir Hamzah 1), F. Soesianto ), Ahi Susanto ), an Jazi Eko Istiyanto 3), 1) Jurusan Teknik Informatika, Institut

Lebih terperinci

KENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

KENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang KENDALI LQR DISKRIT UNTUK SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN SUMBER JARINGAN TUNGGAL Dita Anies Munawwaroh Sutrisno Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl Prof H Soearto SH Tembalang Semarang itaaniesm@gmailcom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian dilakukan sebagai pedoman bagi peneliti mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian dilakukan sebagai pedoman bagi peneliti mengenai 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ilakukan sebagai peoman bagi peneliti mengenai tahap-tahap bagaimana seharusnya sebuah penelitian ilakukan. Metoe penelitian yang igunakan

Lebih terperinci

Respon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal

Respon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (13 ISSN: 337-3539 (31-971 Print B-11 Respon Getaran Lateral an Torsional Paa Poros Vertical-Axis Turbine (VAT engan Pemoelan Massa Tergumpal Ahma Aminuin, Yerri Susatio,

Lebih terperinci

Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser dari Matahari dan Geomagnetik

Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser dari Matahari dan Geomagnetik 166 Slamet Syamsuin /Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser ari Matahari an Geomagnetik Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser ari Matahari an Geomagnetik Slamet Syamsuin Pusat Sains Antarksa LAPAN Jl. Dr. Junjunan

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2009 Matematika

UN SMA IPA 2009 Matematika UN SMA IPA 009 Matematika Koe Soal P88 Doc. Name: UNSMAIPA009MATP88 Doc. Version : 0-0 halaman 0. Perhatikan premis-premis berikut ini : :Jika Ai muri rajin maka Ai muri panai :Jika Ai muri panai maka

Lebih terperinci

Analisis Pengelompokkan Berdasarkan Indikator Partisipasi Perempuan di Propinsi Jawa Timur

Analisis Pengelompokkan Berdasarkan Indikator Partisipasi Perempuan di Propinsi Jawa Timur Nama : Analisis Pengelompokkan Berdasarkan Indikator Partisipasi Perempuan di Propinsi Jawa Timur Dimas Okky S. (1307030006) Dosen Pembimbing : Dr.Dra.Ismaini Zain, MSi PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Partisipasi

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 015, pp. 17~ PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN 17 Julia Retnowulan 1, Isnurrini Hiayat Susilowati,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 81 BAB IV APORAN HASI PENEITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan moel pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil

Lebih terperinci

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur

Lebih terperinci

PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA

PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA Penentuan Frekuensi Maksimum Komunikasi Raio an Suut..(Jiyo) PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA J i y o Peneliti iang Ionosfer an Telekomunikasi, LAPAN ASTRACT In this

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE DEKRANASDA KOTA SURABAYA DENGAN KONSEP MY SECOND CRAFT WORKBENCH

PERANCANGAN WEBSITE DEKRANASDA KOTA SURABAYA DENGAN KONSEP MY SECOND CRAFT WORKBENCH Tugas Akhir PERANCANGAN WEBSITE DEKRANASDA KOTA SURABAYA DENGAN KONSEP MY SECOND CRAFT WORKBENCH Mirza Ali : 3407100047 Ientifikasi Masalah 1. Jumlah anggota Dekranasa saat ini berjumlah 236, namun 164

Lebih terperinci

Mursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *

Mursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat * Jurnal Matematika Murni an Terapan εpsilon ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyiah Pratiwi, Yuni

Lebih terperinci

Analisis Kelompok (Cluster Analysis)

Analisis Kelompok (Cluster Analysis) Analisis Kelomok (Cluster Analysis) Sunari Mega Purnamasari (18209007) Program Stui Sistem an eknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro an Informatika Institut Teknologi Banung, Jl. Ganesha 10 Banung 40132,

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE MINIMAX LINKAGE

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE MINIMAX LINKAGE Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 02 (2016), hal 253-260 PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : Mampu menganalisis data dengan metode statistika yang sesuai

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : Mampu menganalisis data dengan metode statistika yang sesuai CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : Mampu menganalisis data dengan metode statistika yang sesuai Penguasaan Pengetahuan 5.1 Mampu mengidentifikasi permasalahan multivariat 5.2 Mampu menerapkan konsep

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER Artanti Indrasetianingsih Dosen Program Studi Statistika, FMIPA

Lebih terperinci

1 Kapasitor Lempeng Sejajar

1 Kapasitor Lempeng Sejajar FI1201 Fisika Dasar IIA Kapasitor 1 Kapasitor Lempeng Sejajar Dosen: Agus Suroso Paa bab sebelumnya, telah ibahas mean listrik i sekitar lempeng-yang-sangat-luas yang bermuatan, E = σ 2ε 0 ˆn, (1) engan

Lebih terperinci

Penerapan Modul Pembelajaran Sains dengan Media Pembelajaran Gamelan untuk Meningkatkan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Siswa SMP Negeri 3 Sleman

Penerapan Modul Pembelajaran Sains dengan Media Pembelajaran Gamelan untuk Meningkatkan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Siswa SMP Negeri 3 Sleman Gamelan untuk Meningkatkan Pemahaman an Aplikasi Konsep Siswa SMP Negeri Sleman Eko Nursuliiyo Peniikan Fisika FKIP Universitas Ahma Dahlan Yogyakarta Surate: ekonur.ua@gmail.com Telah ilakukan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD dan JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD dan JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD an JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD YOSEPHINA NOVALIA NRP : 0521034 Pembimbing : Ir. Ibrahim Surya, M.Eng. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Pengaruh Moel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Stuent Teams Achievement Division) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan unia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan itu isebabkan karena kebutuhan an keinginan konsumen yang semakin bervariasi. Aanya

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA

ARTIKEL PENELITIAN DOSEN MUDA ARIKE PENEIIAN DOSEN MUDA OPIMISASI MUI UJUAN DENGAN PEA KENDAI MUU BUAAN Oleh :. ARRIVA RINCE PURI, S.Si, M. ZUAKMA, M.Si Dibiayai oleh embaga Penelitian Universitas Analas Sesuai engan Surat Peranian

Lebih terperinci