PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN. Hedwig A Tan 1, Ratna S Alifen 2
|
|
- Widya Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMODELAN PENJADWALAN LINIER DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PERUMAHAN Hewig A Tan, Ratna S Alifen ABSTRAK: Metoe penjawalan linier cocok untuk proyek engan aktivitas seerhana, an repetitif engan jumlah unit yang tipikal, seperti proyek jalan, irigasi, tunnel, apartment, an perumahan seerhana. Paa penelitian ini ilakukan pemoelan penjawalan linier proyek pembangunan perumahan sebanyak 50 unit tipikal. Simulasi alokasi sumber aya manusia an penggunaan buffer agar penggunaan sumber aya manusia apat seefisien mungkin. Hasil penelitian iperoleh bahwa simulasi ke-8 engan menggunakan buffer memiliki urasi 34 hari engan 8 kelompok kerja, apabila ibaningkan engan simulasi ke-9 tanpa menggunakan buffer memiliki urasi 80 hari an ile time 34 hari inefisiensi 5 orang hari. Kata kunci: perumahan, penjawalan linier, simulasi sumber aya manusia. ABSTRACT: Linear scheuling metho is suitable for projects with repetitive activities, as well as tipical mass prouct units such as a roa, apartment, an resiential housings. In this research linear scheule moeling was carrie out on resiential typical housings project of 50 units. The simulation of linear scheuling is to minimize the ile times by using time buffers an human resources allocation so that the usage of human resources can be as efficient as possible. The research finings show that the 8th simulation by using buffers has a project uration of 34 ays were chosen with 8 working groups, compares to 9th simulation without buffers that has a uration of 80 ays an 34 ays of ile time which with 5 man ay of inefficient. Keywors: housing, scheuling linear, human resources simulation.. PENDAHULUAN Paa pelaksanaan proyek konstruksi, metoe penjawalan berperan penting alam mengatur waktu pelaksanaan proyek an sumber aya manusia, paa proyek multi unit yang mengutamakan kuantitas engan memaksimalkan alokasi sumber aya manusia. Metoe penjawalan linier merupakan salah satu metoe penjawalan yang cocok untuk jenis proyek massal engan kegiatan yang repetitif. Paa penelitian ini akan irencanakan penjawalan linier untuk proyek pembangunaan perumahan inas guru SMAN Kaimana Provinsi Manokwari yang teriri ari 50 unit tipikal. Mahasiswa Pascasarjana Magister Teknik Sipil UK Petra, h_3_w9@yahoo.com Dosen Pascasarjana Magister Teknik Sipil UK Petra, alifrat@petra.ac.i
2 Paa penjawalan linier ilakukan simulasi engan penggunaan buffer an alokasi sumber aya manusia engan meminimalkan waktu tenggang (ile time), sehingga sumber aya manusia apat igunakan secara efisien. Penelitian ini apat memberikan suatu alternatif metoe penjawalan yang cocok untuk iterapkan paa proyek perumahan massal ini yang telah iselesaikan engan metoe Bar Chart, manfaat penelitian ini aalah agar metoe penjawalan linier apat igunakan paa proyek sejenis i waktu menatang.. LANDASAN TEORI Suatu penjawalan proyek akan berlangsung sesuai yang irencanakan apabila iukung engan keterseian sumber aya manusia i lokasi proyek. Sebaliknya, tujuan ari suatu proyek konstruksi akan apat tercapai bila proses planning an scheuling apat ilakukan engan baik. Hal ini karena proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian proses ari seluruh aktivitas sehingga perlu mengatur alokasi sumber aya manusia agar tercapai sumber aya manusia yang efisien an urasi yang efektif. Sumber aya manusia ikatakan efisien apabila paa suatu aktivitas sumber aya manusia bekerja secara berkelanjutan antara unit yang satu engan unit yang lain, sehingga apat meminimalkan ile time atau non-prouctive time. Ketepatan alam menyelesaikan suatu proyek aalah merupakan inikator kesuksesan suatu proyek isamping biaya, keselamatan kerja an kualitas, namun alam proyek repetitif lebih ifokuskan paa kuantitas, imana unit yang ikerjakan merupakan prouk massal. Konsep asar metoe penjawalan linier aalah penyajian alam iagram grafik yang menunjukkan hubungan antara unit (kuantitas) an waktu ari setiap aktivitas (Leong & Kass, 008). Metoe penjawalan linier merupakan metoe yang cocok igunakan paa proyek yang memiliki aktivitas berulang engan jenis aktivitas yang seerhana, seperti pembangunan ermaga, jetty, jalan raya, an perumahan seerhana. Terminologi alam metoe penjawalan linier, yaitu : A. Interupsi Interupsi aalah penghentian aktivitas untuk waktu tertentu yang itunjukkan engan garis menatar paa garis linier aktivitas (Gambar ). Penyebabnya, yaitu : sumber aya yang terhenti, kesulitan teknis an lain-lain. B. Buffer Buffer aalah pemberian penengah antara ua aktivitas untuk menghinari interfensi (Gambar ), seangkan buffer apat berupa time buffer aalah pemberian jea waktu antara ua aktivitas, an Space buffer aalah penengah antara ua unit (Gambar 3). Time buffer terbagi ua jenis yaitu start buffer aalah jea waktu yang iberikan paa start suatu aktivitas an en buffer kebalikan ari start buffer (Gambar 4). C. Interfensi Interfensi aalah perpotongan antara ua aktivitas paa suatu titik (Gambar ). Unit Berulang Unit Berulang buffer 3 Interfensi Interupsi Gambar. Interupsi (Harris an Ioannou, 998). Gambar. Interfensi an Time Buffer
3 Start Buffer En Buffer Gambar 3. MPL engan Buffer (Pilcher, 99). Gambar 4. Start Buffer & En Buffer (Pilcher, 99) D. Alokasi Sumber Daya Manusia Dalam menentukan alokasi sumber aya manusia yang efisien maka terlebih ahulu perlu mengetahui jumlah ile time ari setiap aktivitas. Langkah awal aalah menghitung urasi yang iperlukan untuk menyelesaikan proyek engan jumlah unit an tingkat prouktivitas tertentu. t = ( Q Q ) + t m () Rumus untuk menghitung tingkat prouktivitas : m = F () Dimana : t = yang ibutuhkan untuk menyelesaikan unit ke- (hari). t = yang ibutuhkan untuk menyelesaikan jumlah unit yang akan ibangun (hari). Q = Unit pertama (unit). Q = Jumlah unit yang akan ibangun (unit). m =Tingkat prouktivitas / han over rate (jumlah unit/hari). E. Ile Time Inefisiensi atau ile time aalah waktu yang non-prouktif atau waktu tunggu yang perlu i minimalkan sehingga sumber aya menjai efisien (Gambar 5). Gambar 5. Non-Prouctive Time (Pilcher, 99). Formula untuk menghitung ile time : I = ( F m.) = F - (3) m m Dimana : = aktivitas (hari). I = Ile time atau non-prouctive time paa suatu aktivitas berulang (hari). F = Jumlah kelompok kerja (group). m = Tingkat prouktivitas / han over rate (jumlah unit/hari). 3
4 3. METODE PENELITIAN Dalam menyusun penjawalan linier, ientifikasi aktivitas berasarkan paa aktivitas kritis hasil engan metoe CPM (Critical path metho). Data penukung aalah :. Dokumen Proyek Gambar proyek yang iperoleh berupa : enah, tampak, potongan, an etail. Gambar proyek iperlukan untuk menghitung volume pekerjaan, ientifikasi an urutan aktivitas.. Stanart Nasional Inonesia (SNI) Dalam penelitian ini menggunakan SNI untuk menentukan jumlah pekerja alam kelompok kerja an tingkat prouktivitas pekerja alam menyelesaikan suatu aktivitas. 4. PROSES PEMBUATAN PENJADWALAN LINIER 4. Analisis Data Stui kasus paa proyek pembangunan perumahan inas guru SMA N. Kaimana i Kabupaten Kaimana Provinsi Manokwari (Papua Barat) engan luas bangunan setiap kopel aalah 07m. Dalam melakukan perencanaan penjawalan engan metoe CPM aa beberapa tahapan, yaitu : () ientifikasi aktivitas, () estimasi urasi aktivitas, (3) urutan aktivitas an (4) penjawalan. Aktivitas kritis yang iperoleh ari hasil CPM (Gambar 6) aalah aktivitas untuk penjawalan linier. Berikut penjawalan CPM : Gambar 6. Network Hasil CPM ID Activity / jenis pekerjaan Pekerjaan Tanah an Ponasi Pekerjaan Struktur Beton 3 Pekerjaan Dining 4 Pekerjaan Atap 5 Pekerjaan Plafon 6 Pekerjaan Keramik 7 Pekerjaan Pintu an Jenela 8 Pekerjaan Sanitasi 9 Pekerjaan Listrik 0 Pekerjaan Cat an Finishing = Aktivitas Non Kritis. Legen : ID = Ientifikasi aktivitas = Aktivitas Kritis. ID = F F= Jumlah kelompok kerja 4. Penjawalan Linier Paa penjawalan linier menggunakan 6 aktivitas kritis yang iperoleh ari analisis CPM (Gambar 6). Aanya urasi masing-masing aktivitas yang beragam engan igunakan jumlah kelompok kerja F= an ikerjakan secara berkelanjutan antar aktivitas yang satu engan aktivitas lainnya maka akan terjai interfensi antar aktivitas, sehingga simulasi ini tiak apat iterapkan ilapangan (Gambar 7). 4
5 Gambar 7. Simulasi engan Kelompok Kerja (F = ). Untuk menghinari terjainya interfensi terapat ua macam moel simulasi penjawalan linier, yaitu : () Simulasi penjawalan linier engan time buffer. () Simulasi penjawalan linier tanpa time buffer Simulasi Penjawalan Linier engan Time Buffer Paa simulasi ini bertujuan untuk menghilangkan ile time an interfensi engan memberi time buffer, karena setiap aktivitas memiliki urasi yang berbea sehingga alam suatu simulasi setiap aktivitas menggunakan nilai m yang beragam. Dalam simulasi ini yang menjai acuan aalah pekerjaan tanah an ponasi, pekerjaan struktur beton, an pekerjaan atap. Hal ini karena nilai m ari ketiga aktivitas tersebut memiliki nilai m terenah akibat urasi yang besar. Paa Tabel apat isimpulkan bahwa ari semua simulasi penjawalan linier engan menggunakan buffer yang ianggap mampu mengurangi urasi penyelesaian 50 unit kopel secara signifikan, sehingga memperoleh penggunaan SDM yang efisien aalah simulasi ke-8, karena penambahan jumlah kelompok kerja i imbangi engan pengurangan urasi yang signifikan (Tabel an Gambar 8). Tabel. Rangkuman Simulasi Penjawalan Linier Menggunakan Buffer. Simulasi Ke... Jumlah kelompok kerja (< 365 hari) Rata-rata urasi yang apat iminimalkan Simulasi Ke- Jumlah kelompok kerja (< 365 hari) Rata-rata urasi yang apat iminimalkan kelompok hari hari kelompok kerja/hari kelompok hari hari kelompok kerja/hari (3) (4)/ [() - 6] (3) (4)/ [() - 6] () () (3) (4) (5) () () (3) (4) (5) ke- 6 kelompok ke-8 8 kelompok ke- 8 kelompok ke-9 7 kelompok ke-3 9 kelompok ke-0 3 kelompok ke-4 4 kelompok ke- kelompok ke-5 kelompok ke- 3 kelompok ke-6 4 kelompok ke-3 9 kelompok ke-7 0 kelompok ke-4 7 kelompok Tabel. Hasil Perhitungan Simulasi ke-8 Menggunakan Buffer. M F T T ID Activity / jenis pekerjaan Prouktivitas Group unit ke- unit ke-50 hari jumlah unit/hari group hari hari F/ m. T - [(Q -Q )/m] [(Q -Q )/m] + T Pekerjaan Tanah an Ponasi 3 0,3077 3,0 3,0 5,3 Pekerjaan Struktur Beton 3 0,3077 3,0 6,0 38,3 4 Pekerjaan Atap 3 0,3077 3,0 39,0 5,3 5 Pekerjaan Plafon 9 0, ,0 3,3 60,3 6 Pekerjaan Keramik 0,773 3,0 4,3 304,0 0 Pekerjaan Cat an Finishing 0 0, ,0 50,7 34,0 Jumlah 69 8,0 5
6 Unit ,3 34 Start Pekerjaan Tanah an Ponasi Pekerjaan Struktur Beton Pekerjaan Atap Pekerjaan Plafon Pekerjaan Keramik 39 50, , Pekerjaan Cat an (Hari) Finishing Gambar 8. Simulasi ke-8 engan Menggunakan Buffer. 4.. Simulasi Penjawalan Linier tanpa Time Buffer Perincian penggunaan kelompok kerja paa aktivitas yang ijaikan sebagai patokan, yaitu : simulasi s/ 5 (F Tanah an ponasi, beton, atap=,,3,4,5), simulasi 6 s/ 0 (F Plafon=,,3,4,5), Simulasi s/ 5 (F Keramik=,,3,4,5) an simulasi 6 s/ 0 (F Cat an finishing=,,3,4,5). Dengan emikian untuk simulasi penjawalan linier tanpa menggunakan buffer terapat 0 simulasi. Namun paa simulasi ini memiliki kelemahan yaitu aanya ile time. Hal ini isebabkan karna setiap simulasi menggunakan satu nilai m seangkan setiap aktivitas memiliki urasi yang berbea, akibatnya terjai ile time paa aktivitas. Tabel 3. Rangkuman Simulasi Penjawalan Linier tanpa Menggunakan Buffer. Paa simulasi penjawalan linier tanpa menggunakan buffer (Tabel 3), ipilih Simulasi Ke-9 Pekerjaan plafon engan penggunaan 4 kelompok kerja yang memiliki urasi engan nilai ile time an inefisiensi yang terkecil bila ibaningkan engan hasil simulasi lainnya. Berikut tabel 4 perhitungan simulasi ke-9 : Tabel 4. Simulasi ke-9 Pekerjaan Plafon (F = 4). ID Activity / jenis pekerjaan Jumlah Ile kelompok time asi Jumlah Ile Dur- Simulasi Inefisiensi Simulasi Inefisiensi kelompok time Ke-.. Ke-.. (Kelompok) (Hari) (Hari) (orang-hari) (Kelompok) (Hari) (Hari) (orang-hari) ke- 6 kelompok ke- 9 kelompok ke- kelompok ke- 5 kelompok ke-3 8 kelompok ke-3 kelompok ke-4 3 kelompok ke-4 7 kelompok ke-5 8 kelompok ke-5 33 kelompok ke-6 kelompok ke-6 0 kelompok ke-7 4 kelompok ke-7 6 kelompok ke-8 6 kelompok ke-8 kelompok ke-9 3 kelompok ke-9 3 kelompok ke-0 4 kelompok ke-0 37 kelompok F (teoritis) Group F (revisi) Group I I (Total) T T R Ile Time Ile Time unit ke- unit ke-50 hari group group hari hari hari hari orang m. m. (F/m) - (50 - F). I T - [(Q -Q )/m] [(Q -Q )/m] + T Man-ay oranghari I total. R Pekerjaan Tanah an Ponasi 3 5,78 6 0,50,00 3,0 3,3 64 Pekerjaan Struktur Beton 3 5,78 6 0,50,00 6,0 36, Pekerjaan Atap 3 5,78 6 0,50,00 39,0 49, Pekerjaan Plafon 9 4,00 4 0,00 0,00 48,0 58,3 0 6 Pekerjaan Keramik 4,89 5 0,5,5 59,0 69,3 9 0,5 0 Pekerjaan Cat an Finishing 0 4,44 5,5 56,5 69,0 79,3 0 56,5 Jumlah ,50 33,5 < 79,3 5,75 6
7 Unit [Tingkat prouktivitas (m) = 0,44444] 50 79,3 Start 40 Pekerjaan Tanah an Ponasi 30 Pekerjaan Struktur Beton Pekerjaan Atap Pekerjaan Plafon Pekerjaan Keramik Pekerjaan Cat an Finishing (Hari) Gambar 9. Simulasi ke-9 Pekerjaan Plafon (F = 4). Dari Gambar 9 apat ilihat bahwa simulasi ke-9 aktivitas satu engan aktivitas lainnya ikerjakan secara berkelanjutan engan menggunakan satu nilai m yaitu : 0,44444 engan urasi penyelesaian 50 unit yaitu 80 hari. Namun paa simulasi ke-9 terapat ile time 34 hari yang mengakibatkan terjainya inefisiensi sebesar 5 orang hari engan jumlah pekerja alam satu kelompok kerja apat ilihat paa tabel 4. Paa simulasi penjawalan linier tanpa time buffer ipilih simulasi ke-9 (Tabel 3). 5. KESIMPULAN 5.. KESIMPULAN Dari keua moel simulasi iatas apat isimpulkan bahwa simulasi ke-8 engan menggunakan buffer menjai alternatif pertama yang ipilih, hal ini karena paa simulasi ke-8 hanya menggunakan 8 kelompok kerja, lebih hemat 4 kelompok kerja ari simulasi Ke-9 tanpa menggunakan buffer engan total 3 kelompok kerja. Hal ini sesuai engan tujuan penelitian yaitu mencapai penggunaan sumber aya manusia yang efisien. Paa simulasi ke-8 engan menggunakan buffer memiliki urasi 34 hari (< tahun) lebih lama 34 hari ari simulasi Ke-9 tanpa menggunakan buffer yang memiliki urasi 80 hari, namun simulasi ke-8 engan menggunakan buffer memiliki urasi yang efektif (Ile time = 0) seangkan paa simulasi Ke-9 tanpa menggunakan buffer memiliki ile time 34 hari engan inefisiensi 5 orang-hari (Tabel 4). Selain itu, karena simulasi ke-8 merupakan simulasi penjawalan linier menggunakan buffer, maka akan memuahkan kontraktor alam menentukan waktu yang tepat untuk ilakukan mobilisasi pekerja paa setiap aktivitas sehingga mobilisasi pekerja tiak perlu ilakukan paa waktu yang bersamaan untuk semua aktivitas. 5.. SARAN Dalam penelitian ini, inefisiensi tenaga kerja tiak ihitung berasarkan masing-masing jenis pekerja namun secara keseluruhan. Dengan emikian iharapkan aa penelitian lanjutan yang melakukan perhitungan inefisiensi tenaga kerja berasarkan jenis pekerjanya setiap pekerjaan atau sub-pekerjaan memiliki komposisi tenaga kerja yang beragam. Selain itu, paa penelitian lanjutan iharapkan apat menambahkan unsur biaya sebagai salah satu faktor pembaning alam memilih an menentukan penjawalan yang optimum. Hal ini karena setiap jenis tenaga kerja memiliki biaya yang berbea-bea. 6. DAFTAR REFERENSI Kass, P.E., an Leong, M.W. (008). "Linear Scheules for Tunnel Projects." Jacobs Associates. Seattle, WA. 7
METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciMETODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER
METODE PERSAMAAN DIOPHANTINE LINEAR DALAM PENENTUAN SOLUSI PROGRAM LINEAR INTEGER Asrul Syam Program Stui Teknik Informatika, STMIK Dipanegara, Makassar e-mail: assyams03@gmail.com Abstrak Masalah optimasi
Lebih terperinciPEMODELAN Deskripsi Masalah
PEMODELAN Deskripsi Masalah Sebelum membuat penjawalan perkuliahan perlu iketahui semua mata kuliah yang itawarkan, osen yang mengajar, peserta perkuliahan, bobot sks an spesifikasi ruang yang iperlukan.
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n
MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem
Lebih terperinciPEMODELAN EMPIRIS COST 231-WALFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI LINTASAN ANTENA RADAR DI PERUM LPPNPI INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONA MUTI DISIPIN IMU &CA FOR PAPERS UNISBANK KE-3(SENDI_U 3) 217 PEMODEAN EMPIRIS COST 231-WAFISCH IKEGAMI GUNA ESTIMASI RUGI-RUGI INTASAN ANTENA RADAR DI PERUM PPNPI INDONESIA Ria
Lebih terperinciVIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan unia usaha saat ini mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan itu isebabkan karena kebutuhan an keinginan konsumen yang semakin bervariasi. Aanya
Lebih terperinciDIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA
DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa
Lebih terperinciBAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciPenggunaan Metode Multi-criteria Decision Aid dalam Proses Pemilihan Supplier
Performa (24) Vol. 3, No.2: 62-7 Penggunaan Metoe Multi-criteria Decision Ai alam Proses Pemilihan Supplier Inra Cahyai Jurusan Teknik an Manajemen Inustri, Universitas Trunojoyo Maura Abstract Noways,
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinciPenerapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Meubel Rotan
Jurnal Graien Vol 8 No 1 Januari 2012:775-779 Penerapan Aljabar Max-Plus Paa Sistem Prouksi Meubel Rotan Ulfasari Rafflesia Jurusan Matematika, Fakultas Matematika an Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciAPLIKASI METODA LINE OF BALANCE (LOB) DAN METODA CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM PENJADWALAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
APLIKASI METODA LINE OF BALANCE (LOB) DAN METODA CRITICAL PATH METHOD (CPM) DALAM PENJADWALAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN Sutanto Program Studi Diploma III Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperinciPenentuan Parameter Bandul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum dengan Gelombang dalam Tangki
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-3539 (3-97 Prin B- Penentuan Parameter Banul Matematis untuk Memperoleh Energi Maksimum engan Gelombang alam Tangki Eky Novianarenti, Yerri Susatio, Riho Hantoro
Lebih terperinciIV. ANALISA RANCANGAN
IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara
Lebih terperinci1.1. Sub Ruang Vektor
1.1. Sub Ruang Vektor Dalam membiarakan ruang vektor, tiak hanya vektoer-vektornya saja yang menarik, tetapi juga himpunan bagian ari ruang vektor tersebut yang membentuk ruang vektor lagi terhaap operasi
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENYEDIAAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PALEMBANG Inah Permata Sari 1, Heriyanto 2, Irwan Septayua 2 Dosen Universitas Bina
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL
Jurnal J-Ensitec: Vol 0 No. 0, Mei 06 RANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL Gugun Gunai, Asep Rachmat, Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Majalengka
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Saham
BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength
Lebih terperinciBAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc
BAB KAPASITOR ontoh 5. Definisi kapasitas Sebuah kapasitor 0,4 imuati oleh baterai volt. Berapa muatan yang tersimpan alam kapasitor itu? Jawab : Kapasitas 0,4 4 0-7 ; bea potensial volt. Muatan alam kapasitor,,
Lebih terperinciESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA
Vol. 9 No. 1 Juni 1 : 53 6 ISSN 1978-365 ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Slamet Pusat Penelitian an Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan an
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS SD PLUS NURUL HIKMAH PAMEKASAN) Ubaii Teknik Informatika Universitas Maura ube_gvc@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak
PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN Ruy Setiawan, ST., MT. Sukanto Tejokusuma, Ir., M.Sc. Jenny Purwonegoro, ST. Staf Pengajar Fakultas Staf Pengajar Fakultas Alumni Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciArus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian suatu negara igerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi secara umum ikelompokkan kepaa empat pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan (swasta), pemerintah an ekspor-impor.
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE SIMULASI DISKRIT PADA PT. BIOPLAST UNGGUL Jeefry Sutrisman Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Inonesia Abstrak PT. Bioplast
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Training, Evaluation, Kirkpatrick Model, Employees. 376 Hania Aminah. Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
MODEL EVALUASI KIRIKPATRICK DAN APLIKASINYA DALAM PELAKSANAAN PELATIHAN (LEVEL REAKSI DAN PEMBELAJARAN) DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERUM JAKARTA Hania Aminah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksu 1.1.1 Memisahkan fraksi butiran seimen paa ukuran (iameter) butir tertentu. 1.1.2 Menentukan nilai koefisien sortasi, skewness an kurtosi baik secara grafis maupun matematis.
Lebih terperinciSolusi Tutorial 6 Matematika 1A
Solusi Tutorial 6 Matematika A Arif Nurwahi ) Pernyataan benar atau salah. a) Salah, sebab ln tiak terefinisi untuk 0. b) Betul. Seerhananya, titik belok apat ikatakan sebagai lokasi perubahan kecekungan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Loasi an Watu Penelitian 3.1.1 Loasi penelitian Loasi yang ijaian tempat alam penelitian ini aalah Tempat Pelelangan Ian (TPI) Kota Gorontalo. 3.1. Watu penelitian Penelitian
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan mendasar yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan merupakan hal yang pokok dan mendasar yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan merupakan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinciPERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI (1)
Jurnal Desiminasi Teknologi, Vol.4 Nomor 1, Januari 216 ISSN 233-212X PERHITUNGAN NON REVENUE WATER ( NRW ) DAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PDAM LEMATANG ENIM UNIT PELAYANAN PENDOPO KABUPATEN PALI
Lebih terperinci=== BENTUK KANONIK DAN BENTUK BAKU ===
TEKNIK DIGITL === ENTUK KNONIK DN ENTUK KU === entuk Kanonik yaitu Fungsi oolean yang iekspresikan alam bentuk SOP atau POS engan minterm atau maxterm mempunyai literal yang lengkap. entuk aku yaitu Fungsi
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL SAMPLING ERROR TERHADAP QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY CONTROL, KAB. LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN
ANALISIS FUNDAMENTAL SAMPLING ERROR TERHADAP QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY CONTROL, KAB. LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN Inri Warani AS 1, Djamuin 2, Hasbi Bakri 1 * 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN TEKNIS
BAB I PERENCANAAN TEKNIS I.1. Umum Paa Bab telah ipilih satu alternatif jalur penyaluran an sistem pengolahan air buangan omestik Ujung Berung Regency. Paa bab ini akan itentukan imensi jaringan pipa,
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 015, pp. 17~ PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN 17 Julia Retnowulan 1, Isnurrini Hiayat Susilowati,
Lebih terperinciJurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201
akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK
BADAN PUSAT STATISTIK Nama kegiatan:... Tahun Kegiatan Sektor kegiatan:... Status kegiatan:... 1.1 Penyelenggara: I. Ientifikasi Penyelenggara / Penanggung Jawab Kegiatan 1.2 Penanggung jawab masalah teknis:
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : sistem pendukung keputusan, jamkesmas, system development life cycle, seleksi, penerima
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON PENERIMA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT(JAMKESMAS) DENGAN METODE PROMETHEE DI DESA MAKAM, KECAMATAN REMBANG, PURBALINGGA Kartika Nur Utami Jurusan Sistem Informasi,
Lebih terperinciTriwahyuni, et al., Optimalisasi Produksi Pada Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah...
Triwahyuni, et al., Optimalisasi Prouksi Paa Perusahaan Roti Donna Jaya Barokah.... 1 OPTIMALISASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI DONNA JAYA BAROKAH JEMBER MELALUI PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Prouction
Lebih terperinci=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===
TKNIK IITL === PRNNN RNKIN KOMINSIONL === Rangkaian logika atau igital apat ibagi menjai 2 bagian yaitu:. Rangkaian Kombinasional, aalah suatu rangkaian logika yang keaaan keluarannya hanya ipengaruhi
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
Pengaruh Moel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Stuent Teams Achievement Division) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
Lebih terperinciANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ ABSTRACT
ANALISIS MODEL SIR PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN KRITERIA ROUTH-HURWITZ Chintari Nurul Hananti 1 Khozin Mu tamar 2 12 Program Stui S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika an
Lebih terperinci3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?
Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA
PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA Nurhayati Fakultas Sains an Teknologi, UIN Ar-Raniry Bana Aceh nurhayati.fst@ar-raniry.ac.i Jamru
Lebih terperinciPerbaikan Kualitas Arus Output pada Buck-Boost Inverter yang Terhubung Grid dengan Menggunakan Metode Feed-Forward Compensation (FFC)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-6 1 Perbaikan Kualitas Arus Output paa Buck-Boost Inverter yang Terhubung Gri engan Menggunakan Metoe Fee-Forwar Compensation (FFC) Faraisyah Nugrahani, Deet
Lebih terperinciPERANCANGAN WEBSITE DEKRANASDA KOTA SURABAYA DENGAN KONSEP MY SECOND CRAFT WORKBENCH
Tugas Akhir PERANCANGAN WEBSITE DEKRANASDA KOTA SURABAYA DENGAN KONSEP MY SECOND CRAFT WORKBENCH Mirza Ali : 3407100047 Ientifikasi Masalah 1. Jumlah anggota Dekranasa saat ini berjumlah 236, namun 164
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER
Sujito, Implementasi Kenali PID alam Meningkatkan Kinerja Power System Stabilizer IMPLEMENTASI KENDALI PID DALAM MENINGKATKAN KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER SUJITO Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang
Lebih terperinciRespon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (13 ISSN: 337-3539 (31-971 Print B-11 Respon Getaran Lateral an Torsional Paa Poros Vertical-Axis Turbine (VAT engan Pemoelan Massa Tergumpal Ahma Aminuin, Yerri Susatio,
Lebih terperinciBAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak
BAB 7 P A S A K Pasak atau keys merupakan elemen mesin yang igunakan untuk menetapkan atau mengunci bagian-bagian mesin seperti : roa gigi, puli, kopling an sprocket paa poros, sehingga bagian-bagian tersebut
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
81 BAB IV APORAN HASI PENEITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan moel pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil
Lebih terperinciPENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA
Penentuan Frekuensi Maksimum Komunikasi Raio an Suut..(Jiyo) PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA J i y o Peneliti iang Ionosfer an Telekomunikasi, LAPAN ASTRACT In this
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI
IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi
Lebih terperinciEVALUASI SKENARIO KOORDINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MODEL PRICING DAN KEPUTUSAN ORDER/DELIVERY
EVALUASI SKENAIO KOOINASI SUPPLY CHAIN UNTUK MOEL PICING AN KEPUTUSAN OE/ELIVEY Evi Yuliawati 1, Luky Agus Hermanto 2 1 Jurusan Teknik Inustri, Fakultas Teknologi Inustri, Institut Teknologi Ahi Tama Surabaya
Lebih terperinciStudi Perbandingan antara Gaya Menggantung dengan Gaya Jalan Di Udara terhadap Perestasi Lompat Jauh Pada Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape
Stui Perbaningan antara Gaya Menggantung engan Gaya Jalan Di Uara terhaap Perestasi Lompat Jauh Paa Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape Irfan., M.Or. Program Stui Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. identitas responden seperti jenis kelamin. Tabel 4.1 Identitas Jenis Kelamin Responden. Frequ Percent
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Ientitas Responen Dari analisis ata ang iperoleh peneliti ari lapangan akan iuraikan alam bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taangan
Lebih terperinci3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?
Paa bab ini ipelajari aritmatika moular yaitu aritmatika tentang kelas-kelas ekuivalensi, imana permasalahan alam teori bilangan iseerhanakan engan cara mengganti setiap bilangan bulat engan sisanya bila
Lebih terperinciHukum Coulomb. a. Uraian Materi
Hukum oulomb a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, iharapkan ana apat: - menjelaskan hubungan antara gaya interaksi ua muatan listrik, besar muatan-muatan, an jarak pisah
Lebih terperinciPENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES
PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik
Lebih terperincidan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.
E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan juga akan semakin komplek. Untuk mengatur dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan sumber daya yang terbatas dan dituntut untuk dapat menyelesaikan suatu
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinciANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE)
ANALISIS CLUSTER PSIKOGRAFIS KONSUMEN KEDIRI TOWN SQUARE (CLUSTER ANALYSIS PSYCHOGRAPHIC CONSUMERS KEDIRI TOWN SQUARE) Amin Tohari Universitas Nusantara PGRI Keiri, amin.tohari@unpkeiri.ac.i Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian dilakukan sebagai pedoman bagi peneliti mengenai
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ilakukan sebagai peoman bagi peneliti mengenai tahap-tahap bagaimana seharusnya sebuah penelitian ilakukan. Metoe penelitian yang igunakan
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR Sesuai engan persetujuan ari Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, melalui surat 812/TA/FTS/UKM/III/2004 tanggal 9 Februari 2004, engan
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru dengan Metode Promethee
66 Abul Rokhim : Rancang Bangun Aplikasi Sistem Penukung Keputusan Rancang Bangun Aplikasi Sistem Penukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru engan Metoe Promethee Abul Rokhim Dosen Universitas Maura Pamekasan
Lebih terperinciFormulasi Lentur BAB ANALSS KASUS LENTUR DAN GESER PADA BALOK ELASTS Suatu elemen balok ikatakan alam konisi lentur murni, jika balok tersebut menerima beban ang berupa momen lentur secara konstan tanpa
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciJurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi an Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, september 2018, hlm. 2760-2769 http://j-ptiik.ub.ac.i Pemoelan Regresi Linear Untuk Preiksi Konsumsi Energi Primer
Lebih terperinciMETODE MATRIK APLIKASI METODE MATRIK UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK
METOE MATRIK APIKASI METOE MATRIK UNTUK ANAISA STRUKTUR BAOK PENGERTIAN UMUM Metoe matrik aalah suatu pemikiran baru paa analisa struktur, yang berkembang bersamaan engan populernya penggunaan computer
Lebih terperinciJUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL
Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. JUDUL PENUH MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL Penulis Abstrak. Ketikkan Abstrak Ana i sini. Sebaiknya tiak lebih ari 250 kata. Abstrak sebaiknya menjelaskan
Lebih terperinciPENENTUAN SOLUSI SOLITON PADA PERSAMAAN KDV DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANH
Jurnal Matematika UNND Vol. 5 No. 4 Hal. 54 61 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIP UNND PENENTUN SOLUSI SOLITON PD PERSMN KDV DENGN MENGGUNKN METODE TNH SILVI ROSIT, MHDHIVN SYFWN, DMI NZR Program
Lebih terperinciBAB III KONTROL PADA STRUKTUR
BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka
Lebih terperinciPENGARUH INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MUAMALAT CABANG GORONTALO Tbk. Jurusan Manajemen ABSTRAK
PENGARUH INENTIF TERHADAP PRETAI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MUAMALAT CABANG GORONTALO Tbk Maria Junita Hasana Irwan Yantu.P M.i Robiyati Poungge.P M.AP 3 Jurusan Manajemen ABTRAK MARIA JUNITA HAANA NIM.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya serta metode pelaksanaan. Ciri suatu
Lebih terperinciMursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *
Jurnal Matematika Murni an Terapan εpsilon ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyiah Pratiwi, Yuni
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS
SEMIRATA MIPAnet 27 24-26 Agustus 27 UNSRAT, Manao PENGARUH STRATEGI VAKSINASI KONTINU PADA MODEL EPIDEMIK SVIRS TONAAS KABUL WANGKOK YOHANIS MARENTEK Universitas Universal Batam, tonaasmarentek@gmail.com,
Lebih terperinciPenggunaan Persamaan Pendekatan Untuk panjang gelombang pantai
Penggunaan Persamaan Penekatan Untuk panjang gelombang pantai Nizar Acma Program Stui Teknik Sipil, Universitas Janabara Yogyakarta, Jl.Tentara Rakyat Mataram 35-37 Yogyakarta Email: nizarachma@yahoo.com
Lebih terperinciPERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU
PERSAMAAN SCHRODINGER YANG BERGANTUNG WAKTU Perbeaan pokok antara mekanika newton an mekanika kuantum aalah cara menggambarkannya. Dalam mekanika newton, masa epan partikel telah itentukan oleh keuukan
Lebih terperinciAnalisis Desain Sambungan Balok Kolom Sistem Pracetak Untuk Ruko Tiga Lantai
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisis Desain Sambungan Balok Kolom Sistem Pracetak Untuk Ruko Tiga Lantai Aimas Bagus I., Ir. Muji Irmawan, MS., Ir. Faimun MSc., PhD Jurusan Teknik
Lebih terperinci2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2
.3 Perbaningan Putaran an Perbaningan Roagigi Jika putaran roagigi yang berpasangan inyatakan engan n (rpm) paa poros penggerak an n (rpm) paa poros yang igerakkan, iameter lingkaran jarak bagi (mm) an
Lebih terperinciJURNAL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT GENERIK DI APOTEK SAIYO FARMA JOMBANG
JURNAL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT GENERIK DI APOTEK SAIYO FARMA JOMBANG MARKETING MIX EFFECT ON THE DECISION TO PURCHASE GENERIC MEDICINES IN PHARMACIES SAIYO FARMA JOMBANG
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Pada Serat Optik Ragam Tunggal. Oleh : Nama : Agus Setiyawan Nim : L2F
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Paa Serat Optik Ragam Tunggal Oleh : Nama : Agus Setiyaan Nim : LF 31 419 Kebutuhan akan serat optik yang tinggi serta kompleksitas
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika
PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus
Lebih terperinciGangguan Frekuensi fof2 Ionofser dari Matahari dan Geomagnetik
166 Slamet Syamsuin /Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser ari Matahari an Geomagnetik Gangguan Frekuensi fof2 Ionofser ari Matahari an Geomagnetik Slamet Syamsuin Pusat Sains Antarksa LAPAN Jl. Dr. Junjunan
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN
STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN Parasian Sihombing NRP : 0221071 Pembimbing : Yohanes L. D. Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS
3 ISSN 016-318 PENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Serpong. ABSTRAK PENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS.
Lebih terperinciPerbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences dengan Kooperatif Tipe STAD
Perbaningan Moel Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences engan Kooperatif Tipe STAD Perbaningan Moel Pembelajaran Kooperatif Berbasis Multiple Intelligences engan Kooperatif Tipe STAD terhaap
Lebih terperinciANALISA RESPON PENGENDALI FEEDFORWARD DAN PID PADA PENGENDALIAN TEMPERATUR HEAT EXCHANGER
Mikrotiga, Vol, No. Januari 04 ISSN : 355 0457 6 ANALISA RESPON PENENDALI FEEDFORWARD DAN PID PADA PENENDALIAN EMPERAUR HEA EXCHANER Djulil Amri *, Bhakti Yuho Suprapto Jurusan eknik Elektro Universitas
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hirarki Pusat-Pusat Pelayanan i Kecamatan Leuwiliang Analisis hirarki pusat-pusat pelayanan i Kecamatan Leuwiliang ilakukan engan menggunakan metoe skalogram berbobot berasarkan
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD dan JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD
ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD an JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD YOSEPHINA NOVALIA NRP : 0521034 Pembimbing : Ir. Ibrahim Surya, M.Eng. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah gabungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu (Cleland
Lebih terperinciPenerapan Model Deformasi Horizontal Mogi untuk Prediksi Perubahan Volume Sumber Tekanan pada Gunungapi Guntur
Reka Geomatika Jurusan Teknik Geoesi Itenas No. Vol. 1 ISSN 8-50X Desember 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Penerapan Moel Deformasi Horizontal Mogi untuk Preiksi Perubahan Volume Sumber Tekanan
Lebih terperinci